SAMPLING)
MANUAL PIPELINE SAMPLING
Hal Umum Yang perlu diperhatikan :
◦ Lakukan dengan sangat hati-hati untuk mendapatkan
sample yang mewakili karakteristik dan kondisi rata-rata
dari material yang di sampling. Tangan tetap bersih
◦ Dikarenakan uap petroleum itu berbahaya dan beracun
serta mudah terbakar maka hindari dari terhirupnya uap
petroleum serta jangan menimbulkan segala seuatu yang
mengakibatkan bahaya terbakar
◦ Ketika melakukan sampling terhadap produk dengan
tekanan uap RVP lebih dari 13,8 kPa (2 psia) maka
peralatan sampling harus diisi dan di drain lagi sblm
sample aktual di tarik ke permukaan. Jika sample harus di
pindahkan ke kontainer maka kontainer harus di bilas
dengan sample yg sama. Pemindahan sample aktual ke
kontainer harus sedemikian rupa (botol dibalik) shg tdk ada
udara tak jenuh yang tertinggal.
◦ Jika melakukan sampling untuk sample non volatil
dengan RVP ≤ 13,8 kPa, maka peralatan sampling
harus di isi dan di drain sebelum sample aktual
diangkat ke permukaan. Jika sample aktual di
pindahkan ke kontainer maka kontainer harus
dibilas dahulu dengan produk yang akan di
pindahkan.
Menangani Sample
◦ Sample volatile :
Cegah dari penguapan berlebihan
Segera pindahkan ke kontainer
Jaga kontainer tetap tertutup kecuali bila akan di transfer
Setelah sampai di laboratorium maka segera dinginkan
sample sblm dilakukan uji
◦ Sample yg sensistive terhadap sinar (spt :
gasoline) :
Simpan sample di tempat gelap atau botol gelap
(utamanya bila akan dilakukan uji warna, octane, TEL
content, inhibitor content, sludge forming characteristics,
uji stabilitas dan angka netralisasi)
◦ Material Hasil Refinery
Hindari produk dari kelembaban tinggi, debu dengan
cara menutup stoper (yg telah ditutupkan ke botol)
dengan kertas, plastik, atau aluminium foil
◦ Ruang Kosong Kontainer (container Outage)
Jangan pernah mengisi kontainer secera penuh
(berlebihan)
Beri ruang untuk berexpansinya uap minyak
Isikan kontainer hanya 80% saja dari volume total,
karena selain untuk expansi, sisa ruang kosong juga
untuk keperluan mixing
Labeling Sample
◦ Segera beri label setelah melakukan sampling
◦ Gunakan pensil atau tinta tahan minyak untuk
memberi label
◦ Informasi label mencakup :
Tanggal dan waktu
Nama pengambil contoh
Grade dari material yang di sampling
Symbol referensi atau nomor identifikasi yg telah
disepakati
Sampling tidak
boleh dilakukan di
solid stand pipe
Boleh dilakukan di
stand pipe asalkan
di stand pipe
terdapat dua lubang
slot yang
berdekatan seperti
gambar berikut :
Jika sampling di tangki crude oil dengan
diameter tangki lebih dari 45 m, maka harus
dilakukan sampling tambahan yang sama di
lubang yang berbeda (lubang lainnya di satu
tangki). Semua hasil samplingnya secara
individu di analisa (dengan metode yang
sama) dan hasil ujinya di rata-rata secara
aritmatika.
Persiapan sample komposit
◦ Komposit spot sample adalah sample spot yang di
mix dengan perbandingan volumetrik sebelum
sample diuji.
◦ Uji untuk spot sample : untuk masing-masing spot
sample boleh dilakukan uji sebelum di mix/di
blend dan kemudian hasil ujinya di rata-rata
◦ Spot sample (sample spot) dari tangki crude oil bisa
diambil dengan dua cara, yaitu : Three Way dan
Two Way
◦ Three way : adalah Volume minyak yang sama
diambil pada titik upper, middle, dan lower atau
outlet connection pada tangki yang kapasitasnya ≥
159 m3 (1000 bbls), yang mana tinggi level
minyaknya lebih dari 4,5 m (15 ft).
◦ Two Way : adalah Volume minyak yang sama
diambil pada titik upper dan lower, atau outlet
connection pada tangki yang kapasitasnya ≤ 159
m3 (1000 bbls), yang mana tinggi level minyaknya
3 m (10 ft) - .4,5 m (15 ft)
Ada beberapa metode sampling di tangki :
◦ Metode Spot Sampling, ada 2 prosedur :
Prosedur Core Thief Spot Sampling
Prosedur Bottle/Beaker Spot Sampling
◦ Running atau All Level Sampling
◦ Tap sampling
◦ Bottom Sampling, ada 3 prosedur :
Core Thief Bottom Sampling
Closed Core Bottom sampling
Extended Tube sampling
Persyaratan untuk metode Spot Sampling
seperti pada tabel berikut :
◦ Titik sampling untuk metode spot sampling adalah
seperti pada gambar berikut :
Prosedur untuk Metode
Spot Sampling :
◦ Prosedur Core Thief Spot
Sampling
◦ Prosedur Bottle/Beaker Spot
Sampling
Peralatan Core Thief
Sampling :
◦ Peralatan tipikal untuk tipe
core thief sbb :
◦ Sample bisa diambil 2 – 2,5
cm dari bottom
Fitur Peralatan core thief sampling
◦ Memiliki ukuran diameter yang seragam dan
memiliki tutup pada bagian bottomnya
◦ Memiliki batang yang bisa di perpanjang
sehingga bisa menentukan tinggi sample yang
akan diambil pada bagian bottom tangki
◦ Terdapat graduated level pada botol core thief
untuk bisa mengukur tinggi sediment dan air di
botol core thief
◦ Botol core thief transparan sehingga bisa
langsung digunakan untuk mengukur density
observe dan temperatur minyak sample
◦ Bukaannya pada bagian bottom berbentuk sliding
shg stlh sample masuk bukaannya bisa langsung
ditutup begitu alat dihentakkan di dasar tangki
Peralatan bottle/beaker spot sampling seperti
pada gambar berikut :
Prosedur bottle/beaker spot sampling :
◦ Yakinkan bahwa botol sampling atau beaker
sampling, gelas silinder bergraduasi, kontainer
dalam keadaan bersih dan kering
◦ Pastikan level minyak yang ada di tangki. Untuk
memastikan level minyak di tangki gunakan ATG
atau lakukan pengukuran manual secara outage
(ullage)
◦ Pasangkan tali pada botol atau beaker sampling
◦ Tutup botol atau beaker sample dengan cork
◦ Turunkan botol/beaker sampling pada titik
sampling yang dimaksud. Titik sampling untuk
tangki tegak dan Horizontal seperti gambar
berikut :
◦ Setelah mencapai titik sampling yang
dimaksud, tarik tutup botol/beaker
◦ Biarkan beaker/botol beberapa saat
sehingga botol/beaker terisi penuh.
◦ Setelah penuh angkat ke permukaan. Bila
ternyata tidak penuh maka ulangi
prosedurnya
◦ Kemudian tuangkan sample ke dalam
kontaier
◦ Lakukan hal yang sama untuk titik/spot
sampling yang lainnya
◦ Spot sampling HARUS DILAKUKAN DARI
YANG PALING ATAS DULUAN
◦ Kemudian setelah titik/spot
sampling di ambil maka
lepaskan tali dari botol
◦ Segera beri label pada kontainer
◦ Bawa sample ke laboratorium
untuk di lakukan mixing (bila
perlu) dan dilakukan uji.
Aplikasi :
◦ Cocok untuk sampling liquid yang memiliki RVP ≤
101 kPa
◦ Bisa dilakukan di mobil tangki (tank car), truk
tangki (tank truck), tangki darat (shore tank),
tangki kapal (ship tank), dan barge tank.
