Anda di halaman 1dari 26

WEBINAR

Sinergi Korporasi dan


Pemerintah Dalam Pemulihan
Ekonomi Nasional

PERAN BKPM DALAM


PEMULIHAN EKONOMI
6 Oktober 2021

1
Perkembangan Investasi

2
Perkembangan Realisasi Investasi Indonesia
(kecuali Sektor Hulu Migas dan Jasa Keuangan)

2020 y-o-y 2021 (sampai Juni) y-o-y


PMA -2,4% PMA 16,8%
PMDN 7% PMDN 3,5%

Total 2,1% Realisasi Investasi


Total 10%
Realisasi Investasi
Jan – Des 2020 Jan – Jun 2021
Rp 826,3 T Rp 442,7 T
101,1%
49,2% Target Investasi 2021
Target Investasi 2020 Rp 900 T
RP 817,2 T PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA

1.156.361 623.715
Investment Sources Distribution Investment Sources Distribution
PMDN PMA Luar Jawa Jawa PMDN PMA Luar Jawa Jawa
Rp 413 T Rp 412 T Rp 417 T Rp 408 T Rp 214 T Rp 228 T Rp 228 T Rp 214 T
(50.1%) (49.9%) (50.5%) (49.5 %) (48,4%) (51,6%) (51.5%) (48.5%)

3
TOP 5 REALISASI INVESTASI JANUARI – JUNI TAHUN 2021
Berdasarkan Sektor
Total Investasi (PMA + PMDN)
Rp 60 T Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran
(13.7%)

Rp 57 T Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin


(13.0%) dan Peralatannya

Rp 53 T Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi


(12.1%)

Rp 44 T Listrik, Gas dan Air


(10.0%)

Rp 36 T
Industri Makanan
(8.3%)

T= Triliun 4
TOP 5 REALISASI INVESTASI JANUARI – JUNI TAHUN 2021
Berdasarkan Sektor

PMA PMDN
1. Industri Logam Dasar, Barang Logam 1. Perumahan, Kawasan Industri dan
Bukan Mesin dan Peralatannya
US$ 3.5 B (22%)
Perkantoran Rp 42 T (19%)

2. Transportasi, Gudang dan 2. Transportasi, Gudang dan


Telekomunikasi US$ 1.8 B (11%) Telekomunikasi Rp 27 T (13%)

3. Industri Makanan US$ 1.5 B (9%)


3. Listrik, Gas dan Air Rp 23 T (10%)

4. Pertambangan US$ 1.5 B (9%)


4. Konstruksi Rp 19 T (9%)

5. Tanaman
5. Listrik, Gas dan Air US$ 1.4 B (9%)
Pangan,Perkebunan Rp 16 T (7%)
dan Peternakan
B= Milyar 5
T= Triliun
Perkembangan Realisasi Investasi Indonesia
Januari – Juni Tahun 2021 Berdasarkan Negara Asal Investor
10 Besar Negara asal Investor (dalam USD Miliar)

1. Singapura 4.7
2. Hongkong, RRT 2.3
3. R.R Tiongkok 1.7
4. Belanda 1.3
5. Korea Selatan 1.1
6. Jepang 1.0
7. Amerika Serikat 0.8
8. Malaysia 0.7
9. Swiss 0.5
10. Thailand 0.3

Sumber: Kementerian Investasi/BKPM, 2021 6


Target Realisasi Investasi 2020 s.d. 2024

Atas arahan Presiden Jokowi dan harapan datangnya investasi


berkualitas, target realisasi investasi 2021 ditingkatkan menjadi

Rp 900T
Sasaran Stategis dan Indikator
No Satuan 2020 2021 2022 2023 2024
Kinerja Renstra BKPM 2020-2024
1 Nilai realisasi penanaman modal Rp Triliun 817,2 858,5 968,4 1.099,8 1.239,3
2 Nilai realisasi penanaman modal sektor
sekunder Rp Triliun 227,2 268,7 352,5 483,9 646,1
3 Sebaran penanaman modal berkualitas
(di luar Jawa) % 48,3% 49,0% 49,7% 50,6% 51,7%
4 Kontribusi investasi dalam negeri/PMDN
termasuk UMKM % 48,8% 49,7% 50,3% 51,9% 53,1%

Total Realisasi Investasi 47,3% Target Investasi Tahun 2020


Tahun 2015 s.d 2019 s.d 2024 sebesar Rp.
sebesar Rp. 3.381,9 T 4.983,2 T
Sumber: Renstra BKPM 2020 – 2024 7
Percepatan Realisasi
Investasi

8
Fasilitasi End to End

Promosi, meyakinkan Membantu layanan Membantu


investor bahwa Indonesia perizinan financial closing
'ramah investasi'

Membantu sampai Memberikan layanan end-


tahap produksi to-end kepada investor
sampai realisasi investasi 9
Potensi Realisasi Investasi Rp 708 Triliun yang
Sedang Difasilitasi: Mayoritas Sektor Hilirisasi
211,9 61,2 58,1 39,2 (PT Tanjung 38,0
Jati Power)
Rp517,6T
Rp708,0T
(73,1%) 21,7 14,0 9,5 7,7 5,2
Nilai potensi PT Multimas Nabati Asahan (PT Tenaga Listrik Bengkulu)
Potensi Realisasi
investasi investasi telah
difasilitasi
2,7 2,0 PT Sumber Mutiara
1,8
2,4 PT Galempa Sejahtera 1,8 Indah Perdana
(SMIP)
Bersama

1,8 1,1 1,0 6,0 5,4


(PT Halmahera
Persada Lygend)
2,8 2,4 2,3 1,4
(Proyek Hululais) (PT Sulawesi Cahaya
Mineral)

14,7 Lain-Lain 1,4

Klaten, Jawa Tengah Dumai, Riau Tambahan total nilai realisasi investasi yang berhasil dieksekusi:

Kementerian Investasi/BKPM tidak hanya memfasilitasi Rp 474,9 T (67,1%) Rp 517,6 T (73,1%)


permasalahan investasi besar, tetapi juga investasi UKM
Nov 2020 Des 2020
10
Sumber: Kementerian Investasi/BKPM, 2021 10
Mendorong Investasi melalui Sektor – Sektor Prioritas
yang Memiliki Nilai Tambah

Industri
Berorientasi Ekspor:
Industri Farmasi dan
Alat Kesehatan
Infrastruktur
Industri Otomotif

Industri Elektronik

Pertambangan
yang menciptakan
Energi, khususnya baru nilai tambah (Nikel,
dan terbarukan Bauksit, Batubara,
maupun SDA lainnya)

11
Groundbreaking Pabrik Baterai Kendaraan Listrik PT HKML
(Hyundai Kia Motor LG) Battery Indonesia

Karawang, 15 September 2021

12
Kawasan Industri Terpadu Batang sebagai Acuan
Pengembangan Kawasan Industri
Total luas Masterplan KIT Batang: Fase I Kawasan Industri (450 Ha) sudah habis
4.300 Ha terjual dan sebagian Fase II sudah mulai terjual
Terbagi menjadi 3 klaster:
- Kawasan Industri seluas 3.100 Ha
- Pusat Inovasi seluas 800 Ha
- Pusat Rekreasi seluas 400 Ha

Groundbreaking KCC Glass (pabrik kaca terbesar di Asia


Tenggara) di KIT Batang tanggal 20 Mei 2021
Kunjungan kedua Presiden RI ke KIT Batang
tanggal 21 April 2021
13
Insentif Fiskal

Fasilitas Investasi melalui OSS /


25% BKPM
<2020
Tax Holiday and Mini Tax Holiday
50-100% pengurungan PPh Badan untuk 5-20 tahun untuk investasi industri pioneer.
PPh Badan yang
lebih rendah 22% Tax Allowance
Pengurangan pajak penghasilan badan 30% nilai investasi sampai 5 tahun untuk
investasi di beberapa bidang bisnis atau wilayah tertentu.
(PERPPU No 1/2020) 2020-2021
Import Duty Exemption
Pembebasan biaya masuk untuk impor mesin.

20% Fasilitas KEK


2022 dst Tax Holiday, Tax Allowance, Exemption of Import Duty dan PDRI.

14
Super Deduction Tax
(PP NO. 45/2019)
Total Area : 4326 Ha
phase 1: 450 Ha
±40 km

Pendidikan Vokasi Riset dan


Industri Padat Kendal
dan Magang Seaport Pengembangan
Karya
±30 km
60% 200% 300%
KEK Kendal
Wajib pajak yang melakukan Wajib pajak yang melakukan Wajib pajak yang melakukan
penanaman modal pada kegiatan praktik kerja, kegiatan penelitian dan
pemagangan, ±65dan/atau
km pengembangan tertentu di
Semarang
industri padat karya tertentu pembelajaran dalam rangka
mendapat insentif Indonesia mendapat insentif
pengembangan SDM mendapat
pengurang penghasilan neto pengurang penghasilan bruto
insentif pengurang penghasilan
sebesar 60 % dari jumlah bruto hingga 200 % dari biaya
hingga 300 % dari biaya yang
investasi berupa aktiva tetap yang dikeluarkan untuk kegiatan dikeluarkan untuk kegiatan
termasuk tanah. tsb. tsb.
15
15
Daftar Proyek Peta Peluang Investasi Proyek Prioritas
Strategis

9 Proyek
3 4 5 17
14 6
2

11 15 16
12
6
7 13
8
Pariwisata 5 4 Trilliun
10
Kawasan, Industri, Rupiah
Infrastruktur 1 Nilai
2 3
Investasi

Sektor Pengembangan Kawasan, Industri yang Terintegrasi dengan Kawasan, dan Infrastruktur
Sektor Pariwisata (6 proyek)
Penunjang Kawasan (17 proyek)
1. DPP Borobudur, Jawa Tengah 1. KI Ladong, Aceh 10. KI Takalar, Sulawesi Selatan
2. DPP Lombok-Mandalika, NTB 2. KI Tanjung Buton, Riau 11. KI/KEK Palu, Sulawesi Tengah
3. DPP Labuan Bajo, NTT 3. Industri smelter di Tj. Balai Karimun, Kepulauan Riau 12. Industri smelter di Sulawesi Tengah (tms survei eksplorasi)
4. DPP Wakatobi, Sulawesi Tenggara 4. KI/KEK Galang Batang, Kepulauan Riau 13. Industri smelter di Sulawesi Tenggara (tms survei
5. DPP Manado-Likupang, Sulawesi Utara 5. Industri smelter di Kab Kaur, Bengkulu eksplorasi)
6. DPP Raja Ampat, Papua Barat 6. Industri smelter di Kab Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 14. Industri smelter di Kab Halmahera Timur, Maluku Utara
7. Industri smelter di Kab Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan 15. KI/KEK Sorong, Papua Barat
8. Industri smelter di Kab Kotabaru, Kalimantan Selatan 16. Pelabuhan Sorong, Papua Barat
9. KI Tanah Kuning, Kalimantan Utara 17. Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara
16
Investment Opportunity in BOROBUDUR
Transito Hotel & Convention [1/2]

J
17
Investment Opportunity in BOROBUDUR
Transito Hotel & Convention [2/2]

J
18
CONSTRUCTION OF SINGKAWANG AIRPORT
LOCATION: Singkawang City, West Kalimantan Province

Sector: Transportation Sub-Sector: Airport

Government Contracting Agency : Minister of Transportation delegated to Director General of Civil Aviation
Contact Person : Aspar Mala Amri (Airport Inspector, Staff Sub Directorate System Operation
and Partnership of Airport)
phone: +6287888578260; e-mail; aspar.amri@ymail.com
Estimated Concession Period : 32 years
Singkawang Airport Masterplan

Estimated Project Cost: USD 127.12 Million Indicative Project Structure


Recourse
Financial Feasibility: Agreement
Description: FIRR : 12.3%
The new airport in Singkawang (SKW) is needed NPV : USD 15.38 Million
PPP

primarily to minimize travel time, as most people use Guarantee


Airport
Agreement
Supadio Airport in Pontianak (PNK) to travel to their Indicative Government Support & Guarantee: Equity/
respective areas. The airport is designed to serve the The Directorate General of Civil Aviation (DGCA) plans to build the PPP Agreement Sponsor
people of Singkawang and its surrounding, known as PPP
first phase of the Project’s airside facilities with the state budget Clawback Company
SINGBEBAS (Singkawang, Bengkayang, and Sambas). (APBN) as a form of support to ensure the Project’s feasibility. Final (optional) Creditor
With new development, the Singkawang Airport is Government Support & Guarantee subject to FBC result.
Infrastructure and
planned to have 2.500 x 45 m runway with 12.500 m2 Government also guaranteed some common risks, such as the risk Service Charge
Airport Services
area of domestic passenger terminal. of termination and tariff adjustment. Airport
Service Users

Business Opportunity: Project Timeline:


Bidder/financier
Final Business Pre- Request for Agreement
Bid Award Financial Close Construction
Case qualification Proposal Signing
Project Status: Q2 2021 Q3 2021 Q4 2021
Q1 2022
Q2 2022
Q4 2023 Q4 2023
Project is currently on Final Business Case phase
19
Satuan Tugas Percepatan Investasi

Tujuan
a. memastikan realisasi investasi setiap pelaku usaha PMDN maupun PMA yang
berminat dan/atau yang telah mendapatkan perizinan berusaha;
b. menyelesaikan secara cepat permasalahan dan hambatan (debottlenecking)
Dasar Hukum untuk sektor-sektor usaha yang terkendala perizinan berusaha dalam rangka
Keputusan Presiden No 11 tahun 2021 investasi;
tentang Satuan Tugas Percepatan Investasi c. mendorong percepatan usaha bagi sektor-sektor yang memiliki karakteristik
cepat menghasilkan devisa, menghasilkan lapangan pekerjaan, dan
Struktur Organisasi pengembangan ekonomi regional/lokal;
Satgas Percepatan Investasi d. mempercepat pelaksanaan kerja sama antara investor dengan UMKM; dan
Ketua: Menteri Investasi/Kepala BKPM; e. memberikan rekomendasi penindakan administratif kepada pimpinan
Wakil Ketua I: Wakil Jaksa Agung; kementerian/lembaga/otoritas dan pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota
Wakil Ketua II: Wakapolri; terhadap pejabat/pegawai yang menghambat pelaksanaan investasi maupun
Sekretaris: Sdri. Dini Purwono. yang dapat menambah biaya berinvestasi di Indonesia.

20
Online Single Submission
(OSS)

21
Substansi UU Cipta Kerja

disederhanakan menjadi
Dengan metode Omnibus Law, UU
79 Undang – Undang direvisi
Cipta
186 Pasal
dan 15 BAB
sekaligus hanya dengan satu UU
Cipta Kerja yang mengatur
Kerja
multisektor dalam UU CK

11 Klaster dalam UU Cipta Kerja


Peningkatan Ekosistem Investasi Dukungan Riset dan Inovasi Investasi Pemerintah Pusat
dan Kegiatan Usaha dan Percepatan PSN

Perizinan Berusaha Pengadaan Lahan Administrasi Pemerintahan

Ketenagakerjaan Kawasan Ekonomi Pengenaan Sanksi

Dukungan Koperasi dan UMKM Kemudahan Berusaha

22
Mandat Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Perizinan Berusaha
Proses perizinan kegiatan berusaha diubah dari berbasis izin ke Penerbitan Perizinan Berusaha melalui sistem OSS
risiko oleh:
Rendah • Lembaga OSS
Nomor Induk Berusaha (NIB)
• Lembaga OSS atas nama Menteri/Kepala
Menengah Rendah Lembaga
NIB + Sertifikat Standar (SS)* • Kepala DPMPTSP Provinsi atas nama Gubernur
*Pernyataan Mandiri
• Kepala DPMPTSP Kabupaten/Kota atas nama
Menengah Tinggi Bupati/Wali Kota
NIB + SS*
*Pernyataan Mandiri, selanjutnya
• Administrator KEK
diverifikasi • Badan Pengusahaan KPBPB.
Tinggi
NIB + Izin** (+SS*) Pasal 22 ayat (2) PP 5/2021
*SS: Pernyataan Mandiri,
selanjutnya diverifikasi
**Izin, melalui verifikasi Format Perizinan Berusaha terstandar pada sistem OSS tersedia
untuk masing-masing penerbit Perizinan Berusaha sesuai
kewenangannya

Catatan: Perizinan Berusaha Untuk Menunjang Kegiatan Usaha (PBUMKU), dapat diajukan oleh
Pelaku Usaha jika diperlukan. 23
Cakupan 16 Sektor Perizinan Berusaha dan
18 Kementerian/Lembaga
ENERGI DAN
KELAUTAN DAN KETENAGA-
SUMBER DAYA PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN
PERIKANAN NUKLIRAN
MINERAL

PEKERJAAN
PARIWISATA LINGKUNGAN
UMUM &
DAN EKONOMI AGAMA TRANSPORTASI HIDUP DAN
PERUMAHAN
KREATIF KEHUTANAN
RAKYAT

POS,
TELEKOMUNIKASI,
PENDIDIKAN DAN PENYIARAN, PERTAHANAN &
PERTANIAN
KEBUDAYAAN SISTEM & KEAMANAN
TRANSAKSI
ELEKTRONIK

KESEHATAN,
KETENAGA-
OBAT, DAN
KERJAAN
MAKANAN

Kewenangan penerbitan perizinan berusaha di semua sektor dilimpahkan kepada


Kementerian Investasi/BKPM dan penerbitannya melalui Sistem OSS.
24
Perbandingan Pengaturan Bidang Usaha Penanaman Modal

Perpres 10/2021 sebagaimana telah diubah


Perpres 44/2016
dengan Perpres 49/2021
“Daftar Negatif Inventasi”
“Bidang Usaha Penanaman Modal”
LAMPIRAN I
Daftar Bidang Usaha Tertutup untuk Daftar Bidang Usaha Prioritas
Penanaman Modal 246 Bidang Usaha
20 Bidang Usaha Berfasilitas Tax Holiday, Tax Allowance, dan
Investment Allowance

LAMPIRAN II
Daftar Bidang Usaha yang Dicadangkan Daftar Bidang Usaha yang Dialokasikan atau
atau Kemitraan dengan K-UMKM Kemitraan dengan K-UMKM
145 Bidang Usaha/KBLI 182 Bidang Usaha/KBLI dalam 106 Kelompok
Bidang Usaha
LAMPIRAN III
Daftar Bidang Usaha yang Terbuka dengan Daftar Bidang Usaha yang Terbuka dengan
Persyaratan Tertentu Persyaratan Tertentu
350 Bidang Usaha 37 Bidang Usaha

25
26

Anda mungkin juga menyukai