Anda di halaman 1dari 9

THE OFFICE OF

BAMBANG BRODJONEGORO

Pemberdayaan Ekonomi
Kerakyatan Indonesia
Prof. Bambang P. S. Brodjonegoro, Ph.D.
bambangbrodjonegoro bambangpsbrodjonegoro

Jakarta, 6 Oktober 2021


Latar Belakang Pemberdayaan Ekonomi
Kerakyatan
THE OFFICE OF
BAMBANG BRODJONEGORO

Walaupun pembangunan ekonomi telah berhasil Sebagian besar penduduk rentan miskin dan menjelang
menurunkan tingkat kemiskinan secara signifikan, kelas menengah (aspired middle class) berada di Pulau
jumlah penduduk miskin, rentan miskin serta aspiring Jawa dan Bali, dengan jumlah terbesar berasal dari
middle class masih sangat tinggi. Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Pada Maret 2019, jumlah kelompok penduduk rentan dan Proporsi kelompok penduduk rentan miskin dan
aspiring middle class tercatat sekitar 66.7% dari total menjelang kelas menengah berkisar antara 53.4%
penduduk Indonesia. (Gorontalo) hingga 83.7% (Kepulauan
Bangka-Belitung).

Sementara itu, di saat bersamaan perekonomian


Berbagai permasalah ini menuntut adanya peran serta
Indonesia masih penuh dengan ketidakpastian,
aktif dari pemerintah dan juga sektor swasta untuk
akibat krisis Covid-19 dan tingginya ketidakpastian
dapat mencari solusinya.
perekonomian global.

Sumber: Susenas, BPS (Dikutip dari Bappenas, 2020) 2


Kondisi Pangsa Pasar UMKM di Indonesia THE OFFICE OF
BAMBANG BRODJONEGORO

UMKM berkontribusi sekiranya 60% dari PDB Indonesia di tahun 2020, dan didukung dengan meningkatnya kepercayaan konsumen
(consumer confidence), yang mana akan menstimulasi pengeluaran dan berdampak kepada permintaan akan barang dan jasa

Jumlah UMKM, khususnya UKM Mikro yang diprediksi tumbuh karena UMKM, khususnya UKM Mikro yang terus berkontribusi kepada PDB
meningkatnya kepercayaan konsumen Indonesia
Jumlah UMKM Mikro, dalam juta Nilai dan presentase (%) UMKM Mikro USDbn kepada PDB

UMKM merupakan tulang punggung ekonomi serta membuka kesempatan untuk perusahaan e-commerce untuk masuk ke
pasar UMKM Mikro

Source: Frost & Sullivan


9
Faktor Pertumbuhan UMKM serta
Tantangannya
THE OFFICE OF
BAMBANG BRODJONEGORO

Key Drivers Challenges

Inisiatif pemerintah dapat menjadi kunci bagi UMKM dihadapi berbagai tantangan berikut yang
pertumbuhan UMKM di seluruh Indonesia menghalangi mereka untuk mengembangkan bisnis nya

Support Pemerintah Tingginya penggunaan Mengetatkan harga predator Terbatas akses terhadap Rendah nya kualitas Tingginya biaya logistik
untuk menyediakan internet dan sosial media (predatory pricing) keuangan dan informasi Sumber Daya Manusia yang didasari dari
lingkungan kondusif untuk Estimasi 170 juta pemerintah melarang produk keuangan hanya 24% keterampilan yang kurangnya terbangunnya
pengembangan UMKM pengguna sosmed yang asing dijual lebih murah dari UMKM yang memiliki akses diperlukan di dunia digital infrastruktur di daerah
mana 61,8 % dari populasi produk lokal agar menciptakan ke kredit masih harus ditingkatkan remote
lingkungan yang kompetitif

UU Cipta Kerja (Omnibus Law) yang Sinergi antara pemerintah, digital Tidak terdatanya UMKM Kurangnya teknologi yang
menyertakan provisi terkait marketplace dan UMKM pemerintah banyak UMKM yang tidak mengakibatkan rendahnya efisiensi
pengembangan UMKM, termasuk insentif, mendukung inisiatif untuk meningkatkan memiliki lisensi produksi dan mengakibatkan rendahnya
manajemen UMKM yang terintegrasi, digitalisasi UMKM melalui kampanye “ayo kualitas produk yang dihasilkan
kemudahan modal dan asistensi hukum jualan online” untuk mendorong UMKM
dan perlindungan offline berjualan secara online.

UMKM akan terus memainkan peran integral dalam perekonomian Kemampuan untuk pelaku e-commerce untuk menghadapi tantangan ini
Indonesia didukung dengan digitalisasi akan meningkatkan kesuksesan UMKM

10
Bentuk Intervensi THE OFFICE OF
BAMBANG BRODJONEGORO

Digitalisasi UMKM dengan pendekatan


Business to Business (B2B) yang bersifat
sustainable bukan bersifat Corporate
Sustainable Responsibility (CSR)

Intervensi tersebut menggunakan metode


kemitraan antara pemerintah pusat dan
daerah (TNP2K dan PemDa) dengan dunia
usaha (KADIN dan Mitra Startup) dan
masyarakat (UMKM)

Wilayah yang menjadi target intervensi


dilihat dari tingkat kemiskinannya serta
menyesuaikan dengan daerah operasi
perusahaan yang terlibat

