id
TUGAS AKHIR
Disusun oleh :
TUGAS AKHIR
Disusun oleh :
TUGAS AKHIR
Disusun oleh :
NIM : I 8707044
Disahkan, Disahkan
Ketua Jurusan Teknik Sipil Ketua Program D-III Teknik
Fakultas Teknik UNS Jurusan Teknik Sipil FT UNS
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan yang demikian itu
sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk. Yaitu mereka
yang yakin bahwa mereka akan menemui Rabbnya dan kembali
kepadaNya.
(Q.S Al Baqarah 45-46)
Hanya ada satu pilihan: ke depan, maju dan terus maju. Tak ada kata
mundur! Kita harus bisa... Semangaaaatt!!!!!!!
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
ﺒﺴﻡﺍﷲﺍﻠﺮﺣﻤﻦﺍﻠﺮﺣﻴﻢ
Segala Puji bagi Allah SWT Pencipta dan Penguasa seluruh jaga raya
yang telah memberikan kehidupan dan petunjuk-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini.
Kedua kakakku (mbak yuli dan mas koko) beserta segenap keluarga
besar penulis yang selalu memberi motivasi dan semangat untuk
menjadi manusia yang berguna dan bersahaja.
Bapak Ir. Adi Yusuf Muttaqien,MT terima kasih atas bimbingan dan
bantuannya. Semoga dengan nasehat-nasehat yang bapak berikan
bisa menjadi semangat buatku untuk menjadi pribadi yang lebih
baik.
Sobat-sobatku (hendri, lina, ria, rute, sarik dan wiwin) yang selalu
membantuku dalam suka maupun duka. Thank’s bro...
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur serta menggunakan data yang
dimiliki oleh instansi terkait dalam hal ini adalah Perumahan Galmas Residence
Kecamatan Jogonalan. Metode pengolahan data dilakukan secara manual dengan
menggunakan pengukuran langsung di lapangan untuk mencari luas keseluruhan
lahan yang akan dibangun komplek Perumahan Galmas Residence Tahap II.
Setelah dilakukan perhitungan maka luas lahan yang dibangun pada Perumahan
Galmas Residence Tahap II terdiri dari luas fasilitas perumahan (terbangun)
65,35% dan luas fasilitas lingkungan (terbuka) 34,65 % dengan total 20.570 m2
yang artinya memenuhi syarat perbandingan antara wilayah terbangun dengan
wilayah terbuka yaitu sebesar 70% : 30%. Perumahan Galmas Residence Tahap II
merencanakan bangunan hunian sebanyak 95 unit.
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACK
Data were gathered through literature studies and using data held by relevant
agencies in this regard is the Housing Galmas Jogonalan Residence District.
Method of data processing is done manually by using direct measurements in the
field to search the entire land area to be constructed complex Galmas Housing
Residence Phase II.
After calculating the land area that was built on Galmas Housing Residence Phase
II consists of spacious housing facilities (wake) 65.35% and spacious environment
facility (open) 34.65% with a total of 20,570 m2, which means eligible wake
region with a comparison between an open area which is 70%: 30%. Housing
Galmas Residence Phase II plans as many as 95 unit residential building.
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan Tugas
Akhir ini dengan judul PERENCANAAN SITE PLAN KOMPLEK
PERUMAHAN GALMAS RESIDENCE TAHAP II KECAMATAN
JOGONALAN KABUPATEN KLATEN dengan baik. Dalam penyusunan Tugas
Akhir ini, penyusun banyak menerima bimbingan, bantuan dan dorongan yang
sangat berarti dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
penyusun ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Akhir kata penyusun berharap semoga laporan ini berguna dan bermanfaat bagi
yang tertarik dengan perencanaan perumahan atau bagi siapa yang
memerlukannya.
Penyusun
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... iii
MOTTO ............................................................................................................. iv
PERSEMBAHAN.............................................................................................. v
ABSTRAK ......................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR....................................................................................... viii
DAFTAR ISI...................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xiv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................... 2
1.3. Batasan Masalah.......................................................................... 3
1.4. Tujuan Penelitian......................................................................... 3
1.5. Manfaat Penelitian....................................................................... 3
1.6. Metode Penulisan ........................................................................ 4
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Tahap II................................................................................................. 27
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB 1
PENDAHULUAN
1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
berkaitan serta menjadi masukan berharga bagi perencanaan suatu kawasan. Oleh
karena itulah diperlukan suatu latihan dan simulasi yang berorientasi ke kondisi
riil lapangan tentang kondisi dan kualitas suatu kelompok hunian. Menurut
Ettingger, kriteria perumahan sebaiknya memenuhi standar yang baik ditinjau dari
berbagai aspek antara lain sebagai berikut :
1. Ditinjau dari segi kesehatan dan keamanan dapat melindungi penghuninya
dari cuaca hujan, kelembaban dan kebisingan, mempunyai ventilasi yang
cukup, sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah serta dilengkapi dengan
prasarana air, listrik dan sanitasi yang cukup.
