Anda di halaman 1dari 24

KEBIJAKAN PENGAWASAN

DANA ALOKASI KHUSUS SUB BIDANG KB

INSPEKTORAT UTAMA BKKBN Jakarta, 25 Januari 2023


Disampaikan pada Rapat Koordinasi Inspektorat Daerah
seluruh Indonesia Tahun 2023
OUTLINE

01 Arah dan Kebijakan DAK Sub-


Bidang KB Tahun 2023

Menu DAK Sub-Bidang KB Tahun


03 2023

Isu Strategis dan Kebijakan


04 Pengawasan DAK Sub-Bidang KB
Tahun 2023

BERENCANA ITU KEREN


Arah Kebijakan
01 DAK Sub Bidang KB
TA 2023

BERENCANA ITU KEREN


Arah Kebijakan DAK Sub Bidang KB TA 2023
Meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan remaja, calon pengantin, Pasangan Usia Subur
(PUS), ibu hamil dan melahirkan melalui pemenuhan standar sarana prasarana dan alat
kesehatan (SPA) di Rumah Sakit mampu Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif
(PONEK) dan Puskesmas mampu Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED)

1. Peningkatan akses dan pelayanan KB yang merata dan


berkualitas;
Mendukung 8 area reformasi Sistem 2. Peningkatan capaian peserta KB Metode Kontrasepsi Jangka
Kesehatan Nasional (SKN) dalam Panjang (MKJP);
penguatan ketahanan kesehatan 3. Peningkatan peran serta keluarga dan masyarakat dalam
program Bangga Kencana di lini lapangan;
penguatan promotif, preventif, dan Melalui
4. Pemanfatan data dan informasi Program Bangga Kencana di
pemenuhan supply side pelayanan wilayah kecamatan untuk perencanan pembangunan semua
kesehatan bidang pembangunan;
5. Penurunan angka kematian ibu (AKI) dan stunting
Lokus Prioritas Penguatan Sarana Skema Pendampingan
Pelayanan KB di 293 Khusus pada 12 Provinsi Prioritas serta
Kabupaten/Kota Papua dan
Papua Barat
Menu DAK Sub
02 Bidang KB TA 2023

BERENCANA ITU KEREN


MENU SARANA DAN MENU PERCEPATAN
PRASARANA PELAYANAN KB PENURUNAN STUNTING
MENU DAK FISIK Pengadaan Vasektomi Tanpa Pisau Pengadaan Kendaraan Roda
SUB BIDANG KB Sasaran : Faskes KB (Tim Vasektomi)
(VTP) Kit Empat atau lebih Antar Jemput
Calon Akseptor
(Menunggu terbitnya Perpres) Sasaran : OPD KB
Pengadaan Minilaparotomi/
Tubectomi set
Dana yang dialokasikan dalam Sasaran : Rumah Sakit
anggaran pendapatan dan Pengadaan Laparoskopi dengan Pengadaan Kendaraan Roda Dua
belanja negara kepada daerah kamera dan monitor Antar Jemput Calon Akseptor
tertentu dengan tujuan untuk Sasaran : Rumah Sakit Sasaran : OPD KB
membantu mendanai kegiatan
khusus fisik yang merupakan Pembangunan/Rehab/Kelengkapan
urusan daerah dan sesuai Gudang Alat Dan Obat Kontrasepsi
Sasaran : OPD KB Pengadaan Kendaraan Air Antar
dengan prioritas nasional
Jemput Calon Akseptor
Pengadaan Implan Removal Kit
Sasaran : OPD KB
Sasaran : Faskes

Pengadaan IUD Kit


Sasaran : Faskes
MENU DAK BOKB
Menu Operasional Balai Penyuluhan KB
Biaya Operasional Penyuluhan dan
Pembinaan Tenaga Lini Lapangan,
Pengolahan Data, Operasional PPKS, 01 04
Menu Operasional Penurunan STUNTING
Biaya Operasional DASHAT, BKB Kit
Operasional Jasa Tenaga Keamanan dan Stunting, Audit Kasus Stunting
Pramusaji, Langganan Daya dan Jasa

