Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 1

KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFERENCE (TOR)


STUDY PENURUNAN STATUS CAGAR ALAM PULAU BAWEAN BLOK DANAU
KASTOBA
KABUPATEN GRESIK
TAHUN ANGGARAN 2013

A. LATAR BELAKANG
Balai Besar KSDA Jawa Timur mengelola 23 kawasan konservasi, yang terdiri dari 18 cagar
alam, 2 suaka margasatwa, dan 3 taman wisata alam. Bentuk pengelolaannya antara lain adalah
memonitor dan mengevaluasi kondisi kawasan konservasi tersebut. Didalam Peraturan Menteri
Kehutanan No. P. 14/Menhut-II/2007 tentang Tatacara Evaluasi Fungsi Kawasan Suaka Alam,
Kawasan Pelestarian Alam, dan Taman Buru, dijelaskan bahwa evaluasi kawasan suaka alam,
kawasan pelestarian alam, dan taman buru adalah serangkaian kegiatan untuk melakukan penelitian
terhadap suatu kondisi yang sebelumnya telah ditetapkan kriterianya sebagai bahan penentuan
kebijakan.
Cagar alam adalah kawasan suaka alam yang karena keadaannya mempunyai kekhasan
tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan
perkembangannya berlangsung secara alami. Pengelolaan terhadap cagar alam dilakukan untuk
menjaga fungsi kawasan sebagai :
1. kawasan pengawetan keragaman tumbuhan dan atau satwa beserta ekosistemnya dan atau
ekosistem tertentu.
2. wilayah perlindungan sistem penyangga kehidupan.
3. kawasan yang dimanfaatkan untuk penelitian, pendidikan, dan kegiatan-kegiatan lain yang
menunjang budidaya.
Penurunan status kawasan dapat menggunakan pendekatan evaluasi yang mengacu pada
peraturan perundangan. Pengertian perubahan fungsi kawasan konservasi berdasarkan Pasal 19 dan
Pasal 33 UU No. 5 tahun 1990 dan Pasal 19, Pasal 44, dan Pasal 46 PP No. 68 tahun 1998 : “ Setiap
orang dilarang melakukan kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan terhadap keutuhan
kawasan yang meliputi menghilangkan, mengurangi fungsi dan luas kawasan, serta menambah jenis
tumbuhan dan satwa lain yang tidak asli.” Pengertian ini menegaskan bahwa terdapat hubungan
yang kuat antara keutuhan dan/atau keaslian kawasan dengan fungsi kawasan.
Evaluasi fungsi kawasan konservasi ini terdapat dua macam, yaitu evaluasi reguler (rutin
diadakan setiap empat tahun sekali) dan evaluasi terpadu (dilakukan bila ada indikasi degradasi

STUDY PENURUNAN STATUS CAGAR ALAM PULAU BAWEAN BLOK DANAU KASTOBA
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 2

fungsi kawasan dengan kualifikasi berat). Pengkajian terhadap evaluasi fungsi kawasan meliputi
beberapa aspek yaitu :
1. Aspek bioekologi, yaitu :
a. Kesesuaian dengan kriteria fungsi kawasan.
b. Luasan kawasan.
c. Penutupan lahan.
d. Keberadaan flora dan fauna.
e. Kelimpahan keanekaragaman hayati.
f. Keunikan fisik biogeografi.
g. Keterwakilan ekosistem dan jenis.
h. Estetika kawasan.
2. Aspek sosial, ekonomi dan budaya masyarakat, yaitu :
a. Aksesibilitas
b. Tingkat ketergantungan masyarakat dengan kawasan.
c. Jumlah dan jenis obyek jasa lingkungan.
d. Hubungan sosial budaya masyarakat dengan kawasan.
e. Jumlah desa di dalam dan di luar kawasan.
Cagar Alam Pulau Bawean merupakan salah satu kawasan konservasi di Provinsi Jawa Timur
yang dikelola oleh Balai Besar KSDA Jawa Timur. Secara administratif masuk ke dalam wilayah Kec.
Sangkapura dan Kec. Tambak Kabupaten Gresik. Cagar Alam ini memiliki luas ± 725 ha, tersebar
menjadi beberapa blok dan berada di dalam kawasan Suaka Margasatwa Pulau Bawean. Salah satu
blok yaitu Blok Kastoba memiliki potensi daya tarik wisata alam cukup tinggi yaitu berupa danau
atau telaga. Telaga ini terbentuk dari kawah muda gunung berapi, terletak di atas bukit pada
ketinggian 400 mdpl. Permukaan air yang jernih kehijauan, dikelilingi oleh hutan primer yang masih
lebat menambah indah pemandangan kawasan ini. Menurut tim peneliti Petrokimia Gresik,
kedalaman maksimum telaga diperkirakan sekitar 140 m dengan lebar 400 m dan panjang 600 m.
Telaga ini menyimpan cadangan air terbesar di Pulau Bawean. Jarak dari Kantor Resort Bawean
kurang lebih 35,3 km, saat ini aksesibilitas sudah cukup baik, dapat ditempuh dengan kendaraan
bermotor dan dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 300 m. Telaga Kastoba telah dimanfaatkan
oleh masyarakat sekitar maupun pengunjung baik lokal maupun mancanegara yang datang ke Pulau
Bawean untuk tujuan wisata. Oleh karena itu untuk usulan perubahan fungsi kawasan tersebut
menjadi Taman Wisata Alam diperlukan kajian ilmiah yang melibatkan berbagai pihak yang qualified.
Selain itu kegiatan ini juga telah direncanakan di dalam Rencana Pengelolaan Jangka Panjang (RPJP)

STUDY PENURUNAN STATUS CAGAR ALAM PULAU BAWEAN BLOK DANAU KASTOBA
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 3

Cagar Alam dan Suaka Margasatwa Pulau Bawean periode tahun 2012 s/d 2021 yang telah disyahkan
oleh Direktur Jenderal PHKA pada tanggal 12 Desember 2012.

B. DASAR HUKUM
Dasar hukum untuk melaksanakan Studi Penurunan Status Cagar Alam Pulau Bawean Blok
Danau Kastoba antara lain:
1. Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya.
2. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang.
3. Peraturan Pemerintah Nomor : 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan
Kawasan Pelestarian Alam
4. Peraturan Pemerintah Nomor : 34 Tahun 2002 Tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana
Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan
5. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P. 390/Kpts-II/2003 tentang Tata Cara Kerjasama Di
Bidang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya.
6. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.19/Menhut-II/2004 tentang Kolaborasi Pengelolaan
Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam
7. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P. 51/Menhut-II/2009 tentang Perubahan Kesatu Atas
Peraturan Menteri Kehutanan No. P. 02/Menhut-II/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam.
8. Peraturan Menteri Kehutanan No. P. 41/Menhut-II/2008 tentang Pedoman Penyusunan
Rencana Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam
9. Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Cagar Alam dan Suaka Margasatwa Pulau Bawean periode
Tahun 2012 s/d 2021.

C. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN


Maksud disusunnya Studi Penurunan Status Cagar Alam Pulau Bawean Blok Danau Kastoba
ini adalah sebagai pedoman untuk memperoleh data dan informasi menyeluruh dalam upaya
evaluasi peruntukan dan fungsi cagar alam.
Sedangkan tujuan disusunnya Studi Penurunan Status Cagar Alam Pulau Bawean Blok Danau
Kastoba ini adalah diperolehnya data dan informasi yang akurat mengenai kondisi cagar alam

STUDY PENURUNAN STATUS CAGAR ALAM PULAU BAWEAN BLOK DANAU KASTOBA
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 4

sebagai bahan evaluasi lebih lanjut tentang fungsi Cagar Alam tersebut sehingga dapat ditentukan
langkah-langkah pengelolaan yang sesuai dengan kaidah konservasi.
Adapun sasaran dari penyusunan Studi Penurunan Status Cagar Alam Pulau Bawean Blok
Danau Kastoba adalah:
 Tersusunnya kajian dan analisa kemungkinan penurunan status Cagar Alam Pulau Bawean khusus
blok Danau Kastoba.
 Rekomendasi terkait penurunan status Cagar Alam Pulau Bawean khusus blok Danau Kastoba

D. SUMBER DANA
Untuk pelaksanaan kegiatan penyusunan Studi Penurunan Status Cagar Alam Pulau Bawean
Blok Danau Kastoba ini diperlukan biaya Rp. 165.000.000,00 (seratus enam puluh lima juta rupiah)
termasuk PPN yang bersumber dari APBD Kabupaten Gresik Tahun Anggaran 2013.

E. RUANG LINGKUP
1. RUANG LINGKUP WILAYAH
Berdasarkan kriteria wilayah perencanaan, maka Studi Penurunan Status Cagar Alam
Tahun 2013 diarahkan pada Pulau Bawean Blok Danau Kastoba.
2. RUANG LINGKUP MATERI
Ruang lingkup materi penyusunan Studi Penurunan Status Cagar Alam Pulau Bawean Blok
Danau Kastoba ini adalah :
a. Keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa dan tipe ekosistemnya;
b. Keterwakilan formasi biota tertentu dan atau unit-unit penyusunnya;
c. Kondisi alam, baik biota maupun fisik yang masih asli dan tidak atau belum diganggu
manusia;
d. Luas yang cukup dan bentuk tertentu agar menunjang pengelolaan yang efektif dan
menjamin berlangsungnya proses ekologis secara alami;
e. Ciri khas potensi dan dapat merupakan contoh ekosistem yang keberadaannya
memerlukan upaya konservasi; dan
f. Komunitas tumbuhan dan atau satwa beserta ekosistemnya yang langka atau
keberadaannya terancam punah.

STUDY PENURUNAN STATUS CAGAR ALAM PULAU BAWEAN BLOK DANAU KASTOBA
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 5

F. METODE PENGUMPULAN DATA & PENGOLAHAN DATA


1. PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dalam tahapan penyusunan Studi Penurunan Status Cagar Alam Pulau
Bawean Blok Danau Kastoba dilakukan untuk keperluan pengenalan karakteristik wilayah
studi dan dilakukan pengumpulan data primer dan data sekunder.
a. Pengumpulan data primer dilakukan melalui penyebaran angket, temu wicara,
wawancara orang perorang, dan lain sebagainya untuk menjaring aspirasi masyarakat
terhadap permasalahan penurunan status cagar alam. Selain itu, pengenalan kondisi fisik
dan sosial ekonomi wilayah studi secara langsung melalui peninjauan lapangan.
b. Data sekunder yang harus dikumpulkan meliputi :
 Peta-peta rencana kawasan dari RTRW/RDTR/RTBL;
 Data dan informasi meliputi kesesuaian dengan kriteria fungsi kawasan, luasan
kawasan, penutupan lahan, keberadaan flora dan fauna, kelimpahan keanekaragaman
hayati, keunikan fisik biogeografi, keterwakilan ekosistem dan jenis, estetika kawasan,
aksesibilitas, tingkat ketergantungan masyarakat dengan kawasan, jumlah dan jenis
obyek jasa lingkungan, hubungan sosial budaya masyarakat dengan kawasan, serta
jumlah desa di dalam dan di luar kawasan;
 Identifikasi masalah dari kondisi bioekologi, sosial, ekonomi dan budaya masyarakat;
 Kajian dampak terhadap kegiatan yang ada atau akan ada di zona yang bersangkutan;
 Standar teknis dan administratif yang dapat dimanfaatkan dari peraturan-perundang-
undangan nasional maupun daerah;
 Peraturan perundang-undangan terkait pemanfaatan dan pengelolaan kawasan cagar
alam.
2. PENGOLAHAN DATA
Pengolahan dan analisis data untuk penyusunan Studi Penurunan Status Cagar Alam
Pulau Bawean Blok Danau Kastoba meliputi :
a. Analisis karakteristik wilayah, meliputi:
 Keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa dan tipe ekosistemnya;
 Keterwakilan formasi biota tertentu dan atau unit-unit penyusunnya;
 Kondisi alam, baik biota maupun fisik yang masih asli dan tidak atau belum diganggu
manusia;
 Luas yang cukup dan bentuk tertentu agar menunjang pengelolaan yang efektif dan
menjamin berlangsungnya proses ekologis secara alami;

