Anda di halaman 1dari 14

Strategi Pelaksanaan Platform Pengelolaan Persampahan

Nasional Melalui Potensi Bauran Pendanaan Pembangunan

Direktorat Perumahan dan Kawasan Permukiman


September 2022
Aspek Pengelolaan Sampah Pada Platform

1Kebijakan
2Kelembagaan
3Teknis Operasional
4Pendanaan
5 Partisipasi Stakeholder

Dasar Hukum Pendanaan Sumber Pendanaan

Sumber Dana Pembangunan Infrastruktur Sanitasi


Dalam UU no 1/2022 tentang HKPD
Pasal 167 disebutkan bahwa:
1. APBN (termasuk penerusan Hibah)
1. Dalam rangka percepatan penyediaan infrastruktur dan/atau program prioritas 2. APBD
lainnya sesuai dengan urusan yang menjadi kewenangan Daerah, Pemerintah 3. APBD Provinsi
Daerah dapat melakukan sinergi Pendanaan. 4. DAK
2. Sinergi Pendanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan
5. Swasta/CSR, kontribusi masyarakat
melalui berbagai sumber pendanaan baik dari APBD maupun selain APBD.

3. Pendanaan dari APBD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berasal dari Sumber Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Sanitasi
PAD, TKD, dan/atau Pembiayaan Utang Daerah.
1. Pembiayaan antar daerah
4. Pendanaan selain dari APBD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa
Kerjasama dengan pihak swasta, BUMN, BUMD, dan /atau Pemerintah Daerah 2. Pembiayaan daerah/pinjaman ke pemerintah pusat
lainnya. 3. Pembiayaan Kreatif
• Dana Ventura (PMK 2012-PMV)
5. Dalam Rangka mendukung sinergi pendanaan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), pemerintah dapat menyinergikan dengan belanja kementerian/Lembaga
• Hibah langsung/Donor
dan/atau tugas pembantuan. • Blended Finance (Campuran)
2 2
Kementerian PPN/Bappenas
Indikasi Kebutuhan dan Ketersediaan Menurut RPJMN 2020 – 2024

Perkiraan Kebutuhan Dana Operasional


Kebutuhan Pengelolaan
Persampahan
(RPJMN 2020-2024)
Rp 15 T/tahun
GAP Pengolahan sampah Rp200,000/ton, 2021

Rp 63,3 T Rp 30,7 T
Sumber Pendanaan:
APBD Dana Desa
*kebutuhan infrastruktur
Retribusi Daerah / Masyarakat

Skenario Dasar Skenario Optimis


*) Retribusi Daerah yang merupakan sumber dana yang

Rp24,5 T Rp32,6 T utamanya berasal dari masyarakat sebagai sumber/penghasil


sampah, perlu didorong lebih untuk pengimplementasian
prinsip PPP (Polluters Pay Principle)
+ Rp 8,2 T

Sumber Pendanaan: Sumber Pendanaan:


APBN Swasta APBN Swasta

+
& APBD & APBD

KPBU, Hibah, lainnya

3 3
Kementerian PPN/Bappenas
Perbandingan Biaya Operasional TPST

SRF Plant
TPST Jayakerta TPST Samtaku PLTSa Bantar
TPST ISWMP Indonesia TPST Cilacap PLTSa Benowo
Karawang Jimbaran Gebang
Power
Input sampah (ton/hari) 6 20 30 100 120 100 1000
Pendapatan (Rp/tahun) - - - NA 399,000,000 - 285,456,000,000
OPEX (Rp/tahun) 642,938,793 2,674,296,614 2,103,965,850 4,082,400,000 9,096,000,000 15,200,000,000 64,164,000,000
OPEX (Rp/ton) 412,140 366,342 192,143 111,847 207,671 416,438 175,792
Tippng fee (Rp/ton)
- Daerah 412,140 - - 100,000 92,603 - 178,000
- Pusat - - - - - -
- Swasta - - - 115,068 - -
- Danone Aqua
Indonesia PT. Sumber
Kemitraan NA NA - iGrow PT SBI BPPT
Power Organik
- Veolia

Tipping fee TPST ISWMP masih dirasa tinggi, sehingga perlu


penerapan prinsip sirkuler ekonomi dan kerjasama dengan swasta.
Perbedaan Tipping Fee utamanya dipengaruhi oleh;
• Teknologi yang digunakan. Berdampak pada biaya perawatan mesin, penggantian suku cadang, dan biaya tenaga kerja.
• Besaran sampah yang diolah. Semakin besar sampah diolah termasuk penerapan sirkuler ekonomi, maka efisiensi pengolahan semakin baik
sehingga biaya semakin efisien.
• Skema kerjasama / kemitraan. Berdampak pada potensi pendapatan lainnya yang didapatkan oleh operator, pendapatan tersebut mensubsidi
Tipping Fee sehingga menjadi lebih rendah.
Sumber:
(1)ISWMP, 2022, (2) Comparison of Waste Final Processing Technologies Based on Cost Analysis, DKTI BAPPENAS, 2022, (3) DLH Cilacap, 2021, (4) PT. Reciki, 2022
4 4
Kementerian PPN/Bappenas
Aspek dan Strategi Pengelolaan Persampahan

• Ketersediaan peraturan daerah


1 • Sosialisasi dan pelaksanaan
KEBIJAKAN • Kecukupan dan kejelasan substansi
• Penegakan hukum
aturan

• Pemisahan regulator dan operator • Kapasitas institusi pengelola


2 KELEMBAGAAN • Pengelolaan sampah skala • Skema kerjasama pengelolaan
kelurahan/desa/lingkungan dan kawasan • Koordinasi dan sinergi

• Sinkronisasi dokumen perencanaan teknis • Penggunaan teknologi yang tepat dan


pengelolaan sampah daerah sesuai kondisi daerah
3 TEKNIS OPERASIONAL
• Implementasi pengelolaan dari hulu ke • Pemanfaatan teknologi digital dalam
hilir pengelolaan sampah

• Kecukupan alokasi APBD sektor persampahan • Inovasi bauran pendanaan


4 PENDANAAN • Optimalisasi kolektivitas retribusi • Ketepatan skenario model
persampahan bisnis/pelibatan swasta

• Ketersediaan akses partisipasi • Ketepatan model pelibatan pemangku


5 PARTISIPASI PEMANGKU • Ketepatan strategi komunikasi (advokasi, kepentingan
KEPENTINGAN promosi, kampanye dan pemberdayaan) • Efektivitas sistem insentif dan disinsentif

5 5
Kementerian PPN/Bappenas
Strategi 1: Kecukupan Alokasi APBD Pengelolaan Persampahan

Kebutuhan Kebijakan Strategi


Perluasan / pelayanan Peningkatan kapasitas
sampah di daerah sesuai kemandirian pendanaan di SINKRONISASI ANGGARAN
standar Kab/Kota hingga Desa PEMDA

Pendekatan business-as- PERPADUAN ANGGARAN


usual tidak akan mampu PEMDA-DANA MASYARAKAT
Kondisi menyelesaikan masalah
Pengelolaan Sampah di
bawah tekanan Perlu perluasan sumber ADVOKASI ANGGARAN
keterbatasan fiskal pendanaan dan
optimalisasi berbagai
sumber daerah
APBD
APBD PROV APBDes DANA MASY
KAB/KOTA

DUKUNGAN
INFRASTRUKTUR KAWASAN
INFRASTRUKTUR
(UTAMA & MANDIRI SKALA LOKAL
&NON
PENDUKUNG) DESA
INFRASTRUKTUR

6
Kementerian PPN/Bappenas 6
Strategi 2: Optimalisasi Kolektifitas Retribusi

Earmark Penganggaran Pasal 8 Mekanisme penata kelolaan diserahkan pada • Mekanisme pemungutan → Mencakup
Permendagri 7 Tahun 2021: masing masing daerah seperangkat aturan, lembaga dan tata cara
Pemanfaatan hasil penerimaan Daerah (dapat) memulai penataan dari hulu, yang digunakan untuk pemindahan dana
Retribusi diutamakan untuk yaitu: dari wajib retribusi ke lembaga pengelola
mendanai kegiatan yang • Data wajib retribusi
berkaitan langsung dengan • Pemungutan • Mekanisme pemungutan → Diatur dalam
penyelenggaraan penanganan • Penggunaan dana (peningkatan kualitas Perkada
sampah sesuai dengan ketentuan layanan)
peraturan perundang-undangan.

Permendagri ini diharapkan


menjadi enabling untuk tata PEMUNGUTAN
kelola persampahan di Daerah.