Menu Operasional Pembinaan Program


Menu Operasional Pelayanan KB
05 Bangga Kencana oleh KADER
Biaya Operasional Pelaksanaan KIE,
Biaya Operasional Distribusi Alokon, Operasional
Koordinasi dan Pelayanan KB, Operasional 02 Pemutakhiran Data, Penggerak Desa,
Penggerakan Pelayanan IUD, Implant, MOP, MOW Dukungan Media KIE
dan Pencabutan Implant

Menu Operasional Kampung KB


Biaya Operasional Pokja Kampung KB,
03 06 Dukungan Manajemen dan SIGA
Dukungan SIGA, dukungan Manajemen
Operasional Ketahanan Keluarga

Petunjuk Operasional DAK subbidang KB akan Peraturan BKKBN Nomor 13 Tahun 2022 tentang
menjadi satu kesatuan dengan Peraturan Presiden Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan
Tentang Dana Alokasi Khusus yang Operasional Keluarga Berencana TA 2023
dikoordinasikan oleh Direktur Jenderal (diundangkan 14 November 2022)
Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan RI
Isu Strategis dan
03 Kebijakan
Pengawasan DAK
Sub Bidang KB TA
2023

BERENCANA ITU KEREN


Isu Strategis DAK BOKB
● Pengesahan APBD mundur dari jadwal yang telah ditetapkan Menteri Dalam Negeri (rata-rata pad
April)

● Sebagian besar OPD KB belum mengetahui/memahami alur/cara menggunakan Sisa DAK Nonfisik (S

● Sebagian besar OPD KB belum memahami isi Juknis

● Peraturan keuangan daerah yang lebih mengikat dan detail dari pada prosedur pencairan anggaran A

● Laporan Realisasi Penggunaan Dana DAK tidak segera di update dalam aplikasi MORENA sehin
sinkron dengan data Omspan DAK/Aplikasi Aladin

● Data salur masuk langsung ke rekening RKUD (Bappeda) sehingga banyak OPDKB tidak menge
dana sudah tersedia

● Masih adanya keterlambatan penyampaian laporan Tahap I 2022 sebagai syarat penyaluran tahap II 2

● Belum Optimalnya Tim Pengendali DAK baik di Tingkat Pusat maupun di Tingkat Provinsi

● Belum tersedianya anggaran yang memadai untuk Monev Pendampingan DAK di Lingkup baik di Pus
OPDKB
Realisasi DAK Fisik dan BOKB TA 2022
per 13 Januari 2023

DAK Subbidang KB PAGU REALISASI (%)

DAK Fisik Rp597.256.080.997,- Rp524.216.105.221,- 87,77%

BOKB Rp2.759.773.868.210,- Rp1.897.796.576.702,- 68,77%

Sumber: Aplikasi Morena


8 Kab/Kota Terendah Capaian Realisasi DAK Fisik
Tahun 2022

(%) Persentase
NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA PAGU REALISASI
Realisasi

1 SUMATERA SELATAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN 1.048.630.000 - -


2 JAWA BARAT KABUPATEN BEKASI 491.625.000 - -
3 JAWA TIMUR KOTA BATU 90.112.000 - -
4 PAPUA KABUPATEN ASMAT 216.000.000 - -
5 PAPUA KABUPATEN NABIRE 628.713.000 - -
6 PAPUA KABUPATEN DOGIYAI 209.243.000 - -
7 PAPUA KABUPATEN LANNY JAYA 1.112.829.000 - -
8 PAPUA KABUPATEN YALIMO 1.165.454.000 - -

Sumber: Aplikasi Morena 13 Januari 2023


SKEMA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
ARAH KEBIJAKAN :
1. Mendorong capaian DAK Sub Bidang KB yang efektif, efisien, APIP K/L
ekonomis melalui pertanggungjawaban yang akuntabel atas DIPA Masing-
 APIP Pemprov
atas DPA OPD
BENTUK PENGAWASAN
2. Memberikan pendampingan pada aspek pengendalian Masing K/L
internal, perencanaan, pelaksanaan serta monitoring dan Provinsi dan
pemanfaatan sampai masyarakat APBD Kab/Kota
 Join Audit DAK Sub Bidang KB
3. Melaksanakan pengawasan secara mandiri maupun terpadu APBN  APIP Audit Ittama BKKBN dan Itjen Dagri
bersama kementerian/Lembaga/pemda dalam rangka Pemkab/Pemko
perbaikan berkelanjutan atas DPA OPD
4. Mendorong sumberdaya secara optimal, inovatif dan berbasis Kabupaten/Kota
tekonologi  Reviu menu RKA
Reviu  Reviu Pengadaan Fisik
Kemitraan APBD
Sumber
Anggaran  Pemantauan Pelaksanaan
 APIP K/L; APIP Pemda;  APIP DAK Sub Bidang KB
KJA Pemkab/Pemko Monitori Melalui Tim Pengendali
atas APBDes ng DAK Pusat dan Provinsi
 Pemantauan Realisasi
 Badan
 APIP Kemenkeu; APIP K/L; DAK APBDes Permusyawaratan
DAK per Semester
APIP Pemda Desa

• Evaluasi Capaian Realisasi


Evaluasi DAK
• Pembinaan Wilayah
BPKP
BPKP melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan tertentu Pembinaan, Konsultansi,
yang meliputi: Pendampingan,
a. kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
Was. Bimbingan Teknis, Kanal
b. kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku
Lainnya Pengaduan, Apresiasi
Bendahara Umum Negara; dan melalui PIAWAI DAK
c. kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden.
Join Audit DAK Subbidang KB
Irtama BKKBN – Irjend Kemendagri

Acuan Pelaksanaan
1. PP Nomor 12 tahun 2017 tentang pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraaan Pemerintah Daerah
2. Kepka BKKBN Nomor: 212/Kep/C3/2020 tentang Pedoman Audit
Kinerja Pengelolaan DAK Subbidang KB di Lingkungan BKKBN

2018 2019 2020 2021 2022 2023


1. Provinsi 1. Provinsi Jawa Barat 1. Provinsi Bengkulu 1. Provinsi Bangka 1. Provinsi 1. Provinsi Maluku
Papua 2. Provinsi Jawa Tengah 2. Provinsi Kalimantan Belitung Kalimantan Tengah 2. Provinsi Jambi
3. Provinsi Jawa Timur Selatan 2. Provinsi Bali 2. Provinsi Aceh 3. Provinsi Sulawesi
4. Provinsi Kalimantan 3. Provinsi Kalimantan 3. Provinsi Maluku 3. Provinsi Kepulauan Tenggara
Barat Timur Utara Riau 4. Provinsi Sulawesi
5. Provinsi NTT 4. Provinsi Lampung 4. Provinsi Riau 4. Provinsi Banten Barat
6. Provinsi Sulawesi 5. Provinsi Sulawesi 5. Provinsi Gorontalo
Selatan Tengah 6. Provinsi Sumatera
7. Provinsi Sumatera 6. Provinsi Sulawesi Utara Utara
Utara 7. Provinsi Sumatera
Selatan
Tahun 2022
PEMANTAUAN
&
JOIN AUDIT
Tujuan Pemantauan
Ruang Lingkup
Latar Belakang Pemantauan
Tujuan Hasil

1. Mengetahui realisasi DAK Fisik


Realisasi s.d. Validasi realisasi dan dan BOKB Tahun 2022 yang up to
Trwiwulan II TA menginventarisasi  Korespondensi ke 514 OPD-KB
date memperhatikan kondisi
Kab/Kota, Jumlah OPD-KB
2022 secara umum kendala DAK Sub realisasi yang telah terbit yang yang tidak mengisi form
“Rendah” Bidang KB SPM/SP2D dan yang masih dengan benar dan lengkap
outstanding. 139 Kab/Kota 27,04%. Tim
2. Mengidentifikasi permasalahan tidak dapat melakukan
yang menghambat realisasi DAK konfirmasi kepada beberapa
Fisik dan BOKB Tahun 2022. OPD-KB Kabupaten/Kota
yang telah mengisi formulir
3. Memberikan saran perbaikan atas
 Hasil Kondisi dan Kendala
permasalahan yang menghambat Penyerapan anggaran
realisasi DAK Fisik dan BOKB
Tahun 2022
Kondisi Serapan Anggaran DAK Fisik
a. Realiasi DAK Fisik Berdasarkan Aplikasi MORENA (Sistem Pelaporan Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi
DAK)
Realisasi DAK Fisik pada 506 Kab/Kota berdasarkan data pada aplikasi MORENA per 28 Juli 2022 adalah sebesar
Rp. 44.572.468.076,00 dari pagu total senilai Rp. 602.006.308.997,00 atau sebesar 7,4%.

b. Realisasi DAK Fisik Berdasarkan Hasil Pemantauan


Setelah dilakukan analisis (cut-off data per 20 Juli 2022) dan proses konfirmasi pada 368 Kab/Kota penerima DAK
Fisik yang melapor, dapat disampaikan:
1. Realisasi DAK Fisik berdasarkan penerbitan SPM/SP2D pada 368 Kab/Kota adalah sebesar Rp.
39.309.638.791,00 dari pagu senilai Rp. 434.119.065.000,00 atau sebesar 9,06%.
2. Potensi realisasi DAK Fisik dari adanya proses pelaksanaan kontrak/pekerjaan sub-menu DAK Fisik adalah
sebesar Rp. 320.133.369.956,00 dari pagu senilai Rp. 434.119.065.000,00 atau sebesar 73,74%.
3. Terdapat 16 Kab/Kota (Kab. Aceh Tenggara, Kab. Gayo Lues, Kab. Bangka Selatan, Kab. Bengkayang,
Kab. Rote Ndao, Kab. Sumba Barat Daya, Kab. Bolaang Mongondow Utara, Kab. Pagar Alam, Kab.
Yahukimo, Kab. Garut, Kab. Bekasi, Kab. Bengkulu Utara, Kab. Barito Utara, Kab. Katingan, Kab.
Kotawaringin Barat dan Kab. Padang Lawas Utara) yang belum sama sekali melakukan realisasi atas
keseluruhan menu DAK Fisik.
Kondisi Serapan Anggaran BOKB
a. Realiasi BOKB Berdasarkan Aplikasi MORENA (Sistem Pelaporan Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi
DAK)
Realisasi DAK Fisik pada 514 Kab/Kota berdasarkan data pada aplikasi MORENA periode Triwulan II 2022 adalah
sebesar Rp. 441.105.702.114,00 dari pagu total senilai Rp. 2.763.227.347.310,00 atau sebesar 15,96%.

b. Realisasi BOKB Berdasarkan Hasil Pemantauan


Setelah dilakukan analisis (cut-off data per 20 Juli 2022) dan proses konfirmasi pada 375 Kab/Kota penerima BOKB
yang melapor, dapat disampaikan:
1. Realisasi BOKB berdasarkan penerbitan SPM/SP2D pada 375 Kab/Kota adalah sebesar Rp.
394.131.881.653,00 dari pagu senilai Rp. 2.171.735.445.000,00 atau sebesar 18,15%.
2. Potensi realisasi BOKB dari adanya kegiatan sub-menu BOKB yang sedang berlangsung adalah sebesar Rp.
93.182.864.028,00 dari pagu senilai Rp. 2.171.735.445.000,00 atau sebesar 4,29%.
3. Terdapat 7 Kab/Kota (Kab. Aceh Selatan, Kab. Rote Ndao, Kab. Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Kab.
Bekasi, Kab. Kapuas, Kab. Padang Lawas dan Kab. Kepulauan Sula) yang belum sama sekali melakukan
realisasi atas keseluruhan menu BOKB.
4. Terdapat 233 Kab/Kota (data terlampir) yang realisasinya (dari nilai penerbitan SPM/SP2D dan kegiatan
sub-menu BOKB yang sedang berlangsung) dibawah 50% dari total pagu penyaluran BOKB tahap I,
sehingga berpotensi menghambat proses penyaluran BOKB tahap II.
Kendala Serapan Anggaran DAK Tahun
2022
a. Keterlambatan pengesahan APBD Kab/Kota dari jadwal yang telah ditetapkan Kemendagri
b. OPD KB belum mengetahui informasi data salur yang telah ada di rekening RKUD serta mekanisme pencairan
DAK melalui SILPA.
c. Terdapat OPD KB yang belum memahami Juknis dan mekanisme pelaksanaan DAK dengan baik.
d. OPD KB belum menyusun Alokasi Jadwal Kegiatan BOKB dengan baik.
e. Peraturan keuangan daerah yang lebih mengikat dan detail dari pada prosedur pencairan anggaran APBN.
f. Menu BOKB sulit dilaksanakan di daerah.
g. Adanya keterlambatan laporan realisasi kegiatan DAK Tahap sebelumnya oleh Pemda ke Kemenkeu sehingga
dana DAK untuk Tahap berikutnya belum dapat disalurkan.
h. Kurangnya koordinasi dan kerjasama yang baik antara DPKAD dengan SKPD terkait dalam hal pengajuan
penyaluran dana dan penyampaian laporan penggunaan dana.
i. Laporan realisasi Dana BOKB tidak segera diupdate dalam aplikasi MORENA.
j. Kegiatan beberapa sub-menu BOKB telah dibiayai APBD/sumber dana lainnya.
k. Keterbatasan jumlah dan kapasitas SDM, termasuk kekosongan pejabat berwenang (perbendaharaan, dll).
l. Sarpras pendukung kegiatan BOKB tidak tersedia atau memadai.
m. Pergantian personel/SDM tidak disertai dengan transfer informasi dan pengetahuan yang cukup.
n. Kesulitan pelaksanaan kegiatan pada wilayah sulit (pegunungan/kepulauan)
Hasil Join Audit 2022

9
8
8
7
7
6
6
5
5

0
Pengendalian Internal Perencanaan Pelaksanaan Pelaporan/Pertanggungjawaban

 Jumlah Sampel 8 OPD-KB di 4 Provinsi


 Sebagian besar OPD-KB terdapat kelemahan dalam Pengendalian Intern (88%)
 Lingkup temuan yang umum di tahapan pelaksanaan DAK (100%)
Rincian Temuan Perencanaan
Perencanaan
6  Jumlah Sampel 8 OPD-KB di
5 4 Provinsi
5
 Terdapat kelemahan dalam
4
prosedur dan mekanisme
perencanaan pada sebagian
3 besar OPD-KB (63%)
 Terdapat kelemahan dalam
2 pengalokasian dukungan
1 APBD dalam pelaksanaan
Urusan Pengendalian
1

0
Penduduk dan KB
Komitmen Anggaran Prosedur Perencanaan
Rincian Temuan Pelaksanaan
Pelaksanaan
8
7
7

6
5
5
4 4
4

3
2
2

0
PBJ Kelebihan Pembayaran Serapan anggaran rendah Ketidaksesuaan Peruntukan Pemanfaatan
Pelaksanaan Kegiatan
 Salah sasaran (3
 Fisik vs Spek (4  Dalam PBJ  Pelaksanaan Kab/Kota)
maupun kegiatan  Pada 4 Kab/Kota kegiatan/anggaran  Belum
Kab/Kota)
 Spek vs Pedoman BOKB (4 tidak sesuai didistribusikan
(3 Kab/Kota) Kab/Kota) pedoman (2 (3Kab/kota)
 Prosedur PBJ (3 Kab/Kota)  Belum
Kab/kota) dipergunakan (2
Kab/Kota)
Rincian Temuan Pelaporan dan
Pertanggungjawaban
6

5
5

3
3

1
1

0
Pelaporan Pengelolaan Aset (DAK Fisik) Pertanggungjawaban

 Kelemahan dalam
 Ketidaklengkapan bukti
 Perbedaan data laporan (1 pengelolaan Aset
pertanggungjawaban
Hasil Pengadaan  Ketidaksesuaian
Kab/Kota)
DAK Fisik (3
output/kinerja kegiatan
Kab/Kota)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai