Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENELITIAN

DISUSUN OLEH

ARIEF BERLIANSYAH PUTRA


KELAS : XII MIPA 4

TUGAS BAHASA INDONESIA

“Laporan Kunjungan Istana Basa Pagaruyuang”

SMAN 2 KOTA SOLOK

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT,dengan rahmat nya akhirnya laporan ini
dapat saya susun.Dalam penyusunan laporan ini kami mencoba meneliti
peningggalan sejarah yang kini dijadikan objek wisata

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik


dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki laporan penelitian ini.

Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal hingga akhir.Semoga Allah
SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita AAMIIN

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................i

DAFTAR ISI .........................................................................................ii

BAB I

PENDAHULUAN ..................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG .......................................................................1


1.2 RUMUSAN MASALAH ..................................................................1
1.3 TUJUAN MASALAH ......................................................................1
1.4 MANFAAT PENELITIAN ...............................................................1

BAB II

PEMBAHASAN ....................................................................................3

2.1 ISI ...................................................................................................3

BAB III

PENUTUP ............................................................................................5

3.1 KESIMPULAN ................................................................................5

3.2 SARAN ...........................................................................................5

3.3 DOKUMENTASI ............................................................................5

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Istano Basa Pagaruyung yang lebih terkenal dengan nama Istana Besar
Kerajaan Pagaruyung adalah museum berupa replika istana Kerajaan
Pagaruyuang  terletak di Nagari Pagaruyuang, Kecapatan Tanjung
Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Istana ini berjarak lebih kurang
5 kilometer dari Batusangkar. Istana ini merupakan objek wisata budaya yang
terkenal di Sumatra Barat.
Istano Basa yang berdiri sekarang sebenarnya adalah replika dari yang asli.
Istano Basa yang asli terletak di atas bukit Batu Patah dan dibakar habis sampai 2
kali. Pada tahun 1904 saat terjadi Perang Padri. Istana baru didirikan kembali
tetapi terbakar lagi pada tahun 1966. Dan, tahun 2007 tepatnya pada tanggal 27
Februari terbakar yang ke-2 kalinya karena sambaran petir, dibangun replika
kembali pada tahun 2008, dengan jangka waktu pembangunan sekitar 5 tahun,
dan selesai pada tahun 2013.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.2.1 Apa saja benda peninggalan sejarah pada istano tersebut?
1.2.2 Siapa Raja Pertama Istano Tersebut?
1.2.3 Kapan Istano Tersebut Didirikan?
1.2.4 Apa penyebab Istana Basa Pagaruyuang menjadi bangunan
replika pada saat ini?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui sejarah serta seluk
beluk dari Istano Basa Pagaruyuang,serta untuk mengkaji lebih dalam tentang
latar belakang dari Istano tersebut.

1.4 MANFAAT PENELITIAN


A. Manfaat bagi penulis

 Sebagai motivasi bagi penulis untuk mempelajari sejarah di


Indonesia mengenai peninggalan Kerajaan Alam Minangkabau.

 Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang sejarah dan


budaya yang berkembang di Indonesia.

 Dapat menanamkan bagi penulis rasa cinta tanah air

 Dapat membandingkan perkembangan sejarah dan budaya dari


sejak zaman dahulu hingga sekarang.

B. Manfaat bagi pembaca

 Menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca tentang sejarah


dan budaya yang berkembang di Indonesia.

 Dapat mengoreksi ketimpangan sejarah dan budaya yang berkembang


di Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 ISI
Istana Basa Pagaruyuang merupakan sebuah istana tempat tinggal raja
dibangun pada abad 17,istano ini mulanya dibangun dibukit Batu Patah dan terbakar
saat terjadi perang Padri pada tahun 1804.Istana baru sempat dibangun Kembali
tetapi Kembali terbakar pada tahun 1976

Dimasa lalu,istana ini menjadi tempat kediaman sekaligus pusat


pemerintahan raja raja Minangkabau dari kerajaan Pagaruyuang.Perjalanan kerajaan
ini cukup Panjang dan melalui dua fase keagamaan yaitu Budha Dan Islam.

Istano Pagaruyuang Diyakini Berdiri pada tahun 1347 dengan raja


pertamanya Bernama Adityawarman meski demikian tentang kedua hal ini masih
menjadi perdebatan dikalangan orang. Istano Pagaruyuang yang dapat dikunjungi di
Kabupaten Tanah Datar saat ini merupakan replica dari istana aslinya yang hancur
karena terbakar pada tahun 1976.

Istana Basa atau yang dikenal Istana Pagaruyung ini berbentuk Rumah Gadang.
Lengkap dengan gonjong, ujung runcing pada bagian atap bak tanduk. Terdapat 72
Tonggak dan 11 Lonjong.Bangunannya memiliki ciri khas khusus yang berbeda dari
rumah gadang lainnya.Ciri khas itu dapat dilihat dari bentuk fisik bangunan yang
dilengkapi dengan ukiran Falsafah Alam dan Budaya Minangkabau,ruang bangunan
Istana terdapat Anjuang atau penaikan lantai pada sisi kanan dan kirinya.

Adanya Anjuang dalam ruangan ini menunjukan jati diri Istana Pagaruyuang
sebagai Rumah Gadang Koto Piliang yang memegang sistem pemerintahan
Aristokrat,yaitu posisi duduk orang berbeda berdasarkan statusnya.

Istana Basa Pagaruyuang mengalami kebakaran 2 kali. Kebakaran yang


pertama, pada tahun 1904 yang disebabkan oleh perang padri, dan dibangun
kembali pada tahun 1976. Kebakaran yang kedua kalinya, terjadi pada tahun 2007
yang disebabkan karena sambaran petir di gonjong kiri Istana, dan dibangun kembali
pada 2008 dan selesai pada tahun 2013

Ada juga Pakaian Pengantin dari Nagari Sungayang Anjuang Perak berada
disebelah kiri atau ujung Istano fungsinya sebagai tempat Bundo Kanduang
Mengadakan rapat yang bersifat Kewanitaan.Beranda mempunyai 4 buah tiang yang
berdiri disebelah kanan dan kiri Janjang,melambangkan bahwa pada mulanya ada 4
Suku Kecil Dalam Minangkabau Yaitu Koto,Piliang,Bodi Dan Chaniago,serta
mepunyai 9 ruang,1 diantaranya digunakan untuk memasak.

Pada lantai 2 kita dapat menemukan Anjuangan Paranginan berfungsi


sebagai tempat Putri Raja yang belum menikah,atap dari istano masih terbuat dari
bahan Ijuak sehingga masih tergolong Tradisional
Pada lantai 3 kita dapat menjumpai Mahligai,berfungsi sebagai tempat
penyimpanan Alat Alat Kebesaran Raja Seperti Mahkota Kerajaan,Peti Peti Di Istano
dulunya merupakan tempat Penyimpanan Barang Barang Raja.Pada tahun 1970
dibangun replica Istana Pertama,lalu Istano berakhir Pada Tahun 1821 Pada saat
Belanda masuk.Pada 2007 Istano terbakar Kembali dikarenakan sambaran
Petir.Benda yang diselamatkan hanya 15%,lalu dibangun Replika ke 2 selama 5
tahun.

Saat ini Istano Basa Pagaruyuang menjadi salah satu obyek wisata Sumatera
Barat yang berada di Tanah Datar. Obyek ini mengeluarkan biaya sebesar
Rp.15.000 untuk dewasa, sedangkan Rp.7.500 untuk anak-anak. Jam
operasional Istana Basa Pagaruyuang 08.00-18.00 WIB
Istano Basa Pagaruyuang disana kita dapat mengetahui lebih dalam tentang
sejarah rumah gadang, menikmati pemandangan alam Nagari Pagaruyuang.
Istana ini banyak pengunjung dari berbagai penjuru luar daerah bahkan luar
negeri. Biasanya, banyak keluarga memilih destinasi wisata ini, bahkan siswa-
siswi pun berkunjung untuk belajar.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Istana Basa Pagaruyuang dibangun sebagai alasan Di masa lalu, istana ini
menjadi tempat kediaman sekaligus pusat pemerintahan raja-raja Minangkabau dari
Kerajaan Pagaruyung. Perjalanan kerajaan ini cukup panjang dan melalui dua fase
keagamaan, yaitu Budha dan Islam. Selain itu Istana Basa Pagaruyuang ini
dibangun kembali setelah terbakar karna Gubernur Sumatera Barat Harun Zain
merasa diperlukan warisan yang bisa mempersatukan orang Minangkabau setelah
Peristiwa Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia.

Istana Basa Pagaruyuang yang saat ini adalah Bangunan replika karena
terjadinya kebakaran pada tahun 1904 dan 2007 lalu. Istana Basa Pagaruyuang
berbentuk rumah adat Minangkabau, yang memiliki berbagai makna disetiap
arsitektur bangunannya.

3.2 SARAN
Metode pembelajaran seperti ini dengan cara belajar mengunjungi dari satu
tempat ketempat lain sangat bermanfaat untuk siswa-siswi, agar mereka tidak
merasa bosan dan dapat belajar secara langsung mengunjungi tempat tersebut,
tidak seperti biasanya hanya melalui metode belajar dari sekolah menggunakan
media buku cetak.

Belajar sambil jalan-jalan ketempat wisata disebut dengan “Study Tour”.


Metode ini sangat baik jika terus menerus dilaksanakan sekitar 2x sekali dalam satu
tahun, dengan tempat yang berbeda-beda, yang kaya akan sejarah dan ilmu
pengetahuan, agar wawasan setiap siswa-siswi meningkat.

3.3 DOKUMENTASI

Foto tampak depan memasuki istana Basa Pagaruyuang.


Foto bersama didalam Istana Basa Pagaruyuang.

Foto arsitektur dari dalam Istana Basa Pagaruyuang.


FOTO SAAT WAWANCARA DENGAN PEMANDU WISATA

FOTO PENINGGALAN BARANG BARANG SEJARAH RAJO

Anda mungkin juga menyukai