1Kebijakan
2Kelembagaan
3Teknis Operasional
4Pendanaan
5 Partisipasi Stakeholder
3. Pendanaan dari APBD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berasal dari Sumber Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Sanitasi
PAD, TKD, dan/atau Pembiayaan Utang Daerah.
1. Pembiayaan antar daerah
4. Pendanaan selain dari APBD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa
Kerjasama dengan pihak swasta, BUMN, BUMD, dan /atau Pemerintah Daerah 2. Pembiayaan daerah/pinjaman ke pemerintah pusat
lainnya. 3. Pembiayaan Kreatif
• Dana Ventura (PMK 2012-PMV)
5. Dalam Rangka mendukung sinergi pendanaan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), pemerintah dapat menyinergikan dengan belanja kementerian/Lembaga
• Hibah langsung/Donor
dan/atau tugas pembantuan. • Blended Finance (Campuran)
2 2
Kementerian PPN/Bappenas
Indikasi Kebutuhan dan Ketersediaan Menurut RPJMN 2020 – 2024
Rp 63,3 T Rp 30,7 T
Sumber Pendanaan:
APBD Dana Desa
*kebutuhan infrastruktur
Retribusi Daerah / Masyarakat
+
& APBD & APBD
3 3
Kementerian PPN/Bappenas
Perbandingan Biaya Operasional TPST
SRF Plant
TPST Jayakerta TPST Samtaku PLTSa Bantar
TPST ISWMP Indonesia TPST Cilacap PLTSa Benowo
Karawang Jimbaran Gebang
Power
Input sampah (ton/hari) 6 20 30 100 120 100 1000
Pendapatan (Rp/tahun) - - - NA 399,000,000 - 285,456,000,000
OPEX (Rp/tahun) 642,938,793 2,674,296,614 2,103,965,850 4,082,400,000 9,096,000,000 15,200,000,000 64,164,000,000
OPEX (Rp/ton) 412,140 366,342 192,143 111,847 207,671 416,438 175,792
Tippng fee (Rp/ton)
- Daerah 412,140 - - 100,000 92,603 - 178,000
- Pusat - - - - - -
- Swasta - - - 115,068 - -
- Danone Aqua
Indonesia PT. Sumber
Kemitraan NA NA - iGrow PT SBI BPPT
Power Organik
- Veolia
5 5
Kementerian PPN/Bappenas
Strategi 1: Kecukupan Alokasi APBD Pengelolaan Persampahan
DUKUNGAN
INFRASTRUKTUR KAWASAN
INFRASTRUKTUR
(UTAMA & MANDIRI SKALA LOKAL
&NON
PENDUKUNG) DESA
INFRASTRUKTUR
6
Kementerian PPN/Bappenas 6
Strategi 2: Optimalisasi Kolektifitas Retribusi
Earmark Penganggaran Pasal 8 Mekanisme penata kelolaan diserahkan pada • Mekanisme pemungutan → Mencakup
Permendagri 7 Tahun 2021: masing masing daerah seperangkat aturan, lembaga dan tata cara
Pemanfaatan hasil penerimaan Daerah (dapat) memulai penataan dari hulu, yang digunakan untuk pemindahan dana
Retribusi diutamakan untuk yaitu: dari wajib retribusi ke lembaga pengelola
mendanai kegiatan yang • Data wajib retribusi
berkaitan langsung dengan • Pemungutan • Mekanisme pemungutan → Diatur dalam
penyelenggaraan penanganan • Penggunaan dana (peningkatan kualitas Perkada
sampah sesuai dengan ketentuan layanan)
peraturan perundang-undangan.
7 7
Kementerian PPN/Bappenas
Strategi 3: Inovasi Bauran Pendanaan untuk Pengelolaan Sampah
Berbagai sumber pendanaan yang dapat dioptimalkan untuk aspek-aspek pada pengelolaan sampah
Sumber: Sarana Pemilahan Sarana Pengumpulan Sarana Pengolahan Sarana Pengangkutan Sarana Pemrosesan Akhir
Rumah Tangga (Gerobak, Gerobak Motor, (Bank Sampah Induk, PDU, POO, (Dump Truck, Arm Roll, TPA (residu)
Pick Up, TPS) TPS 3 R, TPST-WtE/WtP) Compactor Truck)
Non-Rumah Tangga
8 8
Kementerian PPN/Bappenas
Strategi 4: Ketepatan Skenario Model Bisnis/Pelibatan Swasta
Kajian Model Bisnis Pengelolaan Sampah sudah selesai disusun. Pembahasan internal sudah dilakukan.
Saat ini sedang di dalam proses editing dan revisi redaksional sebelum sosialisasi dilakukan.
Subsistem Pengelolaan Sampah
Alternatif Model Bisnis
Pengumpulan Pengolahan Pengangkutan Pemrosesan Akhir
Swakelola Pemerintah
KPBU
❑ Sosialisasi di wilayah ISWMP - DAS
Kerjasama Operasional Citarum
Business to Business
9 9
Kementerian PPN/Bappenas
Strategi dalam Proses Menutup Gap Pendanaan di Daerah
1 10
Kementerian PPN/Bappenas
Peran Pokja Menjadi Motor Penggerak Bauran Pendanaan
1
1 11
Kementerian PPN/Bappenas
Agenda Bersama OPD-Pokja
(dari Ren-Aksi Menjadi Implementasi*)
1
2 12
Kementerian PPN/Bappenas
Beberapa Hal Yang Perlu Menjadi Perhatian OPD/Pokja
1
3 13
Kementerian PPN/Bappenas
TERIMA KASIH