◦ Bisa untuk material sampling solid atau semi
solid yang dapat di cairkan asalkan saat di
sampling benar-benar dalam kondisi liquid
◦ Running/all level sampling bukanlah sample yang
bisa mewakili dalam satu tangki karena volume
tangki bisa saja tidak sama di setiap
kedalamannya. Selain itu belum tentu operator
samplingnya mendapatkan proporti sample yang
sama dengan laju tarikan tali ke permukaan
Peralatan sampling sama dengan
bottle/beaker spot sampling, seperti gambar
berikut :
Rekomendasi bukaan botol/beaker
sampling :
Prosedur All Level atau Running Sampling :
◦ Yakinkan bahwa botol/beaker sample dan kontainer
pada kondisi yang bersih dan kering
◦ Pasangkan tali pada botol/beaker sampling
◦ Jika diperlukan suatu hambatan masuknya liquid ke
botol (supaya liquid masuk tidak terlalu cepat masuk
ke botol) maka pasnglah cork tapi tidak menutup
smua lubang botol/beaker sampling
◦ Untuk running sampling : turunkan botol/beaker
pada laju kecepatan yang sama sampai di titik
bottom di bagian outlet connection atau swing line
inlet, dan tanpa ragu-ragu angkatlah botol/beaker
sedemikian rupa sehingga botol/beaker terisi kira-
kira ¾ dari isi botol/beaker ketika sampai di
permukaan
◦ Untuk All Level Sampling : turunkan botol/beaker
sampling yang tertutup dengan cork pada level
yang dimaksud, kemudian buka cork. Setelah itu
angkatlah botol/beaker sample ke atas dengan
laju tarikan sedemikian rupa sehingga
botol/beaker sampling terisi ¾ dari total isi
botol/beaker.
◦ Setelah sampling dilakukan, pindahkan sample ke
container (jika diperlukan)
◦ Jika volume yang diperlukan kurang maka
prosedur bisa diulangi lagi untuk mengambil
sample tambahan
◦ Lepaskan tali dari botol/beaker sampling
◦ Berilah label pada kontainer
◦ Bawalah sample ke laboratorium untuk dilakukan
mixing dan pengujian
Aplikasi :
◦ Cocok untuk liquid yang memiliki RVP ≤ 101 kPa
◦ Cocok dilakukan di tangki yang dilengkapi
dengan tap sampling (kran untuk sampling).
◦ Prosedur ini sangat direkomendasikan untuk
sample yang volatile.
◦ Cocok untuk pengambilan sample di tangki yang
bertipe breather and ballon roof type, spheroids,
dst
◦ Jika tangki tidak dilengkapi dengan fasilitas tap,
maka sampling bisa dilakukan di bagian drain
cocks dari gage glass
Peralatan Tap Sampling :
Ukuran/dimensi dari Tap :
◦ Setiap Tap/Kran harus memiliki diameter minimum
1,25 cm
◦ Untuk minyak yang sangat viscous (seperti : crude oil
dengan density 0,9465 atau 18 oAPI (atau lebih kecil),
maka diameter Tap harus 2,0 cm
◦ Di tangki yang tidak dilengkapi dengan floating roof,
setiap sample Tap harus memiliki pipa tap sampling
yang masuk ke tangki sedalam 10 cm ( 4 in)
Ukuran/Dimensi dari Tap Sampling :
◦ Untuk tangki yang memiliki outlet di samping (side
outlet), sampling dengan tap untuk memperoleh
clearance sample maka titik pengambilannya adalah
2 cm (4 in) dibawah bottom bagian outlet
connection.
◦ Persyaratan lainnya bisa dilihat di tabel berikut :
Prosedur Tap Sampling :
◦ Yakinkan bahwa kontainer dan gelas silinder
bergraduasi dalam keadaan bersih dan kering
◦ Pastikan level liquid di tangki
◦ Jika material yang di sampling memiliki RVP 101
kPa atau kurang, maka sambunglah tube secara
langsung ke Tap/Kran (jika diperlukan)
◦ Flushinglah tap dan pipanya sampai benar-benar
ter-purging
◦ Kemudian buka kran dan Isikan sample ke dalam
graduated cylinder atau kontainer sesuai
persyaratan pada tabel berikut :
Tabel Persyaratan Tap Sampling :
◦ Jika sample yang didapat dari Tap/Kran yang
berbeda, maka gunakan graduated cylinder untuk
mengukur banyaknya sample yang
diperlukan/sesuai.
◦ Jika tidak, tampung sample secara langsung di
kontainer.
◦ Jika menggunakan tube, pastikan ujung dari tube
tersebut menyentuh bagian dasar dari kontainer
atau graduated glass selama pengambilan
sample.
◦ Jika pengambilan sample dari tap menggunakan
graduated glass, maka pindahkan langsung
sample ke kontainer.
◦ Beri label pada kontainer segera setelah sampling
◦ Bawa ke laboratorium untuk di mixing dan diuji
Ada tiga bottom sampling :
◦ Core Thief Bottom Sampling
◦ Closed Core Bottom Sampling
◦ Extended Tube Sampling
Aplikasi :
◦ Cocok untuk bottom sampling atau melakukan
sampling untuk jenis material semi liquid di tank
car dan storage tank
◦ Bisa digunakan untuk sampling crude oil di
storage tank
◦ Digunakan untuk mengambil sample pada level
yang berbeda-beda, serta untuk mengambil
sample bottom untuk minyak dan air
◦ Di beberapa kasus, sampling ini juga bisa
digunakan untuk mendapatkan perkiraan secara
kuantitatif air yang ada di bottom tangki.
Peralatan
◦ Thief didesign sedemikian
rupa sehingga sample bisa
didapatkan pada bagian
bottom sampai ketinggian 2 –
2,5 cm dari bottom tangki atau
mobil tangki
◦ Gambar core thief sbb :
Prosedur Core Thief Bottom Sampling
◦ Yakinkan thief dalam kondisi bersih dan kering
◦ Turunkan thief secara perlahan-lahan pada
bagian hatch pada tangki atau dome pada mobil
tangki sampai menyentuh bottom.
◦ Biarkan thief terisi, secara perlahan angkatlah5 –
10 cm dan turunkan kembali sehingga terjadi
hentakan di bottom yg mengakibatkan valve dari
thief tertutup
◦ Angkat thief dari tangki dan pidahkan sample ke
kontainer yang telah disiapkan.
◦ Tutup kontainer dan beri label
◦ Bawa ke laboratorium untuk dilakukan mixing
dan pengujian.
Aplikasi
◦ Closed core thief sampling bisa digunakan untuk
mendapatkan sample bottom dari tangki atau mobil
tangki.
◦ Pada sampling crude oil, thief bisa digunakan untuk
mendapatkan sample bottom minyak dan air
Peralatan :
◦ Thief sampling jenis ini
didesign untuk bisa
mengambil sample di
bottom hingga
ketinggian 1,25 cm
dari bottom tangki
atau mobil tangki
◦ Gambar dari Closed
Core Thief bottom
Sampling spt sbb :
Prosedur pelaksanaan :
◦ Turunkan thief yang bersih dan kering melalui
dome dari tangki mobil atau hatch pada tangki
simpan sampai thief menyentuh bagain dasar
bottom tangki.
◦ Sample akan masuk pada bagian bawah thief
sampai thief terisi penuh
◦ Kemudian angkat thief kepermukaan
◦ Pindahkan sample dari thief ke kontainer
◦ Tutup kontainer dan beri label serta bawa ke
laboratorium untuk di mixing dan diuji
Aplikasi :
◦ Prosedur ini bisa digunakan untuk mendapatkan
sample pada bagian bottom seperti air .
◦ umumnya sampling ini dilakukan di kapal dan
barges.
◦ Prosedur ini juga bisa digunakan untuk mengambil
sample air pada bottom di tangki darat. Tetapi tdk
ada petunjuk khusus untuk penggunaannya
Peralatan Extended
Tube Bottom
Sampling
◦ Dapat dilihat pada
gambar berikut :
1,25
cm
Prosedur Extended Tube Bottom Sampling
◦ Pasangkan extended tube sampler sesuai
manualnya
◦ Pancing pompa dan tube/selang dengan mengisi
air dan tutup pada bagian ujungnya shg saat
diturunkan air tidak keluar
◦ Lekatkan selang pada weighted (pemberat) spt
gambar diatas.
◦ Hubungkan kabel grounding ke kapal atau barge
tank atau storage tank.
◦ Turunkan weighted end (ujung pemberat) dari
sampler ke bagian bottom tangki
◦ Mulailah operasi sampling sesuai manual pompa.
◦ Untuk mengurangi kontaminasi, lakukan purging
awal sebanyak lebih dari 2 kali isi dari rangkaian
peralatan.
◦ Tampung segera sample di botol/kontainer yg
bersih dan kering
Prosedur Extended Tube Bottom Sampling
◦ Jika sample yang diambil pada lapisan air berada
pada level yang berbeda, maka angkatlah pemberat
dan ujung selang bawah ke posisi level yg di tuju.
Lakukan purging juga sebanyak lebih dari 2 kali isi
rangkaian peralatan.
◦ Tampung sample yg diambil pada level baru tsb
◦ Setelah setiap level di lapisan air sudah diambil dan
telah di pindahkan semua ke kontainer, maka
tutuplah kontainer dan berilah label pada kontainer,
kemudian bawa ke laboratorium
◦ Setelah sampling selesai bersihkan semua alat dan
lepaskanlah semua komponen peralatan
samplingnya
Ruang Lingkup
◦ Mencakup prosedur dan peralatan untuk
memperoleh, mencampur dan perlakuan contoh
yang representatif dari bahan bakar mudah
menguap yang akan digunakan untuk pengujian
sifat volatilitas.
◦ Prosedur ini dapat digunakan untuk fuel dengan
range antara 13 – 105 kPa (2 – 16 psia).
Petunjuk Umum
◦ Wadah contoh dan peralatan sampling masih
mengacu pada ASTM D 4057
◦ Penanganan Contoh Volatile secara umum adalah :
Bahan bakar ringan dijaga dari kemungkinan adanya
penguapan.
peralatan sampling adalah wadah contoh untuk
tekanan uap, wadah ditutup rapat setelah contoh
terkumpul.
Petunjuk Umum (lanjutan)
◦ Penanganan Contoh Volatile secara umum adalah :
Adanya kebocoran wadah contoh, maka tidak dapat
digunakan untuk pengujian
Diinginkan contoh sampai 0 – 10C (32 – 34 0F) setelah
dikirim ke laboratorium dan sebelum wadah dibuka
untuk pengujian
Wadah contoh tidak diisi antara 70-85% kapasitas
untuk pemuaian
Segera diberi label dengan jelas
TAP SAMPLING
◦ Sama halnya dengan Tap Sampling pada ASTM D
4057
◦ Yang perlu diperhatikan adalah
Sampling untuk RVP, maka wadah harus didinginkan
sampai suhu sama dengan suhu material dalam tangki,
atau sampai 00C (320F)
Pendinginan wadah seperti gambar berikut :
TAP SAMPLING (lanjutan)
◦ Prosedur :
sebelum contoh dialirkan, bilas sample tap dan tube
kurang lebih tiga kali.
Sampling untuk RVP, maka wadah harus didinginkan
sampai suhu sama dengan suhu material dalam tangki,
atau sampai 00C (320F)
Isi dan kosongkan wadah contoh sebanyak tiga kali
Alirkan upper, middle, dan lower sample secara
langsung dari masing-masing tap setelah dilakukan
pembilasan
Tutup dan beri label secepatnya dan kirim ke
laboratorium.
Prosedur :
Nozzle Sampling •secepatnya setelah fuel
dipompakan dan pompa
telah di reset hubungkan
pump nozzle dengan nozzle
extension
•isilah wadah sample secara
perlahan melalui nozzle
extension, sampai 70-85%
kapasitas wadah
•pindahkan nozzle extension
dan tutup wadah sample,
cek adanya kebocoran, beri
label dan kirim ke
laboratorium.
Terminologi
◦ Automatic Sampler
Suatu peralatan yang digunakan untuk mengekstrak
sample representatif dari aliran cairan dalam pipa.
Automatic sampler biasanya terdiri atas : probe,
sample extractor, controller, alat ukur aliran dan
wadah contoh.
◦ Automatic sampling system
Suatu sistem yang terdiri atas : stream conditioning,
automatic sampler dan pencampur contoh.
◦ Probe
Bagian dari automatic sampler yang diperpanjang
kedalam pipa dan secara langsung sebagian dari cairan
masuk ke sampler extractor
Terminologi (lanjutan)
◦ Sampler controler
Suatu peralatan yang menentukan
beroperasinya sample extractor
◦ Grab
Volume contoh terekstrak dari suatu
perpipaan dengan satu gerakan
atau langkah tunggal dari sample
extractor.
Terminologi (lanjutan)
◦ Stream Conditioning
Pengadukan dari suatu aliran sedemikian
rupa sehingga contoh representatif dapat
diekstrak.
◦ Sample Extractor
Suatu alat yang memindahkan contoh (grab)
dari suatu perpipaan, sample loop
atau tangki Sample Loop Suatu bypass
volume rendah yang dialirkan dari pipa
utama
Automatic Sampling System
◦ Sistem Pengambilan Contoh Otomatis
terdiri atas :
Stream conditioning dari lokasi sampling
Alat untuk ekstrak secara fisika dari
aliran
Alat ukur aliran
Pengontrol volume total dari contoh yang
terekstrak
Penampang contoh
Frekwensi Pengambilan Contoh
◦ Pedoman untuk frekuensi pengambilan contoh
dinyatakan dengan istilah “Grab per lineal distance
of pipeline volume” .
◦ Untuk melayani pekapalan dan perpipaan pedoman
minimum dapat dinyatakan dalam barel per grab :
Frekwensi Pengambilan Contoh (lanjutan)
◦ Formula persamaan tersebut untuk satu grab setiap
25 lineal meter ( 80 ft) dari volume pipa.
◦ Frekuansi pengambilan contoh harus didasarkan
pada grab maksimal untuk ukuran penampung
yang sesuai, secara umum digunakan unit LACT
(lease automatic costody transfer) atau ACT
(automatic costody transfer) adalah langkah pada 1
grab per 1 sampai 10 bbl.
Probe
◦ Lokasi Probe :
Derah pengambilan contoh dianjurkan pada 1/3
penampang pipa
Probe (lanjutan)
◦ Lokasi Probe :
Probe terbuka menghadap arah aliran dan diletakkan
pada daerah dimana hasil pengadukan cukup memadai
Bila digunakan vertical piping loop, lokasi probe
setelah belokan ketiga dari elbow 90 dengan jarak
maksimum 3x diameter pipa dari bengkokan atas dan
tidak lebih dekat dari ½ diameter pipa dari belokan
terakhir (gambar 4)
Desain Probe
◦ Desain mekanis untuk probe harus cocok dengan
kondisi operasi dari pipa dan cairan yang akan
disampling.
◦ Terdapat 3 desain dasar seperti gambar berikut :
Extractor
Suatu automatic sample extractor adalah suatu alat
10
2
Sample Receiver / Container diperlukan untuk
menjaga dan mempertahankan komposisi contoh
dalam bentuk cairan. Dikenal 2 jenis receiver yaitu
stationary receiver dan portable receiver, yang
keduanya dapat didisain pada volume tetap maupun
volume yang bervariasi. Bila loss of vapor akan
berpengaruh nyata terhadap analisis contoh,
penggunaan receiver type volume varibel harus
dipertimbangkan
10
3
10
5
10
6