Anda di halaman 1dari 2

Hal-hal Pokok terkait Penetapan Status Trofik dan Daya Dukung dan Daya Tampung Beban

Pencemaran Danau Toba untuk Perikanan.

1. Kajian Status Trofik serta Daya Dukung dan Daya Tampung Danau Toba dilaksanakan
berdasarkan kaidah ilmiah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku
2. Data-data yang digunakan, merupakan data terbaru dan dari sumber-sumber yang layak
resmi yakni, Dinas Perikanan Kabupaten/Provinsi untuk data produksi, PT. Inalum untuk
debit Sungai Asahan, Badan Pusat Statistik, Laboratorium Pusarpedal KLHK, dll.
3. Hasil Kajian sudah di FGD kan dan direview berulang oleh berbagai pihak:
a. FGD dengan para ahli dari Universitas Sumatera Utara pada tanggal 6 Maret 2016 di
Medan
b. FGD bersama SKPD terkait tingkat provinsi dan kabupaten sekawasan Danau Toba
pada tanggal 10 Maret 2017 di Medan
c. FGD bersama KLHK, KKP dan Pusat Penelitian Limnologi LIPI serta beberapa pakar
danau pada tanggal 24 Maret 2017 di Jakarta (Surat Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor : S.147/MENLHK /PPKL/PKL.2/4/2017 tanggal 3 April 2017, di
Jakarta yang menyebutkan agar Gubernur menetapkan status trofik Danau Toba
adalah oligotrofik)
d. Pemaparan Status Trofik dan Daya Dukung Daya Tampung Beban Pencemaran Air
Danau Toba di lingkungan internal KLHK, pada tanggal 20 Juli 2017 di Jakarta
e. Pemaparan Status Trofik dan Daya Dukung Daya Tampung Beban Pencemaran Air
Danau Toba di lingkungan internal KLHK dan para ahli KLHK, pada tanggal 26 Juli
2017 di Jakarta
f. Pemaparan Status Trofik dan Daya Dukung Daya Tampung Beban Pencemaran Air
Danau Toba kepada Kemeterian/Lembaga Terkait (KKP, Menko Maritim, KLHK,
BODT, Menko Perekonomian, Litbang KKP, Staf Kepresidenan, para ahli dan
pembudidaya ikan di Danau Toba) pada tanggal 27 Juli 2017 di Jakarta
4. Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 188.44/209/KPTS/2017 tentang Status Trofik
Danau Toba, bukanlah keputusan untuk menjustifikasi bahwa status trofik eksisting
Danau Toba saat ini adalah oligotrofik, namun merupakan kebijakan yang memberi
arah/sasaran pengelolaan untuk mencapai kondisi oligotrofik. Sebagai
penanggungjawab pelestarian lingkungan di Sumatera Utara Gubernur berwewenang
menetapkan sasaran pengelolaan.
5. Dengan ditetapkannya status trofik Danau Toba sebagai oligotrofik, hal ini berarti
seluruh limbah yang masuk ke Danau Toba harus terkelola dengan baik, beban
pencemar yang masuk ke danau baik dari daratan maupun perairan, harus diminimasi.
6. UU 32/2009 Pasal 12 ayat (2) menegaskan bahwa pemanfaatan sumber daya alam
dilaksanakan berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
7. Perpres 81/2014 tentang Rencana Tata Ruang Danau Toba dan sekitarnya Pasal 6 (b)
menyatakan bahwa tujuan penataan ruang kawasan Danau Toba adalah untuk
mewujudkan pengembangan kawasan pariwisata berskala dunia yang terintegrasi
dengan pengendalian kawasan budidaya sesuai dengan daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup
8. Permenlh 28/2009 tentang Daya Tampung Beban Pencemaran Danau dan/atau Waduk
merupakan pedoman penenetuan daya dukung dan daya tampung danau dan/atau
waduk untuk budidaya perikanan, yang ditetapkan Pemerintah hingga saat ini.
9. Pergub 1 Tahun 2009 tentang Penetapan Baku Mutu Air Danau Toba di Provinsi
Sumatera Utara ditetapkan pada tanggal 12 Januari 2009. Peraturan ini mengacu
kepada Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Pengendalian Pencemaran Air.
10. Permenlh No. 28 Tahun 2009 tentang Daya Tampung Beban Pencemaran Danau
dan/atau waduk, yang merupakan turunan PP 82.2001, yang mempersyaratkan status
trofik sebagai dasar penetapan daya tampung beban pencemaran diterbitkan pada
tanggal 5 Agustus 2009 (setelah penetapan Pergub 1/2009)
11. Luputnya pengaturan status trofik pada Pergub 1/2009, karena Pergub ini terbit lebih
dahulu dari Permenlh 28/2009.

Anda mungkin juga menyukai