Anda di halaman 1dari 48

HIGHLIGHT

PERAN AKUNTAN KINERJA


UNTUK PENGUATAN
UMKM, BUMDES, DAN KOPERASI:
TINJAUAN SAK EMKM DAN SAK EP
RISET, INOVASI, DAN KEMITRAAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PADJADJARAN
Prof. Dr. Nunuy Nur Afiah, S.E., M.Si., Ak., CA
2

GAMBARAN SEKTOR UMKM, BUMDES, DAN


KOPERASI
3

DATA UMKM INDONESIA


4

DATA BUMDES INDONESIA


5

DATA KOPERASI INDONESIA


PERAN STRATEGIS UMKM, BUMDES, DAN
KOPERASI
• Kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor.
• Penyedia lapangan kerja yang terbesar.
• Pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan
masyarakat.
• Pencipta pasar baru dan sumber inovasi.
• Sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor.
PERAN STRATEGIS
• UMKM, BUMDES, KOPERASI umumnya berbasis padaUMKM
sumberdaya ekonomi
lokal dan tidak bergantung pada impor, serta hasilnya mampu diekspor.
• Karena keunikannya, maka pembangunan UMKM, BUMDES, DAN KOPERASI
diyakini akan memperkuat fondasi perekonomian nasional.
• Perekonomian Indonesia akan memiliki fundamental yang kuat jika UMKM,
BUMDES, DAN KOPERASI telah menjadi pelaku utama yang produktif dan
berdaya saing dalam perekonomian nasional. Untuk itu, pembangunan koperasi,
usaha mikro, kecil dan menengah perlu menjadi prioritas utama pembangunan
ekonomi nasional dalam jangka panjang.
KARAKTERISTIK UMKM, BUMDES,
KOPERASI
Secara Umum

• Manajemen pengelolaan masih sederhana


• Rendahnya akses terhadap lembaga kredit
• Belum memiliki status badan hukum
• Terkonsentrasi pada kelompok usaha tertentu
9

PERMASALAHAN UMKM, BUMDES, DAN KOPERASI

UMKM, BUMDES, DAN KOPERASI menghadapi dua permasalahan utama yaitu


masalah finansial dan masalah non-finansial (organisasi manajemen).
10

MASALAH FINANSIAL
• Kurangnya kesesuaian (terjadinya mismatch) antara dana yang tersedia yang dapat
diakses
• Tidak adanya pendekatan yang sistematis dalam pendanaan
• Biaya transaksi yang tinggi, yang disebabkan oleh prosedur kredit yang cukup rumit
sehingga menyita banyak waktu sementara jumlah kredit yang dikucurkan kecil.
• Kurangnya akses ke sumber dana yang formal, baik disebabkan oleh ketiadaan bank
di pelosok maupun tidak tersedianya informasi yang memadai.
• Bunga kredit untuk investasi maupun modal kerja yang cukup tinggi
• Banyak yang belum bankable, baik disebabkan belum adanya manajemen keuangan
yang transparan maupun kurangnya kemampuan manajerial dan finansial.
11

MASALAH NON FINANSIAL


• Kurangnya pengetahuan atas teknologi produksi dan quality control yang disebabkan
oleh minimnya kesempatan untuk mengikuti perkembangan teknologi serta
kurangnya pendidikan dan pelatihan.
• Kurangnya pengetahuan akses pemasaran, yang disebabkan oleb terbatasnya
informasi yang dapat dijangkau mengenai pasar, selain karena keterbatasan
kemampuan untuk menyediakan produk/ jasa yang sesuai dengan keinginan pasar.
• Keterbatasan sumber daya manusia (SDM) serta kurangnya sumber daya untuk
mengembangkan SDM.
• Kurangnya pemahaman mengenai keuangan dan akuntansi.
12

