Anda di halaman 1dari 3

Saksi kehidupan Fatmawati di Ke

bayoran Baru
Oleh Luthfia Miranda Putri  Kamis, 19 Januari 2023 12:30 WIB

Rumah ibu Fatmawati di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya, Jakarta, Minggu
(15/1/2023). ANTARA/Luthfia Miranda Putri/pri.
Jakarta (ANTARA) - Sebuah rumah di Jalan Sriwijaya Raya Nomor 26, Selong, Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan, menjadi salah satu saksi kehidupan Fatmawati, sebagai ibu negara pertama
Republik Indonesia.

Pertama kali mendatangi rumah tersebut, tampak begitu sederhana, sama seperti kesan orang-
orang yang mengenal ibu penjahit Bendera Merah Putih Kemerdekaan itu.
Rumah berdesain arsitektur zaman kolonial dahulu itu didominasi warna putih yang memberikan
kesan sederhana dari luarnya.

Di tengah teriknya matahari, rumah ini terasa asri dan sejuk lantaran ada banyak pohon yang
mengelilingi, termasuk pohon beringin dan kolam ikan di sisi kiri bangunan rumah.

Rumah ibu Fatmawati di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yang telah ditetapkan sebagai cagar
budaya, Jakarta, Minggu (15/1/2023). ANTARA/Luthfia Miranda Putri
Saat menjejakkan kaki di teras depan rumah, terdapat tiga bangku berjejer rapi, seakan mengajak
para tamu untuk bersantai sejenak di rumah tersebut.

Ketika mengitari rumah yang luasnya sekitar 718 meter persegi dan di atas tanah seluas 1.400
meter persegi tersebut, sekelilingnya tampak terawat, meski ada beberapa perabotan rumah yang
terlihat usang.

Berdasarkan keterangan di lokasi, saat ini rumah ibu Fatmawati itu menyambung menjadi satu
dengan rumah belakang yang beralamat di Jalan Sriwijaya II Nomor 9.

Selain di Jakarta, Fatmawati memiliki rumah asli di Bengkulu yang berada di tempat yang saat ini
sudah menjadi kantor BNI Cabang Utama Bengkulu di jalan S. Parman Nomor 34, Kelurahan
Penurunan, Kecamatan Ratu Samban, Kota Bengkulu.
Tempat ini berjarak sekitar 400 meter dari rumah yang saat ini disebut sebagai Museum Fatmawati
Soekarno.

Menurut penulis buku-buku bertema Soekarno, Roso Daras, rumah di Bengkulu itu merupakan
tempat pengasingan Soekarno pada tahun 1938 hingga 1942 H.

Saat itu ibu Fatmawati pernah menjadi murid di kala Soekarno mengajar di daerah tersebut.

"Fatmawati pernah tinggal di situ lantaran disuruh mondok oleh orang tuanya bernama pak Hasan
Din dan bertemu dengan anak angkat Soekarno-Inggit Garnasih bernama Ratna Djuami," kata
Daras, dalam perbincangan dengan ANTARA.

Anda mungkin juga menyukai