Disusun Oleh :
1. Dyah Nur Hidayatun Janah (1401422010)
2. Faiqussabila (1401422014)
3. Putri Anisa Susanti (1401422026)
4. Irsya Naufa Ramadhina Wardani (1401422030)
5. Intan Nur Aini (1401422036)
6. Nurul Hidayah Tri Ginawati (1401422044)
7. Yazila Roofiqotul Ummah (1401422050)
1
PRAKATA
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Sejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Kajian Kebahasaan. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui Sejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia di Indonesia, sebagai nilai
patriotisme dan semangat kebangsaan.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Panca Dewi Purwati, S.
Pd., M. Pd. selaku dosen pengampu Mata Kuliah Kajian Kebahasaan yang membimbing
kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman yang selalu sedia membantu dalam hal mengumpulkan data-data dalam
pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna
serta kesalahan yang kami yakini dari batas kemampuan kami. Maka dari itu kami dengan
senang hati menerima kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Cover .................................................................................................................................. 1
Prakata ............................................................................................................................... 2
Daftar Isi ............................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ........................................................................................................................... 5
1.4 Manfaat ......................................................................................................................... 5
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 6
2.1 Perkembangan Bahasa Indonesia .................................................................................. 6
2.1.1 Asal mula Bahasa Indonesia ................................................................................... 6
2.1.2 Status resmi Bahasa Indonesia ................................................................................ 8
2.1.3 Bahasa Melayu menjadi Bahasa Indonesia ............................................................. 9
2.2 Kedudukan Bahasa Indonesia………………………………………………………...13
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………..19
3.1 Simpulan……………………………………………………………………………..20
3.2 Saran………………………………………………………………………………….20
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...21
3
BAB I
PENDAHULUAN
Betapa pentingnya bahasa bagi kehidupan manusia di dunia ini kiranya tidak
diragukan lagi. Pentingnya bahasa tidak hanya dibuktikan oleh banyak orang yang
menggunakan bahasa dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga diperhatikan oleh
para ilmuwan karena dibutuhkan sebagai alat untuk berkomunikasi dalam berbagai
hal.
Pada tahun 1928 bahasa Melayu mengalami perkembangan yang luar biasa.
Pada tahun tersebut para tokoh pemuda dari berbagai latar belakang suku dan
kebudayaan menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan Indonesia,
keputusan ini dicetuskan melalui Sumpah Pemuda. Dan baru setelah kemerdekaan
Indonesia tepatnya pada tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia diakui secara
Yuridis.
4
1.3 TUJUAN
1.4 MANFAAT
5
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
Saat ini, bahasa Indonesia yang digunakan tidak tetap atau statis. Berbagai
perubahan kosakata yang terjadi menunjukkan bahwa bahasa Indonesia telah mengalami
perkembangan. Untuk mengetahui kapan bahasa Indonesia mulai berkembang bukanlah
perkara yang mudah karena hal tersebut bergantung pada persepsi tentang lahirnya bahasa
Indonesia. Apabila ingin membicarakan perkembangan bahasa Indonesia, maka harus
dibicarakan pula bahasa melayu sebagai sumber (akar) bahasa Indonesia yang
dipergunakan sekarang.
6
Hindia atau Kepulauan Melayu masingmasing akan menjadi "Orang Indunesia" atau
"Orang Malayunesia"".
Dalam JIAEA Volume IV itu juga, James Richardson Logan menulis artikel The
Ethnology of the Indian Archipelago. Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan
perlunya nama khas bagi kepulauan Hindia, sebab istilah Indian Archipelago ("Kepulauan
Hindia") terlalu panjang dan membingungkan. Logan kemudian memungut nama
Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih
baik. Maka lahirlah istilah Indonesia.
7
2.1.2 Status resmi Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Republik Indonesia (UUD 1945
pasal 36) dan bahasa persatuan bangsa Indonesia (Butir ketiga Sumpah Pemuda, 28
Oktober 1928). Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya
konstitusi.
Secara resmi bahasa Melayu diangkat sebagai bahasa Indonesia tercatat dalam
teks Sumpah pemuda sebagai hasil Kongres Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
Kebulatan tekad para pemuda Indonesia waktu itu berbunyi:
Pada butir pertama adalah sebuah bentuk pengakuan bahwa pulau-pulau yang
bertebaran dan lautan yang menghubungkan pulau-pulau wilayah republik Indonesia
sekarang adalah suatu kesatuan tumpah darah ( tempat kelahiran) yang disebut tanah air
Indonesia. Butir kedua adalah pengakuan bahwa manusia-manusia yang menepati bumi
Indonesia itu juga merupakan satu kesatuan yang disebut bangsa Indonesia. Berbeda dari
butir pertama dan kedua para pemuda memilih kata mengaku, untuk butir ketiga mereka
memilih kata menjunjung, yakni menjunjung bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia.
Pada saat berlangsungnya Sumpah Pemuda, bahasa Melayu Riau, khususnya bahasa
Melayu Ragam Pasar, sudah menjadi lingua franca dan diakui sebagai bahasa pemersatu
suku-suku bangsa di Kepulauan Nusantara. Walaupun telah menjadi bahasa perhubungan
antar suku, bahasa Melayu tetap sebagai salah satu bahasa daerah. Oleh karena itulah, para
pemuda sepakat mengangkat bahasa Melayu sebagai bahasa Indonesia, sejajar dengan
nama bangsa dan tanah air, Indonesia. Hal ini merupakan pernyataan tekad kebahasaan
yang menyatakan bahwa Indonesia mempunya aneka ragam bahasa dalam setiap daerah,
tetapi disatukan dengan bahasa Indonesia.
8
2.1.3 Bahasa Melayu menjadi Bahasa Indonesia
Berikut ini merupakan faktor penyebab bahwa melayu diangkat menjadi bahasa
Indonesia.
a. Faktor sejarah
c. Faktor masyarakat
Bahasa Melayu sudah dikenal oleh banyak masyarakat. Dalam buku “Praktis
Bahasa Indonesia Edisi 2” yang dikeluarkan oleh usat bahasa dikatakan bahwa pada
waktu itu bahasa Melayu sudah menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan
menyebarnya agama Islam di wilayah Nusantara.
Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dipelajari karena dalam bahasa ini tidak
dikenal tingkatan bahasa, seperti dalam bahasa Jawa (ngoko, kromo) atau perbedaan
bahasa kasar dan halus, seperti dalam bahasa Sunda (kasar, lemes). Karena itu,
bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat sebagai bahasa perhubungan
antarpulau, antarsuku, antarpedagang, antarbangsa, dan antarkerajaan karena tidak
mengenal tingkat tutur. Bahasa Melayu memiliki sifat terbuka untuk menerima
pengaruh bahasa lain.
d. Faktor politik
9
kukuh keberadaannya, bahasa Melayu juga menyerap kosakata dari berbagai
bahasa, terutama bahasa Sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa
Eropa.
e. Faktor psikologi
Suku Jawa, suku Sunda, dan suku-suku yang lain dengan sukarela menerima bahasa
Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
a. Perkembangan Ejaan
(1) Pada tahun 1901 disusun ejaan resmi bahasa melayu oleh Ch.A. Van Ophujisen
dan dimuat dalam Kitab Logat Melayu.
(2) Pada tahun 1908 pemerintah mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku
bacaan yang diberi nama Commissie voor de volkslectuur (komisi pbacaan
rakyat), kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi balai pustaka. buku-buku
diterbitkan di balai pustaka dengan menggunakan bahasa melayu sehingga
secara tidak langsung ikut menyebarluaskan bahasa melayu.
(3) Tanggal 28 Oktober 1928 merupakan saat yang paling menentukan dalam
perkembangan bahasa Indonesia karena pada tanggal tersebut para pemuda
Indonesia memancangkan tonggak yang kukuh untuk perjalanan bahasa
Indonesia.
(4) Pada tahun 1933 secara resmi berdiri angkatan sastra muda yang menamakan
diriya sebagai pujangga baru yang dipimpin oleh Sultan Takdir Alisjahbana dan
kawan-kawan. Mereka mengadakan pengembangan, pembinaan, dan
penyebarluaskan penggunaan bahasa Indonesia melalui media majalah
Poejangga Baro. Hal ini sesuai dengan tujuan utama mereka, “memajukan
bahasa dan budaya Indonesia.”
10
(5) Pada tanggal 18 Agustus 1945 ditandatangani Undang-Undang Dasar 1945.
Pada tanggal 36 UUD 1945 bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
(6) Pada tanggal 19 Maret 1947 diresmikan Ejaan Republik ( Ejaan Soewandi )
sebagai pengganti Ejaan Van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.
Selain itu, juga diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia secara rutin setiap lima
tahun sekali, kecuali pada awal Indonesia merdeka. Secara berturut-turut berikut
waktu diselenggarakannya Kongres bahasa Indonesia.
(1) Pada tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkan kongres bahasa Indonesia 1 di
solo, putusnya adalah bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia
telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan saat itu.
(3) Kongres Bahasa Indonesia III yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 28
Oktober – 2 November 1978 merupakan peristiwa penting bagi kehidupan
bahasa Indonesia. Kongres yang diadakan dalam rangka Peringatan Sumpah
Pemuda ke-50 ini memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan
bahasa Indonesia. Kongres tersebut memutuskan untuk terus berusaha
11
memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
(5) Kongres Bahasa Indonesia V juga diadakan di Jakarta pada tanggal 28 Oktober-
3 November 1988. Kongres ini dihadiri oleh sekitar tujuh ratus pakar bahasa
Indonesia dari seluruh Nusantara, yakni berupa (1)Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2)Tata Bahasa Buku Bahasa Indonesia.
(7) Kongres Bahasa Indonesia VII diselenggarakan di Hotel Indonesia Jakarta pada
tanggal 26-30 Oktober 1998. Kongres ini mengusulkan dibentuknya Badan
Pertimbangan Bahasa dengan ketentuan sebagai berikut. 1. Keanggotaan
terdiri atas tokoh masyarakat dan pakar yang mempunyai kepedulian terhadap
bahasa dan sastra. 2. Tugasnya ialah memberikan nasehat kepada Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa serta mengupayakan peningkatan status
kelembagaan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
(8) Kongres Bahasa Indonesia VIII diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 14- 17
Oktober 2003 yang menekankan pada perlunya pembelajaran bahasa Indonesia
untuk orang asing (BIPA).
12
Undang-Undang Bahasa gagal dilakukan karena belum selesai dibahas pada
tingkat DPR. Setelah ditunda selama satu tahun, akhirnya pada bulan November
2009 disahkanlah Undang-Undang No.24 Tahun 2009 tentang Bendera,
Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.
13
mempertahankannya. Sebagai realisasi kebanggaan kita terhadap bahasa
Indonesia, kita harus memakainya tanpa ada rasa rendah diri, malu, dan
acuh tak acuh. Kita harus bangga memakainya dengan memelihara dan
mengembangkannya.
14
yang dapat menanggulangi semuanya itu. Dengan bahasa Indonesia kita
dapat saling berhubungan untuk segala aspek kehidupan. Bagi pemerintah,
segala kebijakan dan strategi yang berhubungan dengan ideologi, politik,
ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan (disingkat:
ipoleksosbudhankam) mudah diinformasikan kepada warganya. Akhirnya,
apabila arus informasi antarkita meningkat berarti akan mempercepat
peningkatan pengetahuan kita. Apabila pengetahuan kita meningkat berarti
tujuan pembangunan akan cepat tercapai.
16
c. Perbedaan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional dan Bahasa Negara
Perbedaan secara khusu, misalnya penggunaan kosakata dan istilah. Hal ini
disebabkan oleh lapangan pembicaraannya berbeda. Dalam lapangan politik
diperlukan kosakata tertentu yang berbeda dengan kosakata yang diperlukan
dalam lapangan administrasi. Begitu juga dalam lapangan ekonomi, sosial, dan
yang lain-lain. Akan tetapi, secara umum terdapat kesamaan. Semuanya
menggunakan bahasa yang berciri baku. Dalam lapangan dan situasi di atas tidak
pernah digunakan, misalnya, struktur kata “kasih tahu‟ (untuk memberitahukan
), “bikin bersih‟ (untuk membersihkan), “dia orang ‟ (untuk mereka), “dia punya
harga‟ (untuk harganya), dan kata “situ‟ (untuk Saudara, Anda, dan
sebagainya), “kenapa‟ (untuk mengapa), “bilang‟ (untuk mengatakan), “nggak‟
(untuk tidak), “gini‟ (untuk begini), dan kata- kata lain yang dianggap kurang
atau tidak baku.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Sumber dari Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu. Bahasa Indonesia
merupakan salah satu ragam bahasa Melayu (Kridalaksana 1991). Bahasa Indonesia yang
dipakai saat ini didasarkan pada bahasa Melayu Riau (Provinsi Kepulauan Riau sekarang)
yang telah menjadi lingua franca sejak abad ke-19.
Bahasa Indonesia secara sosiologis resmi digunakan sebagai bahasa persatuan
tanggal 28 Oktober 1928. Namun secara Yudiris bahasa Indonesia di akui setelah
kemerdekaan Indonesia yaitu tanggal 18 Agustus 1945. Bahasa Indonesia adalah bahasa
resmi Negara Republik Indonesia (UUD 1945 pasal 36) dan bahasa persatuan bangsa
Indonesia (Butir ketiga Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928). Bahasa Indonesia
diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari
sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi.
Bahasa Melayu di angkat menjadi bahasa Indonesia karena bahasa Melayu telah
digunakan sebagai bahasa pergaulan (lingua franca) di nusantara dan bahasa Melayu
sangat sederhana dan mudah di pelajari serta tidak memiliki tingkatan bahasa. Begitu
banyak hal yang berkaitan dengan bahasa Indonesia yang menjadi dinamika perjalanan
bahasa Indonesia sampai saat ini.
Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional (1) Lambang kebanggaan nasional
(2) Lambang identitas nasional (3) Alat pemersatu berbagai-bagai masyarakat yang
berbeda-beda latar belakang sosial budaya dan bahasanya (4) Alat perhubungan antar
daerah dan antar budaya. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara (1) Bahasa
resmi kenegaraan (2) Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan (3) Bahasa resmi untuk
19
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingan
pemerintahan (4) Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.
3.2 Saran
Sebagai Mahasiswa yang berkarakter dan berakhlak mulia, mahasiswa harus
memperhatikan eksistensi kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia.Tentunya juga untuk
meningkatkan keberadaan berbahasa Indonesia antar sesama dan antara negara. Berkat
adanya bahasa Nasional, kita dapat berhubungan satu dengan yang lain sedemikian rupa
sehingga kesalahan pemahaman sebagai akibat perbedaan latar belakang sosial budaya
dan bahasa tidak perlu dikhawatirkan.
20
DAFTAR PUSTAKA
21