KEBIJAKAN DAN DUKUNGAN


PEMERINTAH DALAM MENDORONG
PERTUMBUHAN UMKM
13

PERAN UMKM DALAM


PEREKONOMIAN
KRITERIA UMKM BERDASARKAN PP 7 TAHUN 2021

Total Unit Usaha Total Tenaga Kerja


USAHA BESAR 99,9% 96,9%
Omset/tahun > Rp 50Milyar
Modal Usaha > Rp 10 Milyar Kontribusi UMKM terhadap
5.550 PDB Nasional
Kontribusi UMKM
terhadap Ekpor Non Migas
60,5%
0,01% 15,6%
Total Investasi UMKM Nasional Rasio Partisipasi UKM dalam
USAHA MENENGAH
masuk rantai nilai global
Omset/tahun Rp 15 M - Rp 50 M 60,0%
4,1%
Modal Usaha Rp 5 M - Rp 10 M Terjalin Kemitraan UMK dan
44.728 UMB
Rasio Kewirausahaan
Nasional
7%
0,06% 3,47%

USAHA KECIL
Omset/tahun Rp 2 M s.d Rp 15 M Kendala UMKM Indonesia
Modal Usaha Rp 1 Ms.d Rp 5 M
193.959  51,09% terkendala akses pembiayaan dan permodalan;
0,30%  34,72% terkendala akses pasar, pemasaran dan promosi produk UMKM;
USAHA MIKRO  8,59% terkendala akses bahan baku/alat produksi;
Omset/tahun hingga Rp 2 Milyar  5,24% terkendala lainnya.
Modal Usaha hingga Rp 1 Milyar
63.955.369
99,62%
Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM, 2020
14

UMKM NAIK KELAS


DEFINISI

UMKM Naik Kelas :


UMKM yang berhasil meningkatkan penjualan dan
atau modal ke Kriteria diatasnya, misalkan dari usaha
Mirko ke usaha Kecil dan seterusnya

Penyebab UKM Sulit Naik Kelas


15% 1 Skala Usaha Kecil-kecil Akses Pembiayaan Rendah
• 99,62% merupakan usaha mikro, perseorangan 3
dan informal • 88.3% UMKM belum menerima kredit
• 93,45% tidak berbadan hukum • 30 juta UMKM belum mengakses
85% • 96,1 persen tidak menerapkan pembukuan kredit perbankan mengandalkan
pinjaman kerabat.
Belum terhubung rantai pasok industri domestik Kurangnya penerapan teknologi dan
2 maupun global 4
inovasi termasuk digitalisasi
“Sebanyak 85 persen UMKM tidak
• 4,1% rasio produk UMKM dalam rantai nilai global.
ingin naik kelas, dan hanya 15% • Literasi digital rendah
• Rata-rata hanya7% usaha perdagangan yang
yang ingin naik kelas” • Kapasitas, kualitas, dan kuantitas
membeli barang dari UMKM.
produk terbatas sulit bersaing di
Sumber : UKM Center UI • Kontribusi ekspor UMKM stagnan di kisaran 14%.
platform digital.

Sumber: BPS (2018), WTO (2013), BRI (2021)


15

TANTANGAN & STRATEGI KEMENTERIAN


KOPERASITantangan
DAN UKM Strategi
Penyebab UMKM tidak mau naik kelas:
• Usaha yang dilakukan merupakan • Pengembangan Program Kewirausahaan Nasional,
sampingan, bukan yang utama • Digitalisasi UMKM, target UMKM onboarding 30
• Jiwa kewirausahaan yang masih rendah, juta tahun 2024
yang diantaranya disebabkan oleh • Pembiayaan dan pendampingan UMKM (Mekaar,
pendidikan dan kultur Ulamm PNM, KUR, PIP, KUR, LPDB)
• Ekosistem belum mendukung kemudahan • Pendampingan perizinan UMKM
untuk mengakses pembiayaan
• Redesign PLUT KUMKM (Pusat Layanan Usaha
• Sulit mengakses perizinan Terpadu)
• Kualitas SDM yang masih rendah • Pelatihan Pembukuan atau Laporan Akuntansi
• Kurangnya pemahaman mengenai Usaha Mikro secara digital (Lamikro, Siapik,
Pembukuan atau Laporan Keuangan Credibook dll)
16

KARAKTERISTIK PELAKU Ringkasan Artikel dalam World Economic Forum Annual Meeting 2022
UMKM
NEWCOMER ARTISAN EMERGING CHALLENGER MAINSTREAM
Perkiraan Pangsa Pasar 99% 0,50% 0,35% 0,14% 0,01%

