Anda di halaman 1dari 8

KONSEP PENGELOLAAN

BERBASIS DAYA DUKUNG EKOSISTEM

Pusat Penelitian Limnologi - LIPI


-1-
Konsep Pengelolaan
Danau Toba
Berbasis Daya Dukung Ekosistem

Penyusun:

Astried Sunaryani, M.T.


Hadiid Agita Rustini, M.T.
Dr. Arianto Budi Santoso
Dr. Iwan Ridwansyah
Drs. Eko Harsono, M.T.
Meti Yulianti, M.EnvSc
Dr. Ir. Fauzan Ali, M.Sc
Hendro Wibowo, M.Sc.

Desain Sampul: Dewi Verawati, S.Kom.

-2-
Abstrak
Ekosistem Danau Toba dengan segala pemanfaatan di dalamnya menjadi ter-
ganggu akibat penurunan kualitas air dan perubahan status trofik danau.
Pemerintah telah menetapkan status trofik Danau Toba sebagai oligotrofik,
namun beberapa titik di Danau Toba yang pada umumnya merupakan area
wisata, telah berada dalam status mesotrofik hingga hipereutrofik. Berdasar-
kan hasil kajian Pusat Penelitian Limnologi LIPI, penyebab utama perubahan
status trofik adalah nutrient organik dalam limbah keramba jaring apung
(KJA). Eutrofikasi perairan di Danau Toba dapat dipulihkan hingga menjadi oli-
gotrofik kembali dengan melakukan pengurangan jumlah dan kepadatan pe-
tak KJA di beberapa area KJA yang ada saat ini.

Rekomendasi
Pengurangan jumlah dan kepadatan petak KJA milik masyarakat maupun pe-
rusahaan sangat penting dilakukan guna memulihkan status trofik perairan
Danau Toba ke oligotrofik. Dengan asumsi bahwa tidak ada penambahan area
KJA di perairan Danau Toba, jumlah maksimum KJA yang masih dalam batas
daya dukung adalah 1.992 petak KJA masyarakat dan 699 petak KJA perus-
ahaan. Jumlah petak KJA tersebut dibagi ke dalam 23 area KJA masyarakat
dan sembilan area KJA perusahaan (lihat Peta Rekomendasi Alokasi Karamba
Jaring Apung di Danau Toba).

-3-
Pusat Penelitian Limnologi LIPI
Konsep Pengelolaan Danau Toba Berbasis Daya Dukung Ekosistem
Pendahuluan Deskripsi masalah

Ekosistem Danau Toba mendukung Danau Toba telah ditetapkan menjadi


kehidupan masyarakat sekitar melalui kawasan pariwisata berskala dunia melalui
pemanfaatan sebagai sumber air baku untuk air Peraturan Presiden No. 81 tahun 2014. Selain itu,
minum dan air bersih, pembangkit listrik, status trofik Danau Toba telah ditetapkan sebagai
transportasi, pariwisata, perikanan tangkap dan oligotrofik melalui Keputusan Gubernur No.
perikanan budidaya. Sejarah budidaya perikanan 188.44/209/KPTS/2017. Hal ini menjadi penting
dengan Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau mengingat kualitas perairan danau yang terus
Toba diawali pada tahun 1986 yaitu program mengalami penurunan dan bertolak belakang
operasi khusus Maduma Sejahtera yang dengan tujuan pemerintah.
merupakan program pemerintah pusat dengan Beberapa permasalahan yang perlu dikaji
dukungan dari USAID. Program ini bertujuan untuk yaitu:
mengentaskan kemiskinan masyarakat kawasan  Apakah penyebab utama perubahan status trofik
Danau Toba yang saat itu hanya memiliki mata di Danau Toba?
pencaharian sebagai petani (DKP Sumut, 2016).  Sejauh mana pengaruh KJA terhadap status
Pada tahun 1998 dimulai aktivitas KJA oleh trofik Danau Toba?
perusahaan asing berskala ekspor. Hingga saat ini  Dimana dan berapa petak KJA agar status trofik
jumlah KJA di Danau Toba meningkat pesat, baik Danau Toba sesuai regulasi yang berlaku?
KJA milik masyarakat maupun KJA perusahaan.
Upaya perbaikan harus segera dilakukan
Lokasi KJA tersebar di tujuh kabupaten sekitar
dengan memperhatikan daya dukung ekosistem
Danau Toba, yaitu Kabupaten Simalungun,
danau. Pusat Penelitian Limnologi LIPI telah
Samosir, Toba Samosir, Karo, Dairi, Tapanuli Utara,
melakukan kajian untuk membantu perbaikan dan
dan Humbang Hasudutan. Pada tahun 2017, total
amanat pemerintah dengan memaksimumkan
produksi KJA mencapai 84.806,9 ton/tahun (DLH
pemanfaatan sumber daya air Danau Toba, namun
Sumut, 2017).
tetap memperhatikan batasan kemampuan
Keberadaan KJA yang semakin pesat
layanan ekosistem danau. Metode yang digunakan
berdampak kepada aspek lainnya, yaitu pariwisata
yaitu pemodelan hidrodinamika numerik 2-dimensi
dan sumber air baku. Menurut Dinas Lingkungan
berlapis dan model ekologi. Penentuan status
Hidup Provinsi Sumatera Utara (2017), beberapa
trofik menggunakan variabel klorofil-a. Beban
titik di Danau Toba sudah berada dalam kondisi
masukan yang diperhitungkan adalah dari 10.411
tercemar dan mengalami penurunan status trofik.
petak KJA masyarakat, 927 petak KJA perusahaan,
Diperlukan upaya perbaikan kualitas air Danau
dan 119 sungai dari DAS Danau Toba. Jumlah dan
Toba agar dapat dimanfaatkan sesuai dengan
lokasi KJA diidentifikasi dari citra SPOT-6, SPOT-7
peruntukannya.
dan Pleiades tahun 2016.

Apakah penyebab utama perubahan status trofik di Danau Toba? Gambar 1.


Skenario model sumber
perubahan status trofik
di Danau Toba:
(a) tidak ada beban
nutrien dari sungai dan
tidak ada KJA,
(b) ada beban nutrien
dari sungai dan tidak
ada KJA,
a b c (c) ada KJA dan tidak
ada beban nutrien dari
sungai.
Oligotrofik Mesotrofik Eutrofik Hipereutrofik

-4-
Pusat Penelitian Limnologi LIPI
Konsep Pengelolaan Danau Toba Berbasis Daya Dukung Ekosistem

Beban nutrien yang masuk ke Danau Toba tus trofik tinggi. Akan tetapi beberapa titik
berasal dari influen sungai dan KJA. Gambar 1 dengan kepadatan menengah maupun rendah
mengilustrasikan kontribusi beban nutrien dari yang memiliki status trofik tinggi. Hal ini
sungai dan KJA terhadap distribusi spasial mengindikasikan bahwa selain kepadatan KJA,
status trofik di Danau Toba. Gambar 1(a) proses hidrodinamika danau sangat
menunjukkan bahwa secara alami perairan mempengaruhi sebaran status trofik di perain
Danau Toba memiliki status oligotrofik jika tidak danau.
ada beban nutrien dari sungai dan tidak ada Kegiatan intensif budidaya KJA
KJA. Tanpa keberadaan KJA di danau, limbah menghasilkan limbah secara kontinu. Jika ke-
dari sungai tidak berpengaruh secara signifikan cepatan arus air di daerah KJA tersebut kecil,
pada perubahan status trofik danau (Gambar 1 penyebaran beban dari KJA akan sangat bergan-
(b)). Perubahan yang signifikan terlihat pada tung pada proses difusi. Proses difusi akan ber-
Gambar 1(c). Beberapa area KJA berstatus langsung lambat bila selisih konsentrasi pence-
mesotrofik hingga hipereutrofik, meskipun tanpa mar antar segmen rendah, yaitu pada daerah
beban dari sungai. Hal ini menunjukkan bahwa kepadatan KJA tinggi. Jika kecepatan arus air di
sumber utama perubahan status trofik di Danau daerah KJA tersebut tinggi, penyebaran beban
Toba berasal dari KJA, bukan dari beban influen dari KJA akan lebih cepat dan pengaruh
aliran sungai. kepadatan KJA pada perubahan status trofik
tidak akan terlalu dominan.
Sejauh mana pengaruh KJA terhadap status Oleh karena itu, demi memulihkan status
trofik Danau Toba? trofik perairan Danau Toba ke oligotrofik,
penetapan lokasi dan batasan jumlah
Gambar 2 menunjukkan ditribusi status kepadatan KJA sebaiknya mempertimbangkan
trofik (a) dan kepadatan KJA (b) per segmen hidrodinamika danau.
berukuran 300 x 300 m. Beberapa titik yang
memiliki kepadatan KJA tinggi, juga memiliki sta-

a b

Keterangan status trofik (Gambar a)

Keterangan kepadatan KJA per segmen (Gambar b)

Gambar 2. Distribusi spasial status trofik (a) dan kepadatan KJA per segmen (b)

-5-
Pusat Penelitian Limnologi LIPI
Konsep Pengelolaan Danau Toba Berbasis Daya Dukung Ekosistem

Dimana dan berapa petak KJA agar status trofik


Danau Toba sesuai regulasi yang berlaku?

Pengaturan lokasi dan batasan jumlah KJA


agar sesuai dengan daya dukung ekosistem,
memenuhi peraturan yang berlaku, serta kondusif
bagi pariwisata dan pemenuhan kebutuhan air baku
air bersih, dapat dilakukan dengan optimasi. Opti-
masi tersebut dilakukan dengan memaksimalkan
jumlah petak KJA per segmen, dengan kendala
kriteria oligotrofik menurut Peraturan Menteri
Negara Lingkungan Hidup nomor 28 tahun 2009.
Untuk mencapai oligotrofik jumlah petak KJA
maksimum adalah 1.992 petak KJA masyarakat
dan 699 petak KJA perusahaan. Secara total pen-
gurangan petak KJA masyarakat sebesar 80,87%,
tersebar di delapan desa, yaitu Haranggaol, Purba
Harison, Sibaganding, Tanjung Bunga, Silalahi I, Si-
lalahi II, Paropo, dan Kodon-kodon dengan variasi
persentase pengurangan seperti yang ditunjukkan
pada Tabel 1. Total pengurangan KJA perusahaan
sebesar 24,7%, dengan pengurangan hanya di De-
sa Sibaganding seperti yang dapat dilihat pada
Tabel 2. Di desa selain yang disebut di atas, jumlah
KJA saat ini masih dalam batas daya dukung. Lokasi
daerah KJA ditunjukkan pada Gambar 3. Peta rek-
omendasi pembatasan jumlah KJA untuk masing-
masing daerah tersebut terdapat pada lampiran.

Tabel 1. Rekomendasi pembatasan jumlah KJA milik


masyarakat

Gambar 3. Daerah KJA milik masyarakat


(atas) dan perusahaan (bawah)

Tabel 2. Rekomendasi pembatasan jumlah KJA


milik perusahaan

-6-
Pusat Penelitian Limnologi LIPI
Konsep Pengelolaan Danau Toba Berbasis Daya Dukung Ekosistem

Kesimpulan Status trofik: Status kualitas air danau


berdasarkan kadar unsur hara dan kandungan
 Sumber utama perubahan status trofik yang biomassa fitoplankton atau produktivitasnya.
terjadi di Danau Toba adalah beban dari Status trofik diklasifikasikan dalam empat kategori
KJA. (oligotrofik, mesotrofik, eutrofik dan hipereutrofik).
2. Pengaruh KJA pada status trofik tergantung Eutrofikasi: Proses melimpahnya fitoplankton
pada kepadatan dan hidrodinamika di karena masukan dari unsur hara (nitrogen dan
daerah KJA tersebut fosfor).
Oligotrofik: Status trofik air danau yang
 Status trofik alamiah di Danau Toba adalah
mengandung unsur hara dan klorofil-a dengan
oligotrofik, namun di daerah Haranggaol,
kadar rendah, kualitas air masih alami.
Purba Harison, Sibaganding, Tanjung Bunga,
Mesotrofik: Status trofik air danau yang
Silalahi, Paropo, dan Kodon-kodon telah mengandung unsur hara dan klorofil-a dengan
terjadi eutrofikasi (mesotrofik – kadar sedang.
hipereutrofik). Eutrofik: Status trofik air danau yang mengandung
4. Pemulihan status trofik menjadi oligotrofik unsur hara dan klorofil-a dengan kadar tinggi.
dapat dilakukan dengan mengurangi Hipereutrofik: Status trofik air danau yang
kepadatan atau jumlah petak KJA/segmen, mengandung unsur hara dan klorofil-a dengan
sehingga jumlah petak KJA masyarakat tidak kadar sangat tinggi.
melebihi 1.992 petak dan KJA perusahaan
tidak melebihi 699 petak.

Daftar pustaka
----, 2009, Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor 28 Tahun 2009 tentang Daya
Tampung Beban Pencemaran Air Danau dan/
atau Waduk.
----, 2014, Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 81 Tahun 2014 tentang Rencana Tata
Ruang Kawasan Danau Toba dan Sekitarnya.
----, 2017, Keputusan Gubernur Sumatera Utara
Nomor 188.44/209/KPTS/2017 tentang
Status Trofik Danau Toba.
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi
Sumatera Utara, 2016, Rencana
Pengembangan Kawasan Ekosistem Danau
Toba.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sumatera
Utara, 2017, Status Trofik dan Daya Tampung
Beban Pencemaran Danau Toba.

Glosarium
Daya dukung ekosistem: Kemampuan komponen
ekosistem dalam menyediakan jasa untuk
mendukung kehidupan manusia dan makhluk hidup
lain.
Hidrodinamika: Ilmu yang mempelajari gerak air
dengan mengaplikasikan persamaan matematika
dan hukum-hukum fisika.
-7-
Telp: (021) 875 7071 Website: www.limnologi.lipi.go.id

-8-

Anda mungkin juga menyukai