Anda di halaman 1dari 17

Pembiayaan Ultra Mikro (UMi)

Jakarta, 27 Agustus 2019

Pusat Investasi Pemerintah (PIP)


Kementerian Keuangan RI 1
BEST PRACTICE AND FACTS

Berdasarkan hasil penelitian OECD (The Organisation for Economic Co-operation and Development) berjudul
“Small, Medium, Strong Trends in SME Performance and Business Conditions” (2017):
 UMKM menyumbang 60% dari total lapangan kerja di mayoritas anggota OECD.
 Permasalahan utama yang dihadapi UMKM terkait pembiayaan:
Harus membayar bunga pinjaman yg lebih tinggi
Kekurangan jaminan/agunan untuk mengajukan pinjaman

Fakta di Indonesia: Proporsi sektor usaha


• UMKM menyediakan 97,22% lapangan kerja dan menyumbang 60,34% PDB (KADIN, 2016) di Australia dan Indonesia
• Permasalahan utama yang dihadapi UMKM terkait pembiayaan:
▪ Investor/kreditur melihat UMKM peminjam berisiko tinggi
• kekurangan jaminan/agunan untuk mengajukan pinjaman
Australia
• tingkat kematian usaha yang tinggi akibat rentan terhadap fluktuasi pasar
• Biaya administrasi tinggi karena jumlah pinjaman yang kecil
▪ Asymmetric Information dari UMKM
Sumber:
• Tidak memiliki pembukuan yang memadai ABS, 2014
• Tidak memiliki identitas usaha yang resmi
• rencana bisnis tidak memadai.
• Tidak memiliki identitas resmi
• Tidak memiliki tempat usaha yang pasti

Lima area support untuk UMKM:


1) Pembiayaan Besar 5.022
▪ Penyediaan atau bantuan modal untuk bisnis baru (start-up) 0.01%
▪ Kemudahan perpajakan untuk UMKM
2) Iklim bisnis Indonesia
Menengah 65,425
▪ Pengurangan birokrasi khususnya untuk UMKM misalnya melalui penggunaan IT untuk memangkas birokrasi 0.11%
3) Teknologi
▪ Pengenalan teknologi bagi UMKM (quality control, inovasi, perubahan teknis dan organisasi, dsb) Sumber:
Kecil 708,465
Kemen-KUKM, 2015
4) Kemampuan Manajerial 1.17%
▪ Training bagi pemilik atau manajer UMKM
▪ Memberikan akses jasa pendampingan dan konsultasi Mikro 59,924,857
5) Akses Pasar 98.72%
▪ Membantu akses ke pasar internasional
▪ Membantu akses UMKM untuk ikut serta dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah
Strategic Issue UMKM

Financial inclusion is important for 97% dari pelaku usaha di Indonesia merupakan pelaku UMKM, namun sektor UMKM tersebut hanya
growth and reducing inequality berkontribusi terhadap GDP sebesar 56,7%. Kurangnya akses terhadap pembiayaan merupakan penghambat
and poverty (World Bank, 2013). terbesar terhadap perkembangan dan pertumbuhan UMKM di Indonesia (World Bank (2017)

No. Indikator 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016*) 2017*)
Jumlah UMKM
1
(dlm ribuan)
50.145,80 51.409,61 52.764,60 53.823,72 55.206,44 56.534,59 57.895,72 59.103,15 60.698.75 61.809,06 63,027,38
Jumlah UMKM Yang
memperoleh KUR
2
(akumulasi)
18,85 374,57 607,78 1.027,14 5.722,47 7.684,59 10.072,13 12.346,06 13.484.02 17.668,62 18.444,55
(dlm ribuan)
JUMLAH UMKM YANG Jumlah UMKM yang
BELUM MEMPEROLEH 3 Belum memperoleh 50.126,94 51.035,04 52.156,82 52.796,59 49.483,97 52.019,16 47.823,58 46.757,10 47.124.73 44.140,44 44.582,84
FASILITAS KUR KUR (dlm ribuan)
Persentase UMKM yang
belum memperoleh KUR
99,96% 99,27% 98,84% 98,09% 89,63% 92,01% 82,48% 79,11% 77,63% 71,4% 70,73%

Sumber: TNP2K 2015, BPS, Kemenkop dan UKM, Kemenko Perekonomian diolah
* Data UMKM hasil proyeksi

Sumber: Dr.Nining Soesilo


Dukungan untuk UMKM

Pembiayaan UMKM:
- Subsidi Bunga
Akses - Dana Bergulir
Pembiayaan - Kredit Komersil

Penyediaan Pendampingan
Pasar UMKM
Pasar Konvensional: Fasilitas Pendampingan:
- Ruang UMKM di Jalan - NGO : ILO
Tol: 30% di ruas - Kementerian Teknis
Palikanci - Penyalur Pembiayaan
Pasar Digital
- Bukalapak Relaksasi:
- Go Food - Perpajakan
Regulasi
- Perijinan
- Fasilitasi lainnya
RDP DPR 18 Juni 2017 : KUR TAILOR MADE

• Program KUR belum bisa menfasilitasi pembiayaan kepada seluruh UMKM,


khususnya usaha mikro yang belum bankable,
• DPR RI meminta Menteri Keuangan untuk mengembangkan skema KUR Tailor
Made (UMKM). Tailor Made adalah kredit program yang memiliki fleksibiltas
(tidak rigid) dalam memenuhi persyaratan pembiayaan.

Pemerintah kemudian menciptakan skema KUR


pembiayaan baru untuk segmen usaha mikro
dilapisan terbawah yang disebut pembiayaan
“ultra mikro” atau disingkat dengan UMi:
• dengan plafond pembiayaan maksimum
Rp10 juta/nasabah;
• disalurkan tidak oleh Bank melainkan
UMi
Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB).
Program Pemerintah untuk Pemberdayaan Masyarakat

Bansos UMi KUR Komersil


Konsepsi Pengelolaan Dana

Feasible
Dana Bergulir Komersil
(LPDB, LPMUKP,
PIP)

Peran Pemerintah
KUR+Kredit
Bansos Program
(KKPE,KPEN-
RP,KUPS)
Catatan:
KKPE: Kredit Ketahananan Pangan dan Energi
Bankable KPEN-RP: Kredit Pengembangan Energi Nabati &
Reavlitasi Perkebunan
KUPS: Kredit Usaha Pembibitan Sapi

* KYC Principle
Lembaga Penyalur:

Bank Debitur Bankable Ketentuan yang RIGID terkait dengan:


Pemerintah - Agunan
Masyarakat miskin - Persyaratan Debitur
??? - Proses Pembiayaan
(non-bankable)

KYC Principle*
LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK (LKBB)
- Kemudahan proses pinjaman karena prinsip
KYC didukung dengan tanggung renteng
- Persyaratan mudah dan proses cepat

* Dalam Financial system harus diterapkan prinsip kehati-hatian → Know Your Customer (KYC Principle)
Pembiayaan Ultra Mikro (UMi)
Konsep Penyaluran Pembiayaan UMi

Proses penyaluran Dana UMi Melalui 3 Penyalur


Lembaga Keuangan Bukan Bank yang dimiliki oleh
negara (BUMN), dengan tingkat bunga 2-4%

4% 4% 2%

Two Step Loan


SIKP UMi SIKP KUR
Eligibility Checking
Penyaluran Pembiayaan dilakukan melalui
Penyalur mengajukan piutang proses Eligibility Checking dimana Debitur
6% UMi merupakan mereka yang tercatat
lancar kepada PIP sebagai
jaminan Fidusia Koperasi/ belum menerima program KUR

LKM

Setiap Debitur UMi,WAJIB


memperoleh pendampingan Debitur Debitur Debitur
dari penyalur 13,44% 24-25% 21-24%

Jaminan Jaminan
Regulated and Supervised by:
Individual Kelompok Kelompok Individual Direktorat Jendral Perbendaharaan
Ministry of Finance
Skema Pembiayaan UMi

PRINSIP PEMBIAYAAN UMI


✓ Empowering dan Enhancing
• Memberdayakan lembaga yang sudah ada yang
memiliki kearifan lokal.
• Merangkul kelompok masyarakat dari seluruh
golongan masyarakat, berasal dari masyarakat NU
(Sidogiri), Muhammadiyah , organisasi mayarakat
muslim maupun non muslim.
• Meningkatkan kapasitas dan coverage penyaluran di
seluruh Indonesia dengan menggunakan lebih dari
6000 cabang penyalur di seluruh Indonesia dan kerja
sama dengan Asosiasi Pasar Seluruh Indonesia:
➢ PNM: 1000 cabang
➢ Pegadaian: 4.555 cabang
➢ BAV: 26 cabang
➢ Komida: 111 cabang
➢ Bina Artha Ventura: 200 cabang
✓ Sabagai coordinated fund, UMi mengkolaborasikan
program pembiayaan pertanian (KKPE, KUPS, KPEN-RP
dll), KUR, program BLU (LPDB, LPMUKP) sehingga tidak
over lapping dan double fasilitas.
✓ Penguatan Pendampingan. PIP meningkatkan kapasitas
penerima UMi melalui pendampingan yang telah
ditraining oleh PIP.
Capaian Pembiayaan UMi

SKEMA PEMBIAYAAN UMI Potensi kerja sama dengan 350 Pemda


- MoU dengan Pemda DI Yogyakarta
“Enhancing and Empowering” - MoU dan PKS dengan Pemkab Bone Bolango, dengan komitmen pendanaan Rp. 1 miliar
- Pipeline Kerja Sama Pemda : Bantaeng, Lombok Timur, Lombok Utara, Aceh, Tanah Laut, dan 10
Alokasi s.d. 2019
Pemda lainnya
- 35 Koperasi (total aset Rp. 8 triliun)
Rp. 7 T - Pipeline 176 koperasi
Penyalur PT Bahana Artha Ventura - 15 LKMA
Investor - Total Aset Rp. 1,8 triliun - Potensi lebih dari 7000 LKMA
BUKP lingkup DI Yogyakarta

BLU PIP Rek. Dana


Kelolaan
Pemerintah
- 4.600 Cabang yang tersebar di selutuh Indonesia
Daerah Penyalur PT Pegadaian
Database

SIKP Penyaluran Fiducia - Total Aset Rp. 52,79 triliun - Skema Agen Pegadaian
Piutang
Penyalur PT Permodalan Nasional Madani
Penyalur - Total Aset Rp. 18,25 triliun

Fiducia
Piutang Pemberdayaan lebih dari 3.700 tenaga kerja pendamping
Penyaluran Lembaga Linkage
one-step Potensi kerja sama dengan investor melalui social Impact Investment
Penyaluran - Memenuhi 20% kredit UMKM bagi Perbankan
two-step

Debitur Kerja sama dengan Kementerian Negara dan Lembaga


Pendampingan - Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Pertanian, Kementerian Koperasi dan
UKM, Kementerian Sosial, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Desa dan PDTT,
Kementerian Koordinator PMK, Kementerian Pariwisata, Bank Indonesia, BEKRAF
- Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (10.000 UMKM), APINDO dan IWAPI (UMKM dan Mentoring)
Digitalisasi Pembiayaan UMi
Direktorat SMI
• Database Penyaluran Pembiayaan KPA BA 999.03
UMi terintegrasi secara host to host Investasi Pemerintah 60.000 perusahaan
dengan SIKP (Sistem Informasi merchant
Kredit Program) 300.000 mitra
PIP merupakan BLU dibawah Kemenkeu GoFood 1,7
• Penyalur dan Lembaga Linkage yg ditugaskan untuk mengelola dana juta Pengemudi
terkoneksi dengan SIKP Pembiayaan UMi
• Lembaga Linkage yang belum
Lembaga Penyalur merupakan LKBB yg bekerja 300 perusahaan
memiliki Sistem Informasi akan sama dg PIP untuk menyaluran UMi. dengan total
difasilitasi agar dapat terkoneksi Penyalur dapat menerapkan skema langsung 131.000
dengan SIKP dan/atau skema tidak langsung (two steploan) merchant
• Data Debitur divalidasi oleh SIKP
tidak double fasilitas dengan Lembaga Linkage merupakan LKBB yg bekerja
KUR sama dengan Lembaga Penyalur yang
menerapkan skema tidak langsung untuk
menyalurkan UMi
> 1.000 perusahaan merchant
Account Officer memperoleh pelatihan
agar dapat mendampingi Debitur Account Officer adalah pegawai LKBB yg
dalam pemanfaatan ekonomi digital bertugas membrikan pendampingan kepada
Debitur 36 perusahan merchant
27 perusahaan co-branding
PIP bekerjasama dengan PJSP Uang
dan Potensi co-branding e-
Elektronik dan Marketplace untuk Debitur merupakan usaha mikro yang money untuk masing-masing
menyediakan platform ekonomi digital memperoleh Pembiayaan UMi koperasi
bagi Debitur

PIP bekerjasama dengan PJSP Uang Digital ekosistem adalah platform dan
Elektronik dan Marketplace untuk teknologi yg dapat digunakan debitur
untuk melakukan transaksi secara
menyediakan platform ekonomi digital
cashless > 1 juta warung kelontong
bagi Debitur
> 1 juta online seller

Potensi Penyedia Jasa Sistem Pembayaran Uang


BIG DATA Elektronik yang telah mendapat izin Bank Indonesia:
(Integrasi Database UMKM Indonesia) 38 UNIK
Mitigasi Risiko dan Legal Issues

✓Data penyaluran pembiayaan UMi terkoneksi secara Host to Host dengan


Koneksi dengan Sistem Penyalur dan Linkage (Koperasi)
Informasi ✓Integrasi data dengan penerima PKH (Kemensos), KUR, KPR bersubsidi
(FLPP).

✓Sejak tahun 2017, Pembiayaan UMi telah bergulir 3x dengan NPL terjaga
NPL terjaga <1%
<1%

✓Debitur mendapatkan asuransi jiwa/penjaminan kredit


✓Penyalur kepada Koperasi, asuransi kredit
Penjaminan
✓Piutang Negara, Penyelesaian Piutang Negara melalui PUPN (PP 35/2017
perubahan kedua PP 14/2005)

✓Koperasi bersedia menyerahkan piutang kepada BAV untuk dijual kepada


investor melalui PIP (transferable clause)
✓Jaminan piutang diikat secara fidusia secara ‘bulk’ oleh notaris dan di
Legal Issue
update secara bulanan
✓PIP memiliki kapabilitas melalui sistem untuk memantau os pembiayaan
yang telah overdue
Penyaluran Pembiayaan UMi

Per 31 Juli 2019


WILAYAH DEBITUR PENYALURAN
BALI 443 3.100.400.000
BANTEN 34.175 95.938.361.611
BENGKULU 174 1.043.200.000
D.I. YOGYAKARTA 13.534 45.539.693.851
DKI JAKARTA 150.238 348.887.796.876
NAD
GORONTALO 273 1.898.500.000
JAMBI 5.855 14.034.300.000
SUMU JAWA BARAT 219.600 552.849.785.097
T JAWA TENGAH 194.954 640.307.893.924
JAWA TIMUR 150.413 426.875.570.331
SULU KALIMANTAN BARAT 4.404 14.145.841.688
KALTAR GORONTAL T
RIAU KEPR KALIMANTAN SELATAN 3.632 10.000.100.000
A O MALU KALIMANTAN TENGAH 166 1.214.900.000
I
T KALIMANTAN TIMUR 1.171 8.095.400.000
KALBA
SUMBA KALTIM PAPUA KEP BANGKA BLT 118 772.300.000
R
R JAMB BARAT KEPULAUAN RIAU 883 5.637.500.000
KEP. SULTEN
I LAMPUNG 44.583 127.311.767.624
BABEL G MALUKU 1.028 3.159.500.000
PAPUA
SULBA MALUKU UTARA 24 190.600.000
BENGKUL KALTEN NANGGROE ACEH DARUSSALAM 10.037 22.442.500.000
SUMSE R
U G NUSA TENGGARA BARAT 9.474 32.430.000.000
L SULTR
NUSA TENGGARA TIMUR 10.565 26.873.200.000
LAMPUN A PAPUA 321 1.121.100.000
KALSEL MALUK
G DKI SULSE PAPUA BARAT 315 928.900.000
U
JATEN L RIAU 9.576 23.576.125.242
BANTE SULAWESI BARAT 3.318 8.648.100.000
G SULAWESI SELATAN 9.386 27.890.500.000
N BALI NTT SULAWESI TENGAH 2.031 7.739.900.000
SULAWESI TENGGARA 2.654 9.181.300.000
JABAR SULAWESI UTARA 535 4.108.200.000
DIY JATIM
SUMATERA BARAT 10.670 25.115.700.000
NTB SUMATERA SELATAN 22.790 51.272.900.000
SUMATERA UTARA 62.389 173.030.950.000
Grand Total 979.729 2.715.362.786.244

979,729 Debitur Penyaluran: Rp 2.7 T


Potensi Sekuritisasi Pembiayaan UMi

Produk Pembiayaan UMi berupa aset keuangan dalam bentuk piutang yang dijaminkan telah
melalui safety mechanism

Skema Pembiayaan UMi memiliki penjaminan

Pemerintah (PIP) sebagai Koordinator yang ikut serta dalam monitoring pembiayaan

Potensi pengembalian piutang Debitur UMi yang tinggi (nilai NPL rendah)

Tingkat bunga Pembiayaan UMi memadai (±20% per annum)

Penyalur merupakan BUMN yang berpengalaman dalam Pembiayaan UMi

Potensi menjadi bagian capaian penyaluran kredit UMKM yang ditargetkan Bank Indonesia
Skema EBA UMi

Koordinator PIP
Kreditur Asal Penyalur/LembagaLinkage
Penyedia Jasa LembagaLinkage
Terima Kasih

17

Anda mungkin juga menyukai