Perkiraan Jumlah UMKM 6.229.948 31,464 22,025 8,81 629


> 8 M, > 5 M, > 100 M,
Omzet Tahunan (Rp.) <1 M > 500 M
<5M < 100 M < 500 M

Menyiapkan sistem yang


Kerangka Berpikir / Trader dengan fokus Menentukan proposisi Membangun saluran
dapat diulang untuk Fokus branding dan inovasi
Persyaratan Keterampilan jangka pendek nilai bisnis yang tepat penjualan omni yang kuat
meningkatkan skala bisnis
Sangat sedikit sumber Kapasitas sumber Kemampuan sumber bahan Kemampuan sumber Kemampuan sumber bahan
Bahan Baku material bahkan nol material tidak efektif yang agak efisien bahan yang efisien yang sangat efisien
Memiliki kapabilitas untuk Kemampuan produksi Kemampuan produksi sangat
Kapabilitas sangat sedikit Kemampuan produksi in-
Produksi bahkan tidak ada
produksi secara
house atau outsourcing
efisien baik in-house atau efisien baik in-house atau
outsourcing outsourcing outsourcing
Kapasitas pengembangan
Sedikit kemampuan Mulai memiliki sistem untuk Kemampuan peningkatan Kemampuan peningkatan
Kapasitas sangat kecil bahkan tidak
pengembangan kapasitas meningkatkan kapasitas kapasitas yang efisien kapasitas yang sangat efisien
ada
Kapabilitas sangat sedikit Sedikit kemampuan Kemampuan logistik yang Kemampuan logistik yang Kemampuan logistik yang
Logistik bahkan tidak ada logistik efisien sangat efisien sangat efisien
Saluran penjualan omni
Saluran penjualan omni yang
Beberapa saluran Beberapa gerai saluran yang kuat dengan
Saluran Penjualan 1-2 saluran
penjualan penjualan online dan offline cakupan beberapa
kuat dengan berbagai
cakupan nasional
wilayah

Kategori Usaha Usaha Mikro Usaha Kecil


Usaha Kecil dan Usaha
Menengah Usaha Besar
17

SKENARIO UMKM NAIK KELAS


Ringkasan Artikel dalam World Economic
Forum Annual Meeting 2022
Tantangan Strategi menuju
Newcomer (99%) • Memahami target pasar yang Artisan
1 Pelaku usaha dengan penjualan <Rp
1M per tahun (usaha mikro)
tepat.
• Mendalami jenis produk pasar.
• Peningkatan kapasitas SDM
• Identifikasi kebutuhan pasar
• Memenuhi permintaan secara • Penyusunan strategi untuk
efektif dan efisien. menghasilkan produk.

Strategi menuju
Artisan (0,5%) Tantangan Emerging
Kelompok usaha dengan penjualan Rp. 1- • Proses pengadaan produk • Membangun skalabilitas dari segi sumber
2 5 M yang telah memahami keinginan
konsumen, fokus pada pemenuhan
• Ketersediaan arus kas
• Produk dalam skala yang lebih
daya dan proses produksi
• Menciptakan sistem bisnis yang tepat
permintaan produk, namun belum • Mempekerjakan professional
besar • Berinvestasi dalam alat produksi yang
memikirkan skalabilitas. (Usaha Kecil)
tepat
• Strategi pemasaran atau distribusi produk

Tantangan Strategi menuju


Emerging (0,35%) • Usaha mengalami stagnasi
• Pertumbuhannya lambat.
Challenger
3
Kelompok dengan penjualan Rp. 5- • Merasa pada puncak pertumbuhan • Riset dan pengembangan produk.
100 M yang memiliki produk sesuai usaha. • Membuka jaringan penjualan
kebutuhan pasar dan skalabilitas. • Kecendrungan tertarik untuk baru.
(Usaha Kecil dan Usaha Menengah) membuka bidang usaha baru, • Membangun kepercayaan di antara
memecah konsentrasi pada konsumen dan retailer.
pengembangan usaha utama.
18

UMKM GO DIGITAL
Go digital adalah pemanfaatan perkembangan teknologi digital untuk kepentingan mengembangkan dan menjalankan usaha sehari-hari

1. Jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 204 juta atau 73%
dari total penduduk Indonesia.
2. Kontribusi ekonomi digital Indonesia terhadap PDB pada tahun 2020
sebesar 4%, namun pada tahun 2030 diproyeksikan dapat mencapai 18%
atau senilai Rp4.531 T.
19

Kolaborasi dan Kemitraan Penelitian melahirkan inovasi dan pemetaan produk


Mempercepat UMKM Naik Kelas 01
unggulan UMKM Indonesia. Contohnya peningkatan ekspor,
tranformasi digital, rantai pasok UMKM, nilai tambah produk
KEMENTERIAN/ olahan pertanian.
LEMBAGA,
BUMN, dan 02 Pendampingan dan pelatihan berkelanjutan. Contohnya
SWASTA
melalui penampungan inovasi mahasiswa dan inkubator inovasi
tersebut, melakukan KKN Tematik oleh mahasiswa atau
pengabdian masyarakat oleh tenaga pengajar, pelatihan
LEMBAGA Kewirausahaan, pelatihan digitalisasi, dll.
PEMERINTAH
SWADAYA
DAERAH
MASYARAKAT
03 Melahirkan inovasi untuk wirausaha masa depan yang
terutama bergerak di sektor produktif (pertanian, peternakan,
dan perikanan Indonesia).
04 Peningkatan pengetahuan UMKM dan pengetahuan
mahasiswa terkait UMKM.
PERGURUAN
MASYARAKAT
TINGGI

05 Penciptaan Inovasi teknologi meningkatkan produktivitas dan


nilai tambah UMKM.
20

KEMITRAAN UMKM DALAM RANTAI


PASOK
Arahan Presiden untuk Mendorong Kemitraan Tantangan UMKM Masuk ke Rantai Pasok
Usaha Besar dengan UMKM dan Koperasi
Rasio partisipasi UMKM Indonesia dalam GVC 4,1 %

1
Rendahnya Partisipasi
UMKM Dalam Global Malaysia 46,2% Vietnam 20,1%
Value Chain
Thailand 29,6% Filipina 21,4%
Keterlibatan sektor UMKM Indonesia dalam rantai nilai global sangat rendah
dibandingkan negara-negara ASEAN

Presiden RI – Joko Widodo


18 Januari 2021
2 Rendahnya Kemitraan
Strategis 7%
Usaha Mikro dan Kecil yang
menjalin kemitraan dengan Usaha
Besar.

“Kemitraan Usaha Mikro Kecil dan


Menengah (UMKM) dengan Usaha Besar 3 Tingginya Biaya Logistik
Inbound dan Outbound
Inbound logistics: bahan baku
75% Outbound logistics: Proses pengiriman produk
tujuan ekspor.
Nilai impor merupakan bahan baku dan bahan
sangatlah penting agar UMKM kita bisa penolong (BPS, 2018). Sedangkan ekspor
produksi sebagian besar impor. berdasarkan kontrak/pesanan membutuhkan
masuk dalam rantai produksi global/global Logistic Performance Index (LPI) kontinuitas input bahan baku.
value chain untuk meningkatkan peluang
UMKM kita bisa naik kelas”
Indonesia rendah. Peringkat :
46
Peringkat
4 

Peringkat Ease of Doing Business (EoDB) Indonesia stagnan
Rendahnya pemenuhan sertifikasi internasional.
73
Sumber: SME Competitiveness Outlook, 2019; UKM Centre UI 2018; ADB Institute 2020; WTO, IDE-JETRO, OECD, World Bank 2019
21

PROGRAM PENGEMBANGAN EKOSISTEM RANTAI PASOK OLEH


KEMENKOPUKM
PROGRAM KEMITRAAN KEMENKOPUKM DALAM MEMBANGUN EKOSISTEM RANTAI
PASOK
1. PENGEMBANGAN RANTAI PASOK PERIKANAN 4. PENGEMBANGAN KEMITRAAN PEMASARAN
TANGKAP INDONESIA bekerjasama dengan SPDN PRODUK UMKM dengan Kimia Farma
Pertamina, Perindo, Himbara, dan usaha besar
lainnya sebagai off-taker.
5. PENGEMBANGAN RUMAH PRODUKSI BERSAMA
untuk memperkuat hilirisasi dalam ekosistem
2. PENGEMBANGAN EKOSISTEM PERTANIAN rantai pasok UMKM di 4 kab/kota (Asiri - Aceh,
BERBASIS KOPERASI PESANTREN seperti Kelapa – Minahasa Selatan, Biofarmaka – Kaltim,
Koperasi Pesantren AL-ITTIFAQ Sapi – NTT) dan 6 lainnya pada tahun 2023.