Dengan adanya gap pendidikan yang


dimiliki, maka diperlukan konten program
pelatihan dan pendampingan yang cukup
signifikan agar para UMKM dapat
beradaptasi dengan platform digital.
5
Wings of Technology - Pengalaman dari Tiongkok
THE OFFICE OF
BAMBANG BRODJONEGORO

Latar Belakang
Pemberdayaan Teknologi Memimpin
Indonesia dan tiongkok memiliki Pengentasan Kemiskinan di Tiongkok
beberapa kesamaan:

Tiongkok pernah berhasil Puluhan 200 tahun


Kesamaan tahap menggunakan 8% dari tanah tahun untuk
Tiongkok
= untuk Negara
maju
subur dunia untuk menghidupi
Indonesia-Tiongkok sama-sama
berada di tahap negara berkembang 22% populasi dunia. Jalan Menuju Industrialisasi
dan menghadapi tantangan yang
sama: transformasi sektor pertanian
menjadi industri modern
Pola Klasik Pengentasan Kemiskinan dan Ilmu
Pengetahuan dari Tiongkok
Kesamaan dasar
Kekuasaan dipimpin oleh Didominasi Perusahaan Didominasi Inovasi Pola
Indonesia-Tiongkok merupakan
negara besar dengan banyak jumlah administrasi lokal Inti Bisnis
penduduk. Ditambah lagi,
pengalaman tiongkok dalam
“pengentasan kemiskinan dengan Karakteristik: Karakteristik: Karakteristik:
IPTEK” sangat relevan dengan
Indonesia.

Kesamaan geografis
Letak Indonesia-Tiongkok yang Perencanaan Implementasi Didorong oleh Integrasi Partisipasi “Pengentasan kemiskinan
berdekatan serta sama-sama berada Pemerintah Kebijakan Perusahaan Pasar Petani dengan ilmu pengetahuan
di jalur strategis di Asia dan teknologi

6
Konsep Program dan Alur Kerja Pemberdayaan
Ekonomi Kerakyatan THE OFFICE OF
BAMBANG BRODJONEGORO

Pengumpulan data dan Sebagai pilot project,


Program difokuskan pada Inisiasi kerja sama dengan
komunikasi awal dukungan KADIN dan
4 bidang : perwakilan perusahaan
dengan para pemangku dunia usaha akan
- Pertanian; Dukungan KADIN dan dunia start-up yang bergerak di
kepentingan (TNP2K, disalurkan melalui
- Perikanan; usaha dalam keempat bidang tersebut
Kominfo dan perusahaan start-up terpilih untuk
- Perdagangan Ritel; menyukseskan program (a.l. Aruna, TaniHub,
startup teknologi) masing-masing bidang
- Industri Kecil. pemberdayaan ekonomi Bukalapak, Amartha,
dengan jangka waktu
- Fintech (+) serta kemitraan dengan Investree, dll).
kerjasama hingga akhir
TNP2K
tahun 2021.

Dilakukan pemilihan Implementasi program Pada awal tahun 2022,


wilayah hingga targeting pemberdayaan difokuskan dilakukan evaluasi dan
pelaku usaha sesuai pada: analisa dampak terhadap
dengan data yang dimiliki - Pelatihan bagi pelaku pilot project yang telah
oleh TNK2K dan perusahaan usaha. dilakukan. Selanjutnya,
start-up yang terpilih. - Dukungan infrastruktur akan disiapkan rencana
penunjang. scale up program setiap
- Dukungan pendanaan. tahunnya dan pelatihan
untuk PemDa

7
Potensial Mitra Startup Digital THE OFFICE OF
BAMBANG BRODJONEGORO

Pertanian Perikanan

Sayur Box MSMB Tanihub EFishery Aruna

Platform online yang mengusung memanfaatkan teknologi


konsep untuk menyediakan Bantuan perangkat sensor tanah E-commerce berbasis aplikasi Sebagai Aquaculture Intelligence dengan menggunakan
bahan pangan segar dan dan cuaca yang dapat dan web yang Menyediakan Company berbasis teknologi IoT, internet, aplikasi seluler, dan
berkualitas langsung dari petani melakukan pengukuran kondisi hasil tani dan menjual kami memiliki tiga tujuan utama pendekatan data yang lebih
dan produsen lokal Indonesia. lingkungan secara realtime barang-barang hasil panen untuk menyediakan kebutuhan baik untuk untuk memperluas
langsung ke konsumen B2B pangan dunia melalui akuakultur. pasar bagi nelayan

Perdagangan Ritel Industri Kecil Fintech


Sampoerna Retail Yayasan Dharma
Bukalapak Bhakti Astra Investree Bank Jago
Community

Merupakan yayasan Online marketplace yang Bank berbasis teknologi yang


Hingga kini, Bukalapak memiliki 7 Toko Kelontong Masa Kini yang fokus terhadap mempertemukan orang terintegrasi di berbagai
juta mitra usaha mikro, kecil, dan terbesar dengan lebih dari pengembangan industri yang memiliki kebutuhan ekosistem digital Indonesia,
menengah (UMKM), atau biasa 140.000 toko kelontong yang kecil khususnya untuk pendanaan dengan untuk memenuhi kebutuhan
disebut Mitra Bukalapak. tersebar di seluruh wilayah pengembangan pandai orang yang bersedia pangsa pasar ritel, pelaku
Indonesia. besi meminjamkan dananya. Usaha Kecil & Menengah, dan
mass-market.
8
THE OFFICE OF
BAMBANG BRODJONEGORO

bambangbrodjonegoro

bambangpsbrodjonegoro

office@bambangbrodjonegoro.com

Anda mungkin juga menyukai