Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KUNJUNGAN

RUMAH KEDIAMAN BUNG KARNO PADA WAKTU PENGASINGAN


DI BEGKULU 1938-1942

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pancasila

DOSEN PENGAMPU :
PIPI SUSANTI, S.H.,M.H.
DISUSUN OLEH :

1. Sarmila Herlinawati (B1A023292)


2. Rahma Tresyafitra (B1A023296)
3. Trisuci Kurnia Ilahi (B1A023303)
4. Della Redika Salsabila(B1A023307)
5. Sulistia Melanda (B1A023308)
KELAS : E

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BENGKULU

FAKULTAS HUKUM

2023

ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, rahmat,
serta hidayah-Nya sehingga kami dapat melaksanakan dan menyelesaikan laporan
ini. Karena tanpa nikmat-Nya, mungkin kami belum tentu bisa menyelesaikan
Laporan Kunjungan RUMAH KEDIAMAN BUNG KARNO PADA WAKTU
PENGASINGAN DI BEGKULU 1938-1942. Proses penyusunan laporan ini
melibatkan banyak pihak terkait. Oleh karena itu saya menyampaikan ucapan
terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan proposal ini jauh dari


sempurna. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna meningkatkan mutu laporan ini. Akhir kata penulis berharap
semoga laporan ini dapat memberikan banyak manfaat bagi kita semua.

Bengkulu, 26 Oktober 2023

Kelompok

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1 Latar Belakang Kunjungan......................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................1
1.3 Manfaat....................................................................................2
1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaa................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................2
2.1 Profile Bung Karno..................................................................2
2.2 Sejarah Museum.......................................................................2
BAB III PENUTUP...............................................................................................6
3.1 Simpulan..................................................................................10
3.2 Saran.......................................................................................10
LAMPIRAN..................................................................................................................12

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kujungan
Siapa warga Indonesia yang tak mengenal nama Ir. Soekarno? Hampir
pasti semua masyarakat Indonesia mengenal nama tokoh kemerdekaan yang
satu ini. Apalagi sumbangsih Soekarno demi meraih kemerdekaan begitu
besar.Bahkan selama masa perjuangan tersebut, Soekarno atau yang akrab
disapa Bung Karno juga kerap kali diasingkan ke berbagai daerah oleh
penjajah. Salah satu tempat pengasingan Bung Karno adalah Bengkulu.
Mengapa Bung Karno diasingkan ke Bengkulu dan berapa lama ia tinggal
di sana? Simak penjelasannya berikut ini.Sejarah Diasingkannya Bung Karno
di Bengkulu Bung Karno diasingkan ke Bengkulu setelah sempat dijebloskan
ke Penjara Sukamiskin Bandung. Bung Karno ditangkap pada 29 Desember
1929 bersama dua tokoh lainnya, Maskoen Soepriadinata dan Gatot
Mangkoepradja. Setelah Bung Karno bebas, Pemerintah Belanda saat itu
memutuskan untuk mengasingkan Bung Karno ke tempat lain yang jauh lebih
terpencil dan sulit diakses. Setelah sempat diasingkan ke Ende, Nusa Tenggara
Timur, Bung Karno kemudian dipindahkan ke Bengkulu pada 1938.
Selama di Bengkulu, Bung Karno tinggal di sebuah rumah milik
pengusaha Tionghoa. Rumah tersebut berada di Kelurahan Anggut Atas, Kota
Bengkulu. Dilansir detikSumut, rumah ini ditemukan sendiri oleh Bung Karno
ketika pertama kali datang ke Bengkulu dan mencari tempat tinggal. Bung
Karno menempati rumah tersebut selama kurang lebih 4 tahun hingga 1942.
Di sana, Bung Karno sempat tinggal bersama istrinya kala itu, Inggit Garnasih
serta anak angkatnya, Ratna Djuami dan Hanafi. Di Bengkulu ini pula Bung
Karno disebut mengenal sosok Fatmawati yang kemudian menjadi istrinya
pada tahun 1943.
Selama diasingkan di Bengkulu, Bung Karno tetap menunjukkan
kegigihannya dalam menyuarakan perjuangan demi kemerdekaan Indonesia.
Bung Karno banyak membaca buku, memotivasi masyarakat setempat,
merenovasi masjid yang ada di Kelurahan Bajak, hingga membuat grup
pertunjukan bernama Monte Carlo.
Bung Karno membuat kelompok pertunjukan musik dan drama itu dengan
tujuan untuk menarik pemuda dan menanamkan nilai-nilai nasionalisme
melalui musik dan drama. Dia juga banyak berinteraksi dan membangun
diskusi dengan para tokoh agama, khususnya jajaran pimpinan
Muhammadiyah Bengkulu.

1.2 Tujuan
1) Untuk mengetahui Rumah Pengasingan Soekarno

1
2) Untuk mengetahui perubahan fungsi Rumah Pengasingan Soekarno
menjadi Objek Wisata
3) Dapat menambah wawan tentang sejarah pada saat Bung Karno di
Asingkan di rumah kediamannya di Bengkulu
4) Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran terutama ilmu-ilmu Sejarah
dan menjadi media pembelajaran.
1.3 Manfaat
1) Menambah wawasan sejarah Rumah Pengasingan Bung Karno pada
Mahasiswa
2) Memberikan inspirasi dan bahan bandingan yang ingin meneliti
masalah dengan topik yang sama
3)

1
1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Rumah Pengasingan Bung Karno di Jl. Soekarno Hatta N0.8,
Anggut Atas, kec. Gading Cempaka, Kota Bengkulu, Bengkulu. Kami
melaksanakan kunjungan pada Hari Rabu, 18 Oktober 2023 10.52 WIB-
selesai..

2
BAB II
TINJAUAN RUMAH KEDIAMAN BUNG KARNO PADA WAKTU
PENGASINGAN DI BEGKULU 1938-1942

2.1 Profile Bung karno

2.2 Sejarah Rumah Kediaman Bun Karno Pada Waktu Pengasingan Di


Bengkulu 1938-1942
Rumah putih besar bergaya Eropa berhalaman rumput hijau luas
tampak lebih mencolok dibandingkan bangunan lain di sekitarnya. Berada
di Jl Soekarno-Hatta nomor 8, RT 5 RW 2, Kelurahan Anggut Atas,
Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu, rumah bersejarah itu
menjadi saksi bisu perjuangan kemerdekaan Indonesia. Di rumah dengan
luas bangunan 162 meter persegi itulah Soekarno pernah diasingkan oleh
penjajah Belanda. Ia dikirim ke Bengkulu di pesisir barat Pulau Sumatra
pada 1938 sampai 1942 silam atau usai menjalani tindakan serupa di Ende,
Flores, Nusa Tenggara Timur pada 1934-1938. Bangunan cagar budaya
nasional beratap limas itu dikelilingi oleh pagar besi kokoh. Dindingnya
polos dengan model pintu masuk utama dan jendela seluruhnya sama,
berdaun ganda serta persegi panjang. Ada dua bangunan di tempat ini, satu
merupakan rumah utama dan lainnya yaitu penunjang terletak di belakang
bangunan utama.
Struktur rumah terdiri dari teras, ruang tamu, beberapa kamar, serta
teras belakang. Rumah dihiasi oleh sejumlah jendela kaca ukuran besar di
seluruh sisi bangunan. Ada tiga ruangan di sisi kanan bangunan dan dua
kamar tidur pada sisi kirinya. Sebuah beranda, ukurannya lebih luas dari
teras depan, dibangun di bagian belakang rumah dan pada sisi kanan teras
terletak bangunan penunjang terdiri dari lima petak untuk kamar
pembantu, kamar mandi, dapur, dan gudang. Soekarno tiba di Bumi
Rafflesia pada 14 Februari 1938 dan tidak langsung menempati rumah
pengasingan karena sedang direnovasi. Rumah itu disewa Belanda dari
pengusaha keturunan Tionghoa, Tjang Tjeng Kwat. Tjeng Kwat dikenal
sebagai penyalur bahan pokok untuk kebutuhan Belanda. Dia dia
membangun rumah besar miliknya itu pada 1918 di atas lahan yang sangat
luas, yakni sekitar 4 hektare. Bung Karno memanfaatkan rumah
pengasingannya bukan sekadar tempat tinggal. Dia kerap menggelar
pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat Bengkulu seperti tokoh
Muhammadiyah Bengkulu Hassan Din, dan lain sebagainya.

3
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

11
L

12
1 Bukti Bayar Kunjungan 2 Dokumentasi kelompok

3 Memasang/Mengganti Hardisk 4 Membersihkan Aula

5 Menginstall Drive Canon MP287 6 Melegalisir

7 Membersihkan dan menata Ruangan 8 Membuat Absen PKL DISPAR

13
3
9 Observasi pengenalan kantor 1 Apel Pagi
0

1 Senam di hari Jumat 1 Mengatur jangkauan jaringan wifi


1 2

1 Apel pagi dan halal bihalal 1 Bimbingan Format Laporan


3 4

14
3

Anda mungkin juga menyukai