6. AKSES PASAR EKSPOR MELALUI AGGREGATOR


3. KEMITRAAN EKOSISTEM KOPERASI TANI Pengembangan ekosistem kemitraan 330 UKM
dengan GGP Group Furniture dan Homedecor dengan 11 aggregator
dan 3 usaha besar internasional di 11 cluster
kabupaten/kota pada tahun 2022
22

TEKNOLOGI DIGITAL MEMPERCEPAT KEMITRAAN


RANTAI PASOK
MANFAAT PERCEPATAN KEMITRAAN RANTAI PLATFORM DIGITAL YANG BEROPERASI DI INDONESIA
PASOK MELALUI PLATFORM DIGITAL
1. Supplynow sebagai platform one stop digital supply solution untuk memenuhi kebutuhan
1. Digitalisasi transaksi peer-to peer rantai pasok di industri makanan dan minuman.
2. Borong Indonesia adalah platform digital rantai pasok distribusi untuk membantu
2. Integrasi sistem antara supplier-manufacturing- mengembangkan dan memudahkan skema dan struktur bisnis distribusi.
distributor-retail
3. Agree merupakan platform yang dibuat sebagai digitalisasi ekosistem pertanian yang
mempertemukan mulai dari petani, pemodal, perusahaan agribisnis, dan juga instansi
3. Adanya layanan Supply Chain untuk produk yang pemerintah.
bervariasi dan dalam kuantitas kecil.
4. TaniHub sebagai platform digital Pertanian Indonesia yang mengatasi permasalahan rantai
pasokan dan distribusi hasil pertanian melalui teknologi, TaniHub menghubungkan petani
4. Kemudahan dalam pemenuhan kebutuhan UMKM.
dengan pasar.
5. Dapat mengembangkan platform logistik 4.0 5. Wahyoo; platform digital industri makanan dan minuman (F&B) berbasis teknologi digital
berbasis blockchain, cloud, big data, dan Internet of yang menawarkan solusi menyeluruh bagi para pelaku UMKM KULINER
Things untuk keamanan dan kelancaran aliran 6. Maersk dan IBM bekerjasama mewujudkan blockchain platform untuk melayani hampir 1
material, finansial dan informasi. juta shipping events setiap hari.
7. eFishery merupakan platform digital yang bertujuan untuk menumbuhkan ekosistem
akuakultur yang berkelanjutan
23

MODEL PENDEKATAN PENGEMBANGAN


KEWIRAUSAHAAN Sasaran Peserta Berbasis Kawasan Rasio
Kewirausahaan 2021
menjadi 3,55% • Perguruan Tinggi • Wilayah
• Lulusan SMA • Perguruan Tinggi
• Usia Maks 39 • Pondok Pesantren
• Komunitas Usaha/ Sentra
Koperasi Modern
OUTLOOK

Center of Excellent Daerah Wirausaha Muda,


Transformasi Usaha Mikro
Mapan, Inovatif,
2021

UKM Ekspor P2P Lending Berbasis Teknologi dan


Angel Investor
Pembi
Pembiayaan
Crowd Funding Berkelanjutan
Wirausaha Muda Produktif
ayaan
Kebij Pasa
akan r
Market Enabler
Mitra Penunja Idea
Pasar Akselerator
Agregator
ng R&D

Idea Inkubator Bisnis


Penunjang (PTN/PTS/ BUMN/
R&D
swasta)
SDM & Kebudayaan
“Sesuai dengan
target level
wirausaha”
Calon Wirausaha Wirausaha Wirausaha
Pemula Mapan
Fasilitasi Ide Penguatan Peningkatan
Usaha Usaha Kapasitas
24

PERAN AKUNTAN PROFESIONAL


25

AKUNTAN DAN ORGANISASI PROFESI AKUNTAN

Penguatan Standar Penguatan Kapabilitas


Akuntansi Organisasi KJA
STANDAR AKUNTANSI

• UMKM, Bumdes, dan Koperasi perlu memiliki pedoman akuntansi yang mampu
menghasilkan laporan keuangan berkualitas dan sesuai dengan karakteristik
UMKM
• IAI pada 2016 telah meluncurkan SAK EMKM sebagai standar untuk akuntansi di
UMKM dan Bumdes serta Koperasi yang memenuhi kriteria UMKM.
ROADMAP SAK EMKM

24 Oktober 2016:
Pengesahan SAK
EMKM
Pengesahan
ED SAK EMKM Tutup komentar
Kajian ED SAK EMKM

Jul – Des Jan – Apr 18 Mei 16 Juni 23 Sept


2015 2016 2016 2016 2016

Working PH
Group ED SAK EMKM

Tanggal efektif:
1 Januari 2018
LATAR BELAKANG

Jumlah UMKM di • 57.895.721 (sumber: Kementerian Koperasi & UKM,


Indonesia 2013)

• Amanah UU No 1/2013
tentang LKM
• Memfasilitasi UMKM dalam transisi dari
pelaporan berdasar kas ke berdasar akrual
Tujuan SAK EMKM • Membantu UMKM menerapkan SAK lain
yang lebih komprehensif seiring dengan
perkembangan ukuran dan kompleksitas
transaksi bisnisnya di masa depan
RUANG LINGKUP

Memenuhi
definisi
ETAP
Setidaknya selama Entitas
2 tahun Mikro,
berturut-turut Kecil, dan
Memenuhi Menengah
kriteria
UMKM
(UU No
20/2008)
30

Memenuhi kriteria UMKM


Memenuhi definisi ETAP sesuai UU No 20/2008 tentang
UMKM

Bukan anak perusahaan/cabang


Entitas yang tidak memiliki perusahaan yang
akuntabilitas publik yang dimiliki/dikuasai/menjadi bagian,
signifikan; dan secara langsung atau tidak langsung
(Pasal 1)

Menerbitkan laporan Rentang kuantitatif tertentu:


keuangan untuk tujuan umum kekayaan bersih (tidak termasuk
bagi pengguna eksternal tanah dan bangunan) atau hasil
penjualan tahunan (Pasal 6)

Tidak memiliki/menguasai UMKM


mitra usahanya (Pasal 35)
31

SAK EMKM – cont’d

Kriteria UMKM sesuai rentang kuantitatif sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 6 dalam UU No 20 Tahun 2008

Usaha Mikro memiliki kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan bangunan)
paling banyak Rp50.000.000 atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak
Rp300.000.000;

Usaha Kecil memiliki kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan bangunan)
antara Rp50.000.000 dan Rp500.000.000 atau memiliki hasil penjualan tahunan
antara Rp300.000.000 dan Rp2.500.000.000;

Usaha Menengah memiliki kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan


bangunan) antara Rp500.000.000 dan Rp10.000.000.000 atau memiliki hasil
penjualan tahunan antara Rp2.500.000.000 dan Rp50.000.000.000.
32

PENGECUALIAN RUANG
LINGKUP
Jika diizinkan oleh
otoritas di bidang
Punya jasa keuangan
akuntabilitas
publik yang
signifikan
Ruang
Lingkup
EMKM
Sektor
jasa
keuangan
33

DASAR PENGUKURAN UNSUR – UNSUR LAPORAN


KEUANGAN

Biaya Historis
Aset Kas/setara kas yang dibayarkan untuk memperoleh
aset pada saat perolehan

Kas/setara kas yang diterima atau kas yang


Liabilitas diperkirakan akan dibayarkan untuk
menyelesaikan liabilitas
ASUMSI DASAR

Dasar Akrual Kelangsungan Usaha Konsep Entitas Bisnis


Aset, liabilitas, • Kemampuan Pemisahan antara:
ekuitas, untuk melanjutkan
penghasilan, dan entitas bisnis dengan:
usaha di masa pemilik dan entitas
beban diakui jika depan
definisi dan lainnya
• Kecuali jika entitas transaksi antara
kriteria
akan dilikuidasi, entitas bisnis dan
pengakuan
berhenti beroperasi, pemilik bisnis atau
terpenuhi
tanpa alternatif entitas lain
lainnya
PENGAKUAN DAN
PENGUKURAN
Pengakuan Unsur-Unsur Laporan Keuangan

Manfaat Ekonomik terkait


Pos tersebut memiliki
pos tersebut dapat dipastikan
biaya yang dapat
akan mengalir ke dalam atau
diukur dengan andal
keluar dari entitas

Pengukuran Unsur-Unsur Laporan Keuangan

Biaya Historis
KOMPONEN LAPORAN
KEUANGAN
Laporan Posisi Keuangan Laporan Laba Rugi Catatan atas Lap Keuangan

• Mencakup akun-akun • Mencakup akun-akun: • Memuat: (1) pernyataan


dalam par 4.2. pendapatan, beban bahwa laporan keuangan
• Tidak ada ketentuan tentang keuangan, beban pajak. telah disusun sesuai dengan
format atau urutan SAK EMKM, (2) ikhtisar
penyajian akun. kebijakan akuntansi, dan
• Dapat menyajikan aset (3) informasi tambahan dan
lancar dan aset tidak lancar, rincian akun tertentu yang
serta liabilitas jangka menjelaskan transaksi
pendek dan liabilitas jangka penting dan material.
panjang.
STANDAR AKUNTANSI ENTITAS PRIVAT

• IAI pada 2021 telah meluncurkan SAK EP sebagai standar untuk akuntansi di
Bumdes dan Koperasi yang memenuhi kriteria

• SAK EP ini akan menggantikan SAK ETAP di tahun 2025.


38

PILAR SAK

SAK Entitas Privat


 Menggantikan SAK ETAP
 Adopsi dari IFRS for SMEs
(2015)
TIER 1 TIER 2 TIER 3
 Lebih sederhana dari SAK,
SAK TIER 2 SAK ETAP SAK EMKM
SAK Entitas lebih komprehensif dari
Privat SAK ETAP

SAK Entitas Privat


KERANGKA KONSEPTUAL

PSAK Syariah
(Untuk entitas yang memiliki transaksi Syariah)
39

APA ITU SAK ENTITAS PRIVAT?

SAK Entitas Privat menggantikan SAK Entitas Tanpa


Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).

SAK Entitas Privat merupakan adopsi dari IFRS for


SMEs (versi 2015).

Lebih sederhana dari SAK, lebih komprehensif dari


SAK ETAP.
40

MENGAPA SAK ENTITAS PRIVAT Pengesahan SAK


DITERBITKAN? Entitas Privat

SAK EMKM yang


diterbitkan di 2016,
SAK ETAP berlaku berlaku efektif.
efektif. 2021
Intensi awal untuk
meningkatkan
2020
keterbukaan
informasi laporan 2018 Pengesahan Draf
keuangan UMKM 2014-2017 Eksposur SAK
Entitas Privat
Komitmen reviu
2011 komprehensif SAK ETAP. TANGGAL EFEKTIF
Dimulai dengan kajian riset
dan pada tahun 2017 terbit
1 JANUARI 2025
discussion paper untuk Penerapan dini diperkenankan
merevisi SAK ETAP
41

MENGAPA MENGGUNAKAN JUDUL ENTITAS


PRIVAT?

‘Entitas privat’ sebagai bentuk negasi dari ‘entitas publik’

Bukan Menghindari penggunaan kata ‘tanpa akuntabilitas


SAK publik’ yang dapat menimbulkan kesalahan
ETAP pemahaman (yakni, bahwa entitas dengan ukuran kecil
(Revisi) pasti tidak memiliki akuntabilitas kepada publik)
?
APA BEDA SAK ENTITAS PRIVAT DENGAN
SAK
 Disesuaikan dengan kebutuhan pengguna
• Kebutuhan pengguna akan informasi tentang arus kas, likuiditas, dan
solvabilitas
• Biaya dan kemampuan entitas

 Jauh lebih ringkas dan tipis


• +/- 300 halaman vs +/- 3.000 dalam SAK

 Disusun berdasarkan topik

 Simplifikasi dari SAK


BAGAIMANA SIMPLIKASI SAK ENTITAS PRIVAT DARI
SAK

 Peniadaan topik yang tidak relevan dengan


Entitas Privat
 SAK Entitas Privat hanya mencakup opsi yang
lebih sederhana
 Simplifikasi pengakuan dan pengukuran
 Penyederhanaan pengungkapan
 Bahasa yang lebih sederhana
MENGAPA ENTITAS PRIVAT PERLU MENERAPKAN SAK ENTITAS
PRIVAT?
AKSES PENDANAAN

• Diharapkan mampu meningkatkan akses pendanaan.

KOMPARABILITAS

KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

Peningkatan kualitas pelaporan


• Laporan ROSC - Bank Dunia
SIAPA PENGADOPSI PERTAMA KALI SAK ENTITAS
PRIVAT?
Pengadopsi pertama kali SAK Entitas Privat:

Entitas yang belum pernah membuat laporan keuangan Memenuhi


definisi entitas
privat dan
Entitas yang sebelumnya menyajikan laporan keuangan persyaratan dalam
berdasarkan kerangka pelaporan keuangan lainnya Bab 1 SAK
Entitas Privat
Kecuali pelaporan keuangan sebelumnya telah
menerapkan SAK yang lebih kompleks dari SAK Entitas
Privat
46

SIAPA PENGGUNA SAK ENTITAS PRIVAT?

SAK ENTITAS PRIVAT DITERAPKAN OLEH SELURUH ENTITAS PRIVAT


Entitas Privat adalah entitas yang:
a. tidak memiliki akuntabilitas publik; dan
b. menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general
purpose financial statements) bagi pengguna eksternal.

+
Entitas yang memiliki akuntabilitas publik dapat menggunakan SAK
Entitas Privat jika otoritas berwenang membuat regulasi yang
mengizinkan penggunaan SAK Entitas Privat.

*
Entitas yang sebelumnya telah menyusun laporan keuangan berdasarkan kerangka pelaporan keuangan yang lebih kompleks
dari SAK Entitas Privat tidak diperkenankan menggunakan SAK Entitas Privat.
47

JUDUL DAN PENGATURAN DALAM SAK ENTITAS PRIVAT


1. Bab 1 Entitas Privat 18. Bab 18 Aset Takberwujud Selain Goodwill
2. Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasif 19. Bab 19 Kombinasi Bisnis Dan Goodwill
3. Bab 3 Penyajian Laporan Keuangan 20. Bab 20 Sewa
4. Bab 4 Laporan Posisi Keuangan 21. Bab 21 Provisi dan Kontinjensi
5. Bab 5 Laporan Penghasilan Komprehensif dan Laporan Laba 22. Bab 22 Liabilitas dan Ekuitas
Rugi 23. Bab 23 Pendapatan
6. Bab 6 Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Laba Rugi dan 24. Bab 24 Hibah Pemerintah
Saldo Laba 25. Bab 25 Bunga Pinjaman
7. Bab 7 Laporan Arus Kas 26. Bab 26 Pembayaran Berbasis Saham
8. Bab 8 Catatan Atas Laporan Keuangan 27. Bab 27 Penurunan Nilai Aset
9. Bab 9 Laporan Keuangan Konsolidasian Dan Laporan 28. Bab 28 Imbalan Kerja
Keuangan Tersendiri 29. Bab 29 Pajak Penghasilan
10. Bab 10 Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan Kesalahan 30. Bab 30 Penjabaran Valuta Asing
11. Bab 11 Instrumen Keuangan Dasar 31. Bab 31 Hiperinflasi
12. Bab 12 Isu Terkait Instrumen Keuangan Lain 32. Bab 32 Perisitiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan
13. Bab 13 Persediaan 33. Bab 33 Pengungkapan Pihak Berelasi
14. Bab 14 Investasi Pada Entitas Asosiasi 34. Bab 34 Aktivitas Khusus
15. Bab 15 Investasi Pada Ventura Bersama 35. Tanggal Efektif dan Bab 35 Ketentuan Transisi
16. Bab 16 Properti Investasi
17. Bab 17 Aset Tetap SAK Entitas Privat
48

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai