Anda di halaman 1dari 3

Menyejahterakan masyarakat

melalui pemberdayaan UMKM


Oleh Kasmono  Kamis, 19 Januari 2023 17:09 WIB

Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bidang Komunikasi Publik Arya Sinulingga mengunjungi gerai
UMKM di Kabupaten Bangka. ANTARA/Kasmono
Penjualan produk UMKM melalui platform digital memudahkan pelaku usaha ...
Sungailiat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,
menyadari bahwa sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berperan penting
meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah.

Oleh karena itu, berbagai program dan kebijakan pemerintah daerah terus dikembangkan untuk
menyokong UMKM, yang selama ini mampu menyerap ribuan tenaga kerja.
UMKM merupakan salah satu sektor penyumbang pertumbuhan ekonomi daerah ini, mencapai 7,48
persen pada akhir tahun 2021 atau meningkat dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2020
yang hanya 0,73 persen.

Padahal saat itu pandemi COVID-19 memberikan dampak buruk sangat besar terhadap
perekonomian masyarakat. Ribuan orang harus kehilangan pekerjaan karena perusahaan memutus
hubungan kerja bahkan ada sejumlah pelaku usaha menutup permanen bisnisnya karena sudah
tidak kuat menanggung beban biaya besar yang dianggap tidak sebanding dengan nilai produksi.

Mengingat besarnya kontribusi UMKM, pihaknya sudah menyiapkan desain untuk menjadikan sektor
usaha ini sebagai kekuatan ekonomi masyarakat dengan mengalokasikan dana subsidi bunga
pinjaman usaha mencapai Rp1 miliar dan membantu memperluas jaringan pasar produk UMKM.

Bantuan subsidi bunga pinjaman mencapai Rp1 miliar tahun 2023 atau meningkat dibandingkan
tahun 2022 sebanyak Rp600 juta melalui mitra lembaga keuangan yang ditunjuk merupakan
komitmen pemda agar sektor UMKM berdiri lebih kokoh.

Sebagai debitur yang dipercaya mengelola pinjaman permodalan, menurut Bupati Bangka Mulkan,
pelaku UMKM hanya dibebani mengembalikan nilai pinjaman pokok sesuai batas waktu kontrak
yang disepakati.

Untuk pemasaran produk UMKM yang sebagian besar memilih mengembangkan makanan olahan,
mereka diberi kesempatan menjual produk kepada konsumen langsung dengan diberikan
keleluasaan penjualan yang diikutkan saat event yang digelar oleh pemerintah daerah.

Jumlah UMKM di Kabupaten Bangka berdasarkan data dari Dinas Penanaman Modal, Pelayanan
Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil, Menengah setempat sampai akhir 2022 tercatat 31.379
UMKM.

Puluhan ribu UMKM tersebut, kata Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu
Pintu, Koperasi, Usaha Kecil, Menengah Kabupaten Bangka Elius Gani, tersebar di delapan wilayah
kecamatan bahkan sampai ke pelosok desa.

Jumlah UMKM tersebut diprediksi pada tahun 2023 akan mengalami peningkatan dua persen
seiring aktivitas masyarakat mulai lancar dan pertumbuhan ekonomi yang membaik.

Bahkan dari puluhan ribu pelaku UMKM di Kabupaten Bangka, mereka sudah memanfaatkan
sarana layanan teknologi informasi untuk memperluas akses pasar.

Terdata 105 UMKM di Kabupaten Bangka sudah berhasil memanfaatkan layanan online untuk


memperluas jaringan pasar. Pemasaran sistem daring dengan berbagai layanan seperti Facebook,
Instagram, WhatsApp.

Layanan melalui aplikasi ini merupakan salah satu upaya mendukung transformasi digital dalam
pertumbuhan usaha, yang mana layanan digital marketing lebih efisien dan efektif menjangkau
target pelanggan dengan lebih cepat, tepat, luas, dan lebih hemat biaya.

Melalui aplikasi itu juga bisa menjangkau konsumen lebih luas dan efektif dibanding penjualan
produk secara konvensional. Jumlah UMKM yang memanfaatkan layanan digital itu diharapkan
terus meningkat seiring teknologi informasi yang berkembang cukup pesat.

Penjualan produk UMKM melalui platform digital memudahkan pelaku usaha dengan menjalankan
usahanya dari rumah dan terhubung ke ekosistem digital serta melakukan adaptasi dan inovasi
produk sehingga produk mereka dapat dikenal. UMKM digital produktif merupakan kunci pemulihan
ekonomi bagi pelaku UMKM.

Anda mungkin juga menyukai