STUDY PENURUNAN STATUS CAGAR ALAM PULAU BAWEAN BLOK DANAU KASTOBA
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 6

 Ciri khas potensi dan dapat merupakan contoh ekosistem yang keberadaannya
memerlukan upaya konservasi; dan
 Komunitas tumbuhan dan atau satwa beserta ekosistemnya yang langka atau
keberadaannya terancam punah.
b. Analisis potensi dan masalah wilayah studi
c. Analisis evaluasi status cagar alam melalui penilaian terhadap tiap kriteria
d. Rekomendasi terhadap hasil evaluasi status cagar alam

G. PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan Kegiatan penyusunan Studi Penurunan Status Cagar Alam Pulau Bawean Blok
Danau Kastoba dipercayakan pada pihak ketiga dalam hal ini adalah konsultan yang berkompeten,
berkaitan dengan hal tersebut konsultan berkewajiban melakukan:
1. Koordinasi dengan Tim Teknis dan instansi terkait
2. Survey lapangan dan FGD
3. Penyusunan dokumen
4. Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pelaksanaan kegiatan berdasarkan ketentuan
perjanjian yang ditetapkan

H. KEBUTUHAN TENAGA AHLI


Tenaga ahli yang dibutuhkan untuk kegiatan Studi Penurunan Status Cagar Alam Pulau
Bawean Blok Danau Kastoba Tahun 2013 adalah:
1. Team Leader (Tenaga Ahli Perencana Wilayah dan Kota / Planologi), dengan latar belakang
pendidikan seorang Sarjana Strata 2(S2) Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) / Planologi yang
berpengalaman selama 3 (tiga) tahun.
2. Tenaga Ahli Lingkungan dengan latar belakang pendidikan Strata 1 Teknik Lingkungan dan
berpengalaman minimal 3 tahun.
3. Tenaga Ahli Pengembangan Wilayahdengan latar belakang pendidikan Strata 1 Perencanaan
Wilayah dan Kota (PWK) / Planologi dan berpengalaman minimal 3 tahun.
4. Tenaga Ahli Geologi/Geografi dengan latar belakang pendidikan Strata 1 Teknik Geografi/
Geodesi dan berpengalaman minimal 3 tahun.
5. TenagaAhliSosial/Ekonomidengan latar belakang pendidikan Strata 1 Ilmu Sosial/ Ekonomi dan
berpengalaman minimal 3 tahun.

STUDY PENURUNAN STATUS CAGAR ALAM PULAU BAWEAN BLOK DANAU KASTOBA
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 7

I. FORMAT PENYAJIAN DAN DISKUSI


Format penyajian dalam penyusunan Studi Penurunan Status Cagar Alam Pulau Bawean Blok
Danau Kastoba adalah:
a. Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan dibuat dalam rangka persiapan pekerjaan survey berisikan latar
belakang pekerjaan, maksud dan tujuan, lingkup pekerjaan, metode dan pendekatan pekerjaan,
jadwal pelaksanaan kegiatan maupun instrumen-instrumen survey yang akan digunakan
dilapangan pada saat survey lapangan.
Adapun spesifikasi buku laporan pendahuluan adalah sebagai berikut :
Judul buku : Laporan Pendahuluan
Jumlah buku : 10 Eksemplar
Ukuran buku : A4 (29,7 x 21,5 cm2)
Pengetikan : 1.5 spasi, pada kertas HVS putih polos
b. Laporan Antara
Laporan antara merupakan hasil pengkajian dari hasil survey, identifikasi akan potensi dan
masalah di wilayah studi,analisa evaluasi terhadap status cagar alam dilihat dari kriteria sesuai
perundangan, serta rekomendasi terkait penurunan status cagar alam.
Adapun spesifikasi buku draft laporan akhir adalah sebagai berikut :
Judul buku : Draft Laporan Akhir
Jumlah buku : 10 Eksemplar
Ukuran buku : A4 (29,7 x 21,5 cm2)
Pengetikan : 1.5 spasi, pada kertas HVS putih polos
c. Draft Laporan Akhir
Draft Laporan Akhir merupakan hasil dari analisis dan draf rencana pengembangan terhadap
status cagar alam dilihat dari kriteria sesuai perundangan, serta rekomendasi terkait penurunan
status cagar alam.
Adapun spesifikasi buku draft laporan akhir adalah sebagai berikut :
Judul buku : Draft Laporan Akhir
Jumlah buku : 10 Eksemplar
Ukuran buku : A4 (29,7 x 21,5 cm2)
Pengetikan : 1.5 spasi, pada kertas HVS putih polos

STUDY PENURUNAN STATUS CAGAR ALAM PULAU BAWEAN BLOK DANAU KASTOBA
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 8

d. Laporan Akhir
Merupakan penyempurnaan dari laporan Draft Laporan Akhir setelah mendapat masukan dari
peserta seminar dan ditinjau dari pendekatan planologis masih relevan dilakukan perubahan-
perubahan.
Adapun spesifikasi buku laporan akhir adalah sebagai berikut :
Judul buku : Laporan Akhir
Jumlah buku : 10 Eksemplar
Ukuran buku : A4 (29,7 x 21,5 cm2)
Pengetikan : 1.5 spasi, pada kertas HVS putih polos
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal pada pelaporan kegiatan, maka dibutuhkan
kegiatan diskusi yang diharapkan Pihak pelaksana pekerjaan/pemberi pekerjaan mendapatkan
masukan berbagai informasi/data yang bekum tercakup dalam tahapan/proses kegiatan
sebelumnya, serta pihak pelaksana pekerjaan/pemberi pekerjaan mendapatkan koreksi guna
perbaikan kualitas dan kuantitas data yang telah didapat sebelumnya, serta usulan rencana. Tahapan
diskusi dan seminar yang dilakukan pada kegiatan ini antara lain terdiri dari:
a. Diskusi Draft Laporan Pendahuluan
b. Diskusi Draft Laporan Antara
c. Diskusi Draft Laporan Akhir

J. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan kegiatan penyusunan Studi Penurunan Status Cagar Alam Pulau
Bawean Blok Danau Kastoba Tahun 2013 ditetapkan 120 (Seratus Dua Puluh) hari kalender atau 4
(empat) bulan terhitung setelah diterimanya SPMK.

K. PENUTUP
1. Setelah menerima kerangka acuan kerja (KAK) / TOR, konsultan hendaknya segera memberikan
tanggapan agar dapat diperoleh persamaan persepsi untuk terselenggaranya kegiatan ini ;
2. Berkaitan dengan hal tersebut konsultan segera menyusun program yang jelas dan terinci ;
3. Apabila perlu dapat diadakan perubahan dan tambahan sepanjang menunjang
terselenggaranya kegiatan ini dan disetujui oleh kedua pihak.

STUDY PENURUNAN STATUS CAGAR ALAM PULAU BAWEAN BLOK DANAU KASTOBA
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 9

Gresik, Januari 2013


Pejabat Pembuat Komitmen

____________________________
NIP. xxxxxxxxxxxxxxxxxx

STUDY PENURUNAN STATUS CAGAR ALAM PULAU BAWEAN BLOK DANAU KASTOBA

Anda mungkin juga menyukai