2. Mempunyai cukup ruangan untuk berbagai kegiatan di dalam rumah dengan
privasi yang tinggi.
3. Mempunyai cukup akses pada tetangga, fasilitas kesehatan, pendidikan,
rekreasi, agama, perbelanjaan dan lain sebagainya.
Tugas akhir ini mengambil lokasi di Perumahan Galmas Residence yang terletak
di Desa Tegalmas, Kelurahan Prawatan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten
Klaten. Perumahan Galmas Residence Tahap I ini adalah perumahan sebagai salah
satu pertumbuhan fisik dalam suatu wilayah yang merupakan kebutuhan dasar
manusia yang dapat berfungsi sebagai sarana produksi keluarga, merupakan titik
strategis dalam pembangunan manusia seutuhnya. Melihat semakin bertambahnya
jumlah penduduk di lingkungan Kecamatan Jogonalan dan sekitarnya maka perlu
direncanakan pengembangan komplek Perumahan Galmas Residence Tahap II.
Dalam penelitian ini agar masalah tidak terlalu melebar dan menjauh maka perlu
dilakukan antar batasan wilayah adalah sebagai berikut:
1. Studi kasus dilakukan di Perumahan Galmas Residence Tahap I Kecamatan
Jogonalan Kabupaten Klaten.
2. Perencanaan yang dilakukan tidak menganalisis infrastruktur.
3. Perencanaan Perumahan Galmas Residence Tahap II merupakan
pengembangan dari Perumahan Galmas Residence Tahap I Kecamatan
Jogonalan Kabupaten Klaten.
4. Harga jual tanah berdasarkan harga setempat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB 2
Pengertian yang tertuang dalam Undang - undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang
Perumahan dan Pemukiman, perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi
sebagai lingkungan tempat tinggal dan lingkungan hunian yang dilengkapi dengan
sarana dan prasarana lingkungan. Satuan lingkungan perumahan meliputi :
1. Prasarana lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang
memungkinkan lingkungan permukiman dapat berfungsi sebagaimana
mestinya.
2. Sarana lingkungan adalah fasilitas penunjang, yang berfungsi untuk
penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya.
3. Utilitas umum adalah sarana penunjang untuk pelayanan lingkungan.
5
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id
Rumah adalah salah satu produk terpenting yang dihasilkan manusia dalam usaha
mereka untuk memajukan peradaban karena rumah merupakan masalah yang
aktual, kompleks dan bersifat multidisiplinier. (Jo Santoso, Budi P. Iskandar,
Parwoto, 2002).
Elemen terpenting dari pembentukan suatu perumahan adalah rumah itu sendiri.
Dengan singkat dapat disebutkan beberapa ciri hakiki yang secara intrinsik
menandai perumahan manusia. Ciri-ciri hakiki itu adalah sebagai berikut :
1. Rumah memberikan keamanan
Manusia adalah makhluk rohani dan jasmani. Sebagai keutuhan pribadi yang
jasmani ia membutuhkan pengamanan bagi badannya. Tempat berteduh untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id
7. Rumah sebagai struktur fisik artinya konsep rumah yang terakhir inilah,
rumah sebagai bangunan yang selalu menjadi perhatian terbesar dari berbagai
pihak.
Konsep lainnya yang menyentuh aspek-aspek sosial dan psikologis, tata nilai dan
perilaku lantas lepas dari pengamatan. Rumah tetap merupakan ruang hidup
pribadi bagi manusia yang mencerminkan sikap hidup pribadinya serta
membentuk kepribadiannya. Sedangkan menurut Fritz Wilkening (1989:9) nilai
rumah tergantung pada empat faktor antara lain: luas rumah, hubungan antar
ruang, penataan ruang dan denah ruang.
Dari beberapa uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam hal kebutuhan
sosial, rumah memberikan peluang untuk interaksi dan aktivitas dengan teman,
tetangga dan keluarga. Lebih dari itu rumah memberikan peluang untuk
tumbuhnya harga diri. Kesuksesan seseorang tercermin dari rumah dan
lingkungan tempat huniannya. Rumah tidak lagi cukup sebagai tempat untuk
hidup tetapi sudah harus menjadi sarana pengembangan pribadi bagi setiap
penghuninya sebagai cerminan ekspresi, realisasi dan jati diri.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
Lokasi kawasan perumahan harus sesuai dengan rencana peruntukan lahan yang
diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) setempat atau dokumen
perencanaan tata ruang lainnya yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah
setempat. Dalam menentukan lokasi perumahan yang perlu diperhatikan adalah :
1. Ditinjau dari segi teknis pelaksanaannya
a. Mudah mengerjakannya, dalam arti tidak banyak pekerjaan cut dan fill,
pembongkaran tonggak-tonggak kayu dan sebagainya.
b. Bukan daerah banjir, bukan daerah gempa, bukan daerah angin ribut,
bukan daerah rayap.
c. Mudah dicapai tanpa hambatan yang berarti.
d. Tanahnya baik sehingga konstruksi bangunan yang ada dapat
direncanakan dalam sistem yang semurah mungkin.
e. Mudah mendapatkan sumber air bersih, listrik, pembuangan air
limbah/kotor/hujan (drainase) dan lain-lain.
f. Mudah mendapatkan bahan-bahan bangunan.
2. Dilihat dari segi kesehatan dan kemudahan
a. Sebaiknya jauh dari lokasi pabrik-pabrik yang dapat mendatangkan polusi
misalnya debu pabrik, buangan sampah dan limbah pabrik.
b. Sebaiknya tidak terlalu terganggu oleh kebisingan.
c. Sebaiknya dipilih yang udaranya masih sehat.
d. Sebaiknya dipilih yang mudah untuk mendapatkan air minum, listrik,
sekolah, pasar, puskesmas dan lain kebutuhan keluarga.
e. Sebaiknya mudah dicapai commit to user
dari tempat kerja para penghuni.
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id
Klasifikasi Kapadatan
kawasan Rendah Sedang Tinggi Sangat padat
Kepadatan <150 151-200 201-400 >400 jiwa/ha
penduduk jiwa/ha jiwa/ha jiwa/ha
Reduksi 15% 30%
- -
kebutuhan lahan maksimal maksimal
a
c
b
c
a b
b b
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id
Keterangan:
2.1.3.2 Jalan
Jalan adalah suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun, meliputi
segala bagian jalan termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang
diperuntukkan bagi lalu-lintas kendaraan, orang dan hewan.
Yang dimaksud jalan masuk adalah jalan yang menghubungkan antara jalan
penghubung atau jalan yang telah ada dengan lokasi proyek. Lebar jalan
masuk minimal 7 m dengan lebar perkerasam minimal 3,50 m.
Dalam hal panjang jalan pembagi dengan lebar di bawah 7 m, lebih dari 100
m, maka pada ujung dari jalan tersebut harus ditemukan dengan sesuatu jalan
yang lebarnya minimal 7 m. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan
pelayanan terhadap rumah-rumah yang ada terutama pada waktu terjadi
kebakaran atau keadaan darurat lainnya.
Berdasarkan kegiatan yang terjadi di dalam rumah hunian, yaitu: tidur (ruang
tidur), masak, makan (dapur), mandi (kamar mandi), duduk (ruang duduk/ruang
tamu), kebutuhan udara segar per orang dewasa per jam 16 – 24 m3 dan per anak
per jam 8 – 12 m3, dengan pergantian udara dalam ruang sebanyak-banyaknya 2
kali per jam dan tinggi plafon rata-rata 2,5 m. Rumus kebutuhan luas lantai
minimum hunian per orang dewasa :
Sedangkan rumus kebutuhan luas lantai minimum hunian per orang anak :
Jadi bila satu kepala keluarga terkecil rata-rata terdiri dari 5 orang (ayah + ibu + 3
orang anak) maka kebutuhan luas lantai minimum dihitung sebagai berikut :
Luas lantai utama = (2 x 9,6) + (3 x 4,8 ) m2 = 33.6 m2
Luas lantai pelayanan = 50% x 33,6 m2 = 16,8 m2
Total luas lantai = 51 m2 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
Jika koefisien dasar bangunan 50%, maka rumus luas kaveling minimum untuk
keluarga dengan anggota 5 orang :
( 1 kel. = 5 orang)
b. Proporsi RTH pada wilayah perkotaan adalah sebesar minimal 30% yang
terdiri dari 20% RTH Publik dan 10% RTH Privat;
c. Apabila luas RTH baik public maupun privat di kota yang bersangkutan
telah memiliki total luas lebih besar dari peraturan atau perundangan
yang berlaku, memiliki proporsi tersebut harus dipertahankan
keberadaannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB 3
METODE PERENCANAAN
commit to user
22
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
Permohonan ini ditujukan kepada P.T. Galmas Cipta Graha selaku developer dari
Perumahan Galmas Residence Tahap I dan supaya diijinkan untuk mendapatkan
data yang diperlukan di lokasi.
1. Tahap Persiapan
Tahap dimaksudkan untuk mempermudah jalannya perencanaan seperti
pengumpulan data, analisis, dan penyusunan laporan.
Tahap persiapan meliputi :
a. Studi Pustaka
Studi pustaka dimaksudkan untuk mendapatkan arahan dan wawasan
sehingga mempermudah dalam pengumpulan data, analisis data maupun
dalam penyusunan hasil perencanaan.
b. Observasi Lapangan
Observasi lapangan dilakukan untuk mengetahui dimana lokasi atau
tempat dilakukannya pengumpulan data yang diperlukan dalam
penyusunan perencanaan.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data yang dimiliki oleh
P.T. Galmas Cipta Graha selaku developer yang langsung mengelola
perumahan tersebut serta pengukuran langsung di lapangan sebagai
pembanding dan pelengkap.
3. Peralatan
Peralatan yang digunakan adalah peralatan untuk mencatat hasil perencanaan
atau survey.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
Mulai
Pengumpulan Data
1. Site Plan perumahan tahap I
2. Data Pengkuran (survey lapangan)
3. Studi Pustaka
Selesai
commit to user
Gambar 3.1 Diagram Alir Analisis Data
perpustakaan.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id
Seluruh data atau informasi primer maupun sekunder yang telah terkumpul
kemudian diolah atau dianalisis dan disusun untuk mendapatkan hasil akhir yang
dapat memberikan solusi mengenai perencanaan pembangunan Perumahan
Galmas Residence Tahap II Kecamatan Jogonalan Kabupaten Klaten.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB 4
commit to user
26
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
Luas lahan yang dibangun pada Perumahan Galmas Residence Tahap II terdiri
dari :
1. Luas Wilayah Terbangun (Build Up Area) : 13.443 m2
Antara lain:
a. Perumahan : 12.780 m2
b. Masjid : 308 m2
c. Ruang pertemuan : 308 m2
d. Pos jaga : 7 m2
e. TPS : 40 m2
Dari data di atas, maka dapat diketahui besarnya perbandingan antara wilayah
terbangun dengan wilayah terbuka dengan perhitungan sebagai berikut :
Wilayah terbangun =
= × 100%
= 65,35 %
Wilayah terbuka =
= × 100%
= 34,65 %
4.1.4. Perizinan
Pada Perumahan Galmas Residence Tahap II ini menggunakan sistem pola siap
bangun, yang berarti jika ada pembeli baru akan dilaksanakan pembangunan unit
rumah yang diinginkan, sehingga masih ada lahan yang kosong atau belum
dibangun.
4.1.6.1. Jalan
Salah satu prasarana penting yang harus disediakan secara baik dan terpadu adalah
prasarana jalan, khususnya jalan di kawasan perumahan yang juga merupakan
bagian penting dari suatu kota dalam sistem jaringan jalan sekunder. Jaringan
jalan di kawasan perumahan menurut fungsinya adalah jalan lokal dan jalan
lingkungan dalam sistem jaringan jalan sekunder. Bentuk perkerasan dari jalan di
lingkungan Perumahan Galmas Residence Tahap II ini adalah perkerasan lentur
dengan sirtu (pasir batu) dimana lapis permukaan dilapisi dengan paving, jalan ini
terdiri dari 1 lajur 2 arah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id
Kawasan perumahan yang sehat dan bersih adalah kawasan perumahan yang
dilengkapi dengan sistem pengelolaan sampah yang memadai, yaitu sistem
pengelolaan yang aman, nyaman dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pembuangan sampah di Perumahan Galmas Residence Tahap II ini menggunakan
space kontainer bak sampah dengan dimensi kapling :
- Panjang : 8m
- Lebar : 5m
- Luas : 40 m2
Dengan adanya space kontainer bak sampah ini, dapat menampung sampah rumah
tangga yang berasal dari setiap unit tempat tinggal.
Fasilitas sosial yang terdapat pada Perumahan Galmas Residence Tahap II yang di
rencanakan terdiri dari tempat ibadah (masjid) dan sarana ruang pertemuan.
Tempat ibadah (masjid) yang direncanakan berada di atas lahan seluas 308 m2
dengan lebar 14 m dan panjang 22 m. Sarana ruang pertemuan, direncanakan
berada di atas lahan seluas 308 m2 dengan lebar 14 m dan panjang 22 m. Fasilitas
sosial ini terletak di tengah-tengah kawasan perumahan. Hal ini dimaksudkan agar
setiap orang dalam satu kompleks perumahan dapat saling berinteraksi sosial.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 32
digilib.uns.ac.id
= × 20570
= 2057 m2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.2 Harga Jual Rumah Per Unit Setelah Ditambah 5% dari Harga Jual untuk
di Posisi Pojok dan di Jalan Utama
Jumlah
Rumah di Harga Jual
Tipe Jumlah Harga @ Unit Harga Total
No Bag.Pojok Rumah
Rumah Rumah (Rp) Rumah (Rp)
& di Jalan +5% (Rp)
Utama
1. 90/165 10 195.000.000,00 4 390.000,00 1.989.000.000,00
2. 90/150 26 188.000.000,00 10 940.000,00 4.982.000.000,00
3. 70/130 25 173.500.000,00 3 260.000,00 4.363.525.000,00
4. 60/120 24 160.000.000,00 3 160.000,00 3.856.000.000,00
5. 54/110 10 127.000.000,00 2 127.000,00 1.287.000.000,00
Biaya Total (Rp) 16.473.255.000,00
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id
= Rp 400.000,00 /m
4.2. Pembahasan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 35
digilib.uns.ac.id
Pada Perumahan Galmas Residence Tahap II ini tidak mengacu pada pola hunian
1:3:6 di mana rumah mewah 1 unit, rumah menengah 3 unit dan rumah sederhana
6 unit. Hal ini bertujuan karena pada Perumahan Galmas Residence Tahap II
memang diperuntukkan untuk kalangan masyarakat menengah ke atas.
4.2.4.1. Jalan
Dengan adanya penanganan berupa pengadaan septictank pada setiap unit rumah
hunian, diharapkan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan di kawasan
perumahan tersebut. Hal ini telah sesuai dengan Peraturan Menteri Negara
Perumahan Rakyat Republik Indonesia No.32/PERMEN/2006 tentang Petunjuk
Teknis Kawasan Siap Bangun dancommit
Lingkungan
to userSiap Bangun yang Berdiri Sendiri.
perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id
Pada Perumahan Galmas Residence Tahap II ini terdapat space kontainer bak
sampah. Tempat tersebut berfungsi sebagai Tempat Pembuangan Sementara
(TPS) dari tiap-tiap hunian rumah yang kemudian akan diangkut ke Tempat
Pembuangan akhir (TPA). Hal ini telah sesuai dengan Peraturan Menteri Negara
Perumahan Rakyat Republik Indonesia No.32/PERMEN/2006 tentang Petunjuk
Teknis Kawasan Siap Bangun dan Lingkungan Siap Bangun yang Berdiri Sendiri.
Dengan adanya fasilitas sosial berupa tempat ibadah (masjid) dan sarana gedung
pertemuan RW diharapkan agar kegiatan sosial dan kemasyarakatan dapat
terwujud dan terlaksana dengan baik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id
Luas ruang terbuka pada site plan seluas 2057,6 m2, sedangkan luas ruang terbuka
hijau jika dihitung mengacu pada Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat
seluas 2057 m2, sehingga luas ruang terbuka hijau telah sesuai dengan Peraturan
Menteri Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia No. 34/PERMEN/M/
2006 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Keterpaduan Prasarana, Sarana
dan Utilitas Kawasan Perumahan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB 5
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
commit to user
38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Bayu Wibowo. 2010. Perencanaan Site Plan Perumahan Taman Sentosa Tahap II
Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali. Universitas Sebelas Maret.
Surakarta.
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENUTUP
Semoga apa yang telah penulis sajikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan mengenai infrastruktur perkotaan khususnya masalah perencanaan site
plan perumahan, baik di bangku kuliah maupun di lapangan.
Penulis menyadari laporan ini jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan,
maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan laporan ini selanjutnya.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
LAMPIRAN
commit to user