Waktu Sifat Tahap Transaksi

Pra Pasca Cicilan Kontan


Bayar Bayar
Non
Gabungan Tunggal Tunai
Tunai

7 7
Kementerian PPN/Bappenas
Strategi 3: Inovasi Bauran Pendanaan untuk Pengelolaan Sampah

Berbagai sumber pendanaan yang dapat dioptimalkan untuk aspek-aspek pada pengelolaan sampah
Sumber: Sarana Pemilahan Sarana Pengumpulan Sarana Pengolahan Sarana Pengangkutan Sarana Pemrosesan Akhir
Rumah Tangga (Gerobak, Gerobak Motor, (Bank Sampah Induk, PDU, POO, (Dump Truck, Arm Roll, TPA (residu)
Pick Up, TPS) TPS 3 R, TPST-WtE/WtP) Compactor Truck)
Non-Rumah Tangga

Kegiatan: Kegiatan: Kegiatan: Kegiatan: Kegiatan: Kegiatan:


• Kampanye Perubahan • Kampanye • Pengadaan • Pembangunan • Pengadaan Sarana • Pembangunan Sarana
Perilaku untuk Pemilahan Sarana Sarana Pengolahan Pengangkutan Pemrosesan Akhir
Pengurangan • Pengadaan Pengumpulan • Operasional & • Operasional & • Kajian Lingkungan
• Sarana Pengurangan Wadah Pemeliharaan Pemeliharaan • Operasional & Pemeliharaan
Sampah/Komposter Pemilahan • Pemanfaatan & TPA
• Pelatihan 3R Pemasaran Produk • Pengawasan Operasional TPA
• Sanitasi Sekolah Hasil Pengolahan • Pemberdayaan Sektor
Sumber Pendanaan:
Informal
• APBD
Sumber Pendanaan: Sumber Sumber Sumber Pendanaan: • APBN
• APBD Pendanaan: Pendanaan: • APBD • Kerjasama Jasa Sumber Pendanaan:
• APBN • APBD • APBD • APBN Pengangkutan • APBD
• Masyarakat • Masyarakat • APBN (KLHK- • Investasi Swasta • APBN (KemenPUPR, KLHK)
• Swasta CSR • Swasta CSR KemenPUPR) Swasta/BU • Swasta CSR • KPBU
• Ziswaf • Ziswaf • Masyarakat • Pengelola Kawasan • Pengelola Kawasan • Blended Finance
• Pengelola Kawasan • Mikro Kredit • Swasta CSR • Modal Ventura • Blended Finance
• Pengelola • Ziswaf
Kawasan • Mikro Kredit
• Pengelola Opsi Kerjasama: jasa layanan, skema kawasan mandiri, kerjasama operasi,
Kawasan pemanfaatan aset

8 8
Kementerian PPN/Bappenas
Strategi 4: Ketepatan Skenario Model Bisnis/Pelibatan Swasta

Kajian Model Bisnis Pengelolaan Sampah sudah selesai disusun. Pembahasan internal sudah dilakukan.
Saat ini sedang di dalam proses editing dan revisi redaksional sebelum sosialisasi dilakukan.
Subsistem Pengelolaan Sampah
Alternatif Model Bisnis
Pengumpulan Pengolahan Pengangkutan Pemrosesan Akhir

Swakelola Pemerintah

Kemitraan Masyarakat Rencana Sept - Des


Jasa Pelayanan

KPBU
❑ Sosialisasi di wilayah ISWMP - DAS
Kerjasama Operasional Citarum

Kerjasama Manajemen ❑ Ujicoba di wilayah ISWMP - DAS


Aset Citarum
Swakelola Kawasan

Business to Business

9 9
Kementerian PPN/Bappenas
Strategi dalam Proses Menutup Gap Pendanaan di Daerah

MENUTUP GAP → HARUS KOORDINASI POKJA PENGEMBANGAN


DALAM SISTEM Sejak Perencanaan-Pelaksanaan KERJASAMA DAERAH
• Merujuk pada aturan / kebijakan • KPBU daerah
• Disusun bersama & dijalankan • Sinkronkan kluster program &
• Pembiayaan pemerintah/pinj
konsisten anggaran antar OPD
• Tidak ada jalan pintas /hindari • Maksimumkan potensi daerah& pusat
jalan sepihak Optimalkan dana Pusat-Hibah • Pembiayaan :
• Sinergi alokasi belanja antar level • Memperluas Potensi Dana Hibah langsung/donor
pemerintahan (dimiliki Pemda-SILPA) Dana ventura/umum
Campuran/blended finance

N+1,2,3,4 SKEMA KOORDINASI BERJENJANG SETIAP TAHUN


DESA → KABUPATEN/KOTA → PROVINSI → PUSAT

1 10
Kementerian PPN/Bappenas
Peran Pokja Menjadi Motor Penggerak Bauran Pendanaan

ADVOKASI ANGGARAN PADA PENGAMBIL KEPUTUSAN


(PEMERINTAH-NON PEMERINTAH)
Peningkatan Anggaran OM Sarpras dan Pengembangan

PERPADUAN ANGGARAN PEMDA-DANA SWASTA/ MASYARAKAT


Pelibatan Swasta dalam operasi maupun investasi/pengembangan

INTENSIFIKASI PEMUNGUTAN RETRIBUSI &HASILNYA HARUS


DIDAYAGUNAKAN UNTUK PELAYANAN
Aturan Pemungutan Dan Pengunaan Hasil Retribusi

PENEKANAN KEBOCORAN RETRIBUSI


Pemungutan melalui e-payment

PENINGKATAN PERAN DANA CSR, ZISWAF DAN DANA FILANTROPI


Ekstensifikasi pemanfaatan dana non pemerintah- hibah - sumbangan

PINJAMAN DAERAH KE PUSAT


Ekstensifikasi pemanfaatan dana pinjaman pemerintah pusat

1
1 11
Kementerian PPN/Bappenas
Agenda Bersama OPD-Pokja
(dari Ren-Aksi Menjadi Implementasi*)

1 REGULASI 3 PENDANAAN 5 MASYARAKAT


(OPD Desa dengan Supervisi OPD Lingk. Hidup Kab/Kota) (OPD Kab/Kota bidang Perencanaan (OPD Kab/Kota bidang
a. Penyusunan Peraturan Desa (Perdes)/Banjar/Peraturan Pembangunan & Pengelolaan Keuangan Daerah) Pemberdayaan Desa &
Kesehatan)
Adat tentang Pengelolaan Sampah Mandiri
b. Penyusunan Peraturan Bupati tentang Pengelolaan a. Optimalisasi dana desa (DD) dan ADD a. Penyiapan masyarakat
Sampah Mandiri Skala Kawasan (OPD Lingk. Hidup b. Pemetaan wilayah kerjasama dengan mitra
Kab/Kota) pengelola sampah b. Kampanye/sosialisasi
c. Aturan asset desa (mendukung kerjasama) c. Optimalisasi pengumpulan retribusi/iuran di pengelolaan sampah
kawasan permukiman/komersial kepada kawasan komersil
d. Pemetaan offtaker hasil penjualan pengolahan
sampah (kompos/daur ulang/pelet)
2 KELEMBAGAAN
(OPD Kab/Kota bidang Lingkungan Hidup)

a. Penguatan BUMDes sebagai operator layanan sampah


b. Penguatan peran pengelola kawasan 4 TEKNIS *Kabupaten/kota melakukan
(OPD Kab/Kota bidang Pekerjaan Umum) ujicoba skala terbatas di
(permukiman/komersil) untuk pengelolaan sampah
wilayah DAS Citarum yang
secara mandiri a. Jadwal pengangkutan sampah terpilah di disesuaikan dengan REN Aksi
c. Pembentukan UPT (sampah) Wilayah per Kawedanan desa/kelurahan/kecamatan OPD yang telah disusun&
d. Penguatan KSM/mitra swasta dalam kerjasama b. Pengumpulan sampah berbasis volume di diimplementasikan
pengolahan sampah skala kawasan/permukiman kawasan permukiman OPD

1
2 12
Kementerian PPN/Bappenas
Beberapa Hal Yang Perlu Menjadi Perhatian OPD/Pokja

FOKUS UTAMA OPD* DIPERLUKAN DUKUNGAN POKJA


Implementasi
penuh oleh
provinsi dan
kabupaten/kota

Mendorong untuk Sinergi kerja dengan


Realisasi komitmen yang dibuat dengan Mengomunikasikan ke pemangku
memobilisasi partisipasi Satgas Citarum, CEKBAN/
ISWMP dipimpin langsung Kepala kepentingan pilihan opsi
masyarakat yang lebih baik Instansi lain.
Daerah teknologi & konsekuensinya
serta compliancenya

Memastikan tingkat Memberi input atas


OUTPUT: agar program jalan dengan baik dan serapan dana bisa sesuai pengumpulan sampah perjanjian
target bersama (terintegrasi ke REN Aksi Pengelolaan Sampah DAS yang terutama daerah yang Kerjasama/PKS dan
disepakati) sarprasnya telah selesai pemastian alokasi anggaran
(Kota Bandung dan Kab. pos anggaran di masing
Bandung) masing OPD
Perlu dilakukan:
1. Meninjau koherensi dokumen Masterplan Regional/telah disusun
NPMC agar dapat mendukung output diatas Bersama pokja provinsi Mengawal proses revisi
mereview Masterplan retribusi atau penyesuaian
2. Penyusunan Desain dan Modul untuk Pelaksanaan Peningkatan Regional yang sudah di susun tarif layanan persampahan yg
Kapasitas untuk CPMU-CPIU, Provinsi, Kab/Kota, dan Fasilitator (CPIU NPMC sdg dilakukan di kab/kota
*) Seluruh OPD
Kemendagri) DAS citarum terkait yang
dijabarkan oleh
Kepala Daerah
masing-masing

1
3 13
Kementerian PPN/Bappenas
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai