Kelompok 3
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.2.Rumusan Masalah...................................,,,,,,,,,,,...................................................1
1.3.Tujuan Penulisan...................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan………………............………………………………....................7
3.2 Saran………………………………………………………..............................8
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Atas dasar penentuan latar belakang dan identiikasi masalah diatas, maka kami dapat
mengambil perumusan masalah sebagai berikut:
Penulisan makalah ini dilakukan untuk dapat memenuhi tujuan-tujuan yang dapat
bermanfaat bagi para remaja dalam pemahaman tentang “Sejarah Berdirinya Rumah
Fatmawati”. Secara terperinci tujuan dari penelitian ini adalah:
1
1.5 Manfaat Penulisan
1. Bagi mahasiswa, sebagai dasar untuk mengetahui peninggalan yang bersejarah yang
ada di Bengkulu, dan menambah wawasan
3. Bagi pemerintah kota dan pemerintah pusat, sebagai dasar acuan untuk melindungi
dan merawat situs bersejarah agar lebih banyak lagi wisatawan yang ingin ke
Bengkulu.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Rumah Fatmawati adalah peninggalan orang tua Fatmawati yang dibangun pada tahun
1915 yang berlokasi di Jalan Fatmawati, Kelurahan Penurunan, Kecamatan Ratu Samban,
Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu. Kemudian pada tahun 1990-an rumah tersebut dibangun
atau diperbaiki kembali dan dijadikan museum diatas gagasan Gubernur pada masa itu yang
bernama Aziz Ahmad. Rumah Fatmawati ini sampai sekarang hanyalah museum saja belum
adanya pergerakan atau tanda untuk dijadikan sebagai cagar budaya.
Sekarang bangunan rumah Fatmawati ada beberapa yang sudah diperbaiki yakni
antara lain bagian plafon, tembok bagian belakang yang digantikan dengan semen karena
bangunan tersebut dahulu menggunakan kayu, bagian tiang utama yang diganti dengan
tembok dimana pendanaannya berasal dari Pemda (Pemerintah Daerah). Sampai saat ini,
belum ada perencanaan untuk perluasan bangunan dari Rumah Fatmawati.
Rumah Fatmawati identik dengan warna putih pada tembok, hordeng, spray , pagar ,
tangga dan sebagainya. Itu dikarenakan warna putih melambangkan kesucian. Pada bagian
tiang kusen identik dengan warna coklat. pada bagian ruang tamu terdapat meja tamu dengan
4 meja berwarna coklat dan 1 buah meja bundar coklat juga.
Selain itu juga terdapat 2 buah pajangan baju yang pernah digunakan oleh ibu
Fatmawati. Baju tersebut identik dengan kain besurek dibawahnya dan baju kebaya
diatasnya. Baju tersebut sudah terlihat lusu atau lapuk kemungkinan karna faktor usia baju itu
sendiri. Selain itu juga terdapat foto-foto Ibu Fatmawati dan presiden Soekarno yang
terpajang disana.
Karna ibu Fatmawati anak tunggal dan hanya tinggal bersama orang tuanya jadi,
hanya terdapat dua kamar di rumah tersebut. Disalah satu kamar terdapat mesin jahit yang
digunakan untuk menjahit sangsaka merah putih untuk pertama kalinya. Mesin jahit tersebut
bercorak kemerahan dan masih bisa digunakan hingga saat ini.
3
Bendera sangsaka merah putih tidaklah dijahit di Bengkulu melainkan di Jakarta pada
17 Agustus. Dikarenakan Rumah Fatmawati ini ingin dijadikan museum dibawalah kembali
ke Bengkulu untuk dijadikan identitas Museum Rumah Fatmawati ini.
Selama tinggal bersama orang tuanya Fatmawati dikenal sebagai anak yang aktif
sering mengikuti melakukan berbagai aktivitas. Sehingga ketika Soekarno diasingkan di
Bengkulu fatmawati juga mengikuti organisasi yang dibuat oleh Soekarno salah satunya
MonteCarlo. Karna faktor sering bertemu di organisasi itu pulalah yang membuat Fatmawati
dan Soekarno akhirnya saling jatuh cinta. Fatmawati dan Soekarno kerap berkirim surat cinta
yang tergambar dalam foto yang terdapat di Rumah Bung Karno.
Fatmawati dan Soekarno menikah pada tanggal 1 Juni 1943. Dari pernikahan tersebut
dikaruniai 5 anak yakni, Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati
Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra. Fatmawati dan
Soekarno kerap berkirim surat cinta yang tergambar dalam foto yang terdapat di Rumah
Bung Karno.
Pada tanggal 14 Mei 1980 ia meninggal dunia karena serangan jantung ketika dalam
perjalanan pulang umroh dari Mekah yang lalu dimakamkan di Karet Bivak, Jakarta.
Pengunjung yang datang ke rumah Fatmawati bukan hanya berasal dari kota Bengkulu saja,
tetapi juga didatangi pengunjung yang berasal dari luar seperti Jawa, Riau, Lampung, Padang
dan lain-lain. Asal pengunjung tertulis dalam buku tamu yang telah tersedia dan juga disertai
dengan tanggapan dari para pengunjung yang bermacam-macam.
Ketika memasuki rumah Fatmawati tidak dikenai biaya hanya sukarela saja dari para
pengunjung. Uang sukarela tersebut dimanfaatkan oleh penjaga untuk biaya perawatan /
kebersihan rumah Fatmawati.Ternyata, dengan adanya Rumah Fatmawati sebagai museum
ini juga memiliki dampak bagi para masyarakat sekitar, terutama para pedagang yang
berjualan disekitaran rumah Fatmawati tersebut.
4
Dibagian belakang rumah Fatmawati ini, juga terdapat bangunan kecil dibagian
belakang tempat para penjaga tinggal. Di Rumah Fatmawati ini dahulunya terdapat 3 orang
penjaga tetapi sekarang hanya terdapat seorang penjaga saja, yakni datuk Marwan Amanadin
yang masih terhitung sepupu dengan almarhumah Ibu Fatmawati.Jikalau ingin pergi
berkunjung ke rumah Fatmawati ini buka dari senin hingga minggu dan tutup ketika jam 5
sore.
Dalam menyusun laporan penelitian ini, kami mengumpulkan sumber melalui wawancara
dengan narasumber Bapak
Pukul : 11:30
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Rumah Fatmawati adalah peninggalan yang sangat penting, karna dirumah itu
terdapat mesin jahit yang digunakan untuk menjahit sangsaka merah putih pertama kalinya.
Dan di rumah itulah juga ibu negara pertama kita yaitu ibu Fatmawati tinggal bersama orang
tuanya. Rumah ini harus di jaga karna bisa dijadikan sebagai pendapatan tambahan daerah
dan bisa membuat Bengkulu lebih dikenal oleh masyarakat luar.
3.2 Saran
Dalam penjagaan dan perawatan Rumah Fatmawati ini harusnya pemerintah bisa
lebih ikut campur bukan hanya mengandalkan uang masuk dari pengunjung yang datang
karna Rumah Fatmawati ini saja.
Museum seperti Rumah Fatmawati ini hendaknya harus selalu di jaga kelestariannya
agar berguna sebagai bukti adanya sejarah pada masa lampau. Dalam melestarikan museum,
hendaknya peran pemerintah selalu melihat dan memastikan kondisi Rumah Fatmawati dan
sebaiknya juga masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah rumah Fatmawati selalu menjaga
dan mengawasi keadaan rumah.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://www.andalastourism.com/history/Rumah-fatmawati-Bengkulu
https://nasional.tempo.co/read/1599841/kisah-masa-kecil-fatmawati-istri-soekano-
bunga-dari-curup
htttps:/www.wikiwand.com/id/Rumah_Fatmawati
htttps:/m.merdeka.com/fatmawati-soekarn0/profil
8