Anda di halaman 1dari 1370

-1-

SALINAN
I. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 7 TAHUN 2018
TENTANG
KOORDINASI, PERENCANAAN, PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN
PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/


KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan amanat Pasal 4, Pasal 7, Pasal 14,


Pasal 15, dan Pasal 21 Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun
2017 tentang Pelaksanaaan Pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan, perlu menetapkan Peraturan Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional tentang Koordinasi,
Perencanaan, Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan
Pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
-2-

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana


Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4700);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-
2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 3);
5. Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2015 tentang
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
112);
6. Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2015 tentang Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 113) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun
2016 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 66
Tahun 2015 tentang Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 43);
7. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang
Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 136);
8. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
-3-

Nasional Nomor 4 Tahun 2016 tentang Organisasi dan


Tata Kerja Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 609) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 6
Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 4 Tahun 2016
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 997);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
NASIONAL/KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
NASIONAL TENTANG KOORDINASI, PERENCANAAN,
PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN PELAKSANAAN
TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable
Development Goals yang selanjutnya disingkat TPB adalah
dokumen yang memuat tujuan dan sasaran global tahun
2016 sampai tahun 2030.
2. Peta Jalan Nasional TPB adalah dokumen rencana yang
memuat kebijakan strategis tahapan dalam pencapaian
TPB tahun 2017 hingga tahun 2030 yang sesuai dengan
sasaran pembangunan nasional.
3. Rencana Aksi Nasional TPB yang selanjutnya disingkat RAN
TPB adalah dokumen yang memuat program dan kegiatan
rencana kerja 5 (lima) tahunan untuk pelaksanaan
-4-

berbagai kegiatan yang secara langsung dan tidak langsung


mendukung pencapaian TPB yang sesuai dengan sasaran
pembangunan nasional.
4. Rencana Aksi Daerah TPB yang selanjutnya disingkat RAD
TPB adalah dokumen rencana kerja 5 (lima) tahunan di
tingkat provinsi untuk melaksanakan berbagai kegiatan
yang secara langsung dan tidak langsung mendukung
pencapaian TPB yang sesuai dengan sasaran pembangunan
daerah.
5. Kementerian/Lembaga adalah lembaga Pemerintah yang
membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.
6. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.
7. Pemangku Kepentingan adalah organisasi kemasyarakatan,
akademisi, filantropi, pelaku usaha, dan mitra
pembangunan yang terkait dengan pelaksanaan
pencapaian TPB.
8. Masyarakat adalah orang perseorangan, kelompok orang
termasuk Masyarakat hukum adat, korporasi, dan/atau
pemangku kepentingan nonpemerintah lain yang terkait
dengan pelaksanaan pencapaian TPB.
9. Pemantauan adalah kegiatan mengamati perkembangan
pelaksanaan Peta Jalan Nasional TPB, Rencana Aksi TPB
dan RAD TPB, serta mengidentifikasi dan mengantisipasi
permasalahan yang timbul dan/atau akan timbul untuk
dapat diambil tindakan sedini mungkin.
10. Evaluasi adalah penilaian yang sistematis dan objektif atas
implementasi dan hasil dari pelaksanaan Peta Jalan
Nasional TPB, Rencana Aksi TPB, dan RAD TPB yang telah
selesai.
11. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional yang
selanjutnya disebut Menteri Perencanaan adalah menteri
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
perencanaan pembangunan nasional.
-5-

12. Menteri Dalam Negeri adalah menteri yang


menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri.

Pasal 2
Ruang lingkup Peraturan Menteri ini meliputi:
a. tugas, tata kerja, dan tata cara penetapan susunan Tim
Pelaksana, Kelompok Kerja, dan Tim Pakar dalam Tim
Koordinasi Nasional Pelaksanaan TPB; dan
b. penyusunan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan Peta Jalan Nasional TPB, RAN TPB, dan RAD
TPB.

BAB II
TIM KOORDINASI NASIONAL PELAKSANAAN TPB

Bagian Kesatu
Tugas

Pasal 3
Tim Koordinasi Nasional Pelaksanaan TPB bertugas:
a. merumuskan dan merekomendasikan kebijakan serta
mengoordinasikan pelaksanaan pencapaian TPB; dan
b. mengoordinasikan penyusunan, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan Peta Jalan Nasional TPB, RAN TPB,
dan RAD TPB.

Pasal 4
Tim Koordinasi Nasional Pelaksanaan TPB terdiri atas:
a. Dewan Pengarah;
b. Tim Pelaksana;
c. Kelompok Kerja; dan
d. Tim Pakar.

Pasal 5
(1) Dewan Pengarah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
huruf a merupakan Dewan Pengarah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 Peraturan Presiden Nomor 59
-6-

Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan


Pembangunan Berkelanjutan.
(2) Dewan Pengarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Koordinator Pelaksana
merangkap Anggota, dan Anggota.

Pasal 6
(1) Koordinator Pelaksana sebagaimana dimaksud dalam Pasal
5 ayat (2) dilaksanakan oleh Menteri Perencanaan.
(2) Koordinator Pelaksana bertugas:
a. melaksanakan arahan Dewan Pengarah dalam
pencapaian TPB;
b. merumuskan dan merekomendasikan kebijakan serta
mengoordinasikan pelaksanaan pencapaian TPB;
c. memberikan arahan dalam penyusunan, pemantauan,
evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan Peta Jalan
Nasional TPB, RAN TPB, dan RAD TPB;
d. mengoordinasikan diseminasi dan sosialisasi Peta
Jalan Nasional TPB, RAN TPB, dan RAD TPB kepada
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah serta
Pemangku Kepentingan dan Masyarakat;
e. mengoordinasikan strategi komunikasi dan advokasi
TPB kepada Pemangku Kepentingan dan Masyarakat;
f. mengoordinasikan pengembangan dan pemutakhiran
data untuk penyusunan, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan Peta Jalan Nasional TPB, RAN
TPB, dan RAD TPB;
g. memberikan arahan dan mengoordinasikan tugas
yang dilaksanakan oleh Tim Pelaksana;
h. memberikan arahan dalam pengelolaan sumber
pendanaan untuk pencapaian TPB yang berasal dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah, dan/atau sumber
lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
-7-

i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan


Pengarah; dan
j. melaporkan pencapaian atas sasaran TPB tingkat
nasional dan daerah kepada Presiden 1 (satu) tahun
sekali dan sewaktu-waktu apabila diperlukan.

Pasal 7
(1) Tim Pelaksana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf
b diketuai oleh Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber
Daya Alam Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan
beranggotakan unsur Kementerian/Lembaga dan
Pemangku Kepentingan.
(2) Tim Pelaksana bertugas:
a. membantu Koordinator Pelaksana dalam
melaksanakan arahan Dewan Pengarah dalam
pencapaian TPB;
b. membantu Koordinator Pelaksana dalam merumuskan
dan merekomendasikan kebijakan serta
mengoordinasikan pelaksanaan pencapaian TPB;
c. membantu Koordinator Pelaksana dalam penyusunan,
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
Peta Jalan Nasional TPB, RAN TPB, dan RAD TPB;
d. membantu Koordinator Pelaksana dalam
mengoordinasikan diseminasi dan sosialisasi Peta
Jalan Nasional TPB, RAN TPB, dan RAD TPB kepada
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah serta
Pemangku Kepentingan dan Masyarakat;
e. membantu Koordinator Pelaksana dalam
mengoordinasikan strategi komunikasi dan advokasi
TPB kepada Pemangku Kepentingan dan Masyarakat;
f. membantu Koordinator Pelaksana dalam
mengoordinasikan pengembangan dan pemutakhiran
data untuk penyusunan, pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan pelaksanaan Peta Jalan Nasional TPB, RAN
TPB, dan RAD TPB;
-8-

g. membantu Koordinator Pelaksana dalam menyusun


laporan pencapaian atas sasaran TPB tingkat nasional
dan daerah kepada Presiden 1 (satu) tahun sekali dan
sewaktu-waktu apabila diperlukan;
h. membantu Koordinator Pelaksana dalam melakukan
pengelolaan sumber pendanaan untuk pencapaian
TPB yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah, dan/atau sumber lain yang sah dan tidak
mengikat sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
i. memberikan arahan dan mengoordinasikan tugas
yang dilaksanakan oleh Kelompok Kerja dan Sub
Kelompok Kerja;
j. memberikan arahan dan mengoordinasikan tugas
yang dilaksanakan oleh Sekretariat;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
Koordinator Pelaksana; dan
l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada
Koordinator Pelaksana secara berkala atau sewaktu-
waktu apabila diperlukan.

Pasal 8
(1) Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
huruf d terdiri atas 4 (empat) Pilar Kelompok Kerja,
meliputi:
a. Kelompok Kerja Pilar Pembangunan Sosial;
b. Kelompok Kerja Pilar Pembangunan Ekonomi;
c. Kelompok Kerja Pilar Pembangunan Lingkungan; dan
d. Kelompok Kerja Pilar Pembangunan Hukum dan Tata
Kelola.
(2) Kelompok Kerja bertugas:
a. membantu pelaksanaan tugas Tim Pelaksana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) sesuai
dengan Pilar Kelompok Kerja;
-9-

b. memberikan arahan dan mengoordinasikan tugas-


tugas yang dilaksanakan oleh Sub Kelompok Kerja;
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua
Tim Pelaksana; dan
d. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Ketua
Tim Pelaksana secara berkala atau sewaktu-waktu
apabila diperlukan.
(3) Dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) Kelompok Kerja dapat berkoordinasi dengan
Sekretariat.
(4) Empat Pilar Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dibantu oleh 17 (tujuh belas) Sub Kelompok Kerja
sesuai dengan TPB.

Pasal 9
Sub Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat
(4) bertugas:
a. membantu pelaksanaan tugas Kelompok Kerja
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) sesuai
dengan TPB;
b. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua Tim
Pelaksana dan Ketua Kelompok Kerja; dan
c. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Ketua Tim
Pelaksana melalui Ketua Kelompok Kerja secara berkala
atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.

Pasal 10
(1) Tim Pakar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf d
beranggotakan para ahli dan/atau profesional di bidang
yang terkait dengan pencapaian pelaksanaan TPB.
(2) Tim Pakar bertugas memberikan pertimbangan substansi
kepada Tim Pelaksana untuk menjamin pencapaian
pelaksanaan TPB.

Pasal 11
(1) Dalam pelaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 Tim Koordinasi Nasional TPB dibantu oleh
- 10 -

Sekretariat yang secara fungsional dilakukan oleh salah


satu unit kerja di lingkungan Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional.
(2) Sekretariat dipimpin oleh Ketua Tim Pelaksana.
(3) Sekretariat bertugas memberikan dukungan kebijakan,
substansi, teknis, dan administratif kepada Tim Koordinasi
Nasional TPB.
(4) Sekretariat melaporkan pelaksanaan tugasnya pada
Koordinator Pelaksana.

Pasal 12
(1) Pelaksanaan tugas sehari-hari Sekretariat dilaksanakan
oleh Pelaksana Tugas Sekretaris I dan Pelaksana Tugas
Sekretaris II.
(2) Pelaksana Tugas Sekretaris I sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) bertugas membantu Ketua Tim Pelaksana dalam
memberikan dukungan kebijakan dan administratif.
(3) Pelaksana Tugas Sekretaris I melaporkan pelaksanaan
tugasnya kepada Ketua Tim Pelaksana.

Pasal 13
(1) Pelaksana Tugas Sekretaris II sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12 ayat (1) bertugas membantu Ketua Tim
Pelaksana dalam memberikan dukungan substansi dan
teknis.
(2) Pelaksana Tugas Sekretaris II melaporkan pelaksanaan
tugasnya kepada Ketua Tim Pelaksana melalui Pelaksana
Tugas Sekretaris I.

Bagian Kedua
Tata Kerja

Pasal 14
(1) Pelaporan pelaksanaan tugas oleh unsur-unsur oleh Tim
Pelaksana, Kelompok Kerja, dan Tim Pakar TPB
dilaksanakan secara berjenjang.
- 11 -

(2) Pengambilan keputusan oleh Tim Pelaksana, Kelompok


Kerja dan Tim Pakar TPB dilakukan dengan musyawarah
mufakat.

Bagian Ketiga
Tata Cara Penetapan Susunan Tim Pelaksana, Kelompok Kerja,
dan Tim Pakar

Pasal 15
(1) Menteri Perencanaan selaku Koordinator Pelaksana
mengoordinasikan penyusunan susunan keanggotaan Tim
Pelaksana, Kelompok Kerja, dan Tim Pakar berkoordinasi
dengan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah,
Pemangku Kepentingan, dan Masyarakat.
(2) Keanggotaan Tim Pelaksana, Kelompok Kerja, dan Tim
Pakar yang berasal dari unsur nonpemerintah ditetapkan
secara bergilir setiap 2 (dua) tahun dengan memerhatikan
keterwakilan unsur nonpemerintah.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan keanggotaan Tim
Pelaksana, Kelompok Kerja, dan Tim Pakar ditetapkan
dalam Keputusan Menteri Perencanaan selaku Koordinator
Pelaksana.

BAB III
TATA CARA KOORDINASI, PERENCANAAN, PEMANTAUAN,
EVALUASI, DAN PELAPORAN PELAKSANAAN PETA JALAN
NASIONAL TPB, RAN TPB, DAN RAD TPB

Bagian Kesatu
Tata Cara Koordinasi, Perencanaan, Pemantauan, Evaluasi, dan
Pelaporan Pelaksanaan Peta Jalan Nasional TPB

Pasal 16
(1) Peta Jalan Nasional TPB sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 huruf b bertujuan untuk menjadi acuan arahan
pelaksanaan pencapaian sasaran Nasional TPB (RAN TPB
- 12 -

dan RAD TPB), pengembangan indikator, serta acuan


rencana kerja Tim Pelaksana, Kelompok Kerja, dan Tim
Pakar.
(2) Menteri Perencanaan selaku Koordinator Pelaksana
menetapkan Peta Jalan Nasional TPB dalam Peraturan
Menteri Perencanaan tersendiri.
(3) Dalam rangka pelaksanaan perencanaan, pemantauan,
evaluasi, dan pelaporan Peta Jalan TPB Menteri
Perencanaan berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga,
Pemerintah Daerah, Pemangku Kepentingan, dan
Masyarakat.

Pasal 17
(1) Terhadap Peta Jalan Nasional TPB dapat dilakukan kaji
ulang apabila diperlukan.
(2) Kaji ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
menghasilkan rekomendasi untuk melakukan perubahan
Peta Jalan Nasional TPB.
(3) Menteri Perencanaan menetapkan perubahan Peta Jalan
Nasional TPB sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

Bagian Kedua
Tata Cara Koordinasi, Perencanaan, Pemantauan, Evaluasi, dan
Pelaporan Pelaksanaan RAN TPB

Pasal 18
(1) RAN TPB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b
bertujuan untuk:
a. mencapai sasaran nasional dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional yang
selaras dengan TPB tercantum dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan mengenai
pelaksanaan pencapaian TPB;
b. melaksanakan Peta Jalan Nasional TPB;
c. mengintegrasikan dan menyelaraskan perencanaan
pelaksanaan sasaran nasional dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional dan Peta
- 13 -

Jalan Nasional TPB melalui koordinasi program dan


kegiatan multisektoral baik dengan
Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah,
Pemangku Kepentingan, dan Masyarakat;
d. meningkatkan peran dan komitmen
Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah,
Pemangku Kepentingan, serta Masyarakat dalam
pencapaian pelaksanaan TPB; dan
e. memberikan acuan bagi Pemerintah Daerah dalam
menyusun RAD TPB.
(2) RAN TPB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat:
a. pendahuluan;
b. kondisi pencapaian dan tantangan pelaksanaan TPB;
c. target dan arah kebijakan pencapaian TPB;
d. tata cara pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
pelaksanaan RAN TPB; dan
e. penutup.
(3) RAN TPB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum
dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai perencanaan dan
penyusunan RAN TPB sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Pasal 19
(1) Pemantauan dan Evaluasi pelaksanaan RAN TPB dilakukan
oleh Kementerian/Lembaga sesuai dengan kewenangannya.
(2) Pemantauan dan Evaluasi pelaksanaan RAN TPB
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan oleh
Menteri Perencanaan.
(3) Pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan sekali atau sewaktu-
waktu apabila diperlukan.
(4) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan setiap 1 (satu) tahun sekali atau sewaktu-
waktu apabila diperlukan.
- 14 -

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemantauan,


evaluasi, dan pelaporan RAN TPB sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.

Pasal 20
Menteri/Kepala Lembaga menyampaikan laporan pelaksanaan
RAN TPB kepada Menteri Perencanaan sekali dalam 1 (satu)
tahun dan sewaktu-waktu apabila diperlukan.

Pasal 21
Dalam rangka perencanaan, pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan RAN TPB, Menteri Perencanaan berkoordinasi dengan
Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Pemangku
Kepentingan, dan Masyarakat.

Pasal 22
(1) Terhadap RAN TPB dapat dilakukan kaji ulang paling
sedikit 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun atau sewaktu-
waktu apabila diperlukan.
(2) Kaji ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
menghasilkan rekomendasi untuk melakukan perubahan
RAN TPB.
(3) Menteri Perencanaan menetapkan perubahan RAN TPB
sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

Bagian Ketiga
Tata Cara Koordinasi, Perencanaan, Pemantauan, Evaluasi, dan
Pelaporan Pelaksanaan RAD TPB

Pasal 23
(1) RAD TPB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b
yaitu RAD TPB Provinsi.
- 15 -

(2) RAD TPB disusun oleh gubernur besama bupati/wali kota


di wilayahnya dengan melibatkan Pemangku Kepentingan
dan Masyarakat.
(3) RAD TPB Provinsi disusun dengan mengacu kepada Peta
Jalan Nasional TPB, RAN TPB, dan dokumen perencanaan
daerah lainnya.
(4) Gubernur menetapkan RAD TPB dengan Peraturan
Gubernur.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai perencanaan dan
penyusunan RAD TPB sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Pasal 24
(1) Pemantauan dan Evaluasi pelaksanaan RAD TPB
dilakukan oleh Pemerintah Daerah di tingkat daerah
provinsi sesuai dengan kewenangannya.
(2) Pemantauan dan Evaluasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dikoordinasikan oleh Menteri Dalam Negeri.
(3) Pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan sekali atau sewaktu-
waktu bila diperlukan.
(4) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan setiap 1 (satu) tahun sekali atau sewaktu-
waktu bila diperlukan.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemantauan,
evaluasi, dan pelaporan RAD TPB sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.

Pasal 25
Gubernur menyampaikan laporan pelaksanaan RAD TPB
provinsi kepada Menteri Perencanaan dan Menteri Dalam Negeri
sekali dalam 1 (satu) tahun dan sewaktu-waktu apabila
diperlukan.
- 16 -

Pasal 26
(1) Terhadap RAD TPB dapat dilakukan kaji ulang paling
sedikit 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun atau sewaktu-
waktu apabila diperlukan
(2) Kaji ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
menghasilkan rekomendasi untuk melakukan perubahan
RAD TPB.
(3) Gubernur menetapkan perubahan RAD TPB sebagaimana
dimaksud pada ayat (2).

Bagian Keempat
Pelaporan Pelaksanaan Peta Jalan Nasional TPB, RAN TPB, dan
RAD TPB

Pasal 27
Menteri Perencanaan menyampaikan laporan pelaksanaan RAN
TPB dan RAD TPB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 dan
Pasal 25 kepada Presiden selaku Ketua Dewan Pengarah sekali
dalam 1 (satu) tahun dan sewaktu-waktu apabila diperlukan.

BAB IV
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 28
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
- 17 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 26 April 2018

MENTERI PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL/
KEPALA BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BAMBANG P.S. BRODJONEGORO

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 2 Mei 2018

DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2018 NOMOR 583


-1-

SALINAN
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL/
KEPALA BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL
NOMOR 7 TAHUN 2018
TENTANG KOORDINASI, PERENCANAAN,
PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN
PELAPORAN PELAKSANAAN TUJUAN
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

PEDOMAN TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA AKSI


TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)/
SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)
-2-

1 BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development


Goals (SDGs) adalah pembangunan yang menjaga peningkatan kesejahteraan
ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, pembangunan yang
menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, pembangunan yang
menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang menjamin
keadilan dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan
kualitas hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya. TPB/SDGs
merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya untuk
menyejahterakan masyarakat mencakup 17 tujuan yaitu (1) Tanpa
Kemiskinan; (2) Tanpa Kelaparan; (3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera; (4)
Pendidikan Berkualitas; (5) Kesetaraan Gender; (6) Air Bersih dan Sanitasi
Layak; (7) Energi Bersih dan Terjangkau; (8) Pekerjaan Layak dan
Pertumbuhan Ekonomi; (9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur; (10)
Berkurangnya Kesenjangan; (11) Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan;
(12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab; (13) Penanganan
Perubahan Iklim; (14) Ekosistem Lautan; (15) Ekosistem Daratan; (16)
Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh; (17) Kemitraan untuk
Mencapai Tujuan.

Upaya pencapaian target TPB/SDGs menjadi prioritas pembangunan


nasional, yang memerlukan sinergi kebijakan perencanaan di tingkat
nasional dan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Target-target
TPB/SDGs di tingkat nasional telah sejalan dengan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dalam bentuk program,
kegiatan dan indikator yang terukur serta indikasi dukungan pembiayaannya.
TPB/SDGs merupakan penyempurnaan dari Tujuan Pembangunan Milenium
(Millennium Development Goals/MDGs) yang lebih komprehensif dengan
melibatkan lebih banyak negara baik negara maju maupun berkembang,
memperluas sumber pendanaan, menekankan pada hak asasi manusia,
inklusif dengan pelibatan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dan media,
Filantropi dan Pelaku Usaha, serta Akademisi dan Pakar.
-3-

Indonesia telah berhasil mencapai sebagian besar target MDGs Indonesia


yaitu 49 dari 67 indikator MDGs, namun demikian masih terdapat beberapa
indikator yang harus dilanjutkan dalam pelaksanaan TPB/SDGs. Beberapa
indikator yang harus dilanjutkan tersebut antara lain penurunan angka
kemiskinan berdasarkan garis kemiskinan nasional, peningkatan konsumsi
minimum di bawah 1.400 kkal/kapita/hari, penurunan Angka Kematian Ibu
(AKI), penanggulangan HIV/AIDS, penyediaan air bersih dan sanitasi di
daerah perdesaan serta disparitas capaian target antar provinsi yang masih
lebar.

Kementerian PPN/Bappenas dalam melaksanakan TPB/SDGs bersama


dengan Kementerian/Lembaga, Ormas dan Media, Filantropi dan Pelaku
Usaha serta Akademisi dan Pakar perlu merumuskan Rencana Aksi (Renaksi)
TPB/SDGs sebagai acuan bagi seluruh pemangku kepentingan baik di tingkat
nasional (Rencana Aksi Nasional/RAN) maupun di tingkat daerah (Rencana
Aksi Daerah/RAD). Renaksi TPB/SDGs adalah dokumen rencana kerja 5
(lima) tahunan untuk pelaksanaan berbagai kegiatan yang secara langsung
dan tidak langsung mendukung pencapaian target nasional dan daerah.
Dengan renaksi tersebut diharapkan pihak-pihak terkait di tingkat nasional
dan daerah memiliki komitmen dan kejelasan dalam perencanaan dan
penganggaran program, serta kegiatan untuk mencapai sasaran TPB/SDGs.

1.2 Tujuan

Pedoman teknis penyusunan Renaksi TPB/SDGs bertujuan untuk


memberikan panduan bagi seluruh pemangku kepentingan baik di nasional
maupun daerah dalam menyusun Dokumen Renaksi TPB/SDGs yang jelas,
operasional dan selaras dengan kebijakan nasional dan daerah.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari pedoman ini meliputi pendahuluan, keterkaitan


TPB/SDGs dengan kebijakan pembangunan, langkah teknis, jadwal
penyusunan, sistematika dan pengorganisasian penyusunan Renaksi
TPB/SDGs.
-4-

1.4 Landasan Hukum

1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4421);
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244);
5. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2017
tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 136).
-5-

2 BAB II. KETERKAITAN TPB/SDGs DENGAN KEBIJAKAN


PEMBANGUNAN

2.1 Keterkaitan TPB/SDGs dengan RPJMN 2015-2019 dan RPJMD

TPB/SDGs merupakan komitmen internasional untuk meningkatkan


kualitas hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya. Oleh karena itu,
TPB/SDGs menjadi salah satu acuan dalam pembangunan nasional dan
daerah, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi,
dan pelaporan.

Di tingkat nasional, RPJMN 2015-2019 merupakan dokumen


perencanaan untuk jangka menengah 5 (lima) tahun yang menjadi acuan bagi
setiap Kementerian/Lembaga dalam menyusun Rencana Strategis
Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah/RPJMD). RPJMN tahun 2015-2019 merupakan tahap
ketiga dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025.
Pengarusutamaan pencapaian TPB/SDGs dalam RPJMN 2015-2019 dan
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dilakukan dalam bentuk rumusan kebijakan,
program, kegiatan, indikator yang terukur serta sumber pembiayaannya.
Gambaran umum integrasi TPB/SDGs ke dalam rencana pembangunan di
tingkat nasional maupun daerah dapat dilihat lebih lanjut dalam gambar
berikut.

VISI & MISI


RPJPN
PRESIDEN

RPJMN RKP APBN


BERKELANJUTAN
PEMBANGUNAN

PELAKSANAAN
RENSTRA K/L PROGRAM

RPJMD RKPD APBD

RPJPD RENSTRA
SKPD

VISI & MISI


KEPALA DAERAH

Gambar 1. Integrasi pembangunan berkelanjutan dalam dokumen


perencanaan pembangunan
-6-

2.2 Kebijakan RPJMN 2015-2019 terkait dengan TPB/SDGs

Berikut adalah kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai dengan


TPB/SDGs:

Tujuan 1. Tanpa Kemiskinan

Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Mengembangkan


sistem perlindungan sosial yang komprehensif; (ii) Meningkatkan
pelayanan dasar bagi masyarakat kurang mampu; dan (iii)
Mengembangkan penghidupan berkelanjutan bagi masyarakat miskin
melalui penyaluran tenaga kerja dan pengembangan kewirausahaan.

Tujuan 2. Tanpa Kelaparan

Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Pemantapan


ketahanan pangan menuju kemandirian pangan dengan peningkatan
produksi pangan pokok; (ii) Stabilisasi harga bahan pangan; (iii)
Perbaikan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat; (iv) Mitigasi
gangguan terhadap ketahanan pangan; serta (v) Peningkatan
kesejahteraan pelaku usaha pangan terutama petani, nelayan, dan
pembudidaya ikan.

Tujuan 3. Kehidupan Sehat dan Sejahtera

Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Akselerasi


pemenuhan akses pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja, dan lanjut
usia yang berkualitas; (ii) Mempercepat perbaikan gizi masyarakat; (iii)
Meningkatkan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan; (iv)
Memantapkan pelaksanaan sistem jaminan sosial nasional (SJSN)
bidang kesehatan; (v) Meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar
yang berkualitas; (vi) Meningkatkan akses pelayanan kesehatan rujukan
yang berkualitas; (vii) Meningkatkan ketersediaan, penyebaran, dan
mutu sumber daya manusia kesehatan; (viii) Meningkatkan
ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, dan kualitas farmasi dan
alat kesehatan; (ix) Meningkatkan pengawasan obat dan makanan; dan
(x) Meningkatkan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
-7-

Tujuan 4. Pendidikan Berkualitas

Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah:(i) Melaksanakan Wajib


Belajar 12 Tahun; (ii) Melaksanakan wajib belajar 12 tahun dengan
memperluas dan meningkatkan akses pendidikan menengah yang
berkualitas; (iii) Meningkatkan akses terhadap layanan pendidikan dan
pelatihan keterampilan; (iv) Memperkuat jaminan kualitas (quality
assurance) pelayanan pendidikan; (v) Memperkuat kurikulum dan
pelaksanaannya; (vi) Memperkuat sistem penilaian pendidikan yang
komprehensif dan kredibel; (vii) Meningkatkan pengelolaan dan
penempatan guru; (viii) Meningkatkan pemerataan akses pendidikan
tinggi; (ix) Meningkatkan kualitas pendidikan tinggi; (x) Meningkatkan
relevansi dan daya saing pendidikan tinggi; dan (xi) Meningkatkan tata
kelola kelembagaan perguruan tinggi.

Tujuan 5. Kesetaraan Gender

Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Meningkatkan


kualitas hidup dan peran perempuan di berbagai bidang pembangunan;
(ii) Menekankan peran perempuan di bidang politik; dan (iii)
Meningkatkan kapasitas kelembagaan pengarusutamaan gender (PUG).

Tujuan 6. Air Bersih dan Sanitasi Layak

Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Menjamin


ketahanan air melalui peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan
perilaku dalam pemanfaatan air minum dan pengelolaan sanitasi; (ii)
Penyelenggaraan sinergi air minum dan sanitasi yang dilakukan di
tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, dan masyarakat; (iii)
Peningkatan efektifitas dan efisiensi pendanaan infrastruktur air minum
dan sanitasi; (iv) Pemeliharaan dan pemulihan sumber air dan
ekosistemnya; (v) Pemenuhan kebutuhan dan jaminan kualitas air
untuk kehidupan sehari-hari bagi masyarakat; (vi) Pemenuhan
kebutuhan air untuk kebutuhan sosial dan ekonomi produktif; (vii)
Peningkatan ketangguhan masyarakat dalam mengurangi risiko daya
rusak air termasuk perubahan iklim; dan (viii) Peningkatan kapasitas
kelembagaan, ketatalaksanaan, dan keterpaduan dalam pengelolaan
sumber daya air yang terpadu, efektif, efisien dan berkelanjutan,
-8-

termasuk peningkatan ketersediaan dan kemudahan akses terhadap


data dan informasi.

Tujuan 7. Energi Bersih dan Terjangkau

Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Meningkatkan


produksi energi primer; (ii) Meningkatkan cadangan penyangga dan
operasional energi; (iii) Meningkatkan peranan energi baru terbarukan
dalam bauran energi; (iv) Meningkatkan aksesibilitas energi; (v)
Meningkatkan efisiensi dalam penggunaan energi dan listrik; dan (vi)
Memanfaatkan potensi sumber daya air untuk PLTA.

Tujuan 8. Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi

Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Pembangunan


destinasi pariwisata diarahkan untuk meningkatkan daya tarik daerah
tujuan wisata sehingga berdayasaing di dalam negeri dan di luar negeri;
(ii) Pemasaran pariwisata nasional; (iii) Pembangunan industri
pariwisata; (iv) Pembangunan kelembagaan pariwisata; (v) Meningkatkan
kompetensi dan produktivitas tenaga kerja; (vi) Memperbaiki iklim
ketenagakerjaan dan menciptakan hubungan industrial; (vii) Kebijakan
penguatan fungsi intermediasi keuangan; (viii) Kebijakan keuangan
mikro inklusif; (ix) Pengembangan dan optimalisasi peran lembaga
keuangan bukan bank; dan (ix) Pembentukan lembaga keuangan
khusus untuk pembiayaan prioritas pembangunan.

Tujuan 9. Industri, Inovasi dan Infrastruktur

Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Peningkatan


efektivitas dan efisiensi dalam pembiayaan infrastruktur; (ii)
Pengarusutamaan (mainstreaming) skema Kerjasama Pemerintah Swasta
(KPS) dalam pembangunan infrastruktur; (iii) Implementasi prinsip
Value for Money (VfM); (iv) Pengembangan alternatif pembiayaan
infrastruktur; (v) Peningkatan kapasitas SDM dan kelembagaan; (vi)
Peningkatan dukungan iptek bagi daya saing sektor produksi;
(vii)Peningkatan dukungan Iptek bagi keberlanjutan dan pemanfaatan
sumber daya alam; (viii) Peningkatan dukungan bagi riset dan
pengembangan dasar; (viii) Pembangunan taman tekno dan taman sains;
-9-

(ix) Peningkatan agroindustri, hasil hutan dan kayu, perikanan, dan


hasil tambang; (x) Akselerasi pertumbuhan industri manufaktur; (xi)
Akselerasi pertumbuhan pariwisata; (xii) Akselerasi pertumbuhan
ekonomi kreatif; serta (xiii) Peningkatan daya saing UMKM dan koperasi.

Tujuan 10. Berkurangnya Kesenjangan

Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Menciptakan


pertumbuhan inklusif; (ii) Memperbesar investasi padat kerja; (iii)
Memberikan perhatian khusus kepada usaha mikro; (iv) Menjamin
perlindungan sosial bagi pekerja informal; (v) Meningkatkan dan
memperluas pelayanan dasar bagi masyarakat kurang mampu; (vi)
Memperluas ekonomi perdesaan dan mengembangkan sektor pertanian;
dan (vii) Menjaga stabilitas harga dan menekan laju inflasi.

Tujuan 11. Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan

Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah:(i) Perwujudan Sistem


Perkotaan Nasional (SPN); (ii) Percepatan pemenuhan Standar Pelayanan
Perkotaan (SPP); (iii) Pembangunan kota hijau dan berketahanan iklim
dan bencana; (iv) Pengembangan kota cerdas yang berdaya saing dan
berbasis teknologi dan budaya lokal; dan (v) Peningkatan kapasitas tata
kelola pembangunan perkotaan.

Tujuan 12. Konsumsi dan Produksi yang Berkelanjutan

Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah Penerapan pola


produksi dan konsumsi berkelanjutan.

Tujuan 13. Penanganan Perubahan Iklim

Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Mengurangi resiko


bencana dan meningkatkan ketangguhan pemerintah, pemerintah
daerah dan masyarakat dalam menghadapi bencana; (ii)
Mengembangkan pembangunan rendah karbon dan adaptasi perubahan
iklim; (iii) Meningkatkan akurasi dan kecepatan analisis serta
penyampaian informasi peringatan dini (iklim dan bencana); (iv)
Menyediakan dan meningkatkan kualitas data dan informasi pendukung
penanganan perubahan iklim yang berkesinambungan; dan (v)
- 10 -

Meningkatkan kecepatan dan akurasi data dan informasi Meteorologi,


Klimatologi dan Geofisika (MKG) yang mudah diakses dan
berkesinambungan.

Tujuan 14. Ekosistem Lautan

Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Percepatan


pengembangan ekonomi kelautan; (ii) Meningkatkan dan
mempertahankan kualitas, daya dukung dan kelestarian fungsi
lingkungan laut; (iii) Meningkatkan wawasan dan budaya bahari, serta
penguatan peran SDM dan Iptek Kelautan; dan (iv) Meningkatkan harkat
dan taraf hidup nelayan dan masyarakat pesisir.

Tujuan 15. Ekosistem Daratan

Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Meningkatkan


kapasitas pengelola hutan konservasi dalam melindungi, mengawetkan
ekosistem hutan, sumber daya jenis, dan sumber daya genetik; (ii)
Mempercepat kepastian status hukum kawasan hutan, meningkatkan
keterbukaan data dan informasi sumber daya hutan, dan meningkatkan
kualitas tata kelola di tingkat tapak; dan (iii) meningkatnya kualitas air,
udara dan lahan/hutan, yang didukung oleh kapasitas pengelolaan
lingkungan yang kuat.

Tujuan 16. Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh

Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Meningkatkan


peran kelembagaan demokrasi dan mendorong kemitraan lebih kuat
antara pemerintah, swasta dan masyarakat sipil; (ii) Memperbaiki
perundang-undangan bidang politik; (iii) Penyempurnaan sistem
manajemen dan pelaporan kinerja instansi pemerintah secara
terintegrasi, kredibel, dan dapat diakses publik; (iv) Penerapan e-
government untuk mendukung proses bisnis pemerintah dan
pembangunan yang sederhana, efisien dan transparan dan terintegrasi;
(v) Penerapan open government; (vi) Restrukturisasi kelembagaan
birokrasi pemerintah agar efektif, efisien dan sinergis; (vii) Penerapan
manajemen Apartur Sipil Negara (ASN) yang transparan, kompetitif dan
berbasis merit; (viii) Peningkatan kualitas pelayanan publik; (ix)
- 11 -

Membangun keterbukaan informasi publik dan komunikasi publik; (x)


Mendorong masyarakat untuk dapat mengakses informasi publik dan
memanfaatkannya; (xi) Meningkatkan kualitas penegakan hukum; (xii)
Melakukan harmonisasi dan evaluasi peraturan terkait HAM; (xiii)
Optimalisasi Bantuan Hukum dan Layanan Peradilan bagi Masyarakat;
(xiv) Penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak; (xv)
Harmonisasi peraturan perundang-undangan di bidang korupsi; (xvi)
Penguatan kelembagaan dalam rangka pemberantasan korupsi; (xvii)
Meningkatkan efektivitas implementasi kebijakan anti-korupsi; (xviii)
Meningkatkan pencegahan korupsi; (xix) Memperkuat sistem
perlindungan anak dan perempuan dari berbagai tindak kekerasan; (xx)
Meningkatkan kapasitas kelembagaan perlindungan anak dan
perempuan; serta (xxi) Peningkatan ketersediaan layanan bantuan
hukum bagi kelompok marjinal.

Tujuan 17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang sesuai adalah: (i) Menata kembali


kebijakan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif; (ii)
Meningkatkan peran Indonesia di tingkat global; (iii) Meningkatkan
peran Indonesia dalam kerja sama antara selatan dan triangular; (iv)
Peningkatan kualitas data dan informasi kependudukan yang memadai,
akurat dan tepat sasaran; (v) Mendorong pembangunan fixed/wireline
broadband; (vi) Penguatan proses pengambilan keputusan kebijakan
Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS); (vii) Peningkatan iklim investasi
dan dan iklim usaha untuk meningkatkan efisiensi proses perijinan
bisnis; (viii) Peningkatan investasi yang inklusif terutama dari investor
domestik; (ix) Meningkatkan kualitas data dan informasi statistik di
bidang ekonomi; (x) Reformasi penerimaan perpajakan yang
komprehensif; serta (xi) Pencapaian sasaran inflasi dan penurunan
defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat serta kebijakan
suku bunga dan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai fundamentalnya.
Uraian kebijakan TPB/SDGs di daerah disesuaikan dengan rumusan
RPJMD masing-masing daerah dengan mengacu kepada RPJMN 2015-
2019.
- 12 -

3 BAB III. LANGKAH TEKNIS DAN JADWAL PENYUSUNAN


RENAKSI TPB/SDGs

Sesuai dengan mandat Perpres Pelaksanaan Pencapaian Tujuan


Pembangunan Berkelanjutan maka akan disusun dokumen Renaksi
TPB/SDGs di tingkat nasional dan daerah. Pada tingkat nasional akan
disusun Dokumen Renaksi Nasional (RAN) TPB/SDGs dan pada tingkat
provinsi akan disusun Dokumen Renaksi Daerah (RAD) TPB/SDGs.
Pemerintah provinsi dalam penyusunan RAD TPB/SDGs melibatkan seluruh
pemerintah Kabupaten/Kota dan para pemangku kepentingan di wilayahnya.
Matriks RAD Kabupaten/Kota merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
RAD Provinsi. Pemerintah Kabupaten/Kota bersama dengan seluruh
pemangku kepentingan di wilayahnya dapat menyusun RAD TPB/SDGs
tingkat Kabupaten/Kota secara mandiri yang sistematikanya selaras dengan
Pedoman Penyusunan Renaksi. Pembagian kewenangan Renaksi TPB/SDGs
pada tingkat nasional dan daerah selaras dengan pembagian kewenangan
yang tertera dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah.

3.1 Dokumen yang Perlu Diperhatikan dalam Penyusunan Renaksi


TPB/SDGs

3.1.1 Tingkat Nasional


Penyusunan Renaksi TPB/SDGs perlu mengacu pada beberapa
dokumen yang terkait, antara lain:

1. RPJMN Tahun 2015-2019

Dokumen RPJMN 2015-2019 merupakan acuan dalam penyusunan


program dan kegiatan serta tindakan prioritas yang dilakukan terkait
dengan pencapaian target TPB/SDGs. Dokumen tersebut juga telah
selaras dengan target pencapaian TPB/SDGs.

2. Rencana Strategis (Renstra) Kementerian/Lembaga Tahun 2015-2019

Dokumen Renstra K/L tahun 2015-2019 yang terkait langsung dengan


TPB/SDGs diperlukan dalam penyusunan program dan kegiatan serta
tindakan yang dilakukan dengan pencapaian target TPB/SDGs.
Program, kegiatan dan tindakan yang ada dalam Renstra bersifat lebih
teknis dan rinci bila dibandingkan dengan RPJMN tahun 2015-2019.
- 13 -

Dokumen tersebut juga telah selaras dengan target pembangunan


dalam RPJMN tahun 2015-2019.

3. Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahunan

Dokumen RKP tahunan diperlukan dalam penetapan indikator, target,


dan anggaran. Perbaikan target dan anggaran tahunan dalam RPJMN
2015-2019 diakomodasi dalam RKP tahunan termasuk di dalamnya
perbaikan indikator, target, dan anggaran terkait pencapaian target
TPB/SDGs.

4. Peraturan Presiden No. 59 Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan


Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Dokumen Perpres No. 59 Tahun 2017 merupakan dasar hukum dalam


penyusunan Renaksi TPB/SDGs.

5. Laporan Pencapaian 15 tahun (2000-2015) Tujuan Pembangunan


Milenium (MDGs) di Indonesia

Laporan 15 tahun Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs)


di Indonesia 2015 merupakan laporan lengkap yang berisikan capaian
indikator MDGs dari setiap tujuan dan target selama periode tahun
2000 sampai tahun 2015. Pada laporan tersebut dijelaskan berbagai
kebijakan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia serta
program-program yang telah dilaksanakan. Dilaporkan pula tentang
pembelajaran dari praktek-praktek baik untuk memperkuat agenda
TPB/SDGs. Pada bagian akhir dari laporan ini, diidentifikasi berbagai
indikator yang perlu dilanjutkan antara lain penurunan kemiskinan,
penurunan angka kematian Ibu, penurunan prevalensi penyakit HIV
dan AIDS, peningkatan akses terhadap air minum dan sanitasi layak
terutama pada daerah perdesaan.

6. Dokumen Kebijakan Lain yang terkait


a. Dokumen global: Transforming Our World: the 2030 Agenda for
Sustainable Development adalah dokumen yang disepakati secara
global pada tanggal 25 September 2015 sebagai Agenda
Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) tahun 2030. Dokumen ini
merupakan pedoman penting atas berbagai masalah global
terutama terkait dengan 3 (tiga) dimensi penting pembangunan
berkelanjutan yaitu dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan Hidup.
Dokumen ini memuat 17 tujuan (goals) dan 169 target, kesemua
- 14 -

tujuan dan target tersebut menjelaskan bahwa SDGs merupakan


aksi dunia untuk menciptakan dunia bebas dari kemiskinan;
kelaparan dan penyakit; dunia yang meghormati HAM; keadilan dan
kesetaraan serta dunia yang tiap negara dapat menikmati
pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
b. Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-
GRK) 2014-2020. RAN-GRK adalah dokumen rencana kerja untuk
pelaksanaan berbagai kegiatan yang secara langsung dan tidak
langsung menurunkan emisi gas rumah kaca sesuai dengan target
pembangunan nasional. RAN-GRK terdiri dari kegiatan inti dan
kegiatan pendukung. Kegiatan RAN-GRK meliputi bidang:
pertanian; kehutanan dan lahan gambut; energi dan transportasi;
industri; pengelolaan limbah; dan kegiatan pendukung lain. RAN-
GRK merupakan pedoman bagi Kementerian/lembaga untuk
melakukan perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan
evaluasi rencana aksi penurunan emisi GRK. RAN-GRK menjadi
acuan bagi masyarakat dan pelaku usaha dalam melakukan
perencanaan dan pelaksanaan penurunan emisi GRK.
c. Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN-API) 2014-
2024. RAN-API merupakan bagian dari kerangka pembangunan
nasional Indonesia. Dari sisi perencanaan pembangunan nasional,
RAN-API merupakan rencana tematik lintas bidang yang lebih
spesifik dalam mempersiapkan rencana pembangunan yang
memiliki daya tahan terhadap perubahan iklim (climate proof/
resilient development) di tingkat nasional. Tujuan khusus
penyusunan RAN-API adalah untuk: (i) Memberikan arahan untuk
pengarusutamaan isu adaptasi perubahan iklim dalam proses
perencanaan pembangunan nasional; (ii) Menyediakan arahan bagi
aksi adaptasi perubahan iklim sektor, serta aksi adaptasi
perubahan iklim terintegrasi (lintas sektor) di dalam perencanaan
jangka pendek (2013-2014), jangka menengah (2015- 2019), dan
jangka panjang (2020-2025); (iii) Menyediakan arahan bagi langkah
aksi adaptasi prioritas jangka pendek untuk diusulkan, agar
mendapatkan perhatian khusus dan dukungan pendanaan
internasional; (iv) Sebagai arahan bagi sektor dan daerah dalam
mengembangkan langkah aksi adaptasi yang sinergis dan upaya
membangun sistem komunikasi serta koordinasi yang lebih efektif.
- 15 -

RAN-API diharapkan dapat memberikan arahan pada RKP maupun


RPJMN di masa depan, agar lebih tanggap terhadap dampak
perubahan iklim. RAN-API tidak menjadi dokumen terpisah yang
memiliki kekuatan legal formal tersendiri, namun menjadi masukan
utama dan bagian integral dari dokumen perencanaan
pembangunan nasional dan perencanaan Kementerian/Lembaga
(K/L).
d. Dokumen Kebijakan dan Strategi Penanggulangan Bencana
(JAKSTRA PB). Dokumen JAKSTRA merupakan dokumen acuan
dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana selama 5 tahun
agar penyelenggaraan penanggulangan bencana di Indonesia
menjadi lebih terarah, terkoordinasi dan terpadu, yang disusun
berdasarkan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN), Naskah Akademik Rencana Aksi Nasional
Penanggulangan Bencana (RENAS PB), dan SENDAI Framework for
Disater Risk Reduction 2015-2030.
e. Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RAN-HAM) 2015-2019.
RAN-HAM Merupakan dokumen yang memuat sasaran, strategi dan
fokus kegiatan prioritas Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia
(RAN-HAM) Indonesia tahun 2015-2019 dan digunakan sebagai
acuan kementerian, lembaga dan pemerintah daerah dalam
pelaksanaan penghormatan, pelindungan, pemenuhan, penegakan
dan pemajuan HAM bagi masyarakat Indonesia.
f. Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
(STRANAS PPK) 2012-2025. Dokumen ini memuat visi, misi,
sasaran, strategi dan fokus kegiatan prioritas pencegahan dan
pemberantasan korupsi jangka panjang tahun 2012-2025 dan
piranti anti-korupsi. Stranas PPK mempunyai 6 (enam) strategi yaitu
(1) Melaksanakan upaya-upaya pencegahan; (2) Melaksanakan
langkah-langkah strategis di bidang penindakan; (3) Melaksanakan
harmonisasi dan penyusunan peraturan perundangan undagan di
bidang pemberantasn korupsi dan sektor lain yang terkait; (4)
Melaksanakan penyelamatan aset hasil tindak pidana korupsi; (5)
Meningkatkan kerjasama internasional dalam rangka
pemberantasan korupsi; dan (6) Meningkatkan koordinasi dalam
rangka pelaporan pelaksanaan upaya pemberantasan korupsi.
- 16 -

g. Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG) 2015-2019. RAN-


PG merupakan rencana aksi nasional dengan pendekatan
multisektor untuk meningkatkan keadaaan pangan dan gizi
masyarakat Indonesia. Dokumen ini memuat fokus perbaikan
pangan dan gizi masyarakat serta intervensi yang akan dilakukan
baik intervensi gizi spesifik maupun intervensi gizi sensitif.
Dokumen tersebut berisi kerangka logis tentang dampak yang akan
dicapai, output, program dan kegiatan serta instansi penanggung
jawab.
h. Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP) 2015-2020.
Dokumen IBSAP merupakan acuan nasional tentang pengelolaan
dan pemanfaatan keanekaragaman hayati (kehati) Indonesia.
Dokumen ini disusun berdasarkan kerangka global Aichi Targets,
Dokumen RPJMN 2015-2019, dan Dokumen Renstra K/L terkait.
Dokumen IBSAP memuat pemutakhiran data kehati Indonesia,
kebijakan dan strategi pengelolaan kehati, target nasional, dan
rencana aksi pengelolaan kehati serta rencana pengelolaan kehati
paska tahun 2020.

3.1.2 Tingkat Daerah


Penyusunan Renaksi TPB/SDGs perlu mengacu pada beberapa
dokumen yang terkait, antara lain:

1. RPJMN 2015-2019;
2. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan;
3. RPJMD, Renstra SKPD, RKPD;
4. Peraturan Gubernur tentang TPB/SDGs Provinsi masing-masing
daerah;
5. Laporan Pencapaian 15 tahun (2000-2015) Tujuan Pembangunan
Milenium di Indonesia;
6. Rencana Aksi Nasional TPB/SDGs;
7. Dokumen yang terkait dengan tugas fungsi pemerintah daerah;
8. Dokumen Kebijakan Lain yang terkait: (a) Dokumen global:
Transforming Our World: the 2030 Agenda for Sustainable
Development, (b) Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah
Kaca (RAD-GRK) 2014-2020, (c) Rencana Aksi Daerah Adaptasi
- 17 -

Perubahan Iklim (RAD-API) 2014-2024, (d) JAKSTRA PB, (e) Rencana


Aksi Daerah Hak Asasi Manusia (RAD-HAM) 2015-2019, (f) Strategi
Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (STRANAS PPK)
2012-2025, (g) Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG)
2015-2019, dan (h) IBSAP 2015-2020.

3.2 Langkah-langkah Teknis Penyusunan Renaksi TPB/SDGs

Penyusunan Renaksi TPB/SDGs dilakukan melalui langkah-langkah


sebagai berikut:

Langkah 1: Menetapkan tim pelaksana dan kelompok kerja (Pokja) yang


didasarkan atas Keputusan Menteri PPN terkait Tim
Koordinasi Nasional TPB/SDGs untuk tingkat nasional dan
Pergub untuk tingkat daerah;
Langkah 2: Melakukan sidang pleno pertama untuk membahas tahapan
dan tata cara penyusunan Renaksi TPB/SDGs;
Langkah 3: Masing-masing pokja yaitu pokja pilar pembangunan sosial,
pilar pembangunan ekonomi, pilar pembangunan
lingkungan, pilar pembangunan hukum dan tata kelola,
menyusun Renaksi TPB/SDGs, dengan tahapan:
1. Melakukan analisis situasi dan tantangan pelaksanaan
TPB/SDGs
2. Melakukan perumusan kebijakan, target, program, kegiatan
dan indikator terkait dengan pencapaian TPB/SDGs
3. Mengidentifikasi alokasi pagu indikatif, sumber pendanaan
dan instansi pelaksana
4. Merumuskan sistem monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan TPB/SDGs
Langkah 4: Melaksanakan pembahasan Draf Renaksi TPB/SDGs (narasi
dan matrik) masing-masing Pokja;
Langkah 5: Melaksanakan Pleno penyempurnaan Draf Final Renaksi
TPB/SDGs berdasarkan masukan hasil pembahasan dari
masing-masing Pokja;
Langkah 6: Melakukan Penyempurnaan Draf Final Renaksi TPB/SDGs
oleh Tim Pelaksana TPB/SDGs;
- 18 -

Langkah 7: Mengesahkan Renaksi TPB/SDGs oleh Koordinator


Pelaksana (Menteri PPN/Ka. Bappenas) dan oleh gubernur
di tingkat daerah.
Langkah 8: Melakukan Sosialisasi dan fasilitasi Renaksi TPB/SDGs
kepada seluruh pemangku kepentingan.
Langkah 9: Melakukan penyusunan Renaksi TPB/SDGs di tingkat
daerah sesuai dengan proses penyusunan Renaksi
TPB/SDGs di tingkat nasional.

3.3 Pembiayaan Penyusunan Renaksi TPB/SDGs

Seluruh kebutuhan pembiayaan dalam rangka proses penyusunan


Renaksi TPB/SDGs di tingkat nasional dan daerah menjadi tanggung jawab
pemerintah dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat.
- 19 -

3.4 Jadual Penyusunan Renaksi TPB/SDGs

Tabel 1. Jadual penyusunan Renaksi TPB/SDGs


Tahun
Bulan Pada Tahun 2017
No Kegiatan 2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pengesahan Perpres Pelaksanaan Pencapaian

2 Pembentukan Tim Penyusun Renaksi TPB/SDGs

3 Sidang Pleno pertama persiapan penyusunan Draf Renaksi


melibatkan seluruh stakeholder.
4 Penyusunan Definisi Operasional Indikator TPB/SDGs (1)
internal Sekretariat, (2) BPS, (3) KL terkait]
5 Penyusunan Draf I Renaksi TPB/SDGs oleh masing-
masing Pokja

a. Analisis situasi dan tantangan

b. Perumusan kebijakan, program, kegiatan dan indikator

c. Alokasi pagu indikatif dan indentifikasi pelaksana

d. Monev dan Pelaporan

6 Sidang Pleno Draf 1

7 Penyusunan Draf II Renaksi TPB/SDGs oleh masing-


masing Pokja
- 20 -

Tahun
Bulan Pada Tahun 2017
No Kegiatan 2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
8 Pleno penyempurnaan Draf Final Renaksi TPB/SDGs

9 Penyempurnaan Draf Final Renaksi TPB/SDGs oleh Tim


Pelaksana TPB/SDGs
10 Pengesahan Renaksi TPB/SDGs oleh Koordinator
Pelaksana (Men. PPN/Ka.Bappenas)
11 Sosialisasi dan fasilitasi Renaksi TPB/SDGs

12 Penyusunan Renaksi TPB/SDGs di Daerah


- 21 -

4 BAB IV. SISTEMATIKA RENAKSI TPB/SDGs

4.1 Sistematika Dokumen Renaksi TPB/SDGs

Dokumen Renaksi TPB/SDGs akan berisi:

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Keselarasan Sustainable Development Goals (SDGs) Terhadap


Nawacita, RPJMN dan RPJMD

1.2. TPB/SDGs Menyempurnakan MDGs

1.3. Komitmen Pelaksanaan Pencapaian TPB/SDGs

1.4. Prinsip-prinsip Pelaksanaan TPB/SDGs

1.5. Pembiayaan TPB/SDGs

1.6. Metodologi Penyusunan Rencana Aksi TPB/SDGs

1.7. Sistematika Rencana Aksi TPB/SDGs

BAB II. KONDISI PENCAPAIAN DAN TANTANGAN PELAKSANAAN TPB/SDGs

2.1. Mengakhiri Segala Bentuk Kemiskinan Dimanapun

2.2. Menghilangkan Kelaparan, Mencapai Ketahanan Pangan dan Gizi


yang Baik, Serta Meningkatkan Pertanian Berkelanjutan

2.3. Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Meningkatkan


Kesejahteraan Seluruh Penduduk Semua Usia

2.4. Menjamin Kualitas Pendidikan yang Inklusif dan Merata Serta


Meningkatkan Kesempatan Belajar Sepanjang Hayat untuk
Semua

2.5. Mencapai Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Kaum


Perempuan

2.6. Pengelolaan Air Bersih dan Sanitasi Layak

2.7. Menjamin Akses Energi Yang Terjangkau, Andal, Berkelanjutan,


dan Modern
- 22 -

2.8. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan


Berkelanjutan

2.9. Membangun Infrastruktur Tangguh, Meningkatkan Industri


Inklusif dan Berkelanjutan, Serta Mendorong Inovasi

2.10. Mengurangi Kesenjangan Intra- dan Antarnegara

2.11. Kota dan Permukiman Berkelanjutan

2.12. Pola Produksi dan Konsumsi yang Berkelanjutan

2.13. Penanganan Perubahan Iklim dan Penanggulangan Kebencanaan

2.14. Pelestarian dan Pemanfaatan Ekosistem Lautan

2.15. Pelestarian dan Pemanfaatan Berkelanjutan Ekosistem Daratan

2.16. Menciptakan Perdamaian, Menyediakan Akses Keadilan, dan


Membangun Kelembagaan yang Tangguh

2.17. Menguatkan Sarana Pelaksanaan dan Merevitalisasi Kemitraan


Global

BAB III. TARGET DAN ARAH KEBIJAKAN PENCAPAIAN TPB/SDGs

3.1. Tujuan 1 Tanpa Kemiskinan

3.2. Tujuan 2 Tanpa Kelaparan

3.3. Tujuan 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera

3.4. Tujuan 4 Pendidikan Berkualitas

3.5. Tujuan 5 Kesetaraan Gender

3.6. Tujuan 6 Air Bersih dan Sanitasi Layak

3.7. Tujuan 7 Energi Bersih dan Terjangkau

3.8. Tujuan 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi

3.9. Tujuan 9 Industri, Inovasi dan Infrastruktur

3.10. Tujuan 10 Berkurangnya Kesenjangan

3.11. Tujuan 11 Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan

3.12. Tujuan 12 Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab


- 23 -

3.13. Tujuan 13 Penanganan Perubahan Iklim

3.14. Tujuan 14 Ekosistem Lautan

3.15. Tujuan 15 Ekosistem Daratan

3.16. Tujuan 16 Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang


Tangguh

3.17. Tujuan 17 Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan

BAB IV. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN

4.1. Mekanisme Pemantauan dan Evaluasi

4.2. Jadwal Pemantauan dan Evaluasi Pencapaian TPB/SDGS 2017-


2019

4.3. Publikasi Hasil Pemantauan dan Evaluasi

BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

1. Lampiran 1. Matriks Program/Kegiatan Pemerintah

2. Lampiran 2. Matriks Program/Kegiatan Non Pemerintah

Penjelasan penulisan:

1. BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Keselarasan Sustainable Development Goals (SDGs) Terhadap


Nawacita, RPJMN dan RPJMD

Pada bagian ini diuraikan keselarasan dan sinergi dari TPB/SDGs terhadap
Nawacita, RPJMN, dan RPJMD.

1.2. SDGs Menyempurnakan MDGs

Pada bagian ini menjelaskan secara umum tentang MDGs dan capaiannya,
serta menunjukkan bahwa TPB/SDGs menyempurnakan MDGs secara lebih
luas, terintegrasi, komprehensif dan melibatkan semua pemangku
kepentingan.
- 24 -

1.3. Komitmen Pelaksanaan Pencapaian TPB/SDGs

Pada bagian ini menunjukkan komitmen dari pemerintah Indonesia maupun


pemerintah daerah untuk melaksanakan TPB/SDGs secara inklusif dengan
melibatkan semua pemangku kepentingan.

1.4. Prinsip-prinsip Pelaksanaan TPB/SDGs

Pada bagian ini menjelaskan prinsip pelaksanaan TPB/SDGs yaitu universal,


terintegrasi antar dimensi, inklusif dan no one left behind, serta mencakup
sarana pelaksanaan.

1.5. Pembiayaan TPB/SDGs

Pada bagian ini menjelaskan pembiayaan TPB/SDGs yang berasal dari


pemerintah, sumber pembiayaan dari masyarakat serta sumber lain yang sah
dan tidak mengikat.

1.6. Metodologi Penyusunan Rencana Aksi TPB/SDGs

Pada bagian ini menjelaskan tentang mekanisme dan tahapan proses


penyusunan rencana aksi yang inklusif dengan melibatkan semua pemangku
kepentingan.

1.7. Sistematika Rencana Aksi TPB/SDGs

Pada bagian ini menjelaskan sistematika penyusunan dokumen rencana aksi


TPB/SDGs.

2. BAB II. KONDISI PENCAPAIAN DAN TANTANGAN PELAKSANAAN TPB/SDGs

Pada bagian ini diuraikan tentang status capaian, permasalahan dan


tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan Tujuan 1 sampai dengan
Tujuan 17 yang dituliskan secara terkonsolidasi.

3. BAB III. TARGET DAN ARAH KEBIJAKAN PENCAPAIAN TPB/SDGs

Pada bagian ini dijelaskan target dan arah kebijakan Tujuan 1 sampai dengan
Tujuan 17 yang dilakukan dalam rangka pencapaian TPB/SDGs. Dituliskan
kebijakan yang dilakukan untuk masing-masing Tujuan sebagai arah
pelaksanaan kegiatan. Target setiap indikator ditampilkan sebagaimana
dicontohkan dalam matriks (tabel 2 format matriks bagian 1). Kebijakan
dirumuskan dengan mengacu pada RPJMN 2015-2019 dan/atau RPJMD
yang berlaku.
- 25 -

4. BAB IV. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN

Pada bagian ini diuraikan mekanisme pemantauan dan evaluasi untuk


melihat capaian pelaksanaan Renaksi TPB/SDGs untuk masing-masing
tujuan.
Mekanisme pemantauan dan evaluasi Renaksi TPB/SDGs perlu
menggambarkan:

1) Mekanisme Pemantauan dan Evaluasi

Berisi uraian tentang cara dan tahapan pemantauan dan evaluasi tujuan,
target dan indikator TPB/SDGs dan mekanisme umpan balik yang
dilakukan oleh setiap tim pelaksana dan pokja masing-masing pilar.

2) Mekanisme Pelaporan

Berisi tentang sistematika pelaporan tahunan yang dilaksanakan oleh


pemerintah pusat/daerah dengan uraian capaian tiap tujuan, target,
indikator, upaya-upaya yang dilakukan, lesson learned, best practices,
human stories, masalah dan tantangan yang dihadapi untuk setiap tujuan
TPB/SDGs, serta kebijakan yang diusulkan untuk menyelesaikan
tantangan yang dihadapi.

Disamping itu, laporan ini juga akan berisikan uraian tentang program,
kegiatan, anggaran yang dilakukan oleh pemangku kepentingan lain,
meliputi Organisasi Kemasyarakatan dan Media, Filantropi dan Pelaku
Usaha serta Akademisi dan Pakar, serta dipublikasikan agar bisa diakses
oleh publik.

3) Waktu pelaksanaan.

Berisikan tentang jadwal waktu pelaksanaan pemantauan dan evaluasi


serta pelaporan pencapaian TPB/SDGs tahunan dan lima tahunan.

5. BAB V. PENUTUP

Pada bagian ini diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan upaya dan proses
yang dilakukan dalam penyusunan Renaksi TPB/SDGs, termasuk
keterlibatan berbagai pihak dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
1. Universal: Dilaksanakan oleh seluruh dunia terkait dengan tujuan dan
sasaran yang transformatif, berpusat pada manusia, komprehensif,
dan berjangka panjang
- 26 -

2. Integration: Dilaksanakan secara terintegrasi pada semua dimensi


sosial, ekonomi dan lingkungan (saling terkait)
3. No-One Left Behind: Dilaksanakan dengan melibatkan semua
pemangku kepentingan dan memberi manfaat bagi semua terutama
yang rentan.
Prinsip-prinsip kemitraan TPB/SDGs antar pemangku kepentingan adalah
sebagai berikut: Membangun kepercayaan (trust building); Kemitraan yang
setara; Partisipasi; Akuntabel; dan Saling menguntungkan.
Pada bagian ini juga diuraikan tentang kaidah pelaksanaan TPB/SDGs serta
upaya untuk menguatkan sarana pelaksanaan.

6. LAMPIRAN

Pada bagian ini terdiri atas dua lampiran yaitu:

1. Lampiran 1. Matriks Program/Kegiatan Pemerintah

Pada bagian ini berisi Program, Kegiatan, Output Kegiatan, Indikasi Anggaran,
sumber pendanaan, dan instansi pelaksana yang dilaksanakan oleh
pemerintah.

2. Lampiran 2. Matriks Program/Kegiatan Non Pemerintah

Pada bagian ini berisi Program, Kegiatan, Output Kegiatan, Indikasi Anggaran,
sumber pendanaan, instansi pelaksana, serta lokasi yang menjelaskan
tentang tempat kegiatan dilaksanakan (sesuai dengan wilayah administrasi
pelaksanaan kegiatan misalnya nama Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan)
yang dilaksanakan oleh organisasi non pemerintah.

4.2 Matrik Renaksi TPB/SDGs dan Penjelasannya

Renaksi TPB/SDGs dituliskan dalam bentuk matrik berikut:


- 27 -

Tabel 2. Format Matriks Renaksi TPB/SDGs

NAMA TUJUAN
Sumber Data Satuan (5) Tahun Dasar Target Pencapaian (7)
Kode Indikator(1) Indikator (3)
(4) (6) 2016 2017 2018 2019
Target (2) BAG 1
TARGET DAN
INDIKATOR
TPB/SDGs

Satuan (2) Tahun Target Tahunan (4) Indikatif Alokasi Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan (1) Dasar (3) 2016 2017 2018 2019 Anggaran 5 tahun Pendanaan Pelaksana
(Rp Juta (5) (6) (7) BAG 2
PROGRAM PEMERINTAH
INDIKATOR TPB/SDGs 1: PROGRAM,
KEGIATAN,
PROGRAM 1: INDIKATOR
KEGIATAN YANG
1.1. Output Kegiatan DILAKSANAKAN
Kegiatan 1: PEMERINTAH
1.2. Output Kegiatan

Kegiatan 2 2.1. Output Kegiatan


2.2. Output Kegiatan

Satuan (2) Tahun Target Tahunan (4) Indikatif Lembaga


Sumber
Program/Kegiatan/Output Kegiatan (1) Dasar (3) 2016 2017 2018 2019 Alokasi Lokasi (7) Pelaksana
Anggaran (5)
Pendanaan (6)
(8) BAG 3
PROGRAM PEMANGKU KEPENTINGAN LAINNYA
PROGRAM,
INDIKATOR TPB/SDGs 1: KEGIATAN,
PROGRAM 1 : INDIKATOR
KEGIATAN YANG
1.1. Output Kegiatan: DILAKSANAKAN
Kegiatan 1: OLEH NON
1.2 Output Kegiatan PEMERINTAH
2.1 Output Kegiatan
Kegiatan 2:
2.2 Output Kegiatan
- 28 -

Petunjuk Umum Pengisian Matrik Renaksi TPB/SDGs

1. Matrik ini berlaku untuk setiap tujuan dalam TPB/SDGs sepanjang


target bersifat kuantitatif. Untuk target yang tidak dapat
dirumuskan secara kuantitatif dapat menggunakan target yang
bersifat kualitatif dan dapat dituangkan dalam matrik yang
disesuaikan, atau dapat ditulis secara naratif secara tahunan
dengan menetapkan tahun dasar (baseline) serta instansi/lembaga
pelaksana.
2. Program dan kegiatan berasal dari nasional/daerah (K/L/OPD
terkait) sesuai tanggung jawab masing-masing, sebagai acuan
penyusunan Renaksi TPB/SDGs. Kegiatan tersebut bersifat
operasional dan memiliki target indikator kegiatan yang terukur
tiap tahun. Kegiatan dapat dimutakhirkan sesuai kebijakan
program pada dokumen resmi terbaru sepanjang memiliki dampak
yang signifikan terhadap pencapaian target nasional/daerah
maupun target TPB/SDGs.
3. Program dan kegiatan yang dilakukan oleh pemangku kepentingan
di luar pemerintah harus terukur baik target, indikator dan
kegiatannya, indikasi anggaran, sumber pendanaan, serta lokasi
cakupan program.
4. Cara pengisian matrik

a. Tabel Bagian 1 (merupakan bagian dari BAB III):

 Kode Indikator (1): Berisi nomor indikator TPB/SDGs


 Target (2): Nama target TPB/SDGs global
 Indikator (3): Nama indikator TPB/SDGs global atau indikator
proksi nasional sesuai kode indikator
 Sumber Data (4): Berisi sumber data untuk tahun dasar dan
target indikator
 Satuan (5): Berisi satuan dari indikator
 Tahun Dasar (6): Berisi penetapan tahun dasar pada setiap
indikator TPB/SDGs yang diambil dari sumber data
termutakhir
 Target (7): Berisi target pencapaian tiap tahunnya dengan
memasukan data dari dokumen resmi termutahkir

b. Tabel Bagian 2:
- 29 -

 Program/Kegiatan/Output Kegiatan (1): Diisi dengan nama


program, kegiatan, output kegiatan untuk mencapai target
yang telah ditetapkan pada indikator TPB/SDGs. Data
mengacu pada dokumen resmi;
 Satuan (2): Berisi satuan untuk mengukur indikator
(persentase, unit, rasio, orang, dst);
 Tahun Dasar (3): Berisi penetapan tahun dasar pada setiap
indikator TPB/SDGs yang diambil dari sumber data
termutakhir
 Target Tahunan (4): Berisi penetapan tahun dasar pada setiap
indikator TPB/SDGs yang diambil dari sumber data
termutakhir
 Indikatif Alokasi Anggaran (5): Berisi indikasi anggaran yang
dihitung sleama 5 tahun untuk setiap kegiatan;
 Sumber Pendanaan (6): Berisi sumber pendanaan untuk
pelaksanaan kegiatan selama 5 tahun (APBN, APBD, sumber
lain yang sah dan tidak mengikat);
 Instansi Pelaksana (7): Berisi nama K/L atau SKPD/OPD yang
melaksanakan program tersebut.

c. Tabel Bagian 3:

 Program/Kegiatan/Output Kegiatan (1): Diisi dengan nama


program, kegiatan, output kegiatan untuk mencapai target
yang telah ditetapkan pada indikator TPB/SDGs;
 Satuan (2): Berisi satuan untuk mengukur indikator
(persentase, unit, rasio, orang, dst);
 Tahun Dasar (3): Berisi penetapan tahun dasar pada setiap
indikator TPB/SDGs yang diambil dari sumber data
termutakhir
 Target Tahunan (4): Berisi penetapan tahun dasar pada setiap
indikator TPB/SDGs yang diambil dari sumber data
termutakhir
 Indikatif Alokasi Anggaran (5): Berisi indikasi anggaran yang
dihitung selama periode tertentu (tahunan, 3 tahunan, 5
tahunan, dst) untuk setiap kegiatan;
- 30 -

 Sumber Pendanaan (6): Berisi sumber pendanaan untuk


pelaksanaan kegiatan selama periode tertentu (tahunan, 3
tahunan, 5 tahunan, dst);
 Lokasi (7): Berisi lokasi cakupan program dan kegiatan pada
lembaga pelaksana non pemerintah (tingkat nasional,
provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa);
 Instansi Pelaksana (8): Berisi nama organisasi/lembaga non
pemerintah yang melaksanakan program tersebut.
- 31 -

5 BAB V. PENGORGANISASIAN PENYUSUNAN RENAKSI


TPB/SDGs

5.1 Pengorganisasian

Organisasi yang menyusun Renaksi TPB/SDGs terdiri atas Tim


Pengarah, Tim Pelaksana dan Kelompok Kerja untuk masing-masing
pilar dengan susunan organisasi sebagai berikut:

1. Tim Pengarah
Tim Pengarah terdiri atas:
Ketua : Menteri PPN/Kepala Bappenas
Anggota : Menteri Dalam Negeri, Menteri Luar Negeri,
Menteri Keuangan, Kepala Staf Presiden.
2. Tim Pelaksana
Tim Pelaksana terdiri atas:
• Ketua : Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya
Alam, Kementerian PPN/Bappenas
• Wakil Ketua I : Deputi Bidang Pembangunan Manusia,
Masyarakat dan Kebudayaan, Kementerian
PPN/Bappenas
• Wakil Ketua II : Deputi Bidang Ekonomi, Kementerian
PPN/Bappenas
• Sekretaris : Direktur Kehutanan dan Konservasi Sumber
Daya Air, Kementerian PPN/Bappenas
• Anggota : Eselon I Kementerian/Lembaga terkait, wakil
OMS dan media, wakil filantropi dan pelaku
usaha, wakil akademisi dan pakar
3. Kelompok Kerja
Kelompok kerja (Pokja) terdiri atas:
a. Pokja I Pilar Pembangunan Sosial
• Ketua : Deputi Bidang Pembangunan Manusia,
Masyarakat dan Kebudayaan, Kementerian
PPN/Bappenas
• Wakil Ketua I : Deputi Bidang Kependudukan dan
Ketenagakerjaan, Kementerian
PPN/Bappenas
- 32 -

• Wakil Ketua II : Deputi Bidang pada Kementerian


Koordinator Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan
• Sekretaris : Direktur Pendidikan dan Agama,
Kementerian PPN/Bappenas
• Anggota : Eselon 2 K/L terkait, wakil OMS dan
media, wakil filantropi dan pelaku usaha,
wakil akademisi dan pakar

b. Pokja II Pilar Pembangunan Ekonomi


• Ketua : Deputi Bidang Ekonomi, Kementerian
PPN/Bappenas
• Wakil Ketua I : Deputi Bidang Sarana dan Prasarana,
Kementerian PPN/Bappenas
• Wakil Ketua II : Deputi Bidang Kependudukan dan
Ketenagakerjaan, Kementerian
PPN/Bappenas
• Wakil Ketua III : Deputi Bidang Pendanaan, Kementerian
PPN/Bappenas
• Wakil Ketua IV : Deputi Bidang pada Kementerian
Koordinator Perekonomian
• Sekretaris : Direktur Perencanaan Makro dan Analisis
Statistik, Kementerian PPN/Bappenas
• Anggota : Eselon 2 K/L terkait, wakil OMS dan
media, wakil filantropi dan pelaku usaha,
wakil akademisi dan pakar

c. Pokja III Pilar Pembangunan Lingkungan


• Ketua : Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber
Daya Alam, Kementerian PPN/Bappenas
• Wakil Ketua I : Deputi Bidang Pengembangan Regional,
Kementerian PPN/Bappenas
• Wakil Ketua II : Deputi Bidang Koordinasi SDA dan Jasa,
Kementerian Koordinator Kemaritiman
• Sekretaris : Direktur Kehutanan dan Konservasi
Sumber Daya Air, Kementerian
PPN/Bappenas
- 33 -

• Anggota : Eselon 2 K/L terkait, wakil OMS dan


media, wakil filantropi dan pelaku usaha,
wakil akademisi dan pakar

d. Pokja IV Pilar Hukum dan Tata Kelola


• Ketua : Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan
dan Keamanan, Kementerian PPN/Bappenas
• Wakil Ketua I : Deputi Bidang Pemantauan, Evaluasi dan
Pengendalian Pembangunan, Kementerian
PPN/Bappenas
• Wakil Ketua II : Deputi Bidang pada Kementerian
Koordinator Politik, Hukum dan Hak Asasi
Manusia
• Sekretaris : Direktur Aparatur Negara, Kementerian
PPN/Bappenas
• Anggota : Eselon 2 K/L terkait, wakil OMS dan
media, wakil filantropi dan pelaku, wakil
akademisi dan pakar
- 34 -

DEWAN PENGARAH

KOORDINATOR
PELAKSANA

TIM PELAKSANA TIM PAKAR

Keterangan:
SEKRETARIAT Garis Komando
Garis Koordinasi

KELOMPOK KERJA I KELOMPOK KERJA II KELOMPOK KERJA III KELOMPOK KERJA IV


PILAR PEMBANGUNAN PILAR PEMBANGUNAN PILAR PEMBANGUNAN PILAR PEMBANGUNAN
SOSIAL EKONOMI LINGKUNGAN HUKUM DAN TATA KELOLA

Gambar 2. Bagan struktur organisasi penyusunan Renaksi TPB/SDGs

Pada tabel berikut disajikan secara rinci pembagian organisasi kelompok


berdasarkan dengan Pilar TPB/SDGs.

Tabel 3. Pembagian organisasi kelompok kerja TPB/SDGs


Tanggung
Jawab
Nama Pokja Organisasi Pokja
Setiap
TPB/SDGs
POKJA I Tujuan 1 Ketua : Deputi Bidang Pembangunan
Pilar Tujuan 2 Manusia, Masyarakat dan
Pembangunan Tujuan 3 Kebudayaan, Kementerian
Sosial Tujuan 4 PPN/Bappenas
Tujuan 5 Wakil Ketua I : Deputi Bidang Kependudukan
dan Ketenagakerjaan,
Kementerian PPN/Bappenas
Wakil Ketua II : Deputi Bidang pada
Kementerian Koordinator
Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan
Sekretaris : Direktur Pendidikan dan Agama,
Kementerian PPN/Bappenas
Anggota : Eselon 2 terkait, wakil OMS dan
media, wakil filantropi dan pelaku
usaha, wakil akademisi dan
pakar
POKJA II Tujuan 7 Ketua : Deputi Bidang Ekonomi,
Pilar Tujuan 8 Kementerian PPN/Bappenas
Pembangunan Tujuan 9 Wakil Ketua I : Deputi Bidang Sarana dan
Ekonomi Tujuan 10 Prasarana, Kementerian
Tujuan 17 PPN/Bappenas
Wakil Ketua II : Deputi Bidang Kependudukan
dan Ketenagakerjaan,
Kementerian PPN/Bappenas
Wakil Ketua III : Deputi Bidang Pendanaan,
Kementerian PPN/Bappenas
- 35 -

Tanggung
Jawab
Nama Pokja Organisasi Pokja
Setiap
TPB/SDGs
Wakil Ketua IV : Deputi Bidang pada Kementerian
Koordinator Perekonomian
Sekretaris : Direktur Perencanaan Makro dan
Analisis Statistik Kementerian
PPN/Bappenas
Anggota : Eselon 2 K/L terkait, wakil OMS
dan media, wakil filantropi dan
pelaku usaha, wakil akademisi
dan pakar
POKJA III Tujuan 6 Ketua : Deputi Bidang Kemaritiman dan
Pilar Tujuan 11 SDA, Kementerian PPN/Bappenas
Pembangunan Tujuan 12
Wakil Ketua I : Deputi Bidang Pengembangan
Lingkungan Tujuan 13
Regional, Kementerian
Tujuan 14
PPN/Bappenas
Tujuan 15
Wakil Ketua II : Deputi Bidang Koordinasi SDA
dan Jasa, Kementerian
Koordinator Kemaritiman
Sekretaris : Direktur Kehutanan dan Sumber
Daya Air, Kementerian
PPN/Bappenas
Anggota : Eselon 2 K/L terkait, wakil OMS
da media, wakil filantropi dan
pelaku usaha, wakil akademisi
dan pakar
POKJA IV Tujuan 16 Ketua : Deputi Bidang Politik, Hukum,
Pilar Pertahanan dan Keamanan,
Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas
Hukum dan Wakil Ketua I : Deputi Bidang Pemantauan,
Tata Kelola Evaluasi dan Pengendalian
Pembangunan, Kementerian
PPN/Bappenas
Wakil Ketua II : Deputi Bidang pada Kementerian
Koordinator Politik, Hukum dan
Hak Asasi Manusia
Sekretaris : Direktur Aparatur Negara,
Kementerian PPN/Bappenas
Anggota : Eselon 2 K/L terkait, wakil OMS
dan media, wakil filantropi dan
pelaku usaha, wakil akademisi
dan pakar

5.2 Uraian Tugas

1. Tim Pengarah:
a. Memberikan arahan dalam pencapaian TPB/SDGs di Indonesia

b. Menyampaikan laporan pencapaian TPB/SDGs kepada Presiden

2. Tim Pelaksana:

a. Memberikan arahan dalam pelaksanaan koordinasi penyusunan


pedoman Renaksi TPB/SDGs
- 36 -

b. Memberikan arahan dan masukan kepada POKJA mengenai


substansi penyusunan Renaksi TPB/SDGs
c. Memberikan arahan mengenai kebijakan yang diharapkan dalam
penyusunan Renaksi TPB/SDGs
d. Menyampaikan laporan penyusunan Renaksi TPB/SDGs kepada
Menteri PPN/Kepala Bappenas

3. Kelompok Kerja:
a. Bertanggung jawab terhadap kegiatan penyusunan Renaksi
TPB/SDGs sesuai dengan bidang tugasnya;
b. Membuat jadwal dan rencana kerja kegiatan kelompok kerja
TPB/SDGs sesuai dengan bidang tugasnya;
c. Melakukan pencarian, pengumpulan bahan, data dan informasi
yang dibutuhkan termasuk melakukan studi kepustakaan dan
wawancara kepada pihak terkait dalam rangka penyusunan
Renaksi TPB/SDGs;
d. Melakukan analisa situasi perkembangan pencapaian TPB/SDGs
di tingkat nasional dan upaya-upaya yang telah dilakukan;
e. Melakukan identifikasi faktor-faktor penentu pencapaian
TPB/SDGs sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyusun Renaksi TPB/SDGs sesuai dengan sistematika dan
diserahkan kepada sekretariat untuk dikonsolidasikan dengan
hasil pokja lainnya;
g. Melakukan sosialisasi Renaksi TPB/SDGs kepada seluruh
pemangku kepentingan.

5.3 Mekanisme Kerja

a. Pembentukan Tim Pengarah dan Kelompok Kerja (Pokja)


penyusunan Renaksi TPB/SDGs;
b. Sidang Pleno Tim Penyusunan Renaksi TPB/SDGs untuk
Persiapan Penyusunan Draf Renaksi TPB/SDGs;
c. Penyusunan Draf I Renaksi TPB/SDGs;
d. Penyusunan Draf II Renaksi TPB/SDGs;
e. Penyusunan Draf Final Renaksi TPB/SDGs;
f. Pengesahan Renaksi TPB/SDGs oleh Menteri PPN/Kepala
Bappenas;
g. Sosialisasi dan fasilitasi Renaksi TPB/SDGs.
- 37 -

5.4 Pengorganisasian, Uraian Tugas, Mekanisme Kerja di Daerah

Pengorganisasian, uraian tugas, dan mekanisme kerja penyusunan


Renaksi TPB/SDGs di daerah disesuaikan dengan kondisi daerah
dengan mengacu pada pola di tingkat nasional sebagaimana telah
dijelaskan diatas.
- 38 -

6 BAB VI. PENUTUP

Pedoman penyusunan Renaksi TPB/SDGs merupakan panduan bagi setiap


pemangku kepentingan baik di tingkat nasional maupun daerah dalam
menyusun Renaksi TPB/SDGs yang selaras dengan kebijakan nasional dan
daerah. Seluruh langkah teknis penyusunan, jadual, sistematika dokumen
Renaksi, serta pengorganisasian Renaksi untuk tingkat daerah disesuaikan
dengan kondisi daerah mengacu pada pola di tingkat nasional. Dengan
pedoman ini diharapkan seluruh pemangku kepentingan baik di nasional
maupun daerah dapat menyusun Renaksi TPB/SDGs dengan standar
kualitas yang baik dan memudahkan dalam pelaksanaan monitoring dan
evaluasi serta pelaporannya.

MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/


KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

ttd.

BAMBANG P.S. BRODJONEGORO


- 39 -

SALINAN
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL/
KEPALA BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL
NOMOR 7 TAHUN 2018
TENTANG KOORDINASI,
PERENCANAAN, PEMANTAUAN,
EVALUASI, DAN PELAPORAN
PELAKSANAAN TUJUAN
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

RENCANA AKSI NASIONAL


TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)/
SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)
2017-2019
- 40 -

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Keselarasan Sustainable Development Goals (SDGs) Terhadap Nawacita


Agenda pembangunan Indonesia tahun 2015-2019 merupakan
penjabaran operasional dari Nawacita. Sesuai dengan Visi dan Misi Presiden
dan Wakil Presiden RI, jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat
secara politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam
kebudayaan dilakukan melalui Nawacita yang merupakan arah untuk
meneguhkan kembali jalan ideologis supaya Indonesia terus mampu
bertahan terhadap berbagai deraan gelombang sejarah dan menyongsong
perubahan.

Nawacita atau Sembilan Cita tersebut meliputi :


1. Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa
dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara.
2. Membuat pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem
dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan
terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit
bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-
sektor strategis ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh ke-bhinneka-an dan memperkuat restorasi sosial
Indonesia.

Nawacita secara lebih operasional diterjemahkan dalam Rencana


Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) yang diluncurkan pada 8 Januari
2015 dengan landasan hukum Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 2
Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2015-2019. RPJMN 2015-2019 dirumuskan dengan memperhatikan
- 41 -

elemen strategis yang salah satunya adalah pembangunan berkelanjutan.


Pembangunan berkelanjutan ini selanjutnya dijabarkan ke dalam bidang-
bidang pembangunan yang relevan dengan agenda pembangunan nasional.

Pada kurun waktu yang bersamaan dengan perumusan RPJMN 2015-


2019, pada tingkat global di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) di New York, Amerika Serikat, para pemimpin 193 negara anggota PBB
pada akhir September 2015 mengadopsi kesepakatan yang bersejarah terkait
dengan tujuan dan target-target universal yang transformatif, komprehensif
dan berjangka panjang yang dikenal dengan Agenda 2030. Agenda 2030
mengakui bahwa penghapusan kemiskinan dalam segala bentuknya,
termasuk penghapusan kemiskinan ekstrim sebagai tantangan utama di
tingkat global, merupakan persyaratan mutlak untuk pencapaian
pembangunan yang berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan meliputi tiga
dimensi yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan yang saling terkait dan selaras.

Pembangunan berkelanjutan sebagai rencana aksi global yang


dilaksanakan dalam 15 tahun ke depan memiliki prinsip dasar yaitu People,
Planet, Prosperity, Peace dan Partnership atau yang dikenal dengan prinsip 5
P. People (Manusia), memastikan untuk mengakhiri kemiskinan dan
kelaparan dalam segala bentuk dan dimensinya serta memastikan seluruh
umat manusia dapat memenuhi potensi dan kemampuan mereka secara
bermartabat dan setara dalam lingkungan yang sehat. Planet (Planet),
melindungi planet dari degradasi termasuk pola konsumsi dan produksi yang
berkelanjutan, pengelolaan sumber-sumber daya alam secara berkelanjutan
dan mengambil tindakan cepat terhadap perubahan iklim sehingga planet
dapat mendukung kebutuhan hidup generasi saat ini dan yang akan datang.
Prosperity (Kesejahteraan), memastikan seluruh umat manusia dapat
menikmati hidup yang sejahtera dan terpenuhi kebutuhannya, serta
kemajuan ekonomi, sosial dan teknologi berlangsung secara harmoni dengan
alam. Peace (Perdamaian), memelihara masyarakat yang damai, adil dan
inklusif yang terbebas dari ketakutan dan kekerasan. Patnership (Kemitraan),
mengerahkan sarana yang diperlukan untuk pelaksanaan Agenda 2030
melalui kerja sama global untuk pembangunan berkelanjutan yang dilakukan
dengan penguatan kerja sama global yang berlandaskan semangat solidaritas
global.
- 42 -

Pembangunan global ini yang selanjutnya disebut dengan Tujuan


Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs)
merupakan agenda pembangunan global baru periode 2016-2030 untuk
meneruskan seluruh Tujuan Pembangunan Milenium/Millennium
Development Goals (MDGs) termasuk pencapaian tujuan-tujuan yang tidak
tercapai, terutama menjangkau kelompok masyarakat yang sangat rentan.
TPB/SDGs jauh lebih luas daripada MDGs yang akan meneruskan prioritas-
prioritas pembangunan meliputi penanggulangan kemiskinan, kesehatan,
pendidikan, ketahanan pangan, dan gizi, serta tujuan-tujuan yang lebih luas
dari ekonomi, sosial dan lingkungan. TPB/SDGs juga menjanjikan
masyarakat yang lebih damai dan inklusif. Untuk mencapai tujuan
pembangunan berkelanjutan, ditetapkan pula sarana pelaksanaan (Means of
Implementation).

TPB/SDGs terdiri dari 17 Tujuan dan 169 Target yang tercakup dalam
dimensi sosial, ekonomi dan lingkungan secara terintegrasi. Seluruh tujuan
tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Sustainable Development Goals


Tujuan SDGs
1) Tanpa Kemiskinan
2) Tanpa Kelaparan
3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera
4) Pendidikan Berkualitas
5) Kesetaraan Gender
6) Air Bersih dan Sanitasi Layak
7) Energi Bersih dan Terjangkau
8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
9) Industri, Inovasi dan Infrasruktur
10) Berkurangnya Kesenjangan
11) Kota dan Permukiman Berkelanjutan
12) Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan
13) Penanganan Perubahan Iklim
14) Ekosistem Lautan
15) Ekosistem Daratan
Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang
16)
Tangguh
- 43 -

Tujuan SDGs
17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Dalam penyusunan agenda pembangunan berkelanjutan di tingkat


global, Pemerintah Indonesia terlibat secara langsung dan senantiasa
mengupayakan masuknya kepentingan-kepentingan nasional yang strategis
ke dalam agenda pembangunan berkelanjutan. Agenda pembangunan
nasional yang selaras dengan agenda pembangunan global ini menunjukkan
kontribusi yang positif dari Indonesia sebagai bagian penting dalam proses
penyusunan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030.

Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 yang disusun di tingkat


global beriringan dengan periode Pemerintah Indonesia menyusun RPJMN
2015-2019. Beberapa fokus dalam agenda pembangunan berkelanjutan yang
selaras dengan RPJMN 2015-2019, antara lain: pembangunan manusia
seperti kemiskinan, kelaparan dan kekurangan gizi, pembangunan
kesehatan, pendidikan dan kesetaraan gender, serta upaya untuk
mengurangi kesenjangan antar kelompok pendapatan, dan antar wilayah.
Disamping itu, fokus yang selaras juga meliputi pemenuhan akses
masyarakat terhadap air dan sanitasi, akses terhadap energi, pertumbuhan
ekonomi yang terjaga dan inklusif, industrialisasi yang berkelanjutan,
pembangunan permukiman dan kota yang berkelanjutan yang secara
keseluruhannya disertai dengan penerapan pola produksi dan konsumsi
berkelanjutan, pembangunan lingkungan dengan fokus pada adaptasi dan
mitigasi perubahan iklim, konservasi sumber daya alam dan perlindungan
ekosistem serta keanekaragaman hayati. Sebagai agenda pembangunan
berkelanjutan atau Sustainable Development Goals yang telah
diarusutamakan dalam RPJMN 2015-2019, 94 target dari 169 target
TPB/SDGs telah tercantum dalam dokumen RPJMN 2015-2019. Sinergi
antara Nawa Cita, RPJMN 2015-2019 dan TPB/SDGs ditunjukkan pada tabel
berikut.

Tabel 2. Sinergi Nawa Cita, RPJMN 2015-2019 dan TPB/SDGs

Nawa Cita RPJMN SDGs


1) Menghadirkan Bab 6.1. Menghadirkan G1 Tanpa
kembali negara kembali negara untuk Kemiskinan
untuk melindungi segenap bangsa
- 44 -

Nawa Cita RPJMN SDGs


melindungi dan memberikan rasa aman G3 Kehidupan
segenap bangsa pada seluruh warga negara Sehat dan
dan  Melaksanakan politik luar Sejahtera
memberikan negeri bebas aktif G10 Berkurangnya
rasa aman  Memperkuat sistem Kesenjangan
kepada seluruh pertahanan G14 Ekosistem Laut
warga negara  Memperkuat jati diri G16 Perdamaaian,
sebagai negara maritim Keadilan, dan
 Meningkatkan kualitas Kelembagaan
perlindungan warga yang Tangguh
negara Indonesia dan G17 Kemitraan
badan hukum Indonesia di untuk Mencapai
luar negeri Tujuan
 Melindungi hak dan
keselamatan pekerja
migran
 Memperkuat peran dalam
kerja sama global dan
regional
 Meminimalisasi dampak
globalisasi
 Membangun industri
pertahanan nasional
 Membangun Polri yang
profesional
 Meningkatkan
ketersediaan dan kualitas
data serta informasi
kependudukan
2) Mengembangkan Bab 6.2. Membangun tata G5 Kesetaraan
tata kelola kelola pemerintahan yang Gender
pemerintahan bersih, efektif, demokratis G16 Perdamaaian,
yang bersih, dan terpercaya Keadilan, dan
efektif,  Melanjutkan konsolidasi Kelembagaan
demokratis, dan demokrasi untuk yang Tangguh
terpercaya memulihkan kepercayaan
publik
 Meningkatkan peranan
dan keterwakilan
perempuan dalam politik
dan pembangunan
 Membangun transparansi
dan akuntabiltas kinerja
pemerintahan
 Penyempurnaan dan
peningkatan kualitas
- 45 -

Nawa Cita RPJMN SDGs


Reformasi Birokrasi
Nasional (RBN)
 Meningkatkan partisipasi
publik dalam proses
pengambilan kebijakan
publik
3) Membangun Bab 6.3 Membangun G1 Tanpa
Indonesia dari Indonesia dari pinggiran Kemiskinan
pinggiran dengan memperkuat daerah- G2 Tanpa Kelaparan
dengan daerah dan desa dalam G3 Kehidupan
memperkuat kerangka negara kesatuan Sehat dan
daerah-daerah  Meletakkan dasar-dasar Sejahtera
dan desa dalam dimulainya desentralisasi G4 Pendidikan
kerangka negara asimetris Berkualitas
kesatuan  Memeratakan G5 Kesetaraan
pembangunan antar Gender
wilayah terutama Kawasan G6 Air Bersih dan
Timur Indonesia Sanitasi Layak
 Menanggulangi G7 Energi Bersih
kemiskinan dan Terjangkau
G8 Pekerjaan Layak
dan
Pertumbuhan
Ekonomi
G9 Industri, Inovasi
dan Infrasruktur
G10 Berkurangnya
Kesenjangan
G11 Kota dan
Permukiman
Berkelanjutan
4) Memperkuat Bab 6.4. Memperkuat G1 Tanpa
kehadiran negara kehadiran negara dalam Kemiskinan
dalam melakukan reformasi sistem G3 Kehidupan Sehat
melakukan dan penegakan hukum yang dan Sejahtera
reformasi sistem bebas korupsi, bermartabat G5 Kesetaraan
dan penegakan dan terpercaya Gender
hukum yang  Peningkatan penegakan G14 Ekosistem Laut
bebas korupsi, hukum yang berkeadilan G15 Ekosistem
bermartabat, dan  Pencegahan dan Darat
terpercaya pemberantasan korupsi G16 Perdamaaian,
 Pemberantasan tindakan Keadilan, dan
penebangan liar, Kelembagaan
perikanan liar, dan yang Tangguh
Penambangan Liar
- 46 -

Nawa Cita RPJMN SDGs


 Pemberantasan
penyalahgunaan narkoba
 Menjamin kepastian
hukum hak kepemilikan
tanah
 Melindungi anak,
perempuan, dan kelompok
marjinal
5) Meningkatkan Bab 6.5. Meningkatkan G1 Tanpa
kualitas hidup kualitas hidup manusia dan Kemiskinan
manusia masyarakat Indonesia G2 Tanpa Kelaparan
Indonesia  Membangun G3 Kehidupan
kependudukan dan Sehat dan
keluarga berencana Sejahtera
 Membangun pendidikan: G4 Pendidikan
Melaksanakan Program Berkualitas
Indonesia Pintar G5 Kesetaraan
 Membangun kesehatan: Gender
Melaksanakan Program G6 Air Bersih dan
Indonesia Sehat Sanitasi Layak
 Meningkatkan G8 Pekerjaan Layak
kesejahteraan rakyat dan
marjinal: Melaksanakan Pertumbuhan
Program Indonesia Kerja Ekonomi
 Meningkatkan
kesejahteraan masyarakat
melalui penghidupan yang
berkelanjutan
6) Meningkatkan Bab 6.6. Meningkatkan G1 Tanpa
produktivitas produktivitas rakyat dan Kemiskinan
rakyat dan daya daya saing di pasar G2 Tanpa Kelaparan
saing di pasar internasional G3 Kehidupan
Internasional  Membangun konektivitas Sehat dan
nasional untuk mencapai Sejahtera
keseimbangan G4 Pendidikan
pembangunan Berkualitas
 Membangun transportasi G5 Kesetaraan
umum masal perkotaan Gender
 Membangun perumahan G6 Air Bersih dan
dan kawasan permukiman Sanitasi Layak
 Meningkatkan efektivitas, G7 Energi Bersih
dan efisiensi dalam dan Terjangkau
pembiayaan infrastruktur G8 Pekerjaan Layak
 Menguatkan investasi dan
 Mendorong BUMN menjadi Pertumbuhan
agen pembangunan Ekonomi
- 47 -

Nawa Cita RPJMN SDGs


 Meningkatkan kapasitas G9 Industri, Inovasi
inovasi dan teknologi dan Infrasruktur
 Mengakselerasi G10 Berkurangnya
pertumbuhan ekonomi Kesenjangan
nasional G14 Ekosistem Laut
 Mengembangkan kapasitas G17 Kemitraan
perdagangan nasional untuk Mencapai
 Meningkatkan daya saing Tujuan
tenaga kerja
 Meningkatkan kualitas
data dan informasi
statistik dalam Sensus
Ekonomi Tahun 2016
7) Mewujudkan Bab 6.7. Mewujudkan G1 Tanpa
kemandirian kemandirian ekonomi Kemiskinan
ekonomi dengan dengan menggerakkan G2 Tanpa Kelaparan
menggerakkan sektor-sektor strategis G3 Kehidupan
sektor-sektor ekonomi domestik Sehat dan
strategis  Meningkatkan kedaulatan Sejahtera
ekonomi pangan G4 Pendidikan
domestik  Membangun ketahanan air Berkualitas
 Membangun kedaulatan G7 Energi Bersih
energi dan Terjangkau
 Melestarikan sumber daya G8 Pekerjaan Layak
alam, lingkungan hidup dan
dan pengelolaan bencana Pertumbuhan
 Mengembangkan ekonomi Ekonomi
maritim dan kelautan G9 Industri, Inovasi
 Menguatkan sektor dan Infrasruktur
keuangan G12 Konsumsi dan
 Menguatkan kapasitas Produksi
fiskal negara Berkelanjutan
G13 Penanganan
Perubahan Iklim
G14 Ekosistem Laut
G15 Ekosistem
Daratan
G17 Kemitraan
untuk Mencapai
Tujuan
8) Melakukan Bab 6.8. Melakukan revolusi G4 Pendidikan
revolusi karakter karakter bangsa Berkualitas
bangsa G8 Pekerjaan Layak
dan
Pertumbuhan
Ekonomi
- 48 -

Nawa Cita RPJMN SDGs


G9 Industri, Inovasi
dan Infrasruktur
G12 Konsumsi dan
Produksi yang
Bertanggung
Jawab
9) Memperteguh ke- Bab 6.9. Memperteguh ke- G3 Kehidupan Sehat
bhineka-an dan bhineka-an dan memperkuat dan Sejahtera
memperkuat restorasi sosial Indonesia G4 Pendidikan
restorasi sosial Berkualitas
Indonesia. G5 Kesetaraan
Masing-masing Gender
agenda G10 Berkurangnya
dijabarkan Kesenjangan
menurut G16 Perdamaian,
prioritas- Keadilan, dan
prioritas yang Kelembagaan
dilengkapi yang Tangguh
dengan uraian G17 Kemitraan
sasaran, arah untuk Mencapai
kebijakan dan Tujuan
strategi.
Sumber: Buku Konvergensi Agenda Pembangunan: Nawa Cita, RPJMN 2015-2019, dan
SDGs - yang telah disempurnakan

1.2. TPB/SDGs Menyempurnakan MDGs


TPB/SDGs sebagai kesepakatan dunia untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat global merupakan transformasi yang ambisius
dari MDGs. Sebagai contoh, Tujuan 1 MDGs tentang Penanggulangan
Kemiskinan, pada TPB/SDGs diperluas menjadi Tujuan 1 tentang Tanpa
Kemiskinan. Contoh lainnya Tujuan 7 MDGs tentang Pelestarian Lingkungan,
pada TPB/SDGs menjadi sebanyak 6 Tujuan meliputi Tujuan 6 Air Bersih
dan Sanitasi Layak, Tujuan 7 Energi Bersih dan Terjangkau, Tujuan 12
Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, Tujuan 13 Penanganan
Perubahan Iklim, Tujuan 14 Ekosistem Lautan dan Tujuan 15 Ekosistem
Daratan.

Berbeda dengan MDGs yang menargetkan pengurangan separuh dari


target Tujuan global, TPB/SDGs jauh lebih ambisius karena bertujuan
menuntaskan seluruh target dari Tujuan global pada tahun 2030. Misalnya
Tujuan “Tanpa Kemiskinan” dan “Tanpa Kelaparan”, akan dituntaskan
hingga tahun 2030 atau diistilahkan sebagai “Zero Goal”. Sebagai contoh,
- 49 -

target kemiskinan ekstrim pada Tujuan 1 tentang Tanpa Kemiskinan pada


tahun 2030 adalah Nol (zero). Begitu pula target kelaparan pada Tujuan 2
tentang Tanpa Kelaparan, pada tahun 2030 adalah Nol (zero).

TPB/SDGs juga memiliki 4 Tujuan baru apabila dibandingkan dengan


MDGs, yaitu Tujuan 9 terkait dengan Industri, Inovasi dan Infrastruktur;
Tujuan 10 tentang Berkurangnya Kesenjangan; Tujuan 11 tentang Kota dan
Permukiman yang Berkelanjutan; dan Tujuan 16 tentang Perdamaian,
Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh. Apabila ditinjau dari indikatornya,
maka MDGs memiliki 67 indikator, sementara TPB/SDGs telah
bertransformasi menjadi 241 Indikator.

Meski menghadapi tantangan sebagai negara kepulauan terbesar dengan


jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia, serta dengan budaya dan
kondisi geografis beragam, Indonesia termasuk salah satu negara yang
berhasil mencapai hampir semua indikator MDGs dibandingkan negara Asia
Pasifik lainnya. 49 dari 67 indikator MDGs telah berhasil dicapai Indonesia
pada akhir tahun 2015. Tujuh indikator utama yang telah dicapai dalam
MDGs tersebut meliputi: 1) kemiskinan dengan ukuran USD 1,00/kapita per
hari, 2) akses pendidikan dasar, 3) kesetaraan gender dalam pendidikan, 4)
Angka Kematian Bayi dan Balita, 5) pengendalian penyakit tuberkulosis (TB)
dan malaria, 6) akses terhadap air bersih dan sanitasi perkotaan, dan 7)
permukiman kumuh perkotaan.

Sementara itu, terdapat enam indikator MDGs yang belum dapat dicapai
pada akhir tahun 2015 yaitu: 1) kemiskinan berdasarkan garis kemiskinan
nasional, 2) Angka Kematian Ibu, 3) prevelansi HIV dan AIDS, 4) tutupan
lahan, 5) air minum layak perdesaan, dan 6) sanitasi layak perdesaan.
Pencapaian MDGs inilah yang diteruskan oleh Pemerintah Indonesia dalam
pelaksanaan SDGs.

1.3. Komitmen Pelaksanaan Pencapaian TPB/SDGs


Indonesia tidak hanya berkomitmen melaksanakan, namun bertekad
menjadi pelopor (pioneer) dan teladan (role model) dunia pelaksanaan
TPB/SDGs dalam upaya transformasi peradaban global yang lebih adil,
damai, sejahtera, dan berkelanjutan sebagai perwujudan pelaksanaan
kebijakan bebas dan aktif di kancah dunia. Hal ini mengingat bahwa
pelaksanaan pencapaian TPB/SDGs tidak hanya sangat penting bagi rakyat
- 50 -

Indonesia yang terefleksi dari sinergitas antara Nawacita dengan SDGs,


namun juga merupakan wujud kontribusi Indonesia bagi komunitas global.
Lebih lanjut, TPB/SDGs juga menjadi instrumen untuk peningkatan Kerja
sama Selatan-Selatan dan Triangular sebagai perwujudan Indonesia yang
telah termasuk dalam kategori lower-middle income country atau negara
berpenghasilan menengah bawah.

Komitmen tersebut diwujudkan dengan ditetapkannya Peraturan


Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan. Peraturan Presiden No. 59 Tahun 2017
tersebut menegaskan bahwa Presiden Republik Indonesia memimpin sendiri
pelaksanaan TPB/SDGs sebagai Ketua Dewan Pengarah dan Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS ditunjuk sebagai
Koordinator Pelaksana.

Dalam Sidang Kabinet bulan Desember 2015, Presiden RI mengarahkan


untuk mengoptimalkan peran koordinasi Kementerian PPN/BAPPENAS
dengan melibatkan semua pihak (pemerintah, parlemen, ormas & media,
filantropi & bisnis, pakar & akademisi) untuk bersinergi sesuai peran, fungsi
dan kemampuan para pihak, serta menggunakan kelembagaan yang ada agar
dapat langsung bekerja, baik secara strategis maupun operasional.
Kementerian PPN/BAPPENAS akan mengkoordinasikan penyusunan Peta
Jalan TPB/SDGs sebagai dokumen tahapan strategi pelaksanaan pencapaian
TPB/SDGs untuk tahun 2016-2030, penyusunan Rencana Aksi Nasional
TPB/SDGs yang merupakan dokumen lima tahunan dari pelaksanaan
kegiatan, baik langsung maupun tidak langsung, dan memfasilitasi
penyusunan Rencana Aksi Daerah sebagai dokumen perencanaan lima
tahunan TPB/SDGs di tingkat daerah. Perpres Nomor 59 Tahun 2017
memandatkan penyusunan Rencana Aksi Nasional diselesaikan dalam kurun
waktu enam bulan semenjak Perpres disahkan, dan penyusunan Rencana
Aksi Daerah serta Peta Jalan diselesaikan dalam kurun waktu satu tahun.

1.4. Prinsip-prinsip Pelaksanaan SDGs


Beranjak dari pengalaman semua negara dalam melaksanakan
pencapaian target-target MDGs yang belum optimal, disepakati perlunya
penyempurnaan paradigma untuk kelanjutan MDGs menjadi TPB/SDGs.
TPB/SDGs dilaksanakan dengan mengedepankan prinsip-prinsip
- 51 -

pembangunan yang universal, tidak hanya dilaksanakan oleh negara kurang


berkembang dan negara berkembang, namun juga oleh negara maju untuk
kemajuan seluruh bangsa di dunia.

TPB/SDGs merupakan kesatuan antara dimensi pembangunan sosial,


ekonomi dan lingkungan yang komprehensif serta saling terkait. Kemajuan
pada satu dimensi pembangunan memerlukan keterlibatan aktif dari dimensi
pembangunan lainnya. TPB/SDGs juga merupakan aksi dan katalis global
untuk kemitraan internasional dalam pencapaian pembangunan
berkelanjutan. TPB/SDGs menekankan pentingnya pemenuhan hak asasi
manusia dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pelaksanaannya harus
mampu memberi manfaat kepada semua orang, khususnya kelompok rentan
dan disabilitas. Prinsip ini dikenal dengan istilah "No one left behind" atau
“Tidak ada seorangpun yang Tertinggal”. Untuk melaksanakan TPB/SDGs,
Indonesia menjalankan prinsip inklusif dengan melibatkan 4 platform
partisipasi yang terdiri atas Pemerintah dan Parlemen, Akademisi dan Pakar,
Filantropi dan Pelaku Usaha, Organisasi Masyarakat Sipil dan Media dengan
fokus pada kelompok rentan dan kaum disabilitas, termasuk kelompok anak,
perempuan dan pemuda.

Setiap platform ini memiliki peran masing-masing, namun saling terkait.


Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, memiliki peran untuk
menetapkan kebijakan dan peraturan, memformulasikan perencanaan dan
alokasi anggaran, melaksanakan, memonitor, mengevaluasi dan melaporkan
hasil pencapaian. Sementara, fungsi dari Dewan Perwakilan Rakyat adalah
untuk mengawasi anggaran, pelaksanaan dan pemantauan TPB/SDGs.
Organisasi masyarakat sipil dan media berperan untuk mendiseminasikan
dan melakukan advokasi tentang TPB/SDGs, membangun kesadaran
masyarakat, memfasilitasi program dan pelaksanaannya serta turut serta
dalam pemantauan dan evaluasi. Filantropi dan pelaku usaha, berperan
untuk melakukan advokasi di antara para pelaku usaha dan sektor bisnis,
memfasilitasi dan melaksanakan program, meningkatkan kapasitas
masyarakat, serta memberikan dukungan pendanaan. Peran serta para pakar
dan akademisi berpijak pada fungsi utama pendidikan dan berdasar pada Tri
Dharma Perguruan Tinggi yaitu mendidik, melakukan riset, dan
melaksanakan pengabdian masyarakat.
- 52 -

TPB/SDGs tidak hanya mencakup Tujuan dan Target, namun juga Cara
Pelaksanaan yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan meliputi
kebijakan, pendanaan, teknologi dan peningkatan kapasitas, serta
ketersediaan data untuk memastikan tercapainya semua Tujuan. Disamping
itu, sumber pembiayaan TPB/SDGs tidak hanya bertumpu pada anggaran
pemerintah, namun diperluas dengan sumber-sumber dari pihak swasta dan
sumber-sumber lain yang tidak mengikat dan sejalan dengan peraturan
perundangan yang berlaku.

Dengan memperhatikan seluruh prinsip-prinsip pelaksanaan TPB/SDGs


di atas, Indonesia berketetapan untuk menjadikan TPB/SDGs sebagai suatu
“gerakan bersama” dalam mencapai masyarakat yang lebih sejahtera.
Penyusunan RAN TPB/SDGs ini juga telah melibatkan sejauh mungkin
seluruh platform yang tercermin pada Matriks Rencana Aksi baik yang akan
dilaksanakan oleh Pemerintah maupun Nonpemerintah.

1.5. Pembiayaan SDGs


Sebagai negara yang berkomitmen kuat menjalankan SDGs, Indonesia
juga mengupayakan semaksimal mungkin berbagai sumber pembiayaan
untuk pendanaan pelaksanaan SDGs, baik yang bersifat konvensional
maupun berbagai skema yang bersifat inovatif (innovative financing). Adapun
sumber-sumber pembiayaan tersebut berasal dari:

Optimalisasi Penerimaan Negara. Penerimaan negara yang berasal dari


pajak, cukai, pendapatan bukan pajak, hibah (grant), retribusi, dll akan terus
dioptimalkan. Sumber-sumber pembiayaan itu bahkan menjadi salah satu
indikator TPB/SDGs pada Goal 17 untuk memastikan sarana pelaksanaan
TPB/SDGs (means of implementation). Optimalisasi pendanaan dari pajak kini
menjadi tumpuan utama pembiayaan karena Indonesia masuk kategori
sebagai negara pendapatan menengah bawah (lower-middle income country),
sehingga lebih sulit untuk mendapatkan bantuan luar negeri.

Sumber Pembiayaan Nonpemerintah dari Masyarakat. Kedermawanan


masyarakat Indonesia sangatlah tinggi, bahkan survei Gallup (2016)
menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara dengan masyarakat kedua
paling dermawan di dunia setelah Myanmar. Kegiatan filantropi di Indonesia
menunjukan perkembangan yang ditunjukan dengan makin banyak institusi
yang bertujuan berderma dan menolong sesama, baik berbasis keagamaan
- 53 -

dan keluarga. Dana sosial keagamaan misalnya melalui Zakat, Infaq,


Shadaqah, Perpuluhan, Kolekte dan Dana Punia, mempunyai potensi yang
sangat besar. Dari Zakat saja diperkirakan potensinya sekitar Rp 213
triliun/tahun namun baru tergalang kurang dari 2 persen, belum bila
ditambahkan yang lainnya.

Kedermawanan melalui Corporate Social Responsibility (CSR) kini juga


terus berkembang, diperkirakan tahun 2015 sudah mencapai lebih dari Rp
12 triliun per tahun. CSR ini juga akan makin berkembang dan terarah
dengan adanya “ISO 26000 : Guidance Standard on Social Responsibility” yang
menjadi standar pedoman bersifat sukarela mengenai tanggung tanggung
jawab sosial institusi, serta terkait dengan SDGs.

Sumber Lain yang Sah dan Tidak Mengikat. Pembiayaan inovatif kini
juga dikembangkan untuk pembiayaan TPB/SDGs misalnya melalui PINA
(Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemerintah), KPBU (Kerja sama
Pemerintah dan Badan Usaha), pembiayaan melalui pasar modal (mis: Kehati
Index) dan pasar uang (green bond), pembiayaan berkelanjutan melalui
Lembaga Keuangan (Bank, LKM, modal ventura, dll), mekanisme debt swap
to SDGs, mekanisme impact investing, crowd financing, serta pembiayaan
inovatif melalui blended finance (Pemerintah, Swasta, Filantropi).

Salah satu skema pembiayaan yang dapat ditempuh oleh pemerintah


pusat dan daerah adalah skema KPBU. Terdapat 19 sektor KPBU yang
mendukung pencapaian TPB/SDGs khususnya untuk pencapaian 9 Tujuan
TPB/SDGs. Sebagai contoh, sektor ketenagalistrikan, migas dan Energi Baru
Terbarukan serta konservasi energi mendukung pencapaian Tujuan 7.

1.6. Metodologi Penyusunan Rencana Aksi Nasional TPB/SDGs


Sesuai dengan mandat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 tahun
2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembanguna Berkelanjutan,
maka dalam waktu enam bulan sejak diundangkan pada tanggal 10 Juli 2017,
dokumen Rencana Aksi Nasional (RAN) TPB/SDGs 2017-2019 harus
ditetapkan. Perpres merupakan pedoman bagi kementerian/lembaga dan
juga merupakan acuan bagi pihak nonpemerintah, oleh karena itu peran
setiap pihak dalam penyusunan dokumen RAN menjadi sangat penting.
- 54 -

Dengan koordinasi Kementerian Perencanaan Pembangunan


Nasional/BAPPENAS, setiap tahap penyusunan RAN TPB/SDGs melibatkan
keempat platform partisipasi yang dilakukan melalui proses sebagai berikut:

1. Sidang pleno untuk membahas tahapan dan tata cara penyusunan


RAN TPB/SDGs terbagi dalam dua kali sidang dipimpin oleh Ketua
Tim Pelaksana. Sidang pertama melibatkan seluruh
kementerian/lembaga yang terkait dengan isu TPB/SDGs. Sidang
pleno kedua melibatkan pihak nonpemerintah yang terdiri dari
filantropi dan pelaku usaha, organisasi kemasyarakatan, dan
akademisi, serta media. Sidang pleno kedua ini menekankan
keterlibatan aktif dari pihak nonpemerintah dalam penyusunan
RAN serta turut berpartisipasi dan berkontribusi dalam program
dan kegiatan yang tertuang pada aksi-aksi untuk memastikan
penerapan prinsip inklusif.
2. Tahap berikutnya adalah penyelenggaraan beberapa seri pertemuan
di masing-masing pokja dan sub pokja setiap Tujuan untuk
membahas pengisian matriks RAN. Matriks terdiri dari matriks
bagian 1 yang merupakan matrik utama yang berisi target tahunan
setiap indikator, matriks bagian 2 yang berisi program dan kegiatan
pemerintah, serta matriks bagian 3 yang merupakan program dan
kegiatan nonpemerintah. Dalam proses penyusunan matriks
nonpemerintah, beberapa diskusi intensif dan workshop antara
BAPPENAS, selaku koordinator pelaksana TPB/SDGs, dengan
pihak-pihak nonpemerintah dilakukan untuk memastikan program
dan kegiatan nonpemerintah yang sesuai untuk pencapaian suatu
indikator dapat secara tepat tertuang pada matriks bagian 3.
3. Selanjutnya, masing-masing sub kelompok kerja (Pokja) setiap
Tujuan juga melakukan pembahasan terkait analisa situasi,
permasalahan, dan tantangan dari hasil yang sudah ada saat ini
dengan didukung oleh data dasar (baseline) secara runtun waktu
(series) selama sepuluh tahun atau sesuai dengan ketersediaan
data. Pokja dan sub pokja juga melakukan pembahasan kebijakan,
target, program, kegiatan dan indikator output terkait yang telah
dicapai dan ditargetkan hingga tahun 2019.
4. Proses sangat penting lainnya yang menjadi bagian dari penerapan
prinsip inklusif dan memastikan keterlibatan semua pihak adalah
- 55 -

melalui sistem daring (online) lewat laman (website) dan surat


elektronik (email). Melalui sistem ini, Tim Pelaksana TPB/SDGs
mengajak secara resmi seluruh platform untuk berkontribusi dalam
penyusunan RAN.

1.7. Sistematika Rencana Aksi Nasional TPB/SDGs

Dokumen Rencana Aksi Nasional (RAN) TPB/SDGs Indonesia terdiri atas


lima bagian, sebagai berikut:

Bab pertama tentang pendahuluan menjelaskan mengenai keselarasan


TPB/SDGs dengan Nawacita, bagaimana TPB/SDGs menyempurnakan
MDGs dan juga komitmen Indonesia dalam melaksanakan TPB/SDGs. Bab
ini menjabarkan pula platform partisipatif dalam pelaksanaan TPB/SDGs di
Indonesia sesuai dengan perannya masing-masing dan pembiayaan
TPB/SDGs serta potensi pembiayaan lainnya. Proses penyusuan RAN juga
menjadi satu bagian penting yang dibahas di bab pertama.

Bab kedua menjabarkan tentang kondisi pencapaian, permasalahan,


dan tantangan yang dihadapi Indonesia untuk beberapa indikator utama dari
setiap Tujuan. Bab ini menjadi gambaran akan data dasar (baseline) dan
capaian hingga tahun 2016 yang menjadi tolak ukur dalam penentuan target,
program dan kegiatan untuk pencapaian setiap indikator TPB/SDGs hingga
tahun 2019.

Bab ketiga merupakan bab yang menunjukkan target dan arah


kebijakan pemerintah Indonesia yang terdapat pada RPJMN 2015-2019 yang
selaras dengan setiap Tujuan TPB/SDGs. Berdasarkan pada arah kebijakan
ini, maka pemerintah menetapkan program-program pembangunan untuk
pencapaian setiap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang telah tertuang
di dalam dokumen perencanaan baik Rencana Strategis (Renstra)
Kementerian/Lembaga maupun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) setiap
tahunnya. Bab ini juga menjelaskan garis besar dari program-program
nonpemerintah yang secara lebih rinci tertuang dalam matriks yang ada di
lampiran RAN ini.

Bab keempat menerangkan tentang mekanisme pemantauan, evaluasi


dan pelaporan, dan tanggung jawab masing-masing platform partisipatif serta
waktu pelaksanaan RAN TPB/SDGs 2017-2019. Bab ini berisi mekanisme
- 56 -

pemantauan, evaluasi dan pelaporan bagi pemerintah dan nonpemerintah.


Mekanisme bagi pemerintah mengacu pada PP No. 39 tahun 2006 tentang
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.
Sedangkan mekanisme pemantauan, evaluasi dan pelaporan bagi pihak
nonpemerintah dilakukan berdasarkan self-assessment. Kedua mekanisme
ini nantinya akan disinergikan dan digabungkan sehingga menjadi satu
kesatuan laporan atas pencapaian seluruh target dan indikator TPB/SDGs
Indonesia.

Bab kelima merupakan penutup yang berisi tentang kaidah pelaksanaan


TPB/SDGs, serta upaya dan proses yang dilakukan dalam penyusunan RAN.
Bab ini juga menerangkan tentang kesempatan kaji ulang dari dokumen RAN
TPB/SDGs khususnya untuk keterlibatan nonpemerintah yang tertuang
pada program dan kegiatannya.
- 57 -

BAB II
KONDISI PENCAPAIAN DAN TANTANGAN PELAKSANAAN SDGs

2.1. Mengakhiri Segala Bentuk Kemiskinan Dimana Pun


Mengurangi Kemiskinan di Semua Dimensi. Tingkat kemiskinan di
Indonesia mengalami penurunan cukup signifikan. Dengan menggunakan
ukuran garis kemiskinan nasional, persentase penduduk yang hidup di
bawah garis kemiskinan juga mengalami penurunan dari 13,33% pada tahun
2010 menjadi 10,64% pada tahun 2017 (BPS, angka Maret). Angka tersebut
setara dengan penurunan jumlah penduduk miskin dari 31,02 juta penduduk
pada tahun 2010 menjadi 27,7 juta penduduk yang berarti secara rata-rata,
jumlah penduduk miskin menurun 600 ribu jiwa/tahun.

Penanggulangan kemiskinan di Indonesia dihadapkan pada laju


penurunan angka kemiskinan yang semakin melambat. Selama kurun waktu
2010-2017, rata-rata laju penurunan angka kemiskinan hanya sebesar
0,44%. Laju penurunan angka kemiskinan tertinggi dicapai pada tahun 2011
dengan penurunan sebesar 0,84%, sementara laju penurunan terendah
sebesar 0,03% terjadi pada tahun 2015. Laju penurunan angka kemiskinan
di wilayah perdesaan cenderung lebih lambat dibandingkan dengan wilayah
perkotaan pada periode 2015-2016.

Gambar 1. Laju Penurunan Angka Kemiskinan, 2010-2017


Sumber: BPS 2017, diolah Bappenas

Isu lain terkait dengan upaya penanggulangan kemiskinan adalah


terjadinya laju pertumbuhan pengeluaran kelompok menengah ke bawah
yang lebih rendah dari pada rata-rata nasional. Secara umum, selama periode
- 58 -

Maret 2016 terhadap Maret 2017, rata-rata pertumbuhan konsumsi


masyarakat adalah 9,54%. Pertumbuhan konsumsi antarkelompok
pengeluaran bervariasi yang diindikasikan dengan kelompok 10% teratas
mengalami pertumbuhan terendah, yaitu sebesar 6,92%. Terkait dengan
upaya penanggulangan kemiskinan, yang perlu mendapat perhatian adalah
rendahnya pertumbuhan konsumsi pada 20% kelompok pengeluaran
terbawah. Rendahnya pertumbuhan konsumsi tersebut secara tidak
langsung menghambat upaya penanggulangan kemiskinan dan menandakan
perlunya upaya peningkatan pendapatan agar konsumsi kelompok 20%
terbawah mengalami peningkatan.

14
12 Rata-rata = 9,54
Persentase Kenaikan

10
Tahunan (%)

8
6
4
2 6,98 9,06 12,13 11,02 10,01 11,56 11,22 10,12 11,37 6,92
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Desil Pengeluaran

Gambar 2. Pertumbuhan Konsumsi Masyarakat, Maret 2016 – Maret


2017
Sumber: TNP2K, 2017

Upaya pengendalian harga kebutuhan pokok menjadi bagian yang tidak


terpisahkan dalam menurunkan angka kemiskinan. Peningkatan harga
kebutuhan pokok yang tidak terkendali, terutama pada komponen
pembentuk garis kemiskinan memperlambat upaya penanggulangan
kemiskinan nasional. Selama tiga periode publikasi angka kemiskinan
nasional yang dikeluarkan oleh BPS menunjukkan bahwa tingkat
pertumbuhan garis kemiskinan cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan
rata-rata inflasi secara umum. Bahkan pada periode September 2016
terhadap Maret 2017 menunjukkan bahwa pertumbuhan konsumsi
kelompok 10% terbawah lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan
garis kemiskinan.
- 59 -

Gambar 3. Pertumbuhan Konsumsi Penduduk Miskin, 2016-2017


Sumber: TNP2K, 2017

Upaya menurunkan angka kemiskinan dihadapkan pada tantangan


dimensi lainnya, yaitu rendahnya intensitas program penanggulangan
kemiskinan yang berbasis penciptaan pendapatan. Upaya terkait dengan
meringankan beban pengeluaran telah banyak dilakukan oleh pemerintah
melalui berbagai program perlindungan sosial antara lain Program Keluarga
Harapan (PKH), Program Beras Sejahtera (Rastra), Program Bantuan Pangan
Non Tunai (BPNT), Program Indonesia Pintar (PIP), dan Program Indonesia
Sehat (PIS). Namun, upaya penanggulangan kemiskinan yang berbasis pada
upaya untuk meningkatkan pendapatan masih relatif rendah. Upaya yang
telah dilakukan pemerintah sejauh ini antara lain Program Kredit Usaha
Rakyat (KUR) dan Program Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Upaya tersebut
sejauh ini masih belum optimal yang tercermin dari masih rendahnya
pertumbuhan pendapatan kelompok 40% terbawah dibandingkan dengan
rata-rata nasional.

Sistem Perlindungan Sosial Nasional. Sampai dengan Desember 2017,


jumlah peserta JKN adalah 187,9 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak
92,4 juta jiwa (49,14%) peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari APBN.
Sementara, peserta PBI JKN dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) mencapai 20,3 juta jiwa (10,8%). Secara kumulatif, peserta JKN yang
dibiayai oleh pemerintah sebagai penerima bantuan iuran (APBN dan APBD)
mencapai 112,7 juta jiwa peserta atau hampir 60% dari total peserta.
Sementara Pekerja Penerima Upah (PPU) JKN hanya mencapai 44,9 juta atau
23,8%. Tantangan utama yang dihadapi dalam rangka perluasan cakupan
kepesertaan adalah rendahnya peserta yang termasuk dalam kategori
mandiri, hanya sekitar 16% dari seluruh peserta aktif. Sementara itu masih
- 60 -

terdapat 30% penduduk di Indonesia yang belum tercakup dalam


kepesertaan JKN.

Jumlah peserta Jaminan Sosial Bidang Ketenagakerjaan pada Desember


2017 sekitar 26,2 juta pekerja. Kepesertaan tersebut mengalami peningkatan
sekitar 15,91% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun, tingkat
kepesertaan Jaminan Sosial Bidang Ketenagakerjaan relatif rendah yaitu
sekitar 21,68% dari seluruh pekerja aktif di Indonesia. Tantangan bagi
penyediaan jaminan sosial bidang ketenagakerjaan adalah memperluas
cakupan kepesertaan pada sektor informal yaitu dalam kelompok pekerja
bukan penerima upah atau pekerja mandiri.

Akses Terhadap Pelayanan Dasar untuk Penduduk Kelompok 40%


Terbawah. Akses pelayanan kesehatan di Indonesia mengalami peningkatan
pada beberapa aspek. Pada aspek aksesibilitas persalinan yang ditolong oleh
fasilitas kesehatan, meningkat dari 79,82% pada tahun 2010 menjadi 74,89%
pada tahun 2017. Persentase Pasangan Usia Subur (PUS) yang menjadi
peserta KB cenderung menurun, yaitu sebesar 69,94% pada tahun 2010
menjadi 59,7% pada tahun 2017. Kondisi ini merupakan tantangan bagi
Indonesia pada aspek pemenuhan hak reproduksi yang berdampak pada
pertumbuhan penduduk, disamping adanya kesenjangan pencapaian
aksesibilitas kesehatan antarwilayah.

Aksesibilitas penduduk terhadap kebutuhan dasar perumahan


mengalami peningkatan. Pada aspek pemenuhan kebutuhan sumber air
minum yang layak meningkat menjadi 62,75% pada tahun 2017. Angka
tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2010 yang sebesar 46,26%.
Disisi lain, akses terhadap sanitasi layak juga mengalami peningkatan dari
35,06% pada tahun 2010 menjadi sebesar 53,81% pada tahun 2017. Ketiga
indikator aksesibilitas kebutuhan perumahan yang memadai menunjukkan
kecenderungan yang positif. Meskipun demikian, terdapat permasalahan jika
ditinjau dari aspek kewilayahan, karena masih terjadi kesenjangan
aksesibilitas kebutuhan dasar perumahan antarprovinsi dan antarawilayah
perkotaaan dan perdesaan. Indonesia sampai dengan saat ini masih
dihadapkan pada pemenuhan pemerataan aksesibilitas perumahan yang
layak antarwilayah. Selain itu, pemenuhan kebutuhan penerangan yang
bersumber dari listrik PLN juga mengalami peningkatan menjadi 94,52%
pada tahun 2017 dari sebelumnya sebesar 90,23% pada tahun 2010.
- 61 -

Akses Pelayanan Pendidikan, telah terjadi peningkatan partisipasi


pendidikan yang ditunjukan dengan Angka Partisipasi Murni (APM) pada
semua jenjang pendidikan. Namun, pendidikan dasar setingkat
SD/MI/Sederajat APM hanya mengalami sedikit peningkatan dibandingkan
jenjang pendidikan lainnya yaitu sebesar 2,80%, atau meningkat menjadi
97,21% pada tahun 2017 dari sebelumnya 94,41% pada tahun 2010. Hal ini
menunjukkan bahwa hampir seluruh anak usia sekolah dasar telah
bersekolah. Peningkatan APM cukup signifikan terlihat pada jenjang
pendidikan menengah pertama atau SMP/MTs/Sederajat yaitu sebesar
13,04% dari sebelumnya 63,51% pada tahun 2010 yang meningkat menjadi
76,55% pada tahun 2017. Hal yang sama terjadi juga pada jenjang
pendidikan menengah atas yaitu SMA/SMK/MA/sederajat yang ditunjukkan
dengan APM pada tahun 2010 adalah 32,30%, pada tahun 2017 meningkat
menjadi 52,21%.

Masalah yang masih dihadapi Indonesia terkait dengan aksesibilitas


pendidikan adalah disparitas antarwilayah, terutama untuk jenjang
pendidikan menengah pertama dan atas.

2.2. Menghilangkan Kelaparan, Mencapai Ketahanan Pangan dan Gizi yang


Baik, serta Meningkatkan Pertanian Berkelanjutan

Menghilangkan Kelaparan. Proporsi penduduk dengan asupan kalori


minimum di bawah 1.400 kkal/kapita/hari atau penduduk sangat rawan
pangan, selama tahun 2011-2016 berfluktuasi dengan kecenderungan
menurun. Pada tahun 2012, proporsi tersebut adalah sebesar 19,54% dan
terus menurun menjadi sebesar 12,69% pada tahun 2016 (Susenas). Pola
yang sama terjadi pada seluruh kelompok pendapatan. Pada kelompok
penduduk termiskin (kuintil 1), proporsi penduduk rawan pangan pada tahun
2011 adalah sebesar 37,3%, kemudian meningkat menjadi 41,8% (2012), dan
selanjutnya menurun hingga menjadi 32,8% (2016). Selain itu, masih
ditemukan penduduk dengan konsumsi kalori perkapita per hari <1400 kkal
pada kelompok pendapatan tertinggi (kuintil 5).

Dari sisi kebutuhan pangan, masalah dan tantangan yang dihadapi


antara lain: (1) permintaan pangan dalam hal: jumlah, keragaman, kualitas,
kandungan gizi, serta keamanan pangan, sejalan dengan peningkatan jumlah
penduduk, pendapatan rumah tangga, dan pengetahuan gizi masyarakat; (2)
- 62 -

permintaan makanan jadi dan kebiasaan makan di luar rumah meningkat


sejalan dengan urbanisasi dan meningkatnya proporsi perempuan bekerja;
dan (3) akses pangan bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil
termasuk pulau-pulau kecil (akses fisik) dan bagi masyarakat berpendapatan
rendah (akses ekonomi) masih terbatas.

Menghilangkan Segala Bentuk Kekurangan Gizi. Prevalensi stunting


pada anak bayi di bawah lima tahun (balita) dan bayi di bawah dua tahun
(baduta) masih cukup tinggi, walaupun menunjukkan kecenderungan yang
menurun selama periode 2010-2016. Pada tahun 2016 proporsi stunting pada
anak balita adalah sebesar 33,6% (Sirkesnas) menurun dari angka 35,6%
(Riskesdas, 2010). Sementara pada anak baduta, proporsi stunting adalah
sebesar 26,1% (Sirkesnas, 2016) menurun dari 32,9% (Riskesdas, 2013).
Sementara itu, prevalensi balita kurus menurun cukup signifikan dari 13,3%
(Riskesdas, 2010) menjadi 9,8% (Sirkesnas, 2016). Salah satu faktor yang
berperan penting dalam mempengaruhi status gizi balita adalah status gizi
ibu hamil dan pola pemberian ASI eksklusif. Namun, prevalensi anemia pada
ibu hamil menunjukkan kecenderungan yang meningkat dari 24,5%
(Riskesdas, 2007) menjadi 54,9% (Sirkesnas, 2016). Cakupan ASI eksklusif
juga berfluktuasi dari sebesar 15,3% (Riskesdas, 2010) meningkat menjadi
38% (Riskesdas, 2013), kemudian turun kembali menjadi 22,8% (Sirkesnas,
2016).

Permasalahan kekurangan gizi pada anak erat kaitannya dengan


kemiskinan dan ketahanan pangan rumah tangga. Rendahnya ketahanan
pangan rumah tangga dapat menyebabkan rendahnya kuantitas dan kualitas
asupan gizi anak. Faktor lain yang mempengaruhi adalah buruknya pola
asuh terutama pemberian makanan bayi dan balita yang disebabkan oleh
rendahnya tingkat pendidikan orangtua, buruknya kondisi lingkungan
seperti akses sanitasi dan air bersih, dan rendahnya akses pada fasilitas
kesehatan.

Di sisi lain, terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada prevalensi


obesitas (kegemukan). Pada tahun 2013, 11,8% anak balita mengalami
obesitas. Hal yang sama terjadi pada penduduk dewasa (usia lebih dari 18
tahun). Prevalensi obesitas pada kelompok ini meningkat dari 11,7%
(Riskesdas, 2010) menjadi 15,4% (Riskesdas, 2013), dan meningkat kembali
menjadi 20,7% (Sirkesnas, 2016). Dengan memperhatikan masalah gizi, saat
- 63 -

ini Indonesia menghadapi beban ganda permasalahan gizi, yaitu


permasalahan gizi kurang dan gizi lebih.

Stunting Balita
50 36,8 37,2
35,6 33,6
40

Proporsi (%)
30
20
10
0
2007 2010 2013 2016*

Stunting Baduta
50
40 36,8
Proporsi (%)

32,9
30 26,1

20
10
0
2007 2013 2016*

Gambar 4. Prevalensi Stunting pada Balita dan Baduta, 2007-2016


Sumber: Riskesdas Tahun 2007, 2010, dan 2013, *Hasil Sementara Sirkesnas 2016

Kualitas konsumsi pangan masyarakat diukur dengan skor Pola Pangan


Harapan/PPH (Desirable Dietary Pattern). Skor PPH ideal adalah 100 yang
menggambarkan komposisi kelompok pangan utama yang dapat memenuhi
kebutuhan kalori dan zat gizi lainnya untuk dapat hidup sehat, aktif, dan
produktif. Selama periode 2009-2016 kualitas konsumsi pangan masyarakat
berfluktuasi, dengan rata-rata sebesar 82,9% dan pada tahun 2016 skor PPH
mencapai 86,0% (Badan Ketahanan Pangan). Pengetahuan pangan dan gizi
masyarakat dalam pengembangan pola konsumsi pangan yang beragam
bergizi seimbang (B2SA) masih rendah. Hal inilah yang mempengaruhi pola
permintaan pangan rumah tangga yang belum berkualitas.

Menggandakan Produktivitas Pertanian dan Menjamin Sistem Produksi


Pangan Berkelanjutan. Pada periode 2010-2016, produksi padi meningkat
rata-rata per tahun sekitar 2,99% dan jagung 4,27%, sementara produksi
kedelai cenderung menurun. Untuk bawang merah dan cabai (cabai besar
dan cabai merah) rata-rata pertumbuhan cukup tinggi, yaitu 5,82% per tahun
dan 8,81% per tahun.
- 64 -

Produksi sumber protein hewani asal ternak yaitu daging sapi, daging
ayam, dan daging lainnya rata-rata setiap tahun meningkat sebesar 4,27%
dan telur (ayam ras, ayam kampung, itik/bebek, dan puyuh) sebesar 6,35%.
Produksi sumber protein hewani asal ikan pertumbuhannya meningkat
pesat, yaitu untuk perikanan tangkap rata-rata per tahun sebesar 4,06% dan
perikanan budidaya sekitar 18,30% (Pusat Data dan Statistik Pertanian,
Kementan; dan Pusat Data, Statistik, dan Informasi KKP).

Dalam penyediaan pangan, tantangan dan masalah yang dihadapi


antara lain: (1) konversi lahan pertanian pangan terus berlangsung
sementara perluasan/pembukaan lahan pertanian terbatas; (2) degradasi
kualitas sumber daya air dan perairan serta meningkatnya persaingan
pemanfaatan air dengan penggunaan lain; (3) usaha pertanian pangan
didominasi usaha tani skala kecil dengan rata-rata usia petani yang semakin
tua (aging farmer) dan pendidikan formal yang relatif rendah, yang
mengakibatkan akses pada sumber teknologi, informasi, pasar, dan
pembiayaan usaha terbatas; (4) frekuensi dan intensitas kejadian perubahan
iklim ekstrim semakin tinggi; (5) proporsi kehilangan hasil dan pemborosan
pangan (food losses and waste) masih besar; (6) prasarana logistik dan
distribusi pangan belum merata terutama di wilayah timur Indonesia,
menyebabkan kecukupan dan kontinuitas penyediaan pangan terbatas dan
berdampak pada risiko rentan pangan di wilayah tersebut; dan (7) kemitraan
yang setara antara usaha pertanian skala kecil dan besar masih sangat
terbatas.

Dalam upaya mencapai pertanian berkelanjutan, pemerintah melepas


varietas unggul tanaman pangan yang sesuai dengan agroekosistem dan
mampu merespon perubahan lingkungan. Sejak pertengahan tahun 1970-an,
Indonesia mulai mengembangkan berbagai varietas unggul baru (VUB)
tanaman pangan bekerja sama dengan lembaga penelitian internasional.
Sampai dengan tahun 2015, telah dilepas lebih dari 400 VUB padi inbrida
hasil pemuliaan para peneliti (pemulia atau breeder) Indonesia dan 100 VUB
padi hibrida yang dihasilkan peneliti Indonesia dan yang diintroduksi oleh
perusahaan multinasional. Selama periode 2010-2016, pemerintah telah
melepas 60 VUB padi, 31 VUB jagung, dan 11 VUB kedelai hasil para peneliti
nasional (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian/Balitbangtan).
Untuk tanaman padi, VUB dirancang untuk dimanfaatkan pada berbagai
agroekosistem, yaitu 35 varietas di lahan irigasi, 10 varietas di lahan tadah
- 65 -

hujan/kering, dan 6 varietas di lahan rawa. Untuk tanaman jagung, dari 31


VUB sebanyak 9 verietas berupa jenis VUB hibrida.

Untuk proporsi hewan ternak dan sejenisnya yang diklasifikasikan


menurut tingkat risiko kepunahan, sejak 1998 Balitbangtan telah melakukan
eksplorasi sumber daya genetik hewan ternak lokal rumpun ayam, itik, dan
domba. Berdasarkan hasil eksplorasi dan identifikasi karakterisasi sifat-sifat
produksi ternak, selanjutnya dilakukan serangkaian proses seleksi untuk
mendapatkan rumpun atau galur ternak yang menghasilkan bibit unggul.
Melalui proses pemuliaan ternak ini, pada tahun 2014-2016 telah dilepas
satu bibit unggul ayam lokal petelur, satu bibit unggul ayam pedaging, dua
itik unggul, dan satu ternak domba komposit Sumatera (komposisi genetik
50% domba lokal, 25% St. Croix, 25 Barbados Blackbelly).

2.3. Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Meningkatkan Kesejahteraan


Seluruh Penduduk Semua Usia

Mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI). Salah satu upaya kunci yang
dilakukan pemerintah untuk mengurangi AKI adalah memastikan setiap
persalinan dilakukan di fasilitas kesehatan. Menurut SDKI, persalinan di
fasilitas kesehatan meningkat dari 46% (2007) menjadi 63,2% (2012).
Selanjutnya, data Susenas menunjukkan peningkatan menjadi 77,6% (2015)
dan 79,7% (2016). Proporsi kelahiran yang dibantu oleh tenaga medis
profesional berdasarkan SDKI juga meningkat dari 73% (2007) menjadi 83%
(2012). Pada akhir pelaksanaan MDGs (2015), AKI telah menurun dari 346
kematian (SP 2010) menjadi 305 kematian per 100.000 kelahiran hidup
(SUPAS 2015), yang berarti penurunan sebesar 2,4% setiap tahun (Annual
Reduction Rate/ARR). Target RPJMN pada tahun 2019 sebesar 306 kematian
ibu per 100.000 kelahiran hidup telah tercapai. Dibutuhkan ARR sebesar
9,5% untuk mencapai target TPB/SDGs AKI yaitu kurang dari 70 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 2030.

Mengakhiri Kematian Bayi dan Balita. Angka Kematian Bayi (AKB) dan
Balita (AKBa) terus menurun, walaupun melambat sejak tahun 2002.
Sementara itu, Angka Kematian Neonatal (AKN) mengalami stagnasi sejak
tahun 2007, dengan ARR sebesar 0,5% per tahun. Dibutuhkan ARR sebesar
3% untuk mencapai target TPB/SDGs sebesar 12 per 1.000 kelahiran hidup
pada 2030. Sementara, data SDKI dan Riskesdas menunjukkan cakupan
- 66 -

imunisasi dasar lengkap (IDL) terus mengalami peningkatan (Gambar 5).


Dalam SDKI, imunisasi dasar lengkap (IDL) didefinisikan sebagai persentase
anak usia 12-23 bulan yang menerima imunisasi BCG, campak, dan tiga kali
untuk DPT dan polio. Sementara itu, menurut Riskesdas adalah jika anak 12-
23 bulan sudah mendapatkan semua jenis imunisasi: satu kali HB-0, satu
kali BCG, tiga kali DPT-HB, empat kali polio, dan satu kali imunisasi campak.
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan kabupaten/kota yang mencapai
80% imunisasi dasar lengkap pada bayi meningkat dari 71,2% (2013) menjadi
80,7% (2016). Meskipun meningkat, sebesar 32,1% anak usia 12-23 bulan
mendapatkan imunisasi yang tidak lengkap dan 8,7% yang sama sekali tidak
pernah mendapatkan imunisasi.

70 66,0
59,0 59,2
60 52,0 53,8
Cakupan (%)

50 41,6
40
30
20
10
0
2002 2007 2010 2012 2013

SDKI Riskesdas

Gambar 5. Imunisasi Dasar Lengkap


Sumber: SDKI (2002-2012), Riskesdas (2007-2013)

Tantangan ke depan adalah: 1) peningkatan kualitas pelayanan


kesehatan dasar dan rujukan, serta kegawatdaruratan maternal termasuk
kompetensi SDM, fasilitas, puskesmas mampu Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Dasar (PONED) dan rumah sakit mampu Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK); 2) peningkatan layanan
kesehatan reproduksi bagi ibu dan remaja, serta pentingnya pemeriksaan
kehamilan dan pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan bagi ibu hamil;
3) peningkatan pengetahuan ibu tentang pola asuh bayi dan anak; 4)
peningkatan peran Posyandu; dan 5) peningkatan upaya promosi dan edukasi
kesehatan terutama imunisasi dan manfaatnya kepada masyarakat umum.

Mengakhiri Epidemi Penyakit Menular. Kasus HIV/AIDS menunjukkan


kecenderungan meningkat, namun prevalensi masih dapat ditahan di bawah
0,5%. Jumlah ODHA (orang dengan HIV dan AIDS) yang menerima
pengobatan ARV terus meningkat dari 2.381 orang (2010) menjadi 77.748
- 67 -

orang (2016). Hasil survei khusus prevalensi tuberculosis (TB) dengan metode
mikroskopis menunjukkan bahwa prevalensi TB menurun dari 297 (2013)
menjadi 257 per 100.000 penduduk (2016). Diperlukan upaya keras untuk
mencapai target RPJMN pada tahun 2019 sebesar 245 per 100.000 penduduk.
Kemajuan yang signifikan dicapai dalam upaya mengakhiri epidemi malaria,
kusta dan filariasis. Kecenderungan angka kesakitan malaria berdasarkan
Annual Paracite Incidence (API) menurun dari 1,75 (2011) menjadi 0,85 per
1000 penduduk (2015). Sampai dengan Oktober 2017, sebanyak 262
kabupaten/kota telah menerima sertifikat eliminasi malaria dan masuk
dalam tahap pemeliharaan/bebas penularan malaria. Provinsi dengan
eliminasi kusta meningkat dari 20 provinsi (2014) menjadi 23 provinsi (2016).
Jumlah kabupaten/kota yang eliminasi filariasis meningkat dari 8
kabupaten/kota (2014) menjadi 12 kabupaten/kota (2016).

Mengakhiri Kematian Akibat Penyakit Tidak Menular (PTM). Riskesdas


2013 menunjukkan prevalensi hipertensi adalah sebesar 25,8% atau hampir
40 juta penduduk di atas 18 tahun dan Diabetes Melitus (DM) sebesar 6,9%.
Prevalensi obesitas penduduk di atas usia 18 tahun meningkat dari 10,3%
(2007) menjadi 15,4% atau sekitar 23,5 juta penduduk (2013). Perilaku
merokok, selain pola makan dengan gizi tidak seimbang dan kurangnya
aktivitas fisik, menyumbang pada peningkatan prevalensi PTM di Indonesia.
Proporsi penduduk umur di atas 15 tahun yang merokok dan mengunyah
tembakau meningkat dari 34,2% (2007) menjadi 36,3% (2013). Sebesar 26,1%
penduduk kurang aktivitas fisik dan 93,5% penduduk di atas usia 10 tahun
kurang mengonsumsi buah dan sayur (2013). Sementara, 4,6% penduduk
mengonsumsi alkohol (2007), dimana 0,6% diantaranya mengonsumsi hingga
level yang berbahaya menurut standar WHO.

Tantangan untuk mengakhiri epidemi penyakit menular adalah: 1)


perluasan screening wajib pada ibu hamil; 2) perluasan penggunaan metode
Tes Cepat Molekuler (TCM) TB ke seluruh RS untuk meningkatkan temuan
kasus baru TB; 3) peningkatan upaya mencegah Multi Drug Resistance (MDR);
dan 4) peningkatan kebutuhan logistik, SDM dan pembiayaan untuk
HIV/AIDS (obat ARV, reagen dan diagnostic kit) dan TB. Sementara,
tantangan untuk menurunkan kematian akibat PTM diantaranya: 1)
penjangkauan 2/3 penderita PTM yang belum mengetahui bahwa telah
menderita PTM; 2) peningkatan upaya promotif dan preventif untuk
pengendalian faktor risiko PTM; dan 3) peningkatan kuantitas dan kualitas
- 68 -

SDM, serta fasilitas layanan kesehatan seiring dengan meningkatnya jumlah


penderita PTM.

Akses Layanan Kesehatan Seksual dan Reproduksi. Berdasarkan SDKI,


angka kelahiran total (total fertility rate/TFR) mengalami stagnasi dalam satu
dekade terakhir, yaitu 2,6 anak per 1.000 perempuan, dari target RPJMN
sebesar 2,3 anak per 1.000 perempuan. Sementara itu, angka kelahiran
perempuan usia 15-19 tahun (age specific fertility rate/ASFR) menurun dari
51 (2007) menjadi 48 kelahiran per 1.000 perempuan (2012). Diperlukan
upaya untuk memenuhi target RPJMN 2019 sebesar 38 kelahiran per 1.000
perempuan. Dalam upaya meningkatkan layanan kesehatan reproduksi,
angka pemakaian kontrasepsi (contraceptive prevalence rate/CPR) semua cara
meningkat dari 61,4% (2007) menjadi 61,9% (2012). Namun, capaian tersebut
menurun sepanjang tahun 2013-2015, dari 61,98% menjadi 59,98%
(Susenas). Tantangan ke depan adalah: 1) peningkatan partisipasi pendidikan
perempuan untuk mencegah pernikahan dini; 2) peningkatan penggunaan
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP); dan 3) peningkatan pendidikan
kesehatan reproduksi terutama bagi anak usia sekolah.

Mencapai Cakupan Kesehatan Universal. Jumlah penduduk yang


tercakup dalam JKN terus ditingkatkan. Sampai dengan 31 Desember 2017,
sebanyak 187,9 juta penduduk telah menjadi peserta. Berdasarkan Susenas,
perluasan cakupan berdampak pada menurunnya unmet need pelayanan
kesehatan dari 9,9% (2006) menjadi 4,3% (2016). Pelaksanaan cakupan
kesehatan universal perlu diarahkan pada upaya pemerataan pelayanan
kesehatan antarwilayah. Upaya ke depan diantaranya: 1) menjangkau
kepesertaan JKN dari pekerja informal dan pekerja penerima upah; 2)
memperluas kerja sama BPJS Kesehatan dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP) swasta/mandiri; dan 3) meningkatkan akses pada fasilitas
dan tenaga kesehatan yang berkualitas di seluruh wilayah.

Meningkatkan Pemerataan Distribusi Tenaga Kesehatan, Obat dan


Vaksin. Tenaga kesehatan yang didayagunakan di fasilitas pelayanan
kesehatan semakin meningkat. Namun, distribusi dan kualitas tenaga
kesehatan belum merata. Pulau Jawa menempati jumlah terbesar (46,76%),
diikuti Sumatera (26,30%), Sulawesi (9,41%), Kalimantan (7,79%), Bali dan
Nusa Tenggara (5,96%), serta Maluku dan Papua (3,78%) (Kementerian
Kesehatan, 2015). Persentase ketersediaan obat dan vaksin di puskesmas
- 69 -

meningkat dari 75,5% (2014) menjadi 81,57% (2016). Untuk menjamin mutu
dan keamanan obat yang beredar, pengawasan obat terus ditingkatkan.
Tantangan ke depan adalah: 1) peningkatan kualitas dan profesionalisme
tenaga kesehatan; 2) pengembangan skema penempatan tenaga kesehatan
terutama untuk Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK); 3)
meningkatkan kemandirian bahan baku obat; dan 4) meningkatkan
penggunaan obat rasional dan memperkuat sistem pengawasan obat.

2.4. Menjamin Kualitas Pendidikan yang Inklusif dan Merata Serta


Meningkatkan Kesempatan Belajar Sepanjang Hayat untuk Semua.

Partisipasi pendidikan penduduk Indonesia. Pada Pendidikan Anak Usia


Dini (PAUD) usia 3-6 tahun, tingkat partisipasi pendidikan terus membaik.
Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya tingkat partisipasi PAUD usia 3-6
tahun sebesar 10,93% dari 36,52% (2010) menjadi 47,45% (2016).
Peningkatan partisipasi PAUD ini tidak terlepas dari tingginya peran dan
kepedulian masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan. Berdasarkan
data Podes 2014, sebesar 94,72% PAUD diselenggarakan oleh
masyarakat/swasta.

120,0 111,7 107,7 108,9 110,5 109,3


102,6 104,3
100,0 89,4 88,6 91,2 90,1
89,6 86,0
80,6
80,0
78,0 80,9
60,0 74,3
64,7 68,2 66,6 48,52 47,45
62,9
37,90 39,78 43,16
40,0 36,52 35,38

20,0 30,22 29,87 29,15 29,92 31,6


26,3 27,01
,0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
APK SD/MI/Sederajat APK SMP/MTs/Sederajat APK SMA/SMK/MA/Sederajat
APK PT APK PAUD 3 - 6 tahun

Gambar 6. Angka Angka Partisipasi Kasar Tingkat Pendidikan


SD/Sederajat sampai dengan Pendidikan Tinggi, 2010-2016
Sumber: Susenas 2010-2016 (diolah) dan Kemristekdikti (APK PT)
Selain itu, tingkat pendidikan penduduk pada jenjang pendidikan dasar
sampai tinggi terus meningkat. Gambar 6 menggambarkan perkembangan
Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/sederajat hingga jenjang Pendidikan
Tinggi tahun 2010-2016. Partisipasi pendidikan pada jenjang
- 70 -

SD/MI/sederajat sudah mencapai lebih dari 100%. APK SMP/MTs/sederajat


terus mengalami peningkatan dari 80,6% pada tahun 2010 menjadi 90,1%
(2016). Tingkat partisipasi jenjang SMA/SMK/MA/sederajat juga mengalami
peningkatan dari 62,9% (2010) menjadi 80,9% (2016). APK pendidikan tinggi
meningkat dari 26,3% (2010) menjadi 31,6% (2016).

Disparitas pendidikan antara perempuan dan laki-laki. Akses


masyarakat terhadap pendidikan di Indonesia sudah cukup merata yang
ditunjukkan dengan rasio APK antara perempuan dan laki-laki pada berbagai
jenjang. Pada tahun 2016, Rasio APK SD/MI/sederajat antara perempuan
dan laki-laki sebesar 0,99, rasio APK SMP/MTs/sederajat antara perempuan
dan laki-laki sebesar 1,05, dan rasio APK SMA/SMK/MA/sederajat antara
perempuan dan laki-laki sebesar 1,06. Pada jenjang pendidikan tinggi, rasio
APK perempuan terhadap laki-laki mencapai 1,16. Rasio APK antara laki-laki
dan perempuan yang mencapai 1 menandakan bahwa partisipasi pendidikan
antara laki-laki dan perempuan telah setara.

Kemampuan siswa Indonesia. Kemampuan siswa diukur dengan


menggunakan The OECD Programme for International Student Assessment
(PISA). Secara spesifik PISA mengevaluasi tiga hal yaitu kemampuan
membaca, matematika, dan sains yang telah dimulai sejak tahun 2000.
- 71 -

Membaca
500 383 420 402 382 410 396 386 409 397
400
300
200
100
0

Perempuan

Perempuan

Perempuan
Laki-Laki

Laki-Laki

Laki-Laki
Total

Total

Total
2009 2012 2015

Matematika
500 371 372 371 377 373 375 385 387 386
400
300
200
100
0
Laki-Laki
Perempuan

Laki-Laki
Perempuan

Laki-Laki
Perempuan
Total

Total

Total

2009 2012 2015

Gambar 7. Nilai Rata-Rata Tes PISA Indonesia Kemampuan Membaca


dan Matematika
Sumber: Data OECD 2009-2015

Gambar 7 memperlihatkan capaian PISA Indonesia pada tahun 2009


hingga 2015 untuk kemampuan membaca dan matematika. Dalam hal
kemampuan membaca, terlihat penurunan skor dari 402 pada tahun 2009
menjadi 397 pada tahun 2015. Sementara itu capaian kemampuan
matematika menunjukkan kecenderungan meningkat dari 371 pada tahun
2009 menjadi 386 pada tahun 2015. Dari data tersebut juga dapat terlihat
bahwa nilai rata-rata PISA laki-laki lebih rendah dibandingkan nilai rata-rata
PISA perempuan. Secara umum, hasil PISA Indonesia masih di bawah rata-
rata negara OECD. Pada tahun 2015, rata-rata capaian negara OECD untuk
kemampuan membaca adalah 493 dan matematika 490.

Selaras dengan hasil PISA, hasil Indonesian National Assessment


Programme (INAP) tahun 2016 menunjukkan bahwa kemampuan sains,
membaca dan matematika siswa di Indonesia masih rendah. Untuk
kemampuan sains hanya 1,01% siswa yang memiliki kemampuan baik,
25,38% cukup dan 73,61% memiliki kemampuan kurang dalam subyek
tersebut. Untuk kemampuan membaca 6,06% berkemampuan baik,
- 72 -

sementara siswa dengan kemampuan cukup dan kurang berturut-turut


sebesar 47,11% dan 46,83%. Dalam subyek matematika, hanya 2,29% yang
berkemampuan baik, 20,58% berkemampuan cukup, dan 73,61% kurang.

Sains 73,61 25,38 1,01

Membaca 46,83 47,11 6,06

Matematika 77,13 20,58 2,29

0 20 40 60 80 100 120

Kurang Cukup Baik

Gambar 8. Hasil Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI/INAP)


2016
Sumber: http://puspendik.kemdikbud.go.id/inap-sd/kategori

Kualitas Guru, Dosen, dan Tenaga Kependidikan. Pelaksanaan


sertifikasi guru merupakan proses pengembangan diri guru secara terus
menerus untuk membangun kualitas pembelajaran yang lebih baik. Gambar
10 menunjukkan bahwa rata-rata hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) guru yang
telah memiliki sertifikat lebih tinggi dibandingkan dengan guru yang tidak
memiliki sertifikat, baik guru dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS), Guru
Tetap Yayasan (GTY), Guru Tidak Tetap (GTT), maupun Guru Honor Daerah
(Honda). Sementara, berdasarkan data Kemdikbud dan Kemenag, persentase
guru yang sudah tersertifikasi meningkat dari 23,97% (2010) menjadi sebesar
48,12% (2016). Dari gambaran ini, diharapkan bahwa guru yang berkualitas
akan semakin meningkat.

60 57,9

53,11 53,76
55
55,45 51,3
50 52,54
50,96
49,47
45
PNS GTY GTT Honda
Sertifikasi Belum Sertifikasi

Gambar 9. Hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) Berdasarkan Status


Sertifikasi
Sumber: Kemdikbud

Sementara, ketersediaan dosen yang memiliki standar dan memenuhi


kualifikasi minimal merupakan kewajiban yang harus dipenuhi untuk
mendorong peningkatan kualitas pendidikan tinggi. Hingga Januari 2017,
mayoritas dosen telah memiliki kualifikasi pendidikan S2, yakni sebanyak
- 73 -

163.537 orang atau sekitar 68% dari total 249.385 dosen perguruan tinggi
umum maupun keagamaan (Gambar 11). Sedangkan untuk dosen
berkualifikasi S3, jumlahnya baru mencapai sekitar 31.789 orang atau 13%.
Pemerintah melalui Kemristekdikti, terus berupaya meningkatkan jumlah
dosen berkualifikasi S2 dan S3 melalui penyediaan beasiswa program
Pascasarjana di dalam dan di luar negeri.

13%
19%

S1 S2 S3

68%

Gambar 10. Persentase Dosen menurut Kualifikasi Akademik


Sumber: diolah dari data forlap.ristekdikti.go.id, 12 Januari 2017

Penyelenggaraan Pendidikan di Satuan Pendidikan. Parameter penting


untuk mengukur kualitas institusi pendidikan adalah akreditasi
kelembagaannya. Dari Gambar 12 dapat terlihat bahwa di tingkat satuan
pendidikan jenjang SD, SMP maupun SMA, sudah banyak satuan pendidikan
yang memiliki kualitas yang baik. Persentase satuan pendidikan yang
memiliki akreditasi minimal B mencapai lebih dari 60%.

100%
52.519 20.115 12.726
50%
120.190 34.339 21.156
0%
SD/Sederajat SMP/Sederajat SMA/Sederajat

Akreditasi Minimal B Akreditasi C dan Belum Terakreditasi

Gambar 11. Akreditasi Satuan Pendidikan


Sumber: Dapodik Kemdikbud dan EMIS Kemenag

Sementara, akreditasi institusi pendidikan tinggi minimal B baru


mencapai sekitar 34,6% atau sebanyak 387 dari 1.120 pendidikan tinggi yang
sudah terakreditasi (Gambar 13). Upaya untuk meningkatkan kualitas
kelembagaan pendidikan tinggi nasional perlu terus didorong agar
penyelenggaraan pendidikan dapat memenuhi standar kualitas yang berlaku.
- 74 -

Gambar 12. Status Akreditasi Institusi Pendidikan Tinggi


Sumber: diolah dari data forlap.ristekdikti.go.id, 11 Januari 2017

2.5. Mencapai Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Kaum Perempuan


Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender
(IDG) adalah dua indeks penting untuk melihat capaian pembangunan
kesetaraan gender. Indonesia meraih capaian perkembangan yang meningkat
dari tahun ke tahun untuk kedua indeks tersebut, walaupun kemajuan
pencapaiannya kurang signifikan. Pada tahun 2014, IPG Indonesia adalah
90,34 dan naik menjadi 91,03 pada tahun 2015. Selain itu, disparitas
pencapaian IPG antarprovinsi juga cukup tajam, capaian IPG tertinggi
sebesar 94,74 untuk Sumatera Barat dan terendah 78,52 untuk Papua.
Demikian pula dengan IDG, terdapat kenaikan dari 70,68 pada tahun 2014
menjadi 70,83 pada tahun 2015. Disparitas IDG antarprovinsi juga terlihat
lebar, IDG Sulawesi Utara tertinggi dengan 79,82 dan Papua Barat terendah
dengan pencapaian IDG sebesar 48,19.

95 91,03
89,42 89,52 90,07 90,19 90,34
90

85

80 IPG
IDG
75 70,68 70,83
70,07 70,46
68,15 69,14
70

65
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Gambar 13. Trend IPG dan IDG Tahun 2010-2015

Tantangan kedepan adalah bagaimana agar peningkatan kesetaraan


gender tersebut lebih signifikan karena saat ini Indonesia masih tergolong
negara ASEAN yang memiliki Indeks Ketimpangan Gender (IKG) tinggi. Untuk
itu, perlu dilakukan peningkatan pemahaman, komitmen, dan kemampuan
para pengambil kebijakan dan pelaku pembangunan akan pentingnya
pengarusutamaan gender. Disamping itu, perlu dilakukan perencanaan dan
- 75 -

penganggaran yang responsif gender, serta penguatan kelembagaan


pengarusutamaan gender.

Menghapus Segala Bentuk Kekerasan Terhadap Perempuan. Hasil


Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) Tahun 2016
menunjukkan prevalensi kekerasan terhadap perempuan, sebagai berikut:

1. Kekerasan oleh pasangan: (a) sekitar 2 dari 11 perempuan yang


pernah/sedang menikah mendapat kekerasan fisik dan/atau
seksual dari pasangannya selama hidup mereka (18,3%) dan sekitar
1 dari 20 perempuan mengalaminya dalam 12 bulan terakhir (4,9%);
serta (b) sekitar 28,3% perempuan yang pernah/sedang menikah
mendapat minimal 1 dari 3 jenis kekerasan (fisik, seksual dan
emosional) dari pasangannya selama hidupnya dan sekitar 10,4%
dalam 12 bulan terakhir.
2. Kekerasan oleh selain pasangan: sekitar 1 dari 4 perempuan yang
pernah, sedang atau belum menikah mengalami kekerasan fisik
dan/atau seksual dari selain pasangan selama hidup mereka (23,7%)
dan sekitar 1 dari 18 perempuan mengalaminya dalam 12 bulan
terakhir (5,6%). Kekerasan seksual merupakan jenis kekerasan yang
paling banyak (14,4%).

Selanjutnya, hasil survei Kekerasan terhadap Anak (KtA) tahun 2013


menunjukkan sekitar 38,62% anak laki-laki dan 20,48% anak perempuan
umur 13-17 tahun menyatakan dirinya pernah mengalami tindak kekerasan
dalam satu tahun terakhir.

Tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan perlindungan bagi


perempuan dari berbagai tindak kekerasan, termasuk Tindak Pidana
Perdagangan Orang (TPPO), adalah: (i) membangun sistem data dan informasi
KtP; (ii) meningkatkan komitmen pemangku kepentingan terkait serta
koordinasi antar K/L/SKPD dan antara pusat dengan daerah dalam
pencegahan dan penanganan KtP; (iii) meningkatkan efektifitas upaya-upaya
pencegahan KtP dan penanganan korban KtP; dan (iv) meningkatkan
kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat dalam pencegahan dan
penanganan KtP.

Menghapus Semua Praktik Berbahaya. Prevalensi perkawinan usia anak


(<18 tahun) mengalami penurunan dalam 8 tahun terakhir. Data tahun 2016
- 76 -

menunjukkan sekitar 22,4% perempuan usia 20-24 tahun yang pernah kawin,
menikah pertama kali sebelum usia 18 tahun. Angka tersebut lebih rendah
dibandingkan tahun 2008 sebesar 27,4%. Penurunan yang lebih cepat terjadi
pada usia perkawinan pertama kurang dari 15 tahun, yaitu menjadi 1,1%
dari sekitar 3% pada periode yang sama (Susenas, BPS). Menurunnya
prevalensi perkawinan usia anak tersebut meningkatkan median umur kawin
pertama perempuan dari 19,8 tahun pada tahun 2007 menjadi 20,1 tahun
pada 2012. Peningkatan umur kawin pertama tersebut berkorelasi positif
dengan meningkatnya pendidikan perempuan (SDKI, BPS). Sejak tahun 2011,
rasio APK perempuan terhadap laki-laki pada jenjang
SMA/SMK/MA/sederajat mencapai sekitar 100, yang berarti partisipasi
perempuan pada jenjang sekolah menengah sama dengan laki-laki.
Selanjutnya, penurunan perkawinan usia anak dan peningkatan median usia
kawin pertama perempuan menurunkan angka kelahiran pada perempuan
umur 15-19 tahun, dari 62 tahun 1997 menjadi 48 tahun 2012.

Tantangan yang dihadapi untuk menurunkan angka perkawinan anak


dan juga angka kelahiran pada usia 15-19 tahun adalah: 1) mensinergikan
dan mengharmonisasikan perundang-undangan dan kebijakan yang ada,
seperti UU Perkawinan, UU Pemilu, UU Kependudukan dengan UU
Perlindungan Anak; 2) mengubah norma dan nilai dalam masyarakat akan
perkawinan dini; 3) menangani kerentanan akibat kemiskinan dan memberi
kesempatan lebih besar pada anak perempuan untuk mendapatkan
pendidikan tinggi dan pelatihan keterampilan ekonomi; dan 4) meningkatkan
cakupan pelayanan pendidikan khususnya di daerah terluar, terpencil dan
tertinggal.

Menjamin Partisipasi Penuh dan Efektif, serta Kesempatan yang Sama


Bagi Perempuan Untuk Memimpin. Pada Pemilu tahun 2014 keterwakilan
perempuan di DPR baru mencapai 17,32% di DPD sekitar 25,8% (BPS 2015).
Persentase perempuan sebagai pengambil keputusan di Pemerintah juga
masih rendah yang ditunjukkan oleh persentase pejabat perempuan eselon I
adalah 15,6% sedangkan di eselon II adalah 22,28% (BKN, 2016). Tantangan
yang dihadapi adalah peningkatan kapasitas bagi: 1) perempuan kader partai
politik; 2) perempuan sebagai tokoh agama dan tokoh masyarakat; 3)
perempuan calon kepala daerah; 4) perempuan anggota legislatif yang
terpilih; dan 5) perempuan sebagai kepala daerah. Tantangan lain dalam
- 77 -

meningkatkan keterwakilan perempuan adalah melakukan “affirmative action”


terutama melalui terobosan politik.

Menjamin Akses Universal Terhadap Kesehatan Seksual dan Reproduksi


dan Hak Reproduksi. Data SDKI 2007 dan 2012 menunjukkan Unmet Need
pelayanan KB telah menurun dari 13,1% pada tahun 2007 dan 11,4% pada
tahun 2012. Selain itu, pengetahuan dan pemahaman perempuan menikah
usia 15-49 tahun tentang suatu cara kontrasepsi modern meningkat dari
98,3% menjadi 98,9% dan laki-laki meningkat dari 94,1% menjadi 97,2%
pada periode yang sama. Untuk menjamin perempuan mendapatkan
pelayanan, informasi dan pendidikan terkait kesehatan reproduksi, Undang-
Undang No. 36/2009 tentang Kesehatan menetapkan kewajiban pemerintah
untuk menyediakan informasi, pendidikan dan pelayanan kepada remaja
sepanjang tidak bertentangan dengan nilai moral dan agama. Selanjutnya,
untuk pelaksanaannya telah ada Peraturan Pemerintah No. 61/2014 tentang
Kesehatan Reproduksi. Tantangan yang dihadapi adalah pelaksanaan
advokasi dan KIE yang efektif responsif gender yang dapat meningkatkan
kesertaan berKB. Tantangan lainnya adalah peningkatan cakupan serta
kualitas pelayanan KB yang menjangkau seluruh kelompok masyarakat dan
wilayah serta manajemen dan distribusi alat dan obat kontrasepsi.

Meningkatkan Penggunaan Teknologi. Pada tahun 2015 persentase


perempuan yang memiliki telepon selular adalah 50,4% dan meningkat
menjadi 52,1% pada tahun 2016. Sementara, untuk laki-laki adalah 63,4%
pada tahun 2015 dan 64,4% pada tahun 2016 (Susenas 2015-2016).
Tantangan yang dihadapi untuk meningkatkan penggunaan teknologi adalah
meningkatkan cakupan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
serta pemanfaatannya untuk kegiatan-kegiatan pemberdayaan perempuan.

Kebijakan dan Perundang-Undangan Kesetaraan Gender dan


Pemberdayaan Kaum Perempuan. Ketersediaan sistem untuk melacak dan
membuat alokasi anggaran umum untuk kesetaraan gender dan
pemberdayaan perempuan yang sudah dikembangkan adalah Perencanaan
dan Penganggaran yang Responsif Gender.

2.6. Pengelolaan Air Bersih dan Sanitasi Layak

RPJMN 2015-2019 mengamanatkan pembangunan infrastruktur antara


lain diarahkan untuk mewujudkan peningkatan keandalan dan
- 78 -

keberlanjutan layanan sumber daya air baik untuk pemenuhan air minum
dan sanitasi maupun irigasi, guna menunjang ketahanan air dan pangan.
Target yang harus dicapai adalah meningkatnya akses terhadap layanan air
minum yang layak dan berkelanjutan bagi semua.

Pada saat ini, penyediaan air minum dan sanitasi sebagai layanan dasar
belum menjangkau seluruh penduduk Indonesia. Pada tahun 2015, yang
merupakan tahun akhir pelaksanaan Tujuan Pembangunan Milenium
(Millennium Development Goals - MDGs), proporsi rumah tangga dengan akses
berkelanjutan terhadap sumber air minum layak, perkotaan dan perdesaan
adalah 70,97%. Angka ini melampaui target MDGs sebesar 68,87%. Namun
demikian, capaian air minum untuk kawasan perdesaan adalah 60,58%,
masih di bawah target MDGs sebesar 65,81%. Menurut Laporan yang sama,
persentase rumah tangga dengan akses air minum layak sejak tahun 2000
sampai 2015 menunjukkan peningkatan meskipun tidak terlalu signifikan,
bahkan sampai tahun 2010 perkembangannya memperlihatkan
kecenderungan menurun. Sejak tahun 2012 sampai 2015 terjadi perubahan
pencapaian yang positif setelah dilakukan koreksi BPS terhadap definisi
tentang akses air minum layak. Proporsi rumah tangga dengan akses
berkelanjutan terhadap fasilitas sanitasi dasar layak, baik di perkotaan
maupun perdesaan adalah 62,14%, masih sedikit di bawah target MDGs
sebesar 62,41%. Peningkatan akses sanitasi layak sejak tahun 2000 tidak
menunjukkan peningkatan yang berarti.

100

80 72,0
67,7 68,1 71,0 71,1
67,2 67,9
63,5 65,1 61,1
Akses (%)

57,4 60,9 62,1


60 48,8 47,6 51,2 55,5 55,6
47,8 48,3 46,5 47,7
44,2 48,6 44,2
37,5
40 32,7 38,1 35,0

20

0
2000 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tahun

Air Minum Sanitasi

Gambar 14. Akses Air Minum dan Sanitasi Layak, 2000 – 2017

Dalam rangka peningkatan ketahanan air, arah kebijakan pemerintah


adalah memelihara dan memulihkan sumber air dan ekosistemnya melalui
penanganan DAS termasuk penyelesaian status DAS lintas negara,
pemulihan kesehatan dan peningkatan perlindungan mata air melalui
- 79 -

konservasi sumber daya air, mengurangi luasan kawasan kritis dan


meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pemulihan kesehatan DAS,
serta internalisasi Rencana Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Terpadu
(RPDAST).

Dalam upaya mendukung ketahanan air dan ketahanan energi, pada


periode tahun 2010-2014 telah dibangun 21 waduk dan 3 diantaranya telah
selesai, sehingga jumlah waduk yang berfungsi penuh sampai tahun 2014
adalah 208 buah. Untuk embung/situ/bangunan penampung air lainnya,
sampai akhir tahun 2014 telah dibangun sebanyak 1.332 buah, rehabilitasi
pada 82 buah waduk dan 342 embung/situ/bangunan penampung air
lainnya, serta konservasi terhadap kawasan sumber air di 74 kawasan. Untuk
mendukung pencapaian target MDGs, yaitu peningkatan akses rumah tangga
terhadap sumber air minum layak, telah dibangun prasarana dan sarana air
baku dengan kapasitas mencapai 51,44 M³/detik dalam periode 2010-2014,
sehingga total kapasitas air baku yang tersedia selama periode tersebut
mencapai 171,44 M³/detik.

Permasalahan dalam penyelenggaraan air minum adalah minimnya


keberlanjutan sarana dan prasarana air minum yang telah terbangun,
mengingat belum mantapnya lembaga penyelengggara dan tarif air minum
yang belum memenuhi prinsip pemulihan biaya, semakin terbatasnya
sumber air baku untuk air minum, dan kurang optimalnya sinergi
pembangunan air minum dan sanitasi. Air baku untuk air minum semakin
terbatas, baik secara kuantitas, kontinuitas, maupun kualitas. Selain itu,
pemanfaatan alternatif sumber air baku, antara lain melalui daur ulang air
dan pemanfataan air hujan belum banyak dimanfaatkan. Penyediaan layanan
sanitasi belum tersinergikan dengan penyediaan layanan air minum sebagai
upaya pengamanan air minum untuk pemenuhan aspek 4K (kuantitas,
kualitas, kontinuitas dan keterjangkauan).

Tantangan yang dihadapi dalam permasalahan sanitasi antara lain: (1)


cakupan layanan sanitasi nasional yang masih rendah dan belum seluruh
masyarakat dapat menikmati akses sanitasi yang layak (11,08% atau sekitar
28,66 juta jiwa penduduk Indonesia masih buang air besar sembarangan); (2)
rendahnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat,
sehingga permintaan atas layanan sanitasi masih rendah; (3) dokumen
perencanaan sanitasi di tingkat daerah masih ada yang belum berkualitas
- 80 -

baik atau tidak diimplementasikan dengan baik; (4) perlunya peningkatan


peran daerah terkait pengelolaan sanitasi; (5) kesulitan penyediaan lahan
yang layak dan sesuai dengan ketentuan teknis pembangunan infrastruktur;
dan (6) perlunya peningkatan manajemen asset (Renstra Kementerian PUPR
2015-2019). Dalam hal perubahan perilaku, pelaksanaan Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM) telah menghasilkan perubahan yang cukup
besar diindikasikan dengan jumlah desa yang telah mencapai status Stop
Buang Air Besar Sembarangan (Open Defecation Free/ODF), dari 500 desa
pada tahun 2007 menjadi lebih dari 8.400 desa pada tahun 2017.

Dalam rangka menunjang ketahanan air dan pangan, sasaran strategis


pembangunan Lingkungan Hidup Tahun 2015-2019 adalah “menjaga
kualitas lingkungan hidup untuk meningkatkan daya dukung lingkungan,
ketahanan air dan kesehatan masyarakat dengan indikator kinerja Indeks
Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) yang berada pada kisaran 66,5-68,6.”
Pada saat ini kondisi kualitas air sungai menurun karena pencemaran limbah
domestik, dan parameter Chemical Oxygen Demand (COD) pada sungai di
sebagian besar provinsi telah melebihi baku mutu. Sementara penurunan
kualitas air sungai dan danau disebabkan oleh perubahan tata guna lahan
yang berdampak pada ketersediaan air.

Pada akhir 2013, kapasitas produksi Instalasi Pengolahan Air (IPA)


untuk PDAM adalah sebesar 36,83 M³/detik, sehingga tantangannya adalah
memanfaatkan kapasitas air baku yang sudah tersedia. Permasalahan
lainnya adalah lokasi potensi sumber-sumber air baku tidak selalu
berdekatan dengan lokasi kawasan perkotaan dan permukiman, sehingga di
beberapa daerah masih terjadi kekurangan sumber air baku untuk
memenuhi kebutuhan air minum yang semakin meningkat sejalan dengan
meningkatnya jumlah penduduk.

Sejumlah peraturan perundangan terkait dengan pengelolaaan sumber


daya air telah banyak diterbitkan. Dengan telah dibatalkannya UU No.
7/2004 oleh Mahkamah Konstitusi, maka PP No. 16/2005 tentang
pengembangan sistem penyediaan air minum, yang merupakan salah satu
turunan UU No. 7/2004 juga turut batal demi hukum. Meskipun sudah terbit
PP No 121/2015 tentang Pengusahaan Sumber Daya Air dan PP No. 122
tentang Sistem Penyediaan Air Minum, akan tetapi Undang-undang yang
baru pengganti UU No 7/2004 masih tetap diperlukan.
- 81 -

2.7. Menjamin Akses Energi Yang Terjangkau, Andal, Berkelanjutan,


dan Modern

Peningkatan daya saing perekonomian Indonesia menjadi hal utama


yang perlu menjadi perhatian. Salah satu titik berat peningkatan daya saing
perekonomian diarahkan pada ketahanan energi khususnya pasokan energi
primer dan optimalisasi penggunaan gas dan batubara, serta menghindari
ketergantungan berlebihan pada impor atau pada jenis energi tertentu. Dalam
rangka mencapai ketahanan energi, sisi penyediaan maupun permintaan
harus mendapat perhatian yang sama. Pada sisi penyediaan perlu dilakukan
optimalisasi pasokan minyak bumi, gas, batubara serta peningkatan
kontribusi energi baru dan terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional.
Optimalisasi penyediaan energi dapat dilakukan dengan cara peningkatan
kapasitas infrastruktur energi. Pada sisi pemanfaatan, perlu terus
digalakkan dan ditingkatkan efisiensi penggunaan energi di berbagai sektor.
Salah satu wujud dari komitmen ini adalah dengan adanya target penurunan
belanja subsidi energi dari 1,3% PDB pada tahun 2015 menjadi 0,6% PDB
pada tahun 2019.

Subsidi BBM Subsidi Listrik


(Triliun Rupiah) (Triliun Rupiah)
240
210 100 101,8

58,3 50,7 45
60,8 43,7 32,3

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017

Gambar 15. Subsidi BBM dan Listrik


Sumber: Nota APBN, Kementerian Keuangan 2018

Kebutuhan Energi Nasional. Selama lima tahun mendatang diperkirakan


akan meningkat dengan laju pertumbuhan masing-masing sebesar 5-6%
untuk energi primer dan 7-8% per tahun untuk energi final. Meningkatnya
kebutuhan energi ini menuntut tersedianya sumberdaya dan cadangan energi
yang cukup serta infrastruktur energi yang memadai. Selain itu, harga energi
perlu disesuaikan untuk menjamin ketersediaan pasokan energi dengan tidak
mengganggu kemampuan daya beli masyarakat.
- 82 -

Tabel 3. Sasaran Umum Pembangunan Sektor Energi


2015 2016
2017 2018 2019
Indikator (Realisas (Realisas
(Target) (Target) (Target)
i) i)
Produksi Sumberdaya Energi
Minyak Bumi (ribu BM/hari) 786 820 803 800 580
Gas Bumi (ribu SBM/hari) 1.450 1.182 1.140 1.200 1.295
Batubara (juta ton) 461 434 461 406 400
Penggunaan Dalam Negeri (DMO)
Gas Bumi (%) 55 59 62 61 62
Batubara (%) 20 27 21 32 60
Listrik
Rasio Elektrifikasi (%) 88,3 91,16 95,35 95,15 96,61
Konsumsi Listrik Per Kapita (kWh) 918 956 1.012 1.129 1.200
Penambahan Kapasitas Pembangkit
(Termasuk yang sedang Konstruksi 2.463,8 4,128,2 835,35 5.956 18.666
2014) (MW)
Infrastruktur Energi
Perpres
Pelaksan
Kilang
a-
Kilang Minyak (unit) dan - - 1
an EPC
Studi
dan PMC
Pra FS
FSRU/ Regasifikasi/ LNG Receiving
1 2 1 2 2
Terminal (unit)
15.046** 18.322**
Jaringan Pipa Gas (kumulatif km) 9.169 15.330 15.364
* *
SPBG (unit)* 18 21 25 22 15
306.000* 374.000*
Jaringan Gas Kota (SR) 20.363 - -
80.000** 80.000**
Energi Baru Terbarukan
Porsi EBT dalam Bauran Energi (%) 5,8 7 15 15 16
* Termasuk BUMN Sumber: Rencana Kerja Pemerintah
2018
** APBN
*** Target RPJMN 2015-2019

Produksi dan Penggunaan Energi. Produksi minyak bumi ditargetkan


menurun dari 786 ribu BM/hari pada tahun 2015 menjadi 580 ribu BM/hari
pada tahun 2019. Hal ini disebabkan karena rendahnya kapasitas akibat
sebagian besar produksi minyak bumi berasal dari ladang minyak tua
(mature). Sekitar 60% dari total lapangan minyak saat ini, terus mengalami
penurunan tingkat produksinya (natural depletion). Mulai tahun 2013,
asumsi makro pembangunan telah memasukkan produksi gas bumi.
Meskipun relatif stabil, produksi gas bumi juga mengalami penurunan dari
tahun 2015 ke 2016. Pada tahun 2015, produksi gas bumi mencapai 1.450
- 83 -

ribu barrel setara minyak (SBM) per hari, namun kemudian turun menjadi
1.182 ribu SBM per hari pada tahun 2016. Meskipun demikian, pertumbuhan
penggunaan gas masih dapat dipenuhi oleh produksi gas yang meningkat dari
56% pada tahun 2015 menjadi 59% pada tahun 2016. Peningkatan
penggunaan gas tidak lepas dari peningkatan pembangunan jaringan
distribusi gas untuk rumah tangga (jargas).

Produksi batubara meningkat cukup pesat sejalan dengan peningkatan


permintaan domestik dan ekspor. Pada tahun 2010, produksi batubara
mencapai 275 juta ton, dan pada tahun 2015 meningkat mencapai 461 juta
ton. Pada kurun waktu yang sama, ekspor batubara juga meningkat dari 208
juta ton menjadi 375 juta ton, namun penggunaannya di dalam negeri hanya
20% dari total produksi batubara nasional. Kondisi ekspor batubara yang
lebih besar daripada penggunaan dalam negeri akan mengganggu ketahanan
energi untuk jangka panjang, untuk itu perlu meningkatkan porsi
pemanfaatan batubara dalam negeri. Pemerintah mulai menerapkan
peningkatan Domestic Market Obligation (DMO) Batubara dari 20% pada
tahun 2015 menjadi 60% pada tahun 2019 serta menurunkan target
produksi batubara dari 461 juta ton ke 400 juta ton pada tahun 2019.

Bauran energi nasional minyak bumi


tahun 2017 mencapai 35%, sedangkan energi
8%
baru dan terbarukan hanya sebesar 8%. Pada
20% 37%
tahun 2025, energi baru terbarukan
BAURAN
diharapkan meningkat menjadi 23% dan ENERGI
minyak bumi turun menjadi 25%.

35%
Energi Baru dan Terbarukan (EBT). EBT
seperti panas bumi masih mengalami Batubara Minyak Bumi Gas Bumi EBT
hambatan dalam pengembangan pembangkit
Gambar 16. Bauran
listrik. Potensi panas bumi untuk pembangkit
Energi pada Tahun 2017
listrik mencapai 29.000 MW, namun sampai Sumber: Kebijakan Energi
Nasional, 2014
saat ini energi panas bumi yang dimanfaatkan
untuk membangkitkan listrik hanya sebesar 1.346 MW (4,8%). Dalam lima
tahun terakhir, penambahan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas
Bumi (PLTP) hanya mencapai 157 MW. Lapangan panas bumi umumnya
terletak di kawasan hutan lindung dan konservasi, sehingga menimbulkan
konflik lahan dalam proses pengembangan. Saat ini, insentif dan instrumen
- 84 -

fiskal telah diterapkan, baik berupa penyiapan dana eksplorasi terbatas guna
memitigasi sebagian risiko eksplorasi, maupun feed-in tariff. Selain konflik
lahan, pengembangan lapangan panas bumi juga mengalami hambatan dari
perizinan, birokrasi dan non-teknis lainnya. Pemanfaatan Bahan Bakar
Nabati (BBN) sebagai alternatif bahan bakar terkendala pada harga indeks
BBN yang lebih rendah dari harga pasar internasional. Demikian pula
pengembangan EBT lain juga memerlukan subsidi harga untuk mendorong
produksi dan pasokan EBT.

Aksesibilitas Listrik masih mengalami ketimpangan. Beberapa daerah


masih memiliki tingkat rasio elektrifikasi di bawah 60% pada tahun 2017,
seperti Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 59,17% dan Provinsi Papua
sebesar 48,74%. Tingkat layanan ketenagalistrikan yang masih relatif rendah
juga ditunjukkan dengan besaran konsumsi tenaga listrik per kapita sebesar
918 kWh/kapita dengan produksi tenaga listrik sebesar 176,47 ribu GWh
pada tahun 2015.

96,60
92,75 93,90
91,16
87,50
84,10
80,51
76,56
72,95
67,15

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Reali Tar
sasi get
Gambar 17. Rasio Elektrifikasi
Sumber: Evaluasi Paruh Waktu RPJMN Tahun 2015-2019

Intensitas dan efisiensi energi dalam proses penyediaan energi masih


tinggi. Intensitas energi primer rata-rata sebesar 500 SBM per miliar rupiah,
dan intensitas energi final nilainya sekitar 325 SBM/miliar rupiah (Buku II
RPJMN 2015-2019 halaman 10-18). Perbedaan yang besar antara intensitas
energi primer dan energi final menunjukkan adanya inefisiensi dalam proses
konversi energi. Selain itu, losses selama transmisi dan distribusi energi,
terutama pada listrik masih tinggi. Capacity Factor dari seluruh jenis
pembangkit listrik sekitar 52%. Losses dan own use selama transmisi dan
distribusi listrik ke konsumen cukup bervariasi antara 9-11% (Statistik PT.
PLN Tahun 2016). Di samping inefisiensi dalam penyediaan listrik, inefisiensi
juga terjadi dalam proses konversi minyak mentah ke BBM. Rata-rata refinery
- 85 -

fuel dan losses kilang minyak nasional saat ini mencapai 84 ribu bph atau
sekitar 8,1% terhadap produksi kilang minyak sedangkan efisiensi proses
konversi gas alam ke LNG di Kilang LNG rata-rata 84%.

Penghematan konsumsi energi masih rendah walaupun mempunyai


potensi penghematan mencapai 10-15% dari total konsumsi energy (Rencana
Strategis Kementerian ESDM Tahun 2015-2019). Audit energi telah
dilakukan untuk mengidentifikasi titik-titik pemborosan energi dan langkah-
langkah untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi untuk industri
manufaktur strategis, seperti industri baja, aluminium, pulp/kertas,
pertambangan dan tekstil.

Permasalahan utama jangkauan pelayanan energi dan ketenagalistrikan


adalah akses gas bumi untuk rumah tangga dan akses tenaga listrik. Di
wilayah tengah dan timur Indonesia akses tersebut masih terbatas dan
menunjukkan ketimpangan. Demikian pula dalam hal penyediaan
infrastruktur gas bumi khususnya untuk rumah tangga, industri dan
transportasi masih relatif belum merata dan hanya dinikmati oleh sebagian
kalangan atau regional tertentu. Tantangan dalam kualitas pelayanan energi
dan ketenagalistrikan antara lain: (1) masih tingginya penggunaan energi fosil
dan rendahnya EBT dalam bauran energi; (2) pembangunan infrastruktur
energi lambat; (3) akses terhadap listrik masih belum merata dimana pada
beberapa daerah masih terdapat rumah tangga yang belum mendapat listrik;
(4) harga energi terbarukan belum kompetitif dan subsidi belum tepat
sasaran; (5) cadangan energi nasional terus menurun; dan (6) sumberdaya
energi masih dianggap sebagai komoditas, bukan sebagai modal
pembangunan.

Potensi penghematan energi per tahun dari industri manufaktur


strategis cukup besar, mencapai 10-15%, namun sampai saat ini realisasinya
masih rendah. Beberapa hal yang menjadi kendala dalam meningkatkan
efisiensi energi adalah: (1) kurangnya insentif kepada pelaku industri untuk
melakukan penghematan energi; (2) instrumen keuangan/fiskal, seperti
project financing dan subsidi bunga bank untuk pembiayaan efisiensi energi
dari lembaga keuangan belum tersedia; (3) data mengenai penggunaan energi
umumnya tidak tersedia dan lembaga keuangan/pembiayaan belum
mempunyai sumberdaya manusia yang cukup untuk melakukan kajian
investasi efisiensi energi; dan (4) hambatan koordinasi antar K/L dan
- 86 -

pemerintah daerah dalam menekan pemborosan penggunaan energi seperti


pada lampu penerangan jalan dan gedung pemerintahan.

2.8. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan

Perkembangan Ekonomi Makro. Di tengah perekonomian global yang


cenderung melambat, kinerja perekonomian Indonesia masih terus
menunjukkan kecenderungan meningkat dalam beberapa triwulan terakhir.
Pertumbuhan ekonomi meningkat dari 4,9% pada tahun 2015 menjadi 5,02%
pada 2016. Pencapaian tersebut didorong oleh semakin membaiknya kondisi
perekonomian domestik dengan tingkat inflasi yang relatif rendah,
berkurangnya defisit transaksi berjalan dan stabilnya nilai tukar rupiah
terhadap dollar Amerika Serikat (USD). Demikian pula PDB per kapita
menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2010, PDB per
kapita Indonesia sebesar 28,77 juta rupiah dan terus meningkat sampai
mencapai 47,96 juta rupiah pada tahun 2016.

(a) Pertumbuhan Ekonomi (%) (b) PDB per Kapita Atas Dasar Harga
Berlaku (Ribu Rupiah)
6,22% 6,17%
6,03%
45.176,247.967,40
41.900,4
5,56% 38.365,9
32.363,7 35.105,2
28.778,2
5,01% 5,02%
4,88%

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Gambar 18. (a) Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2010-2016


dan (b) PDB per Kapita ADHB
Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah dari berbagai tahun

Walaupun terjadi
4,65% 4,55%
peningkatan PDB per 4,12%
3,63% 3,52%
kapita setiap tahunnya,
namun kondisi ini tidak
sejalan dengan laju
pertumbuhannya. Laju
2011 2012 2013 2014 2015
pertumbuhan PDB per
kapita tahun 2015 terus Gambar 19. Laju Pertumbuhan PDB per
Kapita
mengalami penurunan 1,13% Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah dari berbagai
tahun
- 87 -

jika dibandingkan dengan tahun 2011.

Pada tingkat nasional, laju


6,95
pertumbuhan produktivitas tenaga
5,32
4,70 kerja yang dilihat dari PDB per tenaga
3,30 kerja menunjukkan arah yang serupa
1,83 dengan laju pertumbuhan PDB per
1,23
kapita yaitu tetap tumbuh namun
2011 2012 2013 2014 2015 2016 cenderung stagnan dan melambat.
Gambar 20. Perkembangan
Laju Pertumbuhan PDB per Tenaga Laju pertumbuhan PDB menurut
Kerja Sumber: Badan Pusat Statistik, sektor dari periode 1990-2000 ke
diolah dari berbagai tahun
periode 2000-2016 memiliki nilai yang
bervariasi. Laju pertumbuhan PDB sektor pertanian dan jasa menunjukkan
peningkatan yang nyata, sedangkan terjadi penurunan laju pertumbuhan
bagi sektor industri dan manufaktur.

Tabel 4. Persentase Pertumbuhan PDB Rata-rata per Tahun menurut


Sektor
Pertumbuhan
PDB Sektor Periode
Rata-rata (%)
1990-2000 3,9
PDB Nasional
2000-2016 5,5
1990-2000 2,1
Pertanian
2000-2016 3,7
1990-2000 5,3
Industri
2000-2016 4,4
1990-2000 6,7
Manufaktur
2000-2016 4,6
1990-2000 3,4
Jasa
2000-2016 7,2
Sumber: World Development Indicator, diolah dari berbagai tahun

Secara umum Indonesia masih menghadapi berbagai permasalahan dan


tantangan dalam mencapai target ekonomi makro, baik di tingkat global
maupun nasional. Berbagai permasalahan dan tantangan tersebut, antara
lain:
- 88 -

1. Pemulihan ekonomi global yang relatif lambat dan meningkatnya


proteksionisme di beberapa negara utama sehingga menghambat
aktivitas perdagangan global;
2. Penurunan tingkat produktivitas di beberapa negara dunia dan
fenomena aging population di negara-negara maju berpotensi
menyebabkan pertumbuhan ekonomi global yang relatif terbatas
dalam jangka menengah;
3. Belum optimalnya ruang untuk stimulus fiskal yang pada saat
bersamaan masih dihadapkan pada kondisi peningkatan rasio
penerimaan perpajakan;
4. Pengaruh cuaca ekstrim pada tahun 2016 yang menjadi penyebab
utama turunnya pertumbuhan di sektor pertanian, khususnya
tanaman holtikultura dan mundurnya musim panen;
5. Produktivitas nasional yang masih perlu ditingkatkan dalam
mendukung peningkatan kinerja ekonomi nasional.

Penciptaan Lapangan Kerja yang Layak dan Produktif. Pertumbuhan


ekonomi Indonesia yang baik pada tahun 2016 berdampak pada terjadinya
peningkatan kesempatan kerja. Bertambahnya kesempatan kerja ini terlihat
dari turunnya tingkat pengangguran terbuka (TPT) dari 6,18% pada Agustus
2015 menjadi 5,61% pada Agustus 2016. Penurunan tersebut sejalan dengan
penciptaan lapangan kerja sebesar 3,59 juta pekerja. Walaupun demikian,
angka TPT pada tahun 2016 masih belum memenuhi sasaran kuantitatif
pada RKP 2016, yaitu sekitar 5,2-5,5%.

7,14% 7,48%
7,000 6,13% 6,17% 6,18% 8%
5,94%
Ribu Orang

5,61%
5,000 6%
3.337 3.593
2.834
3,000 1.867 4%
1.463
1,000 256 191 2%

-1,000 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 0%


Perubahan Kesempatan Kerja Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Gambar 21. Perkembangan Tambahan Kesempatan Kerja dan Tingkat


Pengangguran Terbuka 2010-2016 (Agustus)
Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah dari berbagai tahun
- 89 -

4,0 3,29
Meskipun tingkat
Juta Orang

3,0 penganggur-an terbuka


2,0 1,42 mengalami penurunan, masih
0,29
1,0 perlu upaya besar untuk
0,02 0,00
,0
mencapai target TPT sesuai
-1,0
RPJMN pada tahun 2019 yaitu
-2,0 -1,22
sebesar 4,0-5,0%. Hal ini
-3,0
Pertanian Industri Jasa & lainnya karena perlambatan ekonomi
Pengolahan
yang terjadi pada tahun 2015
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 mengakibatkan rendahnya
penam-bahan kesempatan
Gambar 22. Tambahan Pekerja
Berdasarkan Tiga Sektor Lapangan Kerja kerja yang jauh dari target 2
Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah dari
juta per tahun, yaitu hanya
sekitar 191.173 ribu. Penyerapan tenaga kerja yang cukup besar pada tahun
2016 terjadi pada sektor jasa dan lainnya yang mencapai 3,29 juta pekerja
atau sebesar 91,4%. Kemudian pada sektor industri hanya menyerap sekitar
7,9% tenaga kerja dari total penyerapan tenaga kerja tahun 2016.

Penambahan kesempatan kerja dalam jumlah besar perlu dicermati


kualitasnya, karena hanya pekerjaan yang baik dapat secara bersamaan
mengentaskan kemiskinan dan mengurangi ketimpangan. Kerentanan dan
ketidakpastian kesempatan kerja masih menjadi persoalan yang dihadapi
oleh Indonesia sampai saat ini. Kerentanan dan ketidakpastian tersebut
tercermin dari tingkat produktivitas, kondisi kerja, waktu kerja dan upah
yang tidak memadai, dan kurangnya perlindungan sosial bagi pekerja.
- 90 -

Capaian saat ini menunjukkan


100%
90% persentase pekerja formal terus
80% meningkat dari 40,62% pada
70% 62% 60% 60% 59% 58% 58%

60%
67%
Agustus 2014 menjadi 42,40% pada
50% Agustus 2016. Sebagian besar
40%
pekerja formal sekitar 30 juta orang
30%
20% 38% 40% 40% 41% 42% 42% berada pada sektor jasa dan lainnya,
33%
10% disusul oleh sektor industri
0%
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 pengolahan dan sektor pertanian.
Formal Informal
Persentase jumlah pekerja informal
Gambar 23. Persentase juga menurun dari 59,38% pada
Penduduk Bekerja Formal/Informal
Agustus 2014 menjadi 57,6% pada
(Agustus)
Sumber: Badan Pusat Statistik, Agustus 2016. Sebagian besar
diolah dari berbagai tahun
pekerja informal mencapai 49%
berada pada sektor pertanian. Walaupun terjadi penurunan pekerja informal,
tetapi masih terdapat hampir setengah penduduk yang bekerja pada sektor
informal dengan produktivitas, kondisi kerja, dan perlindungan pekerja yang
lebih rendah daripada sektor formal. Meningkatnya persentase tenaga kerja
formal diharapkan dapat memberikan kepastian perlindungan yang lebih
baik bagi tenaga kerja.

Apabila dilihat berdasarkan tingkat keaktifannya, proporsi kaum muda


berusia 15-29 tahun yang tidak bekerja, tidak dalam pendidikan atau tidak
dalam pelatihan (Not in Education, Employment, or Training/NEET) pada
tahun 2016 masih relatif besar yaitu sebesar 23,19%. Proporsi ini telah
menurun dari tahun 2010 sebesar 25,66%. Sebagian besar tingkat NEET
tersebut didominasi oleh perempuan.
- 91 -

Upaya perbaikan iklim


Proporsi Penduduk Usia 15-29 Tahun yg
ketenagakerjaan yang menyeluruh Tidak Bekerja dan Tidak
Bersekolah/Training
perlu dilakukan untuk lebih

%
35
29,7 29,6
mendorong kepastian berusaha dan 30

investasi pada pekerja, termasuk di 25


20 16,9 17
dalamnya menciptakan hubungan
15
industrial yang harmonis dan 10

mewujudkan sistem pengupahan 5


0
yang berkeadilan. Tabel 5 2010 2016

menunjukkan perkembangan upah Laki-laki Perempuan

yang diperoleh pekerja berdasarkan Gambar 24. Proporsi


sektor, apabila dilihat pada indeks Penduduk Muda NEET
Sumber: Badan Pusat Statistik,
upah riil. Pada sektor pertambangan diolah dari berbagai tahun

non-migas terjadi penurunan upah riil pada tahun 2014, hal ini bersamaan
dengan momentum lemahnya harga komoditas pertambangan di pasar global
beberapa tahun terakhir ini. Namun, lain halnya pada sektor pariwisata,
meningkatnya promosi pariwisata Indonesia mendorong peningkatan
permintaan tenaga kerja sektor perhotelan dan upah riil.

Selain itu, perlu adanya upaya untuk mengatasi konflik hubungan


industrial termasuk demonstrasi tuntutan pekerja/ buruh yang erat
kaitannya dengan pengupahan atau kenaikan upah minimum yang dinilai
masih belum memenuhi rasa keadilan dari sisi pekerja. Pemerintah berperan
dalam memfasilitasi peningkatan kapasitas pekerja dan pengusaha agar
terlaksana perundingan yang mengakomsodasi kepentingan dan kebutuhan
kedua pihak. Berdasarkan data dari Kementerian Ketenagakerjaan,
perkembangsan jumlah kasus perselisihan hubungan industrial masih
bersifat fluktuatif. Terjadi penurunan jumlah kasus dari 2.628 kasus pada
tahun 2014 menjadi 1.680 kasus pada tahun 2016.

Tabel 5. Indeks Upah Riil Pekerja Produksi/Pelaksana Lebih Rendah


dari Pengawas/Mandor/Supervisor Menurut Lapangan
Sektor 2012 2013 2014
Industri Pengolahan 100 105,84 113,48
Hotel 100 107,95 115,55
Pertambangan Non-
100 102,34 99,91
migas
Perdagangan 100 104,45 114,58
- 92 -

Sektor 2012 2013 2014


Peternakan &
100 104,11 112,04
Perikanan
Sumber : Statistik Upah, Badan Pusat Statistik (2015)

Beberapa permasalahan dan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam


upaya meningkatkan daya saing tenaga kerja dan mendorong penciptaan
lapangan kerja yang layak dan produktif, antara lain:

1. Rendahnya kualitas tenaga kerja yang tidak sesuai dengan


kebutuhan dunia kerja (skill mismatch dan underqualified);
2. Tingginya jumlah pekerja rentan dan informal dengan tingkat
produktivitas dan perlindungan yang rendah;
3. Transformasi struktural pasar kerja yang mengarah pada sektor
dengan produktivitas rendah;
4. Efisiensi pasar tenaga kerja yang lemah dalam kerangka daya saing
global;
5. Kenaikan upah yang tidak diikuti dengan kenaikan produktivitas
tenaga kerja;
6. Kondisi lingkungan kerja yang belum memadai dan diskriminasi di
tempat kerja;
7. Terbatasnya penyediaan kesempatan kerja bagi angkatan kerja usia
muda;
8. Lemahnya koordinasi lintas sektor dan instansi dalam pencapaian
target bersama.

Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Berdasarkan


data Sensus Ekonomi 2016, jumlah unit Usaha Mikro dan Kecil (UMK) non-
pertanian mendominasi sekitar 98,33% dari total unit usaha secara
keseluruhan. Dominasi lapangan usaha non-pertanian tersebut, antara lain:
(1) perdagangan besar dan eceran, serta reparasi dan perawatan kendaraan
bermotor; (2) akomodasi dan penyediaan makanan dan minuman; dan (3)
industri pengolahan. Kontribusi UMK terhadap penyerapan tenaga kerja
cukup tinggi, yaitu sebesar 76,28% dengan tiga wilayah penyebaran yang
paling besar adalah di Pulau Jawa, Pulau Sumatera, dan Pulau Sulawesi.

Mengingat besarnya kontribusi UMKM sebagai sumber ekonomi,


khususnya membuka lapangan kerja, maka diperlukan upaya yang dapat
- 93 -

mendorong keberlanjutan UMKM.


30% 25,74
22,60
Salah satu upaya dalam mendorong
25% 21,64

20% 17,27 UMKM adalah memastikan


16,06
15% terwujudnya kemudahan dalam
10% mengakses pembiayaan atau
5% permodalan. Sebagai upaya untuk
0%
2012 2013 2014 2015 2016
meningkatkan akses UMKM ke
sumber pembiayaan, sejak tahun
Gambar 25. Perkembangan
Akses UMKM ke Layanan Keuangan 2007 Pemerintah melaksanakan
Sumber: Statistik Sistem Keuangan
Indonesia, Bank Indonesia (2017)
program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Dari total penyaluran KUR tahun
2017, sebaran tertinggi adalah Pulau Jawa diikuti Pulau Sumatera. Sektor
terbesar yang mengakses KUR adalah sektor perdagangan sebesar 57%,
selanjutnya sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan sebesar 23%.
Sumber pembiayaan lain bagi UMKM adalah penyaluran dana bergulir yang
dilaksanakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM melalui Lembaga
Pengelola Dana Bergulir. Untuk mempercepat peningkatan daya saing dan
kemandirian UMKM, pemerintah mengembangkan Pusat Layanan Usaha
Terpadu (PLUT) sebagai wadah bagi mereka berkonsultasi dalam
mengembangkan usahanya. Sampai dengan tahun 2017, jumlah PLUT yang
telah dibangun sebanyak 51 unit di 31 provinsi.

Penyaluran kredit UMKM pada


Persentase Kredit UMKM terhadap Total
Kredit Perbankan
tahun 2016 menunjukkan
22% 21,24 peningkatan dibanding tahun 2015.
21% Posisi kredit UMKM pada tahun 2016
21% 20,31
19,87 19,89 19,98 mencapai Rp 857 triliun atau 19,98%
20%

20% dari total kredit perbankan nasional.


18,90
19% Kredit UMKM pada 2016 tumbuh
19%
sebesar 8,4% atau tumbuh sedikit
18%
lebih tinggi dari tahun 2015 sebesar
18%
2011 2012 2013 2014 2015 2016
8,0%. Peningkatan kredit UMKM
Gambar 26. Persentase Kredit tersebut didorong oleh penurunan
UMKM terhadap Total Kredit
Perbankan suku bunga kredit, dan peningkatan
Sumber: Perkembangan Baki Debet
penyaluran KUR.
Kredit Mikro, Kecil, dan Menengah
Secara umum, permasalahan yang dihadapi oleh UMKM adalah
keterbatasan pada akses pembiayaan, rendahnya kapasitas inovasi dan
- 94 -

teknologi, serta keterbatasan kapasitas manajemen dan teknis. Selain itu,


UMKM juga menghadapi berbagai tantangan untuk meningkatkan daya saing
diantaranya :

1. Regulasi dan kebijakan yang belum efektif memberikan kepastian


dan perlindungan bagi UMKM;
2. Rendahnya nilai tambah produk dan jangkauan pemasaran.

Peningkatan Pariwisata. Sektor pariwisata merupakan salah satu yang


akan ditingkatkan kontribusinya dalam perekonomian dan mendukung
peningkatan kesejahteraan dan pemerataan pendapatan. Salah satu upaya
yang dilakukan yaitu mendorong pengembangan 10 destinasi wisata prioritas
yaitu: Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu
dan Kota Tua Jakarta, Borobudur dan sekitarnya, Bromo-Tengger-Semeru,
Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, dan Pulau Morotai. Pengembangan 10
destinasi pariwisata tersebut diperkuat dengan percepatan pembangunan
aksesibilitas (infrastruktur konektivitas), amenitas dan atraksi, serta
didukung dengan pembentukan lembaga pengelola destinasi seperti Badan
Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba (Peraturan Presiden No.
49/2016) dan Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Borobudur
(Peraturan Presiden No. 46/2017). Percepatan pembangunan destinasi wisata
prioritas juga dilaksanakan melalui kerja sama dengan mitra pembangunan
internasional, terutama dalam pengembangan integrated tourism masterplan
untuk setiap destinasi prioritas dan percepatan pembangunan infrastruktur.

14.000 18%
12.000 16%
14%
10.000 10,74% 10,29% 10,22%
9,42% 12%
Ribu Orang

9,24% 10,69%
8.000 10%
7,19%
6.000 5,16% 8%
6%
4.000
4%
2.000 2%
7.003 7.650 8.044 8.802 9.435 10.407 11.519 12.696
0 0%
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Nov-17
Kunjungan Wisman ke Indonesia Pertumbuhan (%)

Gambar 27. Perkembangan Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke


Indonesia
Sumber: Statistik Passenger Exit Survey, Kementerian Pariwisata (2016)

Perkembangan pariwisata dalam lima tahun terakhir ditunjukkan oleh


peningkatan jumlah kunjungan wisatawan rata-rata sebesar 9,5% untuk
- 95 -

wisatawan mancanegara dan 2,0% untuk wisatawan nusantara.


Pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara bahkan mencapai 2 digit
dalam tiga tahun terakhir (Gambar 28) yang menjadikan pertumbuhan
wisatawan mancanegara ke Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi
di dunia. Peningkatan aktivitas pariwisata juga berdampak pada penyerapan
tenaga kerja di sektor pariwisata sehingga pada tahun 2016 mencapai sekitar
12,27 juta orang, atau 10,37% dari total tenaga kerja nasional. Serapan
tenaga kerja sektor pariwisata tersebut meningkat sebesar 1,34%
dibandingkan dengan serapan tenaga kerja pada tahun 2015. Pertumbuhan
investasi sektor pariwisata juga terus meningkat dan pada triwulan I tahun
2017 tercatat sebesar USD 525,94 juta atau meningkat 95,8% dibandingkan
dengan periode yang sama pada tahun 2016. Secara nominal, devisa yang
disumbangkan sektor pariwisata terus meningkat dalam lima tahun terakhir.
Namun, pertumbuhan devisa pariwisata cenderung mengalami penurunan.
Data UNWTO Tourism Highlights 2017 juga menunjukkan bahwa penerimaan
devisa pariwisata Indonesia hanya setengah dari Malaysia dan seperempat
dari Thailand.

15000,0 20,73 12440,420 25


12225,890
11166,130
10054,140 20
8554,390 9120,890
10000,0 7603,40 11,06
10,23 9,49 15
6,62 10
5000,0 12,51
1,75 5
,0 0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Penerimaan Devisa (Juta USD) Pertumbuhan (%)

Gambar 28. Perkembangan Devisa Pariwisata Indonesia Tahun 2010-


2016 (Juta USD)
Sumber: Statistik Passenger Exit Survey, Kementerian Pariwisata (2016)

Perkembangan sektor pariwisata secara umum masih menghadapi dua


tantangan yaitu: Pertama, peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara
dalam lima tahun terakhir belum diikuti oleh peningkatan pengeluaran
wisatawan mancanegara (peningkatan devisa). Kedua, praktik pariwisata
yang berorientasi pada jumlah kunjungan belum mempertimbangkan daya
dukung lingkungan dan keterlibatan masyarakat setempat. Kedua tantangan
ini membutuhkan strategi pengembangan destinasi wisata yang didukung
oleh (i) kesiapan masyarakat secara sosial, budaya, dan ekonomi untuk dapat
menerima kunjungan wisatawan dan berpartisipasi dalam penyediaan
- 96 -

layanan wisata, serta (ii) pelestarian lingkungan melalui penerapan praktik


wisata yang berkelanjutan.

2.9. Membangun Infrastruktur Tangguh, Meningkatkan Industri Inklusif dan


Berkelanjutan, Serta Mendorong Inovasi.

Pembangunan Infrastruktur. Pembangunan infrastruktur konektivitas


dipercepat untuk meningkatkan kelancaran arus barang dan jasa antar
wilayah, mendorong pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia,
dan meningkatkan efisiensi ekonomi. Data Statistik Potensi Desa Indonesia
(Gambar 30) menunjukkan adanya peningkatan jumlah desa dengan akses
darat yang menggunakan jalan layak (aspal/beton). Kondisi mantap jalan
nasional juga terus ditingkatkan sehingga diharapkan dapat mencapai 98%
pada tahun 2019.

Jumlah penumpang yang menggunakan kereta api, kapal laut dan


angkutan udara, serta volume pengangkutan barang dengan menggunakan
moda transportasi udara dan kereta api menunjukkan kecenderungan
peningkatan (BPS, 2017). Pada tahun 2010, jumlah penumpang yang
diangkut sebesar 58,3 juta orang dan barang sebesar 554,6 juta ton dan
meningkat menjadi 86,2 juta orang dan 79,5 juta ton pada tahun 2015.
Sementara itu penggunaan moda transportasi lain masih belum optimal.
Kondisi ini mencerminkan tantangan dalam pengembangan infrastruktur
terutama dalam pembangunan infrastruktur yang terintegrasi, berkualitas
dan terjangkau untuk mendukung penyediaan layanan dasar, peningkatan
konektivitas dan kinerja sektor-sektor produktif. Percepatan pembangunan
infrastruktur perlu dilakukan terutama di Kawasan Timur Indonesia (KTI),
kepulauan kecil, kawasan terdepan dan kawasan terluar Indonesia.

60000,0 53883,0 95
49744,0 93,95
50000,0 43783,0 92,95
39026,0 90,82
40000,0 90
30000,0 87,72
20000,0 85
10000,0
82,27
,0
80
2005 2008 2011 2014
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah Desa dengan Transportasi darat
melalui Jalan Aspal/Beton Kondisi Mantap Jalan (%)

Gambar 29. Jumlah Desa dengan Akses Jalan dan Kondisi Mantap
Jalan Nasional
Sumber: BPS dan Kementerian PUPR (2015)
- 97 -

Pembangunan infrastruktur juga dibutuhkan untuk mendukung


aktivitas industri pengolahan, akses pada bahan baku dan sumber daya
manusia. Pengembangan kawasan industri dan sentra industri kecil dan
menengah diharapkan dapat mendukung upaya hilirisasi sumber daya alam
sehingga mendorong pertumbuhan dan kontribusi PDB industri pengolahan
yang lebih tinggi. Kecenderungan kontribusi dan pertumbuhan PDB
pengolahan dapat dilihat pada Gambar 31. Pertumbuhan industri diharapkan
dapat menciptakan lapangan kerja yang berkualitas bagi masyarakat
Indonesia. Sampai dengan bulan Agustus tahun 2017, jumlah tenaga kerja
di sektor industri pengolahan mencapai 17,0 juta orang, atau meningkat
sebesar 9,5% dari periode yang sama di tahun 2016. Jika dibandingkan
dengan tahun 2013, jumlah tenaga kerja di sektor industri pengolahan
meningkat sebesar 26,9%.

Gambar 30. Struktur dan Laju Pertumbuhan PDB Industri Pengolahan


Sumber: BPS, 2015 (diolah)

Industri juga didorong untuk semakin inklusif dengan memperhatikan


peran dari Industri skala Kecil dan Menengah (IKM). Berdasarkan Survei
Industri Mikro dan Kecil dan Statistik Industri Besar dan Sedang (BPS, 2015),
pada periode 2011 – 2015, nilai tambah IKM terhadap PDB industri memiliki
nilai terendah sebesar 1,09% pada tahun 2011, dan nilai tertinggi sebesar
6,28% pada tahun 2013 dan pada tahun 2015 sebesar 3,74%. Fluktuasi
kinerja IKM ini salah satunya dipengaruhi oleh terbatasnya akses ke
- 98 -

pembiayaan formal karena kendala penyediaan agunan dan kelayakan usaha.


Pemerintah mengupayakan penanganan atas kendala tersebut melalui
penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), dengan realisasi per 31 Oktober 2017
sebesar Rp.79,6 triliun, termasuk Rp.4,9 triliun (6%) disalurkan untuk IKM
(Kemenko Perekonomian, 2017). Volume penyaluran KUR untuk IKM sampai
bulan Oktober 2017 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun
2016 sebesar Rp.3,9 triliun (4% dari total KUR). Peningkatan penyaluran KUR
juga diikuti dengan peningkatan jumlah akun kredit Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) termasuk di sektor industri, dari 8,4 juta rekening pada
tahun 2010 meningkat menjadi 15,4 juta rekening pada tahun 2016 (Bank
Indonesia, 2016). Berdasarkan data tersebut, tantangan yang dihadapi dalam
pengembangan IKM adalah upaya mendorong peningkatan kinerja IKM
melalui optimalisasi penyerapan kredit untuk sektor produksi/industri.

Industri nasional juga telah menerapkan praktik produksi dan


pengelolaan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Data Bank Dunia
menunjukkan adanya penurunan rasio emisi terhadap nilai tambah industri
dari 0,13% pada tahun 2010 menjadi 0,12% pada tahun 2014. Selain itu
selama periode 2010 hingga 2014 terdapat kecenderungan penurunan
pertumbuhan emisi CO2 per kapita dari -5,21% pada tahun 2010 menjadi -
6,46% pada tahun 2014. Walaupun demikian, tantangan yang dihadapi agar
penurunan emisi gas rumah kaca terus berkelanjutan adalah dengan
menyesuaikan seluruh teknologi industri/produksi, transportasi dan rumah
tangga agar efisien dan ramah lingkungan terutama di sektor-sektor prioritas
yang ditetapkan pemerintah.

Pertumbuhan industri yang berkelanjutan juga ditentukan oleh


penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek), serta inovasi. Dalam
lima tahun terkahir, Indonesia secara umum telah menunjukkan perbaikan
dari sisi litbang dan inovasi. Data dari IMF dan Bank Dunia dalam R&D
Magazine menunjukkan bahwa proporsi anggaran Litbang terhadap PDB di
Indonesia meningkat dari 0,08% pada tahun 2013 menjadi 0,3% pada tahun
2016. Kinerja ini diikuti dengan peningkatan ranking jumlah ilmuwan dan
insinyur di Indonesia dari ranking ke-51 pada tahun 2012 menjadi ranking
ke-35 pada tahun 2017 (WEF, 2017). Walaupun demikian, proporsi anggaran
Litbang masih kecil jika dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Oleh
karena itu, tantangan yang dihadapi adalah peningkatan Iptek dan inovasi
yang didukung alokasi anggaran yang memadai melalui pelibatan swasta
- 99 -

dalam pendanaan Litbang, serta adanya keterkaitan antara SDM berkualitas,


Litbang dan kebutuhan pengembangan industri.

Penguasaan Iptek juga ditunjukkan oleh penguasaan dan akses


terhadap teknologi informasi dan komunikasi. Salah satu indikatornya yaitu
proporsi penduduk terlayani mobile broadband. Selama periode 2009 - 2014,
jumlah penduduk yang terlayani jaringan pita lebar meningkat dari 1,86%
menjadi 6,66% (Kemenkominfo, 2015). Proporsi penduduk yang memiliki
telepon seluler juga terus meningkat dari 38,5% pada tahun 2010 menjadi
58,3% pada tahun 2016 (Susenas, 2016). Indonesia tercatat sebagai negara
urutan ke-8 di dunia dengan penduduk terbanyak pengguna internet (Internet
World Statistic). Kondisi ini didukung oleh perluasan jumlah kabupaten/kota
yang dijangkau backbone serat optik pita lebar nasional hingga mencapai 72%
pada tahun 2014 (Kemenkominfo, 2015). Pada tahun 2019, jangkauan
layanan akses telekomunikasi universal dan internet ditargetkan mencapai
100% di wilayah Universal Service Obligation (USO). Tantangan yang dihadapi
dalam akses teknologi dan informasi adalah peningkatan pemanfaatan
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi secara optimal untuk
meningkatkan produktivitas, diversifikasi produk, dan daya saing industri,
serta perluasan akses ke pasar.

2.10. Mengurangi Kesenjangan Intra- dan Antarnegara


Dilihat dari Koefisien Gini, kesenjangan di Indonesia cenderung turun
dalam dua tahun terakhir. Koefisien Gini terus meningkat dari sebesar 0,367
pada tahun 2009 menjadi 0,414 pada tahun 2014. Koefisien Gini pada tahun
2017 berhasil diturunkan menjadi 0,391 (Susenas, September 2017). Hal ini
sesuai dengan upaya Pemerintah untuk menurunkan kesenjangan yang
merupakan prioritas pembangunan pada tahun 2016-2017.

Koefisien Gini
0,413 0,414
0,406 0,402
0,394 0,391
0,388
0,378
0,367

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Gambar 31. Tren Koefisien Gini Tahun 2009-2017


Sumber: BPS, 2009-2017
- 100 -

Untuk mencapai target Koefisien Gini sebesar 0,36 pada tahun 2019
diperlukan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, perluasan lapangan kerja
dan perluasan akses terhadap sarana prasarana pendukung ekonomi di
daerah-daerah terpencil.

Kesenjangan tidak hanya terjadi di tingkat nasional tetapi juga di tingkat


provinsi dan kabupaten/kota. Peningkatan kesenjangan di sebagian besar
provinsi terjadi dalam kurun waktu yang sama dengan periode kenaikan
Koefisien Gini nasional yaitu 2009-2012. Sementara itu, pada periode 2013-
2017, sebagian provinsi mengalami penurunan yang cukup baik. Namun, 8
provinsi mengalami kenaikan Koefisien Gini yaitu provinsi Sumatera Utara,
Lampung, DI Yogyakarta, Jawa Timur, NTT, Kalimantan Selatan, Sulawesi
Tenggara dan Maluku Utara.

0,46
0,44
0,42
0,40
2017

0,38
0,36
0,34
0,32
0,30
0,30 0,35 0,40 0,45
2014

Gambar 32. Koefisien Gini di Provinsi Tahun 2014 dan 2017


Sumber: BPS, 2014 dan 2017

Ketimpangan masih terjadi di Indonesia. Ketimpangan disebabkan


adanya pertumbuhan pengeluaran per kapita penduduk tingkat ekonomi atas
relatif lebih tinggi daripada pertumbuhan pengeluaran penduduk miskin
terutama pada periode 2009-2011. Growth Incidence Curve (GIC adalah kurva
yang secara visual memetakan pertumbuhan pengeluaran per kapita untuk
setiap kelompok penduduk yang berada pada persentil terbawah (paling
miskin) hingga persentil teratas (paling sejahtera). menunjukkan bahwa pada
periode tersebut tingkat pertumbuhan pengeluaran per kapita penduduk
pada persentil atas jauh lebih tinggi daripada penduduk pada 20-40 persentil
- 101 -

terbawah. Kurva GIC pada periode 2011-2014 menunjukkan distribusi


pertumbuhan yang lebih merata. Sedangkan pada periode 2014-2015, GIC
memperlihatkan pergerakan pertumbuhan pengeluaran per kapita pada
persentil bawah dan menengah, walaupun pertumbuhan penduduk persentil
paling atas tetap jauh lebih tinggi.

Perbedaan pertumbuhan yang cukup signifikan antarkelompok


pendapatan disebabkan oleh tidak meratanya akses dan kualitas layanan
pelayanan dasar sebagai penyebab ketimpangan kesempatan (inequality of
opportunity), keterbatasan pranata sosial dan infrastruktur untuk
mendukung usaha peningkatan pendapatan bagi masyarakat miskin, serta
belum optimalnya sistem perpajakan di Indonesia dalam membantu
mewujudkan kebijakan redistribusi yang adil.

Gambar 33. Growth Incidence Curve Periode 2009-2015


Sumber: BPS, 2009-2015

Selain kesenjangan antarkelompok pendapatan, Indonesia juga


menghadapi masalah kesenjangan antarwilayah. Kesenjangan antarwilayah
ini meliputi kesenjangan antara desa dan kota, wilayah pinggiran dan non-
pinggiran, Jawa dan luar Jawa, serta Kawasan Barat dan Timur Indonesia.
RPJMN 2015-2019 memberikan amanat untuk memprioritaskan pemerataan
pembangunan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah tertinggal dan
terluar.

Sejak tahun 2004, pemerintah menetapkan kriteria dan jumlah daerah


tertinggal setiap lima tahun sekali. Daerah tertinggal adalah daerah
kabupaten yang wilayah serta masyarakatnya kurang berkembang
dibandingkan dengan daerah lain dalam skala nasional. Beberapa kriteria
- 102 -

yang digunakan untuk menetapkan daerah tertinggal adalah perekonomian


masyarakat, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, kemampuan
keuangan daerah, aksesibilitas, dan karakteristik daerah yang semuanya itu
diukur berdasarkan indikator dan sub-indikator.

Jumlah daerah tertinggal di Indonesia menurun selama periode 2004-


2014. Berdasarkan Perpres No. 131/2015 jumlah daerah tertinggal pada
periode 2015-2019 sebanyak 122 kabupaten. Jumlah ini berkurang dari 199
kabupaten pada periode 2004-2009 dan 183 kabupaten pada periode 2010-
2014. Sebagian besar dari 122 kabupaten daerah tertinggal yang ditetapkan
pada periode 2015-2019 berada di luar Jawa, khususnya di Kawasan Timur
Indonesia (Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua). Terdapat 6
kabupaten yang ada di pulau Jawa; 4 kabupaten di provinsi Jawa Timur dan
2 kabupaten di provinsi Banten. Adapun pada tahun 2018, pembangunan
daerah tertinggal akan difokuskan pada 80 kabupaten tertinggal.

Selama enam tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerah


tertinggal mengalami fluktuasi. Pada periode 2010-2016 pertumbuhan angka
rata-rata daerah tertinggal selalu melampaui angka rata-rata daerah non
tertinggal, sedangkan pada tahun 2016 rata-rata pertumbuhan daerah
tertinggal mengalami penurunan meskipun rata-rata nasional dan daerah
non-tertinggal mengalami kenaikan. Salah satu faktor utama perlambatan
ekonomi di daerah tertinggal adalah ketergantungan perekonomiannya pada
sektor primer dan sekunder sehingga adanya penurunan harga komoditas
dalam beberapa tahun terakhir ini berpengaruh terhadap perlambatan
tersebut.
- 103 -

9,00
8,50
8,36
8,00
7,50
7,00 6,64
6,31 6,33
%

6,50
6,00
6,00 5,52
5,50
5,25
5,00
4,50
4,00
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

daerah non-tertinggal daerah tertinggal nasional

Gambar 34. Rata-rata Pertumbuhan Ekonomi


Sumber: BPS, 2010-2016

Belum optimalnya beberapa indikator keluaran daerah tertinggal di atas


tidak terlepas dari kompleksitas permasalahan yang dihadapi baik pada
tahap perencanaaan maupun pelaksanaan pembangunan. Kendala dalam hal
perencanaan dan koordinasi antara lain belum optimalnya kebijakan
afirmatif untuk mempercepat pembangunan daerah tertinggal dan lemahnya
koordinasi lintas pemangku kepentingan dalam mendorong percepatan
pembangunan daerah tertinggal. Sedangkan permasalahan dalam
pelaksanaan pembangunan daerah tertinggal adalah belum adanya insentif
untuk sektor swasta dan pelaku usaha untuk berinvestasi, terbatasnya
ketersediaan sarana dan prasarana publik dasar, rendahnya kualitas SDM
dan tingkat kesejahteraan masyarakat, rendahnya aksesibilitas terhadap
pusat-pusat pertumbuhan wilayah, dan belum optimalnya pengelolaan
potensi sumber daya lokal dalam pengembangan perekonomian.

Proporsi penduduk yang hidup di bawah 50 persen dari median


pendapatan tidak memiliki perbedaan signifikan (Data pendapatan didekati
dengan data pengeluaran konsumsi yang ada di SUSENAS). Pada periode
2010-2016 proporsi penduduk perempuan dan laki-laki yang hidup di bawah
50 persen dari median pendapatan tidak memperlihatkan perbedaan
signifikan (Gambar 36). Meskipun demikian, jika dilihat menurut jenis
kelamin kepala keluarga, proporsi kepala keluarga perempuan lebih besar
daripada kepala keluarga laki-laki (Gambar 37). Kesenjangan antara rumah
- 104 -

tangga yang dikepalai perempuan dan yang dikepalai laki-laki ini juga
cenderung semakin meningkat sejak tahun 2014.

18
16
14
12
%

10
8
6
4
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Perempuan 7,9 13,7 14,5 12 15,7 14,6 16,1
Laki-Laki 7,6 13,4 14,2 11,7 15,4 13,8 15,3
Total 7,7 13,6 14,3 11,9 15,5 14,2 15,7

Gambar 35. Proporsi Penduduk di Bawah 50 persen Median


Pengeluaran per Kapita Menurut Jenis Kelamin (Sumber: BPS, 2010-2016)

20
18
16
14
%

12
10
8
6
4
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
RT dikepalai Laki-laki 7,7 13,6 14,2 11,8 15,4 14 15,4
RT dikepalai Perempuan 7,7 13,7 15,1 12,4 17,3 16,4 17,7
Total 7,7 13,6 14,3 11,9 15,5 14,2 15,7

Gambar 36. Proporsi Penduduk di Bawah 50 persen Median


Pendapatan Menurut Jenis Kelamin Kepala Rumah Tangga (Sumber: BPS,
2010-2016)

Kebijakan perlindungan sosial yang komprehensif adalah upaya yang


sedang dibangun untuk mengatasi permasalahan kemiskinan dan
ketimpangan. Dalam RPJMN 2015-2019, upaya ini dilakukan melalui
pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan strukturisasi
program bantuan sosial yang terintegrasi. Dilihat dari kebijakan fiskal yang
sudah ada, pemerintah Indonesia telah meningkatkan alokasi belanja
pemerintah pusat untuk fungsi perlindungan sosial sebagai bentuk afirmasi
pencapaian kesetaraan yang lebih besar pada beberapa tahun terakhir
(Gambar 38). Selama periode 2016-2018, belanja pemerintah pusat untuk
fungsi perlindungan sosial berkisar 11% dari total belanja pemerintah pusat,
- 105 -

meningkat dari kisaran 5-6% dari total anggaran pada periode 2012-2014
(APBN 2012-2014, APBN-P 2016, APBN-P 2017, APBN 2018).

Walaupun anggaran fungsi perlindungan sosial meningkat setiap tahun,


masih terdapat beberapa tantangan utama dalam upaya mengurangi
ketimpangan, penanggulangan kemiskinan dan kerentanan. Tantangan
utama tersebut adalah (1) pemutakhiran data penerima program yang belum
sesuai dengan kondisi dinamis di lapangan, dan (2) keterbatasan jumlah dan
kapasitas sumber daya manusia di lapangan yang mengawal program-
program ini seperti pendamping/fasilitator, tenaga guru dan tenaga
kesehatan yang terdidik, terlatih, serta memiliki kemampuan sesuai
kebutuhan dan tantangan di daerah.

11,50 00 11,30 00 11,180 00


8,890 00

5,840 00 5,530 00 5,340 00

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

% anggaran fungsi perlindungan sosial terhadap belanja pemerintah pusat

Gambar 37. Perkembangan Fungsi Perlindungan Sosial terhadap


Belanja Pemerintah Pusat Tahun 2012-2018
Sumber: APBN 2012-2014, APBN-P 2016, APBN-P 2017, APBN 2018

Kepesertaan aktif Jaminan Sosial Bidang Ketenagakerjaan meningkat


dalam periode 2015-2017. Jumlah peserta aktif Jaminan Sosial bidang
Ketenagakerjaan meningkat dari 19,3 juta orang pada tahun 2015 menjadi
26,2 juta orang per Desember 2017. Meskipun demikian, pelaksanaan
program ini tidak luput dari dua kendala utama yaitu perluasan peserta
pekerja dari sektor informal yang merupakan porsi terbesar (sekitar 67%)
ketenagakerjaan di Indonesia, dan penegakan sanksi kepada perusahaan
atau pemberi kerja yang belum mendaftarkan pegawainya sebagai peserta.
- 106 -

26,20 00

22,633 08

19,275 06
16,10 00
dalam juta

14,042 59
14,571 79
8,40 00
6,682 22
4,946 40

1,379 07 1,70 00
,286 07

Penerima Upah Bukan Penerima Jasa Konstruksi Total


Upah
Des-15 Des-16 Des-17

Gambar 38. Kepesertaan Aktif Jaminan Sosial Bidang Ketenagakerjaan


Sumber: BPJS Ketenagakerjaan, 2015-2017

2.11. Kota dan Permukiman Berkelanjutan


Urbanisasi merupakan fenomena yang tidak bisa dihindari dan dicegah,
lebih dari setengah populasi penduduk di dunia telah tinggal di perkotaan.
BPS mencatat tingkat urbanisasi di Indonesia telah mencapai 54% pada
tahun 2015 dan akan bertambah menjadi 67% pada tahun tahun 2035
(Bappenas, BPS, United Nations Population Fund. 2013. Proyeksi Penduduk
Indonesia 2010-2035. Jakarta: BPS). Dalam periode tahun 1970-2012, setiap
pertambahan 1% urbanisasi di Indonesia, akan menambah 2% PDB dan 4%
PDB per kapita (WB, 2014) dan belum sebaik negara-negara di Asia lainnya
(7% di Thailand, 8% di Vietnam, 10% di Tiongkok, dan 13% di India) (Bank
Dunia. 2016. Kisah Perkotaan di Indonesia. Jakarta: Bank Dunia).
Perekonomian Indonesia ditopang oleh aktivitas ekonomi di perkotaan yang
ditunjukkan dengan kontribusi PDB perkotaan mencapai 40% pada periode
2005-2010 (Bappenas, 2014). Dari 40% kontribusi PDRB perkotaan, PDRB
dari metropolitan menyumbang porsi yang paling besar, yakni berkisar 56-
58% (Gambar 40). Urbanisasi dan pembangunan perkotaan merupakan salah
satu agenda prioritas yang harus tercapai pada tahun 2030 melalui Tujuan
11 mengenai kota dan permukiman yang berkelanjutan.
- 107 -

1250482,60
1096886,60
978629,230 978629,230

Kecil
710963,0
PDRB

612554,0 Sedang
544853,130
478714,310
430919,430 430919,430 Besar
269807,0 310112,0
Metropolitan
200604,0 346253,490
301355,270 301355,270 310777,050
225798,0
4480,0 5567,0 6402,750 7344,510 9466,790 10631,470

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Gambar 39. Kontribusi PDRB Perkotaan


Sumber: Bappenas, 2014

Hunian layak yang didukung infrastruktur dan pelayanan dasar


perkotaan memiliki fungsi vital dalam menjamin kehidupan penduduk di
perkotaan. Di Indonesia, belum semua penduduk dapat menghuni hunian
layak yang didukung oleh infrastruktur dan pelayanan dasar. Sesuai dengan
Tujuan 11, selain menyediakan hunian layak dan terjangkau, infrastruktur
perkotaan yang menjadi perhatian antara lain air minum dan sanitasi (Target
11.1), transportasi (Target 11.2), warisan budaya (Target 11.4), dan ruang
publik (Target 11.7). Di bidang perumahan dan permukiman, masih banyak
rumah tangga yang tinggal di kawasan permukiman kumuh tanpa akses
terhadap air minum dan sanitasi yang layak, serta kondisi bangunan yang
tidak layak dan tanpa kepastian bermukim. Di bidang transportasi, proporsi
pengguna angkutan umum di kota masih sangat rendah. Di bidang warisan
budaya, upaya membangun kota pusaka harus diperluas.

Tantangan yang dihadapi: (1) penyediaan hunian layak dan terjangkau,


khususnya untuk masyarakat berpenghasilan rendah; (2) infrastruktur dan
pelayanan dasar permukiman yang belum memadai, sehingga memicu
meluasnya permukiman kumuh; (3) penyediaan lahan untuk perumahan,
khususnya untuk masyarakat berpenghasilan rendah di perkotaan; (4)
terbatasnya jangkauan pembiayaan perumahan bagi masyarakat
berpenghasilan rendah; (5) konektivitas dalam kota dan antar kota yang
masih belum memadai; (6) terbatasnya sumber daya untuk mewujudkan kota
pusaka; dan (7) belum optimalnya upaya untuk menyediakan RTH/ruang
publik di perkotaan hingga memenuhi 30% dari total luas wilayah.

Risiko bencana dan perubahan iklim di perkotaan diperkirakan akan


semakin besar mengingat semakin banyaknya penduduk perkotaan.
Pembangunan kota dan permukiman juga harus memperhatikan
- 108 -

keberlanjutan dan kualitas lingkungan hidup (Target 11.5 dan 11.6). Dalam
kurun waktu 2009-2014 (Tabel 6) kualitas lingkungan hidup meningkat,
namun kualitas udara semakin memburuk yang kemungkinan besar
disebabkan jumlah kendaraan bermotor yang semakin meningkat.

Tabel 6. Indikator Kualitas Lingkungan Hidup di Indonesia


Komponen 2009 2014
Indeks Kualitas
59,79 63,42
Lingkungan Hidup
Indeks Kualitas Udara 94,68 80,54
Indeks Kualitas Air 42,26 52,19
Indeks Tutupan Hutan 59,23 59,01
0,83 juta 0,61 juta
Laju deforestasi
ha/tahun ha/tahun
Sumber: Diolah dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2015

Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) di tahun 2013 memperlihatkan


bahwa 80% kota dan kabupaten di Indonesia memiliki risiko bencana yang
tinggi. Tantangan untuk mewujudkan pembangunan kota-kota yang tanggap
terhadap bencana dan perubahan iklim, antara lain: (1) terbatasnya kajian
risiko bencana dan peta risiko bencana hingga tingkat kabupaten/kota; (2)
belum memadai dan terintegrasinya basis data dan sistem informasi
mengenai kerawanan dan kerentanan kota terhadap bencana dan perubahan
iklim; (3) meningkatnya konsentrasi NO2, SO2, dan CO2, yang sumbangan
terbesarnya dari kendaraan bermotor; dan (4) menurunnya kualitas air
sungai dan danau akibat pencemaran dan perubahan tata guna lahan,
sehingga berimplikasi pada kuantitas dan kualitas air minum.

Pembangunan kota yang terpadu dan inklusif. Untuk mengukur proses


pembangunan perkotaan yang inklusif (Target 11.3), digunakan ukuran
keterlibatan dan partisipasi masyarakat, sektor swasta, komunitas filantropi,
serta akademisi dalam proses perencanaan pembangunan seperti misalnya
dalam Musrenbang. Namun, ukuran keterwakilan para pemangku
kepentingan masih perlu diperjelas. Tantangan multi-dimensi untuk
mewujudkan pembangunan perkotaan yang inklusif, diantaranya: (1)
kesenjangan yang tinggi antarkota di Pulau Jawa-Bali dengan di luar Pulau
Jawa-Bali; (2) kesenjangan antara perkotaan dan daerah sekitarnya; (3) tidak
inklusifnya proses pembangunan yang terjadi di kota-kota Indonesia,
- 109 -

sehingga tidak semua kelompok masyarakat memiliki peluang yang sama


dalam mengakses pelayanan dasar perkotaan.

2.12. Pola Produksi dan Konsumsi yang Berkelanjutan

Sustainable Consumption and Production (SCP) atau konsumsi dan


produksi yang berkelanjutan merupakan salah satu sub-tema aksi menuju
perwujudan pembangunan berkelanjutan yang telah dicanangkan sejak
Deklarasi Rio tahun 1992, yang dikuatkan dengan Johannesburg Plan of
Implementation tahun 2002 dan Konferensi United Nations Conference on
Sustainable Development (Konferensi Rio+20) di Rio de Janeiro, Brasil pada
bulan Juni 2012. Dokumen "The Future We Want" yang merupakan hasil
Konferensi Rio+20 memuat kesepakatan tentang penerapan 10 Year
Framework of Programme on SCP (10 YFP SCP) pada tingkat internasional dan
nasional.

Indonesia telah aktif di berbagai forum Internasional dalam bidang SCP


sejak tahun 2001, dan menjadi tuan rumah Asia Pasific Roundtable on
Sustainable Consumption and Production (APRSCP) ke-10 pada November
2011 di Yogyakarta. Pada tahun 2013 Indonesia meluncurkan Dokumen
Kerangka Kerja 10 Tahun Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan di Indonesia
2013-2023 yang memuat peta jalan Indonesia dalam menerapkan konsumsi
dan produksi berkelanjutan. Pada tahun yang sama, hasil pertemuan United
Nations High Level Panel of Eminent Persons (UN HLPEP) “Post-2015
Development Agenda” di Bali, Maret 2013, yang dipimpin oleh Presiden RI
menetapkan SCP sebagai salah satu tema dalam “Post-2015 Development
Agenda”. Selanjutnya, SCP juga telah dimasukkan sebagai salah satu agenda
pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2015-2019.

Penerapan SCP di Indonesia meliputi (1) pengembangan perangkat


kebijakan dan teknis penerapan produksi bersih (eko-efisiensi), (2) verifikasi
kinerja teknologi ramah lingkungan, (3) sistem manajemen lingkungan untuk
penerapan produksi berkelanjutan, (3) kriteria ekolabel untuk sertifikasi
produk ramah lingkungan dan pengadaan barang/jasa ramah lingkungan
untuk penerapan konsumsi berkelanjutan, (4) sistem kompetensi keahlian
dan lembaga penyedia jasa untuk penyediaan sumberdaya manusia yang
kompeten; dan (5) pembinaan dan peningkatan kapasitas produsen dan
konsumen, termasuk pihak pendukung, a.l. sektor pembiayaan (green
- 110 -

banking), serta (6) penerapan efisiensi energi, industri hijau, dan pariwisata
ramah lingkungan oleh berbagai instansi.

Tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan SCP di Indonesia antara


lain (1) perlu intervensi kebijakan operasional mengenai penerapan prinsip-
prinsip SCP dalam “business cycle” dan “business process” di pihak
pemerintah, swasta dan masyarakat secara menyeluruh termasuk dalam hal
pendanaan, (2) perlu menghilangkan hubungan negatif antara pertumbuhan
ekonomi yang menurunkan kualitas lingkungan dan cadangan sumberdaya
alam. (3) perlu menerapkan pola produksi dan konsumsi berkelanjutan untuk
mengubah pola pembangunan yang tidak berkelanjutan (konsep “de-
coupling”) menjadi pembangunan yang berkelanjutan.

Program penilaian peringkat kinerja perusahaan (Proper). Salah satu


pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan terkait dengan SCP adalah
penerapan Proper yang menggambarkan pola produksi berkelanjutan yang
dicerminkan dengan ketaatan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan.
Proper dikembangkan dengan prinsip dasar antara lain peserta bersifat
selektif, artinya peserta Proper diperuntukkan bagi industri yang proses
produksinya menimbulkan dampak terhadap lingkungan dan peduli
terhadap citra atau reputasi perusahannya. Terdapat lima kategori Proper,
yaitu Emas, Hijau, Biru, Merah dan Hitam, yang merupakan urutan capaian
kinerja perusahaan dari yang terbaik/konsisten sampai dengan terendah
(Kategori Emas untuk industri yang telah konsisten menunjukkan
keunggulan lingkungan dalam proses produksi dan jasa, serta melaksanakan
bisnis yang beretika dan bertanggungjawab terhadap masyarakat. Kategori
Hijau bagi yang telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang
dipersyarakatkan dalam peraturan melalui pelaksanaan sistem pengelolaan
lingkungan dan juga telah memanfaatkan sumber daya secara efisien serta
melaksanakan tanggungjawab sosial dengan baik. Kategori Biru adalah
untuk usaha dan/atau kegiatan yang telah melakukan upaya pengelolaan
lingkungan yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kategori Merah untuk yang telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan
tetapi belum sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan
perundangan. Kategori Hitam, diberikan kepada perusahaan dan/atau
kegiatannya yang telah dengan sengaja melakukan perbuatan atau
melakukan kelalaian sehingga mengakibatkan terjadinya pencemaran atau
kerusakan lingkungan, serta melanggar peraturan perundangan yang
- 111 -

berlaku). Jumlah perusahaan yang menerima Proper untuk masing-masing


kategorinya pada tahun 2015-2016 yaitu sebanyak 12 Emas, 172 Hijau,
1.422 Biru, 284 Merah, dan sebanyak 3 (tiga) perusahaan mendapat kategori
Hitam (Gambar 41).

2500 100%

85% 90%
81% 12

2000 74% 72% 9 108 12 80%


71% 71% 12
121 172
113
74% 70%
60% 72%
1500 56% 56% 60%
12 61%
119 1406 50%
1099 1224
5
1000 106
1422 40%
2 805 30%
1 54
40 603
0
500 0 20%
45 433
21 385
0 551 516 529
0 9
182 305 295 10%
99 233 284
116 118 154
8
52 64 73 79
0 20
2 22 41 9 32 47 48 17 21 21 5 0%

HITAM MERAH BIRU HIJAU EMAS TKT. KETAATAN

Gambar 40. Ketaatan Proper 2002-2016


Sumber: KLHK, 2017

Secara umum penerima Proper Biru meningkat dari 52 perusahaan pada


tahun 2002-2003 menjadi 1.422 perusahaan pada tahun 2015-2016. 12
perusahaan Peringkat Emas yang terdiri atas 7 (tujuh) perusahaan migas, 2
(dua) perusahaan panas bumi, 1 (satu) perusahaan farmasi, 1 (satu)
perusahaan tambang, dan 1 (satu) perusahaan pembangkit listrik tenaga uap.
Terdapat 5 (lima) perusahaan berperingkat hitam yang terdiri atas
perusahaan air minum dalam kemasan, perusahaan makanan dan minuman,
perusahaan peleburan logam, perusahaan pengolahan ikan, dan perusahaan
briket arang (KLHK 2016). Tingkat ketaatan perusahaan terhadap Proper
tahun 2015-2016 mengalami peningkatan menjadi 85% dari sebelumnya 74%
pada tahun 2014-2015, namun tantangan yang dihadapi antara lain perlunya
upaya untuk mendorong perusahaan besar melaksanakan praktek usaha
berkelanjutan dan pelibatan perusahaan lainnya dalam program Proper.
Selain itu, saat ini telah dicetuskan program Green Industry melalui Green
Industry Award oleh Kementerian Perindustrian. Program ini merupakan
bentuk insentif nonfinansial kepada perusahaan ramah lingkungan dengan
- 112 -

karakteristik yang mirip dengan Proper yang dilaksanakan oleh KLHK. Kedua
program tesebut perlu dilakukan sinkronisasi agar memberi nilai tambah bagi
industri.

Pengelolaan sampah untuk mendukung pola konsumsi dan produksi


berkelanjutan. Hingga tahun 2017 telah dilakukan pengelolaan sampah
terpadu Reduce, Reuse, and Recycle (3R) melalui beroperasinya 3 (tiga) unit
pusat daur ulang skala kota dengan kapasitas masing-masing 20, 10 dan 5
(lima) ton per hari yang berpotensi mengurangi timbulan sampah sebesar
12.775 ton/tahun. Selain itu, sebanyak 5.244 unit Bank Sampah telah
dibangun untuk mengelola sampah sebanyak 4.402.643 ton selama kurun
waktu 2014-2017. Tantangan penerapan prinsip 3R di bank sampah hanya
mampu mengelola 1,7% dari total timbulan sampah nasional. Untuk itu
diperlukan upaya tindak lanjut untuk mensinergikan pengelolaan sampah
dari hulu ke hilir, peningkatan kesadaran pemerintah, pihak swasta dan
masyarakat untuk menerapkan prinsip 3R secara lebih luas.

Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) merupakan salah satu


upaya penerapan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan. Dari
tahun 2009-2015 jumlah perusahaan yang telah memiliki sertifikat SML
terus meningkat. Tercatat pada tahun 2016 sebanyak 2.001 perusahaan
telah memiliki Sertifikat SML (Gambar 42.). Permasalahan penerapan SNI ISO
14001, meskipun telah menunjukkan adanya peningkatan, namun
dibandingkan dengan jumlah perusahaan yang beroperasi, masih terdapat
peluang besar untuk ditingkatkan. Tantangan untuk meningkatkan jumlah
perusahaan yang menerapkan SNI ISO 14001 adalah aspek manfaat bisnis,
dimana sertifikasi ISO 14001 masih dipandang tidak memberikan manfaat
langsung dari sisi pendapatan usaha, sehingga perusahaan akan
mengutamakan sertifikasi yang bersifat mandatori, maupun yang
memberikan manfaat bisnis secara langsung.
- 113 -

2500
2239,0
2001,0
2000
1644,0
1558,0
1500

1028,0 1035,0
1000 873,0
794,0

500

0
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Gambar 41. Jumlah Perusahaan yang memiliki sertifikat Sistem


Manajemen Lingkungan (SML)
Sumber: ISO Survey, 2017

Sistem label ramah lingkungan dalam pengadaan barang dan jasa ramah
lingkungan ditujukan untuk mendukung dan mendorong perubahan perilaku
dari sisi konsumsi maupun produksi. Dari sisi konsumsi (demand)
perubahan operasional di pihak pemerintah diindikaasikan menjadi lebih
ramah lingkungan termasuk yang terkait dengan mitigasi dan adaptasi
perubahan iklim. Sementara pada sisi produksi (supply) diarahkan untuk
mendorong pelaku usaha/kegiatan beralih menghasilkan barang dan jasa
ramah lingkungan, menumbuhkan pasar hijau, mengembangkan circular
economy, dan mendapatkan insentif.

Dalam hal pengadaan barang, jasa ramah lingkungan dan


pengembangan sistem label ramah lingkungan telah diamanatkan pada Pasal
43 Undang-Undang No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup. Untuk melaksanakan amanat Undang-Undang 32, pasal
31-37 PP 46/2017 tentang Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup mengatur
sistem label ramah lingkungan, pengadaan barang dan jasa ramah
lingkungan sebagai instrumen insentif.

Daftar rujukan barang dan jasa ramah lingkungan untuk penerapan


Green Public Procurement (GPP) berasal dari berbagai skema standar dan
verifikasi/registrasi yang dilaksanakan Kementerian/Lembaga sesuai
substansi kewenangannya dan memenuhi kriteria dalam Pasal 34 PP No.
46/2017 tentang Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup (IELH). Pada tahap
awal, skema untuk menyusun daftar rujukan barang/jasa dan teknologi
ramah lingkungan adalah skema yang dikembangkan Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yaitu Ekolabel, Verifikasi Teknologi
- 114 -

Ramah Lingkungan dan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK), Standar


Kinerja Energi Minimum (SKEM) Kementerian ESDM, dan Green Hotel
Kementerian Pariwisata.

Pola produksi dan konsumsi berkelanjutan merupakan salah satu


strategi perbaikan kualitas lingkungan hidup (RPJMN 2015-2019) sehingga
perubahan perilaku masyarakat yang pro-lingkungan (pro-environment
awareness) sangat dibutuhkan untuk pencapaian tujuan. Fasilitas publik
merupakan tempat ideal untuk mewujudkan pola konsumsi dan produksi
berkelanjutan karena fasilitas publik merupakan tempat pertemuan antara
perilaku masyarakat selaku pengguna fasilitas publik dengan perilaku
pemerintah dan swasta selaku pengelola fasilitas publik.

Standar Pelayanan Masyarakat di fasilitas publik (SPM-FP) mendorong


tersedianya informasi, edukasi, dan sarana untuk perubahan perilaku di
fasilitas publik. Fokus besar SPM-FP terletak pada perubahan perilaku di
fasilitas publik sejalan dengan Program Gerakan Indonesia Bersih dan
Program Gerakan Indonesia Tertib, sebagaimana diamanatkan pada Instruksi
Presiden No. 12/2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental. Standar
Pelayanan Masyarakat di fasilitas publik mendorong perubahan gaya hidup
yang ramah lingkungan, tidak hanya dilakukan melalui edukasi di
pendidikan formal tetapi juga dilakukan di fasilitas publik.

SPM-FP merupakan standar khusus yang ditetapkan KLHK sesuai


dengan Peraturan Menteri LHK No. P.90/MenLHK/Setjen/Set.1/11/2016
tentang Standar Pelayanan Masyarakat pada Pos-Pos Fasilitas Publik Dalam
Rangka Peningkatan Kualitas Lingkungan. SPM-FP bertujuan antara lain
untuk menyediakan standar bagi pengelola fasilitas publik dengan materi
substansi pengelolaan lingkungan hidup terpadu, menyediakan fasilitas
publik yang ramah lingkungan, serta layanan informasi, edukasi, sarana dan
apresiasi bagi masyarakat pengguna fasilitas publik.

2.13. Penanganan Perubahan Iklim dan Penanggulangan Kebencanaan

Isu perubahan iklim merupakan isu yang tak perlu lagi diperdebatkan
kebenarannya. Laporan akhir dari IPCC Assessment Report 5 (AR5) dengan
beberapa skenario perubahan iklim Representative Concentration Pathways
(RCP) telah menjelaskan bukti-bukti bahwa perubahan iklim telah benar-
benar terjadi. Dalam kurun waktu satu abad terakhir, suhu bumi telah
- 115 -

meningkat sekitar 0,8 derajat Celcius, dan skenario pemodelan RCP


memperkirakan bahwa pada tahun 2100 suhu bumi akan terus meningkat
sekitar 1,8 hingga 4 derajat Celcius jika dibandingkan rata-rata suhu pada
1980-1999, atau setara dengan kenaikan 2,5 hingga 4,7 derajat Celcius
apabila dibandingkan dengan periode pra-industri. Peningkatan suhu
menyebabkan terjadinya perubahan iklim di berbagai belahan bumi. Dampak
negatif dari perubahan iklim dapat dirasakan baik secara fisik/lingkungan,
maupun secara sosial dan ekonomi. Kawasan-kawasan tropis di dunia,
termasuk Indonesia, diperkirakan akan menghadapi dampak yang lebih
parah dibandingkan dengan kawasan lainnya di dunia.

Indonesia, sebagai negara tropis dan kepulauan terbesar di dunia,


merupakan salah satu negara yang paling rentan terhadap dampak negatif
perubahan iklim. Fenomena iklim yang ekstrim, seperti semakin panjangnya
bulan kering dan basah, kenaikan temperatur permukaan laut, perubahan
pola dan intensitas curah hujan, dan meningkatnya bencana
hidrometeorologi, akan berdampak secara luas terhadap aspek kehidupan
masyarakat dan menimbulkan kerugian yang tidak sedikit pada sektor
ekonomi, dan juga target pembangunan lainnya, seperti ketahanan pangan,
pembangunan bidang kesehatan, infrastruktur, dan ekosistem. Dampak
perubahan iklim pada bidang-bidang pembangunan dipetakan sebagai
berikut:

Tabel 7. Ringkasan Dampak Perubahan Iklim pada Bidang-Bidang


Terkait
Bidang Terkena Dampak
Indikator
Bahaya Potensial
Permukima

Kehutanan
Infrastrukt
Ketahanan

Perkebuna
Kesehatan

Ekosistem

Perkotaan

Perubahan
Pangan

Pesisir
Energi

Perubahan Iklim
ur

Iklim
n

Peningkatan evapotranspirasi dapat


√ √ √ √ √
menyebabkan kekeringan
Penurunan produksi pertanian
√ √
akibat kenaikan suhu
Pemanasan setempat akibat
Suhu
meningginya suhu udara pada √ √ √ √ √ √
permukaan
siang hari
Meluasnya sebaran populasi
√ √ √ √ √
serangga vektor penyakit
Meningkatnya penyebaran penyakit
√ √ √
melalui medium udara
- 116 -

Bidang Terkena Dampak


Indikator
Bahaya Potensial

Permukima

Kehutanan
Infrastrukt
Ketahanan

Perkebuna
Kesehatan

Ekosistem

Perkotaan
Perubahan

Pangan

Pesisir
Energi
Perubahan Iklim

ur
Iklim

n
Perubahan pola perkembangan
populasi dan migrasi hama dan √
penyakit tumbuhan
Kekeringan akibat jumlah
√ √ √ √ √ √ √
presipitasi yang defisit
Penurunan ketersediaan air (PKA)
akibat jumlah presipitasi yang √ √ √ √ √ √ √ √ √
defisit
Banjir akibat peningkatan jumlah,
√ √ √ √ √ √ V
durasi, dan intensitas hujan
Cura
Tanah longsor √ √ √ √ √ √ √ √
h hujan (CH)
Penurunan produksi pertanian
√ √
akibat perubahan curah hujan
Meningkatnya populasi nyamuk
√ √ √ √ √
akibat banyaknya genangan air
Meningkatnya penyebaran penyakit
melalui medium udara dan √ √ √ √ √
genangan air
Terjadinya tahun kering secara
Kejad √ √
berturut-turut
ian iklim
Perubahan/pergeseran pola hujan
ekstrem √ √ √ √
musiman
 ENSO
Peningkatan peluang terjadinya
 IOD/DMI
hujan lebat, angin kencang, badai √ √ √
 PIO/IPO
dan gelombang badai
Meningkatnya frekuensi dan
Kejad intensitas erosi dan abrasi (akibat
ian cuaca perubahan arus sejajar dan tegak
√ √ √
ekstrem lurus pantai) sehingga
 Hujan lebat menyebabkan perubahan garis
 Badai pantai
 Angin Meningkatnya peluang kejadian
kencang banjir rob akibat badai dan √ √ V √ √ √ √ √
 Gelombang gelombang badai
badai Meningkatnya kerusakan pada
√ √ √ √ √ √
sarana dan prasarana publik
Sumber: Bappenas, 2014 - RAN API dengan updating data

Dalam rangka melindungi masyarakat dari potensi risiko atau bahaya


yang ditimbulkan dari perubahan iklim, Indonesia secara serius dan
konsisten terus menjalankan komitmen penurunan emisi gas rumah kaca
dan melaksanakan program aksi adaptasi perubahan iklim, yang sejalan
dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs). Pengarusutamaan
penanganan perubahan iklim sebagai agenda pembangunan nasional lintas
bidang terus dilakukan ke dalam dokumen perencanaan pembangunan
nasional dalam jangka menengah (RPJMN 2015-2019) dan perenacaan
- 117 -

pembangunan tahunan (RKP). Selain itu, Indonesia juga berperan aktif dalam
melaksanakan komitmen global dalam penanganan perubahan iklim. Secara
reguler, dokumen bukti kontribusi terhadap penanganan perubahan iklim
disampaikan ke UNFCCC, baik dalam bentuk National Communication
maupun Biennial Update Report (BUR).

Untuk mewujudkan target penurunan emisi GRK, Pemerintah Indonesia


menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 61 Tahun 2011 tentang
Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK). RAN-
GRK memiliki kerangka kebijakan bagi pemerintah pusat dan daerah serta
pemangku kepentingan lainnya dalam penurunan emisi GRK sebesar 26%
(skenario fair/menggunakan kemampuan sendiri) dan sebesar 41% (skenario
ambisius/jika mendapat dukungan internasional) pada bidang berbasis
lahan, energi dan pengelolaan limbah dalam kurun waktu 2010-2020.
Perpres tersebut mengamanatkan Pemerintah Daerah wajib untuk menyusun
Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAD-GRK) sesuai
dengan potensi dan kemampuan masing-masing daerah. Komitmen tersebut
kemudian ditingkatkan menjadi 29% (skenario fair) dan 41% (skenario
ambisius) untuk tahun 2030.

Tahun 2016 merupakan tahun keenam pelaksanaan RAN-GRK dan


RAD-GRK. K/L terkait serta Pemerintah Daerah telah mengimplementasikan
RAN dan RAD-GRK, yang didukung dengan pembiayaan APBN, APBD, swasta,
masyarakat dan berbagai program dukungan kerjasama internasional yang
bersifat bilateral maupun multilateral. Hingga tahun 2016, didapatkan hasil
penurunan emisi sebesar 13,47%, dengan grafik perbandingan baseline dan
potensi penurunan emisi tersaji dalam Gambar 43. Tantangan ke depan
adalah diperlukannya sinergitas antar sektor, swasta dan masyarakat untuk
mempercepat upaya penurunan emisi dengan perubahan pola aktivitas yang
rendah karbon.
- 118 -

Gambar 42. Grafik Perbandingan Baseline dan Potensi Penurunan


Emisi GRK
tahun 2010-2017
Sumber: Bappenas, 2017

Selanjutnya, upaya adaptasi perubahan iklim, baik untuk jangka pendek,


menengah, maupun untuk jangka panjang juga perlu dilakukan untuk
melindungi masyarakat termiskin dan menghindari kerugian ekonomi yang
lebih besar di kemudian hari. Untuk mengantisipasi dampak negatif
perubahan iklim, Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya
adaptasi perubahan iklim, termasuk penyusunan dokumen kebijakan
nasional untuk mengatasi dampak perubahan iklim, seperti Indonesia
Adaptation Strategy (Bappenas, 2011), Rencana Aksi Nasional Adaptasi
Perubahan Iklim Indonesia (DNPI, 2011), Indonesia Climate Change Sectoral
Road Map (Bappenas, 2010), Rencana Aksi Nasional Menghadapi Perubahan
Iklim (Kementerian Lingkungan Hidup, 2007) dan rencana adaptasi sektoral
oleh Kementerian/Lembaga.

Dokumen Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN-API),


yang disahkan pada Februari 2014 kemudian menjadi alat harmonisasi dan
operasionalisasi berbagai dokumen kebijakan adaptasi yang sudah ada.
Penyusunan program aksi adaptasi perubahan iklim yang tertuang dalam
RAN API bertujuan untuk mengamankan pencapaian sasaran utama
pembangunan dan peningkatan ketahanan (resilience) masyarakat, terutama
pada 5 (lima) bidang ketahanan. Kelima bidang ketahanan tersebut meliputi
ketahanan ekonomi, ketahanan ekosistem, ketahanan sistem kehidupan,
ketahanan wilayah khusus dan ketahanan sistem pendukung di 15 daerah
rentan prioritas. Saat ini sedang dilakukan kaji ulang RAN API untuk
mendapatkan pertimbangan ilmiah dalam penyusunan strategi dan
kebijakan melalui penyempurnaan proyeksi iklim, kajian risiko dan dampak
- 119 -

perubahan iklim, serta pengembangan indeks resiliensi secara nasional. Hasil


kaji ulang tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan
penyusunan kerangka kebijakan adaptasi perubahan iklim dalam RPJMN
2020-2024. Tantangan yang dihadapi mendatang adalah terus diperlukannya
upaya untuk mensinergikan perencanaan pembangunan dan internalisasi
kriteria pembangunan berketahanan iklim baik di pusat dan di daerah.

Penanggulangan bencana tidak dapat dipisahkan dari penyelenggaraan


pembangunan nasional, dimana aspek pembangunan yang diselenggarakan
diharapkan dapat dilaksanakan dengan mengintegrasikan upaya-upaya
pengurangan risiko bencana. Hal tersebut menggambarkan bahwa
penyelenggaraan penanggulangan bencana merupakan kegiatan yang
melibatkan multisektor. Penanggulangan bencana dalam RPJMN 2015-2019
diarahkan untuk menurunkan indeks risiko bencana khususnya pada pusat-
pusat pertumbuhan ekonomi yang berisiko tinggi.

Dalam komitmen global untuk mewujudkan pencapaian target Tujuan


Pembangunan Berkelanjutan (TPB), penanggulangan bencana menjadi salah
satu bidang yang memiliki andil agar tercapainya kesejahteraan masyarakat
secara berkelanjutan. Perencanaan dan pelaksanaan penanggulangan
bencana dalam komitmen global difokuskan pada upaya pelaksanaan
pengurangan risiko bencana. Perubahan paradigma penanggulangan
bencana menjadi aspek pengurangan risiko bencana, kemudian
diimplementasikan dalam beberapa kegiatan sektor yang bertujuan untuk
mengurangi risiko bencana dan membangun kesiapsiagaan.

Namun demikian, hingga akhir tahun 2016, tercatat jumlah kejadian


bencana yang berkaitan dengan perubahan iklim masih terus meningkat.
Berdasarkan data Indeks Risiko Bencana dari BNPB, terdapat 322
Kabupaten/Kota yang masih berada pada kelas risiko tinggi dan 174
Kabupaten/Kota pada kelas risiko bencana sedang. Hal ini masih
menunjukkan bahwa ke depan, upaya peningkatan ketahanan masyarakat
terhadap bencana khususnya di daerah masih terus diperlukan.

2.14. Pelestarian dan Pemanfaatan Ekosistem Lautan


Penyusunan Tata Ruang Laut. Indonesia sudah memiliki landasan
pengelolaan sumberdaya kelautan melalui UU No. 32/2014 tentang
Kelautan, yang mengamanatkan disusunnya Rencana Tata Ruang Laut
- 120 -

Nasional (RTRLN) melalui proses sistematis, partisipatif, transparan dan


berbasis sains. RTRLN ini sudah masuk proses formalisasi melalui
Rancangan Peraturan Pemerintah. Selain itu, UU No. 27/2007 jo. UU
No.1/2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil,
mengamanatkan penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil (RZWP3K). Pada akhir 2017, Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi
Barat, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Tengah
telah memiliki Peraturan Daerah terkait RZWP3K dan ditargetkan seluruh
provinsi pada tahun 2019 akan memiliki RZWP3K. Melalui penerbitan UU No
23/2014 tentang Pemerintahan Daerah, pengelolaan ruang laut menjadi
kewenangan pemerintah provinsi, yang mencakup sampai 12 mil dari garis
pantai.

Maksud RTRLN dan RZWP3K adalah untuk mendukung pengelolaan


sumber daya kelautan secara berkelanjutan dan terintegrasi melalui: (i)
peningkatan perlindungan terhadap lingkungan laut, pesisir dan pulau-
pulau kecil; (ii) perlindungan terhadap kepentingan sosial budaya maritim,
masyarakat adat, dan nelayan tradisional; (iii) peningkatan kesejahteraan
masyarakat melalui pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi
kelautan dan kemaritiman, serta (iv) memberi kepastian hukum untuk
mendorong investasi.

Pengelolaan Kawasan Ekosistem Laut Berkelanjutan. Untuk mendorong


pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya perikanan berkelanjutan,
Indonesia telah membagi manajemen perikanan ke dalam 11 Wilayah
Pengelolaan Perikanan (WPP), yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri
Kelautan dan Perikanan No.18/2014. Selanjutnya, Rencana Pengelolaan
Perikanan (RPP) untuk semua WPP telah ditetapkan melalui Keputusan
Menteri Kelautan Perikanan (Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan: No.
75/2016 (WPP 571), No. 76/2016 (WPP 572), No. 77/2016 (WPP 573),
No.78/2016 (WPP 711), No. 79/2016 (WPP 712), No. 80/2016 (WPP 713), No.
81/2016 (WPP 714), No. 82/2016 (WPP 715), No. 83/2016 (WPP 716), No.
84/2016 (WPP 717), dan No. 54/2014 (WPP 718)). RPP ini selain menetapkan
status perikanan, juga mengatur pelibatan pemerintah pusat dan daerah
serta organisasi nonpemerintah dalam operasionalisasi RPP. Namun
demikian, masih diperlukan penguatan dan pengaturan lebih lanjut terkait
kelembagaan WPP, dimana saat ini organisasinya masih dalam kendali dan
instruksi dari pusat. Untuk membentuk kelembagaan WPP sebagai platform
- 121 -

kawasan pengelolaan usaha perikanan yang mandiri, diperlukan struktur


dan mekanisme tata kelola yang tepat, efektif dan efisien untuk mewujudkan
pengelolaan perikanan yang baik (good fisheries management).

Gambar 43. Peta Potensi Perikanan di Wilayah Pengelolaan Perikanan


(WPP)

Penangkapan Ikan Dalam Batasan Biologis yang Aman. Indonesia


secara konsisten melakukan pemutakhiran angka pendugaan kelimpahan
ikan (stock assessment) di laut, untuk menduga nilai Potensi Maksimum
Lestari (Maximum Sustainable Yield/MSY) dan jumlah tangkapan yang
diperbolehkan (Total Allowable Catch/TAC). Jumlah tangkapan yang
diperbolehkan adalah sebesar 80% dari potensi maksimum lestarinya. Pada
tahun 2013, MSY ditetapkan sebesar 7,3 juta ton (Renstra KKP 2015-2019,
Permen KP No.25/2015); selanjutnya pada tahun 2016, ditetapkan nilai
MSY sebesar 9,9 juta ton (Kepmen KP No.47/2016); dan terakhir pada tahun
2017, nilai MSY meningkat menjadi 12,5 juta ton (Kepmen KP No.50/2017
tentang Estimasi Potensi, Jumlah Tangkapan yang Diperbolehkan, dan
Tingkat Pemanfaatan Sumber Daya Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan
Negara Republik Indonesia). Peningkatan nilai MSY ini diiringi dengan
pembaruan pencatatan data khususnya tentang ketertiban pengumpulan
data di seluruh tempat pendaratan ikan, pencatatan kapal, perbaikan
metodologi perhitungan, dan masuknya spesies baru yang sebelumnya tidak
dipertimbangkan. Meskipun demikian, penyempurnaan metode pengambilan
data terus dilakukan melalui penguatan peran enumerator, observer,
pembuatan Log Book perikanan dan Vessel Monitoring System yang kemudian
masuk dalam sistem satu data.
- 122 -

Penegakan hukum dan pemberantasan Illegal, Unreported and


Unregulated (IUU) fishing terus ditingkatkan. Pemberantasan IUU fishing
merupakan masalah yang memerlukan komitmen tinggi dan kerjasama lintas
institusi pada tingkat operasional. Indonesia sebagai negara kepulauan yang
memiliki wilayah perairan terluas di dunia, telah memiliki dasar hukum yang
kuat untuk memerangi IUU fishing di dalam UU No. 31/2004 j.o UU No.
45/2009 tentang Perikanan. Untuk memerangi IUU f ishing Pemerintah
Indonesia telah melakukan sistem pemantauan, pengendalian, dan
pengawasan, peningkatan kerjasama lintas-lembaga terkait dengan
melakukan patroli laut, patroli udara dan kerja sama regional dengan negara-
negara asing dalam memerangi IUU fishing, peningkatan pengawasan
berbasis partisipasi masyarakat, serta penataan perijinan. Selain itu
Pemerintah membentuk satuan tugas khusus untuk memerangi illegal
fishing melalui Perpres No. 115 Tahun 2015. Adapun tantangan
selanjutnya adalah adanya potensi peningkatan produksi yang perlu
dimanfaatkan secara optimal akibat adanya peningkatan pemberantasan IUU
fishing. Untuk itu diperlukan pelibatan inklusif semua pelaku perikanan
dalam memanfaatkan potensi perikanan secara legal, reported dan regulated.

Peningkatan Kawasan Konservasi Laut (KKL) dan Pemanfaatan


Berkelanjutan. Pada tahun 2019, Pemerintah Indonesia menargetkan untuk
memiliki 20 juta hektar kawasan KKL. Selain upaya untuk meningkatkan
luas KKL, juga dilakukan pengukuran kualitas pengelolaannya dengan
mengembangkan alat ukur/evaluasi efektivitas pengelolaan kawasan
konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil yang disebut dengan E-
KKP3K. E-KKP3K telah digunakan secara rutin, termasuk untuk memberikan
penghargaan kepada pengelola kawasan konservasi perairan daerah. Tata
cara penetapan kawasan konservasi perairan mengacu pada Permen KP No.
2/2009. Sampai tahun 2017 telah dicapai kawasan konservasi perairan
seluas 19,1 juta hektar yang terdiri atas 168 KKL. Rasio kawasan konservasi
perairan terhadap total luas perairan teritorial juga terus mengalami
kenaikan mulai dari tahun 1990 sebesar 0,14% dan pada tahun 2017
meningkat menjadi 5,67%. Namun demikian, efektivitas pengelolaan KKL
masih perlu ditingkatkan. Hal ini membutuhkan upaya peningkatan
kelembagaan dan sarana prasarana dalam pengelolaan kawasan konservasi
perairan.
- 123 -

Dukungan dan Perlindungan Nelayan Kecil. Indonesia juga terus


melakukan perlindungan terhadap nelayan kecil sebagaimana tertuang
dalam UU No. 7/2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan,
Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam yang mengatur beberapa
dukungan untuk nelayan kecil, antara lain: (a) menyediakan prasarana dan
sarana yang dibutuhkan dalam mengembangkan usaha; (b) memberikan
kepastian usaha yang berkelanjutan; (c) meningkatkan kemampuan dan
kapasitas nelayan, pembudi daya ikan, dan petambak garam; (d) menguatkan
kelembagaan dalam mengelola sumber daya Ikan dan sumber daya kelautan
serta dalam menjalankan usaha yang mandiri, produktif, maju, modern, dan
berkelanjutan dan mengembangkan prinsip kelestarian lingkungan; (e)
menumbuh kembangkan sistem, serta kelembagaan pembiayaan yang
melayani kepentingan usaha; (f) melindungi dari risiko bencana alam,
perubahan iklim, serta pencemaran; dan (g) memberikan jaminan keamanan
dan keselamatan serta bantuan hukum.

Akses pendanaan untuk nelayan skala kecil juga terus ditingkatkan.


Selama periode 2012-2016, kredit kecil untuk sektor perikanan telah
berkembang rata-rata 10% per tahun. Selama periode yang sama, jumlah
penerima kredit kecil di sektor perikanan juga meningkat secara signifikan.
Dari 6.644 penerima (2012) menjadi 16.532 penerima (2014) dan melonjak
menjadi 48.513 penerima pada tahun 2016 (Sistem Informasi Kelautan
Perikanan 2016). Adapun tantangan yang perlu diatasi dalam memberikan
bantuan kepada nelayan kecil adalah perlunya peningkatan kapasitas dan
kemampuan operasionalisasi, penguatan kelembagaan nelayan, penyusunan
regulasi yang tepat dalam mengatur pemanfaatan bantuan pendanaan dan
bantuan teknis bagi nelayan skala kecil, pengaturan dan pengelolaan wilayah
tangkap, sehingga dapat menjamin terwujudnya model pengelolaan
perikanan berkelanjutan.

2.15. Pelestarian dan Pemanfaatan Berkelanjutan Ekosistem Daratan


Kinerja Tata Kelola Kehutanan. Peningkatan kinerja tata kelola
kehutanan dilaksanakan melalui pembentukan dan operasionalisasi
Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH). Pembentukan wilayah KPH dibagi atas
Kesatuan Hutan Konservasi (KPHK), Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung
(KPHL), dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP). Hingga akhir
tahun 2016, telah beroperasi 135 KPH yang terdiri atas 111 unit KPHP dan
- 124 -

24 unit KPHL dan terbentuk 89 unit KPHK serta telah beroperasinya 57 unit
KPHK nonTaman Nasional. Kehadiran KPH sangat penting untuk mengatasi
berbagai permasalahan pengelolaan hutan di tingkat tapak, yaitu illegal
activities (logging, hunting, encroaching), pencurian plasma nutfah, kebakaran
hutan dan lahan masih terus berlangsung di dalam kawasan hutan yang
berdampak pada rusaknya ekosistem hutan. Upaya lainnya untuk
peningkatan kinerja tata kelola kehutanan adalah dengan peningkatan aset
kehutanan melalui upaya restorasi dan rehabilitasi untuk meningkatkan
proporsi tutupan hutan terhadap luas lahan keseluruhan. Pada periode 2011-
2015, telah dilakukan kegiatan rehabilitasi hutan seluas 2.326.812 hektar,
dan pemberian izin konsesi untuk restorasi ekosistem seluas 623.075 hektar.

Konservasi dan Keanekaragaman Hayati. Pada RPJMN 2015-2019, telah


ditetapkan 25 jenis satwa prioritas yang akan ditingkatkan populasinya, yaitu
harimau sumatera, gajah sumatera, badak, owa, elang, jalak bali, komodo,
banteng, orangutan, kakatua, bekantan, babirusa, anoa, maleo, macan tutul
jawa, rusa bawean, cendrawasih, surili, tarsius, monyet hitam sulawesi,
julang sumba, kasturi tengkuk-ungu, penyu, kanguru pohon dan celepuk
rinjani. Dari 25 jenis satwa tersebut, 10 jenis satwa berhasil ditingkatkan
populasinya, yaitu: harimau sumatera, gajah sumatera, badak, owa,
bekantan, komodo, jalak bali, burung maleo, tarsius, dan monyet hitam
sulawesi. Satwa dengan jumlah populasi tetap adalah banteng dan elang,
sedangkan yang mengalami penurunan populasi adalah orangutan, babirusa
dan anoa. Perdagangan tanaman dan satwa liar secara ilegal, dan perburuan
ilegal di kawasan konservasi masih menjadi masalah dan ancaman yang
sangat serius di Indonesia. Selanjutnya, penangkaran spesies terancam
punah perlu didorong untuk meningkatkan jumlah populasi spesies tersebut.

Efektivitas pengelolaan kawasan konservasi, sesuai kesepakatan dalam


Convention of Biological Diversity (CBD) on Protected Areas, diukur dengan
menggunakan instrumen Management Effectiveness Tracking Tool
(METT) yang didesain untuk mengevaluasi kinerja secara mandiri (self
assessment). RPJMN 2015-2019 mengamanatkan peningkatan indeks METT
minimal sebesar 70 pada 260 unit kawasan konservasi. Hingga akhir tahun
2016, baru sebesar 40 unit yang memiliki nilai indeks METT di atas 70. Oleh
karena itu, merupakan sebuah tantangan bagi pengelola kawasan konservasi
di Indonesia khususnya Kementerian LHK untuk dapat memenuhi target 260
- 125 -

unit dari 551 unit kawasan konservasi yang mempunyai nilai indeks METT
minimal 70 di akhir tahun 2019.

Melestarikan dan Memanfaatkan Nilai Ekonomi Kehati. Dalam dokumen


IBSAP 2015-2020 kehati (yang merupakan dokumen pemutakhiran) dibagi
menjadi tiga kategori, yaitu: 1) keanekaragaman ekosistem adalah
keanekaragaman bentuk dan susunan bentang alam, daratan, maupun
perairan dimana mahluk atau organisme hidup berinteraksi dan membentuk
keterkaitan dengan lingkungan fisiknya; 2) keaneragaman jenis adalah
keaneragaman jenis organisme yang menempati suatu ekosistem di darat
maupun di perairan; dan 3) keanekaragaman genetika adalah
keanekaragaman individu di dalam suatu jenis. Ketiga tingkat kehati tersebut
saling terkait satu dengan lainnya. Tantangan saat ini adalah iklim usaha
yang kondusif, serta penyusunan panduan dan standar untuk
mengembangkan keekonomian keanekaragaman hayati dan jasa lingkungan
sangat diperlukan. Hal ini diperlukan untuk memperkuat pembangunan
perekonomian dengan tetap mempertahankan kelestarian sumber daya alam
dan kualitas lingkungan hidup, serta kemudahan akses untuk
pengembangan ketersediaan informasi mengenai nilai ekonomi kehati,
pemanfaatan kehati dan jasa lingkungan dan mekanisme insentifnya.

Penegakan Hukum Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Undang-


Undang No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, bahwa penyelesaian sengketa lingkungan dapat
dilakukan melalui pengadilan dan di luar pengadilan. Penegakan hukum
pidana merupakan salah satu pilar penting dalam kegiatan penegakan
hukum setelah sanksi administrasi, dan penegakan hukum perdata.
Pelaksanaan penegakan hukum LHK terbagi dalam 5 (lima) tipologi, yakni: (1)
pembalakan liar, (2) perambahan hutan, (3) peredaran tumbuhan dan satwa
liar (TSL) ilegal, (4) pencemaran lingkungan, dan (5) kebakaran hutan dan
lahan. Kasus terbanyak adalah kasus dengan tipologi pembalakan liar,
perambahan hutan dan TSL ilegal. Selama kurun waktu 2015 – 2017
pertengahan, sebanyak 109 kasus peredaran illegal TSL telah ditangani
sampai dengan P.21. Tantangan dalam penegakan hukum bidang lingkungan
hidup dan kehutanan yaitu antara lain adalah cakupan wilayah kerja yang
begitu luas di seluruh pelosok nusantara yang harus diawasi dan terbatasnya
sumberdaya manusia pelaksananya.
- 126 -

2.16. Menciptakan Perdamaian, Menyediakan Akses Keadilan, dan


Membangun Kelembagaan yang Tangguh

Mengurangi Segala Bentuk Kekerasan. Upaya pengurangan segala


bentuk kekerasan dan angka kematian ditandai dengan menurunnya angka
kejahatan pembunuhan pada periode tahun 2010-2014. Namun, pada tahun
2015 melonjak menjadi 1.491 kasus yang merupakan angka tertinggi pada
kurun waktu lima tahun terakhir (Statistik Kriminal, BPS, 2016). Indikator
utama lainnya adalah kekerasan terhadap anak. Prevalensi kekerasan
terhadap anak menunjukkan 20,48% dialami oleh anak perempuan dan
38,62% dialami oleh anak laki-laki (SKtA, 2013).

Dalam mencegah dan menurunkan kekerasan terhadap anak dan


kejahatan pembunuhan, pemerintah melakukan dua strategi yaitu
pembuatan kebijakan dan program pembangunan yang relevan. Strategi
pembuatan kebijakan, antara lain: (1) Undang-Undang Republik Indonesia
No.17/2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang No.1/2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
No.23/2002 tentang Perlindungan Anak untuk mempertegas pemberatan
hukuman bagi pelaku kekerasan seksual terhadap anak serta Peraturan
Menteri Pendidikan No.82/2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan; (2) Strategi Nasional
Penghapusan Kekerasan terhadap Anak (Stranas PKtA) 2016-2020 sebagai
acuan lintas sektor dalam menghapuskan kekerasan anak melalui intervensi
yang menyeluruh; (3) penyediaan akses layanan kepada anak seperti
menciptakan Kota Layak Anak.

Strategi program pembangunan yang relevan, antara lain: (1)


peningkatan peran Forum Anak sebagai pelopor dan pelapor pencegahan
kekerasan; (2) pelayanan Telepon Sahabat Anak (TeSA) dan Telepon
Pelayanan Sosial Anak (TepSA) yaitu saluran telepon yang beroperasi selama
24 jam 7 hari untuk menerima berbagai aduan terkait kekerasan, perlakuan
salah, eksploitasi dan penelantaraan terhadap anak; (3) penguatan sistem
perlindungan anak melalui peningkatan kapasitas SDM pada institusi yang
mencakup pencegahan, penanganan dan rehabilitasi korban tindak
kekerasan, eksploitasi, penelantaran, dan perlakuan salah dengan
pengembangan dan penguatan program kesejahteran sosial anak – integratif
- 127 -

dan penguatan; (4) penguatan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan


Perempuan dan Anak (P2TP2A) dan didukung Satgas Perlindungan
Perempuan dan Anak (Satgas PPA); (5) pengembangan program untuk
pencegahan kekerasan terhadap anak di sekolah dengan mempromosikan
penggunaan disiplin positif bagi guru dan pengembangan program
pencegahan perundungan (anti-bullying); (6) penguatan kapasitas keluarga
dan masyarakat untuk pencegahan dan deteksi dini kekerasan, perlakuan
salah, eksploitasi dan penelantaraan melalui peningkatan peran dunia usaha,
media massa dan masyarakat dalam penguatan pengasuhan berbasis
keluarga dan gerakan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat
(PATBM); serta (7) peningkatan partisipasi masyarakat termasuk anak-anak
melalui pengembangan Kota/Kabupaten Layak Anak dan Forum Anak.

Tantangan yang dihadapi dalam upaya mengurangi kekerasan dan


angka kematian, antara lain: (1) peningkatan kualitas layanan untuk
kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak; (2) penguatan perlindungan
anak dan perempuan dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi; dan (3)
peningkatan koordinasi dari para pemangku kepentingan untuk melindungi
anak dan perempuan.

Menyediakan Akses Keadilan Untuk Semua. Pemerintah Indonesia telah


melaksanakan berbagai program dalam rangka penegakan hukum. Sebagai
negara berbasis hukum, pemerintah telah berupaya melindungi masyarakat
dan menjamin akses yang sama terhadap keadilan bagi seluruh warga negara.
Upaya-upaya pemerintah diwujudkan melalui program bantuan hukum dan
pelayanan bantuan hukum di pengadilan dan di luar gedung pengadilan,
peningkatan kepemilikan akta kelahiran, serta penanganan pengaduan
pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

Upaya bantuan hukum untuk melindungi masyarakat dan menjamin


akses yang sama terhadap keadilan bagi seluruh warga negara diwujudkan
melalui:

1. Program Bantuan Hukum sejak 2012 berdasarkan UU No.16/2011


bagi masyarakat yang kurang mampu. Pada tahun 2016, bantuan
hukum litigasi telah dimanfaatkan oleh 10.053 orang masyarakat
miskin (BPHN, 2016) dan berhasil melampaui capaian Target
RPJMN 2015-2019 pada tahun 2016 yaitu 6.350 orang. Sedangkan
tingkat pelayanan hukum nonlitigasi bagi orang atau kelompok
- 128 -

miskin pada tahun 2016 mencapai 2.399 kegiatan (BPHN, 2016)


dan belum berhasil melampaui capaian target RPJMN 2015-2019
pada tahun 2016 yaitu 7.240 kegiatan.
2. Program Pelayanan Hukum di Lingkungan Peradilan berdasarkan
Perma No.1/2014 tentang bantuan hukum di pengadilan, meliputi
sidang di luar gedung pengadilan, pembebasan biaya perkara, dan
pelayanan hukum melalui pos pelayanan di pengadilan. Pada tahun
2016 pelayanan sidang di luar gedung pengadilan mencapai 27.229
perkara oleh peradilan umum dan 84.382 perkara oleh peradilan
agama. Upaya pembebasan biaya perkara oleh lembaga peradilan
mencapai 113.148 perkara oleh peradilan umum dan 26.451
perkara oleh peradilan agama. Upaya Pos Layanan Hukum
mencapai 9.897 orang (peradilan umum), 195.023 orang (peradilan
agama), dan 13 orang (peradilan tata usaha negara). Hal ini
menunjukkan upaya bantuan hukum di peradilan umum dan
peradilan tata usaha negara belum optimal. Selain itu, kontribusi
lembaga peradilan dilakukan melalui pelayanan terpadu bersama-
sama dengan Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri
c.q. Dukcapil. Pelayanan ini dalam bentuk pelaksanaan sidang
itsbat nikah/penetapan perkawinan bagi pasangan dari masyarakat
yang kurang mampu dan belum memiliki akta nikah melalui
pengadilan agama maupun pengadilan umum. Proses ini
dilanjutkan dengan pemberian Buku Nikah melalui Kantor Urusan
Agama (KUA) dan pemberian Akta Kelahiran bagi keturunan
pasangan tersebut.

Akses keadilan kepada semua yang ditunjukkan dengan kepemilikan


akta kelahiran anak usia 0-17 tahun pada kelompok penduduk rentan dan
kurang mampu (40% penduduk berpendapatan terendah) telah mencapai
76,46%, sedangkan untuk anak usia 0 sampai dengan 5 tahun (40%
penduduk berpendapatan terendah) mencapai 67,60%. Pencapaian ini dapat
dilaksanakan karena dukungan nota kesepahaman antara 8 (delapan)
Kementerian/Lembaga tentang percepatan kepemilikan akta kelahiran dalam
rangka perlindungan anak pada tahun 2015 dan Permendagri No.9/2016
tentang Percepatan Peningkatan Cakupan Kepemilikan Akta Kelahiran, yang
memfasilitasi kemudahan dalam pencatatan akta kelahiran serta
pengembangan berbagai model pendekatan untuk mengakselerasi cakupan
- 129 -

pencatatan kelahiran. Disamping itu, pemerintah sedang menyusun strategi


pencatatan sipil dan statistik hayati yang komprehensif termasuk di
dalamnya terkait percepatan pencatatan kelahiran terutama bagi kelompok
marginal.

Salah satu wujud dari upaya menjamin akses keadilan untuk semua
adalah penanganan pengaduan pelanggaran HAM. Jumlah pengaduan
semakin meningkat, sebagaimana diterima oleh Kementerian Hukum dan
HAM (c.q. Ditjen HAM) dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas
HAM) yang sejalan dengan Paris Principles dan terakreditasi A. Dalam 5 (lima)
tahun terakhir, pengaduan yang disampaikan kepada Komnas HAM
mencapai angka di atas 6.000 berkas per tahun, artinya tiap bulan terdapat
sekitar 500 berkas pengaduan masyarakat tentang dugaan pelanggaran HAM
ke Komnas HAM. Berkas pengaduan tersebut merupakan berkas pengaduan
yang disampaikan baik oleh pengadu (dari dalam negeri dan luar negeri)
maupun oleh pihak yang diadukan.

Tantangan yang dihadapi dalam upaya peningkatan akses keadilan


untuk semua masyarakat di antaranya (1) persebaran organisasi bantuan
hukum (OBH) yang masih belum merata, sehingga penyediaan layanan
bantuan hukum belum dapat menjangkau dengan optimal seluruh wilayah
di Indonesia; (2) ketersediaan data penduduk miskin yang akurat untuk
proses penargetan termasuk data registrasi dan administrasi penduduk
masih kurang; (3) upaya penghormatan, perlindungan dan pemenuhan
terhadap hak atas keadilan melalui penyelesaian kasus pelanggaran HAM
masa lalu secara yudisial masih terkendala faktor politis. Proses pemenuhan
hak atas keadilan korban perlu ditingkatkan pelaksanaannya untuk
membuktikan kehadiran negara dan pemerintah hadir sebagai pelindung dan
penjamin hak-hak warga negara.

Membangun Kelembagaan yang Tangguh. Secara umum upaya untuk


menggem-bangkan lembaga yang efektif, akuntabel, dan transparan di semua
tingkat digambarkan oleh capaian-capaian berikut:

1. Perilaku anti korupsi di Indonesia;


2. Hasil Opini Wajar Tanpa Pengeculian (WTP) atas Laporan
Keuangan untuk Kementerian (K)/Lembaga (L)/Pemerintah
Daerah;
- 130 -

3. Mendorong dan membina keberlanjutan realisasi Sistem


Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) untuk
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah;
4. Pelaksanaan undang-undang pelayanan publik;
5. Kondisi demokrasi di Indonesia.

Pencapaian dalam bidang pencegahan dan pemberantasan korupsi


tertuang pada Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
(STRANAS PPK) dan aksi tahunan yang dibuat melalui proses yang partisipatif
sebagai upaya pemerintah dan pemangku kepentingan lain untuk program
anti korupsi lintas sektor secara bersama-sama. Indeks Perilaku Anti Korupsi
(IPAK) menunjukkan tingkat permisivitas masyarakat terhadap perilaku anti
korupsi cenderung meningkat yaitu 3,55 (2012) menjadi 3,71 (2017). Hal ini
menunjukkan bahwa zero tolerance terhadap korupsi makin melekat di
masyarakat.

Dalam rangka menilai akuntabilitas lembaga pemerintahan maka Opini


Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan menjadi salah satu
indikator untuk mengukur tingkat akuntabilitas instansi pemerintah. Pada
tahun 2016, BPK telah memeriksa 86 LKKL (Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga) dan 1 LKBUN (Laporan Keuangan Bendahara Umum
Negara). Hasil pemeriksaan menunjukkan 84% LKKL dan LKBUN
memperoleh opini WTP, 9% memperoleh opini Wajar Dengan Pengecualian
(WDP) dan 7% memperoleh opini Tidak Menyatakan Pendapat (TMP). Adapun
untuk Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), berdasarkan tingkat
pemerintahan, opini WTP dicapai oleh 31 dari 34 pemerintah provinsi (91%),
272 dari 415 pemerintah kabupaten (66%), dan 72 dari 93 pemerintah kota
(77%). Hal tersebut telah melampaui target kinerja dalam RPJMN 2015-2019
tentang keuangan daerah bidang penguatan tata kelola pemerintah
daerah/program peningkatan kapasitas keuangan pemerintah daerah. LKPD
yang mendapatkan opini WTP meningkat dari 58% pada tahun 2015 menjadi
70% pada tahun 2016. Kenaikan opini WTP tersebut menunjukkan kenaikan
kualitas LKPD.

Salah satu alat ukur akuntabilitas lainnya adalah Sistem Akuntabilitas


Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) untuk
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah. Pada tahun 2016, persentase
instansi pemerintah yang memiliki skor SAKIP B mengalami peningkatan dari
- 131 -

tahun 2015 yaitu 85,37% K/L, 64,71% provinsi, dan 14,53% kabupaten/kota.
Secara spesifik peningkatan skor SAKIP dipengaruhi antara lain: (1)
keterlibatan langsung pimpinan K/L dan daerah dalam melakukan
pemantauan dan evaluasi kinerja, melalui kegiatan telaah realisasi anggaran
dan kinerja secara triwulanan yang semakin meningkat; (2) turunan
(cascading) sasaran nasional ke dalam visi-misi organisasi sampai pada
tingkatan terendah (indikator kinerja individu) telah diperbaiki; (3)
penggunaan teknologi informasi dalam peningkatan kinerja dan pelayanan
yang mulai optimal.

Untuk mengukur transparansi lembaga pemerintah maka kepatuhan


terhadap pelaksanaan undang-undang pelayanan publik menjadi acuan.
Berdasarkan penilaian Ombudsman RI pada tahun 2016, tingkat kepatuhan
di tingkat kementerian mencapai 44% (belum sesuai target RPJMN 2015-
2019), lembaga 66,7% (berhasil), provinsi 39,39% (belum berhasil),
kabupaten 18% (belum berhasil) dan kota 29% (berhasil). Namun, upaya
belum optimal untuk mencegah potensi maladministrasi dan perilaku
koruptif, termasuk konsistensi peraturan yang relevan. Selain itu, belum
terpenuhinya hak pengguna berkebutuhan khusus, belum
terpublikasikannya tata cara dan mekanisme pengaduan, serta belum adanya
sarana pengukuran kepuasan pelanggaran.

Di bidang politik, kondisi demokrasi Indonesia diukur dengan


menggunakan Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) yang terdiri dari tiga aspek
yaitu Indeks Lembaga Demokrasi, Indeks Kebebasan Sipil, dan Indeks Hak-
hak Politik. Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) tahun 2016 sebesar 70,09,
mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun 2015 sebesar 72,82.
Kondisi tersebut menunjukkan tingkat demokrasi Indonesia masih dalam
kategori “sedang”. IDI dirancang untuk memotret kondisi demokrasi di setiap
provinsi di Indonesia berdasarkan realitas yang terjadi (evidence based). IDI
perlu terus dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan perencanaan
pembangunan politik di daerah. Salah satu upaya peningkatan IDI adalah
memperkuat kelompok kerja IDI di daerah.

2.17. Menguatkan Sarana Pelaksanaan dan Merevitalisasi Kemitraan Global

Mobilisasi Sumber Daya Domestik. Bagi Indonesia salah satu target


penting yang berkaitan dengan mobilisasi sumberdaya domestik adalah rasio
- 132 -

penerimaan pajak terhadap PDB. Pajak merupakan sumber daya domestik


yang terpenting bagi negara dalam membiayai pembangunannya termasuk
dalam mewujudkan TPB/SDGs. Pendapatan negara dari pajak berkisar
antara 85-86% dari total penerimaan negara dalam periode 2016-2017
(Kementerian Keuangan, 2017). Rasio penerimaan pajak terhadap PDB
Indonesia antara tahun 2010 hingga tahun 2017 menujukkan fluktuasi
dengan kecenderungan yang menurun. Pada periode 2010-2013 sempat
mengalami kenaikan dengan nilai tertinggi sebesar 11,90% pada tahun 2012,
namun nilai rasio tersebut terus menurun dan mencapai titik terendah pada
tahun 2016 yang hanya 10,36%. Penurunan tersebut disebabkan oleh faktor
yang kompleks seperti: (i) perlambatan laju pertumbuhan ekonomi baik
karena faktor domestik maupun faktor global dan (ii) sumber-sumber pajak
yang belum tergali secara optimal baik dari sektor unggulan maupun sektor
informal (RKP 2014).

Untuk masa mendatang, penerimaan pajak masih akan menghadapi


beberapa tantangan terutama berkaitan dengan (i) belum optimalnya
penggalian potensi sumber pajak dan efektivitas pengumpulan; serta (ii)
rendahnya kesadaran wajib pajak, serta pertumbuhan ekonomi domestik
yang diperkirakan masih sekitar 5%. Hal ini disebabkan oleh faktor global
seperti (i) pertumbuhan ekonomi global yang belum sepenuhnya pulih karena
ada kecenderungan peningkatan proteksi atau inward looking yang semakin
menguat; (ii) harga komoditas di pasar global yang masih rendah; dan (iii)
ketidakpastian kebijakan global terkait dengan isu regulasi dan kebijakan
fiskal Amerika Serikat, negosiasi setelah Brexit, dan resiko geopolitik seperti
gejolak di Semanjung Korea.
- 133 -

Gambar 44. Rasio Penerimaan Pajak terhadap PDB


Sumber: LKPP dan BPS (diolah)

Kemitraan Multipihak. Sarana pelaksanaan yang berkaitan dengan


kerjasama atau kemitraan menyangkut kemitraan global dan juga kemitraan
antara pemerintah dan swasta termasuk organisasi kemasyarakatan.
Kerjasama pembangunan internasional merupakan sarana untuk
mendukung pelaksanaan dan pencapaian target-target lain dalam SDGs.
Salah satu pelaksanaan kerjasama internasional diwujudkan dalam
kemitraan global melalui kerjasama pembangunan global, kerjasama
pembangunan regional, dan kerjasama pembangunan bilateral. Salah satu
bentuk kerjasama pembangunan global yang sesuai dengan arah
pembangunan dalam RPJMN 2015-2019 adalah Kerjasama Selatan-Selatan
dan Triangular (KSST). Penguatan peran Indonesia dalam KSST diukur
melalui indikator kuantitatif yang menghitung jumlah kegiatan saling berbagi
pengetahuan dalam kerangka Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular.
Indonesia berkomitmen meningkatkan perannya dalam KSST dengan
meningkatkan jumlah kegiatan saling berbagi pengetahuan dari tahun ke
tahun. Pada tahun 2015, dilaksanakan 57 kegiatan berbagi pengetahuan
dalam KSST. Kerja sama ini meningkat di tahun 2016 yang mencapai 84
kegiatan. Pada tahun 2017, kegiatan berbagi pengetahuan meningkat
menjadi 86 kegiatan.

Pada tahun 2019 ditargetkan agar kegiatan KSST terus meningkat


sebagai wujud penguatan peran Indonesia dalam KSST. Dalam rangka
mewujudkan hal tersebut, Pemerintah Indonesia berupaya untuk
memperkuat koordinasi melalui one gate policy sebagai persiapan
- 134 -

pembentukan lembaga khusus melaksanakan KSST (Single Agency). Lebih


lanjut, Pemerintah Indonesia terus mendorong partisipasi organisasi
nonpemerintah dalam pelaksanaan KSST. Hal ini semakin diperkuat pada
saat penyusunan Rencana Aksi Nasional SDGs 2017-2019 banyak organisasi
nonpemerintah lainnya yang mempunyai program pelaksanaan KSST.
Beberapa organisasi nonpemerintah yang telah aktif melaksanakan KSST
antara lain, dari sektor swasta, CV. KHS (QUICK), Biofarma, dan semi-swasta
lain seperti Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB), sementara itu dari
Perguruan Tinggi, Politeknik Elekronika Negeri Surabaya dan Universitas
Brawijaya dan Philantropi, Aksi Cepat Tanggap (ACT), Indonesia Global
Compact Network (IGCN) serta Organisasi Kemasyarakatan, Muhammadiyah
dan OHANA yang telah melakukan program pelaksanaan KSST. Pemerintah
Indonesia terus berupaya untuk menjadi knowledge hub dalam kerja sama
pembangunan internasional dengan negara-negara Selatan. Salah satu upaya
yang telah dilakukan adalah dengan menyusun buku Resource Centers untuk
berbagi pengetahuan dan pengalaman pembangunan.

Pelaksanaan KSST masih menghadapi beberapa tantangan yaitu: (i)


belum terstrukturnya pelaksanaan kegiatan-kegiatan KSST di
Kementerian/Lembaga (K/L), (ii) alokasi pendanaan KSST yang belum ideal,
(iii) strategi komunikasi (aktivitas promosi dan public relations) yang belum
komprehensif baik secara internal maupun eksternal, sehingga masyarakat
umum serta aktor nonpemerintah belum mengetahui KSST, (iv) kurangnya
keterlibatan instansi nonpemerintah (non-state actors) dalam mendukung
KSST, dan (v) belum adanya pengaturan/regulasi agar instansi
nonpemerintah dapat berperan dalam KSST serta belum terharmonisasinya
negara tujuan pemberian bantuan.
- 135 -

100
90
80 84 86

Jumlah Kegiatan 70
60
50 57

40
30
20 26
10
0

2014 2015 2016 2017

Gambar 45. Jumlah Kegiatan Saling Berbagi Pengetahuan dalam


Kerangka Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular
Sumber: Laporan KSST

Selain kemitraan global, capaian di bidang kerja sama juga ditunjukkan


dengan kerja sama antara pemerintah dan swasta. Dengan keterbatasan
anggaran pemerintah, kerja sama pemerintah swasta (KPS) dan masyarakat
sipil merupakan salah satu alternatif pembiayaan dalam upaya mewujudkan
TPB/SDGs. Indikator yang dinilai sangat penting adalah jumlah proyek yang
ditawarkan untuk dilaksanakan dengan skema Kerja sama Pemerintah dan
Badan Usaha (KPBU). Salah satu bentuk KPBU yang kini terus ditingkatkan
adalah dalam bidang infrastruktur karena kualitas infrastruktur yang
memadai merupakan salah faktor penentu dalam mewujudkan pencapaian
TPB/SDGs. Di sisi lain pembangunan infrastruktur membutuhkan dana yang
sangat besar, sementara kemampuan pendanaan dari pemerintah terbatas.
Sebagai contoh, kebutuhan investasi infrastruktur untuk periode 2015-2019
adalah sekitar Rp 4.796 Triliun, sedangkan anggaran pemerintah (APBN dan
APBD) hanya dapat menutupi sekitar 41,3% dari kebutuhan tersebut.
Pendanaan infrastruktur diutamakan melalui skema Pembiayaan Investasi
Non Anggaran Pemerintah (PINA) serta Kerja sama Pemerintah dan Badan
Usaha (KPBU) sebagaimana diatur di dalam Perpres Nomor 38/2015 tentang
Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur

Dalam meningkatkan KPBU di masa mendatang, Indonesia masih akan


menghadapi beberapa tantangan seperti (i) masih belum optimalnya
koordinasi dan perencanaan terutama koordinasi yang berkaitan dengan
prioritisasi proyek dan alokasi dana; (ii) kesenjangan peraturan antarsektor
seperti aturan keuangan dan kewenangan Pusat/Daerah terkait mekanisme
- 136 -

pembiayaan; dan (iii) belum memadainya kapasitas kelembagaan terkait


tatakelola, sumber daya manusia, motivasi dan sistem insentif, serta (iv)
tersebarnya kewenangan yang tidak diimbangi dengan kemampuan atau
mekanisme koordinasi yang baik.

Teknologi Informasi. Teknologi dan informasi menjadi salah satu sarana


pelaksanaan yang juga sangat penting untuk mewujudkan TPB/SDGs. Salah
satu indikator yang dianggap sangat vital adalah banyaknya individu yang
menggunakan internet. Proporsi individu yang menggunakan internet di
Indonesia sangat memuaskan. Selama kurun waktu lima tahun (2012-2017),
jumlah pengguna internet di Indonesia melonjak hingga lebih dari 9,1% per
tahun, yaitu dari 72,8 juta pada tahun 2012 menjadi 112,6 juta pada tahun
2017 (Sumber BPS). Indonesia merupakan negara keempat terbesar di Asia
berdasarkan jumlah pengguna internet (https://web.kominfo.go.id/sites).
Untuk masa mendatang, Indonesia masih akan menghadapai tantangan
dalam hal penggunaan internet yaitu penyalahgunaan media sosial yang
terus meningkat.

Perdagangan Internasional. Salah satu sarana pelaksanaan yang


penting bagi pencapaian semua target TPB/SDGs adalah peran dari
perdagangan, khususnya perdagangan internasional yang mendorong
peningkatan penerimaan negara dan menunjukkan kemitraan global. Target
yang relevan dengan hal ini antara lain target kerjasama perdagangan
internasional terutama penurunan tarif dan peningkatan ekspor. Indonesia
saat ini mengukur kinerja perdagangannya dengan indikator rata-rata tarif
terbobot di negara mitra Free Trade Agreement (FTA) di enam negara yaitu:
Australia, India, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru dan Tiongkok. Pada
tahun 2015, nilai-rata-rata tarif terbobot di enam negara mitra mencapai
9,05%. Sesuai dengan komitmen penurunan tarif, rata-rata tarif terbobot
terus menurun dan pada tahun 2017 sudah menurun menjadi 7,92%
(Rencana Strategis Kementerian Perdagangan).

Untuk meningkatkan ekspor, salah satu indikator penting bagi


Indonesia adalah pertumbuhan ekspor produk nonmigas. Pada tahun 2010,
ekspor nonmigas Indonesia meningkat tajam dengan laju sebesar 33,1%.
Akibat krisis global yang dimulai tahun 2010, laju ekspor nonmigas Indonesia
terus menurun dan mencapai titik terendah tahun 2015 dengan penurunan
sebesar minus 9,8%. Ekspor nonmigas Indonesia mulai mengalami perbaikan
- 137 -

kinerja pada tahun 2016 sebesar 0,22% dan seiring dengan kenaikan harga
komoditas, kinerja ekspor Indonesia kembali meningkat pada tahun 2017,
dengan mencatatkan pertumbuhan sebesar 15,83%.

Gambar 46. Jumlah Pertumbuhan Ekspor Produk nonMigas


Sumber: BPS
Tantangan-tantangan perdagangan yang dihadapi saat ini terkait dengan
upaya penurunan tarif dan peningkatan ekspor produk nonmigas antara
lain: (i) pemulihan perekonomian global yang dibayangi peningkatan
ketegangan geopolitik; (ii) kebijakan inward looking yang menguat terutama
di negara maju seperti Amerika Serikat; (iii) masih berlangsungnya
penyelesaian proses perundingan perdagangan internasional baik
multilateral, regional maupun bilateral; serta (iv) pemanfaatan fasilitas FTA
seperti pemanfaatan fasilitas tarif yang masih rendah.

Ketersediaan Data. Dalam era persaingan yang semakin ketat serta


perubahan lingkungan strategis yang sangat dinamis, ketersediaan data dan
informasi berkualitas sangat penting dalam merumuskan kebijakan yang
efektif dan efisien. Salah satu indikator proksi penting dari target ini adalah
proporsi pengguna data yang menggunakan data BPS sebagai rujukan utama.
Pada tahun 2016 sebanyak 91,35% pengguna data menjadikan data dan
informasi BPS sebagai rujukan utama, yang merupakan suatu pencapaian
yang sangat baik. Terlebih lagi, tingkat kepuasan pengguna data BPS pada
tahun 2016 sudah mencapai 89,3% (BPS, 2017).

Tantangan-tantangan yang dihadapi dalam penyediaan data TPB/SDGs


di Indonesia diantaranya adalah (i) keterbatasan data yang bersifat
disagregasi (data terpilah); (ii) munculnya daerah administrasi baru karena
- 138 -

sistem desentralisasi pemerintah; (iii) belum maksimalnya pemanfaatan


sistem teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) di beberapa K/L; dan (iv)
belum tersedianya data untuk beberapa indikator global TPB/SDGs.
- 139 -

BAB III
TARGET DAN ARAH KEBIJAKAN PENCAPAIAN TPB/SDGs

3.1. Tujuan 1 Tanpa Kemiskinan


Tujuan 1 TPB/SDGs adalah mengakhiri kemiskinan dalam segala
bentuk di mana pun. Dalam rangka mencapai tujuan tanpa kemiskinan pada
tahun 2030, ditetapkan 7 target yang diukur melalui 33 indikator. Target-
target tersebut terdiri dari pemberantasan kemiskinan, penerapan
perlindungan sosial, pemenuhan pelayanan dasar, mengurangi kerentanaan
masyarakat terhadap bencana, serta penguatan kebijakan dan mobilisasi
berbagai sumber daya untuk mengakhiri kemiskinan. Upaya-upaya yang
dilakukan untuk mencapai target-target tersebut dijabarkan pada kebijakan,
program dan kegiatan yang akan dilakukan oleh pemerintah maupun
organisasi nonpemerintah.

Kebijakan Tujuan 1. Dalam rangka mencapai tujuan dan target tanpa


kemiskinan, RPJMN 2015–2019 diarahkan pada tiga kebijakan utama, yaitu:

1. Pertama, penyelenggaraan perlindungan sosial yang lebih komprehensif.


Program jaminan dan bantuan sosial yang tepat sasaran dilaksanakan
melalui penyaluran bantuan sosial dan subsidi tepat sasaran dengan satu
kartu. Program ini diharapkan juga dapat memperluas inklusi keuangan
dan kepesertaan jaminan sosial.
2. Kedua, perluasan dan peningkatan pelayanan dasar. Pemenuhan
kebutuhan dasar dilaksanakan melalui (i) perluasan penyediaan sarana
dan prasarana dasar, (ii) peningkatan pelayanan dasar yang inklusif, dan
(iii) peningkatan pemanfaatan Basis Data Terpadu untuk menyasar
kebutuhan dasar 40,0% penduduk berpendapatan terendah, seperti
kepemilikan dokumen kependudukan dan perumahan.
3. Ketiga, pengembangan penghidupan berkelanjutan. Perluasan akses usaha
mikro, kecil, dan koperasi dilaksanakan melalui (i) peningkatan kualitas
produk dan akses jangkauan pemasaran bagi usaha mikro dan kecil; (ii)
peningkatan akses terhadap permodalan usaha; dan (iii) peningkatan
kemudahan, kepastian, dan perlindungan usaha.
- 140 -

Program Tujuan 1. Berdasarkan target dan arah kebijakan yang disusun


dalam rangka pencapaian Tujuan 1 TPB/SDGs, program dan kegiatan yang
akan dilaksanakan mencakup (1) penanganan fakir miskin; (2) jaminan dan
bantuan sosial tepat sasaran; (3) pemenuhan kebutuhan dasar; (4) perluasan
akses usaha mikro, kecil, dan koperasi; (5) penguatan pelaksanaan Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS); (6) pengembangan
pembiayaan kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui Kartu
Indonesia Sehat (KIS); (7) program koordinasi pengembangan kebijakan
pembangunan manusia dan kebudayaan; (8) penataan kelembagaan jaminan
sosial (Sistem Jaminan Sosial Nasional/SJSN); (9) program dukungan
manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya; (10) koordinasi kebijakan
pemberdayaan disabilitas dan lanjut usia; (11) pemenuhan kebutuhan dasar;
(12) bina gizi dan kesehatan ibu dan anak; (13) pembinaan kesehatan
masyarakat; (14) pembinaan surveilans, imunisasi, karantina, dan kesehatan
matra; (15) pencegahan dan pengendalian penyakit; (16) kefarmasian dan alat
kesehatan; (17) kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan
keluarga; (18) penguatan promotif dan preventif “Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat”; (19) pembinaan dan pengembangan infrastruktur permukiman; (20)
penyehatan lingkungan; (21) pengembangan perumahan; (22) pengembangan
pembiayaan perumahan; (23) pemberdayaan sosial; (24) penyediaan
perumahan layak; (25) pendidikan dasar dan menengah: penjaminan
kepastian layanan pendidikan SD/MI dan sederajat, SMP/MTs dan sederajat,
SMA/MA/SMK dan sederajat; (26) penataan administrasi kependudukan;
(27) perlindungan anak; (28) pengelolaan ketenagalistrikan; (29) koordinasi
kebijakan pengurangan risiko bencana; (30) koordinasi kebijakan
penanganan pascabencana; dan (31) perlindungan dan jaminan sosial:
perlindungan sosial korban bencana.

Selain melalui program kementerian/lembaga, terdapat tiga program


yang dilakukan oleh organisasi nonpemerintah yang diakomodasi sebagai
bagian dari upaya untuk mencapai tujuan penanggulangan kemiskinan.
Ketiga program tersebut adalah (1) Youth in Action for Urban Resilience yang
merupakan kontribusi Pusat Inkubasi Usaha Kecil Konsulindo
(PINBUKINDO); (2) Sosialisasi penghimpunan dana ZISWAF untuk
penyediaan energi dan air di perdesaan dengan menggunakan panel surya
yang merupakan program kontribusi lembaga di bawah Majelis Ulama
- 141 -

Indonesia; dan (3) Emergency Situation Training (EST) yang merupakan


program kontribusi Sekolah Relawan.

Target Indikator Tujuan 1. Target pencapaian indikator Tujuan 1 bisa


dilihat pada tabel 8. Belum semua indikator TPB/SDGs Tujuan 1 tercantum
pada tabel tersebut. Program dan kegiatan pemerintah Tujuan 1 tercantum
dalam Anak Lampiran I Pilar Pembangunan Sosial - Matriks 1. Program dan
kegiatan organisasi nonpemerintah Tujuan 1 tercantum dalam Anak
Lampiran I Pilar Pembangunan Sosial - Matriks 2. Daftar indikator yang akan
dikembangkan tercantum dalam Anak Lampiran I Pilar Pembangunan Sosial
- Matriks 3.
- 142 -

Tabel 8. Target Pencapaian Indikator Tujuan 1 Tanpa Kemiskinan

Kode Baseline Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan
Indikator (2015) 2016 2017 2018 2019
Target 1.2. Pada tahun 2030, mengurangi setidaknya setengah proporsi laki-laki, perempuan dan anak-anak dari semua usia, yang hidup dalam kemiskinan di semua dimensi,
sesuai dengan definisi nasional.
Persentase penduduk yang
hidup di bawah garis
% (kondisi
1.2.1* kemiskinan nasional, Susenas BPS 11,22 10,86a 10,64a 7,5-8,5 7,0-8,0
maret)
menurut jenis kelamin dan
kelompok umur.
Target 1.3. Menerapkan secara nasional sistem dan upaya perlindungan sosial yang tepat bagi semua, termasuk kelompok yang paling miskin, dan pada tahun 2030
mencapai cakupan substansial bagi kelompok miskin dan rentan
Proporsi peserta jaminan BPS, BPJS
1.3.1 (a) kesehatan melalui SJSN Kesehatan, % 61,5 66,5a 71,8a 85 95
Bidang Kesehatan Kementerian Sosial
BPJS
Proporsi peserta Program Formal (%) 6 22,59a 24,73a 27,15 100
Ketenagakerjaan,
1.3.1.(b) Jaminan Sosial Bidang
Taspen, ASABRI;
Ketenagakerjaan. Informal (%) 1 1,17a 1,41a 1,98 10
Sakernas BPS
Persentase penyandang
disabilitas yang miskin dan PBDT PMKS
1.3.1.(c) % 0,83 0,84a 0,49 0,50 0,57
rentan yang terpenuhi hak Kementerian Sosial
dasarnya dan inklusivitas.
Jumlah rumah tangga
yang mendapatkan
PBDT PMKS
1.3.1.(d) bantuan tunai Jiwa 3,51 Juta 3,51a Juta 6 Juta 10 Juta 10 Juta
Kementerian Sosial
bersyarat/Program
Keluarga Harapan.
Target 1.4. Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua laki-laki dan perempuan, khususnya masyarakat miskin dan rentan memiliki hak yang sama terhadap sumber daya
ekonomi, serta akses terhadap pelayanan dasar, kepemilikan, dan kontrol atas tanah dan bentuk kepemilikan lain, warisan, sumber daya alam, teknologi baru, dan jasa
keuangan yang tepat, termasuk keuangan mikro
Persentase perempuan
pernah kawin umur 15-49
1.4.1 (a) Susenas BPS % 70,25 73,05a 74,89a 67,2 70
tahun yang proses
melahirkan terakhirnya di
- 143 -

Kode Baseline Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan
Indikator (2015) 2016 2017 2018 2019
fasilitas kesehatan
(kelompok penduduk 40%
terbawah)

Persentase anak umur 12-


23 bulan yang menerima
SDKI BKKBN dan
1.4.1 (b) imunisasi dasar lengkap % 54,9 (2012) 59,5 60,7 61,8 63
BPS
(kelompok penduduk 40%
terbawah)
Prevalensi penggunaan
metode kontrasepsi (CPR)
semua cara pada Pasangan
1.4.1.(c) Usia Subur (PUS) usia 15- SDKI % 61,9 (2012) 65,4 65,6 65,8 66
49 tahun yang berstatus
kawin. (kelompok
penduduk 40% terbawah)
Persentase rumah
tangga yang memiliki
akses terhadap layanan
1.4.1.(d) Susenas BPS % 61,15 61,57a 62,75a 91,14 100
sumber air minum layak.
(kelompok penduduk 40%
terbawah)
Persentase rumah tangga
yang memiliki akses
1.4.1.(e) terhadap layanan sanitasi Susenas BPS % 47,08 53,05a 53,81a 84,05 100
layak. (kelompok penduduk
40% terbawah)
Persentase rumah tangga
kumuh perkotaan.
1.4.1.(f) Susenas BPS % 13,8 11,44a 10,44a PM 0
(kelompok penduduk 40%
terbawah)
Angka Partisipasi Murni
(APM) SD/MI/sederajat.
1.4.1.(g) Susenas BPS % 96,86 96,93a 97,21a 94,03 94,78
(kelompok penduduk 40%
terbawah)
Angka Partisipasi Murni
1.4.1.(h) Susenas BPS % 74,21 74,98a 76,55a 82 82,02
(APM) SMP/MTs/sederajat.
- 144 -

Kode Baseline Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan
Indikator (2015) 2016 2017 2018 2019
(kelompok penduduk 40%
terbawah)

Angka Partisipasi Murni


(APM) SMA/MA/sederajat.
1.4.1.(i) Susenas BPS % 49,82 49,9a 52,21a 65,29 67,48
(kelompok penduduk 40%
terbawah)
Persentase penduduk
umur 0-17 tahun dengan
1.4.1.(j) kepemilikan akta Susenas BPS % 71,59 74,06a 74,46a 76 77,40
kelahiran. (kelompok
penduduk 40% terbawah)
Persentase rumah tangga
miskin dan rentan yang
sumber penerangan
1.4.1.(k) utamanya listrik baik dari Susenas BPS % 95,58 95,97a 94,52a 98,95 100
PLN dan bukan PLN.
(kelompok penduduk 40%
terbawah)
Target 1.5. Pada tahun 2030, membangun ketahanan masyarakat miskin dan mereka yang berada dalam kondisi rentan, dan mengurangi kerentanan mereka terhadap
kejadian ekstrim terkait iklim dan guncangan ekonomi, sosial, lingkungan, dan bencana.
Jumlah korban meninggal,
hilang, dan terkena
1.5.1* DIBI BNPB Jiwa PM PM PM PM PM
dampak bencana per
100.000 orang.
Jumlah lokasi penguatan
1.5.1.(a) pengurangan risiko BNPB Lokasi 35 39 39 39 39
bencana daerah.
Pemenuhan kebutuhan Kementerian
1.5.1.(b) dasar korban bencana Sosial; BNPB; Jiwa 37.500 137.000 140.000
sosial. Podes
16 Juta 9.500a
Kementerian
Pendampingan psikososial
1.5.1.(c) Sosial; BNPB; Jiwa 3.364 3.700 3.800
korban bencana sosial.
Podes
- 145 -

Kode Baseline Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan
Indikator (2015) 2016 2017 2018 2019
Kementerian
Jumlah daerah bencana Pendidikan dan
alam/bencana sosial yang Kebudayaan;
1.5.1.(d) Daerah 100 450 450 450 450
mendapat pendidikan Kementerian
layanan khusus. Agama; BNPB;
Podes
Indeks risiko bencana
pada pusat-pusat
1.5.1.(e) BNPB Indeks risiko 169,4 (2014) 159,2a 154 149 144
pertumbuhan yang
berisiko tinggi.
Jumlah kerugian ekonomi
1.5.2.(a) DIBI BNPB Rupiah PM PM PM PM PM
langsung akibat bencana.
Dokumen strategi Tingkat
BNPB;
pengurangan risiko Nasional
1.5.3* Kementerian Dokumen PM PM PM PM
bencana (PRB) tingkat Tersedia
PPN/Bappenas
nasional dan daerah. (2014)
Target 1.a. Menjamin mobilisasi yang signifikan terkait sumber daya dari berbagai sumber, termasuk melalui kerjasama pembangunan yang lebih baik, untuk
menyediakan sarana yang memadai dan terjangkau bagi negara berkembang, khususnya negara kurang berkembang untuk melaksanakan program dan kebijakan mengakhiri
kemiskinan di semua dimensi.
Proporsi sumber daya yang
dialokasikan oleh
pemerintah secara Kementerian
1.a.1* Rupiah PM PM PM PM PM
langsung untuk program Keuangan
pemberantasan
kemiskinan.
Miliar Rupiah,
Fungsi 156.186,9 143.262,1 143.140,9 147.562,0 PM
Pengeluaran untuk Pendidikan
layanan pokok Miliar Rupiah,
(pendidikan, kesehatan Kementerian Fungsi 24.208,5 66.069,8 61.724,5 65.066,2 PM
1.a.2*
dan perlindungan sosial) Keuangan Kesehatan
sebagai persentase dari Miliar Rupiah,
total belanja pemerintah. Fungsi
22.615,8 150.841,7 157.689,2 162.557,3 PM
Perlindungan
Sosial
Keterangan: “a” adalah data realisasi; “PM” adalah Prememory
- 146 -

3.2. Tujuan 2 Tanpa Kelaparan


Tujuan 2 TPB/SDGs adalah menghilangkan kelaparan, mencapai
ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta meningkatkan pertanian
berkelanjutan. Untuk mencapai tujuan tanpa kelaparan pada tahun 2030,
ditetapkan 5 target yang diukur melalui 20 indikator. Target-target tersebut
terdiri dari menghilangkan kelaparan dan kekurangan gizi, menggandakan
produktivitas pertanian, menjamin pertanian pangan berkelanjutan,
mengelola keragaman genetik, dan meningkatkan kapasitas produktif
pertanian. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai target-target
tersebut dijabarkan pada kebijakan, program dan kegiatan yang akan
dilakukan oleh pemerintah maupun organisasi nonpemerintah.

Kebijakan Tujuan 2. Arah kebijakan RPJMN 2015-2019 untuk mencapai


target TPB/SDGs Tujuan 2: Tanpa Kelaparan, meliputi: (1) pemantapan
ketahanan pangan menuju kemandirian pangan dengan peningkatan
produksi pangan pokok, (2) stabilisasi harga bahan pangan, (3) perbaikan
kualitas konsumsi pangan, (4) percepatan perbaikan gizi masyarakat, (5)
mitigasi gangguan terhadap ketahanan pangan, dan (6) peningkatan
kesejahteraan pelaku usaha pangan terutama petani, peternak, nelayan dan
pembudidaya ikan.

Dalam upaya pencapaian TPB/SDGs tujuan 2, kebijakan produksi dan


penyediaan pangan diarahkan untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan
pangan dalam negeri yang berkualitas guna menyediakan pangan yang cukup,
beragam, bergizi seimbang, dan aman, serta dengan harga yang terjangkau.
Bersamaan dengan itu, upaya untuk meningkatkan kualitas permintaan
pangan juga diperlukan agar terbentuk pola konsumsi pangan yang beragam
dan bergizi seimbang serta aman.

Kebijakan operasional dan program peningkatan produksi dan


penyediaan pangan yang terkait erat dengan upaya pencapaian target
TPB/SDGs tujuan 2 yang tertuang pada Rencana Strategis
Kementerian/Lembaga, diantaranya: (1) Peningkatan produksi pangan pokok
dan penting untuk mencapai swasembada berkelanjutan komoditas beras
dan jagung dan peningkatan penyediaan pangan untuk komoditas kedelai,
gula tebu, daging sapi, bawang merah, dan cabai; (2) Perluasan areal tanam
untuk komoditas pangan prioritas dengan pencetakan sawah, penyediaan
- 147 -

pasokan air untuk pertanian dengan rehabilitasi jaringan irigasi,


pembangunan embung, long storage, serta bangunan air lainnya; dan
peningkatan indeks pertanaman; (3) Percepatan produksi dan perbanyakan
benih tanaman VUB yang memiliki kemampuan adaptif terhadap cekaman
lingkungan dan sesuai minat pengguna/petani; (4) Penyediaan sarana
produksi pupuk dan benih secara enam tepat (jenis, varietas, dosis, waktu,
tempat, dan harga) dan alat mesin pertanian yang sesuai dengan kondisi
agroekosistem dan kebutuhan petani; (5) Penyediaan dan peningkatan
jumlah indukan sapi, pengembangan ketersediaan pakan, dan
pengembangan jumlah populasi sapi; (6) Fasilitasi untuk mendukung
peningkatan produksi budidaya ikan dan perikanan tangkap; (7) Penguatan
cadangan pangan nasional dan pembentukan cadangan pangan pemerintah
serta pemerintah daerah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga
pangan; (8) Percepatan penganekaragaman ketersediaan pangan berbasis
sumber daya lokal, termasuk pemanfaatan lahan pekarangan sebagai sumber
pangan keluarga;(9) Hilirisasi produk pangan (penanganan pasca panen dan
pengembangan produk olahan) terutama berbasis pangan lokal, untuk
menciptakan nilai tambah, menyediakan pangan beragam, mengurangi
kehilangan hasil, dan meningkatkan pendapatan usaha skala kecil/rumah
tangga; (10) Pemberdayaan petani kecil/kelompok tani untuk meningkatkan
produktivitas, efisiensi usaha, dan daya saing produk pangan; dan (11)
Fasilitasi untuk mendorong usaha swasta dan BUMN berinvestasi di bidang
agribisnis pangan di seluruh Indonesia termasuk di wilayah perbatasan
antarnegara.

Sementara itu upaya perbaikan gizi masyarakat yang terkait dengan


pencapaian TPB/SDGs Tujuan 2, diantaranya adalah: (1) sosialisasi tentang
manfaat pola konsumsi pangan perorangan dan masyarakat yang beragam,
bergizi seimbang, dan aman (B2SA) untuk hidup sehat, aktif, dan produktif;
(2) peningkatan promosi perilaku masyarakat tentang kesehatan, gizi,
sanitasi, hygiene, dan pengasuhan; (3) pemberdayaan masyarakat, terutama
ibu rumah tangga, untuk percepatan penganekaragaman konsumsi pangan
berbasis pangan lokal, termasuk sosialisasi manfaat dan menciptakan minat
atau preferensi pada konsumsi pangan ikan, hasil peternakan, sayuran, dan
buah-buahan lokal; (4) perbaikan atau pengayaan gizi pangan tertentu dan
penetapan persyaratan khusus mengenai komposisi pangan untuk
meningkatkan kandungan gizi pangan olahan tertentu yang diperdagangkan;
- 148 -

(5) penguatan pelaksanaan dan pengawasan regulasi dan standar gizi dan
keamanan pangan; (6) penguatan integrasi intervensi gizi spesifik dan gizi
sensitif dengan dengan fokus utama pada 1000 hari pertama kehidupan,
remaja, calon pengantin dan ibu hamil; (7) perbaikan gizi bagi ibu hamil, ibu
menyusui, balita, remaja perempuan, dan kelompok rawan gizi lainnya; (8)
penguatan sistem surveilans pangan dan gizi termasuk pemantauan
pertumbuhan; (9) pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS);
(10) peningkatan jangkauan dan kualitas layanan kesehatan masyarakat; dan
(11) penyaluran bantuan pangan bagi masyarakat rawan pangan kronis
(berpendapatan rendah) dan transien (darurat bencana).

Program Tujuan 2. Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam


periode RPJMN 2015-2019 antara lain terkait dengan: (1) pelayanan
kesehatan dan gizi bagi bayi, balita, remaja, dan ibu hamil mulai dari
pemeriksaan kesehatan, pemberian suplementasi, dan pendidikan kesehatan
dan gizi; (2) pencegahan dan pengendalian penyakit termasuk imunisasi dan
pemberian obat cacing pada anak; (b) penyehatan lingkungan terutama
perluasan akses air bersih dan sanitasi; (3) peningkatan pengetahuan
masyarakat terhadap kesehatan dan gizi; (4) pemberdayaan masyarakat
dalam perbaikan gizi termasuk pengembangan upaya kesehatan berbasis
masyarakat (UKBM) seperti Posyandu; (5) peningkatan status kesehatan dan
gizi anak sekolah; (6) peningkatan diversifikasi pangan dan ketahanan
pangan masyarakat; (7) peningkatan produksi dan daya saing produk
pertanian, kelautan dan perikanan; (8) bantuan sosial bagi masyarakat
miskin untuk menjamin akses terhadap pangan dan layanan sosial dasar;
dan (9) perluasan pemanfaatan teknologi dan inovasi untuk mendukung
pertanian yang berkelanjutan.

Target Indikator Tujuan 2. Target pencapaian indikator Tujuan 2 bisa


dilihat pada tabel 9. Belum semua indikator TPB/SDGs Tujuan 2 tercantum
pada tabel tersebut. Program dan kegiatan pemerintah Tujuan 2 tercantum
dalam Anak Lampiran I Pilar Pembangunan Sosial - Matriks 1. Program dan
kegiatan organisasi nonpemerintah Tujuan 2 tercantum dalam Anak
Lampiran I Pilar Pembangunan Sosial - Matriks 2. Daftar indikator yang akan
dikembangkan tercantum dalam Anak Lampiran I Pilar Pembangunan Sosial
- Matriks 3.
- 149 -

Tabel 9. Target Pencapaian Indikator Tujuan 2 Tanpa Kelaparan

Kode Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
Indikator 2016 2017 2018 2019
Target 2.1. Pada tahun 2030, menghilangkan kelaparan dan menjamin akses bagi semua orang, khususnya orang miskin dan mereka yang berada dalam kondisi rentan,
termasuk bayi, terhadap makanan yang aman, bergizi, dan cukup sepanjang tahun.
Susenas BPS;
Prevalensi ketidakcukupan Riskesdas
2.1.1* Konsumsi Pangan (Prevalence Kementerian % 16,46 (2011) PM 7,8a PM PM
of Undernurishment) Kesehatan; BKP;
FAO/WHO/UNU
Riskesdas dan
Prevalensi Kekurangan Gizi
Sirkesnas
2.1.1.(a) (underweight) pada anak % 19,6 (2013) 21,0a PM PM 17,0
Kementerian
balita.
Kesehatan
Prevalensi penduduk dengan
kerawanan pangan sedang
2.1.2* atau berat, berdasarkan pada Susenas BPS % 9,76 (2017) PM 9,76a PM PM
Skala Pengalaman
Kerawananan Pangan.
Proporsi penduduk dengan Susenas BPS;
asupan kalori minimum di Laporan
bawah 1400 kkal/kapita/hari. Kementerian Laju Laju penurunan
2.1.2.(a) % 12,96 12,69a 8,5
Kesehatan dan penurunan 1% 1%
Kementerian
Pertanian
Target 2.2. Pada tahun 2030, menghilangkan segala bentuk kekurangan gizi, termasuk pada tahun 2025 mencapai target yang disepakati secara internasional untuk
anak pendek dan kurus di bawah lima tahun, dan memenuhi kebutuhan gizi remaja perempuan, ibu hamil dan menyusui, serta manula.
Riskesdas dan
Prevalensi stunting (pendek
Sirkesnas
2.2.1 dan sangat pendek) pada anak % 37,2 (2013) 33,6a PM PM PM
Kementerian
balita.
Kesehatan
Riskesdas dan
Prevalensi stunting (pendek
Sirkesnas
2.2.1.(a) dan sangat pendek) pada anak % 32,9 (2013) 26,1a 29,6 28,8 28,0
Kementerian
baduta.
Kesehatan
- 150 -

Kode Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
Indikator 2016 2017 2018 2019
Prevalensi malnutrisi/ wasting Riskesdas dan %
12,1 (2013) 9,8a PM PM 9,5
(berat badan/tinggi badan) Sirkesnas (Wasting)
2.2.2*
anak pada usia kurang dari 5 Kementerian %
11,8 (2013) 6,1a PM PM PM
tahun, berdasarkan tipe. Kesehatan (Obesitas)
Riskesdas dan
Prevalensi anemia pada ibu Sirkesnas
2.2.2.(a) % 37,1 (2013) 54,9a PM PM 28,0
hamil. Kementerian
Kesehatan
Riskesdas dan
Persentase bayi usia kurang Sirkesnas
2.2.2.(b) dari 6 bulan yang Kementerian % 38,0 (2013) 22,8a 44,0 47,0 50,0
mendapatkan ASI ekslusif. Kesehatan; Susenas
BPS
(i) Kualitas konsumsi pangan
yang diindikasikan oleh skor Laporan Skor 85,2 86,2 88,4 90,5 92,5
2.2.2.(c) Pola Pangan Harapan (PPH); Kementerian
dan (ii) tingkat konsumsi ikan Pertanian Kg/Kapita
40,9 43,88 47,12 50,65 54,5
perkapita /Tahun
Target 2.3. Pada tahun 2030, menggandakan produktivitas pertanian dan pendapatan produsen makanan skala kecil, khususnya perempuan, masyarakat penduduk
asli, keluarga petani, penggembala dan nelayan, termasuk melalui akses yang aman dan sama terhadap lahan, sumber daya produktif, dan input lainnya, pengetahuan, jasa
keuangan, pasar, dan peluang nilai tambah, dan pekerjaan non pertanian.
Nilai Tambah Pertanian dibagi
Sakernas dan Data Rupiah/
jumlah tenaga kerja di sektor
2.3.1* Nilai Tambah tenaga 41.213,77 44.118,3a PM PM PM
pertanian (rupiah per tenaga
Pertanian BPS kerja
kerja)
Target 2.5. Pada tahun 2020, mengelola keragaman genetik benih tanaman budidaya dan hewan ternak dan peliharaan dan spesies liar terkait, termasuk melalui bank
benih dan tanaman yang dikelola dan dianeka-ragamkan dengan baik di tingkat nasional, regional dan internasional, serta meningkatkan akses terhadap pembagian
keuntungan yang adil dan merata, hasil dari pemanfaatan sumber daya genetik dan pengetahuan.
VUB
Tanaman
Pangan
16 17 17 17 17
Jumlah varietas unggul (padi,
Kementerian
2.5.1* tanaman dan hewan untuk jagung,
Pertanian
pangan yang dilepas. kedelai)
Kumulatif
VUB 5 (2014-2016)a 5a PM PM PM
Hewan
- 151 -

Kode Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
Indikator 2016 2017 2018 2019
untuk
Pangan
(ayam
lokal
petelur,
ayam
pedaging,
itik
unggul,
dan ternak
domba
komposit
Sumatera)
Proporsi hewan ternak dan
sejenisnya, diklasifikasikan
menurut tingkat risiko Kementerian Hewan
2.5.2* 1 PM PM PM PM
kepunahan: berisiko, tidak Pertanian Ternak
berisiko, dan risiko yang tidak
diketahui.
Keterangan: “a” adalah data realisasi; “PM” adalah Prememory.
- 152 -

3.3. Tujuan 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera


Tujuan 3 TPB/SDGs adalah menjamin kehidupan yang sehat dan
meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk semua usia. Untuk
mencapai tujuan kehidupan sehat dan sejahtera pada tahun 2030,
ditetapkan 13 target yang diukur melalui 50 indikator. Target-target tersebut
terdiri dari penurunan kematian ibu dan bayi, mengurangi kesakitan dan
kematian akibat penyakit menular dan tidak menular, pencegahan
penyalahgunaan zat, menjamin akses layanan kesehatan seksual dan
reproduksi, meningkatkan cakupan kesehatan universal, penguatan
pelaksanaan pengendalian tembakau (tobacco control), pengembangan dan
penelitian vaksin dan obat, serta peningkatan pembiayaan kesehatan. Upaya-
upaya yang dilakukan untuk mencapai target-target tersebut dijabarkan pada
kebijakan, program dan kegiatan yang akan dilakukan oleh pemerintah
maupun organisasi nonpemerintah.

Kebijakan Tujuan 3. Kebijakan dalam RPJMN diarahkan pada: 1)


akselerasi pemenuhan akses pelayanan kesehatan ibu, anak remaja, dan
lanjut usia yang berkualitas; 2) mempercepat perbaikan gizi masyarakat; 3)
meningkatkan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan; 4)
memantapkan pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Bidang
Kesehatan; 5) meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar yang
berkualitas; 6) meningkatkan akses pelayanan kesehatan rujukan yang
berkualitas; 7) meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan,
dan kualitas farmasi dan alat kesehatan; 8) meningkatkan pengawasan obat
dan makanan; 9) meningkatkan ketersediaan, penyebaran, dan mutu sumber
daya manusia kesehatan; 10) meningkatkan promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat; 11) menguatkan manajemen, penelitian dan
pengembangan, dan sistem informasi kesehatan; dan 12) mengembangkan
dan meningkatkan efektifitas pembiayaan kesehatan.

Kebijakan RPJMN untuk keluarga berencana dan kesehatan reproduksi


diarahkan pada: 1) menguatkan advokasi dan KIE tentang program
kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga (KKBPK) di
setiap wilayah dan kelompok masyarakat; 2) menguatkan akses pelayanan
KB dan KR yang merata dan berkualitas, terutama dalam Sistem Jaminan
Sosial Nasional (SJSN) Kesehatan; 3) meningkatkan pemahaman remaja
- 153 -

mengenai keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, dalam penyiapan


kehidupan dalam berkeluarga; 4) meningkatkan peran dan fungsi keluarga
dalam pembangunan keluarga; 5) menguatkan landasan hukum dan
menyerasikan kebijakan pembangunan bidang kependudukan dan keluarga
berencana; 6) menata, menguatkan, dan meningkatkan kapasitas
kelembagaan pembangunan bidang kependudukan dan keluarga berencana
di tingkat pusat dan daerah; dan 7) meningkatkan kualitas data dan
informasi kependudukan yang memadai, akurat, dan tepat waktu untuk
dijadikan basis dalam memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat dan
sekaligus pengembangan kebijakan dan program pembangunan.

Program Tujuan 3. Memperhatikan tujuan dan target serta arah


kebijakan TPB/SDGs tujuan 3, program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan, mencakup: 1) pelayanan kesehatan dan gizi yang berkualitas
bagi ibu dan anak; 2) penguatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan,
baik pelayanan dasar dan rujukan; 3) penyehatan lingkungan; 4) peningkatan
ketersediaan farmasi dan alat kesehatan; 5) pelayanan kesehatan jiwa; 6)
rehabilitasi penyalahgunaan NAPZA; 7) pelayanan KB bagi perempuan usia
reproduksi; 8) pelayanan kesehatan reproduksi bagi perempuan usia
reproduksi, termasuk remaja; dan 9) peningkatan ketersediaan SDM
kesehatan.

Target Indikator Tujuan 3. Target pencapaian indikator Tujuan 3 bisa


dilihat pada tabel 10. Belum semua indikator TPB/SDGs Tujuan 3 tercantum
pada tabel tersebut. Program dan kegiatan pemerintah Tujuan 3 tercantum
dalam Anak Lampiran I Pilar Pembangunan Sosial - Matriks 1. Program dan
kegiatan organisasi nonpemerintah Tujuan 3 tercantum dalam Anak
Lampiran I Pilar Pembangunan Sosial - Matriks 2. Daftar indikator yang akan
dikembangkan tercantum dalam Anak Lampiran I Pilar Pembangunan Sosial
- Matriks 3.
- 154 -

Tabel 10. Target Pencapaian Indikator Tujuan 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera

Kode Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
Indikator 2016 2017 2018 2019
Target 3.1. Pada tahun 2030, mengurangi rasio angka kematian ibu hingga kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup.
kematian per
346 (SP 2010)
100.000
3.1.1* Angka Kematian Ibu (AKI). SP/SUPAS /305 (SUPAS - - - 306
kelahiran
2015)
hidup
Proporsi perempuan pernah
kawin umur 15-49 tahun
3.1.2* yang proses melahirkan Susenas BPS % 91,51 92,6a PM PM PM
terakhirnya ditolong oleh
tenaga kesehatan terlatih.
Persentase perempuan
pernah kawin umur 15-49
3.1.2.(a) tahun yang proses Susenas BPS % 77,63 79,7a 79 82 85
melahirkan terakhirnya di
fasilitas kesehatan.
Target 3.2. Pada tahun 2030, mengakhiri kematian bayi baru lahir dan balita yang dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian Neonatal
setidaknya hingga 12 per 1000 KH (Kelahiran Hidup) dan Angka Kematian Balita 25 per 1000.
Angka Kematian Balita kematian per
3.2.1* (AKBa) per 1000 kelahiran SDKI 1000 kelahiran 40 (2012) - - PM -
hidup. hidup
Angka Kematian Neonatal kematian per
3.2.2* (AKN) per 1000 kelahiran SDKI 1000 kelahiran 19 (2012) - - PM -
hidup. hidup
kematian per
Angka Kematian Bayi (AKB)
3.2.2.(a) SDKI 1000 kelahiran 32 (2012) - - PM 24
per 1000 kelahiran hidup.
hidup
Persentase kabupaten/kota
yang mencapai 80%
3.2.2.(b) Kemenkes % 66 (2015) 80,7a 85 90 95
imunisasi dasar lengkap
pada bayi.
- 155 -

Kode Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
Indikator 2016 2017 2018 2019
Target 3.3. Pada tahun 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria, dan penyakit tropis yang terabaikan, dan memerangi hepatitis, penyakit bersumber air, serta
penyakit menular lainnya.
Prevalensi HIV pada populasi
3.3.1.(a) Kemenkes % 0,33 0,33a <0,5 <0,5 <0,5
dewasa.
Insiden Tuberkulosis (ITB)
3.3.2.(a) Kemenkes % 395 391 379 364 344
per 100.000 penduduk.
Kejadian Malaria per 1000 API per 1000
3.3.3* Kemenkes 0,85 0,84a <1 <1 <1
orang. penduduk
Jumlah kabupaten/kota
Kabupaten/
3.3.3.(a) yang mencapai eliminasi Kemenkes 232 247a 265 285 300
Kota
malaria.
Persentase kabupaten/kota
3.3.4.(a) yang melakukan deteksi dini Kemenkes % 5,84 17,12a 30 60 80
untuk infeksi Hepatitis B.
Jumlah orang yg Juta Orang
memerlukan intervensi 21,6 35,5 36,6 35,9 27,5
(Filariasis)
3.3.5* terhadap penyakit tropis Kemenkes
yang terabaikan (Filariasis Orang (Kusta) PM PM PM PM PM
dan Kusta).
Jumlah provinsi dengan
3.3.5.(a) Kemenkes provinsi 22 (2015) 23a 25 26 34
eliminasi Kusta.
Jumlah kabupaten/kota
dengan eliminasi filariasis Kabupaten/
3.3.5.(b) Kemenkes 17 12a 15 24 35
(berhasil lolos dalam survei Kota
penilaian transmisi tahap I).
Target 3.4. Pada tahun 2030, mengurangi hingga sepertiga angka kematian dini akibat penyakit tidak menular, melalui pencegahan dan pengobatan, serta
meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan.
Persentase merokok pada
3.4.1.(a) Riskesdas % 7,2 (2013) 8,8a 5,9 5,6 5,4
penduduk umur ≤18 tahun.
Prevalensi tekanan darah Riskesdas dan
3.4.1.(b) % 25,8 (2013) 32,4a 24,2 23,8 23,4
tinggi. Sirkesnas
Prevalensi obesitas pada
3.4.1.(c) Riskesdas % 15,4 (2013) 20,7a 15,4 15,4 15,4
penduduk umur ≥18 tahun.
Kematian per
Angka kematian (insidens Sistem Registrasi
3.4.2* 100.000 1,77 (2014) PM 1,73 1,7 1,66
rate) akibat bunuh diri. Sampel
penduduk
- 156 -

Kode Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
Indikator 2016 2017 2018 2019
Jumlah kabupaten/kota
yang memiliki puskesmas Kabupaten
3.4.2.(a) Kemenkes 80 (2015) 130 180 230 280
yang menyelenggarakan /Kota
upaya kesehatan jiwa.
Target 3.5. Memperkuat pencegahan dan pengobatan penyalahgunaan zat, termasuk penyalahgunaan narkotika dan penggunaan alkohol yang membahayakan.
Jumlah penyalahguna LapTah Dit
narkotika dan pengguna P2MKJN Kemenkes: Kemenkes: Kemenkes:
Kemenkes : 4500 Kemenkes: 7000;
3.5.1(a) alkohol yang merugikan, SELARAS orang 6028a; 8000: 9000:
BNN: 19000 BNN: 21000
yang mengakses layanan Badan Narkotika BNN: 16000 BNN: 8750 BNN: 9500
rehabilitasi medis. Nasional
Jumlah yang mengakses
3.5.1(b) Laporan BNN orang 10000 (2015) 16000 11300 6448 22000
layanan pasca rehabilitasi.
Jumlah korban
penyalahgunaan NAPZA yang
Laporan
3.5.1.(c) mendapatkan rehabilitasi orang PM 210 210 210 210
Kemensos
sosial di dalam panti sesuai
standar pelayanan.
Jumlah lembaga rehabilitasi
sosial korban
3.5.1.(d) penyalahgunaan NAPZA yang Laporan BNN orang PM 76 77 80 85
telah dikembangkan/
dibantu.
Prevalensi penyalahgunaan
3.5.1.(e) Laporan BNN % 1,7 PM PM PM 0,02
narkoba.
Konsumsi alkohol (liter per
kapita) oleh penduduk umur
3.5.2* Susenas BPS liter per kapita 0,47 0,33a PM PM PM
≥ 15 tahun dalam satu tahun
terakhir.
Target 3.7. Pada tahun 2030, menjamin akses universal terhadap layanan kesehatan seksual dan reproduksi, termasuk keluarga berencana, informasi dan pendidikan, dan
integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan program nasional.
Proporsi perempuan usia
SDKI dan Survey
reproduksi (15-49 tahun)
Kinerja dan
3.7.1* atau pasangannya yang % 57,9 (2012) 60,7 60,9a 61,1 61,3
akuntabilas
memiliki kebutuhan
program (SKAP)
keluarga berencana dan
- 157 -

Kode Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
Indikator 2016 2017 2018 2019
menggunakan alat
kontrasepsi metode modern.

Angka prevalensi
penggunaan metode
kontrasepsi (CPR) semua
3.7.1.(a) SDKI dan SKAP % 61,9 (2012) 65,4 65,6a 65,8 66
cara pada Pasangan Usia
Subur (PUS) usia 15-49
tahun yang berstatus kawin.
Angka penggunaan metode
3.7.1.(b) kontrasepsi jangka panjang SDKI dan SKAP % 18,3 (2012) 21,19 21,7a 22,3 23,5
(MKJP) cara modern).
Angka kelahiran pada Kelahiran per
perempuan umur 15-19 SENSUS, SUPAS 1000
3.7.2* 48 (2012) 44 42a 40 38
tahun (Age Specific Fertility SDKI, dan SKAP perempuan 15-
Rate/ASFR). 19 tahun
Jumlah anak
SENSUS, SUPAS,
3.7.2.(a) Total Fertility Rate (TFR). per WUS (15- 2,6 (2012) 2,36 2,33a 2,31 2,28
SDKI dan SKAP
49 tahun)
Target 3.8. Mencapai cakupan kesehatan universal, termasuk perlindungan risiko keuangan, akses terhadap pelayanan kesehatan dasar yang baik, dan akses terhadap obat-
obatan dan vaksin dasar yang aman, efektif, berkualitas, dan terjangkau bagi semua orang.
Unmet need pelayanan
3.8.1.(a) Susenas BPS % 4,66 (2015) 4,33a PM PM 1
kesehatan.

Jumlah penduduk yang


dicakup asuransi kesehatan
3.8.2* atau sistem kesehatan Susenas BPS Juta Penduduk 613,75 664,62a 262 265 268
masyarakat per 1000
penduduk.

BPS, BPJS
Cakupan Jaminan Kesehatan,
3.8.2.(a) % 61,5 66,5a 71,8a 85 85
Kesehatan Nasional (JKN). Kementerian
Sosial
- 158 -

Kode Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
Indikator 2016 2017 2018 2019
Target 3.9. Pada tahun 2030, secara signifikan mengurangi jumlah kematian dan kesakitan akibat bahan kimia berbahaya, serta polusi dan kontaminasi udara, air, dan
tanah.
Proporsi kematian akibat Sistem Registrasi
3.9.3.(a) % 1 (2014) PM PM PM PM
keracunan. Sampel
Target 3.a. Memperkuat pelaksanaan the Framework Convention on Tobacco Control WHO di seluruh negara sebagai langkah yang tepat.
Persentase merokok pada
3.a.1* Susenas BPS % 30,08 28,97a PM PM PM
penduduk umur ≥15 tahun.
Target 3.b. Mendukung penelitian dan pengembangan vaksin dan obat penyakit menular dan tidak menular yang terutama berpengaruh terhadap negara berkembang,
menyediakan akses terhadap obat dan vaksin dasar yang terjangkau, sesuai the Doha Declaration tentang the TRIPS Agreement and Public Health, yang menegaskan hak negara
berkembang untuk menggunakan secara penuh ketentuan dalam Kesepakatan atas Aspek-Aspek Perdagangan dari Hak Kekayaan Intelektual terkait keleluasaan untuk
melindungi kesehatan masyarakat, dan khususnya, menyediakan akses obat bagi semua.
Persentase ketersediaan obat
3.b.1.(a) Kemenkes % 79,38 81,57a 83 86 90
dan vaksin di Puskesmas.
Target 3.c. Meningkatkan secara signifikan pembiayaan kesehatan dan rekrutmen, pengembangan, pelatihan, dan retensi tenaga kesehatan di negara berkembang, khususnya
negara kurang berkembang, dan negara berkembang pulau kecil.
3.c.1*
Kepadatan dan distribusi tenaga kesehatan.
Sistem Registrasi dokter
Kepadatan dan distribusi Tenaga spesialis per
0,127 0,104 0,106 0,108 0,110
dokter spesialis Kesehatan 1.000
(Kemenkes) penduduk
Sistem Registrasi
dokter umum
Kepadatan dan distribusi Tenaga
per 1.000 0,429 0,420 0,430 0,440 0,450
dokter umum Kesehatan
penduduk
(Kemenkes)
Sistem Registrasi
dokter gigi per
Kepadatan dan distribusi Tenaga
1.000 0,105 0,124 0,126 0,128 0,130
dokter gigi Kesehatan
penduduk
(Kemenkes)
Sistem Registrasi
perawat per
Kepadatan dan distribusi Tenaga
1.000 1,507 1,668 1,712 1,756 1,800
perawat Kesehatan
penduduk
(Kemenkes)
Sistem Registrasi
perawat gigi
Kepadatan dan distribusi Tenaga
per 1.000 0,067 0,162 0,168 0,174 0,180
perawat gigi Kesehatan
penduduk
(Kemenkes)
- 159 -

Kode Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
Indikator 2016 2017 2018 2019
Sistem Registrasi
bidan per
Kepadatan dan distribusi Tenaga
1.000 1,448 1,080 1,120 1,160 1,200
bidan Kesehatan
penduduk
(Kemenkes)
Sistem Registrasi
tenaga gizi per
Kepadatan dan distribusi Tenaga
1.000 0,102 0,116 0,124 0,132 0,140
tenaga gizi Kesehatan
penduduk
(Kemenkes)
tenaga
Sistem Registrasi
kesehatan
Kepadatan dan distribusi Tenaga
lingkungan per 0,057 0,162 0,168 0,174 0,180
tenaga kesehatan lingkungan Kesehatan
1.000
(Kemenkes)
penduduk
Sistem Registrasi tenaga
Kepadatan dan distribusi Tenaga keterapian fisik
0,044 0,044 0,046 0,048 0,050
tenaga keterapian fisik Kesehatan per 1.000
(Kemenkes) penduduk
tenaga
Sistem Registrasi
keteknisian
Kepadatan dan distribusi Tenaga
medis per 0,075 0,148 0,152 0,156 0,160
tenaga keteknisian medis Kesehatan
1.000
(Kemenkes)
penduduk
tenaga
Sistem Registrasi
Kepadatan dan distribusi kesehatan
Tenaga
tenaga kesehatan masyarakat 0,088 0,162 0,168 0,174 0,180
Kesehatan
masyarakat per 1.000
(Kemenkes)
penduduk
Keterangan: “a” adalah data realisasi; “PM” adalah Prememory.
- 160 -

3.4. Tujuan 4 Pendidikan Berkualitas


Tujuan 4 TPB/SDGs adalah menjamin kualitas pendidikan yang inklusif
dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk
semua pada tahun 2030. Dalam rangka mencapai tujuan kehidupan sehat
dan sejahtera pada tahun 2030, ditetapkan 10 target yang diukur melalui 23
indikator. Target-target tersebut terdiri dari menjamin akses terhadap
pengasuhan anak usia dini, pendidikan dasar dan menengah, serta
pendidikan kejuruan termasuk universitas yang terjangkau dan berkualitas,
menghilangkan disparitas gender dalam pendidikan, membangun dan
meningkatkan fasilitas pendidikan yang ramah anak, dan meningkatkan
jumlah guru berkualitas. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai
target-target tersebut dijabarkan pada kebijakan, program dan kegiatan yang
akan dilakukan oleh pemerintah maupun organisasi nonpemerintah.

Kebijakan Tujuan 4. Arah kebijakan pembangunan pendidikan dalam


rangka pencapaian TPB/SDGs, adalah sebagai berikut: (1) Pelaksanaan Wajib
Belajar 12 Tahun dengan menjamin hak seluruh anak Indonesia untuk dapat
menyelesaikan pendidikan dasar, dan memperluas dan meningkatkan akses
pendidikan menengah yang berkualitas, antara lain melalui penyediaan
bantuan untuk anak dari keluarga kurang mampu, pemberian peluang lebih
besar bagi anak di daerah pasca konflik, etnik minoritas dan di wilayah
terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), dan perluasan pendidikan khusus dan
layanan khusus termasuk pendidikan inklusif sebagai upaya pemenuhan hak
anak untuk mendapatkan layanan pendidikan; (2) Peningkatan kualitas
pembelajaran, melalui penguatan jaminan kualitas (quality assurance)
pelayanan pendidikan, penguatan kurikulum dan pelaksanaannya; dan
penguatan sistem penilaian pendidikan yang komprehensif dan kredibel; (3)
Peningkatan kualitas, profesionalisme, pengelolaan dan penempatan guru
yang merata; (4) Peningkatan pemerataan akses dan kualitas serta relevansi
dan daya saing pendidikan tinggi; (5) Peningkatan akses, kualitas, dan
relevansi pendidikan dan pelatihan keterampilan kerja; (6) Peningkatan akses
dan kualitas pendidikan anak usia dini dalam rangka meningkatkan kesiapan
anak bersekolah untuk mendukung peningkatan kualitas Wajib Belajar 12
Tahun; (7) Peningkatan kualitas pendidikan karakter dan pendidikan
kewargaan; (8) Penumbuhan budaya sekolah yang kondusif bagi penciptaan
- 161 -

lingkungan belajar yang baik bagi siswa; dan (9) Peningkatan tata kelola
pendidikan dan efisiensi pembiayaan pendidikan.

Program Tujuan 4. Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan


antara lain: 1) program-program terkait peningkatan kualitas dan akses
pendidikan dasar dan menengah; 2) program terkait peningkatan akses,
kualitas, relevansi dan daya saing pendidikan tinggi; 3) program terkait
peningkatan akses dan kualitas pendidikan anak usia dini dan pendidikan
masyarakat; 4) program terkait penilaian mutu satuan pendidikan; 5)
program terkait peningkatan kapasitas dosen, guru, dan tenaga
kependidikan; 6) program terkait penyediaan/pemberian bantuan pendidikan
untuk penduduk; 7) program terkait pengembangan dan pembinaan, dan
pelindungan bahasa; 8) program terkait peningkatan kualitas kelembagaan,
tata kelola, dan layanan pendidikan.

Target Indikator Tujuan 4. Target pencapaian indikator Tujuan 4 bisa


dilihat pada tabel 11. Belum semua indikator TPB/SDGs Tujuan 4 tercantum
pada tabel tersebut. Program dan kegiatan pemerintah Tujuan 4 tercantum
dalam Anak Lampiran I Pilar Pembangunan Sosial - Matriks 1. Program dan
kegiatan organisasi nonpemerintah Tujuan 4 tercantum dalam Anak
Lampiran I Pilar Pembangunan Sosial - Matriks 2. Daftar indikator yang akan
dikembangkan tercantum dalam Anak Lampiran I Pilar Pembangunan Sosial
- Matriks 3.
- 162 -

Tabel 11. Target Pencapaian Indikator Tujuan 4 Pendidikan Berkualitas

Kode Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
Indikator 2016 2017 2018 2019
Target 4.1. Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua anak perempuan dan laki-laki menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah tanpa dipungut biaya, setara, dan
berkualitas, yang mengarah pada capaian pembelajaran yang relevan dan efektif.
4.1.1*
Proporsi anak-anak dan remaja: (a) pada kelas 4, (b) tingkat akhir SD/kelas 6, (c) tingkat akhir SMP/kelas 9 yang mencapai standar kemampuan minimum dalam:
(i) membaca, (ii) matematika.
Proporsi anak-anak dan remaja: (a)
INAP, Kementerian
pada kelas 4, yang mencapai
Pendidikan dan % 53,17 (2016) 53,17a - - -
standar kemampuan minimum
Kebudayaan
dalam: (i) membaca
Proporsi anak-anak dan remaja: (a)
INAP, Kementerian
pada kelas 4, yang mencapai
Pendidikan dan % 22,87 (2016) 22,87a - - -
standar kemampuan minimum
Kebudayaan
dalam: (ii) Matematika
Proporsi anak-anak dan remaja:
Kementerian
(b) tingkat akhir SD/kelas 6 yang
Pendidikan dan % NA NA NA NA NA
mencapai standar kemampuan
Kebudayaan
minimum dalam: (i) membaca
Proporsi anak-anak dan remaja:
Kementerian
(b) tingkat akhir SD/kelas 6 yang
Pendidikan dan % NA NA NA NA NA
mencapai standar kemampuan
Kebudayaan
minimum dalam: (ii) matematika.
Proporsi anak-anak dan remaja:
(c) tingkat akhir SMP/kelas 9 yang Kementerian
mencapai standar kemampuan Pendidikan dan % 86,43 74,66a - - -
minimum dalam: (i) membaca Kebudayaan
(Bahasa Indonesia)

Proporsi anak-anak dan remaja:


Kementerian
(c) tingkat akhir SMP/kelas 9 yang
Pendidikan dan % 40,5 36,52a - - -
mencapai standar kemampuan
Kebudayaan
minimum dalam: (ii) matematika.
- 163 -

Kode Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
Indikator 2016 2017 2018 2019
BAN, Dapodik
Kementerian
Persentase SD/MI berakreditasi
4.1.1.(a) Pendidikan dan % 63,9 69,59a 79 81,6 84,2
minimal B.
Kebudayaan, EMIS
Kemenag
BAN, Dapodik
Kementerian
Persentase SMP/MTs
4.1.1.(b) Pendidikan dan % 61,45 63,05a 74,8 77,9 81
berakreditasi minimal B.
Kebudayaan, EMIS
Kemenag
BAN, Dapodik
Kementerian
Persentase SMA/MA berakreditasi
4.1.1.(c) Pendidikan dan % 63,87 67,15a 80,9 82,8 84,6
minimal B.
Kebudayaan, EMIS
Kemenag
Angka Partisipasi Kasar (APK)
4.1.1.(d) Susenas BPS % 110,5 109,31a 111,43 113,41 114,09
SD/MI/sederajat.
Angka Partisipasi Kasar (APK)
4.1.1.(e) Susenas BPS % 91,17 90,12a 105,29 106,7 106,94
SMP/MTs/sederajat.
Angka Partisipasi Kasar (APK)
4.1.1.(f) Susenas BPS % 78,02 80,89a 88,14 89,74 91,63
SMA/SMK/MA/sederajat.
Rata-rata lama sekolah penduduk
4.1.1.(g) Susenas BPS Tahun 8,25 8,36a 8,6 8,7 8,8
umur ≥15 tahun.

Target 4.2. Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua anak perempuan dan laki-laki memiliki akses terhadap perkembangan dan pengasuhan anak usia dini, pengasuhan,
pendidikan pra-sekolah dasar yang berkualitas, sehingga mereka siap untuk menempuh pendidikan dasar.
Angka Partisipasi Kasar (APK)
4.2.2.(a) Pendidikan Anak Usia Dini Susenas BPS % 48,52 47,45a 72,97 75,07 77,23
(PAUD).
Target 4.3. Pada tahun 2030, menjamin akses yang sama bagi semua perempuan dan laki-laki, terhadap pendidikan teknik, kejuruan dan pendidikan tinggi, termasuk
universitas, yang terjangkau dan berkualitas.
Angka Partisipasi Kasar (APK)
4.3.1.(a) Susenas BPS % 78,02 80,89a 88,14 89,74 91,63
SMA/SMK/MA/sederajat.
- 164 -

Kode Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
Indikator 2016 2017 2018 2019

Angka Partisipasi Kasar (APK) Pusdatin


4.3.1.(b) % 29,92 31,6a 32,95 34,84 36,73
Perguruan Tinggi (PT). Kemristekdikti

Target 4.4. Pada tahun 2030, meningkatkan secara signifikan jumlah pemuda dan orang dewasa yang memiliki keterampilan yang relevan, termasuk keterampilan teknik dan
kejuruan, untuk pekerjaan, pekerjaan yang layak dan kewirausahaan.
% remaja
Proporsi remaja dan dewasa 51,83 58,21a PM PM PM
(15-24)
4.4.1* dengan keterampilan teknologi Susenas BPS
informasi dan komunikasi (TIK). % dewasa
27,40 31,83a PM PM PM
(15-59)
Target 4.5. Pada tahun 2030, menghilangkan disparitas gender dalam pendidikan, dan menjamin akses yang sama untuk semua tingkat pendidikan dan pelatihan
kejuruan, bagi masyarakat rentan termasuk penyandang cacat, masyarakat penduduk asli, dan anak-anak dalam kondisi rentan.
Rasio Angka Partisipasi Murni (APM) perempuan/laki-laki di (1) SD/MI/sederajat; (2) SMP/MTs/sederajat; (3) SMA/SMK/MA/sederajat; dan Rasio Angka
Partisipasi Kasar (APK) perempuan/laki-laki di (4) Perguruan Tinggi.

Rasio APM Perempuan/Laki-laki di


Susenas BPS % 100,33 99,7a 100 100 100
SD/MI/sederajat

4.5.1* Rasio APM Perempuan/Laki-laki di


Susenas BPS % 104,45 104,89a 100 100 100
SMP/MTs/sederajat

Rasio APK Perempuan/Laki-laki di


Susenas BPS % 103,45 105,54a 100 100 100
SMA/SMK/MA/sederajat
Rasio APK Perempuan/laki-laki di
Susenas BPS % 119,36 115,6a 100 100 100
PT
Target 4.6. Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua remaja dan proporsi kelompok dewasa tertentu, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki kemampuan literasi
dan numerasi.
Persentase angka melek aksara
4.6.1.(a) Susenas BPS % 95,22 95,38 (a) 95,4 95,8 96,1
penduduk umur ≥15 tahun.
Persentase angka melek aksara %
Susenas BPS (umur 15- 98,90 99,00 (a) PM PM PM
penduduk umur 15-24 tahun dan 24 tahun)
4.6.1.(b)
umur 15-59 tahun. %
Susenas BPS (umur 15- 88,11 93,62 (a) 97 97 98
59 tahun)
- 165 -

Kode Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
Indikator 2016 2017 2018 2019
Target 4.a. Membangun dan meningkatkan fasilitas pendidikan yang ramah anak, ramah penyandang cacat dan gender, serta menyediakan lingkungan belajar yang
aman, anti kekerasan, inklusif dan efektif bagi semua.
4.a.1* Proporsi sekolah dengan akses ke: (a) listrik (b) internet untuk tujuan pengajaran, (c) komputer untuk tujuan pengajaran, (d) infrastruktur dan materi memadai bagi
siswa disabilitas, (e) air minum layak, (f) fasilitas sanitasi dasar per jenis kelamin, (g) fasilitas cuci tangan (terdiri air, sanitasi, dan higienis bagi semua (WASH).
SD 90,77 SD 93,27a SD 93,94a
Dapodik dan
SMP 93,60 SMP 96,16a SMP 95,97a
Proporsi sekolah dengan akses ke: Statistik
% SMA 97,19 SMA 98,17a SMA 97,41a NA NA
(a) listrik Pendidikan
SMK 97,83 SMK 99,23a SMK 97,87a
Kemdikbud
SLB NA SLB ….. SLB 94,29a
SD 5,98 SD 48,93a
Dapodik dan
Proporsi sekolah dengan akses ke: SMP 29,85 SMP 49,59a
Statistik
(b) internet untuk tujuan % SMA 83,17 NA SMA 62,48a NA NA
Pendidikan
pengajaran SMK 86,62 SMK 63,34a
Kemdikbud
SLB ….. SLB 50,83a
SD 32,05 SD 92,68a
Dapodik dan
Proporsi sekolah dengan akses ke SMP 43,31 SMP 65,03a
Statistik
(c) komputer untuk tujuan % SMA 55,02 NA SMA 46,47a NA NA
Pendidikan
pengajaran SMK 60,90 SMK 40,59a
Kemdikbud
SLB NA SLB 81,08a
Dapodik dan
Proporsi sekolah dengan akses ke:
Statistik
(d) infrastruktur dan materi % NA NA NA NA NA
Pendidikan
memadai bagi siswa disabilitas
Kemdikbud
Tahun 2016
SD 68,15a SD 86,88a SD 72,38 SD 80
Dapodik dan SD 68,15
SMP 69,75a SMP 57,34a SMP 67,52 SMP 70
Proporsi sekolah dengan akses ke: Statistik SMP 69,75
% SMA 73,97a SMA 58,36a SMA 72,70 SMA 75
(e) air minum layak Pendidikan SMA 73,97
SMK 77,77a SMK 59,31a SMK 77,33 SMK 80
Kemdikbud SMK 77,77
SLB 77,97a SLB 64,95a SLB 67,38 SLB 70
SLB 77,97
Tahun 2016
SD 45.98a SD 51,55a SD 12,06 SD 15
Dapodik dan SD 45,98
Proporsi sekolah dengan akses SMP 60,11a SMP 65,31a SMP 16,65 SMP 20
Statistik SMP 60,11
ke:(f) fasilitas sanitasi dasar per % SMA 45,64a SMA 56,38a SMA 17,80 SMA 20
Pendidikan SMA 45,64
jenis kelamin SMK 50,73a SMK 60,01a SMK 21,29 SMK 25
Kemdikbud SMK 50,73
SLB 36,28a SLB 70,38a SLB 12,70 SLB 15
SLB 36,28
- 166 -

Kode Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
Indikator 2016 2017 2018 2019
Tahun 2016
SD 65,10a SD 67,55 SD 70
Proporsi sekolah dengan akses ke: Dapodik dan SD 65,10
SMP 60,19a SMP 62,60 SMP 65
(g) fasilitas cuci tangan (terdiri air, Statistik SMP 60,19
% SMA 68,72a NA SMA 71,86 SMA 75
sanitasi, dan higienis bagi semua Pendidikan SMA 68,72
SMK 68,86a SMK 71,93 SMK 75
(WASH) Kemdikbud SMK 68,86
SLB 77,83a SLB 81,42 SLB 85
SLB 77,83
Target 4.b. Pada tahun 2020, secara signifikan memperluas secara global, jumlah beasiswa bagi negara berkembang, khususnya negara kurang berkembang, negara
berkembang pulau kecil, dan negara-negara Afrika, untuk mendaftar di pendidikan tinggi, termasuk pelatihan kejuruan, teknologi informasi dan komunikasi, program teknik,
program rekayasa dan ilmiah, di negara maju dan negara berkembang lainnya.
Jumlah bantuan resmi Pemri
kepada Mahasiswa Asing Laporan PKLN Mahasisw
4.b.1* PM 500 500 500 500
Penerima Beasiswa Kemitraan Kemdikbud a
Negara Berkembang.
Target 4.c. Pada tahun 2030, secara signifikan meningkatkan pasokan guru yang berkualitas, termasuk melalui kerjasama internasional dalam pelatihan guru di negara
berkembang, terutama negara kurang berkembang, dan negara berkembang kepulauan kecil.
Dapodik dan
Persentase guru (TK, SD, SMP,
Statistik
SMA, SMK, dan PLB) yang % 53,40 48,12a 46,15a 69,90 77,20
Pendidikan
bersertifikat pendidik.
Kemdikbud
Dapodik dan
Jumlah guru TK/TKLB yang Statistik
Orang 95.376 111.459 135.572 180.086 217.233
bersertifikat pendidik. Pendidikan
Kemdikbud
Dapodik dan
Jumlah guru SD/SDLB yang Statistik
4.c.1* Orang 743.163 755.424 764.538 773.652 782.766
bersertifikat pendidik. Pendidikan
Kemdikbud
Dapodik dan
Jumlah guru SMP/SMPLB yang Statistik
Orang 317.034 322.802 327.090 331.378 335.666
bersertifikat pendidik. Pendidikan
Kemdikbud
Dapodik dan
Jumlah guru SMA/SMALB yang Statistik
Orang 148.931 153.502 156.900 160.298 163.696
bersertifikat pendidik. Pendidikan
Kemdikbud
- 167 -

Kode Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
Indikator 2016 2017 2018 2019
Dapodik dan
Jumlah guru SMK yang Statistik
Orang 100.787 103.182 104.962 106.742 108.522
bersertifikat pendidik. Pendidikan
Kemdikbud
Dapodik dan
Persentase guru Dikmas dengan Statistik
% 31 34,2 41,5 48,9 52,4
kualifikasi minimal S1/D4 Pendidikan
Kemdikbud
Dapodik dan
Jumlah guru TK/TKLB dengan Statistik
Orang 130.648 136.296 139.120 141.944 144.768
kualifikasi minimal S1/D4 Pendidikan
Kemdikbud
Dapodik dan
Persentase guru Dikdas dengan Statistik
% 68,1 70,2 88,12a 74,5 76,5
kualifikasi minimal S1/D4 Pendidikan
Kemdikbud
Dapodik dan
Persentase guru SD/SDLB Statistik
% 62,8 84,21a 86,03a 68,9 70,9
dengan kualifikasi minimal S1/D4 Pendidikan
Kemdikbud
Dapodik dan
Persentase guru SMP/SMPLB Statistik
% 81,7 92,11a 93,16a 88,7 91,0
dengan kualifikasi minimal S1/D4 Pendidikan
Kemdikbud
Dapodik dan
Persentase guru Dikmen dengan Statistik
% 92 94 96,01a 98 99
kualifikasi minimal S1/D4 Pendidikan
Kemdikbud
Dapodik dan
Persentase guru SMA/SMALB Statistik
% 96 96,88a 97,39a 98 99
dengan kualifikasi minimal S1/D4 Pendidikan
Kemdikbud
Dapodik dan
Persentase guru SMK dengan Statistik
% 89 93,96a 94,55a 98 99
kualifikasi minimal S1/D4 Pendidikan
Kemdikbud
Keterangan: “a” adalah data realisasi; “PM” adalah Prememory; dan “ NA” adalah Not Available.
- 168 -

3.5. Tujuan 5 Kesetaraan Gender


Tujuan 5 TPB/SDGs adalah mencapai kesetaraan gender dan
memberdayakan perempuan. Dalam rangka mencapai tujuan kesetaraan
gender dan memberdayakan perempuan pada tahun 2030, ditetapkan 9
target yang diukur melalui 21 indikator. Target-target tersebut terdiri dari
mengakhiri segala bentuk diskriminasi dan kekerasan terhadap kaum
perempuan, menghapus praktik berbahaya, menjamin partisipasi perempuan
pada tingkat pengambilan keputusan, serta menjamin akses universal
terhadap layanan kesehatan seksual dan reproduksi. Upaya-upaya yang
dilakukan untuk mencapai target-target tersebut dijabarkan pada kebijakan,
program dan kegiatan yang akan dilakukan oleh pemerintah maupun
organisasi nonpemerintah.

Kebijakan Tujuan 5. Kebijakan yang tertuang dalam RPJMN 2015-2019


untuk pencapaian Goal 5 berasal dari kebijakan di beberapa bidang
pembangunan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup dan peran
perempuan dalam pembangunan serta perlindungan perempuan dari
berbagai tindak kekerasan. Kebijakan-kebijakan tersebut adalah:

Pertama, peningkatan kapasitas kelembagaan pengarusutamaan gender


dan perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan yang
mencakup: (1) peningkatan pemahaman dan komitmen para pelaku
pembangunan tentang kesetaraan gender dan perlindungan perempuan
terhadap berbagai tindak kekerasan; (2) penerapan Perencanaan dan
Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG) di berbagai bidang
pembangunan; (3) penyempurnaan proses pembentukan peraturan
perundangan dan kebijakan; (4) peningkatan efektivitas layanan bagi
perempuan korban kekerasan; (5) penguatan kapasitas kelembagaan di
semua tingkatan; dan (6) penguatan sistem penyediaan, pemutakhiran, dan
pemanfaatan data terpilah untuk pelaksanaan proses pembangunan.

Kedua, meningkatkan pemahaman remaja mengenai keluarga


berencana dan kesehatan reproduksi, melalui: (1) pengembangan kebijakan
dan strategi yang komprehensif dan terpadu tentang konseling kesehatan
reproduksi remaja; (2) peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi
remaja; (3) pengembangan dan peningkatan fungsi dan peran kegiatan
- 169 -

kelompok keluarga remaja; dan (4) peningkatan jumlah dan kompetensi SDM
pemberi pelayanan.

Ketiga, melaksanakan wajib belajar 12 tahun dengan memperluas dan


meningkatkan pemerataan pendidikan menengah yang berkualitas melalui:
(1) pemberian dukungan bagi anak dari keluarga tidak mampu; (2)
peningkatan pemahaman bagi orang tua tentang pentingnya pendidikan
menengah; (3) peningkatan ketersediaan SMA/SMK/MA di kecamatan; (4)
penyediaan bantuan operasional sekolah; (5) penyediaan layanan khusus
bagi anak yang memerlukan pendidikan khusus.

Keempat, meningkatkan peran perempuan di bidang politik melalui: (1)


penguatan UU Partai Politik; (2) peningkatan fasilitasi bagi partai politik
untuk pemenuhan minimal 30 persen keterwakilan perempuan sebagai calon
anggota legislatif; (3) peningkatan kapasitas perempuan potensial, termasuk
perempuan dari kelompok marginal dan rentan serta sebagai pengambil
keputusan di eksekutif dan yudikatif; (4) peningkatan pemahaman
masyarakat dan komitmen para pengambil keputusan tentang pentingnya
keterwakilan perempuan dalam partai politik; dan (5) pembangunan jaringan
antar kelompok perempuan Indonesia. 


Kelima, meningkatkan KIE dan pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi,


melalui: (1) peningkatan sosialisasi, promosi, penyuluhan, penggerakan dan
konseling tentang program kependudukan, keluarga berencana, dan
pembangunan keluarga(KKBPK); dan (2) penguatan akses pelayanan KB dan
KR yang merata dan berkualitas.

Keenam, meningkatkan jangkauan pelayanan internet berpita lebar dan


peningkatan literasi digital melalui perluasan jaringan dan pendidikan.

Program Tujuan 5. Program dan kegiatan Rencana Aksi mendukung


Tujuan 5 antara lain adalah: (1) Program kesetaraan gender dan
pemberdayaan perempuan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan anak (Kementerian PP dan PA);
(2) Program perlindungan anak yang akan dilaksanakan oleh Kementerian PP
dan PA, serta Komisi Perlindungan Anak Indonesia; (3) Program partisipasi
lembaga masyarakat dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan
anak yang akan di laksanakan oleh Kementerian PP dan PA; (4) Program
pembinaan kesatuan bangsa dan politik yang akan dilaksanakan oleh
- 170 -

Kementerian Dalam Negeri; (5) Program perlindungan dan jaminan sosial


serta program rehabilitasi sosial yang akan dilaksanakan oleh Kementerian
Sosial; (6) Program peningkatan pemajuan dan penegakan HAM yang akan
dilaksanakan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, serta Komisi
Nasional Penghapusan kekerasan Terhadap Perempuan; (7) Program
manajemen peradilan Umum yang akan dilaksanakan oleh Mahkamah
Agung; (8) Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lain
Kementerian Sekretariat Negara yang akan dilaksanakan oleh Lembaga
Perlindungan Saksi dan Korban; (9) Program lidik sidik tindak pidana yang
akan dilaksanakan oleh Badan Reserse Kriminal Polri; (10) Program
pendidikan anak usia dini, non formal dan informal yang akan dilaksanakan
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; (11) Program pendidikan
menengah yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan; (12) Program bina gizi dan kesehatan ibu dan anak yang akan
dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan; (13) Program kependudukan, KB
dan pembangunan keluarga yang akan dilaksanakan oleh Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional; serta (14) Program
pengembangan aplikasi informatika yang akan dilaksanakan oleh
Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Selain program di atas masih ada program-program lain yang


memberikan kontribusi pada upaya pencapaian target TPB/SDGs. Dari
masing-masing program tersebut kegiatan-kegiatan yang mendukung
pelaksanaan TPB dicantumkan dalam martiks-matriks terlampir. Selain
Program dan kegiatan-kegiatan yang berasal dari Pemerintah, dalam upaya
pencapaian target TPB juga didukung oleh program dan kegiatan yang berasal
dari organisasi nonpemerintah yaitu dari organisasi kemasyarakatan dan
dunia usaha, seperti yang tercantum dalam matriks terlampir.

Target Indikator Tujuan 5. Target pencapaian indikator Tujuan 5 bisa


dilihat pada tabel 12. Belum semua indikator TPB/SDGs Tujuan 5 tercantum
pada tabel tersebut. Program dan kegiatan pemerintah Tujuan 5 tercantum
dalam Anak Lampiran I Pilar Pembangunan Sosial - Matriks 1. Program dan
kegiatan organisasi nonpemerintah Tujuan 5 tercantum dalam Anak
Lampiran I Pilar Pembangunan Sosial - Matriks 2. Daftar indikator yang akan
dikembangkan tercantum dalam Anak Lampiran I Pilar Pembangunan Sosial
- Matriks 3.
- 171 -

Tabel 12. Target Pencapaian Indikator Tujuan 5 Kesetaraan Gender

Kode Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
Indikator 2016 2017 2018 2019
Target 5.1. Mengakhiri segala bentuk diskriminasi terhadap kaum perempuan dimanapun.
KPPPA;
Kemhukham;
Jumlah kebijakan yang responsif
Kemdagri; Komnas
5.1.1* gender mendukung Dokumen 19 22 22 18 16
Perempuan;
pemberdayaan perempuan.
Kementerian
PPN/Bappenas
Target 5.2. Menghapuskan segala bentuk kekerasan terhadap kaum perempuan di ruang publik dan pribadi, termasuk perdagangan orang dan eksploitasi seksual, serta
berbagai jenis eksploitasi lainnya.
Proporsi perempuan dewasa dan
anak perempuan (umur 15-64
tahun) mengalami kekerasan
5.2.1* (fisik, seksual, atau emosional) SPHPN BPS % 10,4 (2016) 10,4a Menurun Menurun Menurun
oleh pasangan atau mantan
pasangan dalam 12 bulan
terakhir.
Prevalensi kekerasan terhadap
5.2.1.(a) SKtA BPS % 20,48 (2013) Menurun Menurun Menurun Menurun
anak perempuan.
Proporsi perempuan dewasa dan
anak perempuan (umur 15-64
tahun) mengalami kekerasan
5.2.2* SPHPN BPS % 4,66 (2016) 4,66a Menurun Menurun Menurun
seksual oleh orang lain selain
pasangan dalam 12 bulan
terakhir.
Menggunakan Data
Lampiran Perpres
Persentase korban kekerasan (RPJMN 2015-
5.2.2.(a) terhadap perempuan yang 2019) - Selanjutnya % 50 PM PM PM 70
mendapat layanan komprehensif. akan menggunakan
data SPHPN jika
sudah diolah
- 172 -

Kode Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
Indikator 2016 2017 2018 2019
Target 5.3. Menghapuskan semua praktik berbahaya, seperti perkawinan usia anak, perkawinan dini dan paksa, serta sunat perempuan.
% (sebelum
Proporsi perempuan umur 20-24
umur 15 0,57 1,08a Menurun Menurun Menurun
tahun yang berstatus kawin atau
tahun)
5.3.1* berstatus hidup bersama Susenas BPS
% (sebelum
sebelum umur 15 tahun dan
umur 18 11,56 22,35a Menurun Menurun Menurun
sebelum umur 18 tahun.
tahun)
Median usia kawin pertama
SDKI BKKBN dan
5.3.1.(a) perempuan pernah kawin umur Tahun 20,1 (2012) 20,7 20,8 20,9 21
BPS
25-49 tahun.
kelahiran per
Angka kelahiran pada perempuan SDKI BKKBN dan 1000
5.3.1.(b) umur 15-19 tahun (Age Specific BPS; SP dan perempuan 48 (2012) 44 42 40 38
Fertility Rate/ASFR). SUPAS BPS umur 15-19
tahun
Angka Partisipasi Kasar (APK)
5.3.1.(c) Susenas BPS % 78,02 80,89a 88,14a 89,74 91,63
SMA/SMK/MA/ sederajat.
Target 5.5. Menjamin partisipasi penuh dan efektif, dan kesempatan yang sama bagi perempuan untuk memimpin di semua tingkat pengambilan keputusan dalam
kehidupan politik, ekonomi, dan masyarakat.
DPR= 17,32
Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
(2014)
DPRD Prov= 16
Proporsi kursi yang diduduki Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
(2014)
perempuan di parlemen tingkat KPU; Sekretariat
5.5.1* % DPRD
pusat, parlemen daerah dan DPD; BKN
Kab/kota= 14 Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
pemerintah daerah.
(2014)
DPD= 25,8
Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
(2014)
Eselon I= 20,66 15,6a Meningkat Meningkat Meningkat
Proporsi perempuan yang berada
5.5.2* BKN; Sakernas BPS % Eselon II=16,39
di posisi managerial. 22,28a Meningkat Meningkat Meningkat
(2014)
Target 5.6. Menjamin akses universal terhadap kesehatan seksual dan reproduksi, dan hak reproduksi seperti yang telah disepakati sesuai dengan Programme of Action of
the International Conference on Population andDevelopment and the Beijing Platform serta dokumen-dokumen hasil reviu dari konferensi-konferensi tersebut.
Proporsi perempuan umur 15-49
SDKI BKKBN dan
5.6.1* tahun yang membuat keputusan % PM PM PM PM PM
BPS
sendiri terkait hubungan seksual,
- 173 -

Kode Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
Indikator 2016 2017 2018 2019
penggunaan kontrasepsi, dan
layanan kesehatan reproduksi.
Unmet need KB (Kebutuhan
SDKI BKKBN dan
5.6.1.(a) Keluarga Berencana/KB yang % 11,4 (2012) 10,48 10,26 10,14 9,91
BPS
tidak terpenuhi).
Pengetahuan dan pemahaman
Pasangan Usia Subur (PUS) SDKI BKKBN dan
5.6.1.(b) % 98,9 (2012) PM PM PM PM
tentang metode kontrasepsi BPS
modern.
Undang-undang atau Peraturan
Pemerintah (PP) yang menjamin Kemhukham; UU = 1
perempuan umur 15-49 tahun BKKBN;
5.6.2* untuk mendapatkan pelayanan, Kementerian Dokumen 1 1 1 1
informasi dan pendidikan terkait Kesehatan; KPPPA;
PP = 1
kesehatan seksual dan Kemdikbud
reproduksi.
Target 5.b. Meningkatkan penggunaan teknologi yang memampukan, khususnya teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan.
Proporsi individu yang
5.b.1* menguasai/ memiliki telepon Susenas BPS % 56,92 58,30a PM PM PM
genggam.
Keterangan: “a” adalah data realisasi; “PM” adalah Prememory.
- 174 -

3.6. Tujuan 6 Air Bersih dan Sanitasi Layak


Tujuan 6 TPB/SDGs adalah menjamin ketersediaan serta pengelolaan
air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua. Dalam rangka
mencapai tujuan air bersih dan sanitasi layak pada tahun 2030, ditetapkan
8 target yang diukur melalui 40 indikator. Target-target tersebut terdiri dari
akses terhadap air minum layak, akses terhadap sanitasi layak, kualitas air
dan limbah, serta pemanfaatan, pengelolaan dan pelestarian sumber daya air.
Upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai target-target tersebut
dijabarkan pada kebijakan, program dan kegiatan yang akan dilakukan oleh
pemerintah maupun organisasi nonpemerintah.

Kebijakan Tujuan 6. Tujuan 6 dari TPB/SDGs adalah menjamin


ketersediaan serta pengelolaan air minum dan sanitasi yang berkelanjutan
untuk semua. Tujuan 6 ini dicapai melalui pencapaian target-target
sebagaimana telah diuraikan di atas. Untuk pencapaian target-target
TPB/SDGs lima tahun pertama (2015-2019), indikator-indikator yang
dikembangkan dijabarkan dari kebijakan RPJMN 2015-2019, yaitu prinsip-
prinsip ketahanan air, sinergitas antara air minum dan sanitasi, efektivitas
pendanaan infrastruktur air minum dan sanitasi dan pemeliharaan dan
pemulihan sumber beserta ekosistemnya.

Kebijakan RPJMN 2015-2019 yang terkait Tujuan 6 adalah: (i) menjamin


ketahanan air melalui peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan
perilaku dalam pemanfaatan air minum dan pengelolaan sanitasi; (ii)
penyelenggaraan sinergi air minum dan sanitasi yang dilakukan di tingkat
nasional, provinsi, kabupaten/kota, dan masyarakat; (iii) peningkatan
efektifitas dan efisiensi pendanaan infrastruktur air minum dan sanitasi; (iv)
pemeliharaan dan pemulihan sumber air dan ekosistemnya; (v) pemenuhan
kebutuhan dan jaminan kualitas air untuk kehidupan sehari-hari bagi
masyarakat; (vi) pemenuhan kebutuhan air untuk kebutuhan sosial dan
ekonomi produktif; (vii) peningkatan ketangguhan masyarakat dalam
mengurangi risiko daya rusak air termasuk perubahan iklim; dan (viii)
peningkatan kapasitas kelembagaan, ketatalaksanaan, dan keterpaduan
dalam pengelolaan sumber daya air yang terpadu, efektif, efisien dan
berkelanjutan, termasuk peningkatan ketersediaan dan kemudahan akses
terhadap data dan informasi.
- 175 -

Untuk mendukung pencapaian 100% akses air minum dan sanitasi


selain kegiatan untuk menyediakan akses air minum dan sanitasi serta
meningkatkan ketersediaan air baku, juga terdapat kegiatan yang bertujuan
untuk mengubah perilaku masyarakat akan air minum dan sanitasi. Kegiatan
yang terkait revolusi mental dalam pembangunan air minum dan sanitasi
adalah sebagai berikut: perilaku hemat air, setop buang sampah di sungai
dan saluran, setop buang air besar sembarangan (langsung dan tidak
langsung), dan gerakan 3R (reduce, reuse, recycle). Kegiatan yang terakhir ini,
meskipun lebih merupakan gerakan moral, apabila dilaksanakan secara
masif dan sistematis, dapat menjadi pendorong percepatan pencapaian
target-target TPB/SDGs yang tercermin dalam program-program pemerintah.

Program Tujuan 6. Program dan kegiatan Rencana Aksi mendukung


Tujuan 6 antara lain adalah: (1) Program Pembinaan dan Pengembangan
Infrastruktur Permukiman, yang terdiri dari: (a) Kegiatan Pengaturan,
Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola
Investasi; (b) Kegiatan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum; (c)
Kegiatan Pengelolaan Pengembangan Infrastruktur Sanitasi dan
Persampahan; serta (d) Kegiatan Pembangunan Instalasi Pengelolaan Lumpur
Tinja (IPLT); (2) Program Pengelolaan Sumber Daya Air yang dilaksanakan
melalui Kegiatan Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku; (3) Program
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan yang dilaksanakan
melalui Kegiatan Penyehatan Lingkungan; (4) Program Pengendalian
Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup yang dilaksanakan melalui
Kegiatan Pengendalian Pencemaran Air; serta (5) Program Pengendalian DAS
dan Hutan Lindung yang terdiri dari: (a) Kegiatan Pembinaan, Pengendalian
Kerusakan Perairan Darat; (b) Kegiatan Penyelenggaraan Rehabilitasi dan
Reklamasi Hutan, Rehabilitasi Lahan, Perencanaan DAS; serta (c) Kegiatan
Pengendalian Kerusakan Perairan Darat.

Target Indikator Tujuan 6. Target pencapaian indikator Tujuan 6 bisa


dilihat pada tabel 13. Belum semua indikator TPB/SDGs Tujuan 6 tercantum
pada tabel tersebut. Program dan kegiatan pemerintah Tujuan 6 tercantum
dalam Anak Lampiran III Pilar Pembangunan Lingkungan Hidup - Matriks 1.
Program dan kegiatan organisasi nonpemerintah Tujuan 6 tercantum dalam
Anak Lampiran III Pilar Pembangunan Lingkungan Hidup - Matriks 2. Daftar
indikator yang akan dikembangkan tercantum dalam Anak Lampiran III Pilar
Pembangunan Lingkungan Hidup - Matriks 3.
- 176 -

Tabel 13. Target Pencapaian Indikator Tujuan 6 Air Bersih dan Sanitasi Layak

Kode Baseline Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan
Indikator (2015) 2016 2017 2018 2019
Target 6.1 Pada tahun 2030, mencapai akses universal dan merata terhadap air minum yang aman dan terjangkau bagi semua.
Persentase rumah tangga yang
6.1.1.(a) memiliki akses terhadap layanan Susenas Kor, BPS % 70,97 71,14a 72,04a 92 100
sumber air minum layak.
Kapasitas prasarana air baku untuk
Kementerian 64,56/6,15 84,3/11,3a 97,08/12,7 118,6/21,52
melayani rumah tangga, perkotaan
6.1.1.(b) Pekerjaan Umum dan m3/detik a 8
dan industri, serta penyediaan air 58,41/6,97
Perumahan Rakyat
baku untuk pulau-pulau.
Proporsi populasi yang memiliki
6.1.1.(c) akses layanan sumber air minum Susenas Kor, BPS % PM PM PM PM PM
aman dan berkelanjutan.
Target 6.2 Pada tahun 2030, mencapai akses terhadap sanitasi dan kebersihan yang memadai dan merata bagi semua, dan menghentikan praktik buang air besar
di tempat terbuka, memberikan perhatian khusus pada kebutuhan kaum perempuan, serta kelompok masyarakat rentan.
Proporsi populasi yang memiliki
6.2.1.(a) fasilitas cuci tangan dengan sabun Susenas Kor, BPS % - PM PM PM PM
dan air.
Persentase rumah tangga yang
6.2.1.(b) memiliki akses terhadap layanan Susenas Kor, BPS % 62,14 67,2a 67,89 79,07 85
sanitasi layak.
Jumlah desa/kelurahan yang
Kementerian desa/
6.2.1.(c) melaksanakan Sanitasi Total 26.417 33.803a 35.000 40.000 45.000
Kesehatan kelurahan
Berbasis Masyarakat (STBM).
Jumlah desa/kelurahan yang Open
Kementerian desa/
6.2.1.(d) Defecation Free (ODF)/ Stop Buang PM PM PM PM PM
Kesehatan kelurahan
Air Besar Sembarangan (SBS).
Kementerian Kabupaten/
Jumlah kabupaten/kota yang
6.2.1.(e) Pekerjaan Umum dan Kota (Skala 2 2a 2a 9 9
terbangun infrastruktur air limbah
Perumahan Rakyat Kota)
- 177 -

Kode Baseline Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan
Indikator (2015) 2016 2017 2018 2019
dengan sistem terpusat skala kota,
kawasan dan komunal. Kabupaten/
Kota (Skala 22 15a 19a 37 17
Kawasan)

Kabupaten/
Kota (Skala 206 197a 158a 165 89
Komunal)
Proporsi rumah tangga yang terlayani Kementerian
6.2.1.(f) sistem pengelolaan air limbah Pekerjaan Umum dan % 2 PM PM PM 12,5
terpusat. Perumahan Rakyat
Target 6.3 Pada tahun 2030, meningkatkan kualitas air dengan mengurangi polusi, menghilangkan pembuangan, dan meminimalkan pelepasan material dan bahan
kimia berbahaya, mengurangi setengah proporsi air limbah yang tidak diolah, dan secara signifikan meningkatkan daur ulang, serta penggunaan kembali barang
daur ulang yang aman secara global.
Jumlah kabupaten/kota yang
ditingkatkan kualitas pengelolaan Kementerian
Kabupaten/
6.3.1.(a) lumpur tinja perkotaan dan Pekerjaan Umum dan 37 53a 65 52 41
Kota
dilakukan pembangunan Instalasi Perumahan Rakyat
Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Kementerian PM PM PM 72,5
Proporsi rumah tangga yang terlayani
6.3.1.(b) Pekerjaan Umum dan % 60,14
sistem pengelolaan lumpur tinja.
Perumahan Rakyat
Kementerian
Danau
6.3.2.(a) Kualitas air danau. Lingkungan Hidup 0 (2014) 6 9 12 15
Prioritas
dan Kehutanan
Kementerian
Kualitas air sungai sebagai sumber
6.3.2.(b) Lingkungan Hidup Sungai 0 (2014) 6 9 12 15
air baku.
dan Kehutanan
Target 6.4 Pada tahun 2030, secara signifikan meningkatkan efisiensi penggunaan air di semua sektor, dan menjamin penggunaan dan pasokan air tawar yang
berkelanjutan untuk mengatasi kelangkaan air, dan secara signifikan mengurangi jumlah orang yang menderita akibat kelangkaan air.
Pengendalian dan penegakan hukum
6.4.1.(a) Kementerian ESDM PM PM PM PM PM PM
bagi penggunaan air tanah.
- 178 -

Kode Baseline Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan
Indikator (2015) 2016 2017 2018 2019
Insentif penghematan air
6.4.1.(b) - PM PM PM PM PM PM
pertanian/perkebunan dan industri.
Target 6.5 Pada tahun 2030, menerapkan pengelolaan sumber daya air terpadu di semua tingkatan, termasuk melalui kerjasama lintas batas yang tepat.

Jumlah Rencana Pengelolaan Daerah


Aliran Sungai Terpadu (RPDAST) Kementerian
6.5.1.(a) yang diinternalisasi ke dalam Lingkungan Hidup RPDAST 0 (2014) 40 60 80 108
Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kehutanan
(RTRW).
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Jumlah stasiun hidrologi dan Perumahan Rakyat
6.5.1.(b) klimatologi yang dilakukan updating dan Badan stasiun PM PM PM PM PM
dan revitalisasi. Meteorologi
Klimatologi dan
Geofisika
Kementerian
Jumlah jaringan informasi sumber wilayah
6.5.1.(c) Lingkungan Hidup 2 (2014) PM PM PM 8
daya air yang dibentuk. Sungai
dan Kehutanan
Jumlah Daerah Aliran Sungai (DAS)
yang meningkat jumlah mata airnya Kementerian DAS Lintas
6.5.1.(d) dan jumlah DAS yang memiliki Lingkungan Hidup Negara 0 (2014) 7 11 15 19
Memorandum of Understanding dan Kehutanan (dengan MoU)
(MoU) lintas Negara.
Luas pengembangan hutan serta
Kementerian
peningkatan hasil hutan bukan kayu 500,000
6.5.1.(e) Lingkungan Hidup Ha PM PM PM 12.700.000
(HHBK) untuk pemulihan kawasan (2014)
dan Kehutanan
DAS.
Jumlah wilayah sungai yang
Kementerian
memiliki partisipasi masyarakat wilayah
6.5.1.(f) Lingkungan Hidup 3 (2014) PM PM PM 10
dalam pengelolaan daerah tangkapan Sungai
dan Kehutanan
sungai dan danau.
- 179 -

Kode Baseline Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan
Indikator (2015) 2016 2017 2018 2019
Kementerian
Kegiatan penataan kelembagaan
6.5.1.(g) Lingkungan Hidup Lembaga PM PM PM PM PM
sumber daya air.
dan Kehutanan
Jumlah DAS Prioritas yang
meningkat jumlah mata airnya Kementerian
6.5.1.(h) melalui konservasi sumber daya air Lingkungan Hidup DAS 0 (2014) 7 10 12 15
di daerah hulu DAS serta sumur dan Kehutanan
resapan.
Jumlah DAS Prioritas yang
dipulihkan kesehatannya melalui Kementerian
6.5.1.(i) pembangunan embung, dam Lingkungan Hidup DAS 0 (2014) 7 10 12 15
pengendali, dam penahan skala kecil dan Kehutanan
dan menengah.
Target 6.6 Pada tahun 2020, melindungi dan merestorasi ekosistem terkait sumber daya air, termasuk pegunungan, hutan, lahan basah, sungai, air tanah,
dan danau.
Kementerian
Jumlah danau yang ditingkatkan
6.6.1.(a) Lingkungan Hidup Danau 0 (2014) 6 9 12 15
kualitas airnya.
dan Kehutanan
Kementerian
Jumlah danau yang
6.6.1.(b) Lingkungan Hidup Danau 0 (2014) 6 9 12 15
pendangkalannya kurang dari 1%.
dan Kehutanan
Kementerian
Jumlah danau yang menurun tingkat
6.6.1.(c) Lingkungan Hidup Danau 0 (2014) 6 9 12 15
erosinya.
dan Kehutanan
Kementerian
Luas lahan kritis dalam KPH yang 0,5 juta
6.6.1.(d) Lingkungan Hidup Ha 2.500.000 3.750.000 5.000.000 5.500.000
direhabilitasi. (2014)
dan Kehutanan
Jumlah DAS prioritas yang Kementerian
6.6.1.(e) dilindungi mata airnya dan Lingkungan Hidup DAS Prioritas 0 (2014) 7 10 12 15
dipulihkan kesehatannya. dan Kehutanan
Keterangan: “a” adalah data realisasi; dan “PM” adalah Prememory.
- 180 -

3.7. Tujuan 7 Energi Bersih dan Terjangkau


Energi merupakan kebutuhan mendasar yang berdampak pada
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu
strategi penyediaan serta distribusinya menjadi hal yang penting. Kebutuhan
energi akan terus meningkat seiring meningkatnya jumlah penduduk, dan
sumber energi yang digunakan jumlahnya terbatas sehingga perlu dicari dan
mulai digunakan energi alternatif yang lebih berkelanjutan.

Dalam rangka mencapai tujuan untuk menjamin akses energi yang


terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern untuk semua lapisan
masyarakat pada tahun 2030, ditetapkan 5 target yang diukur melalui 6
indikator. Target-targetnya meliputi akses universal layanan energi yang
terjangkau, andal dan modern, meningkatkan pangsa energi terbarukan
dalam bauran energi global dan melakukan perbaikan efisiensi energi di
tingkat global.

Kebijakan Tujuan 7. Untuk meningkatkan ketersediaan energi, arah


kebijakan dan kebijakan operasional yang tercantum dalam RPJMN 2015-
2019 meliputi :

1. Meningkatkan produksi energi primer terutama minyak dan gas dari


lapangan yang mengalami penurunan tingkat produksinya: (i)
peningkatan kegiatan eksplorasi untuk menemukan lapangan baru; (ii)
peningkatan penguasaan teknologi eksplorasi dan eksploitasi; (iii)
peningkatan promosi dan penawaran lapangan baru termasuk dari
lapangan gas non-konvensional seperti Coalbed Methane (CBM) dan shale
gas; dan (iv) penerapan improved oil recovery untuk lapangan produksi;

2. Meningkatkan cadangan penyangga dan operasional energi, melalui: (i)


meningkatkan kapasitas penyimpanan BBM dan Liquefied Petroleum Gas
(LPG); (ii) mengembangkan bahan bakar sintetik, baik dalam bentuk gas
maupun cair yang berasal dari batubara; (iii) meningkatkan produksi
bahan bakar dan pengelolaan bahan bakar bersubsidi yang lebih tepat
sasaran; (iv) melakukan penyesuaian harga energi terutama untuk listrik,
BBM dan energi terbarukan; dan (v) pembuatan kontrak jangka menengah
dengan produsen minyak mentah dan BBM langsung dari kilang-kilang
besar;
- 181 -

3. Meningkatkan pasokan energi dan ketenagalistrikan dengan


memperhatikan jaminan pasokan energi primer dan bauran energi dan
pengendalian pemanfaatan yang sejalan dengan pelaksanaan konservasi
energi, melalui: (a) perluasan jangkauan pelayanan ketenagalistrikan; dan
(b) peningkatan bauran energi dan konservasi pemanfaatan energi;

4. Menyempurnakan kelembagaan dan regulasi energi dan ketenagalistrikan


untuk menciptakan layanan yang andal termasuk perumusan kebijakan
tarif dan subsidi yang berdasarkan nilai keekonomian, berkeadilan, dan
keadaan spesifik wilayah, melalui: (a) penyempurnaan regulasi; dan (b)
struktur industri penyempurnaan kelembagaan;

5. Meningkatkan peranan energi baru dan terbarukan dalam bauran energi,


melalui: (i) menerapkan kebijakan harga dan insentif yang tepat untuk
mendorong investasi di bidang energi baru terbarukan; (ii) meningkatkan
pemanfaatan aneka energi baru terbarukan untuk pembangkit listrik; dan
(iii) meningkatkan pemanfaatan bahan bakar nabati untuk transportasi
melalui Fuel-Blending biodiesel dan bioetanol;

6. Meningkatkan aksesibilitas energi, akan dilakukan dengan (i)


meningkatkan kapasitas terpasang pembangkit listrik melalui
pembangunan pembangkit baru maupun upgrading pembangkit yang
telah ada; (ii) memperluas cakupan wilayah pembangunan transmisi listrik
dan penyediaan listrik untuk pulau-pulau dan desa-desa terpencil
termasuk desa nelayan antara lain energi surya dan energi terbarukan
lainnya; (iii) mempercepat pembangunan jaringan distribusi BBM (depo
BBM) terutama di wilayah terpencil seperti di daerah perbatasan Nusa
Tenggara Timur (NTT) dan Kalimantan; (iv) meningkatkan pemanfaatan
Bahan Bakar Gas (BBG) dan LPG sebagai alternatif BBM dan minyak
tanah; (v) menambah dan memperluas cakupan pembangunan jaringan
gas kota; dan (vi) melakukan konversi sumber energi pembangkit listrik
dari bersumber BBM menjadi non-BBM;

7. Meningkatkan efisiensi penggunaan energi, melalui kebijakan operasional


sebagai berikut: (i) meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
penghematan energi melalui kampanye hemat energi; (ii) mengembangkan
insentif dan mekanisme pendanaan dalam pembiayaan upaya efisiensi
energi; (iii) meningkatkan kemampuan teknis manajer dan auditor energi;
(iv) meningkatkan peranan dan kapasitas perusahaan layanan energi
(Energy Service Company – ESCO); dan (v) mengembangkan penggunaan
- 182 -

sistem dan teknologi hemat energi terutama di kawasan industri; serta (vi)
Optimalisasi instrumen kebijakan konservasi energi seperti yang
tercantum pada PP No. 70 tahun 2009 tentang Konservasi Energi;

8. Meningkatkan pengelolaan subsidi BBM yang lebih transparan dan tepat


sasaran, dengan melakukan: (i) peningkatan pengawasan dengan
penggunaan teknologi informasi atau teknologi lainnya yang sesuai dan
tepat guna; (ii) penegakan hukum atas penyelundupan BBM bersubsidi;
dan (iii) perubahan mekanisme penentuan target sasaran penerima BBM
bersubsidi; dan

9. Memanfaatkan potensi sumberdaya air untuk Pembangkit Listrik Tenaga


Air (PLTA): (i) penyusunan Pedoman Perencanaan Pembangunan PLTA dan
sosialisasi kepada pemangku kepentingan terkait; (ii) pemberian insentif
untuk mempercepat pembangunan PLTA, diantaranya dengan
memberikan dispensasi pemanfaatan kawasan hutan untuk
pembangunan PLTA, pengaturan harga jual listrik, dan penyediaan lahan
bagi pembangunan infrastruktur energi; (iii) penyederhanaan regulasi dan
dokumen persyaratan perizinan pembangunan PLTA sehingga dapat
mempercepat pembangunan PLTA khususnya yang berada di kawasan
hutan; dan (iv) sinkronisasi pola dan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik (RUPTL) serta alur perizinan pembangunan PLTA di Pusat dan
Daerah, termasuk didalamnya koordinasi perizinan dan tata ruang dalam
pembangunan infrastruktur energi.

Program Tujuan 7. Program dan kegiatan Rencana Aksi mendukung


Tujuan 7 antara lain adalah:

1. Program Pengelolaan Ketenagalistrikan yang mendukung pencapaian


target 7.1
2. Program Pengelolaan dan Penyediaan Migas yang mendukung pencapaian
target 7.2
3. Program Pengelolaan Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi yang
mendukung mencapaian target 7.3

Program dan kegiatan yang dilakukan oleh pihak nonpemerintah yang


mendukung pencapaian Tujuan 7 salah satunya adalah pembangunan biogas
yang dilakukan di tingkat kabupaten, pembangunan jaringan gas rumah
tangga, serta konsultasi ke pemangku kepentingan terkait pemanfaatan
energi.
- 183 -

Target Indikator Tujuan 7. Target pencapaian indikator Tujuan 7 bisa


dilihat pada tabel 14. Belum semua indikator TPB/SDGs Tujuan 7 tercantum
pada tabel tersebut. Program dan kegiatan pemerintah Tujuan 7 tercantum
dalam Anak Lampiran II Pilar Pembangunan Ekonomi - Matriks 1. Program
dan kegiatan organisasi nonpemerintah Tujuan 7 tercantum dalam Anak
Lampiran II Pilar Pembangunan Ekonomi - Matriks 2. Daftar indikator yang
akan dikembangkan tercantum dalam Anak Lampiran II Pilar Pembangunan
Ekonomi - Matriks 3.
- 184 -

Tabel 14. Target Pencapaian Indikator Tujuan 7 Energi Bersih dan Terjangkau

Kode Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
Indikator 2016 2017 2018 2019
Target 7.1 Pada tahun 2030, menjamin akses universal layanan energi yang terjangkau, andal dan modern.
1. RKP 2017
2. Kementerian
7.1.1* Rasio elektrifikasi. ESDM : Statistik % (Persen) 88,3 91,16a 95,35 95,15 96,61
Ketenagalistrikan,
2016

1. RKP 2017
2. Kementerian
7.1.1.(a) Konsumsi listrik per kapita. ESDM : Statistik kWh 918 956a 1.012 1.129 1.200
Ketenagalistrikan,
2016

SR
Jumlah sambungan jaringan gas (Sambungan 306.000* 374.000*
7.1.2.(a) RKP 2017 20.363 88.915a 41.934
untuk rumah tangga* Rumah 80.000** 80.000**
Tangga)

Target 7.2 Pada tahun 2030, meningkat secara substansial pangsa energi terbarukan dalam bauran energi global.

RKP 2017
7.2.1* Bauran energi terbarukan. Rancangan RKP % (Persen) 5,8 7a 15 15 16
2018
Target 7.3 Pada tahun 2030, melakukan perbaikan efisiensi energi di tingkat global sebanyak dua kali lipat.

SBM (Setara
7.3.1* Intensitas energi primer. RPJMN 2015-2019 Barrel 501 440,3a 472,6 467,8 463,2
Minyak )
Keterangan: “a” adalah data realisasi
- 185 -

3.8. Tujuan 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi


Pada jangka waktu 5 tahun terakhir ini, PDB per kapita di Indonesia
naik setiap tahunnya, namun hal ini tidak sejalan dengan laju
pertumbuhannya. Sektor pariwisata, khususnya di Indonesia, memiliki
potensi besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Untuk itu sektor
pariwisata perlu diberdayakan karena dapat berkontribusi pada peningkatan
kesempatan kerja. Namun selain jumlah kesempatan kerja yang meningkat,
perlu diperhatikan juga kualitasnya yang diindikasikan dengan tingkat
produktivitas, kondisi kerja, waktu kerja, upah serta perlindungan sosial bagi
pekerja.

Peningkatan kesempatan kerja juga didukung oleh upaya dalam


peningkatan pertumbuhan ekonomi. Salah satu upaya dalam peningkatan
kesempatan kerja adalah dengan memberdayakan usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM) yang berkelanjutan, karena UMKM memiliki potensi
kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Untuk menjamin
keberlanjutan UMKM, dibutuhkan akses terhadap pembiayaan serta
perlindungan melalui regulasi.

Dalam pelaksanaan TPB/SDGs, pekerjaan layak dan pertumbuhan


ekonomi merupakan fokus dalam Tujuan 8 yang bertujuan untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,
kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh serta pekerjaan yang layak
untuk semua. Target-target dari Tujuan 8 meliputi mempertahankan
pertumbuhan ekonomi per kapita, mencapai tingkat produktivitas ekonomi
lebih tinggi, menggalakan kebijakan pembangunan yang mendukung
kegiatan produktif, penciptaan lapangan kerja layak, mendorong formalisasi
dan pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), mengurangi
proporsi usia muda yang tidak bekerja, tidak menempuh pendidikan atau
pelatihan (NEET), mempromosikan pariwisata berkelanjutan, dan
memperkuat lembaga keuangan. Adapun indikator-indikator yang digunakan
untuk mengukur pencapaian target Tujuan 8 berjumlah 20 sebagaimana
tertera pada tabel 15.

Kebijakan Tujuan 8 yang diarahkan untuk pencapaian target-target


Tujuan 8 yang ditetapkan dalam RPJMN 2015-2019 meliputi kelompok
kebijakan (1) pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi secara berkelanjutan;
- 186 -

(2) sektor ekonomi yang kokoh, serta (3) pembangunan ekonomi yang inklusif
dan berkeadilan yang secara rinci dijabarkan sebagai berikut:

I. Pertumbuhan Ekonomi Makro


1. Mendorong investasi untuk tumbuh tinggi sehingga berdampak pada
peningkatan ekspor barang dan jasa, serta konsumsi;
2. Optimalisasi realokasi belanja nonproduktif menjadi belanja investasi,
penyerapan belanja pemerintah yang lebih merata di setiap kuartal dalam
tahun anggaran, serta mendorong tingkat realisasi belanja pemerintah
yang lebih tinggi;
3. Prioritas pembangunan pada proyek prioritas nasional yang mendorong
produktivitas dan peningkatan aktivitas sektor swasta;
4. Meningkatkan daya beli masyarakat melalui: (i) peningkatan ketersediaan
lapangan kerja yang layak; (ii) fasilitasi pengembangan Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM); (iii) pengendalian harga, terutama harga barang-
barang kebutuhan pokok; serta (iv) subsidi yang lebih tepat sasaran
kepada kelompok masyarakat miskin;
5. Diversifikasi ekspor dan pendalaman pasar yang sudah ada dalam rangka
meningkatkan kinerja ekspor barang nonmigas;
6. Implementasi kebijakan pembangunan infrastruktur pendukung
pertumbuhan sektoral, seperti pembangunan smelter, waduk dan irigasi,
alat tangkap ikan yang modern dan berkelanjutan, jaringan jalan,
jembatan, dan fasilitas transportasi lainnya, serta fasilitas energi di
kawasan industri;
7. Revitalisasi industri pengolahan dan upaya meningkatkan produktivitas
tenaga kerja Indonesia yang berkelanjutan.

II. Penciptaan Lapangan Kerja yang Layak dan Produktif


1. Mendorong investasi, terutama investasi padat pekerja dengan
mengedepankan kepastian berusaha, melalui dukungan regulasi yang
mendorong arus investasi;
2. Meningkatkan akses pendidikan dan pelatihan, serta pelayanan informasi
pasar kerja;
3. Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan mendorong
relevansi antara kurikulum lembaga diklat dengan kebutuhan dunia
usaha/dunia industri;
- 187 -

4. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi pasar kerja di daerah untuk


memfasilitasi bertemunya pekerja dengan pemberi kerja;
5. Melaksanakan perluasan akses usaha mikro kecil dan koperasi melalui
kegiatan pengembangan keterampilan dan layanan usaha dan
pengembangan kewirausahaan;
6. Mendorong terlaksananya hubungan industrial yang harmonis di
perusahaan yang dilakukan melalui pemberdayaan serikat
pekerja/serikat buruh untuk melakukan negosiasi bipartit dengan prinsip
collective bargaining dan peningkatan kuantitas dan kualitas mediator
hubungan industrial;
7. Meningkatkan perlindungan pekerja dengan mendorong perluasan
cakupan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) bagi pekerja;
8. Meningkatkan kelembagaan pelayanan pengawasan ketenagakerjaan
dengan penyederhanaan prosedur dan memanfaatkan teknologi informasi
untuk mendorong kepatuhan perusahaan dalam melaksanakan peraturan
ketenagakerjaan.

III. Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)


1. Mendorong kemudahan, kepastian, dan perlindungan usaha dengan
membangun iklim usaha yang baik melalui peningkatan efektivitas
penegakan regulasi persaingan usaha yang sehat.
2. Peningkatan akses pembiayaan dan perluasan skema pembiayaan dengan
mengoptimalkan sumber pembiayaan nonbank.
3. Peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang pengembangan
kewirausahaan.
4. Peningkatan nilai tambah produk dan jangkauan pemasaran melalui
pengintegrasian fasilitasi pemasaran dan sistem distribusi baik domestik
maupun ekspor.

IV. Peningkatan Promosi Pariwisata Berkelanjutan


1. Pemasaran pariwisata nasional melalui pembentukan pusat promosi
pariwisata Indonesia di negara-negara terpilih, serta pemberdayaan
kantor-kantor perwakilan Indonesia di luar negeri;
2. Pembangunan destinasi pariwisata yang diarahkan untuk meningkatkan
daya tarik daerah tujuan wisata, sehingga berdaya saing di dalam dan luar
negeri;
3. Pembangunan industri pariwisata yang diarahkan untuk meningkatkan
partisipasi usaha lokal dalam industri pariwisata nasional, serta
- 188 -

meningkatkan keragaman dan daya saing produk/jasa pariwisata


nasional di setiap destinasi pariwisata yang menjadi fokus pemasaran
melalui: (i) pembinaan usaha pariwisata bagi masyarakat lokal, (ii)
fasilitasi investasi usaha sektor pariwisata, serta (iii) fasilitasi
pengembangan dan peningkatan jenjang keterampilan tenaga kerja lokal
di bidang wisata;
4. Pembangunan kelembagaan pariwisata diarahkan untuk membangun
sumber daya manusia pariwisata, serta organisasi kepariwisataan
nasional dengan kebijakan operasional sebagai berikut: (i) berkoordinasi
dengan perguruan tinggi penyelenggara pendidikan sarjana di bidang
kepariwisataan; (ii) meningkatkan kapasitas dan kualitas lembaga
pendidikan kepariwisataan, memperluas jurusan dan peminatan,
membangun sekolah pariwisata; serta (iii) turut serta menjaga kualitas
pendidikan kepariwisataan yang diselenggarakan swasta.

V. Penguatan Kapasitas Lembaga Keuangan


1. Meningkatkan koordinasi kebijakan yang terkait dengan stabilitas sistem
keuangan dan penyusunan payung regulasi Undang-Undang Jaring
Pengaman Sistem Keuangan;
2. Meningkatkan stabilitas sistem keuangan mencakup pula penguatan
stabilitas subsistem keuangan mikro/Bank Perkreditan Rakyat (BPR), dan
sistem peringatan dini (early warning system);
3. Penguatan daya saing dan ketahanan sektor keuangan nasional melalui
penguatan struktur industri keuangan, permodalan nasional dan kualitas
manajemen. Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2020 di
sektor keuangan, dilakukan kebijakan penguatan sektor keuangan
(termasuk perbankan) di bidang permodalan, aset, likuiditas dan strategi
keuangan;
4. Kebijakan penguatan fungsi intermediasi melalui peningkatan akses
layanan pemberian kredit/pembiayaan UMKM oleh bank umum dan BPR,
serta perluasan akses layanan keuangan yang dilakukan tanpa melalui
kantor bank (cara nonkonvensional) dengan pemanfaatan teknologi
informasi;
5. Pengembangan dan optimalisasi peran lembaga keuangan bukan-bank
(antara lain: asuransi, pasar modal, dana pensiun, investmen bank)
sebagai sumber pembiayaan pembangunan;
- 189 -

6. Meningkatkan indeks literasi dan utilitas industri perbankan melalui


upaya peningkatan kualitas pengetahuan pengguna jasa, khususnya pada
industri asuransi, industri jasa pasar modal, industri jasa pembiayaan;
7. Meningkatkan pembiayaan investasi melalui pengembangan lembaga yang
sudah ada seperti perbankan, pasar modal melalui saham dan obligasi
terutama surat perbendaharaan negara dan obligasi korporasi;
8. Mengembangkan keuangan syariah melalui: (i) pembentukan komite
nasional pengembangan keuangan syariah; (ii) sosialisasi dan kampanye
mengenai keuangan syariah; iii) edukasi keuangan syariah bagi
masyarakat; (iv) penempatan sebagian dana pemerintah untuk
ditempatkan di perbankan atau lembaga keuangan syariah; dan (v)
mendorong transaksi keuangan pemerintah melalui lembaga keuangan
syariah.

Program Tujuan 8. Berbagai kementerian/lembaga memiliki program


dan kegiatan yang sejalan untuk mendukung pencapaian target-target pada
Tujuan 8 TPB/SDGs. Berikut ini adalah program dan kegiatan sebagaimana
secara lengkap tercantum pada Lampiran 1 Matriks Renaksi TPB/SDGs Pilar
Ekonomi Tujuan 8.

1) Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kimia, Tekstil, Dan


Aneka Industri dari Kementerian Perindustrian. Program ini
dilaksanakan melalui kegiatan revitalisasi dan penumbuhan industri
yang dilakukan terhadap standar produk, sumber daya manusia, serta
sarana dan prasarana industri.
2) Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas dari
Kementerian Ketenagakerjaan yang juga melakukan kegiatan
pengembangan dan peningkatan produktivitas bagi tenaga kerja dan
perusahaan untuk meningkatkan produktivitasnya.
3) Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja yang dilakukan
oleh Kementerian Ketenagakerjaan. Program tersebut dilaksanakan
melalui kegiatan pengembangan model dan inkubasi bisnis perluasan
kesempatan kerja.
4) Program Peningkatan Penghidupan Berkelanjutan Berbasis Usaha
Mikro dari Kementerian Koperasi dan UKM. Sebagai salah satu upaya
untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM, melalui kegiatan
peningkatan akses KUMKM pada asuransi, penjaminan dan pasar
modal
- 190 -

5) Program Pengembangan Hubungan Industrial dan Peningkatan


Jaminan Sosial Tenaga Kerja dari Kementerian Ketenagakerjaan
sebagai upaya dalam perluasan kesempatan kerja dan perlindungan
upah bagi kelompok rentan, dengan salah satu kegiatannya bertujuan
memastikan perusahaan menerapkan struktur dan skala upah yang
tepat.
6) Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja dari
Kementerian Ketenagakerjaan melalui kegiatan pemberdayaan tenaga
kerja dengan kegiatan padat karya.
7) Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas dari
Kementerian Ketenagakerjaan melalui pelaksanaan kegiatan pelatihan
berbasis kompetensi dan standarisasi kompetensi yang juga ditujukan
kepada tenaga kerja muda, yang bertujuan untuk meningkatkan akses
pendidikan dan pelatihan, serta mengurangi pengangguran terhadap
kaum muda
8) Program Penyediaan Layanan Kursus dan Pelatihan dari Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan yang ditujukan kepada angkatan kerja
muda agar memiliki pengetahuan dan sikap kecakapan kerja dan
wirausaha.
9) Program Peningkatan Daya Saing UMKM dan Koperasi dari
Kementerian Koperasi dan UKM melalui kegiatan revitalisasi
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi SDM UMKM dan
Koperasi.
10)Program Perlindungan Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan
Sistem Pengawasan Ketenagakerjaan untuk memberantas kerja paksa,
mengakhiri perbudakan dan penjualan manusia, khususnya
penghapusan bentuk terburuk tenaga kerja anak sebagaimana
terdapat dalam target 8.7 didukung oleh Kementerian Ketenagakerjaan
melalui;
11)Program Rehabilitasi Sosial dari Kementerian Sosial
12)Program Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak
13)Program Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kementerian Hukum dan
HAM dari Kementerian Hukum dan HAM.
14)Program Pengembangan Hubungan Industrial dan Peningkatan
Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan Program Perlindungan Tenaga Kerja
- 191 -

dan Pengembangan Sistem Pengawasan Ketenagakerjaan dari


Kementerian Ketenagakerjaan dalam upaya melindungi hak-hak tenaga
kerja dan mempromosikan lingkungan kerja yang aman dan terjamin
bagi semua pekerja;
15)Program Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan dari
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
16)Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak dari Kementerian
Kesehatan.
17)Program Pengembangan Kepariwisataan dari Kementerian Pariwisata
yang didukung oleh kegiatan pengembangan komunikasi pemasaran
pariwisata mancanegara dan nusantara, pengembangan infrastruktur
dan ekosistem serta peningkatan tata kelola destinasi dan
pemberdayaan masyarakat.

Mengingat keterlibatan semua pemangku kepentingan dalam prinsip


pelaksanaan TPB/SDGs, organisasi nonpemerintah juga memiliki program
dan kegiatan yang mendukung pencapaian Tujuan 8 TPB/SDGs sebagaimana
termuat dalam matriks 2. Beberapa program dan kegiatan organisasi
nonpemerintah tersebut, antara lain: (1) studi dan pemberdayaan
keperantaraan sektor kopi sebagai upaya meningkatkan nilai lebih bagi
petani; (2) survei dan wawancara mendalam kepada pelaku usaha (terutama
perempuan) dalam rantai hulu hilir usaha sektor kopi, garmen, dan alas kaki;
(3) penguatan kapasitas kelompok masyarakat untuk meningkatkan
pendapatan; (4) identifikasi gap kebijakan (program, anggaran, dan
kelembagaan) di daerah; (5) asistensi terhadap pemerintah daerah dalam
pembuatan peraturan daerah terkait pelatihan kerja; (6) pembangunan
kemitraan multipihak dalam pelatihan kerja; serta (7) menyusun panduan
teknis pelaksanaan Tujuan 8 TPB/SDGs untuk pemerintah daerah.

Target Indikator Tujuan 8. Target pencapaian indikator Tujuan 8 bisa


dilihat pada tabel 15. Belum semua indikator TPB/SDGs Tujuan 8 tercantum
pada tabel tersebut. Program dan kegiatan pemerintah Tujuan 8 tercantum
dalam Anak Lampiran II Pilar Pembangunan Ekonomi - Matriks 1. Program
dan kegiatan organisasi nonpemerintah Tujuan 7 tercantum dalam Anak
Lampiran II Pilar Pembangunan Ekonomi - Matriks 2. Daftar indikator yang
akan dikembangkan tercantum dalam Anak Lampiran II Pilar Pembangunan
Ekonomi - Matriks 3.
- 192 -

Tabel 15. Target Pencapaian Indikator Tujuan 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi

Target Pencapaian
Kode Indikator Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
2016 2017 2018 2019
Target 8.1 Mempertahankan pertumbuhan ekonomi per kapita sesuai dengan kondisi nasional dan, khususnya, setidaknya 7 persen pertumbuhan produk domestik bruto per
tahun di negara kurang berkembang
Laju
8.1.1* pertumbuhan BPS % (Persen) 3,52 3,7a PM PM PM
PDB per kapita
BPS
8.1.1.(a) PDB per kapita Juta Rupiah 45,2 47,957a 51,89a 64,721 72,217
(Statistik indonesia)
8.2 Mencapai tingkat produktivitas ekonomi yang lebih tinggi, melalui diversifikasi, peningkatan dan inovasi teknologi, termasuk melalui fokus pada sektor yang memberi nilai
tambah tinggi dan padat karya.
Laju
pertumbuhan
PDB per tenaga
BPS 4,70
kerja/Tingkat
8.2.1* (Statistik Indonesia; % (Persen) (Tahun dasar 1,85a 2,80a 2,79 PM
pertumbuhan
Sakernas) 2010)
PDB riil per
orang bekerja
per tahun
Target 8.3 Menggalakkan kebijakan pembangunan yang mendukung kegiatan produktif, penciptaan lapangan kerja layak, kewirausahaan, kreativitas dan inovasi, dan mendorong
formalisasi dan pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah, termasuk melalui akses terhadap jasa keuangan.
Proporsi
lapangan kerja 43,37 43,09a
43,75a
informal sektor BPS Laki-laki: 40,66 Laki-laki: 40,02
8.3.1* % (Persen) Laki-laki: 40,3 PM PM
nonpertanian, (Sakernas) Perempuan: Perempuan:
Perempuan: 49,04
berdasarkan 47,84 47,80
jenis kelamin
Persentase
BPS
8.3.1.(a) tenaga kerja % (Persen) 42,2 42,4a 42.97a 48 51
(Sakernas)
formal
Persentase 87,12 88,59a
89,50a
tenaga kerja BPS Laki-laki: 83,73 Laki-laki: 85,32
8.3.1.(b) % (Persen) Laki-laki: 85,69 PM PM
informal sektor (Sakernas) Perempuan: Perempuan:
Perempuan: 93,59
pertanian 93,19 94,32
- 193 -

Target Pencapaian
Kode Indikator Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
2016 2017 2018 2019
Persentase
akses UMKM
(Usaha Mikro, Bank Indonesia
25,76a
8.3.1.(c) Kecil, dan (SSKI); BPS-Kemen % (Persen) 22,6 25,74a 25 25
(April 2017)
Menengah) ke KUKM
layanan
keuangan
Target 8.5 Pada tahun 2030, mencapai pekerjaan tetap dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua perempuan dan laki-laki, termasuk bagi pemuda dan penyandang
difabilitas, dan upah yang sama untuk pekerjaan yang sama nilainya.
Upah rata-rata BPS Rupiah
8.5.1* 11.388,56 13.888,50a PM PM PM
per jam pekerja (Sakernas)
Tingkat % (Persen) 6,18 5,6a 5,0-5,3 4,0-5,0
pengangguran Laki-laki: 6,07 Laki-laki: 5,50a
terbuka Perempuan: 6,37 5,70Perempuan: Laki-laki: 5,53
8.5.2* berdasarkan BPS(Sakernas) Usia 15-24: 5,45 Perempuan: 5,44
jenis kelamin 22,59 Usia 15-24: Usia 15-24: 20,44
dan kelompok Usia 25+: 2,91 19,45 Usia 25+: 2,68
umur Usia 25+: 2,83
Persentase % (Persen)
BPS
8.5.2.(a) setengah 8,48 7,58a 7,55a PM PM
(Sakernas)
pengangguran
Target 8.6 Pada tahun 2020, secara substansial mengurangi proporsi usia muda yang tidak bekerja, tidak menempuh pendidikan atau pelatihan.
8.6.1* Persentase usia BPS % (Persen) 24,77 23,19a 21,81a PM PM
muda (15-24) (Sakernas)
yang sedang
tidak sekolah,
bekerja atau
mengikuti
pelatihan
(NEET)
Target 8.8 Melindungi hak-hak tenaga kerja dan mempromosikan lingkungan kerja yang aman dan terjamin bagi semua pekerja, termasuk pekerja migran, khususnya pekerja
migran perempuan, dan mereka yang bekerja dalam pekerjaan berbahaya
8.8.1.(a) Jumlah Kementerian Perusahaan 700 848 901 480 500
perusahaan Ketenagakerjaan
yang
menerapkan
norma K3.
- 194 -

Target Pencapaian
Kode Indikator Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
2016 2017 2018 2019
Target 8.9 Pada tahun 2030, menyusun dan melaksanakan kebijakan untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan yang menciptakan lapangan kerja dan mempromosikan
budaya dan produk lokal.
8.9.1* Proporsi
kontribusi
BPS % (Persen) 4,25 4,25a PM 6,5 8
pariwisata
terhadap PDB
8.9.1.(a) Jumlah BPS (Statistik Juta Orang
12,7a
wisatawan Pariwisata) 10,4 11,52a 17 20
(per November 17)
mancanegara
8.9.1.(b) Jumlah BPS (Statistik Juta Orang
kunjungan Pariwisata)
255 263a PM 270 275
wisatawan
nusantara.
8.9.1.(c) Jumlah devisa BPS Triliun Rupiah
sektor (Statistik Pariwisata) (Kurs Rp12.000) 163,7 163,8a PM 223 260
pariwisata
8.9.2* Jumlah pekerja BPS
pada industri (Nesparnas)
pariwisata
% (Persen) 9,03 10,37a PM PM PM
dalam proporsi
terhadap total
pekerja
Target 8.10 Memperkuat kapasitas lembaga keuangan domestik untuk mendorong dan memperluas akses terhadap perbankan, asuransi dan jasa keuangan bagi semua.
8.10.1* a. Jumlah ATM Bank Indonesia Unit 53 55a 55a PM PM
per 100.000 (SSKI) (per November 17)
penduduk
dewasa
8.10.1* b. Jumlah Bank Indonesia Unit 16 16a 16a PM PM
kantor bank (SSKI) (per November 17)
per 100.000
penduduk
dewasa
8.10.1.(a) Rata-rata jarak BPS Km Rata-rata Daerah
lembaga (Podes) Tertinggal: 45,02
keuangan (Bank (2011)
PM PM PM PM
Umum) Rata-rata
Nasional: 24,92
(2011)
- 195 -

Target Pencapaian
Kode Indikator Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
2016 2017 2018 2019
8.10.1.(b) Proporsi kredit Bank Indonesia % (Persen) 19,89 19,98a 20,12a
UMKM terhadap (Data UMKM) (per April 2017) PM PM
total kredit
Keterangan: “a” adalah data realisasi
- 196 -

3.9. Tujuan 9 Industri, Inovasi dan Infrastruktur


Tujuan 9 bertujuan untuk membangun infrastruktur yang tangguh,
meningkatkan industri inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi,
Target-target dari Tujuan 9 meliputi pengembangan infrastruktur yang
berkualitas, andal, berkelanjutan dan tangguh, mempromosikan
industrialisasi inklusif dan berkelanjutan dan meningkatkan proporsi
industri dalam lapangan kerja dan produk domestik bruto, meningkatkan
akses industri dan perusahaan skala kecil terhadap jasa keuangan,
meningkatkan infrastruktur dan retrofit industri agar dapat berkelanjutan,
memperkuat riset ilmiah, meningkatkan kapabilitas teknologi sektor industri,
mendorong inovasi, dan meningkatkan akses terhadap teknologi informasi
dan komunikasi, serta mengusahakan penyediaan akses universal dan
terjangkau internet. Adapun indikator-indikator yang digunakan untuk
mengukur pencapaian target Tujuan 9 berjumlah 17 sebagaimana tertera
pada tabel 16.

Kebijakan Tujuan 9. Sejalan dengan pelaksanaan RPJMN 2015-2019,


kebijakan pencapaian TPB/SDGs yang berkaitan dengan pembangunan
infrastruktur, industri dan inovasi, diarahkan untuk pembangunan
infrastruktur dan konektivitas, mempromosikan industri inklusif,
peningkatan akses industri kecil terhadap jasa keuangan, pelestarian sumber
daya alam dan riset, teknologi dan inovasi.

Untuk membangun infrastruktur dan konektivitas, arah kebijakan


RPJMN 2015-2019 yang selaras dengan tujuan TPB/SDGs tersebut di
antaranya:

1. Mempercepat pembangunan Sistem Transportasi Multimoda yang andal;


2. Mempercepat pembangunan transportasi yang mendorong penguatan
industri nasional untuk mendukung Sistem Logistik Nasional dan
penguatan konektivitas nasional dalam mewujudkan Indonesia sebagai
poros maritim dunia;
3. Menjaga keseimbangan antara transportasi yang berorientasi nasional
dengan transportasi yang berorientasi lokal dan kewilayahan;
4. Membangun sistem dan jaringan transportasi yang terintegrasi untuk
mendukung investasi pada Koridor Ekonomi, Kawasan Industri Khusus,
- 197 -

Kompleks Industri, dan pusat-pusat pertumbuhan lainnya di wilayah


nonkoridor ekonomi;
5. Mengembangkan sarana dan prasarana transportasi yang ramah
lingkungan dan mempertimbangkan daya dukung lingkungan;
6. Meningkatkan pelayanan yang berorientasi pada pelanggan secara adil
dan profesional, aman dan nyaman;
7. Meningkatkan kapasitas dan kualitas lembaga pengembangan SDM;
8. Mentransformasi kewajiban pelayanan universal (Universal Service
Obligation) menjadi broadband ready;
9. Mendorong pembangunan akses tetap pita lebar dan membangun
prasarana pita lebar di daerah perbatasan negara; serta
10. Menghilangkan kesenjangan antara supply dan demand serta efektifitas
dan efisiensi penggunaan energi listrik.

Untuk mempromosikan industri yang inklusif dan berkelanjutan serta


meningkatkan kontribusinya terhadap PDB, arah kebijakan RPJMN 2015-
2019 yang selaras dengan tujuan TPB/SDGs tersebut di antaranya:

1. Pengembangan perwilayahan industri.


Program pemerintah diarahkan pada pembangunan fasilitasi
pembangunan 14 kawasan industri dan 22 sentra IKM, serta
berkoordinasi dengan pemangku kepentingan dalam hal penyediaan
infrastruktur dan sarana pendukung;
2. Penumbuhan populasi industri.
Program pemerintah diarahkan pada penumbuhan 9.000 industri
berskala besar dan sedang melalui investasi dan pembinaan IKM di
seluruh Indonesia
3. Peningkatan daya saing dan produktivitas industri.
Program pemerintah diarahkan pada peningkatan efisiensi
(revitalisasi permesinan, keterampilan SDM, klaster), penguasaan iptek
dan inovasi (infrastruktur mutu, perekayasaan, riset, technopreneur), new
product development, pembangunan faktor input: kualitas SDM, akses
pembiayaan, dan penyediaan insentif untuk industri strategis
berdasarkan Kebijakan Industri Nasional, industri maritim, dan industri
padat karya.

Untuk meningkatkan akses industri kecil terhadap jasa keuangan,


beberapa arah kebijakan dan kebijakan operasional untuk mendorong akses
- 198 -

tersebut pada periode 2015-2019 dan sesuai dengan target TPB/SDGs, di


antaranya:

1. Kebijakan penguatan fungsi intermediasi lembaga keuangan melalui (i)


peningkatan akses layanan pemberian kredit/pembiayaan UMKM,
termasuk di sektor industri, oleh bank umum, dan (ii) perluasan akses
layanan keuangan melalui pemanfaatan teknologi informasi, e-money dan
kerjasama keagenan (branchless banking).
2. Pembentukan lembaga keuangan khusus untuk pembiayaan prioritas
pembangunan (pembiayaan infrastruktur, pertanian dan kemaritiman
dan UMKM), yang disertai dengan revitalisasi dari skema-skema kredit
pertanian dan perikanan, serta infrastruktur yang dikelola oleh bank
umum dan BPR.

Sejalan dengan agenda pembangunan nasional dalam RPJMN 2015-


2019, kebijakan pemerintah terkait dengan pelestarian sumber daya alam
dan lingkungan yang secara langsung atau tidak langsung berhubungan
dengan target TPB/SDGs Tujuan 9 melingkupi:

1. Peningkatan konservasi dan tata kelola hutan;


2. Perbaikan kualitas lingkungan hidup, termasuk peningkatan kualitas
udara melalui (i) pengendalian pencemaran udara dari sektor industri,
transportasi dan pertambangan, (ii) peningkatan upaya penurunan emisi
gas rumah kaca, dan (iii) pemantauan kualitas udara ambien;
3. Peningkatan pelestarian dan pemanfaatan keekonomian keanekaragaman
hayati;
4. Penerapan pola konsumsi dan produksi berkelanjutan;
5. Penguatan instrumen pengelolaan lingkungan serta sistem insentif dan
disinsentif, Pengelolaan lingkungan hidup; dan
6. Penegakan hukum lingkungan.

Untuk memperkuat riset ilmiah, peningkatan teknologi industri dan


inovasi, kebijakan pemerintah RPJMN 2015-2019 yang selaras dengan tujuan
TPB/SDGs tersebut di antaranya:

1. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan di berbagai sektor


strategis seperti riset untuk ketahanan pangan, energi dan pertahanan
dan keamanan; layanan perekayasaan teknologi; layanan infrastruktur
mutu; layanan pengawasan tenaga nuklir; penguatan kerjasama swasta-
pemerintah-perguruan tinggi;
- 199 -

2. Peningkatan dukungan iptek bagi keberlanjutan dan pemanfaatan


sumber daya alam (hayati, nirhayati), penginderaan jarak jauh, dan
mitigasi penginderaan jauh;
3. Penyelenggaraan riset sosial dan kemanusiaan untuk seluruh wilayah
dan masyarakat Indonesia dengan membentuk 6 simpul (hub) penelitian
sosial kemasyarakat di seluruh Indonesia;
4. Peningkatan dukungan bagi riset dan pengembangan dasar untuk (i)
peningkatan kualitas dan kuantitas SDM Iptek; (ii) pembangunan sarana
dan prasarana iptek antara lain revitalisasi Pusat Penelitian Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek); (iii) pembangunan repositori dan
diseminasi informasi iptek; serta (iv) peningkatan jaringan iptek melalui
konsorsium riset; dan
5. Pembangunan Techno Park dan Science Centre.

Program Tujuan 9. Program dan kegiatan yang dilakukan dalam rangka


pencapaian TPB/SDGs Tujuan 9, sebagaimana yang terlampir pada matriks,
antara lain adalah: (1) penguatan konektivitas nasional yang turut
mendukung pembangunan infrastruktur, khususnya jalan tol, rel kereta,
dermaga penyeberangan dan pelabuhan strategis. Selain pembangunan
infrastruktur, program penguatan konektivitas nasional juga turut
mendukung jaringan telekomunikasi; (2) pengembangan SDM industri dan
peningkatan kompetensi tenaga kerja dan produktivitas terkait dengan SDM
industri, serta penumbuhan dan pengembangan industri kecil dan menengah
terkait pengembangan usaha kecil dan menengah; (3) penelitian dan
pengembangan dari berbagai kementerian terkait inovasi yang diturunkan
menjadi indikator anggaran riset dan jumlah peneliti; serta (4) pengembangan
teknologi dan kebijakan industri terkait pengurangan emisi CO2 yang
ditimbulkan oleh sektor industri.

Kebijakan terkait memfasilitasi pembangunan infrastruktur yang


berkelanjutan dan tangguh mendukung pengembangan teknologi domestik,
riset dan inovasi, serta secara signifikan meningkatkan akses terhadap
teknologi informasi dan komunikasi, maka kebijakan dan program pada
target 9.1 yaitu mengembangkan infrastruktur yang berkualitas, andal,
berkelanjutan dan tangguh, serta target 9.5 yaitu memperkuat riset ilmiah
dan meningkatkan kapabilitas sektor industri, sudah dapat menjadi solusi
untuk permasalahan. Adapun kebijakan dan program untuk mendorong
akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi, perlu ada pemerataan
- 200 -

jaringan dan komunikasi, perlu ada pemerataan jaringan infrastruktur pita


lebar (broadband) di seluruh Indonesia untuk melancarkan arus infromasi
dan komunikasi bagi masyarakat.

Target Indikator Tujuan 9. Target pencapaian indikator Tujuan 9 bisa


dilihat pada tabel 16. Belum semua indikator TPB/SDGs Tujuan 9 tercantum
pada tabel tersebut. Program dan kegiatan pemerintah Tujuan 9 tercantum
dalam Anak Lampiran II Pilar Pembangunan Ekonomi - Matriks 1. Program
dan kegiatan organisasi nonpemerintah Tujuan 9 tercantum dalam Anak
Lampiran II Pilar Pembangunan Ekonomi - Matriks 2. Daftar indikator yang
akan dikembangkan tercantum dalam Anak Lampiran II Pilar Pembangunan
Ekonomi - Matriks 3.
- 201 -

Tabel 16. Target Pencapaian Indikator Tujuan 9 Industri, Inovasi dan Infrastruktur

Kode Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
Indikator 2016 2017 2018 2019
Target 9.1 Mengembangkan infrastruktur yang berkualitas, andal, berkelanjutan dan tangguh, termasuk infrastruktur regional dan lintas batas, untuk mendukung pembangunan
ekonomi dan kesejahteraan manusia, dengan fokus pada akses yang terjangkau dan merata bagi semua.
9.1.1.(a) Kondisi mantap jalan Renstra
nasional. Kementerian % 92-93 90,3a 94 97 98
PUPR 2015-2019
9.1.1.(b) Panjang pembangunan RKP 2018 820
1.000
jalan tol. km (2014, 104a 253 379
(kumulatif)
kumulatif)
9.1.1.(c) Panjang jalur kereta api. RKP 2018 954,43
3.258
km (2014, 542,27a 902,3 1.353,17
(kumulatif)
kumulatif)
9.1.2.(a) Jumlah bandara. RKP 2017 unit 237 (2014) 15 (kumulatif) 252 (kumulatif)
9.1.2.(b) Jumlah dermaga RKP 2018
unit 210 (2014) 23a 15 16 270 (kumulatif)
penyeberangan
9.1.2.(c) Jumlah pelabuhan RPJMN 2015-
lokasi PM 24 (kumulatif)
strategis. 2019
Target 9.2 Mempromosikan industrialisasi inklusif dan berkelanjutan, dan pada tahun 2030, secara signifikan meningkatkan proporsi industri dalam lapangan kerja dan produk
domestik bruto, sejalan dengan kondisi nasional, dan meningkatkan dua kali lipat proporsinya di negara kurang berkembang.
9.2.1* Proporsi nilai tambah Renstra
sektor industri Kemenperin
pengolahan non migas 2015-2019 % 18 (2015) 18,2a 18,4 18,6 18,8
terhadap PDB dan
perkapita.
9.2.1.(a) Laju pertumbuhan PDB 1. RKP 2015-
industri pengolahan non 2019
migas. 2. Renstra % 6,2 (2015) 6,6a 5,2 5,4 5,7
Kemenperin
2015-2019
9.2.2* Proporsi tenaga kerja 1. RPJMN 2015-
pada sektor industri 2019
pengolahan non migas. 2. Renstra % 12,8 (2015) 13,1a 13,4 13,6 13,9
Kemenperin
2015-2019
- 202 -

Kode Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
Indikator 2016 2017 2018 2019
Target 9.3 Meningkatkan akses industri dan perusahaan skala kecil, khususnya di negara berkembang, terhadap jasa keuangan, termasuk kredit terjangkau, dan
mengintegrasikan ke dalam rantai nilai dan pasar.
9.3.1* Proporsi nilai tambah BPS diolah
industri kecil terhadap Ditjen IKM
% 11,8 11,9a 12 12,1 12,2
total nilai tambah Kementerian
industri. Perindustrian
9.3.2* Proporsi industri kecil
Komite
dengan pinjaman atau Rp (juta) 567.100 3.662.779a 3.866.275 PM PM
Kebijakan KUR
kredit.
Target 9.4 Pada tahun 2030, meningkatkan infrastruktur dan retrofit industri agar dapat berkelanjutan, dengan peningkatan efisiensi penggunaan sumberdaya dan adopsi yang
lebih baik dari teknologi dan proses industri bersih dan ramah lingkungan, yang dilaksanakan semua negara sesuai kemampuan masing-masing.
9.4.1* Rasio Emisi CO2/Emisi Pusat Penelitian % 17,3 17,4a 18,2 18,1 18
Gas Rumah Kaca dengan dan
nilai tambah sektor Pengembangan
industri manufaktur. Industri Hijau
dan Lingkungan
Hidup
9.4.1.(a) Persentase Perubahan RPJMN 2015- % 15,5 Mendekati 26 (kumulatif)
Emisi CO2/Emisi Gas 2019
Rumah Kaca.
Target 9.5 Memperkuat riset ilmiah, meningkatkan kapabilitas teknologi sektor industri di semua negara, terutama negara-negara berkembang, termasuk pada tahun 2030,
mendorong inovasi dan secara substansial meningkatkan jumlah pekerja penelitian dan pengembangan per 1 juta orang dan meningkatkan pembelanjaan publik dan swasta
untuk penelitian dan pengembangan.
9.5.1* Proporsi anggaran riset Pusdatin % 0,2 0,25a 0,32 0,55 0.71
pemerintah terhadap Kemenristekdikti (Target 2020:
PDB. dan Survei LIPI1 0.85)
% 0,15 0,16 - 0,17 0,17 - 0,18 0,18 - 0,19 0,19 - 0,20
DIPA BBI % 0,00016 0,00017a 0,00055 0,001 0,002
Kemenperin
RKAKL BLI dan Rupiah 212.500.672.000 320.470.977.000a 281.529.922.000 284.837.618.000 738.000.000.000
Renstra BLI
Target 9.c Secara signifikan meningkatkan akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi, dan mengusahakan penyediaan akses universal dan terjangkau internet di
negara-negara kurang berkembang pada tahun 2020.
Proporsi penduduk yang
9.c.1* terlayani mobile % 93 (2015) 100 100 100 100
broadband.
- 203 -

Kode Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
Indikator 2016 2017 2018 2019
9.c.1.(a) Proporsi individu yang
Susenas Kor
menguasai/memiliki % 56,92 58,30a PM PM PM
BPS
telepon genggam.
9.c.1.(b) Proporsi individu yang Susenas Kor %
21,98 25,37a PM PM PM
menggunakan Internet. BPS
Keterangan: “a” adalah data realisasi
- 204 -

3.10. Tujuan 10 Berkurangnya Kesenjangan


Tujuan 10 yaitu “mengurangi kesenjangan intra- dan antarnegara”
terdiri dari 10 target dan 11 indikator. Target-target dari Tujuan 10 meliputi
mencapai dan mempertahankan pertumbuhan pendapatan penduduk yang
berada di bawah 40% dari populasi pada tingkat yang lebih tinggi dari rata-
rata nasional, memberdayakan dan meningkatkan inklusi sosial, ekonomi
dan politik bagi semua, menjamin kesempatan yang sama dan mengurangi
kesenjangan hasil, mengadopsi kebijakan, terutama kebijakan fiskal, upah
dan perlindungan sosial, serta memfasilitasi migrasi dan mobilitas manusia
yang teratur, aman, berkala dan bertanggung jawab. Adapun indikator-
indikator yang digunakan untuk mengukur pencapaian target Tujuan 10
berjumlah 16 sebagaimana tertera pada tabel 17.

Kebijakan Tujuan 10. Dalam waktu yang hampir bersamaan dengan


dimulainya TPB/SDGs, Pemerintah Indonesia juga menaruh perhatian lebih
pada tren peningkatan kesenjangan (Kesenjangan yang dimaksud adalah
kesenjangan pendapatan dengan proksi pengeluaran/konsumsi, diukur
berdasar Koefisien Gini pengeluaran/konsumsi dari data Survei Sosial
Ekonomi Nasional (SUSENAS)) .yang ada di Indonesia. Pengurangan
kesenjangan menjadi salah satu target dalam dokumen utama perencanaan
Pemerintah saat ini, yaitu RPJMN 2015-2019. Target pengurangan
ketimpangan, dalam hal ini diukur dengan Koefisien Gini, menurun dari 0,41
di tahun 2014 menjadi 0,36 pada tahun 2019. Dalam Rencana Kerja
Pemerintah (RKP) 2018, target Koefisien Gini ditetapkan menjadi 0,38.
Kebijakan penurunan ketimpangan dianggap memiliki implikasi jangka
panjang yang baik untuk pertumbuhan ekonomi maupun stabilitas sosial.
Jurang pendapatan yang semakin mengecil antara kelompok miskin dan
kelompok sejahtera akan mampu mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi
suatu negara dan juga menguatkan kohesi sosial di masyarakat.

Tiga isu utama kesenjangan yang berusaha diatasi oleh Pemerintah dan
tertuang dalam berbagai dokumen perencanaan pemerintah yaitu
kesenjangan antarkelompok pendapatan, kesenjangan antarwilayah, dan
kesenjangan kepemilikan aset tanah. Kebijakan untuk mengatasi tiga isu
utama tersebut perlu dipadukan untuk mendukung pemberdayaan ekonomi
masyarakat kurang mampu melalui penguatan kebijakan ketenagakerjaan,
- 205 -

peningkatan akses terhadap lahan dan modal bagi penduduk miskin dan
rentan, peningkatan konektivitas antarwilayah terutama antara wilayah
perkotaan dan perdesaan, serta wilayah-wilayah tertinggal dan khusus pada
kantong kemiskinan.

Dalam upaya penurunan ketimpangan antarkelompok pendapatan,


kebijakan diarahkan untuk melakukan intervensi terutama bagi tiga
kelompok rumah tangga yang diperkirakan berada di bawah 40 persen
berpendapatan terendah, yaitu petani (termasuk petani perkebunan dan
nelayan), pekerja tidak penuh termasuk pekerja rentan, usaha mikro dengan
pekerja keluarga, serta penduduk miskin tanpa kepemilikan aset. Penguatan
kapasitas bagi masyarakat rentan tersebut dilakukan dengan strategi dan
pendekatan yang komprehensif melalui pembekalan lima aset penting untuk
dapat mandiri secara berkesinambungan, yaitu aset sumber daya alam,
kohesi sosial, sarana dan prasarana, akses terhadap pembiayaan (finansial),
penguatan sumber daya manusia; peningkatan akses terhadap lahan dan
aset produktif bagi masyarakat (baik petani maupun nelayan budi daya)
kurang mampu, peningkatan keterampilan dan keahlian melalui penguatan
pendidikan vokasi dan keterampilan/keahlian terutama pada sektor prioritas
dan industri unggulan.

Kebijakan peningkatan pemerataan antarkelompok pendapatan juga


diarahkan dengan menciptakan pertumbuhan inklusif. Arah kebijakan
tersebut didukung dengan strategi seperti:

1. Peningkatan kualitas kebijakan fiskal melalui perbaikan sistem perpajakan


yang memastikan kuintil teratas membayar pajak dengan semestinya,
peningkatan collection rate, serta redistribusi sistem pendapatan yang
merata.
2. Menciptakan pertumbuhan yang memihak kepada seluruh lapisan
masyarakat (termasuk infrastruktur, sistem pajak berkeadilan yang
mendukung redistribusi);
3. Memperbesar investasi padat pekerja;
4. Memberikan perhatian khusus kepada pelaku usaha mikro;
5. Menyelenggarakan perlindungan sosial yang komprehensif;
6. Memperluas akses pelayanan dasar bagi masyarakat kurang mampu;
7. Memperluas ekonomi perdesaan dan mengembangkan sektor pertanian,
perkebunan dan kelautan perikanan;
- 206 -

8. Menjaga stabilitas harga dan menekan laju inflasi dengan membangun


instrumen untuk menekan harga terutama bahan makanan serta
melakukan verifikasi harga di pasar; dan
9. Meningkatkan keterampilan dan keahlian masyarakat melalui penguatan
pendidikan vokasi dan keterampilan/ keahlian terutama pada sektor
prioritas dan industri unggulan.

Selain itu, kebijakan afirmatif yang secara khusus difokuskan untuk


pemerataan antarkelompok pendapatan dan percepatan penurunan
kemiskinan dilakukan melalui berbagai upaya terpadu berdasarkan tiga isu
strategis, meliputi: (1) Penyempurnaan sistem perlindungan sosial yang
komprehensif untuk mempertahankan daya beli dan menjaga tingkat
pertumbuhan konsumsi; (2) Perluasan dan peningkatan pelayanan dasar bagi
masyarakat miskin dan rentan dalam rangka meningkatkan kapasitas
pengelolaan kehidupan terhadap berbagai goncangan ekonomi dan sosial;
serta (3) Pengembangan penghidupan berkelanjutan untuk menumbuhkan
kemampuan ekonomi produktif berdasarkan lima aset dasar yang dimiliki
(aset alam, SDM, fisik, finansial, dan sosial).

Upaya tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan dua sasaran


utama, meliputi sasaran individu, keluarga, dan rumah tangga (individual
targeting) untuk mengurangi ketimpangan individu dan sasaran wilayah
(geographic targeting) dalam rangka mengurangi ketimpangan antarwilayah.

Untuk mengatasi kesenjangan antarwilayah, arah kebijakan


pembangunan wilayah difokuskan pada upaya mempercepat pengurangan
kesenjangan dengan mendorong transformasi dan akselerasi pembangunan
di KTI, menjaga momentum pertumbuhan wilayah Jawa-Bali dan Sumatera,
serta meningkatkan kinerja pusat-pusat pertumbuhan wilayah di pulau
Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Pengembangan
wilayah diarahkan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi wilayah yang
berkelanjutan dan inklusif, serta orientasi pertumbuhan/pengembangan
wilayah yang diarahkan pada peningkatan kualitas hidup masyarakat di
seluruh wilayah. Kebijakan pembangunan daerah tertinggal yang sebagian
besar berada di KTI juga diarahkan pada pembangunan infrastruktur dan
konektivitas antardaerah tertinggal dan pusat pertumbuhan untuk mengejar
ketertinggalan dalam hal akses layanan dasar dan konektivitas ekonomi di
daerah tertinggal.
- 207 -

Terkait dengan kesenjangan kepemilikan aset tanah, redistribusi tanah


merupakan salah satu kegiatan prioritas yang tercantum dalam Nawacita dan
RPJMN 2015-2019. Redistribusi tanah merupakan kegiatan pemberian tanah
kepada masyarakat miskin untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
melalui pengelolaan tanah secara produktif dan mengurangi rasio gini
kepemilikan tanah. Secara khusus, reforma agraria juga dilakukan dengan
tujuan untuk mengantisipasi dan menyelesaikan konflik yang berkenaan
dengan sumber daya agraria.

Program Tujuan 10. Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh


pemerintah, sesuai dengan yang terlampir dalam matriks Bagian 2, antara
lain: (1) Program dalam mendukung pencapaian pertumbuhan pendapatan
penduduk adalah (i) peningkatan pelayanan dasar bagi masyarakat kurang
mampu, (ii) pengembangan penghidupan berkelanjutan, (iii) pembangunan
dan pemberdayaan masyarakat desa, (iv) pembangunan kawasan perdesaan,
(v) pembangunan daerah tertinggal dan (vi) pengembangan daerah tertentu;
(2) Program dalam menjamin kesempatan yang sama dan mengurangi
kesenjangan adalah (i) penanganan kekerasan terhadap perempuan, (ii)
perlindungan tenaga kerja dan pengembangan sistem pengawasan
ketenagakerjaan, (iii) peningkatan pemajuan dan penegakan HAM, (iv)
penanganan dan penyelesaian perkara pidana khusus, pelanggaran HAM
yang berat dan perkara tindak pidana korupsi, (v) kesetaraan gender dan
pemberdayaan perempuan, (vi) pembinaan hukum nasional, dan (vii)
penelitian dan pengembangan Kementerian Hukum dan HAM; (3) Program
dalam mengadopsi kebijakan adalah (i) pemantapan peran Indonesia di
ASEAN, (ii) peningkatan partisipasi Indonesia dalam perdamaian dunia, (iii)
peningkatan peran Indonesia dalam kerjasama Selatan-Selatan dan
Triangular, dan (iv) peningkatan promosi dan pemajuan demokrasi dan HAM;
(4) Program dalam memfasilitasi migrasi dan mobilisasi manusia adalah (i)
peningkatan fasilitasi penempatan dan perlindungan TKI dan (ii) penempatan
dan perluasan kesempatan kerja; (5) Dalam mendukung pencapaian prinsip
perlakuan khusus, program pemerintah yang mendukung adalah
peningkatan kerjasama perdagangan internasional; serta (6) Dalam
mendukung pencapaian pemanfaatan jasa keuangan bagi pekerja, program
pemerintah yang mendukung adalah pengembangan sumber daya pariwisata
dan ekonomi kreatif.
- 208 -

Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak nonpemerintah


yang turut mendukung pencapaian Tujuan 10, antara lain: (i) advokasi
kebijakan mengenai perlindungan buruh migran Indonesia, (ii)
pendampingan dan bantuan hukum bagi TKI yang terkena masalah, serta (iii)
dukungan berupa pemberian bantuan kepada masyarakat miskin dan rentan.

Target Indikator Tujuan 10. Target pencapaian indikator Tujuan 10 bisa


dilihat pada tabel 17. Belum semua indikator TPB/SDGs Tujuan 10
tercantum pada tabel tersebut. Program dan kegiatan pemerintah Tujuan 10
tercantum dalam Anak Lampiran II Pilar Pembangunan Ekonomi - Matriks 1.
Program dan kegiatan organisasi nonpemerintah Tujuan 10 tercantum dalam
Anak Lampiran II Pilar Pembangunan Ekonomi - Matriks 2. Daftar indikator
yang akan dikembangkan tercantum dalam Anak Lampiran II Pilar
Pembangunan Ekonomi - Matriks 3.
- 209 -

Tabel 17. Target Pencapaian Indikator Tujuan 10 Berkurangnya Kesenjangan

Kode Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
Indikator 2016 2017 2018 2019
Target 10.1 Pada tahun 2030, secara progresif mencapai dan mempertahankan pertumbuhan pendapatan penduduk yang berada di bawah 40% dari populasi pada tingkat yang
lebih tinggi dari rata-rata nasional.
10.1.1* Koefisien Gini. BPS index 0,402 (September) 0,394a 0,391a 0,38 0,36
10.1.1.(a) Persentase penduduk yang 11,13 (September) 10,7a 10,12a 9,5 - 10 7,0-8,0
hidup di bawah garis
kemiskinan nasional, menurut BPS %
jenis kelamin dan kelompok
umur.
10.1.1.(b) Jumlah daerah tertinggal yang 70 (2014)
BAPPENAS dan BPS kabupaten PM PM PM 80
terentaskan.
10.1.1.(c) Jumlah desa tertinggal 20.432 (2014) 1.500 3.000 4.500 5.000
Desa Desa Desa Desa
BAPPENAS dan BPS desa
terentaskan terentaskan terentaskan
terentaskan
10.1.1.(d) Jumlah desa mandiri 50.763 (2014) 600 1.200 1.800 2.000
Penambaha Penambaha Penambaha Penambaha
BAPPENAS dan BPS desa n n n n
Desa Desa Desa Desa
Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri
10.1.1.(e) Rata-rata pertumbuhan 5,39 (2014) 6 - 6,2 6,4 - 6,6 6,7 - 6,9 6,9 - 7,1
BAPPENAS dan BPS %
ekonomi di daerah tertinggal.
10.1.1.(f) Persentase penduduk miskin 18 (2014) 17,5 - 18 16 - 16,5 15,5 - 16 15 - 15,5
BAPPENAS dan BPS %
di daerah tertinggal.
Target 10.2 Pada tahun 2030, memberdayakan dan meningkatkan inklusi sosial, ekonomi dan politik bagi semua, terlepas dari usia, jenis kelamin, difabilitas, ras, suku, asal,
agama atau kemampuan ekonomi atau status lainnya.
10.2.1* Proporsi penduduk yang hidup
di bawah 50 persen dari
median pendapatan, menurut Susenas % PM PM PM PM PM
jenis kelamin dan penyandang
difabilitas.
Target 10.3 Menjamin kesempatan yang sama dan mengurangi kesenjangan hasil, termasuk dengan menghapus hukum, kebijakan dan praktik yang diskriminatif, dan
mempromosikan legislasi, kebijakan dan tindakan yang tepat terkait legislasi dan kebijakan tersebut.
- 210 -

Kode Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
Indikator 2016 2017 2018 2019
10.3.1.(a) Aspek Kebebasan Sipil dalam Kementerian Polhukam indeks 80,3 (2015)
76,45a 85 86 87
Indeks Demokrasi Indonesia dan BPS
10.3.1.(b) Jumlah penanganan Komnas HA Berkas Pengaduan Komnas HAM : Komnas Komnas 7.000 7.000
pengaduan pelanggaran Hak Ditjen HAM 4.295 HAM : 3.751 HAM :
Asasi Manusia (HAM). (Kemenkumham) Kemenkumham : 2.176
658 Kemenkum
ham : 780

10.3.1.(c) Jumlah penanganan


pengaduan pelanggaran Hak
Asasi Manusia (HAM)
Komnas Perempuan % - - 90 90 90
perempuan terutama
kekerasan terhadap
perempuan.
10.3.1.(d) Jumlah kebijakan yang
diskriminatif dalam 12 bulan
lalu berdasarkan pelarangan Komnas Perempuan Kebijakan/Dokumen 18 (2010-2015) 15 Menurun Menurun Menurun
diskriminasi menurut hukum
HAM Internasional.
Target 10.4 Mengadopsi kebijakan, terutama kebijakan fiskal, upah dan perlindungan sosial, serta secara progresif mencapai kesetaraan yang lebih besar.

10.4.1.(a) Persentase rencana anggaran


untuk belanja fungsi
Kementerian Keuangan Persen 8,89 (2015) 11,5a 11,3a 11,18 PM
perlindungan sosial
pemerintah pusat.
10.4.1.(b) Proporsi peserta Program
Jaminan Sosial Bidang BPJS Ketenagakerjaaan, Formal (%) 6 22,59a 24,73a 27,15 100
Ketenagakerjaan. Taspen, ASABRI;
Sakernas BPS Informal (%) 1 1,17a 1,41a 1,98 10
Target 10.7. Memfasilitasi migrasi dan mobilitas manusia yang teratur, aman, berkala dan bertanggung jawab, termasuk melalui penerapan kebijakan migrasi yang terencana
dan terkelola dengan baik.
10.7.2.(a) Jumlah dokumen kerja sama
ketenagakerjaan dan
Penambahan
perlindungan pekerja migran BNP2TKI 98 (2015) 10 12 14 15
dokumen
antara negara RI dengan
negara tujuan penempatan.
- 211 -

Kode Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
Indikator 2016 2017 2018 2019
10.7.2.(b) Jumlah fasilitasi pelayanan
penempatan TKLN Kementerian
Fasilitasi TKLN 100 100 100 100 100
berdasarkan okupasi. Ketenagakerjaan

Keterangan: “a” adalah data realisasi


- 212 -

3.11. Tujuan 11 Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan


Tujuan 11 TPB/SDGs adalah menjadikan kota dan pemukiman inklusif,
aman, tangguh dan berkelanjutan. Dalam rangka mencapai tujuan kota dan
permukiman yang berkelanjutan pada tahun 2030, ditetapkan 10 target yang
diukur melalui 34 indikator. Target-target tersebut antara lain meliputi
pembangunan kota yang terpadu, infrastruktur dan pelayanan perkotaan,
serta risiko bencana dan perubahan iklim di perkotaan. Upaya-upaya yang
dilakukan untuk mencapai target-target tersebut dijabarkan pada kebijakan,
program dan kegiatan yang akan dilakukan oleh pemerintah maupun
organisasi nonpemerintah.

Kebijakan Tujuan 11. Kebijakan pembangunan nasional untuk Tujuan


11 seperti yang tercantum di dalam RPJMN 2015-2019 tercakup dalam
bidang: (1) pembangunan perkotaan; (2) pembangunan perumahan dan
permukiman; (3) transportasi; serta (3) penanganan perubahan iklim dan
peningkatan kualitas informasi iklim dan kebencanaan.

Kebijakan Pembangunan Perkotaan, antara lain: (1) perwujudan Sistem


Perkotaan Nasional (SPN); (2) percepatan pemenuhan Standar Pelayanan
Perkotaan (SPP); (3) pembangunan kota hijau dan berketahanan iklim dan
bencana; (4) pengembangan kota cerdas yang berdaya saing dan berbasis
teknologi dan budaya lokal; (5) peningkatan kapasitas tata kelola
pembangunan perkotaan; dan (6) pengembangan wilayah perkotaan
metropolitan dan besar, perkotaan sedang dan kecil, kota pusaka berbasis
karakter sosial budaya, serta kawasan perkotaan di kabupaten.

Kebijakan pembangunan transportasi perkotaan, antara lain: (1)


mengembangkan sistem angkutan umum massal yang modern dan maju
dengan orientasi kepada bus maupun rel serta dilengkapi dengan fasilitas alih
moda terpadu; (2) meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan jalan kota;
serta (3) mengembangkan manajemen transportasi perkotaan yang
berimbang dengan memperhatikan interaksi antara transportasi dan tata
guna lahan.

Kebijakan penanganan perubahan iklim dan peningkatan kualitas


informasi iklim dan kebencanaan, antara lain: (1) penanganan perubahan
- 213 -

iklim dan peningkatan kualitas informasi iklim dan kebencanaan: dan (2)
penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana.

Program Tujuan 11. Berdasarkan arah kebijakan yang disusun dalam


rangka pencapaian Tujuan 11 TPB/SDGs, program yang akan dilaksanakan
kementerian/lembaga antara lain: (1) pengembangan pembiayaan
perumahan dan kawasan permukiman; (2) bina pembangunan daerah; (3)
pengelolaan dan penyelenggaraan transportasi darat; (4) pengelolaan dan
penyelenggaraan transportasi perkeretaapian; (5) perencanaan
pengembangan penanaman modal di bidang infrastruktur; (6) pengurangan
risiko bencana; (7) peningkatan kapasitas pemerintah, pemerintah daerah,
dan masyarakat dalam penanggulangan bencana; (8) pengelolaan sampah,
limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

Target Indikator Tujuan 11. Target pencapaian indikator Tujuan 11 bisa


dilihat pada tabel 18. Belum semua indikator TPB/SDGs Tujuan 11
tercantum pada tabel tersebut. Program dan kegiatan pemerintah Tujuan 11
tercantum dalam Anak Lampiran III Pilar Pembangunan Lingkungan Hidup -
Matriks 1. Program dan kegiatan organisasi nonpemerintah Tujuan 11
tercantum dalam Anak Lampiran III Pilar Pembangunan Lingkungan Hidup -
Matriks 2. Daftar indikator yang akan dikembangkan tercantum dalam Anak
Lampiran III Pilar Pembangunan Lingkungan Hidup - Matriks 3.
- 214 -

Tabel 18. Target Pencapaian Indikator Tujuan 11. Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan.

Kode Baseline Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan
Indikator (2015) 2016 2017 2018 2019

Target 11.1 Pada tahun 2030, menjamin akses bagi semua terhadap perumahan yang layak, aman, terjangkau, dan pelayanan dasar, serta menata kawasan kumuh
Proporsi rumah
tangga yang
memiliki akses Kementerian Pekerjaan Umum
11.1.1.(a). % PM PM PM PM 100
terhadap hunian dan Perumahan Rakyat
yang layak dan
terjangkau.
Jumlah kawasan
perkotaan
Kawasan
metropolitan yang Kementerian Pekerjaan Umum
11.1.1.(b). Perkotaan PM 3 3 3 2
terpenuhi standar dan Perumahan Rakyat
Metropolitan
pelayanan perkotaan
(SPP).
Jumlah kota sedang
Kementerian Pekerjaan Umum Kota Sedang &
11.1.1.(c). dan kota baru yang PM 8&5 8&5 8&5 8&5
dan Perumahan Rakyat Kota Baru
terpenuhi SPP.
Target 11.2 Pada tahun 2030, menyediakan akses terhadap sistem transportasi yang aman, terjangkau, mudah diakses dan berkelanjutan untuk semua,
meningkatkan keselamatan lalu lintas, terutama dengan memperluas jangkauan transportasi umum, dengan memberi perhatian khusus pada kebutuhan mereka
yang berada dalam situasi rentan, perempuan, anak, penyandang difabilitas dan orang tua.
Persentase
pengguna moda
11.2.1.(a). Kementerian Perhubungan % 24 26 28 30 32
transportasi umum
di perkotaan.
Jumlah sistem
angkutan rel yang Kementerian Pekerjaan Umum
11.2.1.(b). Kota Besar 3 5 7 7 10
dikembangkan di dan Perumahan Rakyat
kota besar.
- 215 -

Kode Baseline Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan
Indikator (2015) 2016 2017 2018 2019

Target 11.3 Pada tahun 2030, memperkuat urbanisasi yang inklusif dan berkelanjutan serta kapasitas partisipasi, perencanaan penanganan permukiman yang
berkelanjutan dan terintegrasi di semua negara.
Jumlah kota sedang
di luar Jawa yang
diarahkan sebagai 43 kota belum
20 Kota
pengendali (buffer) Kementerian Pekerjaan Umum optimal
11.3.1.(a). Kota Sedang 5 10 15 dioptimalkan
arus urbanisasi dan dan Perumahan Rakyat perannya
perannya
sebagai pusat (2014)
pertumbuhan
utama.
Jumlah Metropolitan
baru di luar Jawa
Kementerian Pekerjaan Umum
11.3.1.(b). sebagai Pusat Metropolitan baru 2 (2014) 2 3 3 3
dan Perumahan Rakyat
Kegiatan Nasional
(PKN).
Rata-rata institusi
yang berperan
secara aktif dalam
11.3.2.(a). Forum Dialog Kementerian PPN/Bappenas PM PM PM PM PM PM
Perencanaan
Pembangunan Kota
Berkelanjutan.
Jumlah lembaga
11.3.2.(b). pembiayaan Kementerian Keuangan PM PM PM PM PM PM
infrastruktur.
Target 11.4 Mempromosikan dan menjaga warisan budaya dunia dan warisan alam dunia.
Jumlah kota pusaka
di kawasan
Kementerian Pekerjaan
perkotaan
11.4.1.(a). Umum dan Perumahan Kota Pusaka PM PM PM PM PM
metropolitan, kota
Rakyat
besar, kota sedang
dan kota kecil.
- 216 -

Kode Baseline Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan
Indikator (2015) 2016 2017 2018 2019
Target 11.5 Pada tahun 2030, secara signifikan mengurangi jumlah kematian dan jumlah orang terdampak, dan secara substansial mengurangi kerugian
ekonomi relatif terhadap PDB global yang disebabkan oleh bencana, dengan fokus melindungi orang miskin dan orang-orang dalam situasi rentan
Jumlah korban
meninggal, hilang
11.5.1*. dan terkena dampak DIBI BNPB Orang PM PM PM PM PM
bencana per
100.000 orang.
Indeks Risiko Badan Nasional
11.5.1.(a). Bencana Indonesia Penanggulangan Bencana indeks 151,6 146,9 142,2 137,5 132,8
(IRBI). (BNPB)
Jumlah kota Badan Nasional
11.5.1.(b). tangguh bencana Penanggulangan Bencana Kota Tangguh PM PM PM PM PM
yang terbentuk. (BNPB)
Jumlah sistem
Badan Nasioanl
peringatan dini Sistem Peringatan
11.5.1.(c). Penanggulangan Bencana PM PM PM PM PM
cuaca dan iklim Dini
(BNPB)
serta kebencanaan.
Jumlah kerugian Badan Nasioanl
11.5.2.(a). ekonomi langsung Penanggulangan Bencana Rupiah PM PM PM PM PM
akibat bencana. (BNPB)
Target 11.6 Pada tahun 2030, mengurangi dampak lingkungan perkotaan per kapita yang merugikan, termasuk dengan memberi perhatian khusus pada
kualitas udara, termasuk penanganan sampah kota.
Persentase sampah
Kementerian Lingkungan
11.6.1.(a). perkotaan yang % 46 (2013) 30 45 62 80
Hidup dan Kehutanan
tertangani.
Jumlah kota hijau
yang
mengembangkan
Kementerian Lingkungan
11.6.1.(b). dan menerapkan Kota Hijau PM PM PM PM PM
Hidup dan Kehutanan
green waste di
kawasan perkotaan
metropolitan.
- 217 -

Kode Baseline Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan
Indikator (2015) 2016 2017 2018 2019
Target 11.7 Pada tahun 2030, menyediakan ruang publik dan ruang terbuka hijau yang aman, inklusif dan mudah dijangkau terutama untuk perempuan dan
anak, manula dan penyandang difabilitas.
Jumlah kota hijau
yang menyediakan
ruang terbuka hijau
Kementerian Pekerjaan Umum
11.7.1.(a). di kawasan Kawasan PM PM PM PM 12/20
dan Perumahan Rakyat
perkotaan Perkotaan
metropolitan dan Metropolitan/
kota sedang. Kota Sedang
Proporsi korban
kekerasan dalam 12
11.7.2.(a). bulan terakhir yang Statistik Kriminal (BPS) % 1,04 0,06 PM PM PM
melaporkan kepada
polisi.
Target 11.b Pada tahun 2020, meningkatkan secara substansial jumlah kota dan permukiman yang mengadopsi dan mengimplementasi kebijakan dan
perencanaan yang terintegrasi tentang penyertaan, efisiensi sumber daya, mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim, ketahanan terhadap bencana, serta
mengembangkan dan mengimplementasikan penanganan holistik risiko bencana di semua lini, sesuai dengan the Sendai Framework for Disaster Risk Reduction
2015-2030.
Proporsi pemerintah
kota yang memiliki Badan Nasional
11.b.1*. dokumen strategi Penanggulangan Bencana % PM PM PM PM PM
pengurangan risiko dan Bappenas
bencana.
Dokumen strategi
pengurangan risiko Badan Nasional
11.b.2*. Dokumen PM PM PM PM PM
bencana (PRB) Penanggulangan Bencana
tingkat daerah.
Keterangan:“PM” adalah Prememory
- 218 -

3.12. Tujuan 12 Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung


Jawab

Tujuan 12 TPB/SDGs adalah menjamin pola produksi dan konsumsi


yang berkelanjutan. Dalam rangka mencapai tujuan konsumsi dan produksi
yang bertanggung jawab pada tahun 2030, ditetapkan 11 target yang diukur
melalui 19 indikator. Target-target tersebut terdiri dari pencapaian
pelaksanaan 10 tahun kerangka kerja konsumsi dan produksi yang
bertanggung jawab, pengelolaan bahan kimia dan limbah B3, serta
pencapaian praktek usaha berkelanjutan. Upaya-upaya yang dilakukan
untuk mencapai target-target tersebut dijabarkan pada kebijakan, program
dan kegiatan yang akan dilakukan oleh pemerintah maupun nonpemerintah.

Kebijakan Tujuan 12. Kebijakan dalam rangka mendukung Konsumsi


dan Produksi yang Bertanggung jawab telah diinisiasi oleh pemerintah
dengan kebijakan terkait Pola Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan, dalam
dokumen Kerangka Kerja 10 Tahun Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan di
Indonesia 2013-2023 yang memuat peta jalan Indonesia dalam menerapkan
SCP, dan kebijakan yang tercantum dalam RPJMN 2015-2019.

A. Kerangka Kerja 10 Tahun Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan di


Indonesia 2013-2023 (10Y SCP Indonesia)

Visi Kerangka Kerja 10 Tahun Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan di


Indonesia 2013-2023 (10 Years SCP Indonesia) adalah mewujudkan
penerapan SCP dalam agenda pembangunan nasional Indonesia, dengan
orientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia melalui
perubahan perilaku produksi dan konsumsi yang ramah lingkungan dan
berkelanjutan. Adapun Misi 10 Years SCP Indonesia 2013 – 2023 adalah
menjadi tahap pertama integrasi penerapan SCP dalam beberapa program
nasional "Quick Wins" dan menyediakan model bagi integrasi penerapan SCP
dalam program nasional lainnya.

Sasaran Kerangka Kerja 10 Tahun Konsumsi dan Produksi


Berkelanjutan di Indonesia 2013-2023 untuk Fase I (2013-2015), adalah:

1. Pengarusutamaan penerapan SCP dalam Rencana Pembangunan Jangka


Menengah (RPJMN 2015-2019)
- 219 -

2. Pengembangan dan pelaksanaan “SCP Resource Pool Indonesia”, yaitu


fasilitas informasi dan layanan penerapan SCP
3. Pelaksanaan kegiatan SCP kepada masyarakat melalui beberapa program
utama atau Quick Wins, seperti Ekolabel dan Pengadaan Barang/Jasa
ramah lingkungan oleh Pemerintah, Industri Hijau (Green Industry),
Bangunan Hijau (Green Building), Pariwisata Berkelanjutan (Ecotourism)
dan Pengelolaan Sampah.

Pada Fase II (2016–2020) 10 Years SCP Indonesia diarahkan pada


sasaran:

1. Memasukkan penerapan SCP dalam Rencana Pembangunan Jangka


Menengah Nasional Tahun 2020-2024
2. Melengkapi "SCP Resource Pool Indonesia" dan meningkatkan
pemanfaatan
3. Menerapkan pemantauan dan evaluasi program dengan indikator SCP
pada program "Quick Wins";
4. Menyiapkan penerapan indikator SCP untuk program kerja pembangunan
dalam RPJMN 2015 – 2019 yang berkorelasi dengan "post-2015
development agenda".

Sedangkan pada Fase III (2021-2023) 10 Years SCP Indonesia diarahkan


pada sasaran sebagai berikut:

1. Menerapkan pemantauan dan evaluasi dengan indikator SCP pada


pelaksanaan RPJMN 2020-2024 ("Quick Wins" sudah termasuk di
dalamnya);
2. Perbaikan berkelanjutan terhadap "SCP Resource Pool Indonesia"; dan

B. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019


Penerapan SCP diperkuat dalam dokumen RPJMN 2015-2019 dengan
masuknya penerapan pola produksi dan konsumsi berkelanjutan sebagai
Agenda Pasca 2015 dan Perubahan Iklim, dan Agenda Pembangunan
Nasional dengan arah kebijakan penerapan pola produksi dan konsumsi
berkelanjutan sebagai upaya efisiensi penggunaan sumberdaya dan
pengurangan beban pencemaran terhadap lingkungan hidup serta
peningkatan kualitas kehidupan masyarakat. Langkah ini didukung dengan
kebijakan operasional:
- 220 -

1. Perubahan pola produksi dan konsumsi serta gaya hidup masyarakat


melalui edukasi, kampanye;
2. Penerapan prinsip-prinsip pola produksi dan konsumsi yang
berkelanjutan dalam business cycle dan business process;
3. Pengembangan standar produk yang ramah lingkungan; dan
4. Pelayanan publik dalam penerapan pola konsumsi yang berkelanjutan.

Selanjutnya, kebijakan pola produksi dan konsumsi berkelanjutan juga


diatur dalam Agenda Pembangunan Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam
dan Lingkungan Hidup, dengan arah kebijakan:

1. Menerapkan pola konsumsi dan produksi berkelanjutan dengan


peningkatan kesadaran dan kapasitas para pihak terhadap pola konsumsi
dan produksi berkelanjutan;
2. Penyusunan konsep kebijakan operasional pola konsumsi dan produksi
berkelanjutan dan pengembangan sistem pendukungnya; dan
3. Penerapan pola konsumsi dan produksi berkelanjutan di sektor-sektor
prioritas, serta pola konsumsi masyarakat yang berkelanjutan.

Adapun kebijakan operasional yang akan ditempuh yakni melalui:

1. Inventarisasi dan sinkronisasi kebijakan sektor-sektor prioritas terkait


dengan pola konsumsi dan produksi berkelanjutan;
2. Penyediaan dan penyebaran informasi ketersediaan produk ramah
lingkungan bagi konsumen/masyarakat melalui berbagai media;
3. Penyediaan pusat-pusat pelayanan masyarakat;
4. Penerapan prinsip-prinsip SCP dalam “business cycle” dan “business
process” di pihak pemerintah, swasta dan masyarakat termasuk dalam hal
pendanaan;
5. Menggalakkan penggunaan teknologi bersih untuk meningkatkan efisiensi
penggunaan sumber daya dan mengurangi limbah;
6. Pengembangan standar produk ramah lingkungan yang terukur; dan
7. Pengembangan peraturan dan standar pelayanan publik dalam penerapan
pola konsumsi berkelanjutan.

Khusus terkait dengan upaya penerapan Program Proper, Pengelolaan


B3 dan Sampah, pada RPJMN 2015-2019 terdapat arah kebijakan:

1. Mengendalikan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, yang


dilakukan salah satunya melalui kebijakan operasional: memperluas
- 221 -

cakupan program Proper yang mengarah pada industri yang lebih ramah
lingkungan;
2. Mengelola limbah dan bahan B3, melalui kebijakan operasional: (a)
menerapkan standar/aturan mengenai limbah dan bahan B3; dan (b)
memperkuat pengawasan limbah dan bahan B3.
3. Meningkatkan pengelolaan sampah yang terpadu, melalui kebijakan
operasional: (a) pengembangan upaya 3R (reduce,reuse, dan recycle); (b)
pengembangan bank sampah dan pengomposan; (c) pengembangan sistem
pengolahan sampah yang terpadu, baik skala komunal maupun nasional;
(d) peningkatan kerjasama pemerintah, swasta, dan masyarakat melalui
“Gerakan Tiga Jari” pengelolaan sampah.

Program Tujuan 12. Berdasarkan arah kebijakan yang disusun dalam


rangka pencapaian Tujuan 12 TPB/SDGs, program yang akan dilaksanakan
kementerian/lembaga antara lain:

1. Target melaksanakan the 10-YSCP diimplementasikan oleh Program


Nasional 10 tahun SCP 2013-2023 melalui kegiatan pertemuan dalam
rangka pemutakhiran kolaborasi SCP, dengan pelaksana adalah KLHK.
2. Target mencapai pengelolaan bahan kimia dan semua jenis limbah yang
ramah lingkungan, dilaksanakan dengan: (1) program pengendalian
pencemaran dan kerusakan lingkungan dan pengelolaan sampah, limbah,
dan B3 melalui: (a) kegiatan pengendalian pencemaran udara, dengan
indikator output proporsi jumlah industri yang memenuhi baku mutu
emisi sebesar 75% dari 2000 industri; (b) kegiatan pemulihan kerusakan
lahan akses terbuka, dengan indikator output proporsi jumlah industri
yang meningkat ketaatannya untuk melakukan rehabilitasi pasca
tambang sebesar 75% dari 106 industri yang dinilai; serta (c) kegiatan
pengendalian pencemaran air; (2) program pengelolaan sampah, limbah,
dan B3, melalui: (a) kegiatan verifikasi pengelolaan limbah B3 dan limbah
nonB3; (b) kegiatan penilaian kinerja pengelolaan limbah B3 dan limbah
nonB3; serta (c) kegiatan pemulihan kontaminasi dan tanggap darurat
limbah B3.
3. Target mengurangi produksi limbah melalui program pengelolaan sampah,
limbah, dan B3, melalui kegiatan pengelolaan sampah.
4. Target mendorong perusahaan, untuk mengadopsi praktek-praktek
berkelanjutan dilakukan dengan program dukungan manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis lainnya KLHK melalui: (a) kegiatan penerapan
- 222 -

SNI ISO 14001 bagi perusahaan; dan (b) . kegiatan pembinaan


standarisasi pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan.
5. Target meningkatkan praktek pengadaan publik yang berkelanjutan,
direncanakan akan diusung program pembinaan standarisasi pengelolaan
lingkungan hidup dan kehutanan.
6. Target menjamin masyarakat memiliki informasi yang relevan dan
kesadaran terhadap pembangunan berkelanjutan dan gaya hidup yang
selaras dengan alam, dilaksanakan melalui program pembinaan
standarisasi pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan.

Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi nonpemerintah


sebagai berikut:

1. Target peningkatan peserta Proper yang mencapai minimal ranking Biru,


program yang dilakukan oleh PT Nestlé Indonesia adalah Mengikuti
penghargaan Proper yang dilakukan oleh KLHK melalui Kegiatan
Mengikuti Penghargaan PROPER.
2. Target pengolahan limbah B3 yang sesuai peraturan perundangan (sektor
industri) dengan program yang di buat oleh PT. Sucofindo (Persero) adalah
validasi dan verifikasi gas rumah kaca melalui kegiatan sampling kualitas
tanah dan air untuk mengetahui kadar pencemaran limbah B3 dan logam
berat.
3. Target peningkatan timbulan sampah yang didaur ulang dilakukan
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dengan: (1) program pembangungan
depo pendidikan pelestarian lingkungan, melalui kegiatan: (a)
pembangunan depo pendidikan pelestarian lingkungan dan. (b)
pembangunan titik pemilahan sampah daur; (2) sosialisasi gaya hidup
pelestarian lingkungan melalui kegiatan: (a) sosialisasi gaya hidup
pelestarian lingkungan bagi siswa di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi; (b)
sosialisasi gaya hidup pelestaraian lingkungan bagi komunitas
masyarakat, sekolah, perguruan tinggi dan perusahaan; (c) penerapan
gaya hidup pelestarian lingkungan sebagai bagian dari basic knowledge
relawan.
4. Target peningkatan perusahaan yang menerapkan sertifikasi SNI ISO
14001, program yang dilaksanakan oleh PT. SUCOFINDO (Persero) adalah:
(1) program implementasi dari ISO 14001 melalui kegiatan penerapan ISO
14001 di setiap area operasional Nestlé; serta (b) program sertifikasi sistem
- 223 -

manajemen (ISO 14001, OHSAS 18001, ISPO/RSPO, dll.), melalui


kegiatan: identifikasi aspek lingkungan, membuat indikator kinerja, dan
tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki kemampuan organisasi
terhadap aspek lingkungan yang terkait lingkup aktivitasnya.

Target Indikator Tujuan 12. Target pencapaian indikator Tujuan 12 bisa


dilihat pada tabel 19. Belum semua indikator TPB/SDGs Tujuan 12
tercantum pada tabel tersebut. Program dan kegiatan pemerintah Tujuan 12
tercantum dalam Anak Lampiran III Pilar Pembangunan Lingkungan Hidup -
Matriks 1. Program dan kegiatan organisasi nonpemerintah Tujuan 12
tercantum dalam Anak Lampiran III Pilar Pembangunan Lingkungan Hidup -
Matriks 2. Daftar indikator yang akan dikembangkan tercantum dalam Anak
Lampiran III Pilar Pembangunan Lingkungan Hidup - Matriks 3.
- 224 -

Tabel 19. Target Pencapaian Indikator Tujuan 12. Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab

Kode Baseline Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan
Indikator (2015) 2016 2017 2018 2019
Target 12.1 Melaksanakan the 10-Year Framework of Programmes on Sustainable Consumption and Production Patterns, dengan semua negara mengambil
tindakan, dipimpin negara maju, dengan mempertimbangkan pembangunan dan kapasitas negara berkembang.
Jumlah kolaborasi tematik Kementerian Lingkungan Kolaborasi
12.1.1* 4 5 6 7 8
quickwins program. Hidup dan Kehutanan tematik
Target 12.4 Pada tahun 2020 mencapai pengelolaan bahan kimia dan semua jenis limbah yang ramah lingkungan, di sepanjang siklus hidupnya, sesuai kerangka
kerja internasional yang disepakati dan secara signifikan mengurangi pencemaran bahan kimia dan limbah tersebut ke udara, air, dan tanah untuk
meminimalkan dampak buruk terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
Jumlah peserta Proper yang Kementerian Lingkungan Peserta
12.4.1.(a) 1.406 1.422 1.500 1.500 1.500
mencapai minimal ranking BIRU. Hidup dan Kehutanan Proper
Jumlah limbah B3 yang terkelola
dan proporsi limbah B3 yang Kementerian Lingkungan
12.4.2.(a) Juta ton 100 120 130 140 150
diolah sesuai peraturan Hidup dan Kehutanan
perundangan (sektor industri).
Tagrget 12.5 Pada tahun 2030, secara substansial mengurangi produksi limbah melalui pencegahan, pengurangan, daur ulang, dan penggunaan kembali.
Jumlah timbulan sampah yang Kementerian Lingkungan
12.5.1.(a) Juta ton 13,5 30 34 47.2 61.5
didaur ulang. Hidup dan Kehutanan
Target 12.6 Mendorong perusahaan, terutama perusahaan besar dan transnasional, untuk mengadopsi praktek-praktek berkelanjutan dan mengintegrasikan
informasi keberlanjutan dalam siklus pelaporan mereka.
Jumlah perusahaan yang
Kementerian Lingkungan
12.6.1.(a) menerapkan sertifikasi SNI ISO Perusahaan PM PM PM PM 25
Hidup dan Kehutanan
14001.
Target 12.7 Mempromosikan praktek pengadaan publik yang berkelanjutan, sesuai dengan kebijakan dan prioritas nasional.
Produk
Jumlah produk ramah Kementerian Lingkungan
12.7.1.(a) Ramah - - - 2 4
lingkungan yang teregister. Hidup dan Kehutanan
Lingkungan
Target 12.8 Pada tahun 2030, menjamin bahwa masyarakat di mana pun memiliki informasi yang relevan dan kesadaran terhadap pembangunan berkelanjutan
dan gaya hidup yang selaras dengan alam.
- 225 -

Kode Baseline Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan
Indikator (2015) 2016 2017 2018 2019
Jumlah fasilitas publik yang
Kementerian Lingkungan Fasilitas
12.8.1.(a) menerapkan Standar Pelayanan - - - 10 20
Hidup dan Kehutanan Publik
Masyarakat (SPM) dan teregister.
Keterangan: “PM” adalah Prememory.
- 226 -

3.13. Tujuan 13 Penanganan Perubahan Iklim

Tujuan 13 TPB/SDGs adalah mengambil tindakan cepat untuk


mengatasi perubahan iklim. Dalam rangka mencapai tujuan penanganan
perubahan iklim pada tahun 2030, ditetapkan 5 target yang diukur melalui 8
indikator. Target-target tersebut terdiri dari pengurangan risiko bencana
(PRB), pengurangan korban akibat bencana, serta adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai target-target
tersebut dijabarkan pada kebijakan, program dan kegiatan yang akan
dilakukan oleh pemerintah maupun nonpemerintah.

Kebijakan Tujuan 13. Kebijakan dalam rangka mendukung TPB – Tujuan


13: Penanganan Perubahan Iklim (Mengambil Tindakan Cepat untuk
Mengatasi Perubahan Iklim dan Dampaknya), telah tertuang dalam RPJMN
2015-2019, baik dalam Agenda Pembangunan Nasional dan Agenda
Pembangunan Bidang, serta terinternalkan dalam pembangunan sektor.
Selain itu, penanganganan perubahan iklim juga dimuat dalam
Pembangunan Lintas Bidang.

Sasaran (target) yang ingin dicapai pada penanganan perubahan iklim


dan kebencanaan sebagaimana tercantum dalam RPJMN 2015-2019 adalah
sebagai berikut:

1. Meningkatnya penanganan perubahan iklim, baik berupa kegiatan mitigasi


untuk menurunkan emisi GRK sebesar mendekati 26% pada tahun 2019
di lima sektor prioritas, yaitu: kehutanan dan lahan gambut, pertanian,
energi dan transportasi, industri dan limbah, maupun kegiatan adaptasi
untuk meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan
iklim di 15 (lima belas) daerah rentan;

2. Meningkatnya sistem peringatan dini cuaca dan iklim, serta kebencanaan;

3. Tersedianya data dan informasi untuk mendukung penanganan perubahan


iklim;

4. Meningkatnya kecepatan dan akurasi data dan informasi meteorologi,


klimatologi, dan geofisika (MKG); dan

5. Menurunnya indeks risiko bencana pada pusat-pusat pertumbuhan yang


berisiko tinggi.
- 227 -

Arah kebijakan yang akan dilaksanakan untuk mencapai sasaran dalam


penanganan perubahan iklim dan penyediaan informasi iklim dan informasi
kebencanaan adalah:

1. Mengembangkan pembangunan rendah karbon dan adaptasi perubahan


iklim, melalui kebijakan operasional: (i) mengembangkan dan mendukung
pelaksanaan kebijakan pertumbuhan ekonomi yang rendah karbon; (ii)
melaksanakan kegiatan yang secara langsung dan tidak langsung
mengurangi/menurunkan emisi GRK; (iii) melaksanakan inventarisasi
GRK yang berkesinambungan; (iv) Melakukan pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan RAN-GRK dan RAD-GRK; (v) mendorong pemerintah daerah
menyusun strategi/rencana aksi adaptasi berdasarkan dokumen RAN-API
dan kajian kerentanan daerah; (vi) melaksanakan upaya adaptasi
berdasarkan dokumen Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim
(RAN-API), terutama di 15 (lima belas) daerah rentan; dan (vii)
meningkatkan pengetahuan dan kapasitas masyarakat terkait dengan
perubahan iklim.

2. Meningkatkan akurasi dan kecepatan analisis serta penyampaian


informasi peringatan dini (iklim dan bencana), melalui kebijakan
operasional: (i) menambah kerapatan jaringan peralatan dan sensor; (ii)
meningkatkan kapasitas sumber daya manusia/forecaster; (iii)
mengembangkan sarana/media komunikasi/diseminasi informasi
peringatan dini; (iv) melakukan perawatan dan kalibrasi peralatan secara
rutin; (v) meningkatkan koordinasi dan sinergisitas informasi peringatan
dini gempa bumi dan tsunami antarinstansi terkait; dan (vi) meningkatkan
kesadaran dan kapasitas masyarakat dalam memahami informasi
peringatan dini.

3. Menyediakan dan meningkatkan kualitas data dan informasi pendukung


penanganan perubahan iklim yang berkesinambungan, melalui kebijakan
operasional: (i) mempercepat pengolahan data iklim secara terus menerus
dan akurat; (ii) mendiseminasikan data dan informasi iklim kepada para
pemangku kepentingan; dan (iii) mengembangkan proyeksi iklim untuk
seluruh wilayah Indonesia untuk mendukung penanganan perubahan
iklim; dan

4. Meningkatkan kecepatan dan akurasi data dan informasi MKG yang


mudah diakses dan berkesinambungan, melalui kebijakan operasional: (i)
- 228 -

meningkatkan kualitas data dan informasi melalui instalasi peralatan


otomasi/digital; (ii) meningkatkan akurasi dan kecepatan penyampaian
informasi yang mendukung kelancaran dan keselamatan penerbangan dan
maritim, serta mendukung ketahanan pangan dan energi; (iii) memperkuat
database MKG yang terintegrasi dan memperluas jaringan diseminasi
informasi MKG; (iv) menambah kerapatan jaringan peralatan dan sensor
peralatan MKG; dan (5) meningkatkan kapasitas sumber daya manusia
pengelola data dan informasi MKG.

Selanjutnya, khusus untuk penanggulangan bencana, arah kebijakan


dalam RPJMN 2015-2019 adalah untuk mengurangi risiko bencana dan
meningkatkan ketangguhan pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat
dalam menghadapi bencana. Kebijakan operasional untuk penanggulangan
bencana meliputi:

1. Internalisasi pengurangan risiko bencana dalam kerangka pembangunan


berkelanjutan di pusat dan daerah, melalui: pengarusutamaan
pengurangan risiko bencana dalam perencanaan pembangunan nasional
dan daerah; pengenalan, pengkajian dan pemantauan risiko bencana
melalui penyusunan kajian dan peta risiko skala 1:50.000 pada kabupaten
dan skala 1:25.000 untuk kota, yang difokuskan pada kabupaten/kota
risiko tinggi terhadap bencana; pemanfaatan kajian dan peta risiko bagi
penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Kabupaten/Kota
dan Rencana Aksi Daerah Pengurangan Risiko Bencana (RAD PRB), yang
menjadi referensi untuk penyusunan RPJMD Kabupaten/Kota; integrasi
kajian dan peta risiko bencana dalam penyusunan dan reviu RTRW
Provinsi/Kabupaten/Kota; harmonisasi kebijakan dan regulasi
penanggulangan bencana di pusat dan daerah; penyusunan rencana
kontijensi pada kabupaten/kota yang berisiko tinggi sebagai panduan
kesiapsiagaan dan operasi tanggap darurat dalam menghadapi bencana.

2. Penurunan tingkat kerentanan terhadap bencana, melalui upaya antara


lain: mendorong dan menumbuhkan budaya sadar bencana serta
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kebencanaan;
meningkatkan sosialisasi dan diseminasi pengurangan risiko bencana
kepada masyarakat baik melalui media cetak, radio dan televisi;
menyediakan dan penyebarluasan informasi kebencanaan kepada
masyarakat; meningkatkan kerja sama internasional, mitra pembangunan,
Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dan dunia usaha dalam
- 229 -

penyelenggaraan penanggulangan bencana; meningkatkan kualitas hidup


masyarakat di daerah pasca bencana, melalui percepatan penyelesaian
rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah pasca bencana alam; memelihara dan
menata lingkungan di daerah rawan bencana alam; dan membangun serta
menumbuhkan kearifan lokal dalam membangun dan mitigasi bencana.

3. Peningkatan kapasitas pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat


dalam penanggulangan bencana, melalui: penguatan kapasitas
kelembagaan dan aparatur penang-gulangan bencana di pusat dan daerah;
penguatan tata kelola, transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan
penanggulangan bencana; penyediaan sistem peringatan dini bencana
kawasan risiko tinggi serta memastikan berfungsinya sistem peringatan
dini dengan baik; pengembangan dan pemanfaatan IPTEK dan pendidikan
untuk pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana; pelaksanaan
simulasi dan gladi kesiapsiagaan menghadapi bencana secara berkala dan
berkesinambungan di kawasan rawan bencana; penyediaan infrastruktur
mitigasi dan kesiapsiagaan (shelter/tempat evakuasi sementara, jalur
evakuasi dan rambu-rambu evakuasi) menghadapi bencana, yang
difokuskan pada kawasan rawan dan risiko tinggi bencana; pembangunan
dan pemberian perlindungan bagi prasarana vital yang diperlukan untuk
memastikan keberlangsungan pelayanan publik, kegiatan ekonomi
masyarakat, keamanan dan ketertiban pada situasi darurat dan pasca
bencana; pengembangan Desa Tangguh Bencana di kawasan risiko tinggi
bencana untuk mendukung Gerakan Desa Hebat; dan peningkatan
kapasitas manajemen dan pendistribusian logistik kebencanaan, melalui
pembangunan pusat-pusat logistik kebencanaan di masing-masing
wilayah pulau, yang dapat menjangkau wilayah pasca bencana yang
terpencil.

Lebih jauh lagi, khusus untuk perubahan iklim, terdapat sasaran dan
arah kebijakan dalam pembangunan lintas bidang yaitu:

1. Menurunnya emisi GRK untuk lima sektor prioritas: kehutanan dan lahan
gambut, pertanian, energi dan transportasi, industri dan limbah,
mendekati 26% pada tahun 2019.

2. Meningkatnya ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim,


khususnya terlaksananya langkah-langkah di 15 (lima belas) daerah
rentan, yang merupakan daerah percontohan pelaksanaan RAN-API.
- 230 -

Sedangkan arah kebijakan Pembangunan Perubahan Iklim, yakni

1. Memperkuat koordinasi, pelaksanaan, pemantauan, dan pelaporan


RAN/RAD-GRK, dengan kebijakan operasional: (i) meningkatkan upaya
mitigasi perubahan iklim untuk sektor utama, melalui pelaksanaan
kegiatan pertanian dan peternakan yang ramah lingkungan, pencegahan
penurunan dan peningkatan serapan karbon di bidang kehutanan,
pemanfaatan energi terbarukan, diversifikasi bahan bakar, efisiensi dan
konservasi energi, serta pengelolaan sampah domestik; (ii) meningkatkan
pelibatan sektor-sektor terkait baik di pusat maupun di daerah untuk
melaksanakan kegiatan penurunan emisi (RAN/RAD-GRK), dan
pengalokasian pendanaannya; (iii) meningkatkan kontribusi swasta dan
masyarakat dalam penurunan emisi GRK; (iv) mengembangkan insentif
fiskal dan pengelolaan pendanaan hibah untuk penanganan perubahan
iklim, termasuk melalui Lembaga Wali Amanah Perubahan Iklim (ICCTF);
dan (v) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
RAN/RAD-GRK.

2. Menerapkan Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN-API)


secara sinergis, terutama pelaksanaan upaya adaptasi di 15 daerah
percontohan, dengan kebijakan operasional: (i) mengarusutamakan RAN-
API ke dalam perencanaan pembangunan nasional dan daerah; (ii)
melaksanakan rencana aksi adaptasi perubahan iklim seperti yang
tercantum dalam RAN-API secara terkoordinasi antara K/L dan pemerintah
daerah serta antar daerah; (ii) mengembangkan indikator kerentanan dan
memperkuat proyeksi dan sistem informasi iklim dan cuaca; (iii) menyusun
kajian kerentanan dan meningkatkan ketahanan (resiliensi) pada sektor
yang sensitif serta pelaksanaan upaya adaptasi di daerah percontohan; (iv)
mensosialisasikan RAN-API kepada pemerintah daerah dan meningkatkan
kapasitas daerah dalam upaya adaptasi; dan (v) melaksanakan
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan adaptasi, khususnya di 15 daerah
percontohan.

Program Tujuan 13. Untuk program dan kegiatan yang dilaksanakan


oleh instansi pemerintah melalui alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN), telah dipetakan program dan kegiatan terkait berdasarkan
matriks bidang pembangunan, rencana strategis kementerian/lembaga
terkait, atau dokumen lain yang relevan. Pada TPB/SDGs dengan target
terkait penguatan kapasitas ketahanan dan adaptasi khususnya
- 231 -

ketersediaan dokumen strategi pengurangan risiko bencana (PRB) tingkat


nasional dan daerah maka program dan kegiatan utama untuk mencapai
indikator dimaksud adalah Program Penanggulangan Bencana melalui
kegiatan Pengurangan Risiko Bencana. Adapun instansi pelaksana program
dan kegiatan ini adalah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Sementara khusus untuk upaya mengurangi jumlah korban meninggal,
hilang dan terkena dampak bencana, program dan kegiatan utama untuk
mencapai indikator dimaksud adalah Program Penanggulangan Bencana
dengan BNPB melalui kegiatan Pengurangan Risiko Bencana.

Upaya pengintegrasian tindakan antisipasi perubahan iklim ke dalam


kebijakan, strategi, dan perencanaan nasional dilaporkan ke tingkat global
dalam dokumen Biennial Update Report (BUR) Indonesia dan dokumen
pelaporan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) tahunan. Adapun program
dan kegiatan utama untuk mencapai target dan indikator meliputi Program
Pengendalian Perubahan Iklim melalui kegiatan Inventarisasi Gas Rumah
Kaca serta Monitoring, Pelaporan, dan Verifikasi. Instansi pelaksana program
dan kegiatan ini adalah KLHK.

Untuk program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi


nonpemerintah melalui partisipasi pihak swasta/kalangan
bisnis/filantropi/komunitas/LSM, telah dipetakan program dan kegiatan
antara lain:

A. Target penguatan kapasitas ketahanan dan adaptasi terhadap bahaya


terkait perubahan iklim dan bencana alam antara lain meliputi:
1. Program Masjid Ramah Lingkungan melalui kegiatan Sosialisasi
menggerakkan masjid untuk melakukan program mitigasi dan adaptasi
perubahan iklim, inisiatif pelaksanaan oleh Majelis Ulama Indonesia
(MUI);
2. Program Role of Religious Places in Disaster Situation II, Indonesia
melalui kegiatan Membentuk tim siaga bencana di tingkat komunitas
berbasis rumah ibadah serta Program Respon Bencana di Wilayah
Indonesia melalui kegiatan Pembagian bahan makanan pokok kepada
korban bencana alam di Indonesia. Kedua program dan kegiatan ini
dilaksanakan oleh Islamic Relief Indonesia;
3. Program Mendukung Masyarakat Miskin dalam Menghadapi
Perubahan Iklim melalui kegiatan Fasilitasi penilaian Kota Tangguh
- 232 -

Bencana dan uji coba indikatornya dan kegiatan Pengusulan hasil


ujicoba indikator untuk Kota Berkelanjutan, serta Program Partners for
Resilience - Strategic Partnership melalui kegiatan Fasilitasi
penyusunan rencana penanggulangan bencana daerah dan kegiatan
Pengusulan hasil pembelajaran penyusunan rencana penanggulangan
bencana (PB) untuk perbaikan Panduan Penyusunan Rencana PB.
Program-program dan kegiatan-kegiatan diimaksud dilaksanakan oleh
Yayasan Karina;
B. Target pengintegrasian tindakan antisipasi perubahan iklim ke dalam
kebijakan, strategi dan perencanaan nasional:
1. Program Masjid Ramah Lingkungan melalui kegiatan Sosialisasi
menggerakkan masjid untuk melakukan program mitigasi dan
adaptasi perubahan iklim, inisiatif pelaksanaan oleh Majelis Ulama
Indonesia (MUI);
2. Program Green Management melalui kegiatan Green building, green
industry, green port, eco industry park. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT. Sucofindo;
3. Program Mendorong Inisiatif Jurisdiksional Untuk Hutan dan Iklim
melalui kegiatan Pembuatan kesepakatan pembangunan hijau di
Kalimantan Timur, yang dilaksanakan oleh TNC Indonesia;
4. Program Mendukung Masyarakat Miskin dalam Menghadapi
Perubahan Iklim melalui kegiatan-kegiatan i) Mendukung petani
sawah tadah hujan dalam beradaptasi dengan perubahan iklim, ii)
Mendukung petani garam dalam beradaptasi dengan perubahan iklim,
dan iii) Mendukung petani Ikan Gerapu dalam beradaptasi dengan
perubahan iklim. Kegiatan-kegiatan dalam program dimaksud
dilaksanakan oleh Islamic Relief Indonesia;
5. Program Nestlé Policy in Environmental Sustainability melalui kegiatan-
kegiatan i) Penurunan emisi gas rumah kaca di pabrik, ii) Penurunan
emisi gas rumah kaca di Pabrik Nestlé Panjang, Lampung, iii)
Penurunan emisi gas rumah kaca di Pabrik Nestlé Kejayan, Jawa
Timur, dan iv) Penurunan emisi gas rumah kaca di Pabrik Nestlé
Cikupa, Banten. Kegiatan-kegiatan dalam program dimaksud
dilaksanakan oleh PT Nestlé Indonesia.

Target Indikator Tujuan 13. Target pencapaian indikator Tujuan 13 bisa


dilihat pada tabel 20. Belum semua indikator TPB/SDGs Tujuan 13
- 233 -

tercantum pada tabel tersebut. Daftar indikator yang akan dikembangkan


dapat dilihat pada Matriks 3 dalam Buku Matriks RAN TPB/SDGs Pilar
Pembangunan Lingkungan. Adapun program dan kegiatan baik pemerintah
dan organisasi nonpemerintah secara rinci dapat dilihat pada Matriks 1 dan
2 Tujuan 13 dalam Buku Matriks RAN TPB/SDGs Pilar Pembangunan
Lingkungan.

Target Indikator Tujuan 13. Target pencapaian indikator Tujuan 13 bisa


dilihat pada tabel 20. Belum semua indikator TPB/SDGs Tujuan 13
tercantum pada tabel tersebut. Program dan kegiatan pemerintah Tujuan 13
tercantum dalam Anak Lampiran III Pilar Pembangunan Lingkungan Hidup -
Matriks 1. Program dan kegiatan organisasi nonpemerintah Tujuan 13
tercantum dalam Anak Lampiran III Pilar Pembangunan Lingkungan Hidup -
Matriks 2. Daftar indikator yang akan dikembangkan tercantum dalam Anak
Lampiran III Pilar Pembangunan Lingkungan Hidup - Matriks 3.
- 234 -

Tabel 20. Target Pencapaian Indikator Tujuan 13. Penanganan Perubahan Iklim.

Kode Baseline Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan
Indikator (2015) 2016 2017 2018 2019
Target 13.1 Memperkuat kapasitas ketahanan dan adaptasi terhadap bahaya terkait iklim dan bencana alam di semua negara.
Dokumen strategi
Badan Nasional
pengurangan risiko
13.1.1* Penanggulangan Dokumen 69 40 40 40 69
bencana (PRB) tingkat
Bencana (BNPB)
nasional dan daerah.
Jumlah korban meninggal,
hilang dan terkena dampak
13.1.2* DIBI BNPB Orang PM PM PM PM PM
bencana per 100.000
orang.
Target 13.2 Mengintegrasikan tindakan antisipasi perubahan iklim ke dalam kebijakan, strategi dan perencanaan nasional.
Dokumen Biennial Update Dokumen
13.2.1* RPJMN 2015-2019 1 2a - 3 -
Report (BUR) Indonesia. BUR ke-
Dokumen pelaporan
13.2.1.(a) penurunan emisi gas RPJMN 2015-2019 Dokumen 1 1a 1 1 1
rumah kaca (GRK).
Keterangan: “a” adalah data realisasi.
- 235 -

3.14. Tujuan 14 Ekosistem Lautan

Tujuan 14 TPB/SDGs adalah melestarikan dan memanfaatkan secara


berkelanjutan sumber daya kelautan dan samudera untuk pembangunan
berkelanjutan. Dalam rangka mencapai tujuan ekosistem lautan pada tahun
2030, ditetapkan 10 target yang diukur melalui 15 indikator. Target-target
tersebut terdiri dari tata ruang laut dan pengelolaan wilayah laut
berkelanjutan, penangkapan ikan dalam batasan biologis yang aman (MSY)
dan pemberantasan IUU fisihing, peningkatan kawasan konservasi perairan
dan pemanfaatan berkelanjutan, serta dukungan dan perlindungan nelayan
kecil. Upaya-Upaya yang dilakukan untuk mencapai target-target tersebut
dijabarkan pada kebijakan, program dan kegiatan yang akan dilakukan oleh
pemerintah maupun organisasi nonpemerintah.

Kebijakan Tujuan 14. Kebijakan pengelolaan ekosistem lautan yang


dilakukan pemerintah telah termuat dalam RPJMN 2015-2019 yang
merupakan bagian dari prioritas pembangunan nasional dalam mewujudkan
kemandirian ekonomi dengan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
Prioritas pembangunan nasional ini diwujudkan dalam bentuk agenda
pembangunan nasional terkait pengembangan ekonomi maritim dan kelautan.

Tujuan 14 Ekosistem Lautan merupakan bagian dari pembangunan


nasional bidang pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Dalam rangka pemeliharaan sumber daya sebagai aset pembangunan
nasional dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya kelautan untuk
pembangunan, serta peningkatan produksi dan kesejahteraan nelayan, arah
kebijakan pembangunan terkait pengelolaan Tujuan 14 – Ekosistem Lautan
difokuskan pada dua arah kebijakan utama, yaitu: (1) peningkatan tata kelola
laut, pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil serta pengembangan ekonomi
kelautan berkelanjutan; serta (2) peningkatan produksi dan nilai tambah
perikanan serta kesejahteraan nelayan/pembudidaya ikan/pengolah dan
pemasar hasil perikanan/petambak garam. Arah kebijakan tersebut,
dilaksanakan melalui upaya-upaya sebagai berikut:

1. Meningkatkan tata kelola sumber daya kelautan, termasuk upaya


penataan ruang laut dan harmonisasinya;

2. Meningkatkan konservasi, rehabilitasi dan peningkatan ketahanan


masyarakat terhadap bencana di pesisir dan laut, dengan strategi,
- 236 -

termasuk penambahan luasan kawasan konservasi perairan dan


penguatan kelembagaan serta efektivitas pengelolaannya;

3. Mengendalikan IUU fishing dan kegiatan yang merusak di laut;

4. Menguatkan peran SDM dan iptek kelautan serta budaya maritim.

5. Meningkatkan produktivitas, optimalisasi kapasitas dan kontinuitas


produksi perikanan, termasuk alokasi yang proporsional antara stok
sumber daya ikan, serta penyediaan dan pengembangan teknologi
penangkapan ikan yang efisien dan ramah lingkungan;

6. Mengelola perikanan berkelanjutan melalui pengelolaan sumber daya


ikan (SDI) berbasis WPP, pemberantasan IUU fishing, hingga pemanfaatan
potensi ZEE dan laut lepas (high seas);

7. Memperbaiki tata kelola perikanan, untuk terciptanya iklim yang kondusif


guna mewujudkan kinerja, efektivitas kerja sama kelembagaan dan
perbaikan tata kelola perikanan, yang dilakukan antara lain melalui
reformasi pengelolaan perikanan tangkap berbasis WPP;

8. Meningkatkan kesejahteraan nelayan, pembudidaya, petambak garam,


dan pengolah/pemasar produk ikan, antara lain melalui penyediaan
sumber permodalan dan pengembangan fasilitasi kredit yang murah,
mudah dan aksesibel, serta penyediaan dan penyaluran bantuan input
produksi.

Program Tujuan 14. Berdasarkan arah kebijakan yang selaras dengan


pencapaian Tujuan 14 TPB/SDGs, program yang akan dilaksanakan
kementerian/lembaga antara lain: (1) pengelolaan sumber daya laut, pesisir,
dan pulau-pulau kecil; (2) pengembangan dan pengelolaan perikanan
tangkap; (3) riset dan sumber daya manusia; (4) pengawasan pemanfaatan
sumber daya kelautan dan perikanan.

Target Indikator Tujuan 14. Target pencapaian indikator Tujuan 14 bisa


dilihat pada tabel 21. Belum semua indikator TPB/SDGs Tujuan 14
tercantum pada tabel tersebut. Program dan kegiatan pemerintah Tujuan 14
tercantum dalam Anak Lampiran III Pilar Pembangunan Lingkungan Hidup -
Matriks 1. Program dan kegiatan organisasi nonpemerintah Tujuan 14
tercantum dalam Anak Lampiran III Pilar Pembangunan Lingkungan Hidup -
Matriks 2. Daftar indikator yang akan dikembangkan tercantum dalam Anak
Lampiran III Pilar Pembangunan Lingkungan Hidup - Matriks 3.
- 237 -
- 238 -

Tabel 21. Target Pencapaian Indikator Tujuan 14. Ekosistem Lautan

Kode Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
Indikator 2016 2017 2018 2019
Target 14.2 Pada tahun 2020, mengelola dan melindungi ekosistem laut dan pesisir secara berkelanjutan untuk menghindari dampak buruk yang
signifikan, termasuk dengan memperkuat ketahanannya, dan melakukan restorasi untuk mewujudkan lautan yang sehat dan produktif.
Tersedianya kerangka kebijakan,
Kementerian Kelautan
14.2.1.(a) dan instrumen terkait penataan Dokumen (PP) - 1a - - -
dan Perikanan (KKP)
ruang laut nasional.
Terkelolanya 11 wilayah
Kementerian Kelautan
14.2.1.(b) pengelolaan perikanan (WPP) WPP 5 7a 9 10 11
dan Perikanan (KKP)
secara berkelanjutan.
Target 14.4 Pada tahun 2020, secara efektif mengatur pemanenan dan menghentikan penangkapan ikan yang berlebihan, penangkapan ikan ilegal dan praktek
penangkapan ikan yang merusak, serta melaksanakan rencana pengelolaan berbasis ilmu pengetahuan, untuk memulihkan persediaan ikan secara layak dalam
waktu yang paling singkat yang memungkinkan, setidaknya ke tingkat yang dapat memproduksi hasil maksimum yang berkelanjutan sesuai karakteristik
biologisnya.
Proporsi tangkapan jenis ikan
Kementerian Kelautan % (Target dibagi
14.4.1* yang berada dalam batasan 80 ≤80 ≤80 ≤80 ≤80
dan Perikanan (KKP) dengan MSY)
biologis yang aman.
Target 14.5 Pada tahun 2020, melestarikan setidaknya 10 persen dari wilayah pesisir dan laut, konsisten dengan hukum nasional dan internasional dan
berdasarkan informasi ilmiah terbaik yang tersedia.
Jumlah luas kawasan konservasi Kementerian Kelautan
14.5.1* Jt Ha 16,5 17,1a 17,9 18,8 20,0
perairan. dan Perikanan (KKP)
Target 14.6 Pada tahun 2020, melarang bentuk-bentuk subsidi perikanan tertentu yang berkontribusi terhadap kelebihan kapasitas dan penangkapan ikan
berlebihan, menghilangkan subsidi yang berkontribusi terhadap penangkapan ikan ilegal, yang tidak dilaporkan & tidak diatur dan menahan jenis subsidi
baru, dengan mengakui bahwa perlakuan khusus dan berbeda yang tepat dan efektif untuk negara berkembang & negara kurang berkembang harus menjadi
bagian integral dari negosiasi subsidi perikanan pada the World Trade Organization.
Persentase kepatuhan pelaku Kementerian Kelautan
14.6.1.(a) % 66 73a 76 81 87
usaha. dan Perikanan (KKP)
Target 14.b Menyediakan akses untuk nelayan skala kecil (small-scale artisanal fishers) terhadap sumber daya laut dan pasar.
- 239 -

Kode Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
Indikator 2016 2017 2018 2019
Ketersediaan kerangka hukum/
regulasi/ kebijakan/
Kementerian Kelautan
14.b.1* kelembagaan yang mengakui dan Regulasi /Kebijakan - 2a 3 3 3
dan Perikanan (KKP)
melindungi hak akses untuk
perikanan skala kecil.
Jumlah provinsi dengan
Kementerian Kelautan
14.b.1.(a) peningkatan akses pendanaan lokasi 34 34a 34 34 34
dan Perikanan (KKP)
usaha nelayan.
Kementerian Kelautan
14.b.1.(b) Jumlah nelayan yang terlindungi. orang 20,000 22.500a 25.000 27.500 28.000
dan Perikanan (KKP)
Target 14.c Meningkatkan pelestarian dan pemanfaatan berkelanjutan lautan dan sumber dayanya dengan menerapkan hukum internasional yang tercermin
dalam the United Nations Convention on the Law of the Sea, yang menyediakan kerangka hukum untuk pelestarian dan pemanfaatan berkelanjutan lautan dan
sumber dayanya, seperti yang tercantum dalam ayat 158 dari “The future we want”.
Tersedianya kerangka kebijakan
dan instrumen terkait
Kementerian Kelautan
14.c.1* pelaksanaan UNCLOS (the United Dokumen Ratifikasi 1 (1985) - - - -
dan Perikanan (KKP)
Nations Convention on the Law of
the Sea).
Keterangan: “a” adalah data realisasi
- 240 -

3.15. Tujuan 15 Ekosistem Daratan

Tujuan 15 TPB/SDGs adalah melindungi, merestorasi dan


meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan eksosistem daratan, mengelola
hutan secara lestari, menghentikan penggurunan, memulihkan degradasi
lahan, serta menghentikan kehilangan keanekargaman hayati. Dalam rangka
mencapai tujuan ekosistem daratan pada tahun 2030, ditetapkan 12 target
yang diukur melalui 25 indikator. Target-target tersebut terdiri dari tata
kelola kehutanan, konservasi dan keanekaragaman hayati, melestarikan dan
memanfaatkan nilai ekonomi hayati, penegakan hukum bidang lingkungan
hidup, karantina hewan dan tumbuhan, serta keamanan hayati hewan dan
nabati. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai target-target tersebut
dijabarkan pada kebijakan, program dan kegiatan yang akan dilakukan oleh
pemerintah maupun nonpemerintah.

Kebijakan Tujuan 15. Kebijakan pelestarian dan pemanfaatan


berkelanjutan ekosistem daratan yang tercantum dalam RPJMN 2015-2019
terdiri dari kebijakan tata kelola hutan, peningkatan konservasi dan
keanekaragaman hayati, pelestarian dan pemanfaatan nilai ekonomi kehati,
serta penegakan hukum bidang lingkungan hidup.

Tata Kelola Kehutanan. Tata kelola hutan yang baik (good forest
governance) menjadi prinsip dalam pengelolaan sumber daya hutan
berkelanjutan. Untuk menuju hal tersebut, arah kebijakan sektor kehutanan
adalah mempercepat kepastian status hukum kawasan hutan melalui
inventarisasi sumber daya hutan, penyelesaian tata batas kawasan dan tata
batas fungsi kawasan hutan dengan melibatkan semua pemangku
kepentingan, percepatan penyelesaian pemetaan dan penetapan seluruh
kawasan hutan, pembentukan dan operasionalisasi KPH, meningkatkan
keterbukaan data dan informasi sumber daya hutan, dan mempermudah
perizinan dalam melakukan investasi di sektor kehutanan.

Kerangka regulasi yang diperlukan, yaitu:

1. Perbaikan tata kelola hutan mengindikasikan pcrlunya revisi PP No.


6/2007 jo. PP No. 3/2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana
Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan, PP No. 44/2004 tentang
Perencanaan Kehutanan, Permenhut No. P.44/Menhut-II/2012 jo.
Permenhut P.62/Menhut-II/2013 tentang Pengukuhan Kawasan Hutan,
- 241 -

Permenhut No. P.36/Menhut-1I/2010 tentang Tim Terpadu dalam rangka


Penelitian Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan, Permenhut
No. P.34/Menhut-II/2010 jo. PermenLHK No. P.16/MenLHK-II/2015
tentang Tata Cara Perubahan Fungsi Kawasan Hutan dan Permenhut No.
P.32/Menhut-II/2010 jo. Permenhut No. P.XX/Menhut-II/2012 tentang
Tukar Menukar Kawasan Hutan.
2. Revisi PP No. 38/2007 tentang Pembagian Wewenang Pusat-Daerah Bidang
Kehutanan perlu dilakukan untuk meningkatkan tanggung jawab
pemerintah daerah terhadap pengelolaan sumber daya hutan dalam
rangka pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesejahteraan masyarakat
dan pelestarian lingkungan.
3. Tindak lanjut UU No. 18/2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan
Perusakan Hutan terkait dengan lembaga dan pengangkatan hakim
perkara.
4. PP No. 104/2015 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi
Kawasan Hutan sebagai pengganti PP No. 10/2010; serta PP No. 105/2015
tentang Perubahan Kedua Atas Pcraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan, sebagai tindak lanjut UU No.
41/1999 tcntang Kehutanan dalam rangka pembenahan peraturan
penggunaan kawasan hutan.

Peningkatan Konservasi dan Keanekaragaman Hayati. Untuk mencapai


sasaran pengelolaan kawasan hutan konservasi yang telah ditetapkan selama
2015-2019, arah kebijakan yang ditetapkan adalah memberikan kewenangan
dan keleluasan bagi pengelola kawasan hutan konservasi di tingkat tapak
untuk melindungi, meningkatkan kualitas habitat, mengawetkan spesies
serta sumber daya genetik dan mendorong terselenggaranya pemanfaatan
jasa lingkungan sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi
masyarakat sekitar dan di dalam kawasan hutan konservasi.

Beberapa kerangka regulasi yang diperlukan, yaitu:

1. Revisi terhadap UU No.5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam


Hayati dan Ekosistem.
2. Turunan regulasi yang mengatur tentang jasa lingkungan dari hutan dan
kawasan konservasi pada khususnya.
3. Sinkronisasi antara peraturan mengenai kehutanan dan minerba dalam
pemanfaatan panas bumi di kawasan konservasi (Revisi PP No. 28/2011
Tentang Pengelolaan KSA dan KPA sebagai turunan UU No. 2/1990).
- 242 -

4. Peraturan turunan dari Protocol Cartagena yang mengatur perlindungan


dari keanekaragaman hayati meliputi perpindahan lintas batas,
persinggahan, penanganan dan pemanfaatan semua Organisme Hasil
Modifikasi Genetik yang dapat mengakibatkan kerugian terhadap
konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan keanekaragaman hayati.

Melestarikan dan Memanfaatkan Nilai Ekonomi Kehati. Kerangka


regulasi yang diperlukan: dalam mendukung upaya peningkatan kualitas
lingkungan hidup, pengembangan pola produksi dan konsumsi
berkelanjutan serta pelestarian dan pemanfaatan keekonomian kehati, yaitu:
percepatan penyelesaian dan pengesahan Rancangan Undang-undang
mengenai Pengelolaan Sumber Daya Genetik, sebagai tindak lanjut dan upaya
koordinasi penerapan ratifikasi Protokol Nagoya (2010) dan Convention on
Biological Diversity (CBD) di Indonesia.

Penegakan Hukum Bidang Lingkungan Hidup. Penegakan hukum


dipengaruhi oleh lima faktor, yaitu: (1) faktor hukumnya sendiri, (2) faktor
penegak hukum, yakni pihak-pihak yang membentuk maupun menerapkan
hukum, (3) faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum,
(4) faktor masyarakat, yakni lingkungan dimana hukum tersebut berlaku
atau diterapkan, (5) faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta, dan
rasa yang didasarkan pada karsa manusia didalam pergaulan hidup. Kelima
faktor tersebut, saling terkait, oleh karena itu merupakan esensi dari
penegakan hukum dan juga merupakan faktor tolak ukur dari efektivitas
penegakan hukum. Undang-Undang No.32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mengungkapkan bahwa
penyelesaian sengketa lingkungan dapat dilakukan melalui pengadilan dan
di luar pengadilan. Gugatan melalui pengadilan dapat dilakukan apabila
upaya penyelesaian sengketa di luar pengadilan yang telah dipilih dinyatakan
tidak berhasil oleh salah satu atau para pihak yang bersengketa. Penegakan
hukum pidana merupakan salah satu pilar penting dalam kegiatan
penegakan hukum setelah sanksi administrasi, dan penegakan hukum
perdata.

Program Tujuan 15. Berdasarkan arah kebijakan yang selaras dengan


pencapaian Tujuan 15 TPB/SDGs, program yang akan dilaksanakan
kementerian/lembaga antara lain: (1) pengendalian pencemaran dan
kerusakan lingkungan; (2) konservasi sumber daya alam dan ekosistem; (3)
- 243 -

pengelolaan hutan produksi lestari dan usaha kehutanan; (4) pengendalian


DAS dan hutan lindung; (5) pengelolaan hutan produksi lestari dan usaha
kehutanan; (6) peningkatan kualitas perkarantinaan pertanian dan
pengawasan keamanan hayati; (7) penegakan hukum lingkungan hidup dan
kehutanan.

Target Indikator Tujuan 15. Target pencapaian indikator Tujuan 15 bisa


dilihat pada tabel 20. Belum semua indikator TPB/SDGs Tujuan 15
tercantum pada tabel tersebut. Program dan kegiatan pemerintah Tujuan 15
tercantum dalam Anak Lampiran III Pilar Pembangunan Lingkungan Hidup -
Matriks 1. Program dan kegiatan organisasi nonpemerintah Tujuan 15
tercantum dalam Anak Lampiran III Pilar Pembangunan Lingkungan Hidup -
Matriks 2. Daftar indikator yang akan dikembangkan tercantum dalam Anak
Lampiran III Pilar Pembangunan Lingkungan Hidup - Matriks 3.
- 244 -

Tabel 22. Target Pencapaian Indikator Tujuan 15. Ekosistem Daratan.

Kode Baseline Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan
Indikator (2015) 2016 2017 2018 2019
Target 15.1 Pada tahun 2020, menjamin pelestarian, restorasi dan pemanfaatan berkelanjutan dari ekosistem daratan dan perairan darat serta jasa
lingkungannya, khususnya ekosistem hutan, lahan basah, pegunungan dan lahan kering, sejalan dengan kewajiban berdasarkan perjanjian internasional.
Proporsi tutupan hutan Kementerian Lingkungan
15.1.1.(a). terhadap luas lahan Hidup dan Kehutanan % 50,6 50,7 50,6 50,6 50,6
keseluruhan. (KLHK)
Target 15.2 Pada tahun 2020, meningkatkan pelaksanaan pengelolaan semua jenis hutan secara berkelanjutan, menghentikan deforestasi, merestorasi hutan
yang terdegradasi dan meningkatkan secara signifikan forestasi dan reforestasi secara global.
Luas kawasan konservasi
Kementerian Lingkungan
terdegradasi yang
15.2.1.(a). Hidup dan Kehutanan Hektar 10,000 40,000 60,000 80,000 100,000
dipulihkan kondisi
(KLHK)
ekosistemnya.
Luas usaha pemanfaatan Kementerian Lingkungan
15.2.1.(b). hasil hutan kayu restorasi Hidup dan Kehutanan Ha 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000
ekosistem. (KLHK)
Jumlah kawasan
Kementerian Lingkungan
konservasi yang
15.2.1.(c). Hidup dan Kehutanan KPA 20 100 150 200 260
memperoleh nilai indeks
(KLHK)
METT minimal 70%.
Kementerian Lingkungan KPHK 20 30 50 80 100
Jumlah Kesatuan
15.2.1.(d). Hidup dan Kehutanan KPHL 40 80 120 160 182
Pengelolaan Hutan.
(KLHK) KPHP 40 147 212 269 347
Target 15.3 Pada tahun 2020, menghentikan penggurunan, memulihkan lahan dan tanah kritis, termasuk lahan yang terkena penggurunan, kekeringan dan
banjir, dan berusaha mencapai dunia yang bebas dari lahan terdegradasi.
Proporsi luas lahan kritis Kementerian Lingkungan
15.3.1.(a). yang direhabilitasi terhadap Hidup dan Kehutanan Ha 1,250,000 2,500,000 3,750,000 5,000,000 5,500,000
luas lahan keseluruhan. (KLHK)
- 245 -

Kode Baseline Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan
Indikator (2015) 2016 2017 2018 2019

Target 15.5 Melakukan tindakan cepat dan signifikan untuk mengurangi degradasi habitat alami, menghentikan kehilangan keanekaragaman hayati, dan,
pada tahun 2020, melindungi dan mencegah lenyapnya spesies yang terancam punah.
Persentase populasi 25 jenis Kementerian Lingkungan
15.5.1*. satwa terancam punah Hidup dan Kehutanan % 2 4 6 8 10
prioritas. (KLHK)
Target 15.6 Meningkatkan pembagian keuntungan yang adil dan merata dari pemanfaatan sumber daya genetik, dan meningkatkan akses yang tepat
terhadap sumber daya tersebut, sesuai kesepakatan internasional.
Tersedianya kerangka
legislasi, administrasi dan PIC 1 3 5 7 10
Kementerian Lingkungan
kebijakan untuk
15.6.1*. Hidup dan Kehutanan
memastikan pembagian
(KLHK) Unit 1 1 1 1 1
keuntungan yang adil dan
merata.
Target 15.7 Melakukan tindakan cepat untuk mengakhiri perburuan dan perdagangan jenis flora dan fauna yang dilindungi serta mengatasi permintaan dan
pasokan produk hidupan liar secara ilegal.
Persentase penyelesaian
tindak pidana lingkungan Kementerian Lingkungan
15.7.1.(a). hidup sampai dengan P21 Hidup dan Kehutanan % 75 75 75 75 75
dari jumlah kasus yang (KLHK)
terjadi.
Jumlah penambahan
spesies satwa liar dan Kementerian Lingkungan
15.7.1.(b). tumbuhan alam yang Hidup dan Kehutanan Spesies 2 4 6 8 10
dikembangbiakan pada (KLHK)
lembaga konservasi.
Target 15.8 Pada tahun 2020, memperkenalkan langkah-langkah untuk mencegah masuknya dan secara signifikan mengurangi dampak dari jenis asing invasif
pada ekosistem darat dan air, serta mengendalikan atau memberantas jenis asing invasif prioritas.
Rumusan kebijakan dan Dokumen
15.8.1.(a). rekomendasi karantina Kementerian Pertanian Karantina 3 3 3 3 3
hewan dan tumbuhan, Hewan
- 246 -

Kode Baseline Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan
Indikator (2015) 2016 2017 2018 2019
serta keamanan hayati Dokumen
hewani dan nabati. Karantina 3 3 3 3 3
Tumbuhan
Target 15.9 Pada tahun 2020, mengitegrasikan nilai-nilai ekosistem dan keanekaragaman hayati kedalam perencanaan nasional dan daerah, proses
pembangunan, strategi dan penganggaran pengurangan kemiskinan.
Dokumen rencana Kementerian Lingkungan
15.9.1.(a). pemanfaatan Hidup dan Kehutanan Dokumen 3 2 2 2 2
keanekaragaman hayati. (KLHK)
15.c Meningkatkan dukungan global dalam upaya memerangi perburuan dan perdagangan jenis yang dilindungi, termasuk dengan meningkatkan kapasitas
masyarakat lokal mengejar peluang mata pencaharian yang berkelanjutan.
Persentase penyelesaian
tindak pidana lingkungan Kementerian Lingkungan
15.c.1.(a). hidup sampai dengan P21 Hidup dan Kehutanan % 75 75 75 75 75
dari jumlah kasus yang (KLHK)
terjadi.
- 247 -

3.16. Tujuan 16 Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang


Tangguh

Tujuan 16 merupakan tujuan yang menjadi prasyarat utama dalam


pencapaian seluruh tujuan dalam Pembangunan Berkelanjutan. Tujuan 16
berupaya menguatkan masyarakat yang inklusif dan damai (Peace),
terwujudnya penegakan keadilan (Justice) dengan menyediakan akses
keadilan untuk semua, serta membangun institusi yang tangguh (Strong
institutions). Tujuan 16 memiliki 12 (dua belas) target dengan 34 indikator
TPB/SDGs yang ingin dicapai pada tahun 2030.

Target yang akan dicapai adalah mengurangi tindak kekerasan yang


berakibat kematian serta meningkatkan upaya perlindungan terhadap anak
dan perempuan dari tindakan kekerasan, penegakan hukum, pemberian
bantuan hukum bagi masyarakat miskin serta terwujudnya akses pada
keadilan melalui pemenuhan hak warga negara atas kepemilikan akta
kelahiran. Lembaga yang efektif, akuntabel dan inklusif merupakan modal
utama tercapainya pembangunan yang merata. Target yang akan dicapai
dilaksanakan melalui pencegahan korupsi, peningkatan akuntabilitas
lembaga pemerintahan serta pelayanan kepada publik, dan menjaga iklim
demokrasi. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai target-target
tersebut dijabarkan pada kebijakan Tujuan 16.

Kebijakan Tujuan 16. Tujuan 16 difokuskan pada tiga sasaran utama


berikut: (1) secara signifikan mengurangi segala bentuk kekerasan dan angka
kematian terkait pembunuhan; (2) menggalakkan negara berdasarkan
hukum di tingkat nasional dan internasional dan menjamin akses yang sama
terhadap keadilan bagi semua; dan (3) mengembangkan lembaga yang efektif,
akuntabel, dan transparan di semua tingkatan.

Dalam rangka untuk mencapai ketiga sasaran utama dari Tujuan 16


arah kebijakan berdasarkan RPJMN 2015-2019 yang selaras adalah:

Pertama, arah kebijakan untuk mengurangi segala bentuk kekerasan


dan angka kematian meliputi: (1) meningkatkan akses semua anak terhadap
pelayanan yang berkualitas dan mendukung tumbuh kembang dan
kelangsungan hidup; (2) menguatkan sistem perlindungan anak yang
mencakup pencegahan, penanganan, dan rehabilitasi anak korban tindak
- 248 -

kekerasan, eksploitasi, penelantaran, dan perlakuan salah lainnya; (3)


meningkatkan efektivitas kelembagaan perlindungan anak; dan (4)
meningkatkan kualitas penegakan hukum, melalui peningkatan keterpaduan
dalam sistem peradilan pidana dan pelaksanaan sistem peradilan anak.

Kedua, arah kebijakan terkait jaminan kesamaan akses pada keadilan


adalah penghormatan, perlindungan dan pemenuhan HAM melalui
penegakan HAM, optimalisasi bantuan hukum dan layanan peradilan bagi
masyarakat, penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak, dan
pendidikan HAM.

Ketiga, arah kebijakan untuk mengembangkan lembaga yang efektif,


akuntabel, dan transparan di semua tingkat, meliputi: (1) peningkatan
efektifitas pencegahan dan pemberantasan korupsi yang efektif, melalui
efektifitas implementasi kebijakan anti-korupsi yang fokus kepada upaya
pencegahan korupsi; (2) penerapan pengawasan yang independen,
professional dan sinergis; (3) peningkatan kualitas pelaksanaan dan integrasi
antara sistem akuntabilitas kinerja dan keuangan; (4) peningkatan proses
yang adil melalui transparansi dan profesionalisme dalam pengadaan barang
dan jasa; (5) penguatan agenda Reformasi Birokrasi Nasional dan
peningkatan kualitas implementasinya; (6) penerapan sistem manajemen
kinerja nasinoal yang efektif; (7) penguatan kelembagaan dan manajemen
pelayanan; (8) meningkatkan peran kelembagaan demokrasi dan mendorong
kemitraan lebih kuat antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil; (9)
membangun keterbukaan infomasi publik dan komunikasi publik; (10)
mendorong masyarakat untuk dapat mengakses informasi publik dan
memanfaatkannya; serta (11) menguatkan iklim kondusif bagi
berkembangnya demokrasi yang beradab, memelihara perdamaian dan
meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan.

Program Tujuan 16. Berdasarkan arah kebijakan yang selaras dengan


pencapaian Tujuan 16 TPB/SDGs, program yang terkait dengan mengurangi
segala bentuk kekerasan dan angka kematian dimanapun yang akan
dilaksanakan kementerian/lembaga antara lain: (1) pemeliharaan keamanan
dan ketertiban masyarakat; (2) perlindungan anak; (3) penanganan kekerasan
terhadap perempuan.

Upaya menggalakkan negara berdasarkan hukum dan akses yang sama


terhadap keadilan bagi semua, beberapa program yang akan dilaksanakan
- 249 -

ialah: (1) program pembinaan hukum nasional; (2) program peningkatan


manajemen peradilan agama; (3) program peningkatan manajemen peradilan
umum; (4) program penataan administrasi kependudukan dan pencatatan
sipil; serta (5) program peningkatan pemajuan dan penegakan HAM.

Program untuk mengembangkan lembaga yang efektif, akuntabel, dan


transparan di semua tingkat, yang akan dilaksanakan yaitu: (1) program
pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembangunan
nasional serta pembinaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern
pemerintah; (2) program pendayagunaan aparatur negara dan reformasi
birokrasi; (3) program pengembangan sistem pengadaan barang/jasa
pemerintah; (4) program bina otonomi daerah; (5) program pengawasan
pelayanan publik; (6) program bina pembangunan daerah; (7) program
pembinaan politik dan pemberdayaan pemerintah umum; (8) program
penguatan kelembagaan demoktasi dan perbaikan proses politik; (9) progam
pengawasan penyelenggaraan pemilu; (10) program peningkatan koordinasi
bidang politik, hukum dan keamanan; (11) program perluasan pelayanan
dasar; (12) program pemberantasan tindak pidana korupsi;

Adapun program-program terkait yang dilakukan oleh berbagai


organisasi nonpemerintah dapat berkontribusi untuk mencapai tujuan 16,
beberapa diantaranya adalah: (1) program membangun kesadaran dan
komitmen untuk penghapusan kekerasan terhadap perempuan melalui
media elektronik dan cetak berbasis ormas dan pondok pesantren; (2)
program penguatan dukungan masyarakat sipil dan partisipasi anak untuk
menegakkan kewajiban negara dalam pemenuhan hak-hak anak dari resiko
migran, eksploitasi dan perdagangan anak; (3) program menggalakkan negara
berdasarkan hukum dan menjamin akses yang sama terhadap keadilan bagi
semua; (4) program pijakan kokoh menuju akses dan kendali bagi
pemenuhan hak-hak asasi korban & pejuang terkait pelanggaran HAM; dan
(5) sosialisasi program-program unggul pemerintah terhadap layanan publik.

Target Indikator Tujuan 16. Target pencapaian indikator Tujuan 16 bisa


dilihat pada tabel 23. Belum semua indikator TPB/SDGs Tujuan 16
tercantum pada tabel tersebut. Program dan kegiatan pemerintah Tujuan 16
tercantum dalam Anak Lampiran IV Pilar Pembangunan Hukum dan Tata
Kelola - Matriks 1. Program dan kegiatan organisasi nonpemerintah Tujuan
16 tercantum dalam Anak Lampiran IV Pilar Pembangunan Hukum dan Tata
- 250 -

Kelola - Matriks 2. Daftar indikator yang akan dikembangkan tercantum


dalam Anak Lampiran IV Pilar Pembangunan Hukum dan Tata Kelola -
Matriks 3.
- 251 -

Tabel 23. Target Pencapaian Indikator Tujuan 16 Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh

Kode Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
Indikator 2016 2017 2018 2019
Target 16.1 Secara signifikan mengurangi segala bentuk kekerasan dan terkait angka kematian dimanapun.
Jumlah kasus kejahatan BPS: Biro
16.1.1.(a) pembunuhan pada satu tahun Pengendalian Operasi, Kasus 1491 PM PM PM PM
terakhir. Mabes Polri
Kematian/
Kematian disebabkan konflik
16.1.2.(a) SOPS Polri 100.000 18 PM PM PM PM
per 100.000 penduduk.
Penduduk
Proporsi penduduk yang
menjadi korban kejahatan Statistik Kriminal
16.1.3.(a) Persentase 1,04 0,6 PM PM PM
kekerasan dalam 12 bulan (BPS)
terakhir.
Proporsi penduduk yang
merasa aman berjalan Susenas Model
16.1.4* Persentase 73,57 (2014) PM PM PM PM
sendirian di area tempat Hansos (BPS)
tinggalnya.
Target 16.2 Menghentikan perlakuan kejam, eksploitasi, perdagangan, dan segala bentuk kekerasan dan penyiksaan terhadap anak.
Proporsi rumah tangga yang
memiliki anak umur 1-17
54,98 (2014)
tahun yang mengalami
16.2.1.(a) BPS Persentase (Anak umur 1- PM PM PM PM
hukuman fisik dan/atau agresi
14 tahun)
psikologis dari pengasuh dalam
setahun terakhir.
Kementerian Anak laki-laki:
Prevalensi kekerasan terhadap
Pemberdayaan 38,62; Anak
16.2.1.(b) anak laki-laki dan anak Persentase Menurun Menurun Menurun Menurun
Perempuan dan perempuan:
perempuan.
Perlindungan Anak 20,48 (2013)
Proporsi perempuan dan laki- Kementerian Sosial, Perempuan:
16.2.3.(a) laki muda umur 18-24 tahun KPPPA, BPS, Persentase 6,28 dan Laki- Menurun Menurun Menurun Menurun
yang mengalami kekerasan BAPPENAS Laki: 6,37
- 252 -

Kode Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
Indikator 2016 2017 2018 2019
seksual sebelum umur 18
tahun.

Target 16.3 Menggalakkan negara berdasarkan hukum di tingkat nasional dan internasional dan menjamin akses yang sama terhadap keadilan bagi semua.
Proporsi korban kekerasan Robinops
16.3.1.(a) dalam 12 bulan terakhir yang SOPS Persentase 43,58 (BPS) PM PM PM PM
melaporkan kepada polisi. PPA
Jumlah orang atau kelompok litigasi
litigasi 8.005a; litigasi 6.365; litigasi 6.375;
masyarakat miskin yang BPHN (Kementerian ligasi 3.450; 3.021;
16.3.1.(b) Orang nonlitigasi nonlitigasi nonlitigasi
memperoleh bantuan hukum hukum dan HAM) nonlitigasi 259 nonlitigasi
1.188a 7.245 7.250
litigasi dan non litigasi. 3.645
sidang di
sidang di luar sidang di luar sidang di luar
sidang di luar luar gedung
gedung gedung gedung
gedung pengadilan
Jumlah pelayanan peradilan pengadilan pengadilan pengadilan
pengadilan dan 55.665;
bagi masyarakat miskin melalui 111.611a; 113.702a; dan
Pos layanan pembebasan
sidang di luar gedung Badilag, Badilum dan pembebasan pembebasan pembebasan
16.3.1.(c) Perkara hukum biaya
pengadilan; pembebasan biaya Badimiltun MA biaya perkara biaya perkara biaya perkara
119.175; perkara
perkara; dan Pos Layanan 139.599a; pos 114.080a; Pos 945; Pos
pembebasan 3.200; Pos
Hukum. layanan layanan layanan
biaya perkara layanan
hukum hukum hukum
114.122 hukum
197.137a 158.610a 24.171
96.500
Proporsi tahanan yang melebihi Ditjen
16.3.2. (a) masa penahanan terhadap Pemasyarakatan Persentase 2,6 2,9a 3,1a Menurun Menurun
seluruh jumlah tahanan. (Kemenkumham)
Target 16.5 Secara substansial mengurangi korupsi dan penyuapan dalam segala bentuknya.

Indeks Perilaku Anti Korupsi


16.5.1.(a) BPS Indeks 3,59 - 3,71a - 4
(IPAK).

Target 16.6 Mengembangkan lembaga yang efektif, akuntabel, dan transparan di semua tingkat.

Proporsi pengeluaran utama PM PM


Kementerian
16.6.1* pemerintah terhadap anggaran Persentase 91,05* 89,5 PM
Keuangan
yang disetujui.
- 253 -

Kode Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
Indikator 2016 2017 2018 2019

Persentase peningkatan Opini


K/L : 84a K/L : 87 K/L : 91 K/L : 95
Wajar Tanpa Pengecualian K/L : 65
Provinsi : 91a Provinsi : 73 Provinsi : 78 Provinsi : 85
(WTP) atas Laporan Keuangan Badan Pemeriksa Provinsi : 85
16.6.1.(a) Persentase Kabupaten : Kabupaten : Kabupaten : Kabupaten :
Kementerian/ Lembaga dan Keuangan Kabupaten : 54
66a 48 54 60
Pemerintah Daerah Kota : 65
Kota : 77a Kota : 56 Kota : 61 Kota : 65
(Provinsi/Kabupaten/Kota)

Persentase peningkatan Sistem


K/L : 85.37a
Akuntabilitas Kinerja K/L : 76.62 K/L : 75 K/L : 85
Provinsi : K/L : 80
Pemerintah (SAKIP) Provinsi : 50 Provinsi : 57 Provinsi : 75
16.6.1.(b) KemenPAN RB Persentase 64.71a Provinsi : 66
Kementerian/Lembaga dan Kab/Kota : Kab/Kota : Kab/Kota :
Kab/Kota : Kab/Kota : 40
Pemerintah Daerah (Provinsi/ 8.60 30.5 50
14.53a
Kabupaten/Kota).
Lembaga Kebijakan
Persentase penggunaan E-
Pengadaan
16.6.1.(c) procurement terhadap belanja Persentase 27.20 39.31a 60 70 80
Barang/Jasa
pengadaan.
Pemerintah
Persentase instansi pemerintah
K/L : 92.68a
yang memiliki nilai Indeks K/L : 86.84 K/L : 75
Provinsi : K/L : 64 K/L : 69
Reformasi Birokrasi Baik Provinsi : 8.82 Provinsi : 60
16.6.1.(d) KemenPAN RB Persentase 38.24a Provinsi : 40 Provinsi : 50
Kementerian/Lembaga dan Kab/Kota : Kab/Kota :
Kab/Kota : Kab/Kota : 25 Kab/Kota : 35
Pemerintah Daerah (Provinsi/ 9.60 45
37.29a
Kabupaten/Kota).
Kementerian : Kementerian : Kementerian
Kementerian : 44a Kementerian : 78 : 100
Persentase Kepatuhan
27.27 Lembaga : 58 Lembaga : Lembaga :
pelaksanaan UU Pelayanan
Lembaga : 20 66.67a Lembaga : 55 77.5 100
16.6.2.(a) Publik Kementerian/Lembaga Ombudsman RI Persentase
Provinsi : 9 Provinsi : Provinsi : 54.5 Provinsi : Provinsi :
dan Pemerintah Daerah
Kab/Kota : 39.39a Kab/Kota : 77.25 100
(Provinsi/ Kabupaten/Kota).
5.26 Kab/Kota : 30.5 Kab/Kota : Kab/Kota :
22.14a 45.24 60
Target 16.7 Menjamin pengambilan keputusan yang responsif, inklusif, partisipatif dan representatif di setiap tingkatan.
Persentase keterwakilan 16,6 DPR RI
perempuan di Dewan (2014)
16.7.1.(a) Perwakilan Rakyat (DPR) dan KPU Persentase 16 DPRD Tidak ada target tahunan. Perhitungan per 5 tahun (Pemilu)
Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi (2014)
Daerah (DPRD). 14 DPRD
- 254 -

Kode Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
Indikator 2016 2017 2018 2019
Kab/Kota
(2014)

Persentase keterwakilan
Eselon I =
perempuan sebagai
20,66 dan
16.7.1.(b) pengambilan keputusan di BKN; Sakernas BPS Persentase Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
Eselon II =
lembaga eksekutif (Eselon I dan
16,39 (2014)
II).
BPS dan Kemenko
16.7.2.(a) Indeks Lembaga Demokrasi. Indeks 66,87 62,05a 77 78 79
Polhukam
BPS dan Kemenko
16.7.2.(b) Indeks Kebebasan Sipil. Indeks 80,30 76,45a 85 86 87
Polhukam
BPS dan Kemenko
16.7.2.(c) Indeks Hak-hak Politik. Indeks 70,63 70.11a 66 67 68
Polhukam
Target 16.9 Pada tahun 2030, memberikan identitas yang syah bagi semua, termasuk pencatatan kelahiran.
Proporsi anak umur di bawah 5
tahun yang kelahirannya
16.9.1* dicatat oleh lembaga Susenas (BPS) Persen 74,27a 74,5a 75.41a NA NA
pencatatan sipil, menurut
umur.
Persentase kepemilikan akta
Basis Data Terpadu 77,4
16.9.1.(a) lahir untuk penduduk 40% Persen NA NA NA NA
(Kementerian Sosial) (RPJMN)
berpendapatan bawah.
Persentase anak yang memiliki
16.9.1.(b) Susenas (BPS) Persen 79,92 81,68a 83,33a 82 85
akta kelahiran.
Target 16.10 Menjamin akses publik terhadap informasi dan melindungi kebebasan mendasar, sesuai dengan peraturan nasional dan kesepakatan internasional.
Komnas HAM :
Komnas HAM
Jumlah penanganan Komnas HAM; Ditjen 4.295
Berkas Komnas HAM : : 2.176a
16.10.1.(a) pengaduan pelanggaran Hak HAM (Kemenkum Kemenkumham 7.000 7.000
Pengaduan 3.751a Kemenkumha
Asasi Manusia (HAM). HAM) :
m : 780a
658
Jumlah penanganan
16.10.1.(b) pengaduan pelanggaran Hak Komnas Perempuan Persentase 88,75 90,78a 80,7a 90 90
Asasi Manusia (HAM)
- 255 -

Kode Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
Indikator 2016 2017 2018 2019
perempuan terutama kekerasan
terhadap perempuan.

Jumlah negara yang


World Bank, UNESCO,
mengadopsi dan melaksanakan
UNDP, Akademisi dan
16.10.2* konstitusi, statutori dan/atau Negara 1 1a 1 1 1
Institusi Riset, Komisi
jaminan kebijakan untuk akses
Informasi Pusat
publik pada informasi.
Tersedianya Badan Publik yang
menjalankan kewajiban
Komisi Informasi
16.10.2.(a) sebagaimana diatur dalam UU Persentase 47 50,38a 70 75 80
Pusat (KIP)
No. 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik.
Persentase penyelesaian
sengketa informasi publik Komisi Informasi
16.10.2.(b) Persentase 56,63 54,02a 65 65 65
melalui mediasi dan/atau Pusat (KIP)
ajudikasi non litigasi.
Jumlah kepemilikan sertifikat *target akan
Pejabat Pengelola Informasi dan disesuaikan
Dokumentasi (PPID) untuk Perumusan dengan hasil
mengukur kualitas PPID dalam Komisi Informasi skema proses perumusan
16.10.2.(c) PPID - - -
menjalankan tugas dan fungsi Pusat (KIP) sertifikasi skema
sebagaimana diatur dalam untuk PPID sertifikasi
peraturan perundang- pada tahun
undangan. 2018
Target 16.a Memperkuat lembaga-lembaga nasional yang relevan, termasuk melalui kerja sama internasional, untuk membangun kapasitas di semua tingkatan,
khususnya di negara berkembang, untuk mencegah kekerasan serta memerangi terorisme dan kejahatan.
Tersedianya lembaga hak asasi
manusia (HAM) nasional yang
16.a.1* Komnas HAM Lembaga 1 1a 1a 1a 1
independen yang sejalan
dengan Paris Principles.
16.b Menggalakkan dan menegakkan undang-undang dan kebijakan yang tidak diskriminatif untuk pembangunan berkelanjutan.
Jumlah kebijakan yang
Kebijakan/
16.b.1.(a) diskriminatif dalam 12 bulan Komnas Perempuan 18 (2010-2015) 15a Menurun Menurun Menurun
Dokumen
lalu berdasarkan pelarangan
- 256 -

Kode Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan Baseline (2015)
Indikator 2016 2017 2018 2019
diskriminasi menurut hukum
HAM Internasional.
Keterangan: “a” adalah data realisasi; “PM” adalah Prememory; dan “ NA” adalah Not Available.
- 257 -

3.17. Tujuan 17 Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan

Tujuan 17 pada dasarnya merupakan sarana pelaksanaan (means of


implementation) dan merevitalisasi kemitraan global untuk mewujudkan
seluruh Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs). Hal ini tercermin
dari TPB/SDGs 17 yang memiliki target dan indikator yang cukup luas dan
beragam dengan 19 target, 25 indikator global yang di Indonesia dijabarkan
ke dalam 32 indikator.

Target Tujuan 17 terdiri atas (i) mobilisasi sumber daya domestik; (ii)
kerjasama multipihak termasuk kemitraan global dan kerjasama antara
pemerintah dengan swasta; (iii) peningkatan dan saling berbagi dalam bidang
teknologi khususnya informasi dan komunikasi; (iv) perdagangan
internasional yang menitikberatkan pada ekspor dan peranannya dalam
stabilitas makroekonomi; dan (v) monitoring, akuntabilitas serta ketersediaan
data. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai target-target tersebut
dijabarkan pada kebijakan, program dan kegiatan yang akan dilakukan oleh
pemerintah maupun organisasi nonpemerintah.

Kebijakan Tujuan 17. Tujuan 17 meliputi beberapa kluster kebijakan


penting yaitu: (1) mobilisasi sumberdaya domestik; (2) kerjasama multipihak
termasuk kemitraan global dan kerjasama antara pemerintah dengan swasta;
(3) peningkatan dan saling berbagi dalam bidang teknologi khususnya
informasi dan komunikasi; (4) perdagangan internasional yang
menitikberatkan pada ekspor dan peranannya dalam stabilitas
makroekonomi; dan (5) monitoring, akuntabilitas serta ketersediaan data.

Arah kebijakan RPJMN 2015-2019 yang selaras untuk mencapai target-


target Tujuan 17 adalah:

Pertama, arah kebijakan fiskal untuk meningkatkan mobilisasi sumber


daya domestik adalah reformasi kebijakan secara komprehensif dan
optimalisasi penerimaan perpajakan. Reformasi kebijakan secara
komprehensif tersebut dilakukan terhadap tiga bidang pokok yang secara
langsung menyentuh pilar perpajakan, yaitu: (a) bidang administrasi, yakni
melalui modernisasi administrasi perpajakan; (b) bidang peraturan, dengan
melakukan amandemen terhadap undang-undang perpajakan beserta
peraturan perundang-undangan yang terkait; dan (c) bidang pengawasan,
dengan membangun bank data perpajakan nasional. Adapun reformasi
- 258 -

perpajakan secara komprehensif dan optimalisasi perpajakan dilakukan


dengan penerimaan pajak, penerimaan kepabeanan dan cukai, serta
optimalisasi pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Selain itu, penerimaan negara yang berasal dari remitansi didukung oleh
upaya memperbesar pemanfaatan jasa keuangan bagi pekerja dengan
perluasan jaringan cabang bank dan ATM bank untuk memudahkan rumah
tangga pekerja migran menerima remitansi.

Dalam rangka pengelolaan anggaran negara, arah kebijakan dalam


RPJMN 2015-2019 adalah meningkatkan kualitas belanja negara melalui
sinergitas perencanaan dan penganggaran pemerintah pusat dan daerah.

Kedua, fokus utama dalam Tujuan 17 bidang kerjasama multipihak


meliputi Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) dan KPBU. KSST
merupakan bagian pembangunan bidang politik luar negeri dengan arah
kebijakan pada RPJMN 2015-2019 yaitu meningkatkan peran Indonesia
dalam kerja sama Selatan-Selatan dan Triangular. Kebijakan operasional
yang akan dilakukan adalah (a) intervensi kebijakan pengembangan KSST;
(b) pengembangan dan penguatan kapasitas dan kapabilitas lembaga yang
menangani KSST; (c) pengembangan dan pemantapan eminent persons group
untuk membantu pemangku kepentingan KSST; (d) promosi KSST di tingkat
nasional dan internasional; dan (e) pengembangan model insentif bagi K/L,
swasta, dan masyarakat sipil yang terlibat KSST. KSST akan dilakukan
melalui beberapa cara, yaitu (i) penyusunan mekanisme pemberian fasilitasi
dan insentif kepada sektor swasta untuk melaksanakan KSST. Saat ini
sedang dikembangkan model insentif bagi swasta melalui kajian Private
Sectors Engagement, (ii) mendorong pelibatan universitas dalam penyusunan
kajian tentang KSST serta pemberian beasiswa kepada mahasiswa dari
negara-negara Selatan di Indonesia, (iii) penguatan kerangka regulasi melalui
penyusunan Peraturan Presiden tentang pemberian bantuan internasional
dan penguatan kerangka pendanaan melalui pembentukan unit khusus yang
menjalankan fungsi pendanaan, (iv) pengembangan skema kerjasama
pembangunan yang inovatif berupa kerangka kerjasama pembangunan
Reverse Linkage.

Dalam rangka mencapai sasaran peningkatan kerjasama antara


pemerintah dan swasta antara lain dengan meningkatkan skema pembiayaan
pembangunan alternatif melalui skema KPBU. Arah kebijakan dalam RPJMN
- 259 -

2015-2019 yang terkait bidang ini adalah meningkatkan peran serta badan
usaha dalam pembangunan infrastruktur melalui (1) pengarusutamaan
skema KPS sebagai salah satu pendekatan pembangunan infrastuktur; (2)
penguatan proses pengambilan keputusan kebijakan KPS; (3) pengembangan
alternatif pembiayaan infrastuktur; (4) peningkatan kapasitas SDM dan
kelembagaan yang terlibat dalam pelaksanaan KPS; (5) pengembangan proyek
dan daftar proyek (Project Development and Pipelines); (6) Kerjasama
Pemerintah dan Swasta skala kecil dan menegah; (7) implementasi prinsip
Value for Money (VFM); dan (8) realisasi proyek investasi swasta strategis.

Sedangkan kebijakan operasional dalam rangka mencapai sasaran


Kerjasama Pemerintah Swasta yang tertuang dalam Rencana Strategis
Kementerian Keuangan tahun 2015-2019 yang selaras dengan program
Kerjasama Pemerintah Swasta dalam RPJMN 2015-2019 antara lain (i)
mengadopsi sistem penganggaran tahun jamak jangka panjang (lebih dari 5
tahun); (ii) mengkaji dan menguji-cobakan berbagai model KPBU berbasis
pendanaan pemerintah (innovative financing scheme); (iii) mendorong
peningkatan kapasitas pendanaan BUMN/BUMD; (iv) menyempurnakan
mekanisme pemberian berbagai bentuk dukungan pemerintah termasuk
viability gap funding (VGF); (v) penyediaan dana untuk dukungan dan
jaminan pemerintah untuk proyek KPBU; dan (vi) pembentukan fasilitas
pembiayaan infrastruktur berupa pembentukan bank
pembangunan/infrastruktur, dana amanah (trust fund) infastruktur dan
instrumen pembiayaan lain khusus untuk mendorong proyek-proyek dengan
skema KPBU.

Ketiga, arah kebijakan dalam RPJMN 2015-2019 yang akan ditempuh


untuk mencapai sasaran bidang perdagangan luar negeri adalah (1)
memperkuat daya saing ekspor produk nonmigas dan jasa bernilai tambah
tinggi untuk meningkatkan kontribusi ekspor terhadap pertumbuhan
ekonomi secara inklusif dan berkelanjutan; dan (2) mendorong kerja sama
ekonomi internasional yang lebih selektif dengan mengutamakan
kepentingan nasional dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan, khususnya melalui peningkatan ekspor, pariwisata, dan
investasi.

Arah kebijakan tersebut dijabarkan dalam 4 (empat) kebijakan


operasional yaitu: (i) menjaga dan meningkatkan pangsa pasar produk
- 260 -

Indonesia di pasar ekspor utama (market maintenance); (ii) meningkatkan


pangsa pasar ekspor di pasar prospektif (market creation); (iii)
mengidentifikasi peluang pasar ekspor produk dan jasa potensial (product
creation); dan (iv) meningkatkan fasilitasi ekspor dan impor untuk
mendukung daya saing produk nasional (export facilitation and import
management).

Keempat, arah kebijakan dalam RPJMN 2015-2019 terkait dengan


peningkatan TIK dan konektivitas di bidang informatika: (1) mentransformasi
Kewajiban Pelayanan Universal (Universal Service Obligation/USO) menjadi
pitalebar-ready dengan cara reformulasi kebijakan penggunaan dana USO
yang lebih berorientasi kepada ekosistem pitalebar (tidak hanya untuk
penyediaan infrastruktur dan daerah perdesaan) dan memperkuat
kelembagaan pengelola dana USO; (2) mengoptimalisasi pemanfaatan
spektrum frekuensi radio dan orbit satelit sebagai sumber daya terbatas; (3)
mendorong pembangunan akses tetap pitalebar, arah kebijakan ini
didasarkan pada pembangunan infrastruktur wireline memanfaatkan kabel
optik dapat membuat kualitas akses koneksi lebih bagus dibandingkan
dengan wireless broadband; (4) membangun prasarana pitalebar di daerah
perbatasan negara; (5) mendorong penggunaan pitalebar khususnya di sektor
pemerintahan dan layanan publik; (6) mendorong tingkat literasi TIK; dan (7)
mendorong kemandirian dan daya saing industri TIK dalam negeri.

Kelima, sejalan dengan arah RPJMN 2015 – 2019 yang terkait dengan
pembangunan statistik, arah kebijakan antara lain mencakup (i) peningkatan
ketersediaan data dan informasi statistik yang berkualitas; (ii) peningkatan
koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang
diselenggarakan pemerintah dan swasta; (iii) peningkatkan hubungan dengan
responden dan pengguna data; (iv) peningkatan jumlah dan kompetensi SDM
statistik yang profesional, integritas, dan amanah; serta (v) peningkatan
kualitas, kuantitas, dan penggunaan sarana dan prasarana TIK dalam
kegiatan statistik.

Program Tujuan 17. Program yang akan dilaksanakan pada Rencana


Aksi Tujuan 17 yang tertuang pada matriks 2 diantaranya adalah (1) program
peningkatan dan pengamanan penerimaan pajak, (2) pengawasan, pelayanan,
dan penerimaan di bidang kepabeanan dan cukai, (3) perumusan kebijakan
fiskal dan sektor keuangan, (4) pengelolaan anggaran negara, (5) program
- 261 -

penempatan dan pemberdayaan tenaga kerja, (6) program pengelolaan biaya


dan risiko, (7) program peningkatan pelaksanaan kerjasama dalam kerangka
Kerja sama Selatan-Selatan Dan Triangular yang akan dilaksanakan dalam
bentuk pelaksanaan kegiatan knowledge sharing dan peningkatan kapasitas
melalui pelatihan dan lokakarya serta pengiriman tenaga ahli. Sebanyak 50%
kegiatan dalam kerangka KSST berupa pelatihan, diikuti kegiatan
lokakarya/workshop sebanyak 18%, pengiriman tenaga ahli dan pemberian
beasiswa masing-masing sebesar 11%, dan sisanya berupa kegiatan
penyusunan kebijakan termasuk strategi komunikasi, serta promosi dan
pelaporan. (8) program penyelenggaraan pos dan informatika, (9) program
perundingan perdagangan internasinoal, (10) program pengembangan ekspor
nasional, (11) program peningkatan kualitas kerja sama global untuk
membangun saling pengertian antarperadaban, perdamaian dunia, dan
mengatasi masalah-masalah global yang mengancam umat manusia, (12)
program penyediaan dan pelayanan informasi statistik, (13) program
dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis BPS lainnya, serta (14)
program perluasan pelayanan dasar.

Pelaksanaan program-program tersebut semakin diperkuat dengan


program organisasi nonpemerintah lainnya yaitu, dalam kerangka Kerja
Sama Selatan-Selatan dan Triangular, kerja sama di bidang perdagangan,
dan proram kemitraan antara pemuda dengan filantropi dan pelaku usaha.

Target Indikator Tujuan 17. Target pencapaian indikator Tujuan 17 bisa


dilihat pada tabel 24. Belum semua indikator TPB/SDGs Tujuan 17
tercantum pada tabel tersebut. Program dan kegiatan pemerintah Tujuan 17
tercantum dalam Anak Lampiran II Pilar Pembangunan Ekonomi - Matriks 1.
Program dan kegiatan organisasi nonpemerintah Tujuan 17 tercantum dalam
Anak Lampiran II Pilar Pembangunan Ekonomi - Matriks 2. Daftar indikator
yang akan dikembangkan tercantum dalam Anak Lampiran II Pilar
Pembangunan Ekonomi - Matriks 3.
- 262 -

Tabel 24. Target Pencapaian Indikator Tujuan 17 Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan

Kode Baseline Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan
Indikator (2015) 2016 2017 2018 2019
Target 17.1 Memperkuat mobilisasi sumber daya domestik, termasuk melalui dukungan internasional kepada negara berkembang, untuk meningkatkan kapasitas lokal bagi
pengumpulan pajak dan pendapatan lainnya.
Total pendapatan pemerintah Kementerian Keuangan,
17.1.1* sebagai proporsi terhadap PDB Kementerian Dalam Negeri, BPS: Persentase 13,08 12,54a 12,75 12,76 PM
menurut sumbernya. Statistik Keuangan
Rasio penerimaan pajak Kementerian Keuangan dan
17.1.1.(a) Persentase 10,75 10,36a 10,82 10,9 >12
terhadap PDB. Kementerian Dalam Negeri
Proporsi anggaran domestik
17.1.2* yang didanai oleh pajak Kementerian Keuangan Persentase 66,73 67,02a 70,41 71,12 PM
domestik.
Target 17.3 Memobilisasi tambahan sumber daya keuangan untuk negara berkembang dari berbagai macam sumber.
Proporsi volume remitansi TKI
17.3.2.(a) (dalam US dollars) terhadap BNP2TKI dan BI Persentase 1,09 0,93a 0,85 0,82 0,79
PDB.
17.4 Membantu negara berkembang untuk mendapatkan keberlanjutan utang jangka panjang melalui kebijakan-kebijakan yang terkoordinasi yang ditujukan untuk membantu
pembiayaan utang, keringanan utang dan restrukturisasi utang, yang sesuai, dan menyelesaikan utang luar negeri dari negara miskin yang berutang besar untuk mengurangi
tekanan utang.
Proporsi pembayaran utang dan
17.4.1* bunga (Debt Service) terhadap Bank Indonesia Persentase 30,57 35,35a PM PM PM
ekspor barang dan jasa.
Target 17.6 Meningkatkan kerja sama Utara-Selatan, Selatan-Selatan dan kerja sama triangular secara regional dan internasional terkait dan akses terhadap sains, teknologi dan
inovasi, dan meningkatkan berbagi pengetahuan berdasar kesepakatan timbal balik, termasuk melalui koordinasi yang lebih baik antara mekanisme yang telah ada, khususnya
di tingkat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan melalui mekanisme fasilitasi teknologi global.
Jumlah kegiatan saling berbagi
pengetahuan dalam kerangka
17.6.1.(a) BAPPENAS/ KL Pelaksana KSS Kegiatan 57 84a 86a 82 150
Kerja sama Selatan-Selatan dan
Triangular
Persentase jaringan tulang Kementerian Komunikasi dan
77,8 82,5 100
punggung serat optik nasional Informatika (Dirjen 446 479
17.6.2.(a) Persentase (400 (424 (514
yang menghubungkan Ibukota Penyelenggaraan Pos dan Kab/Kota Kab/Kota
Kab/Kota) Kab/Kota) Kab/Kota)
Kabupaten/Kota (IKK). Informatika)
Tingkat penetrasi akses tetap
Kementerian Komunikasi dan 38% 49% 53% 60% 71%
17.6.2.(b) pita lebar (fixed broadband) di Persentase
Informatika (Dirjen perkotaan perkotaan perkotaan perkotaan perkotaan
Perkotaan dan di Perdesaan.
- 263 -

Kode Baseline Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan
Indikator (2015) 2016 2017 2018 2019
Penyelenggaraan Pos dan ;26% ;34% ;37% ;41% ;49%
Informatika) dan BPS perdesaan perdesaan perdesaan perdesaan perdesaan
Kementerian Komunikasi dan
Proporsi penduduk terlayani Informatika (Dirjen
17.6.2.(c) Persentase 93 100 100 100 100
mobile broadband Penyelenggaraan Pos dan
Informatika)
17.8 Mengoperasionalisasikan secara penuh bank teknologi dan sains, mekanisme pembangunan kapasitas teknologi dan inovasi untuk negara kurang berkembang pada tahun
2017 dan meningkatkan penggunaan teknologi yang memampukan, khususnya teknologi informasi dan komunikasi.
Proporsi individu yang
17.8.1* BPS Susenas KOR Persentase 21,98 25,37a PM PM PM
menggunakan internet.
Persentase kabupaten 3T yang Kementerian Komunikasi dan
terjangkau layanan akses Informatika (Dirjen
17.8.1.(a) Persentase 99 (2016) 99a PM PM 100
telekomunikasi universal dan Penyelenggaraan Pos dan
internet. Informatika)
Target 17.9 Meningkatkan dukungan internasional untuk melaksanakan pembangunan kapasitas yang efektif dan sesuai target di negara berkembang untuk mendukung rencana
nasional untuk melaksanakan seluruh tujuan pembangunan berkelanjutan, termasuk melalui kerja sama Utara-Selatan, Selatan-Selatan dan Triangular.
Jumlah indikasi pendanaan
untuk pembangunan kapasitas
17.9.1.(a) BAPPENAS/ KL Pelaksana KSS Milyar 110,5 74a 83,3a 105,6 120
dalam kerangka KSST
Indonesia.
Target 17.10 Menggalakkan sistem perdagangan multilateral yang universal, berbasis aturan, terbuka, tidak diskriminatif dan adil di bawah the World Trade Organization termasuk
melalui kesimpulan dari kesepakatan di bawah Doha Development Agenda.
Rata-rata tarif terbobot di
Kementerian Perdagangan, World Rata-rata
17.10.1.(a) negara mitra Free Trade 9,05 8,47a 7,92a 7,33 6,78
Bank, WTO, UNCTAD-TRAINS tarif berbobot
Agreement (FTA) (6 negara).
Target 17.11 Secara signifikan meningkatkan ekspor dari negara berkembang, khususnya dengan tujuan meningkatkan dua kali lipat proporsi negara kurang berkembang dalam
ekspor global pada tahun 2020.
Pertumbuhan ekspor produk
17.11.1.(a) BPS Persentase -9,8 0,22a 15,83a 5-7 5
non migas
Target 17.13 Meningkatkan stabilitas makroekonomi global, termasuk melalui koordinasi kebijakan dan keterpaduan kebijakan.
Kementerian Koordinator Bidang
Tersedianya Dashboard
17.13.1* Perekonomian, BAPPENAS, BPS, Dashboard Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia
Makroekonomi.
dan BI
Target 17.17 Mendorong dan meningkatkan kerja sama pemerintah-swasta dan masyarakat sipil yang efektif, berdasarkan pengalaman dan bersumber pada strategi kerja sama.
Jumlah proyek yang Kementerian Koordinator Bidang Dokumen
17.17.1.(a) ditawarkan untuk Perekonomian; Kementerian berisi daftar 1 0a 1a 1 1
dilaksanakan dengan skema Keuangan; BAPPENAS; proyek KPBU
- 264 -

Kode Baseline Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan
Indikator (2015) 2016 2017 2018 2019
Kerja sama Pemerintah dan Kementerian Pekerjaan Umum dan
Badan Usaha (KPBU). Perumahan Rakyat; Kementerian
Jumlah alokasi pemerintah Perhubungan; Kementerian Energi
untuk penyiapan proyek, dan Sumber Daya Mineral;
transaksi proyek, dan Kementerian Komunikasi dan
17.17.1.(b) Alokasi PM PM PM PM PM
dukungan pemerintah dalam Informatika; Badan Koordinasi
Kerja sama Pemerintah dan Penanaman Modal; Pemerintah
Badan Usaha (KPBU). Daerah.
Target 17.18 Pada tahun 2020, meningkatkan dukungan pengembangan kapasitas untuk negara berkembang, termasuk negara kurang berkembang dan negara berkembang
pulau kecil, untuk meningkatkan secara signifikan ketersediaan data berkualitas tinggi, tepat waktu dan dapat dipercaya, yang terpilah berdasarkan pendapatan, gender, umur,
ras, etnis, status migrasi, difabilitas, lokasi geografis dan karakteristik lainnya yang relevan dengan konteks nasional.
Persentase konsumen Badan
Badan Pusat Statistik: Survei
Pusat Statistik (BPS) yang
17.18.1.(a) Kebutuhan Data dan Survei Persentase 89,3 (2016) 89,3a 85 85 85
merasa puas dengan kualitas
Kepuasan Konsumen.
data statistik.
Persentase konsumen yang
menjadikan data dan informasi Badan Pusat Statistik: Survei
17.18.1.(b) Persentase 91,35 (2016) 91,35a 90 90 90
statistik BPS sebagai rujukan Kebutuhan Data.
utama.
Jumlah metadata kegiatan Badan Pusat Statistik:
statistik dasar, sektoral, dan 1. SIRuSa (Sistem Informasi
17.18.1.(c) khusus yang terdapat dalam Rujukan Statistik); Metadata 850 (2016) 850a 900 900 900
Sistem Informasi Rujukan 2. Kuesioner metadata statistik
Statistik (SIRuSa). dasar, sektoral dan khusus.
Persentase indikator SDGs
17.18.1.(d) terpilah yang relevan dengan Badan Pusat Statistik. Persen - 90 96 98 100
target.
Jumlah negara yang memiliki
undang-undang statistik
17.18.2* nasional yang tunduk pada Badan Pusat Statistik. UU 1 (1997) - - - -
Prinsip-prinsip fundamental
Statistik Resmi.
Review Undang-Undang Nomor Badan Pusat Statistik mengajukan
17.18.2.(a) 16 Tahun 1997 tentang review melalui Program Legislasi Review - - - - 1
Statistik. Nasional (Prolegnas).
Tersusunnya National Strategy
Strategi
17.18.3.(a) for Development of Statistics Badan Pusat Statistik. - - - - 1
Nasional
(NSDS).
- 265 -

Kode Baseline Target Pencapaian


Target/Indikator Sumber Data Satuan
Indikator (2015) 2016 2017 2018 2019
Target 17.19 Pada tahun 2030, mengandalkan inisiatif yang sudah ada, untuk mengembangkan pengukuran atas kemajuan pembangunan berkelanjutan yang melengkapi Produk
Domestik Bruto, dan mendukung pengembangan kapasitas statistik di negara berkembang.
Badan Pusat Statistik: Laporan
Jumlah pejabat fungsional
fungsional statistik dan pranata
17.19.1.(a) statistisi dan pranata komputer Pegawai 3.728 (2016) 3.728a 6.000 6.000 6.000
komputer dari
pada Kementerian/Lembaga.
Kementerian/Lembaga.
Persentase
Badan Pusat Statistik: Laporan
Kementerian/Lembaga yang
fungsional statistik dan pranata
17.19.1.(b) sudah memiliki pejabat Persen - - 70 70 70
komputer dari
fungsional statistisi dan/atau
Kementerian/Lembaga.
pranata komputer.
Persentase terpenuhinya Badan Pusat Statistik: Laporan
kebutuhan pejabat fungsional fungsional statistik dan pranata
17.19.1.(c) Persen - - 30 30 30
statistisi dan pranata komputer komputer dari
Kementerian/Lembaga. Kementerian/Lembaga.
Terlaksananya Sensus
Badan Pusat Statistik: Sensus Sensus
17.19.2 (a) Penduduk dan Perumahan 2010 - - - -
Penduduk Tahun 2020. Penduduk
pada tahun 2020.
Tersedianya data registrasi
Data
17.19.2.(b) terkait kelahiran dan kematian Kementerian Dalam Negeri. - - - - 1
Registrasi
(Vital Statistics Register)
Badan Pusat Statistik :
Jumlah pengunjung eksternal 1. Statistik pengunjung web:
yang mengakses data dan Informasi publik;
17.19.2.(c) Pengunjung - 825.000 835.000 850.000 865.000
informasi statistik melalui 2. Berkala: Laporan Pelayanan
website. Data;
3. Website Badan Pusat Statistik.
Persentase konsumen yang
Badan Pusat Statistik: Survei
17.19.2.(d) puas terhadap akses data Persentase 94,88 96,49a 76 76 80
Kebutuhan Data.
Badan Pusat Statistik (BPS).
Persentase konsumen yang
menggunakan data Badan Perencanaan
Badan Pusat Statistik: Survei
17.19.2.(e) Pusat Statistik (BPS) dalam Persentase (36) dan M/E 16,7 44 46 48
Kebutuhan Data.
perencanaan dan evaluasi (27) (2015)
pembangunan nasional.
Keterangan: “a” adalah data realisasi; “PM” adalah Prememory; dan “NA” adalah Not Available.
- 266 -

BAB IV
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN

Pemantauan dan evaluasi merupakan tahapan yang sangat penting


untuk memastikan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dari
waktu ke waktu. Sebagai bagian integral dari siklus pelaksanaan pencapaian
yang dimulai dari penyusunan Rencana Aksi pada tingkat nasional maupun
daerah, pemantauan dan evaluasi program dan kegiatan dilaksanakan untuk
setiap pemangku kepentingan yang melaksanakan TPB/SDGs.

Landasan Peraturan. Kegiatan pemantauan dan evaluasi merupakan


salah satu tugas yang harus dilakukan oleh Tim Pelaksanaan TPB/SDGs
yang ditetapkan dalam pasal 7 butir b Peraturan Presiden 59/2017 tentang
Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Sementara
itu, pelaporan pencapaian pelaksanaan TPB/SDGs diamanatkan pada pasal
17 Peraturan Presiden tersebut, yang menugaskan setiap Menteri/Kepala
Lembaga dan Gubernur wajib menyampaikan laporan kepada Menteri
PPN/Kepala BAPPENAS sebagai Koordinator Pelaksana TPB/SDGs Nasional.
Khusus untuk pemerintah, Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006
tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan merupakan landasan hukum yang diacu untuk pelaksanaan
kegiatan pelaporan, pemantauan, dan evaluasi. Untuk organisasi
nonpemerintah yaitu organisasi kemasyarakatan serta media, pelaku usaha
dan filantropi, serta akademisi, pelaporan, pemantauan dan evaluasi program
maupun kegiatan dilaksanakan dengan menggunakan mekanisme tersendiri.

Tujuan Pemantauan dan Evaluasi. Tujuan pemantauan adalah


mengamati perkembangan pencapaian TPB/SDGs dari waktu ke waktu
untuk mengukur kemajuan pencapaian target dengan menggunakan
indikator yang telah ditetapkan; mengidentifikasi serta mengantisipasi
permasalahan yang timbul dan akan timbul, agar dapat diambil tindakan
sedini mungkin. Tujuan evaluasi adalah memberikan gambaran atas capaian
TPB/SDGs dan menganalisis permasalahan dan faktor penyebabnya,
sehingga hasil evaluasi menjadi umpan balik bagi perbaikan perencanaan
kebijakan, program dan kegiatan khususnya yang terkait dengan TPB/SDGs.
- 267 -

Gambar 47. Target dan Indikator TPB/SDGs Berdasarkan Pilar


Pembangunan

Lingkup Pemantauan dan Evaluasi. TPB/SDGs mencakup 17 tujuan


global dan 94 target nasional yang selaras dengan target global yang
tercantum dalam RPJMN 2015-2019. Masing-masing target dilaksanakan
oleh instansi pelaksana. Pencapaian 94 target nasional diukur dengan 319
indikator. Keseluruhan Tujuan, Target dan Indikator tersebut dikategorikan
ke dalam empat pilar (Gambar 48.). Pemantauan dan evaluasi TPB/SDGs
dilakukan pada program-program yang dibiayai baik oleh APBN maupun
APBD.

Merujuk kepada konsep dan cara pengukurannya, 319 Indikator


TPB/SDGs Indonesia dapat dipetakan menjadi 3 kategori: Pertama, indikator
nasional yang sesuai dengan indikator global berjumlah 85 indikator; Kedua,
indikator nasional sebagai proksi indikator global, yaitu indikator nasional
yang konsep dan cara pengukurannya merupakan proksi untuk menjawab
indikator global sebanyak 165; dan Ketiga, indikator nasional sebagai
pelengkap indikator global sebanyak 69. Indikator-indikator tersebut
terpetakan ke dalam pilar sosial sebanyak 111, pilar ekonomi sebanyak 91,
pilar lingkungan sebanyak 83 dan pilar hukum dan tata kelola sebanyak 34.

4.1 Mekanisme Pemantauan dan Evaluasi


4.1.1 Mekanisme Pemantauan RAN
Alur pemantauan RAN dilakukan dengan mengikuti arahan pembagian
tugas dan fungsi yang telah dinyatakan dalam Peraturan Presiden 59 tahun
2017 dan mengacu kepada Peraturan Menteri PPN/Kepala BAPPENAS Nomor
1 Tahun 2017 tentang Pedoman Evaluasi Pembangunan Nasional.
- 268 -

Mekanisme pemantauan pelaksanaan TPB/SDGs diatur oleh Peraturan


Menteri PPN/Kepala BAPPENAS No……Tahun 2018 tentang………

Dewan Pengarah

Pelaporan
6
Penugasan
Koordinator Koordinasi
Pelaksana

2 1
Tim Pelaksana
Bappenas Kementrian/
Bappenas
(Deputi Monev) Lembaga
(Deputi KSDA)
3 4

4 3

3 1
Kelompok
Sekretariat
Kerja

Gambar 48. Alur Informasi Pemantauan untuk RAN (Matriks RAN)

Alur pelaporan dalam pemantauan RAN (Gambar 49.) mengikuti


langkah-langkah sebagai berikut:

1. Kementerian/Lembaga (K/L) menyampaikan laporan kemajuan


pencapaian TPB/SDGs dengan menggunakan format yang telah ditetapkan
kepada Menteri PPN/BAPPENAS c.q. Deputi bidang Pemantauan, Evaluasi
dan Pengendalian Pembangunan Kementerian PPN/BAPPENAS sesuai
dengan Permen PPN No.1 Tahun 2017. Kementerian/Lembaga memberikan
tembusan laporan kemajuan pencapaian TPB/SDGs dan berkoordinasi
dengan Sekretariat dan Kelompok Kerja (Langkah 1).
2. Deputi bidang Pemantauan, Evaluasi dan Pengendalian Pembangunan
Kementerian PPN/BAPPENAS selanjutnya akan mengolah dan
menyampaikan hasilnya kepada Tim Pelaksana TPB/SDGs melalui Ketua
Tim Pelaksana dalam hal ini adalah Deputi bidang Kemaritiman dan
Sumber Daya Alam Kementerian PPN/BAPPENAS (Langkah 2).
3. Ketua Tim Pelaksana mengarahkan empat Kelompok Kerja untuk mengkaji
dan memvalidasi laporan kemajuan yang disampaikan oleh K/L dibantu
dan berkoordinasi dengan Sekretariat (Langkah 3).
- 269 -

4. Masing-masing Kelompok Kerja dibantu Sekretariat menyerahkan


keseluruhan laporan dan hasil kajian kepada Ketua Tim Pelaksana
(Langkah 4).
5. Ketua Tim Pelaksana menyampaikan keseluruhan laporan kepada
Koordinator Pelaksana yang dalam hal ini yaitu Menteri PPN/Kepala
BAPPENAS (Langkah 5).
6. Koordinator Pelaksana melaporkan pencapaian atas pelaksanaan Target
TPB/SDGS tingkat nasional kepada Presiden selaku Ketua Dewan
Pengarah minimal sekali dalam setahun dan sewaktu-waktu apabila
diperlukan (Langkah 6)

4.1.2 Mekanisme Evaluasi RAN


Sejalan dengan pemantauan, evaluasi RAN juga mengacu kepada
Peraturan Menteri PPN/Kepala BAPPENAS No 1 Tahun 2017 tentang
Pedoman Evaluasi Pembangunan Nasional dan Peraturan Menteri
PPN/Kepala BAPPENAS No…..Tahun 2018 tentang……. Evaluasi RAN
dilakukan paling sedikit dua kali dalam periode 5 tahun sesuai dengan
periode kaji ulang RPJMN (kaji ulang pertengahan dan akhir) atau sewaktu-
waktu bila diperlukan dan ditujukan untuk menilai pencapaian seluruh
indikator TPB/SDGS serta menganalisa upaya untuk mengatasi kesenjangan
yang terjadi antara target dan realisasi dari indikator-indikator yang ada.
(Gambar 50).

Dewan Pengarah

Pelaporan
6
Arahan/Penugasan
Koordinator Koordinasi
Pelaksana

3 2
Tim Pelaksana 1 1
Bappenas Kementrian/
Bappenas BPS
(Deputi Monev) Lembaga
(Deputi KSDA)
4
4 3

1
1
Kelompok
Sekretariat
Kerja

1
- 270 -

Gambar 49. Alur Informasi Evaluasi untuk RAN

Alur pelaporan dalam evaluasi RAN mengikuti langkah-langkah (Gambar


50) sebagai berikut:
1. Kementerian/Lembaga (K/L) menyusun laporan evaluasi pencapaian
indikator-indikator TPB/SDGs menggunakan format yang telah ditetapkan
sesuai Permen PPN No.1 Tahun 2017 (dapat menggunakan data capaian
Badan Pusat Statistik) untuk kemudian disampaikan kepada Menteri
PPN/BAPPENAS c.q. Deputi bidang Pemantauan, Evaluasi dan
Pengendalian Pembangunan Kementerian PPN/BAPPENAS.
Kementerian/Lembaga memberikan tembusan laporan evaluasi
pencapaian indikator-indikator TPB/SDGs dan berkoordinasi dengan
Sekretariat dan Kelompok Kerja (Langkah 1).
2. Deputi bidang Pemantauan, Evaluasi dan Pengendalian Pembangunan
Kementerian PPN/BAPPENAS menyerahkan laporan yang telah
dikonsolidasikan kepada Tim Pelaksana melalui ketua tim pelaksana yang
dalam hal ini Deputi bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam
Kementerian PPN/BAPPENAS (Langkah 2).
3. Ketua Tim Pelaksana mengarahkan empat Kelompok Kerja untuk mengkaji
dan memvalidasi laporan evaluasi pencapaian yang disampaikan oleh K/L
dalam rangka mengetahui status pencapaian setiap Target dan Indikator
dibantu oleh sekretariat. Selain itu, Pokja juga akan mengevaluasi
keterpaduan pencapaian TPB/SDGS dengan pencapaian tujuan
pembangunan nasional yang tercantum dalam RPJMN (Langkah 3).
4. Masing-masing Kelompok Kerja yang dibantu Sekretariat menyerahkan
keseluruhan laporan dan hasil kajian kepada Ketua Tim Pelaksana
(Langkah 4).
5. Ketua Tim Pelaksana melaporkan hasil konsolidasi laporan dan kajian dari
Pokja kepada Koordinator Pelaksana TPB/SDGS Nasional (Langkah 5).
6. Koordinator TPB/SDGS Nasional melaporkan Laporan Evaluasi TPB/SDGS
Indonesia kepada Dewan Pengarah (Langkah 6).

4.1.3 Mekanisme Pemantauan Rencana Aksi Daerah (RAD)


Amanat penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) dalam rangka
pencapaian TPB/SDGs dinyatakan dalam pasal 15 ayat 1 Perpres 59/2017.
Dalam penyusunan Rencana Aksi Daerah, Gubernur bekerja bersama
Bupati/Walikota di wilayahnya masing-masing dan melibatkan organisasi
- 271 -

kemasyarakatan, filantropi, pelaku usaha, akademisi, dan pihak-pihak


terkait lainnya. Laporan pencapaian pelaksanaan Target TPB/SDGs di
tingkat daerah disampaikan oleh Gubernur setiap tahun kepada Menteri
PPN/BAPPENAS selaku Koordinator Pelaksana TPB/SDGs dan juga kepada
Menteri Dalam Negeri sesuai pasal 17 ayat 2 Perpres 59/2017.

Dewan Pengarah

Pelaporan 7

Arahan/Penugasan
Koordinator
Koordinasi Pelaksana

6
5
Tim Pelaksana
(Ketua: Deputi KSDA)
4

4 5
Kelompok
Sekretariat 3
Kerja
4

BAPPENAS
Kemendagri
1 (Deputi Monev
(Ditjen Bina Bangda
Bappenas )

Pusat
Daerah 2
1
1
Sekretariat Pokja TPB
Gubernur WPP
TPB Provinsi Provinsi
1

1 1
Bupati/Walikota

Gambar 50. Alur informasi untuk pemantauan RAD TPB/SDGs

Alur pemantauan RAD TPB/SDGs mengikuti langkah-langkah (Gambar


51) sebagai berikut:

1. Kelompok Kerja yang dibantu Sekretariat TPB/SDGs Provinsi setiap enam


bulan sekali mengkoordinasikan pembahasan pencapaian RAD TPB/SDGs
tingkat provinsi (termasuk tingkat kabupaten, dan kota bila ada) yang
memuat program dan kegiatan untuk mencapai setiap target dan indikator
- 272 -

serta alokasi anggaran untuk menjalankan program/kegiatan. Kelompok


Kerja yang dibantu Sekretariat TPB/SDGs Provinsi melaporkan capaian
RAD kepada Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat (WPP) dan
ditembuskan kepada Sekretariat TPB/SDGs pusat (Langkah 1).
2. Gubernur selaku WPP menyampaikan laporan kemajuan pencapaian
TPB/SDGs menggunakan format yang telah ditetapkan kepada Menteri
PPN/BAPPENAS melalui Deputi bidang Pemantauan, Evaluasi dan
Pengendalian Pembangunan Kementerian PPN/BAPPENAS, serta kepada
Menteri Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal Bina Pembangunan
Daerah (Langkah 2).
3. Deputi bidang Pemantauan, Evaluasi dan Pengendalian Pembangunan
Kementerian PPN/BAPPENAS menyerahkan laporan yang telah
dikonsolidasikan kepada Tim Pelaksana melalui ketua tim pelaksana yang
dalam hal ini Deputi bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam
Kementerian PPN/BAPPENAS (Langkah 3).
4. Ketua Tim Pelaksana mengarahkan empat Kelompok Kerja untuk
melakukan kajian atas laporan kemajuan yang disampaikan oleh
Gubernur sebagai WPP dibantu oleh sekretariat SDGs (Langkah 4).
5. Masing-masing Kelompok Kerja yang dibantu Sekretariat menyerahkan
keseluruhan laporan dan hasil kajian kepada Ketua Tim Pelaksana
(Langkah 5).
6. Ketua Tim Pelaksana melaporkan hasil konsolidasi laporan dan kajian dari
Pokja kepada Koordinator Pelaksana TPB/SDGS Nasional (Langkah 6).
7. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS selaku
Koordinator Pelaksana melaporkan pencapaian atas pelaksanaan Target
TPB/SDGs tingkat daerah kepada Presiden selaku Ketua Dewan Pengarah
sekali dalam (satu) tahun sekali atau sewaktu-waktu apabila diperlukan,
sesuai pasal 17 ayat 3 Perpres 59/2017 (Langkah 7).

4.1.4 Mekanisme Pemantauan dan Evaluasi Renaksi Pihak NonPemerintah


Mekanisme pemantauan dan evaluasi pihak nonpemerintah, yaitu
organisasi kemasyarakatan dan media, pelaku usaha dan filantropi, serta
akademisi berbeda dengan mekanisme yang dilakukan pada pemerintah.
Program dan kegiatan dari pihak nonpemerintah untuk pelaksanaan
pencapaian TPB/SDGs bersifat sukarela (voluntary), oleh karena itu
mekanisme pelaporannyapun juga bersifat sukarela. Meskipun bersifat
- 273 -

sukarela, namun pelaporan program dan kegiatan tetap harus dapat


dipertanggungjawabkan. Pelaporan dilakukan melalui mekanisme “penilaian
diri sukarela” (voluntary self assesment) dengan menggunakan format laporan
melalui self assesment tool (SAT) yang disepakati.

Dewan
Pengarah

Pelaporan 4
Arahan/Penugasan
Koordinasi Koordinator
Pelaksana

Tim
Pelaksana

Kelompok
Kerja 1
Voluntary Self
Sekretariat Assesment Ormas &
Media, Pelaku Usaha
dan Filantropi
Gambar 51. Alur Informasi Monitoring Organisasi nonPemerintah

Alur pelaporan dalam pemantauan pihak nonpemerintah mengikuti


langkah-langkah (Gambar 52) sebagai berikut:

1. Organisasi nonpemerintah melakukan voluntary self assessment atas


program dan kegiatan yang dilaksanakan dengan menggunakan format self
assessment tool, lalu disampaikan kepada Kelompok Kerja masing-masing
pilar terkait dengan tembusan kepada Sekretariat SDGs. Sekretariat
TPB/SDGs mengkompilasi laporan yang diterima dari organisasi
nonpemerintah dengan format yang ditetapkan. (Langkah 1).
2. Kelompok Kerja dibantu oleh Sekretariat SDGs menyusun laporan
kompilasi untuk ditelaah dan selanjutnya disampaikan kepada KetuaTim
Pelaksana (Langkah 2).
3. Ketua Tim Pelaksana kemudian menyampaikannya kepada Menteri
PPN/Kepala BAPPENAS selaku Koordinator Pelaksana (Langkah 3).
4. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS selaku
Koordinator Pelaksana melaporkan pencapaian atas pelaksanaan Target
- 274 -

TPB/SDGS tingkat Nasional kepada Presiden/Dewan Pengarah 1 (satu)


tahun sekali dan sewaktu-waktu bila diperlukan (Langkah 4).

Mekanisme evaluasi untuk organisasi nonpemerintah dilakukan melalui


sebuah forum, tim atau kelembagaan khusus yang dibentuk secara ad hoc
oleh Tim Pelaksana TPB/SDGs yang merupakan panel independen dan nir
kepentingan. Keorganisasian dari kelembagaan tersebut berisikan para
anggota yang diakui kompetensi, pengalaman, dan integritasnya dari
pemangku kepentingan.

4.2 Jadwal Pemantauan dan Evaluasi Pencapaian TPB/SDGS 2017-2019


Jadwal waktu kegiatan pemantauan dan evaluasi sesuai dengan amanat
Perpres 59/2017 khususnya pasal 20 dan ketentuan tentang periode
penyampaian pelaporan, pemantauan dan evaluasi, sebagai berikut:

Enam bulan setelah Perpres 59/2017 diberlakukan, Rencana Aksi


Nasional 2017-2019 harus dapat disampaikan oleh Menteri PPN/Kepala
BAPPENAS selaku Koordinator Pelaksana TPB/SDGS kepada Presiden RI,
yaitu tanggal 10 Januari 2018. Sedangkan Rencana Aksi Daerah harus
dilaporkan setelah satu tahun setelah Perpres 59/2017 diundangkan. Batas
waktu penyerahan RAD TPB/SDGS provinsi adalah 10 Juli 2018. Perpres
tersebut juga mengamanatkan bahwa Peta Jalan TPB/SDGS 2017-2030
harus sudah dapat diselesaikan dalam kurun waktu 12 bulan setelah Perpres
59/2017 diundangkan.

Dengan periode pelaporan dan pemantauan enam bulanan maka


pemantauan RAN akan dilakukan pada bulan Juli 2018 dan pemantauan
RAD akan dilakukan pada bulan Januari 2019, bersamaan dengan
pemantauan/evaluasi tahunan RAN. Laporan pemantauan dari Kementerian
dan Lembaga serta dari Gubernur disampaikan kepada Menteri PPN/Kepala
BAPPENAS dan Menteri Dalam Negeri 15 hari setelah akhir bulan berkenaan.
- 275 -

Gambar 52. Diagram Jadwal Pelaporan dan Pemantauan TPB/SDGS


Nasional dan Daerah

4.3 Publikasi Hasil Pemantauan dan Evaluasi


Tim Koordinasi Nasional TPB/SDGs dibantu oleh Sekretariat TPB/SDGS
telah menyiapkan laman sdgs.BAPPENAS.go.id sebagai media publik untuk
melakukan diseminasi informasi terkait dengan peraturan, kebijakan,
kegiatan seputar TPB/SDGS, dokumen dan informasi publik lainnya.

Laman ini akan terus dikembangkan sesuai muatan yang akan


dihasilkan dari kegiatan pelaksanaan TPB/SDGs Indonesia.
- 276 -

BAB V
PENUTUP

Rencana Aksi Nasional (RAN) TPB/SDGs disusun dan berisi aksi-aksi


atau kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah dan nonpemerintah
secara bersama-sama. Dalam pelaksanaannya berpegang atau mendasarkan
pada prinsip-prinsip TPB/SDGs, yaitu integrasi dan no one left behind (tidak
ada satupun yang tertinggal). Aksi-aksi tersebut berkontribusi untuk
pencapaian target setiap indikator TPB/SDGs Indonesia.

Prinsip integrasi dalam TPB/SDGs menekankan bahwa pencapaian


target setiap indikator berkaitan atau tidak akan terlepas dari upaya dan
pencapaian dari target yang lain. Dengan demikian, pencapaian suatu
Tujuan/Goal tertentu juga menentukan keberhasilan dari Tujuan/Goal yang
lainnya. Keterkaitan antartujuan tersebut menjadi salah satu penentu dalam
pencapaian TPB/SDGs.

Berdasarkan pada prinsip dan semangat inklusif dari TPB/SDGs yang


diterapkan pada setiap proses dan tahapan penyusunan RAN, maka
pelaksanaan untuk setiap aksi agar dipastikan tidak meninggalkan pihak
manapun yang akan menjadi target dari setiap indikator. Untuk itu,
mekanisme pemantauan yang inklusif juga diterapkan baik untuk kegiatan
atau aksi yang dilakukan oleh pemerintah maupun nonpemerintah.

Dalam melaksanakan RAN TPB/SDGs juga diperlukan penguatan


sarana pelaksanaan yang meliputi: (1) perluasan penggunaan teknologi; (2)
penguatan kerja sama multipihak; (3) penguatan koordinasi; (4) peningkatan
kapasitas; (5) pemberian penghargaan kepada para pihak; serta (6) penguatan
pelaksanaan strategi komunikasi.

Perluasan Penggunaan Teknologi. Penyusunan perencanaan,


pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan memerlukan penggunaan
teknologi informasi yang mendukung pengelolaan data dan informasi atas
target dan indikator TPB/SDGs dari 17 Tujuan yang saling terkait satu sama
lainnya. Selain itu, teknologi informasi ini juga berfungsi untuk mendukung
sinkronisasi berbagai capaian pelaksanaan TPB/SDGs di tingkat pusat dan
daerah yang dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan
organisasi nonpemerintah. Pemanfaatan teknologi juga menjadi dasar untuk
- 277 -

mendukung pengembangan data dasar, pemantauan, evaluasi dan pelaporan


pelaksanaan pencapaian TPB/SDGs.

Kemitraan Multipihak. Penerapan prinsip kemitraan yang telah menjadi


komitmen di tingkat global, juga telah diterapkan Indonesia prinsip di tingkat
nasional dan daerah. Kemitraan pelaksanaan pencapaian TPB/SDGs di
tingkat nasional dan daerah dibangun berdasarkan hubungan saling percaya
antar Pemerintah, Filantropi dan Pelaku Usaha, Akademisi, serta Organisasi
Kemasyarakatan. Hal ini diwujudkan dengan ditempatkannya wakil-wakil
dari setiap pihak dalam keanggotaan Tim Koordinasi Nasional dan Daerah
TPB/SDGs. Kemitraan ini memberikan ruang bagi para pihak untuk terlibat
secara aktif dalam penentuan arah dan pelaksanaan TPB/SDGs secara
bersama, termasuk pelaksanaan konsultasi publik yang dilakukan secara
daring (online) dan luring (offline).

Penguatan Koordinasi. Pelaksanaan pencapaian TPB/SDGs mencakup


berbagai macam aspek, yaitu kerangka hukum, kelembagaan, serta
substansi program dan pendanaan. Keempat aspek tersebut merupakan satu
kesatuan yang koheren dan saling melengkapi untuk pelaksanaan
pencapaian TPB/SDGs di tingkat nasional dan daerah. Kementerian
PPN/BAPPENAS di tingkat pusat dan BAPPEDA di tingkat daerah
mengkoordinasikan para pihak dalam berbagai proses perencanaan,
pelaksanaan, sampai dengan pemantauan dan evaluasi serta pelaporan
TPB/SDGs.

Untuk aspek kerangka hukum, koordinasi koheren ini diatur dalam


bentuk Peraturan Presiden (Perpres No. 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) di tingkat nasional dan
Peraturan Gubernur atau Bupati/Walikota di tingkat daerah untuk
pelaksanaan pencapaian TPB/SDGs. Kerangka hukum ini mengatur tentang
kelembagaan, strategi implementasi target dan indikator, pemantauan,
evaluasi dan pelaporan, pendanaan TPB/SDGs serta hubungan antara
pemerintah pusat, pemerintah daerah dan organisasi nonpemerintah. Untuk
aspek kelembagaan, akan ditetapkan organisasi Tim Koordinasi TPB/SDGs
di tingkat pusat dengan Keputusan Menteri, yang melibatkan peran dan
posisi, baik wakil pemerintah maupun wakil organisasi nonpemerintah, serta
tata cara kerjanya. Tim Koordinasi TPB/SDGs di tingkat daerah akan
ditetapkan dengan peraturan gubernur (Pergub). Sementara itu, tata cara
- 278 -

koordinasi, perencanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan TPB/SDGs


ditetapkan oleh Peraturan Menteri PPN/Kepala BAPPENAS

Dalam aspek substansi program, telah disusun berbagai program dan


kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan
organisasi nonpemerintah untuk mencapai target pelaksanaan TPB/SDGs.
Dalam aspek pendanaan perlu dilakukan pengembangan mekanisme
pembiayaan alternatif untuk pelaksanaan TPB/SDGs, baik di tingkat
nasional maupun daerah, sehingga pembiayaan tidak hanya mengandalkan
dari dana pemerintah (APBN dan APBD) dan bantuan mitra pembangunan.
Dalam hal ini, pembiayaan alternatif dapat berupa kerja sama dengan pihak
swasta, filantropi, dan mitra pembangunan.

Peningkatan Kapasitas. Untuk melaksanakan Rencana Aksi TPB/SDGs


di tingkat pusat dan daerah diperlukan peningkatan kapasitas perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan, baik pada lingkup
Kementerian/Lembaga/Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) maupun
organisasi nonpemerintah. Peningkatan kapasitas dilakukan dengan cara
memperkuat kesamaan pemahaman tentang TPB/SDGs, pelatihan tenaga
perencana, fasilitasi, bimbingan teknis, konsultasi, studi banding, seminar,
workshop serta pertemuan tahunan di tingkat nasional dan daerah.

Pemberian Penghargaan Kepada Para Pihak. Penghargaan diberikan


kepada pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan, filantropi dan pelaku
usaha, serta akademisi yang menunjukkan prestasi dalam melaksanakan
TPB/SDGs. Kriteria penilaian dan Tim Penilai akan dibentuk oleh Tim
Koordinasi TPB/SDGs.

Strategi Komunikasi. Agar TPB/SDGs menjadi gerakan bersama seluruh


masyarakat diperlukan strategi komunikasi yang kuat mencakup: isi pesan,
cara penyampaian dan target yang akan disasar, media yang digunakan, serta
pemantauan dan evaluasi untuk menilai efektivitas pelaksanaan komunikasi.
Telah disusun dokumen Strategi Komunikasi TPB/SDGs yang perlu
dijabarkan secara lebih operasional.
- 279 -

Pemutakhiran Dokumen. Dokumen RAN TPB/SDGs ini merupakan


dokumen yang secara terus menerus dapat dikaji ulang secara bersama
antara pihak pemerintah dan nonpemerintah. Metode yang diterapkan adalah
dengan konsultasi dan partisipasi publik, baik secara daring (online) dan
luring (offline). Pemutakhiran dokumen setiap enam bulan sejalan dengan
jadwal pelaksanaan pemantauan.

MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/


KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

ttd.

BAMBANG P.S. BRODJONEGORO


- 280 -

DAFTAR ANAK LAMPIRAN

1. Anak Lampiran I Pilar Pembangunan Sosial……………………... 281


a. Matriks Bagian 1-Program dan Kegiatan Pemerintah………. 282
b. Matriks Bagian 2-Program dan Kegiatan NonPemerintah…. 474
c. Matriks Bagian 3-Indikator TPB/SDGs yang akan
dikembangkan……………………………………………………….. 709
2. Anak Lampiran II Pilar Pembangunan Ekonomi………………… 714
a. Matriks Bagian 1-Program dan Kegiatan Pemerintah……… 715

b. Matriks Bagian 2-Program dan Kegiatan NonPemerintah… 930

c. Matriks Bagian 3-Indikator TPB/SDGs yang akan


dikembangkan……………………………………………………….. 1051
3. Anak Lampiran III Pilar Pembangunan Lingkungan Hidup…... 1057
a. Matriks Bagian 1-Program dan Kegiatan Pemerintah………. 1058
b. Matriks Bagian 2-Program dan Kegiatan NonPemerintah…. 1136
c. Matriks Bagian 3-Indikator TPB/SDGs yang akan
dikembangkan……………………………………………………….. 1280
- 281 -

4. Anak Lampiran IV Pilar Pembangunan Hukum dan Tata


Kelola………………………………………………………………………. 1285
a. Matriks Bagian 1-Program dan Kegiatan Pemerintah……… 1286

b. Matriks Bagian 2-Program dan Kegiatan NonPemerintah… 1326

c. Matriks Bagian 3-Indikator TPB/SDGs yang akan


dikembangkan……………………………………………………….. 1350

MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/


KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

ttd.

BAMBANG P.S. BRODJONEGORO


- 282 -

SALINAN
ANAK LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL/
KEPALA BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL
NOMOR 7 TAHUN 2018
TENTANG KOORDINASI, PERENCANAAN,
PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN
PELAPORAN PELAKSANAAN TUJUAN
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

PILAR PEMBANGUNAN SOSIAL


- 283 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

TUJUAN 1 TANPA KEMISKINAN

INDIKATOR SDGs: 1.2.1* Persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional, menurut jenis kelamin dan kelompok umur.

PROGRAM 1: KOORDINASI PENGEMBANGAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Kegiatan 1: Jumlah Usulan Kementerian


Koordinasi Kebijakan Jaminan Rekomendasi Koordinator
Sosial Kebijakan di Bidang Bidang
Jaminan Sosial Dokumen 3 5 3 3 3 10.660 APBN Pembanguna
n Manusia
dan
Kebudayaan

Kegiatan 2: Jumlah Usulan Kementerian


Koordinasi Kebijakan Rekomendasi Koordinator
Penanganan Kemiskinan Kebijakan di Bidang Bidang
Penanganan Dokumen 3 3 3 3 3 9.744 APBN Pembanguna
Kemiskinan n Manusia
dan
Kebudayaan

Kegiatan 3: Jumlah Usulan Kementerian


Koordinasi Kebijakan Rekomendasi Koordinator
Pemberdayaan Masyarakat Kebijakan di Bidang Bidang
Pemberdayaan Dokumen 3 6 3 3 3 12.796 APBN Pembanguna
Masyarakat n Manusia
dan
Kebudayaan

PROGRAM 2: PENANGANAN FAKIR MISKIN


- 284 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Fakir Miskin


Penanganan Fakir Miskin yang Terpenuhi
Perdesaan Kebutuhan Dasar di
Perdesaan Kementerian
Unit 170 30 20 30 30 - APBN
(Penyediaan Sarana Sosial
Prasarana
Lingkungan di
Perdesaan)

1.2 Fakir Miskin


yang Terpenuhi
Kebutuhan Dasar di
Kementerian
Perdesaan Unit 12003 5350 1000 7300 7300 - APBN
Sosial
(Rehabilitasi Rumah
Tidak Layak Huni
(RTLH) di Pedesaan)

Kegiatan 2: 2.1 Fakir Miskin


Penanganan Fakir Miskin yang Terpenuhi
Pesisir, Pulau-Pulau Kecil dan Kebutuhan
Perbatasan Antar Negara Dasarnya di Wilayah
Pesisir, Pulau-Pulau
Kecil dan Kementerian
Unit 0 0 0 100 100 - APBN
Perbatasan Antar Sosial
Negara (Penyediaan
Sarana Prasarana
Lingkungan di
Pesisir, PPK, dan
PAN)

2.1 Fakir Miskin Kementerian


Unit 0 410 710 3475 3475 - APBN
yang Terpenuhi Sosial
Kebutuhan
- 285 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Dasarnya di Wilayah
Pesisir, Pulau-Pulau
Kecil dan
Perbatasan Antar
Negara (Rehabilitasi
Rumah Tidak Layak
Huni (RTLH) di
Pesisir, PPK dan
PAN)

PROGRAM 3: Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran

Kegiatan 1: 1.1 Terlaksananya


Juta
Peningkatan Efektivitas subsidi pangan bagi
Rumah 15,5 15,5 14,2 5,5 3 64.387.000
Penyaluran Bantuan Pangan keluarga miskin dan
Tangga
rentan

1.2 Terlaksananya
bantuan pangan Semua Kementerian
APBN
non tunai di seluruh 98 Kota Kota Sosial
Kota dan sebagian dan dan
Kabupaten dengan Kab/Kota 0 0 44 Kota 217 Sebagia -
cakupan sekitar 10 Kabupa n Besar
juta Keluarga ten Kabupa
Penerima Manfaat ten
(KPM).

Kegiatan 2: 2.1 Tersalurkannya


Penguatan Pelaksanaan bantuan tunai
Kementerian
Bantuan Tunai Bersyarat bersyarat bagi Keluarga 2.8 Juta 6 Juta 6 Juta 10 Juta 10 Juta - APBN
Sosial
keluarga miskin
(PKH).
- 286 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 3: 3.1 Terlaksananya


Peningkatan Pelayanan Jaminan bantuan iuran Kementerian
Sosial Jaminan Kesehatan Kesehatan,
Nasional (JKN)/ Juta 92,38 Kementerian
87,8 91,1 (a) 92.4 (b) 107,2 - APBN
Kartu Indonesia Orang (a) Koordinator
Sehat (KIS) bagi Bidang PMK,
penduduk miskin DJSN
dan rentan

3.2 Proporsi peserta


formal Program
Persentas 24,73
Jaminan Sosial 6 22,59 (a) 27,15 100 - APBN Kementerian
e (a)
Bidang Ketenagakerja
Ketenagakerjaan an,
Kementerian
3.3 Proporsi peserta Koordinator
informal Program Bidang PMK,
Persentas
Jaminan Sosial 1 1,17 (a) 1,41 (a) 1,98 10 - APBN DJSN
e
Bidang
Ketenagakerjaan

Kegiatan 4: 4.1 Tersalurkannya


Peningkatan Efektivitas Bantuan bantuan tunai
Pendidikan bagi Anak Usia pendidikan melalui
Kementerian
Sekolah Kartu Indonesia
19,7 19,7 19,7 19,7 Pendidikan
Pintar (KIP) Orang 11 Juta - APBN
Juta Juta Juta Juta dan
bagianak usia
Kebudayaan
sekolah bagi
keluarga sangat
miskin dan miskin.

PROGRAM 4: Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran


- 287 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Terlaksananya


Pemantapan Pelaksanaan subsidi listrik bagi 108,8 (sama dengan
Subsidi Energi Tepat Sasaran rumah tangga anggaran Keg. 1
miskin dan rentan. dibawah
Triliun Rp 85,75 69,76 48,56 52,66 52,66
dikarenakan
merupakan satu
unit eselon II)
Kementerian
APBN
ESDM
1.2 Terlaksananya
subsidi (BBM) dan
elpiji 3 kg bagi
Triliun Rp 229 65 30.12 10.298 10.298 185,96
rumah tangga
miskin dan rentan
serta UKM.

PROGRAM 5: Pemenuhan Kebutuhan Dasar

Kegiatan 1: 1.1 Pemberian


Penyediaan Layanan Dasar Pelayanan
Rehabilitasi Sosial Kementerian
orang 52333 53307 28366 28383 31220 1.911.323,96 APBN
bagi penyandang Sosial
disabilitas
dan lanjut usia.

1.2 Alat bantu


khusus bagi Kementerian
orang 0 0 2500 3000 3500 24.191,88 APBN
penyandang Sosial
disabilitas
- 288 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 2: 2.1 Terbangunnya


Peningkatan Tata Kelola sistem
Pelayanan Dasar pemutakhiran
pendataan
kemiskinan dan
Kementerian
pelayanan sosial Kab/kota 0 50 70 130 150 75.000 APBN
Sosial
yang responsif
melalui Sistem
Layanan dan
Rujukan Terpadu
(SLRT).

PROGRAM 6: Penataan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kegiatan 1: 1.1. Pengembangan


Pembinaan Administrasi inovasi perluasan
Kementerian
Pencatatan Sipil jangkauan Provinsi - - - 9 9 10.175.000 APBN
Dalam Negeri
pencatatan
kelahiran

1.2. Pelayanan
Kementerian
terpadu pencatatan Daerah 548 548 548 548 548 83.361.513 APBN
Dalam Negeri
sipil

Kegiatan 2: 2.1. Terwujudnya


Pemanfaatan Data dan pemeliharaan dan
Dokumen Kependudukan pengembangan Kementerian
sistem konektivitas Kegiatan - - 1 1 1 6.387.500 APBN
Dalam Negeri
NIK, data
kependudukan dan
KTP elektronik
- 289 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

dengan K/L untuk


pelayanan publik

PROGRAM 7: Perluasan Akses Usaha Mikro, Kecil, dan Koperasi

Kegiatan 1: 1.1 KUKM yang


Peningkatan Kualitas Produk difasilitasi
dan Akses Pemasaran peningkatan
produktivitas
Kementerian
melalui penerapan
KUMKM 1450 - - - - 10.560,1 APBN Koperasi dan
Teknologi Tepat
UKM
Guna (TTG),
standarisasi mutu,
dan sertifikasi
produk

1.2 Koperasi dan


UMKM yang Kementerian
150
difasilitasi KUMKM - 500 200 150 10.249 APBN Koperasi dan
/1980
standarisasi dan UKM
mutu produk

1.3 Koperasi dan


Kementerian
UMKM yang
KUMKM - 350 1000 1314 684 8.446,8 APBN Koperasi dan
difasilitasi merek
UKM
dan pengemasan
- 290 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.4 Koperasi dan


UMKM yang
difasilitasi sertifikasi Kementerian
(Halal, SNI, HKI, KUMKM - 1000 900 300 300 10.745,2 APBN Koperasi dan
Keamanan Pangan, UKM
dan Obat, SVLK, Iso,
dll)

1.5 KUKM yang


difasilitasi Kementerian
standarisasi dan KUMKM - - - 180 180 5.604 APBN Koperasi dan
mutu produk untuk UKM
ekspor

1.6 Koperasi dan


Kementerian
UMKM yang
KUMKM - - - 340 340 3.196 APBN Koperasi dan
difasilitasi sertifikasi
UKM
untuk ekspor

1.7 Jumlah
dukungan sarana Kementerian
usaha pemasaran Unit 65 - - - - 58.500 APBN Koperasi dan
revitalisasi pasar UKM
melalui koperasi

1.8 Jumlah usaha


Kementerian
mikro yang di
UMI 1015 - - - - APBN Koperasi dan
fasilitasi melalui
UKM
pasar rakyat
- 291 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.9 Jumlah PKL


yang difasilitasi Kementerian
memperoleh UMI 1730 - - - - APBN Koperasi dan
kepastiaan tempat UKM
usaha

1.10 Koperasi
pengelola pasar
Kementerian
rakyat yang
Unit - 75 - - - 86.542,8 APBN Koperasi dan
mendapatkan
UKM
pendampingan
manajemen

1.11 Pedagangan
skala mikro
informal/ pedagang Kementerian
kaki lima yang di UMI - 40 - - - 1.885,7 APBN Koperasi dan
fasilitasi penataan UKM
lokasi, sarana usaha
dan promosi

1.12 Revitalisasi Kementerian


pasar rakyat yang di Unit - - 36 26 26 97.000 APBN Koperasi dan
kelola koperasi UKM

1.13 Revitalisasi
pasar rakyat yang di
Kementerian
kelola koperasi di
Unit - - 14 25 25 67.500 APBN Koperasi dan
daerah tertinggal,
UKM
perbatasan dan
pasca bencana
- 292 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.14 Pedagangan
skala mikro
Kementerian
informal/ pedagang
Orang - - 380 1000 1000 26.360 APBN Koperasi dan
kaki lima yang di
UKM
fasilitasi penataan
lokasi dan promosi

1.15
Meningkatkanya
volume usaha dan
tenaga kerja
koperasi produksi/
sentra usaha mikro
yang diperkuat
sistim bisnis dan
kapasitas produksi Koperasi/
Kementerian
di bidang pertanian Sentra
103 - - - - APBN Koperasi dan
tanaman pangan Usaha
UKM
dan hortikultura, Mikro
kehutanan dan
perkebunan,
perikanan dan
peternakan,
industri, kerajinan,
dan pertambangan,
ketenagalistrikan
dan aneka usaha
- 293 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.16
Meningkatkanya
volume usaha dan
tenaga kerja
koperasi produksi
yang diperkuat
kapasitasnya dalam
pengadaan sarana
Koperasi/
produksi, pertanian, Kementerian
Sentra
peternakan, 15 - - - - - APBN Koperasi dan
Usaha
perkebunan, dan UKM
Mikro
perikanan
pendampingan,
pendataan, skema
manajemen,
penguatan
kapasitas,
pendampingan,
pendataan

1.16 Meningkatnya
volume usaha dan
tenaga kerja Koperasi/
Kementerian
koperasi Sentra
6 - - - - - APBN Koperasi dan
pengelolaan jasa Usaha
UKM
wisata yang Mikro
ditingkatkan
kapasitas usahanya
- 294 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.17 Koperasi/
Koperasi/
sentra usaha mikro/ Kementerian
Sentra
kecil yang diperkuat - 53 - - - 7.396,6 APBN Koperasi dan
Usaha
sistim bisnisnya UKM
Mikro

1.18 Koperasi/
sentra usaha mikro/ Koperasi/
Kementerian
kecil yang di Sentra
- 109 - - - 11.571,9 APBN Koperasi dan
fasilitasi penerapan Usaha
UKM
teknologi tepat guna Mikro

1.19 Koperasi/
sentra usaha mikro/
Koperasi/
kecil yang di Kementerian
Sentra
fasilitasi - 5 - - - 1.031,4 APBN Koperasi dan
Usaha
pengembangan jasa UKM
Mikro
pertanian dan aneka
jasa

1.20 Koperasi /
sentra usaha mikro Koperasi/
Kementerian
tanaman pangan Sentra
- - 20 11 11 2.869,7 APBN Koperasi dan
yang diperkuat Usaha
UKM
sistem bisnis Mikro
- 295 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.21 Koperasi /
sentra usaha mikro Koperasi/
Kementerian
holtikultura yang Sentra
- - 10 5 5 1.206,2 APBN Koperasi dan
diperkuat sistem Usaha
UKM
bisnis Mikro

1.22 Koperasi /
sentra usaha mikro Koperasi/
Kementerian
perkebunan yang Sentra
- - 10 9 9 3.430 APBN Koperasi dan
diperkuat sistem Usaha
UKM
bisnis Mikro

1.23 Koperasi /
sentra usaha mikro Koperasi/
Kementerian
perikanan yang Sentra
- - 20 8 8 2.658,2 APBN Koperasi dan
diperkuat sistem Usaha
UKM
bisnis Mikro

1.24 Koperasi /
sentra usaha mikro Koperasi/
peternakan yang Kementerian
Sentra
diperkuat sistem - - 20 8 8 2.487,4 APBN Koperasi dan
Usaha
bisnis UKM
Mikro
- 296 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.25 Koperasi /
sentra usaha mikro
Koperasi/
pengolahan hasil Kementerian
Sentra
perikanan dan - - 12 6 6 1.851 APBN Koperasi dan
Usaha
peternakan yang UKM
Mikro
diperkuat sistem
bisnis

1.26 Koperasi /
sentra usaha mikro Koperasi/
industri manufaktur Kementerian
Sentra
yang diperkuat - - 25 16 16 3.692,3 APBN Koperasi dan
Usaha
sistem bisnis UKM
Mikro

1.27 Koperasi /
sentra usaha mikro Koperasi/
industri kreatif yang Kementerian
Sentra
diperkuat sistem - - - 11 11 556,5 APBN Koperasi dan
Usaha
bisnis UKM
Mikro

1.28 Koperasi /
sentra usaha mikro Koperasi/
jasa dan aneka Kementerian
Sentra
usaha yang - - 25 10 10 2.495,9 APBN Koperasi dan
Usaha
diperkuat sistem UKM
Mikro
bisnis
- 297 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.29 Jumlah KUKM


Kementerian
yang mengikuti
KUKM 780 - - - - - APBN Koperasi dan
pameran (Smesco
UKM
Festival)

1.30 Fasilitasi
KUKM untuk Kementerian
partisipasi pada KUKM 412 - - - - - APBN Koperasi dan
pameran nasional UKM
dan regional

1.31 Jumlah KUKM


yang mendapat
fasilitasi akses Kementerian
ekspor (melalui KUKM 350 - - - - - APBN Koperasi dan
pameran luar negeri UKM
dan peningkatan
daya saing)

1.32 Jumlah KUKM


yang difasilitasi
Kementerian
Kemitraan
KUMKM 800 - - - - - APBN Koperasi dan
(Kemitraan
UKM
Waralaba dan Sub
Kontrak)

1.33 Jumlah KUKM


yang difasilitasi
Kementerian
temu konsultasi
KUMKM 240 - - - - - APBN Koperasi dan
pengembangan
UKM
kemitraan KUMKM
berbasis investasi
- 298 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.34 Trading House Kementerian


Koperasi dan UMKM Unit - 1 1 1 1 39.122 APBN Koperasi dan
UKM

1.35 Fasilitasi
Kementerian
promosi dan
Bulan - 12 12 12 12 25.596,6 APBN Koperasi dan
pemasaran produk
UKM
KUKM

1.36 Promosi dan Kementerian


Pemasaran dalam KUMKM - 830 400 700 700 39.769,7 APBN Koperasi dan
negeri UKM

1.37 Promosi dan Kementerian


pemasaran luar KUKM - 150 60 34 30 24.613,6 APBN Koperasi dan
negeri UKM

1.38 Fasilitasi Kementerian


penerapan e- KUMKM - 200 300 700 700 5.822,1 APBN Koperasi dan
commerce UKM

1.39 Koperasi dan


UMKM yang Kementerian
difasilitasi KUMKM - 1000 - - - - APBN Koperasi dan
kemitraan produksi UKM
dan pemasaran

1.40 Koperasi yang


diperkuat dalam Kementerian
kemitraan investasi Koperasi - 200 - - - - APBN Koperasi dan
dan rantai UKM
nilai/pasok
- 299 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 2: 2.1 UMKM yang di


Kementerian
Perluasan Akses Pembiayaan dampingi untuk
UMKM 18836 - - - - 6.397,7 APBN Koperasi dan
mengkases program
UKM
KUR

2.2 Usaha mikro


Kementerian
yang didampingi Usaha
- 27520 - - - 15.600 APBN Koperasi dan
mengakses dan Mikro
UKM
mengelola kredit

2.3 Usaha mikro


sektor prioritas yang Kementerian
Usaha
didampingi - - 27520 15000 15000 27.009 APBN Koperasi dan
Mikro
mengakses dan UKM
mengelola (KUR)

2.4 Wirausaha
Kementerian
pemula yang Wirausah
8362 - - - - - APBN Koperasi dan
mendapatkan start a Pemula
UKM
up capital

2.5 Wirausaha
Kementerian
pemula yang di
Orang - 400 1200 1831 2000 98.850,3 APBN Koperasi dan
dukung modal awal
UKM
usaha

Kegiatan 3: 3.1 Sarana Kementerian


Pengembangan Keterampilan prasarana layanan Unit - 5 3 5 5 70.600 APBN Koperasi dan
dan Layanan Usaha usaha terpadu UKM
- 300 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 4: 4.1 Jumlah peserta


Kementerian
Pengembangan Kewirausahaan pemasyarakatan
Orang 11770 - - - - - APBN Koperasi dan
dan pengembangan
UKM
kewirausahaan

4.2 Peserta Kementerian


pelatihan Orang - 5000 5800 5010 4850 136.949,2 APBN Koperasi dan
kewirausahaan UKM

4.3 Peserta Kementerian


pelatihan Orang - 400 1000 2000 2000 42.734 APBN Koperasi dan
Technopreneur UKM

4.4 Fasilitasi Kementerian


Inkubator bisnis dan Inkubator - 20 2 10 10 8.493,1 APBN Koperasi dan
teknologi UKM

4.5 Peserta Kementerian


Labotarium Unit - - 2 - - 375,8 APBN Koperasi dan
Kewirausahaan UKM

Kegiatan 5: 5.1 Penggabungan,


Kementerian
Penguatan Kelembagaan peleburan, dan
Laporan - 1 - - - 1.285 APBN Koperasi dan
Koperasi, Kemitraan, dan pembubaran
UKM
perlindungan Usaha koperasi

5.2 Penggabungan,
Kementerian
peleburan, dan
Koperasi - - 1256 1000 1000 3.323,2 APBN Koperasi dan
pembubaran
UKM
koperasi
- 301 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

5.3 Tersediannya Kementerian


sistem registrasi Sistem 1 - - - - 3.900,8 APBN Koperasi dan
Usaha UMKM UKM

5.4 Penerapan tata Kementerian


kelola koperasi yang Koperasi - 450 400 5.844 APBN Koperasi dan
baik UKM

5.5 Peningkatan
Kementerian
manajemen koperasi
Koperasi - - - 200 150 2.657,8 APBN Koperasi dan
perkotaan dan
UKM
pedesaan

5.6 Jumlah
Pengesahan Akte Kementerian
Pendirian Koperasi Akta 75 - - - - 1.186,6 APBN Koperasi dan
dan PAD yang di UKM
proses

5.7 Koperasi berasal


dari pengusaha Kementerian
mikro yang Akta - 1000 1000 1100 1100 14.341,3 APBN Koperasi dan
difasilitasi akta UKM
koperasi

INDIKATOR SDGs: 1.3.1.(a) Proporsi peserta jaminan kesehatan melalui SJSN Bidang Kesehatan.

PROGRAM 1: PENGUATAN PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)/KARTU INDONESIA SEHAT (KIS)
- 302 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1. Jumlah


Penyelenggaraan penguatan penduduk yang
Jaminan menjadi peserta
Kesehatan Nasional Penerima Bantuan
(JKN)/Kartu Indonesia Iuran (PBI) melalui 92,38 Kementerian
juta orang 87,82 91,1 (a) 92,4 (b) 107,2 148.106.200 APBN
Sehat (KIS) Jaminan Kesehatan (a) Kesehatan
Nasional (JKN)/
Kartu Indonesia
Sehat (KIS) (dalam
juta)

PROGRAM 2: PENGEMBANGAN PEMBIAYAAN KESEHATAN DAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)/ KARTU INDONESIA SEHAT (KIS)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Menghasilkan bahan dokumen hasil
kebijakan teknis pengembangan studi/monitoring
Dokumen 6 (2014) 10 10 10 10 -
pembiayaan kesehatan dan dan evaluasi
Jaminan Kesehatan Nasional pelaksanaan
(JKN)/Kartu Indonesia Sehat JKN/KIS
Kementerian
(KIS) APBN
Kesehatan
1.2 Jumlah
dokumen kebijakan
realisasi iuran
Dokumen 1 (2014) 3 3 3 3 -
peserta Penerima
Bantuan Iuran (PBI)
JKN/KIS

PROGRAM 3: PROGRAM KOORDINASI PENGEMBANGAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


- 303 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1
Penataan kelembagaan jaminan Terselenggaranya
sosial (SJSN) monitoring dan
persen 100 100 100 100 100 Kementerian
evaluasi terpadu
Koordinator
jaminan kesehatan
Bidang
nasional
107.800 APBN Pembanguna
n Manusia
1.2 Tersusunnya
dan
studi dan kajian di
Kebudayaan
bidang sosial untuk Dokumen 5 5 5 5 5
memperkuat
pelaksanaan SJSN

INDIKATOR SDGs: 1.3.1.(b) Proporsi peserta Program Jaminan Sosial Bidang Ketenagakerjaan.

PROGRAM 1: PENATAAN KELEMBAGAAN JAMINAN SOSIAL (SJSN)

Kegiatan 1: 1.1 Tersedianya


Penyelenggaraan monitoring dan sistem monitoring
evaluasi program jaminan sosial dan evaluasi
persen 50 100 100 100 1
secara terpadu terpadu jaminan Kementerian
sosial Koordinator
ketenagakerjaan Bidang
107,800 APBN Pembanguna
1.2 Jumlah n Manusia
dokumen monitoring dan
dan evaluasi Kebudayaan
Dokumen 2 2 2 2 2
terpadu SJSN
bidang
ketenagakerjaan
- 304 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah draft t Kementerian


Penyusunan Perangkat hukum peraturan Koordinator
pendukung implementasi SJSN pelaksanaan SJSN Bidang
Dokumen 6 6 6 6 6 APBN Pembanguna
n Manusia
dan
Kebudayaan

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah Kementerian


Pelaksanaan sosialisasi SJSN pelaksanaan Koordinator
sosialisasi dalam Bidang
bentuk penyuluhan Dokumen 6 6 6 6 6 APBN Pembanguna
, pameran, n Manusia
foum komunikasi dan
dan kerjasama Kebudayaan

PROGRAM 2: PENGEMBANGAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PENINGKATAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

Kegiatan 1: 1.1. Peningkatan


Peningkatan Penerapan kepesertaan
orang 5600 6687 7985 9535 11386
Pengupahan dan Jaminan Sosial program jaminan
Tenaga Kerja sosial tenaga kerja
Kementerian
1.2 Jumlah pelaku 340.240 APBN Ketenagakerja
HI yang an
mendapatkan
orang - 7500 - - -
pemahaman
mengenai program
jaminan sosial
- 305 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.3 Pelaku HI yang


mendapatkan
pemahaman orang - - 9312 - -
mengenai program
jaminan sosial

1.4 Pelaku HI yang


mendapatkan
pemahaman orang - - - 4615 4615
mengenai program
jaminan sosial

1.5 Jumlah NSPK


tentang jaminan naskah - 2 - - -
sosial tenaga kerja

1.6 NSPK tentang


jaminan sosial naskah - - 2 - -
tenaga kerja

1.7 NSPK tentang


jaminan sosial naskah - - - 4 4
tenaga kerja

1.8 Peningkatan
koordinasi
bulan - 12 - - -
antarlembaga dalam
perluasan

1.9 Peningkatan bulan - - 12 - -


koordinasi
- 306 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

antarlembaga dalam
perluasan

1.10 Peningkatan
koordinasi
orang - - - 1480 1480
antarlembaga dalam
perluasan

1.11 Analisis
pengupahan dan
Naskah 2 2 2 3 3
jaminan sosial
tenaga kerja

1.12 Informasi
pengupahan dan
Naskah 1 1 1 1 1
jaminan sosial
tenaga kerja

PROGRAM 3: PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Peningkatan Penerapan Norma perusahaan yang
Kerja dan Jaminan Sosial menerapkan norma
Kementerian
Tenaga Kerja jaminan sosial perusaha 127.350
180 190 200 210 220 APBN Ketenagakerja
tenaga kerja melalui an (RPJMN)
an
BPJS Kesehatan dan
BPJS
Ketenagakerjaan
- 307 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.2 Jumlah
sosialisasi
penerapan
pengawasan norma wilayah - 34 34 34 34
jaminan sosial
tenaga kerja sebagai
implementasi SJSN

INDIKATOR SDGs: 1.3.1.(c) Persentase penyandang disabilitas yang miskin dan rentan yang terpenuhi hak dasarnya dan inklusivitas.

PROGRAM 1: PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN SOSIAL

Kegiatan 1: 1.1 Verifikasi dan


Pengembangan Sistem Informasi Validasi Data
Kesejahteraan Sosial Penyandang 944000 Kementerian
- - - - - - APBN
Masalah 00 Sosial
Kesejahteraan Sosial
(PMKS)

PROGRAM 2: REHABILITASI SOSIAL

Kegiatan 1: 1.1 Lanjut usia yang


Kementerian
Rehabilitasi sosial lanjut usia mendapatkan Orang 56384 52439 35044 40340 44370 781.328,53 APBN
Sosial
pelayanan sosial

Kegiatan 2: 2.1 Jenis literasi


Rehabilitasi sosial bagi khusus bagi
penyandang disabilitas penyandang
Paket Kementerian
disabilitas netra 15 18 35 35 35 10.803,12 APBN
literasi Sosial
baik cetak maupun
elektronik (kitab
suci, buku
pelajaran, modul
- 308 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

pelatihan, buku
cerita) dan
peraturan

PROGRAM 3: KOORDINASI KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN DISABILITAS DAN LANJUT USIA

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah usulan Kementerian


Penyusunan rekomendasi rekomendasi Koordinator
kebijakan di bidang disabilitas kebijakan di bidang Bidang
dan lanjut usia pemberdayaan Dokumen 3 3 3 3 3 8.074 APBN Pembanguna
disabilitas dan n Manusia
lanjut usia dan
Kebudayaan

INDIKATOR SDGs: 1.3.1.(d) Jumlah rumah tangga yang mendapatkan bantuan tunai bersyarat/Program Keluarga Harapan.

PROGRAM 1: PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL

Kegiatan 1: 1.1 Bantuan tunai


Keluarga Kementerian
Jaminan sosial keluarga bersyarat bagi 3,5 Juta 6 Juta 6 Juta 10 juta 10 Juta - APBN
miskin Sosial
keluarga miskin

Kegiatan 2: 2.1 Pendampingan


Perlindungan sosial korban psikososial bagi pendampi Kementerian
- - - 2500 - - APBN
bencana alam korban bencana ngan Sosial
alam

PROGRAM 2: PENANGANAN FAKIR MISKIN


- 309 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Fakir miskin


Penanganan fakir miskin yang terpenuhi Kementerian
KK 100350 30400 36800 30000 30000 - APBN
perkotaan kebutuhan dasar di Sosial
perkotaan

PROGRAM 3: PEMBERDAYAAN SOSIAL

1.1 Bantuan rumah


Kegiatan 1: bagi keluarga Kementerian
KK 2150 2099 2019 2099 2099 511.100 APBN
Pemberdayaan komunitas adat komunitas adat Sosial
terpencil (KAT) terpencil (KAT)

INDIKATOR SDGs: 1.4.1.(a) Persentase perempuan pernah kawin umur 15-49 tahun yang proses melahirkan terakhirnya di fasilitas kesehatan.

PROGRAM 1: BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK

Kegiatan 1: 1.1 Persentase ibu


Pembinaan Kesehatan Keluarga hamil yang 2.852.100 (Telah di
Kementerian
mendapatkan % 87,5 85,35 76 78 80 tag di indikator APBN**
Kesehatan
pelayanan antenatal 3.1.2 (a))
ke empat (K4)

1.2 Persentase
6.988 (Telah di tag
Puskesmas yang Kementerian
% 84,1 86,1 84 87 90 di indikator 3.1.2 APBN
melaksanakan kelas Kesehatan
(a))
ibu hamil

1.3 Persentase
Puskesmas yang
melakukan orientasi Kementerian
% 79,6 89,75 88 95 100 - APBN
Program Kesehatan
Perencanaan
Persalinan dan
- 310 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Pencegahan
Komplikasi (P4K)

PROGRAM 2: PROGRAM PEMBINAAN UPAYA KESEHATAN (Matriks KL/II.M.L.024-16)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Pembinaan Upaya Kesehatan kecamatan yang
Dasar memiliki minimal 1 Kecamata 93 Kementerian
1306 1400 2800 5600 APBN**
puskesmas yang n (2015) Kesehatan
tersertifikasi
akreditasi 15.857.100 (Telah di
tag di indikator
1.2 Jumlah 3.1.2 (a))
Puskesmas yang
telah bekerjasama 212 Kementerian
Unit 1600 3000 4400 5600 APBN**
melalui Dinas (2015) Kesehatan
Kesehatan dengan
UTD dan RS

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah


Pembinaan Upaya Kesehatan Kab/Kota yang
79.890.600 (Telah di
Rujukan memiliki minimal 1 28 Kementerian
Kab/Kota 178 287 384 481 tag di indikator APBN**
RSUD yang (2015) Kesehatan
3.1.2 (a))
tersertifikasi
akreditasi nasional
- 311 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

2.2 Persentase
kabupaten/kota
60 Kementerian
dengan kesiapan % 70 80 90 95 APBN**
(2015) Kesehatan
akses layanan
rujukan

2.3 Jumlah RS
Rujukan Regional
yang memenuhi 50 Kementerian
RS 125 125 125 125 APBN**
sarana parasarana (2015) Kesehatan
dan alat (SPA)
sesuai standar

INDIKATOR SDGs: 1.4.1.(b) Persentase anak umur 12-23 bulan yang menerima imunisasi dasar lengkap.

PROGRAM 1: PEMBINAAN SURVEILANS, IMUNISASI, KARANTINA, DAN KESEHATAN MATRA

Kegiatan 1: 1.1. Persentase anak


Penurunan angka usia 0
kesakitan akibat penyakit yang sampai 11 bulan
dapat dicegah dengan imunisasi, yang mendapat 90 Kementerian
peningkatan surveilans, imunisasi dasar % 91,5 92 92,5 93 - APBN
(2014) Kesehatan
karantina lengkap
kesehatan dan kesehatan matra

PROGRAM 2: PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

Kegiatan 1: 1.1 Kabupaten/kota


Surveilans dan Karantina yang mendapatkan Kementerian
Kab/kota - - 140 403 16 - APBN
Kesehatan peningkatan Kesehatan
antigen imunisasi
- 312 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.2 Puskesmas yang


memiliki rantai
Unit - - 8 9 10 -
dingin (cold chain)
untuk imunisasi

PROGRAM 3: KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

Kegiatan 1: 1.1 Puskesmas


Peningkatan Tata Kelola Obat dengan ketersediaan Kementerian
% - 50 55 60 65 13.595.900 APBN
Publik dan Perbekalan obat dan vaksin Kesehatan
Kesehatan esensial

1.4.1.(c) Prevalensi penggunaan metode kontrasepsi (CPR) semua cara pada Pasangan Usia Subur (PUS) usia 15-49 tahun yang berstatus
INDIKATOR SDGs:
kawin.

PROGRAM 1: KEPENDUDUKAN, KELUARGA BERENCANA, DAN PEMBANGUNAN KELUARGA

Kegiatan 1: 1.1 Persentase


Peningkatan Pembinaan faskes jalur
Kesertaan ber-KB Jalur pemerintah yang Direktorat
Pemerintah bekerja sama Bina
Telah di-tag di
dengan BPJS Kesertaan KB
% 27 45 63 82 100 indikator APBN**
Kesehatan yang Jalur
3.7.1(a)dan tujuan 5
memenuhi standar Pemerintah,
pelayanan KB BKKBN
(15.798 faskes
pemerintah
- 313 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.2 Persentase
Faskes yang
Mendapat Sarana
Pelayanan KB
(Jumlah faskes Direktorat
pemerintah dan Bina
Telah di-tag di
swasta yang Kesertaan KB
% 47 60 73 87 100 indikator APBN**
terpenuhi sarananya Jalur
3.7.1(a)dan tujuan 6
dibandingkan Pemerintah,
dengan target faskes BKKBN
yang harus dipenuhi
sarananya pada
2019 = 45.340
faskes)

1.3 Cakupan
pembinaan
33 34 34 34 34
kesertaan ber-KB
provinsi provinsi provinsi provins provinsi
dan peningkatan
(100% (100% (100% i (100% (100% Telah di-tag di Perwakilan
kualitas pelayanan
% dari dari dari dari dari indikator 3.7.1(a) APBN** BKKBN
KB yang sesuai
jumlah jumlah jumlah jumlah jumlah dan tujuan 7 Provinsi
dengan standarisasi
kab/Kot kab/Kota kab/Ko kab/Ko kab/Ko
pelayanan KB
a) ) ta) ta) ta)
diseluruh tingkatan
wilayah
- 314 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 2: 2.1 Persentase


Peningkatan Kualitas Kesehatan faskes KB yang
Reproduksi memiliki tenaga
pelayanan KB yang
memenuhi standar
Direktorat
dalam Telah di-tag di
Kesehatan
melaksanakan % 8 27 47 66 85 indikator 3.7.1 (a) APBN**
Reproduksi,
promosi dan dan tujuan 8
BKKBN
konseling kesehatan
dan hak-hak
reproduksi yang
berkualitas (dari
53.342 faskes)

Kegiatan 4: 4.1 Persentase


Peningkatan Advokasi dan KIE stakeholders/
Program Kependudukan, KB, pemangku
dan pembangunan keluarga kepentingan tingkat Telah di-tag di Direktorat
pusat maupun % 82 84 86 88 90 indikator APBN** Advokasi dan
provinsi dan 3.7.1(a)dan tujuan 9 KIE,BKKBN
kabupaten kota
yang terpapar
program KKBPK

4.2 Persentase
Telah di-tag di
masyarakat yang Direktorat
indikator
memahami isi pesan % 6,7 15 20 30 50 APBN** Advokasi dan
3.7.1(a)dan tujuan
program KKPBK dari KIE,BKKBN
10
berbagai media
- 315 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

4.3. Persentase
stakeholders/mitra
kerja dan
masyarakat di Telah di-tag di
Direktorat
seluruh tingkatan indikator
% 30 45 60 70 80 APBN** Advokasi dan
wilayah yang 3.7.1(a)dan tujuan
KIE,BKKBN
mendapat 11
pembinaan advokasi
dan KIE program
KKBPK

INDIKATOR SDGs: 1.4.1.(d) Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap layanan sumber air minum layak dan berkelanjutan.

PROGRAM 1: PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


1 300 750
Pengaturan, Pembinaan, Sambungan Rumah
SR (kawasa (ltr/detik (ltr/deti 280000 240000
Pengawasan, Pengembangan (SR) di Kawasan
n)* )* k)*
Sumber Pembiayaan dan Pola Regional
Investasi, serta Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum 1.2 Jumlah Kementerian
Sambungan Rumah 320000 272800 Pekerjaan
SR 124.885,4 (Telah di-
(SR) di Ibu Kota 0 0 APBN Umum dan
tag di Goal 6)
Kawasan Perumahan
3,184 3,078
237 Rakyat
(ltr/detik (ltr/deti
1.3 Jumlah (IKK)*
)* k)*
Sambungan Rumah
116000 114880
(SR) di Ibu Kota SR
0 0
Pemekaran/Perluas
an
- 316 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.4 Jumlah
Sambungan Rumah 1,449 3,660 256000 297856
SR -
(SR) di Perdesaan (Desa)* (desa)* 0 0
berbasis masyarakat

1.5 Jumlah
Sambungan Rumah
SR 152000 221600
(SR) di kawasan
kumuh perkotaan

1.6 Jumlah
40
Sambungan Rumah
SR (kawasa 15990 21027
(SR) di kawasan 246 351
n)* &
nelayan (Kawasa (Kawasa
234
n)* n)*
(ltr/deti
1.7 Jumlah
k)*
Sambungan Rumah
(SR) di kawasan
rawan SR 352000 409280
air/perbatasan/pula
u
terluar

1.8 Persentase Kementerian


peningkatan Pekerjaan
128 (Telah di-tag di
cakupan pelayanan % 70.97* 71.14* 72.04* 94 100 APBN Umum dan
Goal 6)
akses air minum Perumahan
Rakyat

PROGRAM 2: DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)


- 317 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1. Peningkatan


DAK Bidang Air Minum cakupan sistem
Kementerian
Sistem Penyediaan jiwa PM PM PM APBN
Keuangan
Air Minum (SPAM)
melalui

1.1.1 Perluasan
SPAM melalui
pemanfaatan idle
capacity SPAM Kementerian
jiwa PM PM PM APBN
terbangun dari Keuangan
1763476 783470 970262
sistem
* *
IKK/PDAM/Komuna
l

1.1.2 Peningkatan
SPAM melalui
penambahan
Kementerian
kapasitas dan/atau jiwa PM PM PM APBN
Keuangan
volume dari sarana
dan prasarana
SPAM terbangun

1.2. Pembangunan
Sistem Penyediaan
Air Minum (SPAM)
baru bagi daerah Kementerian
jiwa PM 1428702 381896 590157 PM PM APBN
yang belum memiliki Keuangan
* *
layanan air minum
(SPAM JP dan SPAM
BJP)
- 318 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

INDIKATOR SDGs: 1.4.1.(e) Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap layanan sanitasi layak dan berkelanjutan.

PROGRAM 1: PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Kementerian
Pengaturan, Pembinaan, Kota/Kab yang
Pekerjaan
Pengawasan, Pengembangan, terlayani
Kota/Kab - 68 95 120 95 - APBN Umum dan
Sumber Pembiayaan dan Pola infrstruktur limbah
Perumahan
Investasi, serta Pengelolaan dengan sistem
Rakyat
Pengembangan Infrastruktur terpusat skala kota
Sanitasi dan Persampahan
1.2 Jumlah
kota/kab yang Kementerian
terlayani Pekerjaan
infrastruktur limbah Kota/Kab 206* 197* 158* 165 89 - APBN Umum dan
dengan sistem Perumahan
terpusat skala Rakyat
komunal

1.3 Jumlah
kota/kab yang Kementerian
terlayani Pekerjaan
infrastruktur limbah Kota/Kab 22* 15* 19* 37 17 - APBN Umum dan
dengan sistem Perumahan
terpusat skala Rakyat
kawasan

PROGRAM 2: DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)

Kegiatan 1: 1.1. Pembangunan Kementerian


Jiwa NA 7600 93000 PM PM PM APBN
DAK Bidang Sanitasi IPAL Kawasan Keuangan
- 319 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.2. Pembangunan Kementerian


Jiwa 199650 243182 134706 PM PM PM APBN
IPAL Komunal Keuangan

1.3. Pengembangan Kementerian


Jiwa 800 30910 19106 PM PM PM APBN
SR Keuangan

1.4 Pembangunan Kementerian


MCK+ dan MCK ++ Jiwa 695230 94237 153660 PM PM PM APBN
Keuangan

1.5 Pembangunan
Kementerian
MCK Kombinasi Jiwa NA 217515 57731 PM PM PM APBN
Keuangan
IPAL

INDIKATOR SDGs: 1.4.1.(f) Persentase rumah tangga kumuh perkotaan.

PROGRAM 1: PENGEMBANGAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Kegiatan 1: 1.1. Jumlah rumah


Pengembangan Pendanaan dan tangga (RT)
Sistem Pembiayaan Perumahan berpenghasilan
rendah yang Kementerian
mendapat fasilitas Pekerjaan
1049,4 (Telah di-tag
bantuan RT 130000 175000 225000 250000 120000 APBN Umum dan
di Goal 6)
pembiayaan Perumahan
perumahan melalui Rakyat
KPR-FLPP Rumah
Tapak dan Sarusun
(temasuk sewa beli)
- 320 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.2. Jumlah rumah Kementerian


tapak yang Pekerjaan
mendapat fasilitas RT 0 1000 1500 2000 1500 APBN Umum dan
Kredit Konstruksi Perumahan
Rakyat

1.3. Jumlah rumah


tangga
berpenghasilan
Kementerian
rendah yang
Pekerjaan
mendapat fasilitas
RT 0 50000 150000 200000 50000 APBN Umum dan
bantuan
Perumahan
pembiayaan
Rakyat
perumahan melalui
KPR-FLPP Rumah
Swadaya

1.4. Jumlah rumah


Kementerian
tangga
Pekerjaan
berpenghasilan
RT 55000 106500 124250 124370 65880 APBN Umum dan
rendah yang
Perumahan
mendapat fasilitas
Rakyat
bantuan uang muka

PROGRAM 2: PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Kegiatan 1: 1.1 Luas kawasan 46.448.000 (Telah


Ha 1610 8975 9956 9500 8390 APBN Kementerian
Pengaturan, Pembinaan, kumuh perkotaan di-tag di Goal 6)
Pekerjaan
- 321 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Pengawasan, dan Pelaksanaan 1.2 Jumlah Umum dan


Pengembangan Permukiman kelurahan yang Perumahan
mendapatkan Keluraha Rakyat
1477 1483 1633 1620 1470
pendampingan n
pemberdayaan
masyarakat

PROGRAM 3: PENGEMBANGAN PERUMAHAN

Kegiatan 1: 1.1 Fasilitasi


Pengembangan Perumahan bantuan stimulan
Unit 20000 45000 50000 60000 75000
Swadaya pembangunan
Kementerian
rumah swadaya
Pekerjaan
APBN Umum dan
1.2 Fasilitasi
Perumahan
bantuan stimulan
Rakyat
peningkatan Unit 65000 300000 350000 385000 400000 3.309.900 (Telah di-
kualitas rumah tag di Goal 6)
swadaya

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah unit Kementerian


Pembangunan Rumah Susun sarusun yang Pekerjaan
Sederhana dan Sewa dilengkapi dengan Unit 13360 134160 134160 134160 134160 APBN Umum dan
PSU pendukungnya Perumahan
Rakyat

PROGRAM 4: PENANGANAN FAKIR MISKIN


- 322 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1. Fakir Miskin


Penanganan Fakir Miskin yang Terpenuhi
Perdesaan Kebutuhan Dasar di
Perdesaan
Unit 170 30 20 30 30 -
(Penyediaan Sarana
Prasarana
Lingkungan di
Perdesaan) Kementerian
APBN
Sosial
1.2. Fakir Miskin
yang Terpenuhi
Kebutuhan Dasar di
Perdesaan Unit 12003 5350 1000 7300 7300 -
(Rehabilitasi Rumah
Tidak Layak Huni
(RTLH) di Pedesaan)

Kegiatan 2: 2.1. Fakir Miskin


Penanganan Fakir Miskin yang Terpenuhi
Pesisir, Pulau-Pulau Kecil dan Kebutuhan
Perbatasan Antar Negara Dasarnya di Wilayah
Pesisir, Pulau-Pulau
Kecil dan Kementerian
Unit 0 0 0 100 100 - APBN
Perbatasan Antar Sosial
Negara (Penyediaan
Sarana Prasarana
Lingkungan di
Pesisir, PPK, dan
PAN)
- 323 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

2.2. Fakir Miskin


yang Terpenuhi
Kebutuhan
Dasarnya di Wilayah
Pesisir, Pulau-Pulau
Kecil dan
Unit 0 410 710 3475 3475 -
Perbatasan Antar
Negara (Rehabilitasi
Rumah Tidak Layak
Huni (RTLH) di
Pesisir, PPK dan
PAN)

PROGRAM 5: PEMBERDAYAAN SOSIAL

Kegiatan 1: 1.1 Bantuan rumah


Pemberdayaan komunitas adat bagi keluarga Kementerian
rumah - - - 243 - - APBN
terpencil (KAT) komunitas adat Sosial
terpencil (KAT)

INDIKATOR SDGs: 1.4.1.(g) Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/sederajat.

PROGRAM 1: PENDIDIKAN DASAR

Kegiatan 1: 1.1 Siswa SD 261598 2604800 253690 268799 268799


Siswa
Penjaminan Kepastian Layanan penerima BOS 69 4 94 92 92
Kementerian
Pendidikan SD
Pendidikan
1.2 RKB SD yang
ruang 2015 2015 200 205 200 188.812.555 APBN dan
dibangun
Kebudayaan,
Dit PSD
1.3 Sekolah SD baru
sekolah 15 15 11 11 10
yang dibangun
- 324 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.4 Pembangunan
ruang 1452 621 424 2000 2000
Perpustakaan SD

1.5 Siswa SD
106856 1036061 103606 103606 103606
penerima bantuan orang
13 4 14 14 14
KIP

1.6 Sekolah yang


Sekolah 8880 31526 68535 123168 148053
melaksanakan K 13

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah remaja Kementerian


Penyediaan Layanan Pendidikan dan orang dewasa Pendidikan
Keaksaraan dan Kesetaraan memperoleh layanan dan
pendidikan setara Kebudayaan,
pendidikan dasar: Ditjen PAUD
jumlah siswa Paket dan Dikmas
A yang menerima Orang 11575 9500 6000 5100 5100 36.157 APBN dan
bantuan operasional Direktorat
Pembinaan
Pendidikan
Keaksaraan
dan
Kesetaraan

INDIKATOR SDGs: 1.4.1.(h) Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/sederajat.

PROGRAM 1: PENDIDIKAN DASAR

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Sekolah


Kementerian
Penjaminan Kepastian Layanan Berasrama yang Sekolah 17 25 10 23 25 444.921,81 APBN
Pendidikan
Pendidikan SMP dibangun
dan
- 325 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.2 Jumlah SMP Kebudayaan,


Sekolah 100 196 50 190 190 2.298.305,96
yang dibangun Dit PSMP

1.3 Jumlah Sekolah


SD-SMP satu atap Sekolah 80 109 50 130 140 851.314
yang dibangun

1.4 Jumlah Ruang


Kelas SMP yang Ruang 2813 2882 300 3386 3386 2.855.284,27
dibangun

1.5 Jumlah Siswa


467588 436996 469496 469496
SMP penerima Siswa 4369968 16.429.221,85
5 8 8 8
bantuan melalui KIP

Kegiatan 2: Penyediaan Layanan 2.1. Jumlah remaja Kementerian


Pendidikan Keaksaraan dan dan orang dewasa Pendidikan
Kesetaraan memperoleh layanan dan
pendidikan setara Kebudayaan,
pendidikan dasar: Ditjen PAUD
jumlah siswa Paket dan Dikmas
B yang menerima Orang 652213 71529 67120 57052 57052 1.266.952 APBN dan
bantuan operasional Direktorat
Pembinaan
Pendidikan
Keaksaraan
dan
Kesetaraan

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah unit


Kementerian
Peningkatan Akses dan Mutu PK sekolah baru PKLK Unit 16 20 11 13 15 7.233.400 APBN
Pendidikan
dan PLK SDLB/SMPLB yang dibangun
dan
- 326 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

3.2 Jumlah siswa Kebudayaan,


/anak Direktorat
berkebutuhan Jenderal
Siswa 113562 123992 158080 166169 175516 7.233.400
khusus penerima Pendidikan
bantuan atau Dasar dan
beasiswa Menengah,
Direktorat
3.3 Jumlah Pembinaan
SDLB/SMPLB/SML PKLK
B/SLB/ SM
Sekolah 2285 2338 2100 2100 2100 7.233.400
Inklusi/SM Cibi/SM
keberbakatan yang
menerima BOS

INDIKATOR SDGs: 1.4.1.(i) Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA/sederajat.

PROGRAM 1: PROGRAM PENDIDIKAN MENENGAH (Matriks KL/II.M.L.023-10)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah SMA


Penyediaan dan Peningkatan yang menerapkan
Unit 12311 12461 12611 13459 13459 47.816.700 Kementerian
Layanan Pendidikan SMA kurikulum yang
Pendidikan
berlaku
dan
Kebudayaan,
1.2 Jumlah siswa
453564 456334 486865 486865 APBN Ditjen
SMA penerima BOS Siswa 4473868 -
4 5 4 4 Mandikdasme
SM
n, Dit
Pembinaan
1.3 Jumlah unit
SMA
SMA baru yang Unit 60 103 75 18 18 -
dibangun
- 327 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.4 Jumlah siswa


137545 136755 169255
SMA penerima Siswa 425033 1367560 -
8 9 9
bantuan melalui KIP

Kegiatan 2: 2.4 Jumlah Remaja Kementerian


Penyediaan Layanan Pendidikan dan Orang Dewasa Pendidikan
Keaksaraan dan Kesetaraan Memperoleh dan
Layanan Pendidikan Kebudayaan,
Setara Menengah Ditjen PAUD
Umum (Paket C) dan dan Dikmas
Vokasional Orang 35070 95900 109500 93075 93075 725.254 APBN dan
Direktorat
Pembinaan
Pendidikan
Keaksaraan
dan
Kesetaraan

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah siswa


447299 478510 499008 519737
Penyediaan dan Peningkatan SMK penerima BOS Siswa 4682381 28.393.192,85
5 8 9 3
Layanan Pendidikan SMK SM
Kementerian
Pendidikan
3.2 Jumlah unit
dan
SMK baru yang Sekolah 35 214 75 25 20 1.333.200
Kebudayaan,
dibangun
APBN Ditjen
Mandikdasme
3.3 Jumlah siswa
191219 182916 182916 182916 n, Dit
SMK penerima Siswa 1829167 11.698.104,6
2 7 7 7 Pembinaan
bantuan melalui KIP
SMK
3.4 Jumlah RKB
Ruang 3100 5461 1000 1500 1500 3.288.810
SMK yang dibangun
- 328 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

3.5 Rehabilitasi
ruang pembelajaran Paket 130 999 3298 2000 2100 519.420
SMK

Kegiatan 4: 4.1 Jumlah unit Kementerian


Peningkatan Akses dan Mutu PK sekolah baru PKLK Pendidikan
dan PLK SMLB yang dibangun dan
Kebudayaan,
Direktorat
Jenderal
Unit 16 20 11 13 15 7.233.400 APBN
Pendidikan
Dasar dan
Menengah,
Direktorat
Pembinaan
PKLK

INDIKATOR SDGs: 1.4.1.(j) Persentase penduduk umur 0-17 tahun dengan kepemilikan akta kelahiran.

PROGRAM 1: PENATAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

Kegiatan 1: 1.1. Provinsi yang


Pembinaan Administrasi terfasilitasi (bintek,
Pencatatan Sipil advokasi dan 21.065.959 (Telah di
Kementerian
sosialisasi) Provinsi 34 34 34 34 34 tag di indikator APBN
Dalam Negeri
kebijakan 16.9.1(a)
pelaksanaan
pencatatan sipil
- 329 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.2. Anak yang


16.654.602 (Telah di
memiliki akta Persentas
72,3 74 75 76 77,4 tag di indikator
kelahiran e
16.9.1(a)

1.3 Tersedianya
kebijakan
pemenuhan hak 129,3 (Telah di tag
Kementerian
sipil, informasi dan Kebijakan 1 - - - - di indikator APBN
Dalam Negeri
partisipasi anak 16.9.1(a)
yang lengkap dan
harmonis

1.4 Terlaksananya
sosialisasi di 34
provinsi tentang hak 2.978.037 (Telah di
Kementerian
anak untuk Daerah - - 548 548 548 tag di indikator APBN
Dalam Negeri
memperoleh akta 16.9.1(a)
kelahiran secara
gratis

Kegiatan 2: 2.1 Laporan


Pengelolaan Informasi Monitoring Evaluasi
Kependudukan Pelaksanaan 16.125.267 (Telah di
Kementerian
Program Dan Laporan 6 6 3 3 3 tag di indikator APBN
Dalam Negeri
Dukumentasi 16.9.1(a)
Kebijakan Informasi
Kependudukan
- 330 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 3: 3.1 Sarpras Siak Di


Pengembangan Sistem 514 Kab/Kota, serta 372.591.186 (Telah
Administrasi Kependudukan DC dan DRC Kementerian
Kab/Kota 514 514 514 514 514 di tag di indikator APBN
(SAK) Terpadu Kependudukan Dalam Negeri
16.9.1(a)

PROGRAM 2: PERLUASAN PELAYANAN DASAR

Kegiatan 1: 1.1 Terwujudnya


Penyediaan Layanan Dasar kepemilikan akta
kelahiran pada 40% 76,46
persen 71.59 74,06 (a) 76 77,40
penduduk miskin (a)
(anak usia 0-17 22.200 (Telah di tag
Kementerian
tahun) di indikator APBN
Dalam Negeri
16.9.1(a)
1.2 Persentase anak
yang memiliki akta 83,33
persen 79.92 81,68 (a) 82 85
kelahiran (Usia 0-17 (a)
tahun)

INDIKATOR SDGs: 1.4.1.(k) Persentase rumah tangga miskin dan rentan yang sumber penerangan utamanya listrik baik dari PLN dan bukan PLN.

PROGRAM 1: PENGELOLAAN KETENAGALISTRIKAN

Kegiatan 1 : 1.1 Pangsa Energi


Pembinaan, Pengaturan dan Primer BBM Untuk Kementerian
% 8.58 6.96 5.81 2,08 2,04
Pengawasan Usaha Penyediaan Pembangkit Tenaga ESDM
Tenaga Listrik dan Listrik 19.830 (Telah di tag
APBN
Pengembangan Usaha indikator 7.1.1*)
Penyediaan Tenaga Listrik 1.2 Persentase
Kementerian
Susut Jaringan % 8.87 8,65 9,6*) 8,24 8,18
ESDM
Tenaga Listrik
- 331 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kementerian
1.3 Subsidi Listrik Triliun 58.60 59.23 52.28 80,6 89,41
ESDM

Kegiatan 2: 2.1. Fasilitasi


Penyusunan Kebijakan dan pembangunan
Kementerian
Program serta Evaluasi pembangkit listrik MW 53585 4212 2693 5956 18666 APBN
ESDM
Pelaksanaan Kebijakan (penambahan
Ketenagalistrikan kapasitas)

2.2. Fasilitasi
pembangunan
Gardu Induk Kementerian
MVA 5655 15971 14280 - - APBN
(kapasitas ESDM
terpasang) (APBN &
Non APBN) (MVA)

2.3. Fasilitasi
17.710 (Telah di tag
pembangungan
indikator 7.1.1*)
Jaringan Transmisi Kementerian
KMS 2525 8295 15377 12681 13410 APBN
(panjang terpasang) ESDM
(APBN & Non APBN)
(KMS)

2.4. Perencanaan
Program Kementerian
Dokumen 1 1 1 1 1 APBN
Ketenagalistrikan ESDM
(RUPTL)

2.5. Instalasi Listrik


Gratis untuk Kementerian
Unit 118460 - - - - APBN
Nelayan dan Rakyat ESDM
Tidak Mampu (RTS)
- 332 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

2.6 Rasio Desa Kementerian


% 97.39 96,95 97.09 99 100 APBN
Berlistrik ESDM

2.7 Instalasi
Pembangkit Tenaga Kementerian
% 59.94 86,32 100 90 90 APBN
Listrik yang Laik ESDM
Operasi

2.8 Instalasi
Penyaluran Tenaga Kementerian
% 8.31 34,19 100 90 90 APBN
Listrik Yang Laik ESDM
Operasi

2.9 Konsumsi Listrik KWh/Kap Kementerian


910.20 956.36 1011.5 1129 1200 APBN
Per Kapita ita ESDM

PROGRAM 2: PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI LOGAM, MESIN, ALAT TRANSPORTASI DAN ELEKTRONIKA

Kegiatan 1: 1.1 Infrastruktur


Penumbuhan dan Ketenagalistrikan
Pengembangan Industri yang terevaluasi PLTU - - - 10 5 8300000 APBN Kemenperin
Permesinan dan Alat Mesin TKDN
Pertanian

1.5.1* Jumlah korban meninggal, hilang dan terkena dampak bencana per 100.000 orang
INDIKATOR : 1.5.1.(b) Pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana sosial.

PROGRAM 1: PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL


- 333 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Indikator Program 1.1. Persentase


korban bencana
alam dan bencana
Kementerian
sosial yang % 16.06 11.82 11.82 11.82 11.82 - APBN
Sosial
menerima bantuan
pemenuhan
kebutuhan dasar

Kegiatan 1: 1.1 Bantuan


Perlindungan sosial korban kebutuhan dasar Kementerian
Paket - - - 150000 - - APBN
bencana alam korban bencana Sosial
sosial

PROGRAM 2: PENANGGULANGAN BENCANA

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Pengelolaan pemberian bantuan rekomendasi Rekomen 2702 (Telah di-tag
- - - 40 40 APBN
darurat kemanusiaan di daerah pemberian bantuan dasi di indikator 11.5.1*)
terkena bencana kebutuhan dasar

1.2 Jumlah Badan


rekomendasi Nasional
Rekomen 9296 (Telah di-tag
kebijakan - - - 46 46 APBN Penanggulang
dasi di indikator 11.5.1*)
pemberian bantuan an Bencana
kebutuhan dasar (BNPB)

1.3 Jumlah lokasi


yang menerima 8350 (Telah di-tag
Lokasi 74 35 99 - - APBN
penyaluran bantuan di indikator 11.5.1*)
darurat
- 334 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah lokasi


Penyiapan logistik di kawasan yang menerima 368684 (Telah di-
rawan bencana layanan distribusi Lokasi 33 134 134 136 136 tag di indikator APBN
logistik 11.5.1*)

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah lokasi


Rehabilitasi dan rekonstruksi rehabilitasi dan
bidang prasarana fisik di rekonstruksi 15300 (Telah di-tag
Lokasi 1 1 3 3 3 APBN
wilayah pascabencana pascabencana di indikator 11.5.1*)
bidang fisik

Kegiatan 4: 4.1 Jumlah lokasi


Rehabilitasi dan rekonstruksi pemulihan dan 107389 (Telah di-
bidang sosial ekonomi di wilayah peningkatan Lokasi 14 14 20 38 38 tag di indikator APBN
pascabencana ekonomi di daerah 11.5.1*)
pascabencana

4.2 Jumlah lokasi


pemulihan dan
30854 (Telah di-tag
peningkatan sosial Lokasi 3 3 6 12 12 APBN
di indikator 11.5.1*)
di daerah
pascabencana

Kegiatan 5: 5.1 Jumlah layanan


Penanganan pengungsi akibat penanganan 19595 (Telah di-tag
bencana pengungsi akibat Lokasi 3 13 15 36 36 APBN
di indikator 11.5.1*)
bencana
- 335 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 6: 6.1 Jumlah


Penilaian kerusakan dan rekomendasi
kerugian akibat bencana bantuan pendanaan
Rekomen 22548 (Telah di-tag
dan kebijakan - - - 2 2 APBN
dasi di indikator 11.5.1*)
rehabilitasi dan
rekonstruksi paca
bencana

6.2 Jumlah
penilaian kerusakan
13819 (Telah di-tag
dan kerugaian serta Laporan 1 1 100 - - APBN
di indikator 11.5.1*)
kebutuhan
pascabencana

6.3 Jumlah
dokumen
penyusunan
10965 (Telah di-tag
rencana aksi Dokumen 1 4 3 - - APBN
di indikator 11.5.1*)
rehabilitasi dan
rekonstruksi
pascabencana

Kegiatan 7: 7.1 Jumlah lokasi


Penyiapan peralatan di kawasan yang mendapatkan 1151106 (Telah di-
rawan bencana bantuan peralatan Lokasi 33 34 60 58 58 tag di indikator APBN
11.5.1*)

Kegiatan 8: 8.1 Operasi


187560 (Telah di-
Tanggap darurat di derah penanganan darurat
Lokasi 33 35 20 20 20 tag di indikator APBN
terkena bencana
11.5.1*)
- 336 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.5.1.(a) Jumlah lokasi penguatan pengurangan risiko bencana daerah.


INDIKATOR SDGs:
1.5.3* Dokumen strategi pengurangan risiko bencana (PRB) tingkat nasional dan daerah.

PROGRAM 1: PROGRAM PENANGGULANGAN BENCANA

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah sistem


Kesiapsiagaan dalam peringatan dini Lokasi - - 36 20 20 43,700 APBN
menghadapi bencana terpasang

1.2 Jumlah
dokumen rencana Dokumen - - 26 17 17 37,400 APBN
kontijensi tersusun
BNPB
1.3 Jumlah lokasi
rambu yang Lokasi - - 14 10 10 21,360 APBN
terpasang

1.4 Jumlah lokasi


yang mendapatkan
Lokasi 110 25 - - - 111,135 APBN
fasilitasi
kesiapsiagaan

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah kajian


Dokumen 10 12 34 44 44 67,118 APBN
Pencegahan dan pengurangan risiko bencana
risiko bencana
2.2 Jumlah BNPB
dokumen rencana
Dokumen 10 - 45 26 26 37,100 APBN
penanggulangan
bencana
- 337 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

2.3 Standarisasi
pengurangan risiko Dokumen 5 5 3 2 2 6,625 APBN
bencana

2.4 Jumlah lokasi


layanan mitigasi Lokasi 9 28 13 26 26 58,055 APBN
bencana

2.5 Jumlah
dokumen
pengelolaan risiko Dokumen - - - 15 15 11,800 APBN
bencana yang
disusun

2.6 Jumlah lokasi


penguatan
Lokasi 30 - - - - 20,000 APBN
pengurangan risiko
bencana

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah desa


Pemberdayaan masyarakat tangguh bencana
Desa 82 368 150 362 362 264,625 APBN
dalam kesiapsiagaan yang dibentuk dan
menghadapi bencana dikembangkan

3.2 Jumlah relawan


yang difasilitasi dan BNPB
Relawan 2000 2000 960 200 200 24,476 APBN
dikembangkan
kapasitasnya

3.3 Jumlah forum


PRB yang dibentuk Forum 6 8 3 7 7 12,793 APBN
dan dikembangkan
- 338 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 4: 4.1 Jumlah lokasi


Pengembangan aplikasi pusat pengendali
teknologi informasi, komunikasi operasi (Pusdalops) Lokasi 2 10 - 40 40 184,000 APBN BNPB
dan kehumasan yang terbangun

INDIKATOR SDGs: 1.5.1.(c) Pendampingan psikososial korban bencana sosial.

PROGRAM 1: PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL

Kegiatan 1: 1.2 Pendampingan


Perlindungan sosial korban psikososial bagi pendampi Kementerian
- - - 2500 - - APBN
bencana alam korban bencana ngan Sosial
alam

INDIKATOR SDGs: 1.5.1.(d) Jumlah daerah bencana alam/bencana sosial yang mendapat pendidikan layanan khusus.

PROGRAM 1: PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL

Kegiatan 1: 1.1 Korban bencana


Perlindungan Sosial Korban alam nasional yang Kementerian
orang - - - 135000 - - APBN
Bencana Alam memperoleh Sosial
bantuan darurat

1.2 Korban bencana


alam nasional yang Kementerian
orang - - - 1725 - - APBN
memperoleh Sosial
bantuan darurat

1.3 Pengerahan
Kementerian
taruna siaga orang - - - 32947 - - APBN
Sosial
bencana
- 339 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.5.1.(e) Indeks Risiko Bencana pada pusat-pusat


INDIKATOR pertumbuhan yang berisiko tinggi

PROGRAM 1: PENANGGULANGAN BENCANA

Kegiatan 1: 1.1. Jumlah laporan


Kesiapsiagaan dalam kegiatan koordinasi 13.800 (Telah di-tag
menghadapi bencana kesiapsiagaan laporan 2 2 2 2 2 di indikator
11.5.1(a))

1.2. Jumlah lokasi


kegiatan fasilitasi 622.600 (Telah di-
kesiapsiagaan lokasi 25 25 25 25 25 tag di indikator
11.5.1(a))

1.3. Jumlah Badan


dokumen rencana 11.800 (Telah di-tag Nasional
kontingensi dokumen 8 8 8 8 8 di indikator APBN Penanggulang
11.5.1(a)) an Bencana
(BNPB)
1.4. Jumlah
dokumen pedoman 8.300 (Telah di-tag
kesiapsiagaan dokumen 5 5 5 5 5 di indikator
11.5.1(a))

1.5. Jumlah
kegiatan monitoring 39.100 (Telah di-tag
dan evaluasi kegiatan 3 3 3 3 3 di indikator
kesiapsiagaan 11.5.1(a))

PROGRAM 2: PENGURANGAN RISIKO BENCANA


- 340 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiata 1: 1.1. Jumlah


52.000 (Telah di-tag
Pencegahan dan Pengurangan dokumen kajian
dokumen 69 40 40 40 69 di indikator
Risiko Bencana pengurangan risiko
11.5.1(a))
bencana

1.2. Jumlah
32.700 (Telah di-tag
dokumen rencana
dokumen 10 17 19 19 19 di indikator
penanggulangan
11.5.1(a))
bencana

1.3. Jumlah lokasi


penguatan 115.200 (Telah di-
pengurangan risiko lokasi 35 39 39 39 39 tag di indikator
bencana daerah 11.5.1(a)) Badan
Nasional
APBN Penanggulang
1.4. Jumlah lokasi an Bencana
74.300 (Telah di-tag
fasilitasi penerapan (BNPB)
lokasi 31 39 41 41 41 di indikator
mitigasi bencana
11.5.1(a))

1.5. Jumlah lokasi


18.000 (Telah di-tag
fasilitasi
lokasi 3 4 4 4 4 di indikator
pengurangan risiko
11.5.1(a))
bencana regional

1.6. Jumlah
dokumen pedoman 7.300 (Telah di-tag
dan standardisasi dokumen 5 4 5 5 5 di indikator
pengurangan risiko 11.5.1(a))
bencana
- 341 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.7. Jumlah laporan


monitoring dan 3.700 (Telah di-tag
evaluasi laporan 6 6 6 6 8 di indikator
pengurangan risiko 11.5.1(a))
bencana

1.8. Jumlah relawan


36.200 (Telah di-tag
PB
relawan 2000 2000 2000 2000 2000 di indikator
11.5.1(a))

1.9. Jumlah
28.100 (Telah di-tag
dokumen forum PRB
dokumen 6 8 10 12 14 di indikator
11.5.1(a))

1.10. Jumlah desa


290.100 (Telah di-
tangguh bencana
desa 70 80 90 100 100 tag di indikator
11.5.1(a))

1.11. Jumlah
18.500 (Telah di-tag
dokumen pedoman
dokumen 3 3 3 3 3 di indikator
pemberdayaan
11.5.1(a))
masyarakat

1.12. Jumlah
kegiatan monitoring 39.100 (Telah di-tag
dan evaluasi kegiatan 3 3 3 3 3 di indikator
pemberdayaan 11.5.1(a))
masyarakat
- 342 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.5.2 Jumlah kerugian ekonomi langsung akibat bencana terhadap GDP global
INDIKATOR
1.5.2 (a) Jumlah kerugian ekonomi langsung akibat bencana.

PROGRAM 1: PENILAIAN KERUSAKAN DAN KERUGIAN AKIBAT BENCANA

Kegiatan 1: 1.1. Jumlah


penilaian kerusakan
19,6 (Telah di-tag di
dan kerugian serta - 1 1 1 1 -
indikator 11.5.2(c)) Badan
kebutuhan pasca
Nasional
bencana
APBN Penanggulang
an Bencana
1.2. Jumlah
(BNPB)
kegiatan koordinasi 6 (Telah di-tag di
- 2 2 2 2 -
rehabilitasi dan indikator 11.5.2(c))
rekonstruksi

1.5.3* Dokumen strategi Pengurangan Risiko Bencana (PRB)


INDIKATOR: tingkat nasional dan daerah

PROGRAM 1:
PENANGGULANGAN BENCANA

Kegiatan 1: 1.1. Jumlah kajian 67.118 (Telah di-tag


Pencegahan dan Pengurangan risiko bencana dokumen 10 12 34 44 44
di indikator 13.1.1*) Badan
Risiko Bencana Nasional
1.2. Jumlah APBN Penanggulang
dokumen rencana 37.100 (Telah di-tag an Bencana
dokumen 10 - 45 26 26 (BNPB)
penanggulangan di indikator 13.1.1*)
bencana
- 343 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.3. Standarisasi
pengurangan risiko 6.625 (Telah di-tag
dokumen 5 5 3 2 2
bencana di indikator 13.1.1*)

1.4. Jumlah
dokumen
11.800 (Telah di-tag
pengelolaan risiko dokumen - - - 15 15
di indikator 13.1.1*)
bencana yang
disusun

PROGRAM 2: PROGRAM PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah mitra APBN Perpustakaan


Penyediaan akses literasi jejaring perpustak Nasional RI
informasi dengan konten perpustakaan yang 50 25 20 50 50 -
aan
lingkungan dan perubahan iklim difasilitasi TIK

1.2 Jumlah bahan


perpustkaan yang
eksemplar 143000 144000 470800 677813 677813 -
diadakan dan
langganan e-jurnal

INDIKATOR SDGs: 1.a.1* Proporsi sumber daya yang dialokasikan oleh pemerintah secara langsung untuk program pemberantasan kemiskinan.

PROGRAM 1: PENGELOLAAN ANGGARAN NEGARA

Kegiatan 1: NA Keluarga 740862 Kementerian


Pengelolaan PNBP dan Subsidi - - - - - APBN
miskin 9 Keuangan

TUJUAN 2 TANPA KELAPARAN


- 344 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

INDIKATOR SDGs: 2.1.1* Prevalensi ketidakcukupan Konsumsi Pangan (Prevalence of Undernourishment)


2.1.2* Prevalensi penduduk dengan kerawanan pangan sedang atau berat, berdasarkan pada Skala Pengalaman Kerawananan Pangan.
2.1.2 (a) Proporsi penduduk dengan asupan kalori minimum di bawah 1400 kkal/kapita/hari.

PROGRAM 1: Peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu hasil tanaman pangan

Kegiatan 1: Kementerian
1.1 Produksi padi juta t 75,36 76,20 81,2 82,5 84,1 APBN,
Peningkatan produksi padi, Pertanian
APBD,
jagung, dan kedelai.
SWADAY
1.2. Produksi Kementerian
juta t 19,61 21,35 26 30 33 39.703.830 A
Jagung Pertanian
(anggara
n total
1.3. Produksi Kementerian
juta t 0,96 1,50 0,68 2,2 2,8 program)
kedelai Pertanian

PROGRAM 2: Peningkatan produksi dan nilai tambah hortikultura

1.1 Produksi cabai Kementerian


ribu t 1082 1209 1246 1283 1322
besar Pertanian
APBN,
Kegiatan 1: APBD
1.2 Produksi cabai Kementerian
Peningkatan produksi cabai dan ribu t 751 890 917 944 973 6.626.090 (anggara
rawit Pertanian
bawang merah. n total
program)
1.3 Produksi Kementerian
ribu t 1125 1291 1329 1369 1411
bawang merah Pertanian

PROGRAM 3: Peningkatan produksi komoditas perkebunan berkelanjutan.


- 345 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 1: APBN,
Peningkatan produksi gula tebu. APBD
1.1 Produksi gula Kementerian
juta t 2,62 2,80 2,95 3,30 3,80 39.703.830* (anggara
kristal putih Pertanian
n total
program)

PROGRAM 4. Pemenuhan pangan asal ternak dan agribisnis peternakan rakyat.

APBN,
Kegiatan 1: APBD
1.1 Produksi daging ribu t Kementerian
Peningkatan produksi daging 556 589 640 695 755 19.199.570 (anggara
sapi dan kerbau karkas Pertanian
sapi dan kerbau n total
program)

PROGRAM 5: Peningkatan diversifikasi pangan dan ketahanan pangan masyarakat.

Kegiatan 1: 1.1. Jumlah


Pengembangan ketersedian dan Lokasi/ta APBN, Kementerian
kawasan mandiri - - 78 20 20 118
penanganan hun APBD Pertanian
pangan (KMP)

Kegiatan 2:
Peningkatan akses dan 1.2. Jumlah Toko Unit/ 406/81 500/10 500/10 APBN, Kementerian
20 1000 -
pemanfaatan pangan dan gizi Tani Indonesia (TTI) tahun 2 00 00 APBD Pertanian
- 346 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

INDIKATOR SDG : 2.2.1* Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak balita.
2.2.1.(a) Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak baduta
2.1.2* Prevalensi kekurangan gizi (underwight) pada anak balita
2.2.2* Prevalensi malnutrisi (berat badan/tinggi badan) pada anak balita, berdasarkan tipe.
2.2.2.(a) Prevalensi anemia pada ibu hamil
2.2.2.(b) Persentase bayi usia < 6 bulan yang mendapatkan ASI ekslusif

PROGRAM 1: Pembinaan kesehatan masyarakat

Kegiatan 1: 1.1. Persentase Ibu


Pembinaan gizi masyarakat hamil KEK yang
% 32.7 79,3 65 80 95
mendapat makanan
tambahan

1.2. Persentase Ibu


hamil yang
mendapat Tablet % 75,4 80,4 90 95 98
Tambah Darah APBN
(TTD) (anggara Kementerian
3.800,3
n total Kesehatan
1.3. Persentase kegiatan)
Remaja putri yang % 14,1 15 20 25 30
mendapat TTD

1.4. Persentase bayi


usia kurang dari 6
bulan yang % 30,2 22,8 44 47 50
mendapat ASI
ekslusif
- 347 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.5. Persentase bayi


baru lahir mendapat
% 34,5 42,7 44 47 50
Inisiasi Menyusu
Dini (IMD)

1.6. Persentase
balita kurus yang
% 46,4 36,8 80 85 90
mendapat makanan
tambahan

Kegiatan 2: 2.1. Persentase


Pembinaan Kesehatan Keluarga Puskesmas yang
% 84,1 86,1 84 87 90
melaksanakan kelas
ibu hamil

2.2. Persentase ibu


hamil yang
mendapatkan
% 87,5 85,4 76 78 80
pelayanan antenatal
minimal empat kali
5.614,0 (anggaran Kementerian
(K4) APBN
total kegiatan) Kesehatan
2.3. Persentase
kunjungan neonatal % 83,7 91,1 81 85 90
1 (KN1)

2.4. Persentase
puskesmas yang
melaksanakan % 56,9 73,5 60 65 70
penjaringan peserta
didik kelas 1 (%)
- 348 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

2.5. Persentase
Puskesmas yang
melaksanakan
% 48,5 65,1 50 55 60
penjaringan peserta
didik kelas 7 dan
kelas 10

2.6. Persentase
Puskesmas yang
menyelenggarakan % 33,3 45,6 35 40 45
kegiatan kesehatan
remaja

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah


Penyehatan Lingkungan desa/kelurahan desa/ 3.084,2 (anggaran Kementerian
26417 33803 35000 40000 45000 APBN
yang melaksanakan kelurahan total kegiatan) Kesehatan
STBM

PROGRAM 2: Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan

1.1 Persentase anak


Kegiatan 1:
usia 0-11 bulan
Pembinaan surveilans, 86,5 Anggaran sudah di
yang mendapat % 91,6 92,0 92,5 93,0 APBN
imunisasi, karantina, dan (2015) tag di Tujuan 3
imunisasi dasar
kesehatan matra
lengkap Kementerian
Kesehatan
Kegiatan 2: 1.2 Jumlah anak
2.940,0
Pencegahan dan pengendalian yang minum obat 18,1
juta anak - 33,4 45,1 45,6 (anggaran total APBN
penyakit tular vektor dan cacing (2015)
kegiatan)
zoonotik

PROGRAM 3: Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa


- 349 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah provinsi


Pelayanan sosial dasar dan kabupaten/kota Kementerian
34
yang terfasilitasi 34 34 34 Desa,
34 provins
dalam peningkatan provinsi provinsi provinsi Pembanguna
prov dan provinsi i
termasuk penguatan 505 505 505 - APBN n Daerah
kab/kota 505 505
kelembagaan kab/kot kab/kot kab/ko Tertinggal
kab/kota kab/ko
posyandu dalam a a ta dan
ta
pelayanan sosial Transmigrasi
dasar masyarakat

PROGRAM 4: Perlindungan dan Jaminan Sosial

Kegiatan 1: 1.1. Jumlah


Jaminan Kesejahteraan Sosial keluarga penerima
(Bantuan Tunai Bersyarat) manfaat (KPM) PKH
yang dapat juta 3,51
6 6 10 10
mengakses layanan keluarga (2015)
kesehatan,
Pendidikan, dan
28.515,3
kesejahteraan sosial Kementerian
(anggaran total APBN
Sosial
kegiatan)
1.2. Jumlah
keluarga penerima
manfaat (KPM) PKH
juta
yang mendapatkan - - 0,90 2,50 3,50
keluarga
Family Development
Session (FDS) terkait
gizi dan kesehatan

PROGRAM 5: Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat


- 350 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.1 Persentase
lembaga PAUD
Kegiatan 1: 6.876,7
pembina
Penyelenggaraan Layanan % - 0 20 50 70 (anggaran total APBN
menyelenggarakan
Pendidikan Anak Usia Dini kegiatan)
PAUD holistik
Kementerian
integratif
Pendidikan
dan
Kegiatan 2: 2.1 Jumlah lembaga
Kebudayaan
Penyediaan Layanan Pendidikan menyelenggarakan
Keluarga pendidikan untuk
lembaga - - 1750 22471 22471 - APBN
intervensi
penurunan
prevalensi stunting

PROGRAM 6: Pendidikan Dasar dan Menengah

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah sekolah


Pendidikan Dasar dan dasar yang
Menengah melaksanakan UKS:

a. Kantin Sehat sekolah - - 315 315 315


Kementerian
35.657,3
Pendidikan
b. Sanitasi sekolah - - 315 315 315 (anggaran total APBN
dan
kegiatan)
Kebudayaan
1.2. Jumlah siswa
sekolah dasar yang
mendapatkan siswa - 38448 100000 100000 100000
program gizi anak
sekolah

PROGRAM 7: Pengembangan Informasi dan Komunikasi Publik


- 351 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Pengembangan kemitraan sosialisasi terkait
lembaga komunikasi stunting pada media
cetak, elektronik ,
Kementerian
dan media sosial 104,3
Komunikasi
(Melalui radio kegiatan - - - 26 32 (anggaran total APBN
dan
nasional, infografis, kegiatan)
Informatika
videografis, banner
website, media
cetak, PSA di
Televisi)

PROGRAM 8: Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga

Kegiatan 1: 1.1 Persentase


Pembinaan keluarga balita dan keluarga balita dan
50,5
anak anak yang ikut bina % 55,5 60,5 65,5 70,5
(2015)
keluarga balita
(BKB) Anggaran sudah di
tag di Tujuan 5 Direktorat
1.2 Persentase Bina Keluarga
Kelompok BKB HI Balita dan
% 7,5 10,0 12,5 15,0 17,5 APBN
yang mendapat Perwakilan
pembinaan KKBPK BKKBN
Provinsi
1.3 Jumlah keluarga
yang memiliki Belum
juta
Baduta yang - - - 2,35 ditetap 28.200
keluarga
terpapar promosi kan
1000 HPK
- 352 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 2: 2.1 Indeks


Direktorat
Pembinaan Ketahanan Remaja kesehatan
Bina
reproduksi remaja Indeks 48,4 Anggaran sudah di
49 50 51 52 APBN Ketahanan
(KRR) melalui (0-100) (2015) tag di Tujuan 5
Remaja,
generasi berencana
BKKBN
(genre)

PROGRAM 9: Pengelolaan urusan agama islam dan pembinaan syariah

1.1 Jumlah calon


Kegiatan 1: pengantin yang
Kementerian
Peningkatan kualitas keluarga memperoleh juta - - 2,40 2,45 2,50 - APBN
Agama
sakinah fasilitasi kursus pra-
nikah

1.2 Jumlah
Kegiatan 2: Keluarga Katolik
Kementerian
Pengelolaan dan Pembinaan yang mengikuti juta - - 13 13 13 - APBN
Agama
Urusan Agama Katolik pembinaan keluarga
bahagia

1.3 Jumlah
Kegiatan 3:
pembinaan keluarga
Peningkatan kualitas pembinaan Kementerian
sukinah juta - - 5 5 5 - APBN
dan pengelolaan Urusan Agama Agama
Hindu

PROGRAM 10: Pembinaan dan pengembangan infrastruktur permukiman

Kegiatan 1: 1.1. Persentase 70,97 Anggaran sudah di


% 82 88 94 100 APBN Kementerian
Pembinaan dan Pengembangan peningkatan (2015) tag di Tujuan 6
Pekerjaan
- 353 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Penyehatan Lingkungan cakupan pelayanan Umum dan


Permukiman akses air minum Perumahan
Rakyat
1.2. Persentase
peningkatan 73,68 Anggaran sudah di
% 72 85 92 100
cakupan pelayanan (2015) tag di Tujuan 6
akses sanitasi

Kegiatan 2: 1.1. Jumlah lokasi


Pengaturan, pembinaan dan yang dibangun
pengembangan sumber Infrastruktur Air
pembiayaan dan pola investasi, Limbah Berbasis
serta pengelolaan Masyarakat
pengembangan infrastruktur (SANIMAS)
sanitasi dan persampahan
a. Kawasan kawasan - - 552 762 682
Kementerian
b. Kab/Kota kab/kota - - 158 165 89 35.645,0 Pekerjaan
(anggaran total APBN Umum dan
1.2. Jumlah lokasi kegiatan) Perumahan
yang dibangun Rakyat
Infrastruktur Air
- - - - -
Limbah Sistem
Terpusat Skala
Kawasan

a. Kawasan kawasan - - 21 37 17

b. Kab/Kota kab/kota - - 21 24 17
- 354 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah kawasan


Pengaturan, pembinaan, SPAM masyarakat
pengawasan, pengembangan berpenghasilan
Kementerian
sumber pembiayaan dan pola rendah (MBR) yang
33.899,0 Pekerjaan
investasi, serta pengembangan dikembangkan
kawasan 349 350 350 350 350 (anggaran total APBN Umum dan
sistem penyediaan air minum jaringannya
kegiatan) Perumahan
- Fasilitasi SPAM PDAM
Rakyat

INDIKATOR SDG: 2.2.2 (c) . (i) Kualitas konsumsi pangan yang diindikasikan oleh skor Pola Pangan Harapan (PPH) ; (ii) Tingkat konsumsi ikan per kapita

PROGRAM 1: Peningkatan diversifikasi pangan dan ketahanan pangan masyarakat

Kegiatan 1: kkal/kap APBN,


1.1 Konsumsi Energi - 2004 2077 2113 2150
Peningkatan konsumsi pangan /hr APBD
Kementerian
masyarakat sesuai angka 3.630.940 (anggara
Pertanian
kecukupan gizi (AKG) 1.2 Konsumsi kkal/kap n total
- 56 57 57 57
Protein /hr program)

Kegiatan 2:
APBN,
Pengembangan
2.1. Jumlah lokasi APBD
penganekaragaman konsumsi Lokasi/ Kementerian
pemberdayaan 4410 2894 1691 2300 2500 1.088.090 (anggara
dan keamanan pangan tahun Pertanian
lahan pekarangan n total
kegiatan)

PROGRAM 2: Pengelolaan sumberdaya perikanan


- 355 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 1: Kementerian
1.1 Produksi ikan APBN,
Peningkatan produksi ikan Juta ton 6,5 6,45 6,63 9,45 6,98 - Kelautan dan
tangkapan APBD
Perikanan

Kementerian
1.2. Produksi ikan APBN,
Juta ton 4,37 8,35 9,41 7,91 11,78 - Kelautan dan
budidaya APBD
Perikanan

PROGRAM 3: Peguatan daya saing produk kelautan dan perikanan

Kegiatan 1: 1.1 Konsumsi ikan Kementerian


Peningkatan konsumsi ikan kg/kapita APBN,
41,11 43,88 47,12 50,65 54,49 - Kelautan dan
/ tahun APBD
Perikanan

PROGRAM 4: Penanganan Fakir Miskin

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Pemberian bantuan pangan keluarga fakir
Belum
miskin yang juta
15,5 15,5 14,21 5,53 ditetap
mendapatkan keluarga
kan
bantuan beras
sejahtera (Rastra)
Anggaran sudah di Kementerian
APBN
tag di Tujuan 1 Sosial
1.2. Jumlah
keluarga fakir
miskin yang juta
- - 1,29 10,07 15,60
mendapatkan keluarga
bantuan pangan
non tunai (BPNT)

PROGRAM 5: Pengawasan Obat dan Makanan


- 356 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan1: 1.1. Jumlah desa 100


desa 100 100 100 100
Surveilans dan Penyuluhan pangan aman (2015)
Keamanan Pangan Badan
203,9
1.2. Jumlah Pengawas
(anggaran total APBN
kab/kota yang Obat dan
20 kegiatan)
sudah menerapkan kab/kota 20 20 20 20 Makanan
(2015)
Peraturan Kepala
BPOM tentang IRTP

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah sampel Badan


4.030,4
Pengawasan Obat dan Makanan makanan yang diuji 13974 Pengawas
sampel 15706 24772 24952 24952 (anggaran total APBN
di 33 Balai Besar/ Balai POM dengan parameter (2015) Obat dan
kegiatan)
kritis Makanan

INDIKATOR SDG: 2.5.1* Jumlah varietas unggul tanaman dan hewan untuk pangan yang dilepas.

PROGRAM 1:

Kegiatan 1: 1.1. Jumlah


Litbang bioteknologi dan sumber daya
Akses/
sumber daya genetika pertanian genetika 1340 1340 1340 1350 1350
tahun
terkarakterisasi dan
Kementerian
terdokumentasi - APBN
Pertanian
1.2. Jumlah galur
Galur/
harapan unggul 18 19 21 21 23
tahun
tanaman

Kegiatan 2: 2.1. Jumlah


Litbang Tanaman Pangan, varietas tanaman Varietas/ Kementerian
45 47 45 48 50 - APBN
Hortikultura, dan Perkebunan unggul baru tahun Pertanian
(Tanaman Pangan,
- 357 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Hortikultura dan
Perkebunan)

Kegiatan 3: 3.1. Jumlah galur


Galur/
Litbang peternakan unggul/harapan 2 0 2 6 6
tahun
ternak Kementerian
- APBN
Pertanian
3.2. Jumlah bibit
ekor 11675 13500 14235 14570 14960
sumber ternak

INDIKATOR SDG: 2.5.2* Proporsi hewan ternak dan sejenisnya, diklasifikasikan menurut tingkat risiko kepunahan: berisiko, tidak berisiko, dan risiko yang
tidak diketahui.

PROGRAM 1: PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PETERNAKAN (Lampiran Renstra Kementan Revisi hal.310)

Kegiatan 1: 1.1. Jumlah galur


Meningkatkan Inovasi Teknologi unggul/ harapan
Galur/
Peternakan dan ternak dan TPT 16 16 16 16 16
Rumpun
Veteriner mendukung spesifik
ketersediaan protein hewani agroekosistem

1.2 Jumlah bibit Kementerian


Ekor 11675 13905 14235 14570 14960 615.723 APBN
sumber ternak Pertanian

1.3 Jumlah
teknologi
peternakan dan Teknologi 34 34 34 34 34
veteriner berbasis
bioindustri,
- 358 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

bioscience dan
bioengineering

TUJUAN 3 KEHIDUPAN SEHAT DAN SEJAHTERA

INDIKATOR SDGs: 3.1.1* Angka Kematian Ibu (AKI)


3.1.2* Proporsi perempuan pernah kawin umur 15-49 tahun yang proses melahirkan terakhirnya ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih
3.1.2(a) Persentase perempuan pernah kawin umur 15-49 tahun yang proses melahirkan terakhirnya di fasilitas kesehatan
3.2.1* Angka Kematian Balita (AKBa) per 1000 kelahiran hidup
3.2.2* Angka Kematian Neonatal (AKN) per 1000 kelahiran hidup
3.2.2(a) Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup
3.2.2(b) Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80% imunisasi dasar lengkap pada bayi

PROGRAM 1: PROGRAM BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK (Matriks KL/II.M.L.024-13)

Kegiatan 1: 1.1 Persentase ibu


Pembinaan Gizi Masyarakat hamil KEK yang
mendapatkan % 32,7 79,3 65 80 95
Pemberian Makanan
Tambahan (PMT)
Kementerian
3.800.300 APBN**
Kesehatan
1.2 Persentase bayi
usia kurang dari 6
30,2
bulan yang % 54 44 47 50
(2013)
mendapat ASI
ekslusif
- 359 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.3 Persentase ibu


hamil yang
mendapatkan Tablet
Tambah Darah % 75,4 80,4 90 95 98
(TTD) 90 tablet
selama masa
kehamilan

Kegiatan 2: 2.1 Persentase ibu


Pembinaan Kesehatan Keluarga hamil yang
Kementerian
mendapatkan % 87,5 85,35 76 78 80 2.852.100 APBN**
Kesehatan
pelayanan antenatal
ke empat (K4)

2.2 Persentase
Puskesmas yang Kementerian
% 84,1 86,1 84 87 90 6.988 APBN
melaksanakan kelas Kesehatan
ibu hamil

2.3 Persentase
Puskesmas yang
melakukan orientasi
Program Kementerian
% 79,6 89,75 88 95 100 - APBN
Perencanaan Kesehatan
Persalinan dan
Pencegahan
Komplikasi (P4K)

Kegiatan 3: 3.1 Persentase


Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas yang Kementerian
% - 85 90 95 98 - APBN**
(BOK) mendapatkan BOK Kesehatan
- 360 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 4: 4.1 Persentase


Pembinaan Kesehatan Bayi, kunjungan neonatal Kementerian
% 83,7 91,1 81 85 90 2.761.900 APBN**
Anak dan Remaja pertama (KN1) Kesehatan

PROGRAM 2: PROGRAM PEMBINAAN UPAYA KESEHATAN (Matriks KL/II.M.L.024-16)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Pembinaan Upaya Kesehatan kecamatan yang
Dasar memiliki minimal 1 Kecamata 93 Kementerian
1306 1400 2800 5600 APBN**
puskesmas yang n (2015) Kesehatan
tersertifikasi
akreditasi
15.857.100
1.2 Jumlah
Puskesmas yang
telah bekerjasama 212 Kementerian
Unit 1600 3000 4400 5600 APBN**
melalui Dinas (2015) Kesehatan
Kesehatan dengan
UTD dan RS

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah


Pembinaan Upaya Kesehatan Kab/Kota yang
Rujukan memiliki minimal 1 28 Kementerian
Kab/Kota 178 287 384 481 APBN**
RSUD yang (2015) Kesehatan
tersertifikasi
akreditasi nasional 79.890.600

2.2 Persentase
kabupaten/kota 60 Kementerian
% 70 80 90 95 APBN**
dengan kesiapan (2015) Kesehatan
- 361 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

akses layanan
rujukan

2.3 Jumlah RS
Rujukan Regional
yang memenuhi 50 Kementerian
RS 125 125 125 125 APBN**
sarana parasarana (2015) Kesehatan
dan alat (SPA)
sesuai standar

PROGRAM 3: PROGRAM PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN (Matriks KL/II.M.L.024-22)

Kegiatan 1: 1.1 Persentase


Peningkatan Pelayanan puskesmas yang
Kefarmasian melaksanakan 40,01 Kementerian
% 45,39 50 55 60 73.200 APBN**
pelayanan (2015) Kesehatan
kefarmasian sesuai
standar

PROGRAM 4: PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN (Matriks KL/II.M.L.024-19)

Kegiatan 1: 1.1 Persentase anak


Pembinaan Surveilans, usia 0-11 bulan
86,5 Kementerian
Imunisasi, Karantina dan yang mendapat % 91,6 92 92,5 93 3.142.800 APBN**
(2015) Kesehatan
Kesehatan Matra imunisasi dasar
lengkap
- 362 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

INDIKATOR SDGs: 3.3.1(a) Prevalensi HIV pada populasi dewasa


3.3.2(a) Insiden Tuberkulosis (ITB) per 100.000 penduduk
3.3.3* Kejadian Malaria per 1000 orang
3.3.3(a) Jumlah kabupaten/kota yang mencapai eliminasi malaria
3.3.4(a) Persentase kabupaten/kota yang melakukan deteksi dini untuk infeksi Hepatitis B
3.3.5* Jumlah orang yang memerlukan intervensi terhadap penyakit tropis yang terabaikan (Filariasis dan Kusta)
3.3.5(a) Jumlah provinsi dengan eliminasi Kusta
3.3.5(b) Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi filariasis (berhasil lolos dalam surveiy penilaian transmisi tahap I)

PROGRAM 1: PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN (Matriks KL/II.M.L.024-19)

Kegiatan 1: 1.1 Persentase


47,3
Pengendalian Penyakit Menular kasus HIV yang % 47,01 50 52 55
(2015)
Langsung diobati

1.2 Persentase
keberhasilan
pengobatan TB % 84 85 87 89 90 Kementerian
2.960.000 APBN**
(Success Rate ) Kesehatan
minimal 85 persen

1.3 Persentase
cakupan penemuan 78,39
% 85 88 91 95
kasus baru kusta (2015)
tanpa cacat
- 363 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 2: 2.1 Persentase


Pencegahan dan Pengendalian kab/kota yang
41,2
Tular Vektor dan Zoonotik melakukan % 50 60 70 80
(2015)
pengendalian vektor
terpadu

2.2 Jumlah
kabupaten/kota 375
Kab/Kota 400 375 390 400
dengan API (2015)
<1/1.000 penduduk

2.3 Jumlah
Kementerian
kab/kota endemis 2.940.000 APBN**
Kesehatan
yang melakukan 147
Kab/Kota 180 140 114 105
pemberian obat (2015)
massal pencegahan
(POMP) Filariasis

2.4 Jumlah
Kabupaten/Kota
endemis Filaria
34
berhasil Kab/Kota 45 55 65 75
(2015)
menurunkan angka
mikrofilaria menjadi
< 1%

INDIKATOR SDGs: 3.4.1(a) Persentase merokok pada penduduk umur ≤18 tahun
3.4.1 (b) Prevalensi tekanan darah tinggi
3.4.1 (c) Prevalensi obesitas pada penduduk umur ≥ 18 tahun
3.a.1* Persentase merokok pada penduduk umur ≥15 tahun
- 364 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

PROGRAM 1: PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN (Matriks KL/II.M.L.024-19)

Kegiatan 1: 1.1 Persentase


Pengendalian Penyakit Tidak kab/kota yang
Menular melaksanakan
8,37
kebijakan Kawasan % 21,2 30 40 50
(2015)
Tanpa Rokok (KTR)
minimal 50 persen
Kementerian
sekolah 3.025.000 APBN**
Kesehatan
1.2 Persentase
puskesmas yang
35,44
melaksanakan % 49,24 30 40 50
(2015)
pengendalian PTM
terpadu

INDIKATOR SDGs: 3.4.2* Angka kematian (insidens rate) akibat bunuh diri
3.4.2(a) Jumlah kabupaten/kota yang memiliki puskesmas yang menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa

PROGRAM 1: PROGRAM PEMBINAAN UPAYA KESEHATAN

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Pembinaan pelayanan kesehatan kab/kota yang
jiwa memiliki puskesmas 1.124.000
82 Kementerian
yang Kab/Kota 130 180 230 280 (total anggaran APBN
(2015) Kesehatan
menyelenggarakan kegiatan)
upaya kesehatan
jiwa
- 365 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

INDIKATOR SDGs: 3.5.1 (a) Jumlah penyalahguna narkotika dan pengguna alkohol yang merugikan, yang mengakses layanan rehabilitasi medis
3.5.1 (b) Jumlah yang mengakses layanan pasca rehabilitasi.
3.5.1 (c) Jumlah korban penyalahgunaan NAPZA yang mendapatkan rehabilitasi sosial di dalam panti sesuai standar pelayanan
3.5.1. (d) Jumlah lembaga rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan NAPZA yang telah dikembangkan/dibantu

PROGRAM 1 : PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah orang


Pelaksanaan rehabilitasi yang mengakses
penyalahgunaan dan/atau layanan pasca Orang - 16000 11300 6448 22000 178.014 APBN BNN
pecandu narkoba rehabilitasi

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah lembaga


Pelaksanaan dan peningkatan rehabilitasi dan
kapasitas P4GN di daerah pasca rehabilitasi Lembaga - 43 46 50 53
milik masyarakat
yang terbentuk

2.2 Jumlah pecandu


narkoba 2.014.600
mendapatkan Orang - 4319 4599 4989 5302 (anggaran total APBN BNN
rehabilitasi rawat kegiatan)
jalan

2.3 Jumlah pecandu


narkoba yang telah
mendapatkan Orang - 538 658 724 796
rehabilitasi dan
kembali produktif
- 366 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

dalam kehidupan
bermasyarakat

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah lembaga


Penguatan lembaga rehabilitasi rehabilitasi instansi
instansi pemerintah pemerintah yang
telah memenuhi Lembaga - 46 51 56 61 APBN BNN
SPM bidang
rehabilitasi pecandu
narkoba 107.400
(anggaran total
3.2 Jumlah pecandu kegiatan)
narkoba yang
menerima
layanan/perawatan Orang - 14625 16086 17695 19465 APBN BNN
rehabilitasi di
lembaga rehabilitasi
instansi pemerintah

Kegiatan 4: 4.1 Jumlah


Pelaksanaan rehabilitasi penyalahguna
penyalahgunaan dan/atau dan/atau pecandu 435.500
pecandu narkoba narkoba yang Orang - 1670 1710 1740 1770 (anggaran total APBN BNN
menerima layanan kegiatan)
rehabilitasi di pusat
rehabilitasi BNN

PROGRAM 2: PROGRAM REHABILITASI SOSIAL


- 367 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah korban


Rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan
penyalahgunaan NAPZA Napza yang
mendapatkan Orang - 210 210 210 210
rehabilitasi sosial di
dalam panti sesuai
standar pelayanan

1.2 Jumlah korban


penyalahgunaan
Napza yang 223.800
Kementerian
mendapatkan Orang - 2263 3291 3805 4319 (anggaran total APBN
Sosial
rehabilitasi sosial di kegiatan)
luar panti sesuai
standar pelayanan

1.3 Jumlah lembaga


rehabilitasi sosial
korban
penyalahgunaan Lembaga - 76 77 80 85
NAPZA yang telah
dikembangkan/diba
ntu

INDIKATOR SDGs: 3.6.1 Angka kematian akibat cedera fatal kecelakaan lalu lintas (indikator global yang akan dikembangkan)

PROGRAM 1 : PROGRAM PEMELIHARAAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT


- 368 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Peningkatan pelayanan pelayanan
keamanan dan keselamatan pengaturan,
Layanan - 12 12 12 12 14.772.600 APBN Kepolisian RI
masyarakat di bidang lantas pengawalan dan
patroli dalam rangka
kamseltibcarlantas

INDIKATOR SDGs: 3.7.1* Proporsi perempuan usia reproduksi (15-49 tahun) atau pasangannya yang memiliki kebutuhan keluarga berencana dan
menggunakan alat kontrasepsi metode modern;
3.7.1.(a) Angka prevalensi penggunaan metode kontrasepsi (CPR) semua cara pada Pasangan Usia Subur (PUS) usia 15-49 tahun yang
berstatus kawin;
3.7.1.(b) Angka penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) cara modern;
3.7.2* Angka kelahiran pada perempuan umur 15-19 tahun (Age Specific Fertility Rate/ASFR);
3.7.2.(a) Total Fertility Rate (TFR).

PROGRAM 1: PROGRAM KEPENDUDUKAN, KB, DAN PEMBANGUNAN KELUARGA (Matriks KL/II.M.L.068-1)

Kegiatan 1: 1.1 Persentase


Direktorat
Peningkatan Pembinaan peserta KB bagi PUS
Bina
Kesertaan ber-KB Jalur yang mendapatkan
Kesertaan
Pemerintah jaminan
Keluarga
ketersediaan alat % - 53,5 54 54,5 55 45.991 APBN**
Berencana
dan obat
Jalur
kontrasepsi (alokon)
Pemerintah,
melalui SJSN
BKKBN
Kesehatan (PBI)
- 369 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.2 Persentase
faskes jalur
pemerintah yang Direktorat
bekerja sama Bina
dengan BPJS Kesertaan KB
% 27 45 63 82 100 - APBN**
Kesehatan yang Jalur
memenuhi standar Pemerintah,
pelayanan KB BKKBN
(15.798 faskes
pemerintah

1.3 Persentase
Faskes yang
Mendapat Sarana
Pelayanan KB
(Jumlah faskes Direktorat
pemerintah dan Bina
swasta yang Kesertaan KB
% 47 60 73 87 100 - APBN**
terpenuhi sarananya Jalur
dibandingkan Pemerintah,
dengan target faskes BKKBN
yang harus dipenuhi
sarananya pada
2019 = 45.340
faskes)
- 370 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.4 Cakupan
pembinaan
33 34 34 34 34
kesertaan ber-KB
provinsi provinsi provinsi provins provinsi
dan peningkatan
(100% (100% (100% i (100% (100% Perwakilan
kualitas pelayanan
% dari dari dari dari dari - APBN** BKKBN
KB yang sesuai
jumlah jumlah jumlah jumlah jumlah Provinsi
dengan standarisasi
kab/Kot kab/Kota kab/Ko kab/Ko kab/Ko
pelayanan KB
a) ) ta) ta) ta)
diseluruh tingkatan
wilayah

Kegiatan 2: 2.1 Indeks


Pembinaan Ketahanan Remaja Pengetahuan Direktorat
Kesehatan Bina
Indeks 48,4 28,134 (Telah di tag
Reproduksi Remaja 49 50 51 52 APBN** Ketahanan
(0-100) (2015) di indikator 5.3.1(b))
(KRR) melalui Remaja,
Generasi Berencana BKKBN
(GenRe)

2.2 Persentase
remaja yang
Direktorat
mengakses Pusat
Bina
Informasi dan
% 22,8 24 26 28 30 - APBN** Ketahanan
Konseling/PIK (dari
Remaja,
yang pernah
BKKBN
mendengar tentang
PIK)

2.3 Persentase
kabupaten/kota Direktorat
% 100 100 100 100 100 - APBN**
yang melaksanakan Bina
Ketahanan
- 371 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

pembinaan Genre Remaja,


(PIK-R/M dan BKR) BKKBN

2.4 Persentase PUS Direktorat


anggota BKR yang Bina
ber KB % - 74,5 75 75,5 76 11.794 APBN** Ketahanan
Remaja,
BKKBN

Kegiatan 3: 3.1 Persentase Direktorat


Pembinaan standarisasi Peserta KB (PBI dan Bina
kapasitas tenaga kesehatan nonPBI) yang Kesertaan
pelayanan KBKR dilayani di Faskes % - 61,5 63 64,5 66 10.615 APBN** Keluarga
Swasta dan Berencana
jejaringnya Jalur Swasta,
BKKBN

Kegiatan 4: 4.1 Persentase PUS,


Peningkatan Advokasi dan KIE WUS, remaja dan
Program Kependudukan, KB, keluarga yang
dan pembangunan keluarga mendapatkan
informasi program
Kependudukan Direktorat
Keluarga Berencana % - 76 78 80 82 495.934 APBN** Advokasi dan
dan Pembangunan KIE, BKKBN
Keluarga (KKBPK)
melalui media
massa (cetak dan
elektronik) dan
media luar ruang,
terutama media lini
- 372 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

bawah (poster,
leaflet, lembar balik,
banner, media
tradisional)

4.2 Persentase PUS,


WUS, remaja dan
keluarga yang Direktorat
mendapatkan % - 49,1 59,1 69,1 79,1 33.024 APBN** Advokasi dan
informasi program KIE, BKKBN
KKBPK melalui
tenaga lini lapangan

4.1 Persentase
stakeholders/
pemangku
kepentingan tingkat Direktorat
pusat maupun % 82 84 86 88 90 - APBN** Advokasi dan
provinsi dan KIE,BKKBN
kabupaten kota
yang terpapar
program KKBPK
- 373 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

4.2 Persentase
masyarakat yang Direktorat
memahami isi pesan % 6,7 15 20 30 50 - APBN** Advokasi dan
program KKPBK dari KIE,BKKBN
berbagai media

4.3. Persentase
stakeholders/mitra
kerja dan
masyarakat di
Direktorat
seluruh tingkatan
% 30 45 60 70 80 - APBN** Advokasi dan
wilayah yang
KIE,BKKBN
mendapat
pembinaan advokasi
dan KIE program
KKBPK

Kegiatan 5: 5.1 Persentase


Peningkatan Kualitas Kesehatan faskes KB yang
Reproduksi memiliki tenaga
pelayanan KB yang
memenuhi standar
Direktorat
dalam
Kesehatan
melaksanakan % 8 27 47 66 85 - APBN**
Reproduksi,
promosi dan
BKKBN
konseling kesehatan
dan hak-hak
reproduksi yang
berkualitas (dari
53.342 faskes)

PROGRAM 2: PROGRAM BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK


- 374 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Persentase Direktorat


Pembinaan Kesehatan Keluarga Puskesmas Kesehatan
menyelenggarakan % - 30 35 40 45 6.550,3*** APBN Keluarga,
kegiatan kesehatan Kementerian
remaja Kesehatan

INDIKATOR SDGs: 3.8.1 (a) Unmet need pelayanan kesehatan


3.8.2 (a) Cakupan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
3.8.2* Jumlah penduduk yang dicakup asuransi kesehatan atau sistem kesehatan masyarakat per 1000 penduduk.

PROGRAM 1: PROGRAM PENGUATAN PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Pengembangan pembiayaan penduduk yang
kesehatan dan JKN/KIS menjadi peserta 92,38 Kementerian
Orang 87,82 91,1 (a) 92,4 (b) 107,2 148.106.200 APBN
penerima bantuan (a) Kesehatan
iuran (PBI) melalui
JKN/KIS

INDIKATOR SDGs: 3.9.3 (a) Proporsi kematian akibat keracunan.

PROGRAM 1: PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH, DAN B3

Kegiatan 1: Verifikasi 1.1. Meningkatnya


Pengelolaan Limbah B3 dan persentase Kementerian
Limbah Non B3 pencapaian target Lingkungan
% - 60 - - - 5,000 APBN
verifikasi Hidup dan
pengumpulan Kehutanan
limbah B3.
- 375 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.2. Meningkatnya
persentase
pencapaian target
% - 90 - - - 5,000
verifikasi
pengangkutan
limbah B3.

1.3. Meningkatnya
persentase
pencapaian target
% - 90 - - - 5,000
verifikasi
pemanfaatan limbah
B3

1.4. Meningkatnya
persentase
pencapaian target
% - 80 - - - 5,000
verifikasi
pengolahan limbah
B3.

1.5. Meningkatnya
persentase
pencapaian target
% - 60 - - - 5,000
kegiatan verifikasi
penimbunan limbah
B3.

1.6. Meningkatnya
persentase % - 90 - - - 5,000
pencapaian target
- 376 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

kegiatan verifikasi
dumping limbah B3

1.7. Meningkatnya
persentase
pencapaian target
% - 30 - - - 5,000
kegiatan penetapan
limbah B3 dan
limbah non B3

1.8. Meningkatnya
persentase
pencapaian target
% - 95 - - - 5,000
kegiatan notifikasi
limbah B3 dan
limbah non B3

1.9. Meningkatnya
volume dan Jenis
limbah yang ton dan 196.000
- - - - 20,000
dimanfaatkan jenis dan 35
sebagai sumber
daya setiap tahun

1.10. Pelayanan izin


pengelolaan limbah
B3 termasuk izin/reko
- - 400 400 400 5,000
rekomendasi mendasi
pengangkutan
penetapan limbah
B3 sebanyak 400
- 377 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

izin dan
rekomendasi

Kegiatan 2: Penilaian Kinerja 2.1. Terdatanya


Pengelolaan Limbah B3 dan timbulan jenis dan
Limbah Non B3 jumlah limbah B3
dan limbah Non B3 industri - 235 - - - 40,000
dari industri yang
dipantau pada
setiap sektor

2.2. Teranalisisnya
jumlah limbah B3
juta ton - 75100 - - - 40,000
terkelola setiap
Kementerian
sektor
Lingkungan
APBN
Hidup dan
2.3. Tersedianya
Kehutanan
data limbah B3 cair
dan padat yang
dimanfaatkan ton - 601,498. - - - 20,000
sebagai bahan bakar 50
alternatif pada
setiap sektor

2.4. Pengelolaan
limbah medis dari
fasilitas - - 1 1 2 -
fasilitas pelayanan
kesehatan
- 378 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

2.5. Peningkatan
pemanfaatan limbah
B3 dan limbah non
unit - - 1 6 5 -
B3 sebagai sumber
energi atau bahan
baku

2.6. Peningkatan
kinerja pengelolaan
industri - - 400 400 400 -
limbah B3 dan
limbah non B3

Kegiatan 3: Pemulihan 3.1. Sistem dan


kontaminasi dan tanggap mekanisme
darurat Limbah B3 inventarisasi dan
% - 100 - - - 15,000
identifikasi lahan
terkontaminasi
Limbah B3 tersedia

3.2. Lahan
1 Kementerian
Terkontaminasi
ekoregio Lingkungan
Limbah B3 APBN
Ekoregion - n - - - 50,000 Hidup dan
terinventarisasi dan
(Sumater Kehutanan
teridentifikasi setiap
a)
tahun

3.3. Lahan
terkontaminasi
Limbah B3 yang ton - - - - 100,000
90,000
dipulihkan oleh
penanggungjawab
usaha/kegiatan
- 379 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

meningkat setiap
tahun

3.4. Lahan
terkontaminasi
Limbah B3 yang
difasilitasi ton - - - - 100,000
4,500
pemulihannya
meningkat setiap
tahun

3.5. Sistem dan


mekanisme tanggap
darurat Limbah B3 % - - - - -
100
tersedia dan
beroperasi

3.6. Pemulihan
lahan
terkontaminasi ton - - 500 1 lokasi 1 lokasi -
meningkat sebesar
500 ton

3.7. Pemulihan
lahan
terkontaminasi oleh
penanggung jawab ton - - 100,00 100,00 100,00 -
usaha/kegiatan 0 0 0
meningkat sebesar
100,000 ton
- 380 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

3.8. Penyediaan data


inventarisasi dan
identifikasi lahan dokumen - - 2 2 2 -
terkontaminasi
limbah B3

3.9. Penerapan
sistem tanggap dokumen - - 2 2 2 -
darurat limbah B3

INDIKATOR SDGs: 3.b.1 (a) Persentase ketersediaan obat dan vaksin di puskesmas

PROGRAM 1: PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

Kegiatan 1: 1.1 Persentase


Peningkatan ketersediaan obat ketersediaan obat Kementerian
Persen 79,38 81,53 83 86 90 13.595.900 APBN
publik dan perbekalan dan vaksin di Kesehatan
kesehatan puskesmas

INDIKATOR SDGs: 3.c.1 Kepadatan dan distribusi tenaga kesehatan

PROGRAM 1: PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah tenaga


Perencanaan dan kesehatan yang
Kementerian
pendayagunaan SDM kesehatan didayagunakan di Orang 3116 20600 21700 22800 24000 13.016.200 APBN
Kesehatan
fasilitas pelayanan
kesehatan
- 381 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah tenaga


Pelaksanaan internship tenaga kesehatan yang Kementerian
Orang 8312 6500 6500 6500 6500 3.550.000 APBN
kesehatan melaksanakan Kesehatan
internship

TUJUAN 4 PENDIDIKAN BERKUALITAS

INDIKATOR SDGs: 4.1.1* Proporsi anak-anak dan remaja: (a) pada kelas 4, (b) tingkat akhir SD/kelas 6, (c) tingkat akhir SMP/kelas 9 yang mencapai standar
kemampuan minimum dalam: (i) membaca, (ii) matematika

PROGRAM 1: PROGRAM GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (Matriks KL/II.M.L.023-23) 5.194.328 APBN

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah guru Kementerian


Pendidikan dan Pelatihan yang meningkat Pendidikan
Pendidik dan Tenaga kompetensi dan
Kependidikan bidangnya Kebudayaan,
(Matematika dan Orang - 151359 154702 158112 161589 - APBN Ditjen GTK,
Bahasa) UPT PPPTK
Bahsa dan
PPPPTK
Matematika

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah siswa Kementerian


Ujicoba soal matematika di Asia yang meningkat Pendidikan
Tenggara untuk kelas 4, 6 dan 9 kemampuan dan
matermatikanya di Kebudayaan
orang - 990 990 1650 1650 - APBN
11 Negara Anggota dan SEAMEO
SEAMEO QITEP in
Mathematic
(SEAQIM)
- 382 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah guru Kementerian


Pengembangan Kemampuan yang meningkat Pendidikan
Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) kemampuan dan
sebagai Strategi Pengajaran mengajarnya dengan Kebudayaan
orang - 0 30 186 210 - APBN
Bahasa menggunakan dan SEAMEO
HOTS. QITEP in
Language
(SEAQIL)

PROGRAM 2: PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA DAN SASTRA (Matriks KL/II.M.L.023-37)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Acuan


Pengembangan dan Pelindungan Kebahasaan dan Acuan - 3 3 3 3 Kementerian
Bahasa dan Sastra Indonesia Kesastraan Pendidikan
dan
1.2 Jumlah Kebudayaan,
Publikasi Ilmiah Terbitan - 10 28 28 28 Badan
Bahasa dan Sastra Pengembanga
n dan
1.3 Jumlah 241.859 APBN Pembinaan
Kosakata - 28967 43000 2000 2000
Kosakata Indonesia Bahasa,
Pusat
Kegiatan 2: 2.1 Jumlah Pengembanga
Pembinaan dan Pemasyarakatan Fasilitator Tenaga n dan
Bahasa dan Sastra Indonesia Kebahasaan dan Pelindungan,
Orang - 24871 24134 1500 1500
Kesastraan Terbina Pusat
dalam Penggunaan Pembinaan,
Bahasa dan Sastra 30
- 383 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

2.2 Jumlah Generasi Balai/Kantor


Muda/Masyarakat Bahasa
Terbina dalam Orang - 97174 109430 109430 109430
Penggunaan Bahasa
dan Sastra

2.3 Jumlah Bahan,


Modul, dan Model
Naskah - 69 69 69 69
Pembelajaran
Bahasa dan Sastra

INDIKATOR SDGs: 4.1.1(a) Persentase SD/MI berakreditasi minimal B


4.1.1(b) Persentase SMP/MTs berakreditasi minimal B
4.1.1(c) Persentase SMA/MA berakreditasi minimal B

PROGRAM 1: PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (Matriks KL/II.M.L.023-1)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Kementerian


Fasilitasi Standar Mutu dan Sekolah/Madrasah Pendidikan
Satuan
Pelaksanaan Akreditasi yang diakreditasi dan
Pendidika - 51823 32550 54000 52368 1.679.838 APBN
sesuai SNP Kebudayaan -
n
Sekretariat
Balitbang

PROGRAM 2: PROGRAM PENDIDIKAN DASAR (Matriks KL/II.M.L.023-4)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah SD yang Kementerian


Penjaminan Kepastian Layanan Menerapkan Proses Pendidikan
Pendidikan SD Pembelajaran dan Sekolah - 31526 68535 123168 148053 943.993.000 APBN
dan
Penilaian Sesuai Kebudayaan,
Ditjen
- 384 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kurikulum yang Dikdasmen,


berlaku Dit PSD

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah SMP Kementerian


Penjaminan Kepastian Layanan yang menerapkan Pendidikan
Pendidikan SMP Kurikulum yang sekolah - 7760 13911 24040 38558 35.675.200 APBN dan
berlaku Kebudayaan,
Dit PSMP

2.2 Ruang belajar Kementerian


yang direhabilitasi Pendidikan
ruang - 5350 16315 3000 3000 1.471.329,93 APBN dan
Kebudayaan,
Dit PSMP

2.3 Ruang Kementerian


perpustakaan yang Pendidikan
dibangun ruang - 564 350 700 700 2.230.643,095 APBN dan
Kebudayaan,
Dit PSMP

2.4 Ruang Kementerian


laboratorium IPA Pendidikan
yang dibangun ruang - 562 440 1500 1500 1.822.055,29 APBN dan
Kebudayaan,
Dit PSMP
- 385 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

2.5 Sekolah yang Kementerian


dibina menjadi Pendidikan
sekolah rujukan Sekolah - 514 514 770 770 - APBN dan
Kebudayaan,
Dit PSMP

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah sekolah Kementerian


Peningkatan Akses dan Mutu PK yang melaksanakan Pendidikan
dan PLK SDLB/SMPLB kurikulum yang dan
berlaku Kebudayaan,
Direktorat
Jenderal
Sekolah - 2019 2020 2025 2030 7.233.400 APBN
Pendidikan
Dasar dan
Menengah,
Direktorat
Pembinaan
PKLK

PROGRAM 3: PROGRAM PENDIDIKAN MENENGAH (Matriks KL/II.M.L.023-10)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah SMA Kementerian


Penyediaan dan Peningkatan yang menerapkan Pendidikan
Layanan Pendidikan SMA kurikulum yang dan
berlaku Kebudayaan,
Unit - 12461 12611 13459 13459 - APBN Ditjen
Mandikdasme
n, Dit
Pembinaan
SMA
- 386 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah SMK Kementerian


Penyediaan dan Peningkatan yang menerapkan Pendidikan
Layanan Pendidikan SMK kurikulum yang dan
berlaku Kebudayaan,
Sekolah - 11384 11459 11484 11504 35.675.200 APBN Ditjen
Mandikdasme
n, Dit
Pembinaan
SMK

2.2 Pembangunan Kementerian


prasarana Pendidikan
pembelajaran SMK dan
Kebudayaan,
Ruang - 1095 1387 2500 3000 2.236.140 APBN Ditjen
Mandikdasme
n, Dit
Pembinaan
SMK

2.3 Pengadaan Kementerian


sarana Pendidikan
pembelajaran dan
Kebudayaan,
Paket - 2398 3883 4500 5100 4.657.932 APBN Ditjen
Mandikdasme
n, Dit
Pembinaan
SMK
- 387 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah sekolah Kementerian


Peningkatan Akses dan Mutu PK yang melaksanakan Pendidikan
dan PLK SMLB kurikulum yang dan
berlaku Kebudayaan,
Direktorat
Jenderal
Sekolah - 2019 2020 2025 2030 7.233.400 APBN
Pendidikan
Dasar dan
Menengah,
Direktorat
Pembinaan
PKLK

PROGRAM 4: PROGRAM BIMBINGAN MASYARAKAT KATOLIK

Kegiatan 1: 1.1 SMAK yang Kementerian


Pengelolaan dan Pembinaan disiapkan Agama:
Pendidikan Agama Katolik terakreditasi Lembaga - 3 3 25 - 646.871 APBN (Direktorat
minimal B Pendidikan
Katolik)

PROGRAM 5: PROGRAM PENDIDIKAN ISLAM

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah lembaga


Peningkatan Mutu, dan yang melakukan Kementerian
Relevansi Madrasah pengembangan Sekolah/ Agama: Ditjen
5631 10000 10000 7500 7500 70.000 APBN
pembelajaran dan Guru* Pendidikan
penilaian kurikulum Islam
PAI

2.1 Jumlah MAK


Lembaga 0 5 10 10 10 57.500 APBN Kementerian
yang dibangun
Agama, Ditjen
- 388 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 2: Pendidikan
Peningkatan Akses, Mutu, dan Islam
Relevansi Madrasah
2.2 Jumlah MA
Kementerian
Penyelenggara
Agama, Ditjen
Program Madrasah 0 0 5 20 20 66.500 APBN
Pendidikan
Keterampilan yang
Islam
diberikan penguatan

2.3 Jumlah Ruang Kementerian


Kelas MI yang Agama, Ditjen
Madrasah 1,150 400 653 425 500 192.325 APBN
direhabilitasi Pendidikan
Islam

2.4 Jumlah Ruang Kementerian


Kelas MTs yang Agama, Ditjen
Madrasah 1,250 400 650 525 600 234.925 APBN
direhabilitasi Pendidikan
Islam

2.5 Jumlah Ruang Kementerian


Kelas MA yang Agama, Ditjen
Madrasah 625 200 650 475 500 219.175 APBN
direhabilitasi Pendidikan
Islam

2.6 Jumlah Kementerian


perpustakaan MI Agama, Ditjen
Madrasah 100 0 0 0 0 20.000 APBN
yang dibangun Pendidikan
Islam

2.7 Jumlah
perpustakaan MTs Madrasah 100 75 0 0 0 38.224 APBN Kementerian
yang dibangun Agama, Ditjen
- 389 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Pendidikan
Islam

2.8 Jumlah Kementerian


perpustakaan MA Agama, Ditjen
Madrasah 100 75 0 0 0 38.203 APBN
yang dibangun Pendidikan
Islam

2.9 Jumlah Asrama Kementerian


yang dibangun Agama, Ditjen
Madrasah 20 10 8 0 0 57.000 APBN
Pendidikan
Islam

2.10 Jumlah Kementerian


Laboratorium IPA Agama, Ditjen
Madrasah 100 75 0 0 0 40.677 APBN
MTs yang Dibangun Pendidikan
Islam

2.11 Jumlah Kementerian


Laboratorium IPA Agama, Ditjen
Madrasah 100 75 0 0 0 40.677 APBN
MA yang dibangun Pendidikan
Islam

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah asrama Kementerian


Peningkatan akses pendidikan pada pondok Agama, Ditjen
Lembaga 100 200 600 675 675 399.166 APBN
diniyah dan pondok pesantren pesantren yang Pendidikan
dibangun Islam

3.2 Jumlah asrama Kementerian


pada pondok Agama, Ditjen
Lembaga 300 200 600 675 675 227.000 APBN
pesantren yang Pendidikan
direhab Islam
- 390 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

PROGRAM 6: BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN (025.05.09)

Kegiatan 1: 1.1 Lembaga


Pengelolaan dan Pembinaan KKG/MGMP yang Kementerian
Pendidikan Agama Kristen memperoleh unit 230 256 317 335 366 8.750.100 APBN Agama:
(2136) peningkatan Bimas Kristen
Kompetensi

1.2 Sekolah (SDTK,


Kementerian
SMPTK, dan SMTK)
unit 35 40 45 50 55 1.750.000 APBN Agama:
yang memperoleh
Bimas Kristen
persiapan akreditasi

1.3 Sekolah yang


mendapatkan Kementerian
bantuan penyediaan unit 50 60 70 80 90 14.234.495 APBN Agama:
Sarana dan Bimas Kristen
Prasarana

PROGRAM 7: BIMBINGAN MASYARAKAT HINDU (025.07.11)

Kegiatan 1: 1.1 Lembaga


Kementerian
Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama
lembaga - - 2000 - - 2.004.800 APBN Agama:
Pendidikan Agama Hindu (2142) dan Keagamaan
Bimas Hindu
Hindu Yang Dibina

1.2 Penguatan Kementerian


KKG/MGMP kelompok - - 66 66 66 560.000 APBN Agama:
Bimas Hindu
- 391 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

INDIKATOR SDGs: 4.1.1(d) Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/sederajat


4.1.1(e) Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/sederajat
4.1.1(g) Rata-rata lama sekolah penduduk umur ≥15 tahun
4.5.1* Rasio Angka Partisipasi Murni (APM) perempuan/laki-laki di (1) SD/MI/sederajat; (2) SMP/MTs/sederajat

PROGRAM 1: PROGRAM PENDIDIKAN DASAR (Matriks KL/II.M.L.023-4)

Kegiatan 1: 1.1 Siswa SD Kementerian


Penjaminan Kepastian Layanan penerima BOS Pendidikan
2604800 253690 268799 268799
Pendidikan SD Siswa - APBN dan
4 94 92 92
Kebudayaan,
Dit PSD

1.2 RKB SD yang Kementerian


dibangun Pendidikan
ruang - 2015 200 205 200 APBN dan
Kebudayaan,
Dit PSD
188.812.555
1.3 Sekolah SD baru Kementerian
yang dibangun Pendidikan
sekolah - 15 11 11 10 APBN dan
Kebudayaan,
Dit PSD

1.4 Pembangunan Kementerian


Perpustakaan SD Pendidikan
ruang - 621 424 2000 2000 APBN dan
Kebudayaan,
Dit PSD
- 392 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.5 Siswa SD Kementerian


penerima bantuan Pendidikan
1036061 103606 103606 103606
KIP orang - APBN dan
4 14 14 14
Kebudayaan,
Dit PSD

1.6 Sekolah yang Kementerian


melaksanakan K 13 Pendidikan
Sekolah - 31526 68535 123168 148053 APBN dan
Kebudayaan,
Dit PSD

Kegiatan 2: 2.2. Jumlah remaja Kementerian


Penyediaan Layanan Pendidikan dan orang dewasa Pendidikan
Keaksaraan dan Kesetaraan memperoleh layanan dan
pendidikan setara Kebudayaan,
pendidikan dasar: Ditjen PAUD
jumlah siswa Paket dan Dikmas
A yang menerima Orang - 9500 6000 5100 5100 36.157 APBN dan
bantuan operasional Direktorat
Pembinaan
Pendidikan
Keaksaraan
dan
Kesetaraan

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah Sekolah Kementerian


Penjaminan Kepastian Layanan Berasrama yang Pendidikan
Pendidikan SMP dibangun Sekolah - 25 10 23 25 444.921,81 APBN dan
Kebudayaan,
Dit PSMP
- 393 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

3.2 Jumlah SMP Kementerian


yang dibangun Pendidikan
Sekolah - 196 50 190 190 2.298.305,96 APBN dan
Kebudayaan,
Dit PSMP

3.3 Jumlah Sekolah Kementerian


SD-SMP satu atap Pendidikan
yang dibangun Sekolah - 109 50 130 140 851.314 APBN dan
Kebudayaan,
Dit PSMP

3.4 Jumlah Ruang Kementerian


Kelas SMP yang Pendidikan
dibangun Ruang - 2882 300 3386 3386 2.855.284,27 APBN dan
Kebudayaan,
Dit PSMP

3.5 Jumlah Siswa Kementerian


SMP penerima Pendidikan
436996 469496 469496
bantuan melalui KIP Siswa - 4369968 16.429.221,85 APBN dan
8 8 8
Kebudayaan,
Dit PSMP
- 394 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 4: 4.1 Jumlah unit Kementerian


Peningkatan Akses dan Mutu PK sekolah baru PKLK Pendidikan
dan PLK SDLB/SMPLB yang dibangun dan
Kebudayaan,
Direktorat
Jenderal
Unit - 20 11 13 15 7.233.400 APBN
Pendidikan
Dasar dan
Menengah,
Direktorat
Pembinaan
PKLK

4.2 Jumlah siswa Kementerian


/anak Pendidikan
berkebutuhan dan
khusus penerima Kebudayaan,
bantuan atau Direktorat
beasiswa Jenderal
Siswa - 123992 158080 166169 175516 7.233.400 APBN
Pendidikan
Dasar dan
Menengah,
Direktorat
Pembinaan
PKLK
- 395 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

4.3 Jumlah Kementerian


SDLB/SMPLB/SML Pendidikan
B/SLB/ SM dan
Inklusi/SM Cibi/SM Kebudayaan,
keberbakatan yang Direktorat
menerima BOS Jenderal
Sekolah - 2338 2100 2100 2100 7.233.400 APBN
Pendidikan
Dasar dan
Menengah,
Direktorat
Pembinaan
PKLK

Kegiatan 5: 5.1 Jumlah remaja Kementerian


Penyediaan Layanan Pendidikan dan orang dewasa Pendidikan
Keaksaraan dan Kesetaraan memperoleh layanan dan
pendidikan setara Kebudayaan,
pendidikan dasar: Ditjen PAUD
jumlah siswa Paket dan Dikmas
B yang menerima Orang - 71529 67120 57052 57052 1.266.952 APBN dan
bantuan operasional Direktorat
Pembinaan
Pendidikan
Keaksaraan
dan
Kesetaraan

PROGRAM 2: PROGRAM PENDIDIKAN ISLAM

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Santri


Peningkatan Akses, Mutu, PPS Ula/Sederajat santri 53064 54266 29862 27540 27540 - APBN Kementerian
Penerima BOS Agama, Ditjen
- 396 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Relevansi dan Daya Saing Pendidikan


Pendidikan Keagamaan Islam Islam

1.2 Jumlah Santri Kementerian


PPS Agama, Ditjen
santri 147416 145213 112521 114517 114517 APBN
Wustha/Sederajat Pendidikan
Penerima BOS Islam

1.3 Jumlah Santri Kementerian


PPS Ula/Sederajat Agama, Ditjen
santri 51375 38935 34574 30176 30176 APBN
Penerima PIP Pendidikan
Islam

1.4 Jumlah Santri Kementerian


PPS Agama, Ditjen
santri 246875 131014 106214 105100 105100 APBN
Wustha/Sederajat Pendidikan
Penerima PIP Islam

1.5 Jumlah Ruang Kementerian


Kelas Pendidikan Agama, Ditjen
ruang 100 14 315 325 325 APBN
Keagamaan Islam Pendidikan
yang dibangun Islam

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah Siswa Kementerian


Peningkatan Akses, Mutu, dan MI Penerima BOS 356369 367808 385857 385857 Agama, Ditjen
siswa 3551177 APBN
Relevansi Madrasah 4 8 4 4 Pendidikan
Islam
-
2.2 Jumlah Siswa Kementerian
MI Penerima KIP Agama, Ditjen
siswa 826467 528527 684472 617367 617367 APBN
Pendidikan
Islam
- 397 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

2.3 Jumlah Siswa Kementerian


MTs Penerima BOS 323053 325674 327976 327976 Agama, Ditjen
siswa 3240861 APBN
4 9 4 4 Pendidikan
Islam

2.4 Jumlah Siswa Kementerian


MTs Penerima KIP Agama, Ditjen
siswa 773491 540118 589936 586075 586075 APBN
Pendidikan
Islam

2.5 Jumlah ruang Kementerian


kelas baru yang Agama, Ditjen
ruang 0 0 100 50 50 APBN
dibangun pada RA Pendidikan
Islam

2.6 Jumlah Ruang Kementerian


Kelas MI yang Agama, Ditjen
ruang 500 300 635 450 450 APBN
dibangun Pendidikan
Islam

2.7 Jumlah Ruang Kementerian


Kelas MTs yang Agama, Ditjen
ruang 700 400 735 600 600 APBN
dibangun Pendidikan
Islam

INDIKATOR SDGs: 4.1.1(f) Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA/sederajat


4.1.1(g) Rata-rata lama sekolah penduduk umur ≥15 tahun
4.3.1(a) Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA/sederajat
4.5.1* Rasio Angka Partisipasi Murni (APM) perempuan/laki-laki di SMA/SMK/MA/sederajat

PROGRAM 1: PROGRAM PENDIDIKAN MENENGAH (Matriks KL/II.M.L.023-10)


- 398 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah SMA Kementerian


Penyediaan dan Peningkatan yang menerapkan Pendidikan
Layanan Pendidikan SMA kurikulum yang dan
berlaku Kebudayaan,
Unit - 12461 12611 13459 13459 APBN Ditjen
Mandikdasme
n, Dit
Pembinaan
SMA

1.2 Jumlah siswa Kementerian


SMA penerima BOS Pendidikan
SM dan
Kebudayaan,
456334 486865 486865
Siswa - 4473868 47.816.700 APBN Ditjen
5 4 4
Mandikdasme
n, Dit
Pembinaan
SMA

1.3 Jumlah unit Kementerian


SMA baru yang Pendidikan
dibangun dan
Kebudayaan,
Unit - 103 75 18 18 APBN Ditjen
Mandikdasme
n, Dit
Pembinaan
SMA
- 399 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.4 Jumlah siswa Kementerian


SMA penerima Pendidikan
bantuan melalui KIP dan
Kebudayaan,
137545 136755 169255
Siswa - 1367560 APBN Ditjen
8 9 9
Mandikdasme
n, Dit
Pembinaan
SMA

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah Remaja Kementerian


Penyediaan Layanan Pendidikan dan Orang Dewasa Pendidikan
Keaksaraan dan Kesetaraan Memperoleh dan
Layanan Pendidikan Kebudayaan,
Setara Menengah Ditjen PAUD
Umum (Paket C) dan dan Dikmas
Vokasional Orang - 95900 109500 93075 93075 725.254 APBN dan
Direktorat
Pembinaan
Pendidikan
Keaksaraan
dan
Kesetaraan

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah siswa Kementerian


Penyediaan dan Peningkatan SMK penerima BOS Pendidikan
Layanan Pendidikan SMK SM 478510 499008 519737 dan
Siswa - 4682381 28.156.417,85 APBN
8 9 3 Kebudayaan,
Ditjen
Mandikdasme
n, Dit
- 400 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Pembinaan
SMK

3.2 Jumlah unit Kementerian


SMK baru yang Pendidikan
dibangun dan
Kebudayaan,
Sekolah - 214 75 25 20 1.217.700 APBN Ditjen
Mandikdasme
n, Dit
Pembinaan
SMK

3.3 Jumlah siswa Kementerian


SMK penerima Pendidikan
bantuan melalui KIP dan
Kebudayaan,
182916 182916 182916
Siswa - 1829167 9.690.303 APBN Ditjen
7 7 7
Mandikdasme
n, Dit
Pembinaan
SMK

3.4 Jumlah RKB Kementerian


SMK yang dibangun Pendidikan
Ruang - 5461 1000 1500 1500 2.637.810 APBN dan
Kebudayaan,
Ditjen
Mandikdasme
- 401 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

n, Dit
Pembinaan
SMK

3.5 Rehabilitasi Kementerian


ruang pembelajaran Pendidikan
SMK dan
Kebudayaan,
Paket - 999 3298 2000 2100 511.620 APBN Ditjen
Mandikdasme
n, Dit
Pembinaan
SMK

Kegiatan 4: 4.1 Jumlah unit Kementerian


Peningkatan Akses dan Mutu PK sekolah baru PKLK Pendidikan
dan PLK SMLB yang dibangun dan
Kebudayaan,
Direktorat
Jenderal
Unit - 20 11 13 15 7.233.400 APBN
Pendidikan
Dasar dan
Menengah,
Direktorat
Pembinaan
PKLK

PROGRAM 2: PROGRAM BIMBINGAN MASYARAKAT KATOLIK


- 402 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Siswa SMAK


Pengelolaan dan Pembinaan penerima bantuan
Orang - 815 600 600 - 600
Pendidikan Agama Katolik PIP (porgram
indonesia pintar)

1.2 Siswa SMAK


Orang - 0 2500 2500 - 3.500
penerima BOS

1.3 Penyelenggaraan Kementerian


Ujian Nasional Lokasi - 23 23 22 - 1.002 Agama:
SMAK APBN (Direktorat
Pendidikan
1.4 Penyediaan Katolik)
Sarana dan
Lembaga - 23 23 31 - 15.799
Prasarana pada
SMAK

1.5 Dukungan
layanan pendidikan
Layanan - - - 229 - 39.775
katolik (buku SMAK
)

PROGRAM 3: PROGRAM PENDIDIKAN ISLAM

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Santri Kementerian


Peningkatan Akses, Mutu, PPS Ulya/Sederajat Agama, Ditjen
santri 9678 10727 14081 18562 18562 - APBN
Relevansi dan Daya Saing Penerima BOS Pendidikan
Pendidikan Keagamaan Islam Islam

1.2 Jumlah Santri


PPS Ulya/Sederajat santri 194691 66185 53541 53556 53556 - APBN Kementerian
Penerima PIP Agama, Ditjen
- 403 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Pendidikan
Islam

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah Siswa Kementerian


Peningkatan Akses, Mutu, dan MA Penerima BOS 121146 138652 149437 149437 Agama, Ditjen
siswa 1255775 - APBN
Relevansi Madrasah 6 4 5 5 Pendidikan
Islam

2.2 Jumlah Siswa Kementerian


MA Penerima KIP Agama, Ditjen
siswa 356429 308608 319259 317259 317259 - APBN
Pendidikan
Islam

2.3 Jumlah Ruang Kementerian


Kelas MA yang Agama, Ditjen
ruang 500 300 730 500 500 - APBN
dibangun Pendidikan
Islam

2.4 Jumlah MA Kementerian


Insan Cendekia yang Agama, Ditjen
lembaga 5 12 22 16 16 - APBN
dibangun Pendidikan
Islam

PROGRAM 4: BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN (025.05.09)

Kegiatan 1: 1.1 Siswa SMTK Kementerian


Pengelolaan dan Pembinaan penerima KIP orang 680 730 780 830 880 5.980.000 APBN Agama:
Pendidikan Agama Kristen Bimas Kristen
(2136)
1.2 Siswa SMTK Kementerian
Penerima BOS orang 3320 3420 3600 3730 3950 9.956.800 APBN Agama:
Bimas Kristen
- 404 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

INDIKATOR SDGs: 4.1.1(g) Rata-rata lama sekolah penduduk umur ≥15 tahun
4.2.2(a) Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

PROGRAM 1: PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NON FORMAL DAN INFORMAL(Matriks KL/II.M.L.023-16)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Anak Kemdikbud,


Penyediaan Layanan Paud Usia Dini Ditjen PAUD
memperoleh BOP 597000 618000 723000 dan Dikmas
anak - 3600000
PAUD 0 0 0 Direktorat
Pembinaan
PAUD

1.2 Jumlah
Kemdikbud,
Kabupaten / Kota
Ditjen PAUD
yang
dan Dikmas
menyelenggarakan kab/kota - 10 40 100 200
Direktorat
penuntasan PAUD
Pembinaan
minimal 1 Tahun
PAUD
pra SD - APBN

1.3 Persentase (%) Kemdikbud,


lembaga PAUD Ditjen PAUD
pembina Persentas dan Dikmas
- 0 20 50 70
menyelenggarakan e Direktorat
PAUD holistik Pembinaan
integratif PAUD

1.4 Persentase (%)


lembaga PAUD Kemdikbud,
Persentas
menyelenggarakan - 0 60 75 100 Ditjen PAUD
e
Pendidikan Karakter dan Dikmas
Berkualitas Direktorat
- 405 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Pembinaan
PAUD

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah


Kementerian
Penyediaan Layanan Pendidikan lembaga/satuan
Pendidikan
Keluarga *) pendidikan
dan
memperoleh
Kebudayaan,
penguatan
Ditjen PAUD
penyelenggaraan Lembaga - 58416 57100 60000 63000 APBN
dan Dikmas,
pendidikan keluarga
Direktorat
yang menumbuhkan
Pembinaan
karakter dan budaya
Pendidikan
prestasi peserta
Keluarga
didik
1.270.000
2.2 Jumlah Kementerian
lembaga/satuan Pendidikan
pendidikan memiliki dan
fasilitas/sarana Kebudayaan,
untuk mendukung Ditjen PAUD
Lembaga - 3000 4000 4060 5700 APBN
menyelenggarakan dan Dikmas,
pendidikan keluarga Direktorat
Pembinaan
Pendidikan
Keluarga
- 406 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

2.3 Jumlah komite Kementerian


sekolah yang Pendidikan
melaksanakan dan
sosialisasi Kebudayaan,
pendidikan karakter Ditjen PAUD
Lembaga - 42 1626 2000 2400 APBN
dan budaya literasi dan Dikmas,
Direktorat
Pembinaan
Pendidikan
Keluarga

2.4 Jumlah Kementerian


Konten/Materi Pendidikan
diunggah ke Kanal dan
Pendidikan Keluarga Kebudayaan,
Judul/top Ditjen PAUD
- 165 185 215 225 APBN
ik dan Dikmas,
Direktorat
Pembinaan
Pendidikan
Keluarga

Kegiatan 3: 3.1. Jumlah satuan Kementerian


Peningkatan Mutu Satuan PAUD-Dikmas yang Pendidikan
PAUD-Dikmas berstandar dipersiapkan dan
nasional memenuhi standar Kebudayaan,
nasional Lembaga - 6707 8093 12140 18209 - APBN Ditjen PAUD
dan Dikmas,
UPT PP/BP
PAUD-
Dikmas
- 407 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

PROGRAM 2: PROGRAM BIMBINGAN MASYARAKAT KATOLIK

Kegiatan 1: 1.1 Penyediaan


Pengelolaan dan Pembinaan Sarana dan
Pendidikan Agama Katolik Prasarana pada Lembaga - 3 6 15 - 600
Taman Seminari
(Paud)
Kementerian
1.2 Bantuan
Agama:
Operasional
APBN (Direktorat
Pendidikan pada Lembaga - 0 6 15 - 180
Pendidikan
Taman Seminari
Katolik)
(Paud)

1.3 Dukungan
layanan pendidikan
Layanan - - - 229 - 39.775
katolik (Taman
Seminari)*

PROGRAM 3: PROGRAM PENDIDIKAN ISLAM

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Siswa


Peningkatan Akses, Mutu, dan RA yang menerima 120361 125572 133120 133120
siswa 1196917
Relevansi Madrasah Bantuan Biaya 5 3 7 7 Kementerian
Operasional (BOP) Agama, Ditjen
- APBN
Pendidikan
1.2 Jumlah ruang Islam
kelas baru yang ruang - - 100 50 50
dibangun pada RA
- 408 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.3 Jumlah RA yang


mendapat bantuan
sarana dan lembaga 500 100 500 350 350
prasarana
pembelajaran

1.4 Jumlah ruang


kelas RA yang ruang 500 0 50 50 50
direhab

INDIKATOR SDGs: 4.3.1(b) Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi (PT)
4.5.1* Rasio Angka Partisipasi Kasar (APK) perempuan/laki-laki di Perguruan Tinggi

PROGRAM 1: PROGRAM PENDIDIKAN TINGGI (Matriks KL/II.M.L.042-1)

Indikator Program 1.1 Jumlah


Kementerian
Mahasiswa
Riset,
Penerima Mahasisw
- 243154 268750 294345 319940 - APBN Teknologi dan
Beasiswa/Bantuan a
Pendidikan
Biaya Pendidikan
Tinggi
dari Pemerintah

Indikator Program 1.2 Jumlah Prodi Kementerian


PT Berakreditasi Riset,
Minimal Baik Sekali Prodi - 9707 9939 10173 11660 - APBN Teknologi dan
(B) Pendidikan
Tinggi

Indikator Program 1.3 Jumlah Prodi


dengan Akreditasi Kementerian
Prodi - 612 804 1158 1424 - APBN
Unggul (A) di Luar Riset,
Jawa Teknologi dan
- 409 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Pendidikan
Tinggi

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Rekomen Kementerian
Penyediaan Layanan Rekomendasi 25 24 29 29
dasi - Riset,
Kelembagaan dan Kerja Sama Pendirian PT Baru
125.595 APBN** Teknologi dan
Pendidikan
1.2 Jumlah Prodi
Prodi 546 351 400 400 Tinggi
Baru -

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah


Penyediaan Layanan Mahasiswa Mahasisw
305027 349745 393623 451369
Pembelajaran dan Kompetensi Penerima Beasiswa a -
Mahasiswa BIDIK-MISI

2.2 Jumlah
Kementerian
Mahasiswa Mahasisw
4554 5474 5743 13014 Riset,
Penerima Beasiswa a -
20.377.468 APBN** Teknologi dan
Afirmasi-DIKTI
Pendidikan
Tinggi
2.3 Jumlah
Mahasiswa
Penerima Beasiswa Mahasisw
123792 120000 280000 340000
Peningkatan a -
Prestasi Akademik
(PPA)

PROGRAM 2: PROGRAM BIMBINGAN MASYARAKAT KATOLIK


- 410 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Dosen PTA


Orang 83 50 50 225
Peningkatan Akses, Mutu, Katolik Tersertifikasi - -
Kesejahteraan dan Subsidi
Pendidikan Tinggi Agama Katolik 1.2 Dosen dan
Tenaga
Kependidikan yang Orang 160 200 635 5.903
- -
Ditingkatkan
Kompetensinya

1.3 Dosen PTA


Katolik yang
Orang 0 40 47 1.645
Ditingkatkan - -
kualifikasinya
Kementerian
1.4 Mahasiswa PTA
Agama:
Katolik penerima Orang 2500 2000 2000 5.000
- - APBN (Direktorat
beasiswa miskin
Pendidikan
Katolik)
1.5 Mahasiswa
Orang 0 0 10 120
penerima bidik misi - -

1.6 PTA Katolik


Negeri penerima
Bantuan
Orang 0 0 310 527
Operasional - -
Perguruan Tinggi
Negeri (BPOTN)

1.7 PTA Katolik


Swasta yang
Lembaga 20 23 22 220
ditingkatkan - -
mutunya
- 411 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.8 Penyediaan
Sarana dan
Lembaga 22 23 21 25.400
Prasarana pada PTA - -
Katolik

1.9 PTA Katolik


Swasta Penerima
Bantuan Lembaga 0 23 22 4.620
- -
Operasional
Pendidikan

1.10 PTA Katolik


yang dipersiapkan
Lembaga 10 0 5 1.000
terakreditasi - -
minimal B

1.11 Dukungan
layanan pendidikan Layanan 2 14.574
- - - -
tinggi katolik

PROGRAM 3: PROGRAM PENDIDIKAN ISLAM

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


mahasisw
Peningkatan Akses, Mutu, mahasiswa peserta 14216 19196 24096 30220 38000
a
Relevansi dan Daya Saing BIDIKMISI Kementerian
Pendidikan Tinggi Islam Agama, Ditjen
- APBN
1.2 Jumlah Pendidikan
mahasiswa Afirmasi mahasisw Islam
150 120 200 100 100
Pendidikan Tinggi a
Islam (Adiktis)
- 412 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.3 Jumlah
Mahasiswa
mahasisw
Penerima Beasiswa 1000 15000 12500 13000 15000
a
Peningkatan
Prestasi Akademik

1.4 Jumlah
Mahasiswa mahasisw
- 2000 2000 2000 2000
Penerima Beasiswa a
Tahfidz Qur'an

1.5 Jumlah
mahasiswa mahasisw
- - 1000 2000 2000
penerima beasiswa a
pada prodi langka

1.6 Jumlah
lembaga 2 - 2 - -
Pendirian PTKI baru

1.7 Jumlah PTKIN


yang ditingkatkan
gedung pendidikan lembaga 55 55 56 57 57
dan fasilitas
penunjangnya

1.8 Jumlah Prodi


yang ditingkatkan
prodi 250 500 500 500 500
Akreditasinya
menjadi minimal B
- 413 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.9 Jumlah PTKI


yang terakreditasi lembaga 6 - - - 6
minimal B

PROGRAM 4: BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN (025.05.09)

Kegiatan 1: 1.1 Mahasiswa Kementerian


Peningkatan Akses, Mutu, Miskin Penerima orang 771 850 900 950 1075 17.866.800 APBN Agama:
Kesejahteraan dan Subsidi Bidik Misi Bimas Kristen
Pendidikan Tinggi Agama
Kristen (5101) 1.2 Mahasiswa
Kementerian
Berprestasi
orang 1500 1750 2000 2250 2500 6.196.800 APBN Agama:
Penerima Beasiswa
Bimas Kristen
PPA

1.3 Dosen Non PNS Kementerian


yang menerima orang 644 744 844 944 1044 27.048.307 APBN Agama:
Tunjangan Profesi Bimas Kristen

1.4 PTA Penerima Kementerian


BOPTN orang 7 7 8 9 10 20.357.500 APBN Agama:
Bimas Kristen

1.5 Sarana dan


Kementerian
Prasarana PTT/AK
unit 50 100 150 200 300 71.129.626 APBN Agama:
yang memenuhi
Bimas Kristen
Standar

1.6 Dosen Non PNS Kementerian


berkualifikasi S2/S3 orang - 100 100 100 100 2.300.000 APBN Agama:
Bimas Kristen
- 414 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.7 Dosen yang Kementerian


bersertifikat orang 100 100 100 100 100 300.000 APBN Agama:
Bimas Kristen

1.8 Dosen PNS Kementerian


berkualifikasi S2/S3 orang - - 50 - - 1.250.000 APBN Agama:
Bimas Kristen

1.9 Dosen yang


Kementerian
memperoleh
orang 100 150 200 250 300 3.550.000 APBN Agama:
Peningkatan
Bimas Kristen
Kompetensi

1.10 Mahasiswa
Kementerian
yang mengikuti
orang - - 17600 - - 4.400.000 APBN Agama:
Program Pengabdian
Bimas Kristen
Masyarakat

1.11 Penelitian yang Kementerian


Bermutu dokumen 100 150 200 250 300 3.750.000 APBN Agama:
Bimas Kristen

1.12 PTT/AK yang Kementerian


terakreditasi unit 32 40 50 60 70 4.249.300 APBN Agama:
Minimal B Bimas Kristen

1.13 Dukungan Kementerian


Layanan Pendidikan layanan - - 1680 - - 38.912.974 APBN Agama:
Tinggi Bimas Kristen
- 415 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.14 Prodi PTT/AK Kementerian


yang terakreditasi prodi 40 50 100 150 200 6.000.000 APBN Agama:
Minimal B Bimas Kristen

1.15 Layanan Kementerian


Internal (Overhead) layanan - - 576 - - 6.600.000 APBN Agama:
Bimas Kristen

PROGRAM 5: BIMBINGAN MASYARAKAT HINDU (025.07.11)

Kegiatan 1: 1.1 Peserta Didik


Peningkatan Akses, Mutu, Pendidikan Tinggi orang - - - - - 1.386.730.800
Kesejahteraan dan Subsidi Hindu Yang Dibina
Pendidikan Tinggi Agama Hindu
(5104) 1.2 Beasiswa BIDIK
orang 240 450 650 850 1050 246.775.200
MISI

1.3 Beasiswa Prodi


orang - - 24 - - 63.071.400
Langka
Kementerian
1.4 Beasiswa APBN Agama:
orang 2473 2500 2600 2700 3000 227.614.800
Mahasiswa Miskin Bimas Hindu

1.5 Bantuan
Peningkatan
orang - 500 600 700 800 136.572.800
Prestasi Akademik
(PPA)

1.6 Tenaga Pendidik


dan Kependidikan orang - - 6600 - - 56.860.000
Yang Dibina
- 416 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.7 Kualifikasi S3
orang 97 120 140 160 180 45.500.000
Dosen

1.8 Tunjangan
Profesi Dosen Non orang - - 45 - - 115.853.400
PNS

1.9 Lembaga
Pendidikan Tinggi lembaga - - 156 - - 231.742.500
Hindu Yang Dibina

1.10 Penelitian Yang


judul - - 2000 - - 25.984.500
Dilakukan

1.11 Pengabdian
lokasi - - 750 - - 30.781.700
Masyarakat

1.12 Prodi Satuan


Pendidikan Yang
prodi 20 24 25 26 27 107.000.000
Terakreditasi
Minimal B

1.13 Sarana dan


Prasarana
lokasi 12 12 12 12 12 55.000.000
Pendidikan Tinggi
Keagamaan Hindu

1.14 Sertifikasi
orang - 100 100 100 125
Dosen -
- 417 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.15 Tunjangan
Fungsional Dosen orang - - 48 - -
-
Non PNS

INDIKATOR SDGs: 4.4.1* Proporsi dewasa (15-59) dengan keterampilan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

PROGRAM 1: PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah peserta


Pelatihan dan Pengembangan sertifikasi, Kementerian
Teknologi Informasi dan pelatihan, bimtek, Komunikasi
orang 2285 500 700 700 700 -
Komunikasi dan ToT SKKNI dan
bagi angkatan kerja Informatika
muda

1.2 Jumlah peserta


sertifikasi,
Kementerian
pelatihan, bimtek,
APBN Komunikasi
ToT SKKNI, CIO, orang 500 500 700 700 700 -
dan
dan Budaya
Informatika
Dokumentasi bagi
aparatur pemerintah

1.3 Jumlah peserta


Kementerian
bimtek literasi bagi
Komunikasi
kalangan wanita, orang 2000 3000 4000 5000 6000 -
dan
anak-anak, dan
Informatika
disabilitas

PROGRAM 2: Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya


- 418 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 PTK yang


Pengembangan pendidikan mengikuti
terbuka dan jarak jauh (PTJJ) Di peningkatan Kementerian
Asia Tenggara kompetensi dan Pendidikan
profesionalisme dan
untuk bidang Kebudayaan
orang - 4771 5346 5921 6496
Pendidikan Jarak dan 6
Jauh (PJJ), SEAMEO
matematika, sains, Centre di
320 APBN
bahasa, nutrisi & Indonesia
kesehatan, dan (RECFON,
biologi tropika SEAMOLEC,
BIOTROP,
1.2 Bantuan Khusus SEAQIL,
orang - - - - -
terkait TIK SEAQIM,
SEAQIS)
1.3 Pelatihan GTK
orang - - - - -
berbasis IT

INDIKATOR SDGs: 4.6.1(a) Persentase angka melek aksara penduduk umur ≥15 tahun
4.6.1(b) Persentase angka melek aksara penduduk umur 15-24 tahun dan umur 15-59 tahun

PROGRAM 1: PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NON FORMAL DAN INFORMAL(Matriks KL/II.M.L.023-16)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Orang Kementerian


Penyediaan Layanan Pendidikan Dewasa Memperoleh Pendidikan
Keaksaraan dan Kesetaraan Layanan Pendidikan dan
Keaksaraan Dasar Kebudayaan,
Orang - 64280 53700 56250 56250 171.452 APBN
Ditjen PAUD
dan Dikmas,
Direktorat
Pembinaan
Pendidikan
- 419 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Keaksaraan
dan
Kesetaraan

1.2. Jumlah orang Kementerian


dewasa memperoleh Pendidikan
layanan pendidikan dan
keaksaraan lanjutan Kebudayaan,
Ditjen PAUD
dan Dikmas
orang - 95900 46400 34060 34060 183.372 APBN dan
Direktorat
Pembinaan
Pendidikan
Keaksaraan
dan
Kesetaraan

INDIKATOR SDGs: 4.a.1* Proporsi sekolah dengan akses ke: (a) listrik (b) internet untuk tujuan pengajaran, (c) komputer untuk tujuan pengajaran, (d)
infrastruktur dan materi memadai bagi siswa disabilitas, (e) air minum layak, (f) fasilitas sanitasi dasar per jenis kelamin, (g) fasilitas cuci
tangan (terdiri air, sanitasi, dan higienis bagi semua (WASH)

PROGRAM 1: PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA (Renstra Kemendikbud/ 01)
- 420 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah satuan Kementerian


Pengembangan dan pendidikan yang satuan Pendidikan
pendayagunaan Teknologi terkoneksi dan pendidika - 4810 2000 - - 381.612 APBN dan
Informasi dan Komunikasi (TIK) memanfaatkan n Kebudayaan,
untuk pendidikan jaringan online Pustekkom

1.2 Jumlah
Kementerian
kumulatif satuan
Pendidikan
pendidikan yang
Sekolah - 110260 113016 115842 118738 - APBN dan
mengakses dan atau
Kebudayaan,
memanfaatkan e-
Pustekkom
pembelajaran

Kegiatan 2 : 2.1 Sekolah yang Kementerian


Penjaminan Kepastian Layanan mendapatkan Pendidikan
Pendidikan SMP peralatan TIK paket - 445 1959 - - 1.144.136 APBN dan
Kebudayaan,
Dit. PSMP

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah sekolah Kementerian


Penyediaan layanan Usaha yang melaksanakan Pendidikan
Kesehatan Sekolah dan Sanitasi UK dan Sanitasi Sekolah - - 315 1115 1115 35.788,466 APBN dan
Sekolah Sekolah Kebudayaan,
Dit. PSMP

INDIKATOR SDGs: 4.b.1* Jumlah bantuan resmi Pemri kepada Mahasiswa Asing Penerima Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang.

PROGRAM 1: Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya


- 421 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Beasiswa


Peningkatan Pelayanan Prima Darmasiswa RI non-
Kementerian
dalam Perencanaan, degree yang
Pendidikan
Penganggaran dan Kerja Sama diberikan kepada
dan
Luar Negeri mahasiswa asing Orang - 638 650 650 650 174.246.449 APBN
Kebudayaan,
untuk belajar
Biro PKLN,
Bahasa Indonesia
Setjen
dan Seni Budaya
Indonesia

1.2 Beasiswa Kementerian


Unggulan kepada Pendidikan
mahasiswa asing dan
Orang - 0 0 0 0 0 APBN
Kemitraan Negara Kebudayaan,
Berkembang Biro PKLN,
Setjen

PROGRAM 2: PROGRAM PENDIDIKAN TINGGI (Matriks KL/II.M.L.042-1)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Kementerian


Mahasiswa Asing Penerima Mahasiswa Asing Riset,
Beasiswa Kemitraan Negara (KNB) Penerima Mahasisw
- APBN** Teknologi dan
Berkembang Beasiswa a 450 516 560 560 116.530
Pendidikan
Tinggi

INDIKATOR SDGs: 4.c.1* Persentase guru TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan PLB yang bersertifikat pendidik

PROGRAM 1: PROGRAM GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN(Matriks KL/II.M.L.023-23)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah guru TK


Kementerian
Meningkatnya profesionalisme, bersertifikat Orang - 108274 109619 110964 112309 5.194.328 APBN
Pendidikan
kompetensi dan kinerja guru pendidik
dan
- 422 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

dan tenaga kependidikan PAUD 1.2 Jumlah guru Kebudayaan,


dan Dikmas TK/TKLB yang Ditjen GTK,
Orang - 1810 1345 1345 1345
bersertifikat Direktorat
pendidik Paud dan
Dikmas
1.3 Jumlah guru
TK/TPA/KB
Orang - 135045 139120 141944 144768
berkualifikasi
D4/S1

1.4 Jumlah guru


TK/TKLB yang
Orang - - - - -
berkualifikasi
D4/S1

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah guru


109162 110503 111843
Meningkatnya profesionalisme, Dikdas bersertifikat Orang - 1078688
8 0 2
kompetensi dan kinerja guru pendidik
pendidikan dasar
2.2 Jumlah guru
Kementerian
SD/SDLB yang
Orang - 12261 9114 9114 9114 Pendidikan
bersertifikat
dan
pendidik
APBN Kebudayaan,
Ditjen GTK,
2.3 Jumlah guru
Direktorat
SMP/SMPLB yang
Orang - 5768 4288 4288 4288 Dikdas
bersertifikat
pendidik

2.4 Jumlah guru 161842 162860 163877


Orang - 1591960
Dikdas 5 2 9
- 423 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

berkualifikasi
D4/S1

2.5 Jumlah guru


SD/SDLB yang
Orang - - - - -
berkualifikasi
D4/S1

2.6 Jumlah guru


SMP/SMPLB yang
Orang - - - - -
berkualifikasi
D4/S1

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah guru


Meningkatnya profesionalisme, Dikmen bersertifikat Orang - 256684 261862 267040 272218
kompetensi dan kinerja guru pendidik
pendidikan menengah
3.2 Jumlah guru
SMA/SMALB yang
Orang - 4571 3398 3398 3398 Kementerian
bersertifikat
Pendidikan
pendidik
dan
APBN Kebudayaan,
3.3 Jumlah guru
Ditjen GTK,
SMK yang
Orang - 2395 1780 1780 1780 Direktorat
bersertifikat
Dikmen
pendidik

3.4 Jumlah guru


Dikmen
Orang - 367843 482789 488096 493403
berkualifikasi
D4/S1
- 424 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

3.5 Jumlah guru


SMA/SMALB yang
Orang - - - - -
berkualifikasi
D4/S1

3.6 Jumlah guru


SMK yang
Orang - - - - -
berkualifikasi
D4/S1

PROGRAM 2: PROGRAM BIMBINGAN MASYARAKAT KATOLIK

Kegiatan 1: 1.1 Guru Pendidikan


Pengelolaan dan Pembinaan Agama Katolik yang
Pendidikan Agama Katolik Meningkat
Orang - - 2774 2947 - 9.052
Kompetensinya (SD
Negeri/swasta -
SMP)

1.2 Tenaga Pendidik Kementerian


Sekolah Keagamaan Agama:
Katolik yang APBN (Direktorat
Orang - - 90 140 - 1.494
meningkat Pendidikan
kompetensinya Katolik)
(SMAK)

1.3 Pengawas
pendidikan agama
katolik yang Orang - 0 120 120 - 885
meningkat
kompetensinya
- 425 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.4 Kelompok Kerja


Guru (KKG)/
Musyawarah Guru
Lokasi - - 174 205 - 3.140
Mata Pelajaran
(MGMP) katolik yang
menerima bantuan

PROGRAM 3: BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN (025.05.09)

Kegiatan 1: 1.1 Guru Non PNS


Pengelolaan dan Pembinaan Penerima Tunjangan orang 1547 1779 2100 2400 2600 39.684.000
Pendidikan Agama Kristen Profesi
(2136)
1.2 Guru Non PNS
Penerima Tunjangan orang 380 1500 2000 2500 3000 15.303.600
Fungsional

1.3 Guru yang


mengikuti Program orang 25 30 35 40 50 7.200.000
Kementerian
PLPG
APBN Agama:
Bimas Kristen
1.4 Guru yang
memperoleh
orang 9530 6982 2110 2000 2000 28.946.100
peningkatan
Kompetensi

1.5 Kepala SDTK,


SMPTK, dan SMTK
yang memperoleh orang - - 255 - - 1.620.000
Peningkatan
Kompetensi
- 426 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.6 Pengawas yang


memperoleh
orang 15 17 19 23 25 4.075.900
Peningkatan
Kompetensi

1.7 Guru Non PNS


yang menerima orang - 1500 1500 1500 1500 720.000
Tunjangan Khusus

PROGRAM 4: BIMBINGAN MASYARAKAT HINDU (025.07.11)

Kegiatan 1: 1.1 Guru PA Hindu


Pengelolaan dan Pembinaan Penerima Tunjangan orang - - 2944 - - 399.774.000
Pendidikan Agama Hindu (2142) Profesi

1.2 Guru PA Hindu


orang - - 28800 - - 116.600.000
Penerima Insentif Kementerian
APBN Agama:
1.3 Peningkatan Bimas Hindu
orang - - 154000 - - 280.111.800
Kompetensi Guru

1.4 Guru PA
Berkualifikasi orang 57 75 100 125 150 1.137.500
S1/D4 dan S2

PROGRAM 5: PROGRAM PENDIDIKAN ISLAM

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah guru PAI Kementerian


Peningkatan Mutu dan yang ditingkatkan Agama, Ditjen
orang - 4000 6000 3000 3000 - APBN
Relevansi Pendidikan Agama kompetensinya Pendidikan
Islam Islam
- 427 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah PTK


Peningkatan Akses, Mutu, Pesantren yang Kementerian
Relevansi dan Daya Saing ditingkatkan Agama, Ditjen
orang - 1750 750 400 500 - APBN
Pendidikan Keagamaan Islam Kompetensinya Pendidikan
Islam

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah PTK


Peningkatan Akses, Mutu, dan Madrasah yang
orang - 10600 6700 5200 5000
Relevansi Madrasah ditingkatkan
kompetensinya

3.2 Jumlah guru


yang dinilai orang - 2500 2000 5900 6000 Kementerian
kinerjanya Agama, Ditjen
- APBN
Pendidikan
3.3 Jumlah PTK Islam
(Guru, Calon Kepala
Madrasah, dan
Calon Pengawas) orang - 250 200 200 200
yang ditingkatkan
kualifikasi
pendidikan S2

TUJUAN 5 KESETARAAN GENDER

INDIKATOR SDGs: 5.1.1* Jumlah kebijakan yang responsif gender mendukung pemberdayaan perempuan.

PROGRAM 1: KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN (Matriks KL/II.M.L.047-1)


- 428 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Peningkatan ketersediaan data kebijakan terkait Kementerian
Dokumen 1 - 1 - - 500 APBN
gender dan anak data gender dan PP dan PA
anak*

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah


Pengarusutamaan gender bidang kebijakan bidang
hukum hukum yang
disusun, direview,
Kementerian
dikoreksi, dan Kebijakan 1 1 1 1 1 1.800 APBN
PP dan PA
difasilitasi untuk
diharmonisasikan
menjadi responsif
gender*

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah


Pengarusutamaan Gender kebijakan di bidang
Bidang Infrastruktur dan Infrastruktur dan
Lingkungan Lingkungan
yang disusun,
Kementerian
direview, dikoreksi, Kebijakan 1 2 2 1 1 3.490 APBN
PP dan PA
dan difasilitasi
untuk
diharmonisasikan
menjadi responsif
gender

Kegiatan 4: 4.1 Jumlah


Pengarusutamaan gender bidang kebijakan bidang
IPTEK IPTEK yang disusun, Kementerian
Kebijakan 1 2 2 1 1 3.380 APBN
direview, dikoreksi, PP dan PA
dan difasilitasi
untuk
- 429 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

diharmonisasikan
menjadi responsif
gender*

Kegiatan 5: 5.1 Jumlah


Pengarusutamaan gender bidang kebijakan bidang
kesehatan kesehatan yang
disusun, direview,
Kementerian
dikoreksi, dan Kebijakan 2 2 2 2 2 4.100 APBN
PP dan PA
difasilitasi untuk
diharmonisasikan
menjadi responsif
gender*

Kegiatan 6: 6.1 Jumlah


Perlindungan Hak Perempuan kebijakan
dalam Ketenagakerjaan Perlindungan Hak
Perempuan dalam
Kementerian
Ketenagakerjaan Kebijakan 2 4 4 2 2 3.350 APBN
PP dan PA
yang disusun,
direview, dikoreksi,
dan
diharmonisasikan

Kegiatan 7: 7.1 Jumlah


Pengarusutamaan Gender kebijakan yang
Bidang Ekonomi disusun untuk Kementerian
Kebijakan 1 2 1 1 1 3.380 APBN
mendukung Industri PP dan PA
Rumahan di tingkat
Pusat
- 430 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 8: 8.1 Jumlah


Pengarusutamaan gender bidang kebijakan bidang
Pendidikan pendidikan dan
yang disusun,
direview, dikoreksi, Kementerian
Kebijakan 2 2 2 2 2 2.250 APBN
dan difasilitasi PP dan PA
untuk
diharmonisasikan
menjadi responsif
gender*

Kegiatan 9: 9.1 Jumlah


Pengarusutamaan gender bidang kebijakan bidang
Pertanian, Kehutanan, Pertanian,
Perikanan, Kelautan, Ketahanan Kehutanan,
Pangan, dan Agrobisnis Perikanan,
Kelautan,
Ketahanan
Kementerian
Pangan, dan Kebijakan 2 3 3 3 2 5.900 APBN
PP dan PA
Agrobisnis yang
disusun, direview,
dikoreksi, dan
difasilitasi untuk
diharmonisasikan
menjadi responsif
gender*

Kegiatan 10: 10.1 Jumlah


Pengarusutamaan Gender kebijakan yang
Bidang Politik, Hukum, ditelaah tentang Kementerian
Kebijakan 2 2 2 1 1 2.100 APBN
Pertahanan, dan Keamanan 30% keterwakilan PP dan PA
- 431 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Perempuan di
Lembaga Legislatif

Kegiatan 11: Pengarusutamaan 11.1 Jumlah


gender bidang sumber daya kebijakan bidang
alam dan lingkungan sumber daya alam
dan lingkungan
yang disusun,
Kementerian
direview, dikoreksi, Kebijakan 2 2 3 4 3 5060 APBN
PP dan PA
dan difasilitasi
untuk
diharmonisasikan
menjadi responsif
gender*

PROGRAM 2: Penanganan Kekerasan Terhadap Perempuan

Kegiatan 1: 1.1 Kenaikan


Pencegahan dan Jumlah kebijakan
Penanggulangan Segala Bentuk kondusif yang
Komnas
Kekerasan Terhadap Perempuan didokumentasikan Kebijakan - 2 2 2 2 5.000 APBN
Perempuan
dan Pemenuhan Hak Korban
- 432 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

INDIKATOR SDGs: 5.2.1* Proporsi perempuan dewasa dan anak perempuan (umur 15-64 tahun) mengalami kekerasan (fisik, seksual, atau emosional) oleh
pasangan atau mantan pasangan dalam 12 bulan terakhir
5.2.1(a) Prevalensi kekerasan terhadap anak perempuan
5.2.2* Proporsi perempuan dewasa dan anak perempuan (umur 15-64 tahun) mengalami kekerasan seksual oleh orang lain selain
pasangan dalam 12 bulan terakhir

PROGRAM 1: KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN (Matriks KL/II.M.L.047-1)

1.1 Survei
Kegiatan 1: kekerasan terhadap Kementerian
Survei 1 1 1 1 - 26.000 APBN
Peningkatan ketersediaan data perempuan dan PP dan PA
gender dan anak anak*

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah


Peningkatan Perlindungan kebijakan terkait
perempuan dari tindak perlindungan
kekerasan perempuan dari
Kementerian
tindak kekerasan Kebijakan 2 2 1 2 2 2.470 APBN
PP dan PA
yang disusun,
direview, dikoreksi,
dan
diharmonisasikan*

2.2 Jumlah
dokumen profil
Kementerian
perlindungan Dokumen 1 1 1 1 1 600 APBN
PP dan PA
perempuan dari
tindak kekerasan*
- 433 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

(Baru) 2.2 Jumlah


dokumen profil
pencegahan dan Kementerian
Dokumen - - 1 NA NA 340 APBN
penanganan PP dan PA
kekerasan dalam
rumah tangga**

(Baru) 2.2 Jumlah


dokumen profil
Perlindungan Kementerian
Dokumen - - 1 NA NA 1.250 APBN
Perempuan dalam PP dan PA
Situasi Darurat dan
Kondisi Khusus**

(Baru) 2.2 Jumlah


profil kasus
kekerasan terhadap
Kementerian
perempuan dan Dokumen - - 1 NA NA 1.500 APBN
PP dan PA
anak melalui
elektronik (termasuk
TPPO)**

2.3 Jumlah
pelaksanaan
kegiatan KIE
tentang pelaksanaan Kementerian
Kegiatan 2 2 2 2 2 1.190 APBN
kebijakan PP dan PA
perlindungan
perempuan dari
tindak kekerasan*
- 434 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

(Baru) 2.3 Jumlah


pelaksanaan
kegiatan KIE
tentang pelaksanaan
Kementerian
kebijakan di bidang Kegiatan - - 2 NA NA 6.600 APBN
PP dan PA
pencegahan dan
penanganan
kekerasan dalam
rumah tangga**

(Baru) 2.3 Jumlah


pelaksanaan
kegiatan KIE
tentang pelaksanaan
Kementerian
kebijakan di bidang Kegiatan - - 2 NA NA 4.243 APBN
PP dan PA
pencegahan dan
penanganan tindak
pidana perdagangan
orang**

2.4 Jumlah
rekomendasi hasil
Pemantauan dan
Evaluasi
Kementerian
perlindungan Dokumen 2 2 2 2 2 2.550 APBN
PP dan PA
perempuan dari
tindak kekerasan
yang
ditindaklanjuti*
- 435 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

(Baru) 2.4. Jumlah


rekomendasi hasil
Pemantauan dan
Evaluasi bidang
Kementerian
pencegahan dan Dokumen - - 2 NA NA 860 APBN
PP dan PA
penanganan
kekerasan dalam
rumah tangga yang
ditindaklanjuti**

(Baru) 2.4 Jumlah


rekomendasi hasil
Pemantauan dan
Evaluasi bidang Kementerian
Dokumen - - 2 NA NA 1.000 APBN
perlindungan hak PP dan PA
pekerja perempuan
yang
ditindaklanjuti**

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah provinsi


Peningkatan pengarusutamaan yang difasilitasi
gender dan perlindungan dalam pelaksanaan
perempuan di daerah kebijakan PUG dan Kementerian
Provinsi 28 30 32 34 34 100.000 APBN
pelaksanaan PP dan PA
perlindungan
perempuan dari
tindak kekerasan*
- 436 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

(Baru) 3.1 Jumlah


K/L dan Pemda
yang mendapat
sosialisasi/advokasit K/L dan Kementerian
- - 10 NA NA 3.250 APBN
entang kebijakan Pemda PP dan PA
Perlindungan Hak
Perempuan dalam
Ketenagakerjaan**

(Baru) 3.1 Jumlah


K/L dan Pemda
yang
disosialisasikan
K/L dan Kementerian
tentang - - 6 NA NA 900 APBN
Pemda PP dan PA
Perlindungan Hak
Perempuan dalam
Situasi Darurat dan
Kondisi Khusus**

(Baru) 3.1 Jumlah


K/L dan Pemda
yang difasilitasi
tentang pelaksanaan
K/L dan Kementerian
kebijakan di bidang - - 6 NA NA 4.243 APBN
Pemda PP dan PA
pencegahan dan
penanganan tindak
pidana perdagangan
orang**
- 437 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

(Baru) 3.1 Jumlah


K/L dan Pemda
yang difasilitasi K/L dan Kementerian
- - 23 NA NA 3.500 APBN
pelaksanaan Pemda PP dan PA
kebijakan PUG
bidang ekonomi**

(Baru) 3.1 Jumlah


K/L dan Pemda
yang difasilitasi
tentang pelaksanaan
K/L dan Kementerian
kebijakan PUG - - 12 NA NA 2.650 APBN
Pemda PP dan PA
bidang politik,
Hukum,
Pertahanan, dan
Keamanan**

PROGRAM 2: PROGRAM PERLINDUNGAN ANAK (Matriks KL/II.M.L.047-30)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Perlindungan Kekerasan kebijakan
Terhadap Anak perlindungan
kekerasan terhadap 3.400 (Telah di tag
Kementerian
anak yang disusun, Kebijakan 3 2 1 1 1 di indikator APBN
PP dan PA
direview, dikoreksi, 16.2.1(b))
dan difasilitasi
untuk
diharmonisasikan*
- 438 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

(Baru) 1.1 Jumlah


kebijakan
Perlindungan Anak 450 (Telah di tag di Kementerian
Kebijakan - - 1 NA NA APBN
berkebutuhan indikator 16.2.1(b)) PP dan PA
Khusus yang di
review**

(Baru) 1.1 Jumlah


kebijakan
penghapusan
kekerasan pada 147 (Telah di tag di Kementerian
Kebijakan - - 1 NA NA APBN
anak yang indikator 16.2.1(b)) PP dan PA
dirumuskan
dan/atau
diharmoniskan**

(Baru) 1.1 Jumlah


kebijakan
Perlindungan Anak
Dalam Situasi
500 (Telah di tag di Kementerian
Darurat yang Kebijakan - - 2 NA NA APBN
indikator 16.2.1(b)) PP dan PA
disusun, direview,
dikoreksi, dan
difasilitasi untuk
diharmonisasikan**

1.2 Jumlah
dokumen profil
950 (Telah di tag di Kementerian
perlindungan Dokumen 2 3 3 3 3 APBN
indikator 16.2.1(b)) PP dan PA
kekerasan terhadap
anak*
- 439 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

(Baru) 1.2 Jumlah


dokumen profil 1.000 (Telah di tag
Kementerian
perlindungan bagi Dokumen 2 1 1 1 1 di indikator APBN
PP dan PA
anak berhadapan 16.2.1(b))
dengan hukum**

(Baru) 1.2 Jumlah


450 (Telah di tag di Kementerian
dokumen profil ABK Dokumen - - 1 NA NA APBN
indikator 16.2.1(b)) PP dan PA
di 6 provinsi**

(Baru) 1.2 Jumlah


dokumen profil
455 (Telah di tag di Kementerian
perlindungan Dokumen - - 2 NA NA APBN
indikator 16.2.1(b)) PP dan PA
kekerasan terhadap
anak**

(Baru) 1.2 Jumlah


150 (Telah di tag di Kementerian
profil pornografi Dokumen - - 1 NA NA APBN
indikator 16.2.1(b)) PP dan PA
anak**

(Baru) 1.2 Jumlah


profil perlindungan 150 (Telah di tag di Kementerian
Dokumen - - 1 NA NA APBN
anak dalam konflik indikator 16.2.1(b)) PP dan PA
sosial**

1.3 Jumlah
pelaksanaan 3.150 (Telah di tag
Kementerian
kegiatan KIE Kegiatan 5 7 6 6 6 di indikator APBN
PP dan PA
pelaksanaan 16.2.1(b))
kebijakan
perlindungan
- 440 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

kekerasan terhadap
anak*

(Baru) 1.3 Jumlah


KIE terkait isu
150 (Telah di tag di Kementerian
penanganan ABH Kegiatan - - 1 NA NA APBN
indikator 16.2.1(b)) PP dan PA
dengan pendekatan
keadilan restoratif**

(Baru) 1.3 Jumlah


kegiatan KIE melalui
media publik
4.000 (Telah di tag
tentang Kementerian
Kegiatan - - 32 NA NA di indikator APBN
perlindungan anak PP dan PA
16.2.1(b))
berkebutuhan
khusus di desa
model PATBM**

(Baru) 1.3 Jumlah


kegiatan KIE melalui
radio elektronik dan 9.123 (Telah di tag
Kementerian
media publik Kegiatan - - 3 NA NA di indikator APBN
PP dan PA
tentang kekerasan 16.2.1(b))
dan eksploitasi
terhadap anak**

(Baru) 1.3 Jumlah


3.000 (Telah di tag
kegiatan KIE melalui Kementerian
Media - - 5 NA NA di indikator APBN
media publik PP dan PA
16.2.1(b))
tentang
perlindungan anak
- 441 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

dari pornografi di 9
provinsi**

1.4 Jumlah
rekomendasi hasil
pemantauan dan
evaluasi
2.750 (Telah di tag
pelaksanaan Kementerian
Dokumen 6 6 6 6 6 di indikator APBN
kebijakan PP dan PA
16.2.1(b))
Perlindungan
Kekerasan Terhadap
Anak yang
ditindaklanjuti*

(Baru) 1.4 Jumlah


laporan
pemantauan,
evaluasi
500 (Telah di tag di Kementerian
pelaksanaan Dokumen - - 2 NA NA APBN
indikator 16.2.1(b)) PP dan PA
penanganan anak
korban stigmatisasi
dan anak korban
jaringan terorisme**

(Baru) 1.4 Hasil


evaluasi dan
500 (Telah di tag di Kementerian
monitoring Dokumen - - 2 NA NA APBN
indikator 16.2.1(b)) PP dan PA
pelaksanaan
kebijakan ABK**
- 442 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

(Baru) 1.4 Hasil 1.212 (Telah di tag


Kementerian
pemantauan dan Dokumen - - 2 NA NA di indikator APBN
PP dan PA
evaluasi PATBM** 16.2.1(b))

(Baru) 1.4 Jumlah


rekomendasi hasil
pemantauan dan
evaluasi
pelaksanaan 100 (Telah di tag di Kementerian
Dokumen - - 1 NA NA APBN
kebijakan indikator 16.2.1(b)) PP dan PA
Perlindungan Anak
Dalam Situasi
Darurat yang
ditindaklanjuti**

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah provinsi


Peningkatan Perlindungan Anak yang difasilitasi
di daerah dalam
pengembangan
pelaksanaan
kebijakan
100.000 (Telah di
pemenuhan hak Kementerian
Provinsi 28 30 32 34 34 tag di indikator APBN
anak dan PP dan PA
16.2.1(b))
perlindungan anak
dari kekerasan,
eksploitasi,
penelantaran, dan
perlakuan salah
lainnya*
- 443 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

(Baru) 2.1 Jumlah


kebijakan daerah
terkait pencegahan 1.200 (Telah di tag
Kementerian
dan penanganan Provinsi - - 8 NA NA di indikator APBN
PP dan PA
anak berhadapan 16.2.1(b))
dengan hukum yang
di review**

(Baru) 2.1 Jumlah


provinsi yang
difasilitasi dalam
pembangunan
sarana bermain bagi 1.000 (Telah di tag
Kementerian
anak yang bisa Provinsi - - 4 NA NA di indikator APBN
PP dan PA
diakses anak 16.2.1(b))
berkebutuhan
khusus dan
minoritas di daerah
perbatasan**

(Baru) 2.1 Jumlah


pelaksanaan
2.000 (Telah di tag
advokasi dan Kementerian
Provinsi - - 10 NA NA di indikator APBN
sosialisasi Stranas PP dan PA
16.2.1(b))
PKtA bagi
Kabupaten/Kota**

(Baru) 2.1 jumlah


kegiatan koordinasi
400 (Telah di tag di Kementerian
pelaksanaan Provinsi - - 9 NA NA APBN
indikator 16.2.1(b)) PP dan PA
kebijakan
perlindungan anak**
- 444 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 3: 1.1 Pengawasan


Perlindungan Anak dari Penanganan 6.000 (Telah di tag
10 Kementerian
Kekerasan dan Eksploitasi Terpadu Korban provinsi - 10 10 10 di indikator APBN
(2017) PP dan PA
Kekerasan terhadap 16.2.1(b))
Anak (KtA)

1.2 Desa/Kelurahan
yang difasilitasi
4.100 (Telah di tag
dalam Pencegahan 36 Kementerian
desa 36 36 46 46 di indikator APBN
Kekerasan dan (2017) PP dan PA
16.2.1(b))
Ekploitasi terhadap
Anak

PROGRAM 3: PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NON FORMAL DAN INFORMAL (Matriks KL/II.M.L.023-16)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Penyediaan Layanan Pendidikan lembaga/satuan
Masyarakat pendidikan
menyelenggarakan
pendidikan
Kementerian
kemandirian dan 6.181.800 (Telah di
Pendidikan
kepribadian Lembaga - 10000 10000 10000 10000 tag di indikator APBN**
dan
karakter 16.2.1(b))
Kebudayaan
bangsa anti korupsi,
kekerasan dalam
rumah tangga, dan
kejahatan seksual
pada anak

PROGRAM 4: PROGRAM PENINGKATAN PEMAJUAN DAN PENEGAKAN HAM


- 445 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Pencegahan dan pengguna layanan
penanggulangan segala bentuk yang mendapatkan
kekerasan terhadap perempuan manfaat dari
Komnas
dan pemenuhan hak korban informasi dan/atau Pengguna - 10 10 10 10 500 APBN
Perempuan
pengetahuan
mengenai Korban
Kekerasan terhadap
Perempuan

1.2 jumlah
pengguna layanan
usia 15-64 tahun
yang mendapatkan
Komnas
manfaat dari Orang - 100 100 100 100 500 APBN
Perempuan
informasi dan
pengetahuan
mengenai kekerasan
terhadap perempuan

1.3 jumlah
pengguna layanan
usia 18-24 tahun
yang mendapatkan
Komnas
manfaat dari Orang - 100 100 100 100 500 APBN
Perempuan
informasi dan
pengetahuan
mengenai kekerasan
terhadap perempuan
- 446 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.4 Pengembangan
konsep penanganan Komnas
Konsep - 1 1 1 1 2000 APBN
Korban Kekerasan Perempuan
terhadap Perempuan

1.5 Jumlah laporan


pemantauan yang Komnas
Laporan - 1 1 1 1 2000 APBN
dihasilkan dalam Perempuan
satu tahun

1.6 Jumlah
Pengadua Komnas
pengaduan yang - 10 10 10 10 1000 APBN
n Perempuan
ditindaklanjuti

PROGRAM 5: PROGRAM PENANGANAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Pencegahan dan peningkatan peran
Penanggulangan Segala Bentuk dan kerjasama
Kekerasan Terhadap Perempuan organisasi/kelompo
dan Pemenuhan Hak Korban k
masyarakat/agama/
adat dalam Komnas
Inisiatif - 1 3 3 3 1000 APBN
pemantauan, Perempuan
pencegahan, dan
penanganan
Kekerasan terhadap
Perempuan,
termasuk
mendukung kerja-
- 447 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

kerja perempuan
pembela HAM

1.2 Jumlah
rekomendasi
pelaksanaan prinsip
Rekomen Komnas
dan hukum ham - 2 2 2 2 1000 APBN
dasi Perempuan
internasional yang
diterima oleh
Indonesia

PROGRAM 6: LIDIK SIDIK TINDAK PIDANA

Kegiatan 1 : 1.1. Peningkatan


Peningkatan ketersediaan data ketersediaan data
KDRT oleh pasangan atau kasus KDRT. Dokumen
- 10444 - - - - APBN BARESKRIM
mantan pasangan dalam 12 (Laporan)
bulan terakhir.

Kegiatan 2 : 2.1. Terinventarisir


Peningkatan ketersediaan data data kasus KTA. Dokumen - 9895 - - - - APBN BARESKRIM
kasus KTA.
- 448 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 3 : 3.1. Peningkatan


Peningkatan ketersediaan data ketersediaan data
kasus kekerasan seksual oleh kasus kekerasan
orang lain selain pasangan seksual dalam 12 Dokumen - 1798 6028 - - - APBN BARESKRIM
dalam 12 bulan terakhir. bulan terakhir.

INDIKATOR SDGs: 5.2.2(a) Persentase korban kekerasan terhadap perempuan yang mendapat layanan komprehensif

PROGRAM 1: PROGRAM PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL (Matriks KL/II.M.L.027-9)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah korban


Perlindungan Sosial Korban tindak kekerasan
Tindak Kekerasan dan Pekerja yang mendapat Kementerian
Orang - 9700 9700 9700 9700 208.500 APBN**
Migran rehabilitasi Sosial
psikososial di RPTC
dan LKS

PROGRAM 2: PROGRAM PENINGKATAN PEMAJUAN DAN PENEGAKAN HAM (Matriks KL/II.M.L.074-1)

Kegiatan 1: 1.1
Penanganan kekerasan terhadap Terselenggaranya
Perempuan kebijakan
Komnas Hak
penanganan KtP di
Kebijakan - 1 1 1 1 250 APBN Asasi
institusi keagamaan
Manusia
dan institusi
kemasyarakatan
lainnya

1.2 Prosentase Komnas Hak


pengaduan % - 90 90 90 90 500 APBN Asasi
Manusia
- 449 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

masyarakat yang
ditindaklanjuti

1.3 Tersedianya
Komnas Hak
sistem pengaduan
Sistem - 1 1 1 1 200 APBN Asasi
online dan database
Manusia
pengaduan

PROGRAM 3: Program Penanganan Kekerasan Terhadap Perempuan

Kegiatan 1: 1.1 Pengembangan


Pencegahan dan Konsep penanganan Komnas
Konsep - 1 2 2 2 2000 APBN
Penanggulangan Segala Bentuk Korban Kekerasan Perempuan
Kekerasan Terhadap Perempuan terhadap Perempuan
dan Pemenuhan Hak Korban
1.2 Jumlah
peningkatan peran
dan kerjasama
organisasi/kelompo
k
masyarakat/agama/
adat dalam
pemantauan, Komnas
Inisiatif - 1 3 3 3 1000 APBN
pencegahan, dan Perempuan
penanganan
Kekerasan terhadap
Perempuan,
termasuk
mendukung kerja-
kerja perempuan
pembela HAM
- 450 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

PROGRAM 4: manajemen peradilan umum

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Dukungan penyelesaian perkara Penanganan Perkara
Mahkamah
peradilan umum korban kekerasan perkara - 16 0 - - - APBN
Agung
terhadap
perempuan

PROGRAM 5: Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Sekretariat Negara

Kegiatan 1: 1.1 Layanan


Pemberian layanan pemenuhan pemenuhan hak
hak-hak saksi dan korban saksi dan korban
Lembaga
tindak pidana (termasuk (termasuk
Perlindungan
diantaranya saksi dan korban diantaranya saksi Layanan - 275 2900 2900 3100 98.563 APBN
Saksi dan
kekerasan terhadap perempuan dan korban
Korban
dan anak) kekerasan terhadap
perempuan dan
anak)

INDIKATOR SDGs: 5.3.1* Proporsi perempuan umur 20-24 tahun yang berstatus kawin atau berstatus hidup bersama sebelum umur 15 tahun dan sebelum
umur 18 tahun
5.3.1(a) Median usia kawin pertama perempuan pernah kawin umur 25-49 tahun
5.3.1(b) Angka kelahiran pada perempuan umur 15-19 tahun (Age Specific Fertility Rate/ASFR)

PROGRAM 1: PROGRAM KEPENDUDUKAN, KB, DAN PEMBANGUNAN KELUARGA (Matriks KL/II.M.L.068-1)


- 451 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Persentase


Direktorat
Peningkatan Pembinaan peserta KB bagi PUS
Bina
Kesertaan ber-KB Jalur yang mendapatkan
Kesertaan
Pemerintah jaminan
45,991 (Telah di tag Keluarga
ketersediaan alat % - 53,5 54 54,5 55 APBN**
di indikator 3.7.2*) Berencana
dan obat
Jalur
kontrasepsi (alokon)
Pemerintah,
melalui SJSN
BKKBN
Kesehatan (PBI)

1.2 Persentase
faskes jalur
pemerintah yang Direktorat
bekerja sama Bina
dengan BPJS Kesertaan KB
% 27 45 63 82 100 - APBN**
Kesehatan yang Jalur
memenuhi standar Pemerintah,
pelayanan KB BKKBN
(15.798 faskes
pemerintah

1.3 Persentase
Faskes yang
Mendapat Sarana
Direktorat
Pelayanan KB
Bina
(Jumlah faskes
Kesertaan KB
pemerintah dan % 47 60 73 87 100 - APBN**
Jalur
swasta yang
Pemerintah,
terpenuhi sarananya
BKKBN
dibandingkan
dengan target faskes
yang harus dipenuhi
sarananya pada
- 452 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

2019 = 45.340
faskes)

1.4 Cakupan
pembinaan
33 34 34 34 34
kesertaan ber-KB
provinsi provinsi provinsi provins provinsi
dan peningkatan
(100% (100% (100% i (100% (100% Perwakilan
kualitas pelayanan
% dari dari dari dari dari - APBN** BKKBN
KB yang sesuai
jumlah jumlah jumlah jumlah jumlah Provinsi
dengan standarisasi
kab/Kot kab/Kota kab/Ko kab/Ko kab/Ko
pelayanan KB
a) ) ta) ta) ta)
diseluruh tingkatan
wilayah

Kegiatan 2: 2.1 Indeks


Pembinaan Ketahanan Remaja Pengetahuan Direktorat
Kesehatan Bina
Indeks 48,4
Reproduksi Remaja 49 50 51 52 28.134 APBN** Ketahanan
(0-100) (2015)
(KRR) melalui Remaja,
Generasi Berencana BKKBN
(GenRe)
- 453 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

2.2 Persentase
remaja yang
Direktorat
mengakses Pusat
Bina
Informasi dan
% 22,8 24 26 28 30 - APBN** Ketahanan
Konseling/PIK (dari
Remaja,
yang pernah
BKKBN
mendengar tentang
PIK)

2.3 Persentase Direktorat


kabupaten/kota Bina
yang melaksanakan % 100 100 100 100 100 - APBN** Ketahanan
pembinaan Genre Remaja,
(PIK-R/M dan BKR) BKKBN

2.4 Persentase PUS Direktorat


anggota BKR yang Bina
11,794 (Telah di tag
ber KB % - 74,5 75 75,5 76 APBN** Ketahanan
di indikator 3.7.2*)
Remaja,
BKKBN

Kegiatan 3: 3.1 Persentase Direktorat


Pembinaan standarisasi Peserta KB (PBI dan Bina
kapasitas tenaga kesehatan nonPBI) yang Kesertaan
10,615 (Telah di tag
pelayanan KBKR dilayani di Faskes % - 61,5 63 64,5 66 APBN** Keluarga
di indikator 3.7.2*)
Swasta dan Berencana
jejaringnya Jalur Swasta,
BKKBN
- 454 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 4: 4.1 Persentase PUS,


Peningkatan Advokasi dan KIE WUS, remaja dan
Program Kependudukan, KB, keluarga yang
dan pembangunan keluarga mendapatkan
informasi program
Kependudukan
Keluarga Berencana
dan Pembangunan
495,934 (Telah di Direktorat
Keluarga (KKBPK)
% - 76 78 80 82 tag di indikator APBN** Advokasi dan
melalui media
3.7.2*) KIE, BKKBN
massa (cetak dan
elektronik) dan
media luar ruang,
terutama media lini
bawah (poster,
leaflet, lembar balik,
banner, media
tradisional)

4.2 Persentase PUS,


WUS, remaja dan
keluarga yang Direktorat
33,024 (Telah di tag
mendapatkan % - 49,1 59,1 69,1 79,1 APBN** Advokasi dan
di indikator 3.7.2*)
informasi program KIE, BKKBN
KKBPK melalui
tenaga lini lapangan

4.1 Persentase
stakeholders/ Direktorat
pemangku % 82 84 86 88 90 - APBN** Advokasi dan
kepentingan tingkat KIE,BKKBN
pusat maupun
provinsi dan
- 455 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

kabupaten kota
yang terpapar
program KKBPK

4.2 Persentase
masyarakat yang Direktorat
memahami isi pesan % 6,7 15 20 30 50 - APBN** Advokasi dan
program KKPBK dari KIE,BKKBN
berbagai media

4.3. Persentase
stakeholders/mitra
kerja dan
masyarakat di
Direktorat
seluruh tingkatan
% 30 45 60 70 80 - APBN** Advokasi dan
wilayah yang
KIE,BKKBN
mendapat
pembinaan advokasi
dan KIE program
KKBPK

PROGRAM 2: PROGRAM BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK

Kegiatan 1: 1.1 Persentase Direktorat


Pembinaan Kesehatan Keluarga Puskesmas Kesehatan
menyelenggarakan % - 30 35 40 45 6.550,3*** APBN Keluarga,
kegiatan kesehatan Kementerian
remaja Kesehatan
- 456 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

INDIKATOR SDGs: 5.3.1* Proporsi perempuan umur 20-24 tahun yang berstatus kawin atau berstatus hidup bersama sebelum umur 15 tahun dan sebelum
umur 18 tahun
5.3.1(c) Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA/ sederajat

PROGRAM 1: PROGRAM PENDIDIKAN MENENGAH (Matriks KL/II.M.L.023-10)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah SMA Kementerian


Penyediaan dan Peningkatan yang menerapkan Pendidikan
Layanan Pendidikan SMA kurikulum yang dan
berlaku Kebudayaan,
Unit - 12461 12611 13459 13459 APBN Ditjen
Mandikdasme
n, Dit
Pembinaan
47.816.700 (Telah di
SMA
tag di indikator
4.1.1 (f) dan 4.3.1
1.2 Jumlah siswa Kementerian
(a))
SMA penerima BOS Pendidikan
SM dan
Kebudayaan,
456334 486865 486865
Siswa - 4473868 APBN Ditjen
5 4 4
Mandikdasme
n, Dit
Pembinaan
SMA
- 457 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

1.3 Jumlah unit Kementerian


SMA baru yang Pendidikan
dibangun dan
Kebudayaan,
Unit - 103 75 18 18 APBN Ditjen
Mandikdasme
n, Dit
Pembinaan
SMA

1.4 Jumlah siswa Kementerian


SMA penerima Pendidikan
bantuan melalui KIP dan
Kebudayaan,
137545 136755 169255
Siswa - 1367560 APBN Ditjen
8 9 9
Mandikdasme
n, Dit
Pembinaan
SMA

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah Remaja Kementerian


Penyediaan Layanan Pendidikan dan Orang Dewasa Pendidikan
Keaksaraan dan Kesetaraan Memperoleh dan
Layanan Pendidikan 725.254 (Telah di Kebudayaan,
Setara Menengah tag di indikator Ditjen PAUD
Orang - 95900 109500 93075 93075 APBN
Umum (Paket C) dan 4.1.1 (f) dan 4.3.1 dan Dikmas
Vokasional (a)) dan
Direktorat
Pembinaan
Pendidikan
Keaksaraan
- 458 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

dan
Kesetaraan

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah siswa Kementerian


Penyediaan dan Peningkatan SMK penerima BOS Pendidikan
Layanan Pendidikan SMK SM dan
28.156.417,85
Kebudayaan,
478510 499008 519737 (Telah di tag di
Siswa - 4682381 APBN Ditjen
8 9 3 indikator 4.1.1 (f)
Mandikdasme
dan 4.3.1 (a))
n, Dit
Pembinaan
SMK

3.2 Jumlah unit Kementerian


SMK baru yang Pendidikan
dibangun dan
1.217.700 (Telah di
Kebudayaan,
tag di indikator
Sekolah - 214 75 25 20 APBN Ditjen
4.1.1 (f) dan 4.3.1
Mandikdasme
(a))
n, Dit
Pembinaan
SMK
- 459 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

3.3 Jumlah siswa Kementerian


SMK penerima Pendidikan
bantuan melalui KIP dan
9.690.303 (Telah di
Kebudayaan,
182916 182916 182916 tag di indikator
Siswa - 1829167 APBN Ditjen
7 7 7 4.1.1 (f) dan 4.3.1
Mandikdasme
(a))
n, Dit
Pembinaan
SMK

3.4 Jumlah RKB Kementerian


SMK yang dibangun Pendidikan
dan
2.637.810 (Telah di
Kebudayaan,
tag di indikator
Ruang - 5461 1000 1500 1500 APBN Ditjen
4.1.1 (f) dan 4.3.1
Mandikdasme
(a))
n, Dit
Pembinaan
SMK

3.5 Rehabilitasi Kementerian


ruang pembelajaran Pendidikan
SMK dan
511,62 (Telah di tag Kebudayaan,
Paket - 999 3298 2000 2100 di indikator 4.1.1 (f) APBN Ditjen
dan 4.3.1 (a)) Mandikdasme
n, Dit
Pembinaan
SMK
- 460 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 4: 4.1 Jumlah unit Kementerian


Peningkatan Akses dan Mutu PK sekolah baru PKLK Pendidikan
dan PLK SMLB yang dibangun dan
Kebudayaan,
7.233.400 (Telah di Direktorat
tag di indikator Jenderal
Unit - 20 11 13 15 APBN
4.1.1 (f) dan 4.3.1 Pendidikan
(a)) Dasar dan
Menengah,
Direktorat
Pembinaan
PKLK

INDIKATOR SDGs: 5.5.1* Proporsi kursi yang diduduki perempuan di parlemen tingkat pusat, parlemen daerah dan pemerintah daerah

PROGRAM 1: (Matriks KL/II.M.L.059-23)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Pengarusutamaan gender bidang kebijakan bidang
politik dan pengambilan politik dan
keputusan pengambilan
keputusan yang
Kementerian
disusun, direview, Kebijakan - 2 2 1 1 2.100 APBN
PP dan PA
dikoreksi, dan
difasilitasi untuk
diharmonisasikan
menjadi responsif
gender*
- 461 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

(Baru) Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Pengarusutamaan Gender kebijakan yang
Bidang Politik, Hukum, ditelaah tentang Kementerian
Kebijakan - - 5 NA NA 2.650 APBN
Pertahanan, dan Keamanan 30% keterwakilan PP dan PA
Perempuan di
Lembaga Legislatif**

PROGRAM 2: PROGRAM PEMBINAAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK (Matriks KL/II.M.L.059-23)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah ormas


Pengarusutamaan gender bidang yang bermitra untuk
politik dan pengambilan peningkatan
keputusan kapasitas kelompok
perempuan,
Kementerian
penyandang difabel Ormas - 82 100 100 100 20.257,2 APBN
Dalam Negeri
dan kelompok
rentan / marjinal
lain melalui
kemitraan dengan
ormas

PROGRAM 3: PROGRAM PEMBINAAN POLITIK DAN PEMBERDAYAAN PEMERINTAHAN UMUM (DITJEN POLPUM, KEMENDAGRI)

1.1. Daerah yang


Kegiatan 1 : Terfasilitasi 6
Daerah yang terfasilitasi Pendidikan Politik 1 1 6 6 Kementerian
Provinsi provins 7,094 APBN
Pendidikan Politik Untuk Politisi Untuk Politisi laporan laporan layanan provinsi Dalam Negeri
i
Perempuan Perempuan

PROGRAM 4: PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN DEMOKRASI DAN PERBAIKAN PROSES POLITIK (KPU)
- 462 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 1 : 1.1 Jumlah Kegiatan


Fasilitasi Pelaksanaan Tahapan Pendidikan Pemilih
Pemilu Legislatif, Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden,
Pemilukada, Publikasi dan
Sosialisasi serta Partisipasi Kegiatan 9 9 91 100 150 310,471 APBN KPU
Masyarakat dan PAW

PROGRAM 5 : Program Pengawasan Penyelenggaraan Pemilu (Bawaslu)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Teknik Penyelenggaraan pendidikan
Pengawasan Pemilu pengawasan pemilu
partisipatif (Bawaslu
Daerah 34 34 34 34 34 38,560 APBN Bawaslu
provinsi, peserta
pemilu, Panwas, dan
organisasi
masyarakat sipil

INDIKATOR SDGs: 5.5.2* Proporsi perempuan yang berada di posisi managerial.

PROGRAM 1: KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN (Matriks KL/II.M.L.047-1)


- 463 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Pengarusutamaan gender bidang kebijakan bidang
hukum hukum yang
disusun, direview,
1800 (Telah di tag di Kementerian
dikoreksi, dan Kebijakan 1 1 1 1 1 APBN
indikator 5.1.1*) PP dan PA
difasilitasi untuk
diharmonisasikan
menjadi responsif
gender*

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah


Pengarusutamaan Gender kebijakan di bidang
Bidang Infrastruktur dan Infrastruktur dan
Lingkungan Lingkungan
yang disusun,
3490 (Telah di tag di Kementerian
direview, dikoreksi, Kebijakan 1 2 2 1 1 APBN
indikator 5.1.1*) PP dan PA
dan difasilitasi
untuk
diharmonisasikan
menjadi responsif
gender

Kegiatan 3 3.1 Jumlah


Pengarusutamaan gender bidang kebijakan bidang
IPTEK IPTEK yang disusun,
direview, dikoreksi,
3380 (Telah di tag di Kementerian
dan difasilitasi Kebijakan 1 2 2 1 1 APBN
indikator 5.1.1*) PP dan PA
untuk
diharmonisasikan
menjadi responsif
gender*
- 464 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 4: 4.1 Jumlah


Pengarusutamaan gender bidang kebijakan bidang
kesehatan kesehatan yang
disusun, direview,
4100 (Telah di tag Kementerian
dikoreksi, dan Kebijakan 2 2 2 2 2 APBN
di indikator 5.1.1*) PP dan PA
difasilitasi untuk
diharmonisasikan
menjadi responsif
gender*

Kegiatan 5: 5.1 Jumlah


Perlindungan Hak Perempuan kebijakan
dalam Ketenagakerjaan Perlindungan Hak
Perempuan dalam
3350 (Telah di tag di Kementerian
Ketenagakerjaan Kebijakan 2 4 4 2 2 APBN
indikator 5.1.1*) PP dan PA
yang disusun,
direview, dikoreksi,
dan
diharmonisasikan

Kegiatan 6: 6.1 Jumlah


Pengarusutamaan Gender kebijakan yang
Bidang Ekonomi disusun untuk Kementerian
Kebijakan 1 2 1 1 1 3380 APBN
mendukung Industri PP dan PA
Rumahan di tingkat
Pusat
- 465 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 7: 7.1 Jumlah


Pengarusutamaan gender bidang kebijakan bidang
Pendidikan pendidikan dan
yang disusun,
direview, dikoreksi, 2250 (Telah di tag di Kementerian
Kebijakan 2 2 2 2 2 APBN
dan difasilitasi indikator 5.1.1*) PP dan PA
untuk
diharmonisasikan
menjadi responsif
gender*

Kegiatan 8: 8.1 Jumlah


Pengarusutamaan gender bidang kebijakan bidang
Pertanian, Kehutanan, Pertanian,
Perikanan, Kelautan, Ketahanan Kehutanan,
Pangan, dan Agrobisnis Perikanan,
Kelautan,
Ketahanan
5900 (Telah di tag di Kementerian
Pangan, dan Kebijakan 2 3 3 3 2 APBN
indikator 5.1.1*) PP dan PA
Agrobisnis yang
disusun, direview,
dikoreksi, dan
difasilitasi untuk
diharmonisasikan
menjadi responsif
gender*

Kegiatan 9: 9.1 Jumlah


Pengarusutamaan Gender kebijakan yang
Bidang Politik, Hukum, ditelaah tentang 2100 (Telah di tag di Kementerian
Kebijakan 2 2 2 1 1 APBN
Pertahanan, dan Keamanan 30% keterwakilan indikator 5.1.1*) PP dan PA
- 466 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Perempuan di
Lembaga Legislatif

Kegiatan 10: Pengarusutamaan 10.1 Jumlah


gender bidang sumber daya kebijakan bidang
alam dan lingkungan sumber daya alam
dan lingkungan
yang disusun,
5060 (Telah di tag di Kementerian
direview, dikoreksi, Kebijakan 2 2 3 4 3 APBN
indikator 5.1.1*) PP dan PA
dan difasilitasi
untuk
diharmonisasikan
menjadi responsif
gender*

INDIKATOR SDGs: 5.6.1* Proporsi perempuan umur 15-49 tahun yang membuat keputusan sendiri terkait hubungan seksual, penggunaan kontrasepsi, dan
layanan kesehatan reproduksi.
5.6.1(a) Unmet need KB (Kebutuhan Keluarga Berencana/KB yang tidak terpenuhi).

PROGRAM 1: PROGRAM KEPENDUDUKAN, KB, DAN PEMBANGUNAN KELUARGA (Matriks KL/II.M.L.068-1)

Kegiatan 1: 1.1 Persentase Direktorat


Peningkatan pembinaan peserta KB bagi PUS Bina
kesertaan ber-KB jalur yang mendapatkan Kesertaan
pemerintah jaminan Keluarga
% - 53,5 54 54,5 55 45.990,952 APBN**
ketersediaan alat Berencana
dan obat Jalur
kontrasepsi (alokon) Pemerintah,
BKKBN
- 467 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

melalui SJSN
Kesehatan (PBI)

1.2 Persentase
faskes yang
mendapatkan
pemenuhan sarana,
Direktorat
alokon sesuai
Bina
dengan standar
Kesertaan
pelayanan KB (85%
Keluarga
dari 53.342 Faskes % - 43,3 57,2 71,1 85 3.338.692 APBN**
Berencana
yang diasumsikan
Jalur
bekerjasama dengan
Pemerintah,
SJSN Kesehatan
BKKBN
sampai dengan
tahun 2019 =
45.340 Faskes s/d
tahun 2019)

Kegiatan 2: 2.1 Persentase


Pembinaan standarisasi faskes dan
Direktorat
kapasitas tenaga kesehatan jejaringnya yang
Bina
pelayanan KBKR memiliki tenaga
Kesertaan
kesehatan
% - 27 47 66 85 25.740 APBN** Keluarga
terstandarisasi/kom
Berencana
peten dalam
Jalur Swasta,
pelayanan KB dan
BKKBN
KR (1 faskes yang
sudah bekerjasama
dengan SJSN
- 468 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kesehatan memiliki
1 dokter dan atau 1
bidan
terstandarisasi/kom
peten)

2.2 Persentase Direktorat


Peserta KB (PBI dan Bina
nonPBI) yang Kesertaan
dilayani di Faskes % - 61,5 63 64,5 66 10.615 APBN** Keluarga
Swasta dan Berencana
jejaringnya Jalur Swasta,
BKKBN

Kegiatan 3: 3.1 Persentase


Peningkatan Kualitas Kesehatan faskes KB yang
Reproduksi memiliki tenaga
pelayanan KB yang
memenuhi standar Direktorat
dalam Kesehatan
% - 27 47 66 85 14.005 APBN**
melaksanakan Reproduksi,
promosi dan BKKBN
konseling kesehatan
dan hak-hak
reproduksi yang
berkualitas
- 469 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

3.2 Persentase
Kelompok Sasaran
(poktan/BKB-BKR- 20%
15% 25%
BKL-UPPKS dan dari
10% dari dari dari
PPKS) yang 265.04 Direktorat
265.045 265.04 265.04
mendapatkan 5 Kesehatan
% - kelompo 5 5 8.982 APBN**
promosi dan kelomp Reproduksi,
k kelomp kelomp
konseling ok BKKBN
sasaran ok ok
kesehatan, serta sasara
sasaran sasaran
hak-hak reproduksi n
yang berkualitas
(memenuhi standar)

Kegiatan 4: 4.1 Persentase PUS,


Peningkatan Advokasi dan KIE WUS, remaja dan
Program Kependudukan, KB, keluarga yang
dan pembangunan keluarga mendapatkan
informasi program
KKBPK melalui
Direktorat
media massa (cetak
% - 76 78 80 82 495.934 APBN** Advokasi dan
dan elektronik) dan
KIE, BKKBN
media luar ruang,
terutama media lini
bawah (poster,
leaflet, lembar balik,
banner, media
tradisional)
- 470 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

4.2 Persentase PUS,


WUS, remaja dan
keluarga yang Direktorat
mendapatkan % - 49,1 59,1 69,1 79,1 33.024 APBN** Advokasi dan
informasi program KIE, BKKBN
KKBPK melalui
tenaga lini lapangan

PROGRAM 2: Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak

Kegiatan 1: 1.1 Persentase Direktorat


Pembinaan Kesehatan Keluarga Puskesmas yang Kesehatan
melaksanakan kelas % - 81 84 87 90 Keluarga,
ibu hamil Kementerian
Kesehatan

1.2 Persentase
Puskesmas yang
Direktorat
melakukan orientasi
Kesehatan
Program
% - 83 88 95 0 6.550,3 APBN** Keluarga,
Perencanaan
Kementerian
Persalinan dan
Kesehatan
Pencegahan
Komplikasi (P4K)

1.3 Persentase ibu Direktorat


hamil yang Kesehatan
mendapatkan % - 74 76 78 80 Keluarga,
pelayanan antenatal Kementerian
ke empat (K4) Kesehatan
- 471 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

INDIKATOR SDGs: 5.6.1 (b) Pengetahuan dan pemahaman Pasangan Usia Subur (PUS) tentang metode kontrasepsi modern
5.6.2* Undang-undang atau Peraturan Pemerintah (PP) yang menjamin perempuan umur 15-49 tahun untuk mendapatkan pelayanan,
informasi dan pendidikan terkait kesehatan seksual dan reproduksi.

PROGRAM 1: PROGRAM KEPENDUDUKAN, KB, DAN PEMBANGUNAN KELUARGA (Matriks KL/II.M.L.068-1)

Kegiatan 1: 1.1 Persentase PUS,


Peningkatan Advokasi dan KIE WUS, remaja dan
Program Kependudukan, KB, keluarga yang
dan pembangunan keluarga mendapatkan
informasi program
KKBPK melalui
Direktorat
media massa (cetak
% - 76 78 80 82 495.934 APBN** Advokasi dan
dan elektronik) dan
KIE, BKKBN
media luar ruang,
terutama media lini
bawah (poster,
leaflet, lembar balik,
banner, media
tradisional)

1.2 Persentase PUS,


WUS, remaja dan
keluarga yang Direktorat
mendapatkan % - 49,1 59,1 69,1 79,1 33.024 APBN** Advokasi dan
informasi program KIE, BKKBN
KKBPK melalui
tenaga lini lapangan
- 472 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 2: 2.1 Persentase


Peningkatan kemitraan dengan pemerintah
stakeholder dan mitra kerja kabupaten dan kota Direktorat
yang mempunyai Bina
komitmen program Hubungan
% - 55 70 80 90 14.097 APBN**
KKBPK (kebijakan, Antar
kelembagaan, Lembaga,
program, anggaran, BKKBN
sarana prasarana,
dan SDM)

Kegiatan 3: 3.1 Cakupan


Pengelolaan program pembinaan
Kependudukan, Keluarga kesertaan ber-KB
Berencana, dan Pembangunan dan Peningkatan
Keluarga Provinsi kualitas pelayanan Perwakilan
KB yang sesuai Provinsi - 34 34 34 34 2.544.536 APBN* BKKBN
dengan standarisasi Provinsi
pelayanan KB
diseluruh tingkatan
wilayah (Perubahan
revisi Renstra)

3.2 Persentase
Faskes yang
melakukan promosi
Perwakilan
dan konseling
% - 27 47 66 85 196.069,06 APBN* BKKBN
Kesehatan dan hak-
Provinsi
hak Reproduksi di
Provinsi dan
Kab/Kota
- 473 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

3.3 Persentase
Stakeholders/mitra
kerja dan
masyarakat
Perwakilan
diseluruh tingkatan
% 30 45 60 70 80 310.566 APBN* BKKBN
wilayah yang
Provinsi
mendapat
Pembinaan Advokasi
dan KIE program
KKBPK

PROGRAM 2: PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA BKKBN (Matriks KL/II.M.L.068-8)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Penyediaan dan sinkronisasi Peraturan
Landasan hukum dan kebijakan Perundangan-
kependudukan dan KB, serta undangan yang
Biro Hukum
pengelolaan organisasi dan terfasilitasi dan
Organisasi
tatalaksana Fasilitasi Dokumen - 1 1 1 1 35.363 APBN
dan Humas,
Pembentukan
BKKBN
Kelembagaan
Pengendalian
Penduduk dan KB di
Kabupaten/Kota

INDIKATOR SDGs: 5.b.1* Proporsi individu yang menguasai/memiliki telepon genggam

PROGRAM 1: PROGRAM PENGEMBANGAN APLIKASI INFORMATIKA (Matriks KL/II.M.L.059-23)


- 474 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Sumber
Indikatif Alokasi
Satuan Baseline Pendana Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Tahun
(2015) an Pelaksana
2016 2017 2018 2019 (Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Pembinaan dan Pengembangan masyarakat yang
TIK Untuk Pemberdayaan mengikuti
Masyarakat peningkatan Kementerian
pemberdayaan TIK Komunikasi
Orang - 500 500 500 500 5.980 APBN*
bagi responsif dan
gender, pemuda, Informatika
dan masyarakat
berkebutuhan
khusus (difabel)

PROGRAM 2: PENGUATAN KONEKTIVITAS NASIONAL (MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN HAL


II.9.M-21)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah BTS


125 125 125 125
Penyelenggaraan Pos dan yang dibangun di Kementerian
(250 (375 (500 (625
Informatika daerah blankspot BTS 125 4,424 APBN Komunikasi
kumulati kumula kumula kumula
layanan dan Informasi
f) tif) tif) tif)
telekomunikasi
- 475 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

TUJUAN 1 TANPA KEMISKINAN

INDIKATOR SDGs: 1.2.1* Persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional, menurut jenis kelamin dan kelompok umur.

PROGRAM 1: Zakat Pemberdayaan Masyarakat

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Rumah Dana ZIS


Bantuan Modal Usaha Tangga yang (Zakat, Infaq Baznas Pusat;
mendapatkan modal 2770 2770 2770 dan Sadaqah Nasional = 34 Baznas
Jiwa - - 10.040.625
bantuan usaha 00 00 00 Baznas dan Provinsi Provinsi dan
Laznas) (I= Kab/Kota
Tersedia)

PROGRAM 2: Layanan Langsung Mustahik (Penerima)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Dana ZIS


Bantuan Langsung mustahik yang (Zakat, Infaq Baznas Pusat;
Tunai dilayani secara 8000 8000 8000 dan Sadaqah Nasional = 34 Baznas
Jiwa - - 2.230.000
nasional 000 000 000 Baznas dan Provinsi Provinsi dan
Laznas) (I= Kab/Kota
Tersedia)

PROGRAM 3: Mustahik Move to Muzakki (M3)

Kegiatan 1: 1.1 Meningkat Dana Zakat


Pendampingan dan pendapatan Infaq
pemberian modal usaha mustahik diatas 4194 1313 2223 2607 Sedekah, DOMPET
Jiwa 35079 93.385 34 Provinsi
UMR 6 2 6 6 wakaf dan DHUAFA
CSR
(I=Tersedia)

PROGRAM 4: Layanan Mustahik dan Layanan Dakwah (LAMUSTA)


- 476 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Dana Zakat


Memberikan layanan masyarakat miskin 2608 2928 3509 4000 Infaq DOMPET
langsung mustahik yang dibantu secara Jiwa 23011 41.645 34 Provinsi
6 0 3 0 Sedekah DHUAFA
langsung (I=Tersedia)

PROGRAM 5: BACK TO MASJID

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah bantuan


Penyaluran bantuan yang didistribusikan donasi LAZISMU,
bagi masyarakat miskin paket - 250 250 250 250 200 masyarakat Seluruh Indonesia TA'MIR
di sekitar masjid (I=Tersedia) MASJID

INDIKATOR SDGs: 1.3.1 (a) Proporsi peserta jaminan kesehatan melalui SJSN Bidang Kesehatan

PROGRAM 1: Peduli Kesehatan

Kegiatan 1: 1. 1 jumlah
donasi
membantu biaya penduduk yang LAZISMU,
orang - 100 100 100 100 400 masyarakat Seluruh Indonesia
pengobatan pasien dibantu MPKU
(I=Tersedia)
miskin

Kegiatan 2: 2.1 jumlah


membantu biaya penduduk yang donasi
LAZISMU,
pendampingan pasien dibantu orang - 50 50 50 50 100 masyarakat Seluruh Indonesia
MPKU
dari keluarga tidak (I=Tersedia)
mampu

Kegiatan 3: 3.1 jumlah kegiatan donasi


membantu kampanye yang dibantu LAZISMU,
kegiatan - 10 10 10 10 40 masyarakat Seluruh Indonesia
peduli kesehatan MPKU
(I=Tersedia)
- 477 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

PROGRAM 2: Model Pemantauan Responsif Gender, Inklusif dan Transformatif

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Menyusun konsep dan pertemuan
Program
tools pemantauan penyusunan modul
MAMPU - KAPAL
pemantauan kegiatan - 4 - - - 6 Nasional
DFAT Perempuan
responsif gender,
(I=Tersedia)
inklusif dan
transformatif

1.2 Jumlah modul


dan tools
pemantauan yang
Program
akan digunakan
Dokume MAMPU - KAPAL
sebagai bahan - 2 - - - 3 Nasional
n DFAT Perempuan
penguatan kapasitas
(I=Tersedia)
untuk Komite
Pemantau (AGBK
Tahap 1 dan 2)

1.3 Persentase
KAPAL
organisasi mitra
Perempuan ,
yang meningkat
Program Sulsel, NTB, NTT, YKPM,
kapasitasnya dalam
MAMPU - Jawa Timur, LPSDM,
memahami modul Persen - 80 - - - 35
DFAT Sumbar, DKI KPS2K,
pemantauan
(I=Tersedia) Jakarta Pondok
responsif gender,
Pergerakan,
inklusif, dan
PBT
transformatif
- 478 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

1.4 Persentase KAPAL


kemampuan Perempuan ,
organisasi mitra Program Sulsel, NTB, NTT, YKPM,
yang memfasilitasi MAMPU - Jawa Timur, LPSDM,
Persen - 80 - - - 30
penggunaan modul DFAT Sumbar, DKI KPS2K,
pemantauan kepada (I=Tersedia) Jakarta Pondok
komite pemantau Pergerakan,
PBT

1.5 Jumlah uji coba KAPAL


modul pemantauan Perempuan ,
responsif gender, Program Sulsel, NTB, NTT, YKPM,
inklusif, dan MAMPU - Jawa Timur, LPSDM,
kegiatan - 6 - - - 250
transformatif DFAT Sumbar, DKI KPS2K,
(I=Tersedia) Jakarta Pondok
Pergerakan,
PBT

Kegiatan 2: 2.1 Mengkoordinir KAPAL


Memberikan penguatan pembentukan Tim Perempuan ,
kapasitas kepada Pemantau Program Sulsel, NTB, NTT, YKPM,
Komite Pemantau Komunitas di 6 MAMPU - Jawa Timur, LPSDM,
Orang - 829 - - - 154
provinsi DFAT Sumbar, DKI KPS2K,
(I=Tersedia) Jakarta Pondok
Pergerakan,
PBT

2.2 Mengkoordinir KAPAL


Program Sulsel, NTB, NTT,
pembentukan Tim Perempuan ,
MAMPU - Jawa Timur,
Pemantau Orang - 87 - - - 13 YKPM,
DFAT Sumbar, DKI
Kabupaten di 6 LPSDM,
(I=Tersedia) Jakarta
provinsi KPS2K,
Pondok
- 479 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Pergerakan,
PBT

2.3. Mengkoordinir KAPAL


Training Tim Perempuan ,
Pemantau Program Sulsel, NTB, NTT, YKPM,
Komunitas di 6 MAMPU - Jawa Timur, LPSDM,
Kegiatan - 6 - - - 75
provinsi DFAT Sumbar, DKI KPS2K,
(I=Tersedia) Jakarta Pondok
Pergerakan,
PBT

2.4 Workshop KAPAL


Nasional penguatan Perempuan ,
Program
kapasitas Komite Sulsel, NTB, NTT, YKPM,
MAMPU -
Pemantau dari 6 Kegiatan - 1 - - - 50 Jawa Timur, DKI LPSDM,
DFAT
provinsi Jakarta KPS2K,
(I=Tersedia)
Pondok
Pergerakan

2.5. Jumlah anggota KAPAL


Komite Pemantau Perempuan ,
Program
dari 6 propinsi yang Sulsel, NTB, NTT, YKPM,
MAMPU -
mendapatkan Orang - 916 120 - - 137 Jawa Timur, DKI LPSDM,
DFAT
penguatan kapasitas Jakarta KPS2K,
(I=Tersedia)
melalui workshop Pondok
Komite Pemantau Pergerakan
- 480 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 3: Melakukan 3.1 Penulisan profil KAPAL


pemantauan dengan wilayah pemantauan Perempuan ,
metode monitoring di 6 provinsi Program Sulsel, NTB, NTT, YKPM,
Dokume MAMPU - Jawa Timur, LPSDM,
- 6 - - - 5
n DFAT Sumbar, DKI KPS2K,
(I=Tersedia) Jakarta Pondok
Pergerakan,
PBT

3.2 Jumlah KAPAL


pertemuan persiapan Perempuan ,
pemantauan Program Sulsel, NTB, NTT, YKPM,
responsif gender, MAMPU - Jawa Timur, LPSDM,
kegiatan - 18 - - - 18
inklusif dan DFAT Sumbar, DKI KPS2K,
transformatif di 6 (I=Tersedia) Jakarta Pondok
provinsi (AGBK Pergerakan,
Tahap 1) PBT

3.3 Jumlah KAPAL


pemantauan Perempuan ,
responsif gender, Program Sulsel, NTB, NTT, YKPM,
inklusif dan MAMPU - Jawa Timur, LPSDM,
Kegiatan - 6 - - - 360
transformatif (AGBK DFAT Sumbar, DKI KPS2K,
Tahap 1) di 6 (I=Tersedia) Jakarta Pondok
provinsi Pergerakan,
PBT
- 481 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

3.4 Jumlah kegiatan


KAPAL
verifikasi dan
Perempuan ,
validasi data hasil
Program Sulsel, NTB, NTT, YKPM,
pemantauan
MAMPU - Jawa Timur, LPSDM,
responsif gender, kegiatan - 5 - - - 15
DFAT Sumbar, DKI KPS2K,
inklusif dan
(I=Tersedia) Jakarta Pondok
transformatif (AGBK
Pergerakan,
Tahap 1) di 6
PBT
propinsi

3.5 Jumlah uji KAPAL


publik data hasil Perempuan ,
pemantauan Program Sulsel, NTB, NTT, YKPM,
responsif gender, MAMPU - Jawa Timur, LPSDM,
kegiatan - 5 - - - 86
inklusif dan DFAT Sumbar, DKI KPS2K,
transformatif (AGBK (I=Tersedia) Jakarta Pondok
Tahap 1) di 6 Pergerakan,
propinsi PBT

3.6 Jumlah laporan KAPAL


hasil pemantauan Perempuan ,
responsif gender, Program Sulsel, NTB, NTT, YKPM,
inklusif dan MAMPU - Jawa Timur, LPSDM,
kegiatan - 6 - - - 12
transformatif (AGBK DFAT Sumbar, DKI KPS2K,
Tahap 1) di 6 (I=Tersedia) Jakarta Pondok
propinsi Pergerakan,
PBT

3.7 Jumlah publikasi Program Sulsel, NTB, NTT, KAPAL


hasil-hasil MAMPU - Jawa Timur, Perempuan ,
kegiatan - 6 - - - 213
pemantauan DFAT Sumbar, DKI YKPM,
responsif gender, (I=Tersedia) Jakarta LPSDM,
inklusif dan KPS2K,
- 482 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

transformatif (AGBK Pondok


Tahap 1) Pergerakan,
PBT

3.8 Jumlah KAPAL


pertemuan persiapan Perempuan ,
pemantauan Program Sulsel, NTB, NTT, YKPM,
responsif gender, MAMPU - Jawa Timur, LPSDM,
kegiatan - - 18 - - 97
inklusif dan DFAT Sumbar, DKI KPS2K,
transformatif di 6 (I=Tersedia) Jakarta Pondok
provinsi (AGBK Pergerakan,
Tahap 2) PBT

3.9 Jumlah KAPAL


pemantauan Perempuan ,
responsif gender, Program Sulsel, NTB, NTT, YKPM,
inklusif dan MAMPU - Jawa Timur, LPSDM,
Kegiatan - - 6 - - 360
transformatif (AGBK DFAT Sumbar, DKI KPS2K,
Tahap 2) di 6 (I=Tersedia) Jakarta Pondok
provinsi Pergerakan,
PBT

3.10 Jumlah
KAPAL
kegiatan verifikasi
Perempuan ,
dan validasi data
Program Sulsel, NTB, NTT, YKPM,
hasil pemantauan
MAMPU - Jawa Timur, LPSDM,
responsif gender, kegiatan - - - 6 - 15
DFAT Sumbar, DKI KPS2K,
inklusif dan
(I=Tersedia) Jakarta Pondok
transformatif (AGBK
Pergerakan,
Tahap 2) di 6
PBT
propinsi
- 483 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

3.11 Jumlah uji KAPAL


publik data hasil Perempuan ,
pemantauan Program Sulsel, NTB, NTT, YKPM,
responsif gender, MAMPU - Jawa Timur, LPSDM,
kegiatan - - - 6 - 86
inklusif dan DFAT Sumbar, DKI KPS2K,
transformatif (AGBK (I=Tersedia) Jakarta Pondok
Tahap 2) di 6 Pergerakan,
propinsi PBT

3.12 Jumlah laporan KAPAL


hasil pemantauan Perempuan ,
responsif gender, Program Sulsel, NTB, NTT, YKPM,
inklusif dan MAMPU - Jawa Timur, LPSDM,
laporan - - - 6 - 12
transformatif (AGBK DFAT Sumbar, DKI KPS2K,
Tahap 2) di 6 (I=Tersedia) Jakarta Pondok
propinsi Pergerakan,
PBT

3.13 Jumlah KAPAL


publikasi hasil-hasil Perempuan ,
pemantauan Program Sulsel, NTB, NTT, YKPM,
responsif gender, dokume MAMPU - Jawa Timur, LPSDM,
- - - 6 6 213
inklusif dan n DFAT Sumbar, DKI KPS2K,
transformatif (AGBK (I=Tersedia) Jakarta Pondok
Tahap 2) Pergerakan,
PBT

PROGRAM 3 : LAYANAN BPJS MUSLIMAT NU

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah kegiatan II-Masih


2500 2500 Nasional = 34
Layanan BPJS Muslimat kegiatan - - - 55.000 diusulkan Muslimat NU
000 000 Provinsi
NU (BPJS)
- 484 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

INDIKATOR SDGs: 1.3.1.(c) Persentase penyandang disabilitas yang miskin dan rentan yang terpenuhi hak dasarnya dan inklusivitas.

PROGRAM 1: ADVOKASI PENYANDANG SOSIAL

Kegiatan 1: 1. 1 Jumlah
Workshop dan Public kegiatan yang donasi
Hearing tentang dilaksanakan LAZISMU,
kegiatan 1 1 100 masyarakat Seluruh Indonesia
masyarakat penyandang MPS, MPM
(I=Tersedia)
sosial

Kegiatan 2: 2. 1 Jumlah
Memberikan kelompok yang donasi
kelompo LAZISMU,
pendampingan bagi didampingi 20 20 200 masyarakat Seluruh Indonesia
k MPS, MPM
masyarakat penyandang (I=Tersedia)
sosial

Kegiatan 3: 3. 1 Jumlah
donasi
Memberikan pembinaan kelompok yang kelompo LAZISMU,
20 20 200 masyarakat Seluruh Indonesia
bagi masyarakat dibina k MPS, MPM
(I=Tersedia)
penyandang sosial

PROGRAM 2: Kesehatan untuk Kelompok Disabilitas

Kegiatan 1 : 1.1. Ada buku


Mitra -
Inclusive hospitals pedoman yang dapat Seknas &
PELKESI-
menjadi buku - - - - 1 4 rumah sakit Pelkesi
Gereja (I=
referensi/acuan bagi Wilayah I-V
Tersedia)
faskes
- 485 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

1.2. Prosentase Mitra -


Seknas &
tenaga kesehatan PELKESI-
% - - - 100 100 4 rumah sakit Pelkesi
yang dilatih Gereja (I=
Wilayah I-V
Tersedia)

1.3. Jumlah
penggerakkan ke
Mitra -
masyarakat Seknas &
PELKESI-
mengenai % - - - 25 50 4 kabupaten Pelkesi
Gereja (I=
aksesibititas layanan Wilayah I-V
Tersedia)
kesehatan bagi
kelompok disabilitas

PROGRAM 3: Advokasi sistem dan kebijakan layanan kursi roda dalam mendukung akses perkotaan dan transportasi publik yang aksesibel

Kegiatan 1: 1.1 Terdapat 220


OHANA,
Seating Clinic orang yang
(III- Belum Global Mobiliy
mengakses kursi
Orang - - - 220 - - tersedia - USA, PERDIK,
roda yang sesuai
sumber) LPA
kebutuhan dan
Waingapu
aksesibilitas

1.2 di berbagai OHANA,


wilayah di Indonesia (III- Belum Global Mobiliy
(Barat dan Timur) Wilayah - - - 5 - - tersedia - USA, PERDIK,
sumber) LPA
Waingapu
- 486 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 2: 2.1 Terdapat paling OHANA,


Advokasi Sistem sedikit 30 organisasi DIY, Jawa Tengah,
Global Mobiliy
layanan kursi roda yang dilatih Organis (II= masih Makassar, Nusa
- - - 30 - 750 USA, PERDIK,
asi diusulkan) Tenggara Timur,
LPA
Jawa Timur
Waingapu

2.2 terdapat 10 OHANA,


Dinas Sosial yang (III- Belum Global Mobiliy
Dokume
menandatangani - - - 5 - - tersedia - USA, PERDIK,
n
MoU kerjasama sumber) LPA
advokasi Waingapu

PROGRAM 4: FASILITASI KERJA PENYANDANG DISABILITAS MUSLIMAT NU

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah kegiatan


Pelatihan pekerja pelatihan
penyandang disabilitas III- Belum Jabodetabek,
di perusahaan sekitar kegiatan - - - 30 30 1.000 tersedia Tangerang Selatan Muslimat NU
tempat tinggal sumber dan Cilegon
penyandang disabilitas.

1.4.1 (a) Persentase perempuan pernah kawin umur 15-49 tahun yang proses melahirkan terakhirnya di fasilitas kesehatan (kelompok penduduk
INDIKATOR SDGs:
40% terbawah)

PROGRAM 1: Klinik Pratama RBG

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah ibu


Donasi
Layanan Bersalin hamil yang 789 Desa Berdaya
Orang - 9.636,6 Program (I= Rumah Zakat
melahirkan di (2016) 789 828 868 Rumah Zakat
Tersedia)
- 487 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

fasilitas kesehatan
Rumah Zakat

INDIKATOR SDGs: 1.4.1 (b) Persentase anak umur 12-23 bulan yang menerima imunisasi dasar lengkap (kelompok penduduk 40% terbawah)

PROGRAM 1: Klinik Pratama RBG

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah anak


Layanan Imunisasi yang menerima Donasi
3506 Desa Berdaya
imunisasi di fasilitas Orang 3506 3681 3857 - 9,637 Program (I= Rumah Zakat
(2016) Rumah Zakat
kesehatan Rumah Tersedia)
Zakat

PROGRAM 2: Bakti Sosial Kesehatan

Kegiatan 1: 1.1 Imunisasi Bayi Swadaya


Pelaksanaan Bakti dan Balita Iuran
Ikatan Bidan
Sosial Kesehatan Aanggota IBI
orang - - - 5000 5000 300 Nasional Indonesia
Perempuan dan Anak (III-Belum
(IBI)
tersedia
sumber)

PROGRAM 3 : PELAYANAN KESEHATAN DASAR MUSLIMAT NU

Kegiatan1 : 1.1 Jumlah orang 5 provinsi : Jawa


Sosialisasi dan tua yang memiliki III- Belum Timur, Jawa
5000 5000
pelaksanaan imunisasi anak umur 0-23 jiwa - - - 100.000 tersedia Tengah, Jawa Muslimat NU
00 00
dasar lengkap bulan sumber Barat, Sulawesi
Utara, Banten
- 488 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 2 : 1.2 Jumlah anak 5 provinsi : Jawa


Pelaksanaan imunisasi umur 0-11 bulan III- Belum Timur, Jawa
2500 2500
dasar lengkap di Rumah yang telah jiwa - - - 25.000 tersedia Tengah, Jawa Muslimat NU
0 0
Sakit, Klinik dan BKIA diimunisasi dasar sumber Barat, Sulawesi
Muslimat NU lengkap Utara, Banten

1.3 Jumlah anak 5 provinsi : Jawa


umur 12-23 bulan III- Belum Timur, Jawa
2500 2500
yang telah jiwa - - - 25.000 tersedia Tengah, Jawa Muslimat NU
0 0
diimunisasi dasar sumber Barat, Sulawesi
lengkap Utara, Banten

1.4.1.(c) Prevalensi penggunaan metode kontrasepsi (CPR) semua cara pada Pasangan Usia Subur (PUS) usia 15-49 tahun yang
INDIKATOR SDGs:
berstatus kawin. (kelompok penduduk 40% terbawah)

PROGRAM 1: Klinik Pratama RBG

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah orang


Layanan KB yang menggunakan Donasi
4943 Desa Berdaya
KB di fasilitas Orang 4943 5190 5437 9.636.600 Program (I= Rumah Zakat
(orang) Rumah Zakat
kesehatan Rumah Tersedia)
Zakat

PROGRAM 2: Assessment Pengetahuan dan Cakupan Program Layanan Kesehatan Reproduksi di 9 Propinsi

Kegiatan 1: 1.1 jml copy copies Yayasan WRI Propinsi Papua, Yayasan WRI
Penelitian di 9 Provinsi dokumen - - - - -
(soft file) (budget Papua Barat, (budget
indikatof dan Maluku, Maluku indikatof dan
- 489 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 2: 2.1 jml partisipan target Lihat Utara, Sulawesi target Lihat
Seminar untuk pelatihan pada Goals 5 Selatan, Jawa pada Goals 5
Palladium &
Memaparkan Hasil indikator 5.6.1 Timur, Jawa indikator
orang - - - - - USAID
Assessment di Jakarta dan 5.6.1(b) Tengah, Jawa 5.6.1 dan
(I=Tersedia)
Barat & DKI 5.6.1(b)
Jakarta

PROGRAM 3: Pembentukan & Pendampingan Kelompok Remaja untuk memperkuat Pengetahuan dan Akses Program Layanan Kesehatan Reproduksi bagi Remaja di
Kabupaten Gunung Kidul, Bandung & DKI Jakarta

Kegaitan 1: 1.1 jumlah anggota


Pembentukan & kelompok
Pendampingan
Kelompok Remaja dua
yasan WRI Kabupaten Yayasan WRI
desa di Kab. Gunung orang - - - - -
(budget Gunung Kidul, (budget
Kidul,dua desa
indikatof dan Kabupaten indikatof dan
Kabupaten Bandung, FORD
target Lihat Bandung, target Lihat
Kota Jakarta Barat, dan Foundation
pada Goals 5 Kotamadya pada Goals 5
Kota Jakarta Timur (I=Tersedia)
indikator Jakarta Barat dan indikator
5.1.1, 5.6.1 Kotamadya 5.1.1, 5.6.1
Kegiatan 2: 2.1 jmlh anggota
dan 5.6.1(b) Jakarta Timur dan 5.6.1(b)
Representasi kelompok yang
remaja dalam merepresentasikan orang - - - - -
Musrembang kab. kelompok dalam
Gunung Kidul Musrembang
- 490 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 3: 3.1 jml copy


Advokasi Peningkatan dokumen dan vidio soft
Anggaran oleh yang dilihat oleh copies &
Representasi Kelompok publik melalui hit di
Remaja di Kab. Gunung youtubedan website You
- - - - -
Kidul untuk pelayanan WRI tube
kesehatan reproduksi serta
remaja di Kab. Gunung website
Kidul WRI

Kegiatan 4: 4.1 jml copy soft


Video tentang dokumen dan vidio copies &
Perkawinan Di bawah yang dilihat oleh hit di
Umur, Akses & publik melalui You
- - - - -
Pengetahuan Kesehatan youtubedan website tube
Reproduksi di Gunung WRI serta
Kidul website
WRI

PROGRAM 4: Penelitiaan tentang Pengetahuan dan Akses Program Layanan Kesehatan Reproduksi bagi Remaja di Kabupaten Gunung Kidul, Bandung & DKI Jakarta

Kegiatan 1: 1.1 tersedianya


yasan WRI Kabupaten Yayasan WRI
Penelitian di 3 laporan penelitian Copy FORD
(budget Gunung Kidul, (budget
akabupaten yang diolah menjadi dokume - - - - - Foundation
indikatof dan Kabupaten indikatof dan
bahan panduan bagi n (I=Tersedia)
target Lihat Bandung, target Lihat
Remaja
pada Goals 5 Kotamadya pada Goals 5
- 491 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 2: 2.1 jml partisipan indikator Jakarta Barat dan indikator


Seminar untuk 5.1.1, 5.6.1 Kotamadya 5.1.1, 5.6.1
Memaparkan Hasil dan 5.6.1(b) Jakarta Timur dan 5.6.1(b)
orang - - - - -
Penelitian di Jakarta &
Peluncuran Panduan
bagi Remaja

PROGRAM 5: Better Life Options and Opportunities Model (BLOOM)

Pelatihan terkait Advokasi tingkat


Yayasan Plan
Kesehatan Reproduksi nasional dan sub- Pemerintah Pusat,
Internasional
Remaja yang melibatkan nasional yang INGO Lembata, Sikka
- - - - - - - Indonesia
pria, wanita, anak lelaki komprehensif (I=Tersedia) Nagekeo (NTT) -
(Mitra: CIS
dan perempuan tentang hak hak Scale-up Nasional
Timor)
kespro

PROGRAM 6: Peningkatan Kualitas reproduksi perempuan

Kegiatan 1: 1. 1 Prosentase Twin Sharing


Pelatihan provinsi yang telah Pemerintah
pendampingan Kespro melakukan pelatihan dan NA (III- NASYIATUL
% - 25 50 75 100 - Seluruh Indonesia
untuk menciptakan pendampingan Belum AISYIAH
kantung-kantung kespro tersedia
pendamping komunitas sumber)
dalam memberikan
pendidikan kespro dan 1. 2 komunitas Twin Sharing
advokasi hak-hak nasyiah pendamping Pemerintah
kespro Kespro yang komunit dan NA (III- NASYIATUL
- 40 60 80 100 - Seluruh Indonesia
memberikan as Belum AISYIAH
pendidikan dan tersedia
advokasi hak hak sumber)
- 492 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

kespro bagi
masyarakat

Kegiatan 2: 2.1 jumlah provinsi Twin Sharing


Seminar kesehatan yang melaksanakan Pemerintah
reproduksi seminar kesehatan dan NA (III- NASYIATUL
provinsi - 15 20 28 34 - Seluruh Indonesia
reproduksi Belum AISYIAH
tersedia
sumber)

PROGRAM 7: Family Learning Center (FLC) sebagai pusat belajar keluarga yang bebas dari KDRT

Kegiatan 1: 1.1 prosentase


penyusunan panduan terbentuknya
pembentukan FLC panduan
komprehensif - (II= masih NASYIATUL
% - 50 75 100 100 20 Pimpinan Pusat
mengenai tata cara diusulkan) AISYIAH
relasi berkeluarga
yang sakinah, ma
wadhah warahmah

1.2. deseminasi
Twin Sharing
panduan FLC terkait
Pemerintah
pola relasi keluarga
dan NA (III- Nasyiatul
yang sehat, bebas provinsi - 0 0 15 34 - Seluruh Indonesia
Belum Aisyiyah
tekanan dan sadar
tersedia
gender di setiap
sumber)
provinsi
- 493 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

PROGRAM 8: Mengatasi persoalan remaja dengan posyandu remaja PASHMINA (Pelayanan Remaja Sehat Milik NA)

Kegiatan 1: 1.1 Prosentase


- (II= masih NASYIATUL
Membuat konsep dan penyusuna buku % - 100 100 100 100 20 Pimpinan Pusat
diusulkan) AISYIAH
materi pelatihan panduan PASHMINA
motivator, kader, tenaga
konselor dan medis 1.2. setiap provinsi Twin Sharing
PASHMINA memiliki tim Pemerintah
motivator berkualitas dan NA (III- NASYIATUL
provinsi - 5 25 34 34 - Seluruh Indonesia
sesuai dengan Belum AISYIAH
konsep PASHMINA tersedia
sumber)

1.3 setiap provinsi Twin Sharing


memiliki Tim Pemerintah
Penggerak dan NA (III- Nasyiatul
provinsi - 5 20 34 34 - Seluruh Indonesia
PASHMINA Belum Aisyiyah
tersedia
sumber)

Kegiatan 2: 2.1 Setiap provinsi


Twin Sharing
Layanan PASHMINA dapat memiliki
Pemerintah
layanan PASHMINA
dan NA (III- NASYIATUL
yang dapat provinsi - 5 20 34 34 - Seluruh Indonesia
Belum AISYIAH
bermanfaat bagi
tersedia
Remaja dan
sumber)
berkelanjutan
- 494 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 3: 3.1 kegiatan diskusi


Diskusi Kesehatan kesehatan
aktivitas
Reproduksi "Remaja reproduksi untuk
diskusi
Sehat Indonesia Kuat" memberi Twin Sharing
(target
pemahaman remaja Pemerintah
setiap
tentang kesehatan dan NA (III- NASYIATUL
provinsi - 20 60 102 170 - Seluruh Indonesia
reproduksi dan Belum AISYIAH
5
mampu menjadi tersedia
diskusi
konselor kesehatan sumber)
x dalam
reproduksi bagi
1 tahun)
teman sebayadi
setiap provinsi

PROGRAM 9: Peningkatan Kualitas reproduksi perempuan

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah provinsi Swadaya


Pelayanan KB Gratis (IBI) yang Iuran
Ikatan Bidan
Kepada masyarakat melaksanakan Aanggota IBI
Provinsi - 34 34 34 34 6.800 Nasional Indonesia
pelayanan KB Gratis (III-Belum
(IBI)
tersedia
sumber)

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah provinsi Swadaya


Seminar Kesehatan (IBI) yang Iuran
Ikatan Bidan
Reproduksi melaksanakan Aanggota IBI
Provinsi - 10 10 34 34 3.400 Nasional Indonesia
Seminar Kesehatan (III-Belum
(IBI)
Reproduksi tersedia
sumber)

PROGRAM 10: Bakti Sosial Kesehatan


- 495 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Pelayanan KB Swadaya


Pelaksanaan Bakti Iuran
Ikatan Bidan
Sosial Kesehatan Aanggota IBI
orang - - - 5000 5000 1.250 Nasional Indonesia
Perempuan dan Anak (III-Belum
(IBI)
tersedia
sumber)

PROGRAM 11: AYO BER-KB MUSLIMAT NU

Kegiatan 1 : 1.1 Jumlah akseptor


Layanan KB Muslimat KB 5 provinsi : Aceh,
III- Belum
NU 5000 5000 Sumatera Utara,
jiwa - - - 1.000 tersedia Muslimat NU
00 00 Sumatera Barat,
sumber
Riau, Kepri

1.4.1.(d) Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap layanan sumber air minum layak dan berkelanjutan. (kelompok penduduk 40%
INDIKATOR SDGs:
terbawah)

PROGRAM 1: Air Untuk Kehidupan (AUK)

Kegiatan 1 : 1.1 Jumlah titik


Mendirikan sumur sumur yang dibuat
Kemitraan DOMPET
tadah hujan, sedekah dan lokasi Lokasi 7 8 10 10 10 8.644 6 Provinsi
(I=Tersedia) DHUAFA
pohon dan penghijuan yang
dilakukan

PROGRAM 2: Sanitasi total Berbasis Masyarakat (STBM)

Kegiatan 1 : 1.1 Masyarakat yang


Memberikan layanan mengikuti program NTT dan DOMPET
Jiwa 2738 2687 2500 450 Dana Infaq
langsung mustahik STBM DD Tangerang Selatan DHUAFA
dan
- 496 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kemitraan
(I=Tersedia)

PROGRAM 3:

Kegiatan 1: 1.1 Target Sasaran


WASH@workplace, adalah lebih dari 12
Penyediaan air, sanitasi 000 karyawan Aqua
dan higienitas dilokasi memiliki akses
kerja sesuai standar terhadap air, sanitasi
WBCSD dan kebersihan
sesuai standar
WBCSD di lokasi
kerja. Kegiatan tidak
Skor 44 Lokasi Kerja
hanya terkait
rata rata Danone (Pabrik, Depo dan
perbaikan sarana air - - 79 90 95 - Danone
(Max (I=Tersedia) Kantor) Danone
bersih dan sanitasi,
100) Indonesia
tetapi juga adanya
perubahan perilaku
bersih dan sehat
yang juga
diharapkan dapat
dibawa ke
lingkungan rumah
tangga dan
masyarakat sekitar
- 497 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 2: 2.1 Peningkatan


Water Access, Sanitation akses terhadap air
and Hygiene (WASH) bersih, sanitasi dan
Higienitas di 1350 1494 1808 2098 Danone Danone, Mitra
Jiwa 120000 - 17 Kab
masyarakat sekitar 00 87 17 17 (I=Tersedia) LSM Nasional
area operasional
Aqua dan daerah lain
yang membutuhkan

PROGRAM 4: Access to Clean Water

Kegiatan 1: 1.1 kelompok Multi funding


Kaji lapangan, masyarakat yang dari dalam
Kelompo 7 propinsi Wahana Visi
penetapan dan dilatih di komite air N/A N/A 10 26 dan luar
k 18 Kabupaten Indonesia
pelatihan tentang negeri
komite air dan sistem (I=Tersedia)
manajemen air bersih
1.2 % komite air Multi funding
yang berfungsi dari dalam
7 propinsi Wahana Visi
Komite N/A N/A 1 1 dan luar
500 18 Kabupaten Indonesia
negeri
(I=Tersedia)

1.3 % dari keluarga


Multi funding
yang terdaftar untuk
dari dalam
mendapat layanan Keluarg 7 propinsi Wahana Visi
N/A N/A 0 0 dan luar
air masyarakat a 18 Kabupaten Indonesia
negeri
(I=Tersedia)
- 498 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 2: 2.1 populasi sasaran Multi funding


Masyarakat dengan akses ke dari dalam
Keluarg 7 propinsi Wahana Visi
membangun fasilitas air fasilitas sanitasi N/A 1 1 1 dan luar
a 18 Kabupaten Indonesia
bersih dan sanitasi yang lebih baik negeri
(I=Tersedia)

2.2 populasi sasaran


Multi funding
dengan akses
dari dalam
terhadap Keluarg 7 propinsi Wahana Visi
N/A 1 1 1 dan luar
peningkatan sumber a 18 Kabupaten Indonesia
negeri
air minum yang lebih
(I=Tersedia)
baik
1.000
2.3 rumah tangga Multi funding
yang di sosialisasi dari dalam
Keluarg 7 propinsi Wahana Visi
yang memiliki N/A 0 1 1 dan luar
a 18 Kabupaten Indonesia
fasilitas cuci tangan negeri
(I=Tersedia)

2.4 rumah tangga


yang di sosialisasi Multi funding
dengan teknologi dari dalam
Keluarg 7 propinsi Wahana Visi
pengolahan air N/A 1 1 1 dan luar
a 18 Kabupaten Indonesia
minum yang negeri
disarankan dan yang (I=Tersedia)
digunakan

Kegiatan 3: 3.1 keluarga Multi funding


Kaji lapangan dan menggunakan dari dalam
7 propinsi Wahana Visi
pelatihan penyediaan dengan tepat Sistem N/A N/A N/A N/A 200 dan luar
18 Kabupaten Indonesia
sanitasi teknologi sanitasi negeri
(I=Tersedia)
- 499 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

dan sistem yang


dikembangkan

3.2 Kelompok Multi funding


masyarakat dilatih dari dalam
Kelompo 7 propinsi Wahana Visi
untuk N/A N/A 7 13 dan luar
k 18 Kabupaten Indonesia
kewirausahaan negeri
sanitasi (I=Tersedia)

Kegiatan 4: 4.1 rencana aksi Multi funding


Lokakarya dan terkait Air dan dari dalam
Rencana 7 propinsi Wahana Visi
pelatihan air dan Sanitasi yang N/A N/A 5 10 dan luar
Aksi 18 Kabupaten Indonesia
sanitasi untuk dikembangkan oleh negeri
kelompok kerja Kelompok kerja (I=Tersedia)
masyarakat 500
4.2 rencana aksi Multi funding
terkait Air dan dari dalam
Rencana 7 propinsi Wahana Visi
Sanitasi yang N/A N/A 1 1 dan luar
Aksi 18 Kabupaten Indonesia
dilaksanakan oleh negeri
Kelompok Kerja (I=Tersedia)

PROGRAM 5: Penyediaan Air Minum Layak

Kegiatan 1: 1.1 jumlah PC MNU Nasional. Piloting :


Penyediaan air minum yang memproduksi III- Belum
Jawa Timur, Jawa
layak air minum layak unit - - - 50 50 2.000 tersedia Muslimat NU
Barat, Jawa
sumber
Tengah

INDIKATOR SDGs: 1.4.1.(e) Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap layanan sanitasi layak dan berkelanjutan. (kelompok penduduk 40% terbawah)
- 500 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

PROGRAM 1: Kemandirian Sanitasi

Kegiatan 1: 1.1 Perubahan Donasi


Desa Berdaya
Penyuluhan dan perilaku masyarakat Kapita - 0 50 2000 2000 Program (I= Rumah Zakat
Rumah Zakat
pendampingan Tersedia)

1.2 Peningkatan Donasi


Desa Berdaya
pengetahuan Kapita - 0 50 2000 2000 Program (I= Rumah Zakat
Rumah Zakat
Tersedia)
6.249,425
Kegiatan 2: 2.1 Indikator
Pembangunan Kegiatan : jumlah
Donasi
sanitasi/jamban sanitasi layak dalam Desa Berdaya
keluarga - 0 50 500 500 Program (I= Rumah Zakat
satu desa berdaya (% Rumah Zakat
Tersedia)
cakupan sanitasi
layak)

PROGRAM 2: Kemandirian Sanitasi

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah orang Twin Sharing


Penyuluhan dan yang mengikuti Pemerintah
pendampingan penyuluhan 1050 dan NA (III- NASYIATUL
Orang 0 1050 2000 - Seluruh Indonesia
(2017) Belum AISYIAH
tersedia
6.249,425 sumber)

1.2 Jumlah orang


Donasi
yang mengalami 1050 NASYIATUL
Orang 0 1050 2000 - Program (I= Seluruh Indonesia
peningkatan (2017) AISYIAH
Tersedia)
pengetahuan
- 501 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah Rumah


Donasi
Pembangunan Tangga yang Rumah 50 NASYIATUL
0 50 500 - Program (I= Seluruh Indonesia
sanitasi/jamban memiliki saintasi Tangga (2017) AISYIAH
Tersedia)
layak

PROGRAM 3:

Kegiatan 1: 1.1 Target Sasaran


WASH@workplace, adalah lebih dari 12
Penyediaan air, sanitasi 000 karyawan Aqua
dan higienitas dilokasi memiliki akses
kerja sesuai standar terhadap air, sanitasi
WBCSD dan kebersihan
sesuai standar
WBCSD di lokasi
kerja. Kegiatan tidak
Skor 44 Lokasi Kerja
hanya terkait
rata rata Danone (Pabrik, Depo dan
perbaikan sarana air - - 79 90 95 - Danone
(Max (I=Tersedia) Kantor) Danone
bersih dan sanitasi,
100) Indonesia
tetapi juga adanya
perubahan perilaku
bersih dan sehat
yang juga
diharapkan dapat
dibawa ke
lingkungan rumah
tangga dan
masyarakat sekitar
- 502 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 2.1 Peningkatan


Water Access, Sanitation akses terhadap air
and Hygiene (WASH) bersih, sanitasi dan
Higienitas di 1350 1494 1808 2098 Danone Danone, Mitra
Jiwa 120000 - 17 Kab
masyarakat sekitar 00 87 17 17 (I=Tersedia) LSM Nasional
area operasional
Aqua dan daerah lain
yang membutuhkan

PROGRAM 4: Parenting Program

Kegiatan 1: 1.1 Rumah Tangga Jumlah Plan Yayasan Plan


1500 2500
Melaksanakan STBM yang memiliki akses Rumah - - - - International NTT & NTB International
00 00
yang inklusif dan terhadap air minum Tangga (I=Tersedia) Indonesia
berbasis gender
1.2 Desa/ Jumlah
Plan Yayasan Plan
keluarahan yang Desa/
- - - 60 120 - International NTT & NTB International
melaksanakan STBM Keluara
(I=Tersedia) Indonesia
han

PROGRAM 5: Community Based Total Sanitation (CBTS)

Kegiatan 1: 1.1 % kelompok


Kaji lapangan, masyarakat dipicu
pengembangan materi untuk CBTS-Sanitasi
Multi funding
komunikasi perubahan Total Berbasis
dari dalam
perilaku, memicu Masyarakat (ODF- Kelompo 7 propinsi Wahana Visi
- - 50 75 100 300 dan luar
kebersihan dan sanitasi Open Defecation k 18 Kabupaten Indonesia
negeri
bagi masyarakat untuk Free/buang air besar
(I=Tersedia)
mendapatkan tidak sembarangan).
pengetahuan dan
perubahan perilaku
- 503 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 2: 2.1 Relawan


Lokakarya dan Kesehatan
pelatihan Sanitasi Total Masyarakat (CHVs) Multi funding
Berbasis yang telah dari dalam
7 propinsi Wahana Visi
Masyarakat/CBTS menyelesaikan Orang - - - 100 150 dan luar
18 Kabupaten Indonesia
untuk Relawan Pelatihan Fasilitator negeri
Kesehatan Masyarakat - (ToF) tentang STBM (I=Tersedia)
Community Health menggunakan
Volunteers (CHVs) kurikulum standar.
1.000
2.2 relawan
Kesehatan
Masyarakat terlatih
Multi funding
(CHVs) yang
dari dalam
memfasilitasi 7 propinsi Wahana Visi
Orang - - - 70 100 dan luar
Sanitasi Total 18 Kabupaten Indonesia
negeri
Berbasis Masyarakat
(I=Tersedia)
di masyarakat
(pemicuan, advokasi
dan kemitraan)

Kegiatan 3: 3.1 kebijakan lokal


Pelatihan, pertemuan, yang dikeluarkan
pendampingan untuk oleh pemerintah
Multi funding
masyarakat dan daerah untuk
dari dalam
pemangku kepentingan mendukung Kebijaka 7 propinsi Wahana Visi
- - - 6 13 300 dan luar
untuk memperbaiki pelaksanaan Buang n 18 Kabupaten Indonesia
negeri
kebijakan lokal tentang air besar tidak
(I=Tersedia)
kebersihan & sanitasi sembarangan atau
Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat
- 504 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

PROGRAM 6: Pelatihan Dai Sanitasi

Kegiatan 1: belum ada output


Pelatihan Dai sanitasi kegiatan
untuk pemicuan dan - (II= masih
Orang - - 120 200 250 900 Indonesia MUI
pelaksanaan Sanitasi diusulkan)
Total Berbasis
Masyarakat

PROGRAM 7: Pelatihan Dai Sanitasi

Kegiatan 1: belum ada output


Pelatihan Dai sanitasi kegiatan
untuk pemicuan dan - (II= masih
pelaksanaan Sanitasi Orang - - 120 200 250 900 Indonesia MUI
diusulkan)
Total Berbasis
Masyarakat

PROGRAM 7: PELAYANAN KESEHATAN DASAR MUSLIMAT NU

Kegiatan 1 : 1.1 Jumlah jamban 2 Provinsi : Jawa Muslimat NU


III- Belum
Pembuatan jamban dan rumah tangga 1,00 1,00 Timur, Papua
unit - - - 3,000 tersedia
saluran pembuangan 0 0
sumber
rumah tangga

Kegiatan 2 : 2.1. Kegiatan Nasional = 34 Muslimat NU


Pelatihan Da'iyah/ pelatihan Provinsi
III- Belum
penyuluh dan Da'iyah/penyuluh
Kegiatan - - - 18 17 5,250 tersedia
pendamping Desa Sehat dan pendamping
sumber
Layak Huni (sanitasi) Desa Sehat Layak
Huni
- 505 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 3 : Penyuluhan 3.1. Jumlah Nasional = 34 Muslimat NU


III- Belum
dan pendampingan Da'iyah/penyuluh Provinsi
jiwa - - - 500 500 17,000 tersedia
Desa Aswaja (Desa dan pendamping
sumber
Sehat Layak Huni)

INDIKATOR SDGs: 1.4.1.(f) Persentase rumah tangga kumuh perkotaan. (kelompok penduduk 40% terbawah)

PROGRAM 1: Pelatihan Dai Sanitasi

Kegiatan 1: belum ada output


Pelatihan Dai sanitasi kegiatan
untuk pemicuan dan - (II= masih
Orang - - 120 200 250 900 Indonesia MUI
pelaksanaan Sanitasi diusulkan)
Total Berbasis
Masyarakat

INDIKATOR SDGs: 1.4.1.(g) Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/sederajat. (kelompok penduduk 40% terbawah)
1.4.1.(h) Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/sederajat. (kelompok penduduk 40% terbawah)
1.4.1.(i) Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA/sederajat. (kelompok penduduk 40% terbawah)

PROGRAM 1: Pemberian Beasiswa Jenjang Pendidikan SD - SMA

Kegiatan 1: 1.1 Angka penerima Yayasan


Pemberian Bantuan bantuan untuk Buddha Tzu Yayasan
Beasiswa Prestatif mendapatkan akses Orang - 1807 1898 1992 2091 2.296,150241 Chi Nasional Buddha Tzu
jenjang SD s.d SMA pendidikan jenjang Indonesia (I= Chi Indonesia
SD s.d SMA Tersedia)

PROGRAM 2: Bantuan Keuangan dan Beasiswa


- 506 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah anak


Pemberian beasiswa penerima beasiswa JAPFA Group JAPFA
anak - 100 0 0 0 100 Nasional
untuk anak sekolah sekolah dasar (I= Tersedia) Foundation
dasar

PROGRAM 3: Bantuan Keuangan dan Beasiswa

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah siswa


Pemberian beasiswa penerima beasiswa
untuk tingkat SMK SMK Agribisnis dan JAPFA Group Nasional (14 JAPFA
Siswa - 0 48 50 50 1200-1400
jurusan agrikultur dan Agroteknologi (I= Tersedia) kab/kota (9 Prov) Foundation
agroteknologi

PROGRAM 4: Beasiswa

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah anak


Donasi
Beasiswa Anak Juara usia 7-12 tahun yang 8396 293 Desa Berdaya
Orang 8396 8816 9236 - 22.587,744 Program (I= Rumah Zakat
mendapatkan (2016) Rumah Zakat
Tersedia)
beasiswa

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah anak


Donasi
Beasiswa Sekolah Juara usia 7-12 tahun yang 1605 15 Desa Berdaya
Orang 1605 1685 1766 - 13.206,006 Program (I= Rumah Zakat
bersekolah di SD (2016) Rumah Zakat
Tersedia)
Juara Rumah Zakat

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah anak


Donasi
Beasiswa Anak Juara usia 13-15 tahun 5123 293 Desa Berdaya
Orang 5123 5379 5635 - 22.587,744 Program (I= Rumah Zakat
yang mendapatkan (2016) Rumah Zakat
Tersedia)
beasiswa
- 507 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 4: 4.1 Jumlah anak


Donasi
Beasiswa Anak Juara usia 16-18 tahun 3613 293 Desa Berdaya
Orang 3613 3794 3974 - 22.587,744 Program (I= Rumah Zakat
yang mendapatkan (2016) Rumah Zakat
Tersedia)
beasiswa

PROGRAM 5: Beasiswa Mentari (Gerakan Orang Tua Asuh (GOTA))

Kegiatan 1: 1. 1 Jumlah siswa


Memberikan beasiswa yang dibantu biaya donasi LAZISMU,
pendidikan dasar dan pendidikannya orang - 1000 1000 1000 1000 4.000 masyarakat Seluruh Indonesia MAJELIS
menengah bagi (I= Tersedia) DIKDASMEN
masyarakat miskin

PROGRAM 6: Save Our School

Kegiatan 1: 1. 1 Jumlah sekolah


donasi LAZISMU,
Membantu yang dibantu
unit - 10 10 10 10 4.000 masyarakat Seluruh Indonesia MAJELIS
pembangunan
(I= Tersedia) DIKDASMEN
infrastruktur sekolah

PROGRAM 7: Santri Tahfizd

Kegiatan 1: 1. 1 Jumlah siswa


donasi LAZISMU,
membantu biaya yang dibantu biaya
orang - 50 250 250 250 550 masyarakat Seluruh Indonesia MAJELIS
pendidikan santri pendidikannya
(I= Tersedia) TABLIGH
tahfidz

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah


donasi LAZISMU,
membantu biaya pesantren yang
unit - 5 5 5 5 750 masyarakat Seluruh Indonesia MAJELIS
operasional pesantren dibantu biaya
(I= Tersedia) TABLIGH
tahfidz operasionalnya
- 508 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

PROGRAM 8: Beastudi Indonesia

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Penerima


Dana ZIS dan
Memberikan beasiswa Manfaat yang DOMPET
Jiwa 4535 5490 6717 7000 7350 35.085 Kemitraan 14 Provinsi
untuk siswa dan dikelola DHUAFA
(I=Tersedia)
mahasiswa miskin

PROGRAM 9: Bantuan Pendidikan Anak

Kegiatan 1: 1.1 1000 lebih family SWADAYA,


Bantuan pendidikan support tiap cabang DINSOS (III-
3000 3000 3000 3000
anak dan ranting Anak - Belum seluruh indonesia AISYIYAH
0 0 0 0
tersedia
sumber)

INDIKATOR SDGs: 1.4.1. (j) Persentase penduduk umur 0-17 tahun dengan kepemilikan akta kelahiran. (kelompok penduduk 40% terbawah)

PROGRAM 1: PROGRAM PENCATATAN KELAHIRAN BERBASIS MASYARAKAT

Kegiatan 1: 1.1 kelompok


Melaksanakan perlindungan anak
Pencatatan kelahiran desa (KPAD) yang
Plan Yayasan Plan
berbasis masyarakat berfungsi Jumlah NTT (akan di scale-
- - - 254 224 - International International
memberikan KPAD up nasional)
(I=Tersedia) Indonesia
pelayanan
pencatatan kelahiran
berbasis masyarakat

1.2 Anak Plan Yayasan Plan


Jumlah 3638 1932 NTT (akan di scale-
(perempuan & laki- - - - - International International
Anak 9 80 up nasional)
laki) yang (I=Tersedia) Indonesia
- 509 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

mendapatkan akta
kelahiran

PROGRAM 2: LAYANAN AKTA KELAHIRAN ANAK MUSLIMAT NU

Kegiatan 1: 1.1. jumlah anak


III- Belum
Layanan pengurusan Nasional = 34
jiwa - - - 1000 1000 1 tersedia Muslimat NU
akta kelahiran bagi Provinsi
sumber
masyarakat miskin

INDIKATOR SDGs: 1.5.1* Jumlah korban meninggal, hilang, dan terkena dampak bencana per 100.000 orang.

PROGRAM 1: TANGGAP DARURAT BENCANA

Kegiatan 1: 1. 1 Jumlah
Edukasi tentang kegiatan yang donasi
kebencanaan kepada dilaksanakan LAZISMU,
kegiatan - 4 4 4 4 160 masyarakat Seluruh Indonesia
masyarakat di lokasi LPB
(I= Tersedia)
rawan bencana

Kegiatan 2: 2. 1 Jumlah posko donasi


LAZISMU,
Membangun posko yang dibangun di unit - 10 10 10 10 2.804 masyarakat Seluruh Indonesia
LPB
kebencanaan lokasi bencana (I= Tersedia)

Kegiatan 3: 3. 1 Jumlah paket donasi


menyalurkan bantuan bantuan yang LAZISMU,
paket - 1000 1000 1000 1000 866 masyarakat Seluruh Indonesia
darurat kebencanaan didistribusikan LPB
(I= Tersedia)
- 510 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 4: 4. 1 Jumlah orang


melakukan yang didampingi donasi
LAZISMU,
pendampingan pasca orang - 1000 1000 1000 1000 400 masyarakat Seluruh Indonesia
LPB
bencana kepada (I= Tersedia)
pengungsi

INDIKATOR SDGs: 1.5.1.(b) Pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana sosial.

PROGRAM 1: PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

Kegiatan 1: 1.1 Ketersediaan


Pelatihan Sumber Daya Muhammadiy
MPKU PPM
Penanggulangan Manusia siap Kegiatan - 2 2 2 2 800 ah (I= Seluruh Indonesia
dan LPB PPM
Bencana Bagi SDM penanggulangan Tersedia)
Rumah Sakit bencana

PROGRAM 2: Peningkatan Kapasitas Perempuan dalam penanggulangan Bencana

Kegiatan 1: 1.1 78 orang terlatih SWADAYA


Pelatihan TOT tentang DAN
orang 0 78 40 40 40 70 34 PROVINSI AISYIYAH
Penanggulangan penanggulangan LAZISMU (I=
Bencana Aisyiyah bencana Tersedia)

PROGRAM 3: emergency Response Bencana Alam Aisyiyah ke wilayah-wilayah terdampak bencana


- 511 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Penyaluran


Bantuan Dana dan Bantuan khsusus SUMUT, NTB,
Logistik Perempuan, anak, BABEL, ACEH,
lansia dan difabel 1,00 SWADAYA (I= SUMBAR, KEPRI,
orang 500 700 800 900 70 AISYIYAH
0 Tersedia) DKI JAKARTA,
JAWA BARAT,
BALI, SULTRA

Kegiatan 2: 2.1 Draft panduan


Penyusunan Panduan pengelolaan bencana
pengelolaan bencana & Pengurangan SWADAYA (I= SELURUH
untuk kelompok rentan risiko bencana buku 1 1 100 150 200 2 AISYIYAH
Tersedia) INDONESIA
(Dokumen pengurangan
risiko bencana

PROGRAM 4: MUHAMMADIYAH AID

Kegiatan 1: 1. 1 Jumlah LAZISMU,


donasi
penghimpunan donasi kegiatan yang HUBLU, LPB,
kegiatan - 5 5 5 5 500 masyarakat Seluruh Indonesia
untuk bencana global dilaksanakan MPKU, MPM,
(I=Tersedia)
MEK, MPS

Kegiatan 2: 2. 1 Jumlah LAZISMU,


donasi
penyaluran bantuan ke bantuan yang HUBLU, LPB,
paket - - - - - - masyarakat Seluruh Indonesia
daerah bencana/konflik didistribusikan MPKU, MPM,
(I=Tersedia)
sosial MEK, MPS

Kegiatan 3: 3. 1 Jumlah LAZISMU,


donasi
melakukan kegiatan yang HUBLU, LPB,
kegiatan - 5 5 5 5 200 masyarakat Seluruh Indonesia
pendampingan di dilaksanakan MPKU, MPM,
(I=Tersedia)
MEK, MPS
- 512 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

daerah bencana/konflik
sosial

PROGRAM 5: Rumah Instant RISA

Kegiatan 1: 1.1 keluarga


Mendirikan rumah penerima manfaat Infaq DOMPET
KK 30 2.000 Garut dan Aceh
instant untuk korban (I=Tersedia) DHUAFA
bencana

PROGRAM 6: Pengurangan Resiko Bencana

Kegiatan 1: 1.1 Kecakapan


Dana ZIS dan
Kawasan Tanggap individu untuk DOMPET
Jiwa 355 472 377 400 420 3.015 Kemitraan 6 Provinsi
Bencana melakukan DHUAFA
(I=Tersedia)
penyelamatan

PROGRAM 7: Disaster Management Center

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah jiwa yang Dana ZIS dan


Merespon Bencana dan mendapat bantuan 9533 6312 DOMPET
Jiwa 75035 - - 9.196 Kemitraan 34 Provinsi
Menyalurkan Bantuan ketika bencana 0 7 DHUAFA
(I=Tersedia)

PROGRAM 8: Recovery Bencana


- 513 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Membuat Wasior, Manado,


Program Keuangan koperasi di wilayah Dana ZIS dan Balikpapan,
Mikro Syariah paska bencana DOMPET
KK 355 388 407 - - 5.000 Kemitraan Mentawai, Padang,
DHUAFA
(I=Tersedia) tasik, Kupang,
Banten, Bali

Kegiatan 2: 2.1 Pendirian Dana Infaq


Pendirian Sekolah sekolah darurat di dan DOMPET
Lokasi 5 6 6 - - 3.000 6 Provinsi
Darurat di daerah wilayah bencana Kemitraan DHUAFA
bencana (I=Tersedia)

PROGRAM 9: Peningkatan kapasitas Nasyiah dalam menghadapi bencana alam dan sosial

Kegiatan 1: 1.1 (a) mewujudkan


Pelatihan penanganan pasca
Penanngulangan bencana alam dan
Bencana Berperspektif sosial yang responsif
Perempuan dan Anak terhadap kebutuhan
dasar perempuan provinsi Twin Sharing
dan anak (sanitasi, (jumlah Pemerintah
kesehatan provinsi dan
reproduksi, yang Nasyiatul NASYIATUL
- 5 15 20 34 - Seluruh Indonesia
pendidikan, melakuk Aisyiyah (III- AISYIAH
kesetaraan upah an Belum
sebagai pekerja, ) pelatiha tersedia
(b) n) sumber)
tersosialisasikannya
penanganan bencana
ala dan sosial yang
holistik seperti data
base gender yang
terpilah, kebijakan
- 514 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

yang adil gender,


keadilan akses bagi
perempuan dan anak
pasca bencana
- 515 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 2: Setiap provinsi


Penyusunan Panduan dapat:
respon bencana ramah 2.1 (a) terbentuknya
perempuan dan anak panduan yang sesuai
dengan arah
kebijakan
penanganan pasca
bencana yang provinsi
berkeadilan, (jumlah
memihak penyintas provinsi
(perempuan dan yang - (II= masih NASYIATUL
- 5 15 20 34 25 Pimpinan Pusat
anak) serta mampu melakuk diusulkan) AISYIAH
menjawab an
kebutuhan dasar pelatiha
perempuan dan anak n)
saat bencana (b)
mendiseminasikan
pada semua pihak
tentang langkah-
langkah respon
bencana yang ramah
anak dan perempuan

PROGRAM 10: Safari PRB

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah daerah PERTUNI,


Pelatihan dan Simulasi yang beresiko YEU,
DIY, Jawa Tengah,
mengalami bencana (III- Belum YAKKUM,
wilaya/ Jawa Barat, Jawa
mengembangkan 5 - - tersedia YOUNG
propinsi Timur, NTT, Banda
sosialisasi tentang sumber) VOICE
Aceh
PRB (usulan
OHANA)
- 516 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah daerah PERTUNI,


Capacity Building yang beresiko YEU,
DIY, Jawa Tengah,
mengalami bencana (III- Belum YAKKUM,
wilaya/ Jawa Barat, Jawa
5 - - tersedia YOUNG
propinsi Timur, NTT, Banda
sumber) VOICE
Aceh
(usulan
OHANA)

PROGRAM 11: Emergency Respon Tanggap Bencana yang Inclusive

Kegiatan 1: 1.1 Melakukan


Sosialisasi sosialisasi
(III- Belum
Emergency Respon wilaya/ DIY, Jawa Tengah,
- - - 5 - - tersedia
Tanggap Bencana propinsi Jawa Timur
sumber) YEU, CIQAL,
yang Inclusive dalam
SAPDA,
rangka
PERTUNI
(usulan
1.2 penguatan resiko
OHANA)
bencana daerah (III- Belum
wilaya/ Jawa Barat,
serta ketahanan - - - - - - tersedia
propinsi Makassar, Aceh
komunitas rawan sumber)
bencana

PROGRAM 12: Bantuan Kebutuhan Dasar dan Psikososial terhadap Korban Bencana

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah III- Belum


Bakti sosial terhadap kelompok yang kelompo
- - - 9 9 1.800 tersedia Lokasi bencana Muslimat NU
korban bencana dibantu k
sumber

INDIKATOR SDGs: 1.5.1.(c) Pendampingan psikososial korban bencana sosial.


- 517 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

PROGRAM 1: Sekolah Ceria

Kegiatan 1: 1.1 Anak-anak yang


melakukan kegiatan didamping selama Dana Infaq
belajar, bermain dengan masa darurat dan DOMPET
Jiwa 254 267 321 600 34 Provinsi
anak-anak korban Kemitraan DHUAFA
bencana (I=Tersedia)

PROGRAM 2: Program Kemanusian PKBI - Respon Bencana

Kegiatan 1: 1.1 Mencegah Orang Riau ( Kampar),


Penularan HIV, yang Jawa Tengah (
Kematian Ibu dan mengak Purworejo),
PKBI
Anak pada saat ses Jawabarat (
IPPF berkerjasama
Bencana layanan - - - 525 - - Garut), Sumatera
(I=Tersedia) dengan PKBI
kespro Barat ( Solok),
Daerah
pada Aceh ( Pidie Jaya),
situasi Nusa Tenggara
bencana Barat ( Bima),
Jawa Barat (
1.2 Mencegah Kuningan),
kekerasan dan Sumatera Barat (
PKBI
eksploitasi seksual 50 Kota),
Jumlah IPPF berkerjasama
dan memberikan - - - - - - Yogyakarta, Bali,
KIE (I=Tersedia) dengan PKBI
penanganan pada Aceh tengah,
Daerah
penyintas pada saat Bener
situasi bencana Meriah, Sumut,
- 518 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

1.3 Memberikan Jakarta, Jombang


penguatan kapasitas ( Jatim),
dalam merespon Pengalengan (
PKBI
bencana dan Jabar), SOlo- Jawa
Jumlah IPPF berkerjasama
berkoordinasi - - - - - - Tengah, Riau-
Training (I=Tersedia) dengan PKBI
dengan stakeholder Pekan Baru,
Daerah
terkait Jambi, Solo,
Banjar Negara-
Jateng

PROGRAM 3: Peningkatan Kapasitasi Pemerintah dan Masyarakat dalam PRB - API

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah peserta


Workshop PB & PRB di yang mendapat orang - 120 120 120 120
daerah target pelatihan PRB

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah peserta a. Yang sudah :


Kampanye media isu yang mendapat Jateng (Kudus &
PRB di daerah target : pelatihan Medsos Jepara), Sulsel
LPBI NU
a. Pelatihan Media terdiri dari beberapa (Barru & Wajo)
DFAT Pusat dan
Sosial aktor, Aparatur 15%, orang - 110 110 110 110 25.000 b. Target : Jateng
(I=Tersedia) LPBI NU
Media 45% (Pati & Demak);
Kabupaten
Organisasi Kaum Sulsel (Pangkajene
Disabalitas 5% Kepulauan & Pare-
Ormas 35& pare)

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah Portal


Kampanye media isu Bencana di 4 (empat) unit - 4 4 4 4
PRB di daerah target : Kabupaten
- 519 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

b. Pembuatan Medsos 3.2 Jumlah follower


/Facebook di 4 (empat) di 4 (empat) orang - 8000 8000 8000 8000
Kabupaten kabupaten

Kegiatan 4: 4.1 Jumlah peserta


Pertemuan Rutin yang hadir dalan
Stakeholder di daerah pertemuan di 4
target (empat) kabupaten.
(Aktor yang sering
terlibat bencana di Jateng (Kudus,
tingkat kabupaten orang - 100 100 100 100 Jepara); Sulsel
terdiri dari (Barru & Wajo)
SKPD/OPD, Media
Massa, Organ
Kebencanaan, Tokoh
Masyarakat dan
Dunia Usaha)

Kegiatan 5: 5.1 Jumlah


forum
Pembentukan Forum pembentukan forum
dan
PRB di daerah target dan jumlah - 4 4 4 4
dokume
Dokumen Deklarasi
n
FPRB di 4 Kabupaten

Kegiatan 6: 6.1 Jumlah Kajian


a. Yang sudah :
Pelatihan PRB dan Risiko desa yang dokume
- 4 4 4 4 Jateng (Kudus &
PDRA berhasil dibuat oleh n
Jepara), Sulsel
alumni
(Barru & Wajo)
b. Target : Jateng
6.2 Jumlah peserta
orang - 100 100 100 100 (Pati & Demak);
pelatihan
Sulsel (Pangkajene
- 520 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 7: 7.1 jumlah peserta Kepulauan & Pare-


Pelatihan Manajemen pelatihan yang pare)
orang - 110 110 110 110
Kedaruratan Bencana terlibat
dan Sphere

Kegiatan 8: 8.1 Jumlah peserta


Pelatihan Teknik pelatihan yang
orang - 110 110 110 110
Tanggap Darurat terlibat
Bencana

Kegiatan 9: 9.1 Jumlah Tim


Pembentukan Tim Respon Bencana
lembaga - 120 120 120 120
Respon Bencana Komunitas di 4
Komunitas (empat) kabupaten

9.2 Jumlah dokume


- 4 4 4 4
dokumen komitmen n

Kegiatan 10: 10.1 Jumlah peserta


Workshop metodologi workshop di 4 orang - 140 140 140 140
kajian risiko bencana (empat) kabupaten

Kegiatan 11: 11.1 Jumlah peserta


Pelatihan penyusunan pelatihan di 4 orang - 44 44 44 44
kajian risiko bencana (empat) kabupaten

11.2 Jumlah
dokume
dokumen kajian - 4 4 4 4
n
risiko
- 521 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 12: 12.1 Jumlah Tim


Rapat Penyusunan Penyusun dokumen
kajian risiko bencana kajian risiko bencana orang - 22 22 22 22
di 4 (empat)
kabupaten

12.2 Jumlah
Dokumen kajian
risiko berbasis dokume
- 4 4 4 4
teknologi informasi n
di 4 (empat)
kabupaten

12.3 Jumlah
kabupaten yang
mengadopsi
dokumen kajian kabupat
- 4 4 4 4
risiko berbasis en
teknologi informasi
di 4 (empat)
kabupaten

12.4 Jumlah Desa


yang mengadopsi
dokumen kajian
Desa - 11 11 11 11
risiko berbasis
teknolgi informasi di
4 (empat) kabupaten

Kegiatan 13: 13.1 Jumlah peserta


Pelatihan Penyusunan pelatihan di 4 orang - 140 140 140 140
Sistem Peringatan Dini (empat) kabupaten
- 522 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

di daerah Target 13.2 Jumlah


(Workshop : Dokumen sistem
dokume
Pembentukan Tim peringatan dini - 4 4 4 4
n
SPDT: Rancangan SPDT banjir di 4 (empat)
dst) kabupaten

13.3 Jumlah
pemerintah
kabupaten yang Pemerin
mengadopsi tah
- 4 4 4 4
dokumen sistem kabupat
peringatan dini en
banjir di 4 (empat)
kabupaten

13.4 Jumlah Desa


yang mengadopsi
dokumen sistem
Desa - 11 11 11 11
peringatan dini
banjir di 4 (empat)
kabupaten

Kegiatan 14: 14.1 Jumlah Peta


Pembuatan peta dan dan Rute evakuasi di Peta - 11 11 11 11
rute evakuasi di daerah 4 (empat) kabupaten
target
14.2 Jumlah warga
desa didaerah
kawasan bencana 3200 3200 3200 3200
orang -
banjir yang dapat 0 0 0 0
mengakses alat
peringatan dini
- 523 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

banjir di 4 (empat)
kabupaten

Kegiatan 15: 15.1 Jumlah lokasi


Pembuatan dan pemasangan alat
pemasangan alat peringatan dini di 4
peringatan dini di (empat) kabupaten titik - 160 160 160 160
daerah target
(pengadaan:
pemasangan:ujicoba)

Kegiatan 16: 16.1 jumlah peserta


Pelatihan Penyusunan pelatihan yang
mekanisme tanggap terlibat di 4 (empat) orang - 100 100 100 100
darurat bencana di kabupaten
daerah target

Kegiatan 17: 17.1 Jumlah peserta


Penyusunan SOP yang terlibat di 4 orang - 70 70 70 70
Kedaruratan Bencana di (empat) kabupaten
daerah target (workshop
penyusunan dokument 17.2 Jumlah SOP
SOP) Kedaruratan dokume
- 4 4 4 4
Bencana di 4 (empat) n
kabupaten
- 524 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 18: 18.1 Jumlah tim


Persiapan gladi posko gladi posko di 4
orang - 180 180 180 180
(TTX) di daerah target (empat) kabupaten
(sosialisasi>Rapat)

Kegiatan 19 : 19.1 Jumlah peserta


Pelaksanaan gladi posko gladi posko di 4 orang - 210 210 210 210
(TTX) di daerah target (empat) kabupaten
(Menentukan Gladi
Posko) 19.2 Jumlah
kabupaten memiliki
dokumen mekanisme kabupat
- 4 4 4 4
dan Sop Kedaruratan en
di 4 (empat)
kabupaten

Kegiatan 20: 20.1 Jumlah peserta


Persiapan gladi lapang persiapan gladi di 4 orang - 60 60 60 60
(FTX) di daerah target (empat) kabupaten
(Rapat>Sosialisasi >
penentuan Lokasi) 20.2 Jumlah Peserta
orang - 100 100 100 100
Sosialisasi Gladi

Kegiatan 21: 21.1 Jumlah peserta


Pelaksanaan gladi gladi lapang di 4
lapang (FTX) di daerah (empat) kabupaten orang - 180 180 180 180
target (Persiapan
pelaksanaan)

PROGRAM 4: Satuan Pendidikan Aman Bencana & Perubahan Iklim


- 525 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah peserta


Sosialisasi Sekolah dan yang terlibat di
orang - 100 100 100 100
Madrasah Aman masing-masing
Bencana dan Adaptasi sekolah/madrasah
Perubahan Iklim
1.2 Jumlah
sekolah/madrasah kabupat
- 30 30 30 30
yang mendapatkan en
sosialisasi

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah peserta


Pelatihan PRB - API yang terlibat di
orang - 30 30 30 30
masing-masing
sekolah/madrasah
Jawa Timur, Jawa
Tengah, Jawa
2.2 Jumlah Swadaya LPBI NU
15.000 Barat, DKI
sekolah/madrasah kabupat (I=Tersedia) Pusat
- 50 50 50 50 Jakarta dan
yang mendapatkan en
Banten
sosialisasi

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah peserta


Penyusunan Rencana yang terlibat di
orang - 30 30 30 30
PRB - API Sekolah dan masing-masing
Madrasah sekolah/madrasah

3.2 Jumlah
sekolah/madrasah kabupat
- 50 50 50 50
yang mendapatkan en
sosialisasi

Kegiatan 4: 4.1 Jumlah peserta


orang - 30 30 30 30
Penyusunan SOP dan yang terlibat di
- 526 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Mekanisme Penanganan masing-masing


Bencana sekolah/madrasah

4.2 Jumlah
sekolah/madrasah kabupat
- 50 50 50 50
yang mendapatkan en
sosialisasi

Kegiatan 5: 5.1 Jumlah peserta


Simulasi Penanganan yang terlibat di
orang - 150 150 150 150
Bencana di Sekolah dan masing-masing
Madrasah sekolah/madrasah

5.2 Jumlah
sekolah/madrasah kabupat
- 50 50 50 50
yang mendapatkan en
sosialisasi

PROGRAM 5: Aksi Kemanusiaan Bencana di Indonesia

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah dokumen


dokume DKI Jakarta,
Assesment dan rencana operasi - 60 60 60 60
n Banten, Jawa
Penyusunan Rencana darurat bencana
barat, Jawa LPBI NU
Penanganan Darurat
Swadaya Tengah, Jawa Pusat dan
1.2 Koordinasi 30.000
(I=Tersedia) Timur, DIY, NTT, LPBI NU
Relawan dan
kabupat NTB, Kalimantan Daerah
stakeholder di - 60 60 60 60
en Barat, Sulawesi
daerah terdampak
Selatan, Sulawesi
bencana
Utara, Sulawesi
- 527 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah Posko tenggara,


Mendirikan Posko yang didirikan di unit - 100 100 100 100 Gorontalo,
Kebencanaan lokasi bencana Sumatra Selatan,
Riau, Bengkulu,
Kegiatan 3: 3.1 Jumlah Bantuan Babel, Sumatra
Distribusi Bantuan yang disalurkan Barat
Kemanusiaan unit
- 100 100 100 100
(Makanan, Family Kits, posko
Hygine Kits, School Kits
dan Psikososial)

Kegiatan 4: 4.1 Jumlah


unit
Penyediaan Air Bersih Penyediaan Air - 100 100 100 100
posko
dan sanitasi Bersih dan sanitasi

Kegiatan 5: 5.1 Jumlah unit


Pelayanan medis Pelayanan Medis - 100 100 100 100
posko

Kegiatan 6: 6.1 Jumlah dokumen


Penyusunan Dokumen rencana operasi dokume
- 60 60 60 60
Rencana RR (Pemulihan) darurat bencana n

PROGRAM 6: BANTUAN KEBUTUHAN DASAR DAN PSIKOSOSIAL TERHADAP KORBAN BENCANA

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


III- Belum
Pendampingan kelompok yang kelompo
- - - 9 9 1.300 tersedia Lokasi bencana Muslimat NU
psikososial korban dibantu k
sumber
bencana

PROGRAM 7: Safe and Free From Violence School


- 528 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah sekolah


Membangun mekanisme dengan rencana
Multi funding
kesiapsiagaan bencana kesiapsiagaan
dari dalam Wahana Visi
sekolah bencana yang Sekolah - - - - - 300 NA
dan luar Indonesia
diperbaharui (DPPs-
negeri
Disaster
Preparedness Plan)

INDIKATOR SDGs: 1.5.3* Dokumen strategi pengurangan risiko bencana (PRB) tingkat nasional dan daerah.

PROGRAM 1

Kegiatan 1: 1.1. Policy brief


Yayasan
Pengusulan hasil untuk usulan
2016 KARINA (III-
ujicoba indikator untuk indikator Kota Dokume Yayasan
belum - - 1 - - Belum Nasional
Kota Berkelanjutan Berkelanjutan n KARINA
ada tersedia
(termasuk Kota
sumber)
Tangguh)

PROGRAM 2: Partners for Resilience - Strategic Partnership

Kegiatan 1: 1.1 Policy brief untuk


Pengusulan hasil usulan perbaikan Yayasan
pembelajaran Panduan KARINA (III-
Dokume Yayasan
penyusunan rencana PB Penyusunan - - - 1 - - Belum Nasional
n KARINA
untuk perbaikan Rencana PB tersedia
Panduan Penyusunan sumber)
Rencana PB

TUJUAN 2 TANPA KELAPARAN


- 529 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

INDIKATOR 2.1.1.(a) Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita.


SDGs:

PROGRAM 1: Panti dan Santunan Keluarga Aisyiyah

Kegiatan 1: 1.1 296 Panti dan SWADAYA,


5000 5000 5000 5000
Santunan Keluarga 1000 Lebih Anak 57760 - DINSOS (I= 30 PROVINSI AISYIYAH
0 0 0 0
Aisyiyah Santunan Keluarga Tersedia)

Kegiatan 2: 2.1 1000 lebih family SWADAYA,


Bantuan Vitamin dan support tiap cabang 3000 3000 3000 3000
Anak 30000 - DINSOS (I= seluruh indonesia AISYIYAH
Family Support dan ranting 0 0 0 0
Tersedia)

PROGRAM 2: Ketahanan Keluarga

Kegiatan 1: 1.1 Sosialisasi Pola Dharma


Meningkatkan kualitas asuh anak 1000 HPK 300 Wanita
Orang - 300 - - PM BKKBN Nasional
hidup perempuan di (2017) Persatuan
berbagai bidang Pusat

Kegiatan 2: 1.1 Sosialisasi Dharma


GEMARIKAN GEMARIKAN Wanita
Orang 200 - - - - PM KKP Nasional
Persatuan
Pusat

PROGRAM 3: Infant & Young Child Feeding (IYCF)

Kegiatan 1: 1.1ibu hamil dan ibu Multi funding


ibu/pen
Pelatihan konseling / pengasuh dengan 7 propinsi Wahana Visi
gasuh/ - - 70 200 250 1.500 dari dalam
IYCF untuk petugas anak usia 0-23 bulan 18 Kabupaten Indonesia
Orang dan luar
kesehatan dan relawan yang mendapat negeri (II=
- 530 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

kesehatan masyarakat bimbingan/konseling masih


(Community Health gizi diusulkan)
Volunteers / CHVs)

1.2 Jumlah anggota


masyarakat /
relawan kesehatan
masyarakat (CHV)
Anggota
yang dijangkau
masyara - - - 200 250 -
melalui sesi
kat
peningkatan
kesadaran dan akses
terhadap informasi
perlindungan anak

Kegiatan 2: 2.1 orang tua dan


Pelatihan, kampanye, pengasuh yang telah
Orang
pengembangan bahan meningkat
tua/pen - - - 50 75 2.000
BCC, kompetisi praktik pengetahuannya
gasuh
IYCF untuk orang tua tentang pesan utama
dan pengasuh untuk IYCF
meningkatkan
pengetahuan dan 2.2 rumah tangga
praktik dengan anak balita
mampu
menyediakan
Keluarg
makanan melalui - - - 10 20 -
a
Produksi makanan
Homestead
(Homestead Food
Production)
- 531 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 3: 3.1 proses


Pelatihan, pertemuan, pemantauan dan
dan pemantauan untuk dialog / lobi yang
pemimpin masyarakat, dipimpin oleh
pemimpin adat, masyarakat dan
pemimpin agama untuk pertemuan mengenai
memperbaiki kebijakan isu-isu MCHN yang
Pertemu
pemerintah daerah dilakukan oleh - - 0 13 39 500
an
mengenai Kesehatan masyarakat, dipilah
dan Nutrisi Kesehatan berdasarkan apakah
Ibu (MCHN)/Maternal pertemuan tersebut
Child and Health dilakukan dengan
Nutrition) atau tanpa
dukungan Wahana
Visi Indonesia

3.2 rekomendasi
kebijakan berbasis
bukti atau
peningkatan layanan
yang muncul dari
rencana aksi Rekome
- - 0 6 13 -
masyarakat yang ndasi
dipresentasikan
kepada pemerintah
daerah / pengambil
keputusan mengenai
perlindungan anak
- 532 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 4: 4.1 desa yang


Pengembangan rencana memiliki rencana
kesiapsiagaan bencana kesiapsiagaan Dokume
- - 1 6 13 200
untuk kesehatan dan bencana tentang n
gizi masalah kesehatan
dan gizi.

PROGRAM 4: Household practice proper healthy behavior

Kegiatan 1: 1.1 relawan


Kaji lapangan, kesehatan
pelatihan, dan masyarakat /
pengawasan terhadap relawan kesehatan
Pengelolaan Terintegrasi masyarakat /
Penyakit Anak Berbasis pengunjung rumah /
Masyarakat (C-IMCI) pendidik sebaya yang
berbasis Komunitas telah menyelesaikan
Multi funding
untuk Relawan kursus pelatihan Orang - - - 200 250 400
dari dalam
Kesehatan Masyarakat pengelolaan kasus
dan luar 7 propinsi Wahana Visi
(CHVs) memiliki masyarakat
negeri (II= 18 Kabupaten Indonesia
kapasitas untuk (community case
masih
pencegahan dan management / CCM)
diusulkan)
pengelolaan penyakit berdasarkan jenis
untuk melatih orang tua kelamin
dan perawat

Kegiatan 2: 2.1 anak-anak U5


Kesadaran akan yang dipantau % - - 50 60 75 600
pentingnya pemantauan pertumbuhannya
- 533 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

perkembangan dan 2.2 anak berusia 3 -


pertumbuhan anak 5 tahun (termasuk
untuk orang tua & yang paling rentan)
pengasuh yang saat ini
menghadiri pusat
Anak - - 50 70 80 -
Perkembangan
Perawatan Anak Usia
Dini (ECCD Early
Childhood Care
Development)

Kegiatan 3: 3.1 anak-anak U5


Kaji lapangan, berpartisipasi dalam
pelatihan, kelas, dan sesi PD / 'Pos Gizi'
Anak - - 30 50 60 200
pemantauan Possitive yang bertambah 400
Deviance (PD) / Pos Gizi gram berat badannya
untuk relawan dalam satu bulan
kesehatan masyarakat
(CHV) 3.2 dari pengasuh
terdaftar yang
Pengasu
menyiapkan - - 50 60 80 -
h
makanan padat gizi
di rumahnya

INDIKATOR SDGs: 2.1.2.(a) Proporsi penduduk dengan asupan kalori minimum di bawah 1400 kkal/kapita/hari.

PROGRAM 1: 1000 Beasiswa

Kegiatan 1: 1.1. Jumlah


Konferensi Indonesia organisasi yang organisa JAPFA Group JAPFA
- 7 22 0 0 6.000-7.000 Nasional
Bergizi memiliki komitmen si (I= Tersedia) Foundation
melalui inisiatif
- 534 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

peningkatan gizi di
Indonesia

Kegiatan 2: 2.1. Jumlah tim yang


Kompetisi Indonesia ikut serta dalam
Bergizi (INZI Creative) kompetisi
organisa JAPFA Group JAPFA
membangun solusi - 7 174 0 0 Nasional
si (I= Tersedia) Foundation
inovatif untuk
peningkatan gizi di
masyarakat

PROGRAM 2: Tebar Hewan Kurban

Kegiatan 1: 1.1 Daging


Pembagian Daging terbagikan ke 8620 8760 9000 9500 Dana Kurban DOMPET
Jiwa 815345 60.000 34 Provinsi
Kurban dihari Idul Adha masyarakat 44 82 00 00 (I= Tersedia) DHUAFA

PROGRAM 3: Kios Hidmat Muslimat NU

Kegiatan 1: 1.1. jumlah kios


Kios Hidmat Muslimat III- Belum
NU menyediakan bahan Nasional = 34
unit - - - 100 200 1.500 tersedia Muslimat NU
pangan pokok bagi Provinsi
sumber
masyarakat

PROGRAM 4: Ketahanan Keluarga

Kegiatan 1: 1.1 Sosialisasi


GEMARIKAN GEMARIKAN Orang 200 - - - - PM KKP Nasional Dharma
Wanita
- 535 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Persatuan
Pusat

PROGRAM 5: Mothers Programme

Kegiatan 1: 1.1 150,000 ibu


pembekalan mengalami
pengetahuan mengenai peningkatan
(III- Belum
sarapan yang bernutrisi pengetahuan Jumlah 1500 1500 1500
- n/a - tersedia
mengenai sarapan Ibu 00 00 00
sumber)
yang bernutrisi bagi
keluarga, khususnya
anak Yayasan
Kota Jakarta Unilever
1.2 150,000 ibu Timur, Kota Indonesia,
mengalami Surabaya, Kota PDGI, Tim
peningkatan sikap Yogyakarta, Kota Penggerak
untuk Medan, Kota Pemberdayaa
mengkonsumsi (III- Belum Tangerang, Kota n dan
Jumlah 1500 1500 1500 Gorontalo, Kota Kesejahteraan
sarapan yang - n/a - tersedia
Ibu 00 00 00 Bengkulu, Kota Keluarga (TP
bernutrisi dan sumber)
menyediakan Pekanbaru, Kota PKK) Pusat
sarapan yang Ternate, Kota dan Daerah,
bernutrisi bagi Manado kader PKK
keluarga dan posyandu

1.3 150,000 ibu


mengalami (III- Belum
peningkatan perilaku Jumlah 1500 1500 1500
- n/a - tersedia
mengkonsumsi Ibu 00 00 00
sumber)
sarapan yang
bernutrisi dan
- 536 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

menyediakan
sarapan yang
bernutrisi bagi
keluarga

Kegiatan 2: 2.1 150,000 ibu


pembekalan mengalami
pengetahuan mengenai peningkatan (III- Belum
Jumlah 1500 1500 1500
pangan jajanan sekolah pengetahuan - n/a - tersedia
Ibu 00 00 00
yang bergizi mengenai pangan sumber)
jajanan sekolah yang
bergizi

2.2 150,000 ibu


mengalami
peningkatan sikap
(III- Belum
untuk memastikan Jumlah 1500 1500 1500
- n/a - tersedia
anak mereka Ibu 00 00 00
sumber)
mengkonsumsi
pangan jajanan
sekolah yang bergizi

2.3 150,000 ibu


mengalami
peningkatan perilaku
(III- Belum
untuk memastikan Jumlah 1500 1500 1500
- n/a - tersedia
anak mereka Ibu 00 00 00
sumber)
mengkonsumsi
pangan jajanan
sekolah yang bergizi
- 537 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

INDIKATOR SDGs: 2.2.1* Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak balita.
2.2.1 (a) Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak baduta.

2.2.2* Prevalensi malnutrisi (berat badan/tinggi badan) anak pada usia kurang dari 5 tahun, berdasarkan tipe.

PROGRAM 1: Duta 1000 Hari Pertama Kehidupan

Kegiatan 1: Program bertujuan


1. Kabupaten
Program Duta 1000 Hari untuk:
Duta 100 - - tbc tbc - Lebak; 2.
Pertama Kehidupan 1.1 Meningkatkan
Kabupaten
merupakan program kesadaran
Cianjur; 3. Kota
peningkatkan kesadaran masyarakat tentang
Serang; 4. Kota
masyarakat oleh agent pentingnya Danone
Cilegon; 5.
of change tentang intervensi pada Indonesia,
Pendidik 2000 - - tbc tbc - Kabupaten
pentingnya upaya periode 1000 hari Kemenko
Tangerang; 6. Kota
persiapan yang pertama kehidupan PMK,
Cirebon; 7. Kota
dilakukan pada 1000 Kementrian
Bekasi; 8. Kota
hari pertama dalam 1.2. Meningkatkan Danone (I= Kesehatan,
Tasikmalaya; 9.
kehidupan, yang potensi kerja sama Fasilitat Tersedia) IBI, IDAI,
- 1000 0 tbc tbc - Kota Tangerang;
didukung oleh para pihak terutama or PDGMI,
10. Kabupaten
kerjasama para dunia usaha, HOGSI, Dinas
Purwakarta; 11.
stakeholder. akademisi, praktisi Kesehatan
Kabupaten
kesehatan untuk Jawa Barat
Kuningan; 12.
mengoptimalkan dan Banten
Indramayu; 13.
kampanye edukasi Ibu yang
1000 #REF Kabupaten
tahapan 1000 hari tereduk - tbc tbc -
00 ! Sumedang; 14.
pertama kehidupan asi Kabupaten
di berbagai lapisan
Pangandaran; 15.
masyarakat
Kabupaten
- 538 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

1.3. Mengembangkan Majalengka; 16.


"centre of excellence" Kabupaten
untuk meningkatkan Pandeglang; 17.
status gizi bangsa Kabupaten
melalui percepatan - - - - - - - Subang; 18.
pencapaian target Kabupaten
1000 hari pertama Purwakarta; 19.
kehidupan Kota Sukabumi;
20. Kota Banjar

PROGRAM 2: Ketahanan Keluarga

Kegiatan 1: 1.1 Sosialisasi Pola Dharma


Meningkatkan kualitas asuh anak 1000 HPK 300 Wanita
Orang - 300 - - PM BKKBN Nasional
hidup perempuan di (2017) Persatuan
berbagai bidang Pusat

Kegiatan 2: 1.1 Sosialisasi Dharma


GEMARIKAN GEMARIKAN Wanita
Orang 200 - - - - PM KKP Nasional
Persatuan
Pusat

PROGRAM 3: Infant & Young Child Feeding (IYCF)

Kegiatan 1: 1.1 ibu hamil dan ibu/pen


Multi funding
Pelatihan konseling ibu / pengasuh gasuh/
dari dalam
IYCF untuk petugas dengan anak usia 0- Orang
Sama dengan dan luar 7 propinsi Wahana Visi
kesehatan dan relawan 23 bulan yang - - 70 200 250
2.1.1 (a) negeri (II= 18 Kabupaten Indonesia
kesehatan masyarakat mendapat
masih
(Community Health bimbingan/konseling
diusulkan)
Volunteers / CHVs) gizi
- 539 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

1.2 Jumlah anggota Anggota


masyarakat / masyara
relawan kesehatan kat
masyarakat (CHV)
yang dijangkau Sama dengan
- - - 200 250
melalui sesi 2.1.1 (a)
peningkatan
kesadaran dan akses
terhadap informasi
perlindungan anak

Kegiatan 2: 2.1 orang tua dan Orang


Pelatihan, kampanye, pengasuh yang telah tua/pen
pengembangan bahan meningkat gasuh Sama dengan
- - - 50 75
BCC, kompetisi praktik pengetahuannya 2.1.1 (a)
IYCF untuk orang tua tentang pesan utama
dan pengasuh untuk IYCF
meningkatkan
pengetahuan dan 2.2 rumah tangga Keluarg
praktik dengan anak balita a
mampu
menyediakan
Sama dengan
makanan melalui - - - 10 20
2.1.1 (a)
Produksi makanan
Homestead
(Homestead Food
Production)
- 540 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 3: 3.1 proses Pertemu


Pelatihan, pertemuan, pemantauan dan an
dan pemantauan untuk dialog / lobi yang
pemimpin masyarakat, dipimpin oleh
pemimpin adat, masyarakat dan
pemimpin agama untuk pertemuan mengenai
memperbaiki kebijakan isu-isu MCHN yang
Sama dengan
pemerintah daerah dilakukan oleh - - 0 13 39
2.1.1 (a)
mengenai Kesehatan masyarakat, dipilah
dan Nutrisi Kesehatan berdasarkan apakah
Ibu (MCHN)/Maternal pertemuan tersebut
Child and Health dilakukan dengan
Nutrition) atau tanpa
dukungan Wahana
Visi Indonesia

3.2 rekomendasi Rekome


kebijakan berbasis ndasi
bukti atau
peningkatan layanan
yang muncul dari
rencana aksi Sama dengan
- - 0 6 13
masyarakat yang 2.1.1 (a)
dipresentasikan
kepada pemerintah
daerah / pengambil
keputusan mengenai
perlindungan anak
- 541 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 4: 4.1 desa yang Dokume


Pengembangan rencana memiliki rencana n
kesiapsiagaan bencana kesiapsiagaan Sama dengan
- - 1 6 13
untuk kesehatan dan bencana tentang 2.1.1 (a)
gizi masalah kesehatan
dan gizi.

PROGRAM 4: Household practice proper healthy behavior

Kegiatan 1: 1.1 relawan


Kaji lapangan, kesehatan
pelatihan, dan masyarakat /
pengawasan terhadap relawan kesehatan
Pengelolaan Terintegrasi masyarakat /
Penyakit Anak Berbasis pengunjung rumah /
Masyarakat (C-IMCI) pendidik sebaya yang
berbasis Komunitas telah menyelesaikan Sama dengan
Orang - - - 200 250
untuk Relawan kursus pelatihan 2.1.1 (a)
Multi funding
Kesehatan Masyarakat pengelolaan kasus
dari dalam
(CHVs) memiliki masyarakat
dan luar 7 propinsi Wahana Visi
kapasitas untuk (community case
negeri (II= 18 Kabupaten Indonesia
pencegahan dan management / CCM)
masih
pengelolaan penyakit berdasarkan jenis
diusulkan)
untuk melatih orang tua kelamin
dan perawat

Kegiatan 2: 2.1 Anak-anak


Kaji lapangan, dirujuk untuk
pelatihan, perubahan perawatan khusus Sama dengan
Anak - - 50 60 75
perilaku komunikasi (untuk Diare, dugaan 2.1.1 (a)
tentang pencegahan pneumonia dan
penyakit dan perilaku demam)
- 542 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

sehat untuk orang tua & 2.2 * Opsional,


pengasuh. berdasarkan konteks
(area endemik
daerah dengan
prevalensi tinggi)
a. anak 0-23 bulan
yang tidur
menggunakan
kelambu yang sudah
diinsektisida/berobat Sama dengan
Anak - - 50 70 80
b. anak 0 - 5 yo yang 2.1.1 (a)
terdaftar di DOTS?
TB
c. wanita yang saat
ini hamil yang
ditawari dan
menerima konseling
dan tes untuk HIV
dan menerima hasil
tes mereka

Kegiatan 3: 3.1 anak-anak U5


Sama dengan
Kesadaran akan yang dipantau % - - 30 50 60
2.1.1 (a)
pentingnya pemantauan pertumbuhannya
perkembangan dan
pertumbuhan anak 3.2 anak berusia 3 -
untuk orang tua & 5 tahun (termasuk
pengasuh yang paling rentan)
Sama dengan
yang saat ini Anak - - 50 60 80
2.1.1 (a)
menghadiri pusat
Perkembangan
Perawatan Anak Usia
Dini (ECCD Early
- 543 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Childhood Care
Development)

PROGRAM 5: Children from conception to 2 years old of age (the first 1000 days) exposed to quality program in MIYCN

Kegiatan 1: 1.1 Memberikan


(III- Belum
Prenagen Pregnancy edukasi kehamilan 27 kota di Kalbe
orang - 2991 - - - - tersedia
Education Center Indonesia Nutritionals
sumber)
Obstetry

PROGRAM 6: PENINGKATAN STATUS GIZI DAN KESEHATAN MASYARAKAT

Kegiatan 1 : Penyuluhan 1.1 jumlah keluarga 7 Provinsi : DKI, Muslimat NU


a. Gizi Balita yang tersuluh Banten Jawa
b. Malnutrisi pada balita Barat, Jawa
c. Pencegahan anemia Timur, NTT,
pada ibu hamil Sumatera Utara,
d. Penyuluhan ASI III- Belum Papua
5000 5000
Eksklusif keluarga - - - 1.000 tersedia
00 00
e. Pencegahan anemia sumber
pada remaja perempuan
f. Kesehatan pada
Manula
- 544 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 2 : 2.1. jumlah anak


Program Pemberian penerima PMT
1000 1000
Makanan Tambahan jiwa - - - 1.000
0 0
(PMT) bagi balita kurang
gizi

Kegiatan 3 : 3.1 jumlah ibu hamil


Pemberian TTD bagi ibu dan remaja 1000 1000
jiwa - - - 1.000
hamil dan remaja perempuan dan 0 0
perempuan penerima TTD

Kegiatan 4: 4.1 jumlah keluarga


Pendampingan terhadap yang didampingi 1000 1000
keluarga - - - 1.000
keluarga miskin dengan 0 0
gizi buruk

INDIKATOR SDGs: 2.2.2.(b) Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif.

PROGRAM 1: PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

Kegiatan 1: 1.1 Memberi


Pelatihan Konselor ASI pedoman kepada
penyelenggara
pelatihan konseling
menyusui dan Muhammadiy MPKU PPM
pelatihan fasilitator Kegiatan - 2 2 2 2 400 ah (I= Seluruh Indonesia dan PP
konseling menyusui Tersedia) Aisyiyah
agar mampu
menyelenggarakan
pelatihan sesuai
standar
- 545 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

PROGRAM 2: Mendukung pemberian ASI Eksklusif kepada setiap bayi yang baru lahir, selama minimal 6 bulan

Kegiatan 1: 1.1 Menjadikan Cuti


Memastikan setiap bayi Melahirkan 6 Bulan
yang dilahirkan oleh sebagai hak dari Karyawa
- -
karyawan perempuan setiap karyawan n
Danone Indonesia perempuan Danone
Seluruh pabrik,
mendapatkan ASI Indonesia Danone
1250 1250 1250 kantor, depo Danone
eksklusif selama 6 - Indonesia (I=
0 1 2 Danone Indonesia Indonesia
bulan pertama 1.2 Memberikan Tersedia)
di 9 Provinsi
kehidupannya kesempatan cuti 10
hari bagi setiap Karyawa
- -
karyawan laki-laki n
yang istrinya baru
melahirkan anaknya

PROGRAM 3: PELAYANAN KESEHATAN DASAR MUSLIMAT NU

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah BKIA


Layanan BKIA yang dapat
memberikan
III- Belum
pelayanan Nasional = 34
unit - - - 25 25 50.000 tersedia Muslimat NU
melahirkan yang Provinsi
sumber
aman dengan IMD
(Inisiasi Menyusui
Dini)

PROGRAM 4:PENINGKATAN STATUS GIZI DAN KESEHATAN MASYARAKAT


- 546 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1 : 1.1 jumlah keluarga


Penyuluhan yang tersuluh
a. Gizi Balita
b. Malnutrisi pada balita
c. Pencegahan anemia 7 Provinsi : DKI,
pada ibu hamil Banten Jawa
d. Penyuluhan ASI III- Belum
5000 5000 Barat, Jawa
Eksklusif keluarga - - - 1.000 tersedia Muslimat NU
00 00 Timur, NTT,
e. Pencegahan anemia sumber
Sumatera Utara,
pada remaja perempuan Papua
f. Kesehatan pada
Manula

PROGRAM 5: Ruang Laktasi

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah ruang To 23 unit yang


To Be
Penyediaan ruang laktasi di Head Office Ruang Be tersebar di
2014 20 23 Upda - - Indofood
laktasi di unit kerja Indofood dan unit laktasi Upda Indonesia
ted
Indofood usaha ted (Nasional)

TUJUAN 3 KEHIDUPAN SEHAT DAN SEJAHTERA

INDIKATOR 3.1.1* Angka Kematian Ibu (AKI).


SDGs:

PROGRAM 1: Kesehatan Ibu dan Anak


- 547 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 . Jumlah


5 kabupaten (
Health Campaign kunjungan ANC ke
Mitra - DeliSerdang,
Posyandu/Faskes Seknas &
prosenta PELKESI- Katingan, Sumba
- 80 85 90 95 300 Pelkesi
se Gereja (I= Barat, Purworejo,
Wilayah
Tersedia) Tanah Toraja), Kab
Mimika

1.2. Prosentase
alokasi biaya 5 kabupaten (
Mitra -
kesehatan tingkat DeliSerdang, Seknas &
prosenta PELKESI-
desa - 5 10 10 10 Katingan, Sumba Pelkesi
se Gereja (I=
Barat, Purworejo, Wilayah
Tersedia)
Tanah Toraja)

Kegiatan 2: 2.1. Ada buku


Mitra -
Gender Responsive pedoman yang dapat Seknas &
PELKESI-
hospitals menjadi buku - - - - 1 500 4 rumah sakit Pelkesi
Gereja (I=
referensi/acuan bagi Wilayah I-V
Tersedia)
Faskes

2.2. Prosentase Mitra -


Seknas &
tenaga kesehatan PELKESI-
% - - - 100 - 4 rumah sakit Pelkesi
yang dilatih Gereja (I=
Wilayah I-V
Tersedia)

PROGRAM 2: Child Survival Advocacy


- 548 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 champions


Non health identified and
government/non- mobilized
government institutions - cross program
Gates
are mobilized to support group established
Foundation Yayasan
MoH in securing and actively engaged
- - - - - - - (III- Belum Nasional Sayangi
necessary resources for and influencing Child
tersedia Tunas Cilik
improved child health Health discussion
sumber)
program at national - # of policies on
level by 2020 child health that
influenced by
Coalition

Kegiatan 2: 2.1 champions


Non health identified and
government/non- mobilized
government institutions - cross program
Gates
are mobilized to support group established
Foundation Yayasan
MoH in securing and actively engaged
- - - - - - - (III- Belum Nasional Sayangi
necessary resources for and influencing Child
tersedia Tunas Cilik
improved child health Health discussion
sumber)
program at national - # of policies on
level by 2020 child health that
influenced by
Coalition

PROGRAM 3: Peningkatan Sumber Daya Manusia Kesehatan


- 549 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1. prosentase


Pengembangan modul terbentuknya
materi ajar pendidikan panduan bagi para
D3 kebidanan tentang pengajar program D3
Yayasan
kesehatan reproduksi kebidanan dalam
(III-Belum Pendidikan
berbasis gender dan hak menyampaikan prosenta 10 Nasional (11
- - 100 100 100 tersedia Kesehatan
asasi manusia (HAM) materi ajar terkait se modul propinsi)
sumber) Perempuan
dengan kesehatan
(YPKP)
reproduksi berbasis
gender dan HAM
yang telah
diperbaharui

1.2. diseminasi
panduan materi ajar Yayasan
kesehatan (III-Belum Pendidikan
11
reproduksi berbasis provinsi - - 11 34 20 tersedia Nasional Kesehatan
propinsi
gender dan HAM ke sumber) Perempuan
akademi bidan di (YPKP)
Indonesia

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah Dosen


pelatihan bagi dosen Akademi Kebidanan
Akademi Kebidanan yang telah dilatih
Yayasan
tentang kesehatan cara menyampaikan 206
(III-Belum Pendidikan
reproduksi berbasis materi ajar tentang dosen
Jiwa - - 50 50 450 tersedia Nasional Kesehatan
gender dan HAM kesehatan dari 45
sumber) Perempuan
reproduksi berbasis akbid
(YPKP)
gender dan HAM
kepada
mahasiswanya
- 550 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 3: 3.1. angka penerima 227


Yayasan
Pemberian beasiswa bantuan untuk peremp
(III-Belum Pendidikan
jenjang pendidikan D3 mendapatkan akses uan dari
Jiwa - - 30 2000-2500 tersedia Nasional Kesehatan
Kebidanan pendidikan jenjang keluarga
sumber) Perempuan
D3 Kebidanan tidak
(YPKP)
mampu

Kegiatan 4: 4.1 Jumlah bidan


Pelatihan pendidik muda yang telah
sebaya kesehatan dilatih cara Yayasan
reproduksi remaja oleh menyampaikan 250 (III-Belum Pendidikan
bidan muda materi tentang Jiwa bidan - - 46 46 100-150 tersedia Nasional Kesehatan
kesehatan muda sumber) Perempuan
reproduksi berbasis (YPKP)
gender dan HAM
kepada remaja

Kegiatan 5: 5.1 Jumlah bidan


Pelatihan keterlibatan yang telah dilatih
laki-laki dalam cara menyampaikan
Yayasan
peningkatan kualitas materi tentang
(III-Belum Pendidikan
kesehatan reproduksi meningkatkan 250
Jiwa - - 46 46 100-150 tersedia Nasional Kesehatan
perempuan oleh bidan keterlibatan laki-laki bidan
sumber) Perempuan
dalam meningkatkan
(YPKP)
kualitas kesehatan
reproduksi
perempuan

Kegiatan 6: 6.1 Jumlah bidan (III-Belum


Pelatihan yang memiliki Yayasan
Jiwa - - - 68 68 Rp200 tersedia Nasional
kepemimpinan bidan pengetahuan dan Pendidikan
sumber)
Kesehatan
- 551 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

keterampilan Perempuan
kepemimpinan (YPKP)

PROGRAM 4: Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan

Kegiatan 1: 1.1 Terbentukn LSP (III-Belum Ikatan Bidan


peningkatan mutu IBI Pusat dan Provinsi - - - 1 - 500 tersedia Nasional Indonesia
pelayanan kesehatan Cabang sumber) (IBI)
Ibu melalui Penjaminan
kompetensi kerja Bidan
dengan pembentukan 1.2 Tersedianya
Lembaga Sertifikasi asesor kompetensi
(III-Belum Ikatan Bidan
Profesi (LSP) Ikatan bidan di seluruh
Orang - - - 170 170 1.360 tersedia Nasional Indonesia
Bidan Indonesia provinsi (pelatihan
sumber) (IBI)
untuk Calon Master
Asessor LSP IBI)

PROGRAM 5: Preventable newborn deaths is reduced through equitable access to quality services from pre-pregnancy, pregnancy, intrapartum up to post partum period, with
specific focus on life saving intervention for maternal and neonatal emergencies

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Bidan


Penguatan kompetensi Praktik Mandiri
Bidan dalam (III-Belum Ikatan Bidan
memberikan konseling orang - - - 1000 1000 2.500 tersedia Nasional Indonesia
ASI (Pelatihan Konselor sumber) (IBI)
ASI bagi Bidan Praktik
Mandiri)

PROGRAM 6: Bakti Sosial Kesehatan


- 552 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Pemeriksaan Swadaya


Pelaksanaan Bakti Kehamilan Iuran
Ikatan Bidan
Sosial Kesehatan 1000 1000 Aanggota IBI
orang - - - 500 Nasional Indonesia
Perempuan dan Anak 0 0 (III-Belum
(IBI)
tersedia
sumber)

Kegiatan 2: 2.1 Penyuluhan Swadaya


Pelaksanaan Bakti Kesehatan Iuran
Lokasi Ikatan Bidan
Sosial Kesehatan Aanggota IBI
(Kab/Ko - - - 100 100 200 Nasional Indonesia
Perempuan dan Anak (III-Belum
ta) (IBI)
tersedia
sumber)

PROGRAM 7 : Pendampingan Kedaruratan Kelahiran dan


Bayi Baru Lahir

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah kegiatan


Layanan Kedaruratan pelatihan Nakes III- Belum
1252 1252 Nasional = 34
Kelahiran dan Bayi Baru untuk Kedaruratan kegiatan - - - 25.050 tersedia Muslimat NU
5 5 Provinsi
Lahir Kelahiran dan Bayi sumber
Baru Lahir

PROGRAM 8: Advokasi alokasi anggaran kesehatan

Kegiatan 1: 1.1 Mendorong Peratura


PKBI
terbitnya peraturan n 5% Nasional dan
Fund Raising berkerjasama
nasional dan daerah Nasional dari Daerah
- - - - - (II - Masih dengan PKBI
untuk alokasi dan APB (Aceh, Jogja, Riau,
diusulkan) Daerah ( 25
anggaran kesehatan Daerah D NTB)
Provinsi)
bagi ibu hamil
- 553 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

1.2 Melakukan Jumlah 2 PKBI


Nasional dan
penelitian terkait Penelitia Fund Raising berkerjasama
Daerah
kebutuhan layanan n - - - - - (II - Masih dengan PKBI
(Aceh, Jogja, Riau,
kesehatan diusulkan) Daerah ( 25
NTB)
Provinsi)

INDIKATOR SDGs: 3.1.2.(a) Persentase perempuan pernah kawin umur 15-49 tahun yang proses melahirkan terakhirnya di fasilitas kesehatan.

PROGRAM 1: Klinik Pratama RBG

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah ibu


Layanan Bersalin hamil yang Donasi
8 Desa Berdaya
melahirkan di Orang 0 (2016) 0 0 0 - 9,6* Program (I= Rumah Zakat
Rumah Zakat
fasilitas kesehatan Tersedia)
Rumah Zakat

INDIKATOR SDGs: 3.2.1* Angka Kematian Balita (AKBa) per 1000 kelahiran hidup.

PROGRAM 1: Siaga Posyandu

Kegiatan 1: 1.1. Jumlah Orang


Penyuluhan dan tua balita yang 15.661 1566 1644 1722
Orang -
Pendampingan mengikuti (2016) 1 4 7
penyuluhan
Donasi
1.2. Jumlah Balita 147 Desa Berdaya
15.661 1566 1644 1722 6.484,765 Program (I= Rumah Zakat
yang datang ke Orang - Rumah Zakat
(2016) 1 4 7 Tersedia)
Posyandu

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah kader


1.013
Pelatihan Kader yang mengikuti Orang 1013 1064 1114 -
(2016)
pelatihan
- 554 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

2.2 Jumlah kader


yang mengalami 1.013
Orang 1013 1064 1114 -
peningkatan (2016)
pengetahuan

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah balita


15.661 1566 1644 1722
Pemberian Makanan yang mendapatkan Orang -
(2016) 1 4 7
Tambahan makanan tambahan

PROGRAM 2: Ibu dan Balita Sehat

Kegiatan 1: 1.1 ibu mengalami


pembekalan peningkatan
pengetahuan mengenai pengetahuan Yayasan
Perilaku Hidup Bersih mengenai perilaku Kota Jakarta Unilever
dan Sehat kepada Ibu hidup bersih dan Timur, Kota Indonesia,
sehat Surabaya, Kota PDGI, Tim
Yogyakarta, Kota Penggerak
1.2 ibu mengalami Internal Medan, Kota Pemberdayaa
Jumlah 1500 1500 1500
peningkatan sikap - - - Perusahaan Tangerang, Kota n dan
Ibu 00 00 00
untuk melakukan (I= Tersedia) Gorontalo, Kota Kesejahteraan
perilaku hidup Bengkulu, Kota Keluarga (TP
bersih dan sehat Pekanbaru, Kota PKK) Pusat
Ternate, Kota dan Daerah,
1.3 ibu mengalami Manado kader PKK
peningkatan perilaku dan posyandu
hidup bersih dan
sehat
- 555 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 2: 2.1 ibu mengalami


pembekalan peningkatan
pengetahuan mengenai pengetahuan
Cuci Tangan Pakai mengenai pentingnya
Sabun dengan benar cuci tangan pakai
pada saat penting pada sabun sebelum
Ibu dengan anak Balita menyentuh anak

2.2 ibu mengalami


Internal
peningkatan sikap Jumlah 1500 1500 1500
- - - Perusahaan
untuk melakukan Ibu 00 00 00
(I= Tersedia)
cuci tangan pakai
sabun sebelum
menyentuh anak

2.3 ibu mengalami


peningkatan perilaku
cuci tangan pakai
sabun sebelum
menyentuh anak

INDIKATOR SDGs: 3.2.2* Angka Kematian Neonatal (AKN) per 1000 kelahiran hidup.

PROGRAM 1: Klinik Pratama RBG

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah bayi


Donasi
Layanan Bersalin meninggal dalam 8 Desa Berdaya
Orang 0 (2016) 0 0 0 9,6 Program (I= Rumah Zakat
periode 28 hari Rumah Zakat
Tersedia)
pertama kehidupan

INDIKATOR SDGs: 3.2.2.(a) Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup.
- 556 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

PROGRAM 1: PENGEMBANGAN KESEHATAN MASYARAKAT

Kegiatan 1: 1.1 Policy Paper


Advokasi Gerakan tentang Kebijakan Muhammadiy
Kesehatan Ibu dan Anak Peniingkatan Kegiatan - - - - - 25 ah (I= Nusantara MPKU PPM
Kesehatan Ibu dan Tersedia)
Anak

PROGRAM 2: Preventable newborn deaths is reduced through equitable access to quality services from pre-pregnancy, pregnancy, intrapartum up to post partum period, with
specific focus on life saving intervention for maternal and neonatal emergencies

Kegiatan 1: 1.1 40 of districts


Strengtened emergency with improved
maternal newborn emergency maternal
(III- Belum
referral system newborn referral
- 30 5 - - - - tersedia
system as measured Banten, Jawa
sumber)
by referral system Tengah,Jawa Yayasan
strengthening Barat, Sumatera Sayangi
performance tool Utara, Sulawesi Tunas Cilik
Selatan
1.2 2000 community
(III- Belum
reached with MNRH
- 1500 500 - - - - tersedia
intervention delivered
sumber)
by Save the Children

INDIKATOR SDGs: 3.2.2.(b) Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80% imunisasi dasar lengkap pada bayi.

PROGRAM 1: Klinik Pratama RBG


- 557 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah anak


Layanan Imunisasi yang menerima Donasi
3506 Desa Berdaya
imunisasi di fasilitas Orang 3506 3681 3857 - 9,637 Program (I= Rumah Zakat
(2016) Rumah Zakat
kesehatan Rumah Tersedia)
Zakat

PROGRAM 2: Bakti Sosial Kesehatan

Kegiatan 2: 1.1 Imunisasi Bayi Swadaya


Pelaksanaan Bakti dan Balita Iuran
Ikatan Bidan
Sosial Kesehatan Aanggota IBI
orang - - - 5000 5000 300 Nasional Indonesia
Perempuan dan Anak (III-Belum
(IBI)
tersedia
sumber)

PROGRAM 3: Pelayanan Kesehatan Dasar Muslimat NU

Kegiatan1 : Sosialisasi 1.1 Jumlah orang 5 provinsi : Jawa


dan pelaksanaan tua yang memiliki III- Belum Timur, Jawa
5000 5000
imunisasi dasar lengkap anak umur 0-23 jiwa - - - 100.000 tersedia Tengah, Jawa Muslimat NU
00 00
bulan sumber Barat, Sulawesi
Utara, Banten

Kegiatan 2 : 1.2 Jumlah anak


Pelaksanaan imunisasi umur 0-11 bulan III- Belum
2500 2500
dasar lengkap di Rumah yang telah jiwa - - - 25.000 tersedia 5 provinsi : Jawa Muslimat NU
0 0
Sakit, Klinik dan BKIA diimunisasi dasar sumber Timur, Jawa
Muslimat NU lengkap Tengah, Jawa
Barat, Sulawesi
1.3 Jumlah anak III- Belum Utara, Banten
2500 2500
umur 12-23 bulan jiwa - - - 25.000 tersedia
0 0
yang telah sumber
- 558 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

diimunisasi dasar
lengkap

INDIKATOR SDGs: 3.3.1.(a) Prevalensi HIV pada populasi dewasa.

PROGRAM 1: Penanggulangan TB, HIV, Malaria , Diare

Kegiatan 1: 1.1 . Jumlah Mitra -


persenta
Penanggulangan TB - penjaringan suspek - - 60 70 - PELKESI (I=
se
HIV Tersedia) Sulawesi Utara, Seknas &
Kab.Mimika ( 5 Pelkesi
1.2. Jumlah pasien Mitra - distrik) Wilayah V
persenta
yang diobati - - 80 90 - PELKESI (I=
se
Tersedia)
1.000
Kegiatan 2: 2.1. Jumlah Mitra -
persenta
Penanggulangan HIV penjaringan suspek PELKESI (I=
se
dan pengobatan ARV Tersedia)
5 Distrik di Kab Seknas
Mimika Pelkesi
Kegiatan 3: Penyuluhan 3.1 Banyaknya Mitra -
kampun
Kesehatan di penyuluhan ke 28 20 20 PELKESI (I=
g
Masyarakat masyarakat Tersedia)

3.3.2.(a) Insiden Tuberkulosis (ITB) per


INDIKATOR SDGs:
100.000 penduduk.

PROGRAM 1: Penanggulangan TB, HIV, Malaria , Diare

1.1 . Jumlah persenta


- - 60 70 - -
penjaringan suspek se
- 559 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.2. Jumlah pasien Mitra - Sulawesi Utara, Seknas &


persenta
Penanggulangan TB - yang diobati - - 80 90 - - PELKESI (I= Kab.Mimika ( 5 Pelkesi
se
HIV Tersedia) distrik) Wilayah V

PROGRAM 2: COMMUNITY TB CARE - NFM

Jumlah Terduga TB Aisyiyah


Global Fund
yang dirujuk oleh Wilayah,
Perlu diisi nama 1375 9995 3069 (III- Belum 23 provinsi
kader komunitas dan orang - - - daerah,
kegiatannya 02 9 54 tersedia (159 kota/kab)
melakukan tes cabang dan
sumber)
ranting

Jumlah Pasien TB Aisyiyah


Global Fund
(semua tipe) yang Wilayah,
Perlu diisi nama 2291 1870 5115 (III- Belum 23 provinsi
dirujuk oleh kader orang - - - daerah,
kegiatannya 7 7 9 tersedia (159 kota/kab)
komunitas cabang dan
sumber)
ranting

Persentase
keberhasilan
pengobatan dari Aisyiyah
Global Fund
kasus TB - Wilayah,
Perlu diisi nama persenta (III- Belum 23 provinsi
bacteriologically - 90 86 90 - - daerah,
kegiatannya se tersedia (159 kota/kab)
confirmed plus cabang dan
sumber)
clinically diagnosed - ranting
hasil rujukan dari
komunitas

Jumlah dan Global Fund


Perlu diisi nama Persentase Pasien TB 1337 2809 (III- Belum 23 provinsi Aisyiyah
orang - 2443 - -
kegiatannya yang mengetahui 1 7 tersedia (159 kota/kab) Wilayah,
hasil Tes HIV sumber) daerah,
- 560 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

cabang dan
ranting

Jumlah Pasien TB- Aisyiyah


Global Fund
MDR yang mendapat Wilayah,
Perlu diisi nama (III- Belum 23 provinsi
dukungan dari CSO orang - 495 339 650 - - daerah,
kegiatannya tersedia (159 kota/kab)
cabang dan
sumber)
ranting

Number of
Aisyiyah
bacteriologically
Global Fund Wilayah,
Perlu diisi nama confirmed TB 4802 14 provinsi
orang - - - - 75.749 - (II= masih daerah,
kegiatannya patients whose 3 (130 kota/kab)
diusulkan) cabang dan
household contacts
ranting
screened for TB

Number of notified
Aisyiyah
TB cases (all forms)
Global Fund Wilayah,
Perlu diisi nama contributed by non- 4001 14 provinsi
orang - - - - 63.123,84 - (II= masih daerah,
kegiatannya national TB program 9,17 (130 kota/kab)
diusulkan) cabang dan
providers –
ranting
community referrals

PROGRAM 3 : Laskar
Peduli TB-Muslimat NU

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah kegiatan III- Belum Nasional = 34 Muslimat NU


5000 5000
Layanan Peduli TB Pelatihan Laskar kegiatan - - - 29.5000 tersedia Provinsi
0 0
Muslimat NU Peduli TB sumber

INDIKATOR SDGs: 3.3.3* Kejadian Malaria per 1000 orang.


- 561 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

PROGRAM 1: Ibu dan Balita Sehat

Kegiatan 1: 1.1 ibu mengalami


pembekalan peningkatan
pengetahuan mengenai pengetahuan
Yayasan
cara memberantas mengenai cara
Kota Jakarta Unilever
sarang nyamuk kepada memberantas sarang
Timur, Kota Indonesia,
ibu nyamuk di rumah
Surabaya, Kota PDGI, Tim
Yogyakarta, Kota Penggerak
1.2 ibu mengalami
Internal Medan, Kota Pemberdayaa
peningkatan sikap Jumlah 1500 1500 1500
- - - Perusahaan Tangerang, Kota n dan
untuk memberantas Ibu 00 00 00
(I= Tersedia) Gorontalo, Kota Kesejahteraan
sarang nyamuk di
Bengkulu, Kota Keluarga (TP
rumah
Pekanbaru, Kota PKK) Pusat
Ternate, Kota dan Daerah,
1.3 ibu mengalami
Manado kader PKK
peningkatan perilaku
dan posyandu
pemberantasan
sarang nyamuk di
rumah

PROGRAM 2: Sekolah Sehat

Kegiatan 1: 1.1 anak mengalami Jumlah


Sumatra Utara, Yayasan
pembekalan peningkatan anak
Internal DKI Jakarta, Unilever
pengetahuan mengenai pengetahuan 1586 1500 1500
- - - Perusahaan Banten, Jawa Indonesia,
cara memberantas mengenai cara 898 000 000
(I= Tersedia) Barat, DIY, Jawa Dinas
sarang nyamuk kepada memberantas sarang
tengah, NTT, Pendidikan
anak di sekolah dasar nyamuk
Kalimantan Timur, dan
- 562 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

1.2 anak mengalami NTB, Bali, Jawa Kebudayaan,


peningkatan sikap Timur, Sulawesti Dinas
untuk memberantas Selatan, Sulawesi Kesehatan,
sarang nyamuk Utara, Sulawesi Lembaga
Tenggara, Sulawesi Swadaya
1.3 anak mengalami Tengah, Masyarakat
peningkatan perilaku yaitu Persada,
pemberantasan Spektra,
sarang nyamuk Yayasan
Emmanuel,
Yayasan
Peduli Negeri,
Bina
Masyarakat
Peduli, ICSD,
Heartindo

PROGRAM 3: Long-Lasting Insecticide-treated Net (LLIN) for Malaria Prevention

Kegiatan 1.1: 2.2 anak 0-23 bulan Anak


Kaji lapangan, yang tidur dengan
pelatihan, perubahan kelambu berobat
perilaku komunikasi Multifunding
1 propinsi Wahana Visi
tentang pencegahan - - 60 70 80 2.000 GFATM (I=
4 Kabupaten Indonesia
penyakit dan perilaku Tersedia)
pencarian kesehatan
untuk orang tua &
pengasuh.

PROGRAM 4: Penanggulangan TB, HIV, Malaria , Diare


- 563 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1. Penyemprotan Mitra -


5 Distrik di Kab Seknas
Penanggulangan Malaria dan Kelambunisasi % - - 80 85 - - PELKESI (I=
Mimika Pelkesi
ke rumahtangga Tersedia)

1.2. Pemeriksaan Mitra -


5 Distrik di Kab Seknas
Mikroskopis & % - - 80 85 - - PELKESI (I=
Mimika Pelkesi
pengobatan Tersedia)

INDIKATOR SDGs: 3.4.1 Kematian akibat penyakit jantung, kanker, diabetes, atau penyakit pernapasan kronis. (INDIKATOR YANG DIKEMBANGKAN)

PROGRAM 1: Supporting Pencerah Nusantara-CISDI

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah lokasi Aceh Selatan,


Pemeriksaan gula darah yang difasilitasi Muara Enim,
di lokasi penempatan pemeriksaan gula Cirebon,
Pencerah Nusantara darah titik/lok Nutrifood (I= Grogogan, Gunung
2017 NA 9 TBD TBD - Nutrifood
asi Tersedia) Mas, Mamuju
Utara, Konawe,
Sumbawa Barat,
Sorong

PROGRAM 2: Nutrifood Research Grant

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah proposal


Pemberian dana penelitian yang
penelitian terkait dibuat dan Penelitia Nutrifood (I=
2015 1034 763 TBD TBD 900 Nasional Nutrifood
penyakit yang didaftarkan n Tersedia)
berhubungan dengan
sindroma metabolik

PROGRAM 3: L-Men 3X3 2016


- 564 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah peserta


Event yang memberikan yang terlibat
apresiasi kepada pria-
pria di Indonesia bahwa
hidup sehat dapat
dicapai dengan nutrisi Malang,
yang baik dan aktifitas Yogyakarta,
olahraga yang digemari Semarang, Medan,
dan menyenangkan Nutrifood (I=
Orang 2016 1500 NA TBD TBD - Banjarmasin, Nutrifood
untuk dilakukan, salah Tersedia)
Makassar,
satunya adalah olahraga Pekanbaru,
basket. Selain itu, Bandung, Jakarta
untuk menginspirasi
para pria muda di
Indonesia untuk rajin
berolahraga dan hidup
sehat.

PROGRAM 4: L-Men Awards 2017

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Penghargaan kepada inspirator hidup
inspirator hidup sehat sehat
di Indonesia yang telah
mampu menjadi
inspirator dan memiliki Nutrifood (I=
Orang 2017 NA 36 TBD TBD - Nasional Nutrifood
dampak yang luas bagi Tersedia)
penyebaran inspirasi
hidup sehat di
Indonesia, baik dari
- 565 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

kalangan public figur


dan masyarakat biasa

PROGRAM 5: Hilo Goes to School

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah sekolah


Kegiatan edukatif untuk yang terlibat
mempromosikan
aktivitas fisik dan Nutrifood (I=
nutrisi sehat kepada Sekolah 2013 6103 8545 TBD TBD - Nasional Nutrifood
Tersedia)
anak sekolah melalui
lomba gambar dan
mewarnai

PROGRAM 7: World Diabetes Day


- 566 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah orang


Serangkaian kegiatan yang menjadi peserta
untuk meningkatkan program
awareness masyarakat
dalam pencegahan 1395 1894 Nutrifood (I=
Orang 2015 TBD TBD - Nasional Nutrifood
diabetes melalui senam 0 0 Tersedia)
sehat dan pemeriksaan
gula darah dalam
rangka hari diabetes
sedunia

PROGRAM 6: Edukasi Pangan Aman, Hidup Sehat

Kegiatan 1: 1.1.
Peluncuran Kampanye Menyelenggarakan perkiraa
Danone,
Pangan Aman, Hidup berbagai kegiatan n
4,5 8,9 1,5 1 Danone (I= BPOM, Ahli
Sehat kepada Media bersama media jumlah 0 - Indonesia (digital)
juta juta juta juta Tersedia) Gizi, KOL
dengan ibu yang
(Ibu), Media
menghadirkan pihak terpapar
eksternal

Kegiatan 2: 2.1. Kerjasama


jumlah Danone (I= Danone,
Edukasi Label Pangan edukasi dengan 0 0 1 0 0 - Indonesia (digital)
media Tersedia) Media
media

2.2. Membuat
infografis Pangan
artikel Danone (I= Danone,
Aman, Hidup Sehat 0 0 3 5 3 - Indonesia (digital)
media Tersedia) Media
untuk disebarkan
sebagai edukasi

PROGRAM 7: Ketahanan Keluarga


- 567 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Pelatihan Dharma


Gerakan masyarakat Petugas Posbindu 60 Kementerian Wanita
Orang 60 60 60 60 344 Nasional
hidup sehat (2016) Kesehatan Persatuan
Pusat

1.2 Pemeriksaan IVA BPJS Dharma


test 1000 Kesehatan Wanita
Orang 1000 2000 - - PM Nasional
(2016) dan DWP Persatuan
Pusat Pusat

1.3 Pemeriksaan IVA BPJS


test pada tingkat 40000 4000 kesehatan DWP IPP dan
Orang - - - PM Nasional
kementerian (2017) 0 dan Lembaga
Kementerian

1.4 Pemeriksaan Dharma


Yayasan
Mamografi 300 Wanita
Orang 300 - - - PM Kanker Nasional
(2016) Persatuan
Indonesia
Pusat

1.5 Sosialisasi Dharma


DWP Pusat
kalahkan kanker Wanita
Kegiatan 2 (2016) 2 1 2 2 560 dan PT Roche Nasional
Persatuan
Indonesia
Pusat

1.6 Media Kesehatan Dharma


(buku dan flyer, dokume 6000 Kementerian Wanita
6000 6000 6000 6000 260 Nasional
banner, dll) n (2016) Kesehatan Persatuan
Pusat
- 568 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

1.7 Sosialisasi Dharma


Germas melalui Wanita
kegiatan 3 4 5 5 5 PM DWP Pusat Nasional
media elektronik Persatuan
Pusat

1.8 Pameran Dharma


Kesehatan Wanita
Kementerian
kegiatan 1 1 1 1 1 200 Nasional Persatuan
Kesehatan
Pusat dan
DWP IPP

1.9 Sosialisasi dan Dharma


Imunisasi Difteri Wanita
1000 Kementerian
orang - 1000 3000 - PM Nasional Persatuan
(2017) Kesehatan
Pusat dan
DWP IPP

1.10 Seminar Lansia BKKBN,


Tangguh Kementerian Dharma
Kesehatan Wanita
kegiatan 1 1 - 2 2 PM Nasional
dan Alumni Persatuan
FK UNPAD Pusat
'68

PROGRAM 8 : GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT

Kegiatan 1 : 1.1 Jumlah kegiatan


Workshop Gerakan workshop GERMAS II - Masih
Masyarakat Hidup kegiatan - - - 10 10 3.000 diusulkan TBD Muslimat NU
Sehat (GERMAS) (Promkes)
- 569 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 2 : 1.2 Jumlah kegiatan II - Masih


Mobilisasi massa mobilisasi massa kegiatan 2 - - 10 10 4.000 diusulkan TBD Muslimat NU
GERMAS GERMAS (Promkes)

PROGRAM 9: Kehidupan Sehat dan Sejahtera

Kegiatan 1: 1.1 Menurunnya


Deteksi Dini wujudkan Jumlah anggota yang Dinas (III- Data Anggota
wanita Indonesia bebas terindikasi Kanker Belum Dharma Pertiwi Dharma
% - 35 50 - - -
Kanker Servik dan Servik dan Kanker tersedia seluruh Indonesia Pertiwi tahun
Payudara Payudara sumber) 2017

PROGRAM 10:

Kegiatan 1: 1.1 Memberi Edukasi


(III- Belum
Edukasi Kesehatan kesehatan &
orang - - 4159 - - - tersedia 45 titik Nasional Saka Farma
pelayanan kesehatan
sumber)
gratis

Kegiatan 2: 2.1 Edukasi


Edukasi Kesehatan Kesehatan dengan
materi:
(III- Belum
- Gizi seimbang 1900 Seluruh Indonesia
orang - - - - - tersedia Kalbe Farma
- Melahirkan dengan 0 (Nasional)
sumber)
aman
- Pola Hidup Bersih
dan Sehat

PROGRAM 11:
- 570 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Menggugah foto


Program atau video berisi
#GenerAKSISEHATIndo komitmen sehat atau
Sabang, Kep
nesia kegiatan gaya hidup
Natuna, Nunukan,
sehat di media sosial (III- Belum
1504 Entikong, Jakarta, Astra
dimana jumlah anak - - - - - tersedia
8 Rote Ndao, Kep. International
dipostingan tersebut sumber)
Talaud, Atambua,
dikonversikan
Merauke
menjadi kacamata
bagi siswa-siswi di
Indonesia

Kegiatan 2: 2.1 Kampung Berseri


Kampung Berseri Astra Astra merupakan
17 Provinsi di
program Corporate
Indonesia
Social Responsibility
(Sumatera Utara,
Astra yang
Sumatera Barat,
diimplementasikan
Banten, DKI
kepada masyarakat
Jakarta, Jawa
dengan konsep
Barat, Jawa
pengembangan yang
(III- Belum Tengah, DI.
mengintegrasikan 4 Kampun Astra
- 49 - - - - tersedia Yogyakarta, Jawa
pilar CSR Astra yaitu g International
sumber) Timur, Bali, NTT,
Pendidikan,
NTB, Kalimantan
Kewirausahaan,
Barat, Kalimantan
Lingkungan dan
Selatan,
Kesehatan.
kalimantan Timur,
- Pilar Kesehatan :
Sulawesi Utara,
pengentasan gizi
Sulawesi Selatan,
buruk, PHBS dan
Jayapura)
peningkatan strata
posyandu
- 571 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

PROGRAM 12: Bakti Sosial Kesehatan

Kegiatan 1: Pelaksanaan 1.1 Pemeriksaan IVA Swadaya


Bakti Sosial Kesehatan Test pada Iuran
Ikatan Bidan
Perempuan dan Anak perempuan di 9100 1000 1000 Aanggota IBI
orang 600 Nasional Indonesia
reluruh provinsi 0 0 0 (III-Belum
(IBI)
tersedia
sumber)

INDIKATOR SDGs: 3.4.1.(a) Persentase merokok pada penduduk umur ≤18 tahun.

PROGRAM 1: Edukasi Bahaya Merokok

Kegiatan 1: 1.1 YPKP dan


Crowdfundin
Penelitian Prevalensi PDK3MI melakukan
g & Bantuan
Merokok di kalangan survei prevalensi Orang - 25 25 25 25 200 Jawa & Sumatra Koalisi YPKP
Dana (I=
Remaja merokok di kalangan
Tersedia)
remaja

1.2 YPKP, POI dan


Crowdfundin
PDGI melakukan uji
g & Bantuan
klinis dan faktor Orang - 25 25 25 25 200 Jawa & Sumatra Koalisi YPKP
Dana (I=
penyebab merokok di
Tersedia)
kalangan remaja

Kegiatan 2: 2.1 YPKP dan


Workshop Bahaya PDK3GMI Crowdfundin
Merokok dan MPOWER melakukan g & Bantuan
Orang - 50 50 50 50 70 Jawa & Sumatra Koalisi YPKP
Workshop MPOWER Dana (I=
di lingkungan Tersedia)
Akademisi
- 572 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

2.2 YPKP dan


PDK3MI melakukan Crowdfundin
Workshop Bahaya g & Bantuan
Orang - 300 300 300 300 130 Jawa & Sumatra Koalisi YPKP
Merokok di Dana (I=
Lingkungan Tersedia)
Masyarakat

PROGRAM 2: Upaya Pengurangan Bahaya Tembakau & Berhenti Merokok

Kegiatan 1: 1.1 YPKP dan PDGI


Peneltian Upaya melakukan Crowdfundin
Pengurangan Bahaya penelitian g & Bantuan
Orang - 25 25 25 25 200 Jawa & Sumatra Koalisi YPKP
Tembakau longitudinal dan uji Dana (I=
klinis berdasarkan Tersedia)
ilmu kedokteran gigi

1.2 YPKP dan POI


melakukan
Crowdfundin
penelitian
g & Bantuan
longitudinal dan uji Orang - 25 25 25 25 200 Jawa & Sumatra Koalisi YPKP
Dana (I=
klinis berdasarkan
Tersedia)
ilmu penyakit dalan
(Onkologi)

Kegiatan 2: 2.1 YPKP dan


Penyuluhan Berhenti PDK3GMI
Crowdfundin
Merokok melakukan
g & Bantuan
Penyuluhan Berhenti Orang - 50 50 50 50 70 Jawa & Sumatra Koalisi YPKP
Dana (I=
Merokok di
Tersedia)
lingkungan
akademisi
- 573 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

2.2 YPKP dan


PDK3GMI
Crowdfundin
melakukan
g & Bantuan
Penyuluhan Berhenti Orang - 300 300 300 300 130 Jawa & Sumatra Koalisi YPKP
Dana (I=
Merokok di
Tersedia)
lingkungan
masyarakat

PROGRAM 3: Advokasi Kebijakan Pengendalian Tembakau

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Pelibatan Partisipasi pelaksanaan SAPA
Perempuan dalam kampanye advokasi (Sahabat
Mendesak Aksesi FCTC dampak tembakau Perempuan
terhadap perempuan dan Anak
Jaringan TC
dan anak-anak Kegiatan - 6 6 - - - JAKARTA Indonesia)
(I= Tersedia)
melalui konferensi INDONESIA
pers, publikasi media dan JP3T
sosial dan media (Jaringan
cetak, radio dan Perempuan
televisi Peduli
- 574 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

1.2 Pertemuan Pengendalian


audiensi dengan Tembakau)
Kementerian
Kementerian
Kesehatan,
Kementerian
Pemberdayaan
Perempuan dan
Anak-anak
Perlindungan,
Kementerian Luar
Negeri, Kementerian
Perdagangan, Pertemu
- 20 50 80 100 -
Kementerian an
Pertanian,
Kementerian Dalam
Negeri, dan
Kementerian
Koordinator
Pembangunan
Manusia dan
Budaya, Kantor Staf
Presiden untuk
sosialisasi
pentingnya ratifikasi
FCTC

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah


Workshop Seri Diskusi organisasi Lembag
- 20 50 - - -
Suara Perempuan: perempuan dan anak a
Dampak Tembakau yang terlibat
advokasi
- 575 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

terhadap Perempuan pengendalian


dan Anak-anak. tembakau

2.2 Beside media


campaign, campaign
“Bersuara untuk
Sehat”. Our
Facebook page was
Media - - 1 - - -
created on August
2016 with 500
followers and viewers
which keeps
increasing every day.

Kegiatan 3: 3.1 Terbangunnya


Terlibat bersama Forum sebuah kampung
Kota Jakarta (FAKTA) percontohan
melakukan advokasi Kampung Warna-
warga untuk warni Tanpa Rokok SAPA
membangun Kampung di Penas Tanggul, Kampun INDONESIA,
- - 1 3 5 - - JAKARTA
Warna-warni Tanpa Cipinang Upaya g JP3T dan
Rokok : Upaya Perlindungan bagi FAKTA
Perlindungan bagi Perempuan dan
Perempuan dan Anak Anak menjadi
kampung
percontohan

PROGRAM 4: Young Health Programme


- 576 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Advokasi tingkat


Pemerintah Pusat, Yayasan Plan
Workshop dampak dari nasional dan sub-
Peremp Provinsi & Internasional
merokok melalui Peer nasional yang 1200 INGO (I=
uan - - - 5000 - Kab/Kota, DKI Indonesia
Educator komprehensif 0 Tersedia)
Muda Jakarta, Jawa (Mitra sedang
tentang bahaya
Timur, NTB diidentifikasi)
merokok

PROGRAM 5: Advokasi Kebijakan Pengendalain Tembakau

Kegiatan 1: 1.1 Penyusunan IISD/Angkata


Jaringan TC
Menyusun Advokasi Kompilasi data dan Data n
(III- Belum
Kebijakan Tentang informsi tentang informas - - - 100 - - Nasional/Pusat MudaMuham
tersedia
Urgensi Pelarangan TAPS Ban i madiyah(
sumber)
Total Iklan, Promosi dan AMM)
Sponsor Produk
Tembakau/Rokok 1.2 Penyusunan
IISD/Angkata
Policy Paper tentang Jaringan TC
n
Urgensi TAPS ban : (III- Belum
Naskah - - - 100 - - Nasional/Pusat MudaMuham
Presiden, DPR, tersedia
madiyah(
Kementerian- sumber)
AMM)
Lembaga Pemerintah

1.3 Pertemuan IISD/Angkata


Jaringan TC
Konsultasi dengan n
Pertemu (III- Belum
stakeholders - - 50 80 100 - Nasional/Pusat MudaMuham
an tersedia
madiyah(
sumber)
AMM)

1.4 Sosialisasi Jaringan TC


Bupati /walikota Pertemu (III- Belum IISD/Angkata
- - - 30 70 - Nasional
tentang TAPS ban an tersedia n
sumber) MudaMuham
- 577 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

madiyah(
AMM)

1.5 Litigasi /judicial


Jaringan TC
review UU Penyiaran
(III- Belum IISD/Jaringa
dan UU Pers ke Sidang - - 30 - - - Nasional
tersedia n/Kemkes
Mahkamah
sumber)
Konstitusi

1.6 Pemantauan IISD-


Propinsi 100
Pelaksanaan TAPS Pemerintah/
/Kabup Kabu IISD/Jaringa
ban - - - - - KemKes (II= Nasional
aten/Ko paten n/Kemkes
masih
ta -kota
diusulkan)

INDIKATOR SDGs: 3.4.1.(c) Prevalensi obesitas pada penduduk umur ≥18 tahun.

PROGRAM : Peningkatan Nutrisi

Kegiatan 1: 1.1 Penduduk usia Nasional - (saat ini


Takshow Duta gizi ≥18 tahun sudah di 5 kab
mendapatkan JAPFA Group dan 4 Prov; Jawa JAPFA
orang - 0 1029 0 0 6.000 - 7.000
pemahaman asupan (I= Tersedia) Tengah, Jawa Foundation
GGL (Gula Garam Timur, Padang,
Lemak) Aceh)

INDIKATOR SDGs: 3.5.1.(e) Prevalensi penyalahgunaan narkoba.

PROGRAM 1: Ketahanan Keluarga


- 578 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Sosialisasi P4GN


Meningkatkan Pencegahan,
pembangunan Pemberantasan,
kegiatan 1 1 - - - PM BNN Nasional DWP Pusat
kesehatan Penyalahgunaan dan
Peredaran Gelap
Narkotika

PROGRAM 2: LASKAR ANTI NARKOBA

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah III- Belum


Nasional = 34
Laskar Anti Narkoba Da'iyah/Penyuluh jiwa 2000 - - 5000 5000 50.000 tersedia Muslimat NU
Provinsi
sumber

3.7.1.(a) Angka prevalensi penggunaan metode kontrasepsi (CPR) semua cara pada Pasangan Usia Subur (PUS) usia 15-49 tahun yang berstatus
INDIKATOR SDGs: kawin.

PROGRAM 1: Klinik Pratama RBG

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah orang


Layanan KB yang menggunakan Donasi
4943 Desa Berdaya
KB di fasilitas Orang 4943 5190 5437 9,637 Program (I= Rumah Zakat
(orang) Rumah Zakat
kesehatan Rumah Tersedia)
Zakat

PROGRAM 2: Assessment Pengetahuan dan Cakupan Program Layanan Kesehatan Reproduksi di 9 Propinsi

Kegiatan 1: 1.1 jml copy copies Yayasan WRI Propinsi Papua, Yayasan WRI
Penelitian di 9 Provinsi dokumen - - - - -
(soft file) (budget Papua Barat, (budget
indikatof dan Maluku, Maluku indikatof dan
- 579 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 2: 2.1 jml partisipan target Lihat Utara, Sulawesi target Lihat
Seminar untuk pelatihan pada Goals 5 Selatan, Jawa pada Goals 5
Palladium &
Memaparkan Hasil indikator 5.6.1 Timur, Jawa indikator
orang - - - - - USAID
Assessment di Jakarta dan 5.6.1(b) Tengah, Jawa 5.6.1 dan
(I= Tersedia)
Barat & DKI 5.6.1(b)
Jakarta

PROGRAM 3: Pembentukan & Pendampingan Kelompok Remaja untuk memperkuat Pengetahuan dan Akses Program Layanan Kesehatan Reproduksi bagi Remaja di
Kabupaten Gunung Kidul, Bandung & DKI Jakarta

Kegaitan 1: 1.1 jumlah anggota


Pembentukan & kelompok
Pendampingan
Kelompok Remaja dua
yasan WRI Kabupaten Yayasan WRI
desa di Kab. Gunung orang - - - - -
(budget Gunung Kidul, (budget
Kidul,dua desa
indikatof dan Kabupaten indikatof dan
Kabupaten Bandung, FORD
target Lihat Bandung, target Lihat
Kota Jakarta Barat, dan Foundation
pada Goals 5 Kotamadya pada Goals 5
Kota Jakarta Timur (I=Tersedia)
indikator Jakarta Barat dan indikator
5.1.1, 5.6.1 Kotamadya 5.1.1, 5.6.1
Kegiatan 2: 2.1 jmlh anggota
dan 5.6.1(b) Jakarta Timur dan 5.6.1(b)
Representasi kelompok yang
remaja dalam merepresentasikan orang - - - - -
Musrembang kab. kelompok dalam
Gunung Kidul Musrembang
- 580 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 3: 3.1 jml copy


Advokasi Peningkatan dokumen dan vidio soft
Anggaran oleh yang dilihat oleh copies &
Representasi Kelompok publik melalui hit di
Remaja di Kab. Gunung youtubedan website You
- - - - -
Kidul untuk pelayanan WRI tube
kesehatan reproduksi serta
remaja di Kab. Gunung website
Kidul WRI

Kegiatan 4: 4.1 jml copy soft


Video tentang dokumen dan vidio copies &
Perkawinan Di bawah yang dilihat oleh hit di
Umur, Akses & publik melalui You
- - - - -
Pengetahuan Kesehatan youtubedan website tube
Reproduksi di Gunung WRI serta
Kidul website
WRI

PROGRAM 4: Penelitiaan tentang Pengetahuan dan Akses Program Layanan Kesehatan Reproduksi bagi Remaja di Kabupaten Gunung Kidul, Bandung & DKI Jakarta

Kegiatan 1: 1.1 tersedianya


yasan WRI Kabupaten Yayasan WRI
Penelitian di 3 laporan penelitian Copy FORD
(budget Gunung Kidul, (budget
akabupaten yang diolah menjadi dokume - - - - - Foundation
indikatof dan Kabupaten indikatof dan
bahan panduan bagi n (I=Tersedia)
target Lihat Bandung, target Lihat
Remaja
pada Goals 5 Kotamadya pada Goals 5
- 581 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 2: 2.1 jml partisipan indikator Jakarta Barat dan indikator


Seminar untuk 5.1.1, 5.6.1 Kotamadya 5.1.1, 5.6.1
Memaparkan Hasil dan 5.6.1(b) Jakarta Timur dan 5.6.1(b)
orang - - - - -
Penelitian di Jakarta &
Peluncuran Panduan
bagi Remaja

PROGRAM 5: Better Life Options and Opportunities Model (BLOOM)

Kegiatan 1: 1.1 Advokasi tingkat


Pelatihan terkait nasional dan sub- Yayasan Plan
Kesehatan Reproduksi nasional yang Pemerintah Pusat, Internasional
INGO
Remaja yang melibatkan komprehensif - - - - - - - Lembata, Sikka Indonesia
(I=Tersedia)
pria, wanita, anak lelaki tentang hak hak Nagekeo (NTT) (Mitra: CIS
dan perempuan kespro Timor)

PROGRAM 6: Peningkatan Kualitas reproduksi perempuan

Kegiatan 1: 1. 1 Prosentase Twin Sharing


Pelatihan provinsi yang telah Pemerintah
pendampingan Kespro melakukan pelatihan dan NA (III- NASYIATUL
% - 25 50 75 100 - Seluruh Indonesia
untuk menciptakan pendampingan Belum AISYIAH
kantung-kantung kespro tersedia
pendamping komunitas sumber)
dalam memberikan
pendidikan kespro dan 1. 2. komunitas Twin Sharing
advokasi hak-hak nasyiah pendamping Pemerintah
kespro Kespro yang komunit dan NA (III- NASYIATUL
- 40 60 80 100 - Seluruh Indonesia
memberikan as Belum AISYIAH
pendidikan dan tersedia
advokasi hak hak sumber)
- 582 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

kespro bagi
masyarakat

Kegiatan 2: 2.1 jumlah provinsi Twin Sharing


Seminar kesehatan yang melaksanakan Pemerintah
reproduksi seminar kesehatan dan NA (III- NASYIATUL
provinsi - 15 20 28 34 - Seluruh Indonesia
reproduksi Belum AISYIAH
tersedia
sumber)

PROGRAM 7: Family Learning Center (FLC) sebagai pusat belajar keluarga yang bebas dari KDRT

Kegiatan 1: 1.1 prosentase


penyusunan panduan terbentuknya
pembentukan FLC panduan
komprehensif - (II= masih NASYIATUL
% - 50 75 100 100 20 Pimpinan Pusat
mengenai tata cara diusulkan) AISYIAH
relasi berkeluarga
yang sakinah, ma
wadhah warahmah

1.2. deseminasi
Twin Sharing
panduan FLC terkait
Pemerintah
pola relasi keluarga
dan NA (III- Nasyiatul
yang sehat, bebas provinsi - 0 0 15 34 - Seluruh Indonesia
Belum Aisyiyah
tekanan dan sadar
tersedia
gender di setiap
sumber)
provinsi
- 583 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

PROGRAM 8: Mengatasi persoalan remaja dengan posyandu remaja PASHMINA (Pelayanan Remaja Sehat Milik NA)

Kegiatan 1: 1.1 Prosentase


- (II= masih NASYIATUL
Membuat konsep dan penyusuna buku % - 100 100 100 100 20 Pimpinan Pusat
diusulkan) AISYIAH
materi pelatihan panduan PASHMINA
motivator, kader, tenaga
konselor dan medis 1.2. setiap provinsi Twin Sharing
PASHMINA memiliki tim Pemerintah
motivator berkualitas dan NA (III- NASYIATUL
provinsi - 5 25 34 34 - Seluruh Indonesia
sesuai dengan Belum AISYIAH
konsep PASHMINA tersedia
sumber)

1.3 setiap provinsi Twin Sharing


memiliki Tim Pemerintah
Penggerak dan NA (III- Nasyiatul
provinsi - 5 20 34 34 - Seluruh Indonesia
PASHMINA Belum Aisyiyah
tersedia
sumber)

Kegiatan 2: 2.1 Setiap provinsi


Twin Sharing
Layanan PASHMINA dapat memiliki
Pemerintah
layanan PASHMINA
dan NA (III- NASYIATUL
yang dapat provinsi - 5 20 34 34 - Seluruh Indonesia
Belum AISYIAH
bermanfaat bagi
tersedia
Remaja dan
sumber)
berkelanjutan
- 584 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 3: 3.1 kegiatan diskusi


Diskusi Kesehatan kesehatan
aktivitas
Reproduksi "Remaja reproduksi untuk
diskusi
Sehat Indonesia Kuat" memberi Twin Sharing
(target
pemahaman remaja Pemerintah
setiap
tentang kesehatan dan NA (III- NASYIATUL
provinsi - 20 60 102 170 - Seluruh Indonesia
reproduksi dan Belum AISYIAH
5
mampu menjadi tersedia
diskusi
konselor kesehatan sumber)
x dalam
reproduksi bagi
1 tahun)
teman sebayadi
setiap provinsi

PROGRAM 9: Peningkatan Kualitas reproduksi perempuan

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah provinsi Provinsi Swadaya


Pelayanan KB Gratis (IBI) yang Iuran
Ikatan Bidan
Kepada masyarakat melaksanakan Aanggota IBI
- 34 34 34 34 Rp. 6.800 Nasional Indonesia
pelayanan KB Gratis (III-Belum
(IBI)
tersedia
sumber)

Kegiatan 2: Seminar 2.1 Jumlah provinsi Provinsi Swadaya


Kesehatan Reproduksi (IBI) yang Iuran
Ikatan Bidan
melaksanakan Aanggota IBI
- 10 10 34 34 Rp. 3.400 Nasional Indonesia
Seminar Kesehatan (III-Belum
(IBI)
Reproduksi tersedia
sumber)

PROGRAM 10: Bakti Sosial Kesehatan


- 585 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Pelaksanaan Bakti 1.3 Pelayanan KB orang Swadaya


Sosial Kesehatan Iuran
Ikatan Bidan
Perempuan dan Anak 5,00 5,00 Aanggota IBI
- - - Rp. 1.250 Nasional Indonesia
0 0 (III-Belum
(IBI)
tersedia
sumber)

PROGRAM 11 : AYO BER-KB MUSLIMAT NU

Kegiatan 1 : 1.1 Jumlah akseptor 5 provinsi : Aceh,


III- Belum
Layanan KB Muslimat KB 5000 5000 Sumatera Utara,
jiwa - - - 1.000 tersedia Muslimat NU
NU 00 00 Sumatera Barat,
sumber
Riau, Kepri

INDIKATOR SDGs: 3.8.1.(a) Unmet need pelayanan kesehatan

PROGRAM 1: Rumah Sehat BAZNAS (RSB)

Kegiatan 1: 1.1 Layanan Dalam isi isi isi


9070
Pemberian Layanan Gedung Jiwa - targe targe targe
1 Dana ZIS
Kesehatan bagi Para t t t
12.667 (tahun (Zakat, Infaq
Mustahik Nasional Baznas Pusat
2016) dan Sadaqah)
1.2 Layanan Luar isi isi isi
1202 (I= Tersedia)
Gedung yang Jiwa - targe targe targe
96
didatangi Tim RSB t t t

PROGRAM 2: Bakti Sosial Kesehatan

Kegiatan 1: 1.1
Yayasan
Pelaksanaan Bakti Pengobatan/Tindaka Yayasan
Orang 31 76 80 84 1.218 Nasional Buddha Tzu
Sosial Kesehatan Skala n Operasi Penyakit Buddha Tzu
Chi Indonesia
Besar Bibir Sumbing Chi
(Tzu Chi
- 586 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

1.2 Indonesia International


Pengobatan/Tindaka (I= Tersedia) Medical
Orang 194 142 149 156
n Operasi Penyakit Association
Minor Indonesia)

1.3
Pengobatan/Tindaka
Orang 1113 849 890 936
n Operasi Penyakit
Katarak

1.4 Pengobatan
Penyakit /Tindakan Orang 270 250 262 275
Operasi Pterygium

1.5 Pengobatan
Penyakit/Tindakan Orang 134 56 59 62
Operasi Hernia

Kegiatan 2: 2.1 Pemeriksaan 1388 1139 1196 1256


Orang
Pelaksanaan Bakti Kesehatan Umum 7 8 8 6
Sosial Kesehatan Umum
dan Gigi 2.2 Pemeriksaan
Orang 1350 1588 1667 1750
Kesehatan Gigi

Kegiatan 3 : 3.1 Pemeriksaan


1748 1836 1927 2024
Pelaksanaan Bakti Kesehatan Penyakit
6 0 8 2
Sosial Kesehatan Degeneratif
Penyakit Degeneratif Orang
3.2 Penyuluhan
Pencegahan Penyakit - - - - -
Degeneratif
- 587 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

PROGRAM 3: Klinik Apung Said Tuhuleley

Kegiatan 1: 1. 1 Jumlah
donasi LAZISMU,
pengadaan Kapal untuk pengadaan kapal
unit - 1 1 1 1 6.000 masyarakat Seluruh Indonesia SAMUDERA
digunakan sebagai
(I=Tersedia) INDONESIA
klinik apung

Kegiatan 2: 2.1 jumlah LAZISMU,


melaksanakan bakti penduduk yang SAMUDERA
donasi
sosial di daerah 3T dibantu INDONESIA,
orang - 500 500 500 500 450 masyarakat Seluruh Indonesia
MPKU, LPB,
(I=Tersedia)
PTM, DINKES
PROVINSI

Kegiatan 3: 3.1 jumlah LAZISMU,


melaksanakan penduduk yang SAMUDERA
donasi
pemeriksaan kesehatan dibantu INDONESIA,
orang - 500 500 500 500 300 masyarakat Seluruh Indonesia
gratis di daerah 3T MPKU, LPB,
(I=Tersedia)
PTM, DINKES
PROVINSI

PROGRAM 4: Indonesia Mobile Clinic

Kegiatan 1: 1. 1 Jumlah donasi


LAZISMU,
pengadaan mobil pengadaan mobil mobil - 5 5 5 5 3750 masyarakat Seluruh Indonesia
MPKU
Ambulan ambulance (I=Tersedia)

Kegiatan 2: 2.1 jumlah


donasi LAZISMU,
melakukan promosi penduduk yang 1200 1200 1200
orang - - 1260 masyarakat Seluruh Indonesia MPKU,
kesehatan di daerah- dibantu 0 0 0
(I=Tersedia) AISYIYAH
daerah padat penduduk
- 588 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 3: 3.1 jumlah


melaksanakan penduduk yang donasi LAZISMU,
pemeriksaan kesehatan dibantu orang - - 2400 2400 2400 240 masyarakat Seluruh Indonesia MPKU,
gratis di daerah-daerah (I=Tersedia) AISYIYAH
padat penduduk

PROGRAM 5: Rumah Sehat Terpadu DD (RST)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah pasien


Dana ZIS, Bogor, Jakarta,
Memberikan pelayanan yang ditangani 1002 1024 1100 1200 DOMPET
Jiwa 66676 100.000 Wakaf Riau, Lampung,
kesehatan untuk secara gratis 93 64 00 00 DHUAFA
(I=Tersedia) Sukabumi, Serang
masyarakat marjinal

PROGRAM 6: Gerai Sehat DD

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Aceh, Palembang,


Memberikan pelayanan masyarakat miskin Jakarta,
Pratama (PPK1) untuk yang telayani 6607 7110 7500 8000 Dana ZIS Tangerang, Bekasi, DOMPET
Jiwa 57000 70.340
pasien miskin kebutuhan dasar 9 4 0 0 (I=Tersedia) Sukabumi, Jogja, DHUAFA
kesehatannya Makasar, Papua,
Kupang

PROGRAM 7: Pos Sehat BINDU PTM

Kegiatan 1: 1.1 Mengurangi


Jakarta, Bogor,
Pembinaan kader sehat resiko penyakit
Dana ZIS Depok, Tangerang, DOMPET
dan layanan aksi sehat menular dan Jiwa 179 200 233 250 340 900
(I=Tersedia) Bekasi, Kupang DHUAFA
meningkatkan kader
dan Makasar
sehat

PROGRAM 8: Revitalisasi Posyandu di 11 Provinsi Indonesia


- 589 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Sumatera Utara,


Revitalisasi fisik dan posyandu yang Riau, Sumatera
bangunan dan direvitalisasi Selatan, Jawa
pengadaan Barat, Jawa
perlengkapan posyandu Indofood
(III- Belum Tengah, Jawa
Posyand PDRC FKM
2013 206 206 206 206 - tersedia Timur, Kalimantan
u Universitas
sumber) Barat, Kalimantan
Indonesia
Tengah,
Kalimantan Timur,
Sulawesi Utara,
Sulawesi Selatan

PROGRAM 9: Pembangunan Rumah Sakit Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng

Kegiatan 1: 1.1 Pendirian rumah (III- Belum Midi Utama


Rumah Singgah singgah dan seminar - - - - - - tersedia Nasional Indonesia
Alfamart - Alfamidi kanker sumber) (Alfamidi)

Kegiatan 2: 2.1 Pembagian Hasil donasi


Bright Eyes, Bright 30.000 kacamata yang
Future minus dan 120.000 terkumpul
pemeriksaan mata diserahkan
gratis kepada
Midi Utama
Yayasa
anak - - - - - - Nasional Indonesia
Berani
(Alfamidi)
Bhakti
Bangsa (III-
Belum
tersedia
sumber)
- 590 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 3: 3.1 5.000 alat bantu


Berbagi Bersama bagi penyandang
Masyarakat cacat disabilitas
prasejahtera hasil (III- Belum Midi Utama
rekomendasi - - - - - - tersedia Nasional Indonesia
masyarakat, serta sumber) (Alfamidi)
pembangunan
fasilitas umum di
pelosok daerah.

Kegiatan 4: 4.1 Memberikan


“Alfamart Alfamidi kendaraan ambulans
(III- Belum Midi Utama
Care”. serta bantuan sosial
- - - - - - tersedia Nasional Indonesia
lainnya yang akan
sumber) (Alfamidi)
dialokasikan ke PMI
daerah

Kegiatan 5: 5.1 layanan


Pelayanan kesehatan kesehatan bebas
masyarakat - Mobil biaya seperti (III- Belum
83,8 32 Provinsi di
Kesehatan Astra pemeriksaan dasar, pasien - - - - - tersedia
49 Indonesia
(Mokesa) pemeriksaan darah, sumber)
dan pemeriksaan gigi
bagi siswa PAUD Astra
International
Kegiatan 6: 6.1 Melakukan
Posyandu Binaan pembinaan melalui
(III- Belum
pemberian pelatihan Posyand 28 Provinsi di
- - 904 - - - tersedia
kepada kader, u Indonesia
sumber)
bantuan alat
posyandu,
penyuluhan
- 591 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

kesehatan,
perbaikan gizi dll

PROGRAM 10: Pelayanan Kesehatan Dasar Muslimat NU

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Klinik


Pendirian Klinik Pratama yang
III- Belum
Pratama memberikan akses Nasional = 34
unit - - - 25 25 55.000 tersedia Muslimat NU
terhadap pelayanan Provinsi
sumber
kesehatan dasar dan
universal

INDIKATOR SDGs: 3.8.2.(a) Cakupan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

PROGRAM 1:

Kegiatan 1: 1.1. Survey program Swadaya (III- Yayasan


Melakukan pemantaun pemerintah terkait Belum Kesehatan
kegiatan - - - - - - Nasional
terhadap program antenatal care tersedia Perempuan
pemerintah dalam sumber) (YKP)
upaya penurunan AKI
(seperti: Antenatal care) 1.2 Sosialisasi hasil
Swadaya (III-
survey ke
Belum
pemerintah untuk kegiatan - - - - - - Nasional YKP
tersedia
dijadikan masukan
sumber)
perbaikan
- 592 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

1.3 Sosialisasi ke
masyarakat untuk swadaya (III-
terlibat dalam Belum
kegiatan - - - - - - Nasional YKP
pengawasan program tersedia
pemerintah sumber)
selanjutnya

PROGRAM 2: Mengukur kualitas layanan Kespro dalam skema JKN

Kegiatan 1: 1.1 Survey Kualitas 15 daerah (Aceh,


Pengumpulan Data: YKP Layanan Kespro Medan, Padang,
bersama 15 CSO di dalam Skema JKN di YKP &
Jambi, Lampung,
daerah dengan latar 15 Kota oleh JP2K MAMPU (III- Jaringan
Jakarta, Solo,
belakang Gender, Belum Perempuan
kegiatan - 1 - - - - Yogyakarta, Jawa
Perempuan dan Kespro tersedia Pedulu
Timur, NTT, NTB,
membentuk suatu sumber) Kesehatan
Bali, Lombok,
jaringan yg disebut (JP2K)
Makasar, Manado
Jaringan perempuan dan Ambon)
Peduli Kesehatan (JP2K)

1.2. FGD MAMPU (III-


(pendalaman data Belum
kegiatan - - 15 - - - 15 daerah YKP & JP2K
kualitatif) tersedia
sumber)

1.3. Sosialisasi hasi


penelitian kepada MAMPU (III-
stakeholder terkait Belum
kegiatan - - 15 - - - 15 daerah YKP & JP2K
dan masyarakat di tersedia
tingkat nasional dan sumber)
derah
- 593 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 2: 2.1. Membuat materi MAMPU (III-


Advokasi kualitas advokasi Belum
kegiatan - - 3 - - - Nasional YKP & JP2K
layanan Kepsro dalam tersedia
skema JKN: Melakukan sumber)
upaya advokasi pada
layanan Kespro yang 2.2. Memberikan
MAMPU (III-
berkualitas (preventif & masukan perbaikan
Belum
kuratif) layanan JKN kepada kegiatan - - 2 - - - Nasional YKP & JP2K
tersedia
Kementerian
sumber)
Kesehatan dan BPJS

2.3. Memberikan
MAMPU (III-
masukan perbaikan
Belum
layanan JKN kepada kegiatan - - 15 - - - 15 daerah YKP & JP2K
tersedia
Dinas Kesehatan dan
sumber)
Dinas BPJS Daerah

Kegiatan 3: 3.1.Lokal Forum (3 MAMPU (III-


Penguatan Kapasitas bulan sekali) Belum
kegiatan - - 2 - - - Nasional YKP & JP2K
Jaringan: Memfasilitasi tersedia
forum diskusi jaringan sumber)
sebagai upaya
penguatan kapasitas 3.2. Nasional Forum MAMPU (III-
terkait isu-isu seputar (6 bulan sekali) Belum
kegiatan - - 1 - - - Nasional YKP & JP2K
perempuan dan Kespro tersedia
sumber)
- 594 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

3.3. Jumlah
kegiatan-kegiatan di
MAMPU (III-
komunitas dalam
Belum
rangka pemenuhan kegiatan - - 15 - - - 15 daerah YKP & JP2K
tersedia
layanan Kespro yang
sumber)
berkualitas yang
ditanggung BPJS

Kegiatan 4: 4.1 Membangun


Posko Pengaduan: mekanisme
Sebagai wadah pengaduan di 15 MAMPU (III-
menerima pengaduan kota/kabupaten Belum
kegiatan - - 15 - - - 15 daerah JP2K
masyarakat terkait tersedia
layanan JKN dan sumber)
monitorig layanan JKN
di daerah

PROGRAM 3 : LAYANAN BPJS MUSLIMAT NU

Kegiatan 1: 1. 1 Jumlah kegiatan II-Masih


2500 2500 Nasional = 34
Layanan BPJS Muslimat kegiatan - - - 55.000 diusulkan Muslimat NU
000 000 Provinsi
NU (BPJS)

INDIKATOR SDGs: 3.9.1 Angka kematian akibat rumah tangga dan polusi udara ambien. (INDIKATOR YANG DIKEMBANGKAN)

Program 1: Sampling, Analisis Dan Monitoring Kualitas Udara Ambient, Indoor Air Quality, Kebisingan Dan Emisi Serta Kajiannya

Kegiatan 1: 1.1 COA (certificate


Biaya
sampling udara yang di of analysis) PT
Sertifika Operasional
sekitar kawasan 2016 2217 2351 3000 3500 160.000 Seluruh Indonesia SUCOFINDO
t (II= masih
industri untuk (Persero)
diusulkan)
- 595 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

mengetahui kualitas
udara

INDIKATOR SDGs: 3.9.2 Angka kematian akibat air tidak aman, sanitasi tidak aman, dan tidak higienis. (INDIKATOR YANG DIKEMBANGKAN)

Program 1: Sampling, Analisis Dan Monitoring Kualitas Air Permukaan, Konsumsi, Limbah Dan Air Laut

Kegiatan 1: 1.1 COA (certificate Biaya


PT
sampling air pada of analysis) Sertifika Operasional
2016 3702 3886 4000 4200 240.000 Seluruh Indonesia SUCOFINDO
badan air untuk t (II= masih
(Persero)
mengetahui kualitas air diusulkan)

INDIKATOR SDGs: 3.a.1* Persentase merokok pada penduduk umur ≥15 tahun.

PROGRAM 1: Edukasi Bahaya Merokok

Kegiatan 1: 1.1 YPKP dan


Crowdfundin
Penelitian Prevalensi PDK3MI melakukan
g & Bantuan
Merokok di kalangan survei prevalensi Orang - 25 25 25 25 200 Jawa & Sumatra Koalisi YPKP
Dana (I=
Remaja merokok di kalangan
Tersedia)
remaja

1.2YPKP, POI dan


Crowdfundin
PDGI melakukan uji
g & Bantuan
klinis dan faktor Orang - 25 25 25 25 200 Jawa & Sumatra Koalisi YPKP
Dana (I=
penyebab merokok di
Tersedia)
kalangan remaja
- 596 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 2: 2.1 YPKP dan


Workshop Bahaya PDK3GMI Crowdfundin
Merokok dan MPOWER melakukan g & Bantuan
Orang - 50 50 50 50 70 Jawa & Sumatra Koalisi YPKP
Workshop MPOWER Dana (I=
di lingkungan Tersedia)
Akademisi

2.2 YPKP dan


PDK3MI melakukan Crowdfundin
Workshop Bahaya g & Bantuan
Orang - 300 300 300 300 130 Jawa & Sumatra Koalisi YPKP
Merokok di Dana (I=
Lingkungan Tersedia)
Masyarakat

PROGRAM 2: Upaya Pengurangan Bahaya Tembakau & Berhenti Merokok

Kegiatan 1: 1.1 YPKP dan PDGI


Peneltian Upaya melakukan Crowdfundin
Pengurangan Bahaya penelitian g & Bantuan
Orang - 25 25 25 25 200 Jawa & Sumatra Koalisi YPKP
Tembakau longitudinal dan uji Dana (I=
klinis berdasarkan Tersedia)
ilmu kedokteran gigi

1.2 YPKP dan POI


melakukan
Crowdfundin
penelitian
g & Bantuan
longitudinal dan uji Orang - 25 25 25 25 200 Jawa & Sumatra Koalisi YPKP
Dana (I=
klinis berdasarkan
Tersedia)
ilmu penyakit dalan
(Onkologi)
- 597 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 2: 2.1 YPKP dan


Penyuluhan Berhenti PDK3GMI
Crowdfundin
Merokok melakukan
g & Bantuan
Penyuluhan Berhenti Orang - 50 50 50 50 70 Jawa & Sumatra Koalisi YPKP
Dana (I=
Merokok di
Tersedia)
lingkungan
akademisi

2.2 YPKP dan


PDK3GMI
Crowdfundin
melakukan
g & Bantuan
Penyuluhan Berhenti Orang - 300 300 300 300 130 Jawa & Sumatra Koalisi YPKP
Dana (I=
Merokok di
Tersedia)
lingkungan
masyarakat

PROGRAM 3: Advokasi Kebijakan Pengendalian Tembakau

Kegiatan 1: 1.1. Jumlah


Pelibatan Partisipasi pelaksanaan SAPA
Perempuan dalam kampanye advokasi (Sahabat
Mendesak Aksesi FCTC dampak tembakau Perempuan
terhadap perempuan dan Anak
Jaringan TC
dan anak-anak Kegiatan - 6 6 - - - JAKARTA Indonesia)
(I= Tersedia)
melalui konferensi INDONESIA
pers, publikasi media dan JP3T
sosial dan media (Jaringan
cetak, radio dan Perempuan
televisi Peduli
- 598 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

1.2. Pertemuan Pengendalian


audiensi dengan Tembakau)
Kementerian
Kementerian
Kesehatan,
Kementerian
Pemberdayaan
Perempuan dan
Anak-anak
Perlindungan,
Kementerian Luar
Negeri, Kementerian
Perdagangan, Pertemu
- 20 50 80 100 -
Kementerian an
Pertanian,
Kementerian Dalam
Negeri, dan
Kementerian
Koordinator
Pembangunan
Manusia dan
Budaya, Kantor Staf
Presiden untuk
sosialisasi
pentingnya ratifikasi
FCTC

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah


Workshop Seri Diskusi organisasi Lembag
- 20 50 - - -
Suara Perempuan: perempuan dan anak a
Dampak Tembakau yang terlibat
advokasi
- 599 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

terhadap Perempuan pengendalian


dan Anak-anak. tembakau

2.2 Beside media


campaign, campaign
“Bersuara untuk
Sehat”. Our
Facebook page was
Media - - 1 - - -
created on August
2016 with 500
followers and viewers
which keeps
increasing every day.

Kegiatan 3: 1.3 Terbangunnya


Terlibat bersama Forum sebuah kampung
Kota Jakarta (FAKTA) percontohan
melakukan advokasi Kampung Warna-
warga untuk warni Tanpa Rokok SAPA
membangun Kampung di Penas Tanggul, Kampun INDONESIA,
- - 1 3 5 - - JAKARTA
Warna-warni Tanpa Cipinang Upaya g JP3T dan
Rokok : Upaya Perlindungan bagi FAKTA
Perlindungan bagi Perempuan dan
Perempuan dan Anak Anak menjadi
kampung
percontohan

PROGRAM 4: Young Health Programme


- 600 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Advokasi tingkat Peremp Pemerintah Pusat,


Workshop dampak dari nasional dan sub- uan Provinsi & Yayasan Plan
merokok melalui Peer nasional yang Muda Kab/Kota, DKI Internasional
1200 INGO (I=
Educator komprehensif - - - 5000 - Jakarta, Jawa Indonesia
0 Tersedia)
tentang bahaya Timur, NTB (akan (Mitra sedang
merokok di scale-up diidentifikasi)
nasional)

PROGRAM 5: Advokasi Kebijakan Pengendalain Tembakau

Kegiatan 1: 1.1 Penyusunan IISD/Angkata


Jaringan TC
Menyusun Advokasi Kompilasi data dan Data n
(III- Belum
Kebijakan Tentang informsi tentang informas - - - 100 - - Nasional/Pusat MudaMuham
tersedia
Urgensi Pelarangan TAPS Ban i madiyah(
sumber)
Total Iklan, Promosi dan AMM)
Sponsor Produk
Tembakau/Rokok 1.2 Penyusunan
IISD/Angkata
Policy Paper tentang Jaringan TC
n
Urgensi TAPS ban : (III- Belum
Naskah - - - 100 - - Nasional/Pusat MudaMuham
Presiden, DPR, tersedia
madiyah(
Kementerian- sumber)
AMM)
Lembaga Pemerintah

1.3 Pertemuan IISD/Angkata


Jaringan TC
Konsultasi dengan n
Pertemu (III- Belum
stakeholders - - 50 80 100 - Nasional/Pusat MudaMuham
an tersedia
madiyah(
sumber)
AMM)

1.4 Sosialisasi
Pertemu IISD/Angkata
Bupati /walikota - - - 30 70 - Jaringan TC Nasional
an n
tentang TAPS ban (III- Belum
MudaMuham
- 601 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

tersedia madiyah(
sumber) AMM)

1.5 Litigasi /judicial


Jaringan TC
review UU Penyiaran
(III- Belum IISD/Jaringa
dan UU Pers ke Sidang - - 30 - - - Nasional
tersedia n/Kemkes
Mahkamah
sumber)
Konstitusi

1.6 Pemantauan IISD-


Propinsi 100
Pelaksanaan TAPS Pemerintah/
/Kabup Kabu IISD/Jaringa
ban - - - - - KemKes (II= Nasional
aten/Ko paten n/Kemkes
masih
ta -kota
diusulkan)

INDIKATOR SDGs: 3.c.1* Kepadatan dan distribusi tenaga kesehatan.

PROGRAM 1: Beasiswa Karir Tenaga Kesehatan

Kegiatan 1: 1.1 Tenaga Medis


Menghasilkan Tenaga yang siap terjun ke
Medis yang unggul daerah - daerah
Yayasan
dalam keilmuan dan bencana dan
Buddha Tzu Yayasan
pelayanan berbasis kesulitan akses
Orang 2010 25 27 28 29 5.613,92 Chi Nasional Buddha Tzu
budaya humanis dengan kesehatan
Indonesia (I= Chi Indonesia
jurusan : Kedokteran,
Tersedia)
Keperawatan, Farmasi,
Elektromedik dan
Fisioterapi.

INDIKATOR SDGs: 3.d.1 Kapasitas Peraturan Kesehatan Internasional (IHR) dan Kesiapsiagaan darurat kesehatan.
- 602 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

PROGRAM 1: Partners for Resilience - Strategic Partnership

Kegiatan 1: 1.1. Indikator


Pengusulan hasil kegiatan: Policy brief Yayasan
pembelajaran untuk usulan KARINA (III-
Dokume Yayasan
penyusunan rencana PB perbaikan Panduan - - - 1 - - Belum Nasional
n KARINA
untuk perbaikan Penyusunan tersedia
Panduan Penyusunan Rencana PB sumber)
Rencana PB

TUJUAN 4 PENDIDIKAN BERKUALITAS

INDIKATOR SDGs: 4.1.1(a) Persentase SD/MI berakreditasi minimal B.


4.1.1(b) Persentase SMP/MTs berakreditasi minimal B.
4.1.1(c) Persentase SMA/MA berakreditasi minimal B.

PROGRAM 1 : National/ district education support for children's learning improvement

Kegiatan 1: 1.1.1 Indikator Mitra


Pembentukan koalisi Kegiatan : Kalimantan Barat
pendidikan daerah # mitra, koalisi, (Kab. Landak, Kab.
dalam mendukung champion atau Sambas), NTT
Multi funding
peningkatan pemberi pengaruh (Sikka, Ngada,
dari dalam
pembelajaran utama yang bekerja Manggarai Barat, Wahana Visi
- - - - - 2.500 dan luar
dengan Kelompok Manggarai Timur, Indonesia
negeri (I=
Kerja CVA-(Citizen Nagekeo),
Tersedia)
Voice and Action) Sumatera Utara
untuk secara kolektif (Nias), Papua
mempengaruhi (Sentani,
tingkat lokal dan Jayawijaya), Papua
tingkat tinggi
- 603 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

pemerintahan Barat (Biak


terhadap pendidikan Numfor)

Kegiatan 2 : 2.1 Proporsi Kepala


Pelatihan, pertemuan, Sekolah yang
lokakarya dengan dinas mengembangkan SIP
pendidikan kabupaten (School Improvement Multi funding
untuk meningkatkan Plan-Rencana dari dalam
Kepala
dukungan terhadap Perbaikan Sekolah) - - - - - 3.250 dan luar
Sekolah
manajemen sekolah negeri (I=
yang berkualitas 2.2 Number or % of Tersedia)
schools receiving
supervision by local
education authority

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah sekolah


Pelatihan, lokakarya, menerapkan/implem
Multi funding
pertemuan dengan entasi pendidikan
dari dalam
pemerintah untuk karakter
Sekolah - - - - - 1.500 dan luar
mendukung
negeri (I=
implementasi dan
Tersedia)
replikasi pendidikan
karakter
- 604 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 4: 4.1 rekomendasi


Lokakarya, pertemuan kebijakan berbasis
dengan pemerintah dan bukti atau
LSM tentang Pendidikan rekomendasi
Karakter dan Kecakapan peningkatan layanan Multi funding
Hidup terhadap pendidikan dari dalam
Kebijaka
yang muncul dari - - - - - 1.150 dan luar
n
rencana aksi negeri (I=
masyarakat yang Tersedia)
dipresentasikan
kepada pemerintah
daerah / pengambil
keputusan

INDIKATOR SDGs: 4.1.1(d) Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/sederajat.


4.1.1(e) Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/sederajat.
4.1.1(f) Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA/sederajat.
4.1.1(g) Rata-rata lama sekolah penduduk umur ≥15 tahun.
4.3.1(a) Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA/sederajat.

PROGRAM 1: Pemberian Beasiswa Jenjang Pendidikan SD - SMA

Kegiatan 1: 1.1 Angka penerima Yayasan


Pemberian Bantuan bantuan untuk Buddha Tzu Yayasan
Beasiswa Prestatif mendapatkan akses Orang - 1807 1898 1992 2091 2.296,15 Chi Nasional Buddha Tzu
jenjang SD s.d SMA pendidikan jenjang Indonesia (I= Chi Indonesia
SD s.d SMA Tersedia)

PROGRAM 2: Bantuan Keuangan dan Beasiswa


- 605 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah anak


Pemberian beasiswa penerima beasiswa JAPFA Group JAPFA
anak - 100 0 0 0 100 Nasional
untuk anak sekolah sekolah dasar (I= Tersedia) Foundation
dasar

PROGRAM 3: Bantuan Keuangan dan Beasiswa

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah siswa


Pemberian beasiswa penerima beasiswa
untuk tingkat SMK SMK Agribisnis dan JAPFA Group Nasional (14 JAPFA
Siswa - 0 48 50 50 1200-1400
jurusan agrikultur dan Agroteknologi (I= Tersedia) kab/kota (9 Prov) Foundation
agroteknologi

PROGRAM 4: Beasiswa

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah anak


Donasi
Beasiswa Anak Juara usia 7-12 tahun yang 293 Desa Berdaya
Orang - 8396 8816 9236 - Program (I= Rumah Zakat
mendapatkan Rumah Zakat
Tersedia)
beasiswa

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah anak


Donasi
Beasiswa Anak Juara usia 13-15 tahun 293 Desa Berdaya
Orang - 5123 5379 5635 - 22.587,7 Program (I= Rumah Zakat
yang mendapatkan Rumah Zakat
Tersedia)
beasiswa

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah anak


Donasi
Beasiswa Anak Juara usia 16-18 tahun 293 Desa Berdaya
Orang - 3613 3794 3974 - Program (I= Rumah Zakat
yang mendapatkan Rumah Zakat
Tersedia)
beasiswa
- 606 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 4: 4.1 Jumlah anak


Donasi
Beasiswa Sekolah Juara usia 7-12 tahun yang 15 Desa Berdaya
Orang - 1605 1685 1766 - Program (I= Rumah Zakat
bersekolah di SD Rumah Zakat
Tersedia)
Juara Rumah Zakat
13.206
Kegiatan 5: 5.1 Jumlah anak
Beasiswa Sekolah Juara usia 13-15 tahun Donasi
2 Desa Berdaya
yang bersekolah di Orang - 295 310 325 - Program (I= Rumah Zakat
Rumah Zakat
SMP Juara Rumah Tersedia)
Zakat

PROGRAM 5: Beasiswa Mentari (Gerakan Orang Tua Asuh (GOTA))

Kegiatan 1: 1. 1 Jumlah siswa


Memberikan beasiswa yang dibantu biaya donasi LAZISMU,
pendidikan dasar dan pendidikannya orang 1000 1000 1000 1000 4.000 masyarakat Seluruh Indonesia MAJELIS
menengah bagi (I= Tersedia) DIKDASMEN
masyarakat miskin

PROGRAM 6: Save Our School

Kegiatan 1: 1. 1 Jumlah sekolah


donasi LAZISMU,
Membantu yang dibantu
unit 10 10 10 10 4.000 masyarakat Seluruh Indonesia MAJELIS
pembangunan
(I= Tersedia) DIKDASMEN
infrastruktur sekolah

PROGRAM 7: Santri Tahfizd

Kegiatan 1: 1. 1 Jumlah siswa donasi LAZISMU,


membantu biaya yang dibantu biaya orang 50 250 250 250 550 masyarakat Seluruh Indonesia MAJELIS
pendidikannya (I= Tersedia) TABLIGH
- 607 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

pendidikan santri
tahfidz

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah


donasi LAZISMU,
membantu biaya pesantren yang
unit 5 5 5 5 750 masyarakat Seluruh Indonesia MAJELIS
operasional pesantren dibantu biaya
(I= Tersedia) TABLIGH
tahfidz operasionalnya

PROGRAM 8: SMART Ekselensia Indonesia

Kegiatan 1: 1.1 Memberikan Dana ZIS


Pendidikan SMP dan asrama dan biaya (Zakat, Infaq
SMA akselerasi dan sekolah untuk siswa dan Sedekah) Siswa dari 34 DOMPET
Jiwa 277 277 277 277 277 4.450
berasrama berprestasi dan Provinsi DHUAFA
Kemitraan
(I= Tersedia)

PROGRAM 11: Makmal Pendidikan

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah sekolah Dana ZIS


Pendampingan Kualitas yang didampingi (Zakat, Infaq
Sekolah Dasar dan Sedekah) DOMPET
Sekolah 30 37 48 48 50 73.700 34 Provinsi
dan DHUAFA
Kemitraan
(I= Tersedia)

PROGRAM 12: Pendidikan Formal


- 608 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1. Jumlah anggota,


Beasiswa supersemar dan keluarga DWP
serta masyarakat Yayasan
orang 250 - - - - 590 Nasional DWP Pusat
yang mendapat Supersemar
manfaat dari
beasiswa

Kegiatan 2: 2.1. Jumlah anggota,


Santunan Pendidikan dan keluarga DWP
orang 21 21 27 27 27 11.6 DWP Pusat Nasional DWP Pusat
yang mendapat
santunan pendidikan

Kegiatan 3: 3.1. Monitoring dan Kementerian


Wajib belajar evaluasi 158 Pendidikan
Orang 158 - - - PM Nasional DWP Pusat
(2016) dan
Kebudayaan

Kegiatan 4: 4.1 Keikutsertaan DWP Pusat


Lomba karya tulis siswa SMP Provinsi dan
siswa (LKTS) --> Lomba dan Kabupaten/Kota 228 Kementerian
Orang - 228 500 500 PM Nasional DWP Pusat
Menulis Essai (2017) Pendidikan
dan
Kebudayaan

Kegiatan 5: 1.1. Jumlah anggota,


Pendidikan dan Kementerian
Keterampilan bagi SMP keluarga DWP serta unit 10 Pendidikan
binaan DWP masyarakat yang 10 - - - 300 Nasional DWP Pusat
sekolah (2016) dan
mendapat manfaat Kebudayaan
dari program
pendidikan,
- 609 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

ekonomi, dan sosial


budaya

Kegiatan 6: 6.1 Sosialisasi


Kementerian
Pendidikan Khusus dan Pendidikan Khusus
185 Pendidikan
Layanan Khusus dan Layanan Khusus Orang - 185 200 200 300 Nasional DWP Pusat
(2017) dan
pada guru dan
Kebudayaan
masyarakat

PROGRAM 13: Bantuan Pendidikan Anak

Kegiatan 1: 1.1 1000 lebih family SWADAYA,


Bantuan pendidikan support tiap cabang DINSOS (III-
3000 3000 3000 3000
anak dan ranting Anak - - Belum seluruh indonesia AISYIYAH
0 0 0 0
tersedia
sumber)

PROGRAM 14:
- 610 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Kampung Berseri


Kampung Berseri Astra Astra merupakan
program Corporate 17 Provinsi di
Social Responsibility Indonesia
Astra yang (Sumatera Utara,
diimplementasikan Sumatera Barat,
kepada masyarakat Banten, DKI
dengan konsep Jakarta, Jawa
pengembangan yang Barat, Jawa
mengintegrasikan 4 (III- Belum Tengah, DI.
Kampun Astra
pilar CSR Astra yaitu - 49 - - - - tersedia Yogyakarta, Jawa
g International
Pendidikan, sumber) Timur, Bali, NTT,
Kewirausahaan, NTB, Kalimantan
Lingkungan dan Barat, Kalimantan
Kesehatan. Selatan,
- Pilar Pendidikan : kalimantan Timur,
Fokus pada Sulawesi Utara,
pengentasan buta Sulawesi Selatan,
huruf dan Jayapura)
peningkatan angka
partisipasi sekolah

INDIKATOR SDGs: 4.2.2. (a) Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

PROGRAM 1: PAUD HI (Pendidikan Anak Usia Dini- Holistik Integratif)

Kegiatan 1: 1.1 organisasi


Pelaksanaan PAUD HI berbasis masyarakat Plan Yayasan Plan
NTT (akan di
yang melaksanakan Jumlah - - - 361 249 - International International
scale-up nasional)
PAUD HI secara (I= Tersedia) Indonesia
efektif
- 611 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

1.2 Desa yang Plan Yayasan Plan


NTT (akan di
memiliki PAUD HI Jumlah - - - 396 249 - International International
scale-up nasional)
(I= Tersedia) Indonesia

1.3 Kebijakan
ditingkat nasional
Jumlah Plan Yayasan Plan
dan ditingkat lokal NTT (akan di
kebijaka - - - 4 4 - International International
yang mendukung scale-up nasional)
n (I= Tersedia) Indonesia
pelaksanaan PAUD
HI.

1.4 Alokasi Anggaran


ditingkat nasional Jumlah
Plan Yayasan Plan
dan ditingkat lokal lembaga NTT (akan di
- - - 4 4 - International International
yang mendukung pemerin scale-up nasional)
(I= Tersedia) Indonesia
pelaksanaan PAUD tah
HI

PROGRAM 2: Pendidikan Non Formal dan Informal

Kegiatan 1: 1.1 Sosialisasi Dharma


PAUD peningkatan PAUD Wanita
kegiatan 1 - - - - PM - Nasional
berkualitas melalui Persatuan
radio Pusat

1.2 Sosialisasi dan Kementerian Dharma


pelatihan 134 Pendidikan Wanita
Orang 134 110 100 100 310 Nasional
peningkatan PAUD (2016) dan Persatuan
berkualitas Kebudayaan Pusat
- 612 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

1.3 Pelatihan Dharma


program parenting Swadaya dan Wanita
Kementerian Persatuan
Orang 500 185 210 185 185 400 Pendidikan Nasional Pusat bekerja
dan sama dengan
Kebudayaan OASE dan
Kemendikbud

1.4 Rekapitulasi Dharma


jumlah PAUD yang Wanita
Unit 32 52 52 52 67 PM DWP Pusat nasional
dikelola oleh unsur Persatuan
pelaksana Pusat

PROGRAM 3: PAUD BERKUALITAS MUSLIMAT NU

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah PAUD III- Belum


Nasional = 34
Layanan PAUD Muslimat NU unit 17200 - - 8000 8000 468.000 tersedia Muslimat NU
Provinsi
Muslimat NU sumber

INDIKATOR SDGs: 4.3.1 (b) Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi (PT).

PROGRAM 1: National Champions Scholarship (Beasiswa Unggulan Nasional Tanoto Foundation)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah penerima Sumatera Utara,


Penyediaan Beasiswa beasiswa Riau, Sumatera
bagi mahasiswa/I Barat, DKI
Tanoto
pilihan di 12 Perguruan Jakarta, Jawa Tanoto
Orang - 270 271 275 150 95.000 Foundation
Tinggi pilihan Barat, Jawa Foundation
(I= Tersedia)
Tengah, Jawa
Timur, DIY,
Sulawesi Selatan
- 613 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

1.2 Jumlah Sumatera Utara,


Perguruan Tinggi Riau, Sumatera
Mitra Barat, DKI
Perguru Tanoto
Jakarta, Jawa Tanoto
an - 12 12 12 9 5.000 Foundation
Barat, Jawa Foundation
Tinggi (I= Tersedia)
Tengah, Jawa
Timur, DIY,
Sulawesi Selatan

PROGRAM 2: Mengembangkan sistem dan strategi implementasi pendidikan tinggi Muhammadiyah yang holistik integralistik (menyeluruh dan terpadu), dan berta-takelola
baik menuju Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang unggul dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang berwawasan islam berkemajuan.

Kegiatan 1: 1.1 Buku Filsafat


Menyusun Filsafat Pendidikan
Pendidikan Muhammadiyah
Muhammadiyah sebagai
tindak lanjut keputusan
Muhammadiy
Muktamar Dokume Majelis Dikti
- 1 1 1 1 1.500 ah (I= Nasional
Muhammadiyah 2010 n dan PTM
Tersedia)
dan penyempunaan
Putusan Muktamar
2015 Tentang
Revitalisasi Pendidikan
Muhammadiyah

Kegiatan 2: 2.1 Data base


Muhammadiy Majelis
Penyususan road map perguruan Tinggi Dokume
- 1 1 1 1 1000 ah (I= Nasional Diktlitbangi
dan clustering PTM Muhammadiyah n
Tersedia) dan PTM
sampai tahun 2025
- 614 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah


Pelatihan penyusunan Pimpinan Perguruan
road map PTM Tinggi Muhammadiy PP M , PTM
Dokume
dilanjutkan dengan Muhammadiyah - 40 80 120 1500 ah (I= Nasional dan Majelis
n
pendampingan dalam Tersedia) Dikti Litbang
penyusunan renstra
PTM

Kegiatan 4: 4.1 jumlah orang


Lokakarya tentang Muhammadiy Majelis Dikti
model pengembangan Orang - 75 150 225 1.500 ah (I= Nasional Litbang dan
kampus Islami di PTM Tersedia) PTM,

Kegiatan 5: 5.1 Naskah Pedoman


Muhammadiy Majelis
Menyusun panduan Kampus Islami Dokume
- 1 1 1 750 ah (I= Nasional DIKTILITBAN
pengembangan kampus n
Tersedia) G, dan PTM
Islam untuk PTM

Kegiatan 6: 6.1 Buku Kurikulum


Lokakarya tentang Muhammadiy Majelis
Dokume
penembangan - 1 1 1 500 ah (I= Nasional Diktilitbang
n
kurikulum integratif Tersedia) dan PTM
untuk PTM

Kegiatan 7: 7.1 BukuPedoman


Muhammadiy Majelis
Menyusun pedoman Penyusunan Dokume
- 1 1 1 1 500 ah (I= Nasional Diktilitbang
penyusunan kurikulum Kurikulum n
Tersedia) dan PTM
integratif PTM
- 615 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 8: 8.1 Buku Pedoman


Penyusunan standar Remunerasi
remunerasi pimpinan, Muhammadiy
Dokume Majelis
dosen dan karyawan - 1 1 250 ah (I= Nasional
n Diktilitbang
PTM berdasar RAPB, Tersedia)
jumlah mahasiswa dan
jumlah pegawai

Kegiatan 9: 9.1 Buku Pedoman


Menyusun pedoman Protoler PTM
protokoler PTM (wisuda, Muhammadiy
Dokume Majelis
pelantikan, angkat janji - 1 1 1 150 ah (I= Nasional
n Diktilitbang
milad, dll) sesuai Tersedia)
perkembangan regulasi
PT

PROGRAM 3:Mengembangkan sistem manajemen dan kepemimpinan yang dinamis, produktif dan berdaya saing dalam meningkatkan kualitas Catur Dharma (Pendidikan
dan Pengajaran, Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Al Islam-Kemuhammadiyahan (AIK) di Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Kegiatan 1: 1.1 Naskah


Pengembangan dan Kurikulum AIK
Muhammadiy
penyempurnaan Dokume Majelis Dikti
- - 1 1 1 500 ah (I= Nasional
kurikulum AIK yang n dan PTM
Tersedia)
lebih aplikatif dan
efektif

Kegiatan 2: 2.1 Buku AIK


Muhammadiy
Penerbitan buku Majelis
Buku - - 1 2 4 1 ah (I= Nasional
referensi (buku induk) Diktilitbang
Tersedia)
AIK
- 616 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 3: 3.1 Buku Standar


Menyusun Standar AIK PTM Muhammadiy
Dokume Majelis
Darma Al-Islam - - 1 1 250 ah (I= Nasionanl
n Diktilitbang
Kemuhammadiyahan Tersedia)
PTM

Kegiatan 4: 4.1 Jumlah Peserta


Muhammadiy
Pelatihan manajemen Pelatihan Pimpina Majelis
- - 40 80 120 1.250 ah (I= Nasional
dan kepemimpinan bagi n PTM Diktilitbang
Tersedia)
Pimpinan PTM

Kegiatan 5: 5.1 Jumlah Buku


Penerbitan buku Muhammadiy
Dokume Majelis
tentang Muhammadiyah - - 5 10 15 1.500 ah (I= Nasional
n Diktilitbang
dalam Bhs Arab dan Tersedia)
Inggris

Kegiatan 6: 6.1 Buku Pedoman


Muhammadiy PTM dan
Penyusunan pedoman Pengelolaan Asrama Dokume
- - 1 1 1 500 ah (I= Nasional Majelisdiktilit
pengelolaan asrama n
Tersedia) bang

Kegiatan 7: 7.1 Jumlah


Pelatihan pengelolaan Pimpinan ASRAMA Muhammadiy PTM dan
asrama sebagai ujung orang - 50 100 250 300 1.000 ah (I= Nasional Majelisdiktilit
tombak kaderisasi Tersedia) bang
melalui PTM

Kegiatan 8: 8.1 Jumlah Musrif Muhammadiy


Pelatihan (TOT) (orang) orang - - 100 200 300 1.500 ah (I= Nasional PTM dan
Tersedia) Majelisdiktilit
- 617 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

pelatih/musyrif asrama bang dan


PTM Asosiasi

Kegiatan 9: 9.1 Jumlah PTM


Pembinaan Muhammadiy PTM dan
pengembangan usaha Lembag
- - 25 50 750 ah (I= Nasional majelis
PTM berdasar prinsip a
Tersedia) Diktilitbang
social entrepreneurship

Kegiatan 10: 10.1 Jumlah


Workshop Pimpinan PTM Muhammadiy PTM dan
pengembangan usaha orang - - 40 80 1.200 ah (I= nasional Majeisdiktitba
(level kebijakan dan Tersedia) ng
level pelaksana)

Kegiatan 11: 11.1 Buku Peraturan


Muhammadiy PTM dan
Penyusunan ketentuan Dokume
- - 1 1 250 ah (I= Nasional Majelisdiktilit
unit usaha di n
Tersedia) bang
lingkungan PTM

Kegiatan 12: 12.1 Jumlah


Inisiasi terbentuknya Pimpinan PTM Muhammadiy
Sekolah Kepemimpinan PTM dan
orang - - 40 80 120 1.200 ah (I= Nasional
Muhammadiyah (SKM) Majelis
Tersedia)

Kegiatan 13: 13.1 JumlahPenenliti Muhammadiy


Meningkatkan kajian PTM dan
orang - - 100 100 100 3.000 ah (I= Nasional
Majelis
Tersedia)
- 618 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

dan penelitian berbasis


Muhammadiyah

Kegiatan 14: 14.1 Jumlah Dosen


Meningkatkan kualitas Muhammadiy
PTM dan
penelitian melalui hibah orang - - 50 100 150 3.000 ah (I= Nasional
Majelis
bersaing antar dosen Tersedia)
PTM

Kegiatan 15: 15.1 Jumlah Data


Muhammadiy
Pengembangan database Base dan Buku Dokume PTM dan
- - 1 1 1 500 ah (I= Nasional
PTM dan penerbitan n Majelis
Tersedia)
buku direktori PTM

Kegiatan 16: 16.1 Jumlah Pusat


Membentuk centre of Kajian
Muhammadiy
excellence dalam bidang Lembag PTM dan
- - 5 8 10 1.300 ah (I= Nasional
ilmu pengetahuan dan a Majelis
Tersedia)
teknologi di PTM
unggulan.

PROGRAM 4: Meningkatkan sinergi antara PTM dengan : PTM, Pimpinan Persyarikatan disegala tingkat (PW,PD,PC,PR), pemerintah, PerguruanTinggi Dalam Negeri, dan
memperluas jejaring PTM dengan PergururuanTinggi di Luar Negeri.

1.1 Jumlah Guru


Kegiatan 1:
Muhammadiy PTM dan
Studi pascasarjana bagi
orang - 40 80 120 160 10.000 ah (I= Nasional majelis
guru sekolah dasar dan
Tersedia) Diktilitbang
menengah di PTM
- 619 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 2: 2.1 Buku Panduan


Menyusun model riset Riset
dan pemberdayaan
masyarakat untuk Muhammadiy
Dokume Majelis
pengembangan dakwah - - 1 1 1 100 ah (I= Nasional
n Diktilitbang
komunitas oleh PTM Tersedia)
bekerjasama dengan
LPCR

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah Asosiasi


Peningkatan peranan Prodi
asosiasi program studi Muhammadiy
Lembag Majelis
dan fakultas dalam - - 17 34 50 750 ah (I= Nasional
a diktilitbang
meningkatkan kapasitas Tersedia)
SPMI dan status
akreditasi

Kegiatan 4: 4.1 Jumlah Orang


Peningkatan kapasitas
Lembaga/Badan Muhammadiy Majelis
Penjaminan Mutu dalam orang - 50 75 100 150 600 ah (I= Nasional diktilitbang
bentuk pelatihan dan Tersedia) dan PTM
penyusunan SPMI

Kegiatan 5: 5.1 Jumlah PTM Muhammadiy Majelis


Lembag
Peningkatan kerjasama - 20 60 100 150 1.500 ah (I= Nasional diktilitbang
a
antar PTM Tersedia) dan PTM
- 620 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 6: 6.1 Jumlah PTM


Peningkatan jaringan
kerjasama dengan Muhammadiy Majelis
Lembag
berbagai perguruan - 20 60 100 150 15.000 ah (I= Nasional diktilitbang
a
tinggi dan berbagai Tersedia) dan PTM
instansi dalam dan luar
negeri

Kegiatan 7: 7.1 Jumlah peserta Muhammadiy Majelis


Workshop pengelolaan (orang) orang - - 60 90 150 ah (I= Nasional diktilitbang
website PTM Tersedia) dan PTM

Kegiatan 8: 8.1 Jumlah


Peningkatan diseminasi Penenrima Bea Siswa Muhammadiy Majelis
informasi sumber orang - - 25 50 75 1.500 ah (I= Nasional diktilitbang
scholarships bagi dosen Tersedia) dan PTM
PTM

Kegiatan 9: 9.1 Jumlah Alumni


Muhammadiy Majelis
Pembentukan jaringan
- - - - - - ah (I= Nasional diktilitbang
Alumni PTM melalui
Tersedia) dan PTM
Tracer Study

Kegiatan 10: 10.1 Jumlah


Peningkatan sinergi dan Kerjasama Muhammadiy Majelis
komunikasi antara Lembag
- - 30 60 90 1.800 ah (I= Nasional diktilitbang
PTM, Persyarikatan- a
Tersedia) dan PTM
Majelis, dan BPH
- 621 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

PROGRAM 5: Mengembangkan sistem dan strategi implementasi pendidikan tinggi Muhammadiyah yang holistik integralistik (menyeluruh dan terpadu), dan berta-takelola
baik menuju Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang unggul dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang berwawasan Islam berkemajuan

Kegiatan 1: 1.1 jumlah orang Muhammadiy Majelis


Rekrutmen pegawai orang - 2 3 2 3 440 ah (I= Nasional diktilitbang
Diktilitbang Tersedia) dan PTM

Kegiatan 2: 2.1 Buku Analisis Muhammadiy Majelis


Pengumpulan data dan Keungan PTM Dokume
- - 1 1 250 ah (I= Nasional diktilitbang
analisis data keuangan n
Tersedia) dan PTM

Kegiatan 3: 3.1 Data bases PTM


Muhammadiy Majelis
Pengumpunan data dan
Naskah - - 1 1 250 ah (I= Nasional diktilitbang
analisis pelaporan
Tersedia) dan PTM
kinerja PTM

Kegiatan 4: 4.1 Data bases PTM


Muhammadiy Majelis
Pembuatan system Data
- - 1 1 1 250 ah (I= Nasional diktilitbang
informasi pelaporan base
Tersedia) dan PTM
PTM

Kegiatan 5: 5.1 Jumlah orang


Pendampingan Muhammadiy Majelis
penulisan artikel ilmiah Naskah - - 50 100 200 350 ah (I= Nasional diktilitbang
dosen PTM per wilayah Tersedia) dan PTM
kerja

Kegiatan 6: 6.1 Buku Pedoman


Muhammadiy Majelis
Menyusun Pola Pengelolaan
Naskah - - - 1 1 150 ah (I= Nasional diktilitbang
Pembinaan Mahasiswa Kemahasiswaan
Tersedia) dan PTM
dan Kader di PTM
- 622 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 7: 7.1 Buku Pedoman


Muhammadiy Majelis
Menyusun Model
Naskah - - - 1 1 150 ah (I= Nasional diktilitbang
Pembibitan Dosen
Tersedia) dan PTM
Unggul PTM

Kegiatan 8: 8.1 Buku Pedoaman


Muhammadiy Majelis
Penguatan PT melalui
Naskah - - 1 5 10 10.000 ah (I= Nasional diktilitbang
Rotasi SDM Pimpinan
Tersedia) dan PTM
PTM

Kegiatan 9: 9.1 Pedoman


Peningkatan Kualitas Rekrutmen SDM
Muhammadiy Majelis
Rekrutmen SDM Dosen Dokume
- - - 1 1 100 ah (I= Nasional diktilitbang
dan Tenaga n
Tersedia) dan PTM
Kependidikan di
lingkungan PTM

PROGRAM 6: Meningkatkan mutu dan jumlah PTM yang memenuhi kualifikasi akreditasi institusi, akreditasi prodi dan akreditasi internasional, dengan meningkatkan
sistem penjaminan mutu perguruan tinggi Muhammadiyah, serta menampilkan identitas pendidikan Muhammadiyah

Kegiatan 1: 1.1 jumlah Kaprodi


Pelatihan dan workshop dan Pimpinan Muhammadiy Majelis
akreditasi program Perguruan Tinggi 0rang - 100 200 300 400 3.000 ah (I= Nasional diktilitbang
studi, institusi, dan Tersedia) dan PTM
akreditasi internasional;

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah Kaprodi


Pendampingan dan Pimpinan Muhammadiy Majelis
penyusunan borang Perguruan Tinggi oang - - 50 100 150 2.000 ah (I= Nasional diktilitbang
akreditasi program Tersedia) dan PTM
- 623 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

studi, institusi,
internasional

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah PTM


Muhammadiy Majelis
Meningkatkan jumlah
lembaga - 2 4 6 8 1.000 ah (I= Nasional diktilitbang
PTM yang terakreditasi
Tersedia) dan PTM
institusi “A”

Kegiatan 4: 4.1 Jumlah PTM


Muhammadiy Majelis
Meningkatkan jumlah
lembaga - - 45 73 103 5.000 ah (I= Nasional diktilitbang
PTM yang terakreditasi
Tersedia) dan PTM
institusi “B”

Kegiatan 5: 5.1 Jumlah Prodi


Meningkatkan jumlah Muhammadiy Majelis
prodi di lingkungan PTM lembaga - - 709 850 1000 100.000 ah (I= Nasional diktilitbang
yang terakreditasi B Tersedia) dan PTM

Kegiatan 6: 6.1 Jumlah Prodi


Meningkatkan jumah Muhammadiy Majelis
prodi di lingkungan PTM lembaga - - - 2 4 60.000 ah (I= Nasional diktilitbang
yang terakreditasi Tersedia) dan PTM
internasional
- 624 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 7: 7.1 Jumlah Prodi


Muhammadiy Majelis
Melakukan inisiasi Baru
lembaga - 2 2 2 2 240.000 ah (I= Nasional diktilitbang
program studi baru dan
Tersedia) dan PTM
PTM baru

Kegiatan 8: 8.1 Jumlah PTM


Muhammadiy Majelis
Pendirian PTM di
lembaga - - 2 2 2 300.000 ah (I= Nasional diktilitbang
kawasan 3T (Tertinggal,
Tersedia) dan PTM
Terluar, Terdepan)

Kegiatan 9: 9.1 Jumlah Prodi


Percepatan dan Baru Muhammadiy Majelis
penambahan program lembaga - - 17 22 27 27.000 ah (I= Nasional diktilitbang
studi di Pascasarjana Tersedia) dan PTM
PTM

Kegiatan 10: 10.1 jumlah prodi


Merintis Prodi Filsafat Muhammadiy Majelis
dan Ilmu-Ilmu Murni Lembag
- - - 1 2 3.000 ah (I= Nasional diktilitbang
untuk S1 dan S2 di a
Tersedia) dan PTM
lingkungan PTM

Kegiatan 11: 11.1 Jumlah Prodi


Merintis dibuka nya Dokter Spesialis Muhammadiy Majelis
program Dokter lembaga - - - - 1 100.000 ah (I= Nasional diktilitbang
Spesialis di lingkungan Tersedia) dan PTM
PTM
- 625 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 12: 12.1 Jumlah Prodi


Peningkatan jumlah Profesi Muhammadiy Majelis
program pendidikan lembaga - 70 90 100 20.000 ah (I= Nasional diktilitbang
profesi di lingkungan Tersedia) dan PTM
PTM

PROGRAM 7: Pengembangan Rumah Sakit Pendidikan

Kegiatan 1: 1.1 Policy Paper RS


Advokasi tentang Pendidikan Bagi Muhammadiy
Dokume
Rumah Sakit Seluruh Fakultas - 1 2 5 10 25 ah (I= Nusantara MPKU PPM
n
Pendidikan Kedokteran Tersedia)
Muhammadiyah

PROGRAM 8: Beasiswa Sang Surya (1000 sarjana)

Kegiatan 1: 1. 1 Jumlah siswa


Memberikan beasiswa yang dibantu biaya LAZISMU,
donasi
pendidikan tinggi bagi pendidikannya MAJELIS
orang 250 250 250 250 2.500 masyarakat Seluruh Indonesia
masyarakat miskin DIKTILITBAN
(I= Tersedia)
G

PROGRAM 9: Beastudi Indonesia

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Penerima


Dana ZIS dan
Memberikan beasiswa Manfaat yang DOMPET
Jiwa 4535 5490 6717 7000 7350 35.085 Kemitraan 14 Provinsi
untuk siswa dan dikelola DHUAFA
(I= Tersedia)
mahasiswa miskin

PROGRAM 10: Beastudi Etos


- 626 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah penerima Aceh, Medan,


Dana ZIS
Memberikan beasiswa manfaat program Padang, Depok,
(Zakat Infaq
berupa pembinaan Bogor, Tangerang,
dan Sedekah) DOMPET
prestasi dan tempat Jiwa 725 875 885 900 915 28.025 Semarang, Jogja,
dan DHUAFA
tinggal Surabaya,
kemitraan
Makasar, Ambon,
(I= Tersedia)
Palembeng

PROGRAM 11: Beasiswa Kepakaran

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah penerima


Memberikan beasiswa manfaat Dana ZIS Aceh, Padang,
untuk pada mahasiswa (Zakat Infaq Jakarta, Surabaya, DOMPET
Jiwa 31 31 31 31 31 2
dengan kepakaran dan Sedekah) Makasar, Banten, DHUAFA
tertentu (I= Tersedia) Depok

PROGRAM 12:

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Pemberian beasiswa mahasiswa penerima JAPFA Group
untuk tingkat Tingkat beasiswa D3/S1/S2 Mahasis (III- Belum JAPFA
D3/S1/S2 jurusan Agribisnis dan - 0 13 120 120 - Nasional
wa tersedia Foundation
agrikultur dan Agroteknologi sumber)
agroteknologi

INDIKATOR SDGs: 4.4.1 * Proporsi remaja dan dewasa dengan keterampilan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)

PROGRAM 1: Pelatihan dan Pembelajaran Berbasis IT


- 627 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah guru


Pelatihan guru sekolah yang mengikuti MUI dan
Islam dan Pondok pelatihan Orang - 60 120 120 120 1,68 Pustekkom Nasional MUI
Pesantren yang (I= Tersedia)
berkualitas

PROGRAM 2: Pengembangan pendidikan agrikultur

Kegiatan 1: 1.1 Grand Design


Pengembangan Grand Pendidikan dokume JAPFA
- 0 0 1 0 Nasional
Design Pendidikan Agrikultur dan n Foundation
Agrikultur dan Agroteknologi ada
Agroteknologi di
JAPFA Group
Indonesia 1.2 Jumlah SMK 12.000-14.000
(I= Tersedia)
didampingi untuk
penguatan JAPFA
sekolah - 2 12 0 0 Nasional
Pendidikan Foundation
Agrikultur dan
Agroteknologi

PROGRAM 3 : Literasi Digital Muslimat NU

Kegiatan 1: 1.1 jumlah peserta


III- Belum
Pelatihan Penggunaaan pelatihan Nasional = 34
jiwa - - - 500 500 2.000 tersedia Muslimat NU
teknologi informasi dan Provinsi
sumber
komunikasi

INDIKATOR SDGs: 4.6.1(a) Persentase angka melek aksara penduduk umur ≥15 tahun
4.6.1(b) Persentase angka melek aksara penduduk umur 15-24 tahun dan 15-59 tahun.

PROGRAM 1: Pelatihan/Kursus Bahas Arab Bagi Ulama study lanjut keluar Negeri
- 628 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah ulama


MUI,
Pelatihan dan Kursus yang mendapatkan
orang - - - 30 60 18.000 Kemenag (I= Nasional MUI
Bahasa Arab pelatihan/kursus
Tersedia)
Bahasa Arab

PROGRAM 2: Literacy Boost for Reading Improvement

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah guru


Pelatihan pengajaran terlatih
keaksaraan untuk guru memanfaatkan
Multi funding Papua (Kab.
keterampilan yang
dari dalam Jayawijaya, Kab.
didapat untuk Wahana Visi
Guru - - - - - 3.500 dan luar Sentani) dan
mengajar membaca Indonesia
negeri (I= Papua Barat (Kab.
Tersedia) Biak Numfor)
1.2 guru yang
mengikuti pelatihan
non-pedagogis

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah dan %


Peningkatan kesadaran, orang tua yang
pelatihan, dan dilatih dalam
lokakarya untuk dukungan literasi
Multi funding Papua (Kab.
Komunitas untuk
dari dalam Jayawijaya, Kab.
mendukung kegiatan 2.2 Proporsi relawan Orang Wahana Visi
- - - - - 600 dan luar Sentani) dan
literasi literasi masyarakat tua Indonesia
negeri (I= Papua Barat (Kab.
terlatih yang secara
Tersedia) Biak Numfor)
teratur dan aktif
mendukung kegiatan
yang meningkatkan
hasil belajar
- 629 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

2.3 Jumlah bahan


bacaan lokal yang
relevan dan sesuai
perkembangan
dikembangkan dan
didistribusikan

Kegiatan 3: 3.1 kamp (atau klub)


Pelatihan komunitas membaca yang
dan pengembangan dibentuk pada
Multi funding Papua (Kab.
Klub Ramah Anak periode pelaporan
dari dalam Jayawijaya, Kab.
Wahana Visi
Klub - - - - - 2.500 dan luar Sentani) dan
3.2 Proporsi anak- Indonesia
negeri (I= Papua Barat (Kab.
anak yang saat ini
Tersedia) Biak Numfor)
mengikuti kegiatan
literasi setelah
sekolah.

PROGRAM 3: Perpustakaan

Kegiatan 1: 1.1 Mengaktifkan Dharma


Meningkatkan minat taman bacaan Wanita
11
baca masyarakat dan Unit 11 35 67 67 PM DWP Pusat Nasional Persatuan
(2016)
sudut baca Pusat dan
DWP IPP

Kegiatan 1: 1.4 Jumlah dokumen


eksempl (II= masih
Mendorong revisi UU usulan revisi UU 1 1 20
ar diusulkan)
Sisdiknas tahun 2003 Sisdiknas

PROGRAM 4: Pendidikan Non Formal dan Informal


- 630 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Kursus dan Dharma


Pendidikan masyarakat keterampilan kerja Kementerian Wanita
Orang 40 40 - - - 120 nasional
sama dengan Tenaga Kerja Persatuan
kemenaker Pusat

1.2 Kursus dan Kementerian Dharma


keterampilan kerja Pendidikan Wanita
orang 20 20 - - - 128.995 nasional
sama dengan dan Persatuan
kemendikbud Kebudayaan Pusat

1.3 Kursus dan Dharma


keterampilan 60 Swadaya Wanita
orang 60 20 20 20 46.48 nasional
(mandiri) (2016) Peserta Persatuan
Pusat

PROGRAM 5: Advokasi dan Pelatihan penyusunan Kurikulum

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah sekolah


Advokasi Kebijakan yang diadvokasi dan BAPPENNAS
Lembag
tentang kurikulum yang dilatih - - - 68 68 1.360 (II-masih Nasional MUI
a
bermuatan Islam diusulkan)
Wasathiyah (Moderat)

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah guru


Advokasi dan pelatihan yang advokasi dan BAPPENNAS
pengajaran agama dilatih orang - - - 68 132 1.000 (II-masih Nasional MUI
diajarkan oleh guru diusulkan)
seagama
- 631 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah kegiatan


Kegiatan ekstrakulikuler
BAPPENNAS
ekstrakurikuler sekolah sekolah (sanlat)
kegiatan - - - 340 340 6.800 (II-masih Nasional MUI
(pesantren Kilat) yang
diusulkan)
bermuatan Islam
Wasathiyah (Moderat)

PROGRAM 6: Pemberian Mata Pelajaran Budi Pekerti Bagi Seluruh Siswa/i Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi & Tzu Chi School

perlu di isi kegiatan 1.1 Jumlah Peserta Yayasan


Didik yang mengikuti Buddha Tzu
kelas Budi Pekerti Chi Yayasan
Orang - 591 591 609 648 - Indonesia Nasional Buddha Tzu
(III- Belum Chi Indonesia
tersedia
sumber)

PROGRAM 7: PROGRAM LITERASI MUSLIMAT NU

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah unit


Pusat Kegiatan Belajar PKBM III- Belum
Masyarakat (PKBM) 20.000 - - - 5000 5000 100.000 tersedia
Muslimat NU - Program sumber Nasional = 34
Paket A, B, C Provinsi Muslimat NU

PROGRAM 8:
- 632 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Kampung Berseri


Kampung Berseri Astra Astra merupakan
program Corporate 17 Provinsi di
Social Responsibility Indonesia
Astra yang (Sumatera Utara,
diimplementasikan Sumatera Barat,
kepada masyarakat Banten, DKI
dengan konsep Jakarta, Jawa
pengembangan yang Barat, Jawa
mengintegrasikan 4 (III- Belum Tengah, DI.
Kampun Astra
pilar CSR Astra yaitu - 49 - - - - tersedia Yogyakarta, Jawa
g International
Pendidikan, sumber) Timur, Bali, NTT,
Kewirausahaan, NTB, Kalimantan
Lingkungan dan Barat, Kalimantan
Kesehatan. Selatan,
- Pilar Pendidikan : kalimantan Timur,
Fokus pada Sulawesi Utara,
pengentasan buta Sulawesi Selatan,
huruf dan Jayapura)
peningkatan angka
partisipasi sekolah

INDIKATOR SDGs: 4.a.1* Proporsi sekolah dengan akses ke: (a) listrik (b) internet untuk tujuan pengajaran, (c) komputer untuk tujuan pengajaran, (d) infrastruktur
dan materi memadai bagi siswa disabilitas, (e) air minum layak, (f) fasilitas sanitasi dasar per jenis kelamin, (g) fasilitas cuci tangan (terdiri air,
sanitasi, dan higienis bagi semua (WASH)

PROGRAM 1: PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA


(Renstra Kemendikbud/ 01)

Kegiatan 1: 1.1 cuci tangan (III- Belum


2000 14 kota di 16
Hari Cuci Tangan bersama dengan siswa - - - - - tersedia Unilever
0 provinsi
Sedunia sabun dan edukasi sumber)
- 633 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

INDIKATOR SDGs: 4.b.1* Jumlah bantuan resmi Pemri kepada Mahasiswa Asing Penerima Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang

PROGRAM 1: BEASISWA KADER ULAMA

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Pendidikan Pasca mahasiswa asing 4 Kemenag, MUI dan UIN
Sarjana (S3) yang mendapatkan Orang - (201 6 8 10 168 Pendis (I= Nasional Syarif
beasiswa S3 di 6) Tersedia) Hidayatullah
Indonesia

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah kader MUI,


Pendidikan Kader yang mendapatkan 50 Kemenag
Ulama non reguler beasiswa pendidikan Orang - (201 60 60 60 138 (Bimas), Nasional MUI
non reguler 6) Baznas (I=
Tersedia)

PROGRAM 2: Pemberian Beasiswa Karir Jenjang Pendidikan Perguruan Tinggi

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Penerima Yayasan


Pemberian Beasiswa Beasiswa dari Buddha Tzu Yayasan
Karir Tingkat Perguruan berbagai daerah di Orang 43 54 57 58 1.070,86 Chi Nasional Buddha Tzu
Tinggi Indonesia Indonesia (I= Chi Indonesia
Tersedia)

PROGRAM 3: BEASISWA S1 India dan Mesir

Kegiatan 1: 1.1 Penerima Dana Zakat,


Memberikan beasiswa manfaat program Infaq, DOMPET
Jiwa 15 15 15 1.063 Mesir dan India
untuk kuliah di Al Azhar beasiswa Sedekah dan DHUAFA
dan India Kemitraan

INDIKATOR SDGs: 4.c.1* Persentase guru (TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan PLB) yang bersertifikat pendidik
- 634 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

PROGRAM 1: Sekolah Guru Indonesia

Kegiatan 1: 1.1 Lulusan memiliki Dana Zakat, Banten, NTB,


Memberikan pelatihan kualitas mengajar Infaq, Sulsel, Sumbar, DOMPET
Jiwa 200 210 220 240 250 7.500
dan sertifikat untuk Sedekah dan Sumsel, Sumut, DHUAFA
pengajar Kemitraan NTT

PROGRAM 2: Pendidikan Berkualitas

Kegiatan 1: 1.1 Menghimbau ke 1. Yayasan


Meningkatkan Kualitas Yayasan di bawah Dharma
Pendidikan Yayasan Dharma Pertiwi Bhakti
dibawah Dharma Pertiwi selalu meningkatkan Dharma
kualitas Tenaga Pertiwi
Dinas (III-
Pendidik dan Yayasan di bawah 2. Yayasan
Belum
Kependidikan - - - - - - - Dharma Pertiwi Kartika Jaya
tersedia
dengan melalui seluruh Indonesia 3. Yayasan
sumber)
Seminar atau Hang Tuah
Workshop 4. Yayasan
Ardhya Garini
5. Yayasan
Tunas Muda

TUJUAN 5 KESETARAAN GENDER

INDIKATOR SDGs: 5.1.1* Jumlah kebijakan yang responsif gender mendukung pemberdayaan perempuan

PROGRAM 1: Peningkatan Kapasitas Bagi Perempuan, Laki-laki (masyarakat), pendamping, dan Pemerintah (Desa, Kabupaten, Provinsi )
- 635 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Workshop tentang Pengambil kebijakan
pembangunan desa di level desa yang
serta peran memasukan
tokoh/kader desa, tokoh perspektif gender
perempuan ( pertemuan dalam
Kementerian CARE
pre-musrenbang pembangungan dan
Luar Negeri International
perempuan) kebijakan Kegiatan - - 2 2 2 70 Nasional
Belanda (I= Indonesia dan
Tersedia) mitra
1.2 Jumlah
kebijakan di desa
yang responsif
gender termasuk
perencanaan dan
penganggaran RG

PROGRAM 2: Advokasi Kebijakan Yang RG


- 636 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1. Jumlah kebijakan


Advokasi Kebijakan yang diadvokasi
untuk mendorong 2. Jumlah
program, kegiatan, perempuan yang
pemerintah mulai level berpartisipasi dalam
desa hingga provinsi setiap level
mempertimbangkan dan pembangunan Kementerian
CARE
menjamin akses, 3.Jumlah Luar Negeri
Kegiatan - 1 2 4 2 50 National International
partisipasi, kontrol, perempuan yang Belanda (I=
Indonesia
serta manfaat bagi dapat mengakses Tersedia)
perempuan, anak anggaran
perempuan, kelompok 4. Jumlah
berkebutuhan khusus, perempuan yang
dan kelompok rentan terdampak dari
lainnya kebijakan, program,
dan kegiatan

PROGRAM 3: Pengelolaan Hutan untuk Kesejahteraan Perempuan

Kegiatan 1: 1.1 Luas hektar Yayasan WRI,


Sumatera Barat
Memfasilitasi dalam lahan yang dikelola Walhi
(Kabupaten Pesisir
persiapan dan secara berkelanjutan Sumatera
Hektar - - 6364 - - Selatan dan
pengurusan izin kelola melalui mekanisme Barat, dan
Kabupaten Solok
HKm/Hutan Nagari perhutanan sosial perkumpulan
MCAI Selatan)
Pena)
6.524 Indonesia
(I=Tersedia)
Kegiatan 2: 2.1 Jumlah Kabupaten Pesisir Konsorsium
Pelatihan advokasi masyarakat Selatan, Yayasan WRI
peremp
anggaran dan perempuan yang - - 363 - - Kabupaten Solok (Yayasan WRI,
uan
kepemimpinan mendapat pelatihan Selatan, dan Walhi
perempuan Kabupaten Sintang Sumatera
Barat, dan
- 637 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

perkumpulan
Pena)

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah Konsorsium


Meningkatkan akses masyarakat Yayasan WRI
Kabupaten Pesisir
perempuan terhadap perempuan yang (Yayasan WRI,
Selatan,
infrastruktur produksi mendapat pelatihan peremp Walhi
- - 363 - - Kabupaten Solok
dan pemasaran uan Sumatera
Selatan, dan
Barat, dan
Kabupaten Sintang
perkumpulan
Pena)

Kegiatan 4: 4.1 Luas Hektar Konsorsium


Memperkuat kapasitas lahan yang yang Yayasan WRI
perempuan dalan dikelola secara Kabupaten Pesisir
(Yayasan WRI,
mengelola lahan dengan berkelanjutan Selatan,
147. Walhi
Penyediaan Bibit untuk Hektar - - - - Kabupaten Solok
57 Sumatera
budidaya dalam Selatan, dan
Barat, dan
mendorong pertanian Kabupaten Sintang
perkumpulan
berkelanjutan Pena)

Kegiatan 5: 5.1 Jumlah Konsorsium


Pelatihan keterampilan masyarakat Yayasan WRI
Kabupaten Pesisir
pengelolaan lahan dan perempuan yang (Yayasan WRI,
Selatan,
hasil hutan non kayu mendapat pelatihan peremp Walhi
- - 363 - - Kabupaten Solok
(produksi, pemanfaatan uan Sumatera
Selatan, dan
sisa produksi) Barat, dan
Kabupaten Sintang
perkumpulan
Pena)
- 638 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

PROGRAM 4: Analisis Situasi Perempuan dan Anak Perempuan di Indonesia

Kegiatan 1: 1.1 Partisipan yang orang


Penelitian untuk dilibatkan dalam
mengidentifikasi situasi penelitian
perempuan muda dan
anak perempuan di
- - 24 - -
Indonesia pada bidang
pendidikan, kesehatan,
kerentanan, dan
Korean
kekerasan berbasis
Women's
gender Jakarta Timur dan
110 Development Yayasan WRI
Lebak
Institute
Kegiatan 2: 2.1 Jumlah
(I=Tersedia)
Penyusunan Kajian dokumentasi yang
Analisi Situasi dihasilkan
Perempuan dan Anak
Dokume
Perempuan di Indonesia - - 1 - -
n
terkait (Pendidikan,
Kesehatan, Kerentanan,
dan Kekerasan Berbasis
Gender)

PROGRAM 5: Pelatihan Kesetaraan Gender/Pemberdayaan Perempuan dan Dampak Korupsi pada Perempuan

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Jakarta, Medan,


USAID
Pelatihan Gender dan partisipan pelatihan Banten, Jember,
orang - - 198 - - 697 CEGAH Yayasan WRI
Dampak Korupsi pada Ternate, dan
(I=Tersedia)
Perempuan Malang
- 639 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah modul


Penyusunan Modul yang dihasilkan
Kesetaran
Gender/Pemberdayaan modul - - 1 - -
Perempuan dan
Dampak Korupsi pada
Perempuan

PROGRAM 6: Mempromosikan Kesetaraan Gender: Memberdayakan Perempuan untuk Melakukan Advokasi Berbasis Data & Mempromosikan Transparansi yang Lebih Luas
pada Pemberian Izin Konsesi di Riau

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Penyusunan dokumentasi yang Dokume
- 2 - - -
Dokumentasi Pesan dihasilkan n World Kabupaten Siak
Advokasi Berbasis Data Resources dan Kabupaten
416 Yayasan WRI
Institute Pelalawan (Provinsi
Kegiatan 2: 2.1 Jumlah (I=Tersedia) Riau)
Pelatihan Advokasi partisipan pelatihan orang - 30 - - -
Berbasis Data

PROGRAM 7: Studi Mendalam terkait Perbedaan Dampak Korupsi pada Sektor Kesehatan antara Laki-laki dan Perempuan di Banten dan Maluku Utara

Kegiatan 1: 1.1 jml orang yang


Penelitian untuk dilibatkan dalam
mengidentifikasi penelitian USAID
Perbedaan Dampak CEGAH (II:
Banten dan
Korupsi pada Sektor orang - - - 40 - 798 Masih Yayasan WRI
Maluku Utara
Kesehatan antara Laki- Diusulkan)
laki dan Perempuan di (I=Tersedia)
Banten dan Maluku
Utara
- 640 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 2: 2.1 jml modul yang


Penyusunan Modul dihasilkan
Dampak Korupsi pada
modul - - - 1 -
Sektor Kesehatan bagi
Laki-laki dan
Perempuan

Kegiatan 3: 3.1 jml boardgame


Pengembangan yang dihasilkan
Boardgame Dampak board
Korupsi pada Sektor - - - 300 -
game
Kesehatan bagi Laki-laki
dan Perempuan

Kegiatan 4: 4.1 jml dokumen


Penyusunan Infografis infografis yang
Dampak Korupsi pada dihasilkan dokume
- - - 1000 -
Sektor Kesehatan bagi n
Laki-laki dan
Perempuan

PROGRAM 8: Peningkatan kapasitas perangkat daerah dalam merumuskan gender budget statement dalam pembuatan alokasi anggaran daerah

Kegiatan 1: 1.1 jml copy SAPA


Kurikulum dan Modul dokumen Indonesia
Peningkatan Kapasitas dan Kabupaten
Perangkat Daerah dalam copies Kemnterian Gianyar dan
Merumuskan Gender - 100 - - - 326 Yayasan WRI
(soft file) Koordinator Kabupaten
Budget Statement dalam Bidang Kebumen
Anggaran Daerah Pemberdayaa
n Manusia
dan
- 641 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 2: 2.1 jml partisipan Kebudayaan


Pelatihan at Daerah bagi pelatihan (I=Tersedia)
Perangdalam
Merumuskan Gender orang - 60 - - -
Budget Statement dalam
Anggaran Daerah

Kegiatan 3: 3.1 jml partisipan


Workshop Merumuskan pelatihan Bidang
Gender Budget Pemberdayaan
Statement dalam orang - 100 - - -
Manusia dan
Anggaran Daerah di Kebudayaan
Kemenkokesra

PROGRAM 9: Memperkuat Kapasitas Perempuan untuk Membangun Ketahanan Komunitas dalam Periode Asap dengan Menggunggakan Global Forest Watch

Kegiatan 1: 1.1 jenis media


World
Pengembangan video edukasi yang
Resources
media edukasi terkait dihasilkan
Institute
penanggulangan
(I=tersedia
kebakaran hutan dan jenis - - - 2 - 520 Riau Yayasan WRI
dan
dampak kabut asap
III=Belum
khsusnya bagi
Tersedia
perempuan
Sumber)
- 642 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 2: 2.1 jml kegiatan


Sosisalisasi media sosialisasi
edukasi
penanggulangan
kegiatan - - - 1 4
kebakaran hutan dan
dampak kabut asap
khsusnya bagi
perempuan

PROGRAM 10: Model Pemantauan Responsif Gender, Inklusif dan Transformatif

Kegiatan 1: 1.1 Menyiapkan


Institut
Menginisiasi kerjasama konsep dan model
KAPAL
dengan Perguruan kerjasama MAMPU
Pertemu Perempuan,
Tinggi untuk pembentukan Pusat - 6 2 - - 3,6 DFAT NTB
an LPSDM dan
pencapaian SDGs Kajian Gender dan (I=Tersedia)
Universitas
Tujuan 1 yang responsif Pembangunan
Hamzanwadi
gender Berkelanjutan

1.2
Menyelenggarakan
Workshop Penguatan Institut
Kapasitas Akademisi KAPAL
MAMPU
Universitas Dokume Perempuan,
- - - 1 - 20,45 DFAT NTB
Hamzanwadi untuk n LPSDM dan
(I=Tersedia)
pembentukan Pusat Universitas
Kajian Gender dan Hamzanwadi
Pembangunan
Berkelanjutan
- 643 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

1.3 Menandatangani
nota kesepahaman Institut
dengan Universitas KAPAL
MAMPU
Hamzanwadi, LPSDM Dokume Perempuan,
- - - 1 - 9 DFAT NTB
dalam pembentukan n LPSDM dan
(I=Tersedia)
Pusat Kajian Gender Universitas
dan Pembangunan Hamzanwadi
Berkelanjutan

1.4 Memfasilitasi
penguatan kapasitas
tim Pusat Kajian
Institut
Gender dan Belum ada
KAPAL
Pembangunan pendanaan
Perempuan,
Berkelanjutan untuk Kegiatan - - - 2 2 - (III=Belum NTB
LPSDM dan
memastikan Tersedia
Universitas
pelaksanaan dari Sumber)
Hamzanwadi
road map yang telah
disusun periode
2018 sampai 2023

1.5 Memfasilitasi Institut


Belum ada
penguatan jaringan KAPAL
pendanaan
yang relevan untuk Perempuan,
Kegiatan - - - 2 2 - (III=Belum NTB
Pusat Kajian Gender LPSDM dan
Tersedia
dan Pembangunan Universitas
Sumber)
Berkelanjutan Hamzanwadi
- 644 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

1.6 Menyiapkan
Institut
konsep dan model
KAPAL
kerjasama
MAMPU Perempuan,
Pengembangan
Kegiatan - - 2 2 14,6 DFAT Sulawesi Selatan YKPM dan
Kajian Perlindungan
(I=Tersedia) Universitas
Sosial dan Gender di
Negri
Universitas Negri
Makassar
Makassar

1.7
Menyelenggarakan Institut
Workshop Penguatan KAPAL
Kapasitas Akademisi MAMPU Perempuan,
Dokume
Universitas Negri - - - 1 26,72 DFAT Sulawesi Selatan YKPM dan
n
Makassar untuk (I=Tersedia) Universitas
Pengembangan Negri
Kajian Perlindungan Makassar
Sosial dan Gender

1.8 Menandatangani
Institut
nota kesepahaman
KAPAL
dengan Universitas
MAMPU Perempuan,
Negri Makassar, Dokume
- - - 1 30 DFAT Sulawesi Selatan YKPM dan
YKPM dalam n
(I=Tersedia) Universitas
Pengembangan
Negri
Kajian Perlindungan
Makassar
Sosial dan Gender
- 645 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

1.9 Memfasilitasi
penguatan kapasitas
Institut
tim Pengembangan
Belum ada KAPAL
Kajian Perlindungan
pendanaan Perempuan,
Sosial dan Gender
Kegiatan - - - 2 2 - (III=Belum Sulawesi Selatan YKPM dan
untuk memastikan
Tersedia Universitas
pelaksanaan dari
Sumber) Negri
road map yang telah
Makassar
disusun periode
2018 sampai 2023

1.10 Melakukan
koordinasi serta
monitoring dan - - - - - - - - -
evaluasi secara
periodik

PROGRAM 11: Advokasi di tingkat Nasional

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Advokasi Kebijakan pelaksanaan
untuk Pencegahan dan kampanye
Penghapusan penghapusan 25% dana
Perkawinan Anak perkawinan anak DFAT
dengan jaringan Program
KAPAL
Indonesia BERAGAM kegiatan - - 6 6 6 - MAMPU dan Nasional
Perempuan
melalui konferensi Swadaya (II-
pers, aksi damai, masih
publikasi media diusulkan)
sosial dan media
cetak, radio dan
televisi
- 646 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

1.2 Presentase
kelompok sasaran
yang memberikan
respons terhadap
kampanye publik
40% dana
pencegahan dan
EM2030 dan
penghapusan KAPAL
% - - 50 50 50 - Swadaya (II- Nasional
perkawinan anak Perempuan
masih
melalui publikasi
diusulkan)
media (menulis di
media cetak
nasional, media
sosial, wawancara
radio dan televisi)

1.3 Pelaksanaan
dialog untuk
mendesak
pemerintah agar
menerbitkan
PERPPU Pencegahan
dan Penghapusan
Swadaya (II-
Perkawinan anak KAPAL
kegiatan - - 5 5 5 - masih Nasional
atau peraturan Perempuan
diusulkan)
lainnya (advokasi ini
dilakukan atas nama
jaringan yang
diinisiasi oleh Koalisi
Perempuan
Indonesia
bekerjasama dengan
Deputy Tumbuh
- 647 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kembang Anak-KPP-
PA)

1.4 Presentase
jaringan organisasi
perempuan di
Swadaya (II-
berbagai wilayah KAPAL
% - - 80 80 80 - masih Nasional
yang aktif terlibat Perempuan
diusulkan)
dalam sosialisasi dan
diskusi penajaman
draft usulan PERPPU
- 648 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

1.5 Presentase
keterlibatan publik
terutama perempuan
dari kalangan akar 20% dana
rumput untuk DFAT
menulis 1.000 surat Program KAPAL
% - - 80 80 80 - Nasional
kepada Presiden RI MAMPU (II- Perempuan
agar memberikan masih
kebijakan diusulkan)
penghentian
perkawinan anak di
Indonesia

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah


Terlibat dalam jaringan pelaksanaan
JALA PRT untuk kampanye melalui
mendesakkan media sosial, surat
pengesahan RUU kabar, radio dan
Perlindungan Pekerja televisi tentang
Rumah Tangga (RUU pentingnya UU Swadaya (II-
KAPAL
PPRT) Perlindungan Pekerja kegiatan - - 12 12 12 30 masih Nasional
Perempuan
Rumah Tangga diusulkan)
sebagai bagian dari
upaya penghapusan
kemiskinan
perempuan sesuai
dengan janji dalam
Nawacita
- 649 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

2.2 jumlah kegiatan


yang diikuti dalam
Swadaya (II-
aksi-aksi JALA PRT KAPAL
kegiatan - - 4 4 4 - masih Nasional
untuk mendesakkan Perempuan
diusulkan)
pengesahan RUU
PPRT

2.3 Presentase
jaringan nasional
yang dapat diperluas
untuk memberikan
Swadaya (II-
dukungan terhadap KAPAL
% - - 50 50 50 - masih Nasional
advokasi RUU PPRT Perempuan
diusulkan)
melalui jaringan
Indonesia BERAGAM
dan GENDERANG
Perdamaian

Kegiatan 3: 3.1 Dokumen


Kampanye tentang analisis pro-kontra Swadaya (II-
eksempl KAPAL
pentingnya pengesahan RUU KKG dan - - 2 2 2 - masih Nasional
ar Perempuan
RUU Kesetaraan dan argumen-argumen diusulkan)
Keadilan Gender (RUU yang dikembangkan
KKG) sebagai payung
hukum yang 3.2 Jumlah diskusi
mempercepat capaian membangun
kesetaraan gender diskursus
Swadaya (II-
pentingnya UU KKG KAPAL
kegiatan - - 6 6 6 - masih Nasional
penajaman konten Perempuan
diusulkan)
RUU KKG yang dapat
mempengaruhi
publik
- 650 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

3.3 Presentase
kelompok sasaran
yang merespons
Swadaya (II-
kampanye melalui KAPAL
% - - 50 50 50 - masih Nasional
media sosial, surat Perempuan
diusulkan)
kabar, radio dan
televisi tentang
pentingnya UU KKG

Kegiatan 4: 4.1 Dokumen hasil


Kampanye pentingnya kajian tentang
pengarusutamaan kesenjangan gender
gender dalam dalam pendidikan
pendidikan terutama pendidikan
eksempl (II-masih KAPAL
non formal untuk - - 2 2 2 10 Nasional
ar diusulkan) Perempuan
pemberdayaan
perempuan yang
dikembangkan
melalui model
Sekolah Perempuan

4.2 presentase
sasaran yang
merespons
kampanye yang
Swadaya (II-
dilakukan melalui KAPAL
% - - 50 50 50 - masih Nasional
media sosial, surat Perempuan
diusulkan)
kabar, radio dan
televisi tentang
pentingnya
pengarusutamaan
gender dalam
- 651 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

pendidikan formal
maupun non formal

PROGRAM 12: Advokasi di tingkat Nasional

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Advokasi Kebijakan pelaksanaan
untuk Pencegahan dan penyuluhan
Penghapusan penghapusan
75% dana
Perkawinan Anak di perkawinan anak di
APBN dan
pesantren, madrasah, pesantren, kegiatan
25% dana
dan sekolah madrasah, dan /provins - - 6 12 12 480 Nasional MUI
Pendamping
sekolah melalui i
(II-masih
konferensi pers, aksi
diusulkan)
damai, publikasi
media sosial dan
media cetak, radio
dan televisi.
- 652 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

1.2 Jumlah jaringan


organisasi
masyarakat Islam
(ormas) perempuan 75% dana
di berbagai wilayah APBN dan
yang aktif terlibat 25% dana
Kegiatan - - 3 6 6 240 Nasional MUI
dalam sosialisasi dan Pendamping
diskusi penajaman (II-masih
draft usulan diusulkan)
peraturan
perundang-
undangan

1.3 Jumlah
pelaksanaan
sosialisasi kebijakan
melalui media sosial,
surat kabar, radio
Swadaya (II-
dan televisi tentang
kegiatan - - 12 12 12 masih Nasional MUI
Pencegahan dan
diusulkan)
Penghapusan
Perkawinan Anak di
pesantren,
madrasah, dan
sekolah
- 653 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah diskusi


Kampanye tentang membangun
pentingnya pengesahan diskursus 75% dana
RUU Kesetaraan dan pentingnya UU KKG APBN dan
Keadilan Gender (RUU penajaman konten 25% dana
kegiatan - - 6 6 6 240 Nasional MUI
KKG) sebagai payung RUU KKG yang dapat Pendamping
hukum yang mempengaruhi (II-masih
mempercepat capaian publik diusulkan)
kesetaraan gender

Kegiatan 3: 3.1 Penelitian


Kampanye pentingnya tentang kesenjangan
75% dana
pengarusutamaan gender dalam
APBN dan
gender dalam pesantren, pendidikan formal
penelitia 25% dana Indonesia barat,
dan madrasah dan non formal di - - 0 2 2 1.200 MUI
n Pendamping tengah, timur
pesantren dan
(II-masih
madrasah untuk
diusulkan)
pemberdayaan
perempuan.

PROGRAM 13: Advokasi ditingkat Nasional

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


SAPA
Terlibat dalam jaringan pelaksanaan
(Sahabat
JKP3 (Jaringan Kerja kampanye melalui
Swadaya (II- Perempuan
Prolegnas Pro konferensi pers, aksi
Kegiatan - - - - - - masih Nasional dan Anak
Perempuan) untuk damai, publikasi
diusulkan) Indonesia)
mendesak pengesahan media sosial dan
INDONESIA,
RUU Penghapusan media cetak, radio
JKP3, Forum
Kekerasan Seksual dan televisi
Pengada
- 654 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

1.2 Dokumen Draft Layanan,


RUU Penghapusan Jaringan
Kekerasan Seksual GERAK
dan DIM (Daftar Dokume BERSAMA
- - 1 - - - Nasional
Inventaris Masalah) n
Masyarakat Sipil dan
argumen-argumen
yang dikembangkan

1.3 Jumlah kegiatan


yang diikuti untuk
mendesakkan
pengesahan RUU
Penghapusan
Kegiatan - - - - - - Nasional
Kekerasan Seksual
melalui jaringan
GERAK BERSAMA
dan Forum Pengada
Layanan

Kegiatan 2: 2.1.Jumlah
Terlibat Advokasi pelaksanaan
Kebijakan untuk kampanye
Pencegahan dan penghapusan
Penghapusan perkawinan anak SAPA
Swadaya (II-
Perkawinan Anak dengan jaringan INDONESIA
Kegiatan - - - - - - masih Nasional
bersama Jaringan AKSI AKSI REMAJA dan Jaringan
diusulkan)
Remaja Indonesia Indonesia melalui AKSI Remaja
konferensi pers, aksi
damai, publikasi
media sosial dan
media cetak, radio
- 655 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah kegiatan


Terlibat dalam jaringan yang diikuti dalam
JALA PRT untuk aksi-aksi JALA PRT
Swadaya (II-
mendesakkan untuk mendesakkan JALA PRT,
Kegiatan - - - - - - masih Nasional
pengesahan RUU pengesahan RUU JKP3
diusulkan)
Perlindungan Pekerja PPRT
Rumah Tangga (RUU
PPRT)

Kegiatan 4: 4.1 Dokumen


Kampanye tentang analisis pro-kontra
pentingnya pengesahan RUU KKG dan
RUU Kesetaraan dan argumen-argumen
Swadaya (II- SAPA
Keadilan Gender (RUU yang dikembangkan
Kegiatan - - 12 12 12 30 masih Nasional INDONESIA
KKG) sebagai payung
diusulkan) dan JKP3
hukum yang
mempercepat capaian
kesetaraan gender

PROGRAM 14: Pemantauan terhadap Kebijakan Responsif Gender dan Kebijakan yang Membatasi Pemberdayaan Perempuan Adat

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Identifikasi kebijakan kebijakan yang (III-belum
komunit PEREMPUAN
responsif gender dan responsif gender - - - 5 5 150 tersedia Nasional & Daerah
as adat AMAN
kebijakan yang untuk pemberdayaan sumber)
membatasi perempuan adat
pemberdayaan
perempuan adat 1.2 Jumlah (III-belum
komunit PEREMPUAN
kebijakan yang - - - 5 5 - tersedia Nasional & Daerah
as adat AMAN
membatasi sumber)
- 656 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

pemberdayaan
perempuan adat

PROGRAM 15:

Kegiatan1: 1.1 Advokasi kegiatan


Adanya kerangka mendorong program
kebijakan di tingkat pemerintah seperti
lokal dan nasional wajib belajar 12
untuk melindungi anak tahun
perempuan dari (Kemendikbud),
pernikahan anak Program 4 T-terlalu Yayasan
(III-belum
dini/terlalu muda, Kesehatan
- - 2 2 2 85 tersedia Nasional
terlalu tua, terlalu Perempuan
sumber)
dekat, terlalu sering (YKP)
(Kemenkes) dan
pendewasaan usia
menikah (BKKBN)
sebagai upaya
menurunkan
perkawinan anak.

PROGRAM 16: Employee benefit program


- 657 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Cuti melahirkan Seluruh area


Pelaksanaan Maternity diberikan selama operasional PT
Protection Policy enam bulan Nestle Indonesia,
PT Nestlé
Pemberl termasuk di
Diber Indonesia
akukan dalamnya kantor PT Nestlé
- - laku - - - (III- Belum
kebijaka pusat, pabrik, Indonesia
kan tersedia
n pusat distribusi
sumber)
dan juga
perwakilan kantor
penjualan

1.2 Setiap ibu


menyusui berhak
untuk melakukan
- - - - - - - - - -
kegiatan laktasi
kapan saja pada saat
waktu bekerja

PROGRAM 17: Advokasi Kebijakan

Kegiatan 1: 1.1 Terbitnya 4


Merubah hukum dan kebijakan-kebijakan
kebijakan yang di tingkat nasional
memberikan yang pro pemenuhan
perlindungan dan non HKSR (penanganan Peratura
- - - 1 - - - Nasional PKBI
diskriminatif terhadap KTD, RKUHP, n
pemenuhan SRHR perkawinan anak,
melalui kerja-kerja CSE masuk
advokasi dan kurikulum nasional)
pembentukan Opini pada tahun 2018
- 658 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Publik di level daerah 1.2 Terbitnya 8


dan nasional. kebijakan atau
kesepakatan di 10 Provinsi =
Daerah yang Jakarta
mendukung CSE (Nasional), Aceh,
masuk kurikulum, Bengkulu, DIY,
Anggaran Kespro 1% Jawa Barat, Jawa
- - - - 4 - - - PKBI
pada APBD atau Tengah, Jawa
merubah kebijakan Timur, Sulawesi
Daerah yang Selatan, Sumatera
diskriminatif, dan Barat, Sumatera
penghapusan Selatan
perkawinan anak
pada 2018

INDIKATOR SDGs: 5.2.1* Proporsi perempuan dewasa dan anak perempuan (umur 15-64 tahun) mengalami kekerasan (fisik, seksual, atau emosional) oleh pasangan
atau mantan pasangan dalam 12 bulan terakhir
5.2.1(a) Prevalensi kekerasan terhadap anak perempuan
5.2.2* Proporsi perempuan dewasa dan anak perempuan (umur 15-64 tahun) mengalami kekerasan seksual oleh orang lain selain pasangan dalam
12 bulan terakhir

PROGRAM 1: PROGRAM PERLINDUNGAN ANAK ESKA (Eksploitasi Seks Komersial Anak)

Kegiatan 1: 1.1 Anak yang Plan NTB & DKI Yayasan Plan
Pemberdayaan Anak berpartisipasi dalam Jumlah
- - - 550 650 - International Jakarta (akan di International
perlindungan anak Anak
(I= Tersedia) scale-up nasional) Indonesia

1.2 Anak yang Plan NTB & DKI Yayasan Plan


mendapatkan Jumlah
- - - 635 745 - International Jakarta (akan di International
informasi tentang Anak
(I= Tersedia) scale-up nasional) Indonesia
hak anak dan hak
- 659 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

kesehatan
reproduksi

Kegiatan 2: 2.1 keluarga dan


Pemberdayaan Keluarga masyarakat yang Plan NTB & DKI Yayasan Plan
#
dan Masyarakat aktif dalam - - - 125 190 - International Jakarta (akan di International
keluarga
pemenuhan hak (I= Tersedia) scale-up nasional) Indonesia
anak

Kegiatan 3: 3.1 KPAD yang aktif


Plan NTB & DKI Yayasan Plan
Penguatan KPAD dalam pencegahan
# KPAD - - - 24 24 - International Jakarta (akan di International
eksploitasi seksual
(I= Tersedia) scale-up nasional) Indonesia
komersial anak

Kegiatan 4: 4.1 private sektor


Kemitraan dengan yang berperan aktif
Plan NTB & DKI Yayasan Plan
sektor private dalam perlindungan #private
- - - 20 20 - International Jakarta (akan di International
anak dari eksploitasi sektor
(I= Tersedia) scale-up nasional) Indonesia
seksual komersial
terhadap anak

PROGRAM 2: PARENTING PROGRAM

Kegiatan 1: 1.1 Orang


Melaksanakan Parenting tua/pengasuh (laki-
Jumlah Plan Yayasan Plan
Berbasis Masyarakat laki & Perempuan) 2154 1545 NTT (akan di scale-
Orang - - - - International International
yang melaksanakan 3 3 up nasional)
tua (I= Tersedia) Indonesia
parenting terhadap
anak usia 0-6 tahun
- 660 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

1.2 Anak
(perempuan & laki-
Plan Yayasan Plan
laki) yang Jumlah 4778 7332 NTT (akan di scale-
- - - - International International
mendapatkan hak Anak 4 0 up nasional)
(I= Tersedia) Indonesia
pengasuhan orang
tuanya

PROGRAM 3: Safe and Free From Violence School

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah anggota Anggota


Pelatihan hak anak dan sekolah (guru dan komunit
Multi funding
perlindungan anak bagi kepala sekolah) as
dari dalam
anggota sekolah (guru dicapai melalui sesi Wahana Visi
- - - - - 300 dan luar NA
dan kepala sekolah) peningkatan Indonesia
negeri (I=
kesadaran dan akses
Tersedia)
terhadap informasi
perlindungan anak

PROGRAM 4: Membangun kesadaran dan komitmen untuk penghapusan kekerasan terhadap perempuan melalui ormas lintas agama dan berpartisipasi dalam Musrenbang
tingkat Desa sampai Kabupaten

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Kemitraan dengan pertemuan dengan
organisasi lokal: organisasi mitra
75% dana
Membangun kerjasama tentang program
APBN dan
dengan organisasi Islam kerja yang MUI dan
25% dana Indonesia barat,
dan lintas agama yaitu, berkomitmen dalam Kegiatan - - 0 3 3 1.200 ormas lintas
Pendamping tengah, timur
BKMT, ICMI, BMOIWI, penghapusan agama
(II-masih
IWAPI, PGI, KWI, , PHDI, kekerasan terhadap
diusulkan)
Walubi dan lainnya perempuan,
untuk melakukan perkawinan anak,
pemberdayaan sunat perempuan
perempuan, sehingga dan peningkatan
- 661 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

dapat berkontribusi partisipasi


pada pencapaian SDGs perempuan

1.2 Memfasilitasi
ormas perempuan 75% dana
untuk mendorong APBN dan
terlaksananya 25% dana
kegiatan - - - 100 100 200 200 desa MUI
Musrenbang Pendamping
Perempuan di (II-masih
tingkat diusulkan)
Desa/Kabupaten

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah buku


Penguatan mental tentang penguatan
75% dana
spiritual: mental spiritual
APBN dan
menyusun buku dalam pencegahan
eksempl 1,50 1,50 25% dana
penguatan mental dan penghapusan - - - 1.200 Nasional MUI
ar 0 0 Pendamping
spiritual dalam perkawinan anak
(II-masih
pencegahan dan
diusulkan)
penghapusan
perkawinan anak
- 662 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah ormas


Layanan Pengaduan: perempuan yang 75% dana
Memfasilitasi ormas memberikan layanan APBN dan
perempuan untuk pengaduan 25% dana MUI dan
memberikan pelayanan kekerasan terhadap ormas - - 0 35 35 490 Nasional
Pendamping ormas
pengaduan kekerasan perempuan (II-masih
terhadap perempuan di diusulkan)
komunitas

PROGRAM 5: Membangun kesadaran dan komitmen untuk penghapusan kekerasan terhadap perempuan melalui media elektronik dan cetak berbasis ormas dan pondok
pesantren

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah mimbar


Pengembangan Media ulama MUI yang
75% dana
ormas dan pondok terbit dan memuat
APBN dan
pesantren: penyuluhan
eksempl 25% dana
Memfasilitasi penghapusan - 1000 2000 3000 3000 1.2 Nasional MUI
ar Pendamping
pengembangan TV MUI, kekerasan terhadap
(II-masih
mimbar Ulama MUI, perempuan berbasis
diusulkan)
media sosial, dll untuk ormas dan pondok
sosialisasi penghapusan pesantren
kekerasan terhadap
perempuan yang 1.2 Jumlah siaran
berbasis ormas dan TV MUI untuk
pondok pesantren penghapusan swadaya (II-
kekerasan terhadap kegiatan - 10 20 30 40 PM masih Nasional MUI
perempuan berbasis diusulkan)
ormas dan pondok
pesantren

PROGRAM 5: Membangun sinergi antar pemangku kepentingan dalam pencegahan dan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak
- 663 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Tersosialisasi PGRI bekerja


Sosialisasi tentang tentang 1 1 1 sama dengan
Pengurus
perlindungan hak perlindungan hak Kegiatan nasio nasio nasio instansi/
Besar PGRI
perempuan dan anak perempuan dan anak Nasional nal, nal, nal, organisasi Jakarta dan 34
- 3 0 dan 34
kepada pengurus dan kepada pengurus dan 10 14 10 terkait (III- Provinsi
Pengurus
anggota PGRI dan anggota PGRI provinsi provi provi provi belum
PGRI Provinsi
nsi nsi nsi tersedia
sumber)

Kegiatan 2: 2.1 Terlaksananya


Pengurus
Melakukan survei Melakukan survei
PGRI dengan
materi buku teks dan materi buku teks Pengurus
instansi
referensi pada SD, SMP, dan referensi pada Jakarta dan 34 PGRI dengan
Kegiatan - 3 3 3 3 0 terkait (III-
SMA, SMK tentang SD, SMP, SMA, SMK Provinsi instansi
ketidak kesetaraan dan tentang ketidak belum
terkait
ketidak adilan gender kesetaraan dan tersedia
ketidakadilan gender sumber)

Kegiatan 3: 3.1 Terjalinnya Pengurus


Membangun sinergi sinergi antar PGRI dengan
Pengurus
antar pemangku pemangku instansi
Jakarta dan 34 PGRI dengan
kepentingan dalam kepentingan dalam Kegiatan - 3 3 3 3 0 terkait (III-
Provinsi instansi
penanganan kasus penanganan kasus belum
terkait
kekerasan terhadap kekerasan terhadap tersedia
perempuan dan anak perempuan dan anak sumber)
- 664 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 4: 4.1 Terlaksananya


Bekerjasama dan program Pengurus
berpartisipasi aktif pemberdayaan PGRI dengan
Pengurus
dalam program perempuan yang instansi
Besar PGRI
pemberdayaan diselenggarakan oleh Kegiatan - 6 6 6 6 - terkait (III- Jakarta
dan instansi
perempuan yang instansi dan belum
terkait
diselenggarakan oleh organisasi terkait tersedia
instansi dan organisasi sumber)
terkait

PROGRAM 6: Penguatan Dukungan Masyarakat Sipil dan Partisipasi Anak untuk Menegakkan Kewajiban Negara dalam Pemenuhan Hak-Hak Anak dari Resiko Migran,
Exploitasi dan Perdagangan Anak

Kegiatan 1: 1.1 1870 anak


Prevention : terlibat di dalam
Memperkuat komunitas, usaha penyadaran kepulauan riau
Anak, OMS dalam terhadap bahaya dan kalimantan,
Anak - 1870 - - -
pencegahan melalui perdagangan anak Kota Semarang,
pendidikan komunitas, dan mengetahui Kubu Raya-
peer watch, kampanye, kerentanan anak Pontianak, Kendal-
publikasi yang bermigrasi Jawa tengah,
TDH NL (I= Sungai Bunru- indonesia
5.273,5
1.2 Inisiasi dan Tersedia) Karawang, Bantul ACT
penguatan 20 forum dan Guunung
forum - 20 - - -
anak di tingkat Kidul Yogja,
desa/kelurahan Jakarta Utara,
Surabaya,
1.3 penguatan Mataram, Kupang,
Jaringan desa/kel Indramayu
- 27 - - -
perlindungan anak di urahan
27 desa/kelurahan
- 665 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

1.4 forum anak yang


menjadi fokus di
dalam program
memberikan
- - - - - -
masukan terkait
dengan program-
program jaringan
perlindungan anak

1.5 Terjadinya
perubahan prilaku
anak khususnya
anak yang putus
- - - - - -
sekolah untuk
kembali mengenyam
pendidikan (desa
stabelan)

1.6 adanya
perubahan budaya
bahwa dulu ada
kesadaran menjadi
pekerja seks
merupakan sesuatu
- - - - - -
yang perlu
dibanggakan. saat ini
orangtua mendorong
untuk anak
mengenyam
pendidikan

PROGRAM 7: Penyusunan instrumen dan uji coba asesment Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Trafiking
- 666 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1 : 1.1 Adanya intrumen


Penyusunan Instrumen Asesment Gugus TDH NL (I= indonesia
kegiatan - - - - - 90 -
Asesment Gugus Tugas Tugas Tersedia) ACT

PROGRAM 8 :

Kegiatan 1: 1.1 Pesantren PP RMI NU


Pelatihan Pesantren memiliki bekerjasama
Ramah Anak pengetahuan dan dengan PP RMI NU
ketrampilan Pemerintah Bersama
bagaimana Kegiatan 0 1 1 5 5 660.000 dan pihak 12 Provinsi Pemerintah
menyelenggarakan terkait (III- dan Pihak
lembaga pesantren belum Lain Terkait
yang menjamin hak- tersedia
hak anak sumber)

PROGRAM 9: Lembaga Bimbingan Keluarga Muslimat NU

Kegiatan 1: 1.1 jumlah peserta III- Belum


Layanan Bimbingan kursus Nasional = 34
jiwa - - - 5000 5000 19.000 tersedia Muslimat NU
Keluarga Muslimat NU Provinsi
sumber

INDIKATOR TPB 5.2.2(a) : Persentase korban kekerasan terhadap perempuan yang mendapat layanan komprehensif

PROGRAM 1:
Membangun kesadaran
dan komitmen untuk
penghapusan kekerasan
terhadap perempuan
- 667 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

melalui "Sekolah
Perempuan" di 78 desa

Kegiatan 1: 1.1 Penyusunan KAPAL


Pengembangan Media: konsep Perempuan
Menyiapkan konsep, pengembangan
mengkoordinir dan koran Sekolah
Dana DFAT
monev terhadap Perempuan, Radio
dokume Program
fasilitasi pengembangan Komunitas, Media 0 1 1 0 0 0 Nasional
n MAMPU (I=
koran Sekolah Sosial, dll untuk
Tersedia)
Perempuan, radio mengkampanyekan
komunitas, media penghapusan
sosial, dll untuk kekerasan terhadap
mengkampanyekan perempuan
penghapusan kekerasan
terhadap perempuan 1.2 Melakukan KAPAL
koordinasi dan Dana DFAT Perempuan
monev secara Program
periodik (bulanan, 3 kegiatan 0 3 3 3 3 100 Nasional
MAMPU (I=
bulanan, 6 bulanan Tersedia)
dan 1 tahunan)

Kegiatan 2: 2.1. Penyusunan KAPAL


Layanan Pengaduan: konsep fasilitasi Perempuan
Menyiapkan konsep, Sekolah Perempuan
Dana DFAT
mengkoordinir dan untuk memberikan
dokume Program
monev terhadap pelayanan 0 1 1 0 0 0.3 Nasional
n MAMPU (I=
fasilitasi Sekolah pengaduan
Tersedia)
Perempuan untuk kekerasan terhadap
memberikan pelayanan perempuan di
pengaduan kekerasan komunitas
- 668 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

terhadap perempuan di 2.2 Melakukan KAPAL


komunitas koordinasi dan Dana DFAT Perempuan
monev secara Program
kegiatan 0 3 3 3 3 100 Nasional
periodik (bulanan, 3 MAMPU (I=
bulanan, 6 bulanan Tersedia)
dan 1 tahunan)

PROGRAM 2: Ketahanan Keluarga

Kegiatan 1: 1.1 Sosialisasi P2TP2A


Meningkatkan kualitas tentang peran kegiatan 1 - - - - PM Provinsi DKI Nasional DWP Pusat
hidup perempuan di P2TP2A terkait KDRT Jakarta
berbagai bidang
1.2 Pelatihan bagi P2TP2A
petugas pos kegiatan 2 (2016) 2 - - - PM Provinsi DKI Nasional DWP Pusat
pengaduan KDRT Jakarta

PROGRAM 3: Peningkatan Pemahaman, kemampuan, dan peran advokasi Nasyiah pada persoalan KtPA

Kegiatan 1: 1.1 menggiatkan


Pelatihan Paralegal advokasi untuk provinsi
Twin Sharing
Nasyiah korban KtPAanak (jumlah
Pemerintah
dan perempuan provinsi
dan
2.menguatkan yang NASYIATUL
- 4 10 18 34 - Nasyiatul Seluruh Indonesia
respon kader melakuk AISYIAH
Aisyiyah (II-
nasyiatul aisyiah an
masih
terhadap isu-isu pelatiha
diusulkan)
kekerasan pada n)
perempuan dan anak
- 669 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 2: 2.1
Pelatihan Advokasi mensosialisasikan
kasus kekerasan pentingnya provinsi
Twin Sharing
terhadap perempuan pendampingan kasus (jumlah
Pemerintah
dan anak kekerasan terhadap provinsi
dan
perempuan dan anak yang NASYIATUL
- 4 10 18 34 - Nasyiatul Seluruh Indonesia
2.2 terbentuknya melakuk AISYIAH
Aisyiyah (II-
kader nasyiatul an
masih
aisyiyah yang pelatiha
diusulkan)
terampil melakukan n)
advokasi prihak KtPA
anak dan perempuan

Kegiatan 3: 3.1 Nasyiah sebagai provinsi


Pembentukan Rumah sumber rujukan (jumlah
Aduan di PDNA dan Biro utama perempuan provinsi
- 4 10 18 34 500 Twin Sharing
PWNA dan anak dalam yang
Pemerintah
mengentaskan memiliki
dan
kasus-kasus KtPA Rumah) NASYIATUL
Nasyiatul Seluruh Indonesia
AISYIAH
Aisyiyah (II-
3.2 Nasyiah sebagai
masih
partner perempuan
diusulkan)
dan anak dalam - - - - - - -
pendampingan
kasus-kasus KtPA

PROGRAM 4:

Kegiatan 1: 5.2.1. Pelaksanaan kegiatan Yayasan


Swadaya (II-
Advokasi Kebijakan dialog dan lobby Kesehatan
2 2 2 5 masih Nasional
Pelaksanaan PP 61 dengan Kementrian Perempuan
diusulkan)
tahun 2014 tentang Kesehatan untuk (YKP)
- 670 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kesehatan Reproduksi & mendorong


PMK No 3 tahun 2016 pelaksanaan PMK

5.2.2. Pelaksanaan kegiatan


dialog dan lobby
dengan BARESKRIM
Swadaya (II-
untuk tidak
2 2 2 5 masih Nasional YKP
mengkirimanalisasi
diusulkan)
pelaku aborsi aman
berbasis PP 61 tahun
2014

5.2.3. Menyusun kegiatan


strategi bersama
Swadaya (II-
dengan stakeholder (
2 2 2 5 masih Nasional YKP
POGI, IBI, HOGSI
diusulkan)
dan organisasi
perempuan)

5.2.4. Advokasi kegiatan Swadaya (II-


RKHUP terkait pasal- 2 2 2 5 masih Nasional YKP
pasal aborsi aman diusulkan)

PROGRAM 5: Pemantauan terhadap layanan komprehensif yang bisa diakses oleh Perempuan Adat

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Kasus


(III-belum
Pemantauan atas kasus Kekerasan terhadap komunit PEREMPUAN
- - - 5 5 100 tersedia Nasional & Daerah
kekerasan terhadap Perempuan Adat as adat AMAN
sumber)
perempuan adat yang masuk ke
- 671 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

dalam Sistem
Pengaduan

INDIKATOR SDGs: 5.3.1* Proporsi perempuan umur 20-24 tahun yang berstatus kawin atau berstatus hidup bersama sebelum umur 15 tahun dan sebelum umur 18
tahun

PROGRAM 1: Membangun kesadaran dan komitmen untuk melakukan pencegahan dan penghapusan perkawinan anak"Sekolah Perempuan" di 78 desa

Kegiatan 1: 1.1. Penyusunan dokume


Pertemuan Reguler: konsep pertemuan n
Menyiapkan konsep, reguler Sekolah Dana DFAT
mengkoordinir dan Perempuan untuk Program KAPAL
1 1 0,35 Nasional
monev terhadap pencegahan dan MAMPU (I= Perempuan
fasilitasi pertemuan penghapusan Tersedia)
reguler Sekolah perkawinan anak
Perempuan untuk perempuan
pencegahan dan
penghapusan 1.2 Melakukan kegiatan
perkawinan anak koordinasi dan Dana DFAT
perempuan monev secara Program KAPAL
3 3 3 3 100 Nasional
periodik (bulanan, 3 MAMPU (I= Perempuan
bulanan, 6 bulanan Tersedia)
dan 1 tahunan)
- 672 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 2: 2.1 Penyusunan dokume


Pengembangan Media konsep n
Kampanye: Menyiapkan pengembangan
konsep, mengkoordinir koran Sekolah
Dana DFAT
dan monev terhadap Perempuan, radio
Program KAPAL
fasilitasi pengembangan komunitas, media 1 1 0,3 Nasional
MAMPU (I= Perempuan
koran Sekolah sosial, dll untuk
Tersedia)
Perempuan, radio mengkampanyekan
komunitas, media penghapusan
sosial, dll untuk perkawinan anak
mengkampanyekan perempuan
penghapusan
perkawinan anak 2.2 Melakukan kegiatan
perempuan koordinasi dan Dana DFAT
monev secara Program KAPAL
3 3 3 3 100 Nasional
periodik (bulanan, 3 MAMPU (I= Perempuan
bulanan, 6 bulanan Tersedia)
dan 1 tahunan)

PROGRAM 2:

Kegiatan 1: 1.1 Tersosialisasinya Pengurus


Sosialisasi penghapusan penghapusan semua Besar PGRI
semua praktik praktik berbahaya, dan Pengurus
berbahaya, seperti seperti perkawinan Pengurus Besar PGRI
perkawinan usia anak, usia anak, Provinsi dan Jakarta dan 34 dan Pengurus
provinsi - 1 34 34 34 0
perkawinan dini dan perkawinan dini dan Kabupaten/k Provinsi Provinsi dan
paksa, serta sunat paksa, serta sunat ota PGRI (III- Kabupaten/k
perempuan perempuan kepada belum ota PGRI
pengurus dan tersedia
anggota PGRI sumber)
- 673 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 2: 2.1 Mengurangi Pengurus


Kampanye penghapusan praktik berbahaya, Besar PGRI
semua praktik seperti perkawinan dan Pengurus
berbahaya, seperti usia anak, Pengurus Besar PGRI
perkawinan usia anak, perkawinan dini dan Provinsi dan Jakarta dan 34 dan Pengurus
provinsi - 1 34 34 34 0
perkawinan dini dan paksa, serta sunat Kabupaten/k Provinsi Provinsi dan
paksa, serta sunat perempuan ota PGRI (III- Kabupaten/k
perempuan belum ota PGRI
tersedia
sumber)

INDIKATOR SDGs: 5.3.1(c) Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA/ sederajat

PROGRAM 1: Bantuan Keuangan dan Beasiswa

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah siswa


Pemberian beasiswa penerima beasiswa
untuk tingkat SMK SMK Agribisnis dan JAPFA Group Nasional (14 JAPFA
Siswa - 0 48 50 50 12.000-14.000
jurusan agrikultur dan Agroteknologi (I= Tersedia) kab/kota (9 Prov) Foundation
agroteknologi

PROGRAM 2: Pemberian Beasiswa Jenjang Pendidikan SD - SMA

Kegiatan 1: 1.1 Angka penerima Yayasan


Pemberian Bantuan bantuan untuk Buddha Tzu Yayasan
Beasiswa Prestatif mendapatkan akses Orang - 1807 1898 1992 2091 2.296,15 Chi Nasional Buddha Tzu
jenjang SD s.d SMA pendidikan jenjang Indonesia Chi Indonesia
SD s.d SMA (I= Tersedia)

5.3.2. Persentase anak perempuan dan perempuan berusia 15-49 tahun yang telah menjalani FGM/C, menurut kelompok umur
INDIKATOR SDGs:
(INDIKATOR YANG DIKEMBANGKAN)
- 674 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

PROGRAM 1:
Membangun kesadaran
dan komitmen untuk
penghapusan sunat
perempuan melalui
"Sekolah Perempuan" di
78 desa

Kegiatan 1: 1.1. Penyusunan


Pertemuan Reguler: konsep fasilitasi
Dana DFAT
Menyiapkan konsep, pertemuan reguler dokume KAPAL
1 1 <1 Program Nasional
mengkoordinir dan Sekolah Perempuan n Perempuan
MAMPU
monev terhadap untuk penghapusan
fasilitasi pertemuan sunat perempuan
reguler Sekolah
Perempuan untuk 1.2. Presentase
penghapusan sunat anggota Sekolah KAPAL
perempuan Perempuan yang Perempuan,
60% dana
memiliki YKPM,
DFAT Sulsel, NTT,NTB,
pemahaman dan LPSDM,
% 80 80 80 80 702 Program Jatim, Sumbar,
kesadaran tentang KAP2K,
MAMPU, 20% DKI Jakarta
pentingnya Pondok
APBD
pencegahan dan PERGERAKA
penghapusan sunat N dan PBT
perempuan
- 675 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

1.3. Presentase
anggota Sekolah
Perempuan yang
memiliki kesadaran
dan komitmen untuk % 60 60 60 60 877
melakukan upaya
pencegahan dan
penghapusan sunat
perempuan

1.4. Jumlah
pertemuan anggota
Sekolah Perempuan
untuk pembahasan kegiatan 234 234 234 234 702
materi pencegahan
dan penghapusan
sunat perempuan

1.5. Jumlah anggota


yang mengikuti
proses penyadaran
person 5850 5850 5850 5850 877
pencegahan dan
penghapusan sunat
perempuan

1.6. Prosentase
kasus sunat
perempuan yang % 100 100 100 100 60
didata oleh anggota
Sekolah Perempuan
- 676 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

1.7. Melakukan
koordinasi dan
Dana DFAT
monev secara KAPAL
kegiatan 3 3 3 3 100 Program Nasional
periodik (bulanan, 3 Perempuan
MAMPU
bulanan, 6 bulanan
dan 1 tahunan)

Kegiatan 2: 2.1. Penyusunan


Menyiapkan konsep, konsep fasilitasi
mengkoordinir dan Sekolah Perempuan
Dana DFAT
monev terhadap untuk sosialisasi dokume KAPAL
1 1 <1 Program Nasional
fasilitasi Sekolah tentang n Perempuan
MAMPU
Perempuan untuk penghapusan sunat
sosialisasi tentang perempuan di
penghapusan sunat komunitas
perempuan di
komunitas 2.2. Penyusunan
konsep
KAPAL
pengembangan
60% dana Perempuan,
koran Sekolah
DFAT YKPM,
Perempuan, radio Sulsel, NTT,NTB,
eksempl Program LPSDM,
komunitas, media 15 15 15 15 15 Jatim, Sumbar,
ar MAMPU, 20% KAP2K,
sosial, dll untuk DKI Jakarta
APBD dan Pondok
mengkampanyekan
Swadaya PERGERAKA
penghapusan
N dan PBT
perkawinan anak
perempuan

2.3. Prosentasi
masyarakat di
% 25 25 25 25 60
komunitas yang
mendapatkan
sosialisasi
- 677 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

penghapusan sunat
perempuan

2.4. Prosentase
masyarakat yang
memahami isi dari
% 40 40 40 40 60
sosialisasi
penghapusan sunat
perempuan

2.5. Melakukan
koordinasi dan
Dana DFAT
monev secara KAPAL
kegiatan 3 3 3 3 100 Program Nasional
periodik (bulanan, 3 Perempuan
MAMPU
bulanan, 6 bulanan
dan 1 tahunan)

5.4.1. Proporsi waktu yang dihabiskan untuk pekerjaan rumah tangga dan perawatan, berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur
INDIKATOR SDGs:
dan lokasi (INDIKATOR YANG DIKEMBANGKAN)

PROGRAM 1: Pemahaman tentang Proporsi waktu yang dihabiskan untuk pekerjaan rumah tangga dan perawatan, berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur, dan lokasi
- 678 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Tersosialisasi


Pengurus
Sosialisasi Pemahaman Pemahaman tentang
Besar PGRI
tentang Proporsi waktu Proporsi waktu yang Pengurus
dan
yang dihabiskan untuk dihabiskan untuk Besar PGRI
Pengurus
pekerjaan rumah tangga pekerjaan rumah Jakarta dan 34 dan Pengurus
provinsi - 1 34 34 34 0 Provinsi dan
dan perawatan, tangga dan Provinsi Provinsi dan
Kabupaten/k
berdasarkan jenis perawatan, Kabupaten/k
ota PGRI (II-
kelamin, kelompok berdasarkan jenis ota PGRI
masih
umur, dan lokasi kelamin, kelompok
diusulkan)
umur, dan lokasi.

PROGRAM 2: Membangun kesadaran dan komitmen untuk memahami beban kerja perempuan yang diakibatkan oleh pembagian kerja berdasar jenis kelamin dan
memberikan beban pekerjaan rumah tangga yang tidak berbayar kepada perempuan melalui "Sekolah Perempuan" di 78 desa

Kegiatan 1: 1.1. Penyusunan


Pertemuan Reguler: konsep fasilitasi
Menyiapkan konsep, pertemuan reguler
mengkoordinir dan Sekolah Perempuan Dana DFAT
dokume KAPAL
monev terhadap untuk membangun 1 1 <1 Program Nasional
n Perempuan
fasilitasi pertemuan kesadaran tentang MAMPU
reguler Sekolah beban kerja
Perempuan untuk perempuan dalam
membangun kesadaran rumah tangga
- 679 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

tentang beban kerja 1.2. Presentase


perempuan dalam anggota Sekolah
rumah tangga Perempuan yang KAPAL
memahami 60% dana Perempuan,
perhitungan DFAT YKPM,
Sulsel, NTT,NTB,
pekerjaan rumah Program LPSDM,
% 80 80 80 80 702 Jatim, Sumbar,
tangga dan MAMPU, 20% KAP2K,
DKI Jakarta
perawatan yang APBD dan Pondok
dibedakan Swadaya PERGERAKA
berdasarkan jenis N dan PBT
kelamin, kelompok
umur dan lokasi

1.3. Presentasi
peserta yang
memahami dampak
dari pekerjaan
% 80 80 80 80 702
rumah tangga dan
perawatan yang
dibebankan kepada
perempuan

1.4. Melakukan
koordinasi dan
Dana DFAT
monev secara KAPAL
kegiatan 3 3 3 3 100 Program Nasional
periodik (bulanan, 3 Perempuan
MAMPU
bulanan, 6 bulanan
dan 1 tahunan)
- 680 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 2: 2.1. Penyusunan


Pengumpulan Data: konsep fasilitasi
Menyiapkan konsep, Sekolah Perempuan
mengkoordinir dan dalam menyediakan
monev terhadap data tentang beban Dana DFAT
dokume KAPAL
fasilitasi Sekolah kerja perempuan 1 1 <1 Program Nasional
n Perempuan
Perempuan dalam dalam rumah tangga MAMPU
menyediakan data dengan
tentang beban kerja menggunakan alat
perempuan dalam analisis aktivitas
rumah tangga dengan harian
menggunakan alat
analisis aktivitas harian 2.2. Presentase
anggota Sekolah KAPAL
Perempuan yang 60% dana Perempuan,
memahami teknik DFAT YKPM,
Sulsel, NTT,NTB,
menghitung Program LPSDM,
percent 50 50 50 50 900 Jatim, Sumbar,
perbandingan beban MAMPU, 20% KAP2K,
DKI Jakarta
kerja perempuan dan APBD dan Pondok
laki-laki melalui Swadaya PERGERAKA
metode kalender N dan PBT
harian

2.3. presentase
anggota Sekolah
Perempuan yang
percent 40 40 40 40 720
melakukan
pengumpulan data
tentang beban kerja
- 681 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

2.4. presentase data


yang telah
dikumpulkan, percent 25 25 25 25 522
digunakan sebagai
alat advokasi

2.5. Melakukan
koordinasi dan
Dana DFAT
monev secara KAPAL
kegiatan 3 3 3 3 100 Program Nasional
periodik (bulanan, 3 Perempuan
MAMPU
bulanan, 6 bulanan
dan 1 tahunan)

INDIKATOR SDGs: 5.5.1* Proporsi kursi yang diduduki perempuan di parlemen tingkat pusat, parlemen daerah dan pemerintah daerah.

PROGRAM 1: Representasi Politik Perempuan Indonesia: Kebijakan Afirmasi Partai Politik untuk Pemilihan Mendatang Tahun 2019

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah World Kabupaten Siak


Penyusunan dokumentasi yang Dokume Resources dan Kabupaten
- 2 - - - 464 Yayasan WRI
Dokumentasi Pesan dihasilkan n Institute Pelalawan (Provinsi
Advokasi Berbasis Data (I=Tersedia) Riau)

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah


Pelatihan Advokasi partisipan pelatihan orang - 30 - - -
Berbasis Data
- 682 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 3: 3.1 Partisipan yang


Penelitian untuk dilibatkan dalam
mengidentifikasi penelitian Korean
kebiajakn afirmasi Women's
partai politik di orang - 37 - - - 107 Development Jakarta Yayasan WRI
Indonesia yang Institute (I=
mendorong representasi Tersedia)
politik perempuan di
Indonesia

PROGRAM 2: Representasi dan Partisipasi Perempuan Adat di Legislatif dan Eksekutif

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah (III-belum


PEREMPUAN
Pendataan Representasi perempuan adat di Nasional - - - 1 100 tersedia Nasional
AMAN
Perempuan Adat di parlemen pusat sumber)
parlemen pusat,
parlemen daerah dan 1.2 Jumlah (III-belum
Kab/Kot PEREMPUAN
pemerintah daerah perempuan adat di - - - 5 5 - tersedia Daerah
a AMAN
parlemen daerah sumber)

1.3 Jumlah (III-belum


Kab/Kot PEREMPUAN
perempuan adat di - - - 5 5 - tersedia Daerah
a AMAN
pemerintah daerah sumber)

INDIKATOR TPB: 5.5.2* Proporsi perempuan yang berada di posisi managerial

PROGRAM 1: Meningkatkan Kapasitas Kepemimpinan Perempuan PGRI dan Partisipasi aktif dalam forum organisasi

Kegiatan 1: 1.1 Peningkatan Kegiatan


PGRI dan
Pelatihan peningkatkan kapasitas pengurus Nasional PGRI dan
- 16 12 12 12 4.680 EIAP 34 Provinsi
Kapasitas pengurus dan dan kepemimpinan dan EIAP
(Education
kepemimpinan PGRI Provinsi (Education
Internasional
- 683 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

PGRI (Piloting district Asia Pasific) Internasional


training) (I= Tersedia) Asia Pasific)

1.2 Meningkatnya
partisipasi
perempuan PGRI - - - - - -
dalam forum dan
kegiatan organisasi

Kegiatan 2: 2.1 Meningkatnya Pengurus


Pembentukan badan proporsi perempuan Besar PGRI
Pengurus
khusus/pokja pengambil dan
Besar PGRI,
perempuan PGRI keputusan Pengurus 34 provinsi dan 51
YPLP/PPLP
dikepengurusan Kegiatan - 5 10 10 9 0 Provinsi dan Perguruan Tinggi
PT PGRI dan
PGRI dan perguruan Kabupaten/k PGRI
Perguruan
tinggi PGRI ota PGRI (II-
Tinggi PGRI
masih
diusulkan)

Kegiatan 3: 3.1 Meningkatnya


Workshop kapasitas PGRI dan
PGRI dan
kepemimpinan PGRI kepemimpinan Instansi Jakarta dan luar
Kegiatan - 1 10 14 10 2.625 Instansi
ditingkat nasional dan perempuan PGRI terkait (I= Jakarta
terkait
tingkat provinsi Tersedia)

PROGRAM 2: Membangun kesadaran dan komitmen untuk berpartisipasi aktif dalam proses pengambilan keputusan pembangunan (Musrenbang) melalui "Sekolah
Perempuan" di 78 desa "Sekolah Perempuan" di 78 desa/kelurahan
- 684 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1. Penyusunan


Pertemuan Reguler: konsep fasilitasi
Menyiapkan konsep, anggota Sekolah
mengkoordinir dan Perempuan untuk Dana DFAT
monev terhadap merumuskan isu-isu dokume Program KAPAL
- 1 1 0,35 Nasional
fasilitasi anggota perempuan yang n MAMPU (I= Perempuan
Sekolah Perempuan diusulkan dalam Tersedia)
untuk merumuskan isu- Musrenbang dari
isu perempuan yang Desa sampai
diusulkan dalam Kabupaten
Musrenbang dari Desa
sampai Kabupaten 1.2. Presentase
anggota Sekolah KAPAL
Perempuan yang 60% dana Perempuan,
memiliki DFAT YKPM,
Sulsel, NTT,NTB,
pemahaman tentang Program LPSDM,
percent - 40 40 40 40 54 Jatim, Sumbar,
Musrenbang dan MAMPU, 20% KAP2K,
DKI Jakarta
pentingnya APBD dan Pondok
perempuan terlibat Swadaya PERGERAKA
aktif dalam N dan PBT
Musrenbang
- 685 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

1.3. Presentase
anggota Sekolah
Perempuan yang
memiliki
kemampuan
merumuskan isu-isu
perempuan yang
penting diusulkan
dalam Musrenbang
(penghapusan
percent - 20 20 20 20 13,5
perkawinan anak,
kekerasan terhadap
perempuan, sunat
perempuan, beban
ganda perempuan,
meningkatkan
partisipasi
perempuan dalam
pengambilan
keputusan)

1.4. Presentase
anggota Sekolah
Perempuan yang
percent - 20 20 20 20 54
memahami cara
mengawal usulan
dalam Musrenbang
- 686 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

1.5. Presentase
anggota Sekolah
Perempuan yang
memahami arti
penting
mendesakkan percent - 50 50 50 50 54
Musrenbang
Perempuan sebagai
strategi mempercepat
advokasi isu-isu
perempuan

1.6. Melakukan
koordinasi dan
Dana DFAT
monev secara KAPAL
kegiatan - 3 3 3 3 100 Program Nasional
periodik (bulanan, 3 Perempuan
MAMPU
bulanan, 6 bulanan
dan 1 tahunan)

Kegiatan 2: 2.1. Penyusunan


Partisipasi Perempuan konsep fasilitasi
dalam Musrenbang: anggota Sekolah
Dana DFAT
Menyiapkan konsep, Perempuan untuk dokume KAPAL
- 1 1 0,35 Program Nasional
mengkoordinir dan berpartisipasi dalam n Perempuan
MAMPU
monev terhadap Musrenbang tingkat
fasilitasi anggota Desa sampai
Sekolah Perempuan Kabupaten
- 687 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

untuk berpartisipasi 2.2. Jumlah delegasi


dalam Musrenbang dari anggota Sekolah
tingkat Desa sampai Perempuan yang
Kabupaten terlibat aktif orang - 156 156 156 156 14,04
mengikuti
Musrenbang tingkat
desa-kabupaten

2.3. presentase
delegasi Sekolah KAPAL
Perempuan yang 60% dana Perempuan,
aktif mempengaruhi percent - 156 156 156 156 14,04 DFAT YKPM,
Sulsel, NTT,NTB,
pengambilan Program LPSDM,
Jatim, Sumbar,
keputusan dalam MAMPU, 20% KAP2K,
DKI Jakarta
Musrenbang APBD dan Pondok
Swadaya PERGERAKA
2.4. Jumlah usulan N dan PBT
yang masuk dalam item - 10 10 10 10 1,3
musrenbang

2.5. Jumlah usulan


yang berhasil
dimasukkan sebagai
item - 3 3 3 3 1,3
program dan
disediakan anggaran
oleh pemerintah

2.6. Melakukan Dana DFAT


koordinasi dan Program KAPAL
kegiatan - 100 Nasional
monev secara 3 3 3 3 MAMPU (I= Perempuan
periodik (bulanan, 3 Tersedia)
- 688 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

bulanan, 6 bulanan
dan 1 tahunan)

Kegiatan 3: 3.1. Penyusunan


Musrenbang konsep fasilitasi
Perempuan: anggota Sekolah
Menyiapkan konsep, Perempuan untuk Dana DFAT
mengkoordinir dan mendorong dokume Program KAPAL
- 1 1 0 Nasional
monev terhadap terlaksananya n MAMPU (I= Perempuan
fasilitasi anggota Musrenbang Tersedia)
Sekolah Perempuan Perempuan di
untuk mendorong tingkat
terlaksananya Desa/Kabupaten
Musrenbang Perempuan
di tingkat 3.2. Presentase
Desa/Kabupaten anggota Sekolah
Perempuan yang
memahami
musrenbang KAPAL
percent - 40 40 40 40 375
perempuan sebagai Perempuan,
60% dana
upaya strategis YKPM,
DFAT Sulsel, NTT,NTB,
dalam menyalurkan LPSDM,
Program Jatim, Sumbar,
aspirasi kepentingan KAP2K,
MAMPU, 20% DKI Jakarta
perempuan Pondok
APBD
PERGERAKA
3.3. Presentase N dan PBT
usulan Musrenbang
yang mencerminkan percent - 80 80 80 80 375
target dan indikator
SDGs Goal 5
- 689 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

3.4. Presentase
usulan musrenbang
perempuan yang
percent - 10 10 10 10 375
berhasil dimasukkan
dalam musrenbang
reguler

3.5. Prosentase
kader Sekolah
Perempuan yang
percent - 10 10 10 10 375
mengikuti
Musrenbang
perempuan

3.6. Melakukan
koordinasi dan Dana DFAT
monev secara Program KAPAL
kegiatan - 3 3 3 3 100 Nasional
periodik (bulanan, 3 MAMPU (I= Perempuan
bulanan, 6 bulanan Tersedia)
dan 1 tahunan)

Kegiatan 4: 4.1. Penyusunan


Penguatan jaringan konsep fasilitasi
multipihak: Menyiapkan pertemuan
konsep, mengkoordinir multistakeholder dari Dana DFAT
dan monev terhadap tingkat Desa sampai dokume Program KAPAL
- 1 1 0 Nasional
fasilitasi pertemuan Kabupaten untuk n MAMPU (I= Perempuan
multistakeholder dari advokasi terbitnya Tersedia)
tingkat Desa sampai peraturan yang
Kabupaten untuk responsif gender
advokasi terbitnya terutama
peraturan yang pencegahan dan
- 690 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

responsif gender penghapusan


terutama pencegahan perkawinan anak
dan penghapusan
perkawinan anak

4.2. Jumlah anggota


forum multipihak
yang terdiri dari
pemerintah, jurnalis,
organisasi
orang - 60 60 60 60 72
kemasyarakatan, KAPAL
akademisi yang 60% dana Perempuan,
membahas isu-isu DFAT YKPM,
Sulsel, NTT,NTB,
terkait dengan goal 5 Program LPSDM,
Jatim, Sumbar,
SDGs MAMPU, 20% KAP2K,
DKI Jakarta
APBD dan Pondok
4.3. Presentase Swadaya PERGERAKA
anggota forum N dan PBT
multipihak yang aktif
mendukung advokasi percent - 50 50 50 50 72
yang dilakukan oleh
Sekolah Perempuan
terkait goal 5 SGDs
- 691 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

4.4. Melakukan
koordinasi dan Dana DFAT
monev secara Program KAPAL
kegiatan - 3 3 3 3 100 Nasional
periodik (bulanan, 3 MAMPU (I= Perempuan
bulanan, 6 bulanan Tersedia)
dan 1 tahunan)

Kegiatan 5: 5.1. Penyusunan


Asistensi penyusunan konsep fasilitasi
kebijakan yang penyusunan
responsif gender: kebijakan
Dana DFAT
Menyiapkan konsep, pemerintah daerah
dokume Program KAPAL
mengkoordinir dan terkait dengan - 1 1 0 Nasional
n MAMPU (I= Perempuan
monev terhadap capaian SDGs goal 5
Tersedia)
fasilitasi penyusunan terutama
kebijakan pemerintah pencegahan dan
daerah terkait dengan penghapusan
capaian SDGs goal 5 perkawinan anak
terutama pencegahan
dan penghapusan 5.2. Jumlah
perkawinan anak pelaksanaan
asistensi kegiatan - 10 10 10 10 6
KAPAL
penyusunan
60% dana Perempuan,
kebijakan daerah
DFAT YKPM,
Sulsel, NTT,NTB,
Program LPSDM,
5.3. Prosentase Jatim, Sumbar,
MAMPU, 20% KAP2K,
pemerintah daerah DKI Jakarta
APBD dan Pondok
yang memiliki
Swadaya PERGERAKA
kapasitas dalam percent - 20 20 20 20 504
N dan PBT
penyusunan
kebijakan yang
mendukung
pencapaian target
- 692 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

dan indikator goal 5


SDGs

5.4. Presentase
pemerintah daerah
yang memiliki
komitmen untuk
menerbitkan percent - 50 50 50 50 504
kebijakan untuk
mendukung
pencapaian target
dan indikator SDGs

5.5. Melakukan KAPAL


koordinasi dan Dana DFAT Perempuan
monev secara Program
kegiatan - 3 3 3 3 100 Nasional
periodik (bulanan, 3 MAMPU (I=
bulanan, 6 bulanan Tersedia)
dan 1 tahunan)

PROGRAM 3: Meningkatkan Kapasitas Kepemimpinan Perempuan PGRI dan Partisipasi aktif dalam forum organisasi

Kegiatan 1: 1.1 Peningkatan PGRI dan


Kegiatan
Pelatihan peningkatkan kapasitas pengurus PGRI dan EIAP
Nasional
Kapasitas pengurus dan dan kepemimpinan - 16 12 12 12 4680 EIAP 34 Provinsi (Education
dan
kepemimpinan PGRI PGRI (Piloting district (Education Internasional
Provinsi
training) Internasional Asia Pasific)
- 693 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

1.2 Meningkatnya Asia Pasific)


partisipasi (I= Tersedia)
perempuan PGRI - - - - - -
dalam forum dan
kegiatan organisasi

Kegiatan 2: 2.1 Meningkatnya Pengurus


Pembentukan badan proporsi perempuan Besar PGRI
Pengurus
khusus/pokja pengambil dan
Besar PGRI,
perempuan PGRI keputusan Pengurus 34 provinsi dan 51
YPLP/PPLP
dikepengurusan Kegiatan - 5 10 10 9 0 Provinsi dan Perguruan Tinggi
PT PGRI dan
PGRI dan perguruan Kabupaten/k PGRI
Perguruan
tinggi PGRI ota PGRI (II-
Tinggi PGRI
masih
diusulkan)

Kegiatan 3: 3.1 Meningkatnya


Workshop kapasitas PGRI dan
PGRI dan
kepemimpinan PGRI kepemimpinan Instansi Jakarta dan luar
Kegiatan - 1 10 14 10 2625 Instansi
ditingkat nasional dan perempuan PGRI terkait (I= Jakarta
terkait
tingkat provinsi Tersedia)

PROGRAM 4: People development and performance


- 694 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1. Indikator Seluruh area


Jumlah
Employee career kegiatan: operasional PT
karyawa
development based on Memberikan Nestle Indonesia,
n wanita PT Nestlé
performance kesempatan yang termasuk di
yang Indonesia
sama kepada dalamnya kantor PT Nestlé
mendud - 120 129 - - - (III-belum
karyawan wanita pusat, pabrik, Indonesia
uki tersedia
untuk menduduki pusat distribusi
posisi sumber)
jabatan managerial dan juga
manager
perwakilan kantor
ial
penjualan

INDIKATOR SDGs: 5.6.1* Proporsi perempuan umur 15-49 tahun yang membuat keputusan sendiri terkait hubungan seksual, penggunaan kontrasepsi dan layanan
kesehatan reproduksi
5.6.1 (b) Pengetahuan dan Pemahaman Pasangan Usia Subur mengenai metode kontrasepsi modern

PROGRAM 1: Memberikan pemahaman kpd perempuan umur 15-14 tahun yang membuat keputusan sendiri terkaithubungan seksual, penggunaan kontrasepsi, dan layanan
kesehatan reproduksi

Kegiatan 1: 1.1 sosialisasi


sosialisasi kpd akibat perempuan
perempuan umur 15-4 umur 15-4 tahun
tahun yang membuat yang membuat Pengurus
keputusan sendiri keputusan sendiri PGRI dengan
Kegiatan - 1 1 1 1 - - 34 provinsi
terkaithubungan terkaithubungan instansi
seksual, penggunaan seksual, penggunaan terkait
kontrasepsi, dan kontrasepsi, dan
layanan kesehatan layanan kesehatan
reproduksi reproduksi

PROGRAM 2: Membangun kesadaran dan komitmen untuk membuat keputusan terkait hubungan seksual, penggunaan kontrasepsi dan layanan kesehatan reproduksi
melalui ormas perempuan di lingkungan MUI
- 695 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Pertemuan Reguler: pertemuan ormas
Memfasilitasi pertemuan perempuan yang 75% dana
reguler ormas mengikuti proses APBN dan
perempuan untuk penyadaran tentang 70 ormas di
kegiatan - - 20 70 70 1.400 25% dana MUI
membangun kesadaran hak atas otonomi lingkungan MUI
Pendamping
tentang otonomi tubuh, tubuh, seksualitas (I= Tersedia)
seksualitas dan dan kesehatan
kesehatan reproduksi reproduksi

PROGRAM 3: Membangun kesadaran dan komitmen untuk membuat keputusan terkait hubungan seksual, penggunaan kontrasepsi dan layanan kesehatan reproduksi
melalui "Sekolah Perempuan" di 78 desa

Kegiatan 1: Pertemuan 1.1. Penyusunan dokume


Reguler: Menyiapkan konsep fasilitasi n
konsep, mengkoordinir pertemuan reguler
dan monev terhadap Sekolah Perempuan Dana DFAT
fasilitasi pertemuan untuk membangun Program KAPAL
- 1 1 - - - Nasional
reguler Sekolah kesadaran tentang MAMPU (I= Perempuan
Perempuan untuk otonomi tubuh, Tersedia)
membangun kesadaran seksualitas dan
tentang otonomi tubuh, kesehatan
seksualitas dan reproduksi
kesehatan reproduksi
1.2. Melakukan kegiatan
koordinasi dan Dana DFAT
monev secara Program KAPAL
- 3 3 3 3 100000000 Nasional
periodik (bulanan, 3 MAMPU (I= Perempuan
bulanan, 6 bulanan Tersedia)
dan 1 tahunan)
- 696 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 2: 1.1. Penyusunan dokume


Pendampingan: konsep fasilitasi n
Menyiapkan konsep, pertemuan reguler
mengkoordinir dan Sekolah Perempuan Dana DFAT
monev terhadap untuk membangun Program KAPAL
- 1 1 - - - Nasional
pendampingan anggota kesadaran tentang MAMPU (I= Perempuan
Sekolah Perempuan otonomi tubuh, Tersedia)
dalam pengambilan seksualitas dan
keputusan kesehatan
reproduksi

1.2. Melakukan kegiatan


koordinasi dan Dana DFAT
monev secara Program KAPAL
- 3 3 3 3 100000000 Nasional
periodik (bulanan, 3 MAMPU (I= Perempuan
bulanan, 6 bulanan Tersedia)
dan 1 tahunan)

PROGRAM 4: Ketahanan Keluarga

Kegiatan 1: 1.1 Kualitas


Meningkatkan kualitas komunikasi orang
hidup perempuan di tua dengan remaja Kegiatan - - - 1 1 PM BKKBN nasional DWP Pusat
berbagai bidang dalam kesehatan
reproduksi

PROGRAM 5: Peningkatan Kualitas reproduksi perempuan


- 697 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1. 1 Prosentase Twin Sharing


Pelatihan provinsi yang telah Pemerintah
pendampingan Kespro melakukan pelatihan dan NA (III- NASYIATUL
% - 25 50 75 100 - Seluruh Indonesia
untuk menciptakan pendampingan belum AISYIAH
kantung-kantung kespro tersedia
pendamping komunitas sumber)
dalam memberikan
pendidikan kespro dan 1. 2. komunitas
advokasi hak-hak nasyiah pendamping Twin Sharing
kespro Kespro yang Pemerintah
memberikan komunit dan NA (III- NASYIATUL
- 40 60 80 100 - Seluruh Indonesia
pendidikan dan as belum AISYIAH
advokasi hak hak tersedia
kespro bagi sumber)
masyarakat

Kegiatan 2: 2.1 jumlah provinsi Twin Sharing


Seminar kesehatan yang melaksanakan Pemerintah
reproduksi seminar kesehatan dan NA (III- NASYIATUL
provinsi - 15 20 28 34 - Seluruh Indonesia
reproduksi belum AISYIAH
tersedia
sumber)

PROGRAM 6: Family Learning Center (FLC) sebagai pusat belajar keluarga yang bebas dari KDRT

Kegiatan 1: 1.1 prosentase Twin Sharing


penyusunan panduan terbentuknya Pemerintah
pembentukan FLC panduan prosenta NASYIATUL
- 50 75 100 100 20 dan NA (II- Pimpinan Pusat
komprehensif se AISYIAH
masih
mengenai tata cara diusulkan)
relasi berkeluarga
- 698 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

yang sakinah, ma
wadhah warahmah

1.2. deseminasi
Twin Sharing
panduan FLC terkait
Pemerintah
pola relasi keluarga
dan NA (III- Nasyiatul
yang sehat, bebas provinsi - 0 0 15 34 - Seluruh Indonesia
belum Aisyiyah
tekanan dan sadar
tersedia
gender di setiap
sumber)
provinsi

PROGRAM 7: Mengatasi persoalan remaja dengan posyandu remaja PASHMINA (Pelayanan Remaja Sehat Milik NA)

Kegiatan 1: 1.1 Prosentase Twin Sharing


Membuat konsep dan penyusuna buku Pemerintah
prosenta NASYIATUL
materi pelatihan panduan PASHMINA - 100 100 100 100 20 dan NA (II- Pimpinan Pusat
se AISYIAH
motivator, kader, tenaga masih
konselor dan medis diusulkan)
PASHMINA
1.2. setiap provinsi Twin Sharing
memiliki tim Pemerintah
motivator berkualitas dan NA (III- NASYIATUL
provinsi - 5 25 34 34 - Seluruh Indonesia
sesuai dengan belum AISYIAH
konsep PASHMINA tersedia
sumber)
- 699 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

1.3 setiap provinsi Twin Sharing


memiliki Tim Pemerintah
Penggerak dan NA (III- Nasyiatul
provinsi - 5 20 34 34 - Seluruh Indonesia
PASHMINA belum Aisyiyah
tersedia
sumber)

Kegiatan 2: 2.1 Setiap provinsi


Twin Sharing
Layanan PASHMINA dapat memiliki
Pemerintah
layanan PASHMINA
dan NA (III- NASYIATUL
yang dapat provinsi - 5 20 34 34 - Seluruh Indonesia
belum AISYIAH
bermanfaat bagi
tersedia
Remaja dan
sumber)
berkelanjutan

Kegiatan 3: 3.1 kegiatan diskusi


Diskusi Kesehatan kesehatan
aktivitas
Reproduksi "Remaja reproduksi untuk
diskusi
Sehat Indonesia Kuat" memberi Twin Sharing
(target
pemahaman remaja Pemerintah
setiap
tentang kesehatan dan NA (III- NASYIATUL
provinsi - 20 60 102 170 - Seluruh Indonesia
reproduksi dan belum AISYIAH
5
mampu menjadi tersedia
diskusi
konselor kesehatan sumber)
x dalam
reproduksi bagi
1 tahun)
teman sebayadi
setiap provinsi

PROGRAM 8: Pemahaman Pengetahuan dan pemahaman Pasangan Usia Subur (PUS) tentang metedo kontrasepsi modern
- 700 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Terosisalisasi ttg


Sosisalisasi ttg Pemahaman Pengurus
Pemahaman Pengetahuan dan PGRI dengan Pengurus
Pengetahuan dan pemahaman instansi PGRI dengan
pemahaman Pasangan Pasangan Usia Kegiatan - 1 1 1 1 - 34 provinsi
terkait (II- instansi
Usia Subur (PUS) Subur (PUS) tentang masih terkait
tentang metedo metedo kontrasepsi diusulkan)
kontrasepsi modern modern

PROGRAM 9: Pengetahuan dan Pemahaman Pasangan Usia Subur dari Masyarakat Adat mengenai metode kontrasepsi modern dan kontrasepsi tradisional

Kegiatan 1: 1.1 Jenis-jenis


(III-belum
Dokumentasi praktik kontrasepsi komunit PEREMPUAN
- - - 5 5 100 tersedia Undecided
dan jenis kontrasepsi tradisional di as adat AMAN
sumber)
tradisional masyarakat adat

Kegiatan 2: 2.1 Pengetahuan


(III-belum
Pendataan atas perempuan komunit PEREMPUAN
- - - 5 5 100 tersedia Undecided
Pengetahuan dan mengenai jenis-jenis as adat AMAN
sumber)
Pemahaman Perempuan kontrasepsi moderen
Adat mengenai
kontrasepsi moderen 2.2 Pengetahuan
(III-belum
perempuan adat komunit PEREMPUAN
- - - 5 5 - tersedia Undecided
mengenai pengguna as adat AMAN
sumber)
alat kontrasepsi

PROGRAM 10: Program Layanan HKSR


- 701 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Indikator 18 provinsi = Aceh,


Peningkatan Jumlah Kegiatan : Jumlah Sumatera Utara,
klien dan layanan klien yang 6845 Sumatera Selatan,
komprehensif yang mengakses layanan Orang - 326 - - - - Sumatera Barat, PKBI
0
berkualitas di klinik kespro Jambi, Lampung,
PKBI Kalimantan
Timur,Sulawesi
Utara, Sulawesi
1.2 Indikator Selatan,Sulawesi
Kegiatan : Total Tengah, Jawa
Jumlah layanan Timur,Jawa Barat,
yang diakses klien di Jawa Tengah, DIY,
klinik PKBI 1146 DKI, NTB, Bali,
Layanan - - - - - - PKBI
70

PROGRAM 11: Program Pemberdayaan Anak dan Remaja

Kegiatan 1: 1.1 Orang muda


Jakarta (Nasional),
Meningkatkan akses akses konseling & Orang - - - - - - - PKBI
Aceh, Bali,
remaja terhadap Konsultasi
Bengkulu, DIY,
berbagai layanan dalam
Jabar, Jambi,
rangka pemenuhan hak 1.2 Jumlah orang
Jateng, Jatim,
keseahtan seksual dan muda yang
Orang - - - - - - - Kalsel,Kalteng,Kalt PKBI
reproduksi melalui mengakses
im, Kepri, NTB,
“Pusat layanan Kontrasepsi Darurat
Riau, Sulsel,
- 702 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

konseling dan layanan 1.3 Jumlah orang Sulteng, Sumbar,


kesehatan” muda yang Orang - - - - - - - Sumsel, Sumut PKBI
mengakses kondom

1.4 Jumlah kegiatan


sosialisasi yang
Kegiatan
diselenggarakan - - - - - - - PKBI
KIE
untuk meningkatkan
akses layanan SRHR

INDIKATOR SDGs: 5.6.1(a) Unmet need KB (Kebutuhan Keluarga Berencana/KB yang tidak terpenuhi).

PROGRAM 1: Pemahaman tentang penggunaan Keluarga Berencana

Kegiatan 1: 1.1
Sosisalisasi program Tersosisalisasinya Pengurus
kesehatan reproduksi program kesehatan PGRI dengan
Pengurus
wanita serta pentingnya reproduksi wanita instansi
PGRI dengan
Keluarga Berencana serta pentingnya Kegiatan - 8 10 10 6 - terkait (III- 34 provinsi
instansi
berkerjasama dengan Keluarga Berencana belum
terkait
organisasi terkait berkerjasama dengan tersedia
organisasi terkait sumber)

INDIKATOR SDGs: 5.6.2* Undang-undang atau Peraturan Pemerintah (PP) yang menjamin perempuan umur 15-49 tahun untuk mendapatkan pelayanan, informasi
dan pendidikan terkait kesehatan seksual dan reproduksi.

PROGRAM 1: Young Health Programme


- 703 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1 : 1.1 Jumlah


Mengkaji regulasi yang pemangku
ada yang menjamin kepentingan yang
semua perempuan dan terkait baik di Pemerintah Pusat, Yayasan Plan
remaja mendapat tingkat nasional dan pemang
Provinsi & Internasional
pilihan informasi sub-nasional ku INGO (I=
- - - - - - Kab/Kota, DKI Indonesia
mengenai kesehatan kepentin Tersedia)
Jakarta, Jawa (Mitra sedang
seksual dan reproduksi gan
Timur, NTB diidentifikasi)
dan hak reproduksi
terlepas dari status
perkawinan

PROGRAM 2:

Kegiatan 1: 1.1 Pembuatan 50% belum


Materi dan Media materi pendidikan ada
Pendidikan Kespro Kespro yang kegiatan - - 1 - - 52.5 pendanaan Nasional YKP
komprehensif (II-masih
diusulkan)

PROGRAM 3: Program Pemberdayaan Anak dan Remaja PKBI


- 704 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Meningkatkan akses Informasi Lanjutan Jakarta (
anak dan remaja (Resiko seksual dan Nasional),Aceh,
terhadap informasi dan reproduksi (IMS, Bali, Bengkulu,
pendidikan kesehatan HIV-AIDS, ataupun DIY, Jabar, Jambi,
seksual dan reproduksi KTD) Jateng, Jatim,
- - - - - - - - PKBI
melalui “Pusat layanan - Informasi Akses Kalsel,Kalteng,Kalt
Informasi dan layanan (penanganan im, Kepri, NTB,
Pendidikan Kesehatan KTD, ataupun Riau, Sulsel,
Seksual dan reproduksi” penanganan Kasus Sulteng, Sumbar,
SGV) Sumsel, Sumut

INDIKATOR SDGs: 5.a.1 Proporsi penduduk yang memiliki hak tanah pertanian; (2) Proporsi perempuan pemilik atau yang memiliki hak lahan pertanian, menurut
jenis kepemilikan (INDIKATOR YANG DIKEMBANGKAN)

PROGRAM 1: Advokasi Kebijakan Yang RG

Kegiatan 1: 1. Jumlah
Advokasi terhadap perempuan yang
perencanaan dan terlibat dalam
penganggaran yang pelatihan
Kementerian
responsif gender ; 2. Jumlah CARE
Luar Negeri
terkait dengan perempuan yang bisa Kegiatan - - 4 4 4 40 Nasional International
Belanda (I=
penyediaan pelatihan mengakses bibit dan Indonesia
Tersedia)
khusus bagi perempuan alat pertanian
dalam hal pengelolaan 3. Jumlah
pertanian dan akses perempuan yang
lahan memiliki lahan

INDIKATOR SDGs: 5.a 2 Proporsi negara dengan kerangka hukum (termasuk hukum adat) yang menjamin persamaan hak perempuan untuk kepemilikan tanah
dan/atau hak kontrol (INDIKATOR YANG DIKEMBANGKAN)
- 705 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

PROGRAM 1: Akhiri Kesenjangan Akses Ekonomi Terhadap Perempuan

Kegiatan 1: 1.1 Terselenggaranya PGRI bekerja


Melakukan advokasi pelatihan bagi guru sama dengan
PGRI bekerja
dan memastikan perempuan pelaku instansi &
sama dengan
pemerintah dan usaha organisasi
Kegiatan - 8 10 10 6 - 34 provinsi instansi &
pemerintah daerah terkait (III-
organisasi
melaksanakan program belum
terkait
pelatihan bagi tersedia
perempuan pelaku sumber)
usaha
1.2 Terlaksananya
advokasi untuk
Pengurus
memastikan
PGRI (III- Besar PGRI,
pemerintah dan
belum Pengurus
pemerintah daerah Kegiatan - 1 1 34 34 - 34 provinsi
tersedia Provinsi, dan
melaksanakan
sumber) Kabupaten/K
program pelatihan
ota, PGRI
bagi perempuan
pelaku usaha

Kegiatan 2: 2.1 Terselenggaranya


Melakukan advokasi advokasi
Pengurus
memastikan kepada memastikan kepada Pengurus
Besar PGRI,
pemerintah tentang pemerintah tentang Besar PGRI
Pengurus
setiap perempuan setiap perempuan Kegiatan - 0 1 1 1 - (III-belum 34 provinsi
Provinsi, dan
berhak mendapatkan berhak mendapatkan tersedia
Kabupaten/K
akses permodalan akses permodalan sumber)
ota, PGRI
melalui lembaga melalui lembaga
keuangan keuangan
- 706 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegiatan 3: 3.1 Terselenggaranya


Bekerjasama dan kerjasama untuk
berpartisipasi aktif Akhiri Kesenjangan Pengurus
Pengurus
dalam kegiatan yang Akses Ekonomi Besar PGRI,
Besar PGRI
diselenggarakan oleh Terhadap Perempuan Pengurus
Kegiatan - 0 0 3 3 - (III-belum 34 provinsi
instansi dan organsasi Provinsi, dan
tersedia
terkait tentang Akhiri Kabupaten/K
sumber)
Kesenjangan Akses ota, PGRI
Ekonomi Terhadap
Perempuan

PROGRAM 2: Akses dan Kontrol Perempuan Adat atas Tanah dan SDA

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Identifikasi hukum adat kebijakan Negara
dan kebijakan yang yang menjaminkan (III-belum
PEREMPUAN
menjaminkan hak akses hak akses dan nasional - - - 1 200 tersedia nasional
AMAN
dan kontrol perempuan kontrol perempuan sumber)
adat atas tanah dan adat atas tanah dan
SDA SDA

1.2 Jumlah hukum


adat yang
(III-belum
menjaminkan hak komunit PEREMPUAN
- - - 5 5 - tersedia Daerah
akses dan kontrol as adat AMAN
sumber)
perempuan adat atas
tanah dan SDA

INDIKATOR SDGs: 5.c.1 Ketersediaan sistem untuk melacak dan membuat alokasi umum untuk kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan (INDIKATOR YANG
DIKEMBANGKAN)

PROGRAM 1: Youth Voice's for Girls Rights and Equality


- 707 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

Kegaitan 1: 1.1 YCG yang


instituti
Establishment of YCG at terbentuk di tingkat - - - 4 - 202
on
Provincial level provinsi

1.2 anak dan orang


muda terutama child
perempuan yang and - - - 40 -
tergabung dalam youth
YCG

Kegaitan 2: 2.1 anak dan orang


Youth Camp for YCG at muda yang child
Province level berpartisipasi dalm and - - - 100 - 205 Yayasan Plan
kegaitan youth camp youth International
di tingkat provinsi Indonesia
Youth
(Project :
16 Provinsi Coalition for
Kegaitan 3: 3.1 anak dan orang Youth Voice's
Girls (YCG)
Basic Organisational muda yang for Girls
Training for YCG pengetahuan dan child Rights and
National and Province kapasitasnya and - - - 100 - 270 Equality)
meningkat tentang youth
manajemen
organisasi

Kegaitan 4: 4.1 rekomendasi


YCG Participation on the anak muda dari hasil
docume
development of RAD on monitoring - - - 125 - 200
nt
SDG pencapaian hasil
SDG's

Kegaitan1.5 5.1 campign girls


event - - - 4 4 375
Provide seedgrant for right and equality
- 708 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

awareness raising to 5.2 anggota


YCG masyarakat yang
terjangkau melalu
peoples - - - 2500 2500
kegaitan kampanye
yang dilakukan oleh
YCG

PROGRAM 2: Bekerjasama dan berpartisipasi aktif dalam program pemberdayaan perempuan yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah dan organisasi terkait

Kegiatan 1: 1.1 Tersosialisasi PGRI bekerja


Melakukan advokasi dukungan dana dan sama dengan
PGRI bekerja
kepada pemerintah sarana alernatif bagi instansi &
sama dengan
untuk memastikan perempuan inovator organisasi
Kegiatan - 8 10 10 6 - 34 provinsi instansi &
dukungan dana dan dari pemerintah terkait (III-
organisasi
sarana alernatif bagi belum
terkait
perempuan inovator tersedia
sumber)

PROGRAM 3: Gender Budget yang sensitif terhadap Kebutuhan Khusus Perempuan Adat

Kegiatan 1: Identifikasi 1.1 Jumlah gender nasional


gender budget yang budget yang senstitif
senstitif terhadap terhadap kebutuhan PEREMPUAN
- - 1 150 - - Nasional
kebutuhan khusus khusus perempuan AMAN
perempuan adat di adat di tingkat
tingkat nasional, lokal nasional
hingga kampung
1.2 Jumlah gender kab/kot
budget yang senstitif a
PEREMPUAN
terhadap kebutuhan - - 2 3 - - - Daerah
AMAN
khusus perempuan
adat di lokal
- 709 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi Instansi
Satuan Baseline Sumber Lokasi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Anggaran 5 Pelaksana
(2015) Pendanaan
Tahun
2016 2017 2018 2019
(Rp Juta)

1.3 Jumlah gender desa


budget yang senstitif
PEREMPUAN
terhadap kebutuhan - - 5 5 - - - Daerah
AMAN
khusus perempuan
adat di tingkat desa

1.4 Proporsi gender %


budget yang
PEREMPUAN
diperuntukan - - 50 50 - - - Nasional
AMAN
kebutuhan khusus
perempuan adat
- 710 -

MATRIKS BAGIAN 3: INDIKATOR TPB/SDGs YANG AKAN DIKEMBANGKAN

Belum semua indikator TBP/SDGs Indonesia sudah dirumuskan matadatanya karena masih menunggu kesepakatan global
tentang indikator tersebut (sebagian besar adalah indikator SDGs Tier III) atau karena pada saat perumusan indikator, Tim belum
berhasil merumuskan metadatanya. Dalam buku “Ringkasan Metadata Indikator TPB/SDGs Indonesia”, indikator tersebut termasuk
kategori “indikator yang akan dikembangkan”. Secara bertahap indikator dengan kategori akan dikembangkan tersebut akan
dirumuskan metadatanya melalui proses pelibatan seluruh pemangku kepentingan (Pemerintah, Organisasi Kemasyarakatan,
Filantropi dan dunia usaha, pakar dan akademisi) dibantu oleh Organisasi PBB yang mengampu indikator tersebut. Meski masih
dalam kategori “indikator yang akan dikembangkan”, sudah terdapat program atau kegiatan yang diindikasikan terkait dengan
beberapa indikator tersebut, baik dikerjakan oleh pemerintah maupun non pemerintah.

Seperti halnya perumusan metadata tahap pertama, perumusan metadata tahap kedua akan dilaksanakan melalui serangkaian
diskusi dan konsultasi baik offline maupun online untuk disepakati bersama. Berikut adalah daftar indikator yang akan dikembangkan
untuk Pilar Pembangunan Sosial:

Tujuan 1 Tanpa Kemiskinan

Kode Indikator Nama Indikator

1.1.1 Tingkat kemiskinan ekstrim.

Persentase laki-laki, perempuan dan anak-anak dari semua usia, yang hidup dalam kemiskinan dalam berbagai
1.2.2
dimensi, sesuai dengan definisi nasional.
- 711 -

Kode Indikator Nama Indikator

Proporsi penduduk yang menerima program perlindungan sosial, menurut jenis kelamin, untuk kategori kelompok
1.3.1 anak berkebutuhan khusus, pengangguran, lansia, penyandang difabilitas, ibu hamil/melahirkan, korban
kecelakaan kerja, kelompok miskin dan rentan.

1.4.1 Proporsi penduduk/rumah tangga dengan akses terhadap pelayanan dasar.

1.4.2 Proporsi dari penduduk dewasa yang mendapatkan hak atas tanah yang didasari oleh dokumen hukum dan yang
memiliki hak atas tanah berdasarkan jenis kelamin dan tipe kepemilikan.

1.5.2 Jumlah kerugian ekonomi langsung akibat bencana terhadap GDP global.

Proporsi pengeluaran rutin dan pembangunan pada sektor-sektor yang memberi manfaat pada kelompok
1.b.1
perempuan, kelompok miskin dan rentan.

Tujuan 2 Tanpa Kelaparan

Kode Indikator Nama Indikator

2.3.2 Rata-rata pendapatan produsen pertanian skala kecil, menurut jenis dan status adat.

2.4.1 Penetapan kawasan pertanian pangan berkelanjutan.

2.a.1 Indeks pengeluaran pemerintah untuk pertanian.

2.a.2 Total bantuan pembangunan (ODA) dan bantuan lain untuk sektor pertanian.

2.b.1 Perkiraan dukungan kebijakan kepada produsen.

2.b.2 Subsidi ekspor pertanian.


- 712 -

Kode Indikator Nama Indikator

2.c.1 Indikator anomali harga pangan.

Tujuan 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera

Kode Indikator Nama Indikator

3.3.1 Angka infeksi baru HIV per 1000 populasi tidak terinfeksi HIV.

3.3.2 Kejadian TB per 1000 orang.

3.3.4 Insiden Hepatitis B per 100.000 penduduk.

3.4.1 Kematian akibat penyakit jantung, kanker, diabetes, atau penyakit pernapasan kronis.

Cakupan intervensi pengobatan (farmakologi, psikososial, rehabilitasi dan layanan pasca intervensi) bagi gangguan
3.5.1
penyalahgunaan zat.

3.6.1 Angka kematian akibat cedera fatal kecelakaan lalu lintas.

Cakupan pelayanan kesehatan esensial (didefinisikan sebagai rata-rata cakupan intervensi yang dapat dilacak
3.8.1 termasuk reproduksi, ibu, bayi baru lahir, dan kesehatan anak, penyakit menular, penyakit tidak menular, kapasitas
layanan serta akses untuk penduduk secara umum dan penduduk kurang beruntung).

3.9.1 Angka kematian akibat rumah tangga dan polusi udara ambien.

3.9.2 Angka kematian akibat air tidak aman, sanitasi tidak aman, dan tidak higienis.

3.9.3 Angka kematian akibat keracunan.


- 713 -

Kode Indikator Nama Indikator

3.b.1 Proporsi populasi dengan akses ke obat-obatan dan vaksin yang terjangkau secara berkelanjutan

3.b.2 Total Official Development Assistant (ODA) untuk penelitian kedokteran dan sektor kesehatan dasar.

3.d.1 Kapasitas Peraturan Kesehatan Internasional (IHR) dan Kesiapsiagaan darurat kesehatan.

Tujuan 4 Pendidikan Berkualitas

Kode Indikator Nama Indikator

Proporsi anak usia di bawah 5 tahun yang berkembang dengan baik dalam bidang kesehatan, pembelajaran, dan
4.2.1
psikososial, menurut jenis kelamin.

Tingkat partisipasi dalam pembelajaran yang teroganisir (satu tahun sebelum usia sekolah dasar), menurut jenis
4.2.2
kelamin.

Tingkat partisipasi remaja dan dewasa dalam pendidikan dan pelatihan formal dan non formal dalam 12 bulan
4.3.1
terakhir, menurut jenis kelamin.

Persentase remaja/dewasa pada kelompok usia tertentu, paling tidak mahir/mampu pada level tertentu dalam
4.6.1
keterampilan (i) membaca dan (ii) menghitung, menurut jenis kelamin.

Pengarusutamaan pada semua jenjang pendidikan, (i) pendidikan kewargaan dunia, (ii) pendidikan untuk
4.7.1 pembangunan berkelanjutan termasuk kesetaraan gender dan hak asasi manusia pada (a) kebijakan pendidikan
nasional, (b) kurikulum, (c) pendidikan guru, (d) penilaian siswa.
- 714 -

Tujuan 5 Kesetaraan Gender

Kode Indikator Nama Indikator

Persentase anak perempuan dan perempuan berusia 15-49 tahun yang telah menjalani FGM/C, menurut kelompok
5.3.2
umur.

Proporsi waktu yang dihabiskan untuk pekerjaan rumah tangga dan perawatan, berdasarkan jenis kelamin,
5.4.1
kelompok umur, dan lokasi.

(1) Proporsi penduduk yang memiliki hak tanah pertanian; (2) Proporsi perempuan pemilik atau yang memiliki hak
5.a.1
lahan pertanian, menurut jenis kepemilikan.

Proporsi negara dengan kerangka hukum (termasuk hukum adat) yang menjamin persamaan hak perempuan
5.a.2
untuk kepemilikan tanah dan/atau hak kontrol.

5.c.1 Ketersediaan sistem untuk melacak dan membuat alokasi umum untuk kesetaraan gender dan pemberdayaan
perempuan.
- 715 -

SALINAN
ANAK LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL/
KEPALA BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL
NOMOR 7 TAHUN 2018
TENTANG KOORDINASI, PERENCANAAN,
PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN
PELAPORAN PELAKSANAAN TUJUAN
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

PILAR PEMBANGUNAN EKONOMI


- 716 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
INDIKATOR SDGs: 7.1.1. Rasio Elektrifikasi
INDIKATOR SDGs: 7.1.1. (a) Konsumsi Listrik per Kapita
PROGRAM 1:PENGELOLAAN KETENAGALISTRIKAN
1.1 Pangsa Energi
Primer BBM Untuk
% 8,58 6,96 5,81 2,08 2,04
Pembangkit Tenaga
Kegiatan 1 : Pembinaan, Pengaturan Listrik
dan Pengawasan Usaha Penyediaan
19.830 APBN
Tenaga Listrik dan Pengembangan 1.2 Persentase
Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Susut Jaringan % 8,87 8,65 9,6*) 8,24 8,18
Tenaga Listrik

1.3 Subsidi Listrik Triliun 58,60 59,23 52,28 80,6 89,41

2.1 Rasio
% 88,30 91,16 93,35 95,15 96,61
Elektrifikasi
Kementerian
2.2 Rasio Desa ESDM
% 97,39 96,95 97,09 99 100
Berlistrik

2.3 Penambahan
4.128,
Kegiatan 2 : Penyusunan Kebijakan dan Kapasitas MW 2.463,8 835,35 5.956 18.964
20
Program serta Evaluasi Pelaksanaan Pembangkit 17.710 APBN
Kebijakan Ketenagalistrikan
2.4 Penambahan
3.240,
Jaringan Transmisi KMS 3.941 2.116 12.681 13.410
50
Tenaga Listrik

2.5 Penambahan
Kapasitas Gardu MVA 6.179 15.828 11.020 34.552 29.812
Induk
- 717 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
2.6 Instalasi
Pembangkit Tenaga
% 59,94 86,32 100 90 90
Listrik yang Laik
Operasi

2.7 Instalasi
Penyaluran Tenaga
% 8,31 34,19 100 90 90
Listrik Yang Laik
Operasi

2.8 Konsumsi KWh/Ka 1.011,


910,20 956,36 1.129 1.200
Listrik Per Kapita pita 50

PROGRAM 2: PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI LOGAM, MESIN, ALAT TRANSPORTASI DAN ELEKTRONIKA

1.1 Infrastruktur
Kegiatan 1: Penumbuhan dan
Ketenagalistrikan
Pengembangan Industri Permesinan dan PLTU - - - 10 5 8.300.000 APBN Kemenperin
yang terevaluasi
Alat Mesin Pertanian
TKDN

INDIKATOR SDGs: 7.1.2.(a) Jumlah Sambungan Jaringan Gas untuk Rumah Tangga

PROGRAM 1: PENGELOLAAN DAN PENYEDIAAN MIGAS

1.1 Jumlah
penawaran WK
WK 8 14 10 8 8
Migas Konvensional
Kegiatan 1: Pembinaan dan (Wilayah Kerja) Kementerian
Penyelenggaraan Usaha Hulu Minyak 2.022.176 APBN
ESDM
dan Gas Bumi
1.2 WK Migas
KKKS 8 6 - 6 6
Konvensional yang
dilakukan
- 718 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
eksplorasi dan
eksploitasi

1.3 Jumlah
penawaran WK
Migas Non- WK 3 3 5 4 4
Konvensional
(Wilayah Kerja)

1.4 WK Migas Non


Konvensional yang
dilakukan KKKS 4 2 - 2 2
eksplorasi dan
eksploitasi

2.1 Persentase
alokasi gas % 55 59 61 61 62
domestik

2.2 Rumah Tangga


306,00 374,00
Tersambung Gas RT 20,363 99,151 63,551
0 0
Kegiatan 2: Perencanaan, Pengadaan, Kota
Pengawasan Pembangunan
Infrastruktur Migas dan Gas Bumi 2.3 Jumlah
Wilayah dibangun Wilayah 2 6 0 16
Jaringan Gas Kota

2.4 Kapasitas MMSCF


Terpasang Kilang D / juta 4,64 4,49 4,63 4,66 4,68
LPG MT
- 719 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
2.5 Pembangunan
FSRU atau
Regasification Unit 1 1 1 1 2
Onshore LNG
Terminal

2.6 Volume LPG Juta


5,57 6,01 4,7 7,9 8,6
Bersubsidi Ton

2.7 Paket Konversi


Minyak Tanah ke Paket - - - - -
LPG Tabung 3 kg

INDIKATOR SDGs: 7.2.1. Bauran Energi Terbarukan

PROGRAM 1: PENGELOLAAN ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI

1.1 Jumlah
1.787,
kapasitas terpasang MW 2 1,838 2,03 2,03
9
PLT Bioenergi
Kegiatan 1 : Pembinaan, Pengawasan
1.2 Jumlah
dan Pengusahaan Bioenergi Juta KL 1,62 3,65 3,23 5,7 7,2
produksi Biofuel
Kementerian
5.226.590 APBN
ESDM
1.3 Jumlah
Ribu M3 19 22,8 24,6 24,7 -
produksi Biogas

Kegiatan 2 : Pembinaan, Pengawasan 2.1 Jumlah


dan Pengusahaan Aneka Energi Baru kapasitas terpasang MW 5 2,81 110,6 5,6 5,6
Terbarukan PLT Air
- 720 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
2.2 Jumlah
kapasitas terpasang MW 85 6,62 6,28 54,2 54,2
PLT Surya

3.1 Penawaran
Wilayah Kerja WKP 5 8 8 5 5
Panas Bumi (WKP)

Kegiatan 3 : Pembinaan, Pengawasan 3.2 Pembinaan Miliar


1 1,13 1,1 1,91 1,28 123.042
dan Pengusahaan Panas Bumi Investasi US$

3.3 Jumlah
1.643. 1.808, 2.053, 2.053,
kapasitas terpasang MW 1.438,5
5 5 50 50
PLT Panas Bumi

INDIKATOR SDGs: 7.3.1. Intensitas Energi Primer

PROGRAM 1: PENGELOLAAN ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI

1.1 Penurunan Juta


29,6 31,6 33 23,57 28,48
emisi CO2 Ton
Kegiatan 1 : Perencanaan Energi,
Kementerian
Penerapan Konservasi Energi dan 1.2 Intensitas 415.678 APBN
ESDM
Teknologi Energi Bersih Energi Primer SBM/Mi
501 438 434 431 463,2
(Penurunan Rata- liar
Rata 1% per tahun

PROGRAM 2: PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAN KEBIJAKAN INDUSTRI

1.1 Penghargaan Penghar Kementerian


- 1 0 130 150 3.788.000 APBN
Industri Hijau gaan Perindustrian
- 721 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.2 Kebijakan
Kebijaka
Penurunan Emisi - 6 5 5 5 APBN
n
GRK

1.3 Infrastruktur Infrastr


- 5 4 4 5 APBN
Industri Hijau uktur
Kegiatan 1: Penelitian dan
12.404.200
Pengembangan Industri Hijau dan
Capacity Building
Lingkungan Hidup orang - 2 0 0 75 APBN
Industri Hijau

Kerja sama dan


sosialisasi Kerja
- 3 1 2 2 17.830.400 APBN
penerapan industri sama
hijau

TUJUAN 8
INDIKATOR SDGs: 8.1.1. Laju pertumbuhan PDB per kapita.
INDIKATOR SDGs: 8.1.1.(a). PDB per kapita
PROGRAM 1: PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KIMIA, TEKSTIL, DAN ANEKA
1.1 Revitalisasi
Perusahaan Perusah
- 40 - - - 18.027,5 APBN
Industri Tekstil dan aan
Kegiatan 1: Penumbuhan dan Aneka
Kementerian
Pengembangan Industri Tekstil, Kulit,
Perindustrian
Alas Kaki, dan Aneka 1.2 Sertifikasi
Sumber Daya
orang - 400 - - - 3.498,7 APBN
Manusia Industri
Tekstil dan Aneka
- 722 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Standar Nasional
Indonesia Produk
SNI - 5 15 12 30 9.429,9 APBN
Industri Tekstil dan
Aneka

1.3 Pengembangan
Merk (Branding) Perusah
- 20 - 20 30 58.230,7 APBN
Industri Tekstil dan aan
Aneka

1.4 Pendirian
Bufferst
Bufferstock Kapas - 2 2 - - 9.385,9 APBN
ock
dan Material Center

1.5 SDM Industri


yang mengikuti orang - - 550 200 1000 15.000,6 APBN
Diklat

1.6 Jumlah SNI


Industri Tektil, SNI
- - - 2 2 1.361,6 APBN
Kulit, alas kaki dan Wajib
aneka

1.7 Pusat desain,


bahan baku dan
inovasi produk Unit - - - 1 1 4.900,0 APBN
Industri TPT dan
Alas kaki

2.1 Rancangan
Kegiatan 2: Penumbuhan dan
Standar Nasional Kementerian
Pengembangan Industri Kimia Hilir RSNI - 10 10 8 10 6.646,6 APBN
Indonesia Produk Perindustrian
(Baru)
Industri Kimia Hilir
- 723 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
2.2 Standar
Nasional Indonesia SNI
- 1 2 1 2 4.167,1 APBN
Wajib Produk Wajib
Industri Kimia Hilir

2.3 Fasilitasi Komodit


- 5 - - - 7.372,8 APBN
Industri Kimia Hilir i

2.4 Bantuan mesin


Unit - 1 1 18 12 17.166,7 APBN
dan peralatan

2.5 Bimbingan
Teknis Industri Orang - 20 - - - 1.272,5 APBN
Kimia Hilir

2.6 Pengawasan
Perusah
SNI Wajib Industri - - 5 5 5 1.487,1 APBN
aan
Kimia Hilir

2.7 SDM Industri


kimia hilir yang Orang - - 40 40 40 2.435,1 APBN
disertifikasi

2.8 SDM industri


kimia hilir yang Orang - - 60 - 40 948,1 APBN
mengikuti diklat

2.9 Produk industri


kimia hilir yang
tersertifikasi
Produk - - 100 50 150 1.410,2 APBN
Tingkat Komponen
Dalam Negeri
(TKDN)
- 724 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
2.10 Branding
produk industri Merk - - 4 3 4 2.285,2 APBN
kimia hilir

2.11 Perusahaan
yang terfasilitasi
Penerapan dan
Pembinaan
Kesehatan Melalui Perusah
- - - 100 50 9.000,0 APBN
CPOTB, CPOB dan aan
CPKB kepada
Industri Obat,
Kosmetik dan Obat
Tradisional

3.1 Rancangan SNI RSNI - 6 6 6 6 4.628,8 APBN

3.2 Peningkatan
Kompetensi SDM orang - 85 - - - 621,2 APBN
Industri

Kegiatan 3: Penumbuhan dan 3.3 Fasilitasi Kementerian


Pengembangan Industri Kimia Hulu Dokume Perindustrian
Otoritas Nasional - 3 - 9.569,4 APBN
n 1 1
Senjata Kimia

3.4 Pengoperasian
Center of
COE - 1 - - - 2.380,9 APBN
Excellence Industri
Petrokimia
- 725 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
3.5 Bantuan
Peralatan/Mesin
dalam Rangka Pabrik - 2 - - - 907,0 APBN
Optimalisasi Pupuk
Organik

3.6 SNI Wajib


SNI
Industri Kimia - - 3 1 1 826,4 APBN
Wajib
Hulu

3.7 SDM Industri


Kimia Hulu Yang orang - - 85 600,0 APBN
- -
Disertifikasi

3.8 Produk industri


kimia hulu yang
tersertifikasi
Produk - - 25 25 381,1 APBN
Tingkat Komponen 35
Dalam Negeri
(TKDN)

4.1 Rancangan
Standar Nasional
Indonesia industri RSNI - 6 4 4 4.053,3 APBN
3
bahan galian
nonlogam
Kegiatan 4: Penumbuhan dan
Kementerian
Pengembangan Industri Bahan Galian
4.2 SNI Wajib Perindustrian
Non-Logam SNI
industri bahan - 3 2 2 1.564,8 APBN
Wajib 2
galian nonlogam

Perusah
4.3 Pengawasan - 30 20 10 1.401,7 APBN
aan 10
SNI Wajib industri
- 726 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
bahan galian
nonlogam

4.4 Rancangan
Standar
Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia RSKKNI - 2 1 1 1.742,3 APBN
1
(RSKKNI) industri
bahan galian
nonlogam

4.5 SDM industri


bahan galian
orang - 60 - - - 745,7 APBN
nonlogam yang
disertifikasi

4.6
Mesin/Peralatan
Uji dalam rangka Unit - - 1 - - 5.842,4 APBN
penerapan
standard mutu

4.7 SDM Industri


bahan galian yang orang - - 110 40 40 2.585,3 APBN
mengikuti diklat

4.8 Produk industri


IBGNL yang
tersertifikasi
Produk - - 10 10 10 129,2 APBN
Tingkat Komponen
Dalam Negeri
(TKDN)
- 727 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
4.9 Bantuan
Mesin/Peralatan
dalam rangka Unit - - - 1 1 907,0 APBN
penumbuhan
populasi IBGNL

4.10 Pilot Project


Pilot
IBGNL (Prioritas - - - 1 - 3.025,0 APBN
Project
Nasional)

4.11 Bantuan
mesin peralatan
dalam rangka
Unit - - - 1 1 3.065,0 APBN
pengembangan
industri bahan
galian non logam

PROGRAM 2: PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BERBASIS AGRO

1.1 Standar
Nasional Indonesia
pada industri hasil SNI - 15 15 17 17 8.632,8 APBN
hutan dan
Perkebunan
Kegiatan 1:
1.2 Peningkatan Kementerian
Penumbuhan dan Pengembangan
Kemampuan SDM Perindustrian
Industri Hasil Hutan dan Perkebunan
Industri Hasil Orang - 300 125 50 150 1.896,0 APBN
Hutan dan
Perkebunan

1.3 Perusahaan Perusah


- 150 24 - - 13.220,3 APBN
yang mendapatkan aan
fasilitas promosi
- 728 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
produk dan
investasi

1.4 Calon Investor


yang memperoleh
informasi potensi Calon
- 100 50 - - 2.422,4 APBN
investasi di Industri Investor
Hasil Hutan dan
Perkebunan

1.5 Pilot
Project/Mini Plant
Pilot
Industri Hasil - 1 - - - 4.217,5 APBN
Project
Hutan dan
Perkebunan

1.6 Prototipe
Produk Industri Prototip
- 20 15 6 15 1.521,3 APBN
Hasil Hutan dan e
Perkebunan

1.7 Bantuan Mesin


dan/atau Peralatan
Dalam Rangka
Pengembangan Unit - 2 1 1 1 4.895,8 APBN
Industri Hasil
Hutan dan
Perkebunan

2.1 Standar Kementerian


SNI - 5 5 5 5 4.735,9 APBN
Nasional Indonesia Perindustrian
pada industri
- 729 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Minuman dan
Tembakau

2.2 Peningkatan
Kemampuan SDM
orang - 25 125 92 75 2.175,3 APBN
Industri Minuman
dan Tembakau

2.3 Perusahaan
yang mendapatkan
Perusah
Fasilitas promosi - 60 15 - - 4.162,0 APBN
aan
produk dan
investasi
Kegiatan 2: Penumbuhan dan
2.4 Calon Investor
Pengembangan Industri Minuman, Hasil
yang memperoleh
Tembakau, dan Bahan Penyegar
informasi potensi
Calon
investasi di Industri - 50 - - - 879,3 APBN
Investor
Minuman, Hasil
Tembakau dan
Bahan Penyegar

2.5 Pusat
Pengembangan
Teknologi Proses
Pusat
dan Produk di
Pengem - - 1 1 1 107.887,8 APBN
Sektor Industri
bangan
Minuman, Hasil
Tembakau dan
Bahan Penyegar
- 730 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
2.6 Bantuan Mesin
dan/atau Peralatan
Dalam Rangka
Pengembangan Mesin/A
- - 5 2 4 13.980,8 APBN
Industri Minuman, lat
Hasil Tembakau
dan Bahan
Penyegar

3.1 Standar pada


Industri Makanan, SNI/RS
- 8 8 6 8 7.112,7 APBN
Hasil Laut dan NI
Perikanan

3.2 Peningkatan
Kemampuan SDM
Industri Makanan, orang - 250 - - - 825,6 APBN
Hasil Laut dan
Perikanan
Kegiatan 3: Penumbuhan dan
3.3 Perusahaan Kementerian
Pengembangan Industri Makanan, Hasil
yang mendapatkan Perindustrian
Laut, dan Perikanan Perusah
Fasilitas promosi - 50 - - - 166,6 APBN
aan
produk dan
investasi

3.4 Bantuan Mesin


dan/atau Peralatan
Dalam Rangka
Pengembangan Unit - 3 3 2 1 63.290,1 APBN
Industri Makanan,
Hasil Laut dan
Perikanan
- 731 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
3.5 Perusahaan
yang difasilitasi
pada
Perusah
Promosi/pameran - 50 10 10 10 6.783,4 APBN
aan
Produk Industri
Makanan, Hasil
Laut dan Perikanan

PROGRAM 3: PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI LOGAM, MESIN, ALAT TRANSPORTASI, DAN ELEKTRONIKA

1.1 Rancangan
Standar Nasional
Indonesia (RSNI)
Industri Maritim, RSNI - 1 - 3 4 4.463,2 APBN
Alat Transportasi,
dan Alat
Pertahanan

1.2 Standar
Nasional Indonesia
Kegiatan 1: Penumbuhan dan (SNI) Wajib Industri SNI
- 1 - - - 861,9 APBN Kementerian
Pengembangan Industri Maritim, Alat Maritim, Alat Wajib
Perindustrian
Transportasi, dan Alat Pertahanan Transportasi, dan
Alat Pertahanan

1.3 Perusahaan
Industri Maritim,
Alat Transportasi,
dan Alat Perusah
- 4 2 - 4 2.845,6 APBN
Pertahanan yang aan
menerapkan
standar mutu dan
proses produksi
- 732 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.4 SDM Industri
Maritim, Alat
Transportasi, dan orang - 140 220 - 220 9.881,7 APBN
Alat Pertahanan
yang disertifikasi

1.5 SDM Industri


Maritim, Alat
Transportasi, dan Orang - 80 - - - 852,5 APBN
Alat Pertahanan
yang terlatih

1.6 Teknologi
Industri Sektor
Industri Maritim, Teknolo
- 3 3 1 2 12.872,7 APBN
Alat Transportasi, gi
dan Alat
Pertahanan

1.7 Pusat
Pengembangan
Teknologi Industri
Unit - 2 1 - 2 5.635,2 APBN
Maritim, Alat
Transportasi, dan
Alat Pertahanan

1.8 Produk Industri


Maritim, Alat
Transportasi, dan Produk - 15 100 - 50 2.700,1 APBN
Alat Pertahanan
yang tersertifikasi
Tingkat Komponen
- 733 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Dalam Negeri
(TKDN)

1.9 Promosi
Kemampuan
Industri Maritim,
Promosi - 10 3 3 10 6.833,1 APBN
Alat Transportasi
dan Alat
Pertahanan

1.10 Produk
Industri berbasis
Rel dalam rangka
konektivitas antar
wilayah/ kawasan Produk - - - 4 4 8.000,0 APBN
jarak pendek -
menengah untuk
menunjang
tranportasi massal

1.11 Rekomendasi
Rekome
Kebijakan
ndasi
Standarisasi dan - - - 4 4 8.500,0 APBN
Kebijaka
Sertifikasi
n
Galangan Kapal

1.12 Standar
Dokume
produk kapal - - - 1 3 5.560,0 APBN
n
nasional
Standari
- 734 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
sasi
Kapal

2.1 Rancangan
Standar Nasional
Indonesia (RSNI)
RSNI - 2 3 2 2 2.093,8 APBN
Industri
Elektronika dan
Telematika

2.2 Standar
Nasional Indonesia
(SNI) Wajib Industri SNI - 2 2 1 1 1.773,5 APBN
Elektronika dan
Telematika
Kegiatan 2: Penumbuhan dan
Kementerian
Pengembangan Industri Elektronika dan 2.3 Mesin dan/atau
Perindustrian
Telematika (Baru) peralatan Uji dalam
Unit - 1 2 0 0 5.882,5 APBN
rangka penerapan
standar mutu

2.4 SDM Industri


Elektronika dan
Orang - 40 - - - 124,6 APBN
Telematika yang
disertifikasi

2.5 SDM Industri


Elektronika dan
Orang - 220 - - - 2.610,9 APBN
Telematika yang
terlatih
- 735 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
2.6 Pusat
Pengembangan
Teknologi Industri Unit - 2 5 4 4 43.731,1 APBN
Elektronika dan
Telematika

2.7 Produk Industri


Elektronika dan
Telematika yang
tersertifikasi Produk - 2 150 100 150 1.720,1 APBN
Tingkat Komponen
Dalam Negeri
(TKDN)

2.8 Bantuan mesin


dan/atau Peralatan
Dalam Rangka
Pengembangan unit - 5 - - - 134,3 APBN
Industri
Elektronika dan
Telematika

2.9 Promosi
Kemampuan
Industri Promosi - 3 2 2 2 6.785,4 APBN
Elektronika dan
Telematika

3.1 Rancangan
Kegiatan 3: Penumbuhan dan
Standar Nasional Kementerian
Pengembangan Industri Permesinan dan RSNI - 10 8 8 8 5.536,1 APBN
Indonesia (RSNI) Perindustrian
Alat Mesin Pertanian (Baru)
Industri
Permesinan dan
- 736 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Alat Mesin
Pertanian

3.2 Standar
Nasional Indonesia
(SNI) Wajib Industri SNI
- - 3 1 1 1.176,8 APBN
Permesinan dan Wajib
Alat Mesin
Pertanian

3.3 Pengawasan
SNI Wajib Industri
Perusah
Permesinan dan - - 2 2 2 1.201,6 APBN
aan
Alat Mesin
Pertanian

3.4 SDM Industri


Permesinan dan
Alat Mesin orang - 280 280 320 320 14.184,0 APBN
Pertanian yang
disertifikasi

3.5 Teknologi
sektor industri
Teknolo
Permesinan dan - 5 - - - 22.851,1 APBN
gi
Alat Mesin
Pertanian

3.6 Promosi
Perusah
kemampuan - 13 30 1 1 6.353,1 APBN
aan
industri
Permesinan dan
- 737 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Alat Mesin
Pertanian

3.7 SDM Industri


Permesinan dan
Alat Mesin orang - - 100 - 100 1.343,2 APBN
Pertanian yang
terlatih

3.8 Pusat
Pengembangan
Pusat
Teknologi Industri
Pengem - - 2 2 2 26.446,0 APBN
Permesinan dan
bangan
Alat Mesin
Pertanian

3.9 Produk Industri


Permesinan dan
Alat Mesin
Pertanian yang
Produk - - 150 - 150 5.038,2 APBN
tersertifikasi
Tingkat Komponen
Dalam Negeri
(TKDN)

3.10 Infrastruktur
Ketenagalistrikan
PLTU - - - 10 5 8.300,0
yang terevaluasi
TKDNI

4.1 Rancangan RSNI - 3 6 5 5 4.649,8 APBN


Standar Nasional
- 738 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Indonesia (RSNI)
Industri Logam

4.2 Standar
Nasional Indonesia SNI
- 2 3 3 3 4.136,1 APBN
(SNI) Wajib Industri Wajib
Logam

4.3 Perusahaan
Industri Logam
Perusah
yang menerapkan - 5 20 - - 1.226,4 APBN
aan
standar mutu dan
proses produksi

4.4 Pengawasan
Perusah
SNI Wajib Industri - 10 15 20 30 6.026,7 APBN
Kegiatan 4: Penumbuhan dan aan Kementerian
Logam
Pengembangan Industri Logam Perindustrian
4.5 Mesin dan/atau
peralatan Uji dalam
rangka penerapan Unit - 1 - - - 1.031,1 APBN
standar mutu
Industri Logam

4.6 SDM industri


orang - 20 50 - - 820,5 APBN
logam yang terlatih

4.7 Produk industri


logam yang
tersertifikasi
Produk - 1 50 100 100 4.094,2 APBN
Tingkat Komponen
Dalam Negeri
(TKDN)
- 739 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
4.8 Promosi
Perusah
Kemampuan - - 30 - - 430,5 APBN
aan
Industri Logam

4.9 SDM Industri


Smelter dan
turunannya
berbasis teknologi
di Morowali,
orang - - - 100 100 2.100,0 APBN
Sulawesi Tengah
yang terfasilitasi
dalam
pengembangan
kompetensi

4.10 SDM Industri


Smelter dan
turunannya
berbasis teknologi
di Bantaeng,
orang - - - 100 100 2.100,0 APBN
Sulawesi Tengah
yang terfasilitasi
dalam
pengembangan
kompetensi

4.11 Klaster 10
Juta Ton Produksi % - - - 65 68 5.250,0 APBN
Logam Nasional

PROGRAM 4: PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH


- 740 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.1 Jumlah sentra
pangan, barang
dari kayu, dan
furnitur yang
mendapatkan
pelatihan Sentra - 121 10 20 22 25.565,1 APBN
manajemen dan
teknis produksi,
penguatan
kelembagaan dan
mesin/peralatan

1.2 Jumlah
wirausaha industri
pangan, barang
dari kayu, dan Kementerian
furnitur yang telah Perindustrian
Wirausa
mendapatkan - 1.084 800 400 500 126.893,7 APBN
ha
pelatihan
kewirausahaan dan
teknis produksi,
bantuan start up
capital

1.3 Jumlah ikm


pangan, barang
dari kayu, dan
furnitur yang
IKM - 197 15 90 90 22.029,9 APBN
mendapatkan
partisipasi pameran
ikm dalam dan luar
negeri
- 741 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.4 Jumlah ikm
pangan, barang
dari kayu, dan
furnitur yang
mendapatkan IKM - 503 35 200 240 14.501,7 APBN
penerapan
sertifikasi produk
dan penguatan
mesin/peralatan

1.5 Jumlah ikm


pangan, barang
dari kayu, dan
furnitur yang IKM - 15 65 40 50 29.649,6 APBN
mengikuti program
restrukturisasi
mesin/peralatan

1.6 Jumlah ikm


pangan, barang
dari kayu, dan
furnitur yang UPT - 10 3 6 6 7.851,4 APBN
mengikuti program
restrukturisasi
mesin/peralatan

2.1 Sentra kimia,


sandang, aneka
Kegiatan 2: Penumbuhan dan
dan kerajinan yang
Pengembangan Industri Kecil dan Kementerian
mendapatkan Sentra - 17 13 91 91 29.495,9 APBN
Menengah Kimia, Sandang, Aneka dan Perindustrian
pelatihan
Kerajinan
manajemen dan
teknis produksi,
penguatan
- 742 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
kelembagaan dan
mesin/peralatan

2.2 Wirausaha
industri kimia,
sandang, aneka
dan kerajinan yang
telah mendapatkan Wirausa
- 605 800 2.144 2.144 113.196,7 APBN
pelatihan ha
kewirausahaan dan
teknis produksi,
bantuan start up
capital

2.3 Ikm kimia,


sandang, aneka
dan kerajinan yang
mendapatkan IKM - 75 124 150 171 34.400,5 APBN
partisipasi pameran
ikm dalam dan luar
negeri

2.4 Ikm kimia,


sandang, aneka
dan kerajinan yang
mendapatkan
IKM - 400 112 200 227 22.656,1 APBN
penerapan
sertifikasi produk
dan penguatan
mesin/peralatan
- 743 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
2.5 Ikm kimia,
sandang, aneka
dan kerajinan yang
IKM - 20 65 82 82 32.055,1 APBN
mengikuti program
restrukturisasi
mesin/peralatan

2.6 Upt kimia,


sandang, aneka
dan kerajinan yang
mendapatkan
UPT - 2 4 8 8 12.296,2 APBN
pelatihan
manajemen dan
penguatan
mesin/peralatan

3.1 Sentra logam,


mesin, elektronika,
dan alat angkut
Kegiatan 3: Penumbuhan dan yang mendapatkan
Pengembangan Industri Kecil dan pelatihan Kementerian
Sentra - 10 20 15 15 22.085,1 APBN
Menengah Logam, Mesin, Elektronika, manajemen dan Perindustrian
dan Alat Angkut teknis produksi,
penguatan
kelembagaan dan
mesin/peralatan
- 744 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
3.2 Wirausaha
industri logam,
mesin, elektronika,
dan alat angkut
yang telah
Wirausa
mendapatkan - 697 780 350 350 140.939,6 APBN
ha
pelatihan
kewirausahaan dan
teknis produksi,
bantuan start up
capital

3.3 Ikm logam,


mesin, elektronika,
dan alat angkut
yang mendapatkan IKM - 20 18 40 40 10.145,8 APBN
partisipasi pameran
ikm dalam dan luar
negeri

3.4 Ikm logam,


mesin, elektronika,
dan alat angkut
yang mendapatkan
IKM - 75 25 200 200 21.689,4 APBN
penerapan
sertifikasi produk
dan penguatan
mesin/peralatan

3.5 ikm logam,


mesin, elektronika,
IKM - 20 33 30 30 17.843,4 APBN
dan alat angkut
yang mengikuti
program
- 745 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
restrukturisasi
mesin/peralatan

3.6 upt logam,


mesin, elektronika,
dan alat angkut
yang mendapatkan
UPT - 6 4 4 4 11.014,2 APBN
pelatihan
manajemen dan
penguatan
mesin/peralatan

PROGRAM 5: PERCEPATAN PENYEBARAN DAN PEMERATAAN PEMBANGUNAN INDUSTRI

1.1 Politeknik
Industri Logam Paket - 1 1 1 - 159,3 APBN
Morowali
Kegiatan 1: Pengembangan Wilayah
Industri I
1.2 Akademi
Komunitas Paket - 1 1 1 1 112,1 APBN
Bantaeng
Kementerian
2.1 Politeknik
Perindustrian
Pendukung Politekni
- - - 1 - 22,5 APBN
Kawasan Industri k
Dumai
Kegiatan 2: Pengembangan Wilayah
Industri II
2.2 Politeknik
Pendukung Politekni
- - - 1 - 22,5 APBN
Kawasan Industri k
Batu Licin
- 746 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
PROGRAM 6: PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN

1.1 Kesepahaman
di bidang industri Dokume
- 2 3 14 - 33,9 APBN
dan investasi n
pariwisata
Kegiatan 1: Peningkatan Kemitraan Kementerian
1.2
Industri Pariwisata Perindustrian
Kab/kota/kawasan
pariwisata yang
Lokasi - 4 61 10 - 46,4 APBN
difasilitasi industri
dan investasi
pariwisata

INDIKATOR SDGs: 8.2.1. Laju pertumbuhan PDB per tenaga kerja/tingkat pertumbuhan PDB riil per orang bekerja per tahun.

PROGRAM 1: PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI TENAGA KERJA DAN PRODUKTIVITAS

2.1.Peningkatan
orang - 8.675 3.850 7.890 7.890 36.299,25 APBN
produktivitas

2.2 Calon
wirausaha baru orang - - 9.400 10.060 10.060 62.993,44 APBN
yang dilatih
Kegiatan 1: Pengembangan dan
Peningkatan Produktivitas
2.3. Perusahaan
Perusah
yang dinilai tingkat - 174 204 510 510 14.153,80 APBN
aan
kinerjanya

2.4. Unit Usaha Perusah


- 647 375 190 190 5.548,19 APBN
yang Dibina aan
- 747 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
2.5. Pembinaan
Desa - - 50 0 0 4.839,70 APBN
desa produktif

3.1. Sarana dan


Unit/Pa
Prasarana Lembaga - 5 1.073 15 19 729.412,15 APBN
ket
Pelatihan Kerja

3.2. Prasarana Lembag


- 2 19 3 3 10.268,36 APBN
Balai Latihan Kerja a/lokasi

3.3. Kerjasama dokume


- 207 15 1 1 5.395,73 APBN
Lembaga Pelatihan n

3.4. Peralatan
paket - 95 1 2 2 335.304,00 APBN
Pelatihan
Kegiatan 2: Peningkatan Kapasitas
Kelembagaan, Sarana dan 3.5 Lembaga
Pemberdayaan Kelembagaan Pelatihan Pelatihan yang lembaga - - 371 1.072 1.073 35.153,21 APBN
dan Produktivitas Terakreditasi

3.6 Pengembangan
Sarana dan
unit - - - 126 126 244.012,49 APBN
Prasarana Bengkel
Pelatihan (PN)

3.7.Pembangunan
Pusat
Pengembangan
lokasi - - - 6 6 370.709,71 APBN
Keahlian (Skill
Development
Centre)
- 748 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
4.1.1 Lembaga
Lembag
Sertifikasi yang - 68 250 225 225 8.801,98 APBN
a
Kegiatan 3: Pengembangan Sistem dan terkendali
Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi
4.2.1 Pelaksanaan 260.00 260.00
orang - 10.000 69.937 300.951,85 APBN
Sertifikasi 0 0

PROGRAM 2: PENGEMBANGAN PERDAGANGAN DALAM NEGERI

1.1 Jumlah Pelaku


Kegiatan 1: Peningkatan Penggunaan usaha Binaan yang
PMKM - 200 300 300 300
dan Pemasaaran Produk Dalam Negeri meningkat
omsetnya

2.1 Jumlah
penyusunan Rekome
Kegiatan 2: Pembinaan Usaha dan rekomendasi ndasi
- 4 4 4 4
Pelaku Distribusi Perdagangan peraturan terkait Peratura
kebijakan usaha n
perdagangan

INDIKATOR SDGs: 8.3.1. Proporsi lapangan kerja informal sektor non-pertanian, berdasarkan jenis kelamin.

INDIKATOR SDGs: 8.3.1 (a): Persentase tenaga kerja formal.

INDIKATOR SDGs: 8.3.1 (b): Persentase tenaga kerja informal sektor pertanian.

PROGRAM 1: PROGRAM PENEMPATAN DAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA

Kegiatan 1: Pengembangan Model dan 1.1. Model model/r Kementerian


Inkubasi Bisnis Perluasan Kesempatan Perluasan ekomen - 2 10 40 40 2.903,48 APBN Ketenagakerja
Kerja Kesempatan Kerja dasi an
- 749 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.2 Pengembangan
Model Padat Karya orang - - 19.096 74.500 74.500 33.076,44 APBN
Infrastruktur

1.3.Kerjasama
pengembangan dan kerjasa
- - 35 35 35 2.147,89 APBN
perluasan ma
kesempatan kerja

1.4 Wirausaha
Melalui Tenaga
Kerja Mandiri
dengan Pola orang - - - 40.000 40.000 110.000,00 APBN
Pendampingan bagi
Orang Tua Pekerja
Anak

2.2. Job Fair


Nasional dan
lokasi - - 101 50 50 41.224,51 APBN
Daerah (Provinsi
dan Kab/Kota)

2.3. Pengantar
Kerja/Petugas orang - - 2.250 250 250 12.594,86 APBN
Kegiatan 2: Penempatan Tenaga Kerja
Antar Kerja
Dalam Negeri
2.3. Penempatan
Tenaga Kerja
melalui Mekanisme
sistem - - 34 34 34 19.986,96 APBN
AKAD/AKL dan
Kelembagaan
Penempatan
- 750 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
3.1 Tenaga kerja
yang diberdayakan
orang - 58.788 54.296 77.140 77.140 409.961,36 APBN
melalui kegiatan
Padat Karya

3.2 Wirausaha
menggunakan
orang - - 1.800 2.500 2.500 32.856,99 APBN
Teknologi
Sederhana

3.3 Wirausaha
Tenaga Kerja
orang - - - 43.000 43.000 68.479,28 APBN
Mandiri melalui
Kegiatan 3: Pengembangan dan Pola Pendampingan
Peningkatan Perluasan Kesempatan
Kerja 3.4 Wirausaha
Tenaga Kerja orang - - 4.340 - - 15.016,10 APBN
Mandiri

3.5 Tenaga
orang - 176 1.000 1.000 3.170,10 APBN
pendamping TKM

3.6 TKS
Pendamping orang - - 110 - - 2.950,00 APBN
Wirausaha Mandiri

3.7 TKS Sebagai


Pendamping orang - - - 900 900 40.000,00 APBN
Wirausaha Baru
- 751 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
4.1 Lokasi
pelayanan
informasi pasar
Lokasi - 12 24 25 25 33.409,70 APBN
kerja pemerintah
yang memenuhi
Kegiatan 4: Peningkatan Pengembangan
standar ISO 9001
Pasar Kerja
4.2 Pembinaan
pelayanan IPK
Lokasi - - 100 - - 19.630,64 APBN
pemerintah yang
memenuhi standar

5.1 Jumlah Tenaga


Kegiatan 5: Peningkatan Pengendalian 127.16
Kerja Pendamping orang - 60.000 88.138 88.138 26.780,00 APBN
Penggunaan Tenaga Kerja Asing 5
di Perusahaan

PROGRAM 2: PROGRAM PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF

Badan
1.1 Edukasi SDM
Kegiatan 1: Edukasi Ekonomi Kreatif Orang - 9.000 5.015 11.200 9.000 257.500 APBN Ekonomi
Ekonomi Kreatif
Kreatif

PROGRAM 3: PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN

Kegiatan 1: Pengembangan Kompetensi Kementerian


1.1 SDM Bidang
SDM Kepariwisataan 125.00 Pariwisata
Kepariwisataan Orang - 26.800 35.200 - 159.200 APBN
0
yang tersertifikasi

INDIKATOR SDGs: 8.3.1 (C): Persentase akses UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) ke layanan keuangan.

PROGRAM 1: PENINGKATAN PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN BERBASIS USAHA MIKRO


- 752 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.1 Usaha mikro
sektor prioritas
yang didampingi Usaha
- 27.520 5.000 15.000 15.000 118.022 APBN
mengakses dan mikro
mengelola kredit
(KUR)

1.2 Usaha mikro


dan kecil (UMK)
yang mendapat
pendampingan
pada tahap pra dan
pascasertifikasi hak UMK - 10.000 10.000 10.000 10.000 71.200 APBN
atas tanah
Kegiatan 1 : Peningkatan akses KUMKM
(koordinasi,
pada Asuransi, Penjaminan, dan Pasar
pendampingan,
Modal
monev dan
pendataan)

1.3 Usaha mikro


yang mendapat
KUMK - 2.000 10.000 1.000 1.000 11.936 APBN
pendampingan
sertifikasi tanah

1.4 Koperasi
pemula yang
mendapatkan
Koperasi - 100 50 50 100 7.712 APBN
bimbingan dan
penguatan
permodalan
- 753 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
2.1 Kelompok
usaha bersama
pra-koperasi di
sektor pertanian,
perikanan, industri
pengolahan,
perdagangan dan
jasa yang diperkuat
Kegiatan 2 : Penguatan Kelembagaan
kelembagaannya Kelompo
Usaha Mikro di Bidang Pertanian,
melalui k pra- - 625 100 400 400 7.140 APBN
Perikanan, Industri Pengolahan,
pemasyarakatan, koperasi
Perdagangan dan Jasa
penyuluhan dan
pendampingan
berkoperasi
(pemasyarakatan,
penyuluhan,
pendampingan,
fasilitasi dan
pendataan)

3.1 Fasilitasi
pengembangan
lembaga
penjaminan kredit
Kegiatan 3 : Penguatan sistem daerah dan badan
pendukung layanan pembiayaan dan layanan umum PPKD/B
- 4/6 4/10 4/10 4/8 11.200 APBN
keuangan lainnya bagi UMKM dan daerah untuk LUD
koperasi pembiayaan
UMKM dan
koperasi
(koordinasi dan
fasilitasi)
- 754 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
3.1 Lembaga
penjaminan kredit
PPKD - 4 4 4 4 APBN
daerah yang
difasilitasi

3.2 Badan layanan


umum daerah yang BLUD - - 6 3 3 3.150 APBN
difasilitasi

3.3 Advokasi,
promosi dan
intermediasi
pembiayaan dan
layanan keuangan
bagi
KUMKM - 300 300 300 300 13.200 APBN
UMKM dan
koperasi yang
didukung
penerapan
teknologi informasi
dan komunikasi

PROGRAM 2: PROGRAM PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF

1.1 Peningkatan
permodalan untuk Badan
Kegiatan 1: Pengembangan Akses Rp
pelaku ekonomi - 80 200 220 242 70.000 APBN Ekonomi
Permodalan Sektor Non-Perbankan Miliar
kreatif pada akses Kreatif
non perbankan
- 755 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.2 Match making
permodalan non
perbankan antara
pelaku usaha ekraf
dengan sumber Orang - 800 1.500 2.200 2.500 110. 000
permodalan melalui
peningkatan
kapasitas pelaku
ekonomi kreatif

INDIKATOR SDGs: 8.5.1. Upah rata-rata per jam pekerja

PROGRAM 1: PENGEMBANGAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PENINGKATAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

1.1 Perusahaan
Yang Mendapatkan
Pelatihan perusah
- 450 190 990 990 9.263,49 APBN
Penyusunan aan
Struktur dan Skala
Upah

1.2 Pejabat HI dan


Kegiatan 1: Peningkatan Penerapan Pegawai Teknis HI Kementerian
Pengupahan dan Jaminan Sosial Tenaga yang Mendapatkan Ketenagakerja
Kerja Pelatihan orang - - 200 150 150 4.608,81 APBN an
Penyusunan
Struktur dan Skala
Upah

1.3 Pelaku HI Yang


orang - 3.946 3.700 500 500 10.638,76 APBN
Mendapatkan
Pemahaman
- 756 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Mengenai
Pengupahan

1.4 NSPK Tentang


naskah - 2 2 2 2 4.005,42 APBN
Pengupahan

PROGRAM 2: PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN

1.1 Pembinaan
Norma
Kegiatan 1: Peningkatan Penerapan Ketenagakerjaan Kementerian
Norma Kerja dan Jaminan Sosial Tenaga bidang Waktu perusah - - 1.710 1.800 1.800 13.202,33 APBN Ketenagakerja
Kerja Kerja, Waktu aan an
Istirahat dan
Pengupahan

PROGRAM 3: PENINGKATAN DAYA SAING UMKM DAN KOPERASI

Kegiatan 1: Pengembangan
Kementerian
kewirausahaan yang didukung kerja 1.1 Wirausaha baru
Koperasi dan
sama antara Pemerintah, dunia usaha, yang didukung
Orang - 4.600 6.000 6.000 5.000 732.700 APBN UMKM
perguruan tinggi dan masyarakat modal awal usaha
(Start up Capital)

PROGRAM 4: PENINGKATAN NILAI TAMBAH, DAYA SAING, MUTU, PEMASARAN HASIL DAN INVESTASI PERTANIAN

3.025.400 APBN
Kegiatan 5: Pengembangan Pengelolaan Kementerian
Hasil Pertanian 1.1 Jumlah unit Pertanian
unit - 263 263 263 263 -
usaha pengolahan
hasil
- 757 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
tanaman pangan
(unit)

1.2 Jumlah unit


usaha pengolahan
unit - 74 74 74 74 -
hasil
hortikultura (unit)

1.3 Jumlah unit


usaha pengolahan
unit - 155 155 155 155 -
hasil
perkebunan (unit)

1.4 Jumlah unit


usaha pengolahan
unit - 185 185 185 185 -
hasil
peternakan (unit)

1.5 Dukungan
kegiatan
pengembangan bulan - 12 12 12 12 -
pengolahan hasil
pertanian (bulan)

INDIKATOR SDGs: 8.5.2. Tingkat pengangguran terbuka berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur.

INDIKATOR SDGs: 8.5.2 (a). Persentase setengah pengangguran.

PROGRAM 1: PENEMPATAN DAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA

Kegiatan 1: Pengembangan Model dan 1.1. Model model/r Kementerian


Inkubasi Bisnis Perluasan Kesempatan Perluasan ekomen - 2 10 40 40 3.199,85 APBN Ketenagakerja
Kerja Kesempatan Kerja dasi an
- 758 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.2 Pengembangan
Model Padat Karya orang - - 19.096 74.500 74.500 33.076,44 APBN
Infrastruktur

1.3.Kerjasama
pengembangan dan kerjasa
- - 35 35 - 2.147,89 APBN
perluasan ma
kesempatan kerja

1.4 Wirausaha
Melalui Tenaga
Kerja Mandiri
dengan Pola orang - - - 40.000 40.000 110.000,00 APBN
Pendampingan bagi
Orang Tua Pekerja
Anak

2.2. Job Fair


Nasional dan
lokasi - - 101 50 50 41.365,01 APBN
Daerah (Provinsi
dan Kab/Kota)

2.3. Pengantar
Kerja/Petugas orang - - 2.250 250 250 12.594,86 APBN Kementerian
Kegiatan 2: Penempatan Tenaga Kerja
Antar Kerja Ketenagakerja
Dalam Negeri
an
2.6. Penempatan
Tenaga Kerja
melalui Mekanisme
sistem - - 34 34 34 19.986,96 APBN
AKAD/AKL dan
Kelembagaan
Penempatan
- 759 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
3.1 Tenaga kerja
yang diberdayakan
orang - 58.788 54.296 77.140 77.140 403.613,92 APBN
melalui kegiatan
Padat Karya

3.2 Wirausaha
menggunakan
orang - - 1.800 2.500 2.500 33.426,05 APBN
Teknologi
Sederhana

3.3 Wirausaha
Tenaga Kerja
orang - - 0 43.000 43.000 68.479,28 APBN
Mandiri melalui
Pola Pendampingan
Kegiatan 3: Pengembangan dan Kementerian
Peningkatan Perluasan Kesempatan Ketenagakerja
3.4 Wirausahabaru
Kerja an
melalui inkubasi
tenant - 2.404 6.000 6.000 20.044,58 APBN
bisnis perluasan
kesempatan kerja

3.4 Wirausaha
Tenaga Kerja orang - - 4.340 - - 17.953,08 APBN
Mandiri

3.5 Tenaga
orang - 176 1.000 1.000 20.443,05 APBN
pendamping TKM

3.6 TKS
Pendamping orang - - 110 - - 2.950,00 APBN
Wirausaha Mandiri
- 760 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
3.7 TKS Sebagai
Pendamping orang - - - 900 900 40.000,00 APBN
Wirausaha Baru

4.1 Pelayanan
informasi pasar
kerja pemerintah Lokasi - 12 24 25 25 32.671,17 APBN
yang memenuhi
Kementerian
Kegiatan 4: Peningkatan Pengembangan standar ISO 9001
Ketenagakerja
Pasar Kerja
an
4.2 Pembinaan
pelayanan IPK
Lokasi - - 100 - - 18.846,97 APBN
pemerintah yang
memenuhi standar

5.1 Jumlah Tenaga Kementerian


Kegiatan 5: Peningkatan Pengendalian 127.16
Kerja Pendamping orang - 60.000 88.138 88.138 26.780,00 APBN Ketenagakerja
Penggunaan Tenaga Kerja Asing 5
di Perusahaan an

PROGRAM 2: PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN

1.1 Peserta didik mahasis


- 16.030 7.450 10.000 - 281.800 APBN
bidang pariwisata wa
Kegiatan 1: Pengembangan Pendidikan
Tinggi Bidang Pariwisata Kementerian
1.2 SDM yang
Pariwisata
tersertifikasi
orang - 5.289 8.080 - - 7.200 APBN
pendidikan tinggi
pariwisata

PROGRAM 3: PENGEMBANGAN PERDAGANGAN DALAM NEGERI (PROGRAM TAMBAHAN)


- 761 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.1 Pelaku Usaha
yang memperoleh
Bantuan PMKM - 1.200 1.500 1.200 1.200 - APBN
Peningkatan Usaha
Kegiatan 1: Peningkatan Penggunaan Kementerian
dan Pemasaran
dan Pemasaran Produk Dalam Negeri Perdagangan
1.2 Bantuan
Sarana Usaha Unit - 2.800 2.800 1.000 1.000 - APBN
Perdagangan

INDIKATOR SDGs: 8.6.1 Persentase usia muda (15-24 tahun) yang sedang tidak sekolah, bekerja atau mengikuti pelatihan (NEET)

PROGRAM 1: PENINGKATAN KOMPETENSI TENAGA KERJA DAN PRODUKTIVITAS

1.1 Tenaga Kerja


yang mendapat
orang - 85.515 21.481 30.244 30.244 527.620,91 APBN
pelatihan berbasis
kompetensi

1.2 Program
Kegiatan 1: Pengembangan Program - 119 149 151 151 22.679,95 APBN
Pelatihan
Standardisasi Kompetensi Kerja dan
Program Pelatihan Kementerian
1.3 Penerapan Lembag
- - 1 1 1 11.357,58 APBN Ketenagakerja
Metode PBK a
an
1.4 Pengembangan
dan Penerapan SKKNI - - 45 - - 870,83 APBN
SKKNI

Kegiatan 2: Peningkatan 2.1 SDM


Penyelenggaraan Pemagangan Dalam stakeholder Orang - - 1.400 - - 5.355,14 APBN
dan Luar Negeri pemagangan dalam
dan luar negeri
- 762 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
yang ditingkatkan
kapasitasnya

2.2 Bertambahnya
Forum/
Jejaring - - 33 32 32 8.889,85 APBN
Provinsi
Pemagangan

2.3 Peningkatan
kuantitas negara
penerima Negara - 1 3 - - 386,60 APBN
pemagangan luar
negeri

2.4 Lembaga
Penyelenggara
Lembag
Pemagangan yang - - 22 - - 1.720,40 APBN
a
diverifikasi dan
dibina

2.5 Peserta
Pemagangan yang
Mendapatkan Orang - 7.680 7.760 - - 47.868,09 APBN
Sertifikat
Kompetensi

PROGRAM 2: PENYEDIAAN LAYANAN KURSUS DAN PELATIHAN

1.674.557 APBN
- 763 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.1 Jumlah
angkatan kerja
muda
orang - 90.000 50.000 50.000 70.000
mendapatkan
pendidikan
kecakapan kerja

1.2 Jumlah
angkatan kerja
muda
mendapatkan
orang - 30.000 40.000 70.000 70.000
pendidikan
kecakapan
kewirausahaan/
Kegiatan 1: Jumlah angkatan kerja berwirausaha Kementerian
muda memiliki pengetahuan dan sikap Pendidikan
kecakapan kerja dan/atau kecakapan 1.3 Jumlah dan
berwirausaha. kabupaten dan Kebudayaan
kota yang memiliki kab/kot
- 15 20 20 20
lembaga kursus a
dan pelatihan
rujukan

1.4 Jumlah
Standar Program
naskah - 36 40 40 38
Kursus dan
Pelatihan

1.5 Jumlah peserta


didik memperoleh 108.00 140.00 140.00 140.00
orang -
bantuan uji 0 0 0 0
kompetensi
- 764 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.6 Jumlah
Lembaga
Penyelenggara
Kursus dan lembaga - 1.022 1.022 1.610 1.610
Pelatihan
mendapatkan
bimbingan teknis

1.7 Jumlah
Lembaga Kursus Lembag
- 5.093 5.194 2.000 2.500
dan Pelatihan yang a
divalidasi

1.8 Jumlah master


penguji dan penguji
kursus dan Orang - 175 205 325 357
pelatihan mengikuti
uji kompetensi

1.9 Peserta didik


kursus dan
pelatihan mengikuti
orang - 26.000 30.000 40.000 45.000
magang pada dunia
usaha dan industri
(DUDI)

PROGRAM 3: PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

1.204.913 APBN Kementerian


Kegiatan 1: Tercapainya perluasan dan Pendidikan
pemerataan akses pendidikan SMK dan
1.1 Jumlah SMK SMK - 73 220 200 200
bermutu, berkesetaraan jender, dan Kebudayaan
yang melaksanakan
- 765 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
relevan dengan kebutuhan masyarakat, teaching
di semua kabupaten dan kota factory/technopark

1.2 Jumlah siswa


yang melaksanakan 154.18 1.435. 1.497. 1.559.
Orang -
praktik kerja 6 532 026 212
industri

1.3 Persentase SMK


yang menyediakan
layanan BKK yang Persen - 4 20 30 40
menjembatani
dengan DU/DI

1.4 Jumlah SMK


menyediakan
SMK - 137 150 200 250
layanan
kewirausahaan

1.5 Jumlah sekolah


yang menerapkan
kemitraan dengan
Dunia Usaha dan Sekolah - 2.127 1.540 7.000 8.250
Dunia Industri
(DUDI) dan
Institusi lainnya

1.6 Jumlah SMK


pariwisata dan
kelautan/maritim SMK - 105 100 140 140
yang
dikembangkan
untuk
- 766 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
meningkatkan
produktivitas
rakyat dan daya
saing

1.7 Jumlah SMK


Pertanian yang
dikembangkan
SMK - 32 100 160 160
untuk mendukung
poros ketahanan
pangan

PROGRAM 4: PENGEMBANGAN SDM INDUSTRI DAN DUKUNGAN MANAJEMEN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

1.1 Tenaga Kerja


Industri Kompeten
Lulusan Diklat
Sistem 3 in 1 orang - 1.148 25.000 32.000 32.000 392.151,09 APBN
(Pelatihan,
Sertifikasi, dan
Penempatan)
Kegiatan 1: Peningkatan Kualitas SDM 1.2 SDM Asesor, Kementerian
Industri Wirausaha, dan orang - 335 656 100 100 15.100,03 APBN Perindustrian
Konsultan Industri

1.3 Infrastruktur
SKKNI - 34 47 20 20 40.899,91 APBN
Kompetensi (SKKNI)

1.4 Inkubator Unit - - - 2 2 2.102,31 APBN


Bisnis untuk
- 767 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Pembentukan
Wirausaha Industri

1.5 SDM Aparatur


Lulusan Diklat
Struktural, orang - 1.148 - 250 250 32.942,31 APBN
Fungsional, dan
Teknis Industri

1.6 LSP (Lembaga


Sertifikasi Profesi)
dan TUK (Tempat Unit - - - 10 10 5.518,59 APBN
Uji Kompetensi)
Unit Diklat

1.7 Tenaga Kerja


Industri Kompeten orang - - - 500 500 1.890,00 APBN
yang Tersertifikasi

1.8 Layanan
Pendidikan dan orang - - 476 200 200 41.895,26 APBN
Pelatihan

1.9 Sarana dan


Prasarana
Pendidikan Vokasi
Unit - 368 - - - 16.693,40 APBN
Industri Berbasis
Kompetensi yang
difasilitasi

Kegiatan 2: Peningkatan Kualitas 2.1 SDM Industri Kementerian


Siswa - 4.493 6.395 6.256 6.256 100.108,27 APBN
Pendidikan Vokasi Industri Berbasis Perindustrian
Kompetensi
- 768 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Pendidikan
Kejuruan

2.2 SDM Industri


Berbasis Mahasis
- 9.873 11.413 11.747 12.047 247.795,76 APBN
Kompetensi wa
Pendidikan Vokasi

2.3 Dokumen
Pendidikan Vokasi Dokume
- 109 162 5 5 87.346,60 APBN
Industri Berbasis n
Kompetensi

2.4
Bangunan/Gedung
Unit - - - 5 5 214.027,80 APBN
Pendidikan Vokasi
Industri

2.5 Peralatan
Workshop,
Laboratorium, dan
Unit - - 42 10 10 123.211,97 APBN
TUK Politeknik dan
Akademi
Komunitas Industri

2.6 SDM Industri


Berbasis
Kompetensi orang - - - 310 310 13.172,01 APBN
Pendidikan D-1 dan
D-2 Industri
- 769 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
2.7 Kurikulum
Berbasis
Kompetensi dan Kurikul
- - - 18 18 309,75 APBN
Bahan Ajar um
Produktif untuk
SMK Industri

2.8 Tenaga
Pengajar
Orang - 1.569 - 1.050 1.050 35.517,10 APBN
Profesional (Silver
Expert) di SMK

2.9 Layanan
Pendidikan dan Orang - - 120 100 100 31.564,97 APBN
Pelatihan

2.10 Sarana dan


Prasarana
Pendidikan Vokasi
unit - 584 - - - 157.216,30 APBN
Industri Berbasis
Kompetensi yang
difasilitasi

PROGRAM 5: PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN

1.1 Kesepahaman
Kegiatan 1: Peningkatan Tata Kelola di bidang tata
Dokume Kementerian
Destinasi dan Pemberdayaan kelola destinasi dan - 3 2 - - 36.000 APBN
n Pariwisata
Masyarakat pemberdayaan
masyarakat
- 770 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.2
Kab/kota/kawasan
pariwisata yang Orang/L
- 22.835 263 34 - 202.800 APBN
difasilitasi okasi
pemberdayaan
masyarakat

PROGRAM 6: PENINGKATAN PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN BERBASIS USAHA MIKRO

1.1 Peserta
pemasyarakatan orang - - 6.000 3.000 3.000 13.720 APBN
kewirausahaan

1.2 Peserta
pelatihan orang - - 5.800 5.010 4.850 59.147 APBN
kewirausahaan
Kegiatan 1 : Peningkatan keterampilan Kementerian
usaha mikro dalam menjalankan dan 1.3 Diklat SDM Koperasi dan
orang - 1.200 - - - 10.000 APBN
mengembangkan usaha usaha mikro UMKM

1.4 Kewirausahaan
orang - 360 1.000 100 100 11.540 APBN
sosial

1.5 Peserta
pelatihan orang - 400 1.000 2.000 2.000 42.734 APBN
technopreneur

PROGRAM 7: PENINGKATAN DAYA SAING UMKM DAN KOPERASI

Kegiatan 1 : Revitalisasi Kementerian


1.1 Lembaga diklat
penyelenggaraan diklat bagi SDM unit - 3 0 0 0 30.800 APBN Koperasi dan
yang direvitalisasi
UMKM dan koperasi UMKM
dan dibangun
- 771 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
(bantuan sarana
dan monev)

1.2 Pengembangan
lembaga diklat dan unit - 1 - - - 24.900 APBN
kerjasama diklat

1.3 Tenaga
pengelola dan
instruktur lembaga
diklat, penyuluh,
pendamping
orang - 2.000 2.000 2.000 2.000 113.300 APBN
kelompok usaha,
dan pendamping
PLUT-KUMKM yang
dilatih (ToT) (diklat
dan pendataan)

1.4 Standardisasi
orang - 600 - - - 5.800 APBN
fasilitator diklat

1.5 Kebijakan, kurikul


kurikulum dan um/mo - 20 20 20 20 17.600 APBN
modul diklat dul

1.6 Modul diklat


Modul - - 10 - - 295 APBN
KUMKM

1.7 SDM KUMKM


yang mendapat orang - 600 500 420 300 10.773 APBN
fasilitasi magang
- 772 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.8 SDM KUKM
yang ditingkatkan
kompetensinya
orang - 500 500 500 500 37.700 APBN
melalui SKKNI
(penyusunan dan
sertifikasi SKKNI)

1.9 SDM Koperasi


dan UKM yang
orang - 1.680 1.560 840 840 31.917 APBN
difasilitasi melalui
SKKNI

PROGRAM 8: PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (PPSDMK)

1.120.100 APBN
Kegiatan 1: Standardisasi, Sertifikasi
dan Pendidikan Berkelanjutan bagi SDM 1.1 Jumlah tenaga
115.00 175.00 150.00 150.00
Kesehatan kesehatan orang -
0 0 0 0
teregistrasi

1.421.300 APBN
Kementerian
Kesehatan
2.1 Jumlah
Kegiatan 2: Pendidikan dan Pelatihan
aparatur yang
Aparatur
mendapat sertifikat orang - 18.000 27.000 36.000 45.000
pada pelatihan
terakreditasi

2.283.100 APBN
- 773 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
3.1 Jumlah tenaga
pendidik, tenaga
kesehatan dan
Kegiatan 3: Pendidikan dan Pelatihan
masyarakat yang orang - 2.310 2.550 2.790 3.060
Tenaga Kesehatan
ditingkatkan
kemampuannya
melalui pelatihan

13.016.200 APBN

4.1 Jumlah tenaga


Kegiatan 4: Perencanaan dan
kesehatan yang
Pendayagunaan SDM Kesehatan
didayagunakan di orang - 20.600 21.700 22.800 24.000 0
fasilitas pelayanan
kesehatan

3.550.000 APBN

Kegiatan 5: Pelaksanaan Internship 5.1 Jumlah tenaga


Tenaga Kesehatan kesehatan yang
orang - 6.500 6.500 6.500 6.500 0
melaksanakan
internship

PROGRAM 9: PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

28.700 APBN
Kegiatan 1 : Penelitian dan
Kementerian
Pengembangan Komunikasi dan 1.1 Jumlah peserta
Komunikasi
Informatika dan Pengembangan Sumber sertifikasi,
dan
Daya Manusia Komunikasi dan pelatihan, bimtek, orang - 400 500 600 700
Informatika
Informatika, 2 Lokasi BBPPKI ToT SKKNI, CIO,
dan Budaya
Dokumentasi bagi
- 774 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
aparatur
pemerintah

6.500 APBN
Kegiatan 2: Penelitian dan
Pengembangan Komunikasi dan 2.1 Jumlah peserta
Informatika dan Pengembangan Sumber bimtek literasi bagi
Daya Manusia Komunikasi dan kalangan wanita, orang - 600 600 600 600
Informatika, 6 Lokasi BPPKI anak-anak, dan
disabilitas

279.900 APBN

3.1 Jumlah peserta


sertifikasi,
pelatihan, bimtek,
ToT SKKNI, CIO,
orang - 750 750 750 750
dan Budaya
Kegiatan 3: Penelitian dan
Dokumentasi bagi
Pengembangan Literasi dan Profesi,
aparatur
serta Pengembangan SDM Komunikasi
pemerintah
dan Informatika
3.2 Jumlah peserta
sertifikasi,
pelatihan, bimtek,
orang - 750 750 750 750
dan ToT SKKNI bagi
angkatan kerja
muda
- 775 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
3.3 Jumlah peserta
bimtek literasi bagi
kalangan wanita, orang - 500 500 500 500
anak-anak, dan
disabilitas

73.200 APBN

4.1 Jumlah peserta


sertifikasi,
pelatihan, bimtek,
orang - 500 700 700 700
dan ToT SKKNI bagi
angkatan kerja
muda

4.2 Jumlah peserta


Kegiatan 4: Pelatihan dan sertifikasi,
Pengembangan Teknologi Informasi dan pelatihan, bimtek,
Komunikasi ToT SKKNI, CIO,
orang - 500 700 700 700
dan Budaya
Dokumentasi bagi
aparatur
pemerintah

4.3 Jumlah peserta


bimtek literasi bagi
kalangan wanita, orang - 3.000 4.000 5.000 6.000
anak-anak, dan
disabilitas

INDIKATOR SDGs: 8.7.1 Persentase dan jumlah anak usia 5-17 tahun, yang bekerja, dibedakan berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur (dibedakan berdasarkan
bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak).
- 776 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
PROGRAM 1: PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN

1.1 Penarikan
Pekerja Anak dari
Pekerja
Bentuk Pekerjaan - 16.519 17.005 7.000 7.000 85.192,35 APBN
Anak
Terburuk Anak
(BPTA)

1.2 Pengawasan
Norma
perusah
Ketenagakerjaan di - 357 420 330 330 10.308,75 APBN
aan
Bidang Norma
Anak

1.3 Pengawasan
Kegiatan 1: Peningkatan Perlindungan Kementerian
Norma
Pekerja Perempuan dan Penghapusan Ketenagakerja
Ketenagakerjaan di
Pekerja Anak an
bidang Norma perusah
- - 315 330 240 6.043,73 APBN
Penghapusan aan
Diskriminasi
Tenaga Kerja
Perempuan

1.4 Pengawasan
Norma
Ketenagakerjaan di
perusah
bidang Norma - - 400 400 400 7.139,29 APBN
aan
Perlindungan
Tenaga Kerja
Perempuan

PROGRAM 2: REHABILITASI SOSIAL


- 777 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)

1.1 Jumlah anak


Kementerian
Kegiatan 1: Rehabilitasi Sosial Anak yang memperoleh
anak 147.76 Sosial
bantuan Program - 78.310 90.000 90.000 570.629,20 APBN
(jiwa) 6
Kesejahteraan
Sosial Anak

PROGRAM 3: KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

1.1 Jumlah SDM


terlatih tentang
sistem
data terpilah, orang - 375 375 375 375 6.200 APBN
statistik gender dan
anak di K/L dan
Kementerian
Provinsi
Pemberdayaan
Kegiatan 1: Peningkatan ketersediaan Perempuan
1.2 Jumlah K/L
data gender dan anak dan
dan Provinsi yang
Perlindungan
difasilitasi dalam K/L dan
- 10 10 10 9 3.150 APBN Anak
penyelenggaraan Provinsi
sistem data gender
dan anak

1.3 Jumlah K/L


dan Provinsi yang K/L dan
- 4 4 4 4 2.650 APBN
berkontribusi aktif Provinsi
dalam
penyelenggaraan
- 778 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
sistem data gender
dan anak

35.460 APBN

2.1 Jumlah
kebijakan bidang
ketenagakerjaan
yang disusun,
direview, dikoreksi, Kebijaka
- 4 4 2 2 3.350 APBN
dan difasilitasi n
untuk
diharmonisasikan
menjadi
responsif gender

2.2 Jumlah K/L


Kegiatan 2: Pengarusutamaan gender dan Provinsi yang
bidang ketenagakerjaan difasilitasi untuk K/L dan
- 2 2 4 4 3.480 APBN
memiliki profil Provinsi
gender bidang
ketenagakerjaan

2.3 Jumlah
dokumen profil Dokume
- 1 1 1 1 500 APBN
gender bidang n
ketenagakerjaan

2.4 Jumlah SDM


terlatih tentang
PUG Orang - 90 90 90 90 6.570 APBN
bidang
ketenagakerjaan di
K/L,
- 779 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Provinsi/Kab/Kota,
dan Ormas

2.5 Jumlah SDM


Penggiat
(champion)
pelaksanaan
kebijakan PUG
Orang - 11 11 11 11 5.350 APBN
bidang
ketenagakerjaan di
K/L,
Provinsi/Kab/Kota,
dan Ormas

2.6 Jumlah K/L


dan Provinsi yang
difasilitasi tentang
K/L dan
pelaksanaan - 9 12 14 14 5.330 APBN
Provinsi
kebijakan PUG
bidang
ketenagakerjaan

2.7 Jumlah
pelaksanaan
kegiatan KIE
tentang
Kegiatan - 3 4 5 6 1.400 APBN
pelaksanaan
kebijakan PUG
bidang
ketenagakerjaan
- 780 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
PROGRAM 4: PERLINDUNGAN ANAK

1.1 Jumlah
pengawasan
terhadap
pelaksanaan - 12 14 16 18 43.500 APBN
perlindungan dan
pemenuhan hak
anak
Kementerian
Kegiatan 1: Pengawasan pelaksanaan 1.2 Jumlah Pemberdayaan
perlindungan anak (KPAI) advokasi peraturan Perempuan
perundang- dan
- 12 14 16 18 17.500 APBN
undangan dengan Perlindungan
stakeholder terkait Anak
perlindungan anak

1.3 Persentase
penelaahan dan
mediasi pengaduan Persen - 100 100 100 100 4.000 APBN
yang
ditindaklanjuti
- 781 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
2.1 Jumlah
provinsi yang
difasilitasi dalam
pengembangan
pelaksanaan
kebijakan
Kegiatan 2: Peningkatan Perlindungan pemenuhan hak
Provinsi - 30 32 34 34 100.000 APBN
Anak di daerah anak dan
perlindungan anak
dari kekerasan,
eksploitasi,
penelantaran, dan
perlakuan salah
lainnya

INDIKATOR SDGs: 8.8.1 Tingkat frekuensi kecelakaan kerja fatal dan non-fatal, berdasarkan jenis kelamin, sektor pekerjaan dan status migran

PROGRAM 1: PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN

1.1 Pembinaan Pengawa


Kegiatan 1: Peningkatan Kualitas Teknis
Teknis Pemeriksaan s
Pemeriksaan dan Penyidikan Norma - - 368 345 345 10 APBN
Norma Ketenag
Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan akerjaan

1.2 Pembinaan
Kementerian
kelembagaan Lembag
- - 84 34 34 68.857 APBN Ketenagakerja
pengawasan a
an
ketenagakerjaan

1.3 Pembinaan Pengawa


fungsional san
- - 201 130 130 8.995 APBN
pengawas Ketenag
ketenagakerjaan akerjaan
- 782 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.1 Pengkajian
Kegiatan 2: Peningkatan Kualitas dan
keselamatan dan perusah
Pengelolaan Keselamatan dan - - 95 100 100 1.000 APBN
kesehatan kerja aan
Kesehatan Kerja (K3)
(K3)

1.2 Pengujian dan


pemeriksaan
perusah
keselamatan dan - - 1.033 650 650 34.256 APBN
aan
kesehatan kerja
(K3)

1.3 Pengembangan
SDM keselamatan perusah
- - 999 650 650 32.602 APBN
dan kesehatan aan
kerja (K3) Kementerian
Ketenagakerja
1.4 Pengembangan an
kompetensi
perusah
keselamatan dan - - 162 45 45 2.091 APBN
aan
kesehatan kerja
(K3)

1.5 Pembinaan
peran serta
masyarakat di perusah
- - 230 85 85 10.020 APBN
bidang keselamatan aan
dan kesehatan
kerja (K3)

1.6 Penetapaan perusah


- - 22 65 65 1.455 APBN
standar aan
keselamatan dan
- 783 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
kesehatan kerja
(K3)

INDIKATOR SDGs: 8.8.1 (a) Jumlah perusahaan yang menerapkan norma K3

PROGRAM 1: PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN

1.1 Pembinaan
Norma
Ketenagakerjaan
Kegiatan 1: Peningkatan Penerapan
bidang perusah
Norma Keselamatan dan Kesehatan - - 2.330 800 800 78.074,09 APBN
Kelembagaan, aan
Kerja
Keahlian dan
Sistem Manajemen
K3

1.2 Pembinaan
Norma
Kementerian
Ketenagakerjaan perusah
- - 2.310 2.460 2.460 4.181,68 APBN Ketenagakerja
bidang Mekanik, aan
an
Pesawat Uap dan
Bejana Tekan

1.3 Pembinaan
Norma
Ketenagakerjaan
bidang Konstruksi perusah
- - 2.295 2.460 2.460 3.406,25 APBN
Bangunan, Listrik aan
dan
Penanggulangan
Kebakaran
- 784 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.4 Pembinaan
Norma
perusah
Ketenagakerjaan - - 2.265 2.460 2.460 2.449,84 APBN
aan
bidang Kesehatan
Kerja

1.5 Pembinaan
Norma
Ketenagakerjaan
perusah
bidang Ergonomi, - - 2.280 2.460 2.460 3.211,54 APBN
aan
Lingkungan Kerja
dan Bahan
Berbahaya

INDIKATOR SDGs: 8.8.2 Peningkatan kepatuhan atas hak-hak pekerja (kebebasan berserikat dan perundingan kolektif) berdasarkan sumber tekstual ILO dan peraturan
perundang-undangan negara terkait.

PROGRAM 1: PENGEMBANGAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PENINGKATAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

1.1 Pelaku
Hubungan
Industrial yang
orang - 5.014 2.030 5.730 5.730 40.112,49 APBN
Mendapatkan
Pelatihan Teknik
Negosiasi Kementerian
Kegiatan 1: Pengelolaan Kelembagaan
Ketenagakerja
dan Kerja Sama Hubungan Industrial
1.2 Pengusaha, an
pekerja/SP/SB
yang memahami
orang - 1.960 820 250 250 4.781,65 APBN
tata cara
pembentukan LKS
Bipartit
- 785 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.4 Pengurus dan
anggota SP/SB orang - 5.161 1.550 2.800 2.800 31.190,39 APBN
yang diberdayakan

1.5 Pengurus dan


anggota organisasi
orang - - 150 100 100 1.386,89 APBN
pengusaha yang
diberdayakan

1.6 Anggota LKS


Tripartit yang orang - - 290 150 150 8.012,11 APBN
diberdayakan

1.7 Penyebarluasan
informasi tentang
orang - - 2.500 500 500 9.533,18 APBN
HI dan penguatan
kelembagaan HI

2.1 Pengusaha
yang mendapatkan
Bimbingan Teknis
orang - - 4.450 400 400 18.592,91 APBN
Pembuatan
Peraturan
Perusahaan (PP)
Kegiatan 2: Pengelolaan Persyaratan
Kerja, Kesejahteraan dan Analisis
2.2 Pengusaha dan
Diskriminasi
SP/SB yang
mendapatkan
Bimbingan Teknis orang - - 170 1.700 1.700 10.213,14 APBN
Pembuatan
Perjanjian Kerja
Bersama
- 786 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
2.3 Pelaku
Hubungan
Industrial yang
mendapatkan orang - 650 740 320 320 5.712,72 APBN
Pemahaman
tentang Kesetaraan
di Tempat Kerja

2.4 Pelaku
Hubungan
Industrial yang
Mendapatkan orang - 1.535 600 360 360 9.373,26 APBN
Pemahaman
tentang Hubungan
Kerja

2.5 Pelaku
Hubungan
Industrial yang
mendapatkan
Pemahaman orang - 1.445 500 600 600 6.334,44 APBN
tentang
Peningkatan
Kesejahteraan
Pekerja/Buruh

PROGRAM 2: PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN

1.1 Pembinaan
Kegiatan 1: Pembinaan Norma Kementerian
Norma perusah
Ketenagakerjaan bidang Hubungan - - 1.800 1.800 1.800 7.533 APBN Ketenagakerja
Ketenagakerjaan aan
Kerja dan Kebebasan Berserikat an
bidang Hubungan
Kerja dan
- 787 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kebebasan
Berserikat

INDIKATOR SDGs: 8.9.1. Proporsi kontribusi pariwisata terhadap PDB.

INDIKATOR SDGs: 8.9.1 (a). Jumlah wisatawan mancanegara.

INDIKATOR SDGs: 8.9.1 (b). Jumlah kunjungan wisatawan nusantara.

INDIKATOR SDGs: 8.9.1 (c). Jumlah devisa sektor pariwisata.

PROGRAM 1: PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN

1.1
Kab/kota/kawasan
pariwisata yang
Kegiatan 1: Pengembangan Kementerian
difasilitasi Lokasi - 4 34 34 - 72.000 APBN
Infrastruktur dan Ekosistem Pariwisata
infrastruktur dan
ekosistem
pariwisata

2.1
Kab/kota/kawasan
Kegiatan 2: Peningkatan Tata Kelola
pariwisata yang Orang/L Kementerian
Destinasi dan Pemberdayaan - 22.835 263 34 - 202.800 APBN
difasilitasi okasi Pariwisata
Masyarakat
pemberdayaan
masyarakat
- 788 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
3.1
Kab/kota/kawasan
Kegiatan 3: Peningkatan Kemitraan pariwisata yang Kementerian
Lokasi - 4 61 10 - 46.400 APBN
Industri Pariwisata difasilitasi industri Pariwisata
dan investasi
pariwisata

4.1 Publikasi di
Media Elektronik Media - 20 17 - - 489.500 APBN
Mancanegara

4.2 Publikasi di
Media Cetak Media - 55 50 - - 271.600 APBN
Mancanegara

4.3 Publikasi di
Media Ruang Lokasi - 41 43 - - 436.400 APBN
Mancanegara

Kegiatan 4: Pengembangan Komunikasi 4.4 Publikasi di Kementerian


Pemasaran Pariwisata Mancanegara Media Pariwisata
Media - 18 20 - - 712.500 APBN
Digital/Online
Mancanegara

4.5 Promosi
120.00
elektronik Unit - 5 - - 82.400 APBN
0
mancanegara

4.6 Promosi cetak


Unit - 57 48 - - 136.900 APBN
mancanegara

4.7 Promosi media


Unit - 5 4 - - 6.800 APBN
ruang mancanegara
- 789 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
4.8 Promosi media
online Jenis - 8 - - - 74.900 APBN
mancanegara

5.1 Promosi
pariwisata
Jumlah
Indonesia di Media - 70 40 - - 360.500 APBN
Promosi
Elektronik
Nusantara

5.2 Promosi
pariwisata Jumlah
- 81 80 - - 61.600 APBN
Indonesia di Media Promosi
Cetak Nusantara

5.3 Promosi
Kegiatan 5: Pengembangan Komunikasi Kementerian
pariwisata Jumlah
Pemasaran Pariwisata Nusantara - 23 49 - - 165.600 APBN Pariwisata
Indonesia di Media Promosi
Ruang Nusantara

5.4 Promosi
pariwisata Jumlah
- 50 10 - - 157.800 APBN
Indonesia di Media Promosi
Online Nusantara

5.5 Promosi
pariwisata Jumlah
- 30 - - - 15.000 APBN
Indonesia di Media Promosi
Lainnya Nusantara

Kegiatan 6: Pengembangan Pendidikan Kementerian


6.1 SDM yang orang - 5.289 8.080 - - 7.180 APBN
Tinggi Bidang Pariwisata Pariwisata
tersertifikasi
- 790 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
pendidikan tinggi
pariwisata

INDIKATOR SDGs: 8.10.1.(b). Proporsi kredit UMKM terhadap total kredit.

PROGRAM 1: PENINGKATAN PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN BERBASIS USAHA MIKRO

1.1 Lembaga
keuangan mikro
Kegiatan 1 : Peningkatan akses usaha (LKM) yang
mikro pada pembiayaan dan layanan mendapat LKM - 200 200 200 200 15.700 APBN
keuangan lainnya penguatan
(bimbingan dan
pendampingan)

2.1 Koperasi
produksi/sentra
Kementerian
usaha mikro yang
KUKM
diperkuat sistem
Kegiatan 2 : Penguatan kapasitas bisnis dan
Koperasi
koperasi dan sentra usaha mikro dalam kapasitas
/sentra
rangka mendukung pengembangan produksinya - 53 142 84 84 27.852 APBN
usaha
produk unggulan melalui pemanfaatan (skema
mikro
sumber daya lokal manajemen/sistem
bisnis, penguatan
kapasitas.
Pendampingan dan
pendataan)
- 791 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
2.2 Koperasi/
sentra usaha
mikro/kecil yang
difasilitasi Koperasi - 5 - - - 1.031 APBN
pengembangan jasa
pertanian dan
aneka jasa

2.3 Koperasi
pengelola jasa
wisata yang
ditingkatkan
kapasitas usahanya
Koperasi - 11 11 11 11 27.200 APBN
(skema manajemen,
penguatan
kapasitas,
pendampingan dan
pendataan)

2.4 Koperasi
pemula yang
mendapatkan
Koperasi - 100 50 50 100 7.712 APBN
bimbingan dan
penguatan
pemodalan

3.1 Pedagang skala


mikro informal/
Kegiatan 3 : Penataan usaha
pedagang kaki lima 40
informal/pedagang kaki lima di PKL - 380 1.000 1.000 28.246 APBN
yang difasilitasi (Unit)
perkotaan dan daerah tujuan wisata
penataan lokasi
dan promosi
- 792 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
PROGRAM 2: PENINGKATAN DAYA SAING UMKM DAN KOPERASI

1.1 Penerapan
skema
restrukturisasi KUMKM - - - 150 150 1.687 APBN
usaha koperasi dan
UMKM

1.2 Lembaga
penjaminan kredit
PPKD - 4 4 4 4 5.000 APBN
daerah yang
difasilitasi

1.3 Badan layanan


umum daerah yang BLUD - - 6 3 3 3.150 APBN
difasilitasi
Kegiatan 1 : Penguatan sistem
pendukung layanan pembiayaan dan Kementerian
1.4 Koordinasi dan
keuangan lainnya bagi UMKM dan KUKM
harmonisasi skema
Koperasi
pembiayaan dan
layanan keungan
yang disediakan
pemerintah, pemda, Laporan - 1 4 4 4 15.400 APBN
dunia usaha, dan
lembaga keuangan
bank dan non-bank
bagi UMKM dan
koperasi

1.5 Advokasi,
promosi, dan
KUMKM - 300 200 100 200 13.200 APBN
intermediasi
pembiayaan
- 793 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
2.1 Koperasi yang
mendapatkan
fasilitasi
pengembangan
KSP/US
produk dan jasa
P - 500 500 500 500 19.700 APBN
pembiayaan/keuan
syariah
gan syariah
(bimbingan teknis,
fasilitasi, dan
pendataan)

2.2 Pembiayaan KJKS /


- 250 - - - 3.550 APBN
syariah UJKS
Kegiatan 2 : Penguatan kapasitas
2.3 Advokasi kerja
koperasi dalam menyediakan Kementerian
sama antar
pembiayaan dan layanan keuangan Jaringa KUKM
lembaga - - 4 3 3 6.600 APBN
lainnya bagi UMKM dan Koperasi n
pembiayaan /
keuangan syariah

2.4 Koperasi dan


UKM yang
mendapat
dukungan
KUMKM - 575 600 600 600 15.600 APBN
pengembangan
usaha jasa keuanga
(bimbingan teknis
dan pendataan)

2.5 Jasa keuangan KJKS /


- 100 - - - 2.039 APBN
syariah UJKS
- 794 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
2.6 Advokasi
literasi dan
KSPPS/
penumbuhan jasa - - 100 50 50 3.500 APBN
USPPS
pembiayaan /
keuangan syariah

2.7Advokasi
pendayagunaan
sumber-sumber KSPPS - - 210 100 100 2.600 APBN
pembiayaan
syariah

3.1 UMKM dan


koperasi yang
diperkuat peran
investasinya di
KUKM - 450 450 450 450 16.700 APBN
kawasan industri
agglomerasi dan
pengembangan
Kegiatan 3 : Fasilitasi kemitraan, klaster
Kementerian
revitalisasi dan restrukturisasi usaha
KUKM
bagi UMKM dan Koperasi 3.2 Koperasi dan
UMKM yang
difasilitasi
kemitraan produksi
Koperasi - 200 150 100 100 4.540 APBN
dan pemasaran
serta kemitraan
investasi dan rantai
nilai/pasok

TUJUAN 9
INDIKATOR SDGs: 9.1.1.(a) Kondisi mantap jalan nasional
- 795 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
PROGRAM 1: PENGUATAN KONEKTIVITAS NASIONAL (MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN HAL II.9.M-16)
1.1 Panjang jalan
Km 34.886 45.593 45.593 45.593 45.593 111.542
yang terpelihara

Kegiatan 1: Pelaksanaan Preservasi dan 1.2 Panjang jalan


Km 1.545 202 408 454 456 35.517.900 APBN Kemen PUPR
Peningkatan Kapasitas Jalan Nasional yang ditingkatkan

1.3 Panjang jalan


Km 329 490 503 677 652 42.837.300
yang dibangun

INDIKATOR SDGs: 9.1.1.(b) Panjang pembangunan jalan tol

PROGRAM 1: BIDANG SARANA DAN PRASARANA (MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN HAL II.1.M-8)

1.1 Penambahan
Kegiatan 1: Penyelenggaraan
jalan bebas
Jalan/Pelaksanaan Preservasi dan Km 125,01 104,4 253 379 148,6 12.676.800 APBN Kemen PUPR
hambatan yang
Peningkatan Kapasitas Jalan Nasional
dibangun

PROGRAM 2: PENGUATAN KONEKTIVITAS NASIONAL (MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN HAL II.9.M-16)

1.1 Jumlah luas


Kegiatan 1: Pengaturan dan Pembinaan, pengadaan tanah
3.976, 4.153, 4.595, 4.948,
Teknik Preservasi, Peningkatan untuk jalan bebas Ha 1.908,0 APBN Kemen PUPR
7 4 2 7
Kapasitas Jalan hambatan dan
penanganan Jalan

INDIKATOR SDGs: 9.1.1.(c) Panjang jalur kereta api

PROGRAM 1: PENGUATAN KONEKTIVITAS NASIONAL (MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN HAL II.9.M-16)


- 796 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.058, 1.042,
1.1 Terlaksananya 457,27 790,30
17 / 06 /
pembangunan jalur Km’sp 126,99 / /
1.353, 1.487,
kereta api 542,27 902,3
17 06

1.2 Terlaksananya
pengadaan material Km’sp 2.030 350 550 700 700
rel

1.3 Terlaksananya
pengadaan material Unit 600 125 200 250 250
wesel

1.4 Terlaksananya
Kegiatan 1: Pengelolaan dan pembangunan
Paket 12 14 14 16 16 Kementerian
Penyelenggaraan Transportasi persinyalan dan 228.679.400 APBN
Perhubungan
Perkeretaapian telekomunikasi KA

1.5 Terlaksananya
pembangunan
listrik aliran atas Km’sp 17 24,3 32 32 40
KA (termasuk
gardu listrik)

1.6 Terlaksananya
pengadaan dan
penertiban lahan
untuk kegiatan Paket 34 30 31 31 32
peningkatan/pemb
angunan prasarana
perkeretaapian
- 797 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
INDIKATOR SDGs: 9.1.2.(a) Jumlah
bandara

PROGRAM 1: PENGUATAN KONEKTIVITAS NASIONAL (MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN HAL II.9.M-18)

1.1 Terlaksananya
Kegiatan 1: Pengelolaan dan Kementerian
pembangunan Unit 15 15 15 - - 28.084.300 APBN
Penyelenggaraan Transportasi Udara Perhubungan
bandar udara baru

INDIKATOR SDGs: 9.1.2.(b) Jumlah dermaga penyeberangan

PROGRAM 1: PENGUATAN KONEKTIVITAS NASIONAL (MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN HAL II.9.M-16)

1.1 Terlaksananya
pembangunan
Kegiatan 1: Pengelolaan dan Kementerian
dermaga Paket 14 13 12 10 10 55.924.500 APBN
Penyelenggaraan Transportasi Darat Perhubungan
penyeberangan
baru

INDIKATOR SDGs: 9.1.2.(c) Jumlah pelabuhan strategis

PROGRAM 1: PENGUATAN KONEKTIVITAS NASIONAL (MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN HAL II.9.M-17)

1.1 Terlaksananya 24 24 24 24 24 APBN


Kegiatan 1: Pengelolaan dan Kementerian
pembangunan Lokasi 100.000.000
Penyelenggaraan Transportasi Laut Perhubungan
pelabuhan strategis

INDIKATOR SDGs: 9.2.1* Proporsi nilai tambah sektor industri manufaktur terhadap PDB dan per kapita

INDIKATOR SDGS: 9.2.1.(a) Laju Pertumbuhan PDB industri manufaktur

PROGRAM 1: PENINGKATAN PERDAGANGAN LUAR NEGERI


- 798 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.1 Peningkatan
kontribusi impor
Kementerian
Kegiatan 1: Pengelolaan Impor barang modal % - - 93,5 93,7 94 APBN
Perdagangan
bahan baku dan
bahan penolong

INDIKATOR SDGs: 9.2.2* Proporsi tenaga kerja pada sektor industri manufaktur

PROGRAM 1: PENGEMBANGAN SDM INDUSTRI DAN DUKUNGAN MANAJEMEN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN (MATRIKS K/L HAL. I.M.L.019-15)

1.1 Tenaga Kerja


Industri Kompeten
Lulusan Diklat
Kegiatan 1: Peningkatan Kualitas SDM Sistem 3 in 1 orang 15.000 1.148 25.000 32.000 32.000 392.151.100 APBN
Industri (Pelatihan,
Sertifikasi, dan
Penempatan)

1.2 SDM Asesor,


Kementerian
Wirausaha, dan orang 335 656 100 100 15.100.000 APBN
Perindustrian
Konsultan Industri

1.3 Infrastruktur
SKKNI - 34 47 20 20 40.899.900 APBN
Kompetensi (SKKNI)

1.4 Inkubator
Bisnis untuk
Unit - - - 2 2 2.102.300 APBN
Pembentukan
Wirausaha Industri
- 799 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.5 LSP (Lembaga
Sertifikasi Profesi)
dan TUK (Tempat Unit - - - 10 10 5.518.600 APBN
Uji Kompetensi)
Unit Diklat

1.5 Tenaga Kerja


Industri Kompeten orang - - - 500 500 1.890.000 APBN
yang Tersertifikasi

1.7 Layanan
Pendidikan dan orang - - 476 200 200 41.895.300 APBN
Pelatihan

2.1 SDM Industri


Berbasis
Kompetensi Siswa 1.490 4.493 6.395 6.256 6.256 100.108.300 APBN
Pendidikan
Kejuruan

2.2 SDM Industri


Berbasis Mahasis
2.050 9.873 11.413 11.747 12.047 247.795.800 APBN
Kegiatan 2: Peningkatan Kualitas Kompetensi wa
Pendidikan Vokasi Industri Pendidikan Vokasi

2.3 Dokumen
Pendidikan Vokasi Dokume
- 109 162 5 5 87.346.600 APBN
Industri Berbasis n
Kompetensi

2.4 Unit - - - 5 5 214.027.800 APBN


Bangunan/Gedung
- 800 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Pendidikan Vokasi
Industri

2.5 Peralatan
Workshop,
Laboratorium, dan
Unit - - 42 10 10 123.212.000 APBN
TUK Politeknik dan
Akademi
Komunitas Industri

2.6 SDM Industri


Berbasis
Kompetensi orang - - - 310 310 13.172.000 APBN
Pendidikan D-1 dan
D-2 Industri

2.7 Kurikulum
Berbasis
Kompetensi dan Kurikul
- - - 18 18 309.800 APBN
Bahan Ajar um
Produktif untuk
SMK Industri

2.8 Tenaga
Pengajar
Orang - 1.569 - 1.050 1.050 35.517.100 APBN
Profesional (Silver
Expert) di SMK

2.9 Layanan
Pendidikan dan Orang - - 120 100 100 31.565.000 APBN
Pelatihan
- 801 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
2.10 Sarana dan
Prasarana
Pendidikan Vokasi
unit - 584 - - - 157.216.300 APBN
Industri Berbasis
Kompetensi yang
difasilitasi

PROGRAM 2: PENINGKATAN KOMPETENSI TENAGA KERJA DAN PRODUKTIVITAS

Kegiatan 1: Peningkatan Kapasitas 1.1 Jumlah LPKS


Lembag
Kelembagaan Pelatihan Kerja dan yang Ditingkatkan 552 1.000 1.200 1.200 1.300 3.506.390
a
Produktivitas Sarananya

1.1 Jumlah
Instruktur
Pemerintah yang Orang 570 512 528 544 560
Ditingkatkan
Kompetensinya Kementerian
APBN Ketenagakerja
1.2 Jumlah an
Kegiatan 2: Peningkatan Kompetensi
instruktur Swasta 242.980
Instruktur dan Tenaga Kepelatihan Orang 634 208 224 240 256
yang Ditingkatkan
Kompetensinya

1.3 Jumlah
Instruktur yang
Orang 570 512 528 544 560
Mendapat Sertifikat
Kompetensi

PROGRAM 3: PENINGKATAN KOMPETENSI TENAGA KERJA DAN PRODUKTIVITAS


- 802 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.1 Peningkatan
lembaga
Prasarana Balai 40 19 25 25 15.476,95
/ lokasi
Latihan Kerja

1.2 Bantuan m2 /
11.861 2.996 69 50 50
Gedung/Bangunan unit / 180.974,14
m2 m2 unit paket paket
Pelatihan paket
Kegiatan 1: Peningkatan Kapasitas
Kelembagaan, Sarana dan 1.3 Lembaga
Pemberdayaan Kelembagaan Pelatihan pelatihan yang lembaga
17 95 353 - - 118.881,11
dan Produktivitas mendapat bantuan / paket
peralatan

1.4 Peningkatan
kerja sama
pelatihan dengan lembaga 11 91 2 - - 1.880,99
industri dan
lembaga diklat

2.1
Upgading/pelatihan orang
Kegiatan 2: Peningkatan Kompetensi instruktur dan (orang/a 1.262/an
199 1.807 48 - 41.800,53
Instruktur dan Tenaga Kepelatihan tenaga pelatihan ngkatan gkatan
pemerintah dan )
swasta

3.1 Jumlah Tenaga


Kegiatan 3: Pengembangan Kerja yang
Standardisasi Kompetensi Kerja dan Mendapat orang 17.712 29.078 21.481 72.000 72.000 159.836,19
Program Pelatihan Pelatihan Berbasis
Kompetensi
- 803 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
3.2 Pelaksanaan
210.95 200.00
Sertifikasi orang 295.000 28.288 47.900 143.579,27
0 0
Kompetensi

INDIKATOR SDGs: 9.3.1* Proporsi nilai tambah industri kecil terhadap total nilai tambah industri

PROGRAM 1: PROGRAM PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

1.1 Sentra pangan,


barang dari kayu,
dan furnitur yang
mendapatkan
pelatihan
Sentra - 121 10 20 22
manajemen dan
teknis produksi,
penguatan
kelembagaan dan
mesin/peralatan
Kegiatan 1: Penumbuhan dan
Pengembangan Industri Kecil dan 1.2 Pelatihan Kementerian
kewirausahaan dan 243.322 APBN
Menengah Pangan, Barang Dari Kayu, Wirausa Perindustrian
dan Furnitur teknis produksi, - 1084 800 400 500
ha
bantuan start up
capital

1.3 Bantuan
partisipasi pameran
IKM - 197 15 90 90
ikm dalam dan luar
negeri

1.4 Penerapan IKM - 503 35 200 240


sertifikasi produk
- 804 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
dan penguatan
mesin/peralatan

1.5 Restrukturisasi
IKM - 15 65 40 50
mesin/peralatan

1.6 Restrukturisasi
UPT - 10 3 6 6
mesin/peralatan

2.1 Sentra kimia,


sandang, aneka
dan kerajinan yang
mendapatkan
pelatihan
Sentra - 17
manajemen dan 13 91 91
teknis produksi,
penguatan
kelembagaan dan
Kegiatan 2: Penumbuhan dan
mesin/peralatan
Pengembangan Industri Kecil dan
253.449 APBN
Menengah Kimia, Sandang, Aneka dan
2.2 Pelatihan
Kerajinan
kewirausahaan dan
Wirausa
teknis produksi, - 605
ha 800 2.144 2.144
bantuan start up
capital

2.3 Bantuan
partisipasi pameran
IKM - 75
ikm dalam dan luar 124 150 171
negeri
- 805 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
2.4 Penerapan
sertifikasi produk
IKM - 400
dan penguatan 112 200 227
mesin/peralatan

2.5 Restrukturisasi
IKM - 20
mesin/peralatan 65 82 82

2.6 Restrukturisasi
UPT - 2 4 8 8
mesin/peralatan

3.1 sentra logam,


mesin, elektronika,
dan alat angkut
yang mendapatkan
pelatihan
Sentra - 10 20 15 15
manajemen dan
teknis produksi,
penguatan
kelembagaan dan
Kegiatan 3: Penumbuhan dan
mesin/peralatan
Pengembangan Industri Kecil dan
236.608 APBN
Menengah Logam, Mesin, Elektronika,
3.2 Pelatihan
dan Alat Angkut
kewirausahaan dan
Wirausa
teknis produksi, - 697 780 350 350
ha
bantuan start up
capital

3.3 Bantuan
partisipasi pameran
IKM - 20 18 40 40
ikm dalam dan luar
negeri
- 806 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
3.4 Penerapan
sertifikasi produk
IKM - 75 25 200 200
dan penguatan
mesin/peralatan

3.5 Restrukturisasi
IKM - 20 33 30 30
mesin/peralatan

3.6 Restrukturisasi
UPT - 6 4 4 4
mesin/peralatan

PROGRAM 2: PENINGKATAN PERLINDUNGAN KONSUMEN (MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN HAL II.3.M-25)

1.1 Pertumbuhan
Kegiatan 1: Peningkatan Daya Saing kontribusi UMKM Kementerian
% Rata-rata 6,5 - 7,5
UMKM dan Koperasi dan koperasi dalam Perdagangan
pembentukan PDB

INDIKATOR SDGs: 9.3.2* Proporsi industri kecil dengan pinjaman atau kredit

PROGRAM 1: PENINGKATAN PERLINDUNGAN KONSUMEN (MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN HAL II.3.M-25)

1.1 Proporsi UMKM APBN


Kegiatan 1: Peningkatan Daya Saing
yang mengakses % - - - - 25
UMKM dan Koperasi
pembiayaan formal
Kementerian
Koperasi dan
2.5 Advokasi,
UKM
Kegiatan 2: Fasilitasi Permodalan promosi dan
300 300 200 100 300 13.200
Koperasi dan Usaha Mikro dan Kecil intermediasi
pembiayaan

INDIKATOR SDGs: 9.4.1* Rasio Emisi CO2/Emisi Gas Rumah Kaca dengan nilai tambah sektor industri manufaktur
- 807 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
INDIKATOR SDGs: 9.4.1.(a) Persentase Perubahan Emisi CO2/Emisi Gas Rumah Kaca

PROGRAM 1: PROGRAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAN KEBIJAKAN INDUSTRI

1.1 Penghargaan Penghar APBN


- 1 0 130 150 3.788.000
Industri Hijau gaan

1.2 Kebijakan
Kebijaka
Penurunan Emisi - 6 5 5 5 12.535.700
n
GRK

1.3 Infrastruktur Infrastr


Kegiatan 1: Penelitian dan - 5 4 4 5 12.404.200
Industri Hijau uktur Kementerian
Pengembangan Industri Hijau dan
Perindustrian
Lingkungan Hidup
1.4 Capacity
Building Industri Orang - 2 0 0 75 1.706.500
Hijau

1.5 Kerja sama dan


Sosialisasi Kerja
- 3 1 2 2 17.830.400
Penerapan Industri sama
Hijau

INDIKATOR SDGs: 9.5.1* Proporsi anggaran riset pemerintah terhadap PDB

PROGRAM 1: PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN

1.1 Layanan APBN


Penelitian dan Kajian/
Kegiatan 1: Penelitian dan Kementerian
Pengembangan di Rekome - 3 6 5 - 45.000.000
Pengembangan Iptek Pertahanan Pertahanan
Bidang Iptek ndasi
Pertahanan
- 808 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
PROGRAM 2: KONTRIBUSI ANGGARAN RISET TERHADAP PDB DARI BERBAGAI SEKTOR

Pemerintah Pusat % 80,97 80,97 80,97 80,97 80,97 124.600.000 APBN

Pemerintah Daerah % 2,91 2,91 2,91 2,91 2,91 4.450.000 APBD


Kementerian
Perguruan Tinggi % 2,65 2,65 2,65 2,65 2,65 4.050.000 APBN-Hibah
Ristek dan
Dikti
Industri Swasta
% 9,15 9,15 9,15 9,15 9,15 20.700.000
Manufaktur

Litbang Swasta % 4,33 4,33 4,33 4,33 4,33 Swasta

PROGRAM 3: PROGRAM PENGUATAN RISET DAN PENGEMBANGAN

Judul 19579 18104 9049 15921 15921 631.202,99 APBN


BOPTN (Penelitian)
PTNBH 7 7 11 11 11 APBN

Insentif Riset SINas Kementerian


Kegiatan 1: Peningkatan Layanan Paket 250 250 250 250 250 431.000 APBN
(Insinas) Ristek dan
Tridharma Perguruan Tinggi
Dikti
Program
Pengembangan Prototyp
3 15 69 25 25 194.378 APBN
Teknologi Industri e
(PPTI)

PROGRAM 4: PROGRAM PENGEMBANGAN STANDARDISASI NASIONAL

Penelitian dan Badan


Kegiatan 1: Penelitian dan penelitia
Pengembangan 5 5 5 6 7 10.000 APBN Standardisasi
Pengembangan Standardisasi n
Standardisasi Nasional
- 809 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
PROGRAM 5: PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAN KEBIJAKAN INDUSTRI

1.1 Hasil Penelitian


Kegiatan 1: Penelitian dan
dan Pengembangan Hasil
Pengembangan Teknologi Kimia dan - 6 4 0 7 1.390 APBN
Teknologi Industri Litbang
Kemasan
Kimia dan Kemasan

2.1 Hasil Penelitian


Kegiatan 2: Penelitian dan dan Pengembangan Hasil
- 13 11 6 0 2.374 APBN
Pengembangan Teknologi Tekstil Teknologi Industri Litbang
Tekstil

3.1 Hasil Penelitian


Kegiatan 3: Penelitian dan dan Pengembangan
Hasil
Pengembangan Teknologi Kulit, Karet Teknologi Industri - 10 7 4 4 2.109 APBN
Litbang
dan Plastik Kulit, Karet dan
Plastik
Kementerian
Perindustrian
4.1 Hasil penelitian
Kegiatan 4: Penelitian dan dan pengembangan Hasil
- 13 5 2 2 3.115 APBN
Pengembangan Teknologi Industri Agro teknologi industri Litbang
agro

5.1 Hasil Penelitian


Kegiatan 5: Penelitian dan
dan Pengembangan Hasil
Pengembangan Teknologi PULP dan - 14 8 0 0 1.683 APBN
Industri Pulp dan Litbang
Kertas
Kertas

6.1 Hasil Kajian/


Kegiatan 6: Penelitian dan Penelitian
Hasil
Pengembangan Teknologi Hasil Penguasaan - 7 2 0 0 779 APBN
Litbang
Perkebunan Teknologi Industri
Hasil Perkebunan
- 810 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
7.1 Hasil penelitian
Kegiatan 7: Penelitian dan
dan pengembangan Hasil
Pengembangan Teknologi Logam dan - 9 4 - - 3.429 APBN
teknologi industri Litbang
Mesin
logam dan mesin

8.1 Hasil Penelitian


Kegiatan 8: Penelitian dan dan Pengembangan Hasil
- 7 6 5 5 2.825 APBN
Pengembangan Teknologi Keramik Teknologi Industri Litbang
Keramik

9.1 Hasil Penelitian


Kegiatan 9: Penelitian dan dan Pengembangan
Hasil
Pengembangan Teknologi Bahan dan Teknologi Bahan - 10 7 3 3 3.420 APBN
Litbang
Barang Teknik dan Barang Teknik
Industri

10.1 Hasil Kajian


Penelitian
Kegiatan 10: Penelitian dan Penguasaan
Hasil
Pengembangan Teknologi Pencegahan Teknologi - 6 4 0 0 1.673 APBN
Litbang
Pencemaran Industri Pencegahan
Pencemaran
Industri

11.1 Hasil Kajian


Penelitian
Kegiatan 11: Penelitian dan
Penguasaan Hasil
Pengembangan Teknologi Kerajinan dan - 11 8 0 0 1.099 APBN
Teknologi Industri Litbang
Batik
Kerajinan dan
Batik

Kegiatan 12: Riset dan Standardisasi Hasil


12.1 Hasil - 75 34 25 26 12.582 APBN
Bidang Industri Litbang
Penelitian dan
- 811 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Pengembangan
Teknologi Industri

PROGRAM 6: PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

3
Provin
1.1. Penghargaan
si dan
innovative Provinsi
10
government award /Kab/K - - - - 2.500 APBN
Kabup
bagi daerah yang ota
aten
Kegiatan 1: Penelitian dan melakukan inovasi
dan 10 Kementerian
pengembangan inovasi daerah dan
Kota Dalam Negeri
aparatur
1.2. Replikasi
inovasi daerah Daerah
bidang pelayanan Tertingg - - 2 2 - 3.000 APBN
perizinan di daerah al
tertinggal

PROGRAM 7: BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN

1.1 Jumlah daerah APBN


yang memiliki PTSP
yang
Kegiatan 1: Penyelenggaraan Hubungan Prima (Jenis
Provinsi
Pusat dan Daerah serta Kerjasama Perijinan yang 51 51 51 51
/ 34 Kementerian
Daerah dilimpahkan ke Kab/K Kab/K Kab/K Kab/K 30.500
Kab/Kot Provinsi Dalam Negeri
PTSP, ota ota ota ota
a
Penyederhanan
Perijinan,
Kecepatan
Pelayanan, Kualitas
Pelayanan,
- 812 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Peningkatan
Kapasitas SDM
Perijinan)

1.2 Pembuatan 1 APBN


Sistem e-monev Sistem - - - - 2.000
PTSP

PROGRAM 8: OTONOMI DAERAH

1.1. Asistensi dan


Supervisi
Kegiatan 1. Fasilitasi Penataan Produk rancangan perda Kementerian
Persen 100% 100% 100% 100% 100% 30.500 APBN
Hukum Daerah dan perkada serta Dalam Negeri
perda dan perkada
yang bermasalah

PROGRAM 9: PENINGKATAN FASILITASI PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKI

1.1 Layanan
Kegiatan 1: Penelitian, Pengembangan penelitian dan Dokume
- 15 15 16 17 5.300 APBN BNP2TKI
Sistem Informasi dan Data pengembangan n
(laporan)

PROGRAM 10: PENCIPTAAN TEKNOLOGI DAN INOVASI PERTANIAN BIO-INDUSTRI BERKELANJUTAN


- 813 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.1. Proporsi
Kegiatan 1: Pengkajian dan Percepatan anggaran riset Miliar Kementerian
APBN
Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian pemerintah Rp 561,95 589,43 376,01 964,62 964,12 Pertanian
terhadap PDB

PROGRAM 11: DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA BP-BATAM

1.1 Jumlah
Kegiatan 1: Penyusunan Perencanaan Dokumen Hasil Dokume
1 16 8 1 - 22.459 APBN BP Batam
Program dan Penelitian Pengembangan Penelitian dan n
Pengembangan

PROGRAM 12: PROGRAM PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN

1.1 Penelitian,
Kegiatan 1: Pengembangan Industri dan regulasi dan Dokume Kementerian
12 12 14 14 14 20.000 APBN
Regulasi Pariwisata 1 pengembangan n Pariwisata
bidang pariwisata

PROGRAM 13: PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


- 814 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.1 Capaian paket
IPTEK dan persen
kemanfaatan
IPTEK: Konservasi
Keanekaragaman
Hayati; Konservasi
Sumber Daya Air;
Sintesa
Peningkatan
hasil
Produktivitas 6 6 6 6 6
penelitia Kementerian
Hutan (Kayu dan
n Riset,
Hasil Hutan Bukan
Teknologi dan
Kayu); Sumber
Pendidikan
Pangan Alternatif
Tinggi;
dari Hutan; Sumber
Lembaga Ilmu
Energi; Obat-
Pengetahuan
Kegiatan 1: Penelitian Pengelolaan obatan Tanaman
337.700 APBN Indonesia
Hutan Hutan
(LIPI); dan
Seluruh
1.2 Rancangan
Kementerian/
Pengelolaan
Rancang Lembaga yang
Stasiun Riset 3 4 7 9 12
an melakukan
Terintergrasi di
riset
Taman Nasional
(penelitian)
1.3 Pengembangan Pilot
IPTEK LHK di KPH IPTEK 5 5 8 5 5
melalui Pilot IPTEK KPH

1.4 Jumlah
Pengelolaan KHDTK
KHDTK 4 4 4 4 4
dan Hutan
Penelitian
- 815 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
2.1 Capaian IPTEK Kementerian
dan Persen Riset,
Kemanfaatan IPTEK Teknologi dan
Sintesa
Revitalisasi Pendidikan
hasil
Pemanfaatan 3 3 3 3 3 Tinggi;
penelitia
Energi, Pangan dan Lembaga Ilmu
n
Obat-obatan Pengetahuan
Kegiatan 2: Penelitian Peningkatan Nilai
Alternatif Dari 228.500 APBN Indonesia
Tambah Hasil Hutan
Hutan (LIPI); dan
Seluruh
Kementerian/
2.2 Pengembangan
Lembaga yang
IPTEK LHK dan Pilot
1 1 4 1 1 melakukan
KPH Melalui Pilot IPTEK
riset
IPTEK
(penelitian)

3.1 Capaian paket Kementerian


IPTEK dan persen Riset,
kemanfaatan Teknologi dan
IPTEK: Kualitas Pendidikan
Lingkungan (air, Tinggi;
tanah, udara dan Lembaga Ilmu
Sintesa
Kegiatan 3: Penelitian Kualitas kebisingan) untuk Pengetahuan
hasil
Lingkungan dan Pengelolaan IKLH; Kualitas 3 3 3 3 3 233.800 APBN Indonesia
penelitia
Laboratorium Lingkungan Lingkungan untuk (LIPI); dan
n
indeks Seluruh
pembangunan Kementerian/
berkelanjutan; dan Lembaga yang
pola konsumsi dan melakukan
produksi riset
berkelanjutan (penelitian)
- 816 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
3.2 Pengembangan Pilot
IPTEK LHK Melalui IPTEK 0 0 2 1 1
Pilot IPTEK KPH

3.3 Pengelolaan
Laborat
laboratorium 1 1 1 1 1
orium
rujukan

3.4 Peningkatan
kapasitas
pengembangan
laboratorium Provinsi 3 7 11 15 0
lingkungan di
daerah pada 15
provinsi

4.1 Capaian paket


IPTEK dan persen Kementerian
kemanfaatan IPTEK Riset,
Sosekjak dan Teknologi dan
Perubahan Iklim: Pendidikan
Sosek, Kebijakan, Tinggi;
Pemberdayaan Lembaga Ilmu
Sintesa
Masyarakat dan Pengetahuan
Kegiatan 4: Penelitian Sosial Ekonomi hasil
resolusi konflik 3 3 3 3 3 213.200 APBN Indonesia
Kebijakan dan Perubahan Iklim penelitia
kawasan hutan; (LIPI); dan
n
Keekonomian dan Seluruh
daya saing industri Kementerian/
serta Kebijakan Lembaga yang
Tata Kelola LHK; melakukan
Politik dan hukum riset
lingkungan hidup (penelitian)
dan kehutanan
- 817 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
4.2 Pengembangan Pilot
IPTEK LHK di KPH IPTEK 1 1 4 1 1
melalui Pilot IPTEK KPH

4.3 Rekomendasi Paket


kebijakan bidang rekomen 1 2 3 4 5
LHK dasi

5.1 Bahan Sintesa Kementerian


Bahan
Hasil Peneltian Riset,
sintesa
terintergrasi di Teknologi dan
hasil 15 30 45 60 75
seluruh Satker, Pendidikan
penelitia
Balai Besar/Balai Tinggi;
n
sebanyak 75 paket Lembaga Ilmu
Kegiatan 5: Kegiatan Pelaksanaan Pengetahuan
Kegiatan Penelitian Tematik Unit 5.2 Pilot IPTEK APBN Indonesia
1.569.600
Litbang KLHK di Daerah (15 Satker) Satker BLI di IPTEK 15 27 50 15 15 (LIPI); dan
daerah Seluruh
Kementerian/
Lembaga yang
5.3 Pengelolaan
melakukan
KHDTK dan Hutan KHDTK 30 30 30 30 30
riset
Penelitian
(penelitian)

INDIKATOR SDGs: 9.5.2 Jumlah peneliti (ekuivalen penuh waktu) per satu juta penduduk

PROGRAM 1: PENINGKATAN JUMLAH PENELITI

LIPI dan
Kegiatan 1: Peningkatan jumlah peneliti 1.1. SDM Iptek dari
orang 5.000.000 APBN Semua
dari sektor pemerintah Fungsional Peneliti 9.308 9.556 9.556 9.556 9.556
instansi yang
memiliki
- 818 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Fungsional
Peneliti

BPPT dan
Semua
1.2. SDM Iptek dari
instansi yang
Fungsional orang 3.000.000 APBN
2.332 2.295 2.295 2.295 2.295 memiliki
Perekayasa
Fungsional
Perekayasa

Perguruan
Tinggi dan
Semua
1.3. SDM Iptek dari
orang 243.45 268.29 280.78 280.78 APBN instansi yang
Fungsional Dosen 219.797
1 4 6 6 memiliki
Fungsional
Dosen

1.4. SDM Iptek dari


BAPETEN,
Fungsional
BATAN, BIG,
Serumpun
dan Semua
(Pengawas radiasi,
orang APBN instansi yang
pranata nuklir, 185 185 185 185 185
memiliki
surveyor pemetaan,
Fungsional
analis kebijakan,
serumpun
dll)

1.5. Beasiswa SDM Kementerian


Iptek S2/S3 dalam orang 112.330 APBN Ristek dan
318 252 302 302 302
negeri Dikti
- 819 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.6. Beasiswa SDM
Iptek S2/S3 luar orang 961.123 APBN
220 298 348 348 348
negeri

1.7. Beasiswa SDM


orang 4.481.246 APBN
Dikti S2/S3 21.343 11.930 12.640 9.266 9.266

1.8. Sertifikasi
Dosen 105.000 APBN
Dosen 8.000 10.000 10.000 10.000 10.000

2.1. SDM Iptek dari


Kegiatan 2: Peningkatan jumlah peneliti
litbang sektor orang Swasta Swasta
dari sektor swasta 2.402 2.500 2.600 2.700 2.800
swasta

PROGRAM 2: PROGRAM PENCIPTAAN TEKNOLOGI DAN INOVASI PERTANIAN BIO INDUSTRI BERKELANJUTAN

1.1. Jumlah APBN Kementerian


Kegiatan 1. Penelitian dan peneliti (ekuivalen 1.859 1.807 1.804 1.782 1.792 Pertanian
Orang 3.456.130
pengembangan Pertanian penuh waktu) per
satu juta penduduk

INDIKATOR SDGs: 9.b.1 Proporsi nilai tambah teknologi menengah dan tinggi terhadap total nilai tambah

PROGRAM 1: PROGRAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAN KEBIJAKAN INDUSTRI

1.1 Hasil Penelitian


Kegiatan 1: Penelitian dan
dan Pengembangan Hasil
Pengembangan Teknologi Kimia dan - 6 4 0 7 1.389.700 APBN
Teknologi Industri Litbang
Kemasan Kementerian
Kimia dan Kemasan
Perindustrian
Kegiatan 2: Penelitian dan Hasil
2.1 Hasil Penelitian - 13 11 6 0 2.374.200 APBN
Pengembangan Teknologi Tekstil Litbang
dan Pengembangan
- 820 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Teknologi Industri
Tekstil

3.1 Hasil Penelitian


Kegiatan 3: Penelitian dan dan Pengembangan
Hasil
Pengembangan Teknologi Kulit, Karet Teknologi Industri - 10 7 4 4 2.109.300 APBN
Litbang
dan Plastik Kulit, Karet dan
Plastik

4.1 Hasil penelitian


Kegiatan 4: Penelitian dan dan pengembangan Hasil
- 13 5 2 2 3.115.200 APBN
Pengembangan Teknologi Industri Agro teknologi industri Litbang
agro

5.1 Hasil Penelitian


Kegiatan 5: Penelitian dan
dan Pengembangan Hasil
Pengembangan Teknologi PULP dan - 14 8 0 0 1.683.400 APBN
Industri Pulp dan Litbang
Kertas
Kertas

6.1 Hasil Kajian/


Kegiatan 6: Penelitian dan Penelitian
Hasil
Pengembangan Teknologi Hasil Penguasaan - 7 2 0 0 778.600 APBN
Litbang
Perkebunan Teknologi Industri
Hasil Perkebunan

7.1 Hasil penelitian


Kegiatan 7: Penelitian dan
dan pengembangan Hasil
Pengembangan Teknologi Logam dan - 9 4 3.429.000 APBN
teknologi industri Litbang
Mesin
logam dan mesin

Kegiatan 8:Penelitian dan Hasil


8.1 Hasil Penelitian - 7 6 5 5 2.825.300 APBN
Pengembangan Teknologi Keramik Litbang
dan Pengembangan
- 821 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Teknologi Industri
Keramik

9.1 Hasil Penelitian


Kegiatan 9: Penelitian dan dan Pengembangan
Hasil
Pengembangan Teknologi Bahan dan Teknologi Bahan - 10 7 3 3 3.419.800 APBN
Litbang
Barang Teknik dan Barang Teknik
Industri

10.1 Hasil Kajian


Penelitian
Kegiatan 10: Penelitian dan Penguasaan
Hasil
Pengembangan Teknologi Pencegahan Teknologi - 6 4 0 0 1.672.800 APBN
Litbang
Pencemaran Industri Pencegahan
Pencemaran
Industri

11.1 Hasil Kajian


Penelitian
Kegiatan 11: Penelitian dan
Penguasaan Hasil
Pengembangan Teknologi Kerajinan dan - 11 8 0 0 1.099.300 APBN
Teknologi Industri Litbang
Batik
Kerajinan dan
Batik

12.1 Hasil
Kegiatan 12: Riset dan Standardisasi Penelitian dan Hasil
- 75 34 25 26 12.582.000 APBN
Bidang Industri Pengembangan Litbang
Teknologi Industri

PROGRAM 2: PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


- 822 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.1 Capaian paket APBN Kementerian
IPTEK dan persen Riset,
kemanfaatan Teknologi dan
IPTEK: Konservasi Pendidikan
Keanekaragaman Tinggi;
Hayati; Konservasi Lembaga Ilmu
Sumber Daya Air; Pengetahuan
Peningkatan Indonesia
Produktivitas (LIPI); dan
Hutan (Kayu dan Seluruh
Hasil Hutan Bukan Kementerian/
Kayu); Sumber Lembaga yang
Pangan Alternatif melakukan
dari Hutan; Sumber riset
Energi; Obat- (penelitian)
Kegiatan 1: Penelitian Pengelolaan obatan Tanaman 1. Balitbang
Hutan Orang 500 500 497 530 530 337.500 KLHK
Hutan

1.2 Rancangan
Pengelolaan
Stasiun Riset
Terintergrasi di
Taman Nasional

1.3 Pengembangan
IPTEK LHK di KPH
melalui Pilot IPTEK

1.4 Jumlah
Pengelolaan KHDTK
dan Hutan
Penelitian
- 823 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
2.1 Capaian IPTEK
dan Persen
Kemanfaatan IPTEK
Revitalisasi
Pemanfaatan
Energi, Pangan dan
Obat-obatan
Alternatif Dari
Hutan

2.2 Pengembangan APBN


IPTEK LHK dan
KPH Melalui Pilot
IPTEK

3.1 Capaian paket


IPTEK dan persen
kemanfaatan
IPTEK: Kualitas
Kegiatan 2: Penelitian Peningkatan Nilai Lingkungan (air,
228.400
Tambah Hasil Hutan tanah, udara dan
kebisingan) untuk
IKLH; Kualitas
Lingkungan untuk
indeks
pembangunan
berkelanjutan; dan
pola konsumsi dan
produksi
berkelanjutan
- 824 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
3.2 Pengembangan APBN
IPTEK LHK Melalui
Pilot IPTEK

3.3 Pengelolaan
laboratorium
Kegiatan 3: Penelitian Kualitas rujukan
Lingkungan dan Pengelolaan 233.900
Laboratorium Lingkungan 3.4 Peningkatan
kapasitas
pengembangan
laboratorium
lingkungan di
daerah pada 15
provinsi

4.1 Capaian paket APBN


IPTEK dan persen
kemanfaatan IPTEK
Sosekjak dan
Perubahan Iklim:
Sosek, Kebijakan,
Pemberdayaan
Masyarakat dan
Kegiatan 4: Penelitian Sosial Ekonomi
resolusi konflik 213.800
Kebijakan dan Perubahan Iklim
kawasan hutan;
Keekonomian dan
daya saing industri
serta Kebijakan
Tata Kelola LHK;
Politik dan hukum
lingkungan hidup
dan kehutanan
- 825 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
4.2 Pengembangan
IPTEK LHK di KPH
melalui Pilot IPTEK

4.3 Rekomendasi
kebijakan bidang
LHK

5.1 Bahan Sentesis APBN


Hasil Peneltian
terintergrasi di
seluruh Satker,
Balai Besar/Balai
sebanyak 75 paket
Kegiatan 5: Kegiatan Pelaksanaan
Kegiatan Penelitian Tematik Unit 1.569
5.2 Pilot IPTEK
Litbang KLHK di Daerah (15 Satker)
Satker BLI di
daerah

5.3 Pengelolaan
KHDTK dan Hutan
Penelitian

PROGRAM 3: PROGRAM PENGEMBANGAN STANDARDISASI NASIONAL

2
Regulasi di bidang
perme
Kegiatan 1: Pengembangan Sistem standardisasi dan Peratura
1 1 n1 11 13 7.000 APBN
Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian penilaian n Badan
perpre
kesesuaian Standardisasi
s
Nasional
Standar Nasional
Kegiatan 2: Perumusan Standar SNI 500 500 500 500 500 40.000 APBN
Indonesia (SNI)
- 826 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Skema penerapan
Skema 25 25 50 75 75 20.000 APBN
standar
Kegiatan 3: Peningkatan Penerapan
Standar
Prasarana Organis
15 15 20 25 30 7.500 APBN
penerapan standar asi

INDIKATOR SDGs: 9.c.1* Proporsi penduduk yang terlayani mobile broadband

PROGRAM 1: PENGUATAN KONEKTIVITAS NASIONAL (MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN HAL II.9.M-21)

1.1 Persentase (%)


ketersediaan
tambahan
Kegiatan 1: Pengelolaan Sumber Daya
spektrum frekuensi % 20 30 50 70 100 9.172*
dan Perangkat Pos dan Informatika
sebesar 350 MHz
untuk mobile
Kementerian
broadband
APBN Komunikasi
dan Informasi
2.1 Persentase (%)
terselesaikannya
Kegiatan 2: Penyediaan Infrastruktur & pembangunan 7.810.000*
% 82 82 86 93 100
Layanan Telekomunikasi & Penyiaran jaringan tulang (Estimasi)
punggung serat
optik nasional

PROGRAM 2: PENYELENGGARAAN POS DAN INFORMATIKA

Kementerian
Kegiatan 1: 1.1 Penyediaan
Komunikasi
Pelayanan Layanan Telekomunikasi Akses BTS (di Lokasi 125 125 125 125 125 4424* APBN
dan
Universal di daerah 3T daerah USO)
Informatika
- 827 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
INDIKATOR SDGs: 9.c.1.(a) Proporsi
individu yang menggunakan telepon
genggam

PROGRAM 1: PENGUATAN KONEKTIVITAS NASIONAL (MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN HAL II.9.M-21)

1.1 Jumlah BTS


125 125 125 125
yang dibangun di Kementerian
Kegiatan 1: Penyelenggaraan Pos dan (250 (375 (500 (625
daerah blankspot BTS 125 4.424 APBN Komunikasi
Informatika kumul kumul kumul kumul
layanan dan Informasi
atif) atif) atif) atif)
telekomunikasi

INDIKATOR SDGs: 9.c.1.(b) Proporsi


individu yang menggunakan internet

PROGRAM 1: PENGUATAN KONEKTIVITAS NASIONAL (MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN HAL II.9.M-21)

1.1 Jumlah
Kegiatan 1: Penyelenggaraan Pos dan
penyediaan akses Lokasi 800 800 800 800 800
Informatika
internet

2.1 Jumlah
Rusuna
rusunawa yang - - - - - Kementerian
wa
terlayani internet 6250* APBN Komunikasi
dan Informasi
Kegiatan 2: Penyediaan Infrastruktur &
2.2 Jumlah lokasi
Layanan Telekomunikasi & Penyiaran
desa nelayan dan
pertanian yang Lokasi 20 20 30 30 30
terlayani akses
internet
- 828 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
2.3 Persentase (%)
terselesaikannya
pembangunan 7.810.000
% 82% 82% 86% 93% 100%
jaringan tulang (estimasi)
punggung serat
optik nasional

INDIKATOR SDGs: 10.1.1.(a) Persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional, menurut jenis kelamin dan kelompok umur

PROGRAM 1: KOORDINASI PENGEMBANGAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Kementerian
Jumlah Usulan
Koordinator
Rekomendasi
Kegiatan 1: Dokume Bidang
Kebijakan di 3 5 3 3 3 10,660 APBN
Koordinasi Kebijakan Jaminan Sosial n Pembangunan
Bidang Jaminan
Manusia dan
Sosial
Kebudayaan

Kementerian
Jumlah Usulan
Koordinator
Kegiatan 2: Rekomendasi
Dokume Bidang
Koordinasi Kebijakan Penanganan Kebijakan di 3 3 3 3 3 9,744 APBN
n Pembangunan
Kemiskinan Bidang Penanganan
Manusia dan
Kemiskinan
Kebudayaan

Jumlah Usulan Kementerian


Rekomendasi Koordinator
Kegiatan 3:
Kebijakan di Dokume Bidang
Koordinasi Kebijakan Pemberdayaan 3 6 3 3 3 12,796 APBN
Bidang n Pembangunan
Masyarakat
Pemberdayaan Manusia dan
Masyarakat Kebudayaan

PROGRAM 2: PENANGANAN FAKIR MISKIN


- 829 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.1 Fakir Miskin
yang Terpenuhi
Kebutuhan Dasar
di Perdesaan Kementerian
Unit 170 30 20 30 30 - APBN
(Penyediaan Sarana Sosial
Prasarana
Lingkungan di
Perdesaan)
Kegiatan 1:
Penanganan Fakir Miskin Perdesaan
1.2 Fakir Miskin
yang Terpenuhi
Kebutuhan Dasar
di Perdesaan Kementerian
Unit 12.003 5.350 1.000 7.300 7.300 - APBN
(Rehabilitasi Sosial
Rumah Tidak
Layak Huni (RTLH)
di Pedesaan)

2.1 Fakir Miskin


yang Terpenuhi
Kebutuhan
Dasarnya di
Wilayah Pesisir,
Kegiatan 2:
Pulau-Pulau Kecil
Penanganan Fakir Miskin Pesisir, Pulau- Kementerian
dan Perbatasan Unit 0 0 0 100 100 - APBN
Pulau Kecil dan Perbatasan Antar Sosial
Antar Negara
Negara
(Penyediaan Sarana
Prasarana
Lingkungan di
Pesisir, PPK, dan
PAN)
- 830 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
2.1 Fakir Miskin
yang Terpenuhi
Kebutuhan
Dasarnya di
Wilayah Pesisir,
Pulau-Pulau Kecil
Kementerian
dan Perbatasan Unit 0 410 710 3475 3475 - APBN
Sosial
Antar Negara
(Rehabilitasi
Rumah Tidak
Layak Huni (RTLH)
di Pesisir, PPK dan
PAN)

PROGRAM 3: JAMINAN DAN BANTUAN SOSIAL TEPAT SASARAN

1.1 Terlaksananya
Juta
subsidi pangan
Rumah 15,5 15,5 14,2 5,5 3 64.387.000
bagi keluarga
Tangga
miskin dan rentan

1.2 Terlaksananya
Kegiatan 1: bantuan pangan Semua
Kementerian
Peningkatan Efektivitas Penyaluran non tunai di 98 Kota APBN
Sosial
Bantuan Pangan seluruh Kota dan Kota dan
sebagian Kab/Kot 44 dan Sebagi
0 0 -
Kabupaten dengan a Kota 217 an
cakupan sekitar 10 Kabup Besar
juta Keluarga aten Kabup
Penerima Manfaat aten
(KPM).
- 831 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
2.1 Tersalurkannya
Kegiatan 2: bantuan tunai
Keluarg 10 10 Kementerian
Penguatan Pelaksanaan Bantuan Tunai bersyarat bagi 2.8 Juta 6 Juta 6 Juta - APBN
a Juta Juta Sosial
Bersyarat keluarga miskin
(PKH).

3.1 Terlaksananya
bantuan iuran Kementerian
Jaminan Kesehatan Kesehatan,
Nasional (JKN)/ Juta 91,1 92,38 92.4 Kementerian
87,8 107,2 - APBN
Kartu Indonesia Orang (a) (a) (b) Koordinator
Sehat (KIS) bagi Bidang PMK,
penduduk miskin DJSN
dan rentan

Kegiatan 3: 3.2 Proporsi


Peningkatan Pelayanan Jaminan Sosial peserta formal
Persenta 22,59 24,73
Program Jaminan 6 27,15 100 - APBN Kementerian
se (a) (a)
Sosial Bidang Ketenagakerja
Ketenagakerjaan an,
Kementerian
3.3 Proporsi peserta Koordinator
informal Program Bidang PMK,
Persenta 1,17 1,41
Jaminan Sosial 1 1,98 10 - APBN DJSN
se (a) (a)
Bidang
Ketenagakerjaan
- 832 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
4.1 Tersalurkannya
bantuan tunai
pendidikan melalui
Kementerian
Kegiatan 4: Kartu Indonesia
19,7 19,7 19,7 19,7 Pendidikan
Peningkatan Efektivitas Bantuan Pintar (KIP) Orang 11 Juta - APBN
Juta Juta Juta Juta dan
Pendidikan bagi Anak Usia Sekolah bagianak usia
Kebudayaan
sekolah bagi
keluarga sangat
miskin dan miskin.

PROGRAM 4: JAMINAN DAN BANTUAN SOSIAL TEPAT SASARAN

108,8 (sama
dengan
1.1 Terlaksananya anggaran Keg.
subsidi listrik bagi Triliun 1 dibawah
85,75 69,76 48,56 52,66 52,66
rumah tangga Rp dikarenakan
miskin dan rentan. merupakan
Kegiatan 1: satu unit
Kementerian
Pemantapan Pelaksanaan Subsidi eselon II) APBN
ESDM
Energi Tepat Sasaran
1.2 Terlaksananya
subsidi (BBM) dan
elpiji 3 kg bagi Triliun
229 65 30,12 10,298 10,298 185,96
rumah tangga Rp
miskin dan rentan
serta UKM.

PROGRAM 5: PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR


- 833 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.1 Pemberian
Pelayanan
Rehabilitasi Sosial Kementerian
orang 52.333 53.307 28.366 28.383 31.220 1.911.323,96 APBN
bagi penyandang Sosial
disabilitas
Kegiatan 1:
dan lanjut usia.
Penyediaan Layanan Dasar
1.2 Alat bantu
khusus bagi Kementerian
orang 0 0 2.500 3.000 3.500 24.191,88 APBN
penyandang Sosial
disabilitas

2.1 Terbangunnya
sistem
pemutakhiran
pendataan
Kegiatan 2: kemiskinan dan
Kab/kot Kementerian
Peningkatan Tata Kelola Pelayanan pelayanan sosial 0 50 70 130 150 75,000 APBN
a Sosial
Dasar yang responsif
melalui Sistem
Layanan dan
Rujukan Terpadu
(SLRT).

PROGRAM 6: PENATAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

1.1. Pengembangan
Kegiatan 1: inovasi perluasan
Kementerian
Pembinaan Administrasi Pencatatan jangkauan Provinsi - - - 9 9 10.175.000 APBN
Dalam Negeri
Sipil pencatatan
kelahiran
- 834 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.2. Pelayanan
Kementerian
terpadu pencatatan Daerah 548 548 548 548 548 83.361.513 APBN
Dalam Negeri
sipil

2.1. Terwujudnya
pemeliharaan dan
pengembangan
Kegiatan 2: sistem konektivitas
Kementerian
Pemanfaatan Data dan Dokumen NIK, data Kegiatan - - 1 1 1 6.387.500 APBN
Dalam Negeri
Kependudukan kependudukan dan
KTP elektronik
dengan K/L untuk
pelayanan publik

PROGRAM 7: PERLUASAN AKSES USAHA MIKRO, KECIL, DAN KOPERASI

1.1 KUKM yang


difasilitasi
peningkatan
produktivitas
Kementerian
melalui penerapan
KUMKM 1450 - - - - 10.560,1 APBN Koperasi dan
Teknologi Tepat
UKM
Guna (TTG),
Kegiatan 1:
standarisasi mutu,
Peningkatan Kualitas Produk dan Akses
dan sertifikasi
Pemasaran
produk

1.2 Koperasi dan


UMKM yang Kementerian
150
difasilitasi KUMKM - 500 200 150 10,249 APBN Koperasi dan
/1980
standarisasi dan UKM
mutu produk
- 835 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.3 Koperasi dan
Kementerian
UMKM yang
KUMKM - 350 1.000 1.314 684 8.446,8 APBN Koperasi dan
difasilitasi merek
UKM
dan pengemasan

1.4 Koperasi dan


UMKM yang
difasilitasi
Kementerian
sertifikasi (Halal,
KUMKM - 1.000 900 300 300 10.745,2 APBN Koperasi dan
SNI, HKI,
UKM
Keamanan Pangan,
dan Obat, SVLK,
Iso, dll)

1.5 KUKM yang


difasilitasi Kementerian
standarisasi dan KUMKM - - - 180 180 5,604 APBN Koperasi dan
mutu produk UKM
untuk ekspor

1.6 Koperasi dan


UMKM yang Kementerian
difasilitasi KUMKM - - - 340 340 3,196 APBN Koperasi dan
sertifikasi untuk UKM
ekspor

1.7 Jumlah
dukungan sarana Kementerian
usaha pemasaran Unit 65 - - - - 58,500 APBN Koperasi dan
revitalisasi pasar UKM
melalui koperasi
- 836 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.8 Jumlah usaha
Kementerian
mikro yang di
UMI 1015 - - - - APBN Koperasi dan
fasilitasi melalui
UKM
pasar rakyat

1.9 Jumlah PKL


yang difasilitasi Kementerian
memperoleh UMI 1730 - - - - APBN Koperasi dan
kepastiaan tempat UKM
usaha

1.10 Koperasi
pengelola pasar
Kementerian
rakyat yang
Unit - 75 - - - 86.542,8 APBN Koperasi dan
mendapatkan
UKM
pendampingan
manajemen

1.11 Pedagangan
skala mikro
informal/ pedagang Kementerian
kaki lima yang di UMI - 40 - - - 1.885,7 APBN Koperasi dan
fasilitasi penataan UKM
lokasi, sarana
usaha dan promosi

1.12 Revitalisasi Kementerian


pasar rakyat yang Unit - - 36 26 26 97,000 APBN Koperasi dan
di kelola koperasi UKM
- 837 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.13 Revitalisasi
pasar rakyat yang
Kementerian
di kelola koperasi di
Unit - - 14 25 25 67,500 APBN Koperasi dan
daerah tertinggal,
UKM
perbatasan dan
pasca bencana

1.14 Pedagangan
skala mikro
Kementerian
informal/ pedagang
Orang - - 380 1000 1000 26,360 APBN Koperasi dan
kaki lima yang di
UKM
fasilitasi penataan
lokasi dan promosi

1.15
Meningkatkanya
volume usaha dan
tenaga kerja
koperasi produksi/
sentra usaha mikro
yang diperkuat
Koperasi
sistim bisnis dan Kementerian
/ Sentra
kapasitas produksi 103 - - - - APBN Koperasi dan
Usaha
di bidang pertanian UKM
Mikro
tanaman pangan
dan hortikultura,
kehutanan dan
perkebunan,
perikanan dan
peternakan,
industri, kerajinan,
dan pertambangan,
- 838 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
ketenagalistrikan
dan aneka usaha

1.16
Meningkatkanya
volume usaha dan
tenaga kerja
koperasi produksi
yang diperkuat
kapasitasnya dalam
Koperasi
pengadaan sarana Kementerian
/ Sentra
produksi, 15 - - - - - APBN Koperasi dan
Usaha
pertanian, UKM
Mikro
peternakan,
perkebunan, dan
perikanan
pendampingan,
pendataan, skema
manajemen,
penguatan
kapasitas,
- 839 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
pendampingan,
pendataan

1.16 Meningkatnya
volume usaha dan
tenaga kerja Koperasi
Kementerian
koperasi / Sentra
6 - - - - - APBN Koperasi dan
pengelolaan jasa Usaha
UKM
wisata yang Mikro
ditingkatkan
kapasitas usahanya

1.17 Koperasi/
Koperasi
sentra usaha Kementerian
/ Sentra
mikro/ kecil yang - 53 - - - 7.396,6 APBN Koperasi dan
Usaha
diperkuat sistim UKM
Mikro
bisnisnya

1.18 Koperasi/ Koperasi


Kementerian
sentra usaha / Sentra
- 109 - - - 11.571,9 APBN Koperasi dan
mikro/ kecil yang Usaha
UKM
di fasilitasi Mikro
penerapan
- 840 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
teknologi tepat
guna

1.19 Koperasi/
sentra usaha
Koperasi
mikro/ kecil yang Kementerian
/ Sentra
di fasilitasi - 5 - - - 1.031,4 APBN Koperasi dan
Usaha
pengembangan jasa UKM
Mikro
pertanian dan
aneka jasa

1.20 Koperasi /
Koperasi
sentra usaha mikro Kementerian
/ Sentra
tanaman pangan - - 20 11 11 2.869,7 APBN Koperasi dan
Usaha
yang diperkuat UKM
Mikro
sistem bisnis

1.21 Koperasi /
Koperasi
sentra usaha mikro Kementerian
/ Sentra
holtikultura yang - - 10 5 5 1.206,2 APBN Koperasi dan
Usaha
diperkuat sistem UKM
Mikro
bisnis

1.22 Koperasi /
Koperasi
sentra usaha mikro Kementerian
/ Sentra
perkebunan yang - - 10 9 9 3,430 APBN Koperasi dan
Usaha
diperkuat sistem UKM
Mikro
bisnis
- 841 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.23 Koperasi /
Koperasi
sentra usaha mikro Kementerian
/ Sentra
perikanan yang - - 20 8 8 2.658,2 APBN Koperasi dan
Usaha
diperkuat sistem UKM
Mikro
bisnis

1.24 Koperasi /
Koperasi
sentra usaha mikro Kementerian
/ Sentra
peternakan yang - - 20 8 8 2.487,4 APBN Koperasi dan
Usaha
diperkuat sistem UKM
Mikro
bisnis

1.25 Koperasi /
sentra usaha mikro
Koperasi
pengolahan hasil Kementerian
/ Sentra
perikanan dan - - 12 6 6 1,851 APBN Koperasi dan
Usaha
peternakan yang UKM
Mikro
diperkuat sistem
bisnis

1.26 Koperasi /
sentra usaha mikro Koperasi
Kementerian
industri / Sentra
- - 25 16 16 3.692,3 APBN Koperasi dan
manufaktur yang Usaha
UKM
diperkuat sistem Mikro
bisnis

1.27 Koperasi /
Koperasi
sentra usaha mikro Kementerian
/ Sentra
industri kreatif - - - 11 11 556,5 APBN Koperasi dan
Usaha
yang diperkuat UKM
Mikro
sistem bisnis
- 842 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.28 Koperasi /
sentra usaha mikro Koperasi
Kementerian
jasa dan aneka / Sentra
- - 25 10 10 2.495,9 APBN Koperasi dan
usaha yang Usaha
UKM
diperkuat sistem Mikro
bisnis

1.29 Jumlah KUKM


Kementerian
yang mengikuti
KUKM 780 - - - - - APBN Koperasi dan
pameran (Smesco
UKM
Festival)

1.30 Fasilitasi
KUKM untuk Kementerian
partisipasi pada KUKM 412 - - - - - APBN Koperasi dan
pameran nasional UKM
dan regional

1.31 Jumlah KUKM


yang mendapat
fasilitasi akses
Kementerian
ekspor (melalui
KUKM 350 - - - - - APBN Koperasi dan
pameran luar
UKM
negeri dan
peningkatan daya
saing)

1.32 Jumlah KUKM


yang difasilitasi
Kementerian
Kemitraan
KUMKM 800 - - - - - APBN Koperasi dan
(Kemitraan
UKM
Waralaba dan Sub
Kontrak)
- 843 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.33 Jumlah KUKM
yang difasilitasi
Kementerian
temu konsultasi
KUMKM 240 - - - - - APBN Koperasi dan
pengembangan
UKM
kemitraan KUMKM
berbasis investasi

1.34 Trading House Kementerian


Koperasi dan Unit - 1 1 1 1 39,122 APBN Koperasi dan
UMKM UKM

1.35 Fasilitasi
Kementerian
promosi dan
Bulan - 12 12 12 12 25.596,6 APBN Koperasi dan
pemasaran produk
UKM
KUKM

1.36 Promosi dan Kementerian


Pemasaran dalam KUMKM - 830 400 700 700 39.769,7 APBN Koperasi dan
negeri UKM

1.37 Promosi dan Kementerian


pemasaran luar KUKM - 150 60 34 30 24.613,6 APBN Koperasi dan
negeri UKM

1.38 Fasilitasi Kementerian


penerapan e- KUMKM - 200 300 700 700 5.822,1 APBN Koperasi dan
commerce UKM

1.39 Koperasi dan


UMKM yang Kementerian
difasilitasi KUMKM - 1000 - - - - APBN Koperasi dan
kemitraan produksi UKM
dan pemasaran
- 844 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.40 Koperasi yang
diperkuat dalam Kementerian
kemitraan investasi Koperasi - 200 - - - - APBN Koperasi dan
dan rantai UKM
nilai/pasok

2.1 UMKM yang di


Kementerian
dampingi untuk
UMKM 18836 - - - - 6.397,7 APBN Koperasi dan
mengkases program
UKM
KUR

2.2 Usaha mikro


Kementerian
yang didampingi Usaha
- 27520 - - - 15,600 APBN Koperasi dan
mengakses dan Mikro
UKM
mengelola kredit

2.3 Usaha mikro


sektor prioritas Kementerian
Kegiatan 2: Usaha
yang didampingi - - 27520 15000 15000 27,009 APBN Koperasi dan
Perluasan Akses Pembiayaan Mikro
mengakses dan UKM
mengelola (KUR)

2.4 Wirausaha
Wirausa Kementerian
pemula yang
ha 8362 - - - - - APBN Koperasi dan
mendapatkan start
Pemula UKM
up capital

2.5 Wirausaha
Kementerian
pemula yang di
Orang - 400 1200 1831 2000 98.850,3 APBN Koperasi dan
dukung modal awal
UKM
usaha
- 845 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 3: 3.1 Sarana Kementerian
Pengembangan Keterampilan dan prasarana layanan Unit - 5 3 5 5 70,600 APBN Koperasi dan
Layanan Usaha usaha terpadu UKM

4.1 Jumlah peserta


Kementerian
pemasyarakatan
Orang 11770 - - - - - APBN Koperasi dan
dan pengembangan
UKM
kewirausahaan

4.2 Peserta Kementerian


pelatihan Orang - 5000 5800 5010 4850 136.949,2 APBN Koperasi dan
kewirausahaan UKM

Kegiatan 4: 4.3 Peserta Kementerian


Pengembangan Kewirausahaan pelatihan Orang - 400 1000 2000 2000 42,734 APBN Koperasi dan
Technopreneur UKM

4.4 Fasilitasi Kementerian


Inkubat
Inkubator bisnis - 20 2 10 10 8.493,1 APBN Koperasi dan
or
dan teknologi UKM

4.5 Peserta Kementerian


Labotarium Unit - - 2 - - 375,8 APBN Koperasi dan
Kewirausahaan UKM

5.1 Penggabungan,
Kementerian
peleburan, dan
Laporan - 1 - - - 1,285 APBN Koperasi dan
pembubaran
Kegiatan 5: UKM
koperasi
Penguatan Kelembagaan Koperasi,
Kemitraan, dan perlindungan Usaha
Kementerian
5.2 Penggabungan, Koperasi - - 1256 1000 1000 3.323,2 APBN Koperasi dan
peleburan, dan UKM
- 846 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
pembubaran
koperasi

5.3 Tersediannya Kementerian


sistem registrasi Sistem 1 - - - - 3.900,8 APBN Koperasi dan
Usaha UMKM UKM

5.4 Penerapan tata Kementerian


kelola koperasi Koperasi - 450 400 5,844 APBN Koperasi dan
yang baik UKM

5.5 Peningkatan
Kementerian
manajemen
Koperasi - - - 200 150 2.657,8 APBN Koperasi dan
koperasi perkotaan
UKM
dan pedesaan

5.6 Jumlah
Pengesahan Akte Kementerian
Pendirian Koperasi Akta 75 - - - - 1.186,6 APBN Koperasi dan
dan PAD yang di UKM
proses

5.7 Koperasi
berasal dari Kementerian
pengusaha mikro Akta - 1000 1000 1100 1100 14.341,3 APBN Koperasi dan
yang difasilitasi UKM
akta koperasi

INDIKATOR SDGs: 10.1.1.(b) Jumlah daerah tertinggal yang terentaskan

PROGRAM 1: PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL (MATRIKS KEMENTERIAN DAN LEMBAGA)


- 847 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.1 Jumlah Kementerian
Pelaksanaan Desa,
Kegiatan 1: Pengembangan Sumber Kebijakan dalam kabupat Pembangunan
65 95 33 40 40 486.600 APBN
Daya Manusia di Daerah Tertinggal Pengembangan en Daerah
SDM di Daerah Tertinggal dan
Tertinggal Transmigrasi

INDIKATOR SDGs: 10.1.1.(c) Jumlah desa tertinggal

PROGRAM 1: PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA (MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN HAL II.8.M-19)

1.1 Jumlah Kementerian


kecamatan dan Desa,
desa yang Pembangunan
terfasilitasi Daerah
Kegiatan 1: Pemberdayaan Masyarakat
pendampingan Desa 74.045 74.093 74.754 74.910 74.910 10.076.100 APBN Tertinggal dan
Desa
pelaksanaan UU Transmigrasi
Desa pada sekitar
74.045 Desa di
6.994 Kecamatan

INDIKATOR SDGs:10.1.1.(d) Jumlah Desa Mandiri

PROGRAM 1: PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN (MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN HAL II.8.M-19)


- 848 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.1 Jumlah Kementerian
kecamatan yang Desa,
tercakup dalam Pembangunan
kegiatan Daerah
peningkatan Tertinggal dan
kesejahteraan Transmigrasi
Kegiatan 1: Pengembangan Ekonomi keluarga berbasis Kecamat
183 1 3 8 8 530.000 APBN
Kawasan Perdesaan pemberdayaan an
masyarakat
(PKKPM) di
kawasan perdesaan
dan dukungan
sarana dan
prasarana.

INDIKATOR SDGs: 10.1.1.(e) Rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal

PROGRAM 1: PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL (MATRIKS KEMENTERIAN DAN LEMBAGA HAL II.M.L-067-21)

1.1 Jumlah
Pelaksanaan
Kegiatan 1: Pengembangan Ekonomi Kegiatan kabupat
94 75 42 16 16 391.700
Lokal di Daerah Tertinggal pengembangan en Kementerian
ekonomi di daerah Desa,
tertinggal Pembangunan
APBN
Daerah
2.1 Jumlah Tertinggal dan
Pelaksanaan Transmigrasi
Kegiatan 2: Pengembangan SDA dan LH kabupat
Kebijakan 55 60 24 10 10 201.100
di Daerah Tertinggal en
Pengembangan
SDA dan LH

INDIKATOR SDGs: 10.1.1.(f) Persentase penduduk miskin di daerah tertinggal


- 849 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
PROGRAM 1: PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL (MATRIKS KEMENTERIAN DAN LEMBAGA)

1.1 Jumlah APBN Kementerian


Pelaksanaan Desa,
Kebijakan Pembangunan
Kegiatan 1: Peningkatan Sarana dan kabupat
Peningkatan 71 75 32 37 37 960.400 Daerah
Prasarana di Daerah Tertinggal en
Sarana dan Tertinggal dan
Prasarana di Transmigrasi
Daerah Tertinggal

PROGRAM 2: PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU (MATRIKS KEMENTERIAN DAN LEMBAGA)

1.1 Jumlah APBN Kementerian


Pelaksanaan Desa,
Kegiatan 1: Penanganan Daerah Rawan Kebijakan kabupat Pembangunan
16 25 18 27 27 152.100
Pangan Penanganan en Daerah
Daerah Rawan Tertinggal dan
Pangan Transmigrasi

2.1 Jumlah
Pelaksanaan
Kegiatan 2: Pengembangan Daerah kabupat
Kebijakan 20 35 25 16 16 770.800
Perbatasan en
Pengembangan
Daerah Perbatasan

3.1 Jumlah
Pelaksanaan
Kegiatan 3: Pengembangan Daerah Kebijakan kabupat
20 63 33 20 20 303.890
Pulau Kecil dan Terluar Pengembangan en
Daerah Pulau Kecil
dan Terluar
- 850 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
INDIKATOR SDGs: 10.3.1 Proporsi penduduk yang melaporkan merasa didiskriminasikan atau dilecehkan dalam kurun 12 bulan terakhir atas dasar larangan diskriminasi
sesuai hukum internasional Hak Asasi Manusia.

PROGRAM 1: PENINGKATAN PEMAJUAN DAN PENEGAKAN HAM

1.1 Jumlah
pengguna layanan
500
yang mendapatkan
Penggun (Telah di-tag di Komnas
manfaat dari 10 10 10 10 10 APBN
a indikator Perempuan
informasi dan/atau
16.b.1)
pengetahuan
mengenai KtP
Kegiatan 1 Pencegahan dan
penanggulangan segala bentuk 1.2 Jumlah
kekerasan terhadap perempuan dan pengguna layanan
pemenuhan hak korban usia 18-24 ahun
yang mendapatkan 500
manfaat dari (Telah di-tag di Komnas
Orang 10 10 10 10 10 APBN
informasi dan/atau indikator Perempuan
pengetahuan 16.b.1)
mengenai kekerasa
terhadap
perempuan

INDIKATOR SDGs: 10.3.1.(a) Indeks Kebebasan Sipil

PROGRAM 1: PENINGKATAN KOORDINASI BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN (KEMENKO POLHUKAM)

52.107,773 APBN
Kegiatan 1 : Koordinasi Demokrasi dan 1.1 Indeks (Telah di-tag di Kemenko
Skor 80,3 76,45 85 86 87
Organisasi Masyarakat Sipil Kebebasan Sipil indikator Polhukam
16.7.2)
- 851 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
PROGRAM 2: PEMBINAAN POLITIK DAN PEMBERDAYAAN PEMERINTAHAN UMUM (DITJEN POLPUM, KEMENDAGRI)

1.1 Penguatan APBN


Pokja Demokrasi
(Bimbingan, 10.024
Kegiatan 1: Fasilitasi Politik Dalam Supervisi dan (Telah di-tag di Kementerian
Provinsi 34 34 34 10 15
Negeri evaluasi kinerja indikator Dalam Negeri
pemda dalam 16.7.2)
pengembangan
demokrasi (IDI))

INDIKATOR 10.3.1.(b) Jumlah penanganan pengaduan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

PROGRAM 1: PENINGKATAN PEMAJUAN DAN PENEGAKAN HAM

1.1 Penanganan APBN Komisi


kasus pelanggaran 3.000 Nasional Hak
HAM yang berat (Telah di-tag di Asasi Manusia
Kasus - - - 3 3
peristiwa Wasior, indikator
peristiwa Wamena, 16.10.1.a)
peristiwa Paniai

7.000 APBN Komisi


1.2 Penanganan
Kegiatan 1: Penyelesaian Pelanggaran Penyelid (Telah di-tag di Nasional Hak
kasus pelanggaran 3 (2015) 3 4 4 4
HAM ikan indikator Asasi Manusia
HAM yang berat
16.10.1.a)

1.3 Penanganan APBN Komisi


kasus pelanggaran 27.000 Nasional Hak
HAM terutama 400 (Telah di-tag di Asasi Manusia
Kasus 3.850 1.024 600 610
pada masyarakat (2015) indikator
marginal dan 16.10.1.a)
rentan
- 852 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
6.700 APBN Komisi
1.4 Pengaduan
Pengadu (Telah di-tag di Nasional Hak
yang dikelola oleh - 7.500 7.500 7.500 7.500
an indikator Asasi Manusia
Komnas HAM
16.10.1.a)

1.5 Penanganan APBN Komisi


kasus pelanggaran Nasional Hak
8.800
HAM terutama Asasi Manusia
(Telah di-tag di
pada mayarakat Kasus 48 (2016) 48 102 77 85
indikator
marginal dan
16.10.1.a)
rentan melalui
mekanisme mediasi

PROGRAM 2: PROGRAM PEMAJUAN HAM. (MATRIKS HAL. II.M.L.013-40)

1.1 Persentase
rekomendasi
penanganan
dugaan Persenta
Kegiatan 1: Program Pemajuan HAM. 50 50 50 50 50
pelanggaran HAM se
yang
ditindaklanjuti oleh 4.400
Kemenkumha
instansi terkait (Telah di-tag di
APBN m (Ditjen
indikator
HAM)
1.2 Jumlah 16.10.1.a)
penanganan
dugaan
Kegiatan 2: Pelayanan Komunikasi 180
pelanggaran/perma Kasus - 180 180 180
Masyarakat (2017)
salahan HAM yang
dikomunikasikan
ke Ditjen HAM
- 853 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Indikatif
Target Tahunan
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
PROGRAM 3: PROGRAM PENANGANAN DAN PENYELESAIAN PERKARA PIDANA KHUSUS, PELANGGARAN HAM YANG BERAT DAN PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI.
(MATRIKS KL HAL. II.M.L.006-22)

1.1 Jumlah 200 APBN


penanganan (Telah di-tag di
perkara pidana indikator
Kegiatan 1: Program Penanganan dan khusus, 16.10.1.a)
Kejaksaan
Penyelesaian Perkara Pidana Khusus, pelanggaran HAM
Perkara - - - - - Republik
Pelanggaran HAM yang Berat dan berat, dan perkara
Indonesia
Perkara Tindak Pidana Korupsi. tindak pidana
korupsi secara
cepat, tepat dan
akuntabel.

INDIKATOR 10.3.1.(c) Jumlah penanganan pengaduan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) perempuan terutama kekerasan terhadap perempuan.

PROGRAM 1: PENINGKATAN PEMAJUAN DAN PENEGAKAN HAM (MATRIKS KL HAL. II.M.L.074-7)

1.1 Jumlah laporan 2.000


pemantauan yang (Telah di-tag di
Laporan 1 1 1 1 1 APBN
dihasilkan dalam indikator
Kegiatan 1: Pencegahan dan 12 bulan terakhir 16.10.1.b)
penanggulangan segala bentuk Komnas
kekerasan terhadap perempuan dan 1.2 Jumlah Perempuan
1.000
pemenuhan hak korban pengaduan yang
Pengadu (Telah di-tag di
ditindaklanjuti 10 10 10 10 10 APBN
an indikator
dalam 12 bulan
16.10.1.b)
terakhir
- 854 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.3 Jumlah
pengguna layanan
1.000
yang mendapatkan
Penggun (Telah di-tag di
manfaat dari 10 10 10 10 10 APBN
a indikator
informasi dan/atau
16.10.1.b)
pengetahuan
mengenai KtP

PROGRAM 2: PENANGANAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN

1.1 Pengembangan
Konsep 2.000
penanganan (Telah di-tag di
Konsep 1 1 2 2 2 APBN
Korban Kekerasan indikator
terhadap 16.10.1.b)
Perempuan

1.2 Jumlah
peningkatan peran
Kegiatan 1: Pencegahan dan
dan kerjasama
Penanggulangan Segala Bentuk Komnas
organisasi/kelompo
Kekerasan Terhadap Perempuan dan Perempuan
k
Pemenuhan Hak Korban
masyarakat/agama 1.000
/adat dalam (Telah di-tag di
Inisiatif 1 1 3 3 3 APBN
pemantauan, indikator
pencegahan, dan 16.10.1.b)
penanganan
Kekerasan
terhadap
Perempuan,
termasuk
mendukung kerja-
- 855 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
kerja perempuan
pembela HAM

INDIKATOR 10.3.1.(d) Jumlah kebijakan yang diskriminatif dalam 12 bulan lalu berdasarkan pelarangan diskriminasi menurut hukum HAM Internasional

PROGRAM 1: PENANGANAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN

1.1 Jumlah
rekomendasi
Kegiatan 1: Pencegahan dan peraturan 1.000
Penanggulangan Segala Bentuk perundang- Rekome (Telah di-tag di Komnas
2 2 2 2 2 APBN
Kekerasan Terhadap Perempuan dan undangan dan ndasi indikator Perempuan
Pemenuhan Hak Korban kebijakan yang 16.b.1.a)
ditindaklanjuti oleh
pihak terkait

PROGRAM 2: PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM


- 856 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.1 Jumlah
rekomendasi hasil
penelitian dan
pengembangan hak
Kegiatan 1: Penelitian dan asasi manusia Rekome Kemenkumha
- - 20 20 20 5.500 APBN
Pengembangan Hak Asasi Manusia sebagai bahan ndasi m
perumusan
kebijakan hak asasi
manusia yang
responsif gender

PROGRAM 3: KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN. (MATRIKS HAL. II.M.L.047-1)

1.1 Jumlah
kebijakan yang 15.310
responsive gender Kebijaka (Indikator)
19 22 22 18 16
mendukung n 529.680
pemberdayaan (Program)
perempuan

K/L: 18.530 Kementerian


1.2 Jumlah K/L: K/L: K/L: K/L: (Indikator) Pemberdayaan
Kegiatan 1: Kesetaraan Gender dan lembaga yang 45 50 55 60 Prov/Kab/Kot Perempuan
K/L K/L: 40 APBN
Pemberdayaan Perempuan melaksanakan Prov/K Prov/K Prov/K Prov/K a: 43.130 dan
Prov/Ka Prov/Kab
kebijakan ab/Kot ab/Kot ab/Kot ab/Kot (Indikator) Perlindungan
b/Kota /Kota: 34
pengarusutamaan a: 34 a: 34 a: 34 a: 34 Organisasi: Anak
Organis Organisa
gender dan Organi Organi Organi Organi 10.850
asi si: 20
pemberdayaan sasi: sasi: sasi: sasi: (Indikator)
perempuan 20 20 20 20 529.680
(Program)

1.3 Jumlah Kebijaka


9 7 5 4 4 16.620
kebijakan yang n
(Indikator)
melaksanakan
- 857 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
perlindungan 529.680
perempuan (Program)

K/L : 50.940
K/L : K/L : K/L : K/L : (Indikator)
1.4 Jumlah 15 15 20 20 Prov : 39.620
K/L K/L : 10
lembaga yang Prov : Prov : Prov : Prov : (Indikator)
Prov Prov : 20
melaksanakan 25 30 34 34 Organisasi :
Organis Organisa
perlindungan Organi Organi Organi Organi 5.100
asi si : 10
perempuan sasi : sasi : sasi : sasi : (Indikator)
10 10 10 10 529.680
(Program)

1.5 Persentase
kasus kekerasan 20.230
terhadap Persenta (Indikator)
50 55 60 65 70
perempuan yang se 529.680
mendapat layanan (Program)
komprehensif

PROGRAM 4: PENANGANAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN

1.1 Jumlah -
rekomendasi
Kegiatan 1: Pencegahan dan peraturan
Penanggulangan Segala Bentuk perundang- Rekome Komnas
- - 2 2 - APBN
Kekerasan Terhadap Perempuan dan undangan dan ndasi Perempuan
Pemenuhan Hak Korban kebijakan yang
ditindaklanjuti oleh
pihak terkait

PROGRAM 5: PROGRAM PEMBINAAN HUKUM NASIONAL


- 858 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.1 Rekomendasi - -
hasil analisis dan
evaluasi hukum
Kegiatan 1: Analisis dan Evaluasi yang responsif Rekome Kemenkumha
- - 12 - -
Hukum Nasional gender dan ndasi m
mendukung
pemberdayaan
perempuan

PROGRAM 6: PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM

1.1 Jumlah
rekomendasi hasil
penelitian dan
pengembangan
HAM sebagai bahan
Kegiatan 1: Penelitian dan perumusan Rekome Kemenkumha
- - - - - - -
Pengembangan Hak Asasi Manusia kebijakan HAM ndasi m
yang responsif
gender dan
mendukung
pemberdayaan
perempuan
- 859 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.1 Jumlah
rekomendasi hasil
pengkajian dan
pengembangan
kebijakan sebagai
Kegiatan 2: Pengkajian dan bahan perumusan Rekome
- - - - - - -
Pengembangan Kebijakan kebijakan teknis di ndasi
bidang HAM yang
responsif gender
dan mendukung
pemberdayaan
perempuan

PROGRAM 7: PROGRAM PENINGKATAN PEMAJUAN DAN PENEGAKAN HAM

1.1 Jumlah 10 10
pengguna layanan
yang mendapatkan
Penggun
manfaat dari - - - - -
a
informasi dan/atau
pengetahuan
mengenai KtP
Kegiatan 1 Pencegahan dan
penanggulangan segala bentuk 1.1 jumlah Komnas
kekerasan terhadap perempuan dan pengguna layanan Perempuan
pemenuhan hak korban usia 18-24 tahun
yang mendapatkan
manfaat dari
Orang - - - - - - -
informasi dan
pengetahuan
mengenai
kekerasan terhadap
perempuan
- 860 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
INDIKATOR 10.4.1 Proporsi upah dan subsidi perlindungan sosial dari pemberi kerja terhadap PDB.
INDIKATOR 10.4.1.(a) Persentase rencana anggaran untuk belanja fungsi perlindungan sosial pemerintah pusat.
INDIKATOR 10.4.1.(b) Proporsi peserta Program Jaminan Sosial Bidang Ketenagakerjaan.

PROGRAM 1: PENATAAN KELEMBAGAAN JAMINAN SOSIAL (SJSN)

1.1 Tersedianya
sistem monitoring
dan evaluasi
persen 50 100 100 100 1
terpadu jaminan
Kementerian
sosial
Kegiatan 1: Koordinator
ketenagakerjaan
Penyelenggaraan monitoring dan Bidang
APBN
evaluasi program jaminan sosial secara Pembangunan
1.2 Jumlah
terpadu Manusia dan
dokumen
Kebudayaan
monitoring dan Dokume
2 2 2 2 2
evaluasi terpadu n
SJSN bidang
107.800 (Telah
ketenagakerjaan
di-tag di
indikator
Kementerian
1.3.1(b))
Koordinator
Kegiatan 2: 2.1 Jumlah draft t
Dokume Bidang
Penyusunan Perangkat hukum peraturan 6 6 6 6 6 APBN
n Pembangunan
pendukung implementasi SJSN pelaksanaan SJSN
Manusia dan
Kebudayaan

Kementerian
3.1 Jumlah Koordinator
Kegiatan 3: pelaksanaan Dokume Bidang
6 6 6 6 6 APBN
Pelaksanaan sosialisasi SJSN sosialisasi dalam n Pembangunan
bentuk penyuluhan Manusia dan
, pameran, Kebudayaan
- 861 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
foum komunikasi
dan kerjasama

PROGRAM 2: PENGEMBANGAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PENINGKATAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

1.1. Peningkatan
kepesertaan
orang 5600 6687 7985 9535 11386
program jaminan
sosial tenaga kerja

1.2 Jumlah pelaku


HI yang
mendapatkan
orang - 7500 - - -
pemahaman
mengenai program
340.240 (Telah
Kegiatan 1: jaminan sosial Kementerian
di-tag di
Peningkatan Penerapan Pengupahan APBN Ketenagakerja
indikator
dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja 1.3 Pelaku HI yang an
1.3.1(b))
mendapatkan
pemahaman orang - - 9312 - -
mengenai program
jaminan sosial

1.4 Pelaku HI yang


mendapatkan
pemahaman orang - - - 4615 4615
mengenai program
jaminan sosial
- 862 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.5 Jumlah NSPK
tentang jaminan naskah - 2 - - -
sosial tenaga kerja

1.6 NSPK tentang


jaminan sosial naskah - - 2 - -
tenaga kerja

1.7 NSPK tentang


jaminan sosial naskah - - - 4 4
tenaga kerja

1.8 Peningkatan
koordinasi
bulan - 12 - - -
antarlembaga
dalam perluasan

1.9 Peningkatan
koordinasi
bulan - - 12 - -
antarlembaga
dalam perluasan

1.10 Peningkatan
koordinasi
orang - - - 1480 1480
antarlembaga
dalam perluasan

1.11 Analisis
pengupahan dan
Naskah 2 2 2 3 3
jaminan sosial
tenaga kerja
- 863 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.12 Informasi
pengupahan dan
Naskah 1 1 1 1 1
jaminan sosial
tenaga kerja

PROGRAM 3: PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN

1.1 Jumlah
perusahaan yang
menerapkan norma
jaminan sosial
perusah
tenaga kerja 180 190 200 210 220
aan
melalui BPJS
Kesehatan dan
127.350 (Telah
BPJS
Kegiatan 1: di-tag di Kementerian
Ketenagakerjaan
Peningkatan Penerapan Norma Kerja indikator APBN Ketenagakerja
dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja 1.3.1(b)) an
1.2 Jumlah
(RPJMN)
sosialisasi
penerapan
pengawasan norma
wilayah - 34 34 34 34
jaminan sosial
tenaga kerja
sebagai
implementasi SJSN

INDIKATOR 10.5.1 Financial Soundness Indicator.

INDIKATOR 10.6.1 Proporsi anggota dan hak suara negara-negara berkembang di organisasi internasional.

PROGRAM 1: PEMANTAPAN PERAN INDONESIA DI ASEAN (MATRIKS PEMBANGUNAN HAL. II.5.M-23)


- 864 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.1 Persentase
rekomendasi dan
prakarsa Indonesia Persenta
90 92 94 95 96 230.800
yang diterima se
dalam setiap
pertemuan ASEAN

1.2 Persentase
rekomendasi dan
prakarsa Indonesia
yang diterima Persenta
90 92 94 95 96 0
dalam setiap se
pertemuan pilar
politik dan
keamanan ASEAN
Kegiatan 1: Peningkatan Hubungan dan
Kementerian
Politik Luar Negeri melalui Kerjasama APBN
1.3 Persentase Luar Negeri
ASEAN
rekomendasi dan
prakarsa Indonesia
Persenta
yang diterima 85 85 87 87 90 33.800
se
dalam setiap
pertemuan pilar
ekonomi ASEAN

1.4 Persentase
rekomendasi dan
prakarsa Indonesia
yang diterima Persenta
85 87 89 91 93 28.000
dalam setiap se
pertemuan pilar
sosial budaya
ASEAN
- 865 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
PROGRAM 2: PENINGKATAN PARTISIPASI INDONESIA DALAM PERDAMAIAN DUNIA (MATRIKS PEMBANGUNAN HAL. II.5.M-24)

1.1 Persentase APBN


posisi Indonesia
Persenta
yang diterima 84 84 84 84 84
se
dalam forum
multilateral
2.927.400
1.2 Persentase
kepemimpinan
Persenta
Indonesia dalam 78 78 78 78 78
se
forum-forum
multilateral

1.3 Persentase
Kegiatan 1: Peningkatan Peran dan
posisi Indonesia Kementerian
Diplomasi Indonesia di Bidang
yang diterima Luar Negeri
Multilateral
dalam forum
multilateral
mengenai
penanganan isu
keamanan Persenta
90 90 90 90 90 35.900
internasional, se
senjata pemusnah
massal dan senjata
konvensional,
penanggulangan
kejahatan lintas
negara, dan
terorisme
- 866 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.4 Persentase
kepemimpinan
Indonesia dalam
forum multilateral
mengenai
penanganan isu
keamanan
Persenta
internasional, 90 90 90 90 90
se
senjata pemusnah
massal dan senjata
konvensional,
penanggulangan
kejahatan lintas
negara, dan
terorisme

2.1 Persentase
prakarsa/inisiatif/r
ekomendasi
Kegiatan 2: Pemantapan Hubungan dan Indonesia yang
Politik Luar Negeri serta Optimalisasi diterima di Persenta
60 60 60 60 60 18.900
Diplomasi di Kawasan Asia Pasifik dan Pertemuan Fora se
Afrika Kerjasama Intra-
kawasan dan
ditindaklanjuti/dii
mplementasikan

3.1 Persentase
Kegiatan 3: Optimalisasi Diplomasi pendapat hukum di
Persenta
Terkait dengan Pengelolaan Hukum dan bidang politik, 80 80 80 80 80 5.600
se
Perjanjian Internasional keamanan,
kewilayahan dan
kelautan yang
- 867 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
disampaikan ke
stakeholders.

4.1 Persentase
posisi Indonesia
yang diterima
dalam forum
multilateral
Persenta
mengenai 80 80 80 80 80 14.800
se
penanganan isu
multilateral terkait
perdagangan,
Kegiatan 4: Peningkatan Kemenlu Peran perindustrian,
dan Diplomasi Indonesia di Bidang investasi, dan HAKI
Multilateral
4.2 Persentase
kepemimpinan
Indonesia dalam
forum multilateral
Persenta
mengenai 70 70 70 70 70 1.400
se
penanganan isu
perdagangan,
perindustrian,
investasi, dan HAKI
- 868 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
4.3 Persentase
posisi Indonesia
yang diterima
dalam forum
multilateral
Persenta
mengenai 85 85 85 85 85 24.400
se
penanganan isu
pembangunan
ekonomi,
keuangan, dan
lingkungan hidup

4.4 Persentase
kepemimpinan
Indonesia dalam
forum multilateral
mengenai Persenta
80 80 80 80 80
penanganan isu se
pembangunan
ekonomi,
keuangan, dan
lingkungan hidup

5.1 Persentase
rekomendasi dan
Kegiatan 5: Peningkatan Hubungan dan
prakarsa Indonesia Persenta
Politik Luar Negeri melalui Kerjasama 85 87 90 93 95
yang diterima se
ASEAN
dalam setiap
pertemuan ASEAN.
- 869 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
6.1 Persentase
prakarsa / inisiatif
/ rekomendasi
Indonesia yang Persenta
90 90 90 90 90 49.300
diterima di se
Pertemuan Fora
Kerjasama Intra-
kawasan
Kegiatan 6: Pemantapan Hubungan dan
Politik Luar Negeri serta Optimalisasi
6.2 Persentase
Diplomasi di Kawasan Asia Pasifik dan
prakarsa/inisiatif/r
Afrika
ekomendasi
Indonesia yang
diterima di Persenta
60 60 60 60 60 18.900
Pertemuan Fora se
Kerjasama Intra-
kawasan dan
ditindaklanjuti/dii
mplementasikan

7.1 Persentase
prakarsa/rekomend
Persenta
asi Indonesia yang 100 - - - - 1.740
se
diterima dalam
Kegiatan 7: Pemantapan Hubungan dan
setiap pertemuan
Politik Luar Negeri serta Optimalisasi
Diplomasi di kawasan Amerika dan
7.2 Jumlah
Eropa
prakarsa/inisiatif/r
ekomendasi 9 - - - - 1.700
Indonesia yang
diterima dalam fora
kerja sama
- 870 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
intrakawasan
Amerika dan Eropa

8.1 Persentase
pendapat hukum
dalam proses
perumusan Persenta
100 100 100 100 100 19.600
perjanjian se
Kegiatan 8: Optimalisasi Diplomasi internasional di
Kemenlu Terkait Dengan Perjanjian bidang ekonomi
Ekonomi dan Sosial Budaya serta dan sosial
Pengelolaan Naskah Perjanjian
Internasional 8.2 Persentase
pendapat hukum di
bidang ekonomi Persenta
100 - - - - 19.600
dan sosial budaya se
yang disampaikan
ke stakeholders

PROGRAM 3: PENINGKATAN PERAN INDONESIA DALAM KERJASAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR (MATRIKS PEMBANGUNAN HAL. II.5.M-37)

1.1 Persentase APBN


posisi Indonesia
yang diterima
Kegiatan 1: Peningkatan Peran dan
dalam forum Persenta Kementerian
Diplomasi Indonesia di Bidang 80 80 80 80 80 17.300
multilateral se Luar Negeri
Multilateral
mengenai
penanganan isu
sosial budaya dan
organisasi
- 871 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
internasional
negara berkembang

1.2 Persentase
kepemimpinan
Indonesia dalam
forum multilateral
mengenai Persenta
70 70 70 70 70
penanganan isu se
sosial budaya dan
organisasi
internasional
negara berkembang

PROGRAM 4: PENINGKATAN PROMOSI DAN PEMAJUAN DEMOKRASI DAN HAM (MATRIKS PEMBANGUNAN HAL. II.5.M-39)

1.1 Persentase APBN


posisi Indonesia
yang diterima
dalam forum
multilateral
Kegiatan 1: Peningkatan Peran dan
mengenai Persenta Kementerian
Diplomasi Indonesia di Bidang 85 85 85 85 85
penanganan isu se Luar Negeri
Multilateral
pemajuan dan
perlindungan HAM,
termasuk
penanganan isu
residual Timor-
Timur, serta
- 872 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
penanganan isu
kemanusiaan

1.2 Persentase
kepemimpinan
Indonesia dalam
forum multilateral
mengenai
penanganan isu
pemajuan dan Persenta
100 85 85 85 85
perlindungan HAM, se
termasuk
penanganan isu
residual Timor-
Timur, serta
penanganan isu
kemanusiaan

INDIKATOR 10.7.1 Proporsi biaya rekrutmen yang ditanggung pekerja terhadap pendapatan tahunan di negara tujuan.

INDIKATOR 10.7.2 Jumlah negara yang mengimplementasikan kebijakan migran yang baik.

INDIKATOR 10.7.2.(a) Jumlah dokumen kerjasama ketenagakerjaan dan perlindungan pekerja migran antara negara RI dengan negara tujuan penempatan.

PROGRAM 1: PENINGKATAN FASILITASI PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKI


- 873 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.1 Jumlah BNP2TKI
Dokumen
Kerjasama
Ketenagakerjaan Dokume
Kegiatan 1: Peningkatan Kerja Sama dan Perlindungan n
10 10 12 14 15 29.800
Luar Negeri Pekerja Migran kerjasa
antara Negara RI ma
dengan Negara
Tujuan
Penempatan

PROGRAM 2: PENEMPATAN DAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA (MATRIKS PEMBANGUNAN HAL.II.3.M-73)

1.1 Jumlah atase


yang memberi lokasi/n
- 13 13 (b) 13 (b) 13
perlindungan egara
pekerja migran

2.1 Jumlah
fasilitasi kerjasama Dokume
internasional dalam n
5 5 5 5 5
rangka penguatan kerjasa Kementerian
Kegiatan 1: Pembinaan Penempatan dan
penempatan dan ma Ketenagakerja
Perlindungan TKI Luar Negeri
perlindungan TKI an

3.1 Nota
kesepakatan
bilatera dengan
dokume
negara tujuan yang - - 2 5 8
n
menjamin
perlindungan
pekerja migran
- 874 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
3.2 Merevisi dan
menyepakati nota
kesepakatan Negara 5 3 2 2 2
bilateral dengan
negara tujuan

INDIKATOR 10.7.2.(b) Jumlah fasilitasi pelayanan penempatan TKLN berdasarkan okupasi.

PROGRAM 1: PENINGKATAN FASILITASI PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKI

1.1 Persentase BNP2TKI


pengaduan yang
diproses berbasis
Kegiatan 1: Peningkatan Pelayanan Persenta
sistem integrasi 100 100 100 100 100 53.900
Pengaduan se
dengan K/L
terkait/Perwakilan
RI

PROGRAM 2: PENEMPATAN DAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA (MATRIKS PEMBANGUNAN HAL.II.3.M-73)

1.1 Jumlah
fasilitasi pelayanan
penempatan TKLN kasus 100 100 100 100 100 -
berdasarkan Kementerian
Kegiatan 1: Pembinaan Penempatan dan
okupasi Ketenagakerja
Perlindungan TKI Luar Negeri
an
1.2 Jumlah
fasilitasi lokasi 100 100 100 100 100 -
perlindungan TKLN
- 875 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.2.1 Satuan
Tugas Pencegahan
TKI Non-Presedural
lokasi - 21 21 - - -
(Laporan 2015 dan
2016, serta RKA
K/L 2017)

1.2.2 Pelayanan
terhadap TKI
lokasi - - 15 - - -
bermasalah (RKA
K/L 2017)

1.2.3
Perlindungan TKLN lokasi - - - 100 100 -
(KRISNA)

1.3 Jumlah layanan


300
perizinan dan 300 300
(RKA
pembinaan izin - 300 (KRISN (KRISN -
K/L
kelembagaan dan A) A)
2017)
penunjangnya

10
1.3.1 Pelayanan (RKA
lokasi - - - - -
Terpadu Satu Atap K/L
2017)

1.3.2
Pembinaan
lokasi - - 20 20 - -
kelembagaan dan
penunjangnya
- 876 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.4 Sosialisasi
penempatan dan kegiatan - - 1 - -
perlindungan TKLN

1.5 Menyusun
grand design
Grand
mekanisme - - - - -
design - -
penempatan
mekanis
pekerja migran
me
perlindun
1.6 Memperbaiki
gan dan
tata kelola
penempat
kelembagaan - - - - -
an
pelayanan pekerja
migran

Amand
1.7 Amandemen
emen Aturan Aturan Aturan
UU 39/2004 dan
Persiapan UU turuna turuna turuna -
menyusun aturan
39/20 n n n
turunannya
04

1.8 Jumlah dinas


kabupaten/kota
memberi pelayanan
pekerja migran,
Kabupat
melakukan 100 50 100 150 150 -
en/Kota
sosialisasi
pemilihan
pekerjaan dan
prosedur bekerja di
luar negeri di
- 877 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
daerah kantong
pekerja migran

2.1 Jumlah lokasi


pelaksanaan
informasi pasar
kerja di negara
Kegiatan 2: Peningkatan
tujuan untuk Lokasi 5 9 9 9 9 571.680
Pengembangan Pasar Kerja
mengidentifikasi
kebutuhan
pelatihan calon
pekerja migran

INDIKATOR 10.a.1 Besaran nilai tarif yang diberlakukan untuk mengimpor dari negara kurang berkembang/berkembang dengan tarif nol persen.

PROGRAM 1: PENINGKATAN KERJA SAMA PERDAGANGAN INTERNASIONAL

1.1 Penurunan
rata-rata tarif
terbobot di negara
mitra FTA (6 9,05 8,47 7,92 7,33 6,78
negara;
Kegiatan 1: Peningkatan Kerja Sama berdasarkan Kementerian
574.200 APBN
Perdagangan Internasional baseline 2013) Perdagangan

1.2 Penurunan
index Non - Tariff 38,32 33,74 29,16 24,58 20
Measures (baseline
tahun 2013
- 878 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
berdasarkan data
WTO)

2.1 Rata-rata
Kegiatan 2: Peningkatan Peran dan
terbobot
Pemanfaatan Hasil Perdagangan 9,05 8,47 7,92 7,33 6,78 264.400
penurunan tarif di
Internasional
negara mitra

3.1 Penurunan
Hambatan Non-
Kegiatan 3: Peningkatan Kerja Sama Tarif di Negara
Persenta
Perdagangan Internal dan Eksternal ASEAN 5 5 10 10 15 56.800
se
ASEAN berdasarkan
matriks actual
cases ASEAN

4.1 Persentase
Kegiatan 4: Peningkatan Kerja Sama Hambatan Non-
Persenta
Perdagangan di Forum APEC dan Tarif/Non Tariff 10 20 20 25 25 39.000
se
Organisasi Internasional Lainnya Measures yang
dapat diselesaikan

5.1 Jumlah isu


Hambatan Non-
Kegiatan 5: Peningkatan Kerja Sama Tarif di Negara
Isu 27 30 32 35 40 40.700
Perdagangan Bilateral Mitra Utama dan
Mitra Prospektif
yang ditangani

INDIKATOR 10.b.1 Total aliran sumberdaya yang masuk untuk pembangunan, terpilah berdasarkan negara-negara penerima dan donor serta jenis aliran (misalnya, bantuan
pembangunan resmi, investasi asing langsung, serta aliran yang lain).
- 879 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
INDIKATOR 10.c.1 Proporsi biaya remitansi dari jumlah yang dikirimkan.

PROGRAM 1: PENGEMBANGAN SUMBER DAYA PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF (MATRIKS PEMBANGUNAN HAL. II.3.M-52)

1.1 Persentase
rekomendasi dari
hasil koordinasi,
sinkronisasi dan
sosialisasi
Kementerian
Kegiatan 1: Program Koordinasi kebijakan Persenta
85 85 85 85 90 5.500 APBN Koordinator
Kebijakan Bidang Perekonomian pembiayaan kredit, se
Perekonomian
asuransi, dan
remitansi untuk
pekerja migran
yang
ditindaklanjuti

TUJUAN 17
INDIKATOR 17.1.1* Total pendapatan pemerintah sebagai proporsi terhadap GDP menurut sumbernya;
INDIKATOR 17.1.1. (a) Rasio penerimaan pajak terhadap PDB;
INDIKATOR 17.1.2* Proporsi anggaran domestik yang didanai oleh pajak domestik.
PROGRAM 1: PENINGKATAN DAN PENGAMANAN PENERIMAAN PAJAK
Direktorat
Potensi
Kegiatan 1:
1.1 Persentase Kepatuhan
Perumusan Kebijakan, Standardisasi
Realisasi dan
dan Bimbingan Teknis, Evaluasi dan Persen - 100 100 100 100 38.931,34 APBN
Penerimaan Pajak Penerimaan,
Pelaksanaan di Bidang Analisis dan
Rutin DJP,
Evaluasi Penerimaan Perpajakan
Kementerian
Keuangan
- 880 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 2: 2.1 Persentase
Kanwil DJP,
Pembinaan Penyelenggaraan Perpajakan Realisasi
Persen - 100 100 100 100 2.605.945,28 APBN Kementerian
dan Penyelesaian Keberatan di Bidang Penerimaan Pajak
Keuangan
Perpajakan di Daerah Rutin

Kegiatan 3: 3.1 Persentase


KPP DJP,
Pelaksanaan Penyuluhan, Pelayanan, Realisasi
Persen - 100 100 100 100 15.126.310,89 APBN Kementerian
Pengawasan dan Konsultasi Perpajakan Penerimaan Pajak
Keuangan
di Daerah Rutin

PROGRAM 2: PENGAWASAN, PELAYANAN, DAN PENERIMAAN DI BIDANG KEPABEANAN DAN CUKAI


1.1 Persentase
Kegiatan 1: Kanwil DJBC,
Realisasi
Pembinaan Penyelenggaraan Persen - 100 100 100 100 1.319.703,71 APBN Kementerian
Penerimaan Bea
Kepabeanan dan Cukai di Daerah Keuangan
dan Cukai

2.1 Persentase
Kegiatan 2: KPPBC, DJBC,
Realisasi
Peningkatan Pengawasan dan Pelayanan Persen - 100 100 100 100 4.018.066,10 APBN Kementerian
Penerimaan Bea
Kepabeanan dan Cukai di Daerah Keuangan
dan Cukai

Kantor
3.1 Persentase
Kegiatan 3: Pelayanan
Realisasi
Peningkatan Pengawasan dan Pelayanan Persen - 100 100 100 100 781.213,43 APBN Utama, DJBC,
Penerimaan Bea
Kepabeanan dan Cukai Utama Kementerian
dan Cukai
Keuangan

PROGRAM 3: PERUMUSAN KEBIJAKAN FISKAL DAN SEKTOR KEUANGAN


- 881 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.1 Persentase
Pusat
rekomendasi
Kebijakan
Kegiatan 1: kebijakan
Pendapatan
Perumusan Kebijakan Pajak, pendapatan negara Persen - 85 85 85 85 35.283,17 APBN
Negara,
Kepabeanan, Cukai, dan PNBP yang ditetapkan
Kementerian
dan/atau diterima
Keuangan
Menteri Keuangan

2.1 Persentase
Pusat
rekomendasi
Kebijakan
kebijakan APBN
Persen - 85 85 85 85 Anggaran
yang ditetapkan
Kegiatan 2: Pendapatan
dan/atau diterima 32.019,30 APBN
Perumusan Kebijakan APBN dan Belanja
Menteri Keuangan
Negara,
Kementerian
2.2 Deviasi Proyeksi
Persen - 5 5 5 5 Keuangan
asumsi makro

PROGRAM 4: PENGELOLAAN ANGGARAN NEGARA

1.1 Persentase
tingkat
penyelesaian
Persen - 100 100 100 100
peraturan bidang
Direktorat
PNBP dan Subsidi
Kegiatan 1: PNBP,
Energi 31.909,10 APBN
Pengelolaan PNBP dan Subsidi Kementerian
Keuangan
1.2 Persentase
Implementasi
Persen - 25% 50% 80% 100%
Single Source
Database PNBP

INDIKATOR 17.3.2. Volume pengiriman uang/remitansi (dalam US dollars) sebagai proporsi terhadap total GDP;
- 882 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
INDIKATOR 17.3.2. (a) Proporsi volume remitansi TKI (dalam US dollars) terhadap total GDP.

PROGRAM 1: PROGRAM PENEMPATAN DAN PEMBERDAYAAN TENAGA KERJA

1.1 Jumlah
Fasilitasi Pelayanan
Penempatan TKLN Kasus - 100 100 100 100
Berdasarkan
Okupasi (RPJMN)

1.2 Jumlah atase


yang memberi
Lokasi/
perlindungan - 13 13 13 13
Negara
pekerja migran
(RPJMN)

Kegiatan 1: 1.3 Jumlah Kementerian


863.370
Pembinaan Penempatan dan Fasilitasi APBN Ketenagakerja
Lokasi - 100 100 100 100 (RPJMN)
Perlindungan TKI Luar Negeri Perlindungan TKLN an
(RPJMN)

1.4 Satuan Tugas


Pencegahan TKI
Non Prosedural Lokasi - 21 21 - -
(Laporan 2016 dan
RKA KL 2017)

1.5 Pelayanan
terhadap TKI
Lokasi - - 15 - -
bermasalah (RKA
KL 2017)
- 883 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.6 Perlindungan
Tenaga Kerja Luar Lokasi - - - 100 100
Negeri (KRISNA)

1.7 Jumlah
Layanan Perizinan
dan Pembinaan Izin - 300 300 300 300
Kelembagaan dan
Penunjangnya

1.8 Pelayanan
Terpadu Satu Atap Lokasi - - 10 - -
(RKA KL 2017)

1.9 Pembinaan
Kelembagaan dan
Lokasi - - 20 20 -
Penunjangnya
(KRISNA)

1.10 Jumlah
Fasilitasi
Kerjasama
Internasional
Dokume
Dalam Rangka - 5 5 5 5
n
Penguatan
Penempatan dan
Perlindungan TKI
(RPJMN)
- 884 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.11 Nota
Kesepakatan
Bilateral dengan
Negara Tujuan
Dokume
yang Menjamin - - 2 5 8
n
Perlindungan
Pekerja Migran
(RKAKL 2017 dan
KRISNA)

1.12 Sosialisasi
Penempatan dan
Perlindungan Kegiatan - - 1 - -
Tenaga Kerja di
Luar Negeri

INDIKATOR 17.4.1* Proporsi pembayaran utang dan bunga (Debt Service) terhadap ekspor barang dan jasa.

PROGRAM 1: PROGRAM PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO

Kegiatan 1: 1.1 Tingkat akurasi


Kementerian
Pelaksanaan Evaluasi, Akuntansi dan pembayaran Persen 100 100 100 100 100 8.314,67 APBN
Keuangan
Setelmen Utang kewajiban utang

2.1 Persentase
Kegiatan 2: pengadaan utang Kementerian
Persen 100 100 100 100 100 54.782,56 APBN
1. Pengelolaan Strategi dan Portofolio sesuai kebutuhan Keuangan
Pembiayaan pembiayaan
2. Pengelolaan Pinjaman
3. Pengelolaan Surat Utang Negara
4. Pengelolaan Pembiayaan Syariah Kementerian
2.2 Persentase Persen 100 100 100 100 100 28.712,53 APBN
Keuangan
pencapaian target
- 885 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
tingkat likuiditas
pasar SBN

2.3 Persentase
pencapaian target Kementerian
Persen 100 100 100 100 100 21.183,96 APBN
risiko portofolio Keuangan
utang

3.1 Persentase
pencapaian target
rekomendasi
Kegiatan 3: Kementerian
mitigasi risiko Persen - 80 80 100 100 17.322,87 APBN
Pengelolaan Risiko Keuangan Negara Keuangan
keuangan negara
yang disetujui
Menteri Keuangan

4.1 Persentase
Kegiatan 4: pencapaian target
Kementerian
Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan pemenuhan Persen - 80 100 100 100 16.243,92 APBN
Keuangan
Pembiayaan Infrastruktur dukungan
pemerintah

INDIKATOR 17.6.1. (a) Jumlah kegiatan saling berbagi pengetahuan dalam kerangka Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular;

INDIKATOR 17.9.1. (a) Jumlah indikasi pendanaan untuk pembangunan kapasitas dalam kerangka KSST Indonesia.

PROGRAM 1: PENINGKATAN PELAKSANAAN KERJASAMA DALAM KERANGKA KERJASAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR

1.1 Jumlah training Training


Kegiatan 1:
on Records and /
Training on Records and Archives - - 1 1 - 2.652 APBN ANRI
Archives Pelatiha
Management
Management n
- 886 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 2: 2.1 Jumlah Worksh Kementerian
- - 1 - - 194,57 APBN
Kegiatan Workshop KSST Workshop KSST op Keuangan

Training
Kegiatan 3: 3.1 Jumlah
/ Kementerian
Pelatihan internasional dalam rangka Pelatihan dalam - - 1 3 - 2.337,14 APBN
Pelatiha Keuangan
KSST rangka KSST
n

4.1 Pembentukan
tim pembangunan
Kegiatan 4:
institusi Badan
Tim Pembangunan Institusi Badan Kementerian
Pemberian Bantuan Institusi - - 1 - - 254,1 APBN
Pemberian Bantuan Teknis Indonesia Keuangan
Teknis Indonesia
dalam Kerangka KSST
dalam Kerangka
KSST

5.1 Jumlah buku


Kegiatan 5: laporan
Dokume Kementerian
Penyusunan buku Laporan Pelaksanaan pelaksanaan - - - 1 - 50 APBN
n Keuangan
kegiatan KSST TA 2017 kegiatan KSST TA
2017

6.1 Jumlah buku


Kegiatan 6:
keunggulan
Penyusunan Buku Keunggulan Dokume Kementerian
komparatif KSST - - - 1 - 46 APBN
Komparatif KSST Kementerian n Keuangan
Kementerian
Keuangan TA 2018
Keuangan TA 2018

Kegiatan 7: Training
7.1 Jumlah
Pendampingan Penyusunan Regulasi / Kementerian
pendampingan - - 1 - - 2000 APBN
Teknis di bidang Metrologi Legal di Pelatiha Perdagangan
penyusunan
Timor Leste n
regulasi teknis di
- 887 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
bidang Metrologi
Legal di Timor Leste

8.1 Jumlah
bimbingan teknis
Kegiatan 8: Training
penyusunan
Bimbingan Teknis Penyusunan Regulasi / Kementerian
regulasi di bidang - - - 1 - 500 APBN
di Bidang Pengawasan Metrologi Legal di Pelatiha Perdagangan
pengawasan
Timor Leste n
metrologi legal di
Timor Leste

9.1 Jumlah
pembentukan Pasar
Kegiatan 9:
Tertib Ukur dan
Pembentukan Pasar Tertib Ukur (PTU) Kementerian
Pemberian bantuan PTU - - - 1 - 1000 APBN
dan Pemberian Bantuan Pos Ukur Ulang Perdagangan
pos ukur ulang
untuk PTU di Timor Leste
untuk PTU di Timor
Leste

10.1 Jumlah
Kegiatan 10: sosialisasi budaya Seminar
Kementerian
Sosialisasi Budaya Tertib Ukur Bidang tertib ukur bidang Capacity - - - 1 - 500 APBN
Perdagangan
Perdagangan di Timor Leste perdagangan di Building
Timor Leste

Kegiatan 11: 11.1 Jumlah


Kesekretariatan Kerjasama Bidang koordinasi melalui Kementerian
Kegiatan - - 1 - - 750 APBN
Infrastruktur Indonesia-Timor Leste kesekretariatan PU-PERA
tahun 2017 kerjasama bidang
infrastruktur
- 888 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Indonesia Timor
Leste tahun 2017

12.1 Jumlah
Kegiatan 12: dokumen sarana Dokume Kementerian
- - 1 - - 200 APBN
Sarana Penunjang Bimbingan Teknis penunjang n PU-PERA
bimbingan teknis

Kegiatan 13:
Koordinasi kemitraan 13.1 Jumlah
Koordin Kementerian
Lingkup Kegiatan : Pelaksanaan koordinasi - - 1 - - 750 APBN
asi PU-PERA
koordinasi kemitraan dengan K/L atau kemitraan
mitra dalam penyediaan perumahan

14.1 Kegiatan
Kegiatan 14: Kementerian
kerjasama dalam Kegiatan - - 1 - - 300 APBN
Kerjasama dalam dan luar negeri PU-PERA
dan luar negeri

15.1 Kegiatan Training


Kegiatan 15: pendampingan / Kementerian
- - 1 - - 400 APBN
Pendampingan kerjasama pelatihan kerjasama Pelatiha PU-PERA
pelatihan n

16.1 Jumlah
koordinasi
Kegiatan 16: pendukung
Koordin Kementerian
Dukungan kerjasama regional dan kerjasama regional - - 1 - - 454 APBN
asi PU-PERA
global pengembangan infrastruktur dan global
pengembangan
infrastruktur
- 889 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kementerian
17.1 Jumlah Program
Kegiatan 17: Pendidikan
program beasiswa Beasisw - - 1 1 - 85.454,54 APBN
Beasiswa Program Darmasiswa RI dan
Darmasiswa RI a
Kebudayaan

Kementerian
18.1 Jumlah Program
Kegiatan 18: Pendidikan
program beasiswa Beasisw - - 1 1 - 2000 APBN
Beasiswa Unggulan dan
unggulan a
Kebudayaan

19.1 Jumlah
Training
Kegiatan 19: International
/ Kementerian
International Training on Firefighting for Training on - - 1 - - 1.024,68 APBN
Pelatiha Luar Negeri
Timor Leste Firefighting for
n
Timor Leste

20.1 Jumlah
Dispatch Expert on
Kegiatan 20: Expert
Conference and Kementerian
Dispatch Expert on Conference and Dispatc - - 1 - - 988,134 APBN
Protocol Luar Negeri
Protocol Management for PNG h
Management for
PNG

21.1 Jumlah
International
Kegiatan 21: Training
Training on Anti-
International Training on Anti-riot / Kementerian
riot Terror for MSG - - 1 - - 965 APBN
Terror for MSG and Pasific Islands Pelatiha Luar Negeri
and Pasific Islands
Development Forum n
Development
Forum
- 890 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
22.1 Jumlah
Dispatch Expert on
Kegiatan 22:
Bamboo and Wood Expert
Dispatch Expert on Bamboo and Wood Kementerian
Crafting for MSG Dispatc - - 1 - - 1.093,60 APBN
Crafting for MSG and PIDF Countries Luar Negeri
and PIDF Countries h
and Establishing Bamboo Center
and Establishing
Bamboo Center

23.1 Jumlah
Kegiatan 23: Dispatch Experts Expert
Kementerian
Dispatch Experts on Seashell Crafting on Seashell Dispatc - - 1 - - 927,3 APBN
Luar Negeri
for MSG and PIDF Countries Crafting for MSG h
and PIDF Countries

24.1 Jumlah
Pelatihan di Bidang
Kegiatan 24: Training
Pemberdayaan
Pelatihan di Bidang Pemberdayaan / Kementerian
Masyarakat (untuk - - 1 - - 900 APBN
Masyarakat (untuk kaum gereja bagi Pelatiha Luar Negeri
kaum gereja bagi
negara-negara di kawasan Pasifik) n
negara-negara di
kawasan Pasifik)

25.1 Jumlah
Dispatch Experts
Kegiatan 25: on Kerupuk Ikan
Expert
Dispatch Experts on Kerupuk Ikan and and Seaweed Kementerian
Dispatc - - 1 - - 1.507 APBN
Seaweed Product Development for MSG Product Luar Negeri
h
and PIDF Countries Development for
MSG and PIDF
Countries
- 891 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
26.1 Jumlah
Training
Kegiatan 26: International
/ Kementerian
International Training on Marine and Training on Marine - - 1 - - 1.426,50 APBN
Pelatiha Luar Negeri
Fisheries for African Countries and Fisheries for
n
African Countries

27.1 Jumlah
Kegiatan 27: Multimedia Training
Multimedia Training Course for Timor Training Course for / Kementerian
- - 1 - - 1.361,10 APBN
Leste, CLM, South and Central Asian Timor Leste, CLM, Pelatiha Luar Negeri
Countries South and Central n
Asian Countries

28.1 Jumlah
Training
Kegiatan 28: International
/ Kementerian
International Training for Palestinian Training for - - 1 1 - 3.108,87 APBN
Pelatiha Luar Negeri
Police Force Palestinian Police
n
Force

29.1 Jumlah
International
Kegiatan 29: Training on Training
International Training on Agriculture Agriculture Sector / Kementerian
- - 1 - - 1.831,79 APBN
Sector for African and Middle East for African and Pelatiha Luar Negeri
Countries in Gambia Middle East n
Countries in
Gambia

30.1 Jumlah
Kegiatan 30: Expert
Dispatch Expert on Kementerian
Dispatch Expert on Good Governance to Dispatc - - 1 - - 841,93 APBN
Good Governance Luar Negeri
Madagascar h
to Madagascar
- 892 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
31.1 Jumlah
International
Kegiatan 31: Training
Training Workshop
International Training Workshop for / Kementerian
for Palestinian on - - 1 - - 1.218,40 APBN
Palestinian on Artificial Insemination in Pelatiha Luar Negeri
Artificial
Malang n
Insemination in
Malang

32.1 Jumlah
International Training
Kegiatan 32:
Training Workshop / Kementerian
International Training Workshop on - - 1 - - 1.324,68 APBN
on Freshwater Pelatiha Luar Negeri
Freshwater Fisheries in Sukabumi
Fisheries in n
Sukabumi

33.1 Jumlah Training


Kegiatan 33:
International / Kementerian
International Training on on Port - - 1 1 - 3.118,59 APBN
Training on on Port Pelatiha Luar Negeri
Management
Management n

34.1 Jumlah Training


Kegiatan 34: International / Kementerian
- - 1 - - 1.080,50 APBN
International Training on Ecotourism Training on Pelatiha Luar Negeri
Ecotourism n

35.1 Jumlah
Training
Kegiatan 35: Disaster Risk
/ Kementerian
Disaster Risk Management untuk Management untuk - - 1 - - 589,1 APBN
Pelatiha Luar Negeri
negara-negara IORA dan Karibia negara-negara
n
IORA dan Karibia
- 893 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
36.1 Jumlah
Training for
Trainers di Bidang
Kegiatan 36:
Bahasa Inggris Training
Training for Trainers di Bidang Bahasa
untuk / Kementerian
Inggris untuk Implementing Agency - - 1 - - 789,5 APBN
Implementing Pelatiha Luar Negeri
dalam rangka Penguatan Kapasitas KSS
Agency dalam n
TA 2017
rangka Penguatan
Kapasitas KSS TA
2017

37.1 Jumlah
Penguatan
Koordinasi
Kegiatan 37:
Kerjasama Teknik
Penguatan Koordinasi Kerjasama Teknik
melalui Pengenalan Kementerian
melalui Pengenalan Protap, Kegiatan - - 1 - - 275,5 APBN
Protap, Luar Negeri
Pemutakhiran Mapping dan Prioritas
Pemutakhiran
Bantuan Kerjasama
Mapping dan
Prioritas Bantuan
Kerjasama

Kegiatan 38: 38.1 Jumlah Dokume Kementerian


- - 1 - - 161,1 APBN
Penerbitan Buletin KST Buletin KST n Luar Negeri

39.1 Jumlah
Kegiatan 39: Koordinasi
Dukungan untuk Penyusunan Draf dukungan utk Koordin Kementerian
- - 1 - - 618,6 APBN
Peraturan Pembentukan Lembaga penyusunan draf asi Luar Negeri
Bantuan Kerjasama Teknik Indonesia peraturan
pembentukan
lembaga bantuan
- 894 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
kerjasama teknik
indonesia

40.1 Jumlah
Kegiatan 40: Kegiatan Kementerian
promosi KSST - - 1 - - 576,1 APBN
Promosi KSST Indonesia Promosi Luar Negeri
Indonesia

41.1 Jumlah
pelaksanaan
Kegiatan 41:
penguatan dan Kementerian
Penguatan dan Penjajakan Triangular Kegiatan - - 1 - - 600,1 APBN
penjajakan Luar Negeri
dengan Sejumlah Donor Potensial
triangular dengan
donor potensial

42.1 Jumlah
koordinasi
Kegiatan 42:
dukungan bagi Koordin Kementerian
Dukungan bagi Peran Capturing - - 1 - - 340,8 APBN
peran capturing asi Luar Negeri
Demand Mitra Triangular
demand mitra
triangular

43.1 Jumlah
koordiansi
Kegiatan 43:
dukungan bagi Koordin Kementerian
Dukungan bagi Penyusunan Perjanjian - - 1 - - 532,4 APBN
penyusunan asi Luar Negeri
di bidang Kerja Sama Teknik
perjanjian di bidang
kerjasama teknik
- 895 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
44.1 Jumlah
koordinasi
dukungan bagi
Kegiatan 44:
kerjasama
Dukungan bagi Kerjasama Perundingan Koordin Kementerian
perundingan - - 1 - - 556,6 APBN
Bilateral di bidang Peningkatan asi Luar Negeri
bilateral di bidang
Kapasitas (SKB) (Capacity Building)
peningkatan
kapasitas (Capacity
building)

45.1 Jumlah
Lokakarya Potensi
Kegiatan 45: Kemitraan
Lokakarya Potensi Kemitraan Pemerintah-Swasta
Pemerintah-Swasta (PPP) dalam (PPP) dalam Worksh Kementerian
- - 1 - - 600 APBN
Mendukung Program Kerjasama Mendukung op Luar Negeri
Selatan-Selatan dan Triangular Program Kerjasama
Indonesia Selatan-Selatan
dan Triangular
Indonesia

46.1 Jumlah
Kegiatan 46: International Training
International Training fon Small and Training fon Small / Kementerian
- - - 1 - 1.393,77 APBN
Medium-sized Enterprises for and Medium-sized Pelatiha Luar Negeri
Palestinian Enterprises for n
Palestinian
- 896 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
47.1 Jumlah
International
Workshop on
Kegiatan 47:
Disaster Risk
International Workshop on Disaster Risk Worksh Kementerian
Management for - - - 1 - 1.669,70 APBN
Management for Central, South op Luar Negeri
Central, South
American, and the Carribean Countries
American, and the
Carribean
Countries

48.1 Jumlah
International
Kegiatan 48: Expert
Training & Kementerian
International Training & Dispatch Dispatc - - - 1 - 1.634,60 APBN
Dispatch Expert on Luar Negeri
Expert on Social Cohesion for Myanmar h
Social Cohesion for
Myanmar

49.1 Jumlah
Training
Kegiatan 49: Training for
/ Kementerian
Training for Trainers on Health Trainers on Health - - - 1 - 1.840 APBN
Pelatiha Luar Negeri
Education for Pacific Countries Education for
n
Pacific Countries

50.1 Jumlah
Dispatch Expert on
Kegiatan 50: Expert
Coastal Abrasion Kementerian
Dispatch Expert on Coastal Abrasion Dispatc - - - 1 - 1.938,59 APBN
and Mangrove Luar Negeri
and Mangrove Product Development h
Product
Development

Kegiatan 51: 51.1 Jumlah


Kementerian
International Training on Agriculture for International Training - - - 1 - 1.475,75 APBN
Luar Negeri
African & Middle East Training on /
Agriculture for
- 897 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
African & Middle Pelatiha
East n

52.1 Jumlah
Kegiatan 52: Expert
Dispatch of Experts Kementerian
Dispatch of Experts on Agriculture to Dispatc - - - 1 - 1.395,60 APBN
on Agriculture to Luar Negeri
Africa (Madagascar) h
Africa (Madagascar)

53.1 Jumlah
Kegiatan 53: Expert
Dispatch of Experts Kementerian
Dispatch of Experts on Agriculture to Dispatc - - - 1 - 1.169,10 APBN
on Agriculture to Luar Negeri
Africa (Gambia) h
Africa (Gambia)

54.1 Jumlah
Kegiatan 54: International Training
International Training Workshop on Training Workshop / Kementerian
- - - 1 - 1.788,95 APBN
Marine Fisheries for African & Middle on Marine Fisheries Pelatiha Luar Negeri
East Countries for African & Middle n
East Countries

55.1 Jumlah
International Training
Kegiatan 55:
Training on / Kementerian
International Training on Coconut - - - 1 - 3.132,81 APBN
Coconut Product Pelatiha Luar Negeri
Product Development for Asia Pacific
Development for n
Asia Pacific

Kegiatan 56: 56.1 Jumlah


Worksh Kementerian
International Workshop on Fisheries International - - - 1 - 1.362,92 APBN
op Luar Negeri
Management for Pacific Countries Workshop on
Fisheries
- 898 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Management for
Pacific Countries

57.1 Jumlah
International Training
Kegiatan 57:
Training on / Kementerian
International Training on Ecotourism for - - - 1 - 1.274 APBN
Ecotourism for Pelatiha Luar Negeri
MSG/Pacific Countries
MSG/Pacific n
Countries

58.1 Jumlah
Training of Trainers
Kegiatan 58: Training
on Small and
Training of Trainers on Small and / Kementerian
Medium Size - - - 1 - 540,2 APBN
Medium Size Enterprises Empowerment Pelatiha Luar Negeri
Enterprises
for Timor Leste n
Empowerment for
Timor Leste

59.1 Jumlah
Training on Youth
Kegiatan 59: Training
and Women
Training on Youth and Women / Kementerian
Empowerment for - - - 1 - 1.171,10 APBN
Empowerment for Border Communities Pelatiha Luar Negeri
Border
in Indonesia and PNG n
Communities in
Indonesia and PNG

Kegiatan 60: 60.1 Jumlah


Dokume Kementerian
Pemuktahiran Mapping Prioritas Kerja dokumen Mapping - - - 1 - 343,18 APBN
n Luar Negeri
Sama Selatan-Selatan (KSS) TA 2018 Prioritas Kerja
Sama Selatan-
- 899 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Selatan (KSS) TA
2018

61.1 Jumlah
Buletin Direktorat
Kegiatan 61: Kerja Sama Teknik,
Buletin Direktorat Kerja Sama Teknik, Jendela, dan Dokume Kementerian
- - - 3 - 214,9 APBN
Jendela, dan Laporan Tahunan Kerja Laporan Tahunan n Luar Negeri
Sama Selatan-Selatan (KSS) Indonesia Kerja Sama
Selatan-Selatan
(KSS) Indonesia

62.1 Jumlah
koordinasi
Dukungan
terhadap
Kegiatan 62:
Operasional Tim
Dukungan terhadap Operasional Tim
Koordinasi Nasional Kementerian
Koordinasi Nasional (Tim Kornas) Kerja Kegiatan - - - 1 - 804,66 APBN
(Tim Kornas) Kerja Luar Negeri
Sama Selatan-Selatan (KSS) dalam
Sama Selatan-
Transisi Menuju Single Agency
Selatan (KSS)
dalam Transisi
Menuju Single
Agency

63.1 Jumlah
Kegiatan 63: peningkatan
Peningkatan Kapasitas Penyelenggara kapasitas Capacity Kementerian
- - - 1 - 792,52 APBN
Kerja Sama Selatan-Selatan (KSS) penyelenggara Building Luar Negeri
Indonesia kerjasama selatan
selatan Indonesia
- 900 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 64: 64.1 Jumlah
Kementerian
Promosi Kerja Sama Selatan-Selatan promosi KSS Kegiatan - - - 1 - 619,08 APBN
Luar Negeri
(KSS) Indonesia Indonesia

65.1 Jumlah
Kegiatan 65:
Peraturan
Penyusunan Peraturan Pendukung Dokume Kementerian
pendukung - - - 1 - 1185,34 APBN
Lembaga Bantuan Kerja Sama Selatan- n Luar Negeri
lembaga bantuan
Selatan
KSS

66.1 Jumlah
Kegiatan 66: Penjajakan dan
Penjajakan dan Penguatan Kerja Sama Penguatan Kerja Kementerian
Kegiatan - - - 1 - 243,66 APBN
dengan K/L Mitra Pelaksana Program Sama dengan K/L Luar Negeri
KSS Mitra Pelaksana
Program KSS

67.1 Jumlah
koordinasi
Kegiatan 67: Dukungan bagi
Dukungan bagi Penyusunan Perjanjian Penyusunan Koordin Kementerian
- - - 1 - 701,33 APBN
dan Perundingan Bilateral di Bidang Perjanjian dan asi Luar Negeri
Kerja Sama Teknik Perundingan
Bilateral di Bidang
Kerja Sama Teknik

68.1 Jumlah
pelaksanaan
Kegiatan 68:
Penguatan dan
Penguatan dan Penjajakan Kerja Sama Kementerian
Penjajakan Kerja Kegiatan - - - 1 - 622,83 APBN
Triangular dengan Sejumlah Donor Luar Negeri
Sama Triangular
Potensial
dengan Sejumlah
Donor Potensial
- 901 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
69.1 Jumlah
Pelatihan
Kegiatan 69: peningkatan
Training
Pelatihan peningkatan kapasitas SDM kapasitas SDM
/
laboratorium di Timor Leste dengan laboratorium di - - 1 - - 119,84 APBN BPOM
Pelatiha
menghadirkan 2 orang ahli dari Timor Leste dengan
n
Indonesia menghadirkan 2
orang ahli dari
Indonesia

70.1 Jumlah
Kegiatan 70: Pelaksanaan
Pelaksanaan Kerjasama Selatan-Selatan Kerjasama Selatan- Kegiatan - - - 1 - 987,85 APBN BPOM
dan Triangular Selatan dan
Triangular

71.1 Jumlah Training


Kegiatan 71: Kementerian
Pelatihan /
Pelatihan Penanganan tindak pidana - - 1 - - 96,75 APBN Kelautan dan
Penanganan tindak Pelatiha
perikanan Perikanan
pidana perikanan n

72.1 Jumlah Training


Kegiatan 72: Kementerian
Pelatihan Teknis /
Pelatihan Teknis budidaya perikanan - - 1 - - 96,75 APBN Kelautan dan
budidaya perikanan Pelatiha
laut Perikanan
laut n

73.1 Jumlah
Kegiatan 73: Training
Training
Penangkapan perikanan / perikanan Penangkapan Kementerian
/
budidaya / pengolahan produk perikanan / - - - 2 - 500 APBN Kelautan dan
Pelatiha
perikanan / konservasi / pengawasan perikanan budidaya Perikanan
n
SDA KP / pengolahan
produk perikanan /
konservasi /
- 902 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
pengawasan SDA
KP

74.1 Jumlah Pusat


Training Course on Pelatihan dan
Kegiatan 74:
Strategic Training Kerjasama
Training Course on Strategic
Partnership with / Internasional
Partnership with Moslem Religious - - 1 1 - 917,8 APBN
Moslem Religious Pelatiha Kependuduka
Leaders (MRLs) on Family Planning
Leaders (MRLs) on n n dan
Program
Family Planning Keluarga
Program Berencana

75.1 Jumlah Pusat


Training Course on Pelatihan dan
Kegiatan 75: Empowering Training Kerjasama
Training Course on Empowering Women Women through / Internasional
- - 1 1 - 917,8 APBN
through Family Planning and Economic Family Planning Pelatiha Kependuduka
Development Intervention and Economic n n dan
Development Keluarga
Intervention Berencana

Pusat
76.1 Jumlah
Pelatihan dan
Training on
Kegiatan 76: Training Kerjasama
Comprehensive
Training on Comprehensive Righ- Based / Internasional
Righ- Based Family - - 1 1 - 407,9 APBN
Family Planning Services (Center of Pelatiha Kependuduka
Planning Services
Excellence) n n dan
(Center of
Keluarga
Excellence)
Berencana
- 903 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Pusat
77.1 Jumlah
Pelatihan dan
Internship for the
Kegiatan 77: Kerjasama
Autonomous Region Internsh
Internship for the Autonomous Region Internasional
in Muslim ip - - 1 1 - 917,8 APBN
in Muslim Mindanao (ARMM) Youth Kependuduka
Mindanao (ARMM) Program
Moslem Leaders Philiipines n dan
Youth Moslem
Keluarga
Leaders Philiipines
Berencana

78.1 Jumlah OST


Pusat
on Population
Pelatihan dan
Kegiatan 78: Reproductive
Training Kerjasama
OST on Population Reproductive Health Health and Family
/ Internasional
and Family Planning for General Office Planning for - - 1 1 - 917,8 APBN
Pelatiha Kependuduka
Population and Family Planning of General Office
n n dan
Vietnam Population and
Keluarga
Family Planning of
Berencana
Vietnam

79.1 Jumlah
Kegiatan 79: Kementerian
pengkoordinasian Koordin
Koordinasi Kegiatan Reverse Linkage - - 1 1 - 1.356,34 APBN PPN/Bappena
kegiatan RL IDB asi
IDB Dalam Rangka KSST s
dalam rangka KSST

80.1 Jumlah
pemantauan dan
Kegiatan 80:
evaluasi Hibah Pemanta Kementerian
Pendukung Hibah Luar Negeri
Luar Negeri uan dan - - 1 1 - 615,23 APBN PPN/Bappena
Kerjasama Selatan-Selatan dan
Kerjasama Selatan Evaluasi s
Triangular
Selatan dan
Triangular
- 904 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 81: 81.1 Jumlah Kementerian
Koordin
Koordinasi Strategis Kerjasama Selatan- koordinasi strategis - - 1 1 - 636,06 APBN PPN/Bappena
asi
Selatan dan Triangular KSST s

82.1 Jumlah kajian


Kegiatan 82: Kementerian
roadmap
Roadmap Pemanfaatan KSST bagi Kajian - - - 1 - APBN PPN/Bappena
pemanfaatan KSST 1.000
Sektor Swasta s
bagi Swasta

83.1 Jumlah
Training
Kegiatan 83: Training Course on Kementerian
/
Training Course on Empowering Women Empowering - - 1 1 - 1.315,70 APBN Sekretariat
Pelatiha
Through Family Planning Women Through Negara
n
Family Planning

84.1 Jumlah
Sharing Best
Kegiatan 84: Seminar Kementerian
Practices on
Sharing Best Practices on Women Capacity - - 1 1 - 1.249,82 APBN Sekretariat
Women
Empowerment and Child Protection Building Negara
Empowerment and
Child Protection

85.1 Jumlah
Kegiatan 85: Capacity Building Seminar Kementerian
Capacity Building Program on Program on Capacity - - 1 1 - 1.264,07 APBN Sekretariat
Enhancing the Development of SMI Enhancing the Building Negara
Development of SMI

86.1 Jumlah Training


Kegiatan 86: Kementerian
Training on Quality /
Training on Quality Assurance of - - 1 1 - 494,1 APBN Sekretariat
Assurance of Pelatiha
Vaccines Negara
Vaccines n
- 905 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
87.1 Jumlah
International Training
Kegiatan 87: Kementerian
Training on /
International Training on Disaster Risk - - 1 1 - 1.787,33 APBN Sekretariat
Disaster Risk Pelatiha
Management for MSG Gountries Negara
Management for n
MSG Gountries

88.1 Jumlah
Kegiatan 88: Capacity Building Seminar Kementerian
Capacity Building Program on Program on Capacity - - 1 1 - 957,67 APBN Sekretariat
Information and Technology Information and Building Negara
Technology

89.1 Jumlah TCTP


on Enhancing the
Kegiatan 89:
Quality of Maternal Training
TCTP on Enhancing the Quality of Kementerian
and Child Health /
Maternal and Child Health Program & - - 1 1 - 403,75 APBN Sekretariat
Program & the Pelatiha
the Implementation of Maternal and Negara
Implementation of n
Child Handbook
Maternal and Child
Handbook

90.1 Jumlah
Training Course on
Kegiatan 90: Strategic
Training
Training Course on Strategic Partnership in Kementerian
/
Partnership in Family Planning with Family Planning - - 1 1 - 908,4 APBN Sekretariat
Pelatiha
Faith-Base Organization and Muslim with Faith-Base Negara
n
Religious Leaders Organization and
Muslim Religious
Leaders
- 906 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
91.1 Jumlah
Kegiatan 91: Capacity Building Seminar Kementerian
Capacity Building Programme in Family Programme in Capacity - - 1 1 - 1.061,17 APBN Sekretariat
Planning for the Phillipines Family Planning for Building Negara
the Phillipines

92.1 Jumlah Asian


African Conference
Kegiatan 92: Training
2015 Commitment: Kementerian
Asian African Conference 2015 /
TCTP on Rice - - 1 1 - 746,14 APBN Sekretariat
Commitment: TCTP on Rice Cultivation Pelatiha
Cultivation for Negara
for Asian and African Countries n
Asian and African
Countries

93.1 Jumlah Asian


African Conference
Kegiatan 93:
2015 Commitment: Training
Asian African Conference 2015 Kementerian
TCTP on Coconut /
Commitment: TCTP on Coconut Coir - - 1 1 - 338,27 APBN Sekretariat
Coir Processed as Pelatiha
Processed as Non Apparel Textile for Negara
Non Apparel Textile n
Asian and African Countries
for Asian and
African Countries

94.1 Jumlah
Indonesia SSTC
Kegiatan 94: Training
Flagship Program: Kementerian
Indonesia SSTC Flagship Program: /
Artificial - - 1 - - 634,9 APBN Sekretariat
Artificial Insemination on Dairy Cattle Pelatiha
Insemination on Negara
for Cambodia and Laos n
Dairy Cattle for
Cambodia and Laos
- 907 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
95.1 Jumlah
Training Kementerian
Kegiatan 95: Training on TV
/pelatih - - 1 - - 822,28 APBN Sekretariat
Training on TV Documentary Production Documentary
an Negara
Production

96.1 Jumlah
Kegiatan 96: Workshop on
Kementerian
Workshop on Strengthening National Strengthening Worksh
- - 1 1 - 483,7 APBN Sekretariat
Regulatory Authorities in the Area of National Regulatory op
Negara
Vaccine Authorities in the
Area of Vaccine

97.1 Jumlah
Kegiatan 97: International Training
Kementerian
International Training on Training on /
- - 1 1 - 430,5 APBN Sekretariat
Comprehensive Right-Based Family Comprehensive Pelatiha
Negara
Planning Right-Based Family n
Planning

98.1 Jumlah
Capacity Building
Kegiatan 98:
Program on Energy Seminar Kementerian
Capacity Building Program on Energy
and Mineral Capacity - - - 1 - 504,52 APBN Sekretariat
and Mineral Resources for Asia and
Resources for Asia Building Negara
African Countries
and African
Countries

Kegiatan 99: 99.1 Jumlah


Seminar
Capacity Building on Technology of food Capacity Building Kementerian
Capacity - - 1 - - TBC APBN
processing for Cassava, Maize and sweet on Technology of Perindustrian
Building
potato for RDTL food processing for
Cassava, Maize and
- 908 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
sweet potato for
RDTL

100.1 Jumlah
training Agro Food
Kegiatan 100: Processing for
Training
Agro Food Processing for Cassava (14 Cassava (14
/ Kementerian
product) in Center of Agro Food product) in Center - - 1 - - TBC APBN
Pelatiha Perindustrian
Processing in Natarbora, Timor Leste of Agro Food
n
(SSCT) Processing in
Natarbora, Timor
Leste (SSCT)

101.1 Jumlah
training Agro Food
Kegiatan 101: Processing for
Training
Agro Food Processing for Banana (14 Banana (14
/ Kementerian
product) in Center of Agro Food product) in Center - - 1 - - TBC APBN
Pelatiha Perindustrian
Processing in Natarbora, Timor Leste of Agro Food
n
(SSCT) Processing in
Natarbora, Timor
Leste (SSCT)

102.1 Jumlah Training


Kegiatan 102:
Training of Gugus / Kementerian
Training of Gugus Kendali Mutu (GKM - - 1 - - TBC APBN
Kendali Mutu (GKM Pelatiha Perindustrian
untuk Timor Leste
untuk Timor Leste n
- 909 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
103.1 Jumlah
Kegiatan 103: Internship for Internsh
Kementerian
Internship for packaging for Timor Leste, packaging for Timor ip - - 1 - - TBC APBN
Perindustrian
Oktober 2017 Leste, Oktober Program
2017

104.1 Jumlah
Kegiatan 104: Program Seminar
Kementerian
Program Peningkatan Kapasitas Peningkatan Capacity - - 1 - - TBC APBN
Perindustrian
Institusi untuk Timor Leste Kapasitas Institusi Building
untuk Timor Leste

105.1 Jumlah Training


Kegiatan 105:
training Developing / Kementerian
Developing welding industry in Timor - - - 1 - TBC APBN
welding industry in Pelatiha Perindustrian
Leste 2018.
Timor Leste 2018. n

106.1 Jumlah
training on Training
Kegiatan 106:
Developing Marbel / Kementerian
Developing Marbel processing business - - - 1 - TBC APBN
processing business Pelatiha Perindustrian
in Timor Leste 2018.
in Timor Leste n
2018.

107.1 Jumlah
Training Program
Kegiatan 107: on the Improvement
Training
Training Program on the Improvement of of Agricultural
/ Kementerian
Agricultural Products Processing and Products Processing - - - 1 - TBC APBN
Pelatiha Perindustrian
Marketing based on Local Resources for and Marketing
n
African Countries based on Local
Resources for
African Countries
- 910 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
108.1 Jumlah
capacity building
Kegiatan 108: on Learning from
Seminar
Learning from Indonesia, how to Indonesia, how to Kementerian
Capacity - - - 1 - TBC APBN
improve the capacity and capability of improve the Perindustrian
Building
SMIs for Palestina capacity and
capability of SMIs
for Palestina

109.1 Jumlah
Training South-
Kegiatan 109: Training
South Cooperation
South-South Cooperation in the Energy- / Kementerian
in the Energy- - - - 1 - TBC APBN
Saving and Environmentally-Friendly Pelatiha Perindustrian
Saving and
Industry n
Environmentally-
Friendly Industry

110.1 Jumlah
International
Training On
Kegiatan 110:
Agriculture For
International Training On Agriculture Training
African Countries,
For African Countries, di Pusat / Kementerian
di Pusat Pelatihan - - 1 - - TBC APBN
Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Pelatiha Pertanian
Pertanian dan
Swadaya (P4S) Cara Tani, Kuningan, n
Perdesaan Swadaya
Jawa Barat
(P4S) Cara Tani,
Kuningan, Jawa
Barat
- 911 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
111.1 Jumlah
Dispatch Of
Experts On
Agriculture To
Kegiatan 111: Africa dalam
Dispatch Of Experts On Agriculture To Rangka
Africa dalam Rangka Penyelenggaraan Penyelenggaraan Expert
Kementerian
International Training On Agriculture International Dispatc - - 1 - - 1.445,31 APBN
Pertanian
For African Countries, di Farmer's Training On h
Agriculture and Rural Training Centre Agriculture For
(FARTC) African Countries,
di Farmer's
Agriculture and
Rural Training
Centre (FARTC)

112.1 Jumlah
Training
Kegiatan 112: International
/ Kementerian
International Training on Coconut Training on - - 1 - - 1.251,90 APBN
Pelatiha Pertanian
Product Development 2017 Coconut Product
n
Development 2017

113.1 Jumlah
Kegiatan 113:
Diagnostic Mission
Tim Kementerian Pertanian RI
ke Suriname proyek
melakukan Diagnostic Mission ke
kerjasama Reverse
Suriname pada 21 April -1 Mei 2017,
Linkage Program on Expert
dalam rangka proyek kerjasama Reverse Kementerian
Artificial Dispatc - - 1 - - 302,033 APBN
Linkage Program on Artificial Pertanian
Insemination in h
Insemination in Republic of Suriname,
Republic of
antara Indonesia (Kementerian
Suriname, antara
Pertanian dan Bappenas), IDB dan
Indonesia
Pemerintah Suriname
(Kementerian
Pertanian dan
- 912 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Bappenas), IDB dan
Pemerintah
Suriname

114.1 Jumlah
Training Course on
Strengthening on
Kegiatan 114:
the Artificial
Training Course on Strengthening on Training
Insemination
the Artificial Insemination Management / Kementerian
Management and - - 1 - - 951,227 APBN
and Conservation of Livestock Genetic Pelatiha Pertanian
Conservation of
Resources for Palestine, Malang, n
Livestock Genetic
November 2017.
Resources for
Palestine, Malang,
November 2017.

115.1 Jumlah
Kegiatan 115: Sosialisasi Strategi
Seminar
Sosialisasi Strategi Komunikasi dan Komunikasi dan Kementerian
Capacity - - 1 - - APBN
Promosi KSST Indonesia Bidang Promosi KSST 78.650.000 Pertanian
Building
Pertanian Indonesia Bidang
Pertanian
- 913 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
116.1 Jumlah
Pengiriman Tenaga
Ahli Produksi
Semen Beku dan
Tim Monitoring
Evaluasi
Kementerian
Kegiatan 116:
Pertanian ke
Pengiriman Tenaga Ahli Produksi Semen
Kyrgyzstan dalam
Beku dan Tim Monitoring Evaluasi
rangka proyek
Kementerian Pertanian ke Kyrgyzstan
kerjasama Reverse Expert
dalam rangka proyek kerjasama Reverse Kementerian
Linkage on Dispatc - - 1 - - 571,32 APBN
Linkage on Strengthening Artificial Pertanian
Strengthening h
Insemination for Kyrgyz Republic,
Artificial
antara Indonesia (Kementerian
Insemination for
Pertanian dan Bappenas), IDB dan
Kyrgyz Republic,
Pemerintah Republik Kyrgyzstan.
antara Indonesia
(Kementerian
Pertanian dan
Bappenas), IDB dan
Pemerintah
Republik
Kyrgyzstan.

117.1 Jumlah
Training Program
Kegiatan 117: on the Improvement
Training
Training Program on the Improvement of of Agricultural
/ Kementerian
Agricultural Products Processing and Products Processing - - - 1 1 TBC APBN
Pelatiha Pertanian
Marketing Based on Local Resources for and Marketing
n
African Countries Based on Local
Resources for
African Countries
- 914 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
118.1 Jumlah
Focus Group
Kegiatan 118: Discussion (FGD)
Focus Group Discussion (FGD) Strategi Strategi Worksh Kementerian
- - - 1 - 136,25 APBN
Komunikasi dan Promosi KSST Komunikasi dan op Pertanian
Indonesia Bidang Pertanian Promosi KSST
Indonesia Bidang
Pertanian

119.1 Jumlah
Sharing Knowledge
Delegasi Pejabat
Kementerian
Pertanian
Kegiatan 119:
Peternakan dan
Sharing Knowledge Delegasi Pejabat
Perikanan Kenya ke
Kementerian Pertanian Peternakan dan
Indonesia untuk
Perikanan Kenya ke Indonesia untuk Seminar
mempelajari Kementerian
mempelajari penerapan kebijakan Capacity - - 1 - - APBN
penerapan 40 Pertanian
ketahanan pangan dan nutrisi di era Building
kebijakan
desentralisasi, khususnya terkait peran
ketahanan pangan
pemerintah pusat dan pemerintah
dan nutrisi di era
daerah
desentralisasi,
khususnya terkait
peran pemerintah
pusat dan
pemerintah daerah
- 915 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
120.1 Jumlah
Kegiatan Sharing
Best Practices on
Kegiatan 120: the Implementation
Kegiatan Sharing Best Practices on the of Gender
Seminar
Implementation of Gender Responsive Responsive Kementerian
Capacity - - 1 - - TBC APBN
Planning and Budgeting, Kerjasama Planning and PPPA
Building
KPP-PA, Kementerian Setneg dan Budgeting,
Sekretariat Colombo Plan. Kerjasama KPP-PA,
Kementerian Setneg
dan Sekretariat
Colombo Plan.

121.1 Jumlah
Training of Trainers
on Gender
Kegiatan 121: Responsive
Training of Trainers on Gender Planning and Training
Responsive Planning and Budgeting Budgeting (GRPB) / Kementerian
- - 1 - - TBC APBN
(GRPB) for Fiji Development Officials for Fiji Development Pelatiha PPPA
held in Indonesia, Kerjasama KPP-PA, Officials held in n
Kementerian Setneg dan USAID Indonesia,
Kerjasama KPP-PA,
Kementerian Setneg
dan USAID
- 916 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
122.1 Jumlah
Sharing best
practices with
Kegiatan 122: Afghan, Thailand,
Sharing best practices with Afghan, the Philippines and
Seminar
Thailand, the Philippines and Malaysia Malaysia on women Kementerian
Capacity - - 1 - - TBC APBN
on women as messengers of peace as messengers of PPPA
Building
Kerjasama KPP-PA dengan KUPI peace Kerjasama
(Konggres Ulama Perempuan Indonesia KPP-PA dengan
KUPI (Konggres
Ulama Perempuan
Indonesia

123.1 Jumlah
Kegiatan Sharing
Kegiatan 123: Seminar
Best Practices on Kementerian
Kegiatan Sharing Best Practices on Capacity - - - 1 - TBC APBN
Child Protection PPPA
Child Protection and Child Friendly City Building
and Child Friendly
City

124.1 Jumlah Training


Kegiatan 124:
Training on GRPB / Kementerian
Training on GRPB for Fiji Development - - - 1 - TBC APBN
for Fiji Development Pelatiha PPPA
Officials held in Fiji
Officials held in Fiji n

125.1 Jumlah
Training
Kegiatan 125: GRPB
/ Kementerian
GRPB Implementation Assistantship for Implementation - - - 1 - TBC
Pelatiha PPPA
Fiji. Assistantship for
n
Fiji.
- 917 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
126.1 Jumlah
Training on GRPB
for Pacific
Kegiatan 126: Countries with Fiji
Training on GRPB for Pacific Countries as the hub. Training
with Fiji as the hub. Graduates of ToT Graduates of ToT / Kementerian
- - - - 1 TBC
trainings in both Indonesia and Fiji will trainings in both Pelatiha PPPA
be trainers in this training with Indonesia and Fiji n
assistantship from Indonesia will be trainers in
this training with
assistantship from
Indonesia

127.1 Jumlah
Program Beasiswa
Kegiatan 127:
dunia ketiga dan Program
Program Beasiswa dunia ketiga dan Kementerian
Kerjasama Selatan- Beasisw - - - 6 - 6.450
Kerjasama Selatan-Selatan bidang SDM Perhubungan
Selatan bidang a
Perhubungan Darat
SDM Perhubungan
Darat

128.1 Jumlah
Kegiatan 128: kegiatan bantuan Kementerian
Kegiatan - - - 1 - 1.422,96 APBN
Bantuan Ambulans dan Alat Kesehatan ambulans dan alat Kesehatan
kesehatan

129.1 Jumlah
Kegiatan 129: kegiatan pemberian Kementerian
Kegiatan - - - 1 - 1.882,70 APBN
Bantuan Peralatan Kesehatan peralatan Kesehatan
kesehatan
- 918 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 130: 130.1 Jumlah
Dokume Kementerian
Reguler Third Country Training Program handbook TCTP - - - 1 - 120 APBN
n Kesehatan
(TCTP) Maternal and Child Handbook Maternal and Child

131.1 Jumlah
Kegiatan 131: Expert
Dispatch Expert Kementerian
Dispatch Expert Maternal and Child Dispatc - - - 1 - TBC APBN
Maternal and Child Kesehatan
Health Handbook h
Health Handbook

INDIKATOR 17.6.2. (a) Presentase jaringan tulang punggung serat optik nasional yang menghubungkan Ibukota Kabupaten/Kota (IKK);

INDIKATOR 17.6.2. (b) Tingkat penetrasi akses tetap pitalebar (fixed broadband) di Perkotaan dan di Perdesaan.

PROGRAM 1: PENYELENGGARAAN POS DAN INFORMATIKA

1.1 Persentase
Ibukota
Kementerian
Kegiatan 1: Kabupaten/Kota
Persenta 82,50 7.810.000 APBN (Dana Komunikasi
Penggelaran Jaringan Tulang Punggung yang terkoneksi 77,80% 86% 93% 100%
se % (Estimasi) USO) dan
Serat Optik (Palapa Ring) jaringan tulang
Informatika
punggung serat
optik

INDIKATOR 17.6.2. (c) Proporsi penduduk terlayani mobile broadband;

INDIKATOR 17.8.1* Proporsi individu yang menggunakan internet;

INDIKATOR 17.8.1. (a) Persentase kabupaten 3T yang terjangkau layanan akses telekomunikasi universal dan internet.

PROGRAM 1: PENGUATAN KONEKTIVITAS NASIONAL (MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN HAL II.9.M-21)


- 919 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.1 Persentase (%)
ketersediaan
9.172
tambahan Persenta
Kegiatan 1: Pengelolaan Sumber Daya (Telah ditag di
spektrum frekuensi se 20 30 50 70 100
dan Perangkat Pos dan Informatika Indikator
sebesar 350 MHz (%)
9.c.1*)
untuk mobile
Kementerian
broadband
APBN Komunikasi
dan Informasi
2.1 Persentase (%)
7.810.000
terselesaikannya
Persenta (estimasi)
Kegiatan 2: Penyediaan Infrastruktur & pembangunan
se 82 82 86 93 100 (Telah di-tag di
Layanan Telekomunikasi & Penyiaran jaringan tulang
(%) Indikator
punggung serat
9.c.1*)
optik nasional

PROGRAM 2: PENYELENGGARAAN POS DAN INFORMATIKA

4.424
1.1 Penyediaan
(Telah ditag di
Akses BTS (di Lokasi 125 125 125 125 125 APBN
Indikator
daerah USO) Kementerian
Kegiatan 1: 9.c.1*)
Komunikasi
Pelayanan Layanan Telekomunikasi
dan
Universal di daerah 3T 6.250
1.2 Pengadaan Informatika
(Telah di-tag di
Akses Internet (di Lokasi 800 800 800 800 800 APBN
Indikator
daerah USO)
9.c.1.(b))

INDIKATOR 17.10. 1. (a) Rata-rata tarif terbobot di negara mitra Free Trade Agreement (FTA) (6 negara).

PROGRAM 1: PERUNDINGAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL


- 920 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
2.1 Rata-rata Rata-
Kegiatan 2:
terbobot rata Kementerian
Peningkatan Peran dan Pemanfaatan 9,05 8,47 7,92 7,33 6,78 280,02 APBN
penurunan tarif di tarif Perdagangan
Hasil Perdagangan Internasional
negara mitra terbobot

INDIKATOR 17.11.1. (a) Pertumbuhan ekspor produk non migas.

PROGRAM 1: PENGEMBANGAN EKSPOR NASIONAL

Kegiatan 1: Pengembangan Ekspor 1.1 Pertumbuhan Persenta 5,0- Kementerian


-9,8 0,22 15,83 5 1.342,30 APBN
Nasional Ekspor Non Migas se (%) 7,0 Perdagangan

INDIKATOR 17.16.1. Jumlah negara yang melaporkan perkembangan kerangka kerja monitoring efektivitas pembangunan multi-stakeholders yang mendukung pencapaian
tujuan pembangunan berkelanjutan. (INDIKATOR GLOBAL YANG AKAN DIKEMBANGKAN).

PROGRAM 1: PENINGKATAN KUALITAS KERJA SAMA GLOBAL UNTUK MEMBANGUN SALING PENGERTIAN ANTARPERADABAN, DAN PERDAMAIAN DUNIA, DAN
MENGATASI MASALAH-MASALAH GLOBAL YANG MENGANCAM UMAT MANUSIA.

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah


Kementerian
Pelaksanaan Tujuan Pembangunan koordinasi Koordin
- - 1 1 - TBC APBN PPN/Bappena
Berkelanjutan (SDG's) untuk Kerja pelaksanaan SDGs asi
s
Sama Pembangunan Internasional untuk bidang KPI

2.1 Jumlah
koordinasi Kementerian
Kegiatan 2: Pelaksanaan kerja PPN/Bappena
Koordin
Pelaksanaan kerja sama dan penguatan sama dan - - 1 1 - TBC APBN s;
asi
peran Indonesia pada ASEAN penguatan peran Kementerian
Indonesia pada Luar Negeri
ASEAN
- 921 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
3.1 Jumlah
koordinasi Kementerian
Kegiatan 3: pelaksanaan PPN/Bappena
Pelaksanaan koordinasi penyusunan penyusunan Kegiatan - - 1 1 - TBC APBN s;
intervensi Indonesia dalam G20 intervensi Kementerian
Indonesia dalam Luar Negeri
G20

Kementerian
4.1 Jumlah
PPN/Bappena
Kegiatan 4: koordinasi Koordin
- - 1 1 - TBC APBN s;
Pelaksanaan koordinasi GPEDC pelaksanaan asi
Kementerian
GPEDC
Luar Negeri

Kementerian
5.1 Jumlah PPN/Bappena
Kegiatan 5: Koordin
koordinasi - - 1 1 - TBC APBN s;
Pelaksanaan koordinasi GGGI asi
Pelaksanaan GGGI Kementerian
Luar Negeri

Kementerian
6.1 Jumlah PPN/Bappena
Kegiatan 6: Koordin
koordinasi - - 1 1 - TBC APBN s;
Pelaksanaan koordinasi APEC asi
Pelaksanaan APEC Kementerian
Luar Negeri

7.1 Jumlah
Kegiatan 7: Koordin Kementerian
koordinasi - - 1 1 - TBC APBN
Pelaksanaan koordinasi IORA asi Luar Negeri
Pelaksanaan IORA

Kegiatan 8: Koordin Kementerian


8.1 Jumlah - - 1 1 - TBC APBN
Pelaksanaan koordinasi Peace Corps asi Luar Negeri
koordinasi
- 922 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Pelaksanaan Peace
Corps

9.1 Jumlah
Kegiatan 9:
pertemuan Pertemu Kementerian
Kepemimpinan Indonesia pada - - 3 3 - TBC APBN
Indonesia pada an Luar Negeri
pertemuan OKI, GNB, dan G77
forum internasional

10.1 Jumlah kajian


Penguatan
Kegiatan 10:
kepemimpinan dan Kementerian
Penguatan kepemimpinan dan peran Kajian - - 1 1 - TBC APBN
peran Indonesia Luar Negeri
Indonesia dalam kerja sama OKI
dalam kerja sama
OKI

11.1 Partisipasi
Kegiatan 11: Indonesia pada
Partisip Kementerian
Partisipasi Indonesia pada ECOSOC ECOSOC - - 1 - - TBC APBN
asi Luar Negeri
Humanitarian Segment Humanitarian
Segment

INDIKATOR 17.17.1.(a) Jumlah proyek yang ditawarkan untuk dilaksanakan dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

PROGRAM 1: PROGRAM PENYEDIAAN DAN PELAYANAN INFORMASI STATISTIK

Kegiatan 1: 1.1 Dokumen PPP


Koordinasi Strategis Penyeleksian Book yang berisi Dokume
1 0 1 1 1 11.263 APBN Bappenas
(Screening) Proyek dan Penyusunan proyek-proyek n
daftar rencana proyek KPBU/PPP Book KPBU

INDIKATOR 17.18.1. (a) Persentase konsumen Badan Pusat Statistik (BPS) yang merasa puas dengan kualitas data statistik;
- 923 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
INDIKATOR 17.18.1. (b) Persentase konsumen yang menjadikan data dan informasi statistik BPS sebagai rujukan utama.

PROGRAM 1: PROGRAM PENYEDIAAN DAN PELAYANAN INFORMASI STATISTIK

1.1 Jumlah
Kegiatan 1: Publikas
Publikasi/Laporan Badan Pusat
2895 Penyediaan dan Pelayanan i/ - 511 511 511 511 7.738.620,61 APBN
yang terbit tepat Statistik
Informasi Statistik BPS Provinsi Laporan
waktu

2.1 Jumlah
Publikasi/Laporan
Kegiatan 2: Publikas
Analisis dan Badan Pusat
2896 Pengembangan dan Analisis i/ - 22 30 24 24 22.246,00 APBN
Pengembangan Statistik
Statistik Laporan
Statistik yang terbit
tepat waktu

3.1 Jumlah
Kegiatan 3: Publikasi/Laporan Publikas
Badan Pusat
2898 Penyediaan dan Pengembangan Neraca Pengeluaran i/ - 20 21 21 20 96.034,81 APBN
Statistik
Statistik Neraca Pengeluaran yang terbit tepat Laporan
waktu

4.1 Jumlah
Kegiatan 4: Publikasi/Laporan Publikas
Badan Pusat
2899 Penyediaan dan Pengembangan Neraca Produksi i/ - 24 23 18 17 34.175,30 APBN
Statistik
Statistik Neraca Produksi yang terbit tepat Laporan
waktu

Kegiatan 5: 5.1 Persentase


Badan Pusat
2900 Pengembangan Metodologi Sensus pemutakhiran data Persen - 100 100 100 100 12.793,64 APBN
Statistik
dan Survei MFD dan MBS
- 924 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
6.1 Persentase hasil
Kegiatan 6: pengolahan data
Badan Pusat
2901 Pengembangan Sistem Informasi yang dikirim ke Persen - 95 96 98 99 307.845,73 APBN
Statistik
Statistik BPS pusat tepat
waktu

7.1 Jumlah
Kegiatan 7: Publikasi/Laporan Publikas
Badan Pusat
2902 Penyediaan dan Pengembangan Statistik Distribusi i/ - 76 83 83 43 420.791,24 APBN
Statistik
Statistik Distribusi yang terbit tepat Laporan
waktu

8.1 Jumlah
Kegiatan 8: Publikasi/Laporan Publikas
Badan Pusat
2903 Penyediaan dan Pengembangan Statistik Harga i/ - 45 119 24 21 53.385,20 APBN
Statistik
Statistik Harga yang terbit tepat Laporan
waktu

9.1 Jumlah
Kegiatan 9:
Publikasi/Laporan Publikas
2904 Penyediaan dan Pengembangan Badan Pusat
Statistik Industri i/ - 59 52 59 31 45.954,41 APBN
Statistik Industri, Pertambangan dan Statistik
yang terbit tepat Laporan
Penggalian, Energi, dan Konstruksi
waktu

10.1 Jumlah
Publikasi/Laporan
Kegiatan 10:
Statistik Publikas
2905 Penyediaan dan Pengembangan Badan Pusat
Kependudukan dan i/ - 45 18 15 15 1.643.905,56 APBN
Statistik Kependudukan dan Statistik
Ketenagakerjaan Laporan
Ketenagakerjaan
yang terbit tepat
waktu
- 925 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
11.1 Jumlah
Publikasi/Laporan
Kegiatan 11: Publikas
Statistik Badan Pusat
2907 Penyediaan dan Pengembangan i/ - 10 13 20 20 54.274,92 APBN
Kesejahteraan Statistik
Statistik Ketahanan Sosial Laporan
Rakyat yang terbit
tepat waktu

12.1 Jumlah
Kegiatan 12: Publikasi/Laporan
Publikas
2908 Penyediaan dan Pengembangan Statistik Keuangan, Badan Pusat
i/ - 13 12 12 12 36.393,70 APBN
Statistik Keuangan, Teknologi Informasi, TI, dan Pariwisata Statistik
Laporan
dan Pariwisata yang terbit tepat
waktu

13.1 Jumlah
Publikasi/Laporan
Kegiatan 13:
Statistik Publikas
2909 Penyediaan dan Pengembangan Badan Pusat
Peternakan, i/ - 16 19 19 19 16.535,64 APBN
Statistik Peternakan, Perikanan, dan Statistik
Perikanan, dan Laporan
Kehutanan
Kehutanan yang
terbit tepat waktu

14.1 Jumlah
Publikasi/Laporan
Kegiatan 14:
Statistik Tanaman Publikas
2910 Penyediaan dan Pengembangan Badan Pusat
Pangan, i/ - 19 22 22 22 79.532,42 APBN
Statistik Tanaman Pangan, Holtikultura, Statistik
Hortikultura, dan Laporan
dan Perkebunan
Perkebunan yang
terbit tepat waktu

INDIKATOR 17.18.1. (d) Presentase indikator SDGs terpilah yang relevan dengan target.

PROGRAM 1: PENYEDIAAN DAN PELAYANAN INFORMASI STATISTIK


- 926 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.2 Jumlah
Publikasi/Laporan
Kegiatan 1:
Statistik Publikas Badan Pusat
Penyediaan dan pengembangan statistik - 3 1 2 3 221.344,61 APBN
Kesejahteraan i Statistik
kesejahteraan rakyat
Rakyat yang terbit
tepat waktu

2.1 Jumlah
Indikator/data Indikato
Kegiatan 2: Badan Pusat
yang terkait SGD r/ - - 110 110 110 4.826,80 APBN
Pengembangan analisis statistik Statistik
yang terdapat pada Data
publikasi

INDIKATOR 17.18.2* Jumlah negara yang memiliki undang-undang statistik nasional yang tunduk pada Prinsip-prinsip fundamental Statistik Resmi.

PROGRAM 1: PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA BPS

1.1 Persentase
Terselesaikannya
Kegiatan 1:
Peraturan Badan Pusat
2882 Pelayanan Publik, Hubungan Persen - 100 100 100 100 38.746,20 APBN
perundang Statistik
Masyarakat dan Hukum
undangan yang
diajukan

INDIKATOR 17.18.3. (a) Tersusunnya National Strategy for Development of Statistics (NSDS). Instansi BPS.

PROGRAM 1: PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA BPS

1.1 Jumlah
Kegiatan 1: Dokume
Dokumen/Laporan Badan Pusat
2881 Penyusunan, Pengembangan, dan n/ - 9 9 9 9 747.955,55 APBN
Perencanaan dan Statistik
Evaluasi Program dan Anggaran Laporan
Penganggaran
- 927 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
INDIKATOR 17.19.1. (a) Jumlah pejabat fungsional statistisi dan pranata komputer pada Kementerian/Lembaga;

INDIKATOR 17.19.1. (b) Persentase Kementerian/Lembaga yang sudah memiliki pejabat fungsional statistisi dan/atau pranata komputer;

INDIKATOR 17.19.1. (c) Persentase terpenuhinya kebutuhan pejabat fungsional statistisi dan pranata komputer Kementerian/Lembaga.

PROGRAM 1: PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA BPS

1.1 Jumlah
Fungsional
Statistisi dan
pranata komputer Pegawai - 5.700 6.000 6.000 6.000
pada
Kementerian/Lemb
aga

1.2 Persentase
Kementerian/Lemb
aga yang sudah
Kegiatan 1:
memiliki Pejabat Persen - - 70 70 70 Badan Pusat
2883 Pengelolaan Dan Pengembangan 85.111,48 APBN
Fungsional Statistik
Administrasi Kepegawaian
Statistik dan
pranata komputer

1.3 Persentase
terpenuhinya
kebutuhan pejabat
Fungsional
Persen - - 30 30 30
Statistisi dan
Pranata Komputer
Kementerian/Lemb
aga
- 928 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
2.1 Persentase
peserta diklat
teknis dan Badan Pusat
Persen - 92 95 95 95 APBN
fungsional yang Statistik
lulus dengan
Kegiatan 2:
kategori baik
2887 Penyelenggaraan Pendidikan Dan 287.750,36
Pelatihan Aparatur Negara (BPS)
2.2 Jumlah
Pegawai yang
Badan Pusat
mengikuti Tugas Pegawai - 100 200 200 200 APBN
Statistik
Belajar yang
dibiayai BPS

3.1 Persentase
Kegiatan 3: Mahasiswa STIS
Badan Pusat
2888 Penyelenggaraan Sekolah Tinggi yang lulus dengan Persen - 98 98 98 98 326.185,60 APBN
Statistik
Ilmu Statistik (STIS) masa pendidikan
tepat waktu

INDIKATOR 17.19.2. Proporsi negara yang a) melaksanakan paling tidak satu Sensus Penduduk dan Perumahan dalam sepuluh tahun terakhir, dan b) mencapai 100 persen
pencatatan kelahiran dan 80 persen pencatatan kematian;

INDIKATOR 17.19.2 (a) Terlaksananya Sensus Penduduk dan Perumahan pada tahun 2020.

PROGRAM 1: PROGRAM PENYEDIAAN DAN PELAYANAN INFORMASI STATISTIK

1.1 Jumlah 1 1
Kegiatan 1: 10.209,842 *
Publikasi/Laporan Publikas (tahap (tahap
2905 Penyediaan dan Pengembangan hanya untuk Budan Pusat
sensus yang terbit i/ - - - an an APBN
Statistik Kependudukan dan pembiayaan Statistik
tepat waktu (SP Laporan persia persia
Ketenagakerjaan tahun 2018
2020) pan) pan)
- 929 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Jumlah
2.1 Wilayah Badan Pusat
Ground - - - 15.420 - APBN
Ground check Statistik
Check
29.161,238
Kegiatan 2:
Jumlah *hanya untuk
2895 Penyediaan dan Pelayanan Badan Pusat
2.2 Blok Sensus Blok - - - 580 - pembiayaan APBN
Informasi Statistik BPS Provinsi Statistik
Sensus tahun 2018

2.3 Penyusunan 878.72 Badan Pusat


Peta - - - - APBN
peta dasar 3 Statistik

INDIKATOR 17.19.2. (b) Tersedianya data registrasi terkait kelahiran dan kematian (Vital Statistics Register).

PROGRAM 1: PERLUASAN PELAYANAN DASAR

1.1 Terwujudnya
kepemilikan akta
74,06 76,46
kelahiran pada 40% Persen 71,59 76 77,40
(a) (a)
penduduk miskin
Kegiatan 1: (usia 0-17 tahun) Kementerian
22.200 APBN
Penyediaan Layanan Dasar Dalam Negeri
1.2 Persentase
anak yang memiliki 81,68 83,33
Persen 79,92 82 85
akta kelahiran (a) (a)
(Usia 0-17 tahun)

INDIKATOR 17.18.1. (c) Jumlah metadata kegiatan statistik dasar, sektoral, dan khusus yang terdapat dalam Sistem Informasi Rujukan Statistik (SIRuSa);

INDIKATOR 17.19.2. (c) Jumlah pengunjung eksternal yang mengakses data dan informasi statistik melalui website;

INDIKATOR 17.19.2. (d) Persentase konsumen yang puas terhadap akses data Badan Pusat Statistik (BPS);

INDIKATOR 17.19.2. (e) Persentase konsumen yang menggunakan data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan nasional.
- 930 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Satuan Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Indikator Kegiatan Baseline Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
PROGRAM 1: PENYEDIAAN DAN PELAYANAN INFORMASI STATISTIK

1.1 Sistem
Badan Pusat
Metadata yang Sistem - 1 1 1 1 4.528,00 APBN
Statistik
dikembangkan

Kegiatan 1: 1.2 Sistem


Pelayanan dan Pengembangan Pendukung layanan
Diseminasi Informasi Statistik untuk diseminasi
Badan Pusat
data dan Informasi Sistem - 4 4 4 4 43.349,64 APBN
Statistik
statistik yang
dikembangkan dan
dipelihara
- 931 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
TUJUAN 7 ENERGI BERSIH DAN TERJANGKAU
INDIKATOR SDGs: 7.1.1* Rasio Elektrifikasi
INDIKATOR SDGs: 7.1.1.(a) Konsumsi Listrik per Kapita
PROGRAM 1: INDONESIA TERANG
Lazismu,
Kegiatan 1: Edukasi 1.1 Jumlah Seluruh
Donasi TNP2K,
penggunaan listrik tenaga rumah tangga Rumah Indonesia
- 283 267 539 1.054 311 Masyarakat Beseipae,
surya kepada masyarakat yang diberi Tangga (Piloting di
(I - Tersedia) Kopernik,
terpencil pelatihan TTS-NTT)
Bappeda TTS

Kegiatan 2:
Lazismu,
Memastikan keterlibatan Seluruh
2.1 Jumlah Donasi TNP2K,
organisasi masyarakat sipil Indonesia
bantuan yang Unit - 283 267 539 1.054 4.148 Masyarakat Beseipae,
dalam penyusunan (Piloting di
didistribusikan (I - Tersedia) Kopernik,
Voluntary National Review TTS-NTT)
Bappeda TTS
dan Roadmap SDG 2030

- 283 267 539 1.054 Lazismu,


Seluruh
Kegiatan 3: 3.1 Jumlah Donasi TNP2K,
Rumah Indonesia
Rumah Tapak PGN Sayang rumah tangga 726 Masyarakat Beseipae,
Tangga (Piloting di
Ibu yang didampingi (I - Tersedia) Kopernik,
TTS-NTT)
Bappeda TTS

PROGRAM 2: AKSELERASI PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN YANG BERKELANJUTAN DAN BERBASIS MASYARAKAT
- 932 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Asosiasi
Individu,
1.1 Jumlah Energi Surya
industri/kom
Kegiatan 1: instalasi listrik Indonesia,
ersial,
Menginisiasi dan surya atap EcoMasjid/MU
BUMN, Seluruh
mengimplementasikan terpasang MWp - - 3 297 700 18.000.000 I, PPLSA,
Pemda, Indonesia
Gerakan Nasional Sejuta [Gerakan individu,
CSR/organis
Surya Atap Nasional Sejuta industri/kome
asi filantropi
Surya Atap) rsial, Pemda,
(I - Tersedia)
IESR

2.1 25 instalasi
solar PV
kapasitas @1- MCAI; Hivos;
Tersebar di
1,5 kW di instalasi - 25 - USD 300,000 DGIS Hivos; RESCO
Pulau Sumba
sekolah dalam (I - Tersedia)
konteks Sumba
Iconic Island

Kegiatan 2: 2.2 30 instalasi


Sumba Iconic Island solar PV kios
(Pilot Program ) energi kapasitas MCAI; Hivos;
Tersebar di
(www.sumbaiconicisland.or @400Wp di 30 instalasi - 30 - - USD 148,000 DGIS Hivos; RESCO
Pulau Sumba
g) desa dalam (I - Tersedia)
program Sumba
Iconic Island

2.3 50 PV agro-
processing
MCAI; VIA Sumba Hivos; VIA;
kapastias instalasi - - 50 - USD 350,000
(I - Tersedia) Tengah RESCO
@250Wp
bersama agents
di 50 desa di
- 933 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Sumba (Sumba
Iconic Island)

2.4 7,500
MCAI; Hivos;
penyewaan Tersebar di
instalasi - - - USD 45,000 DGIS Hivos; RESCO
lampu surya isi 6.500 1.500 Pulau Sumba
(I - Tersedia)
ulang

PROGRAM 3: ADVOKASI KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN ENERGI YANG MEMPRIORITASKAN PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN YANG INKLUSIF DAN
BERKELANJUTAN BAIK DI TINGKAT NASIONAL MAUPUN DAERAH

Usulan
1.1 Revisi Usulan untuk
Kementerian
Kegiatan 1: peraturan untuk pemerintah
Regulasi - - - 1 - Jakarta ESDM dan
Mendorong pemerintah menteri atau pemerintah pusat
PLN
untuk mempermudah/ direksi PLN pusat (II - Masih
pemberian insentif diusulkan)
penerapan Rooftop PV pada
bangunan dengan skema 1.2 Review Usulan
Export-Import kriteria pajak Usulan untuk
Kementerian
(Netmetering) dan/atau khusus untuk Dokume untuk pemerintah
- - - - 1 Jakarta Perindustrian
pengurangan pajak barang n studi pemerintah pusat
dan Keuangan
pendukung RE pusat (II - Masih
& EE diusulkan)
- 934 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
belum ada
Kegiatan 2:
pendanaan
Melakukan studi
2.1 Skenario (pengembang
transformasi sektor listrik Dokume WWF-
transformasi - - - 1 - - an konsep Nasional
di Indonesia menuju 100% n Studi Indonesia
sektor listrik proposal)
energi terbarukan pada
(II - Masih
2050
diusulkan)

INDIKATOR SDGs: 7.1.2 Jumlah Sambungan Jaringan Gas untuk Rumah Tangga

INDIKATOR SDGs: 7.1.2.(a) Rasio Penggunaan Gas Rumah Tangga

PROGRAM 1: KONVERSI LPG KE BBG

Sambun Prabumulih,
1.1.Pengembang
gan Pertamina Jambi,
an infrastruktur - 0 3986 2000 2000 119.790 Pertamina
Rumah (I - Tersedia) Palembang,
Jargas
(SR) Cikarang

Prabumulih,
Cilegon,
Balikpapan,
Kegiatan 1:
Muara Enim,
Pembangunan Jaringan
PALI,
Gas Rumah Tangga 1.2 Sambun
Bontang,
Pembangunan gan APBN
- 39915 31031 26000 25000 1.829.190 Samarinda, Pertamina
infrastruktur Rumah (I- Tersedia)
Pekanbaru,
Jargas (SR)
Kabupaten
Mojokerto,
Kabupaten
Sidoarjo,
Lhokseumaw
e,
- 935 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Palembang,
Musi Rawas

Surabaya,
Tarakan,
Rusun
0 (* Jabodetabek,
note: Bogor,
alokasi Cirebon,
Jargas Sorong,
2.1. berdasa Blora,
Kegiatan 2: Sambun
Terbangunnya rkan Semarang,
Peningkatan Aksesibilitas gan APBN
Jaringan Gas - 49,016 28,778 29.100 penugas Batam, PGN
Energi untuk Rumah Rumah 1.156.230 (I- Tersedia)
Kota melalui an yang Rusun
Tangga (SR)
penugasan diberika Kemayoran,
n oleh Lampung,
Kemente Musi,
rian Banyuasin,
ESDM) Mojokerto,
Pasuruan,
Probolinggo
Serang
- 936 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
0*
(* note:
pengem
22.709 bangan
Jakarta,
(total difokusk
3.1 Sambun Tangerang,
Kegiatan 3: akumul an
Terbangunnya gan PGN Bekasi,
Rumah Tapak PGN Sayang - atif 828 550 untuk PGN
jaringan gas Rumah 512 (I - Tersedia) Cirebon,
Ibu dari menduk
rumah tangga (SR) Palembang,
2015 – ung
Batam
2016) program
Jargas
Pemerin
tah)

PROGRAM 2: KONVERSI BBM KE BBG

1.1 Percepatan
Jakarta
Pengembangan Pertamina
Unit - 3 0 0 0 52.246 Selatan, Pertamina
SPBG (I - Tersedia)
Depok
Ecostation
Kegiatan 1:
Pembangunan SPBG
1.2 Kerjasama
Ecostation
Bilateral Jakarta
Pertamina
Pembangunan Unit - 0 0 0 2 19.000 Pusat, Pertamina
(I - Tersedia)
SPBG (Jepang & Tangerang
Indonesia)

Kegiatan 2: Distribusi
2.1 Distribusi Jakarta,
Konverter Kit CNG ke APBN
Konverter Kit Unit - 1000 3000 0 0 81.000 Depok, Pertamina
Kendaraan Dinas dan (I- Tersedia)
CNG ke Palembang,
Umum
Kendaraan Balikpapan,
- 937 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Dinas dan Prabumulih,
Umum Subang

Indikator SDGs: 7.2.1* Bauran Energi Terbarukan

PROGRAM 1: RESPONSIBLE SOURCING - DEVELOPING SUSTAINABLE AGRICULTURE SYSTEMS

15
Kabupaten di
Provinsi
Jawa Timur
(Magetan,
Pacitan,
Trenggalek,
Ponorogo,
PT Nestle Jombang,
1.1 Jumlah unit Indonesia; Kediri, Blitar, PT Nestle
Kegiatan 1: Program
biogas yang Yayasan Malang, Indonesia,
pengembangan peternakan Unit 7.000 400 400 400 400 10.000
dibangun Rumah Batu, Yayasan
sapi perah rakyat
(akumulatif) Energi Pasuruan, Rumah Energi
(I - Tersedia) Mojokerto,
Probolinggo,
Lumajang,
Jember dan
Banyuwangi)
dan 1
Kabupaten di
Provinsi DIY
(Sleman)
- 938 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
PROGRAM 2: KONSULTASI DI BIDANG ENERGI BARU DAN TERBARUKAN

Kegiatan 1: Memberikan
konsultasi kepada PT.
pemangku kepentingan 1.1 Laporan Sucofindo Seluruh PT. Sucofindo
Laporan - 3 2 10 20 80.000
terkait potensi energi, konsultasi (Persero) Indonesia (Persero)
ekplorasi, ekploitasi, dan (I - Tersedia)
pemanfaatan energi

PROGRAM 3: AKSELERASI PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN YANG BERKELANJUTAN DAN BERBASIS MASYARAKAT

Asosiasi
Individu,
1.1 Jumlah Energi Surya
industri/kom
Kegiatan 1: instalasi listrik Indonesia,
ersial,
Menginisiasi dan surya atap EcoMasjid/MU
BUMN, Seluruh
mengimplementasikan terpasang MWp - - 3 297 700 18.000.000 I, PPLSA,
Pemda, Indonesia
Gerakan Nasional Sejuta [Gerakan individu,
CSR/organis
Surya Atap Nasional Sejuta industri/kome
asi filantropi
Surya Atap) rsial, Pemda,
(I - Tersedia)
IESR

2.1 25 instalasi
solar PV
kapasitas @1- MCAI; Hivos;
Tersebar di
Kegiatan 2: 1,5 kW di instalasi - 25 - USD 300,000 DGIS Hivos; RESCO
Pulau Sumba
Sumba Iconic Island sekolah dalam (I - Tersedia)
(best practice program) konteks Sumba
(www.sumbaiconicisland.or Iconic Island
g)
2.2 30 instalasi MCAI; Hivos;
Tersebar di
solar PV kios instalasi - 30 - - USD 148,000 DGIS Hivos; RESCO
Pulau Sumba
energi kapasitas (I - Tersedia)
@400Wp di 30
- 939 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
desa dalam
program Sumba
Iconic Island

2.3 50 PV agro-
processing
kapastias
@250Wp MCAI; VIA Sumba Hivos; VIA;
instalasi - - 50 - USD 350,000
bersama agents (I - Tersedia) Tengah RESCO
di 50 desa di
Sumba (Sumba
Iconic Island)

2.4 7,500
MCAI; Hivos;
penyewaan Tersebar di
instalasi - - - USD 45,000 DGIS Hivos; RESCO
lampu surya isi 6.500 1.500 Pulau Sumba
(I - Tersedia)
ulang

Sulawesi
Selatan, NTB
(Lombok),
Kegiatan 3:
3.1 3,200 biogas MCAI; NTT
Indonesia Domestic Biogas Yayasan
skala rumah instalasi 15.000 59.400 Endev; Hivos (Sumba);
Programme (IDBP) 7.000 4.000 4.000 1.000 Rumah Energi
tangga (I - Tersedia) Lampung,
(www.biru.or.id)
Jabar,
Jateng, DIY,
Bali

Kegiatan 4: 4.1 Database belum ada


Sumatera,
Menginisiasi program potensi energi databas pendanaan WWF-
- - - USD 200,000 Kalimantan,
akselerasi pengembangan terbarukan e 5 5 (II - Masih Indonesia
Papua, NTT
energi terbarukan berbasis berbasis diusulkan)
masyarakat dan konservasi masyarakat dan (pengembang
- 940 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
alam (mikrohidro, solar konservasi serta an konsep
panel, POME, briket) potensi proposal)
pendanaannya

belum ada WWF-


pendanaan Indonesia
4.2 Adanya
(pengembang Sumatera, Perusahaan
instalasi
instalasi - - - - an konsep Kalimantan, Pengembang
PLTMH, PLTS, 10
proposal) Papua, NTT CSR
Biomasa
(II - Masih Perusahaan
diusulkan) Pemda

belum ada WWF-


pendanaan Indonesia
4.3 Pilot
(pengembang Pabrik kelapa
pengembangan Sumatera
instalasi - - - - an konsep sawit
10 POME power 10 Kalimantan
proposal) Pemda
plant
(II - Masih Lembaga
diusulkan) pembiayaan

5.1 Jumlah desa


yang melakukan
perencanaan
Kegiatan 5:
energi berbasis
Mendorong perencanaan
komunitas dan Flores, NTT
energi berbasis komunitas CAFOD,
pemanfaatan (2015 -
dan penerapannya dengan desa - - 1 1 2 20.000 IIED, donor IESR
energi untuk 2017);
metode Energy Delivery lain
pengembangan daerah lain
Model (EDM)
ekonomi dengan
(Pilot Project)
metode Energy
Delivery Model
(EDM)
- 941 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
PROGRAM 4: PESANTREN HIJAU

1.1 Jumlah
Jabodetabek,
peserta yang
Jawa Barat,
terlibat di orang - 75 75 75 75 Swadaya LPBI NU Pusat
Jawa Timur,
Kegiatan 1 : mainstreaming masing-masing
Jawa Tengah
pengelolaan dan pesantren
perlindungan lingkungan
hidup berbasis pesantren 1.2 Jumlah Jabodetabek,
Pesantren yang Jawa Barat,
unit - 30 30 40 50 Swadaya LPBI NU Pusat
mendapatkan Jawa Timur,
sosialisasi Jawa Tengah

2.1 Jumlah
Jabodetabek,
peserta yang
Jawa Barat,
terlibat di orang - 75 75 75 75 30.000 Swadaya LPBI NU Pusat
Jawa Timur,
Kegiatan 2: Pelatihan masing-masing
Jawa Tengah
Pengelolaan sampah pesantren
(Komposting, Daur Ulang &
Ecobricks) 2.2 Jumlah Jabodetabek,
Pesantren yang Jawa Barat,
unit - 30 30 40 50 Swadaya LPBI NU Pusat
mendapatkan Jawa Timur,
pelatihan Jawa Tengah

Kegiatan 3: Pelatihan 3.1 Jumlah


Jabodetabek,
Konservasi Air (Pemanen peserta yang
Jawa Barat,
Air Hujan, Pengelolaan terlibat di orang - 75 75 75 75 Swadaya LPBI NU Pusat
Jawa Timur,
Limbah Air Wudhu & masing-masing
Jawa Tengah
Mandi, Keran Hemat Air) pesantren
- 942 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
3.2 Jumlah Jabodetabek,
Pesantren yang Jawa Barat,
unit - 30 30 40 50 Swadaya LPBI NU Pusat
mendapatkan Jawa Timur,
pelatihan Jawa Tengah

4.1 Jumlah
Jabodetabek,
peserta yang
Jawa Barat,
terlibat di orang - 75 75 75 75 Swadaya LPBI NU Pusat
Jawa Timur,
Kegiatan 4: Pelatihan masing-masing
Jawa Tengah
Konservasi Energi pesantren
(Penggunaan Lampu LED &
SOP Penggunaan energi) 4.2 Jumlah Jabodetabek,
Pesantren yang Jawa Barat,
unit - 30 30 40 50 Swadaya LPBI NU Pusat
mendapatkan Jawa Timur,
pelatihan Jawa Tengah

5.1 Jumlah
Jabodetabek,
peserta yang
Jawa Barat,
terlibat di orang - 75 75 75 75 Swadaya LPBI NU Pusat
Jawa Timur,
masing-masing
Jawa Tengah
Kegiatan 5: Pelatihan pesantren
Hidroponik dan Aquaponik
5.2 Jumlah Jabodetabek,
Pesantren yang Jawa Barat,
unit - 30 30 40 50 Swadaya LPBI NU Pusat
mendapatkan Jawa Timur,
pelatihan Jawa Tengah

PROGRAM 5 : MASJID HIJAU

1.1 Jumlah
Kegiatan 1 : mainstreaming orang - 75 75 75 75 20.000 Swadaya Jabodetabek, LPBI NU Pusat
peserta yang
pengelolaan dan Jawa Barat,
terlibat di
- 943 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
perlindungan lingkungan masing-masing Jawa Timur,
hidup berbasis masjid masjid Jawa Tengah

1.2 Jumlah Jabodetabek,


masjid yang Jawa Barat,
unit - 30 30 30 30 Swadaya LPBI NU Pusat
mendapatkan Jawa Timur,
sosialisasi Jawa Tengah

2.1 Jumlah
Jabodetabek,
masjid yang
Jawa Barat,
terlibat di orang - 75 75 75 75 Swadaya LPBI NU Pusat
Jawa Timur,
Kegiatan 2 : Pelatihan masing-masing
Jawa Tengah
Pengelolaan sampah pesantren
(Komposting, Daur Ulang &
Ecobricks) 2.2 Jumlah Jabodetabek,
masjid yang Jawa Barat,
unit - 30 30 40 50 Swadaya LPBI NU Pusat
mendapatkan Jawa Timur,
pelatihan Jawa Tengah

3.1 Jumlah
Jabodetabek,
peserta yang
Jawa Barat,
terlibat di orang - 75 75 75 75 Swadaya LPBI NU Pusat
Kegiatan 3 : Pelatihan Jawa Timur,
masing-masing
Konservasi Air (Pemanen Jawa Tengah
masjid
Air Hujan, Pengelolaan
Limbah Air Wudhu &
3.2 Jumlah Jabodetabek,
Mandi, Keran Hemat Air)
masjid yang Jawa Barat,
unit - 30 30 40 50 Swadaya LPBI NU Pusat
mendapatkan Jawa Timur,
pelatihan Jawa Tengah
- 944 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
4.1 Jumlah
Jabodetabek,
peserta yang
Jawa Barat,
terlibat di orang - 75 75 75 75 Swadaya LPBI NU Pusat
Jawa Timur,
Kegiatan 4 : Pelatihan masing-masing
Jawa Tengah
Konservasi Energi masjid
(Penggunaan Lampu LED &
SOP Penggunaan energi) 4.2 Jumlah Jabodetabek,
Masjid yang Jawa Barat,
unit - 30 30 40 50 Swadaya LPBI NU Pusat
mendapatkan Jawa Timur,
pelatihan Jawa Tengah

5.1 Jumlah
Jabodetabek,
peserta yang
Jawa Barat,
terlibat di orang - 75 75 75 75 Swadaya LPBI NU Pusat
Jawa Timur,
masing-masing
Jawa Tengah
Kegiatan 5 : Pelatihan masjid
Hidroponik dan Aquaponik
5.2 Jumlah Jabodetabek,
masjid yang Jawa Barat,
unit - 30 30 40 50 Swadaya LPBI NU Pusat
mendapatkan Jawa Timur,
pelatihan Jawa Tengah

PROGRAM 6 : PENINGKATAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA MISKIN MELALUI PRAKTEK USAHA HIJAU YANG DIDUKUNG ENERGI TERBARUKAN

Jambi LAPESDAM,
1.1 (Tanjabtim: PSE UGM,
Kegiatan 1: Sekolah kader Meningkatnya Sungai PUSTEK UGM,
orang - - 60 - - 16.000 MCAI
hijau kapasitas kader Rambut, Center for
hijau Rawa Sari); Sosial
Sumbar Engangement
(Solok
- 945 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Selatan:
Bukit Bulek)

Jambi
(Tanjabtim:
LAPESDAM,
Sungai
2.1 PSE UGM,
Rambut,
Kegiatan 2: Peningkatan Meningkatnya PUSTEK UGM,
orang - - 60 - - MCAI Rawa Sari);
kapasitasi kader hijau keterampilan Center for
Sumbar
kader hijau Sosial
(Solok
Engangement
Selatan:
Bukit Bulek)

Jambi
(Tanjabtim:
LAPESDAM,
Sungai
3.1 Kurikulum PSE UGM,
Kegiatan 3: Penyusunan Rambut,
dan sop eksempl PUSTEK UGM,
kurikulum dan - - 10 - - MCAI Rawa Sari);
kelembagaan ar Center for
kelembagaan kader hijau Sumbar
kader hijau Sosial
(Solok
Engangement
Selatan:
Bukit Bulek)

Jambi LAPESDAM,
4.1 Status (Tanjabtim: PSE UGM,
Kegiatan 4: Assessment
kelembagaan Sungai PUSTEK UGM,
Kelembagaan dan orang - - 60 - - MCAI
dan penetapan Rambut, Center for
rekrutment kader hijau
kader hijau Rawa Sari); Sosial
Sumbar Engangement
(Solok
- 946 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Selatan:
Bukit Bulek)

Jambi
(Tanjabtim:
5.1 Penetapan LAPESDAM,
Sungai
Kegiatan 5: studi kelayakan fasilitas publik PSE UGM,
Rambut,
dan identifikasi fasilitas dan usaha hijau PUSTEK UGM,
lokasi - - 3 - - MCAI Rawa Sari);
publik dan industri usaha yang akan Center for
Sumbar
mikro didukung oleh Sosial
(Solok
PLTS Engangement
Selatan:
Bukit Bulek)

Jambi
(Tanjabtim:
LAPESDAM,
Sungai
6.1 PSE UGM,
Rambut,
terpasangnya PUSTEK UGM,
Kegiatan 6: instalasi PLTS PLTS - - 300 - - MCAI Rawa Sari);
PLTS di rumah Center for
Sumbar
penduduk Sosial
(Solok
Engangement
Selatan:
Bukit Bulek)

Jambi
7.1 Adanya
(Tanjabtim:
regulasi di desa LAPESDAM,
Sungai
yang PSE UGM,
Kegiatan 7: penetapan Rambut,
mendukung PUSTEK UGM,
regulasi desa untuk Perdes - - 3 - - MCAI Rawa Sari);
pemeliharaan Center for
pemeliharaan PLTS Sumbar
PLTS dan usaha Sosial
(Solok
hijau oleh Engangement
Selatan:
masyarakat
Bukit Bulek)
- 947 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Jambi
(Tanjabtim:
LAPESDAM,
8.1 Modul Sungai
Kegiatan 8: Penyusunan PSE UGM,
kelembagaa Rambut,
modul kelembagaan usaha PUSTEK UGM,
usaha energi modul - - 3 - - MCAI Rawa Sari);
energi terbarukan skala Center for
terbarukan Sumbar
desa Sosial
skala desa (Solok
Engangement
Selatan:
Bukit Bulek)

Jambi
(Tanjabtim:
9.1 SOP LAPESDAM,
Sungai
Kegiatan 9: kelembagaan PSE UGM,
Rambut,
Revitalisasi/Pengembangan dan rencana PUSTEK UGM,
SOP - - 5 - - MCAI Rawa Sari);
kelembagaan menajemen rintisan dan Center for
Sumbar
dan rencana bisnis pengembangan Sosial
(Solok
bisnis Engangement
Selatan:
Bukit Bulek)

10.1
Jambi
meningkatnya
(Tanjabtim:
kemampuan LAPESDAM,
Kegiatan 10: peningkatan Sungai
kader hijau PSE UGM,
kapasitas Rambut,
dalam PUSTEK UGM,
teknis/operational/pemelih orang - - 60 - - MCAI Rawa Sari);
memelihara Center for
araan, dan manajemen Sumbar
PLTS dan Sosial
kelembagaan (Solok
manajemen Engangement
Selatan:
kelembagaan
Bukit Bulek)
sekolah hijau

PROGRAM 3: PENGUATAN KAPASITAS DAN PEMAHAMAN MASYARAKAT TERKAIT PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN YANG BERKELANJUTAN DAN ENERGI EFISIENSI
- 948 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Donasi
1.1 Pengenalan
peserta
isu energi dan Jakarta dan
Alokasi dari dan/atau
potensi RE di orang - - - 300 300 Perwakilan GBC Indonesia
organisasi Sponsor
Indonesia dalam GBC-I
(II - Masih
Kegiatan 1: Training GA
diusulkan)
Edukasi dalam program
Training GREENSHIP
1.2 Satu modul
Associate dan GREENSHIP Donasi
training (60')
Professional peserta
khusus Jakarta dan
Alokasi dari dan/atau
membahas orang - - - 80 80 Perwakilan GBC Indonesia
organisasi Sponsor
Renewable GBC-I
(II - Masih
Energy dalam
diusulkan)
Training GP

2.1 Adanya - - - 22 2018-2019 =


learning & Rp. WWF-
Kegiatan 2:
action 2,989,000,00 Indonesia
Program Ring of Fire WWF-
platformmultipi 0 Aceh
Indonesia
hak untuk Geothermal
Memperkuat peran Jumlah
mempromosikan 2016-2017 WWF- Aceh, Jambi, Forum,
organisasi masyarakat sipil organisa
pengembangan Rp. Indonesia Lampung, Rumah
(CSO) dan komunitas si
energi 5,600.000.00 SIDA Kalimantan Kolaborasi
masyarakat (CBO) untuk masyara
terbarukan dan 0 (I - Tersedia) Utara (Lampung),
terlibat dalam dialog kat sipil
berkelanjutan Forum Energi
kebijakan energi baik di
yang melibatkan Meranging
tingkat Provinsi, Kabupaten
kelompok Kerinci
dan Desa
perempuan dan (Formerci)
masyarakat adat
- 949 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
2.2 - 8 8 8 8
Terlaksananya
seri diskusi
untuk CSO dan Jumlah
CBO untuk organisa
meningkatkan si
pemahamannya masyara
terkait kat sipil
pengembangan
energi
terbarukan

2.3 adanya - - 1 - 1
inisiatif
masyarakat
untuk
mendorong Naskah
kebijakan akademi
pengelolaan k/
energi kajian
terbarukan yang dan
mempertimbang regulasi
kan kearifan
lokal dan
manfaat bagi
masyarakat

3.1 Adanya - - - 1 -
Kegiatan 3: modul
modul pelatihan
Program Ring of Fire WWF-
- 950 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Indonesia 3.2 - - - 8 8
Memfasilitasi pelatihan Terlaksananya
(ToT) pengembangan energi seri pelatihan
terbarukan berbasis dan
masyarakat yang pengembangan
terintegrasi dengan energi
perencanaan desa bagi terbarukan
organisasi masyarakat sipil berbasis
di wilayah kerja prioritas masyarakat
-
WWF-Indonesia (tata kelola,
resolusi konflik,
komunikasi,
manajemen,
kewirausahaan)
yang melibatkan
kelompok
perempuan dan
masyarakat adat

3.3 Adanya - - - - 10
tenaga
terlatih/fasilitat
or yang memiliki
tenaga
skill untuk
terlatih
melakukan
pelatihan
kepada
masyarakat
- 951 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
4.1 Pemda satu
Pulau Sumba
dan
operator/OMS
di Sumba
jumlah BPSDM
mengetahui dan Nusa Pemprov NTT,
pelatiha Kementerian
mengenali - 250 orang - - USD 10,000 Tenggara Pemda Sumba,
n/ ESDM; Hivos
mengenai teknis Timur Hivos
orang (I - Tersedia)
operasional dan
pemeliharaan
PLTS dan
Kegiatan 4: PLTMH skala
Program Sumba Iconic kecil
Island
(Pilot Project) 4.2 pelatihan
(www.sumbaiconicisland.or perencanaan
g) energi daerah
MCAI;
untuk berbagai
Strategic
pemangku
Partnership
kepentingan jumlah 1 kali
2 kali Green and Nusa
yang terkait pelatiha pelatiha
- pelatihan; - - USD 10,000 Inclusive Tenggara Hivos
dengan n/ n; 30
30 orang Energy Timur
pengembangan orang orang
(Pemerintah
energi
Belanda)
terbarukan
(I - Tersedia)
dalam konteks
Sumba Iconic
Island (SII)
- 952 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
4.3 pelatihan
manajemen dan
kewirausahaan
jumlah
untuk pemilik 89 entreprener mikro MCAI; Hivos;
pelatiha Tersebar di
kios dan agent- - (56 laki-laki, 33 - - USD 10,000 DGIS Hivos
n/ Pulau Sumba
agent di desa perempuan) (I - Tersedia)
orang
dalam konteks
Sumba Iconic
Island (SII)

4.4 pelatihan
pengarusutama
jumlah
an gender dalam MCAI; Hivos;
pelatiha 961 orang (542 laki- Tersebar di
energi - - - USD 65,000 DGIS Hivos
n/ laki, 399 perempuan) Pulau Sumba
terbarukan (I - Tersedia)
orang
skala kecil dan
kewirausahaan

5.1 sejumlah
tukang dan
penyelia di 77 laki- 49 laki- Sulawesi
MCAI; Hivos;
Indonesia laki, 2 laki, 1 Selatan, NTB Yayasan
Orang - - - USD 17,000 Endev
mendapatkan peremp perempua (Lombok), Rumah Energi
Kegiatan 5: (I - Tersedia)
pelatihan terkait uan n NTT (Sumba)
Program Indonesia
dengan
Domestic Biogas Program
biodigester
atau Biogas Rumah (BIRU)
www.biru.or.id
5.2 sejumlah 2188
884 laki- Sulawesi
pengguna laki- MCAI; Hivos;
laki, 498 Selatan, NTB Yayasan
biodigester Orang - laki, 355 - - USD 65,000 Endev
perempua (Lombok), Rumah Energi
mengetahui peremp (I - Tersedia)
n NTT (Sumba)
bagaimana uan
menggunakan
- 953 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
biodigester serta
pemeliharaanny
a

6.1 Capacity
assessment
organisasi
masyarakat sipil Dokume
dan komunitas n studi/ - - - 1 -
masyarakat di analisis
sekitar lokasi
Kegiatan 6 WKP Panas belum ada
Replikasi program Bumi di Flores pendanaan
peningkatan kapasitas (pengembang
WWF-
masyarakat terkait #organis USD 160,000 an konsep Flores
Indonesia
pemanfaatan panas bumi asi proposal)
yang berkelanjutan di masyara (II - Masih
6.2 Adanya
Flores kat sipil diusulkan)
learning
yang
platform/ forum
ada di - - - 10
organisasi
Flores
masyarakat sipil
tergabu
di Flores
ng
dalam
forum
- 954 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
6.3 Pelatihan
bagi organisasi
masyarakat sipil
dan komunitas
masyarakat jumlah
menggunakan pelatiha - - - 5
Modul pelatihan n
yang
dikembangkan
oleh WWF-
Indonesia

INDIKATOR SDGs: 7.3.1* Intensitas Energi Primer

PROGRAM 1: ADVOKASI KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN ENERGI YANG MEMPRIORITASKAN PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN YANG INKLUSIF DAN
BERKELANJUTAN BAIK DI TINGKAT NASIONAL MAUPUN DAERAH

1.1 Adanya - 1 - - - GBP 98.000


Studi Flores
sebagai Pulau
Dokume
Kegiatan 1: Panas Bumi
n studi Direktorat
Melakukan dan sebagai
rekomendasi Panas Bumi
memfasilitasi penyusunan FCO
bagi Pemerintah Kementerian
studi/rekomendasi/ Prosperity
Flores ESDM
panduan untuk Fund
WWF-
mendukung pengembangan 1.2 Prioritas (I - Tersedia)
Indonesia
energi terbarukan yang pengembangan
ARUP
berkelanjutan panas bumi di
Regulasi - - 1 - -
Flores
diakomodir
dalam regulasi
- 955 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Usulan
1.1 Revisi Usulan untuk
Kementerian
Kegiatan 2: peraturan untuk pemerintah
Regulasi - - - 1 - Jakarta ESDM dan
Mendorong pemerintah menteri atau pemerintah pusat
PLN
untuk mempermudah/ direksi PLN pusat (II - Masih
pemberian insentif diusulkan)
penerapan Rooftop PV pada
bangunan dengan skema 1.2 Review Usulan
Export-Import kriteria pajak Usulan untuk
Kementerian
(Netmetering) dan/atau khusus untuk Dokume untuk pemerintah
- - - - 1 Jakarta Perindustrian
pengurangan pajak barang n studi pemerintah pusat
dan Keuangan
pendukung RE pusat (II - Masih
& EE diusulkan)

belum ada
Kegiatan 3:
pendanaan
Melakukan studi
3.1 Skenario (pengembang
transformasi sektor listrik Dokume WWF-
transformasi - - - 1 - - an konsep Nasional
di Indonesia menuju 100% n Studi Indonesia
sektor listrik proposal)
energi terbarukan pada
(II - Masih
2050
diusulkan)

PROGRAM 4: MEMFASILITASI TERBENTUKNYA DAN TERIMPLEMENTASINYA “SAFEGUARD” DALAM PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN UNTUK MEMINIMALKAN DAMPAK
SOSIAL DAN LINGKUNGAN.

Kegiatan 1: 1.1 Terbangun Tidak Pemilik


Tidak
Penggunaan Energi (mulai 0.25% ada bangunan
ada Lokasi Pemilik
Terbarukan pada Green kebutuhan daya Bangun target atau proyek
- - - target n/a proyek bangunan
Building Bangunan Baru listrik gedung 1 an (volunt (III - Belum
(volunta bangunan atau proyek
(NB) dan Bangunan s/d 5 poin ary tersedia
ry basis)
Terbangun (EB) bonus) basis) sumber)
- 956 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
2.1 Jumlah WWF
PLTA yang (II - Masih Sumatera Indonesia &
unit - - - 2 3
menerapkan diusulkan) Kalimantan pengembang
HSAP PLTA
Kegiatan 2:
Mendorong penerapan
2.2 Adanya
Hydropower Sustainability USD 100,000
panduan teknis
Assessment Protocol dalam
pelaksanaan WWF
pembangunan PLTA (II - Masih
AMDAL khusus Regulasi - - - - 1 Nasional Indonesia
diusulkan)
PLTA yang KLHK
mengacu pada
HSAP

3.1
Wilayah/DAS
yang
menggunakan Pemda
wilayah (II - Masih Sumatera
system scale - - - 1 2 WWF
Kegiatan 3: /DAS diusulkan) Kalimantan
planning dalam Indonesia
Mendorong penerapan
perencanaan
system scale planning
pengembangan USD 40,000
dalam perencanaan
PLTA
pengembangan PLTA di
dalam suatu wilayah/DAS
3.2 Integrasi
metode system WWF
(II - Masih Sumatera
scale planning Regulasi - - - - 1 Indonesia
diusulkan) Kalimantan
dalam regulasi KLHK
KLHS

PROGRAM 6: MEMOBILISASI INVESTASI DAN PENDANAAN UNTUK PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN DI INDONESIA
- 957 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
WWF-
Kegiatan 1: Indonesia;
1.1 belum ada
Menginisiasi dan Lembaga
Terselenggarany pendanaan
Memfasilitasi Business Keuangan;
a Forum Bisnis (pengembang
Forum yang Pemda;
untuk Event - - - 1 1 300 an konsep Jakarta
mempertemukan potensi Bank;
Pengembangan proposal)
pendanaan dengan potensi Perusahaan
Energi (II - Masih
sumber daya energi Pengembang
Terbarukan diusulkan)
terbarukan Energi
Terbarukan

PROGRAM 7: MENGKAMPANYEKAN DAN MEMPROMOSIKAN PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN DAN EFISIENSI ENERGI KEPADA MASYARAKAT LUAS

Kegiatan 1:
Kampanye mengenai energi 1.1 sekolah-
terbarukan di sekolah- sekolah dasar
sekolah di Pulau Sumba, terpapar dengan Seluruh
sekolah - - 24 - - - MCAI Hivos
dalam konteks Sumba informasi Sumba
Iconic Island (Piot mengenai energi
Project)(www.sumbaiconicis terbarukan
land.org)

PROGRAM 8: MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN SDG TUJUAN KE-7

Kegiatan 1: 1.1 Identifikasi


Memastikan inklusifitas kelompok yang belum Koalisi
kajian/s
dan dilaksanakannya masih tertinggal tersedia Organisasi
tudi/an - - - - 1 180 Nasional
prinsip "no one left behind" di masing- (II - Masih Masyarakat
alisis
pada pencapaian SDG masing target diusulkan) Sipil
Tujuan ke-7 dan indikator
serta
- 958 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
usulan/rekome
ndasi perbaikan

Kegiatan 2: Focus
Memastikan keterlibatan 2.1 Adanya group belum Koalisi
organisasi masyarakat sipil usulan bersama discussi tersedia Organisasi
- - - 3 3 Nasional
dalam penyusunan dari organisasi on/ (II - Masih Masyarakat
Voluntary National Review masyarakat sipil worksho diusulkan) Sipil
dan Roadmap SDG 2030 p

TUJUAN 8 PEKERJAAN LAYAK DAN PERTUMBUHAN EKONOMI


INDIKATOR SDGs: 8.1.1* Laju pertumbuhan PDB per kapita
INDIKATOR SDGs: 8.1.1.(a) PDB per kapita
INDIKATOR SDGs: 8.2.1* Laju pertumbuhan PDB per tenaga kerja/Tingkat pertumbuhan PDB riil per orang bekerja per tahun
PROGRAM 1: PENELITIAN YANG DILAKUKAN PRAKARSA
1 Prakarsa,
(Dokumen INFID,
Kegiatan 1: Penyusunan ) Uni Eropa OXFAM, dan
1.1 Dokumen
Paduan Teknis Goal 8 Dokume Publikasi (III - Belum Koalisi
publikasi yang - - - - - Nasional
SDGs : Panduan untuk n Buku tersedia Perempuan
dihasilkan
Pemkab dan Kota sumber) Indonesia.
Dibantu oleh
Uni Eropa
- 959 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1 1 1
(Dokumen (Doku (Dokum
) men) en)
Menyusu Dialog Asistens
n kertas Kebija i
kebijakan kan Pemerin
3.1 Penyusunan
denga tah Malang,
draf
n Daerah Bojonegoro,
PERDA/naskah Dokume
- - Pemeri menyus - Wonosobo,
akademik n
ntah un Kulonprogo,
tentang
Daera naskah Yogyakarta
Pelatihan Kerja
h akademi
k
PERDA
Prakarsa dan
Kegiatan 2: Asistensi bersama
(III - Belum INFID
Pemerintah Daerah akademi
tersedia bekerjasama
membuat PERDA tentang si
sumber) dengan CSOs
Pelatihan Kerja
lokal
1 1 1
(Dokumen (Doku (Dokum
) men) en)
Menyusu Dialog Asistens
3.2 Pemerintah n kertas Kebija i
Malang,
Daerah kebijakan kan Pemerin
Bojonegoro,
memasukan/me Dokume denga tah
- - - Wonosobo,
nambahkan n n Daerah
Kulonprogo,
anggaran untuk Pemeri menyus
Yogyakarta
pelatihan kerja ntah un
Daera naskah
h akademi
k
PERDA
bersama
- 960 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
akademi
si

1 1 1
(Dokumen (Doku (Dokum
) men) en)
Menyusu Dialog Asistens
n kertas Kebija i
3.3 Terlibatnya kebijakan kan Pemerin
berbagai pihak denga tah Malang,
termasuk n Daerah Bojonegoro,
Dokume
swasta dan - - Pemeri menyus - Wonosobo,
n
akademisi ntah un Kulonprogo,
dalam kebijakan Daera naskah Yogyakarta
pelatihan kerja h akademi
k
PERDA
bersama
akademi
si
- 961 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
- Dialog Angka
reguler anak
multi- muda
3.1 Adanya pihak dan Malang,
project menge peremp Bojonegoro,
percontohan Aktivitas - - nai uan - Wonosobo,
kemitraan di pelatih yang Kulonprogo,
daerah an tidak Yogyakarta
kerja bekerja
berkura
ng

- Dialog Angka
Kegiatan 3: Membangun reguler anak
Prakarsa dan
kemitraan dengan multi- muda
(III - Belum INFID
pemerintah daerah, pihak dan Malang,
3.2 Adanya tersedia bekerjasama
akademisi, masyarakat menge peremp Bojonegoro,
dialog reguler sumber) dengan CSOs
sipil, dan sektor swasta Aktivitas - - nai uan - Wonosobo,
antar pihak di lokal
dalam pelatihan kerja pelatih yang Kulonprogo,
daerah
an tidak Yogyakarta
kerja bekerja
berkura
ng

- Dialog Angka
reguler anak
Malang,
3.3 Menguatnya multi- muda
Bojonegoro,
dukungan pihak dan
Aktivitas - - - Wonosobo,
publik terhadap menge peremp
Kulonprogo,
pelatihan kerja nai uan
Yogyakarta
pelatih yang
tidak
bekerja
- 962 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
an berkura
kerja ng

PROGRAM 2: IDENTIFIKASI DAN PENINGKATAN SDM VOKASI (SMK) FOR FUTURE JOBS

1.1 - - 1 -
Teridentifikasi (Doku
1
kondisi Dokume men)
- (Dokum
pendidikan dan n Survei
en)
ketenagakerjaan dan
Survei
di daerah Mappi
Kegiatan 1: Identifikasi gap dan
ng Gap (III - Belum
antara (kebutuhan) Mapping Seluruh GP Ansor and
- - kondis - tersedia
lembaga pendidikan, dunia Gap Indonesia Partners
i sumber)
usaha dan industri (dudi) kondisi
1.2 pendid
pendidik
Teridentifikasi Dokume ikan
- an dan
peran para n dan
ketenag
pihak ketena
akerjaan
gakerj
aan

2.1 Pengalaman - Dialog Dialog -


Kegiatan 2: dan Skill reguler reguler (III - Belum
GP Ansor and
Workshop/ Pelatihan Guru mengajar Guru Aktivitas - - multi- multi- tersedia Nasional
Partners
Vokasi for Future Jobs Vokasi tentang pihak pihak sumber)
tantangan saat menge mengen
ini dan masa nai ai future
- 963 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
depan future jobs
bertambah jobs (1500
(1000 SMK)
SMK)

2.2 - -
Mengimplement
asikan
pengalaman dan - -
skill baru
kepada peserta
didik

- Dialog -
Dialog
reguler
reguler
3.1 Adanya multi-
multi-
project pihak
pihak
Kegiatan 3: Membangun percontohan Aktivitas - - menge
mengen
link and match antara kemitraan di nai
ai
(kebutuhan) lembaga daerah pelatih
pelatiha
pendidikan, dunia usaha an
n kerja
dan industri (dudi); kerja (III - Belum
Seluruh GP Ansor and
pemerintah daerah, tersedia
Indonesia Partners
lembaga pendidikan - Dialog - sumber)
Dialog
(sekolah, kampus, balai reguler
reguler
latihan; LKP, LPK) dan 3.2 Adanya multi-
multi-
sektor swasta dalam dialog reguler pihak
pihak
pelatihan kerja dan intensif Aktivitas - - menge
mengen
antar pihak di nai
ai
daerah pelatih
pelatiha
an
n kerja
kerja
- 964 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
- Dialog -
Dialog
reguler
reguler
3.3 Menguatnya multi-
multi-
dukungan antar pihak
pihak
pihak terhadap Aktivitas - - menge
mengen
link and match nai
ai
future jobs pelatih
pelatiha
an
n kerja
kerja

PROGRAM 3: PENGUATAN PENDIDIKAN LINK AND MATCH BAGI SMK NU UNTUK MENYIAPKAN TENAGA YANG INOVATIF DAN BERDAYA SAING FOR FUTURE JOBS

Kegiatan 1: 1.1
Meningkatkan pelaksanaan Meningkatnya
Link and Match antara pelaksanaan (III - Belum
GP Ansor and
SMK NU dengan Dunia Link and Match sekolah - - - 20 20 - tersedia Nasional
Partners
Usaha dan Dunia Industri antara SMK sumber)
(DUDI) baik dalam maupun Muh dengan
Luar Negeri DuDi

2.1 Terciptanya
Kegiatan 2: hasil karya
(III - Belum
Mendorong SDM Kreatif sekolah yang GP Ansor and
sekolah - - - 10 20 - tersedia Nasional
melalui penciptaan hasil inovatif dan Partners
sumber)
karya Siswa-siswi SMK NU sesuai
kebutuhan

Kegiatan 3: 3.1 (III - Belum


GP Ansor and
Melakukan alih tehnologi Terwujudnya sekolah - - - 30 50 - tersedia Nasional
Partners
dengan mitra di dalam dan alih tehnologi sumber)
luar negeri melalui NU dengan
- 965 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
pembentukan Teaching mitra di dalam
Industry dan luar negeri

PROGRAM 4: PENINGKATAN MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT, DI KABUPATEN BOJONEGORO DAN KABUPATEN TUBAN

1.1 22 -
Pendampingan
Unit - - - -
Manajemen
Kelompok

1.2 Manajemen 100 -


Kelompok dan
Teknis Usaha
Produktif
(Peternakan, Orang - - - -
Perikanan,
Kegiatan 1: Penguatan Pengolahan CSR Kab.
Kapasitas KSM untuk Makanan, dan (III - Belum Bojonegoro Yayasan Bina
meningkatkan pendapatan Pertanian) tersedia dan Kab. Swadaya
(Pilot Project) sumber) Tuban
1.3 Munculnya 11 -
tekhnologi baru
dalam teknis Unit - - - -
budidaya di
usaha produktif

25 -
1.4 Terciptanya
produk hasil Jenis - - - -
dari penerapan
tekhnologi baru
- 966 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
di usaha
produktif

PROGRAM 5: TANI BANGKIT

Kegiatan 1: 2 2 2 2
1. 1 Jumlah Donasi
Pelatihan peningkatan hasil Seluruh LAZISMU,
kegiatan yang kegiatan - 400 masyarakat
pertanian dan pemasaran Indonesia MPM
dilaksanakan (I - Tersedia)
produk organik

Kegiatan 2: 2. 1 Jumlah 10 10 10 10 Donasi


kelompo Seluruh LAZISMU,
Bantuan permodalan bagi petani yang - 3.920 masyarakat
k Indonesia MPM
petani miskin dibantu (I - Tersedia)

3.1 Jumlah 10 10 10 10 Donasi


Kegiatan 3: kelompo Seluruh LAZISMU,
petani yang - 200 masyarakat
Pendampingan petani k Indonesia MPM
didampingi (I - Tersedia)

PROGRAM 6: PEMBERDAYAAN BURUH, TANI DAN NELAYAN

Kegiatan 1:
1. 1 Jumlah Donasi
Pelatihan kewirausahaan Seluruh LAZISMU,
kegiatan yang kegiatan - - - 2 2 200 masyarakat
bagi buruh tani dan Indonesia MPM
dilaksanakan (I - Tersedia)
nelayan

Kegiatan 2:
1. 2 Jumlah Donasi
Memberikan permodalan kelompo Seluruh LAZISMU,
kelompok yang - - - 10 10 1.960 masyarakat
bagi buruh, petani, k Indonesia MPM
dibantu (I - Tersedia)
peternak dan nelayan
- 967 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 3:
Donasi
Membangun jaringan 1. 3 Jumlah Seluruh LAZISMU,
kegiatan - - - 1 1 50 masyarakat
antara pengusaha dengan pertemuan Indonesia MPM
(I - Tersedia)
buruh, tani dan nelayan

PROGRAM 7: PETERNAKAN MASYARAKAT MANDIRI

Kegiatan 1: 1. 1 Jumlah Donasi


Seluruh LAZISMU,
Pelatihan membangun kegiatan yang kegiatan - - - 2 2 200 masyarakat
Indonesia MPM
peternakan yang produktif dilaksanakan (I - Tersedia)

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah Donasi


kelompo Seluruh LAZISMU,
Memberikan permodalan peternak yang - - - 10 10 1.960 masyarakat
k Indonesia MPM
bagi peternak dibantu (I - Tersedia)

3.1 Jumlah Donasi


Kegiatan 3: kelompo Seluruh LAZISMU,
peternak yang - - - 10 10 100 masyarakat
pendampingan peternak k Indonesia MPM
didampingi (I - Tersedia)

PROGRAM 8: KEGIATAN USAHA

Dharma
Kegiatan 1 : Pengelolaan 1.1 Pendataan Swadaya Wanita
Kegiatan 1 1 1 1 1 PM Nasional
Usaha usaha anggota (I - Tersedia) Persatuan
Pusat
- 968 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Dharma
Wanita
Persatuan
Pusat,
Kemenkop,
KKP,
Kementan,
Pelaku Usaha
(Sushi Groove,
Femina,
Kemenkop, Kartini, Dapur
1.2 Training
KKP dan Coklat, Ranch
pengembangan Kegiatan 5 5 5 5 5 PM Nasional
Swadaya Market,
usaha
(I - Tersedia) Lembaga
Pendidikan
Duta Bangsa,
Wardah,
Fontera, Hotel
Sahid,
Aksesoris)(201
5-2019);
Kemendag dan
KemenkoPMK
(2018-2019)

INDIKATOR SDGs: 8.3.1.(c) Persentase akses UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) ke layanan keuangan

PROGRAM 1: 1.000 UMKM


- 969 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.1
Pengembangan
pasar
komunitas
UMKM dan
pelatihan
LKSFI -
manajemen Persenta LKSFI -
- - - 30 70 1.000 UHAMKA Jabodetabek
bisnis serta se UHAMKA
(I - Tersedia)
marketing
digital dengan
Kegiatan 1: Pengembangan melibatkan
Komunitas UMKM market place
yang ada di
Indonesia

1.2 Mentoring
generasi
muda/mahasis LKSFI -
Persenta LKSFI -
wa dalam - - - 20 60 1.000 UHAMKA Jabodetabek
se UHAMKA
mewujudkan (I - Tersedia)
printisan
bisnis/usaha

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah Donasi


Seluruh LAZISMU,
Pelatihan membangun kegiatan yang kegiatan - - - 2 2 200 masyarakat
Indonesia MEK
UMKM dilaksanakan (I - Tersedia)

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah Donasi


kelompo Seluruh LAZISMU,
Memberikan permodalan kelompok yang - - - 10 10 1.960 masyarakat
k Indonesia MEK
bagi masyarakat miskin dibantu (I - Tersedia)
- 970 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
4.1 Jumlah Donasi
Kegiatan 4: kelompo Seluruh LAZISMU,
kelompok yang - - - 10 10 100 masyarakat
pendampingan UMKM k Indonesia MEK
didampingi (I - Tersedia)

PROGRAM 2 : PEMBERDAYAAN KAUM DIFABEL

Kegiatan 1: 2 2 200
Pelatihan pengembangan 1. 1 Jumlah Donasi
Seluruh LAZISMU,
potensi diri dan kegiatan yang kegiatan - - - masyarakat
Indonesia MPS, MPM
kewirausahaan bagi kaum dilaksanakan (I - Tersedia)
difabel

Kegiatan 2: 10 10 1.960
2.1 Jumlah Donasi
bantuan permodalan dan kelompo Seluruh LAZISMU,
kelompok yang - - - masyarakat
peluang usaha bagi kaum k Indonesia MPS, MPM
dibantu (I - Tersedia)
difabel

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah 10 10 100 Donasi


kelompo Seluruh LAZISMU,
pendampingan usaha kelompok yang - - - masyarakat
k Indonesia MPS, MPM
kaum difabel didampingi (I - Tersedia)

PROGRAM 3 : PEMBERIAN MODAL USAHA (GHARIMIN)

Kegiatan 1: 1. 1 Jumlah Donasi


Seluruh LAZISMU,
Bantuan permodalan bagi orang yang orang - - - 20 20 40 masyarakat
Indonesia MEK, MPM
ghorimin dibantu (I - Tersedia)

2.1 Jumlah Donasi


Kegiatan 2: Seluruh LAZISMU,
orang yang orang - - - 20 20 20 masyarakat
Pendampingan usaha Indonesia MEK, MPM
didampingi (I - Tersedia)
- 971 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 3: 3.1 Jumlah Donasi
Seluruh LAZISMU,
Pembinaan bagi penerima orang yang orang - - - 20 20 20 masyarakat
Indonesia MEK, MPM
manfaat dibina (I - Tersedia)

PROGRAM 4: PEMBERDAYAAN MUALAF

1. 1 Jumlah Donasi LAZISMU,


Kegiatan 1: Seluruh
orang yang orang - - - 50 100 150 masyarakat MAJELIS
Pembinaan Muallaf Indonesia
dibantu (I - Tersedia) TABLIGH, LDK

2.1 Jumlah Donasi LAZISMU,


Kegiatan 2: Seluruh
kegiatan yang kegiatan - - - 2 2 200 masyarakat MAJELIS
Pelatihan kewirausahaan Indonesia
dilaksanakan (I - Tersedia) TABLIGH, LDK

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah Donasi LAZISMU,


Seluruh
Bantuan Modal usaha bagi orang yang orang - - - 50 100 750 masyarakat MAJELIS
Indonesia
Muallaf dibantu (I - Tersedia) TABLIGH, LDK

PROGRAM 5 : PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN

2.1 Jumlah Donasi


Kegiatan 1: Seluruh LAZISMU,
kegiatan yang kegiatan - - - 2 2 200 masyarakat
Pelatihan Kewirausahaan Indonesia MEK, PTM
dilaksanakan (I - Tersedia)

3.1 Jumlah Donasi


Kegiatan 2: kelompo Seluruh LAZISMU,
kelompok yang - - - 10 10 1.960 masyarakat
Bantuan Permodalan k Indonesia MEK, PTM
dibantu (I - Tersedia)

Kegiatan 3: 4.1 Jumlah Donasi


kelompo Seluruh LAZISMU,
Pendampingan usaha dan kelompok yang - - - 10 10 100 masyarakat
k Indonesia MEK, PTM
membuka akses pasar didampingi (I - Tersedia)
- 972 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
PROGRAM 6: BUEKA (BINA USAHA EKONOMI KELUARGA)

Kegiatan 1: 1. 1 Jumlah Donasi


Seluruh LAZISMU,
Pelatihan kewirausahaan kegiatan yang kegiatan - 2 2 2 2 400 masyarakat
Indonesia AISYIYAH
bagi ibu rumah tangga dilaksanakan (I - Tersedia)

2.1 Jumlah Donasi


Kegiatan 2: kelompo Seluruh LAZISMU,
kelompok yang - 10 10 10 10 3.920 masyarakat
Bantuan Permodalan k Indonesia AISYIYAH
dibantu (I - Tersedia)

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah Donasi


kelompo Seluruh LAZISMU,
Pembinaan Peserta kelompok yang - 10 10 10 10 200 masyarakat
k Indonesia AISYIYAH
Program didampingi (I - Tersedia)

PROGRAM 7 : KOPERASI MUSLIMAT NU

III- Belum
Kegiatan 1 : Layanan 1.1 Jumlah unit Nasional =
unit 150 - - 20 20 200 tersedia Muslimat NU
Koperasi Muslimat NU koperasi 34 provinsi
sumber

PROGRAM 8: PEMBERDAYAAN EKONOMI BAGI MASYARAKAT (ISTRI-ISTRI BARISAN ANSOR SERBAGUNA/ BANSER)

1.1 Skill dan


pengalaman 500 1000 III- Belum
Kegiatan 1: Pelatihan Seluruh GP Ansor and
usaha istri-istri Aktivitas - - - Istri Istri - tersedia
usaha bagi istri-istri Banser Indonesia Partners
Banser semakin Banser Banser sumber
bertambah

2.1 istri-istri
Kegiatan 2: Pemberian Kepala 500 1000 III- Belum
Banser Seluruh GP Ansor and
modal usaha bagi istri-istri Keluarg - - - Istri Istri - tersedia
mempunyai Indonesia Partners
Banser a Banser Banser sumber
usaha
- 973 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
2.2 Istri-istri III- Belum
Banser mandiri - - - - tersedia
dalam ekonomi sumber

2.3 angka
kemiskinan dan III- Belum
ketergantungan - - - - tersedia
ekonomi sumber
menurun

3.1 Aman dan


Kegiatan 3: Kepala 500 1000 III- Belum
nyaman Seluruh GP Ansor and
Pendampingan UMKM Istri Keluarg - - - Istri Istri - tersedia
menjalankan Indonesia Partners
Banser a Banser Banser sumber
usaha

PROGRAM 9: 1.000 UMKM ANGGOTA ANSOR DAN BANSER MUDA

1.1
Berkembangnya
pasar
komunitas
UMKM dan
manajemen
Kegiatan 1: Pengembangan III- Belum
bisnis serta Persenta Seluruh GP Ansor and
dan Pelatihan Membangun - - - 500 1000 - tersedia
marketing se Indonesia Partners
Komunitas UMKM sumber
digital Anggota
Banser Muda
dan terlibatnya
market place
yang ada di
Indonesia
- 974 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.2 ter-
Mentoring dan
monitoringnya
III- Belum
anggota Banser Persenta Seluruh GP Ansor and
- - - 500 1000 - tersedia
muda se Indonesia Partners
sumber
mewujudkan
printisan
bisnis/usaha

PROGRAM 10: PENDAMPINGAN AKSES USAHA

1.1
Berkembangnya
Kegiatan 1: dan III- Belum
kelompo Seluruh GP Ansor and
Pendampingan usaha dan Terlindunginya - - - 500 1000 - tersedia
k Indonesia Partners
membuka akses pasar pasar sumber
komunitas
UMKM

Kegiatan 2:
Membuka gerai-gerai ritel 2.1 III- Belum
komunit Seluruh GP Ansor and
Ansormart di setiap Berkembangnya - - - 20 50 - tersedia
as Indonesia Partners
Stasiun Kereta Api di pasar ritel Ansor sumber
Indonesia

INDIKATOR SDGs: 8.5.1* Upah rata-rata per jam pekerja

PROGRAM 1: PELAKSANAAN UPAH MINIMUM DAN STRUKTUR SKALA UPAH

Kegiatan 1: Workshop III- Belum 2017:


upah minimum dan 1.1 Orang - - 190 310 400 - tersedia Jakarta, KSBSI
struktur skala upah Pekerja/Buruh sumber Banten dan
Jawa Barat
- 975 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
yang terlibat
dalam workshop 2018
Surabaya,
Batam,
Singkawang,
1.2 Jumlah Dumai,
buruh yang Kupang,
III- Belum
menikmati upah 300.00 Palembang,
Orang - - 300.000 300.000 - tersedia
minimum atau 0 Manado
sumber
struktur skala
upah 2019
Jakarta,
2.1 Jumlah Cilegon,
buruh yang III- Belum Bekasi,
memahami Orang - - 5.000 8.000 12.000 - tersedia Sidoarjo,
konsep upah sumber Tanjung
layak Pinang,
Kegiatan 2: Kampanye Pontianak,
upah layak dan struktur 2.2 Jumlah Pekanbaru,
skala upah buruh yang Kupang,
memahami III- Belum Palembang,
peraturan Orang - - 1300 1300 1300 - tersedia Minahasa
tentang upah sumber Selatan
dan struktur
skala upah

INDIKATOR SDGs: 8.5.2* Tingkat pengangguran terbuka bersasarkan jenis kelamin dan kelompok umur

INDIKATOR SDGs: 8.5.2.(a) Tingkat setengah pengangguran

PROGRAM 1: PENINGKATAN MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT, DI KABUPATEN BOJONEGORO DAN KABUPATEN TUBAN
- 976 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.1
Pendampingan
Unit - - 22 - - -
Manajemen
Kelompok

1.2 Manajemen
Kelompok dan
Teknis Usaha
Produktif
(Peternakan, Orang - - 100 - - -
Perikanan,
Pengolahan
Kegiatan 1: Penguatan CSR Kab.
Makanan, dan
Kapasitas KSM untuk (III - Belum Bojonegoro Yayasan Bina
Pertanian)
meningkatkan pendapatan tersedia dan Kab. Swadaya
(pilot project) sumber) Tuban
1.3 Munculnya
tekhnologi baru
dalam teknis Unit - - 11 - - -
budidaya di
usaha produktif

1.4 Terciptanya
produk hasil
dari penerapan
Jenis - - 25 - - -
tekhnologi baru
di usaha
produktif

PROGRAM 2: TANI BANGKIT


- 977 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1:
1. 1 Jumlah Donasi
Pelatihan peningkatan hasil Seluruh LAZISMU,
kegiatan yang kegiatan - 2 2 2 2 400 masyarakat
pertanian dan pemasaran Indonesia MPM
dilaksanakan (I - Tersedia)
produk organik

Kegiatan 2: 1. 2 Jumlah Donasi


kelompo Seluruh LAZISMU,
Bantuan permodalan bagi petani yang - 10 10 10 10 3.920 masyarakat
k Indonesia MPM
petani miskin dibantu (I - Tersedia)

1. 3 Jumlah Donasi
Kegiatan 3: kelompo Seluruh LAZISMU,
petani yang - 10 10 10 10 200 masyarakat
Pendampingan petani k Indonesia MPM
didampingi (I - Tersedia)

PROGRAM 3: PEMBERDAYAAN BURUH, TANI DAN NELAYAN

Kegiatan 1:
1. 1 Jumlah Donasi
Pelatihan kewirausahaan Seluruh LAZISMU,
kegiatan yang kegiatan - - - 2 2 200 masyarakat
bagi buruh tani dan Indonesia MPM
dilaksanakan (I - Tersedia)
nelayan

Kegiatan 2:
1. 2 Jumlah Donasi
Memberikan permodalan kelompo Seluruh LAZISMU,
kelompok yang - - - 10 10 1.960 masyarakat
bagi buruh, petani, k Indonesia MPM
dibantu (I - Tersedia)
peternak dan nelayan

Kegiatan 3:
Donasi
Membangun jaringan 1. 3 Jumlah Seluruh LAZISMU,
kegiatan - - - 1 1 50 masyarakat
antara pengusaha dengan pertemuan Indonesia MPM
(I - Tersedia)
buruh, tani dan nelayan

PROGRAM 4: PETERNAKAN MASYARAKAT MANDIRI


- 978 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: 1. 1 Jumlah Donasi
Seluruh LAZISMU,
Pelatihan membangun kegiatan yang kegiatan - - - 2 2 200 masyarakat
Indonesia MPM
peternakan yang produktif dilaksanakan (I - Tersedia)

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah Donasi


kelompo Seluruh LAZISMU,
Memberikan permodalan peternak yang - - - 10 10 1.960 masyarakat
k Indonesia MPM
bagi peternak dibantu (I - Tersedia)

3.1 Jumlah Donasi


Kegiatan 3: kelompo Seluruh LAZISMU,
peternak yang - - - 10 10 100 masyarakat
pendampingan peternak k Indonesia MPM
didampingi (I - Tersedia)

PROGRAM 5: 1.000 UMKM

1.1 - - - 30 70 1.000
Pengembangan
pasar
komunitas
UMKM dan
pelatihan
LKSFI -
Kegiatan 1: Pengembangan manajemen Persenta LKSFI -
UHAMKA Jabodetabek
Komunitas UMKM bisnis serta se UHAMKA
(I - Tersedia)
marketing
digital dengan
melibatkan
market place
yang ada di
Indonesia
- 979 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.2 Mentoring - - - 20 60 1.000
generasi
muda/mahasis LKSFI -
Persenta LKSFI -
wa dalam UHAMKA Jabodetabek
se UHAMKA
mewujudkan (I - Tersedia)
printisan
bisnis/usaha

Kegiatan 2: 1. 1 Jumlah - - - 2 2 200 Donasi


Seluruh LAZISMU,
Pelatihan membangun kegiatan yang kegiatan Masyarakat
Indonesia MEK
UMKM dilaksanakan (I - Tersedia)

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah - - - 10 10 1.960 Donasi


kelompo Seluruh LAZISMU,
Memberikan permodalan kelompok yang Masyarakat
k Indonesia MEK
bagi masyarakat miskin dibantu (I - Tersedia)

3.1 Jumlah - - - 10 10 100 Donasi


Kegiatan 3: kelompo Seluruh LAZISMU,
kelompok yang Masyarakat
pendampingan UMKM k Indonesia MEK
didampingi (I - Tersedia)

PROGRAM 6: PEMBERDAYAAN KAUM DIFABEL

Kegiatan 1: - - - 2 2 200
Pelatihan pengembangan 1. 1 Jumlah Donasi
Seluruh LAZISMU,
potensi diri dan kegiatan yang kegiatan Masyarakat
Indonesia MPS, MPM
kewirausahaan bagi kaum dilaksanakan (I - Tersedia)
difabel

Kegiatan 2: - - - 10 10 1.960
2.1 Jumlah Donasi
bantuan permodalan dan kelompo Seluruh LAZISMU,
kelompok yang Masyarakat
peluang usaha bagi kaum k Indonesia MPS, MPM
dibantu (I - Tersedia)
difabel
- 980 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 3: 3.1 Jumlah - - - 10 10 100 Donasi
kelompo Seluruh LAZISMU,
pendampingan usaha kelompok yang Masyarakat
k Indonesia MPS, MPM
kaum difabel didampingi (I - Tersedia)

PROGRAM 7: PEMBERIAN MODAL USAHA (GHARIMIN)

Kegiatan 1: 1. 1 Jumlah - - - 20 20 40 Donasi


Seluruh LAZISMU,
Bantuan permodalan bagi orang yang orang Masyarakat
Indonesia MEK, MPM
ghorimin dibantu (I - Tersedia)

2.1 Jumlah - - - 20 20 20 Donasi


Kegiatan 2: Seluruh LAZISMU,
orang yang orang Masyarakat
Pendampingan usaha Indonesia MEK, MPM
didampingi (I - Tersedia)

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah - - - 20 20 20 Donasi


Seluruh LAZISMU,
Pembinaan bagi penerima orang yang orang Masyarakat
Indonesia MEK, MPM
manfaat dibina (I - Tersedia)

PROGRAM 8: PEMBERDAYAAN MUALAF

1. 1 Jumlah - - - 50 100 150 Donasi LAZISMU,


Kegiatan 1: Seluruh
orang yang orang Masyarakat MAJELIS
Pembinaan Muallaf Indonesia
dibantu (I - Tersedia) TABLIGH, LDK

2.1 Jumlah - - - 2 2 200 Donasi LAZISMU,


Kegiatan 2: Seluruh
kegiatan yang kegiatan Masyarakat MAJELIS
Pelatihan kewirausahaan Indonesia
dilaksanakan (I - Tersedia) TABLIGH, LDK

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah - - - 50 100 750 Donasi LAZISMU,


Seluruh
Bantuan Modal usaha bagi orang yang orang Masyarakat MAJELIS
Indonesia
Muallaf dibantu (I - Tersedia) TABLIGH, LDK
- 981 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
PROGRAM 9: PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN

1. 1 - - - 2 - 50
Kegiatan 1: Donasi
tersusunnya LAZISMU,
Workshop materi pelatihan buku masyarakat DKI Jakarta
modul pelatihan MEK, PTM
kewirausahaan (I - Tersedia)
kewirausahaan

2.1 Jumlah - - - 2 2 200 Donasi


Kegiatan 2: Seluruh LAZISMU,
kegiatan yang kegiatan masyarakat
Pelatihan Kewirausahaan Indonesia MEK, PTM
dilaksanakan (I - Tersedia)

3.1 Jumlah - - - 10 10 1.960 Donasi


Kegiatan 3: kelompo Seluruh LAZISMU,
kelompok yang masyarakat
Bantuan Permodalan k Indonesia MEK, PTM
dibantu (I - Tersedia)

Kegiatan 4: 4.1 Jumlah - - - 10 10 100 Donasi


kelompo Seluruh LAZISMU,
Pendampingan usaha dan kelompok yang masyarakat
k Indonesia MEK, PTM
membuka akses pasar didampingi (I - Tersedia)

PROGRAM 10 : BUEKA (BINA USAHA EKONOMI KELUARGA)

Kegiatan 1: 1. 1 Jumlah - 2 2 2 2 400 Donasi


Seluruh LAZISMU,
Pelatihan kewirausahaan kegiatan yang kegiatan masyarakat
Indonesia AISYIYAH
bagi ibu rumah tangga dilaksanakan (I - Tersedia)

2.1 Jumlah - 10 10 10 10 3.920 Donasi


Kegiatan 2: kelompo Seluruh LAZISMU,
kelompok yang masyarakat
Bantuan Permodalan k Indonesia AISYIYAH
dibantu (I - Tersedia)

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah - 10 10 10 10 200 Donasi


kelompo Seluruh LAZISMU,
Pembinaan Peserta kelompok yang masyarakat
k Indonesia AISYIYAH
Program didampingi (I - Tersedia)
- 982 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
PROGRAM 11: FASILITASI KERJA PENYANDANG DISABILITAS MUSLIMAT NU

Kegiatan 1 : Pelatihan - - - 30 30 1000


Jabodetabek,
pekerja penyandang 1.1 Jumlah III- Belum
Tangerang
disabilitas di perusahaan kegiatan kegiatan tersedia Muslimat NU
Selatan dan
sekitar tempat tinggal pelatihan sumber
Cilegon
penyandang disabilitas.

INDIKATOR SDGs: 8.6.1* Persentase usia muda (15-24 tahun) yang sedang tidak sekolah, bekerja atau mengikuti pelatihan (NEET)

PROGRAM 1: ENTREPENEURSHIP DEVELOPMENT AND SCHOLARSHIP FOR YOUTH (ENVOY)

1.1 Lembaga
Mien R Uno
Kegiatan 1: Kerjasama dan Lembaga/organi implementor
Lembag Foundation
replikasi program dengan sasi lain yang - - 1 3 5 - (III - Belum Nasional
a dan lembaga
lembaga/institusi lain mereplikasi tersedia
implementor
program sumber)

2.1 Jumlah Provinsi


pendaftar Jawa Barat,
(peminatan Donor Jawa Mien R Uno
Orang - 1.800 1.000 1.500 2.000
terhadap (I - Tersedia) Tengah, Foundation
program MRUF Jawa Timur,
ENVOY) DIY
Kegiatan 2: Training dan
7.200
pendampingan program
Provinsi
2.2 Jumlah Jawa Barat,
peserta lolos Donor Jawa Mien R Uno
Orang - 27 23 30 30
program MRUF (I - Tersedia) Tengah, Foundation
ENVOY Jawa Timur,
DIY
- 983 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
PROGRAM 2: ALUMNI DEVELOPMENT PROGRAM (ADP)

1.1 Jumlah
Donor Mien R Uno
alumni program Orang - 291 318 341 371 Nasional
(I - Tersedia) Foundation
MRUF ENVOY

Kegiatan 1: Training dan 1.2 Jumlah Provinsi


400
pendampingan partisipasi Jawa Barat,
peserta dalam Donor Jawa Mien R Uno
Orang - 30 50 100 150
pelatihan dan (I - Tersedia) Tengah, Foundation
pendampingan Jawa Timur,
MRUF ADP DIY

2.1 Bekerja
Lembaga
sama dengan
implementor
Kegiatan 2: Scale-Up lembaga lain Lembag Mien R Uno
- - 3 5 7 - (III - Belum Nasional
program yang a Foundation
tersedia
mendukung
sumber)
MRUF ADP

Program 3: Rancangan Pembangunan BUMDesa Berwatak Kewirausahaan Sosial Menuju Desa Maju Mandiri, (sama dengan indikator 8.9.1*)

1.1
Kab. Batang
Pendampingan
Unit - - 1 12 24 - - Jawa
Kegiatan 1: Penguatan Manajemen Yay. Bina
Tengah, Kab.
Kapasitas Pokdarwis untuk Kelompok Swadaya
Landa - Yayasan Bina
mengelola potensi wisata (III - Belum
Kalbar, Kab. Swadaya
1.2 Pelatihan tersedia
Mentawai -
(Pilot Project) Pengelolaan dan sumber)
Orang - - 30 240 480 - Sumbar,
pengembangan
Gorontalo,
Wisata
Sika,
- 984 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Manggarai
Barat,
Kupang,
Pekalongan,
1.3 Pelibatan
Bojonegoro,
usia muda
Kudus,
sebagai Orang - - 86 1060 1920 -
Lamandao -
pengelola
Kalteng, Kab.
kawasan wisata
Toraja -
Sumsel; Kab.
Donggu -
NTB

PROGRAM 4: RANCANGAN PEMBANGUNAN BUMDESA BERWATAK KEWIRAUSAHAAN SOSIAL MENUJU DESA MAJU MANDIRI, (SAMA DENGAN INDIKATOR 8.9.1*)

Kegiatan 1: Pemberian 1.1 Jumlah - 0 300 300 300 6.000


keterampilan bekerja untuk penyandang
IR Malaysia Islamic Relief
penyandang disabilitas disabilitas diberi Orang Aceh, NTB
(I - Tersedia) Indonesia
yang terkena dampak keterampilan
bencana bekerja

PROGRAM 5: JADI PENGUSAHA MANDIRI (JAPRI)

1.1 Jumlah - - 200 - - $ 213,294


Institute of
peserta (Pilot phase
Orang Bandung, International
pelatihan 18 months,
Trenggalek, Education
Kegiatan 1: Training dan kewirausahaan 2017-2018) USAID
Surabaya, (IIE), Indonesia
pendampingan &$ (I - Tersedia)
Malang, Solo, International
1.2 Mengikuti - - 100 - - 1,351,994
Semarang Education
pelatihan Orang (full phase
Foundation
kewirausahaan
(IIEF), Mien R
- 985 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
2.1 Pelatihan - - - 90 - 42 months, Uno Foundatio
rencana bisnis 2018-2022) (MRUF),
Orang
dan bantuan Prestasi Junior
pendanaan Indonesia (PJI)

2.2 Membangun - - - 68 -
atau
memperluas
Kegiatan 2: Peningkatan usaha yang
dan pengembangan bisnis sukses dan
berkelanjutan,
menciptakan Orang
lapangan kerja,
dan mendukung
pertumbuhan
ekonomi
Indonesia yang
inklusif

PROGRAM 6: PENGUATAN PENDIDIKAN LINK AND MATCH BAGI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH UNTUK MENYIAPKAN TENAGA TERAMPIL DAN BERJIWA
KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENGHADAPI PERSAINGAN GLOBAL.

Kegiatan 1: 1.1 - 20 20 20 20
Majelis
Meningkatkan pelaksanaan Meningkatnya
Pendidikan
Link and Match antara pelaksanaan Muhammadi
Dasar dan
SMK Muh dengan Dunia Link and Match sekolah 1.000 yah Nasional
Menengah PP
Usaha dan Dunia Industri antara SMK (I - Tersedia)
Muhammadiya
baik dalam maupun Luar Muh dengan
h
Negeri. DuDi
- 986 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
2.1 Terciptanya - 5 5 5 10
Majelis
Kegiatan 2: peralatan
Pendidikan
Pemenuhan Sarana dan pendidikan SMK Muhammadi
Dasar dan
Prasarana Pendidikan SMK Muh yang sekolah 5.000 yah Nasional
Menengah PP
Muhamadiyah Melalui Modern oleh (I - Tersedia)
Muhammadiya
Pembuatan alat Sendiri guru, siswa dan
h
mitra industri.

3.1 - 30 30 30 30
Terwujudnya
Kegiatan 3: Majelis
alih tehnologi
Melakukan alih tehnologi Pendidikan
dengan mitra di Muhammadi
dengan mitra di dalam dan Dasar dan
dalam dan luar sekolah 300 yah Nasional
luar negeri melalui Menengah PP
negeri dengan (I - Tersedia)
pembentukan Teaching Muhammadiya
membentuk
Industry h
Teaching
Industry.

PROGRAM 7: YOUTH ECONOMIC EMPOWERMENT

DKI Jakarta,
1.1 pemuda Yayasan Plan
Jawa Barat
(laki-laki dan International
(Bekasi,
perempuan) Indonesia -
Depok,
Kegiatan 1 : Youth yang Mitra: Instansi
• Expected Tangerang),
Economic Empowerment menyelesaikan Sponsor dan Pemerintah
105.000 Jawa Tengah
Program (TVET dan Micro program dan Orang - - - 2.835 5.180 Donor (BLK, BBPLK)
•Existing (Semarang),
Enterpreneurship mendapatkan Internasional dan LSM
31.185 NTT
Development) pekerjaan (Bengkel
(Lembata,
penuh waktu APPeK,
Sikka,
atau mendirikan Kopernik,
Nagekeo,
usaha dengan PPSP Kupang)
TTS, TTU,
penghasilan per
Malaka,
- 987 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
bulan minimal Belu,
sesuai UMR Kupang),
NTB
(Lombok)

1.2 BLK Milik


Pemerintah Level
Mengadopsi Nasional:
Model Bappenas
Pemberdayaan dan KM
Ekonomi Kaum Terkait. DKI Yayasan Plan
Muda yang Jakarta, International
dapat Jawa Barat Indonesia -
memfasilitasi (Bekasi, Mitra: Instansi
terutama kaum Sponsor dan Depok, Pemerintah
muda yang Institusi - - - - 20 - Donor Tangerang), (BLK, BBPLK)
termarjinalkan Internasional Jawa Tengah dan LSM
dan sensitif (Semarang), (Bengkel
gender/ NTT APPeK,
Dokumen (Lembata, Kopernik,
Strategi Sikka, PPSP Kupang)
Nasional untuk Nagekeo,
Pemberdayaan TTS, TTU,
Ekonomi Kaum Malaka,
Muda, sebagai Belu,
strategi yang Kupang),
terpisah atau
- 988 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
sebagai bagian NTB
dari Strategi (Lombok)
Nasional
Ketenagakerjaan
(mencakup
strategi untuk
kaum muda
rentan dan
perempuan)

PROGRAM 8: PEMBERDAYAAN / PENGUATAN ORANG MUDA DESA BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

1.1 Jumlah -
Kelompok
Usaha Muda Komisi
Kegiatan 1 : Pelatihan Dana
Berbasis kelompo Pengembangan
Kewirausahaan Solidaritas wilayah
sumber daya k (20-50 - 0 0 50 100 Sosial
pemula/lanjutan para Umat Indonesia
lokal 1.2. orang) Ekonomi (PSE)
orang muda (I = Tersedia)
Proposal baru KWI.
akses dana
Modal Usaha

2.1 adanya -
Komisi
produk-produk
Kegiatan 2 : Workshop kelompo Pengembangan
unggulan wilayah
meningkatkan produk- k (20-50 - 0 0 100 200 (I = Tersedia) Sosial
daerah yang Indonesia
produk khas lokal orang) Ekonomi (PSE)
bernilai ekonomi
KWI.
tinggi

Kegiatan 3 : Youth Socisl 31. Jumlah - Komisi


wilayah
Enterpreunership Festival Usahawan orang - 0 0 500 1000 (I = Tersedia) Kepemudaan
Indonesia
(YOSEF) Muda Baru dan Komisi
PSE KWI dan
- 989 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Keuskupan.
Daerah

INDIKATOR SDGs: 8.7.1 Persentase dan jumlah anak usia 5-17 tahun, yang bekerja, dibedakan berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur (dibedakan berdasarkan bentuk-
bentuk pekerjaan terburuk untuk anak)

PROGRAM 1: RESPONSIBLE SOURCING - DEVELOPING SUSTAINABLE AGRICULTURE SYSTEM

Seluruh area
operasional
PT Nestle
1.1 Penerapan
Indonesia,
kebijakan tidak
Hasil PT Nestle termasuk di
memperkerjaka
audit Indonesia dalamnya
Kegiatan 1: No child labour n anak-anak di PT Nestle
internal - Pass Pass Pass Pass - (Tidak kantor pusat,
policy bawah usia di Indonesia
/ekstern memerlukan pabrik, pusat
seluruh lini
al pendanaan) distribusi
operasional
dan juga
bisnis
perwakilan
kantor
penjualan
- 990 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.2 Penerapan
Nestle Supplier
Dokume
Code, yang di
n yang
dalamnya
ditandat
termasuk PT Nestle
angani Seluruh
klausal tidak Indonesia
oleh lokasi vendor PT Nestle
diperkenankan - Pass Pass Pass Pass - (Tidak
seluruh PT Nestle Indonesia
mempekerjakan memerlukan
vendor Indonesia
anak di bawah pendanaan)
yang
umur bagi
bekerja
vendor yang
sama
bekerja sama
dengan Nestle

INDIKATOR SDGs: 8.8.1 Tingkat frekuensi kecelakaan kerja fatal dan non-fatal, berdasarkan jenis kelamin, sektor pekerjaan dan status migran

INDIKATOR SDGs: 8.8.1.(a) Jumlah perusahaan yang menerapkan norma K3

PROGRAM 1: ZERO ACCIDENT

- 1,6 <1,6 < dibandingkan - Seluruh area


dengan operasional
pencapaian tahun PT Nestle
PT Nestle
sebelumnya Indonesia,
Kegiatan 1: Think Before Indonesia
1.1 Recordable termasuk di PT Nestle
Act - 1 menit untuk - (Tidak
injury rate dalamnya Indonesia
selamat memerlukan
kantor pusat,
pendanaan)
pabrik, pusat
distribusi
dan juga
perwakilan
- 991 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
kantor
penjualan

PROGRAM 2: AUDIT SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Kegiatan 1: Audit dokumen, - 42 51 70 80


identifikasi sumber bahaya,
penilaian dan pengendalian
risiko, serta identifikasi PT.
tindakan pencegahan dan 1.1 Temuan Sucofindo PT. Sucofindo
Laporan 2.880 Nasional
perbaikan, dan audit (Persero) (Persero)
memastikan pengelolaan (I = Tersedia)
K3 sesuai dengan
peraturan pemerintah dan
standar teknis

INDIKATOR SDGs: 8.8.2 Peningkatan kepatuhan atas hak-hak pekerja (kebebasan berserikat dan perundingan kolektif) berdasarkan sumber tekstual ILO dan peraturan
perundang-undangan negara terkait

PROGRAM 1: PENINGKATAN KAPASITAS NEGOSIASI DAN PENGORGANISASIAN

1.1 Data Jabar,


perusahaan (III - Belum Maluku,
perusah
Kegiatan 1: Audit gender yang terindikasi - - - 200 250 - tersedia Kalbar,
aan
untuk mengetahui struktur positif dan sumber) Jateng,
organisasi, persoalan dan negatif gender Banten, DKI
KSBSI
hak buruh yang bias Jakarta,
gender sebagai freferensi Sumut, Riau,
1.2 Jumlah (III - Belum
untuk perbaikan ke depan Sumsel,
auditor gender orang - - 5 8 - - tersedia
Jatim,
di lapangan sumber)
Jambi,
Lampung,
- 992 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Batam, Aceh,
Sulsel

2.1 Jumlah
(III - Belum
buruh yang
orang - - - 100 100 - tersedia
menjadi peserta
sumber)
pelatihan

2.2 Jumlah
Kegiatan 2: Pelatihan Jambi,
pemimpin
buruh untuk peningatan (III - Belum Jabar,
buruh yang KSBSI
kapasitas pemimpin orang - - - 300 400 - tersedia Sumut,
terimbas/mener
perempuan sumber) Banten
ima manfaat
pemahaman

2.3 Jumlah (III - Belum


negosiator orang - - - 40 50 - tersedia
perempuan sumber)

PROGRAM 2: PENINGKATAN KAPASITAS NEGOSIASI DAN PENGORGANISASIAN (JAMINAN SOSIAL DAN KEBEBASAN BERSERIKAT DAN BERUNDING)

1.1 Terciptanya
Kegiatan 1: Pelatihan Banten,
budaya sosial
peningkatan kapasitas (III - Belum Jawa Timur,
dialog di tempat
sosial dialog (pembuatan - - - 60 60 60 - tersedia Batam, DKI KSBSI
kerja (melalui
Perjanjian Kerja Bersama sumber) Jakarta,
lembaga
/PKB) Kalimantan
bipartit)
Barat,
- 993 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.2 Jumlah Kalimantan
(III - Belum
Perjanjian Tengah,
- - - 5 6 5 - tersedia
Bersama yang Riau, Jambi,
sumber)
dihasilkan Jawa Barat,
Sulawesi
1.3 MOU, Utara,
networking dan Sumatra
kesepakatan (III - Belum Utara
dengan multi - - - 7 7 7 - tersedia
stakeholders sumber)
(pemerintah dan
pengusaha)

1.4 Jumlah
buruh yang (III - Belum
dikover dalam - - - 50000 50000 50000 - tersedia
Perjanjian Kerja sumber)
Bersama

2.1 Jumlah (III - Belum Aceh,


organisaser - - - 200 200 200 - tersedia Sumatra
yang dilatih sumber) Utara,
Sumatra
Barat,
2.2 Jumlah Sumatra
Kegiatan 2: pelatihan
buruh yang Selatan, KSBSI
pengorganisasian
berserikat di (III - Belum Riau, Batam,
perusahaan - - - 50000 50000 50000 - tersedia Jambi,
Multinasional sumber) Lampung,
dan supply Banten, DKI
chain Jakarta,
Jawa Barat,
Jawa Timur,
- 994 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Jawa
Tengah,
Kalimantan
Timur,
Kalimantan
tengah,
Kalimantan
Selatan,
Kalimantan
Barat,
Kalimantan
Utara,
Sulawesi
Selatan.
Sulawesi
utara,
Sulawesi
tengah,
Maluku,
Papua Barat
dan NTT

3.1 Jumlah Riau,


pengurus yang Kalimantan
(III - Belum
dilatih dalam barat, Jawa
- - - 100 100 100 - tersedia
penyelesaian Timur,
sumber)
Kegiatan 3: Pelatihan hubungan Batam,
KSBSI
paralegal industrial Jambi,
Sumatra
(III - Belum Utara,
3.2 Jumlah
- - - 5 5 5 - tersedia Kalimantan
perselisihan
sumber) Tengah
hubungan
- 995 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
industrial yang
terselesaikan

PROGRAM 3: PENINGKATAN KAPASITAS NEGOSIASI DAN PENGORGANISASIAN (GENDER)

1.1 Jumlah
buruh yang
orang - - - 100 100 -
menjadi peserta
pelatihan

1.2 Jumlah
Kegiatan 1: Pelatihan Jambi,
pemimpin (III - Belum
buruh untuk peningatan Jabar,
buruh yang tersedia KSBSI
kapasitas pemimpin orang - - - 300 400 - Sumut,
terimbas/mener sumber)
perempuan Banten
ima manfaat
pemahaman

1.3 Jumlah
negosiator orang - - - 40 50 -
perempuan

2.1 Data Jabar,


perusahaan (III - Belum Maluku,
perusah
Kegiatan 2: Audit gender yang terindikasi - - - 200 250 - tersedia Kalbar,
aan
untuk mengetahui struktur positif dan sumber) Jateng,
organisasi, persoalan dan negatif gender Banten, DKI
KSBSI
hak buruh yang bias Jakarta,
gender sebagai freferensi Sumut, Riau,
2.2 Jumlah (III - Belum
untuk perbaikan ke depan Sumsel,
auditor gender orang - - 5 8 - - tersedia
Jatim,
di lapangan sumber)
Jambi,
Lampung,
- 996 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Batam, Aceh,
Sulsel

3.1 Jumlah
pengurus yang
(III - Belum
dilatih dalam
- - - - - - - tersedia Sumut,
penyelesaian
sumber) Jabar,
hubungan
Kalbar,
Kegiatan 3: Pelatihan industrial
Maluku, KSBSI
paralegal
Sumsel,
3.2 Jumlah - - - - - -
Bantne, DKI
perselisihan (III - Belum
Jakarta
hubungan - tersedia
industrial yang sumber)
terselesaikan

PROGRAM 4: PENINGKATAN KAPASITAS NEGOSIASI DAN PENGORGANISASIAN (KEBEBASAN BERSERIKAT DAN BERUNDING)

1.1 Terciptanya 60 60 60 -
Banten,
budaya sosial
(III - Belum Jawa Timur,
dialog di tempat
- - - tersedia Batam, DKI
Kegiatan 1: Pelatihan kerja (melalui
sumber) Jakarta,
peningkatan kapasitas lembaga
Kalimantan
sosial dialog (pembuatan bipartit) KSBSI
Barat,
Perjanjian Kerja Bersama
Kalimantan
/PKB) 1.2 Jumlah 10 10 10 -
(III - Belum Tengah,
Perjanjian
- - - tersedia Riau, Jambi,
Bersama yang
sumber) Jawa Barat,
dihasilkan
Sulawesi
- 997 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.3 MOU, 7 7 7 - Utara,
networking dan Sumatra
kesepakatan (III - Belum Utara
dengan multi - - - tersedia
stakeholders sumber)
(pemerintah dan
pengusaha)

1.4 Jumlah 50.000 50.000 50.000 -


buruh yang (III - Belum
dikover dalam - - - tersedia
Perjanjian Kerja sumber)
Bersama

2.1 Jumlah 200 200 200 - (III - Belum Aceh,


organisaser - - - tersedia Sumatra
yang dilatih sumber) Utara,
Sumatra
50.000 50.000 50.000 - Barat,
Sumatra
Selatan,
Riau, Batam,
2.2 Jumlah
Kegiatan 2: pelatihan Jambi,
buruh yang KSBSI
pengorganisasian Lampung,
berserikat di (III - Belum
Banten, DKI
perusahaan - - - tersedia
Jakarta,
Multinasional sumber)
Jawa Barat,
dan supply
Jawa Timur,
chain
Jawa
Tengah,
Kalimantan
Timur,
Kalimantan
- 998 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
tengah,
Kalimantan
Selatan,
Kalimantan
Barat,
Kalimantan
Utara,
Sulawesi
Selatan.
Sulawesi
utara,
Sulawesi
tengah,
Maluku,
Papua Barat
dan NTT

3.1 Jumlah 100 100 100 -


pengurus yang Riau,
(III - Belum
dilatih dalam Kalimantan
- - - tersedia
penyelesaian barat, Jawa
sumber)
hubungan Timur,
Kegiatan 3: Pelatihan industrial Batam,
KSBSI
paralegal Jambi,
3.2 Jumlah 5 5 5 - Sumatra
perselisihan (III - Belum Utara,
hubungan - - - tersedia Kalimantan
industrial yang sumber) Tengah
terselesaikan

PROGRAM 5: PENINGKATAN JUMLAH PUK DAN KEANGGOTAAN SP/SB BAGI PEKERJA SERTA PENINGKATAN JUMLAH PKB MELALUI SOSIALISASI OLEH SP/SB
- 999 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
- Filantropi /
1.1 Konfirmasi Jakarta dan
Lainnya
Narasumber dan Daerah
Paket - N/A 136 136 6.800 (III - Belum KSPSI-R
alat Peralatan Tingkat
tersedia
Sosialisasi Provinsi
sumber)

- Filantropi /
Jakarta dan
1.2 Konfirmasi Lainnya
Kegiatan 1: Pelaksanaan Daerah
Peserta Orang - N/A 4.760 4.760 4.760 (III - Belum KSPSI-R
Program Sosialisasi Tingkat
Sosialisasi tersedia
Provinsi
sumber)

- Filantropi /
1.3 Realisasi Jakarta dan
Lainnya
Pelaksanaan Daerah
Event - N/A 136 136 6.800 (III - Belum KSPSI-R
Event Tingkat
tersedia
Sosialisasi Provinsi
sumber)

- Filantropi /
Jakarta dan
Lainnya
Daerah
2.1 Monitoring Event - N/A 136 136 2.720 (III - Belum KSPSI-R
Tingkat
tersedia
Provinsi
sumber)
Kegiatan 2: Monitoring dan
Evaluasi
- Filantropi /
Jakarta dan
Lainnya
Daerah
2.2 Evaluasi Event - N/A 4 4 2.720 (III - Belum KSPSI-R
Tingkat
tersedia
Provinsi
sumber)
- 1000 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
- Filantropi /
Lainnya
3.1 Penyiapan
Periode - N/A 4 4 320 (III - Belum Jakarta KSPSI-R
Materi Laporan
tersedia
sumber)

- Filantropi /
Lainnya
3.2 Pencetakan
Kegiatan 3: Pelaporan Paket - N/A 4 4 200 (III - Belum Jakarta KSPSI-R
Laporan
tersedia
sumber)

- Filantropi /
Lainnya
3.3 Dsitribusi
Paket - N/A 4 4 200 (III - Belum Jakarta KSPSI-R
Laporan
tersedia
sumber)

INDIKATOR SDGs: 8.9.1* Proporsi kontribusi pariwisata terhadap PDB

PROGRAM 1: RANCANGAN PEMBANGUNAN BUMDESA BERWATAK KEWIRAUSAHAAN SOSIAL MENUJU DESA MAJU MANDIRI, KAB. BATANG, PROP. JATENG

1.1
Pendampingan
Kegiatan 1: Penguatan Unit - - 1 - - -
Manajemen Yay. Bina
Kapasitas Pokdarwis untuk
Kelompok Swadaya Kab. Batang
mengelola potensi wisata Yayasan Bina
(III - Belum - Jawa
Sikembang dan Sibiting, Swadaya
1.2 Pelatihan tersedia Tengah
Desa Kembang Langit, Kec.
Pengelolaan dan sumber)
Blado Orang - - 30 - - -
pengembangan
Wisata
- 1001 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.3 Pelibatan
usia muda
sebagai Orang - - 86 100 - -
pengelola
kawasan wisata

INDIKATOR SDGs: 8.10.1* Jumlah kantor bank dan ATM per 100.000 penduduk dewasa

PROGRAM 1: RESPONSIBLE SOURCING - DEVELOPING SUSTAINABLE AGRICULTURE SYSTEM

Kabupaten
Tanggamus
1.1 Jumlah
Kegiatan 1: Program The PT Nestle dan
petani yang USD PT Nestle
NESCAFE Plan untuk Indonesia; Kabupaten
memiliki - - 6.000 9.000 12.000 15.000 5.000.000.00 Indonesia;
pengembangan pertanian BTPN Lampung
rekening 0 BTPN
kopi rakyat (I - Tersedia) Barat,
(akumulatif)
Provinsi
Lampung

INDIKATOR SDGs: 8.10.2 Proporsi kepemilikan rekening bank orang dewasa (18 tahun dan lebih) atau lembaga keuangan lain atau dengan pelayanan jasa keuangan bergerak

PROGRAM 1: RESPONSIBLE SOURCING - DEVELOPING SUSTAINABLE AGRICULTURE SYSTEM

Kabupaten
Tanggamus
1.1 Jumlah
Kegiatan 1: Program The PT Nestle dan
petani yang USD PT Nestle
NESCAFE Plan untuk Indonesia; Kabupaten
memiliki - - 6.000 9.000 12.000 15.000 5.000.000.00 Indonesia;
pengembangan pertanian BTPN Lampung
rekening 0 BTPN
kopi rakyat (I - Tersedia) Barat,
(akumulatif)
Provinsi
Lampung
- 1002 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
PROGRAM 2: PENINGKATAN KAPASITASI PEMERINTAH DAN MASYARAKAT DALAM PRB - API

1.1 Jumlah DKI Jakarta LPBI NU Pusat


Peserta orang - 25 25 25 25 BNI 46 & Jawa - BSN LPBI NU
pelatihan Timur dan BNI 46

1.2 Jumlah
DKI Jakarta LPBI NU Pusat
Kabupaten yang kabupat
- 27 27 27 27 BNI 46 & Jawa - BSN LPBI NU
mendapatkan en
Timur dan BNI 46
pelatihan

1.3 Jumlah
Pesantren, 25.000
DKI Jakarta LPBI NU Pusat
sekolah dan (Biaya
Kegiatan 1: Pelatihan lembaga - 375 375 375 375 BNI 46 & Jawa - BSN LPBI NU
komunitas yang Program
Manajemen Bank Sampah Timur dan BNI 46
mendapatkan dengan
Berbasis Perbankan
sosialisasi berbagai
kegiatan)
1.4 Jumlah
Nasabah yang
mendapatkan
Tabungan &
DKI Jakarta LPBI NU Pusat
ATM BNI
orang - 50 50 50 50 BNI 46 & Jawa - BSN LPBI NU
berbasis
Timur dan BNI 46
tabungan
sampah di
masing-masing
bank sampah

PROGRAM 3: FINANCIAL LITERACY SEBAGAI STRATEGI - -


PENGUATAN KEMASLAHATAN EKONOMI KELUARGA
- 1003 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.1 prosentase
modul
Kegiatan 1: Penyusunan
Workshop
Modul Workshop Literasi
Literasi Mitra:
Finansial untuk Keluarga, % - 100 - - - 50 pusat LKK NU
Finansial untuk Pegadaian
dan Modul Training for
Keluarga, dan
Facillitators
Modul Training
for Facillitators

2.1. jumlah
training for
mitra:
facillitators
aktivitas - 3 0 6 6 Pegadaian,
literasi finansial
OJK, CSR
untuk keluarga
Kegiatan 2: Training for 2016: 3 prop,
NU
Facilitators Literasi 750 2018: 6 prop, LKK NU
Finansial untuk Keluarga 2019: 6 prop
2.2. jumlah
fasilitator
literasi finansial orang - 135 0 240 240 -
untuk keluarga
NU

dana
mandiri,
3.1. jumlah 2016: 6 kota
CSR,
workshop 2017: 12
kegiatan - 6 32 56 100 pegadaian,
Kegiatan 3: Workshop literasi finansial kota,
financial
Literasi Finansial untuk untuk keluarga 3.880 2018: 20 LKK NU
institutions,
Keluarga kota,
OJK
2019: 24
kota
3.2. jumlah
orang - 360 1600 2800 5000 -
peserta
workshop
- 1004 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
literasi finansial
untuk keluarga
NU

dana
4.1. jumlah
mandiri,
Kegiatan 4: Pendalaman kegiatan 2016: 3 kota,
CSR,
Materi Investasi untuk pendalaman kegiataa 2017: 2 kota,
- 3 2 5 10 400 pegadaian, LKK NU
Keluarga (instrumen materi literasi n 2018: 3 kota,
financial
investasi, investasi bodong) finansial untuk 2019: 5 kota
institutions,
keluarga
OJK

5.1. jumlah dana


kegiatan mandiri,
Kegiatan 5: Pengenalan 2016: 1 kota,
pengenalan CSR,
Pelayanan Keuangan kegiatan - 1 0 3 5 270 2018: 3 kota, LKK NU
pelayanan financial
Syariah untuk Keluarga 2019: 5 kota
keuangan institutions,
syariah OJK, BES

TUJUAN 9 INDUSTRI, INOVASI DAN INFRASTRUKTUR


INDIKATOR SDGs: 9.1.1.(b) Panjang pembangunan jalan tol
INDIKATOR SDGs: 9.1.1.(c) Panjang jalur kereta api
INDIKATOR SDGs: 9.1.2.(a) Jumlah bandara
INDIKATOR SDGs: 9.1.2.(b) Jumlah dermaga penyeberangan
INDIKATOR SDGs: 9.1.2.(c) Jumlah pelabuhan strategis
PROGRAM 1: KAJI ULANG RANCANGAN (DESIGN REVIEW) VERIFIKASI, INSPEKSI, PENGUJIAN, PENGAWASAN KONSTRUKSI DAN AUDIT KELAIKAN INFRASTRUKTUR
- 1005 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: Melakukan
survey, inspeksi, dan
verifikasi rancangan PT.
pembangunan jalan tol, 1.1 Jumlah Sucofindo PT. Sucofindo
Laporan - 4.080 4.134 4.500 5.000 174.000 Nasional
dermaga penyeberangan, laporan inspeksi (Persero) (Persero)
pelabuhan, dan bandara (I = Tersedia)
melalui pengujian struktur
dan ketahanan bangunan

INDIKATOR SDGs: 9.1.2 Jumlah Penumpang dan Volume Pengangkutan, menurut Jenis Transportasi
PROGRAM 1: MELAKUKAN PENELITIAN MENGENAI KEBUTUHAN TERKAIT SISTEM TRANSPORTASI PUBLIK DAN AKSESIBILITAS RUANG PUBLIK
1.1 Banyaknya OHANA,
DI
transportasi PERDIK,
Jumlah - - - 10 - 100 Yogyakarta,
publik yang YOUNG
Jawa Tengah
Kegiatan 1: Pendataan aksesibel VOICE,
transportasi publik yang (III - Belum
aksesibel untuk DPO ( 1.2 Banyaknya tersedia
Difabel People kabupaten/kota sumber)
Jawa Timur, PLD
Organization) yang Kabupat
- - - 5 - - Makassar, Universitas
transportasi en/Kota
Aceh Brawijaya
publik yang
aksesibel

2.1 Jumlah
OHANA,
Kegiatan 2 : Audiensi dan Provinsi yang (III - Belum DI
SKPD PERDIK,
dialogue dengan Pemda melaksanakan - - - 5 - 15 tersedia Yogyakarta,
Provinsi YOUNG
Propinsi di Indonesia audiensi dan sumber) Jawa Tengah
VOICE,
sebagai best practice dari dialog
- 1006 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
akses layanan dan 2.2 Best practice
advokasi difabel. Jawa Timur, PLD
dari akses
Provinsi - - - - - - - Makassar, Universitas
layanan dan
Aceh Brawijaya
advokasi difabel

INDIKATOR SDGs: 9.4.1* Rasio emisi CO2/Emisi Gas Rumah Kaca dengan nilai tambah sektor industri manufaktur

PROGRAM 1: VALIDASI DAN VERIFIKASI GAS RUMAH KACA

Kegiatan 1: Melakukan
PT.
sampling kualitas udara 1.1 Jumlah
Sucofindo
menggunakan metode uji certificate of Laporan - 2.217 2.351 3.000 3.500 160.000 Nasional PT Sucofindo
(Persero)
emisi untuk melihat kadar analysis
(I = Tersedia)
gas rumah kaca

INDIKATOR SDGs: 9.3.2* Proporsi Industri Kecil dengan Pinjaman atau Kredit

PROGRAM 1 : KOPERASI MUSLIMAT NU

III- Belum
Kegiatan 1 : Layanan 1.1 Jumlah unit Nasional =
unit 150 - - 20 20 200 tersedia Muslimat NU
Koperasi Muslimat NU koperasi 34 provinsi
sumber

PROGRAM 2: MEMASYARAKATKAN KEHIDUPAN BERKOPERASI


- 1007 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Dharma
Kegiatan 1 :
Wanita
Menyelenggarakan 1.1 Bimbingan
Persatuan
bimbingan dan penyuluhan dan pelatihan Kementerian
Pusat bekerja
bagi anggota dalam rangka dalam Kegiatan 1 1 1 1 1 PM UMKM dan Nasional
sama dengan
meningkatkan kesadaran mengelola Koperasi
Kementerian
anggota akan pentingnya koperasi
UMKM dan
kehidupan berkoperasi
Koperasi,

Dharma
Wanita
Persatuan
2.1 Jumlah Pusat dan
koperasi yang Dharma
Unit 2 (2017) 2 - - PM Swadaya Nasional
berbadan Wanita
hukum Persatuan
Instansi
Pemerintah
Kegiatan 2 : Mendorong Pra
Pusat
Koperasi DWP menjadi
koperasi yang berbadan
Dharma
hukum
Wanita
Persatuan
2.2 Jumlah Pusat dan
koperasi yang Dharma
Unit 4 (2017) 4 - - PM Swadaya Nasional
belum berbadan Wanita
hukum Persatuan
Instansi
Pemerintah
Pusat

INDIKATOR SDGs: 9.4.1.(a) Persentase perubahan emisi CO2/Emisi Gas Rumah Kaca
- 1008 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
PROGRAM 1: VALIDASI DAN VERIFIKASI GAS RUMAH KACA

Kegiatan 1: Melakukan
PT.
sampling kualitas udara 1.1 Jumlah
Sucofindo PT. Sucofindo
menggunakan metode uji certificate of Laporan - 2.217 2.351 3.000 3.500 160.000 Nasional
(Persero) (Persero)
emisi untuk melihat kadar analysis
(I = Tersedia)
gas rumah kaca

PROGRAM 2: GREEN MANAGEMENT

Laporan
PT.
Kegiatan 1: Green building, dan
1.1 Laporan Sucofindo PT. Sucofindo
green industry, green port, kadar - 0 0 4 10 2.000.000 Nasional
konsultasi (Persero) (Persero)
eco industry park emisi
(I = Tersedia)
(ppm)

INDIKATOR SDGs: 9.5.1* Proporsi anggaran riset pemerintah terhadap PDB

PROGRAM 1: MENGEMBANGKAN SISTEM MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN YANG DINAMIS, PRODUKTIF DAN BERDAYA SAING DALAM MENINGKATKAN KUALITAS CATUR
DHARMA

Kegiatan 1: Membentuk
centre of excellence dalam Muhammadi
1.1 Jumlah Lembag PTM dan
bidang ilmu pengetahuan - - 5 8 10 yah Nasional
Pusat Kajian a 1.300 Majelis
dan teknologi di PTM (I - Tersedia)
unggulan.

INDIKATOR SDGs: 9.5.2 Jumlah peneliti (ekuivalen penuh waktu) per satu juta penduduk

PROGRAM 1: MENGEMBANGKAN SISTEM MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN YANG DINAMIS, PRODUKTIF DAN BERDAYA SAING DALAM MENINGKATKAN KUALITAS CATUR
DHARMA
- 1009 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Perguruan
Kegiatan 1: Meningkatkan Muhammadi
1.1 Jumlah Tinggi
kajian dan penelitian Orang - - 100 100 100 3.000 yah Nasional
Peneliti Muhammadiya
berbasis Muhammadiyah (I - Tersedia)
h dan Majelis

Kegiatan 2: Meningkatkan
Perguruan
kualitas penelitian melalui Muhammadi
2.1 Jumlah Tinggi
hibah bersaing antar dosen Orang - - 50 100 150 3.000 yah Nasional
Dosen Muhammadiya
Perguruan Tinggi (I - Tersedia)
h dan Majelis
Muhammadiyah

PROGRAM 2: PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

1.1
Peningkatkan
dan Worksh
Kegiatan 1 : Pengembangan LP. Ma'arif Lembaga
menyempurnak op
kurikulum, berbasis NU (III-belum Pendidikan
an kurikulum (FGD) - - 3 8 12 1.000 Nasional
Penguatan Pendidikan tersedia Ma`arif NU
berbasis /Kegiata
Karakter sumber) Pusat
Pengutan n
Pendidikan
Karakter

2.1 Membangun
data base Lembaga
Kegiatan 2 : Pendataan LP. Ma'arif
Satuan Pendidikan
Satuan Pendidikan NU (III-belum semua
Pendidikan di Kegiatan - 2 5 15 19 1.000 Ma`arif NU
(Sekolah dan Madrasah tersedia wilayah;
lingkungan LP Pusat/
Ma'arif NU) sumber)
Ma'arif NU yang Wilayah
berbasis IT
- 1010 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
3.1
Peningkatan
dan
pengembangan Lembaga
Seminar LP. Ma'arif
Kegiatan 3 : Pengembangan pengelolaan Pendidikan
dan NU (III-belum semua
Pendidikan berbasis Satuan - 1 3 5 10 1.500 Ma`arif NU
Worksh tersedia wilayah;
Pendidikan Karakter Pendidikan di Pusat/
op sumber)
lingkungan NU Wilayah
yang Berbasis
Pendidikan
Karakter

4.1
Meningkatkan
kemampuan
LP. Ma'arif Lembaga
dan hasil
Kegiatan 4 : Penelitian NU (III-belum Pendidikan
Penelitian dalam Kegiatan - 1 1 3 5 750 Nasional
pengembangan pendidikan; tersedia Ma`arif NU
Pengembangan
sumber) Pusat
Pendidikan
berbasis ke NU
an

PROGRAM 3: TEMU ILMIAH FORUM SILATURAHMI STUDI EKONOMI ISLAM (FOSSEI)

1.1 Usulan Proceedi


2015 : 2015 :
Regulasi/Rekom ng 1 1 1 1 1 2015 : 250
2016 : Universitas
endasi /Jurnal juta 2016 :
Baznas, Diponogoro,
Kegiatan 1 : Simposium 268 juta Fossei
BNIS, Semarang
Nasional 2017 : 335 Nasional
Kemenpar 2016 :
1.2 Jumlah juta, 2018 :
Orang 300 529 470 550 600 2017 : Universitas
Peserta 700 juta,
Baznas, OJK, Muhammadi
2019: 700
LPS, yah
- 1011 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
juta. TOTAL Wardah, Yogyakarta
= 2253 juta BSM 2017 : UIN
Kegiatan 2 : 2.1 Jumlah Proposal Sunan
15 0 16 20 25
Business challange/case Usulan Bisnis Bisnis Kalijaga,
Yogayakarta
2018 : UIN
Sumatera
3.1 Jumlah tim Utara.
Kegiatan 3 : Olimpiade
olimpiade tim 100 129 114 120 130 Medan. 2019
Ekonomi Islam
Ekonomi Islam :-
Kegiatan 4 : Seminar 4.1 Jumlah
Orang 360 617 657 1000 1000
ekonomi Islam Peserta

INDIKATOR SDGs: 9.c.1* Proporsi penduduk yang terlayani mobile broadband

INDIKATOR SDGs: 9.c.1.(a) Proporsi individu yang menguasai/memiliki telepon genggam

INDIKATOR SDGs: 9.c.1.(b) Proporsi individu yang menggunakan internet

PROGRAM 1 : PERPUSERU (PERPUSTAKAAN SERU)

1.1 Jumlah 104


Kegiatan 1 : lokasi sebaran Provinsi 15 2 - - - Kabupaten di
Pengembangan masyarakat program 18 Propinsi.
melalui pengembangan Tersebar dari
Bill &
Perpustakaan Daerah 1.2 Jumlah Jawa, Bali, Coca-Cola
Malinda
(Kabupaten & Desa) Perpustakaan Perpust 200.000 Lombok, Foundation
Gates
menjadi Community Daerah di akaan Sumatra, Indonesia
Foundation
Learning Center yang tingkat Mitra 34 68 2 - - Kalimantan,
inovatif berbasis Infomasi Kabupaten (Kabupa Sulawesi,
Teknologi. bertansformasi ten) NTT &
menjadi pusat Papua.
belajar
- 1012 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
masyarakat
berbasis ICT

1.3 Jumlah
Perpustakaan
Daerah di
Perpust
tingkat Desa
akaan
bertansformasi 84 149 347 - -
Mitra
menjadi pusat
(Desa)
belajar
masyarakat
berbasis ICT

1.4 Jumlah
pengunjung
2.360.0 4.340.0
perpustakaan Orang 6.980.000 - -
00 00
memanfaatkan
sarana/program

1.5 Jumlah
fasilitas ICT
Paket
terpasang di
komput 8.312 451 1.496 - -
perpustakaan
er
mitra
PEPRUSERU

TUJUAN 10 BERKURANGNYA KESENJANGAN


INDIKATOR SDGs: 10.1.1.(a) Persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional, menurut jenis kelamin dan kelompok umur
PROGRAM 1: PANTI DAN SANTUNAN KELUARGA AISYIYAH
- 1013 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.1 Jumlah
SWADAYA,
Kegiatan 1: Pemberian anak yang
DINSOS
santunan kepada 269 Panti diberikan
Anak - 50.000 50.000 50.000 50.000 - (III - Belum 30 PROVINSI AISYIYAH
dan lebih dari 1000 santunan pada
tersedia
keluarga panti dan
sumber)
keluarga

PROGRAM 2: MUSTAHIK MOVE TO MUZAKKI (M3)


Dana Zakat
1.1 Meningkat Infaq
Kegiatan 1: Pendampingan
pendapatan Sedekah, Dompet
dan pemberian modal Jiwa 35.079 41.946 13.132 22.236 26.076 93.385 34 Provinsi
mustahik di wakaf fan Dhuafa
usaha
atas UMR CSR
(I - Tersedia)

PROGRAM 3: LAYANAN MUSTAHIK DAN LAYANAN DAKWAH (LAMUSTA)

1.1 Jumlah
Dana Zakat
masyarakat
Kegiatan 1: Memberikan Infaq Dompet
miskin yang Jiwa 23.011 26.086 29.280 35.093 40.000 41.645 34 Provinsi
layanan langsung mustahik Sedekah Dhuafa
dibantu secara
(I - Tersedia)
langsung

PROGRAM 4: BEASISWA MENTARI (GERAKAN ORANG TUA ASUH [GOTA])

Kegiatan 1: Memberikan 1.1 Jumlah


Donasi LAZISMU,
beasiswa pendidikan dasar siswa yang Seluruh
Orang - 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 Masyarakat Majelis
dan menengah bagi dibantu biaya Indonesia
(I - Tersedia) DIKDASMEN
masyarakat miskin pendidikannya

PROGRAM 5: BEASISWA SANG SURYA (1.000 SARJANA)


- 1014 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.1 Jumlah
Kegiatan 1: Memberikan Donasi LAZISMU,
siswa yang Seluruh
beasiswa pendidikan tinggi Orang - 250 250 250 250 2.500 Masyarakat Majelis
dibantu biaya Indonesia
bagi masyarakat miskin (I - Tersedia) DIKDASMEN
pendidikannya

PROGRAM 6: KADO RAMADHAN

Kegiatan 1: Menyalurkan
1.1 Jumlah Donasi Lazismu,
bantuan paket hari raya Seluruh
bantuan yang Paket - 28.000 30.000 32.000 34.000 24.800 Masyarakat Komunitas,
Idul Fitri kepada Indonesia
didistribusikan (I - Tersedia) ORTOM
masyarakat miskin

PROGRAM 7: KURBAN PAK KUMIS

Kegiatan 1: Menyalurkan - 10.000 12.000 14.000 16.000 -


1.1 Jumlah Donasi Lazismu,
paket bantuan hari raya Seluruh
bantuan yang Paket Masyarakat Komunitas,
Idul Adha kepada Indonesia
didistribusikan (I - Tersedia) ORTOM
masyarakat miskin

PROGRAM 8: ZAKAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT -

Baznas Pusat;
1.1 Jumlah Baznas
Dana ZIS
Rumah Tangga Provinsi dan
(Zakat, Infaq
Kegiatan 1: yang 277.00 Nasional = Kab/Kota dan
Jiwa - - 277.000 277.000 10.040.625 dan
Bantuan Modal Usaha mendapatkan 0 34 Provinsi Laznas
Sadaqah) (I=
modal bantuan (Lembaga Amil
Tersedia)
usaha Zakat
Nasional)

PROGRAM 9: LAYANAN LANGSUNG MUSTAHIK (PENERIMA) -


- 1015 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Baznas Pusat;
Baznas
Dana ZIS
1.1 Jumlah Provinsi dan
(Zakat, Infaq
Kegiatan 1: mustahik yang 8.000. 8.000.0 Nasional = Kab/Kota dan
Jiwa - - 8.000.000 10.040.625 dan
Bantuan Langsung Tunai dilayani secara 000 00 34 Provinsi Laznas
Sadaqah) (I=
nasional (Lembaga Amil
Tersedia)
Zakat
Nasional)

INDIKATOR SDGs: 10.3.1.(a) Indeks Kebebasan Sipil

PROGRAM 1:

1.1 Adanya
rekomendasi/us Pemerintah
ulan kebijakan Kerajaan
Kegiatan 1: Membangun
melawan Belanda
dan Memfasilitasi Forum
ekstrimisme melalui
Dialog antar politisi muda
dari proses Rekome Netherland
lintas partai di DPR RI - - - 4 - 230.000.000 Jakarta Kemitraan
dialog reguler ndasi Institute for
untuk membahas isu dan
Forum Multiparty
agenda nasional melawan
INSPIRASI Democracy
ekstrimisme
politisi muda (NIMD)
lintas partai (I - Tersedia)
DPR RI
- 1016 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
2.1 Adanya
masukan Pemerintah
kebijakan Kerajaan
melawan Belanda
Kegiatan 2 : Membangun
ekstrimisme melalui
dan Memfasilitasi Ruang
yang diterima Rekome Netherland
Dialog antara Politisi lintas - - - 6 - 141.000.000 Jakarta Kemitraan
melalui dialog ndasi Institute for
partai dengan masyarakat
reguler antara Multiparty
sipil dan konstituen
politisi lintas Democracy
partai dan (NIMD)
masyarakat sipil (I - Tersedia)
dan konstituen

3.1 Jumlah
politisi muda Pemerintah
Kegiatan 3: Melakukan lintas partai Kerajaan
pelatihan tentang DPRI, Belanda
penyusunan usulan perwakilan DPP melalui
kebijakan berbasis bukti partai dan Netherland
Orang - - - 40 - 143.000.000 Jakarta Kemitraan
bagi anggota DPR RI muda tenaga ahli Institute for
lintas partai, perwakilan fraksi yang Multiparty
dari DPP Partai dan Tenaga dilatih tentang Democracy
Ahli Partai penyusunan (NIMD)
kebijakan (I - Tersedia)
berbasis bukti
- 1017 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
4.1 Jumlah Pemerintah
masyarakat sipil Kerajaan
Kegiatan 4: Melakukan yang dilatih Belanda
pelatihan tentang tentang melalui
penyusunan usulan penyusunan Netherland
Orang - - - 30 - 141.000.000 Jakarta Kemitraan
kebijakan berbasis bukti, kebijakan Institute for
lobi dan advokasi kebijakan berbasis bukti, Multiparty
untuk masyarakat sipil lobi dan Democracy
advokasi (NIMD)
kebijakan (I - Tersedia)

Pemerintah
Kerajaan
Kegiatan 5: Melakukan
5.1 Jumlah riset Belanda
riset pendalaman atas isu
yang dilakukan melalui
yang disepakati untuk
terkait isu-isu Netherland
dibahas di dalam Forum Laporan - - - 6 - 141.000.000 Jakarta Kemitraan
yang berkaitan Institute for
Dialog lintas partai terkait
dengan Multiparty
upaya melawan
ekstrimisme Democracy
ekstrimisme
(NIMD)
(I - Tersedia)

INDIKATOR SDGs: 10.3.1.(b) Jumlah penanganan pengaduan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM)

PROGRAM 1:
- 1018 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Aceh,
Sumatra
Utara,
Sumatra
Barat,
Sumatra
Selatan,
Riau, Batam,
Jambi,
Lampung,
Banten, DKI
Jakarta,
Jawa Barat,
Jawa Timur,
Kegiatan 1: Pengumpulan Jawa
1.1. Indikator (III - Belum
data tentang pengurus SB Tengah,
kegiatan: Data Kasus - - - 10 15 - tersedia KSBSI
yang terintimidasi karena Kalimantan
yang terkumpul sumber)
berserikat Timur,
Kalimantan
tengah,
Kalimantan
Selatan,
Kalimantan
Barat,
Kalimantan
Utara,
Sulawesi
Selatan.
Sulawesi
utara,
Sulawesi
tengah,
Maluku,
- 1019 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Papua Barat
dan NTT

Riau, Sumut,
Kegiatan 2: Advokasi
Banten,
terhadap pengurus SB yang 2.1. Indikator (III - Belum
Jatim, DKI
dilaporkan pihak kegiatan: Kasus Kasus - - - 10 15 - tersedia
Jakarta,
perusahaan karena yang diadvokasi sumber)
Kalbar,
berserikat
Jabar

PROGRAM 2: ADANYA PIJAKAN KOKOH MENUJU AKSES DAN KENDALI BAGI PEMENUHAN HAK-HAK ASASI KORBAN DAN PEJUANG TERKAIT PELANGGARAN HAM

1.1 Organisasi - 6 6 5 5 3.000.000 -


korban/lembaga 5.000.000
pendamping
korban
memperoleh
Kegiatan 1: Memberikan Lembaga
dukungan
dukungan sumber daya Donor &
sumber daya Indonesia
bagi setiap inisiatif untuk Lembag Donasi Kabupaten/
untuk untuk
pemenuhan Hak EKOSOB a Publik Kota
membantu Kemanusiaan
Korban Pelanggaran HAM (II - Masih
korban
masa lalu diusulkan)
pelanggaran
HAM masa lalu
mendapatkan
akses dan
layanan sosial
(Kesehatan,
- 1020 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Pendidikan,
Pemberdayaan
Ekonomi, dll)

1.2 Komunitas - 100 - 100 - 200 100 - 100 - 3.000.000 -


korban yang 200 200 200 5.000.000
Lembaga
memperoleh
Donor &
akses layanan Indonesia
Jumlah Donasi Kabupaten/
sosial untuk
orang Publik Kota
(kesehatan, Kemanusiaan
(II - Masih
Pendidikan,
diusulkan)
Pemberdayaan
Ekonomi, dll)
- 1021 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
2.1 Organisasi - 6 6 5 5 3.000.000 -
korban/lembaga 5.000.000
pendamping
korban
memperoleh
Kegiatan 2: Memberikan dukungan Lembaga
dukungan sumber daya sumber daya Donor &
Indonesia
untuk mendorong untuk Lembag Donasi Kabupaten/
untuk
kebijakan bagi pemenuhan melakukan a Publik Kota
Kemanusiaan
hak korban pelanggaran kerja-kerja (II - Masih
HAM masa lalu advokasi diusulkan)
kebijakan bagi
pemenuhan hak
korban
pelanggaran
HAM masa lalu

INDIKATOR SDGs: 10.3.1.(d) Jumlah kebijakan yang diskriminatif dalam 12 bulan lalu berdasarkan pelarangan diskriminasi menurut hukum HAM Internasional

PROGRAM 1: ADANYA PIJAKAN KOKOH MENUJU AKSES DAN KENDALI BAGI PEMENUHAN HAK-HAK ASASI KORBAN & PEJUANG TERKAIT PELANGGARAN HAM
- 1022 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Adanya
kebijaka
n yang
mengak
1.1 Adanya
omodir
Kegiatan 1: Memberikan kebijakan yang Lembaga
pemenu 1
dukungan sumber daya mengakomodir 1 1 Donor & Indonesia
han hak kebija
untuk mendorong pemenuhan hak kebijakan kebijaka Donasi Kabupaten/ untuk
korban - - kan/w 3.000-5.000
kebijakan bagi pemenuhan korban /wilayah n/wilay Publik Kota Kemanusiaan
pelangg ilayah
hak korban pelanggaran pelanggaran kerja ah kerja (II - Masih (IKa)
aran kerja
HAM masa lalu HAM masa lalu diusulkan)
HAM
di tingkat lokal
masa
lalu di
tingkat
lokal

PROGRAM 2: PENEGAKAN HUKUM DALAM PENINGKATAN TOLERANSI DAN TANGKAL RADIKALISME

Kegiatan 1 :Sarasehan 1.1 Jumlah - - - 250 250 250.000.000


Polisi dan
Penegakan Hukum dan tokoh
orang Kemenag Nasional MUI
HAM dalam kehidupan masyarakat
(I - Tersedia)
beragama lintas Agama

PROGRAM 3: MEMPROMOSIKAN SEKTOR BISNIS YANG AKUNTABEL MELALUI PEMAJUAN PENERAPAN UNITED NATIONS GUIDING PRINCIPLES (UNGP) TENTANG BISNIS DAN
HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA.

1.1 Indikator
Uni Eropa DKI Jakarta, Indonesia
Kegiatan:
IDR (EU-EIDHR) Sumatera Global
Kegiatan 1: Dialog Multi- Peningkatan Jumlah
- 200 300 400 100 1,175,564,26 & Oxfam GB Utara, Compact
pihak pemahaman Peserta
2 di Indonesia Kalimantan Network
terkait konsep
(I - Tersedia) Barat (IGCN),
Bisnis dan HAM
OXFAM GB di
- 1023 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.2 Indikator Indonesia &
Kegiatan : International
Peningkatan Jumlah NGO Forum on
- 200 300 400 100
pemahaman Peserta Indonesian
terkait konsep Development
UNGPs (INFID)

2.1 Indikator
Jumlah
Kegiatan : 30
Peserta
Kegiatan 2: Pelatihan Partisipasi Pesert
Karyawa
Bisnis dan HAM pada Karyawan - - - a - DKI Jakarta
n
Sektor Bisnis Perusahaan Karya
Pelatiha
dalam kegiatan wan
n
pelatihan

3.1 Indikator
Kegiatan :
Peningkatan
Kegiatan 3: Helpdesk Bisnis
Jumlah Orang
dan HAM untuk sektor Orang - - - 20 20 DKI Jakarta
yang
bisnis
Mengunjungi
Website/Call
Center

PROGRAM 4: MEMPROMOSIKAN DAN PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG BISNIS DAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA
- 1024 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Direktorat
Jenderal Hak
Asasi Direktorat
1.1 Indikator
Manusia - Jenderal Hak
Kegiatan:
Kementerian Asasi Manusia
Kegiatan 1: Penyusunan Distribusi
Eksempl Hukum dan - Kementerian
Panduan Bisnis dan HAM Panduan - - - 3000 5000 -
ar Hak Asasi Hukum dan
bagi Pelaku Usaha (Printed Copy,
Manusia Hak Asasi
E-Book, Website
(Ditjen HAM) Manusia
Download)
(III - Belum (Ditjen HAM)
tersedia
sumber) DKI Jakarta,
Medan,
2.1 Indikator Jumlah Surabaya, Indonesia
50 Semarang, Global
Kegiatan: Perusah
Perusa Makassar Compact
Partisipasi aan
- - - haan - - Network
Perusahaan Peserta
di 5 (IGCN),
dalam kegiatan Pelatiha
kota UNDP Direktorat
Kegiatan 2: Pelatihan pelatihan n
(III - Belum Jenderal Hak
Bisnis dan HAM pada
tersedia Asasi Manusia
Sektor Bisnis
sumber) - Kementerian
2.2 Indikator Hukum dan
Kegiatan : Hak Asasi
ToT - - - 10 ToT - -
Jumlah Train of Manusia
Trainer (ToT) (Ditjen HAM) &
UNDP

INDIKATOR SDGs: 10.4.1.(b) Proporsi peserta Program Jaminan Sosial Bidang Ketenagakerjaan

PROGRAM 1:
- 1025 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Survei
kualita
Mapping
s
persoala
imple
n
menta
1.1 impleme
si
Teridentifikasi Aktivitas ntasi
BPJS (III - Belum
permasalahan dan BPJS
- - - Ketena - tersedia - Prakarsa
pelaksanaan dokume Ketenag
gakerj sumber)
BPJS n akerjaan
aan di
Ketenagakerjaan di sektor
sektor
formal
formal
dan
dan
informal
Kegiatan 1: Monitoring dan inform
evaluasi pelaksanaan al
jaminan sosial
ketenagakerjaan di sektor Survei
formal dan informal kualita
s
imple
1.2 menta
Rekomendasi si
Aktivitas
perbaikan BPJS (III - Belum
dan 2020:
pelayanan dan - - - Ketena - tersedia - Prakarsa
dokume Dialog
pelaksanaan gakerj sumber)
n
BPJS aan di
Ketenagakerjaan sektor
formal
dan
inform
al
- 1026 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Survei
kualita
s
imple
1.3 Dialog
menta
kebijakan
si
perbaikan
BPJS (III - Belum
sistem jaminan 2020:
- - - - Ketena - tersedia - Prakarsa
sosial Dialog
gakerj sumber)
ketenagakerjaan
aan di
dengan berbagai
sektor
pihak
formal
dan
inform
al

INDIKATOR SDGs: 10.7.1 Proporsi biaya rekrutmen yang ditanggung pekerja terhadap pendapatan tahunan di negara tujuan

PROGRAM 1:

Nasional,
1.1 Jumlah Sulut, Jabar,
buruh migran Sumsel,
dan pengurus Papua,
Orang - - - 40 40 -
SB menjadi Sumut,
(III - Belum
Kegiatan 1: Workshop peserta Sulteng,
tersedia KSBI
perlindungan buruh migran workshop Banten,
sumber)
Jatim, Riau

Organis Seluruh
1.2 - - - 30 30 -
asi Indonesia
Terbentuknya
- 1027 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
jaringan buruh
migran

Jogjakarta,
1.3 Penyusunan Banten, DKI
Unit - - - 2 2 -
Policy Paper Jakarta,
Jabar

2.1 Tersedianya
form survey
unit - - - 1 1 -
online dan
offline
Jabar,
2.2 Jumlah (III - Belum
Kegiatan 2: Review "Agency Jateng,
buruh migran tersedia
Rekrutmen" orang - - - 500 500 - Jatim, DKI
yang melakukan sumber)
Jakarta
review

2.3 Tersedianya
data review di orang - - - 500 500 -
website

3.1 Pencetakan
lembar - - - 5.000 0 -
leaflet
Jabar,
Kegiatan 3: Kampanye (III - Belum
3.2 Jumlah Jateng,
terhadap penggunaan tersedia
buruh migran Jatim, DKI
website sumber)
yang orang - - - 500 500 - Jakarta
mengetahui
website
- 1028 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
3.3 Buruh
migran
mendapat
orang - - - 500 500 -
manfaat dari
menggunakan
website

4.1. Pencetakan
lembar - - - 4.000 4.000 -
leaflet

4.2 Buruh
Kalbar, NTB,
migran menjadi orang - - - 1.000 1.000 -
Sulteng,
Kegiatan 4: Kampanye peserta BPJS TK (III - Belum
Jateng,
Jaminan sosial untuk tersedia
Jatim,
buruh migran 4.3. Buruh sumber)
Lampung,
migran dan
DKI Jakarta
keluarga
orang - - - 10 100 -
menerima
manfaat BPJS
TK

5.1. Cetakan
unit - - - 1.000 0 - Kalbar, NTB,
booklet
Sulteng,
(III - Belum
Kegiatan 5: Kampanye UU Jateng,
5.2. Buruh tersedia
PPMI Jatim,
migran sumber)
orang - - - 100 100 - Lampung,
mengetahui
DKI Jakarta
adanya UU baru

Kegiatan 6: Kampanye K3 6.1. Cetakan Riau, Papua,


pcs - - - 1000 1500 -
untuk sektor migas leaflet/poster Kaltim
- 1029 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
6.2. Jumlah
perusahaan
yang memiliki unit - - - 30 30 -
kelengkapan
alat K3 (III - Belum
tersedia
6.3. sumber)
Menurunnya
kecelakaan kasus - - - 8 5 -
kerja di sektor
migas

INDIKATOR SDGs: 10.7.2 Jumlah negara yang mengimplementasikan kebijakan migran yang baik

PROGRAM 1: ADVOKASI TKI

Kegiatan 1: Menyediakan
1.1 Jumlah Donasi LAZISMU,
tempat penampungan
penampungan Kegiatan - - - 1 1 200 Masyarakat DKI Jakarta MIGRANT
sementara bagi TKI yang
yang disediakan (I - Tersedia) CARE, UNIMIG
terkena masalah/kasus

Kegiatan 2: Memberikan
pendampingan dan 2.1 Jumlah Donasi LAZISMU,
Seluruh
bantuan hukum bagi TKI kasus yang Kasus - - - 20 20 80 Masyarakat MIGRANT
Indonesia
yang terkena ditangani (I - Tersedia) CARE, UNIMIG
masalah/kasus

Kegiatan 3: Mendorong
penerbitan peraturan 3.1 Jumlah Donasi Timor LAZISMU,
pemerintah tentang desa yang Desa - - - 5 5 400 Masyarakat Tengah MIGRANT
perlindungan terhadap didorong (I - Tersedia) Selatan, CARE
buruh migran Nusa
- 1030 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Tenggara
Timur

INDIKATOR SDGs: 10.7.2.(a) Jumlah dokumen kerjasama ketenagakerjaan dan perlindungan pekerja migran antara negara RI dengan negara tujuan penempatan

INDIKATOR SDGs: 10.7.2.(b) Jumlah fasilitasi pelayanan penempatan TKLN berdasarkan okupasi

PROGRAM 1: ADVOKASI TKI

Kegiatan 1: Menyediakan
1.1 Jumlah Donasi LAZISMU,
tempat penampungan
penampungan Kegiatan - - - 1 1 200 Masyarakat DKI Jakarta MIGRANT
sementara bagi TKI yang
yang disediakan (I - Tersedia) CARE, UNIMIG
terkena masalah/kasus

Kegiatan 2: Memberikan
pendampingan dan 2.1 Jumlah Donasi LAZISMU,
Seluruh
bantuan hukum bagi TKI kasus yang Kasus - - - 20 20 80 Masyarakat MIGRANT
Indonesia
yang terkena ditangani (I - Tersedia) CARE, UNIMIG
masalah/kasus

Timor
Kegiatan 3: Mendorong
Tengah
penerbitan peraturan 3.1 Jumlah Donasi LAZISMU,
Selatan,
pemerintah tentang desa yang Desa - - - 5 5 400 Masyarakat MIGRANT
Nusa
perlindungan terhadap didorong (I - Tersedia) CARE
Tenggara
buruh migran
Timur

TUJUAN 17
INDIKATOR 17.6.1. (a) Jumlah kegiatan saling berbagi pengetahuan dalam kerangka Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular;
INDIKATOR 17.9.1. (a) Jumlah indikasi pendanaan untuk pembangunan kapasitas dalam kerangka KSST Indonesia.
- 1031 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
PROGRAM 1: MENINGKATNYA KONTRIBUSI UNIVERSITAS DALAM PELAKSANAAN KERJASAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR
1.1 Jumlah
Universitas yang Universitas-
menyelenggarak universitas
an pendidikan APBN Seluruh Negeri dan
Institusi - - 16 N/A N/A PM
gelar (S2 dan (I - Tersedia) Indonesia Swasta yang
S1) bagi melaksanakan
mahasiswa KSST
beasiswa KNB

1.2 Jumlah
Mahasiswa dari
Kegiatan 1:
Negara DIPA
Meningkatnya kegiatan Universitas
Berkembang Orang - - 7 10 14 Universitas Malang
pendidikan gelar dan non Brawijaya
Penerima (I - Tersedia)
gelar bagi mahasiswa dari
Beasiswa di
negara-negara berkembang
Unibraw 1.674
(negara Selatan)
1.3 Jumlah
lulusan dari DIPA
Universitas
negara Selatan Orang - - N/A 2 5 Universitas Malang
Brawijaya
yang menempuh (I - Tersedia)
studi di Unibraw

1.4 Jumlah Politeknik


DIPA
Mahasiswa Elektronika
Orang - - 1 5 10 474 Universitas Surabaya
Penerima Negeri
(I - Tersedia)
Beasiswa KNB Surabaya
- 1032 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
European
2.1 Jumlah
Union (GCCA
kegiatan
TL);
pelatihan yang
Kementerian
diselenggarakan
Pertanian Universitas
Universitas bagi Kegiatan - - 4 6 8 Malang
dan Brawijaya
peserta dari
Perikanan
negara
(MAP) Timor
berkembang
Leste
(Selatan)
(I - Tersedia)

Avanza
Kegiatan 2: Project,
Meningkatnya kegiatan USAID Timor
pelatihan peningkatan Leste;
kapasitas (capacity 2.2 Jumlah Kementerian
3.407
building) oleh Universitas kegiatan Pertanian
Brawijaya bagi negara- pelatihan yang dan
Universitas
negara berkembang (negara didampingi oleh Kegiatan - - 2 4 6 Perikanan Malang
Brawijaya
Selatan) universitas di (MAP) Timor
negara Leste &
berkembang European
Union
(CAMOES
dan GIZ)
(I - Tersedia)

2.3 Jumlah
Peserta MAP Timor
Universitas
pelatihan yang Orang - - 33 50 70 Leste Malang
Brawijaya
diselenggarakan (I - Tersedia)
Universitas
- 1033 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
2.4 Jumlah
Peserta AVANSA
pendampingan Project,
Universitas
yang dilakukan Orang - - 313 500 700 USAID Malang
Brawijaya
di negara (Timor Leste)
berkembang (I - Tersedia)
(selatan)

Negara
particip
3.1 Jumlah ant
kegiatan Politeknik
(Peserta
pelatihan yang JICA Elektronika
+ Modul - - 13 16 18 2.208 Surabaya
diselenggarakan (I - Tersedia) Negeri
Praktiku
Politeknik Surabaya
m+
Elektronika Akomod
Kegiatan 3: Negeri Surabaya asi)
Meningkatkan kegiatan bagi peserta dari
pelatihan peningkatan negara
Honor DIPA Politeknik
keterampilan (capacity berkembang
dan Universitas Elektronika
building) oleh Politeknik (Selatan) TCT - - 13 16 18 954,1 Surabaya
Sewa (Setneg) Negeri
Elektronika Negeri
Ruang (I - Tersedia) Surabaya
Surabaya bagi negara-
negara berkembang (negara
Selatan) Politeknik
Orang
3.2 Jumlah Elektronika
(Incomin - - 4 4 5 162,5 Surabaya
Peserta APBN dan Negeri
g)
Pelatihan yang Hibah Luar Surabaya
diselenggarakan Negeri dari
Politeknik JASO Politeknik
Orang
Elektronika (I - Tersedia) Elektronika
(Outgoin - - 10 15 20 2.250 Surabaya
Negeri Surabaya Negeri
g)
dari Negara Surabaya
- 1034 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Selatan (Student
Exchange)

PROGRAM 2: PENINGKATAN KEGIATAN KERJASAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR

1.1 Jumlah
factory visit dari Kunjung CV. Karya
Kegiatan 1: - - 1 - - PM (I - Tersedia) Yogyakarta
negara anggota an Hidup Sentosa
Mengundang negara untuk
Colombo Plan
melakukan kunjungan ke
perusahaan (Factory Visit)
1.2 Jumlah
KHS Kunjung CV. Karya
factory visit dari - - 1 1 1 PM (I - Tersedia) Yogyakarta
an Hidup Sentosa
negara lain

2.1 Jumlah
Workshop dan
Kegiatan 2:
Pelatihan Training
Workshop dan Pelatihan CV. Karya
Mekanisasi /pelatih - - 1 - - PM (I - Tersedia) Tanzania
Mekanisasi Pertanian Hidup Sentosa
Pertanian an
Negara-Negara Afrika
Negara-Negara
Afrika

3.1 Jumlah
Workshop dan
Kegiatan 3:
Pelatian
Workshop dan Pelatian
Operasional Training
Operasional Penggunaan CV. Karya
Penggunaan /pelatih - - - 1 1 PM (I - Tersedia) Tentatif
Alat Mekanisasi Pertanian Hidup Sentosa
Alat Mekanisasi an
dengan negara anggota
Pertanian
KSST
dengan negara
anggota KSST
- 1035 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
4.1 Jumlah
Kegiatan 4: Pelatihan Training
CV. Karya
Pelatihan Operasional Alat Operasional Alat /pelatih - - 1 - - PM (I - Tersedia) Yogyakarta
Hidup Sentosa
dan Mesin Pertanian dan Mesin an
Pertanian

5.1 Jumlah
Pelatihan
Kegiatan 5:
Maintenance Training
Pelatihan Maintenance dan CV. Karya
dan /pelatih - - 1 - - PM (I - Tersedia) Yogyakarta
Troubleshooting Alat dan Hidup Sentosa
Troubleshooting an
Mesin Pertanian
Alat dan Mesin
Pertanian

6.1 Jumlah
Capacity
Kegiatan 6: Building dalam
Capacity Building dalam Maintenance
Seminar
Maintenance dan dan CV. Karya
Capacity - - - 1 1 PM (I - Tersedia) Tentatif
Troubleshooting Alat dan Troubleshooting Hidup Sentosa
Building
Mesin Pertanian untuk Alat dan Mesin
negara anggota KSST Pertanian untuk
negara anggota
KSST

7.1 Jumlah
Pendampingan
Kegiatan 7:
dalam Training
Pendampingan dalam CV. Karya
Implementasi /pelatih - - - 1 1 PM (I - Tersedia) Timor Leste
Implementasi Penggunaan Hidup Sentosa
Penggunaan an
Alat dan Mesin Pertanian
Alat dan Mesin
Pertanian
- 1036 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
PROGRAM 3: KAPAL KEMANUSIAAN (HUMANITARIAN SHIP)

Kegiatan 1: Donasi
1.1 Jumlah
Mengirimkan bantuan Publik dan Somalia dan Aksi Cepat
Pengiriman Kapal - - 1 - - PM
beras ke daerah konflik dana CSR Bangladesh Tanggap
Kapal bantuan
dengan kapal. (I - Tersedia)

PROGRAM 4: 1000 MITRA

1.1 Jumlah
kesepakatan
kerjasama dan
program- LKSFI-
program di UHAMKA
Persenta 10 LKSFI-
bidang sains - - 60 80 1.000 dan PP ASIA
se (%) (2017) UHAMKA
dan/atau LAZISMU
teknologi antar (I - Tersedia)
Kegiatan 1: negara menurut
Mitra Ekonomi dan tipe
Teknologi kerjasamanya.

1.2 Bagian
negara LKSFI-
berkembang dan UHAMKA
Persenta 10 LKSFI-
kurang - - 20 45 800 dan PP ASIA
se (%) (2017) UHAMKA
berkembang LAZISMU
pada ekspor (I - Tersedia)
global.

PROGRAM 5
- 1037 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Lembaga
1.1 Program
Kerjasama
bantuan Donatur/Phy
Hubungan
kemanusiaan Bantuan lantrophy
- - 100% 100% 100% PM Bangladesh Internasional
dan dialog Relawan (II - Masih
PP
perdamaian di diusulkan)
Muhammadiya
Bangladesh
Kegiatan 1: h
Kerjasama dalam bidang
kemanusiaan Lembaga
1.2 Program
Kerjasama
bantuan Donatur/Phy
Hubungan
kemanusiaan Bantuan lantrophy
100% 100% 100% 100% 100% PM Philipina Internasional
dan dialog Relawan (II - Masih
PP
perdamaian di diusulkan)
Muhammadiya
Bangsamoro
h

PROGRAM 6: ADVOKASI SISTEM LAYANAN DAN TRAINING KURSI RODA (EXCHANGE WHEELCHAIR TECHNOLOGY)

1.1 Jumlah
Orang - - 10 10 -
peserta
DFAT,
Kegiatan 1:
Wilayah AUD 56300 USCID, APL Yogyakarta OHANA
Seating Clinic
1.2 Jangkauan Kabupat (I - Tersedia)
- - 10 3 -
wilayah en/
Kota

2.1 Jumlah
Orang - - N/A 15 -
Kegiatan 2: peserta German
Training Kursi Roda dan 350 Embassy Vietnam OHANA
CRPD 2.2 Jumlah Dokume (I - Tersedia)
- - N/A 1 -
dokumen n
- 1038 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
PROGRAM 7: PENGUATAN JARINGAN, KEMITRAAN, DAN KERJASAMA PENDIDIKAN DALAM DAN LUAR NEGERI

Kegiatan 1: 1.1 Terjalin


Majelis
Menjalin hubungan hubungan
Pendidikan
kerjasama dengan dengan lembaga Muhammadi
Dasar dan
perusahaan, lembaga, lain/institusi Orang 10 20 20 20 20 200 yah Nasional
Menengah PP
institusi pengembang pengembang (I - Tersedia)
Muhammadiya
pendidikan baik PTM pendidikan
h
maupun PTN (PTM, PTN)

2.1
Terselenggarany
a Program
magang luar
Kegiatan 2:
negeri tingkat
Menyelenggarakan Program
ASEAN dan
magang luar negeri tingkat
CHINA melalui
ASEAN dan CHINA melalui
SEAMEO atau Majelis
SEAMEO atau ACC (Asean
ACC (Asean Pendidikan
China Centre) pengiriman Muhammadi
China Centre) Dasar dan
alumni untuk sekolah di Orang 20 20 20 20 20 200 yah Nasional
dan pengiriman Menengah PP
luar negeri melalui (I - Tersedia)
alumni untuk Muhammadiya
kerjasama dgn lembaga
sekolah di luar h
internasional ACC, KOIKA,
negeri melalui
JICA, ICC dst, dan
lembaga
mendatangkan peserta
internasional
didik dari luar negeri
ACC, KOIKA,
JICA, ICC dst.

Terselenggarany
a pengiriman
- 1039 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
alumni untuk
sekolah di luar
negeri melalui
lembaga
internasional
ACC, KOIKA,
JICA, ICC dst.

Terdapat
peserta didik
dari luar negeri
yang belajar di
sekolah-sekolah
Muhammadiyah

PROGRAM 8: PENGUATAN PENDIDIKAN LINK AND MATCH BAGI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH UNTUK MENYIAPKAN TENAGA TERAMPIL DAN BERJIWA
KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENGHADAPI PERSAINGAN GLOBAL.

1.1
Terwujudnya
Kegiatan 1: Majelis
alih tehnologi
Melakukan alih tehnologi Pendidikan
dengan mitra di Muhammadi
dengan mitra di dalam dan Dasar dan
dalam dan luar Sekolah 5 30 30 30 30 300 yah Nasional
luar negeri melalui Menengah PP
negeri dengan (I - Tersedia)
pembentukan Teaching Muhammadiya
membentuk
Industry h
Teaching
Industry.

INDIKATOR 17.6.2. (c) Proporsi penduduk terlayani mobile broadband.

PROGRAM 1: 1000 UMKM


- 1040 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.1
Pengembangan
pasar
komunitas
UMKM dan
pelatihan
Kegiatan 1: LKSFI-
manajemen Persenta JABODETAB LKSFI-
Pengembangan Komunitas 7 (2017) - - 30 70 1.000 UHAMKA
bisnis serta se (%) EK UHAMKA
UMKM (PKU) (I - Tersedia)
marketing
digital dengan
melibatkan
market place
yang ada di
Indonesia.

PROGRAM 2: KNOWLEDGE MANAGEMENT BAGI PENGUATAN DEMOKRASI, AGAMA DAN KEBUDAYAAN

1.1 Perluasan
Sudah Swadaya dan
dan kemudahan
ada Kerjasama
Kegiatan 1: akses pustaka 500 500 500 500 LAKPESDAM
Koleksi 1000 PM dengan Nasional
Digitalisasi Perpustakaan dan literasi koleksi koleksi koleksi koleksi PBNU
koleksi Swasta
dengan
digital. (I - Tersedia)
teknologi digital

2.1 Ada
sejumlah konten
Kegiatan 2: media
Penambahan Media pembelajaran 40 40 40 Swadaya LAKPESDAM
Koleksi - 40 koleksi PM Nasional
Pembelajaran Masyarakat masyarakat, koleksi koleksi koleksi (I - Tersedia) PBNU
melalui Media Sosial dalam bentuk
artikel, film
pendek,
infografik, reviev
- 1041 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
buku yang
menarik
generasi digital.

INDIKATOR 17.11.1. (a) Pertumbuhan ekspor produk non migas.

PROGRAM 1: KONSULTASI TERKAIT PERUMUSAN KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Kegiatan 1:
Memberikan konsultasi
Biaya PT
kepada pemangku 1.1 Laporan Seluruh
Laporan - 6 7 15 20 4.000 Operasional SUCOFINDO
kepentingan terkait dengan Konsultasi Indonesia
(I - Tersedia) (Persero)
subsidi ekspor pertanian
dan kebijakan perdagangan

INDIKATOR 17.16.1. Jumlah negara yang melaporkan perkembangan kerangka kerja monitoring efektivitas pembangunan multi-stakeholders yang mendukung pencapaian tujuan
pembangunan berkelanjutan.
(INDIKATOR GLOBAL YANG AKAN DIKEMBANGKAN)

PROGRAM 1: PENINGKATAN KUALITAS KERJA SAMA GLOBAL UNTUK MEMBANGUN SALING PENGERTIAN ANTARPERADABAN, DAN PERDAMAIAN DUNIA, DAN MENGATASI
MASALAH-MASALAH GLOBAL YANG MENGANCAM UMAT MANUSIA.
- 1042 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Negara
particip
ant
Politeknik
(Peserta
JICA Elektronika
1.1 Training + Modul - - 13 16 18 2.208 Surabaya
(I - Tersedia) Negeri
Program On Praktiku
Surabaya
Education for m+
Computer Based Akomod
industrial asi
Automation
Honor DIPA Politeknik
dan Universitas Elektronika
- - 13 16 18 954,1 Surabaya
Sewa (Setneg) Negeri
Ruang (I - Tersedia) Surabaya
Kegiatan 1:
TCT
Negara
particip
ant
Politeknik
1.2 Training (Peserta
JICA Elektronika
Course in + Modul - - 13 16 18 2.208 Surabaya
(I - Tersedia) Negeri
Information Praktiku
Surabaya
Technology- m+
based for Akomod
Electric asi
Engineering
Education Honor DIPA Politeknik
dan Universitas Elektronika
- - 13 16 18 954,1 Surabaya
Sewa (Setneg) Negeri
Ruang (I - Tersedia) Surabaya
- 1043 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Negara
particip
ant
Politeknik
(Peserta
JICA Elektronika
1.3 Training + Modul - - 13 16 18 2.208 Surabaya
(I - Tersedia) Negeri
Course Praktiku
Surabaya
onInfromation m+
Technology Akomod
Education asi
Methodology
Honor DIPA Politeknik
dan Universitas Elektronika
- - 13 16 18 954,1 Surabaya
Sewa (Setneg) Negeri
Ruang (I - Tersedia) Surabaya

PROGRAM 2: PENGEMBANGAN KEMITRAAN GLOBAL FILANTROPI UNTUK SDGS

1.1 Membangun
kemitraan global Filantropi
dalam Indonesia dan
mendorong lembaga-
Ford
Kegiatan 1: keterlibatan dan lembaga
Negara 2015 - 4 8 10 PM Foundation International
SDG Philanthropy Platform kontribusi filantropi yang
(I - Tersedia)
sektor Filantropi menjadi
dalam anggota dan
pencapaian jaringannya
SDGs

INDIKATOR 17.17.1. Jumlah komitmen untuk kemitraan publik-swasta dan masyarakat sipil (dalam US dollars). (INDIKATOR GLOBAL YANG MEMILIKI PROKSI DAN AKAN
DIKEMBANGKAN)

PROGRAM 1: PETA KEMITRAAN


- 1044 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Pemetaa
n
Kegiatan 1: 1.1 Peningkatan inisiatif
Melakukan kolaborasi kerjasama Pemerin
dengan berbagai antara tah,
stakeholder yang ada pemangku Swasta,
Persenta 10% - 25%- Donor
seperti lembaga kepentingan - Organis >60% 50 Nasional CISDI
se (%) 20% 55% (I - Tersedia)
pemerintah, sektor swasta, dalam asi
organisasi masyarakat sipil melaksanakan Masyara
(OMS/NGO) maupun dari upaya kat Sipil
akademisi/pemuda. pembangunan dan
Pemuda

Pemetaa
n
inisiatif
Pemerin
Kegiatan 2:
tah,
Memetakan setiap inisatif 2.1 Ketersediaan
Persenta Swasta, 10% - 25%- Donor
pembangunan berdasarkan data yang - >60% 150 Nasional CISDI
se (%) Organis 20% 55% (I - Tersedia)
goals SDGs dalam platform berkualitas
asi
Peta Kemitraan
Masyara
kat Sipil
dan
Pemuda
- 1045 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Pemetaa
3.1 Peningkatan n
efektivitas inisiatif
Kegiatan 3:
dalam Pemerin
Melakukan sosialisasi dan
menggunakan tah,
komunikasi publik, baik
sumber daya Persenta Swasta, 10% - 25%- Donor
menggunakan media - >60% 75 Nasional CISDI
yang tersedia se (%) Organis 20% 55% (I - Tersedia)
mainstream maupun
untuk asi
dengan menggunakan
pelaksanaan Masyara
social media
program dan kat Sipil
kebijakan dan
Pemuda

Pemetaa
n
inisiatif
Kegiatan 4:
4.1 Akses Pemerin
Mengadakan diskusi publik
masyarakat tah,
dengan berbagai tema
terhadap Persenta Swasta, 10% - 25%- Donor
pembangunan agar tercipta - >60% 50 Nasional CISDI
ketersediaan se (%) Organis 20% 55% (I - Tersedia)
kolaborasi yang efektif dari
sumber data asi
berbagai inisiatif
pembangunan Masyara
pembangunan di Indonesia
kat Sipil
dan
Pemuda

PROGRAM 2: ADVOKASI KEBIJAKAN KESENIAN


- 1046 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.1 Indikator
Kegiatan :
Tingkat
Keterlibatan
Lembaga dalam
Proses
Pembentukan
Kemitraan Rasio 2015 50% 60% 70%% 75% (III - Belum tersedia sumber)
Pemerintah-
Swasta-Sipil,
Berbentuk
Kebijakan,
Festival,
Koalisi Seni
Kegiatan 1: Lokakarya, dan
dan anggota
Research-based policy Penelitian Nasional
Koalisi di > 14
making
provinsi
1.2 Indikator
Kegiatan :
Kemitraan
antara Pelaku
Seni dan
Pemerintah,
Unit
antara lain 2015 25 50 75 100 (III - Belum tersedia sumber)
Kegiatan
berbentuk
Kebijakan,
Festival,
Lokakarya,
Penelitian,
Pendataan
- 1047 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
2.1 Indikator
Kegiatan :
Kegiatan 2: Tingkat
Penguatan Jaringan antara Penguatan
Rasio 2015 30% 40% 50% 60% (III - Belum tersedia sumber)
Pemda, Pemkot, dan Pihak Jaringan Antara
Swasta Pelaku Seni,
Pemerintah, dan
Swasta

3.1 Indikator
Kegiatan :
Kegiatan 3:
Partisipasi
Pendampingan Penyusunan
Pelaku Seni
Pokok Pikiran Kebudayaan Orang 2017 - 20 35 55 (III - Belum tersedia sumber)
Budaya dalam
terkait UU Pemajuan
Pembentukan
Kebudayaan No.5/2017
Strategi
Kebudayaan

PROGRAM 3: PLATFORM ONLINE KEMITRAAN TPB : MEETCHANGE.ID

Kegiatan 1 :
Pengembangan,
pengelolaan, dan iterasi
platform online kemitraan 1.1 Platform
Meetchange
multipihak Gerakan online Platform - - - - - 500 Nasional Meetchange
(I - Tersedia)
Nasional Tujuan Meetchange.id
Pembangunan
Berkelanjutan :
Meetchange.id

PROGRAM 4: GERAKAN NASIONAL TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN


- 1048 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1 : 1.1 Relawan
Donasi dan
Pengorganisasian relawan Gerakan Meetchange
sponsorship
Gerakan Nasional Tujuan Nasional Tujuan Orang - - 100 1000 5000 70 Nasional dan
(II - masih
Pembangunan Pembangunan Kolaborator
diusulkan)
Berkelanjutan Berkelanjutan

Kegiatan 2 :
Mensosialisasikan dan
mengajak bergabung
2.1 Aktor sektor
individu dan organisasi
publik yang
aktor sektor publik dari 4 Donasi dan
bergabung di Orang/ Meetchange
platform TPB di seluruh sponsorship
Gerakan Organis - - 500 50000 200000 250 Nasional dan
Indonesia pada gerakan (II - masih
Nasional Tujuan asi Kolaborator
pembangunan diusulkan)
Pembangunan
berkelanjutan, dengan
Berkelanjutan
mendaftarkan profil
organisasi di
Meetchange.id.

Kegiatan 3 :
Mengumpulkan dan
mengumumkan penawaran
sumber daya pendanaan,
Donasi dan
teknologi, sumber daya 3.1 Jumlah Meetchange
Penawar sponsorship
manusia, dan item spesifik penawaran - - 100 2000 8000 200 Nasional dan
an (II - masih
dari aktor sektor publik sumber daya Kolaborator
diusulkan)
yang memiliki program di
setiap tujuan TPB dari
seluruh Indonesia melalui
platform Meetchange.id
- 1049 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 4 :
Mengumpulkan dan
mengumumkan proyek
atau program
pembangunan
Donasi dan
berkelanjutan yang Meetchange
4.1 Jumlah sponsorship
diinisiasi oleh aktor sektor Proyek - - 100 8000 32000 100 Nasional dan
proyek/program (II - masih
publik yang bergabung di Kolaborator
diusulkan)
gerakan, termasuk
kebutuhan proyek seperti
dana, SDM, teknologi, dan
item spesifik melalui
platform Meetchange.id

Kegiatan 5 :
Mempertemukan pemilik
5.1 Jumlah
proyek/program
komitmen Pernyat Donasi dan
pembangunan Meetchange
kemitraan aan sponsorship
berkelanjutan dengan - - 100 5000 500000 100 Nasional dan
pemerintah- Komitm (II - masih
pemilik penawaran sumber Kolaborator
swasta- en diusulkan)
daya yang relevan sehingga
masyarakat sipil
terjalin kesepakatan
kemitraan.

PROGRAM 5: PENGEMBANGAN FORUM STAKEHOLDER FILANTROPI UNTUK IMPLMENETASI PROGRAM-PROGRAM YANG MENDUKUNG PENCAPAIAN SDGS

Kegiatan 1:
1.1 Filantropi
Pengembangan data base
Pengembangan Ford Indonesia dan
sektor filantropi sebagai Lembag
database 2015 - 200 200 200 PM Foundation Nasional lembaga-
referensiuntuk a
lembaga (I - Tersedia) lembaga
pengembangan peran dan
filantropi filantropi yang
kontribusi lembaga-
menjadi
lembaga filantropi dalam
- 1050 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
pencapaian SDGs di anggota dan
Indonesia jaringannya

Filantropi
Kegiatan 2: Indonesia dan
2.1
Pengembangan jaringan lembaga-
Pengembangan Ford
dan kemitraan filantropi lembaga
Klaster Klaster 2015 - 5 5 5 PM Foundation Nasional
dan sektor lainnya untuk filantropi yang
Filantropi untuk (I - Tersedia)
mendukung pencapaian menjadi
SDGs
SDGs anggota dan
jaringannya

PROGRAM 6: PENYUSUNAN STANDAR DAN PANDUAN BAGI LEMBAGA FILANTROPI DALAM MENDUKUNG PENCAPAIAN SDGS

1.1
Meningkatnya
Kegiatan 1: Filantropi
jumlah
Pelaksanaan training dan Indonesia dan
partisipasi
workshop mengenai lembaga-
lembaga dalam Ford
implementasi standart dan Lokakar lembaga
peningkatan 2015 - 15 15 15 PM Foundation Nasional
panduan bagi lembaga- ya filantropi yang
kapasitas (I - Tersedia)
lembaga filantropi dalam menjadi
implementasi
mencukung pencapaian anggota dan
SDGs di
SDGs jaringannya
Indonesia untuk
sektor Filantropi

PROGRAM 7: KEMITRAAN MULTIPIHAK


- 1051 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Lokasi
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1 : Dharma
1.1 Jumlah Swadaya
Sosialisasi Roadmap Dokume Wanita
MoU dengan 12 13 15 17 17 PM (II - masih Nasional
Renstra DWP 2015-2019 n Persatuan
Mitra diusulkan)
kepada Mitra Kerja Pusat
- 1052 -

MATRIKS BAGIAN 3: INDIKATOR TPB/SDGs YANG AKAN DIKEMBANGKAN

Belum semua indikator TBP/SDGs Indonesia sudah dirumuskan matadatanya karena masih menunggu kesepakatan global
tentang indikator tersebut (sebagian besar adalah indikator SDGs Tier III) atau karena pada saat perumusan indikator, Tim belum
berhasil merumuskan metadatanya. Dalam buku “Ringkasan Metadata Indikator TPB/SDGs Indonesia”, indikator tersebut termasuk
kategori “indikator yang akan dikembangkan”. Secara bertahap indikator dengan kategori akan dikembangkan tersebut akan
dirumuskan metadatanya melalui proses pelibatan seluruh pemangku kepentingan (Pemerintah, Organisasi Kemasyarakatan,
Filantropi dan dunia usaha, pakar dan akademisi) dibantu oleh Organisasi PBB yang mengampu indikator tersebut. Meski masih
dalam kategori “indikator yang akan dikembangkan”, sudah terdapat program atau kegiatan yang diindikasikan terkait dengan
beberapa indikator tersebut, baik dikerjakan oleh pemerintah maupun non pemerintah.

Seperti halnya perumusan metadata tahap pertama, perumusan metadata tahap kedua akan dilaksanakan melalui serangkaian
diskusi dan konsultasi baik offline maupun online untuk disepakati bersama. Berikut adalah daftar indikator yang akan dikembangkan
untuk Pilar Pembangunan Ekonomi:
- 1053 -

TUJUAN 7: ENERGI BERSIH DAN TERJANGKAU

KODE INDIKATOR NAMA INDIKATOR


7.1.2 Proporsi penduduk dengan sumber energi utama pada teknologi dan bahan bakar yang bersih
7.A.1 Termobilisasikan dana per tahun (US $) mulai tahun 2020 akuntabel menuju komitmen US $100 Miliar
7.B.1 Proporsi nilai investasi efisiensi energi terhadap PDB dan jumlah transfer dana investasi luar negeri
langsung (FDI) untuk infrastruktur dan teknologi pelayanan pembangunan berkelanjutan

TUJUAN 8: PEKERJAAN LAYAK DAN PERTUMBUHAN EKONOMI

KODE INDIKATOR NAMA INDIKATOR


8.4.1 Jejak material (material footprint) yang dihitung selama tahun berjalan
8.4.2 Konsumsi material domestik (domestic material consumption)
8.6.1 Persentase pemuda (15-24) yang sedang tidak sekolah, bekerja atau mengikuti pelatihan (NEET)
8.7.1 Persentase dan jumlah anak usia 5-17 tahun, yang bekerja, dibedakan berdasarkan jenis kelamin dan
kelompok umur (dibedakan berdasarkan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak)
8.8.1 Tingkat frekuensi kecelakaan kerja fatal dan non-fatal, berdasarkan jenis kelamin dan status migran.
8.8.2 Peningkatan kepatuhan atas hak-hak pekerja (kebebasan berserikat dan perundingan kolektif)
berdasarkan sumber tekstual ILO dan peraturan perundang-undangan negara terkait.
8.A.1 Bantuan untuk komitmen perdagangan dan pencairan pendanaan.
- 1054 -

KODE INDIKATOR NAMA INDIKATOR


8.B.1 Total pengeluaran pemerintah dalam program perlindungan sosial dan ketenagakerjaan dalam proporsi
terhadap anggaran nasional dan PDB.

TUJUAN 9: INDUSTRI, INOVASI DAN INFRASTRUKTUR

KODE INDIKATOR NAMA INDIKATOR


9.1.1 Populasi penduduk desa yang tinggal dalam jarak 2 km terhadap jalan yang layak
9.1.2 Jumlah penumpang dan volume pengangkutan, menurut jenis transportasi
9.3.2 Proporsi industri kecil dengan pinjaman atau kredit
9.5.2 Jumlah peneliti (ekuivalen penuh waktu) per satu juta penduduk
9.A.1 Total dukungan resmi internasional (bantuan resmi pembangunan ditambah aliran bantuan resmi
biaya) untuk infrastruktur.
9.B.1 Proporsi nilai tambah teknologi menengah dan tinggi terhadap total nilai tambah
- 1055 -

TUJUAN 10: BERKURANGNYA KESENJANGAN

KODE INDIKATOR NAMA INDIKATOR


10.2.1 Proporsi populasi dengan median pendapatan di bawah 50 persen, terpilah oleh kelompok usia, jenis
kelamin dan para penyandang difabilitas.
10.3.1 Proporsi penduduk yang melaporkan merasa didiskriminasikan atau dilecehkan dalam kurun 12 bulan
terakhir atas dasar larangan diskriminasi sesuai hukum internasional Hak Asasi Manusia.
10.4.1 Proporsi upah dan subsidi perlindungan sosial dari pemberi kerja terhadap PDB
10.5.1 Financial Soundness Indicator
10.6.1 Proporsi anggota dan hak suara negara-negara berkembang di organisasi internasional
10.7.1 Proporsi biaya rekrutmen yang ditanggung pekerja terhadap pendapatan tahunan di negara tujuan
10.A.1 Besaran nilai tarif yang diberlakukan untuk mengimpor dari negara kurang berkembang/berkembang
dengan tarif nol persen
10.B.1 Total aliran sumberdaya yang masuk untuk pembangunan, terpilah berdasarkan negara-negara
penerima dan donor serta jenis aliran (misalnya, bantuan pembangunan resmi, investasi asing
langsung, serta aliran yang lain)
10.B.1.(a) Peningkatan kegiatan saling berbagi pengetahuan dalam kerangka Kerjasama Selatan-Selatan dan
Triangular
10.C.1 Proporsi biaya remitansi dari jumlah yang dikirimkan
10.C.1.(a) Biaya pengiriman remitansi
- 1056 -

Tujuan 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

KODE INDIKATOR NAMA INDIKATOR


Bantuan Pembangunan Bersih, secara keseluruhan dan kepada negara-negara kurang berkembang,
17.2.1
sebagai proporsi terhadap Pendapatan Nasional Bruto dari OECD/Komite Bantuan Pembangunan.
Investasi Asing Langsung (Foreign Direct Investment/FDI), bantuan pembangunan dan Kerjasama
17.3.1
Selatan-Selatan sebagai proporsi dari total anggaran domestik.

17.3.2 Volume pengiriman uang/remitansi (dalam US dollars) sebagai proporsi terhadap total GDP.
Jumlah negara yang mengadopsi dan melaksanakan rezim promosi investasi untuk negara-negara
17.5.1
kurang berkembang.
Jumlah kesepakatan kerjasama dan program-program di bidang sains dan/atau teknologi antar negara
17.6.1
menurut tipe kerjasamanya.

17.6.2 Langganan broadband internet tetap menurut tingkat kecepatannya.


Total jumlah dana yang disetujui untuk negara-negara berkembang untuk mempromosikan
17.7.1
pengembangan, transfer, mendiseminasikan dan menyebarkan teknologi yang ramah lingkungan.
Nilai dolar atas bantuan teknis dan pembiayaan (termasuk melalui kerjasama Utara-Selatan, Selatan-
17.9.1
Selatan dan Tirangular) yang dikomitmenkan untuk negara-negara berkembang.

17.10.1 Rata-rata tarif terbobot dunia Free Trade Agreement (FTA).

17.11.1 Bagian negara berkembang dan kurang berkembang pada ekspor global.
- 1057 -

KODE INDIKATOR NAMA INDIKATOR


Rata-rata tarif yang dihadapi oleh negara-negara berkembang, negara kurang berkembang dan negara
17.12.1
berkembang pulau kecil.
Jumlah negara yang telah memiliki mekanisme untuk keterpaduan kebijakan pembangunan
17.14.1
berkelanjutan.
Jangkauan penggunaan kerangka kerja dan alat perencanaan yang dimiliki negara oleh penyedia
17.15.1
kerjasama pembangunan.
Jumlah negara yang melaporkan perkembangan kerangka kerja monitoring efektifitas pembangunan
17.16.1
multi-stakeholder yang mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

17.17.1 Jumlah komitmen untuk kemitraan publik-swasta dan masyarakat sipil (dalam US dollars).
Proporsi indikator pembangunan berkelanjutan yang dihasilkan di tingkat nasional dengan

17.18.1 keterpilahan data lengkap yang relevan dengan targetnya, yang sesuai dengan Prinsip-prinsip
Fundamental dari Statistik Resmi.
Jumlah negara dengan Perencanaan Statistik Nasional yang didanai dan melaksanakan rencananya
17.18.3
berdasar sumber pendanaan.
Nilai dolar atas semua sumber yang tersedia untuk penguatan kapasitas statistik di negara-negara
17.19.1
berkembang.
Proporsi negara yang a) melaksanakan paling tidak satu Sensus Penduduk dan Perumahan dalam

17.19.2 sepuluh tahun terakhir, dan b) mencapai 100 persen pencatatan kelahiran dan 80 persen pencatatan
kematian.
- 1058 -

SALINAN
ANAK LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL/
KEPALA BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL
NOMOR 7 TAHUN 2018
TENTANG KOORDINASI, PERENCANAAN,
PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN
PELAPORAN PELAKSANAAN TUJUAN
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

PILAR PEMBANGUNAN LINGKUNGAN


- 1059 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
TUJUAN 6. AIR BERSIH DAN SANITASI LAYAK
INDIKATOR: 6.1.1.(a). Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap layanan sumber air minum layak.
PROGRAM 1: PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
Kegiatan 1: Pengaturan, 1.1. Jumlah Sambungan Kementerian
Pembinaan, Pengawasan, Rumah (SR) di Kawasan 1 300 750 Pekerjaan
280,00 240,00
Pengembangan Sumber Regional SR (kawasan) (ltr/ (ltr/ APBN Umum dan
0 0
Pembiayaan dan Pola * detik)* detik)* Perumahan
Investasi, serta Rakyat
Pengembangan Sistem 1.2. Jumlah Sambungan Kementerian
Penyediaan Air Minum Rumah (SR) di Ibu Kota Pekerjaan
3,200, 2,728,
Kawasan SR APBN Umum dan
000 000
3,078 Perumahan
3,184
(ltr Rakyat
237 (IKK)* (ltr/
1.3. Jumlah Sambungan /detik) Kementerian
detik)*
Rumah (SR) di Ibu Kota * Pekerjaan
1,160, 1,148,
Pemekaran/Perluasan SR 124,885.40 APBN Umum dan
000 800
Perumahan
Rakyat
1.4. Jumlah Sambungan Kementerian
Rumah (SR) di Perdesaan Pekerjaan
berbasis masyarakat 1,449 3,660
SR - 2,560, 2,978, APBN Umum dan
(Desa)* (desa)*
000 560 Perumahan
Rakyat
1.5. Jumlah Sambungan Kementerian
Rumah (SR) di kawasan 40
246 351 Pekerjaan
kumuh perkotaan (kawa-
SR (Kawasan) (Kawa- 152,00 221,60 APBN Umum dan
san)*
* san)* 0 0 Perumahan
& 234
Rakyat
- 1060 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.6. Jumlah Sambungan (ltr/ Kementerian
Rumah (SR) di kawasan detik)* Pekerjaan
nelayan SR APBN Umum dan
15,990 21,027
Perumahan
Rakyat
1.7. Jumlah Sambungan Kementerian
Rumah (SR) di kawasan rawan Pekerjaan
air/perbatasan/pulau SR 352,00 409,28 APBN Umum dan
terluar 0 0 Perumahan
Rakyat
Persentase peningkatan Kementerian
cakupan pelayanan akses air Pekerjaan
minum % 70.97* 128 APBN Umum dan
71.14* 72.04* 94 100
Perumahan
Rakyat
PROGRAM 2: DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)
Kegiatan 1: DAK Bidang Air 1.1. Peningkatan cakupan
Kementerian
Minum sistem Sistem Penyediaan Air jiwa PM PM - APBN
Keuangan
Minum (SPAM) melalui
1.1.1 Perluasan SPAM melalui
pemanfaatan idle capacity
SPAM terbangun dari sistem
IKK/PDAM/Komunal Kementerian
jiwa PM 1.763. 783.47 970,26 PM - APBN
Keuangan
476* 0* 2

1.1.2 Peningkatan SPAM


Kementerian
melalui penambahan jiwa PM PM - APBN
Keuangan
kapasitas dan/atau volume
- 1061 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
dari sarana dan prasarana
SPAM terbangun
1.2. Pembangunan Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM)
baru bagi daerah yang belum Kementerian
jiwa PM 1.428. 381.89 590,15 PM - APBN
memiliki layanan air minum Keuangan
702* 6* 7
(SPAM JP dan SPAM BJP)
INDIKATOR: 6.1.1.(b). Kapasitas prasarana air baku untuk melayani rumah tangga, perkotaan dan industri, serta
penyediaan air baku untuk pulau-pulau.
PROGRAM 1: PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
Kegiatan 1: Penyediaan dan 1.1. Jumlah intake air baku Kementerian
Pengelolaan Air Baku yang dibangun Pekerjaan
buah 37* APBN Umum dan
- 100 100 100
Perumahan
Rakyat
1.2. Jumlah summur air tanah Kementerian
yang dibangun Pekerjaan
buah 4* 54* APBN Umum dan
128 5 5
Perumahan
Rakyat
19,794,900
1.3. Panjang saluran pembawa Kementerian
yang dibangun Pekerjaan
km 554* 899* APBN Umum dan
665 51 51
Perumahan
Rakyat
1.4. Jumlah intake air baku Kementerian
yang ditingkatkan/ Pekerjaan
direhabilitasi buah 16* APBN Umum dan
- 31 64 215
Perumahan
Rakyat
- 1062 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.5. Jumlah summur air tanah Kementerian
yang ditingkatkan/ Pekerjaan
direhabilitasi buah 303* APBN Umum dan
- 59 15 15
Perumahan
Rakyat
1.6. Panjang saluran pembawa Kementerian
yang ditingkatkan/ Pekerjaan
direhabilitasi km 1,616* 144* APBN Umum dan
61 463 1,425
Perumahan
Rakyat
INDIKATOR : 6.1.1.(c). Proporsi populasi yang memiliki akses layanan sumber air minum aman dan
berkelanjutan.
PROGRAM 1: PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
Kegiatan 1: Penyehatan 1.1. Persentase sarana air Kementerian
Lingkungan minum yang dilakukan % 43.58* 16.02* 40 45 50 - APBN Kesehatan
pengawasan
1.2. Persentase tempat tempat Kementerian
umum yang memenuhi syarat % 61.44* 52.64* 54 56 58 APBN Kesehatan
kesehatan -
INDIKATOR : 6.2.1.(a). Proporsi populasi yang memiliki fasilitas cuci tangan dengan
sabun dan air.
PROGRAM 1: PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
Kegiatan.1: Penyehatan 1.1. Jumlah desa/kelurahan
33,803 Kementerian
Lingkungan yang melaksanakan STBM desa/kel 26,417* 35,000 40,000 45,000 - APBN
* Kesehatan
INDIKATOR : 6.2.1.(b). Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap layanan sanitasi
layak.
PROGRAM 1: PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
Kegiatan: Pengaturan, 1.1 Jumlah kota/kab yang kota/kab Kementerian
Pembinaan, Pengawasan, terlayani infrastruktur limbah 2* 2* 2* 9 9 - APBN Pekerjaan
Pengembangan, Sumber Umum dan
- 1063 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Pembiayaan dan Pola dengan sistem terpusat skala Perumahan
Investasi, serta Pengelolaan kota Rakyat
Pengembangan Infrastruktur 1.2 Jumlah kota/kab yang kota/kab Kementerian
Sanitasi dan Persampahan terlayani infrastruktur limbah Pekerjaan
dengan sistem terpusat skala 206* 197* 158* 165 89 - APBN Umum dan
komunal Perumahan
Rakyat
1.3 Jumlah kota/kab yang kota/kab Kementerian
terlayani infrastruktur limbah Pekerjaan
dengan sistem terpusat skala 22* 15* 19* 37 17 - APBN Umum dan
kawasan Perumahan
Rakyat
PROGRAM 2: DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)
Kegiatan 1: DAK Bidang 1.1. Pembangunan IPAL Kementerian
Jiwa NA 7600 93000 PM PM - APBN
Sanitasi Kawasan Keuangan
1.2. Pembangunan IPAL Kementerian
Komunal Jiwa 243,18 134,70 PM PM - APBN Keuangan
199,650
2 6
1.3. Pengembangan SR Kementerian
Jiwa 800 PM PM - APBN
30,910 19,106 Keuangan
1.4 Pembangunan MCK+ dan Kementerian
MCK ++ Jiwa 153,66 PM PM - APBN Keuangan
695,230 94,237
0
1.5 Pembangunan MCK Kementerian
Kombinasi IPAL Jiwa NA 217,51 PM PM - APBN Keuangan
57,731
5
INDIKATOR : 6.2.1.(c). Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM).
PROGRAM 1: PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
- 1064 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan.1: Penyehatan 1.1. Jumlah desa/kelurahan
33,803 Kementerian
Lingkungan yang melaksanakan STBM desa/kel 26,417* 35,000 40,000 45,000 - APBN
* Kesehatan

INDIKATOR : 6.2.1.(d). Jumlah desa/kelurahan yang Open Defecation Free (ODF)/ Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS).
PROGRAM: PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
Kegiatan: Penyehatan 1.1 Jumlah desa/kelurahan
33,803 Kementerian
Lingkungan yang melaksanakan STBM desa/kel 26,417* 35,000 40,000 45,000 - APBN
* Kesehatan
INDIKATOR : 6.2.1.(e). Jumlah kabupaten/kota yang terbangun infrastruktur air limbah dengan sistem terpusat skala
kota, kawasan dan komunal.
PROGRAM 1: PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
Kegiatan 1: Pengaturan, 1.1. Jumlah kota/kab yang Kementerian
Pembinaan, Pengawasan, terlayani infrastruktur limbah Pekerjaan
Pengembangan, Sumber dengan sistem terpusat skala kota/kab 2* 2* 2* 9 9 - APBN Umum dan
Pembiayaan dan Pola kota Perumahan
Investasi, serta Pengelolaan Rakyat
Pengembangan Infrastruktur 1.2. Jumlah kota/kab yang Kementerian
Sanitasi dan Persampahan terlayani infrastruktur limbah Pekerjaan
dengan sistem terpusat skala kota/kab 206* 197* 158* 165 89 - APBN Umum dan
komunal Perumahan
Rakyat
1.3. Jumlah kota/kab yang Kementerian
terlayani infrastruktur limbah Pekerjaan
dengan sistem terpusat skala kota/kab 22* 15* 19* 37 17 - APBN Umum dan
kawasan Perumahan
Rakyat
INDIKATOR : 6.2.1.(f). Proporsi rumah tangga yang terlayani sistem pengelolaan air limbah
terpusat.
PROGRAM 1: PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
- 1065 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: Pengaturan, 1.1. Jumlah kota/kab yang kota/kab Kementerian
Pembinaan, Pengawasan, terlayani infrastruktur limbah Pekerjaan
Pengembangan, Sumber dengan sistem terpusat skala Umum dan
Pembiayaan dan Pola kota Perumahan
2* 2* 2* 9 9 - APBN
Investasi, serta Pengelolaan Rakyat
Pengembangan Infrastruktur
Sanitasi dan Persampahan

1.2. Jumlah kota/kab yang kota/kab Kementerian


terlayani infrastruktur limbah Pekerjaan
dengan sistem terpusat skala 206* 197* 158* 165 89 - APBN Umum dan
komunal Perumahan
Rakyat
1.3. Jumlah kota/kab yang kota/kab Kementerian
terlayani infrastruktur limbah Pekerjaan
dengan sistem terpusat skala 22* 15* 19* 37 17 - APBN Umum dan
kawasan Perumahan
Rakyat
PROGRAM 2: DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)
Kegiatan 1: DAK Bidang 1.1. Pembangunan IPAL Kementerian
Sanitasi Kawasan Keuangan
Jiwa PM PM PM - APBN
7,600 93,000

1.2. Pembangunan IPAL Kementerian


Komunal Jiwa 243,18 134,70 PM PM - APBN Keuangan
199,650
2 6
1.3. Pengembangan SR Kementerian
Jiwa PM PM - APBN Keuangan
800 30,910 19,106
- 1066 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.4 Pembangunan MCK+ dan Kementerian
MCK ++ Jiwa 153,66 PM PM - APBN Keuangan
695,230 94,237
0
1.5 Pembangunan MCK Kementerian
Kombinasi IPAL Jiwa PM 217,51 PM PM - APBN Keuangan
57,731
5
INDIKATOR: 6.3.1.(a). Jumlah kabupaten/kota yang ditingkatkan kualitas pengelolaan lumpur tinja perkotaan dan dilakukan pembangunan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
PROGRAM 1: PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
Kegiatan 1: Instalasi 1.1 Jumlah Kab/Kota yang Kementerian
Pengelolaan Lumpur Tinja terlayani Instalasi Pengelolaan Pekerjaan
(IPLT) Lumpur Tinja (IPLT) Kab/Kota 37* 53* 39* 124 80 2,400,000 APBN Umum dan
Perumahan
Rakyat
INDIKATOR : 6.3.1.(b). Proporsi rumah tangga yang terlayani sistem pengelolaan lumpur tinja
PROGRAM 1: PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
Kegiatan 1: Instalasi 1.1 Jumlah Kab/Kota yang Kementerian
Pengelolaan Lumpur Tinja terlayani Instalasi Pengelolaan Pekerjaan
(IPLT) Lumpur Tinja (IPLT) Kab/Kota 37* 53* 39* 124 80 128,107 APBN Umum dan
Perumahan
Rakyat
INDIKATOR : 6.3.2.(a). Kualitas air danau.
PROGRAM 1: PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG
- 1067 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: Pembinaan, 1.1. Jumlah danau priroritas
pengendalian kerusakan yang ditingkatkan kualitas air
perairan darat danau dan status tropiknya Kementerian
minimal menjadi mesotrofik Lingkungan
danau 1 6 9 12 15 4,835.70 APBN
sebanyak 15 danau prioritas Hidup dan
Kehutanan

INDIKATOR : 6.3.2.(b). Kualitas air sungai sebagai sumber air baku.


PROGRAM 1: PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
Kegiatan 1: Pengendalian 1.1. Sistem pemantauan Kementerian
Pencemaran air kualitas air terbentuk tersedia Lingkungan
sungai 2 4 8 15 3 640.3 APBN
dan beroperasi pada 15 DAS Hidup dan
prioritas secara kontinyu Kehutanan
1.2. Jumlah Sungai yang telah Kementerian
ditetapkan Daya Tampung Lingkungan
Beban Pencemarannya sungai 3 3 3 2 5 25,630 APBN
Hidup dan
Kehutanan
1.3. Jumlah sungai pada 15
DAS prioritas yang meningkat Kementerian
kualitasnya setiap tahun Lingkungan
sungai 0 2 9 12 15 54,150 APBN
sebagai sumber air baku Hidup dan
(untuk parameter kunci BOD, Kehutanan
COD, dan E-Coli)
1.4. Persentase beban
Kementerian
Pencemaran Air turun 50 %
Lingkungan
dari basis data 2014 pada 15 % 4.26 2 3 4 5 22,415 APBN
Hidup dan
DAS prioritas
Kehutanan

INDIKATOR : 6.4.1.(a). Pengendalian dan penegakan hukum bagi penggunaan air tanah.
- 1068 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
PROGRAM 1:
Kegiatan 1: Penyusunan 1.1. Terbitnya peraturan
peraturan terkait pemerintah atau peraturan
pemanfaatan air tanah menteri terkait pemanfaatan
khususnya pembatasan air tanah (juga memandatkan
Kementerian
penggunaan air tanah oleh daerah untuk membuat
Lingkungan
industri termasuk insentif peraturan) Dokumen - - - 1 - - APBN
Hidup dan
dan disinsentif
Kehutanan

Kegiatan 2: Analisa 2.1. Persentase hasil analisa Kementerian


penggunaan air tanah dalam penggunaan air tanah dalam Lingkungan
% - - 10 10 10 - APBN
program-program pemerintah program pemerintah Hidup dan
Kehutanan
Kegiatan 3: Dokumentasi 3.1. Dokumen praktik-praktik
Kementerian
praktik-praktik yang baik yang baik (good practices)
Lingkungan
(good practices) pengelolaan pengelolaan air tanah Dokumen - - - - 1 - APBN
Hidup dan
air tanah, termasuk efisiensi
Kehutanan
air
Kegiatan 4: Penyediaan data- 4.1. Persentase kabupaten Kementerian
data sumber dan titik air /kota yang menerima data Lingkungan
tanah yang diberikan ke sumber air tanah Hidup dan
daerah Kehutanan,
dan
% - - 10 20 30 - APBN
Kementerian
Pekerjaan
Umum dan
Perumahan
Rakyat
- 1069 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 5: Pemberdayaan 5.1. Jumlah lokasi kegiatan
masyarakat untuk pemberdayaan masyarakat Kementerian
mendukung gerakan hemat Lingkungan
air melalui menangkap, Hidup dan
menyimpan, dan Lokasi Kehutanan,
menggunakan kembali air - - 10 50 50 - APBN
Kegiatan dan Badan
Nasional
Penanggulan
gan Bencana

Kegiatan 6: Studi dampak 6.1. Dokumen hasil studi Kementerian


pengambilan air tanah Lingkungan
Dokumen - - - 1 - - APBN
Hidup dan
Kehutanan
INDIKATOR : 6.4.1.(b). Insentif penghematan air pertanian/perkebunan dan industri.
PROGRAM: PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah pengembangan
Pengelolaan air irigasi untuk jaringan dan optimasi air
pertanian (melalui pengembangan/
Kementerian
rehabilitasi JITUT,JIDES dan Ha - 1,500, 350,00 350,00 350,00 - APBN
Pertanian
TAM) untuk mendukung 000 0 0 0
tanaman pangan, hortikultura,
peternakan dan pekerbunan
- 1070 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.2 Jumlah
pengembangan/pelaksanaan
konservasi air dan lingkungan
hidup serta antisipasi
perubahan iklim (melalui Kementerian
Unit - - APBN
pembangunan embung/dam 2,971 2,971 2,971 2,971 Pertanian
parit dan Sekolah Lapang
Iklim) untuk mendukung
tanaman pangan, hortikultura,
peternakan, dan perkebunan
1.3 Jumlah pengembangan
sumber air alternatif skala
kecil (melalui pengembangan
Kementerian
sumber air permukaan dan air Unit - 300 300 300 300 - APBN
Pertanian
tanah) untuk mendukung
tanaman pangan, hortikultura,
peternakan, dan perkebunan.
1.4 Water Resources and
Kementerian
Irrigation Sector Management Paket - 1 - - - - APBN
Pertanian
Program (WISMP)
INDIKATOR : 6.5.1.(a). Jumlah Rencana Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Terpadu (RPDAST) yang diinternalisasi ke dalam
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
PROGRAM 1: PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG
Kegiatan 1: Penyelenggaraan 1.1 Jumlah RPDAST yang di
Rehabilitasi dan Reklamasi internalisasi ke dalam Kementerian
Hutan, Rehabilitasi Lahan, RTRW sebanyak 108 RPDAST Lingkungan
RPDAST 0 (2014) 40 60 80 108 4,835.70 APBN
Perencanaan DAS, serta Hidup dan
Pengendalian Kerusakan Kehutanan
Perairan darat
PROGRAM 2: PERAIRAN DARAT
- 1071 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: Penyusunan 1.1 Dokumen revisi UU Tata Kementerian
Revisi UU Tata Ruang untuk Ruang Lingkungan
mendukung tata ruang Hidup dan
berbasis DAS Kehutanan,
Dokumen - - - 1 - - APBN
dan
Kementerian
Agraria dan
Tata Ruang
Kegiatan 2: Penyusunan 2.1. Dokumen Permen Agraria
Permen ATR untuk dan Tata Ruang (ATR) Kementerian
memastikan Perda tata ruang Lingkungan
memasukkan program Hidup dan
rehabilitasi lahan Kehutanan,
Dokumen - - - 1 - - APBN
dan
Kementerian
Agraria dan
Tata Ruang

INDIKATOR : 6.5.1.(b). Jumlah stasiun hidrologi dan klimatologi yang dilakukan updating dan
revitalisasi.
PROGRAM: Pengelolaan Instrumentasi Rekayasa dan Kalibrasi BMKG
Kegiatan1: Meningkatnya 1.1. Jumlah lokasi peralatan
Layanan Instrumentasi, operasional klimatologi di
rekayasa dan kalibrasi Stasiun Klimatologi, peralatan
Badan
peralatan klimatologi klimatologi hasil rekayasa
Meterologi,
yang dapat dioperasionalkan
Lokasi - 362 430 430 430 - APBN Klimatologi
dengan baik dan lokasi
dan
stasiun klimatologi yang
Geofisika
peralatannya terkalibrasi
sesuai dengan jadwal yang
ditentukan
INDIKATOR : 6.5.1.(c). Jumlah jaringan informasi sumber daya air yang
dibentuk.
- 1072 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
PROGRAM 1: PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG
Kegiatan 1: Pembinaan 1.1. Jumlah Danau yang 4,835.7 Kementerian
pengendalian kerusakan diturunkan laju sedimentasi (telah di tag Lingkungan
perairan darat dan erosinya Danau 0 (2014) 6 15 15 15 APBN
di indikator Hidup dan
6.6.1.(a) Kehutanan
INDIKATOR : 6.5.1.(d). Jumlah Daerah Aliran Sungai (DAS) yang meningkat jumlah mata airnya dan jumlah DAS yang memiliki Memorandum of
Understanding (MoU) lintas Negara.
PROGRAM 1: PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG
Kegiatan 1: Penyelenggaraan 1.1 Jumlah DAS Lintas Negara
Rehabilitasi dan Reklamasi yang memiliki MoU/status Kementerian
Hutan, Rehabilitasi Lahan, sebanyak 19 DAS Lintas Lingkungan
DAS 3 7 11 15 19 4,835.70 APBN
Perencanaan DAS, serta Negara Hidup dan
Pengendalian Kerusakan Kehutanan
Perairan darat
PROGRAM 2: PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG
Kegiatan 1: Penyusunan 1.1. Dokumen panduan untuk Kementerian
panduan Integrasi program daerah Lingkungan
sektoral dalam kawasan DAS Hidup dan
Dokumen - - - 1 - - APBN
untuk pemerintah daerah Kehutanan,
dan
Bappenas
Kegiatan 2: Peningkatan 2.1. Persentase Kementerian
kapasitas pemerintah daerah kabupaten/kota yang Lingkungan
% - 10% 20% 30% - - APBN
terkait pengetahuan dan menerima sosialiasi Hidup dan
teknologi pengelolaan DAS pengelolaan DAS Kehutanan
Kegiatan 3: Penyusunan 3.1. Dokumen revisi PP
Kementerian
revisi Peraturan Pemerintah Pengelolaan DAS
Lingkungan
(PP) pengelolaan DAS sesuai Dokumen - - - - 1 - APBN
Hidup dan
kewenangan dalam UU
Kehutanan
23/2014
- 1073 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 4: Revitalisasi HKM 4.1. Luasan lahan yang Kementerian
untuk mendukung dikelola HKM Lingkungan
konservasi DAS Hektar - - - - - - APBN
Hidup dan
Kehutanan
Kegiatan 5: Restorasi sungai 5.1. Panjang sungai yang Kementerian
di lahan kritis direstorasi Pekerjaan
km - - - - - - Umum dan
Perumahan
Rakyat
INDIKATOR : 6.5.1.(e). Luas pengembangan hutan serta peningkatan hasil hutan bukan kayu (HHBK) untuk
pemulihan kawasan DAS.
PROGRAM 1: PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG
Kegiatan 1: Penyelenggaraan 1.1. Luas dan produksi HHBK
Rehabilitasi dan Reklamasi Kementerian
2017 (15
Hutan, Rehabilitasi Lahan, Lingkungan
- miliar), 2018 APBN
Perencanaan DAS, serta 1,000 1,000 Hidup dan
(18 miliar)
Pengendalian Kerusakan Kehutanan
Perairan darat
PROGRAM 2: PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG
Kegiatan 1: Penyusunan 1.1. Dokumen panduan untuk Kementerian
panduan Integrasi program daerah Lingkungan
sektoral dalam kawasan DAS Hidup dan
Dokumen - - - 1 - - APBN
untuk pemerintah daerah Kehutanan,
dan
Bappenas
Kegiatan 2: Peningkatan 2.1. Persentase Kementerian
kapasitas pemerintah daerah kabupaten/kota yang Lingkungan
% - 10% 20% 30% - - APBN
terkait pengetahuan dan menerima sosialiasi Hidup dan
teknologi pengelolaan DAS pengelolaan DAS Kehutanan
- 1074 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 3: Penyusunan 3.1. Dokumen revisi PP
Kementerian
revisi Peraturan Pemerintah Pengelolaan DAS
Lingkungan
(PP) pengelolaan DAS sesuai Dokumen - - - - 1 - APBN
Hidup dan
kewenangan dalam UU
Kehutanan
23/2014
Kegiatan 4: Revitalisasi HKM 4.1. Luasan lahan yang Kementerian
untuk mendukung dikelola HKM Lingkungan
Hektar - - - - - - APBN
konservasi DAS Hidup dan
Kehutanan
Kegiatan 5: Restorasi sungai 5.1. Panjang sungai yang Kementerian
di lahan kritis direstorasi Pekerjaan
Km - - - - - - Umum dan
Perumahan
Rakyat
INDIKATOR : 6.5.1.(f). Jumlah wilayah sungai yang memiliki partisipasi masyarakat dalam pengelolaan daerah tangkapan sungai dan danau.
Kegiatan penataan kelembagaan sumber daya air
PROGRAM 1: PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG
Kegiatan 1: Memperkuat 1.1. Jumlah Forum DAS yang Kementerian
forum DAS untuk berfungsi Lingkungan
Forum - - 1 1 - -
pengelolaan DAS yang lebih Hidup dan
baik Kehutanan
Kegiatan 2: Pengembangan 2.1. Jumlah sistem peringatan Kementerian
Sistem
sistem peringatan dini banjir dini banjir di kawasan DAS Lingkungan
peringatan - - 1 - -
kawasan dari hulu sampai Hidup dan
dini
hilir Kehutanan
INDIKATOR : 6.5.1.(h). Jumlah DAS Prioritas yang meningkat jumlah mata airnya melalui konservasi sumber daya air di daerah hulu DAS serta sumur resapan.

PROGRAM 1: PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG


- 1075 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: Penyelenggaraan 1.1. Jumlah DAS Prioritas Kementerian
Rehabilitasi dan Reklamasi yang meningkat jumlah mata Lingkungan
Hutan, Rehabilitasi Lahan, airnya melalui konservasi Hidup dan
Perencanaan DAS, serta sumber daya air secara Kehutanan
Pengendalian Kerusakan vegetatif, pembangunan
Perairan darat embung, dam pengendali, dam
penahan, dan gully plug di
daerah hulu DAS serta sumur
resapan sebanyak 15 DAS DAS 0 (2014) 7 15 15 15 4,835.70 APBN
Prioritas sampai dengan tahun
2019

PROGRAM 2: PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG


Kegiatan 1: Penyusunan 1.1. Dokumen panduan untuk Kementerian
panduan Integrasi program daerah Lingkungan
sektoral dalam kawasan DAS Hidup dan
Dokumen - - - 1 - - APBN
untuk pemerintah daerah Kehutanan,
dan
Bappenas
Kegiatan 2: Peningkatan 2.1. Persentase Kementerian
kapasitas pemerintah daerah kabupaten/kota yang Lingkungan
% - 10% 20% 30% - - APBN
terkait pengetahuan dan menerima sosialiasi Hidup dan
teknologi pengelolaan DAS pengelolaan DAS Kehutanan
- 1076 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 3: Penyusunan 3.1. Dokumen revisi PP
Kementerian
revisi Peraturan Pemerintah Pengelolaan DAS
Lingkungan
(PP) pengelolaan DAS sesuai Dokumen - - - - 1 - APBN
Hidup dan
kewenangan dalam UU
Kehutanan
23/2014
Kegiatan 4: Revitalisasi HKM 4.1. Luasan lahan yang Kementerian
untuk mendukung dikelola HKM Lingkungan
Hektar - - - - - - APBN
konservasi DAS Hidup dan
Kehutanan
Kegiatan 5: Restorasi sungai 5.1. Panjang sungai yang Kementerian
di lahan kritis direstorasi Pekerjaan
Umum dan
km - - - - - - APBN
Perumahan
Rakyat

INDIKATOR : 6.5.1.(i). Jumlah DAS Prioritas yang dipulihkan kesehatannya melalui pembangunan embung, dam pengendali, dam penahan skala kecil dan menengah.

PROGRAM 1: PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG


Kegiatan 1: Penyelenggaraan 1.1. Jumlah DAS Prioritas
Rehabilitasi dan Reklamasi yang dipulihkan kesehatannya
Hutan, Rehabilitasi Lahan, melalui pembangunan Kementerian
Perencanaan DAS, serta embung, dam pengendali, dan Lingkungan
DAS 0 (2014) 7 15 15 15 4,835.70 APBN
Pengendalian Kerusakan dam penahan skala kecil dan Hidup dan
Perairan darat menengah di daerah hulu Kehutanan
sebanyak 15 DAS Prioritas
sampai dengan tahun 2019
PROGRAM 2: PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG
Kegiatan 1: Penyusunan 1.1. Dokumen panduan untuk Kementerian
panduan Integrasi program daerah Lingkungan
Dokumen - - - 1 - - APBN
sektoral dalam kawasan DAS Hidup dan
untuk pemerintah daerah Kehutanan,
- 1077 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
dan
Bappenas

Kegiatan 2: Peningkatan 2.1. Persentase kabupaten/ Kementerian


kapasitas pemerintah daerah kota yang menerima sosialiasi Lingkungan
% - 10% 20% 30% - - APBN
terkait pengetahuan dan pengelolaan DAS Hidup dan
teknologi pengelolaan DAS Kehutanan
Kegiatan 3: Penyusunan 3.1. Dokumen revisi PP
revisi Peraturan Pemerintah Pengelolaan DAS
(PP) pengelolaan DAS sesuai
kewenangan dalam UU Kementerian
23/2014 Lingkungan
Dokumen - - - - 1 - APBN
Hidup dan
Kehutanan

Kegiatan 4: Revitalisasi HKM 4.1. Luasan lahan yang Kementerian


untuk mendukung dikelola HKM Lingkungan
Hektar - - - - - - APBN
konservasi DAS Hidup dan
Kehutanan
Kegiatan 5: Restorasi sungai 5.1. Panjang sungai yang Kementerian
di lahan kritis direstorasi Pekerjaan
km - - - - - - Umum dan
Perumahan
Rakyat
INDIKATOR : 6.6.1.(a). Jumlah danau yang ditingkatkan kualitas airnya.

PROGRAM 1: PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG


- 1078 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: Pembinaan 1.1. Jumlah Danau yang Kementerian
pengendalian kerusakan ditingkatkan kualitas airnya Lingkungan
perairan darat Danau 0 (2014) 6 15 15 15 4,835.70 APBN
Hidup dan
Kehutanan
INDIKATOR : 6.6.1.(b). Jumlah danau yang pendangkalannya kurang dari 1%.

PROGRAM 1: PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG


Kegiatan 1: Pembinaan 1.1. Jumlah Danau yang Kementerian
pengendalian kerusakan diturunkan laju sedimentasi Lingkungan
perairan darat dan erosinya Hidup dan
4,835.7 Kehutanan
(telah di tag
Danau 0 (2014) 6 15 15 15 APBN
di indikator
6.6.1.(a)

INDIKATOR: 6.6.1.(c). Jumlah danau yang menurun tingkat erosinya.

PROGRAM 1: PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG


Kegiatan 1: Pembinaan 1.1. Jumlah Danau yang Kementerian
pengendalian kerusakan diturunkan laju sedimentasi Lingkungan
perairan darat dan erosinya Hidup dan
Kehutanan
4,835.7
(telah di tag
Danau 0 (2014) 6 15 15 15 APBN
di indikator
6.6.1.(a)
- 1079 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)

INDIKATOR : 6.6.1.(d). Luas lahan kritis dalam KPH yang direhabilitasi.

PROGRAM 1: PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG


Kegiatan 1: Penyelenggaraan 1.1. Lahan kritis berkurang
Rehabilitasi dan Reklamasi seluas 5,5 juta hektar melalui 4,835.7 Kementerian
Hutan, Rehabilitasi Lahan, rehabilitasi di dalam KPH dan 2.500. 3.750. 5.000. 5.500. (telah di tag Lingkungan
Ha 0.5 (2014) APBN
Perencanaan DAS, serta DAS 000 000 000 000 di indikator Hidup dan
Pengendalian Kerusakan 6.6.1.(a) Kehutanan
Perairan darat
INDIKATOR : 6.6.1.(e). Jumlah DAS prioritas yang dilindungi mata airnya dan dipulihkan kesehatanny

PROGRAM 1: PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG


Kegiatan 1: Penyelenggaraan 1.1. Jumlah DAS Prioritas
Rehabilitasi dan Reklamasi yang dipulihkan kesehatannya
Hutan, Rehabilitasi Lahan, melalui pembangunan 4,835.7 Kementerian
Perencanaan DAS, serta embung, dam pengendali, dan DAS (telah di tag Lingkungan
0 (2014) 7 10 12 15 APBN
Pengendalian Kerusakan dam penahan skala kecil dan Prioritas di indikator Hidup dan
Perairan darat menengah di daerah hulu 6.6.1.(a) Kehutanan
sebanyak 15 DAS Prioritas
sampai dengan tahun 2019
TUJUAN 11. KOTA DAN PERMUKIMAN YANG BERKELANJUTAN
INDIKATOR: 11.1.1.(a) Proporsi rumah tangga yang memiliki akses terhadap hunian yang layak dan terjangkau.
- 1080 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
PROGRAM 1: PENGEMBANGAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
Kegiatan 1: Pengembangan 1.1. Jumlah rumah tangga
Pendanaan dan Sistem (RT) berpenghasilan rendah Kementerian
Pembiayaan Perumahan yang mendapat fasilitas Pekerjaan
175,00 225,00 250,00 120,00
bantuan pembiayaan RT 130,000 APBN Umum dan
0 0 0 0
perumahan melalui KPR-FLPP Perumahan
Rumah Tapak dan Sarusun Rakyat
(temasuk sewa beli)
1.2. Jumlah rumah tapak yang Kementerian
mendapat fasilitas Kredit Pekerjaan
Konstruksi RT 0 1,000 1,500 2,000 1,500 APBN Umum dan
Perumahan
1,049.4 Rakyat
1.3. Jumlah rumah tangga
Kementerian
berpenghasilan rendah yang
Pekerjaan
mendapat fasilitas bantuan 150,00 200,00
RT 0 50,000 50,000 APBN Umum dan
pembiayaan perumahan 0 0
Perumahan
melalui KPR-FLPP Rumah
Rakyat
Swadaya
1.4. Jumlah rumah tangga Kementerian
berpenghasilan rendah yang Pekerjaan
106,50 124,25 124,37
mendapat fasilitas bantuan RT 55,000 65,880 APBN Umum dan
0 0 0
uang muka Perumahan
Rakyat
PROGRAM 2: PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
Kegiatan 1: Pengaturan, 1.1. Luas kawasan kumuh Kementerian
Pembinaan, Pengawasan, perkotaan Ha 1,610 8,975 9,956 9,500 8,390 46,448,000 APBN Pekerjaan
Umum dan
- 1081 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
dan Pelaksanaan 1.2. Jumlah kelurahan yang Perumahan
Pengembangan Permukiman mendapatkan pendampingan Rakyat
pemberdayaan masyarakat Kelurahan 1,477 1,483 1,633 1,620 1,470

PROGRAM 3: PENGEMBANGAN PERUMAHAN


Kegiatan 1: Pengembangan1.1. Fasilitasi bantuan
Perumahan Swadaya stimulan pembangunan Unit 20,000 45,000 50,000 60,000 75,000
rumah swadaya Kementerian
1.2. Fasilitasi bantuan Pekerjaan
300,00 350,00 385,00 400,00 3,309,900 APBN Umum dan
stimulan peningkatan kualitas Unit 65,000
0 0 0 0 Perumahan
rumah swadaya
Kegiatan 2: Pembangunan 2.1. Jumlah unit sarusun Rakyat
134,16 134,16 134,16 134,16
Rumah Susun Sederhana yang dilengkapi dengan PSU Unit 13,360
0 0 0 0
dan Sewa pendukungnya
PROGRAM 3: PENANGANAN FAKIR MISKIN
Kegiatan 1: Penanganan 1.1. Fakir Miskin yang
Fakir Miskin Perdesaan Terpenuhi Kebutuhan Dasar di
Perdesaan (Penyediaan Sarana
Prasarana Lingkungan di
Perdesaan) Unit -
170 30 20 30 30
Kementerian
APBN
Sosial
1.2. Fakir Miskin yang
Terpenuhi Kebutuhan Dasar di
Perdesaan (Rehabilitasi Unit -
12,003 5,350 1,000 7,300 7,300
Rumah Tidak Layak Huni
(RTLH) di Pedesaan)
- 1082 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 2: Penanganan 2.1. Fakir Miskin yang
Fakir Miskin Pesisir, Pulau- Terpenuhi Kebutuhan
Pulau Kecil dan Perbatasan Dasarnya di Wilayah Pesisir,
Antar Negara Pulau-Pulau Kecil dan
Unit 0 0 0 100 100 -
Perbatasan Antar Negara
(Penyediaan Sarana Prasarana
Lingkungan di Pesisir, PPK,
dan PAN)
2.2. Fakir Miskin yang
Terpenuhi Kebutuhan
Dasarnya di Wilayah Pesisir, Kementerian
APBN
Pulau-Pulau Kecil dan Sosial
Perbatasan Antar Negara
(Rehabilitasi Rumah Tidak
Layak Huni (RTLH) di Pesisir, Unit
0 410 710 3,475 3,475 -
PPK dan PAN)

INDIKATOR SDGs: 11.1.1.(b). Jumlah kawasan perkotaan metropolitan yang terpenuhi standar pelayanan perkotaan (SPP).
PROGRAM 1: PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
- 1083 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: Fasilitasi kota 1.1. Jumlah kota, kawasan Kota &
dan kawasan perkotaan perkotaan metropolitan dan Kawasan
dalam pemenuhan SPP dan kota/kawasan perkotaan Perkotaan
pengembangan Kota Layak terfasilitasi pemenuhan SPP Metropolita
Huni, Kota Hijau, dan Kota dan pengembangan Kota n&
Kementerian
Cerdas Layak Huni, Kota Hijau, dan Kota/Kawa
Pekerjaan
Kota Cerdas san 4&1& 4&3 4&3 4&3 2&2
124,885.40 APBN Umum dan
Perkotaan 112 & 140 & 160 & 166 & 166
Perumahan
Rakyat

INDIKATOR : 11.1.1.(c) Jumlah kota sedang dan kota baru yang terpenuhi SPP.
PROGRAM 1: Bina Administrasi Kewilayahan
Kegiatan 1: Fasilitasi 1.1. Jumlah kota otonom dan
Penataan Perkotaan kota baru publik yang Kota
terfasilitasi dalam sedang & Kementerian
- 8&5 8&5 8&5 8&5 2,261.00 APBN
pembentukan kelembagaan Kota baru Dalam Negeri
dan perencanaan infrastruktur publik
dasar sesuai SPP
INDIKATOR: 11.2.1.(a) Persentase pengguna moda transportasi umum di perkotaan.

PROGRAM 1: PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI DARAT


Kegiatan 1: Pembinaan dan 1.1. Jumlah BRT Unit - 50 50 50 50 3,622.88
Pengembangan Sistem
1.2. Jumlah Bus Pemandu Kementerian
Transportasi Perkotaan APBN
Moda Unit - 0 0 0 50 54.38 Perhubungan
- 1084 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.3. Jumlah Bus Angkutan
Umum/ Pelajar/Mahasiswa Unit - 50 50 0 200 163.75

1.4. Jumlah ATCS (baru) paket - 0 0 15 17 533.49


1.5. Jumlah ATCS (lanjutan) paket - 2 2 8 4 178.92
1.6. Jumlah Fasilitas Integrasi
Moda
Paket
- 1 0 0 0 42

INDIKATOR : 11.2.1.(b) Jumlah sistem angkutan rel yang dikembangkan di kota besar

PROGRAM 1: PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI PERKERETAAPIAN


Kegiatan 1: Pembangunan 1.1. Jumlah Km'sp jalur KA
dan Pengelolaan Prasarana yang direhabilitasi dan Km'sp 194.78 196.07 246.16 279 333.8 4,650.05
dan Fasilitas Pendukung tingkatkan keandalannya
Kereta Api 1.2. Jumlah Km'sp jalur KA
1.353, 1.487,
yang dibangun termasuk jalur Km'sp - 542,27 902,2 158,965.52
17 06
ganda dan reaktivasi
1.3. Jumlah Km'sp jalur
lingkar KA layang yang Km'sp - - - - - 8,841.00 Kementerian
APBN
dibangun Perhubungan
1.4. Jumlah Km'sp pengadaan
material rel Km'sp 2,030 350 550 700 700 5,806.48

1.5. Jumlah Km'sp listrik


aliran atas KA yang
Km'sp 33.9 44.9 45 45 58.95 511.05
direhabilitasi dan tingkatkan
keandalannya
- 1085 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.6. Jumlah Km'sp listrik
aliran atas KA yang dibangun

Km'sp 17.35 24.3 32 32 40 5,434.82

INDIKATOR : 11.3.1.(a) Jumlah kota sedang di luar jawa yang diarahkan sebagai pengendali (buffer) arus urbanisasi dan sebagai pusat pertumbuhan utama

PROGRAM 1: BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN


Kegiatan 1: Pembinanaan 1.1. Kota otonom dan kota
dan Pengembangan baru publik yang terfasilitasi
Perkotaan, Kawasan Khusus, dalam pembentukan Kawasan
Kementerian
Batas Negara dan Pulau- kelembagaan dan perencanaan Metropolita 1 2 3 0 5 - APBN
Dalam Negeri
Pulau Kecil Terluar sarana prasarana pelayanan n
dasar sesuai Standar
Pelayanan Perkotaan
INDIKATOR: 11.3.1.(b) Jumlah Metropolitan baru di luar Jawa sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN).

PROGRAM 1: Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang


Kegiatan 1: Perencanaan 43 kota Kementerian
Tata Ruang 1.1. Terlaksananya Fasilitasi belum Agraria dan
Legislasi Raperpres RTR KSN optimal 0 0 0 1 1 - APBN Tata Ruang
Gerbangkertasusila perannya
(2014)
INDIKATOR 11.3.2.(a) Rata-rata institusi yang berperan secara aktif dalam forum dialog perencanaan pembangunan kota berkelanjutan
PROGRAM 1: PERENCANAAN PENGEMBANGAN PENANAMAN MODAL DI BIDANG INFRASTRUKTUR
- 1086 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Indikator Program 1.1. Terselenggaranya policy
dialogue untuk sektor laporan 1 1 1 1 1 130 APBN BKPM
infrastruktur
INDIKATOR : 11.3.2.(b) Jumlah lembaga pembiayaan infrastruktur.
PROGRAM 1: FASILITASI PERCEPATAN INVESTASI KERJASAMA PEMERINTAH SWASTA
Indikator Program 1.1. Jumlah kegiatan
pemasaran infrastruktur laporan 7 7 7 7 7 662
terintegrasi
1.1. Jumlah fasilitasi APBN BKPM
percepatan pelaksanaan proyek - 10 10 10 10 50
proyek KPS
INDIKATOR : 11.4.1.(a) Jumlah kota pusaka di kawasan perkotaan metropolitan, kota besar, kota sedang dan kota kecil.

PROGRAM 1: PROGRAM PELESTARIAN BUDAYA


Kegiatan 2: Pengelolaan 1.1 Cagar budaya yang Cagar
2190 5734 2598 3491 3491 -
Cagar Budaya dilestarikan Budaya
1.2 Cagar budaya yang Cagar
2500 2500 1008 754 754 -
dilindungi Budaya
Kementerian
1.3 Cagar budaya yang
Pendidikan
dikembangan dan APBN
dan
dimanfaatkan
Cagar Kebudayaan
8 13 4 7 7 -
Budaya

PROGRAM 1: PENATAAN DAN PELESTARIAN KOTA PUSAKA (P3KP)


- 1087 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Indikator Program
Kota/ Kementerian
Jumlah Kota/Kawasan yang 29 29 29 29 29 - APBN
kawasan PUPR
ditata dan ditatat sebagai kota
pusaka
INDIKATOR : 11.5.1* Jumlah korban meninggal, hilang dan terkena dampak bencana per 100.000 orang
PROGRAM 1: PENANGGULANGAN BENCANA
1.1 Jumlah rekomendasi
Rekomenda
pemberian bantuan - - - 40 40 2,702 APBN
si
kebutuhan dasar
Kegiatan 1: Pengelolaan
1.2 Jumlah rekomendasi
pemberian bantuan darurat Rekomenda
kebijakan pemberian bantuan - - - 46 46 9,296 APBN
kemanusiaan di daerah si
kebutuhan dasar
terkena bencana
1.3 Jumlah lokasi yang
menerima penyaluran bantuan Lokasi 74 35 99 - - 8,350 APBN
darurat
Badan
Kegiatan 2: Penyiapan 2.1 Jumlah lokasi yang
Nasional
logistik di kawasan rawan menerima layanan distribusi Lokasi 33 134 134 136 136 368,684 APBN
Penanggulan
bencana logistik
gan Bencana
Kegiatan 3: Rehabilitasi dan
3.1 Jumlah lokasi rehabilitasi (BNPB)
rekonstruksi bidang
dan rekonstruksi Lokasi 1 1 3 3 3 15,300 APBN
prasarana fisik di wilayah
pascabencana bidang fisik
pascabencana
Kegiatan 4: Rehabilitasi dan 4.1 Jumlah lokasi pemulihan
rekonstruksi bidang sosial dan peningkatan ekonomi di Lokasi 14 14 20 38 38 107,389 APBN
ekonomi di wilayah daerah pascabencana
pascabencana 4.2 Jumlah lokasi pemulihan
dan peningkatan sosial di Lokasi 3 3 6 12 12 30,854 APBN
daerah pascabencana
- 1088 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
5.1 Jumlah layanan
Kegiatan 5: Penanganan
penanganan pengungsi akibat Lokasi 3 13 15 36 36 19,595 APBN
pengungsi akibat bencana
bencana
Kegiatan 6: Penilaian
kerusakan dan kerugian 6.1 Jumlah rekomendasi
akibat bencana bantuan pendanaan dan Rekomenda
- - - 2 2 22,548 APBN
kebijakan rehabilitasi dan si
rekonstruksi paca bencana

6.2 Jumlah penilaian


kerusakan dan kerugaian
Laporan 1 1 100 - - 13,819 APBN
serta kebutuhan
pascabencana
6.3 Jumlah dokumen
penyusunan rencana aksi
Dokumen 1 4 3 - - 10,965 APBN
rehabilitasi dan rekonstruksi
pascabencana
Kegiatan 7: Penyiapan 7.1 Jumlah lokasi yang
peralatan di kawasan rawan mendapatkan bantuan Lokasi 33 34 60 58 58 1,151,106 APBN
bencana peralatan
Kegiatan 8: Tanggap darurat 8.1 Operasi penanganan
Lokasi 33 35 20 20 20 187,560 APBN
di derah terkena bencana darurat

INDIKATOR 11.5.1.(a) Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI)


PROGRAM 1: PENANGGULANGAN BENCANA
Kegiatan 1: Kesiapsiagaan 1.1. Jumlah laporan kegiatan
dalam menghadapi bencana laporan 2 2 2 2 2 Badan
koordinasi kesiapsiagaan 138
Nasional
1.2. Jumlah lokasi kegiatan APBN Penanggulan
lokasi 25 25 25 25 25 622,6
fasilitasi kesiapsiagaan gan Bencana
1.3. Jumlah dokumen rencana (BNPB)
dokumen 8 8 8 8 8 118
kontingensi
- 1089 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.4. Jumlah dokumen
dokumen 5 5 5 5 5 83
pedoman kesiapsiagaan
1.5. Jumlah kegiatan
monitoring dan evaluasi kegiatan 3 3 3 3 3 391
kesiapsiagaan
PROGRAM 2: PENGURANGAN RISIKO BENCANA
Kegiata 1: Pencegahan dan
Pengurangan Risiko Bencana 1.1. Jumlah dokumen kajian
dokumen 69 40 40 40 69 52
pengurangan risiko bencana

1.2. Jumlah dokumen rencana


dokumen 10 17 19 19 19 327
penanggulangan bencana

1.3. Jumlah lokasi penguatan Badan


pengurangan risiko bencana lokasi 35 39 39 39 39 Nasional
1,152 APBN Penanggulan
daerah
gan Bencana
(BNPB)

1.4. Jumlah lokasi fasilitasi


lokasi 31 39 41 41 41 743
penerapan mitigasi bencana

1.5. Jumlah lokasi fasilitasi


pengurangan risiko bencana lokasi 3 4 4 4 4 180
regional
- 1090 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)

1.6. Jumlah dokumen


pedoman dan standardisasi dokumen 5 4 5 5 5 730
pengurangan risiko bencana

1.7. Jumlah laporan


monitoring dan evaluasi laporan 6 6 6 6 8 370
pengurangan risiko bencana

1.8. Jumlah relawan PB relawan 2000 2000 2000 2000 2000 362

1.9. Jumlah dokumen forum


dokumen 6 8 10 12 14 281
PRB

1.10. Jumlah desa tangguh


desa 70 80 90 100 100
bencana 2,901

1.11. Jumlah dokumen


pedoman pemberdayaan dokumen 3 3 3 3 3 185
masyarakat

1.12. Jumlah kegiatan


monitoring dan evaluasi kegiatan 3 3 3 3 3 391
pemberdayaan masyarakat
- 1091 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
INDIKATOR : 11.5.1.(b) Jumlah kota tangguh bencana yang terbentuk

PROGRAM 1: PENANGGULANGAN BENCANA /PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


Indikator Program Badan
Nasional
Penanggulan
gan Bencana
1.1. Jumlah desa tangguh desa - 70 80 90 100 100 APBN (BNPB)

INDIKATOR : 11.5.1.(c) Jumlah sistem peringatan dini cuaca dan iklim serta kebencanaan.

PROGRAM 1: PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA


Indikator Program

1.1. Persentase akurasi


informasi peringatan dini
% 90 90 91 91 92 -
cuaca ektrim untuk 27
Badan
propinsi skala kabupaten
Meteorologi
Meteorologi
APBN
Klimatologi
dan
1.2. Persentase akurasi Geofisika
informasi cuaca publik 1 hari
% 70 72 75 78 80 -
sebelum kejadian untuk 33
propinsi
- 1092 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.3. Meningkatnya presentase
akurasi informasi gempa bumi
dan peringatan dini tsunami
yang disampaikan dalam
waktu 4 menit

% 80 80 85 85 90 -

INDIKATOR : 11.5.2.(a) Jumlah kerugian ekonomi langsung akibat bencana

PROGRAM 2: PENANGGULANGAN BENCANA


Kegiatan 1: Penilaian 1.1. Jumlah penilaian
Kerusakan dan kerugian kerusakan dan kerugian serta
akibat bencana kebutuhan pasca bencana
- 1 1 1 1 - 196
Badan
Nasional
APBN Penanggulan
1.2. Jumlah kegiatan gan Bencana
koordinasi rehabilitasi dan (BNPB)
rekonstruksi
- 2 2 2 2 - 600

INDIKATOR : 11.6.1.(a) Persentase sampah perkotaan yang tertangani


- 1093 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
PROGRAM 1: PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN B3
Kegiatan 1: Pengelolaan 1.1. Persentase timbulan
Sampah sampah yang terkelola sebesar 62 80
80% dalam 5 tahun % (juta ton) 18 (13.5) 30 (30) 45 (34) 611.8
(47.2) (61.5)

1.2. Persentase penurunan - Kementerian


sampah mencapai 20% dalam Lingkungan
5 tahun APBN
Hidup dan
12 15 18 20 Kehutanan
% (juta ton) 10 (5.6)
(6.7) (8.5) (10.3) (11.6)

INDIKATOR : 11.6.1.(b) Jumlah kota hijau yang mengembangkan dan menerapkan green waste di kawasan perkotaan metropolitan.

PROGRAM 1: PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN B3


Kegiatan 1: Pengelolaan
Sampah
1.1. Jumlah recycle center
skala kota yang terbentuk dan
unit 1 20 45 70 100 -
beroperasi dengan kapasitas 2
ton/hari Kementerian
Lingkungan
APBN
Hidup dan
Kehutanan
1.2. Persentase timbulan
sampah sebagai sumber energi % 1 2 3 4 5 -
terbarukan

INDIKATOR: 11.7.1.(a) Jumlah kota hijau yang menyediakan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan metropolitan dan kota sedang.
- 1094 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
PROGRAM 1: PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
Kegiatan 1: Pengaturan,
pembinaan, dan pelaksanaan 1.1. Jumlah NSPK bidang
pengembangan permukiman pengembangan kawasan NSPK 2 2 2 2 2
permukiman yang tersusun

1.2. Jumlah kab/kota yang


mendapatkan pembinaan, dan
Kab/Kota 110 100 100 100 97
pengawasan pengembangan Kementerian
permukiman Pekerjaan
APBN Umum dan
46,448
Perumahan
1.3. Luas peningkatan kualitas Rakyat
8061.4
permukiman di 38.431 Ha Ha 2679.78 9300 9500 8900
7
daerah perkotaan

1.4. Jumlah kelurahan yang


mendapatkan pendampingan
Kelurahan 1477 1483 1633 1620 1470
masyarakat di 7.683
kelurahan
- 1095 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)

1.5. Jumlah kab/kota dan kota,


kawasan perkotaan yang kawasan
mendapatkan fasilitasi dalam perkotaan
5, 4, & 5, 3, & 5, 3, & 3, 2, &
pemenuhan SPP dan metropolita 0
168 188 194 194
pengembangan Kota Layak n, & kota/
Huni, Kota Hijau, dan Kota kawasan
Cerdas perkotaan

1.6. Jumlah kota/kab yang


Kota/kab 0 2 3 3 2
diakukan perintisan inkubasi

INDIKATOR: 11.7.2.(a) Proporsi korban kekerasan dalam 12 bulan terakhir yang melaporkan kepada polisi.
PROGRAM 1: Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana

4,750 (telah
Jumlah
1.1 Penanganan Tindak 103,35 224,37 224,37 di tag di
Penangana 77,222 95,450 APBN POLRI
Pidana Umum 5 1 1 indikator
n TP
16.3.1.(a)
Kegiatan 1: Penindakan
Tindak Pidana Umum
270,805
1.2 Kasus Penganiayaan Berat 14.574 14.299 14.283 14.283 14.283 (telah di tag
Kasus APBN POLRI
(353 Ayat 1 KUHP) (70%) (66%) (75%) (75%) (75%) di indikator
16.3.1.(a)

PROGRAM 2: Program Pemberdayaan Potensi Keamanan


- 1096 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
610 (telah di
1.1 Jumlah Penguatan Peran 1,299, 1,299, tag di
Kegiatan - - - APBN POLRI
Bhabinkamtibmas 641 641 indikator
16.3.1.(a)
Tim 5 Tim 5 Tim 5 Tim 5
org org org org
847,403
1.2 Giat Penyuluhan, dalam Tim 5 org (Sasar (Sasar (Sasar (Sasar
Kegiatan 1: Pembinaan (telah di tag
rangka Sambang &FGD kontra Kegiatan (Sasaran an 120 an 120 an 120 an 120 APBN POLRI
Potensi Keamanan di indikator
radikal 120 org) org) di org) di org) di org) di
16.3.1.(a)
di 13 13 13 13 13
Polda Polda Polda Polda Polda
488,149
50,283 53,338 53,338 53,338 ((telah di tag
1.2 Door to door system (DDS) Kegiatan 8,218,129 APBN POLRI
,521 ,326 ,326 ,326 di indikator
16.3.1.(a)
INDIKATOR : 11.b.1* Proporsi pemerintah kota yang memiliki dokumen strategi pengurangan risiko bencana.

PROGRAM 1: PENANGGULANGAN BENCANA /PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


Kegiatan 1: Pengurangan
risiko bencana 1.1. Jumlah dokumen kajian
Dokumen 52 52 44 34 52
pengurangan risiko bencana Badan
Nasional
APBN Penanggulan
254,483
1.2. Jumlah dokumen rencana gan Bencana
penanggulangan bencana dan Dokumen 21 21 21 14 14 (BNPB)
rencana aksi
- 1097 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)

1.3. Jumlah daerah yang


mendapatkan fasilitasi
Lokasi 38 38 38 38 24
penguatan pengurangan risiko
bencana

1.4. Jumlah daerah yang


Lokasi 25 25 25 25 25
menerapkan mitigasi bencana

1.5. Jumlah pertemuan


pengurangan risiko bencana Kegiatan 4 4 4 4 4
regional yang diselenggarakan

1.6. Jumlah dokumen


pedoman dan standarisasi Dokumen 5 5 5 5 5
pengurangan risiko bencana

Laporan

1.7. Jumlah laporan


6 6 6 6 6
monitoring dan evaluasi

INDIKATOR : 11.b.2* Dokumen strategi pengurangan risiko bencana (PRB) tingkat daerah
- 1098 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
PROGRAM 1: PENANGGULANGAN BENCANA /PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Kegiatan 1: Pengurangan
risiko bencana 1.1. Jumlah dokumen kajian
Dokumen 52 52 44 34 52
pengurangan risiko bencana

1.2. Jumlah dokumen rencana


penanggulangan bencana dan Dokumen 21 21 21 14 14
rencana aksi

1.3. Jumlah daerah yang 254,483 Badan


mendapatkan fasilitasi (dana telah Nasional
Lokasi 38 38 38 38 24 di tag di APBN Penanggulan
penguatan pengurangan risiko
bencana indikator gan Bencana
11.b.1*) (BNPB)

1.4. Jumlah daerah yang


Lokasi 25 25 25 25 25
menerapkan mitigasi bencana

1.5. Jumlah pertemuan


pengurangan risiko bencana Kegiatan 4 4 4 4 4
regional yang diselenggarakan
- 1099 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)

1.5. Jumlah dokumen


pedoman dan standarisasi Dokumen 5 5 5 5 5
pengurangan risiko bencana

1.6. Jumlah laporan


Laporan 6 6 6 6 6
monitoring dan evaluasi

TUJUAN 12. KONSUMSI DAN PRODUKSI YANG BERTANGGUNG JAWAB


INDIKATOR : 12.1.1*. Jumlah kolaborasi tematik quickwins program.
PROGRAM 1: Program Nasional10 tahun SCP 2013-2023
Kegiatan 1: Pertemuan dalam 1.1. Jumlah Kolaborasi
rangka Updating kolaborasi Pertemuan dalam rangka Kementerian
SCP Updating kolaborasi SCP Kolaborasi Lingkungan
4 5 6 7 8 - APBN
tematik Hidup dan
Kehutanan

INDIKATOR: 12.4.1.(a). Jumlah peserta Proper yang mencapai minimal ranking BIRU.
PROGRAM 2: Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Kegiatan 1: Pengendalian 1.1. Proporsi jumlah industri
Pencemaran Udara yang memenuhi baku mutu
emisi sebesar 75% dari 2000 Kementerian
industri Lingkungan
industri - - 188 188 1500 15,000 APBN
Hidup dan
Kehutanan
- 1100 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 2: Pemulihan lahan 2.1. Proporsi jumlah industri
akses terbuka yang meningkat ketaatannya
untuk melakukan rehabilitasi
pasca tambang sebesar 75%
Kementerian
dari 106 industri yang dinilai
Lingkungan
industri - - 18 18 80 5,000 APBN
Hidup dan
Kehutanan

Kegiatan 3: Pengendalian 3.1. Proporsi jumlah industri


Pencemaran Air yang memenuhi baku mutu air
limbah melalui Program Kementerian
PROPER sebesar 75% dari Lingkungan
2000 industri yang dipantau industri - - 600 1800 1800 26,000 APBN
Hidup dan
Kehutanan

INDIKATOR: 12.4.2.(a). Jumlah limbah B3 yang terkelola dan proporsi limbah B3 yang diolah sesuai peraturan perundangan (sektor industri).
PROGRAM 1: Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kegiatan 1: Verifikasi 1.1. Meningkatnya persentase
Pengelolaan Limbah B3 dan pencapaian target verifikasi
Limbah Non B3 pengumpulan limbah B3. % - 60 - - - 5,000
Kementerian
Lingkungan
APBN
1.2. Meningkatnya persentase Hidup dan
pencapaian target verifikasi Kehutanan
pengangkutan limbah B3. % - 90 - - - 5,000
- 1101 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.3. Meningkatnya persentase
pencapaian target verifikasi
pemanfaatan limbah B3 % - 90 - - - 5,000

1.4. Meningkatnya persentase


pencapaian target verifikasi
pengolahan limbah B3. % - 80 - - - 5,000

1.5. Meningkatnya persentase


pencapaian target kegiatan
verifikasi penimbunan limbah
B3. % - 60 - - - 5,000

1.6. Meningkatnya persentase


pencapaian target kegiatan
verifikasi dumping limbah B3 % - 90 - - - 5,000

1.7. Meningkatnya persentase


pencapaian target kegiatan
penetapan limbah B3 dan
limbah non B3 % - 30 - - - 5,000
- 1102 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.8. Meningkatnya persentase
pencapaian target kegiatan
notifikasi limbah B3 dan
limbah non B3 % - 95 - - - 5,000

1.9. Meningkatnya volume dan


Jenis limbah yang
dimanfaatkan sebagai sumber 196.00
ton dan
daya setiap tahun - 0 dan - - - 20,000
jenis
35

1.10. Pelayanan izin


pengelolaan limbah B3
termasuk rekomendasi
pengangkutan penetapan
limbah B3 sebanyak 400 izin izin/rekom
- - 400 400 400 5,000
dan rekomendasi endasi

Kegiatan 2: Penilaian Kinerja 2.1. Terdatanya timbulan jenis


Pengelolaan Limbah B3 dan dan jumlah limbah B3 dan
Limbah Non B3 limbah Non B3 dari industri Kementerian
yang dipantau pada setiap Lingkungan
sektor industri - 235 - - - 40,000 APBN
Hidup dan
Kehutanan
- 1103 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
2.2. Teranalisisnya jumlah
limbah B3 terkelola setiap
sektor juta ton - 75100 - - - 40,000

2.3. Tersedianya data limbah


B3 cair dan padat yang
dimanfaatkan sebagai bahan
bakar alternatif pada setiap
ton - 601,49 - - - 20,000
sektor
8.50

2.4. Pengelolaan limbah medis


dari fasilitas pelayanan
kesehatan fasilitas - - 1 1 2 -

2.5. Peningkatan pemanfaatan


limbah B3 dan limbah non B3
sebagai sumber energi atau
bahan baku unit - - 1 6 5 -

2.6. Peningkatan kinerja


pengelolaan limbah B3 dan
limbah non B3 industri - - 400 400 400 -
- 1104 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 3: Pemulihan 3.1. Sistem dan mekanisme
kontaminasi dan tanggap inventarisasi dan identifikasi
darurat Limbah B3 lahan terkontaminasi Limbah
B3 tersedia % - 100 - - - 15,000

3.2. Lahan Terkontaminasi


Limbah B3 terinventarisasi 1
dan teridentifikasi setiap ekoregi
tahun Ekoregion - on - - - 50,000
(Suma
tera)
3.3. Lahan terkontaminasi
Limbah B3 yang dipulihkan Kementerian
oleh penanggungjawab Lingkungan
usaha/kegiatan meningkat APBN
ton - - - - 100,000 Hidup dan
setiap tahun 90,000 Kehutanan

3.4. Lahan terkontaminasi


Limbah B3 yang difasilitasi
pemulihannya meningkat
setiap tahun ton - - - - 100,000
4,500

3.5. Sistem dan mekanisme


tanggap darurat Limbah B3
tersedia dan beroperasi % - - - - -
100
- 1105 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
3.6. Pemulihan lahan
terkontaminasi meningkat
sebesar 500 ton 1 1
ton - - 500 -
lokasi lokasi

3.7. Pemulihan lahan ton - - 100,00 100,00 100,00 -


terkontaminasi oleh 0 0 0
penanggung jawab
usaha/kegiatan meningkat
sebesar 100,000 ton

3.8. Penyediaan data dokumen - - 2 2 2 -


inventarisasi dan identifikasi
lahan terkontaminasi limbah
B3
3.9. Penerapan sistem tanggap
darurat limbah B3
dokumen - - 2 2 2 -

INDIKATOR: 12.5.1.(a). Jumlah timbulan sampah yang didaur ulang.


PROGRAM 1: Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
- 1106 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: Pengelolaan 1.1. Terkelolanya sampah dari
Sampah barang dan kemasan melalui
penerapan kewajiban
produsen dalam pengurangan ton 20,000
sampah (EPR) 15 38 60 70 85

1.3. Terkelolanya sampah


melalui penyediaan sarana 1 2 2
ton 50,000 Kementerian
dan prasarana pusat daur 25,550 36,500 lokasi lokasi lokasi Lingkungan
ulang APBN
Hidup dan
1.4. Terkelolanya sampah Kehutanan
melalui penyediaan sarana 3 3 3
dan prasarana bank sampah ton 75,000
36,500 36,500 lokasi lokasi lokasi

1.5. Terkelolanya sampah


melalui melalui pemantaun
dan evaluasi kota bersih,
ton 13,439,21 14,067 14,955 16,363 17,798 100,000
teduh, dan sehat
2 ,190 ,644 ,967 ,961
berkelanjutan

INDIKATOR: 12.6.1.(a). Jumlah perusahaan yang menerapkan sertifikasi SNI ISO 14001.

PROGRAM 1: Dukungan manajemen yang menerapkan tugas teknis lainnya KLHK


Kegiatan 1: Peningkatan 1.1. Jumlah perusahaan yang
Penerapan SNI ISO 14001 mendapat sosialisasi terkait Badan
bagi perusahaan sertifikasi SNI ISO 14001. Perusahaan 478 511 556 570 580 - APBN Standarisasi
Nasional
- 1107 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 2 : Pembinaan 2.1. Jumlah dokumen
Standarisasi Pengelolaan kebijakan untuk penerapan
Lingkungan Hidup dan SNI ISO 14001 Paket - - - - 1 -
Kehutanan
2.2. Jumlah dokumen
pedoman pengelolaan
lingkungan hidup dan Dokumen - - - - 1 -
kehutanan
2.3. Jumlah paket kebijakan
yang memberi insentif pada
perusahaan penerap SNI ISO
Paket - - - - 1 -
14001

Kementerian
2.4. Jumlah kegiatan fasilitasi Lingkungan
penerapan SNI ISO 14001 Kegiatan - - - 1 1 - APBN
Hidup dan
Kehutanan
2.5. Jumlah dokumen
pedoman SNI ISO 14001
untuk industri kecil dan Dokumen - - - - 1 -
menengah
2.6. Jumlah kolaborasi
stakeholder terkait SNI ISO
14001 Kolaborasi - - - 1 1 -

2.7. Jumlah paket kebijakan


yang mendukung
pengembangan sistem
Paket - - - - 1 -
penerapan SNI ISO 14001
- 1108 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
2.8. Jumlah dokumen
informasi tentang perusahaan
yang telah menerapkan SNI
ISO 14001 Dokumen - - - 1 1 -

2.9. Jumlah dokumen


informasi tentang perusahaan
yang menjadi target penerapan
Dokumen - - - 1 1 -
SNI ISO 14001

2.10. Jumlah dokumen


informasi tentang perusahaan
terbaik dan manfaat SNI ISO
14001 Dokumen - - - - 1 -

INDIKATOR: 12.7.1.(a). Jumlah produk ramah lingkungan yang teregister.

PROGRAM: Dukungan Manjemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya KLHK


Kegiatan 1: Pembinaan 1.1 Jumlah kategori produk Kategori
Standarisasi Pengelolaan berdasarkan skema yang Produk
Lingkungan Hidup dan dikembangkan K/L 8 2 1 2 1 -
Kehutanan Kementerian
Lingkungan
APBN
1.2 Jumlah teknologi Teknologi Hidup dan
berdasarkan skema yang Kehutanan
dikembangkan K/L 0 16 25 20 20 -
- 1109 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.3 Jumlah K/L yang memiliki K/L
skema label ramah lingkungan
3 2 1 1 1 -

1.4 Jumlah lembaga sertifikasi Lembaga


produk ramah lingkungan Sertifikasi
3 1 1 1 1 -

1.5 Jumlah barang ramah Barang


lingkungan yang terigistrasi
18 5 4 6 4 -

1.6 Jumlah jasa (lembaga) Jasa


ramah lingkungan yang
terigistrasi 18 18 7 5 4 -

1.7 Jumlah standar / kriteria Standard/K


yang diterapkan riteria
11 2 1 2 2 -

1.8 Jumlah produk ramah Produk


lingkungan yang dimanfaatkan
untuk pengadaan barang dan
jasa 0 0 7 2 4 -
- 1110 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.9 Jumlah pengaduan Pengaduan
0 0 0 2 0 -

1.10 Jumlah produk berlabel Produk


lingkungan yang dimonitor
2 2 1 1 1 -

INDIKATOR: 12.8.1.(a). Jumlah fasilitas publik yang menerapkan Standar Pelayanan Masyarakat (SPM) dan teregister.

PROGRAM 1: Dukungan Manjemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya KLHK


Kegiatan 1: Pembinaan 1.1. Jumlah paket kebijakan Kementerian
Standarisasi Pengelolaan yang memberi insentif pada Lingkungan
Lingkungan Hidup dan fasilitas publik yang Hidup dan
Kehutanan menerapkan SPM Paket - - - 1 3 - Kehutanan

1.2. Jumlah kegiatan fasilitasi


APBN
penerapan SPM FP
Kegiatan - - - 1 1 -

1.3. Jumlah dokumen


pendukung penerapan SPM FP
Dokumen - - - 1 1 -
- 1111 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.4. Jumlah dokumen Dokumen
informasi tentang fasilitas
publik yang telah menerapkan
SPM FP terbaik - - - 1 1 -

TUJUAN 13. PENANGANAN PERUBAHAN IKLIM


INDIKATOR: 13.1.1* Dokumen strategi Pengurangan Risiko Bencana (PRB) tingkat nasional dan
daerah
PROGRAM 1: Penanggulangan Bencana
Kegiatan 1: Pencegahan dan Badan
Pengurangan Risiko Bencana 1.1. Jumlah kajian risiko dokumen 10 12 34 44 44 67,118 Nasional
bencana Penanggulan
gan Bencana
(BNPB)
1.2. Jumlah dokumen rencana
dokumen 10 - 45 26 26 37,100
penanggulangan bencana

APBN
1.3. Standarisasi pengurangan
dokumen 5 5 3 2 2 6,625
risiko bencana

1.4. Jumlah dokumen


pengelolaan risiko bencana dokumen - - - 15 15 11,800
yang disusun

PROGRAM 2: Pengembangan Perpustakaan


- 1112 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: Penyediaan akses 1.1 Jumlah mitra jejaring Perpustakaa
literasi informasi dengan perpustakaan yang difasilitasi n Nasional RI
konten lingkungan dan TIK perpustaka
50 25 20 50 50 -
perubahan iklim an

APBN
1.2 Jumlah bahan
perpustkaan yang diadakan
dan langganan e-jurnal eksemplar 144,00 470,80 677,81 677,81 -
143,000
0 0 3 3

INDIKATOR: 13.1.2* Jumlah korban meninggal, hilang dan terkena dampak bencana per 100.000 orang

PROGRAM 1: Penanggulangan Bencana


2,702 (telah
1.1 Jumlah rekomendasi
Rekomenda di tag di
pemberian bantuan - - - 40 40 APBN
si indikator
kebutuhan dasar
11.5.1*)
Badan
Kegiatan 1: Pengelolaan 9,296 (telah
1.2 Jumlah rekomendasi Nasional
pemberian bantuan darurat Rekomenda di tag di
kebijakan pemberian bantuan - - - 46 46 APBN Penanggulan
kemanusiaan di daerah si indikator
kebutuhan dasar gan Bencana
terkena bencana 11.5.1*) (BNPB)

8,350 (telah
1.3 Jumlah lokasi yang
di tag di
menerima penyaluran bantuan Lokasi 74 35 99 - - APBN
indikator
darurat
11.5.1*)
- 1113 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)

368,684
Kegiatan 2: Penyiapan 2.1 Jumlah lokasi yang
(telah di tag
logistik di kawasan rawan menerima layanan distribusi Lokasi 33 134 134 136 136 APBN
di indikator
bencana logistik
11.5.1*)

Kegiatan 3: Rehabilitasi dan 15,300 (telah


3.1 Jumlah lokasi rehabilitasi
rekonstruksi bidang di tag di
dan rekonstruksi Lokasi 1 1 3 3 3 APBN
prasarana fisik di wilayah indikator
pascabencana bidang fisik
pascabencana 11.5.1*)

Kegiatan 4: Rehabilitasi dan


rekonstruksi bidang sosial 107,389
4.1 Jumlah lokasi pemulihan
ekonomi di wilayah (telah di tag
dan peningkatan ekonomi di Lokasi 14 14 20 38 38 APBN
pascabencana di indikator
daerah pascabencana
11.5.1*)

30,854 (telah
4.2 Jumlah lokasi pemulihan
di tag di
dan peningkatan sosial di Lokasi 3 3 6 12 12 APBN
indikator
daerah pascabencana
11.5.1*)

19,595 (telah
5.1 Jumlah layanan
Kegiatan 5: Penanganan di tag di
penanganan pengungsi akibat Lokasi 3 13 15 36 36 APBN
pengungsi akibat bencana indikator
bencana
11.5.1*)
- 1114 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 6: Penilaian
kerusakan dan kerugian 6.1 Jumlah rekomendasi 22,548 (telah
akibat bencana bantuan pendanaan dan Rekomenda di tag di
- - - 2 2 APBN
kebijakan rehabilitasi dan si indikator
rekonstruksi paca bencana 11.5.1*)

6.2 Jumlah penilaian 13,819 (telah


kerusakan dan kerugaian di tag di
Laporan 1 1 100 - - APBN
serta kebutuhan indikator
pascabencana 11.5.1*)

6.3 Jumlah dokumen 10,965 (telah


penyusunan rencana aksi di tag di
Dokumen 1 4 3 - - APBN
rehabilitasi dan rekonstruksi indikator
pascabencana 11.5.1*)

1,151,106
Kegiatan 7: Penyiapan 7.1 Jumlah lokasi yang
(telah di tag
peralatan di kawasan rawan mendapatkan bantuan Lokasi 33 34 60 58 58 APBN
di indikator
bencana peralatan
11.5.1*)

187,560
Kegiatan 8: Tanggap darurat 8.1 Operasi penanganan (telah di tag
Lokasi 33 35 20 20 20 APBN
di derah terkena bencana darurat di indikator
11.5.1*)
INDIKATOR: 13.2.1* Dokumen Biennial Update Report (BUR) Indonesia

PROGRAM 1: Pengendalian Perubahan Iklim


- 1115 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: Inventarisasi Gas
Rumah Kaca serta
Monitoring, Pelaporan, dan 1.1. Jumlah Dokumen
Verifikasi Inventarisasi GRK (tingkat,
status, dan kecenderungan
emisi dan serapan GRK) yang Dokumen 1 1 1 1 1
termutakhirkan dan/atau
dilaporkan melalui Kementrian
NatCom/BUR Lingkungan
89,000 APBN Hidup dan
Kehutanan
1 1 (KLHK)
dokum dokum
1.2. Jumlah Dokumen 1
en 1 en
Laporan Penurunan Emisi dokum
Lapora dokum Lapora
GRK yang terverifikasi dan Dokumen 1 en
n en n
teregistri dan/atau dilaporkan NatCo
Penur BUR Penur
melalui NatCom/BUR m
unan unan
Emisi Emisi
INDIKATOR: 13.2.1.(a) Dokumen pelaporan penurunan emisi GRK tahunan

PROGRAM 1: Pengendalian Perubahan Iklim


- 1116 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: Inventarisasi Gas 1.1. Jumlah Dokumen
Rumah Kaca serta Inventarisasi GRK (tingkat,
Monitoring, Pelaporan, dan status, dan kecenderungan
Verifikasi emisi dan serapan GRK) yang
termutakhirkan dan/atau
dilaporkan melalui Dokumen 1 1 1 1 1
NatCom/BUR
Kementrian
Lingkungan
89,000 APBN Hidup dan
Kehutanan
1.2. Jumlah Dokumen 1 1 (KLHK)
Laporan Penurunan Emisi doku- doku-
1
GRK yang terverifikasi dan men 1 men
doku-
teregistri dan/atau dilaporkan Lapo- doku- Lapo-
Dokumen 1 men
melalui NatCom/BUR ran men ran
Nat-
Penu- BUR Penu-
Com
runan runan
Emisi Emisi
TUJUAN 14. EKOSITSEM LAUTAN
INDIKATOR : 14.2.1.(a) Tersedianya kerangka kebijakan, dan instrumen terkait penataan ruang laut nasional

PROGRAM 1: Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil

Kegiatan 1: Penataan Ruang 1.1. Jumlah lokasi laut, selat,


dan Perencanaan teluk antar wilayah yang Kementerian
Pengelolaan Wilayah Laut, memiliki dokumen rencana Kelautan dan
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil zonasi Lokasi 34 1 2 6 9 APBN
6,295.0 Perikanan
(KKP)
- 1117 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
1.2. Jumlah provinsi yang
memiliki RZWP3K yang
ditetapkan melalui peraturan
perundangan Prov. 26 6 8 23 -
7,824.9

1.3. Jumlah KSN dan KSNT


yang ditetapkan melalui
peraturan perundangan
Kawasan 4 2 5 47 37
11,655.4

1.4. Jumlah kawasan pesisir


yang direstorasi Kawasan
- - 10 20 30
Pesisir
7,013.0
1.5. Kawasan pesisir dan
pulau-pulau kecil utara Jawa 900,00
3,000, 6 6
yang direhabilitasi Batang/lok 0
3,000,000 000 (Lokasi (Lokasi
mangrovenya asi 11,655.5
(Batang) (Batan ) )
(Batan
g)
g)
1.6. Jumlah kawasan pesisir
dan pulau-pulau kecil yang
meningkat ketangguhannya
terhadap bencana dan dampak
perubahan iklim Kawasan 48 17 17 11 10
235,852.6

INDIKATOR : 14.2.1.(b) Terkelolanya 11 wilayah pengelolaan perikanan (WPP) secara berkelanjutan


- 1118 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)

PROGRAM 1: Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap


Kegiatan 1: Pengelolaan
Sumber Daya Ikan 1.1. Jumlah laut pedalaman,
laut teritorial dan perairan
WPP 5 7 9 10 11
kepulauan yang terkelola 25,000
sumber daya ikannya

1.2. Jumlah perairan yang


terevaluasi pengelolaan WPP 3 6 9 10 11
25,000 Kementerian
sumber daya ikannya
Kelautan dan
APBN
Perikanan
(KKP)
1.3. Kelembagaan pengeloaan
WPP - - 11 11 11
WPP yang terbentuk 25,000

25,000
1.4. Jumlah laut ZEEI yang
WPP 2 4 6 7 7
terkelola sumber daya ikan

INDIKATOR : 14.4.1* Proporsi tangkapan ikan yang berada dalam batasan biologis yang aman

PROGRAM 1: Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap


Kegiatan 1: Pengembangan
dan Pengelolaan Perikanan 1.1. Produksi Perikanan Kementerian
% ≤ 80 ≤ 80 ≤ 80 ≤ 80 ≤ 80 - APBN
Tangkap Tangkap Kelautan dan
- 1119 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Perikanan
1.2. Jumlah WPP yang dikelola (KKP)
sesuai Rencana Pengelolaan WPP 2 5 7 9 11
20,000
Perikanan (RPP)

PROGRAM 2: Riset dan Sumber Daya Manusia


Kegiatan 1: Riset Perikanan Kementerian
1.1. Kajian stok sumberdaya Kelautan dan
WPP 11 11 11 11 11 APBN
perikanan di WPP 75,000 Perikanan
(KKP)
INDIKATOR : 14.5.1* Jumlah luas kawasan konservasi perairan
PROGRAM 1: Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil
Kegiatan 1: Pengelolaan
Sumber Daya Laut, Pesisir, 1.1. Jumlah luas kawasan
Jt Ha 17 18 18 19 20
dan Pulau-pulau Kecil konservasi

1.2. Peningkatan efektifitas Kementerian


pengelolaan kawasan Kelautan dan
Kawasan 17 28 30 33 35 APBN
konservasi perairan, pesisir 406,943.1 Perikanan
dan pulau-pulau kecil (KKP)

1.3. Kawasan konservasi yang


Kawasan 15 20 20 25 30
dimanfaatkan

Kementerian
1.4. Penambahan luas Kelautan dan
Jt Ha 0,5 0,6 0,7 0,7 0,7 APBN
kawasan konservasi 8,461.2 Perikanan
(KKP)
- 1120 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)

1.5. Jumlah keanekaragaman Kementerian


hayati laut yang dilindungi, Kelautan dan
Jenis 16 17 18 19 20 APBN
dilestarikan dan/atau 53,603.1 Perikanan
dimanfaatkan (KKP)

INDIKATOR : 14.6.1.(a) Jumlah kepatuhan pelaku usaha


PROGRAM 1: Pengawasan Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan
Kegiatan 1: Pengawasan
Pemanfaatan Sumber Daya
Kelautan dan Perikanan 1.1 Persentase Kepatuhan
(compliance) pelaku usaha
kelautan dan perikanan
% 70 73 76 81 87
terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku Kementerian
Kelautan dan
- APBN
Perikanan
(KKP)
1.2. Persentase cakupan
pengawasan WPP-NRI dari IUU
fishing dan kegiatan yang % 56,6 13,41 59,6 66,49 70,41
merusak sumber daya
kelautan dan perikanan
- 1121 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kementerian
1.3. Sistem perizinan pusat- Kelautan dan
Provinsi 11 15 20 25 34 APBN
daerah yang terintegrasi 50,000 Perikanan
(KKP)
Kegiatan 2: Operasional
Pengawasan Pemanfaatan 2.1. Persentase ketaatan Kementerian
Sumber Daya Kelautan pelaku usaha yang tidak Kelautan dan
% 55 60 70 80 90 APBN
melakukan perusakan 43,800.0 Perikanan
mangrove dan terumbu karang (KKP)

Kementerian
2.2. Operasional kapal Kelautan dan
Hari 270 129 136 145 150 APBN
pengawas 1,487,096.0 Perikanan
(KKP)
Kementerian
2.3. Operasional pesawat Kelautan dan
Hari - - 140 100 100 APBN
patroli 97,845.8 Perikanan
(KKP)
Kementerian
Kelautan dan
2.4. Operasional speed boat Hari 68 50 50 50 50 APBN
121,132.1 Perikanan
(KKP)
Kementerian
2.5. Speedboat pengawas yang Kelautan dan
Unit 20 5 18 2 10 APBN
dibangun 124,760.2 Perikanan
(KKP)
Kementerian
2.6. Kapal pengawas yang Kelautan dan
Unit 4 4 3 1 6 APBN
dibangun 970,161.8 Perikanan
(KKP)
- 1122 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)

2.7. Kelompok masyarakat Kementerian


pengawas yang berperan aktif Kelautan dan
Kelompok 1,488 1,640 982 1,000 1,042 APBN
dalam membantu pengawasan 19,483.3 Perikanan
SDKP (KKP)

Kementerian
2.8. Operasional Satgas Kelautan dan
Layanan 4 4 4 4 4 APBN
Pemberantasan IUU Fishing 245,108.5 Perikanan
(KKP)
Kementerian
2.9. Perkara tindak pidana
Kelautan dan
kelautan dan perikanan yang kasus 198 237 220 200 200 APBN
27,439.3 Perikanan
disidik secara akuntabel
(KKP)

2.10. PPNS Perikanan/aparat Kementerian


penegak hukum kelautan dan Kelautan dan
Orang 30 30 30 30 30 APBN
perikanan yang ditingkatkan 6,737.1 Perikanan
kapasitasnya (KKP)

2.11. Polisi khusus Kementerian


pengelolaan wilayah pesisir Kelautan dan
Orang 100 99 - 60 60 APBN
dan pulau-pulau kecil yang 7,910.9 Perikanan
kompeten (KKP)

INDIKATOR : 14.b.1* Ketersediaan kerangka hukum/ regulasi/ kebijakan/ kelembagaan yang mengakui dan melindungi hak akses untuk perikanan skala kecil
- 1123 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
PROGRAM 1: Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap
Kegiatan 1: Pengembangan Kementerian
Usaha Penangkapan Ikan 1.1. Kredit perikanan tangkap Kelautan dan
nelayan - - - 500 500 APBN
dan Pemberdayaan Nelayan yang difasilitasi 2,000.0 Perikanan
(KKP)
Kementerian
1.2. Rumah tangga nelayan
Kelautan dan
yang melakukan diversifikasi Unit - - - 1,100 1,100 APBN
10,500.0 Perikanan
usaha
(KKP)
Kementerian
1.3. Kawasan sentra nelayan Kelautan dan
lokasi - - 28 28 34 APBN
yang tertata 28,000.0 Perikanan
(KKP)
INDIKATOR : 14.b.1.(a) Jumlah peningkatan akses pendanaan usaha nelayan

PROGRAM 1: Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap


Kegiatan 1: Pengembangan
Usaha Penangkapan Ikan 1.1. Jumlah Peningkatan
dan Pemberdayaan Nelayan akses dan pembinaan modal
Lokasi 34 34 34 8 8
usaha serta pengembangan
investasi
Kementerian
Kelautan dan
APBN
1.2. Jumlah pembinaan dan 245,780.0 Perikanan
Orang 2,040 4,080 6,120 8,160 9,200
pengelolaan usaha (KKP)

1.3. Jumlah pengembangan


Orang 1,020 2,040 3,060 4,080 5,050
diversifikasi usaha
- 1124 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kementerian
1.4. Sentra nelayan yang Kelautan dan
Paket 100 100 - - - APBN
terbangun sistem informasi KP 30,000.0 Perikanan
(KKP)
Kementerian
1.5. Fasilitasi sertifikasi tanah Kelautan dan
bidang 23,000 20,000 23,000 23,000 23,000 APBN
nelayan yang dilaksanakan 25,000.0 Perikanan
(KKP)
INDIKATOR : 14.b.1.(b) Jumlah nelayan yang terlindungi
PROGRAM 1: Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap
Kegiatan 1: Pengembangan Kementerian
Usaha Penangkapan Ikan 1.1. Jumlah pembinaan dan Kelautan dan
dan Pemberdayaan Nelayan orang 20,000 APBN
perlindungan kenelayanan 22,500 25,000 27,500 28,000 225,000.0 Perikanan
(KKP)
Kementerian
Kelautan dan
Perikanan
(KKP)
1.2. Jumlah nelayan yang 500,00
orang - 600,00 500,00 500,00 APBN
terlindungi 0 360,000.0
0 0 0

INDIKATOR : 14.c.1 Tersedianya kerangka kebijakan dan instrumen terkait pelaksanaan UNCLOS
PROGRAM 1: Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap
- 1125 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)

Kementerian
Kegiatan 1: Pengembangan 1.1. Dokumen rencana
dokumen Kelautan dan
Usaha Penangkapan Ikan pengelolaan perikanan di 11 1 10 11 11 11 APBN
(akumulasi) 22,000 Perikanan
dan Pemberdayaan Nelayan WPP
(KKP)

TUJUAN 15. EKOSISTEM DARATAN


INDIKATOR : 15.1.1.(a) Tutupan hutan terhadap luas lahan keseluruhan
PROGRAM 1: Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Kementerian
Kegiatan 1: Pengendalian Lingkungan
1.1. Indeks tutupan lahan
Pencemaran dan Kerusakan % 50.6 50.7 50.6 50.6 50.6 640,300 APBN Hidup dan
minimal 62%
Lingkungan Kehutanan
(KLHK)

INDIKATOR : 15.2.1.(a) Luas kawasan konservasi terdegradasi yang dipulihkan kondisi ekosistemnya
PROGRAM 1: Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
Kegiatan 1: Pengelolaan 1.1 Luas kawasan konservasi
Kawasan Konservasi terdegradasi yang dipulihkan
kondisi ekosistemnya
(termasuk penyelesaian konflik Kementerian
pemanfaatan lahan di dalam Lingkungan
9,225. 100,00
kawasan konservasi) seluas Hektar 5,454.00 60,000 80,000 165,470 APBN Hidup dan
87 0
100.000 Ha Kehutanan
(KLHK)
- 1126 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 2: Konservasi
Sumber Daya Alam Hayati
2.1 Luas kawasan konservasi
terdegradasi yang dipulihkan Kementerian
kondisi ekosistemnya Lingkungan
9,225.
(termasuk penyelesaian konflik Hektar 5,454.00 2,543,030 APBN Hidup dan
87 20,000 30,000 40,000
pemanfaatan lahan di dalam Kehutanan
kawasan konservasi) seluas (KLHK)
100.000 Ha

Kegiatan 3: Pengelolaan
Taman Nasional
3.1 Luas kawasan konservasi
terdegradasi yang dipulihkan Kementerian
kondisi ekosistemnya Lingkungan
9,225.
(termasuk penyelesaian konflik Hektar 5,454.00 2,387,880 APBN Hidup dan
87 40,000 50,000 60,000
pemanfaatan lahan di dalam Kehutanan
kawasan konservasi) seluas (KLHK)
100.000 Ha

INDIKATOR : 15.2.1.(b) Luas Pemanfaatan hasil hutan kayu restorasi ekosistem


PROGRAM 1: Pengelolaan hutan produksi lestari dan usaha kehutanan
- 1127 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: Peningkatan Kementerian
Usaha Jasa Lingkungan Lingkungan
Hutan Produksi 1.1. Luas Usaha Pemanfaatan Hidup dan
Hasil Hutan Kayu Restorasi 623,05 Kehutanan
Hektar 553,918 0 0 0 32,580 APBN
Ekosistem meningkat di tahun 8 (KLHK)
2019 seluas 500.000 Ha

INDIKATOR : 15.2.1.(c) Jumlah kawasan konservasi yang memperoleh nilai indeks METT minimal 70%
PROGRAM 1: Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
Kegiatan 1: Pengelolaan 1.1 Jumlah kawasan
Kawasan Konservasi konservasi yang memperoleh
nilai indeks Management
Effectiveness Tracking Tool Kementerian
(METT) minimal 70% pada Lingkungan
minimal 260 unit KSA, KPA, Unit 12 40 150 200 260 165,470 APBN Hidup dan
dan TB di seluruh Indonesia Kehutanan
(KLHK)

Kegiatan 2: Konservasi 2.1 Jumlah kawasan


Sumber Daya Alam Hayati konservasi yang memperoleh
nilai indeks Management
Effectiveness Tracking Tool Kementerian
(METT) minimal 70% pada Lingkungan
minimal 210 unit KSA, KPA, Unit 12 40 120 160 210 2,543,030 APBN Hidup dan
dan TB di seluruh Indonesia Kehutanan
(KLHK)
- 1128 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 3: Pengelolaan 3.1 Jumlah kawasan Kementerian
Taman Nasional konservasi yang memperoleh Lingkungan
nilai indeks Management Hidup dan
Effectiveness Tracking Tool Kehutanan
(METT) minimal 70% pada (KLHK)
minimal 260 unit KSA, KPA, Unit 12 40 30 40 50 2,387,880 APBN
dan TB di seluruh Indonesia

INDIKATOR : 15.2.1.(d) Jumlah Kesatuan Pengelolaan Hutan


PROGRAM 1: Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
Kegiatan 1: Pemolaan dan
Informasi Konservasi Alam
1.1 Jumlah KPHK pada Kementerian
kawasan konservasi non Lingkungan
taman nasional yang KPHK 20 30 50 100 100 51,290 APBN Hidup dan
terbentuk dan beroperasi Kehutanan
sebanyak 100 unit KPHK (KLHK)

Kegiatan 2: Pengelolaan
Kawasan Konservasi
2.1 Jumlah KPHK pada Kementerian
kawasan konservasi non Lingkungan
taman nasional yang KPHK 20 30 50 80 100 165,470 APBN Hidup dan
terbentuk dan beroperasi Kehutanan
sebanyak 100 unit KPHK (KLHK)
- 1129 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 3: Konservasi Kementerian
Sumber Daya Alam Hayati Lingkungan
Hidup dan
Kehutanan
3.1 Jumlah KPHK pada (KLHK)
kawasan konservasi non
taman nasional yang KPHK 20 30 50 100 100 2,543,030 APBN
terbentuk dan beroperasi
sebanyak 100 unit KPHK

PROGRAM 2: Pengendalian DAS dan Hutan Lindung


Kegiatan 1: Pembinaan 1.1 Jumlah KPHL yang
Kesatuan Pengelolaan Hutan beroperasi sebanyak 182 KPHL Kementerian
Lindung sampai dengan tahun 2019 Lingkungan
KPHL 40 80 120 160 182 175,000 APBN Hidup dan
Kehutanan
(KLHK)
- 1130 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 2: Penyelenggaraan 2.1 Jumlah KPHL yang
Rehabilitasi dan Reklamasi beroperasi sebanyak 182 KPHL
Hutan, Rehabilitasi Lahan, sampai dengan tahun 2019
Perencanaan DAS, serta
Kementerian
Pengendalian Kerusakan
Lingkungan
Perairan Darat
KPHL 40 80 120 160 182 1,850,000 APBN Hidup dan
Kehutanan
(KLHK)

PROGRAM 3: Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Usaha Kehutanan


Kegiatan 1: Peningkatan 1.1 Jumlah KPHP yang
Perencanaan Pengelolaan beroperasi di hutan produksi Kementerian
Hutan Produksi sebanyak 347 unit Lingkungan
KPHP 80 147 209 269 347 55,010 APBN Hidup dan
Kehutanan
(KLHK)

Kegiatan 2: Pembinaan 2.1 Jumlah KPHP yang


Pengelolaan Hutan Produksi beroperasi di hutan produksi
dan Industri Hasil Hutan sebanyak 347 unit Kementerian
Lingkungan
KPHP 80 147 209 269 347 4,294,160 APBN Hidup dan
Kehutanan
(KLHK)

INDIKATOR : 15.3.1.(a) Proporsi luas lahan kritis yang direhabilitasi terhadap luas lahan keseluruhan
PROGRAM 4: Pengendalian DAS dan Hutan Lindung
- 1131 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: Pembinaan 1.1 Jumlah lahan kritis
Rehabilitasi dan Reklamasi berkurang seluas 5,5 juta
Hutan, Reklamasi Lahan hektar melalui rehabilitasi di Kementerian
serta Konservasi Tanah dan dalam KPH dan DAS Lingkungan
Air 1,938, 3,750, 5,000, 5,500,
Hektare 1,874,325 151,460 APBN Hidup dan
382 000 000 000
Kehutanan
(KLHK)

Kegiatan 2: Penyelenggaraan 2.1 Jumlah lahan kritis Kementerian


Rehabilitasi dan Reklamasi berkurang seluas 5,5 juta Lingkungan
Hutan, Rehabilitasi Lahan, hektar melalui rehabilitasi di Hidup dan
Perencanaan DAS, serta dalam KPH dan DAS Kehutanan
Pengendalian Kerusakan (KLHK)
Perairan Darat
1,938, 3,750, 5,000, 5,500,
Hektare 1,874,325 3,006,710 APBN
382 000 000 000

INDIKATOR : 15.5.1* Persentase populasi 25 species satwa terancam punah prioritas sesuai The IUCN Red List of Threatened Species
PROGRAM 1: Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
- 1132 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: Konservasi
Spesies dan Genetik
1.1 Persentase peningkatan
populasi 25 species satwa Kementerian
terancam punah prioritas Lingkungan
(sesuai The IUCN Red List of % 2 4 6 8 10 96,220 APBN Hidup dan
Threatened Species ) sebesar Kehutanan
10% dari baseline data tahun (KLHK)
2013

Kegiatan 2: Konservasi
Sumber Daya Alam Hayati
2.1 Persentase peningkatan
populasi 25 species satwa Kementerian
terancam punah prioritas Lingkungan
(sesuai The IUCN Red List of % 2 4 6 8 10 2,543,030 APBN Hidup dan
Threatened Species ) sebesar Kehutanan
10% dari baseline data tahun (KLHK)
2013
- 1133 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 3: Pengelolaan
Taman Nasional
3.1 Persentase peningkatan
populasi 25 species satwa Kementerian
terancam punah prioritas Lingkungan
(sesuai The IUCN Red List of % 2 4 6 8 10 2,387,880 APBN Hidup dan
Threatened Species ) sebesar Kehutanan
10% dari baseline data tahun (KLHK)
2013

INDIKATOR : 15.6.1* Tersedianya kerangka legislasi, administrasi dan kebijakan untuk memastikan pembagian keuntungan yang adil dan merata
PROGRAM 1: Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
Kegiatan 1: Konservasi
Sumber Daya Alam Hayati
1.1. Jumlah Priority Inform
Concent (PIC) pemanfaatan
PIC 1 3 5 7 10 96,220
sumber daya genetik yang
diterbitkan

1.2. Terbentuknya dan Kementerian


beroperasinya sistem basis Lingkungan
dan sistem kliring akses dan APBN Hidup dan
pembagian keuntungan Kehutanan
pemanfaatan sumber daya (KLHK)
genetik di tingkat nasional
unit 1 1 1 1 1 96,220
- 1134 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)

INDIKATOR : 15.7.1.(a) Persentase penyelesaian tindak pidana lingkungan hidup sampai dengan P21 dari jumlah kasus yang terjadi
PROGRAM 1: Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Kegiatan 1: Penegakan
Hukum Pidana Lingkungan Kementerian
1.1. Persentase penyelesaian
Hidup dan Kehutanan Lingkungan
tindak pidana sampai dengan
% 75 75 75 75 75 79,960 APBN Hidup dan
P21 sebesar 75% per tahun
Kehutanan
dari jumlah kasus
(KLHK)

INDIKATOR : 15.7.1.(b) Jumlah penambahan spesies satwa liar dan tumbuhan alam yang dikembangbiakan pada lembaga konservasi
PROGRAM 1: Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
- 1135 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: Konservasi
Species dan Genetik
1.1 Jumlah penambahan
spesies satwa liar dan Kementerian
tumbuhan alam yang Lingkungan
dikembangbiakan pada % 2 4 6 8 10 97,930 APBN Hidup dan
lembaga konservasi sebanyak Kehutanan
10 spesies dari baseline tahun (KLHK)
2013

INDIKATOR : 15.8.1.(a) Rumusan kebijakan dan rekomendasi karantina hewan dan tumbuhan, serta keamanan hayati hewani dan nabati
PROGRAM 1: Peningkatan Kualitas Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati
Kegiatan 1: Peningkatan 1.1. Perumusan kebijakan dan
Sistem Karantina Hewan dan rekomendasi karantina hewan
Keamanan Hayati Hewani dan keamanan hayati hewan
Kementerian
Dokumen 3 3 3 3 3 10,800 APBN
Pertanian

Kegiatan 2: Peningkatan 2.1. Perumusan kebijakan dan


Sistem Karantina Tumbuhan rekomendasi karantina
dan Keamanan Hayati Nabati tumbuhan dan keamanan Kementerian
hayati nabati Dokumen 3 3 3 3 3 13,700 APBN
Pertanian

INDIKATOR : 15.9.1.(a) Dokumen rencana pemanfaatan keanekaragaman hayati


PROGRAM 1: Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
- 1136 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH

Target Tahunan Indikatif


Alokasi
Baseline Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pendanaan Pelaksana
Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: Pembinaan 1.1. Jumlah rencana aksi
konservasi ekosistem pengembangan pengelolaan
esensial kawasan ekosistem esensial Kementerian
yang disusun/direviu Lingkungan
sebanyak 48 dokumen Dokumen 3 10 19 33 48 97,930 APBN Hidup dan
Kehutanan
(KLHK)

INDIKATOR : 15.c.1.(a) Persentase penyelesaian tindak pidana lingkungan hidup sampai dengan P21 dari jumlah kasus yang terjadi
PROGRAM 1: Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Kegiatan 1: Penanganan 1.1. Persentase penyelesaian
Tindak Pidana Lingkungan tindak pidana sampai dengan Kementerian
Hidup dan Kehutanan P21 sebesar 75% per tahun Lingkungan
dari jumlah kasus % 75 75 75 75 75 79,960 APBN Hidup dan
Kehutanan
(KLHK)
- 1137 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
TUJUAN 6. AIR BERSIH DAN SANITASI LAYAK
INDIKATOR : 6.1.1.(a) Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap layanan sumber air minum layak.

PROGRAM 1: Ibu dan Balita Sehat


Kegiatan 1: 1.1 Jumlah ibu Orang - - - Yayasan Kota Jakarta Yayasan
pembekalan mengalami 150,00 150,000 150,00 Unilever Timur, Kota Unilever
pengetahuan peningkatan 0 0 Indonesia Surabaya, Kota Indonesia,
mengenai pengetahuan Yogyakarta, PDGI, Tim
perilaku minum mengenai air Kota Medan, Penggerak
air yang bebas minum bebas Kota Tangerang, Pemberdayaa
kuman kepada kuman Kota Gorontalo, n dan
ibu 1.2 Jumlah ibu Orang Kota Bengkulu, Kesejahteraa
mengalami Kota Pekanbaru, n Keluarga
peningkatan sikap Kota Ternate, (TP PKK)
untuk Kota Manado Pusat dan
mengkonsumsi air Daerah,
minum bebas kader PKK
kuman dan
1.3 Jumlah ibu Orang posyandu
mengalami
peningkatan
perilaku konsumsi
air minum bebas
kuman
- 1138 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
PROGRAM 2: Sekolah Sehat
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah anak Orang - ≈1,500,0 1,586, 1,500,0 1,500, - Yayasan Sumatra Utara, Yayasan
Pembekalan mengalami 00 898 00 000 Unilever DKI Jakarta, Unilever
pengetahuan peningkatan Indonesia Banten, Jawa Indonesia,
mengenai pengetahuan Barat, DIY, Dinas
perilaku minum mengenai air Jawa tengah, Pendidikan
air yang bebas minum bebas NTT, dan
kuman kepada kuman Kalimantan Kebudayaan,
anak di sekolah 1.2 Jumlah anak Orang Timur, NTB, Dinas
dasar mengalami Bali, Jawa Kesehatan,
peningkatan sikap Timur, Lembaga
untuk Sulawesti Swadaya
mengkonsumsi air Selatan, Masyarakat
bebas kuman Sulawesi Utara, yaitu
Sulawesi Persada,
Tenggara, Spektra,
1.3 Jumlah anak Orang
Sulawesi Yayasan
mengalami
Tengah, Emmanuel,
peningkatan
Yayasan
perilaku konsumsi
Peduli
air minum bebas
Negeri, Bina
kuman
Masyarakat
Peduli, ICSD,
Heartindo

PROGRAM 3: Remaja Berani Hidup Sehat


- 1139 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah anak Orang - ≈500,00 619,64 500,000 500,00 - Yayasan DIY, Jawa Yayasan
Pembekalan mengalami 0 7 0 Unilever Tengah, Jawa Unilever
pengetahuan peningkatan Indonesia Timur, Sumatra Indonesia,
mengenai pengetahuan Utara, DKI Dinas
perilaku minum mengenai air Jakarta, Jawa Pendidikan
air yang bebas minum bebas Barat, dan
kuman kepada kuman Kebudayaan,
anak di sekolah 1.2 Jumlah anak Orang Dinas
menengah mengalami Kesehatan,
peningkatan sikap Lembaga
untuk Swadaya
mengkonsumsi air Masyarakat
bebas kuman yaitu
1.3 Jumlah anak Orang Persada,
mengalami Spektra,
peningkatan Heartindo,
perilaku konsumsi BMP, ICSD
air minum bebas
kuman

PROGRAM 4: Give Pure Love Pure it


Kegiatan 1: 1.1 Jumlah sarana Sarana - - - - - Yayasan Wilayah Jawa PT Unilever
pemberian publik yang publik 1,000 Unilever Indonesia,
produk Pure It menerima produk Indonesia Yayasan
sebagai fasilitas Unilever
penyedia air Indonesia,
minum bebas Lembaga
kuman kepada Swadaya
1000 fasilitas Masyarakat
publik (sekolah, yaitu
masjid, Lembaga
Swadaya
- 1140 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
posyandu, Masyarakat
RPTRA) yaitu
Persada,
Spektra,
Yayasan
Emmanuel,
Yayasan
Peduli
Negeri, Bina
Masyarakat
Peduli, ICSD,
Heartindo

PROGRAM 5: Water Hibah (Phase 2)


- 1141 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah KK KK - - - - DFAT 124 kab/kota CPMU Cipta
memberikan yang mendapatkan 3,000 200 Karya dan
insentif kepada akses terhadap Pemda/PDA
pemda yang layanan sumber air M yang
membangun minum layak berpartisipas
sambungan air i dengan
minum baru dukungan TA
bagi masyarakat dari IndII
berpenghasilan
rendah

PROGRAM 6: Indonesia Urban, Water, Sanitation and Hygiene - Penyehatan Lingkungan Untuk Semua (IUWASH PLUS)
- 1142 -

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah KK KK 0 - - - USAID 32 kota/kab di USAID


Dukungan yang mendapatkan 40,000 50,000 8 provinsi: IUWASH
untuk akses terhadap Sumut: Medan, PLUS
penyediaan layanan sumber air Tebing Tinggi,
akses minum layak Pematangsianta
masyarakat r, Sibolga dan
(termasuk Kab. Deli Serd
Masyarakat Banten: Kab.
Berpenghasilan Tangerang
Rendah/MBR) DKI Jakarta
terhadap Jabar: Kota
layanan sumber Bekasi, Kota
air minum layak Bogor, Kab.
Bogor dan Kab.
Karawang
Jateng: Kota
Surakarta, Kota
Salatiga, Kota
Magelang, Kab.
Magelang dan
Kab. Sukoharjo
Jatim: Kota
Surabaya, Kota
Malang, Kota
Probolinggo,
Kab. Sidoarjo,
Gresik,
Probolinggo dan
Lumajang
Sulsel: Kota
Makassar, Kab.
Barru, Bantaeng
dan Bulukumba
Maluku: Kab.
Maluku Tengah
Malut: Kota
Ternate
Papua: Kota dan
Kab Jayapura
- 1143 -

Kegiatan: Jumlah PDAM yang Jumlah 0 - USAID 30 PDAM USAID


Peningkatan meningkat PDAM - - 10 10 Sumut: Medan, IUWASH
kinerja PDAM kinerjanya dalam Tebing Tinggi, PLUS
dalam memberikan Pematangsianta
memberikan layanan air minum r, Sibolga dan
layanan air bagi masyarakat Kab. Deli Serd
minum bagi Banten: Kab.
masyarakat Tangerang
Jabar: Kota
Bekasi, Kota
Bogor, Kab.
Bogor dan Kab.
Karawang
Jateng: Kota
Surakarta, Kota
Salatiga, Kota
Magelang, Kab.
Magelang dan
Kab. Sukoharjo
Jatim: Kota
Surabaya, Kota
Malang, Kota
Probolinggo,
Kab. Sidoarjo,
Gresik,
Probolinggo dan
Lumajang
Sulsel: Kota
Makassar, Kab.
Barru, Bantaeng
dan Bulukumba
Maluku: Kab.
Maluku Tengah
Malut: Kota
Ternate
Papua:
Jayapura
- 1144 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan : Jumlah PDAM yang Jumlah 0 - USAID USAID
Peningkatan mendapatkan PDAM - - 10 10 IUWASH
Kapasitas PDAM dukungan bantuan PLUS
untuk teknis untuk
mendukung program teknis
peningkatan yang mendukung
kinerja PDAM peningkatan
kinerjanya
- 1145 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 2: 2.1 Jumlah Paket Paket 0 3 3 3 3 USAID Nasional USAID
Mendukung Program COE yang pelatihan IUWASH
Program COE didukung PLUS
Kementerian
PUPR

PROGRAM 7: Pelayanan dasar akan akses terhadap air bersih dan sanitasi bagi komunitas di sekitar wilayah operasional Nestlé
Kegiatan 1: 1.1. Pemetaan Jumlah 2010 8 10 12 14 8,000 PT Nestlé Hingga 2017, - Palang
Akses terhadap sosial untuk sarana air Indonesia, sudah Merah
air bersih pengkajian kondisi bersih yang (total budget USAID, terbangun 10 Indonesia
demografis, telah untuk program Millenium sarana akses air - USAID
geografis, dibangun yang dimulai Challenge bersih di 10 Indonesia
psikografis serta (akumulatif dari tahun Account dusun/desa/kel - Yayasan
sosial-budaya- ) 2015-2019) urahan dari 8 Forum
ekonomi terhadap kota/kabupaten Fasilitator
setiap wilayah yang di 4 propinsi. Malang
akan menerima Berikut detail -
program lokasi program: Perkumpulan
1.2. Pemberdayaan Migunani
dan penguatan - Desa Telaga Lan
kapasitas Luhur, Mberkahi
masyarakat dan Kecamatan -
kelembagaan air Waringin Perhimpuna
Kurung, n Strategi
Kabupaten Pengkajian
1.3. Pembangunan
Serang, Propinsi Edukasi
sarana air bersih
Banten Alternatif
berbasis
- Kampung Komunikasi
masyarakat
Pulo, Desa Indonesia
(partisipatif)
- 1146 -

1.4. Konservasi Bitung Jaya, - Yayasan


lingkungan untuk Kecamatan FIELD
pemeliharaan mata Cikupa, Indonesia
air Kabupaten - Millenium
Tangerang, Challenge
Propinsi Banten Account
- Kelurahan
Bumi
Kedamaian,
Kecamatan
Kedamaian,
Kota Bandar
Lampung,
Propinsi
Lampung
- Desa Guliling,
Kecamatan
Kalukku,
Kabupaten
Mamuju,
Propinsi
Sulawesi Barat
- Desa
Pucangsari,
Kecamatan
Purwodadi,
Kabupaten
Pasuruan,
Propinsi Jawa
Timur
- Dusun Krajan,
Desa Pujon Lor,
Kecamatan
Pujon,
Kabupaten
Malang, Propinsi
Jawa Timur
- Dusun Kerisik,
Desa Kemiri,
Kecamatan
Jabung,
- 1147 -

Kabupaten
Malang, Propinsi
Jawa Timur
- Dusun Jurang
Kecambah &
Dusun Kebon
Sari, Desa
Jimbaran,
Kecamatan
Puspo,
Kabupaten
Pasuruan,
Propinsi Jawa
Timur
- Dukuh Ampel
Gading, Dusun
Gading, Desa
Kedoyo,
Kecamatan
Sendang,
Kabupaten
Tulungagung,
Propinsi Jawa
Timur
- Dusun
Dempok dan
Dusun Curah
Buntung, Desa
Sumberpitu,
Kecamatan
Tutur,
Kabupaten
Pasuruan,
Propinsi Jawa
Timur

PROGRAM 8: PENYEDIAAN AIR MINUM LAYAK


- 1148 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: 1.1 jumlah PC MNU unit - - - 50 50 2000 III- Belum Nasional. Muslimat NU
Penyediaan air yang memproduksi tersedia Piloting : Jawa
minum layak air minum layak sumber Timur, Jawa
Barat, Jawa
Tengah
INDIKATOR : 6.1.1.(b) Kapasitas prasarana air baku untuk melayani rumah tangga, perkotaan dan
industri, serta penyediaan air baku untuk pulau-pulau.
PROGRAM 1: Keran hemat air

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Unit - - 200 1000 2000 - Pulau Jawa MUI
Pembuatan dan pembuatan dan 1,500
pemasangan pemasangan alat
alat penghemat penghemat air
air keran keran

PROGRAM 2: Pemanfaat Air Hujan


Kegiatan 1: 1.1 Jumlah alat unit - - l 20 50 - Pulau Jawa MUI
Pembuatan dan pemanen air hujan 1,050
pemasangan
alat pemanen air
hujan
Kegiatan 2: 2.1 Jumlah sumur unit - - 3 20 50 - Pulau Jawa MUI
Pembuatan dan resapan untuk 700
pemasangan hujan dan bekas
sumur resapan wudhu
untuk hujan
dan bekas
wudhu
Kegiatan 3: 3.1 Jumlah unit - - 1 2 3 - Pulau Jawa MUI
Pembuatan embung desa yang 1,000
embung desa dibuat
- 1149 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)

INDIKATOR : 6.1.1.(c) Proporsi yang memiliki akses layanan sumber air minum aman dan berkelanjutan

PROGRAM 1: Give Pure Love Pure it

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah sarana Sarana - NA - - - Yayasan Wilayah Jawa PT Unilever


Pemberian yang menerima publik 1,000 Unilever Indonesia,
produk Pure It produk Indonesia Yayasan
sebagai fasilitas Unilever
penyedia air Indonesia,
minum bebas Lembaga
kuman kepada Swadaya
1000 fasilitas Masyarakat
publik (sekolah, yaitu
masjid, Lembaga
posyandu, Swadaya
RPTRA) Masyarakat
yaitu
Persada,
Spektra,
Yayasan
Emmanuel,
Yayasan
Peduli
Negeri, Bina
Masyarakat
Peduli, ICSD,
Heartindo
- 1150 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)

PROGRAM 2: Edukasi Hidrasi Sehat


Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Provinsi 0 0 34 34 34 - Danone 34 provinsi Danone,
Bekerja sama Provinsi yang HIMPAUDI,
dengan mengikuti ToT PAUD
HIMPAUDI Hidrasi Sehat,
Pusat Minum 6 gelas Air
untuk anak PAUD

INDIKATOR : 6.2.1.(a) Proporsi Populasi yang memiliki fasilitas cuci tangan dengan sabun dan air
PROGRAM 1: Wash Initiative (LOWI)
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah KK KK 1300 dana ada di IR Partners NTB, Banten Islamic Relief
Promosi yang mendapat (2015) - - 2,000 3,000 6.2.1 (b) Indonesia
kesehatan promosi kesehatan
lingkungan dan lingkungan dan
perubahan perubahan prilaku
dibidang WASH
- 1151 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
prilaku dibidang
WASH

PROGRAM 2: Pasar Sehat Berdaya


Kegiatan 1: 1.1 Jumlah pasar Pasar - 31 pasar binaan Yayasan Unilever - Yayasan Medan, Jakarta, Yayasan
Pengadaan memiliki sarana tradisional Indonesia Unilever Jawa Timur, Unilever
fasilitas cuci cuci tangan pakai Indonesia Bali, Sulawesi Indonesia,
tangan pakai sabun Selatan, Jawa Lembaga
sabun di pasar Tengah, Jawa Swadaya
tradisional yang Barat, Masyarakat
belum Yogyakarta, yaitu
memilikinya Kalimantan Persada,
BMP, YPN,
Spektra dan
Heartindo,
PD Pasar
Jaya, Dinas
Kesehatan,
PKK/
Posyandu
setempat

PROGRAM 3: Access to Clean Water


Kegiatan 1: Kaji 1.1 Jumlah Kelompok - - - 10 26 500 Multi Sumatera Utara Wahana Visi
lapangan, kelompok funding dari (Nias Selatan, Indonesia
penetapan dan masyarakat yang dalam dan Nias Barat, Nias
pelatihan dilatih di komite air luar negeri Utara, Nias);
- 1152 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
tentang komite 1.2 Persentase Komite - - - 70% 100% Bengkulu
air dan sistem komite air yang (Bengkulu
manajemen air berfungsi Selatan);
bersih 1.3 Persentase Keluarga - - - 30% 40% Kalimantan
keluarga yang Barat (Sekadau,
terdaftar untuk Melawi,
mendapat layanan Sintang); Jawa
air masyarakat Timur
Kegiatan 2: 2.1 Persentase Keluarga - - 50% 75% 100% 1000 (Surabaya); NTT Wahana Visi
Masyarakat populasi sasaran (Manggarai Indonesia
membangun dengan akses ke barat, Sikka,
fasilitas air fasilitas sanitasi Ngada, Nagekeo,
bersih dan yang lebih baik Kupang, Sumba
sanitasi Barat Daya);
Maluku Utara
2.2 Persentase Keluarga - - 50% 75% 100% (Halmahera
populasi sasaran Timur); Papua
dengan akses (Biak,
terhadap Jayawijaya)
peningkatan
sumber air minum
yang lebih baik
2.3 Persentase Keluarga - - 30% 50% 60%
rumah tangga yang
di sosialisasi yang
memiliki fasilitas
cuci tangan
- 1153 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
2.4 Persentase Keluarga - - 50% 75% 100%
rumah tangga yang
di sosialisasi
dengan teknologi
pengolahan air
minum yang
disarankan dan
yang digunakan
Kegiatan 3: Kaji 3.1 Jumlah Sistem - - - - - 200 Wahana Visi
lapangan dan keluarga Indonesia
pelatihan menggunakan
penyediaan dengan tepat
sanitasi teknologi sanitasi
dan sistem yang
dikembangkan
3.2 Jumlah Kelompok - - - 7 13
kelompok
masyarakat dilatih
untuk
kewirausahaan
sanitasi
Kegiatan 4: 4.1 Jumlah Rencana - - - 5 10 500 Wahana Visi
Lokakarya dan rencana aksi Aksi Indonesia
pelatihan air terkait Air dan
dan sanitasi Sanitasi yang
untuk kelompok dikembangkan oleh
kerja Kelompok kerja
masyarakat 4.2 Persentase Rencana - - - 50% 100%
rencana aksi Aksi
terkait Air dan
Sanitasi yang
dilaksanakan oleh
Kelompok Kerja
- 1154 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
PROGRAM 4 : PEMBUATAN KERAN AIR BERSIH DAN PENYEDIAAN SABUN DI PAUD MUSLIMAT NU
Kegiatan 1: 1.1 jumlah unit unit - - - 8,000 8,000 12,000 III- Belum Nasional = 34 Muslimat NU
Penyediaan PAUD tersedia provinsi
Fasilitas Air sumber
Bersih dan
Sabun di Setiap
PAUD Muslimat
NU

INDIKATOR : 6.2.1.(b) Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap layanan sanitasi layak

PROGRAM 1: Pembangunan fasilitas sanitasi dan air bersih masyarakat


Kegiatan 1: 1.1 Jumlah KK KK 2015 dana ada di Jakarta, YHKI dan
Pembangunan yang dibangunkan 1,035 1,239 12,432 14,156 11.1.1 (a) Surabaya, Mitra
fasilitas sanitasi dan dapat Jogjakarta,
mengakses sarana Sumatera Utara,
toilet umum Batam, Jawa
Barat, Banten

Kegaiatan 2: 2.1 Jumlah KK KK 2015 Jakarta, YHKI dan


Pembangunan yang dibangunkan 407 691 Surabaya, Mitra
sarana air dan dapat Jogjakarta,
bersih mengakses sarana Sumatera Utara,
air bersih Batam, Jawa
Barat, Banten

INDIKATOR : 6.2.1.(c) Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
PROGRAM 1: Pelatihan Dai Sanitasi
- 1155 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Dai Orang - - 120 200 250 - Indonesia MUI
Pelatihan Dai yang mendapat 900
sanitasi untuk sanitasi untuk
pemicuan dan pemicuan dan
pelaksanaan pelaksanaan
Sanitasi Total Sanitasi Total
Berbasis Berbasis
Masyarakat Masyarakat

PROGRAM 2: Community Based Total Sanitation (CBTS)


Kegiatan 1: Kaji 1.1 Jumlah Kelompok 50% 75% 100% 300 Multi Sumatera Utara Wahana Visi
lapangan, kelompok - funding dari (Nias Selatan, Indonesia
pengembangan masyarakat dipicu dalam dan Nias Barat, Nias
materi untuk CBTS- luar negeri Utara, Nias);
komunikasi Sanitasi Total Bengkulu
perubahan Berbasis (Bengkulu
perilaku, Masyarakat (ODF- Selatan);
memicu Open Defecation Kalimantan
kebersihan dan Free/buang air Barat (Sekadau,
sanitasi bagi besar tidak Melawi,
masyarakat sembarangan). Sintang); Jawa
untuk Timur
mendapatkan (Surabaya); NTT
pengetahuan (Manggarai
dan perubahan barat, Sikka,
perilaku Ngada, Nagekeo,
Kupang, Sumba
Barat Daya);
Maluku Utara
(Halmahera
Timur); Papua
- 1156 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
(Biak,
Jayawijaya)

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah Orang 100 150 1000


Lokakarya dan Relawan Kesehatan - -
pelatihan Masyarakat (CHVs)
Sanitasi Total yang telah
Berbasis menyelesaikan
Masyarakat/CB Pelatihan
TS untuk Fasilitator (ToF)
Relawan tentang STBM
Kesehatan menggunakan
Masyarakat - kurikulum standar.
Community 2.2 Persentase Orang 70% 100%
Health relawan Kesehatan - -
Volunteers Masyarakat terlatih
(CHVs) (CHVs) yang
memfasilitasi
Sanitasi Total
Berbasis
Masyarakat di
masyarakat
(pemicuan,
advokasi dan
kemitraan)
- 1157 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 3: 3.1 Jumlah Kebijakan 6 13 300
Pelatihan, kebijakan lokal - -
pertemuan, yang dikeluarkan
pendampingan oleh pemerintah
untuk daerah untuk
masyarakat dan mendukung
pemangku pelaksanaan Buang
kepentingan air besar tidak
untuk sembarangan atau
memperbaiki Sanitasi Total
kebijakan lokal Berbasis
tentang Masyarakat
kebersihan &
sanitasi
INDIKATOR : 6.2.1.(d) Jumlah desa/kelurahan yang Open Defecation Free (ODF)/ Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS).

PROGRAM 1: Kemandirian Sanitasi

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah per Kapita 0 50 2000 2000 Donasi Desa Berdaya Rumah
Penyuluhan dan kapita perubahan - 6,249 Program Rumah Zakat Zakat
pendampingan perilaku
masyarakat
1.2 Jumlah per Kapita 0 50 2000 2000
kapita Peningkatan -
pengetahuan
Kegiatan 2: 2.1 Jumlah KK KK 0 50 500 500
pembangunan yang melaksanakan -
sanitasi/jamban sanitasi layak
dalam satu desa
berdaya
- 1158 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)

INDIKATOR : 6.2.1.(e) Jumlah kabupaten/kota yang terbangun infrastruktur air limbah dengan sistem terpusat skala kota, kawasan dan komunal.

PROGRAM 1: SAIIG
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Kab/kota 7 1 10 10 400 DFAT 28 kab/kota CPMU Cipta
memberikan Kab/Kota yang Karya dan
insentif kepada terbangun Pemda/PDA
pemda yang infrastruktur air M yang
membangun limbah dengan berpartisipas
IPAL sistem terpusat i dengan
Kawasan/Komu skala kota dukungan TA
nal dan dari
sambungan air IndII/KIAT
limbah bagi
masyarakat
INDIKATOR : 6.2.1.(f) Proporsi rumah tangga yang terlayani sistem pengelolaan air limbah terpusat.
PROGRAM 1: SAIIG
Kegiatan 1: 1.1 Jumlahrumah Kab/Kota 2013 - - 400 (sudah di DFAT 28 Kab/Kota CPMU Cipta
memberikan tangga yang 3,149 2,416 tag di Karya dan
insentif kepada terlayani indikator Pemda/PDA
pemda yang 6.2.1.(e) M yang
membangun berpartisipas
IPAL i dengan
Kawasan/Komu dukungan TA
nal dan dari
sambungan air IndII/KIAT
limbah bagi
masyarakat
- 1159 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)

INDIKATOR: 6.3.1.(a) Jumlah kabupaten/kota yang ditingkatkan kualitas pengelolaan lumpur tinja perkotaan dan dilakukan pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja
(IPLT).
PROGRAM 1: Indonesia Urban, Water, Sanitation and Hygiene - Penyehatan Lingkungan Untuk Semua (IUWASH PLUS)
- 1160 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Jumalah 0 (2015) USAID 32 kota/kab di USAID
Pengembangan kota/kabupaten Kota dan - - 5 5 - 8 provinsi: IUWASH
Program LLTT dampingan yang kab Sumut: Medan, PLUS
mengembangkan dampingan Tebing Tinggi,
program LLTT Pematangsianta
r, Sibolga dan
Kab. Deli Serd
Banten: Kab.
Tangerang
DKI Jakarta
Jabar: Kota
Bekasi, Kota
Bogor, Kab.
Bogor dan Kab.
Karawang
Jateng: Kota
Surakarta, Kota
Salatiga, Kota
Magelang, Kab.
Magelang dan
Kab. Sukoharjo
Jatim: Kota
Surabaya, Kota
Malang, Kota
Probolinggo,
Kab. Sidoarjo,
Gresik,
Probolinggo dan
Lumajang
Sulsel: Kota
Makassar, Kab.
- 1161 -

1.2 Proporsi rumah KK 0 (2015) USAID Barru, Bantaeng USAID


tangga yang - - 20,000 30,000 - dan Bulukumba IUWASH
terlayani sistem Maluku: Kab. PLUS
pengelolaan lumpur Maluku Tengah
tinja Malut: Kota
Ternate
Papua: Kota dan
Kab Jayapura

INDIKATOR : 6.4.1.(a) Pengendalian dan penegakan hukum bagi penggunaan air tanah.
- 1162 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
PROGRAM 1: Efisiensi Air
Kegiatan 1: 1.1 Reduksi jumlah Persentase 33.28 - - - - PT. Unilever Seluruh fasilitas PT. Unilever
Peningkatan pemakaian air per penurunan Indonesia Unilever di Indonesia
efisiensi proses produk terhadap Indonesia
produksi untuk tahun
penghematan dasar
penggunaan ai

PROGRAM 2: Partners for Resilience - Strategic Partnership


Kegiatan 1: 1.1. Jumlah lokasi Lokasi 7 10 - - - Yayasan Sikka dan TTS Yayasan
Pemberdayaan kegiatan kegiatan KARINA (NTT) dan KARINA
masyarakat pemberdayaan Jakarta Utara
untuk masyarakat
mendukung
gerakan hemat
air melalui
menangkap,
menyimpan, dan
menggunakan
kembali air

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah Dokumen 2016 - - 1 - - Yayasan NTT Yayasan


Dokumentasi dokumen praktik belum KARINA KARINA
praktik-praktik baik pengelolaan ada
baik pengelolaan air tanah
air tanah,
termasuk
efisiensi air
- 1163 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 3: 3.1. Jumlah Desa 2016 - 7 - - - Yayasan Sikka (NTT) Yayasan
Gerakan desa/kelurahan /Kelurahan belum KARINA KARINA
advokasi yang memiliki ada
kebijakan aturan atau
desa/kelurahan, program konservasi
peraturan adat, DAS dan air tanah
kearifan lokal,
untuk
konservasi DAS
dan air tanah
INDIKATOR: 6.5.1.(d) Jumlah Daerah Aliran Sungai (DAS) yang meningkat jumlah mata airnya dan jumlah DAS yang memiliki Memorandum of Understanding (MoU) lintas
Negara.

PROGRAM 1: reforestasi daerah ailran sungai


Kegiatan 1: 1.1. Jumlah pohon Jumlah 2012 8,000 8,000 8,000 8,000 PT Nestlé - Daerah PT Nestlé
Penanaman yagn ditanam di pohon 1,670 Indonesia Tangkapan Air Indonesia
Pohon di area area yang sudah (DAT) Batu Tegi dan Yayasan
DAS prioritas ditetapkan sebagai yang terbentang WWF
DAS prioritas melewati tiga Indonesia
kecamatan (Air
Naningan, Pulau
Panggung dan
Ulu Belu),
- 1164 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
1.2. Jumlah pohon Jumlah 2012 8,000 8,000 8,000 8,000 Kabupaten
yang dimonitoring pohon Tanggamus,
pertumbuhannya Propinsi
selama lima tahun Lampung
- Sub Daerah
Aliran Sungai
(DAS) Ngrowo
Ngasinan
(bagian dari
DAS Brantas),
Kecamatan
Pagerwojo,
Kabupaten
Tulungagung,
Proponsi Jawa
Timur
INDIKATOR: 6.5.1.(g) Kegiatan penataan kelembagaan sumber daya air.

PROGRAM 2: Program IUWASH


Kegiatan 1: 1.1 Jumlah sumur 2016 100 742 PT Nestlé Desa Krucil dan PT Nestlé
Pelaksanaan pembangunan resapan Indonesia Desa Bremi, Indonesia,
program sumur resapan di dan USAID Kecamtan USAID
IUWASH lokasi yang sesuai Indonesia Krucil, Indonesia
(Indonesia dengan Kabupaten dan Yayasan
Urban Water, rekomendasi teknis Probolinggo, Forum
Sanitation and dan telah Propinsi Jawa Fasilitator
Hygiene) disepakati bersama Timur Malang
dengan masyarakat
INDIKATOR: 6.5.1.(h) Jumlah DAS Prioritas yang meningkat jumlah mata airnya melalui konservasi sumber daya air di daerah hulu DAS serta sumur resapan.

Program 1: reforestasi daerah ailran sungai


- 1165 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: 1.1. Jumlah pohon Jumlah 2012 8,000 8,000 8,000 8,000 PT Nestlé - Daerah PT Nestlé
Penanaman yagn ditanam di pohon 1,670 Indonesia Tangkapan Air Indonesia
Pohon di area area yang sudah (DAT) Batu Tegi dan Yayasan
DAS prioritas ditetapkan sebagai yang terbentang WWF
DAS prioritas melewati tiga Indonesia
kecamatan (Air
Naningan, Pulau
Panggung dan
Ulu Belu),
Kabupaten
Tanggamus,
1.2. Jumlah pohon Jumlah 2012 8,000 8,000 8,000 8,000 Propinsi
yang dimonitoring pohon Lampung
pertumbuhannya - Sub Daerah
selama lima tahun Aliran Sungai
(DAS) Ngrowo
Ngasinan
(bagian dari
DAS Brantas),
Kecamatan
Pagerwojo,
Kabupaten
Tulungagung,
Proponsi Jawa
Timur
- 1166 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)

PROGRAM 2: Program IUWASH


Kegiatan 1: 1.1 Jumlah sumur 2016 100 742 PT Nestlé Desa Krucil dan PT Nestlé
Pelaksanaan pembangunan resapan Indonesia Desa Bremi, Indonesia,
program sumur resapan di dan USAID Kecamtan USAID
IUWASH lokasi yang sesuai Indonesia Krucil, Indonesia
(Indonesia dengan Kabupaten dan Yayasan
Urban Water, rekomendasi teknis Probolinggo, Forum
Sanitation and dan telah Propinsi Jawa Fasilitator
Hygiene) disepakati bersama Timur Malang
dengan masyarakat
PROGRAM 3: Aksi Penanaman pohon di DAS dan Kawasan rawan bencana banjir dan longsor
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah peserta orang - 60 60 60 60 Swadaya Jawa Barat, LPBI NU
Sosialisasi yang terlibat 3,000 Jawa tengah, Pusat &
Penanaman sosialisasi di Jawa Timur Perhutani
Pohon di DAS masing-masing
dan kawasan kabupaten
rawan bencana 1.2 Jumlah kabupaten - 50 50 50 50
banjir dan kabupaten yang
longsor terlibat sosialisasi
di masing-masing
kabupaten
- 1167 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 2: Aksi 2.1 Jumlah Pohon pohon - Swadaya Jawa Barat, LPBI NU
Penanaman yang ditanam di 1,000,0 1,000, 1,000,0 1,000, Jawa tengah, Pusat &
pohon masing-masing 00 000 00 000 Jawa Timur Perhutani
kabupaten

2.2 Jumlah orang - 250 250 250 250


masyarakat yang
terlibat dalam
penanaman pohon

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah kabupaten - 50 50 50 50 Swadaya Jawa Barat, LPBI NU


Pendampingan kabupaten Jawa tengah, Pusat &
kepada Jawa Timur Perhutani
masyarakat
TUJUAN 11. KOTA DAN PEMUKIMAN YANG BERKELANJUTAN
INDIKATOR : 11.1.1.(a). Proporsi rumah tangga yang memiliki akses terhadap hunian yang layak dan terjangkau.
PROGRAM 1: Penyediaan Rumah Layak Huni bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Kegiatan 1: 1.1. Jumlah KK KK 2015 267,258 - Jakarta, Yayasan
Pembangunan yang menerima 646 548 660 748 Surabaya, Habitat
Rumah Baru pembangunan Jogjakarta, Kemanusiaa
rumah baru Sumatera Utara, n Indonesia
Batam, Jawa (YHKI)
Barat, Banten
Kegiatan 2: 2.1. Jumlah KK KK 2015 -
Merenovasi yang mendapat 919 549 2,660 4,026
rumah tidak renovasi rumah
layak huni tidak layak huni
- 1168 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 3: 3.1 Jumlah KK KK 2015 -
Merehabilitasi yang mendapat 103 43 690 782
rumah tidak renovasi rumah
layak huni tidak layak huni

PROGRAM 2: Urban Development and Management Advisory (UDMA)

Kegiatan 1: 1.1. Jumlah kegiatan 12 kali 12 12 12 12 Kementerian 1. Kota Pemda


Pendampingan Kegiatan (dilaksana 7,500 PUPR Banjarmasin, Kementerian
keahlian dan workshop/rapat kan 2 kali Kalsel PUPR
kemitraan koordinasi di tiap 2. Kota Bogor, Kemitraan
dalam penanganan kota) - Jabar Habitat
kolaborasi kumuh di daerah 2015 3. Kota Malang,
penanganan (termasuk Jatim
permukiman pembahasan 4. Kota Palu,
kumuh rencana dan Sulteng
program 5. Kota
pembangunan Mataram, NTB
daerah) 6. Kota Banda
Aceh, Aceh
- 1169 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
1.2 Jumlah dokumen 6 unit 6 review review review Kementerian
dokumen (disusun PUPR
Identifikasi potensi, 1
persoalan dan dokumen
kebutuhan per kota) -
perencanaan kota 2015
tematik (termasuk
pembahasan
rencana dan
program
pembangunan
daerah)

1.3 Jumlah kawasan 6 12 6 6 review Kementerian


pradesain kawasan kawasan 1,000 PUPR
percontohan dalam (dilaksana
penanganan kan di 1
permukiman kawasan
kumuh, melibatkan percontoh
perguruan tinggi an per
lokal kota) -
2015
- 1170 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
1.4 Jumlah kegiatan - - - 6 kali 6 belum Kementerian
kegiatan festival (terlaksa dirancang PUPR
Habitat sebagai na 1 kali
market place di di tiap
daerah (dengan kota)
sasaran pemerintah
pusat, lembaga
filantropi dan
swasta)

1.5 jumlah kawasan - - - 6 6 belum Kementerian


kawasan kawasa dirancang PUPR
Pembangunan fisik n
melibatkan (dilaksa
berbagai pihak nakan
di 1
kawasa
n
perconto
han per
kota)
- 1171 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 2: 2.1 Jumlah dokumen 5 unit - 5 Menunggu proses - Kementerian 1. Kota Pemda
Pendampingan Proposal dan (disusun dokum negosiasi PHLN di PUPR Banjarmasin, Kementerian
keahlian dan kriteria kesiapan 1 en Bappenas. Kalsel PUPR
kemitraan daerah dokumen (disus Kota Mataram 2. Kota Bogor, Kemitraan
dalam penataan per kota) - un 1 menjadi prioritas Jabar Habitat
dan revitalisasi 2017 dokum kedua yang 3. Kota Malang,
kawasan en per diusulkan. Jatim
kota di 4. Kota Palu,
Banjar Sulteng
masin, 5. Kota
Bogor, Mataram, NTB
Malan 6. Kota Banda
g, Aceh, Aceh
Palu,
Banda
Aceh) -
2017
2.2 Jumlah kota/ - - - - Kementerian
kota/kawasan yang kawasan PUPR
memiliki
perencanaan teknis
dan manajemen
kegiatan
- 1172 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 3: 3.1 Jumlah dokumen - - 2 unit Menunggu proses - Kementerian 1. Kota Pemda
Pendampingan dokumen Rencana (dilaks negosiasi PHLN di PUPR Banjarmasin, Kementerian
keahlian dalam Kawasan anaka Bappenas. Kalsel PUPR
penyusunan Permukiman n di Kota Mataram 2. Kota Bogor, Kemitraan
Rencana Matara menjadi prioritas Jabar Habitat
Kawasan m dan kedua yang 3. Kota Malang,
Permukiman Banda diusulkan. Jatim
Aceh 4. Kota Palu,
yang Sulteng
termas 5. Kota
uk Mataram, NTB
kota 6. Kota Banda
mitra Aceh, Aceh
KH,
serta
di
Pontia
nak)
3.2 Jumlah kota kota - - - - Kementerian
yang memiliki PUPR
Perencanaan teknis
dan manajemen
kegiatan
- 1173 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
3.3 Jumlah kota kota - - - - Kementerian
yang melibatkan PUPR
berbagai pihak
dalam
pembangunan fisik
kota

Kegiatan 4: 4.1 jumlah kegiatan 6 kali 6 6 Menunggu proses - Kementerian 1. Kota Pemda
Penguatan Pokja Identifikasi dan (dilaksana negosiasi PHLN di PUPR Banjarmasin, Kementerian
PKP Daerah dan pelibatan kan 1 kali Bappenas. Kalsel PUPR
pemberdayaan pemangku di tiap Kota Mataram 2. Kota Bogor, Kemitraan
masyarakat kepentingan di kota) - menjadi prioritas Jabar Habitat
tingkat lokal 2015 kedua yang 3. Kota Malang,
diusulkan. Jatim
4. Kota Palu,
Sulteng
5. Kota
Mataram, NTB
- 1174 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
4.4 Jumlah dokumen - - - - Kementerian 6. Kota Banda
dokumen Studi dan PUPR Aceh, Aceh
grand design
pengembangan
kota berkelanjutan
di daerah

PROGRAM 3: Program Pembangunan Perumahan Cinta Kasih


Kegiatan 1: 1.1 Pengelolaan Unit 2010 Yayasan Daerah Yayasan
Perumahan Perumahan yang - - - - 826 Buddha Tzu Buddha Tzu
Cinta Kasih Tzu terintegrasi dan Chi Chi
Chi Cengkareng berkelanjutan Indonesia Indonesia
Kegiatan 2: 2.1 Pengelolaan Unit 2010 Daerah
Perumahan Perumahan yang - - - - -
Cinta Kasih terintegrasi dan
Muara Karang berkelanjutan
PROGRAM 1: Program Bebenah Kampung/Rumah
Kegiatan 1: 1.1. Terbentuknya Unit 2010 26 30 33 36 Yayasan Nasional Yayasan
Bebenah Rumah yang layak 2,820 Buddha Tzu Buddha Tzu
Kampung huni, aman dan Chi Chi
nyaman Indonesia Indonesia

PROGRAM 4 : BEDAH RUMAH MUSLIMAT NU


Kegiatan 1 : 1.1 Jumlah rumah unit - 15 - 20 30 2,000 III- Belum 2 Provinsi : Muslimat NU
Bedah Rumah yang direnovasi tersedia Jawa Timur,
untuk sumber Papua
- 1175 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
masyarakat
miskin

Kegiatan 2 : 1.2. jumlah rumah unit - - - 150 150 600 III- Belum Nasional. Muslimat NU
Fasilitasi akses subsidi tersedia Piloting : Bogor
kepemilikan sumber
rumah subsidi
untuk
masyarakat
dengan
pendapatan
dibawah Rp.4
juta
INDIKATOR :11.1.1.(b). Jumlah kawasan perkotaan metropolitan yang terpenuhi standar pelayanan perkotaan (SPP).

PROGRAM: Sertifikasi Profesional/ahli Perancang Kota


Kegiatan 1. 1.1. Perkumpulan organisasi 1 150 APBN Seluruh 1.
Pendirian ahli perancangan - - - - Indonesia Kementerian
perkumpulan kota Indonesia Ketenagakerj
profesional/ahli aan/BNSP
perancangan 2. Alumni
kota Indonesia Rancang
Kota ITB
(Arki)
- 1176 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 2. 1.1. Lembaga sertifikasi 1 300 APBN Seluruh
Pembentukan sertifikasi ahli - - - - Indonesia
lembaga perancangan kota
sertifikasi ahli Indonesia
perancangan
kota

Kegiatan 3. 1.1. Pemberian sertifikasi 300 900 APBN Seluruh


Sertifikasi ahli sertifikasi kepada - - - - Indonesia
perancangan ahli perancangan
kota kota

INDIKATOR : 11.1.1.(c). Jumlah kota sedang dan kota baru yang terpenuhi SPP.

PROGRAM: Sertifikasi Profesional/ahli Perancang Kota


- 1177 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1. 1.1. Perkumpulan organisasi 1 150 APBN Seluruh 1.
Pendirian ahli perancangan - - - - Indonesia Kementerian
perkumpulan kota Indonesia Ketenagakerj
profesional/ahli aan/BNSP
perancangan 2. Alumni
kota Indonesia Rancang
Kota ITB
(Arki)
Kegiatan 2. 2.1. Lembaga sertifikasi 1 300 APBN Seluruh
Pembentukan sertifikasi ahli - - - - Indonesia
lembaga perancangan kota
sertifikasi ahli Indonesia
perancangan
kota

Kegiatan 3. 3.1. Pemberian sertifikasi 300 900 APBN Seluruh 1.


Sertifikasi ahli sertifikasi kepada - - - - Indonesia Kementerian
perancangan ahli perancangan Ketenagakerj
kota kota aan/BNSP
2. Lembaga
sertifikasi
profesi
perancang
kota
Indonesia
INDIKATOR : 11.2.1.(a). Persentase pengguna moda transportasi umum di perkotaan.
- 1178 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
PROGRAM: Penelitian mengenai kebutuhan terkait sistem transportasi publik dan aksesibilitas ruang publik
Kegiatan 1: 1.1. Jumlah DPO - - - 10 - 100 Belum DI Yogyakarta, OHANA,
Penelitian organisasi yang (Difabel tersedia Jawa Tengah, PERDIK,
transportasi melakukan People Jawa Timur, YOUNG
yang aksesibel pendataan Organizatio Makassar, Aceh VOICE, PLD
transportasi publik n) Universitas
yang aksesibel Brawijaya

1.2. Jumlah SKPD - - - 5 - 15 Belum


audiensi dan Provinsi tersedia
dialogue dengan
Pemda Propinsi di
Indonesia sebagai
best practice dari
akses layanann dan
advokasi difabel

INDIKATOR : 11.3.2.(a). Rata-rata institusi yang berperan secara aktif dalam Forum Dialog Perencanaan Pembangunan Kota Berkelanjutan.

PROGRAM 1: Urban Development and Management Advisory (UDMA)


- 1179 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah lembaga - - - Pokja PKP Daerah belum Kementerian 1. Kota Pemda
Penguatan Pokja keterlibatan secara aktif dirancang PUPR, Pemda Banjarmasin, Kementerian
PKP Daerah dan praktisi, melibatkan Kalsel PUPR
pemberdayaan akademisi/perguru praktisi, 2. Kota Bogor, Kemitraan
masyarakat an tinggi lokal, akademisi/pergur Jabar Habitat
komunitas/kelomp uan tinggi lokal, 3. Kota Malang,
ok masyarakat, dan komunitas/kelom Jatim
lembaga filantropi pok masyarakat, 4. Kota Palu,
atau swasta lokal dan lembaga Sulteng
filantropi atau 5. Kota
swasta lokal. Mataram, NTB
1.2 jumlah kegiatan - - - belum 6. Kota Banda
kegiatan rutin dirancang Aceh, Aceh
Pokja PKP Daerah

PROGRAM: Sertifikasi Profesional/ahli Perancang Kota


Kegiatan 1. 1.1. Perkumpulan organisasi 1 150 APBN Seluruh 1.
Pendirian ahli perancangan - - - - Indonesia Kementerian
perkumpulan kota Indonesia Ketenagakerj
profesional/ahli aan/BNSP
perancangan 2. Alumni
kota Indonesia Rancang
Kota ITB
(Arki)
- 1180 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 2. 2.1. Lembaga sertifikasi 1 300 APBN Seluruh 1.
Pembentukan sertifikasi ahli - - - - Indonesia Kementerian
lembaga perancangan kota Ketenagakerj
sertifikasi ahli Indonesia aan/BNSP
perancangan 2. Alumni
kota Rancang
Kota ITB
(Arki)
3.
Perkumpulan
profesional/a
hli
perancangan
kota
Indonesia
Kegiatan 3. 3.1. Pemberian sertifikasi 300 900 APBN Seluruh 1.
Sertifikasi ahli sertifikasi kepada - - - - Indonesia Kementerian
perancangan ahli perancangan Ketenagakerj
kota kota aan/BNSP
2. Lembaga
sertifikasi
profesi
perancang
kota
Indonesia
INDIKATOR: 11.5.1.(b). Jumlah kota tangguh bencana yang terbentuk.

PROGRAM 1: Penilaian Kota Tangguh bencana yang berkelanjutan


- 1181 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: 1.1. Policy brief Dokumen 2016 - - 1 - - Yayasan Nasional Yayasan
Pengusulan untuk usulan belum KARINA KARINA
hasil ujicoba indikator Kota ada
indikator untuk Berkelanjutan
Kota (termasuk Kota
Berkelanjutan Tangguh)

PROGRAM 2: Peningkatan Kapasitas Perempuan dalam pennaggulangan Bencana


Kegiatan 1: 1.1. Jumlah orang Orang 0 78 40 40 40 SWADAYA 34 PROVINSI AISYIYAH
Pelatihan TOT terlatih tentang 70 DAN
Penanggulangan penanggulangan LAZISMU
Bencana bencana
Aisyiyah
PROGRAM 3: Safari Pengurangan Risiko Bencana (PRB)
Kegiatan 1: 1.1. Jumlah daerah Wilayah/Pr - - - 5 - Belum tersedia Belum DIY, Jawa PERTUNI,
Pelatihan dan yang beresiko opinsi tersedia Tengah, Jawa YEU,
Simulasi mengalami bencana Barat, Jawa YAKKUM,
sosialisasi tentang Timur, NTT, YOUNG
PRB Banda Aceh VOICE

PROGRAM 4: Emergency Respon Tanggap Bencana yang Inclusive


- 1182 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: 1.1. Jumlah Wilayah/ - - - 5 - Belum tersedia Belum DIY, Jawa YEU, CIQAL,
Sosialisasi propinsi yang Propinsi tersedia Tengah, Jawa SAPDA,
Emergency mendapat Barat, Jawa PERTUNI
Respon Tanggap sosialisasi Timur, NTT,
Bencana yang Emergency Respon Banda Aceh
Inclusive Tanggap Bencana
yang Inclusive
dalam rangka
penguatan resiko
bencana daerah
serta ketahanan
komunitas rawan
bencana

PROGRAM 5: Community Based Disaster Risk Management


Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Rencana - 4 - - - 1,216 Multi Sumut (Nias, Wahana Visi
Pengembangan Rencana (capaian funding dari Nias Selatan); Indonesia
Rencana Kesiapsiagaan ) dalam dan Bengkulu
Kesiapsiagaan Bencana Berbasis luar negeri (Bengkulu
Bencana Masyarakat Selatan); Kalbar
Berbasis dikembangkan dan (Sambas, Kubu
Masyarakat difungsikan Raya, Melawi,
Sekadau,
Sintang,
Bengkayang);
Jawa Timur
(Surabaya); DKI
Jakarta (Jakarta
Timur, Jakarta
Utara );
- 1183 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 2: 2.1 Jumlah tim Tim - 4 - - - 1,216 Sulawesi Tengah
Merekrut dan atau komite (capaian (Rimo, Touna,
melatih Tim manajemen risiko ) Sigi,
Manajemen berbasis Palu,Donggala );
Resiko Bencana masyarakat NTT (Ende,
Berbasis berfungsi Manggarai,
Masyarakat MangBar,
Kegiatan 3: 3.1 Total anak- Anak - 19,479 - - - 1,300 MangTim,
Tanggap darurat anak yang rentan (capaian Ngada,
terhadap bencana ) Nagakeo, Sikka,
yang ditunjang oleh Kupang, Belu,
program-program TTU, TTS,
manajemen Sumba Timur,
kebencanaan Sumba Barat
Wahana Visi Daya ); Maluku
Indonesia Utara ( Haltim,
Ternate, Halut );
Papua ( Biak,
Merauke,
Sentani,
Jayawijaya)
- 1184 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)

PROGRAM 2: Child Friendly School


- 1185 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah sekolah Sekolah 5 5 12 150 Multi funding Wahana Visi 1. DKI Jakarta Wahana Visi
Memfasilitasi yang sesuai dengan dari dalam dan Indonesia (Jakarta Timur Indonesia
Inisiatif Sekolah Kebijakan Sekolah luar negeri & Jakarta
Ramah Anak Ramah Anak Utara )
2. Banten
(Tangsel)
3. Jawa Barat
(Kota Bogor)

PROGRAM: Sertifikasi Profesional/ahli Perancang Kota


Kegiatan 1. 1.1. Perkumpulan organisasi 1 150 APBN Seluruh 1.
Pendirian ahli perancangan - - - - Indonesia Kementerian
perkumpulan kota Indonesia Ketenagakerj
profesional/ahli aan/BNSP
perancangan 2. Alumni
kota Indonesia Rancang
Kota ITB
(Arki)
- 1186 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 2. 1.1. Lembaga sertifikasi 1 300 APBN Seluruh 1.
Pembentukan sertifikasi ahli - - - - Indonesia Kementerian
lembaga perancangan kota Ketenagakerj
sertifikasi ahli Indonesia aan/BNSP
perancangan 2. Alumni
kota Rancang
Kota ITB
(Arki)
3.
Perkumpulan
profesional/a
hli
perancangan
kota
Indonesia
Kegiatan 3. 1.1. Pemberian sertifikasi 300 900 APBN Seluruh 1.
Sertifikasi ahli sertifikasi kepada - - - - Indonesia Kementerian
perancangan ahli perancangan Ketenagakerj
kota kota aan/BNSP
2. Lembaga
sertifikasi
profesi
perancang
kota
Indonesia
INDIKATOR: 11.6.1.(a). Persentase sampah perkotaan yang tertangani.
PROGRAM: Bank Sampah
Kegiatan 1: 1.1. Jumlah bank Unit - - Yayasan Medan, Jakarta, Yayasan
Edukasi dan sampah yang 1,633 2,615 2,800 3,400 Unilever Bogor, Unilever
pendampingan terbentuk Indonesia Tangerang, Indonesia,
- 1187 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
pengelolaan 1.2. Jumlah Orang - - - Bekasi, Yayasan
sampah nasabah bank 73,228 344,27 Bandung, Artajaya,
berbasis sampah 4 Semarang, Yayasan
komunitas Yogyakarta, Rumah
dengan 1.3. Jumlah Ton - - - Magelang, Pelangi,
menerapkan reduksi sampah 4,363 6,125 lamongan, LPTT,
prinsip 3R Surabaya, Persada,
1.4. Manfaat Miliar - 6,45 8,38 - -
Sidoarjo, Yayasan
ekonomi yang Rupiah
Mojokerto, Lohjinawi,
diperoleh
Gresik, Wehasta,
Denpasar, Spektra, Bali
Banjarmasin, Wastu
Balikpapan, Lestari, Ecco
Makassar, Walibar,
Manado. Yayasan
Peduli
Negeri.

PRGOGRAM: Zero Waste to Landfill


Kegiatan 1: 1.1. Jumlah limbah Ton - 0 0 0 0 - PT. Unilever Seluruh PT. Unilever
Pengelolaan yang masuk ke Indonesia Fasilitas Indonesia
limbah yang Landfill Unilever di
dihasilkan Indonesia
melalui prinsip
3R sehingga
tidak ada limbah
yang masuk ke
Landfill
INDIKATOR : 11.7.1.(a). Jumlah kota hijau yang menyediakan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan metropolitan dan kota sedang.
PROGRAM 1: Kampanye dan Advokasi Publik untuk ruang publik inklusif
- 1188 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: 1.1. Perencanaan wilayah/pr - - - 5 - Belum tersedia Belum DIY, Jawa OHANA,
Kampanye kota dan ruang opinsi tersedia Tengah, Jawa CIQAL,
terbuka perkotaan Timur, Jawa PERSANI,
bagi semua Barat, SIGAB,
Makassar, Aceh SAPDA,
PERDIK ,
Kegiatan 2: 2.1. Perencanaan wilayah/pr - - - 5 - Belum tersedia Belum YOUNG
Advokasi kota dan ruang opinsi tersedia VOICE
terbuka perkotaan
bagi semua

PROGRAM 2: Sertifikasi Profesional/ahli Perancang Kota


Kegiatan 1. 1.1. Perkumpulan organisasi 1 150 APBN Seluruh 1.
Pendirian ahli perancangan - - - - Indonesia Kementerian
perkumpulan kota Indonesia Ketenagakerj
profesional/ahli aan/BNSP
perancangan 2. Alumni
kota Indonesia Rancang
Kota ITB
(Arki)
- 1189 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 2. 2.1. Lembaga lembaga 1 300 APBN Seluruh 1.
Pembentukan sertifikasi ahli - - - - Indonesia Kementerian
lembaga perancangan kota Ketenagakerj
sertifikasi ahli Indonesia aan/BNSP
perancangan 2. Alumni
kota Rancang
Kota ITB
(Arki)
3.
Perkumpulan
profesional/a
hli
perancangan
kota
Indonesia
Kegiatan 3. 3.1. Pemberian sertifikasi 300 900 APBN Seluruh 1.
Sertifikasi ahli sertifikasi kepada - - - - Indonesia Kementerian
perancangan ahli perancangan Ketenagakerj
kota kota aan/BNSP
2. Lembaga
sertifikasi
profesi
perancang
kota
Indonesia
- 1190 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)

INDIKATOR : 11.7.2.(a). Proporsi korban kekerasan dalam 12 bulan terakhir yang melaporkan kepada polisi.
PROGRAM: Adanya pijakan kokoh menuju akses dan kendali bagi pemenuhan hak-hak asasi PEREMPUAN korban & pejuang terkait kekerasan dan diskriminasi
Kegiatan 1 : 1.1 Jumlah Lembaga 6 6 5 5 Rp. 20.s/d Rp. Donasi Kab/Kota/Desa Indonesia
Memberikan organisasi lembaga 250.,- Publik untuk
dukungan pengada layanan / Kemanusiaa
sumberdaya women crisis center n (Ika)
bagi lembaga yang memperoleh
pengada dukungan sumber
layanan / daya untuk
women crisis penanganan kasus
center untuk kekerasan terhadap
penanganan perempuan dan
kasus kekerasan anak korban
terhadap kekerasan
- 1191 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
perempuan dan 1.2 Jumlah dana Juta 5 5
anak yang disalurkan 120 120 lembaga lembag
kepada organisasi (@Rp. a
lembaga pengada 20jt- (@Rp.2
layanan / women 50jt) 0jt-
crisis center yang 50jt)
memperoleh
dukungan sumber
daya untuk
penanganan kasus
kekerasan terhadap
perempuan dan
anak korban
kekerasan

INDIKATOR : 11.b.1*. Proporsi pemerintah kota yang memiliki dokumen strategi pengurangan risiko bencana.
PROGRAM 1: Penilaian Kota Tangguh bencana yang berkelanjutan
Kegiatan 1: 1.1 Policy brief Dokumen 2016 - - 1 - - Yayasan Nasional Yayasan
Pengusulan untuk usulan belum KARINA KARINA
hasil ujicoba indikator Kota ada
indikator untuk Berkelanjutan
Kota (termasuk Kota
Berkelanjutan Tangguh)

PROGRAM 2: Community Based Disaster Risk Management


- 1192 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: 1.1.Number of Plan - 4 - - - - Multi Sumut (Nias, Wahana Visi
Development of Community Based (capaian funding dari Nias Selatan); Indonesia
Community Disaster ) dalam dan Bengkulu
Based Disaster Preparedness Plan luar negeri (Bengkulu
Preparedness are developed and Selatan); Kalbar
Plan functioned (Sambas, Kubu
Raya, Melawi,
Sekadau,
Sintang,
Bengkayang);
Jawa Timur
(Surabaya); DKI
Jakarta (Jakarta
Timur, Jakarta
Utara );
Kegiatan 2: 2.1. Number of Team - 4 - - - - Sulawesi Tengah
Recruit and Community Based (capaian (Rimo, Touna,
Train Disaster Risk ) Sigi,
Community Management Team Palu,Donggala );
Based Disaster or committee are NTT (Ende,
Risk functioned Manggarai,
Management MangBar,
Team or MangTim,
committee
- 1193 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 3: 3.1. # of total Children - 19,479 - - - - Ngada, Nagakeo,
Emergency children vulnerable (capaian Sikka, Kupang,
Response to disasters whose ) Belu, TTU, TTS,
well-being are Sumba Timur,
sustained by Sumba Barat
Wahana Visi Daya ); Maluku
Indonesia’s Utara ( Haltim,
disaster Ternate, Halut );
management Papua ( Biak,
programmes Merauke,
Sentani,
Jayawijaya )

PROGRAM 2: Child Friendly School


Kegiatan 1: 1.1. % of schools School 5 5 12 Dana ada di Multi DKI Jakarta Wahana Visi
Facilitate the that align with 11.5.1.(b) funding dari (Jakarta Timur Indonesia
Child Friendly Child Friendly dalam dan & Jakarta
School School Policy luar negeri Utara)
Initiatives Banten
(Tangsel); Jawa
Barat ( Kota
Bogor )
- 1194 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)

INDIKATOR SDGs: 11.b.2*. Dokumen strategi pengurangan risiko bencana (PRB) tingkat daerah.
PROGRAM 1: Penilaian Kota Tangguh bencana yang berkelanjutan
Kegiatan 1: 1.1. Policy brief Dokumen 2016 - - 1 - - Yayasan Nasional Yayasan
Pengusulan untuk usulan belum KARINA KARINA
hasil ujicoba indikator Kota ada
indikator untuk Berkelanjutan
Kota (termasuk Kota
Berkelanjutan Tangguh)
PROGRAM 2: Partners for Resilience - Strategic Partnership
Kegiatan 1: 1.1. Jumlah Dokumen 2016 - - 1 - - Yayasan Nasional Yayasan
Pengusulan dokumen Policy belum KARINA KARINA
hasil brief untuk usulan ada
pembelajaran perbaikan Panduan
penyusunan Penyusunan
rencana PB Rencana PB
untuk perbaikan
Panduan
Penyusunan
Rencana PB
TUJUAN 12. KONSUMSI DAN PRODUKSI YANG BERTANGGUNG JAWAB
INDIKATOR: 12.4.1.(a). Jumlah peserta Proper yang mencapai minimal ranking BIRU.
PROGRAM 1: Mengikuti penghargaan PROPER yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
- 1195 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: 1.1. Peringkat Peringkat 2012 Hijau Belum ada hasil - PT Nestlé Jalan Raya PT Nestlé
Mengikuti Pabrik Nestlé pengumuman untuk Indonesia Pasuruan- Indonesia -
penghargaan Kejayan di Jawa penghargaan ini Malang Km 9.5, Pabrik
PROPER Timur mengikuti Kecamatan Kejayan
penghargaan Kejayan,
PROPER Kabupaten
Pasuruan, Jawa
Timur
1.1. Indikator Peringkat 2012 Biru - Jalan Raya PT Nestlé
kegiatan: Pabrik Bakauheni Indonesia -
Nestlé Panjang di Km.13, Pabrik
Lampung Kecamatan Panjang
mengikuti Panjang, Kota
penghargaan Bandar
PROPER Lampung,
Lampung
1.1. Indikator Peringkat 2012 Biru - Jalan Raya PT Nestlé
kegiatan: Pabrik Serang Km.12, Indonesia -
Nestlé Cikupa di Desa Bitung Pabrik
Banten mengikuti Jaya, Cikupa
penghargaan Kecamatan
PROPER Cikupa, Banten

INDIKATOR: 12.4.2.(a). Jumlah limbah B3 yang terkelola dan proporsi limbah B3 yang diolah sesuai peraturan perundangan (sektor industri).
Program 1: Penilaian kualitas tanah dan air
Kegiatan 1: 1.1. Jumlah Sertifikat 2016 240,000 PT. Seluruh PT
Sampling sertifikat analisis 3,702 3,886 4,000 4,200 SUCOFINDO Indonesia SUCOFINDO
kualitas tanah mengenai kadar (Biaya (Persero)
dan air untuk pencemaran limbah Operasional)
mengetahui B3 dan logam berat
kadar
pencemaran
- 1196 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
limbah B3 dan
logam berat

INDIKATOR: 12.5.1.(a). Jumlah timbulan sampah yang didaur ulang.


PROGRAM 1: Pembangungan Depo Pendidikan Pelestarian Lingkungan
Kegiatan 1: 1.1. Jumlah Depo Unit 21 (2015) 44 48 50 52 Yayasan Nasional Yayasan
Pembangunan Pendidikan Daur - Buddha Tzu Buddha Tzu
Depo Pendidikan Ulang Chi Chi
Pelestarian Indonesia Indonesia
Lingkungan
Kegiatan 2: 2.1. Jumlah Titik Titik 12 (2015) 14 16 19 20
Pembangunan Pemilahan Sampah -
Titik Pemilahan Daur Ulang
Sampah Daur 2.2. Angka Orang
Ulang partisipasi - - - - - -
pemilahan sampah
daur ulang
PROGRAM 2: Sosialisasi Gaya Hidup Pelestarian Lingkungan (dengan melakukan penghematan sumber daya alam, mengurangi penggunaan plastik, mendorong pola
konsusmsi ramah lingkungan (vegetarian).

Kegiatan 1: 1.1 Angka Orang 591 591 609 648 Yayasan Daerah Sekolah
Sosialisasi Gaya partisispasi - - Buddha Tzu Cinta Kasih
Hidup sosialisasi gaya Chi Tzu Chi
Pelestaraian hidup pelestarian Indonesia
Lingkungan Bagi lingkungan di
Siswa di sekolah
Sekolah Cinta
Kasih Tzu Chi
- 1197 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 2: 2.1 Angka Orang Nasional Yayasan
Sosialisasi Gaya partisipasi kegiatan - - - - - - Buddha Tzu
Hidup sosialisasi gaya Chi
Pelestaraian hidup pelestarian Indonesia
Lingkungan Bagi lingkungan
Komuniats
Masyarakat,
Sekolah,
Perguruan
Tinggi dan
Perusahaan
Kegiatan 3: 3.1 Angka Orang
Penerapan Gaya partisispasi - 8,009 - - - -
Hidup pendidikan
Pelestarian pelestarian
Lingkungan lingkungan bagi
sebagai bagian relawan Tzu Chi
dari basic
knowledge
Relawan
PROGRAM 3: Bank Sampah
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah bank Unit - - Yayasan Medan, Jakarta, Yayasan
Edukasi dan sampah yang 1,633 2,615 2,800 3,400 Unilever Bogor, Unilever
pendampingan terbentuk Indonesia Tangerang, Indonesia,
pengelolaan Bekasi, Yayasan
sampah Bandung, Artajaya,
1.2 Jumlah Orang - - -
berbasis Semarang, Yayasan
nasabah bank 73,228 344,27
komunitas Yogyakarta, Rumah
sampah 4
dengan Magelang, Pelangi,
1.3 Jumlah reduksi Ton - - -
menerapkan lamongan, LPTT,
sampah 4,363 6,125
prinsip 3R Surabaya, Persada,
- 1198 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
1.4 Manfaat Rupiah - 6,45 8,38 - - Sidoarjo, Yayasan
ekonomi yang Mojokerto, Lohjinawi,
diperoleh Gresik, Wehasta,
Denpasar, Spektra, Bali
Banjarmasin, Wastu
Balikpapan, Lestari, Ecco
Makassar, Walibar,
Manado. Yayasan
Peduli
Negeri.

PROGRAM 4: Zero Waste to Landfill


Kegiatan 1: 1.1 Jumlah limbah Ton 2014 0 0 0 0 - PT Unilever Seluruh PT Unilever
Pengelolaan yang masuk ke Indonesia Fasilitas Indonesia
limbah yang Landfill Unilever di
dihasilkan Indonesia
melalui prinsip
3R sehingga
tidak ada limbah
yang masuk ke
Landfill
PROGRAM 5: Pengelolaan Sampah dan Pembentukan Bank Sampah Berbasis Masyarakat dan Pesantren
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah peserta orang 50 50 50 50 Swadaya Jabodetabek, LPBI NU
Sosialisasi yang terlibat di 15,000 Jawa Barat, Pusat - BSN
Pengelolaan masing-masing Jawa Timur, LPBI NU
Sampah Sosialisasi Jawa Tengah,
- 1199 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
berbasis 1.2 Jumlah kabupaten 20 30 30 30 Kalimantan
masyarakat dan Kabupaten yang Barat, Sumatera
pesantren telah mendapatkan Barat
dengan prinsip Sosialisasi
3R 1.3 Jumlah kabupaten 100 100 250 100
Pesantren, sekolah
dan komunitas
yang mendapatkan
sosialisasi
Kegiatan 2: 2.1 Jumlah bank unit 50 50 50 50 Swadaya Jabodetabek, LPBI NU
Pembentukan sampah yang Jawa Barat, Pusat - BSN
Bank Sampah terbentuk Jawa Timur, LPBI NU
2.2 Jumlah orang 50 50 50 50 Jawa Tengah,
nasabah bank Kalimantan
sampah di masing- Barat, Sumatera
masing bank Barat
sampah
2.3 jumlah reduksi kilo/mingg 2500 2500 2500 2500
sampah u

2.4 Jumlah rupiah/min


manfaat ekonomi ggu 2,500,0 2,500, 2,500,0 2,500,
yang diperoleh 00 000 00 000
Kegiatan 3: 3.1 Jumlah Peserta orang 25 25 25 25 BNI 46 DKI Jakarta & LPBI NU
Pelatihan pelatihan Jawa Timur Pusat - BSN
Manajemen LPBI NU dan
Bank Sampah 3.2 Jumlah kabupaten 27 27 27 27 BNI 46
Berbasis Kabupaten yang
Perbankan mendapatkan
pelatihan
- 1200 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
3.3 Jumlah lembaga 375 375 375 375
Pesantren, sekolah
dan komunitas
yang mendapatkan
sosialisasi
3.4 Jumlah orang 50 50 50 50
Nasabah yang
mendapatkan
Tabungan & ATM
BNI berbasis
tabungan sampah
di masing-masing
bank sampah
Kegiatan 4: 4.1 Jumlah peserta orang 50 50 50 50 Swadaya Jabodetabek, LPBI NU
Pelatihan Bisnis pelatihan Jawa Barat, Pusat - BSN
Daur Ulang Jawa Timur, LPBI NU
Sampah 4.2 Jumlah orang 300 300 300 300 Jawa Tengah,
Pesantren, sekolah Kalimantan
dan komunitas Barat,
yang mendapatkan
sosialisasi
PROGRAM 6: Pesantren Hijau
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah peserta orang 75 75 75 75 Swadaya Jabodetabek, LPBI NU
mainstreaming yang terlibat di 30,000 Jawa Barat, Pusat
pengelolaan dan masing-masing Jawa Timur,
perlindungan pesantren Jawa Tengah
lingkungan
hidup berbasis 1.2 Jumlah unit 30 30 40 50
pesantren Pesantren yang
mendapatkan
sosialisasi
- 1201 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 2: 2.1 Jumlah peserta orang 75 75 75 75 Swadaya Jabodetabek, LPBI NU
Pelatihan yang terlibat di Jawa Barat, Pusat
Pengelolaan masing-masing Jawa Timur,
sampah pesantren Jawa Tengah
(Komposting,
Daur Ulang & 2.2 Jumlah unit 30 30 40 50
Ecobricks) Pesantren yang
mendapatkan
pelatihan
Kegiatan 3: 3.1 Jumlah peserta orang 75 75 75 75 Swadaya Jabodetabek, LPBI NU
Pelatihan yang terlibat di Jawa Barat, Pusat
Konservasi Air masing-masing Jawa Timur,
(Pemanen Air pesantren Jawa Tengah
Hujan,
Pengelolaan 3.2 Jumlah unit 30 30 40 50
Limbah Air Pesantren yang
Wudhu & mendapatkan
Mandi, Keran pelatihan
Hemat Air)
Kegiatan 4: 4.1 Jumlah peserta orang 75 75 75 75 Swadaya Jabodetabek, LPBI NU
Pelatihan yang terlibat di Jawa Barat, Pusat
Konservasi masing-masing Jawa Timur,
Energi pesantren Jawa Tengah
(Penggunaan
Lampu LED & 4.2 Jumlah unit 30 30 40 50
SOP Pesantren yang
Penggunaan mendapatkan
energi) pelatihan
Kegiatan 5: 5.1 Jumlah peserta orang 75 75 75 75 Swadaya Jabodetabek, LPBI NU
Pelatihan yang terlibat di Jawa Barat, Pusat
Hidroponik dan masing-masing Jawa Timur,
Aquaponik pesantren Jawa Tengah
- 1202 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
5.2 Jumlah unit 30 30 40 50
Pesantren yang
mendapatkan
pelatihan
INDIKATOR: 12.6.1.(a). Jumlah perusahaan yang menerapkan sertifikasi SNI ISO 14001.
PROGRAM 1: Implementasi dari ISO 14001
Kegiatan 1: 1.1. Hasil audit Hasil audit 2007 Lulus Lulus Lulus Lulus - PT Nestlé PT Nestlé PT Nestlé
Penerapan ISO penerapan ISO terkini Indonesia Indonesia - Indonesia
14001 di setiap 14001 di setiap Pabrik Kejayan,
area operasional area operasional Jawa Timur
Nestlé Nestlé PT Nestlé
Indonesia -
Pabrik Panjang,
Lampung
PT Nestlé
Indonesia -
Pabrik Cikupa,
Banten
PT Nestlé
Indonesia -
Pabrik
Karawang, Jawa
Barat

PROGRAM 2: Pemberian Sertifikasi Aspek Lingkungan


- 1203 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Sertifikat 2016 26 22 30 40 2,000 PT. Seluruh PT
identifikasi sertifikat yang SUCOFINDO Indonesia SUCOFINDO
aspek diberikan kepada (Biaya (Persero)
lingkungan, perusahaan yang Operasional)
membuat telah memenuhi
indikator aspek lingkungan
kinerja, dan
tindakan yang
diperlukan
untuk
memperbaiki
kemampuan
organisasi
terhadap aspek
lingkungan yang
terkait lingkup
aktivitasnya
PROGRAM 3: Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report)
Kegiatan 1: 1.1 Laporan Publikasi - Terpubli Terpub Terpubli Terpub - PT Unilever Seluruh PT Unilever
Publikasi keberlanjutan laporan kasi likasi kasi likasi Indonesia Fasilitas Indonesia
program perusahaan Unilever di
keberlanjutan terpublikasi Indonesia
melalui laporan
keberlanjutan
perusahaan
INDIKATOR: 12.8.1. Sejauah mana (i) pendidikan kewarganegaraan global dan (ii) pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (termasuk pendidikan perubahan iklim
diarustamakan dalam (a) kebijakan pendidikan nasional (b) kurikulum (c,) pendidikan guru dan (d) penilaian siswa (Indikator global yang akan dikembangkan)

PROGRAM 1: Masjid Hijau


- 1204 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah peserta orang - 75 75 75 75 Swadaya Jabodetabek, LPBI NU
mainstreaming yang terlibat di 20,000 Jawa Barat, Pusat
pengelolaan dan masing-masing Jawa Timur,
perlindungan masjid Jawa Tengah
lingkungan
hidup berbasis 1.2 Jumlah masjid unit - 30 30 30 30
masjid yang mendapatkan
sosialisasi

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah masjid orang - 75 75 75 75 Swadaya Jabodetabek, LPBI NU


Pelatihan yang terlibat di Jawa Barat, Pusat
Pengelolaan masing-masing Jawa Timur,
sampah pesantren Jawa Tengah
(Komposting, 2.2 Jumlah masjid unit - 30 30 40 50
Daur Ulang & yang mendapatkan
Ecobricks) pelatihan

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah peserta orang - 75 75 75 75 Swadaya Jabodetabek, LPBI NU


Pelatihan yang terlibat di Jawa Barat, Pusat
Konservasi Air masing-masing Jawa Timur,
(Pemanen Air masjid Jawa Tengah
Hujan,
Pengelolaan 3.2 Jumlah masjid unit - 30 30 40 50
Limbah Air yang mendapatkan
Wudhu & pelatihan
Mandi, Keran
Hemat Air)
Kegiatan 4: 4.1 Jumlah peserta orang - 75 75 75 75 Swadaya Jabodetabek, LPBI NU
Pelatihan yang terlibat di Jawa Barat, Pusat
Konservasi masing-masing Jawa Timur,
Energi masjid Jawa Tengah
- 1205 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
(Penggunaan 4.2 Jumlah Masjid unit - 30 30 40 50
Lampu LED & yang mendapatkan
SOP pelatihan
Penggunaan
energi)
Kegiatan 5: 5.1 Jumlah peserta orang - 75 75 75 75 Swadaya Jabodetabek, LPBI NU
Pelatihan yang terlibat di Jawa Barat, Pusat
Hidroponik dan masing-masing Jawa Timur,
Aquaponik masjid Jawa Tengah

5.2 Jumlah masjid unit - 30 30 40 50


yang mendapatkan
pelatihan
PROGRAM 2: Peningkatan Peran Tokoh Agama dalam Pengelolaan dan Perlindungan Lindungan Hidup
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah peserta orang - 180 180 180 - 800 Kemenag RI Manado, Garut, LPBI NU
Workshop yang terlibat di Banjar Baru Pusat &
Sosialisasi masing-masing (Kalsel), Kemenag RI
Modul Peran kabupaten Pekalongan,
Tokoh Agama Bangka,
dalam 1.2 Jumlah kabupaten - 6 6 6 - Bandung Barat
Pengelolaan dan kabupaten yang
Perlindungan mendapatkan
Lindungan workshop
Hidup
Kegiatan 2: 2.1 Jumlah peserta orang - 180 180 180 - Kemenag RI Manado, Garut, LPBI NU
Pelatihan Kajian yang terlibat di Banjar Baru Pusat &
Lingkungan masing-masing (Kalsel), Kemenag RI
Hidup kabupaten Pekalongan,
Bangka,
2.2 Jumlah kabupaten - 6 6 6 - Bandung Barat
kabupaten yang
mendapatkan
pelatihan
- 1206 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 3: 3.1 Jumlah peserta orang - 180 180 180 180 Kemenag RI Manado, Garut, LPBI NU
Pendampingan yang terlibat di Banjar Baru Pusat &
advokasi PPLH masing-masing (Kalsel), Kemenag RI
kabupaten Pekalongan,
Bangka,
3.2 Jumlah kabupaten - 6 6 6 6 Bandung Barat
kabupaten

TUJUAN 13. PENANGANAN PERUBAHAN IKLIM


INDIKATOR: 13.1.1* Dokumen strategi Pengurangan Risiko Bencana (PRB) tingkat nasional dan daerah
PROGRAM 1: Program Masjid Ramah Lingkungan
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah masjid Masjid - 500 - 150 - Indonesia MUI
Sosialisasi yang melakukan 1,000 2,000
Menggerakkan program mitigasi
masjid untuk dan adaptasi
melakukan perubahan iklim
program mitigasi
dan adaptasi
perubahan iklim
PROGRAM 2: Livelihood - FMNR
- 1207 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Orang - - - - - Multi Sulawesi Tengah Wahana Visi
Pengembangan produsen terlatih 250 funding dari (Sigi, Donggala, Indonesia
Rencana yang memiliki dalam dan Palu, Tojo Una-
Kesinambungan pengetahuan luar negeri Una, Parigi
Pertanian / tentang Strategi Moutong
Bisnis PRB (Pengurangan Maluku Utara
Resiko Bencana) (Ternate,
dan API (Adaptasi Halmahera
Perubahan Iklim) Utara)
1.2 Jumlah Rencana - - - - - NTT (TTS, Wahana Visi
Rencana Kupang, Sumba Indonesia
Kesinambungan Timur)
Pertanian / Usaha
dikembangkan dan
difungsikan

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah Produsen - - - - - 250 Wahana Visi


Dukungan produsen yang Indonesia
masukan, alat telah
dan informasi memanfaatkan
iklim bagi petani iklim musim dan
/ pemilik usaha ramalan cuaca
PROGRAM 3: Peningkatan Kapasitasi Pemerintah dan Masyarakat dalam PRB - API
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah peserta orang - DFAT a. Yang sudah : LPBI NU
Workshop PB & yang mendapat 120 120 120 120 25,000 Jateng (Kudus & Pusat dan
PRB di daerah pelatihan PRB Jepara), Sulsel LPBI NU
target (Barru & Wajo) Kabupaten
- 1208 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 2: 2.1 Jumlah peserta orang - 110 b. Target :
Kampanye yang mendapat 110 110 110 Jateng (Pati &
media isu PRB pelatihan Medsos Demak); Sulsel
di daerah- terdiri dari (Pangkajene
Pelatihan Media beberapa aktor, Kepulauan &
Sosial Aparatur 15%, Pare-pare)
Media 45%
Organisasi Kaum
Disabalitas 5%
Ormas 35&
Kegiatan 3: 3.1 Jumlah Portal unit - 4
Kampanye Bencana di 4 4 4 4
media isu PRB (empat) Kabupaten
di daerah-
Pembuatan 3.2 Jumlah follower orang - 8,000
Medsos di 4 (empat) 8,000 8,000 8,000
/Facebook di 4 kabupaten
(empat)
Kabupaten
- 1209 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 4: 4.1 Jumlah peserta orang - 100 DFAT Jateng (Kudus, LPBI NU
Pertemuan yang hadir dalan 100 100 100 Jepara); Sulsel Pusat dan
Rutin pertemuan di 4 (Barru & Wajo) LPBI NU
Stakeholder di (empat) kabupaten. Kabupaten
daerah target (Aktor yang sering
terlibat bencana di
tingkat kabupaten
terdiri dari
SKPD/OPD, Media
Massa, Organ
Kebencanaan,
Tokoh Masyarakat
dan Dunia Usaha)
Kegiatan 5: 5.1 Jumlah forum dan - 4 DFAT a. Yang sudah : LPBI NU
Pembentukan pembentukan dokumen 4 4 4 Jateng (Kudus & Pusat dan
Forum PRB di forum dan jumlah Jepara), Sulsel LPBI NU
daerah target Dokumen Deklarasi (Barru & Wajo) Kabupaten
FPRB di 4 b. Target :
Kabupaten Jateng (Pati &
Kegiatan 6: 6.1 Jumlah Kajian dokumen - 4 Demak); Sulsel
Pelatihan PRB Risiko desa yang 4 4 4 (Pangkajene
dan PDRA berhasil dibuat oleh Kepulauan &
alumni Pare-pare)

6.2 Jumlah peserta orang - 100


pelatihan 100 100 100

Kegiatan 7: 7.1 Jumlah peserta orang - 110


Pelatihan pelatihan yang 110 110 110
Manajemen terlibat
Kedaruratan
Bencana dan
Sphere
- 1210 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 8: 8.1 Jumlah peserta orang - 110 110 110 110
Pelatihan Teknik pelatihan yang
Tanggap terlibat
Darurat
Bencana
Kegiatan 9: 9.1 Jumlah Tim lembaga - 120 120 120 120 Swadaya a. Yang sudah : LPBI NU
Pembentukan Respon Bencana Jateng (Kudus & Pusat dan
Tim Respon Komunitas di 4 Jepara), Sulsel LPBI NU
Bencana (empat) kabupaten (Barru & Wajo) Kabupaten
Komunitas b. Target :
9.2 Jumlah dokumen - 4 4 4 4 DFAT
Jateng (Pati &
dokumen
Demak); Sulsel
komitmen
(Pangkajene
Kegiatan 10: 10.1 Jumlah orang - 140 140 140 140 Kepulauan &
Workshop peserta workshop Pare-pare)
metodologi di 4 (empat)
kajian risiko kabupaten
bencana
Kegiatan 11: 11.1 Jumlah orang - 44 44 44 44
Pelatihan peserta pelatihan di
penyusunan 4 (empat)
kajian risiko kabupaten
bencana 11.2 Jumlah dokumen - 4 4 4 4
dokumen kajian
risiko
Kegiatan 12: 12.1 Jumlah Tim orang - 22 22 22 22 DFAT a. Yang sudah : LPBI NU
Rapat Penyusun dokumen Jateng (Kudus & Pusat dan
Penyusunan kajian risiko Jepara), Sulsel LPBI NU
kajian risiko bencana di 4 (Barru & Wajo) Kabupaten
bencana (empat) kabupaten b. Target :
- 1211 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
12.2 Jumlah dokumen - 4 4 4 4 Jateng (Pati &
Dokumen kajian Demak); Sulsel
risiko berbasis (Pangkajene
teknologi informasi Kepulauan &
di 4 (empat) Pare-pare)
kabupaten
12.3 Jumlah kabupaten - 4 4 4 4
kabupaten yang
mengadopsi
dokumen kajian
risiko berbasis
teknologi informasi
di 4 (empat)
kabupaten
12.4 Jumlah Desa Desa - 11 11 11 11
yang mengadopsi
dokumen kajian
risiko berbasis
teknolgi informasi
di 4 (empat)
kabupaten

Kegiatan 13: 13.1 Jumlah orang - 140 140 140 140 DFAT a. Yang sudah : LPBI NU
Pelatihan peserta pelatihan di Jateng (Kudus & Pusat dan
Penyusunan 4 (empat) Jepara), Sulsel LPBI NU
Sistem kabupaten (Barru & Wajo) Kabupaten
Peringatan Dini 13.2 Jumlah dokumen - 4 4 4 4 b. Target :
di daerah Target Dokumen sistem Jateng (Pati &
(Workshop : peringatan dini Demak); Sulsel
Pembentukan banjir di 4 (empat) (Pangkajene
Tim SPDT: kabupaten
- 1212 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Rancangan 13.3 Jumlah Pemerintah - 4 4 4 4 Kepulauan &
SPDT dst) pemerintah kabupaten Pare-pare)
kabupaten yang
mengadopsi
dokumen sistem
peringatan dini
banjir di 4 (empat)
kabupaten
13.4 Jumlah Desa Desa - 11 11 11 11
yang mengadopsi
dokumen sistem
peringatan dini
banjir di 4 (empat)
kabupaten
Kegiatan 14: 14.1 Jumlah Peta Peta - 11 11 11 11 DFAT a. Yang sudah : LPBI NU
Pembuatan peta dan Rute evakuasi Jateng (Kudus & Pusat dan
dan rute di 4 (empat) Jepara), Sulsel LPBI NU
evakuasi di kabupaten (Barru & Wajo) Kabupaten
daerah target b. Target :
14.2 Jumlah warga orang - 32000 32000 32000 32000 Jateng (Pati &
desa didaerah Demak); Sulsel
kawasan bencana (Pangkajene
banjir yang dapat Kepulauan &
mengakses alat Pare-pare)
peringatan dini
banjir di 4 (empat)
kabupaten
- 1213 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 15: 15.1 Jumlah lokasi titik - 160 160 160 160 DFAT a. Yang sudah : LPBI NU
Pembuatan dan pemasangan alat Jateng (Kudus & Pusat dan
pemasangan peringatan dini di 4 Jepara), Sulsel LPBI NU
alat peringatan (empat) kabupaten (Barru & Wajo) Kabupaten
dini di daerah b. Target :
target Jateng (Pati &
(pengadaan: Demak); Sulsel
pemasangan:ujic (Pangkajene
oba) Kepulauan &
Kegiatan 16: 16.1 jumlah orang - 100 100 100 100 Pare-pare)
Pelatihan peserta pelatihan
Penyusunan yang terlibat di 4
mekanisme (empat) kabupaten
tanggap darurat
bencana di
daerah target
Kegiatan 17: 17.1 Jumlah orang - 70 70 70 70
Penyusunan peserta yang
SOP terlibat di 4 (empat)
Kedaruratan kabupaten
Bencana di 17.2 Jumlah SOP dokumen - 4 4 4 4
daerah target Kedaruratan
(workshop Bencana di 4
penyusunan (empat) kabupaten
dokument SOP)
Kegiatan 18: 18.1 Jumlah tim orang - 180 180 180 180
Persiapan gladi gladi posko di 4
posko (TTX) di (empat) kabupaten
daerah target
(sosialisasi>Rap
at)
- 1214 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 19: 19.1 Jumlah orang - 210 210 210 210
Pelaksanaan peserta gladi posko
gladi posko di 4 (empat)
(TTX) di daerah kabupaten
target 19.2 Jumlah kabupaten - 4 4 4 4
(Menentukan kabupaten memiliki
Gladi Posko) dokumen
mekanisme dan
Sop Kedaruratan di
4 (empat)
kabupaten

Kegiatan 20: 20.1 Jumlah orang - 60 60 60 60 DFAT a. Yang sudah : LPBI NU


Persiapan gladi peserta persiapan Jateng (Kudus & Pusat dan
lapang (FTX) di gladi di 4 (empat) Jepara), Sulsel LPBI NU
daerah target kabupaten (Barru & Wajo) Kabupaten
20.2 Jumlah orang - 100 100 100 100 b. Target :
Peserta Sosialisasi Jateng (Pati &
Gladi Demak); Sulsel
(Pangkajene
Kepulauan &
Pare-pare)
Kegiatan 21: 21.1 Jumlah orang - 180 180 180 180
Pelaksanaan peserta gladi
gladi lapang lapang di 4 (empat)
(FTX) di daerah kabupaten
target

INDIKATOR: 13.1.2* Jumlah korban meninggal, hilang dan terkena dampak bencana per 100.000 orang
PROGRAM 1: Role of Religious Places in Disaster Situation II, Indonesia
- 1215 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah desa Desa 12 (2015) - IR Partners NTB, Padang Islamic Relief
Membentuk Tim yang mempunyai 6 45 50 17,000 Indonesia
siaga bencana tim siaga bencana
ditingkat terbentuk dilevel
Komunitas komunitas berbasis
berbasis rumah rumah ibadah
ibadah

PROGRAM 2: Respond Bencana di wilayah Indonesia


Kegiatan 1: 1.1 paket bahan KK - - 290 - - 112 IR Australia Aceh Islamic Relief
Pembagian makanan & IR Indonesia
bahan makanan terdistribusi pada Malaysia
pokok kepada keluarga korban
korban bencana bencana di
alam di Indonesia
Indonesia
PROGRAM 3: Mendukung Masyarakat Miskin dalam menghadapi perubahan iklim
Kegiatan 1: 1.1 Indikator Kabupaten 2016 - 3 - - Yayasan TTS dan Sikka Yayasan
Fasilitasi Kegiatan : Jumlah /Kota belum KARINA (NTT), Jakarta KARINA
penilaian Kota Kabupaten/Kota ada Utara (DKI
Tangguh yang mendapat Jakarta)
Bencana dan uji rencana aksi
coba berdasarkan
indikatornya penilaian Kota
Tangguh
Kegiatan 2: 2.1 Policy brief Dokumen 2016 - - 1 - - Yayasan Nasional Yayasan
Pengusulan untuk usulan belum KARINA KARINA
hasil ujicoba indikator Kota ada
indikator untuk Berkelanjutan
Kota (termasuk Kota
Berkelanjutan Tangguh)
- 1216 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
PROGRAM 4: Partners for Resilience - Strategic Partnership
Kegiatan 1: 1.1 Dokumen Dokumen 2016 - 1 2 - Yayasan TTS dan Sikka Yayasan
Fasilitasi rencana belum KARINA (NTT), Jakarta KARINA
penyusunan penanggulangan ada Utara (DKI
rencana bencana daerah Jakarta)
penanggulangan
bencana daerah

Kegiatan 2: 2.1 Policy brief Dokumen 2016 - - 1 - - Yayasan Nasional Yayasan


Pengusulan untuk usulan belum KARINA KARINA
hasil perbaikan Panduan ada
pembelajaran Penyusunan
penyusunan Rencana PB
rencana PB
untuk perbaikan
Panduan
Penyusunan
Rencana PB
PROGRAM 5: Emergency Response Bencana Alam Aisyiyah ke wilayah-wilayah terdampak bencana
Kegiatan 1: 1.1 Penyaluran orang 500 700 800 900 1000 SWADAYA SUMUT, NTB, AISYIYAH
Bantuan Dana Bantuan khsusus 70 BABEL, ACEH,
dan Logistik Perempuan, anak, SUMBAR,
lansia dan difabel KEPRI, DKI
JAKARTA,
JAWA BARAT,
BALI, SULTRA
- 1217 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 2: 2.1 DRAFT BUKU 1 1 100 150 200 SWADAYA SELURUH AISYIYAH
Penyusunan PANDUAN 2 INDONESIA
Panduan PENGELOLAAN
PENGELOLAAN BENCANA&
bencana UNTUK PENGURANGAN
KELOMPOK RESIKO BENCANA
RENTAN
(DOKUMEN
PENGURANGAN
RESIKO
BENCANA)
Kegiatan 3: 3.1 Pendampingan orang 200 300 SWADAYA BALI, SUMUT, AISYIYAH
Pendampingan anak dan 40 NTB
Psikososial perempuan serta
Bencana Anak & difabel
perempuan
serta difabel

PROGRAM 6: MUHAMMADIYAH AID


Kegiatan 1: 1.1 Jumlah kegiatan - 5 5 5 5 donasi Seluruh LAZISMU,
penghimpunan kegiatan yang 500 masyarakat Indonesia HUBLU, LPB,
donasi untuk dilaksanakan MPKU, MPM,
bencana global MEK, MPS
- 1218 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 2: 2.1 Jumlah paket - - - - - - donasi Seluruh LAZISMU,
penyaluran bantuan yang masyarakat Indonesia HUBLU, LPB,
bantuan ke didistribusikan MPKU, MPM,
daerah MEK, MPS
bencana/konflik
sosial
Kegiatan 3: 3.1 Jumlah kegiatan - 5 5 5 5 donasi Seluruh LAZISMU,
melakukan kegiatan yang 200 masyarakat Indonesia HUBLU, LPB,
pendampingan dilaksanakan MPKU, MPM,
di daerah MEK, MPS
bencana/konflik
sosial
PROGRAM 7: TANGGAP DARURAT BENCANA
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah kegiatan - 4 4 4 4 donasi Seluruh LAZISMU,
Edukasi tentang kegiatan yang 160 masyarakat Indonesia LPB
kebencanaan dilaksanakan
kepada
masyarakat di
lokasi rawan
bencana

Kegiatan 2: 2.1 Jumlah posko unit - 10 10 10 10 donasi Seluruh LAZISMU,


Membangun yang dibangun di 2,804 masyarakat Indonesia LPB
posko lokasi bencana
kebencanaan

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah paket paket - 1000 1000 1000 1000 donasi Seluruh LAZISMU,
menyalurkan bantuan yang 866 masyarakat Indonesia LPB
bantuan darurat didistribusikan
kebencanaan
- 1219 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan: 4 4.1 Jumlah orang orang - 1000 1000 1000 1000 donasi Seluruh LAZISMU,
melakukan yang didampingi 400 masyarakat Indonesia LPB
pendampingan
pasca bencana
kepada
pengungsi
PROGRAM 8: Peringatan Dini dan Aksi Dini Banjir Berdasar Prakiraan Cuaca (Forecast-based Finance/FbF)
Kegiatan 1: 1.1 Model yang Sistem - - - 2 - IFRC DAS Citarum PMI Pusat,
Finalized dapat diandalkan peringatan 125,000 Headquarter dan Bengawan Provinsi dan
development dan telah dini (Jenewa) Solo Kota/Kabupa
forecast-based divalidasi untuk ten, IFRC
Flood Early prakiraan hujan
warning system dan banjir di DAS
at two river Citarum dan
basin Bengawan Solo
1.2 Kemitraan Jumlah - - - 2 - IFRC DAS Citarum PMI Pusat,
dengan otoritas dan kerjasama Headquarter dan Bengawan Provinsi dan
pemangku (Jenewa) Solo Kota/Kabupa
kepentingan terkait ten, IFRC
untuk
menyebarluaskan
prakiraan hujan
dan banjir
Kegiatan 2: 2.1 Lokakarya Jumlah - - - 2 - IFRC DAS Citarum PMI Pusat,
Pengenalan mengenai Forecast- lokakarya Headquarter dan Bengawan Provinsi dan
Forecast-based based Finance (Jenewa) Solo Kota/Kabupa
Finance (FbF) (FbF) kepada ten, IFRC
kepada pemerintah daerah
pemerintah di dua daerah
daerah di dua aliran sungai
- 1220 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
daerah aliran 2.2 SOP FbF atau Jumlah - - - 2 - IFRC DAS Citarum PMI Pusat,
sungai rencana kontinjensi SOP Headquarter dan Bengawan Provinsi dan
untuk (Jenewa) Solo Kota/Kabupa
mengaktifkan ten, IFRC
tindakan dini
berdasarkan
prakiraan cuaca
sebelum kejadian
banjir
2.3. Rancangan Number of - - - - 2 IFRC DAS Citarum PMI Pusat,
peraturan tentang draft Headquarter dan Bengawan Provinsi dan
SOP FBF atau (Jenewa) Solo Kota/Kabupa
rencana kontinjensi ten, IFRC
untuk
mengaktifkan
tindakan dini yang
ditetapkan sebelum
kejadian banjir
berdasarkan
prakiraan cuaca
menggunakan
Dana Siap Pakai di
dua wilayah sungai
PROGRAM 9: Partnership for Resilience (Komponen: Penguatan Kebijakan Pengurangan Resiko Bencana)
- 1221 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: 1.1 Kertas posisi Jumlah - - - 4 4 115.000 euro Netherland Jakarta/nasiona PMI Pusat,
Menyelenggarak penguatan dialog Redcross l IFRC
an sejumlah pengurangan resiko dengan
dialog untuk bencana dengan kementeria
mendorong pendekatan n-lembaga
penguatan Pengelolaan Resiko terkait
kebijakan Terpadu (IRM) penguranga
pengurangan untuk diadopsi n resiko
resiko bencana Rencana Induk bencana
yang Penanggulangan
mengadopsi Bencana
pendekatan 1.2 Kebijakan Jumlah - - - 1 1 Netherland Jakarta/nasiona PMI Pusat,
Pengelolaan pengurangan resiko kertas Redcross l IFRC
Resiko Terpadu bencana yang Posisi
(IRM) mengadopsi
pendekatan
Pengelolaan Resiko
Terpadu (IRM)
dimasukkan dalam
rencana revisi
Undang_undang
Penanggulangan
Bencana No.
24/2007
Kegiatan 2: 2.1 Pelatihan Jumlah - - - 1 1 Netherland Jakarta/nasiona PMI Pusat,
Penyelenggaran Humanitarian pelatihan Redcross l IFRC
pelatihan Diplomacy bagi PMI
Humanitarian dan aliansi PfR
Diplomacy
2.2 Relawan PMI Jumlah - - - 10 10 Netherland Jakarta/nasiona PMI Pusat,
melakukan relawan Redcross l IFRC
kegiatan mandiri
pasca pelatihan
- 1222 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 3: 3.1 Praktek cerdas Jumlah - - - 3 - Netherland Jakarta/nasiona PMI Pusat,
Penulisan dan tertulis dan dicetak contoh Redcross l IFRC
penyebaran bersama dengan praktek
contoh praktek praktek cerdas lain cerdas
cerdas dari aliansi PfR tertulis
pengurangan
resiko bencana
Kegiatan 4: 4.1 Simulasi pada Jumlah - - - 2 Netherland Jakarta/nasiona PMI Pusat,
Mendukung Hari Kesiapsiagaan simulasi 2 Redcross l IFRC
Hari nasional bersama
Kesiapsiagaan PMI dan relawan
nasional yang
diusung BNPB
PROGRAM 10: Partnership for Resilience (Komponen: Harmonisasi Kebijakan Nasional dalam Pelaksanaan Komitmen 2020 diantaranya Paris Agreement, SFDRR, SDG)
- 1223 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah dialog Dialog - - - 4 TBD Netherland Jakarta/nasiona IFRC, PMI
Menyelenggarak dengan 4 Redcross/Re l Pusat,
an sejumlah kementerian- d-Cross
dialog untuk lembaga terkait Climate
mendorong pengurangan resiko Centre
penguatan bencana
koordinasi dan
integrasi
kebijakan dan
praktek
pengurangan
resiko bencana
dan adaptasi
perubahan iklim
dalam
perencanaan
tata ruang dan
pembangunan
- 1224 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
1.2 Masukan Jumlah - - - 3 Netherland Jakarta/nasiona IFRC, PMI
tertulis masukan 3 Redcross l Pusat
untuk penguatan tertulis
koordinasi dan pada
integrasi proses
pengurangan resiko konsultasi
bencana dan berbeda
adaptasi
perubahan iklim
dalam perencanaan
tata ruang dan
pembangunan
dalam proses
konsultasi
penyusunan RIPB,
RAN SDG, dan
revisi RAN API
Kegiatan 2: 2.1 Praktek cerdas Jumlah - - - 3 - Netherland Jakarta/nasiona IFRC, PMI
Penulisan dan tertulis dan dicetak contoh Redcross l Pusat
penyebaran bersama dengan praktek
contoh praktek praktek cerdas lain cerdas
cerdas dari aliansi PfR tertulis
pengurangan
resiko bencana
Kegiatan 3: 3.1 Peringatan dini Jumlah - - - 3 3 Netherland Jakarta/nasiona IFRC, PMI
Mendorong bencana yang pihak yang Redcross l Pusat
kebijakan dan terpasang oleh PMI membangu
investasi yang dan pihak lain n
mendukung peringatan
pengurangan dini
resiko bencana bencana
dan adaptasi (banjir dan
perubahan iklim longsor)
- 1225 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
3.2 Pemerintah (a) Jumlah - - - 3 3 Netherland Jakarta/nasiona IFRC, PMI
daerah yang Pemerintah Redcross l Pusat
merencanakan daerah
kebijakan dan/atau (b) Jumlah
program yang kebijakan
mendukung atau
pengurangan resiko program
bencana dan
adaptasi
perubahan iklim
Kegiatan 4: 4.1 Pelatihan Jumlah - - - 3 3 Netherland Jakarta/nasiona IFRC, PMI
Mendukung pemanfaatan pelatihan Redcross l Pusat
penyelenggaraan informasi prakiraan
pemanfaatan cuaca dan iklim
informasi untuk
prakiraan cuaca kesiapsiagaan dan
dan iklim untuk kegiatan
kesiapsiagaan penghidupan yang
dan kegiatan dilakukan bersama
penghidupan organisasi mitra
PROGRAM 11: Pengurangan Resiko Bencana dan Pengelolaan Resiko Iklim di Wilayah Perkotaan Jakarta dan Sekitarnya

Kegiatan 1: 1.1 Anggota Jumlah - - - 200 - American Kab. Bogor: Kel. PMI Pusat,
Memberikan masyarakat yang orang Red Cross Pondok Rajeg, Provinsi dan
pelatihan dan dilatih tentang Kel. Suhakati, Kota/Kabupa
peningkatan Pengurangan resiko Kel. Karadenan, ten
kapasitas terkait bencana / CRM Desa Kedung
PRB dan Waringin, dan
manajemen Desa Waringin
risiko iklim Jaya
kepada Jakarta Utara:
1.2 dari SIBAT Jumlah - - - 200 -
masyrakat dan RW 01 dan RW
(relawan PMI) kelompok
SIBAT 02 Kel. Ancol,
- 1226 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
dilatih tentang PRB RW 13
/ CRM Pademangan
Barat, RW 04
1.3. Anggota Jumlah - - - 1,000 - dan RW 05 Kel.
masyarakat orang Penjaringan
berpartisipasi
dalam simulasi
bencana
Kegiatan 2: 2.1 Pesan Unit - - - 100 -
Mengembangka peringatan dini
n system bencana yang
peringatan dini disampaikan dari
banjir berbasis POSKO
komunitas
Kegiatan 3: 3.1 Jenis mitigasi Jenis - - - 5 -
Melakukan skala kecil untuk mitigasi
mitigasi berbasis mitigasi banjir
lingkungan
untuk mitigasi
banjir
Kegiatan 4: 4.1 pusat Unit - - - 10 -
Mengembangka pengumpulan dan
n pengelolaan daur ulang sampah
sampah masyarakat
berbasis
komunitas
4.2 daur ulang dan Jumlah - - - 800 -
klien penagihan orang
sampah/ anggota
di setiap komunitas
- 1227 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 5: 5.1 Prosedur Unit - - - 2 - American Pemda DKI PMI Pusat,
Mengarusutama pemerintah daerah Red Cross Jakarta, Pemda Provinsi dan
kan PRB dan terkait kebijakan Kabupaten Kota/Kabupa
API ke dalam PRB dan CRM yang Bogor ten
agenda dikembangkan
pembangunan
pemerintah 5.2 Pemerintah Unit - - - 4 -
daerah daerah yang
memasukkan
kebijakan PRB dan
CRM dalam proses
pengambilan
keputusan sebagai
hasil kegiatan
pengarusutamaan
Kegiatan 6: 6.1 Rumah tangga Jumlah - - - 4,000 - American Kab. Bogor: Kel. PMI Pusat,
Melakukan yang telah orang Red Cross Pondok Rajeg, Provinsi dan
kampanye mendapatkan Kel. Suhakati, Kota/Kabupa
pesan PRB dan Kel. Karadenan, ten
CRM melalui Desa Kedung
kunjungan rumah Waringin, dan
ke rumah Desa Waringin
Jaya
Jakarta Utara:
RW 01 dan RW
02 Kel. Ancol,
RW 13
Pademangan
Barat, RW 04
dan RW 05 Kel.
Penjaringan
- 1228 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
PROGRAM 12: Pengurangan Resiko Bencana Berbasis Masyarakat
Kegiatan 1: 1.1 Sistem Unit - - - 10 - 338 American Kabupaten PMI Pusat,
Mengembangka peringatan dini Red Cross Boyolali, Provinsi dan
n system terpasang Kabupaten Kota/Kabupa
peringatan dini Tanggamus, ten
berbasis Kabupaten
komunitas Lampung Barat,
Kegiatan 2: 2.1 Proyek mitigasi Unit - - - 5 1,300 Kabupaten PMI
Melaksanakan skala kecil telah 5 Hamahera Barat
mitigasi bencana selesai di
skala kecil di komunitas yang
desa ditargetkan.

Kegiatan 3: 3.1 Kegiatan yang Unit - - - 25


Memberikan dilakukan oleh tim 20
pelatihan dan kesiapsiagaan
peningkatan bencana
kapasitas terkait masyarakat
PRB kepada
SIBAT
Kegiatan 4: 4.1 Anggota Jumlah - - - 15,000
Melakukan masyarakat orang 10,000
kampanye berpartisipasi
penyadaran dalam kegiatan
kepada memperkenalkan
masyarakat PRB

PROGRAM 13: Aksi Kemanusiaan Bencana di Indonesia


Kegiatan 1: 1.1 Jumlah dokumen 60 60 60 60 Swadaya DKI Jakarta, LPBI NU
Assesment dan dokumen rencana 30,000 Banten, Jawa Pusat dan
Penyusunan operasi darurat barat, Jawa LPBI NU
Rencana bencana Tengah, Jawa Daerah
- 1229 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Penanganan 1.2 Koordinasi kabupaten 60 60 60 60 Timur, DIY,
Darurat Relawan dan NTT, NTB,
stakeholder di Kalimantan
daerah terdampak Barat, Sulawesi
bencana Selatan,
Sulawesi Utara,
Sulawesi
tenggara,
Gorontalo,
Sumatra
Selatan, Riau,
Bengkuli, Babel,
Sumatra Barat
Kegiatan 2: 2.1 Jumlah Posko unit 100 100 100 100 swadaya DKI Jakarta, LPBI NU
Mendirikan yang didirikan di Banten, Jawa Pusat dan
Posko lokasi bencana barat, Jawa LPBI NU
Kebencanaan Tengah, Jawa Daerah
Timur, DIY,
NTT, NTB,
Kalimantan
Barat, Sulawesi
Selatan,
Sulawesi Utara,
Sulawesi
tenggara,
Gorontalo,
Sumatra
Selatan, Riau,
Bengkuli, Babel,
Sumatra Barat
- 1230 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 3: 3.1 Jumlah unit posko 100 100 100 100 swadaya DKI Jakarta, LPBI NU
Distribusi Bantuan yang Banten, Jawa Pusat dan
Bantuan disalurkan barat, Jawa LPBI NU
Kemanusiaan Tengah, Jawa Daerah
(Makanan, Timur, DIY,
Family Kits, NTT, NTB,
Hygine Kits, Kalimantan
School Kits dan Barat, Sulawesi
Psikososial) Selatan,
Sulawesi Utara,
Sulawesi
tenggara,
Gorontalo,
Sumatra
Selatan, Riau,
Bengkuli, Babel,
Sumatra Barat
Kegiatan 4: 4.1 Jumlah unit posko 100 100 100 100 swadaya DKI Jakarta, LPBI NU
Penyediaan Air Penyediaan Air Banten, Jawa Pusat dan
Bersih dan Bersih dan sanitasi barat, Jawa LPBI NU
sanitasi Tengah, Jawa Daerah
Timur, DIY,
NTT, NTB,
Kalimantan
Barat, Sulawesi
Selatan,
Sulawesi Utara,
Sulawesi
tenggara,
Gorontalo,
Sumatra
Selatan, Riau,
- 1231 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Bengkuli, Babel,
Sumatra Barat

Kegiatan 5: 5.1 Jumlah unit posko 100 100 100 100 swadaya DKI Jakarta, LPBI NU
Pelayanan medis Pelayanan Medis Banten, Jawa Pusat dan
barat, Jawa LPBI NU
Tengah, Jawa Daerah
Timur, DIY,
NTT, NTB,
Kalimantan
Barat, Sulawesi
Selatan,
Sulawesi Utara,
Sulawesi
tenggara,
Gorontalo,
Sumatra
Selatan, Riau,
Bengkuli, Babel,
Sumatra Barat
- 1232 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 6: 6.1 Jumlah dokumen 60 60 60 60 Swadaya DKI Jakarta, LPBI NU
Penyusunan dokumen rencana Banten, Jawa Pusat dan
Dokumen operasi darurat barat, Jawa LPBI NU
Rencana RR bencana Tengah, Jawa Daerah
(Pemulihan) Timur, DIY,
NTT, NTB,
Kalimantan
Barat, Sulawesi
Selatan,
Sulawesi Utara,
Sulawesi
tenggara,
Gorontalo,
Sumatra
Selatan, Riau,
Bengkuli, Babel,
Sumatra Barat
INDIKATOR: 13.2.1 Dokumen Biennial Update Report (BUR) Indonesia

PROGRAM 1: Program Masjid Ramah Lingkungan


Kegiatan 1: 1.1 Jumlah masjid Masjid - 500 1000 2000 - 150 - Indonesia MUI
Sosialisasi yang melakukan
Menggerakkan program mitigasi
masjid untuk dan adaptasi
melakukan perubahan iklim
program mitigasi
dan adaptasi
perubahan iklim
PROGRAM 2 : MITIGASI PERUBAHAN IKLIM MELALUI EMBUNG AIR
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Embung - - 1 - The Coca- Kabupaten Yayasan
Pembangunan Embung Air 2 4,600 Cola Monogiri dan Obor Tani
insfrastuktur terbangun Foundation Sukoharjo, Jawa (YOT),
- 1233 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Embung Air 1.2 Luasan sawah Ha - - - Tengah, Yayasan
sebagai bagian dan ladang yang 35 Kabupaten Roslin.
dari mitigasi diairi Kupang, NTT
perubahan iklim 1.3 Jumlah air Liter - - -
untuk tertangkap ke 21,500 10,000,
peningkatan dalam sumur ,000 000
budidaya resapan
pertanian desa.
INDIKATOR: 13.2.1.(a) Dokumen pelaporan penurunan emisi GRK tahunan

PROGRAM 1: Green Management


Kegiatan 1: 1.1 Jumlah laporan Laporan 2016 0 0 4 10 2,000 PT. Seluruh PT
Green Building, efisiensi dan dan kadar SUCOFINDO Indonesia SUCOFINDO
green industry, penurunan emisi emisi (ppm) (Biaya (Persero)
green port, eco Operasional)
industry park

PROGRAM 2: Pelaporan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca


Kegiatan 1: 1.1 Reduksi jumlah Persentase 2008 28.53 - - - PT Unilever Seluruh fasilitas PT Unilever
Pelaporan pemakaian air per penurunan Indonesia Unilever di Indonesia
penurunan produk terhadap Indonesia
emisi gas rumah tahun
kaca pada dasar
Sustainability
Report
PROGRAM 3: Mendorong inisiatif jurisdiksional untuk hutan dan iklim
- 1234 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Rencana 2017 - - - 1 - - Berau TNC
Pembuatan rencana kerja Kerja Kalimantan Indonesia
kesepakatan untuk Mendukung Timur
pembangunan Pemerintah
hijau di Kalimantan Timur
Kalimantan dalam membuat
Timur kebijakan terkait
dengan
pembangunan
hijau dan
menginstitusionalis
asikannya serta
mengarusutamaka
n kebijakan
tersebut kepada
organisasi
pemerintahan
daerah.
- 1235 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
1.2. Jumlah Emission - - - - 1 - - Berau TNC
kesepakatan unutk reduction Kalimantan Indonesia
mendukung purchase Timur
Pemerintah agreement
Kalimantan Timur
dalam mengakses
insentif
pengurangan
karbon berbasis
kinerja melalui
skema pendanaan
Forest Carbon
Partnership Facility

PROGRAM 4: Mendukung Masyarakat Miskin dalam menghadapi perubahan iklim


Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Petani KK 0 (2015) - 8,500 IR Partners NTB Islamic Relief
Mendukung sawah tadah hujan - 5,000 5,000 Indonesia
petani sawah didukung dalam
tadah hujan beradaptasi dengan
dalam perubahan iklim
beradaptasi
dengan
perubahan iklim
Kegiatan 2: 2.1 Jumlah Petani KK 0 (2015) - IR Partners NTB Islamic Relief
Mendukung garam didukung - 2,000 3,000 4,250 Indonesia
petani garam dalam beradaptasi
dalam dengan perubahan
beradaptasi iklim
dengan
perubahan iklim
- 1236 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 3: 3.1 Jumlah Petani KK 0 (2015) - IR Partners NTB Islamic Relief
Mendukung Ikan gerapu - 2,000 2,000 6,800 Indonesia
petani Ikan didukung dalam
gerapu dalam beradaptasi dengan
beradaptasi perubahan iklim
dengan
perubahan iklim
PROGRAM 5: Nestlé Policy in Environmental Sustainability
Kegiatan 1: 1.1 Persentase % Berhasil 5% 5% 5% - PT Nestlé PT Nestlé PT Nestlé
Penurunan pemantauan (dari (dari (dari Indonesia Indonesia - Indonesia
emisi gas rumah penurunan emisi tahun tahun tahun Pabrik Kejayan,
kaca di pabrik GRK di pabrik sebelu sebelum sebelu Jawa Timur
Nestlé sebesar 5% mnya) nya) mnya) 'PT Nestlé
setiap tahunnya Indonesia -
hingga mencapai Pabrik Panjang,
319 ton CO2 di Lampung
tahun 2020 melalui 'PT Nestlé
serangkaian Indonesia -
kegiatan yang Pabrik Cikupa,
dilakukan oleh Banten
setiap pabrik 'PT Nestlé
Indonesia -
Pabrik
Karawang, Jawa
Barat
- 1237 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 2: 2.1. Persentase % 2012 6,584 4.431 5% 5% - PT Nestlé PT Nestlé PT Nestlé
Penurunan penurunan GRK Penurunan (ytd (dari (dari Indonesia Indonesia - Indonesia
emisi gas rumah dari keberhasilan total emisi Agustu tahun tahun Pabrik Panjang,
kaca di Pabrik penggantian bahan gas rumah s) sebelum sebelu Lampung
Nestlé Panjang, bakar mesin boiler kaca di nya) mnya)
Lampung dari batu bara pabrik
menjadi ampas (per GJ)
kopi, cangkang
kelapa sawit dan
pellet kayu sebagai
bahan bakar boiler
utama di Pabrik
Nestlé Panjang,
Lampung
1.3. Persentase
penurunan GRK
dari penggantian
bahan bakar
roaster kopi dari
solar/LFO menjadi
gas alam (CNG)

Kegiatan 3: 3.1. Persentase % Total 2016 83,485 46,428 5% 5% - PT Nestlé PT Nestlé PT Nestlé
Penurunan penurunan GRK penurunan (ytd (dari (dari Indonesia Indonesia - Indonesia
emisi gas rumah dari Pemasangan emisi gas Agustu tahun tahun Pabrik Kejayan,
kaca di Pabrik system energy rumah s) sebelum sebelu Jawa Timur
Nestlé Kejayan, dashboard untuk kaca yang nya) mnya)
Jawa Timur memantau emisi dihasilkan
yang dihasilkan oleh pabrik
oleh produksi (per GJ)
- 1238 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
3.2. Persentase 4,750
penurunan GRK
dari Pemasangan
new condenser
untuk chiller plant
untuk mengurangi
pelepasan emisi

3.3. Persentase 100


penurunan GRK
dari Pemasangan
press regulator
pada gas inlet
untuk
meningkatkan
efisiensi dari
electricity yield gas
turbin
Kegiatan 4: 4.1. Jumlah GJ/ton 2016 0.45 - - - 6,716 PT Nestlé PT Nestlé PT Nestlé
Penurunan penurunan GRK produk GJ/ton Indonesia Indonesia - Indonesia
emisi gas rumah dari Penggantian produk Pabrik Cikupa,
kaca di Pabrik penggunaan Banten
Nestlé Cikupa, refrigerant R-22
Banten menjadi R-32 yang
menyumbang
penurunan emisi
CO2 (9.4.1 (a)
INDIKATOR: 13.3.1 Jumlah negara yang telah mengintegrasikan mitigasi, adaptasi, pengurangan dampak dan peringatan dini ke dalam kurikulum sekolah dasar, sekolah
menengah dan perguruan tinggi (Indiaktor global yang akan dikembangkan)

PROGRAM 1: Satuan Pendidikan Aman Bencana & Perubahan Iklim


- 1239 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah peserta orang 100 100 100 100 Swadaya Jawa Timur, LPBI NU
Sosialisasi yang terlibat di 15,000 Jawa Tengah, Pusat
Sekolah dan masing-masing Jawa Barat,
Madrasah Aman sekolah/madrasah DKI Jakarta dan
Bencana dan Banten
Adaptasi 1.2 Jumlah kabupaten 30 30 30 30
Perubahan Iklim sekolah/madrasah
yang mendapatkan
sosialisasi
Kegiatan 2: 2.1 Jumlah peserta orang 30 30 30 30 Swadaya Jawa Timur, LPBI NU
Pelatihan PRB - yang terlibat di Jawa Tengah, Pusat
API masing-masing Jawa Barat,
sekolah/madrasah DKI Jakarta dan
Banten
2.2 Jumlah kabupaten 50 50 50 50
sekolah/madrasah
yang mendapatkan
sosialisasi
Kegiatan 3: 3.1 Jumlah peserta orang 30 30 30 30 Swadaya Jawa Timur, LPBI NU
Penyusunan yang terlibat di Jawa Tengah, Pusat
Rencana PRB - masing-masing Jawa Barat,
API Sekolah dan sekolah/madrasah DKI Jakarta dan
Madrasah Banten
3.2 Jumlah kabupaten 50 50 50 50
sekolah/madrasah
yang mendapatkan
sosialisasi
Kegiatan 4: 4.1 Jumlah peserta orang 30 30 30 30 Swadaya Jawa Timur, LPBI NU
Penyusunan yang terlibat di Jawa Tengah, Pusat
SOP dan masing-masing Jawa Barat,
Mekanisme sekolah/madrasah DKI Jakarta dan
Penanganan Banten
4.2 Jumlah kabupaten 50 50 50 50
Bencana
sekolah/madrasah
- 1240 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
yang mendapatkan
sosialisasi
Kegiatan 5: 5.1 Jumlah peserta orang 150 150 150 150 Swadaya Jawa Timur, LPBI NU
Simulasi yang terlibat di Jawa Tengah, Pusat
Penanganan masing-masing Jawa Barat,
Bencana di sekolah/madrasah DKI Jakarta dan
Sekolah dan Banten
Madrasah 5.2 Jumlah kabupaten 50 50 50 50
sekolah/madrasah
yang mendapatkan
sosialisasi
TUJUAN 14. EKOSISTEM LAUTAN
INDIKATOR : 14.1.1 Indeks eutrofikasi pesisir (ICEP) dan kepadatan sampah plastik terapung (Indikator global yang akan dikembangkan)
PROGRAM 1: Bank Sampah
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah bank Unit - - Internal Medan, Jakarta, Yayasan
Edukasi dan sampah yang 1,633 2,615 2,800 3,400 Perusahaan Bogor, Unilever
pendampingan terbentuk Tangerang, Indonesia,
pengelolaan Bekasi, Yayasan
sampah 1.2 Jumlah Orang - - - Bandung, Artajaya,
berbasis nasabah bank 73,228 344,27 Semarang, Yayasan
komunitas sampah 4 Yogyakarta, Rumah
dengan 1.3 Jumlah reduksi Ton - - - Magelang, Pelangi,
menerapkan sampah 4,363 6,125 lamongan, LPTT,
prinsip 3R Surabaya, Persada,
1.4 Manfaat Rupiah 6,45 8,38 - - - Sidoarjo, Yayasan
ekonomi yang Mojokerto, Lohjinawi,
diperoleh Gresik, Wehasta,
Denpasar, Spektra, Bali
Banjarmasin, Wastu
Balikpapan, Lestari, Ecco
Makassar, Walibar,
Manado. Yayasan
- 1241 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Peduli
Negeri.

PROGRAM 2: Bersih Sampah Laut


Kegiatan 1: 1.1 Jumlah peserta orang 60 60 60 60 Swadaya Jawa Barat, DKI LPBI NU
Sosialisasi & yang terlibat 1,500 Jakarta & Jawa Pusat
Edukasi sosialisasi di Timur
masing-masing
kabupaten
1.2 Jumlah kabupaten 3 3 3 3
kabupaten yang
terlibat sosialisasi
di masing-masing
kabupaten
Kegiatan 2: Aksi 2.1 Jumlah peserta orang 100 100 100 100
Bersih Sampah yang terlibat aksi di
Laut masing-masing
kabupaten

2.2 Jumlah kabupaten 3 3 3 3


kabupaten yang
terlibat aksi di
masing-masing
kabupaten
- 1242 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 3: 3.1 Jumlah peserta orang 100 100 100 100
Pelatihan yang terlibat
Pemanfaatan pelatihan di
sampah laut masing-masing
melalui metode kabupaten
ecobricks ocean 3.2 Jumlah kabupaten 3 3 3 3
kabupaten yang
terlibat pelatihan di
masing-masing
kabupaten

Kegiatan 4: 4.1 Jumlah kabupaten 3 3 3 3


Pendampingan kabupaten yang
kepada mendapat
masyarakat pendampingan
masyarakat
PROGRAM 3: Zero Waste to Landfill
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah limbah Ton - 0 0 0 0 - Internal Seluruh PT Unilever
Pengelolaan yang masuk ke Perusahaan Fasilitas Indonesia
limbah yang Landfill Unilever di
dihasilkan Indonesia
melalui prinsip
3R sehingga
tidak ada limbah
yang masuk ke
Landfill
PROGRAM 4: Transformasi 10 juta hektar kawasan laut dan pesisir Indonesia agar terkelola dengan efektif, mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan dan memberi
solusi bagi perubahan iklim
- 1243 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Rekomenda - - - - 1 - - Nasional TNC
Pengelolaan KKP rekomendasi untuk si Indonesia
dan dukungan zonasi
pemanfaatan tata ruang laut
ruang laut berbasis ekosistem
secara efektif di tingkat nasional
dan provinsi

PROGRAM 5: PENGUATAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI


Kegiatan 1: 1.1 Kajian spasial Laporan - - - 1 - - - Nasional WCS
Mendesain kawasan Indonesia
roadmap 30 juta konservasi dan
hektar kawasan roadmap menuju
konservasi dan 30 juta hektar KKP
peningkatan dan KKP yang
efektivitas 35 efektiv
kawasan
konservasi
INDIKATOR : 14.2.1.(b) Terkelolanya 11 wilayah pengelolaan perikanan (WPP) secara berkelanjutan

PROGRAM 1: Mengikutsertakan perusahaan perikanan dan kelompok nelayan dalam pengelolaan perikanan (termasuk pengumpulan data dan metoda panen) di Indonesia
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah alat alat - - - 1 - - - Bali, Kupang TNC
Mengembangka yang (NTT), Sulawesi Indonesia
n teknologi dikembangkan Utara
pengkajian sistem teknologi
pasokan ikan untuk mendukung
yang inovatif ketertelusuran ikan
dan mendukung kakap-kerapu laut
pengelolaan dalam
perikanan
- 1244 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
berkelanjutan 1.2 Jumlah surat - - - - 1 - - Nasional TNC
serta bekerja dukungan untuk keputusan Indonesia
sama dengan pembentukan
Dir. SDI-KKP struktur Lembaga
untuk Pengelola
pengelolaan Perikanan dan
perikanan per- operasionalisasi
Wilayah Kelompok Kerja
Pengelolaan dalam LPP
Perikanan (WPP)
di 6 WPP (573,
712, 713, 714,
715, 718)
PROGRAM 2: Penanaman Terumbu Karang Buatan
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah peserta orang - 20 20 20 20 1000 Swadaya Jawa Barat, LPBI NU
Edukasi dan yang terlibat Jawa Tengah & Pusat
sosialisasi sosialisasi di Jawa Timur
masing-masing
kabupaten
1.2 Jumlah kabupaten - 3 3 3 3
kabupaten yang
terlibat sosialisasi
di masing-masing
kabupaten
Kegiatan 2: Aksi 2.1 Jumlah peserta orang - 20 20 20 20 Swadaya Jawa Barat, LPBI NU
Penanaman yang terlibat aksi di Jawa Tengah & Pusat
Terumbu masing-masing Jawa Timur
Karang Buatan kabupaten

2.2 Jumlah kabupaten - 3 3 3 3


kabupaten yang
terlibat aksi
- 1245 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 3: 3.1 Jumlah kabupaten - 3 3 3 3 Swadaya Jawa Barat, LPBI NU
Pendampingan kabupaten Jawa Tengah & Pusat
masyarakat Jawa Timur
INDIKATOR : 14.4.1* Proporsi tangkapan jenis ikan yang berada dalam batasan biologis yang aman

PROGRAM 1: PENGELOLAAN PERIKANAN BERKELANJUTAN


Kegiatan1: 1.1 Jumlah Surat - - - 2 2 - - Aceh, Nusa WCS
Peningkatan kebijakan provinsi keputusan Tenggara Barat, Indonesia
Tata Kelola dalam pengelolaan / peraturan Sulawesi Utara,
Perikanan perikanan Maluku Utara
Karang dan
Demersal
1.2 Jumlah Jumlah/un - - - 3 3 - -
kelompok it
masyarakat yang
terlibat dalam
pengelolaan
perikanan
1.3 Indikator EAFM % increase - - - 2 2 - -
pada lokasi
tertentu

1.4 Kajian stok Laporan - - - 2 3 - -


ikan pada lokasi
tertentu
INDIKATOR : 14.5.1* Jumlah luas kawasan konservasi perairan

PROGRAM 1: Transformasi 10 juta hektar kawasan laut dan pesisir Indonesia agar terkelola dengan efektif, mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan dan memberi
solusi bagi perubahan iklim
- 1246 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah KKP - - - - 1 - - Wakatobi, TNC
Pengelolaan KKP Kawasan Berau, Raja Indonesia
dan Konservasi Perairan Ampat
pemanfaatan (KKP) yang
ruang laut ditingkatkan
secara efektif efektifitas
pengelolaannya dan
pembelajaran dari
proses
pembentukan KKP
dalam pemanfaatan
ruang laut secara
efektif

PROGRAM 2: PENGELOLAAN AKSES AREA PERIKANAN


- 1247 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: 1.1 Menetapkan No Ha 0 1,000 2,000 3,000 5,000 - BMUB Sulawesi RARE
Mengimplement Take Zone di (Tentative) Tenggara, Papua Indonesia
asikan konsep wilayah perikanan Barat, Aceh
Territorial User tradisional
Rights for masyarakat di
Fishing + beberapa sites
Reserve (TURF-
R) untuk
pengelolaan
perikanan
berkelanjutan
PROGRAM 3: Konservasi Kawasan Pesisir dengan Penanaman Mangrove
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah peserta orang 60 60 60 60 Swadaya & Jawa Barat, LPBI NU
Sosialisasi yang terlibat 4,000 MFF UNDP Jawa Tengah, Pusat & MFF
Konservasi sosialisasi di Jawa Timur
Kawasan Pesisir masing-masing
dengan kabupaten
Penanaman
Mangrove 1.2 Jumlah kabupaten 6 6 6 6
kabupaten yang
terlibat sosialisasi
di masing-masing
kabupaten
Kegiatan 2: 2.1 Jumlah peserta orang 60 60 60 60
Kajian Risiko yang terlibat
Bencana dan sosialisasi di
Perubahan Iklim masing-masing
kabupaten
- 1248 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
2.2 Jumlah kabupaten 6 6 6 6
kabupaten yang
terlibat sosialisasi
di masing-masing
kabupaten
Kegiatan 3: 3.1 Jumlah pohon
Penanaman Mangrove yang 15,000 15,000 15,000 1,500
Mangrove di ditanam di masing-
Kawasan Pesisir masing kabupaten

3.2 Jumlah 100 100 100 100


masyarakat yang
terlibat dalam
penanaman
mangrove
Kegiatan 4: 4.1 Jumlah kabupaten 6 6 6 6
Pendampingan kabupaten
kepada
masyarakat
INDIKATOR : 14.6.1.(a) Jumlah kepatuhan pelaku usaha

PROGRAM 1: BOGOR 7 PROVINCIAL WIDE COHORT


Kegiatan 1: 1.1 Peningkatan % increase 10 30 30 30 30 - BMUB Sulawesi RARE
Kampanye pengetahuan (Tentative) Tenggara, Papua Indonesia
penyadartahuan nelayan terhadap Barat, Aceh
kepada manfaat wilayah No
Take Zone
- 1249 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
komunitas 1.2 Peningkatan % increase 10 15 20 20 20 -
nelayan kepatuhan nelayan
terhadap peraturan
wilayah No Take
Zone
1.3 Peningkatan % increase 10 20 20 20 20 -
kesadaran nelayan
akan manfaat No
Take Zone

PROGRAM 2: KONSERVASI DAN PENGELOLAAN PERIKANAN HIU DAN PARI


Kegiatan 1: 1.1 Sistem Sistem - - - 1 - - - Nasional WCS
Peningkatan pengaturan kuota Indonesia
Tata Kelola perdagangan hiu
Pemanfaatan
Hiu dan Pari
1.2 Jumlah species Jumlah - - - 3 - - - Nasional, NTB,
yang diatur species Aceh
perdagangannya

1.3 Pengurangan kasus - - - 1 1 - - Nasional


perdagangan ilegal
hiu dan pari

INDIKATOR : 14.b.1* Ketersediaan kerangka hukum/ regulasi/ kebijakan/ kelembagaan yang mengakui dan melindungi hak akses untuk perikanan skala kecil

PROGRAM 1: PENGELOLAAN AKSES AREA PERIKANAN


- 1250 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: 1.1 Membangun MoU 0 1 6 8 10 - BMUB Sulawesi RARE
Memfasilitasi perjanjian antara (Tentative) Tenggara, Papua Indonesia
dan menginisiasi nelayan dan Barat, Aceh
co-management pemerintah dalam
antara nelayan mewujudkan
dan pemerintah pengelolaan
setempat perikanan
berkelanjutan
Kegiatan 2: 2.1 Jumlah Kelompok 0 14 14 14 25 - BMUB Sulawesi RARE
Mendukung kelompok yang (Tentative) Tenggara, Papua Indonesia
terwujudnya terbentuk secara Barat, Aceh
kelompok- formal
kelompok
nelayan lokal
yang mampu
dan siap untuk
mengelola
wilayah-wilayah
perikanan
pesisir berdasar
prinsip
perikanan
berkelanjutan
INDIKATOR : 14.b.1.(b) Jumlah nelayan yang terlindungi (orang)

PROGRAM: Mendukung Masyarakat Miskin dalam menghadapi perubahan iklim


- 1251 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Petani KK 0 (2015) - - IR Partners NTB Islamic Relief
Mendukung garam didukung 2,000 3,000 4,250 Indonesia
petani garam dalam beradaptasi
dalam dengan perubahan
beradaptasi iklim
dengan
perubahan iklim
Kegiatan 2: 2.1 Jumlah Petani KK 0 (2015) - - IR Partners
Mendukung Ikan gerapu 2,000 2,000 6,800
petani Ikan didukung dalam
gerapu dalam beradaptasi dengan
beradaptasi perubahan iklim
dengan
perubahan iklim

INDIKATOR : 14.c.1 Tersedianya kerangka kebijakan dan instrumen terkait pelaksanaan UNCLOS

PROGRAM 1: PENGELOLAAN AKSES AREA PERIKANAN


Kegiatan 1: 1.1 Jumlah mitra % increase 0 0 0 5 10 - BMUB Sulawesi RARE
Mengkomunikas pemerintah & non (Tentative) Tenggara, Papua Indonesia
ikan pemerintah yang Barat, Aceh
pembelajaran mengerti tentang
hasil lapangan TURF+R
terhadap
pengambilan
keputusan
dalam
pengelolaan
perikanan
berkelanjutan
TUJUAN 15. EKOSISTAM DARATAN
- 1252 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
INDIKATOR : 15.1.1.(a) Tutupan hutan terhadap luas lahan keseluruhan
PROGRAM 1: Building with Nature
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah lokasi Lokasi 2016 - 9 9 9 Wetlands
Pemberdayaan kegiatan kegiatan International
masyarakat pemberdayaan (desa) Indonesia
untuk restorasi masyarakat
kawasan pesisir
dan mendukung
perlindungan
green belt
melalui
mekanisme
BioRights
(penghijauan
dengan skema
pemberian
hibah bersyarat)
Kegiatan 2: 2.1 Luas restorasi Hektar 2016 - - - 100 Wetlands
restorasi ekologis mangrove International
ekologis (konversi kawasan Indonesia
mangrove tambak menjadi
(konversi kawsan
kawasan hijau/mangrove)
tambak menjadi meliputi kegiatan
kawsan assesment, perbai
hijau/mangrove) kan
meliputi hidrologi, livelihoo
kegiatan d
assesment, per
baikan
hidrologi, livelih
ood
- 1253 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 3: 3.1 Jumlah desa Desa 2016 - - - 13 Wetlands
Advokasi/pengu yang memiliki International
atan kebjakan peraturan desa Indonesia
kebijakan untuk untuk
perlindungan, perlindungan,
pengelolaan dan pengelolaan dan
pemulihan pemulihan
ekosistem ekosistem
mangrove dan mangrove dan atau
atau gambut gambut
dalam kerangka
Pengurangan
Risiko Bencana

PROGRAM 2: Dana Masyarakat Gambut Indonesia


- 1254 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah lokasi Lokasi 10 - 10 - - - - - Wetlands
Perlindungan kegiatan International
dan pemulihan Perlindungan dan Indonesia
gambut, melalui pemulihan gambut,
pendekatan 3R, melalui pendekatan
yakni Rewetting 3R, yakni
(pembasahan Rewetting
kembali lahan (pembasahan
gambut), kembali lahan
Revegetation gambut),
(penanaman Revegetation
kembali/ (penanaman
revegetasi di kembali/ revegetasi
lahan gambut) di lahan gambut)
dan dan Revitalization
Revitalization of of local livelihoods
local livelihoods (revitalisasi sumber
(revitalisasi mata pencaharian
sumber mata masyarakat).
pencaharian
masyarakat).

PROGRAM 4: Partners for Ressilience/building with nature


Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Kab/Kota 2016 - - 1 5 - - - Wetlands
advokasi/ Kabupaten/Kota International
penguatan yang memiliki Indonesia
kebjakan produk hukum
kebijakan untuk daerah untuk
perlindungan, perlindungan,
pengelolaan dan pengelolaan dan
pemulihan pemulihan
ekosistem ekosistem
- 1255 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
mangrove dan mangrove dan atau
atau gambut gambut

1.2 Jumlah Provinsi 2016 - - - 5 - - -


provinsi yang
memiliki produk
hukum daerah
untuk
perlindungan,
pengelolaan dan
pemulihan
ekosistem
mangrove dan atau
gambut
Kegiatan 2: 2.1 Jumlah dokumen 2016 - - - 1 - - - Wetlands
Dokumentasi Dokumen restorasi International
praktik restorasi ekosistem Indonesia
ek mangrove mangrove dan
dan gambut gambut
- 1256 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 3: 3.1 Jumlah Peta 2016 - 1 - - - - - Wetlands
Pemetaan penyusunan peta International
ekosistem eksosistem Indonesia
mangrove-pantai mangrove dan
utara gambut
jawa/gambut
(sumatera,
Kalimantan)
beserta
statusnya
Kegiatan 4: 4.1 Jumlah Dokumen 2016 - 1 - - - - - Wetlands
Analisa penyusunan International
pemetaan Dokumen laporan Indonesia
kebencanaan pemetaan
pada ekosistem kebencanaan pada
mangrove kasus ekosistem
di Kota Serang, mangrove kasus di
Kabupaten Kota Serang,
Demak Kabupaten Demak
Kegiatan 5: 5.1 Jumlah Dokumen 2016 - 1 - - - - - Wetlands
Analisa penyusunan International
pemetaan Dokumen laporan Indonesia
kebencanaan pemetaan
pada ekosistem kebencanaan pada
gambut di ekosistem gambut
sumater dan di sumater dan
kalimantan kalimantan
- 1257 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 6: 6.1 Jumlah Dokumen 2016 - 1 - - - - - Wetlands
Penyususunan penyusunan International
Valuasi laporan Valuasi Indonesia
ekonomi, ekonomi,
indetifikasi indetifikasi solusi
solusi dan dan masalah pada
masalah pada ekosistem gambut
ekosistem dan mangrove
gambut dan kasus di 6
mangrove kasus kabupaten
di 6 kabupaten
Kegiatan 7: 7.1 Jumlah Jumlah 2016 - - 1 1 - - - Wetlands
Workshop pelaksanaan workshop International
terkait workshop untuk Indonesia
identifikasi mengidentifikasi
solusi dalam solusi dari
menjawab permasalahan
permasalahan perlindungan,
perlindungan, pengelolaan dan
pengelolaan dan pemulihan
pemulihan ekosistem
ekosistem mangrove dan
mangrove dan gambut
gambut
- 1258 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 8: 8.1 Jumlah Jumlah 2016 - - 1 1 - - - Wetlands
Peningkatan pelaksanaan workshop International
kapasitas workshop untuk Indonesia
terkait peningkatan
perlindungan, kapasitas
pengelolaan dan stakeholder terkait
pemulihan terkait
ekosistem perlindungan,
mangrove dan pengelolaan dan
gambut pemulihan
ekosistem
mangrove dan
gambut
8.2 Jumlah Jumlah 2016 - - 1 1 - - -
pelaksanaan workshop
workshop untuk
peningkatan
pemahaman
stakeholder terkait
penerapan
kebijakan baru
terkait
perlindungan,
pengelolaan,
pemulihan
ekosistem
mangrove dan
gambut
- 1259 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 9: 9.1 Jumlah Paket 2016 - - 1 1 - - - Wetlands
CEPA pelaksanaan paket International
(Communication kegiatan untuk Indonesia
, Education, peningkatan
Public pengetahuan,
Awareness) pemahaman da
Program kesadaran
kampanye dan masyarakat terkait
penyadar perlindungan,
tahuan terkait pengelolaan,
perlindungan, pemulihan
pengelolaan dan ekosistem
pemulihan mangrove dan
ekosistem gambut
mangrove dan
gambut (pers
realease, media
dan social
media, dialog
public, pameran)
- 1260 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)

INDIKATOR : 15.2.1.(a) Luas kawasan konservasi terdegradasi yang dipulihkan kondisi ekosistemnya
PROGRAM 1:Building with Nature
- 1261 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah lokasi Lokasi 2016 - 9 9 9 - - - Wetlands
Pemberdayaan kegiatan kegiatan International
masyarakat pemberdayaan (desa) Indonesia
untuk restorasi masyarakat
kawasan pesisir
dan mendukung
perlindungan
green belt
melalui
mekanisme
BioRights
(penghijauan
dengan skema
pemberian
hibah bersyarat)

Kegiatan 2: 2.1 Luas restorasi Hektare 2016 - - - 100 - - - Wetlands


restorasi ekologis mangrove International
ekologis (konversi kawasan Indonesia
mangrove tambak menjadi
(konversi kawsan
kawasan hijau/mangrove)
tambak menjadi meliputi kegiatan
kawsan assesment, perbai
hijau/mangrove) kan
meliputi hidrologi, livelihoo
kegiatan d
assesment, per
baikan
hidrologi, livelih
ood
- 1262 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 3: 3.1 Jumlah desa Desa 2016 - - - 13 - - - Wetlands
Advokasi/pengu yang memiliki International
atan kebjakan peraturan desa Indonesia
kebijakan untuk untuk
perlindungan, perlindungan,
pengelolaan dan pengelolaan dan
pemulihan pemulihan
ekosistem ekosistem
mangrove dan mangrove dan atau
atau gambut gambut
dalam kerangka
Pengurangan
Risiko Bencana
PROGRAM 2: Dana Masyarakat gambut Indonesia
Kegiatan 1: Jumlah lokasi Lokasi 10 - 10 - - - - - Wetlands
Perlindungan kegiatan International
dan pemulihan Perlindungan dan Indonesia
gambut, melalui pemulihan gambut,
pendekatan 3R, melalui pendekatan
yakni Rewetting 3R, yakni
(pembasahan Rewetting
kembali lahan (pembasahan
gambut), kembali lahan
Revegetation gambut),
(penanaman Revegetation
kembali/ (penanaman
revegetasi di kembali/ revegetasi
lahan gambut) di lahan gambut)
dan dan Revitalization
Revitalization of of local livelihoods
local livelihoods (revitalisasi sumber
(revitalisasi mata pencaharian
sumber mata masyarakat).
- 1263 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
pencaharian
masyarakat).

PROGRAM 3: Mangrove for Future


Kegiatan 1: Wetlands
Perlindungan, International
pemulihan dan Indonesia
pengelolaan
eksosistem
mangrove
PROGRAM 4: Partners for Ressilience/building with nature
Kegiatan1: 1.1. Jumlah Kab/Kota 2016 - - 1 5 - - - Wetlands
advokasi/pengu Kabupaten/Kota International
atan kebjakan yang memiliki Indonesia
kebijakan untuk produk hukum
perlindungan, daerah untuk
pengelolaan dan perlindungan,
pemulihan pengelolaan dan
ekosistem pemulihan
mangrove dan ekosistem
atau gambut mangrove dan atau
gambut
1.2. Jumlah Provinsi 2016 - - - 5 - - -
provinsi yang
memiliki produk
hukum daerah
untuk
perlindungan,
pengelolaan dan
pemulihan
ekosistem
- 1264 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
mangrove dan atau
gambut

Kegiatan 2: 2.1. Jumlah dokumen 2016 - - - 1 - - - Wetlands


Dokumentasi Dokumen restorasi International
praktik restorasi ekosistem Indonesia
ek mangrove mangrove dan
dan gambut gambut

Kegiatan 3: 3.1 Jumlah Peta 2016 - 1 - - - - - Wetlands


Pemetaan penyusunan peta International
ekosistem eksosistem Indonesia
mangrove-pantai mangrove dan
utara gambut
jawa/gambut
(sumatera,
Kalimantan)
beserta
statusnya
- 1265 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 4: 4.1 Jumlah Dokumen 2016 - 1 - - - - - Wetlands
Analisa penyusunan International
pemetaan Dokumen laporan Indonesia
kebencanaan pemetaan
pada ekosistem kebencanaan pada
mangrove kasus ekosistem
di Kota Serang, mangrove kasus di
Kabupaten Kota Serang,
Demak Kabupaten Demak
Kegiatan 5. 5.1 Jumlah Dokumen 2016 - 1 - - - - - Wetlands
Analisa penyusunan International
pemetaan Dokumen laporan Indonesia
kebencanaan pemetaan
pada ekosistem kebencanaan pada
gambut di ekosistem gambut
sumater dan di sumater dan
kalimantan kalimantan
Kegiatan 6. 6.1 Jumlah Dokumen 2016 - 1 - - - - - Wetlands
Penyususunan penyusunan International
Valuasi laporan Valuasi Indonesia
ekonomi, ekonomi,
indetifikasi indetifikasi solusi
solusi dan dan masalah pada
masalah pada ekosistem gambut
ekosistem dan mangrove
gambut dan kasus di 6
mangrove kasus kabupaten
di 6 kabupaten
- 1266 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 7: 7.1 Jumlah Jumlah 2016 - - 1 1 - - - Wetlands
Workshop pelaksanaan workshop International
terkait workshop untuk Indonesia
identifikasi mengidentifikasi
solusi dalam solusi dari
menjawab permasalahan
permasalahan perlindungan,
perlindungan, pengelolaan dan
pengelolaan dan pemulihan
pemulihan ekosistem
ekosistem mangrove dan
mangrove dan gambut
gambut
Kegiatan 8: 8.1 Jumlah Jumlah 2016 - - 1 1 - - - Wetlands
Peningkatan pelaksanaan workshop International
kapasitas workshop untuk Indonesia
terkait peningkatan
perlindungan, kapasitas
pengelolaan dan stakeholder terkait
pemulihan terkait
ekosistem perlindungan,
mangrove dan pengelolaan dan
gambut pemulihan
ekosistem
mangrove dan
gambut
- 1267 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
8.2 Jumlah Jumlah 2016 - - 1 1 - - -
pelaksanaan workshop
workshop untuk
peningkatan
pemahaman
stakeholder terkait
penerapan
kebijakan baru
terkait
perlindungan,
pengelolaan,
pemulihan
ekosistem
mangrove dan
gambut
Kegiatan 9: 9.1 Jumlah Paket 2016 - - 1 1 - - - Wetlands
CEPA pelaksanaan paket International
(Communication kegiatan untuk Indonesia
, Education, peningkatan
Public pengetahuan,
Awareness) pemahaman da
Program kesadaran
kampanye dan masyarakat terkait
penyadar perlindungan,
tahuan terkait pengelolaan,
perlindungan, pemulihan
pengelolaan dan ekosistem
pemulihan mangrove dan
ekosistem gambut
mangrove dan
gambut (pers
realease, media
dan social
- 1268 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
media, dialog
public, pameran)

INDIKATOR : 15.2.1.(b) Luas Pemanfaatan hasil hutan kayu restorasi ekosistem


PROGRAM 1: Inspeksi Terkait Perijinan Perdagangan

Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Laporan 2016 4080 4134 4500 5000 174,000 PT. Seluruh PT
inspeksi Laporan inspeksi SUCOFINDO Indonesia SUCOFINDO
mengenai tentang legalitas (Persero)
legalitas dan sumber kayu yang
sumber kayu akan di ekspor
yang akan
diekspor
(menghindari
illegal logging)
PROGRAM 2: Pengelolaan Hutan untuk Kesejahteraan Perempuan
- 1269 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: 1.1 Luas hektar Hektar - - - - 6,524*) MCAI Sumatera Barat Yayasan WRI
Memfasilitasi lahan yang dikelola 6,364 Indonesia (Kabupaten dan Walhi
dalam persiapan secara (I=Tersedia) Pesisir Selatan Sumatera
dan pengurusan berkelanjutan dan Kabupaten Barat
izin kelola melalui mekanisme Solok Selatan) (budget
HKm/Hutan perhutanan sosial indikatif dan
Nagari target dalap
dilihat pada
goals 5)
Kegiatan 2: 2.1 Luas Hektar Hektar - - 147.57 - - Konsorsium
Memperkuat lahan yang yang Yayasan WRI
kapasitas dikelola secara (Yayasan
perempuan berkelanjutan WRI, Walhi
dalan mengelola Sumatera
lahan dengan Barat, dan
Penyediaan Bibit perkumpulan
untuk budidaya Pena)
dalam
mendorong
pertanian
berkelanjutan
PROGRAM 3: Mempromosikan Kesetaraan Gender: Memberdayakan Perempuan untuk Melakukan Advokasi Berbasis Data & Mempromosikan Transparansi yang Lebih Luas
pada Pemberian Izin Konsesi di Riau
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Dokumen - 2 - - - 416*) World Kabupaten Siak Yayasan WRI
Penyusunan dokumentasi yang Resources dan Kabupaten (budget
Dokumentasi dihasilkan Institute Pelalawan indikatif dan
Pesan Advokasi (I=Tersedia) (Provinsi Riau) target dalap
Berbasis Data dilihat pada
Kegiatan 2: 2.1 Jumlah orang - 30 - - - goals 5)
Pelatihan partisipan
Advokasi pelatihan
Berbasis Data
PROGRAM 4: Memperkuat Kapasitas Perempuan untuk Membangun Ketahanan Komunitas dalam Periode Asap dengan Menggunggakan Global Forest Watch
- 1270 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah jenis jenis - - - 2 - 520*) World Riau Yayasan WRI
Pengembangan media edukasi yang Resources
video media dihasilkan Institute
edukasi terkait (I=tersedia
penanggulangan dan
kebakaran III=Belum
hutan dan Tersedia
dampak kabut Sumber)
asap khsusnya
bagi perempuan
Kegiatan 2: 1.2 Jumlah kegiatan - - - 1 4
Sosisalisasi kegiatan sosialisasi
media edukasi
penanggulangan
kebakaran
hutan dan
dampak kabut
asap khsusnya
bagi perempuan

INDIKATOR : 15.2.1.(c) Jumlah kawasan konservasi yang memperoleh nilai indeks METT minimal 70%
PROGRAM 1: Pelatihan Dai Konservasi
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah Dai Orang - 100 100 100 Sumatra & MUI
Pelatihan Dai yang mendapat 800 Kalimantan
Konservasi pelatihan
konservasi
INDIKATOR : 15.3.1.(a) Proporsi luas lahan kritis yang direhabilitasi terhadap luas lahan keseluruhan
PROGRAM 1: Building with Nature
- 1271 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah lokasi Lokasi 2016 - 9 9 9 - - - Wetlands
Pemberdayaan kegiatan kegiatan International
masyarakat pemberdayaan (desa) Indonesia
untuk restorasi masyarakat
kawasan pesisir
dan mendukung
perlindungan
green belt
melalui
mekanisme
BioRights
(penghijauan
dengan skema
pemberian
hibah bersyarat)
Kegiatan 2: 2.1 Luas restorasi Hektare 2016 - - - 100 - - - Wetlands
restorasi ekologis mangrove International
ekologis (konversi kawasan Indonesia
mangrove tambak menjadi
(konversi kawsan
kawasan hijau/mangrove)
tambak menjadi meliputi kegiatan
kawsan assesment, perbai
hijau/mangrove) kan
meliputi hidrologi, livelihoo
kegiatan d
assesment, per
baikan
hidrologi, livelih
ood
- 1272 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 3: 3.1 Jumlah desa Desa 2016 - - - 13 - - - Wetlands
Advokasi/pengu yang memiliki International
atan kebjakan peraturan desa Indonesia
kebijakan untuk untuk
perlindungan, perlindungan,
pengelolaan dan pengelolaan dan
pemulihan pemulihan
ekosistem ekosistem
mangrove dan mangrove dan atau
atau gambut gambut
dalam kerangka
Pengurangan
Risiko Bencana

PROGRAM 2: Dana Masyarakat gambut Indonesia


- 1273 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah lokasi Lokasi 10 - 10 - - - - - Wetlands
Perlindungan kegiatan International
dan pemulihan Perlindungan dan Indonesia
gambut, melalui pemulihan gambut,
pendekatan 3R, melalui pendekatan
yakni Rewetting 3R, yakni
(pembasahan Rewetting
kembali lahan (pembasahan
gambut), kembali lahan
Revegetation gambut),
(penanaman Revegetation
kembali/ (penanaman
revegetasi di kembali/ revegetasi
lahan gambut) di lahan gambut)
dan dan Revitalization
Revitalization of of local livelihoods
local livelihoods (revitalisasi sumber
(revitalisasi mata pencaharian
sumber mata masyarakat).
pencaharian
masyarakat).

PROGRAM 3: Partners for Ressilience/building with nature


- 1274 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)

Kegiatan 1: 1.1. Jumlah Kab/Kota 2016 - - 1 5 - - - Wetlands


advokasi/pengu Kabupaten/Kota International
atan kebjakan yang memiliki Indonesia
kebijakan untuk produk hukum
perlindungan, daerah untuk
pengelolaan dan perlindungan,
pemulihan pengelolaan dan
ekosistem pemulihan
mangrove dan ekosistem
atau gambut mangrove dan atau
gambut
1.2. Jumlah Provinsi 2016 - - - 5 - - - Wetlands
provinsi yang International
memiliki produk Indonesia
hukum daerah
untuk
perlindungan,
pengelolaan dan
pemulihan
ekosistem
mangrove dan atau
gambut
Kegiatan 2: 2.1. Jumlah dokumen 2016 - - - 1 - - - Wetlands
Dokumentasi Dokumen restorasi International
praktik restorasi ekosistem Indonesia
ek mangrove mangrove dan
dan gambut gambut
- 1275 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 3: 3.1 Jumlah Peta 2016 - 1 - - - - - Wetlands
Pemetaan penyusunan peta International
ekosistem eksosistem Indonesia
mangrove-pantai mangrove dan
utara gambut
jawa/gambut
(sumatera,
Kalimantan)
beserta
statusnya
Kegiatan 4: 4.1 Jumlah Dokumen 2016 - 1 - - - - - Wetlands
Analisa penyusunan International
pemetaan Dokumen laporan Indonesia
kebencanaan pemetaan
pada ekosistem kebencanaan pada
mangrove kasus ekosistem
di Kota Serang, mangrove kasus di
Kabupaten Kota Serang,
Demak Kabupaten Demak
Kegiatan 5. 5.1 Jumlah Dokumen 2016 - 1 - - - - - Wetlands
Analisa penyusunan International
pemetaan Dokumen laporan Indonesia
kebencanaan pemetaan
pada ekosistem kebencanaan pada
gambut di ekosistem gambut
sumater dan di sumater dan
kalimantan kalimantan
- 1276 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 6. 6.1 Jumlah Dokumen 2016 - 1 - - - - - Wetlands
Penyususunan penyusunan International
Valuasi laporan Valuasi Indonesia
ekonomi, ekonomi,
indetifikasi indetifikasi solusi
solusi dan dan masalah pada
masalah pada ekosistem gambut
ekosistem dan mangrove
gambut dan kasus di 6
mangrove kasus kabupaten
di 6 kabupaten
Kegiatan 7: 7.1 Jumlah Jumlah 2016 - - 1 1 - - - Wetlands
Workshop pelaksanaan workshop International
terkait workshop untuk Indonesia
identifikasi mengidentifikasi
solusi dalam solusi dari
menjawab permasalahan
permasalahan perlindungan,
perlindungan, pengelolaan dan
pengelolaan dan pemulihan
pemulihan ekosistem
ekosistem mangrove dan
mangrove dan gambut
gambut
- 1277 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 8: 8.1 Jumlah Jumlah 2016 - - 1 1 - - - Wetlands
Peningkatan pelaksanaan workshop International
kapasitas workshop untuk Indonesia
terkait peningkatan
perlindungan, kapasitas
pengelolaan dan stakeholder terkait
pemulihan terkait
ekosistem perlindungan,
mangrove dan pengelolaan dan
gambut pemulihan
ekosistem
mangrove dan
gambut
8.2 Jumlah Jumlah 2016 - - 1 1 - - - Wetlands
pelaksanaan workshop International
workshop untuk Indonesia
peningkatan
pemahaman
stakeholder terkait
penerapan
kebijakan baru
terkait
perlindungan,
pengelolaan,
pemulihan
ekosistem
mangrove dan
gambut
- 1278 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 9: 9.1 Jumlah Paket 2016 - - 1 1 - - - Wetlands
CEPA pelaksanaan paket International
(Communication kegiatan untuk Indonesia
, Education, peningkatan
Public pengetahuan,
Awareness) pemahaman da
Program kesadaran
kampanye dan masyarakat terkait
penyadar perlindungan,
tahuan terkait pengelolaan,
perlindungan, pemulihan
pengelolaan dan ekosistem
pemulihan mangrove dan
ekosistem gambut
mangrove dan
gambut (pers
realease, media
dan social
media, dialog
public, pameran)

INDIKATOR : 15.5.1* Persentase populasi 25 species satwa terancam punah prioritas sesuai The IUCN Red List of Threatened Species
PROGRAM 1: Program Pembinaan Habitat dan Populasi badak
Kegiatan 1: 1.1 Persentase % Populasi 2016 2 2 2 2 14,000 International TN Way Kambas Ditjen
Melanjutkan peningkatan Badak Rhino KSDAE, YABI
Kegiatan semi- populasi 25 spesies Sumatera Foundation
captive breeding satwa terancam (IRF)
badak sumatera punah prioritas
di SRS TN Way
Lambas.
- 1279 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 2: 2.1 Persentase % Populasi 2016 2 2 2 2 5,000 International TN Ujung Kulon
Pengendalian peningkatan Badak Rhino
langkap dan populasi 25 spesies Jawa Foundation
pembinaan satwa terancam (IRF)
habitat pada punah prioritas
Javan Rhino
Study and
Conservation
Area (JRSCA) ;
Operasionalisasi
sarana JRSCA
PROGRAM 2: Peningkatan populasi satwa terancam punah prioritas
Kegiatan 1: 1.1 Peningkatan % 2 2 2 2 - - - Wildlife
Peningkatan populasi Burung Conservation
populasi satwa Maleo Society
terancam punah 1.2 Peningkatan ekor 1,724 - - - - - - - Wildlife
populasi Gajah (2014) Conservation
Sumatera Society
1.3 Peningkatan ekor 600 - - - - - - - Wildlife
populasi Harimau (2015) Conservation
Sumatera Society
1.4 Peningkatan ekor - - - - - - - Bukit Barisan Wildlife
populasi Badak Selatan Conservation
Sumatera Society

INDIKATOR : 15.7.1.(a) Persentase penyelesaian tindak pidana lingkungan hidup sampai dengan P21 dari jumlah kasus yang terjadi
PROGRAM 3: Perlindungan Habitat dan Populasi badak
- 1280 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Target Tahunan Indikatif Sumber Lokasi Instansi
(2015) Alokasi Pendanaan Pelaksana
Anggaran 5
2016 2017 2018 2019 Tahun
(Rp Juta)
Kegiatan 1: 1.1 Persentase % 2016 5 5 5 5 3,500 International TN Bukit Ditjen
Operasionalisasi penyelesaian tindak Rhino Barisan Selatan KSDAE,
Intelligence and pidana sampai Foundation dan TN Way YABI.
Enforcement dengan P21 sebesar (IRF) Kambas
Unit (ILEU) dan 75% per tahun dari
meningkatkan jumlah kasus
kerjasama dg
para penegak
hukum.
- 1281 -

MATRIKS BAGIAN 3: INDIKATOR TPB/SDGs YANG AKAN DIKEMBANGKAN

Belum semua indikator TBP/SDGs Indonesia sudah dirumuskan matadatanya karena masih menunggu kesepakatan global
tentang indikator tersebut (sebagian besar adalah indikator SDGs Tier III) atau karena pada saat perumusan indikator, Tim belum
berhasil merumuskan metadatanya. Dalam buku “Ringkasan Metadata Indikator TPB/SDGs Indonesia”, indikator tersebut termasuk
kategori “indikator yang akan dikembangkan”. Secara bertahap indikator dengan kategori akan dikembangkan tersebut akan
dirumuskan metadatanya melalui proses pelibatan seluruh pemangku kepentingan (Pemerintah, Organisasi Kemasyarakatan,
Filantropi dan dunia usaha, pakar dan akademisi) dibantu oleh Organisasi PBB yang mengampu indikator tersebut. Meski masih
dalam kategori “indikator yang akan dikembangkan”, sudah terdapat program atau kegiatan yang diindikasikan terkait dengan
beberapa indikator tersebut, baik dikerjakan oleh pemerintah maupun non pemerintah.

Seperti halnya perumusan metadata tahap pertama, perumusan metadata tahap kedua akan dilaksanakan melalui serangkaian
diskusi dan konsultasi baik offline maupun online untuk disepakati bersama. Berikut adalah daftar indikator yang akan dikembangkan
untuk Pilar Lingkungan:

Tujuan 6. Air Bersih dan Sanitasi Layak

Kode Indikator Nama Indikator


6.1.1 Proporsi populasi yang menggunakan layanan air minum yang dikelola secara aman.
Proporsi populasi yang menggunakan layanan sanitasi yang dikelola secara aman, termasuk fasilitas cuci
6.2.1
tangan dengan air dan sabun.
6.3.1 Proporsi limbah cair yang diolah secara aman.
6.3.2 Proporsi badan air dengan kualitas air ambien yang baik.
- 1282 -

Kode Indikator Nama Indikator


6.4.1 Perubahan efisiensi penggunaan air dari waktu ke waktu.
6.4.2 Tingkat water stress: proporsi pengambilan (withdrawal) air tawar terhadap ketersediannya.
6.5.1 Tingkat pelaksanaan pengelolaan sumber daya air secara terpadu (0-100).

6.5.2 Proporsi wilayah cekungan lintas batas dengan pengaturan kerja sama sumberdaya air yang operasional.

6.6.1 Perubahan tingkat sumber daya air terkait ekosistem dari waktu ke waktu.
6.a.1 Jumlah ODA terkait air dan sanitasi yang menjadi bagian rencana belanja pemerintah.
Proporsi unit pemerintah lokal yang menerbitkan dan melaksanakan kebijakan dan prosedur terkait partisipasi
6.b.1
masyarakat dalam pengelolaan air dan sanitasi

Tujuan 11. Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan

Proporsi populasi penduduk perkotaan yang tinggal di daerah kumuh, permukiman liar atau rumah yang tidak
11.1.1
layak.
Proporsi populasi yang mendapatkan akses yang nyaman pada transportasi publik, terpilah menurut jenis
11.2.1
kelamin, kelompok usia, dan penyandang difabilitas.
11.3.1 Rasio laju peningkatan konsumsi tanah dengan laju pertumbuhan penduduk.
Proporsi kota dengan struktur partisipasi langsung masyarakat sipil dala m perencanaan dan manajemen kota
11.3.2
yang berlangsung secara teratur dan demokratis.

Jumlah belanja (publik dan swasta) per kapita yang diperuntukan untuk preservasi, perlindungan, konservasi
pada semua warisan budaya dan alam, menurut jenis warisan (budaya, alam, terpadu, destinasi pusat warisan
11.4.1
dunia), tingkat pemerintahan (nasional dan sub nasional), jenis belanja (belanja operasional atau intervensi),
dan tipe pembiayaan swasta (donasi non tunai, swasta non profit, sponsor).
- 1283 -

Kerugian ekonomi langsung akibat bencana terhadap GDP, termasuk kerusakan bencana terhadap
11.5.2
infrastruktur yang kritis dan gangguan terhadap pelayanan dasar.
Proporsi limbah padat perkotaan yang dikumpulkan secara teratur dengan pemrosesan akhir yang baik
11.6.1
terhadap t otal limbah padat perkotaan yang dihasilkan oleh suatu kota.

11.6.2 Rata-rata tahunan materi partikulat halus (PM 2,5 dan PM 10) di Perkotaan (dibobotkan jumlah penduduk)

Proporsi ruang terbuka perkotaan untuk semua, menurut kelompok usia, jenis kelamin dan penyandang
11.7.1
disabilitas.
Proporsi orang yang menjadi korban kekerasan atau pelecehan seksual menurut jenis kelamin, usia, status
11.7.2
disabilitas, dan tempat kejadian (12 bulan terakhir).
Proporsi penduduk yang tinggal di kota yang melaksanakan perencanaan regional dan kota terintegrasi dengan
11.a.1
proyeksi populasi dan kebutuhan sumber daya.

Tujuan 11. Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab

12.2.1 Jejak material (material footprint).


12.2.2 Konsumsi material domestik (domestic material consumption).
12.3.1 Indeks kehilangan makanan global.
Jumlah pihak untuk kesepakatan lingkungan multilateral internasional tentang bahan kimia dan limbah
berbahaya untuk memenuhi komitmen dan kewajiban mereka dalam transmisi informasi yang diperlukan oleh
12.4.1 masing-masing.
Timbulan limbah berbahaya per kapita, proporsi limbah berbahaya yang terkelola menurut jenis
12.4.2
penanganannya.
12.5.1 Tingkat daur ulang Nasional, ton bahan daur ulang.
12.6.1 Jumlah perusahaan yang mempublikasi laporan keberlanjutannya.
12.7.1 Jumlah negara yang menerapkan kebijakan pengadaan publik dan rencana aksi yang berkelanjutan.
- 1284 -

Sejauh mana (i) pendidikan kewarganegaraan global dan (ii) pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan
12.8.1 (termasuk pendidikan perubahan iklim) diarusutamakan dalam (a) kebijakan pendidikan nasional (b) kurikulum
(c) pendidikan guru dan (d) penilaian siswa.

Tujuan 13. Penanganan Perubahan Iklim

Jumlah negara yang telah mengitegrasikan mitigasi, adaptasi, pengurangan dampak dan peringatan dini ke
13.3.1
dalam kurikulum sekolah dasar, sekolah menengah dan perguruan tinggi.
Jumlah negara yang telah mengkomunikasikan penguatan kapasitas kelembagaan, sistem individu untuk
13.3.2
melaksanakan adaptasi mitigasi dan transfer teknologi, serta kegiatan pembangunan.
Mobilisasi sejumlah dana (USD) per tahun mulai tahun 2010 secara akuntabel mencapai komitmen sebesar 100
13.a.1
milyar USD. (Indikator ini tidak relevan untuk Indonesia)
Jumlah negara-negara kurang berkembang dan negara berkembang kepulauan kecil yang menerima dukungan
khusus dan sejumlah dukungan, termasuk keuangan, teknologi dan peningkatan kapasitas, untuk mekanisme
13.b.1 peningkatan kapasitas dalam perencanaan dan pengelolaan yang efektif terkait perubahan iklim, termasuk
fokus pada perempuan, generasi muda serta masyarakat lokal dan marjinal. (Indikator ini tidak relevan untuk
Indonesia)

Tujuan 14. Eksosistem Lautan

14.1.1 Indeks eutrofikasi pesisir (ICEP) dan kepadatan sampah plastik terapung.
14.2.1 Proporsi Zona Ekonomi Eksklusif nasional yang dikelola menggunakan pendekatan berbasis ekosistem.
14.3.1 Rata-rata keasaman laut (pH) yang diukur pada jaringan stasiun sampling yang disetujui dan memadai.
- 1285 -

Perikanan berkelanjutan sebagai presentase dari PDB pada negara-negara berkembang kepulauan kecil, negara-
14.7.1
negara kurang berkembang dan semua negara. (Indikator ini tidak relevan untuk Indonesia)
Proporsi dari total anggaran penelitian yang dialokasikan untuk penelitian di bidang teknologi kelautan.
14.a.1
(Indikator ini tidak relevan untuk Indonesia)

Tujuan 15. Ekosistem Daratan

15.1.1 Kawasan hutan sebagai persentase dari total luas lahan.


Proporsi situs penting keanekaragaman hayati daratan dan perairan darat dalam kawasan lindung, berdasarkan
15.1.2
jenis ekosistemnya .
15.2.1 Kemajuan capaian pengelolaan hutan lestari
15.3.1 Proporsi lahan yang terdegradasi terhadap luas lahan keseluruhan.
15.4.1 Situs penting keanekaragaman hayati pegunungan dalam kawasan lindung.
15.4.2 Indeks tutupan hijau pegunungan.
15.7.1 Proporsi hidupan liar dari hasil perburuan atau perdagangan gelap.
Proporsi negara yang mengadopsi legislasi nasional yang relevan dan memadai dalam pencegahan atau
15.8.1
pengendalian jenis asing invasive (JAI).
Kemajuan pencapaian target nasional yang ditetapkan sesuai dengan Target 2 Keanekaragaman Hayati Aichi
15.9.1 dari Rencana Strategis Keanekaragaman Hayati 2011-2020.
Bantuan pembangunan dan pengeluaran pemerintah untuk konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman
15.a.1 hayati dan ekosistemnya secara berkelanjutan.
15.b.1 Proporsi hidupan liar dari hasil perburuan atau perdagangan gelap.
15.c.1 Proporsi hidupan liar dari hasil perburuan atau perdagangan gelap.
- 1286 -

SALINAN
ANAK LAMPIRAN IV
PERATURAN MENTERI PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL/
KEPALA BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL
NOMOR 7 TAHUN 2018
TENTANG KOORDINASI, PERENCANAAN,
PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN
PELAPORAN PELAKSANAAN TUJUAN
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

PILAR PEMBANGUNAN HUKUM DAN TATA KELOLA


- 1287 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
TUJUAN 16 PERDAMAIAN, KEADILAN DAN KELEMBAGAAN YANG TANGGUH
INDIKATOR SDGs: 16.1.1.(a) Jumlah kasus kejahatan pembunuhan pada satu tahun terakhir.
PROGRAM 1: Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana
Jumlah
1.1 Jumlah Penanganan
Penanganan Tindak Tindak 185.203 184.163 140.866 224.371 224,371 4.750.000 APBN POLRI
Kegiatan 1: Penindakan Pidana Umum Pidanan
Tindak Pidana Umum Umum
1.2 Kasus
1.321 1.197 766 766 766
Pembunuhan (338 Kasus 270,805 APBN POLRI
(86%) (97%) (99%) (99%) (99%)
KUHP)
INDIKATOR SDGs: 16.1.2. (a) Kematian disebabkan konflik per 100.000 penduduk.
PROGRAM 1: Program Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
575 giat
1.1 Pengamanan Aksi Jumlah 1.218
(x 1000 950 giat 120.000 120.000 120.000 APBN POLRI
Unjuk Rasa Personel giat
org)

Kegiatan 1: Pembinaan 1.2 Pengamanan


Kegiatan 8 21 18 18 18 370.210 APBN POLRI
Pelayanan Fungsi Sabhara Konflik Sosial

1.3 Pengamanan
Kegiatan 3 kali 4 kali 2 kali 2 2 199.390 APBN POLRI
Unras Anarkis

2.1 Jumlah Layanan


Pembinaan Fungsi Layanan 6.222 7.450 9.850 10,722 10.722 328.195 APBN POLRI
Baharkam Polri
Kegiatan 2: Pembinaan
2.169.1 2.169.1 2.169.1
Operasional Pemeliharaan 2.2 Pengaturan Kegiatan 1.007.051 602,369 250.000 APBN POLRI
87 87 87
Keamanan

2.965.7 2.965.7 2.965.7


2.3 Penjagaan Kegiatan 1.400.871 156,762 341.063 APBN POLRI
69 69 69
- 1288 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
629.578 650.403 650.403 650.403
590.837
2.4 Pengawalan Kegiatan (33 (33 (33 (33 31.869 APBN POLRI
(32 Polda)
Polda) Polda) Polda) Polda)

7.189.8 7.310.1 7.310.1 7.310.1


2.5 Patroli Kegiatan 6.890.686 358.200 APBN POLRI
36 98 98 98

PROGRAM 2: Program Pengembangan Strategi Keamanan dan Ketertiban


1.1 Jumlah
Jumlah
Penggalangan Intelijen
Penggalanga 208 321 324 404 404 72,000 APBN POLRI
Kegiatan 1: Kelompok Bidang
n Kelompok
Penyelenggaraan Strategi Keamanan Negara
Keamanan dan Ketertiban 1.2 Jumlah
Jumlah
Bidang Keamanan Negara Penggalangan Intelijen
Penggalanga 280 403 362 684 684 140,000 APBN POLRI
Individu Bidang
n Individu
Keamanan Negara
PROGRAM 3: Program Pemberdayaan Potensi Keamanan

1.1 Jumlah Penguatan


1.299.6 1.299.6
Peran Kegiatan - - - 610.000 APBN POLRI
41 41
Bhabinkamtibmas
1.2 Penyuluhan
Kegiatan 1: Pembinaan tentang Penanganan Jumlah
66 66 66 66 66 150.540.000 APBN POLRI
Potensi Keamanan Konflik pada personel
Bhabinkamtibmas
1.3 Jumlah Problem
Solving (Pemecahan 488.149.200.0
Kasus 111.514 120.226 128.320 128.320 128.320 APBN POLRI
Masalah Kasus 00
Ringan)
PROGRAM 4: Penanggulangan Gangguan Keamanan Dalam Negeri Berkadar Tinggi
- 1289 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
1.1 Pengamanan
Jumlah
Gangguan Kamdagri 28.749 49.325 51.627 4.515 4.515 370.210 APBN POLRI
Personel
Berintensitas Tinggi
Kegiatan 1: 1.2 Pengamanan Jumlah 26.343 46.919 49.221 49.221 49.221
Penanggulangan Keamanan 831.625 APBN POLRI
Unjuk Rasa Personel (78 kali) (75 kali) (77 kali) (77 kali) (77 kali)
Dalam Negeri
2.406 2.406 2.406 2.406
1.3 Pengamanan Jumlah 2.406 org
org (10 org (15 org (15 org (15 370.210 APBN POLRI
Konflik Sosial Personel (10 kali)
kali) kali) kali) kali)
INDIKATOR SDGs: 16.1.3. (a) Proporsi penduduk yang menjadi korban kejahatan kekerasan dalam 12 bulan terakhir.
PROGRAM 1: KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Kementerian
Kegiatan 1 : Peningkatan 1.1 Survei kekerasan Pemberdayaan
Ketersediaan Data Gender terhadap perempuan Survei 1 1 1 1 - 26000 APBN Perempuan dan
dan Anak dan anak Perlindungan
Anak
2.1 Jumlah kebijakan
terkait perlindungan Kementerian
perempuan dari tindak Pemberdayaan
kekerasan yang Kebijakan 2 2 1 2 2 2470 APBN Perempuan dan
Kegiatan 2: disusun, direview, Perlindungan
Peningkatan Perlindungan dikoreksi, dan Anak
perempuan dari tindak diharmonisasikan
kekerasan Kementerian
2.2 Jumlah dokumen
Pemberdayaan
profil perlindungan
Dokumen 1 1 1 1 1 600 APBN Perempuan dan
perempuan dari tindak
Perlindungan
kekerasan
Anak
- 1290 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
2.3 Jumlah
pelaksanaan kegiatan Kementerian
KIE tentang Pemberdayaan
pelaksanaan kebijakan Kegiatan 2 2 2 2 2 1190 APBN Perempuan dan
perlindungan Perlindungan
perempuan dari tindak Anak
kekerasan
2.4 Jumlah
rekomendasi hasil Kementerian
Pemantauan dan Pemberdayaan
Evaluasi perlindungan Dokumen 2 2 2 2 2 920 APBN Perempuan dan
perempuan dari tindak Perlindungan
kekerasan yang Anak
ditindaklanjuti
3.1 Jumlah provinsi
yang difasilitasi dalam Kementerian
Kegiatan 3: Peningkatan
pelaksanaan kebijakan Pemberdayaan
pengarusutamaan gender
PUG dan pelaksanaan Provinsi 28 30 32 34 34 100000 APBN Perempuan dan
dan perlindungan
perlindungan Perlindungan
perempuan di daerah
perempuan dari tindak Anak
kekerasan
4.1 Jumlah dokumen Kementerian
profil pencegahan dan Pemberdayaan
penanganan Dokumen 1 (2017) - 1 NA NA 340 APBN Perempuan dan
kekerasan dalam Perlindungan
Kegiatan 4: (Baru)
rumah tangga (Baru) Anak
Perlindungan Hak
Perempuan dari Kekerasan 4.2 Jumlah
dalam Rumah Tangga Kementerian
pelaksanaan kegiatan
Pemberdayaan
KIE tentang
Kegiatan 2 (2017) - 2 NA NA 6600 APBN Perempuan dan
pelaksanaan kebijakan
Perlindungan
di bidang pencegahan
Anak
dan penanganan
- 1291 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
kekerasan dalam
rumah tangga (Baru)

4.3. Jumlah
rekomendasi hasil
Pemantauan dan Kementerian
Evaluasi bidang Pemberdayaan
pencegahan dan Dokumen 2 (2017) - 2 NA NA 400 APBN Perempuan dan
penanganan Perlindungan
kekerasan dalam Anak
rumah tangga yang
ditindaklanjuti (Baru)
5.1 Jumlah dokumen Kementerian
profil Perlindungan Pemberdayaan
Perempuan dalam Dokumen 1 (2017) - 1 NA NA 250 APBN Perempuan dan
Situasi Darurat dan Perlindungan
Kegiatan 5: (Baru)
Kondisi Khusus (Baru) Anak
Perlindungan Hak
Perempuan dalam Situasi 5.2 Jumlah K/L dan
Darurat dan Kondisi Pemda yang Kementerian
Khusus disosialisasikan Pemberdayaan
K/L dan
tentang Perlindungan 6 (2017) - 6 NA NA 400 APBN Perempuan dan
Pemda
Hak Perempuan dalam Perlindungan
Situasi Darurat dan Anak
Kondisi Khusus (Baru)
6.1 Jumlah profil
Kementerian
Kegiatan 6: (Baru) kasus kekerasan
Pemberdayaan
Perlindungan Hak terhadap perempuan
Dokumen 1 (2017) - 1 NA NA 500 APBN Perempuan dan
Perempuan dari Tindak dan anak melalui
Perlindungan
Pidana Perdagangan Orang elektronik (termasuk
Anak
TPPO) (Baru)
- 1292 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
6.2 Jumlah
pelaksanaan kegiatan
KIE tentang Kementerian
pelaksanaan kebijakan Pemberdayaan
di bidang pencegahan Kegiatan 2 (2017) - 2 NA NA 4212,8 APBN Perempuan dan
dan penanganan Perlindungan
tindak pidana Anak
perdagangan orang
(Baru)
6.3 Jumlah K/L dan
Pemda yang difasilitasi
Kementerian
tentang pelaksanaan
Pemberdayaan
kebijakan di bidang K/L dan
6 (2017) - 6 NA NA 600 APBN Perempuan dan
pencegahan dan Pemda
Perlindungan
penanganan tindak
Anak
pidana perdagangan
orang (Baru)
7.1 Jumlah
rekomendasi hasil
Kementerian
Pemantauan dan
Pemberdayaan
Evaluasi bidang
Dokumen 2 (2017) - 2 NA NA 1000 APBN Perempuan dan
perlindungan hak
Perlindungan
pekerja perempuan
Anak
yang ditindaklanjuti
Kegiatan 7: Perlindungan
(Baru)
Hak Perempuan dalam
7.2 Jumlah K/L dan
Ketenagakerjaan
Pemda yang mendapat
Kementerian
sosialisasi/advokasi
Pemberdayaan
tentang kebijakan K/L dan
10 (2017) - 10 NA NA 1350 APBN Perempuan dan
Perlindungan Hak Pemda
Perlindungan
Perempuan dalam
Anak
Ketenagakerjaan
(Baru)
- 1293 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
INDIKATOR SDGs: 16.1.4* Proporsi penduduk yang merasa aman berjalan sendirian di area tempat tinggalnya.
PROGRAM 1: Program Pemberdayaan Potensi Keamanan
1.1 Jumlah Penguatan
1.299.6 1.299.6
Peran Kegiatan - - - 610,000 APBN POLRI
41 41
Kegiatan 1: Pembinaan Bhabinkamtibmas
Potensi Keamanan 1.2 kegiatan
Jumlah
Bintibmas tentang 20 20 20 20 20 4,475,000 APBN POLRI
Personil
Premanisme
INDIKATOR SDGs:
16.2.1.(a) Proporsi rumah tangga yang memiliki anak umur 1-17 tahun yang mengalami hukuman fisik dan/atau agresi psikologis dari pengasuh dalam setahun terakhir.
16.2.1.(b) Prevalensi kekerasan terhadap anak laki-laki dan anak perempuan.
PROGRAM 1: PROGRAM PERLINDUNGAN ANAK (Matriks KL/II.M.L.047-30)
1.1 Jumlah kebijakan
perlindungan
kekerasan terhadap
Kementerian PP
anak yang disusun, Kebijakan 3 2 1 1 1 3,400 APBN
dan PA
direview, dikoreksi,
dan difasilitasi untuk
diharmonisasikan*
(Baru) 1.1 Jumlah
Kegiatan 1: kebijakan
Kementerian PP
Perlindungan Kekerasan Perlindungan Anak Kebijakan - - 1 NA NA 450 APBN
dan PA
Terhadap Anak berkebutuhan Khusus
yang di review**
(Baru) 1.1 Jumlah
kebijakan
penghapusan
Kementerian PP
kekerasan pada anak Kebijakan - - 1 NA NA 147 APBN
dan PA
yang dirumuskan
dan/atau
diharmoniskan**
- 1294 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
(Baru) 1.1 Jumlah
kebijakan
Perlindungan Anak
Dalam Situasi Darurat Kementerian PP
Kebijakan - - 2 NA NA 500 APBN
yang disusun, dan PA
direview, dikoreksi,
dan difasilitasi untuk
diharmonisasikan**
1.2 Jumlah dokumen
profil perlindungan Kementerian PP
Dokumen 2 3 3 3 3 950 APBN
kekerasan terhadap dan PA
anak*
(Baru) 1.2 Jumlah
dokumen profil
Kementerian PP
perlindungan bagi Dokumen 2 1 1 1 1 1,000 APBN
dan PA
anak berhadapan
dengan hukum**
(Baru) 1.2 Jumlah
Kementerian PP
dokumen profil ABK di Dokumen - - 1 NA NA 450 APBN
dan PA
6 provinsi**
(Baru) 1.2 Jumlah
dokumen profil
Kementerian PP
perlindungan Dokumen - - 2 NA NA 455 APBN
dan PA
kekerasan terhadap
anak**
(Baru) 1.2 Jumlah
Kementerian PP
profil pornografi Dokumen - - 1 NA NA 150 APBN
dan PA
anak**
(Baru) 1.2 Jumlah
profil perlindungan Kementerian PP
Dokumen - - 1 NA NA 150 APBN
anak dalam konflik dan PA
sosial**
- 1295 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
1.3 Jumlah
pelaksanaan kegiatan
KIE pelaksanaan
Kementerian PP
kebijakan Kegiatan 5 7 6 6 6 3,150 APBN
dan PA
perlindungan
kekerasan terhadap
anak*
(Baru) 1.3 Jumlah KIE
terkait isu
Kementerian PP
penanganan ABH Kegiatan - - 1 NA NA 150 APBN
dan PA
dengan pendekatan
keadilan restoratif**
(Baru) 1.3 Jumlah
kegiatan KIE melalui
media publik tentang
Kementerian PP
perlindungan anak Kegiatan - - 32 NA NA 4,000 APBN
dan PA
berkebutuhan khusus
di desa model
PATBM**
(Baru) 1.3 Jumlah
kegiatan KIE melalui
radio elektronik dan
Kementerian PP
media publik tentang Kegiatan - - 3 NA NA 9,123 APBN
dan PA
kekerasan dan
eksploitasi terhadap
anak**
(Baru) 1.3 Jumlah
kegiatan KIE melalui
media publik tentang Kementerian PP
Media - - 5 NA NA 3,000 APBN
perlindungan anak dan PA
dari pornografi di 9
provinsi**
- 1296 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
1.4 Jumlah
rekomendasi hasil
pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan
Kementerian PP
kebijakan Dokumen 6 6 6 6 6 2,750 APBN
dan PA
Perlindungan
Kekerasan Terhadap
Anak yang
ditindaklanjuti*
(Baru) 1.4 Jumlah
laporan pemantauan,
evaluasi pelaksanaan
Kementerian PP
penanganan anak Dokumen - - 2 NA NA 500 APBN
dan PA
korban stigmatisasi
dan anak korban
jaringan terorisme**
(Baru) 1.4 Hasil
evaluasi dan
Kementerian PP
monitoring Dokumen - - 2 NA NA 500 APBN
dan PA
pelaksanaan kebijakan
ABK**
(Baru) 1.4 Hasil
Kementerian PP
pemantauan dan Dokumen - - 2 NA NA 1,212 APBN
dan PA
evaluasi PATBM**
(Baru) 1.4 Jumlah
rekomendasi hasil
pemantauan dan
evaluasi Kementerian PP
Dokumen - - 1 NA NA 100 APBN
pelaksanaan kebijakan dan PA
Perlindungan Anak
Dalam Situasi Darurat
yang ditindaklanjuti**
- 1297 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
2.1 Jumlah provinsi
yang difasilitasi dalam
pengembangan
pelaksanaan kebijakan
pemenuhan hak anak
Kementerian PP
dan perlindungan Provinsi 28 30 32 34 34 100,000 APBN
dan PA
anak dari kekerasan,
eksploitasi,
penelantaran, dan
perlakuan salah
lainnya*
(Baru) 2.1 Jumlah
kebijakan daerah
terkait pencegahan
Kementerian PP
dan penanganan anak Provinsi - - 8 NA NA 1,200 APBN
dan PA
Kegiatan 2: berhadapan dengan
Peningkatan Perlindungan hukum yang di
Anak di daerah review**
(Baru) 2.1 Jumlah
provinsi yang
difasilitasi dalam
pembangunan sarana
Kementerian PP
bermain bagi anak Provinsi - - 4 NA NA 1,000 APBN
dan PA
yang bisa diakses
anak berkebutuhan
khusus dan minoritas
di daerah perbatasan**
(Baru) 2.1 Jumlah
pelaksanaan advokasi
Kementerian PP
dan sosialisasi Stranas Provinsi - - 10 NA NA 2,000 APBN
dan PA
PKtA bagi
Kabupaten/Kota**
- 1298 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)

(Baru) 2.1 jumlah


kegiatan koordinasi Kementerian PP
Provinsi - - 9 NA NA 400 APBN
pelaksanaan kebijakan dan PA
perlindungan anak**

1.1 Pengawasan
Penanganan Terpadu Kementerian PP
provinsi 10 (2017) - 10 10 10 6000 APBN
Korban Kekerasan dan PA
Kegiatan 3: terhadap Anak (KtA)
Perlindungan Anak dari 1.2 Desa/Kelurahan
Kekerasan dan Eksploitasi yang difasilitasi dalam
Kementerian PP
Pencegahan Kekerasan desa 36 (2017) 36 36 46 46 4100 APBN
dan PA
dan Ekploitasi
terhadap Anak
PROGRAM 2: PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NON FORMAL DAN INFORMAL (Matriks KL/II.M.L.023-16)
1.1 Jumlah
lembaga/satuan
pendidikan
menyelenggarakan
pendidikan
Kegiatan 1: Kementerian
kemandirian dan
Penyediaan Layanan Lembaga - 10000 10000 10000 10000 6.181.800 APBN** Pendidikan dan
kepribadian karakter
Pendidikan Masyarakat Kebudayaan
bangsa anti korupsi,
kekerasan dalam
rumah tangga, dan
kejahatan seksual
pada anak
PROGRAM 3: LIDIK SIDIK TINDAK PIDANA
- 1299 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)

Kegiatan 1 : Peningkatan
1.1. Terinventarisir
ketersediaan data kasus Dokumen - 9895 - - - - APBN BARESKRIM
data kasus KTA.
KTA.

INDIKATOR SDGs: 16.2.3.(a) Proporsi perempuan dan laki-laki muda umur 18-24 tahun yang mengalami kekerasan seksual sebelum umur 18 tahun.
PROGRAM 1 : KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

1.1 Jumlah dokumen Kementerian


profil pencegahan dan Pemberdayaan
penanganan Dokumen 1 (2017) - 1 NA NA 340 APBN Perempuan dan
kekerasan dalam Perlindungan
rumah tangga (Baru) Anak

1.2 Jumlah
pelaksanaan kegiatan
Kementerian
KIE tentang
Kegiatan 1: (Baru) Pemberdayaan
pelaksanaan kebijakan
Perlindungan Hak Kegiatan 2 (2017) - 2 NA NA 6600 APBN Perempuan dan
di bidang pencegahan
Perempuan dari Kekerasan Perlindungan
dan penanganan
dalam Rumah Tangga Anak
kekerasan dalam
rumah tangga (Baru)
1.3 Jumlah Provinsi
yang melakukan
Kementerian
pencatatan dan
Pemberdayaan
pendataan kasus
provinsi 34 (2017) - 34 NA NA 3400 APBN Perempuan dan
Kekerasan terhadap
Perlindungan
perempuan dan anak
Anak
sesuai data terpilah
(Baru)
INDIKATOR SDGs: 16.3.1. (a) Proporsi korban kekerasan dalam 12 bulan terakhir yang melaporkan kepada polisi.
PROGRAM 1: Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana
- 1300 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
Jumlah
1.1 Penanganan
Penanganan 77.222 95.450 103.355 224.371 224.371 4.750 APBN POLRI
Tindak Pidana Umum
Kegiatan 1: Penindakan TP
Tindak Pidana Umum 1.2 Kasus
14.574 14.299 14.283 14.283 14.283
Penganiayaan Berat Kasus 270.805 APBN POLRI
(70%) (66%) (75%) (75%) (75%)
(353 Ayat 1 KUHP)
PROGRAM 2: Program Pemberdayaan Potensi Keamanan
1.1 Jumlah Penguatan
1.299.6 1.299.6
Peran Kegiatan - - - 610 APBN POLRI
41 41
Bhabinkamtibmas
Tim 5 Tim 5 Tim 5 Tim 5
1.2 Giat Penyuluhan, Tim 5 org org org org org
Kegiatan 1: Pembinaan dalam rangka (Sasaran (Sasara (Sasara (Sasara (Sasara
Kegiatan 847.403 APBN POLRI
Potensi Keamanan Sambang &FGD 120 org) n 120 n 120 n 120 n 120
kontra radikal di 13 org) di org) di org) di org) di
Polda 13 Polda 13 Polda 13 Polda 13 Polda
1.2 Door to door 50.283. 53.338. 53.338. 53.338.
Kegiatan 8.218.129 488.149 APBN POLRI
system (DDS) 521 326 326 326

INDIKATOR SDGs: 16.3.1.(b) Jumlah orang atau kelompok masyarakat miskin yang memperoleh bantuan hukum litigasi dan non litigasi.
PROGRAM 1: Pembinaan Hukum Nasional
1.1 Peningkatan
jumlah orang atau
kelompok masyarakat
Kegiatan 1:
miskin yang Kementerian
Penyelenggaraan
memperoleh bantuan Orang 3,450 8,005 3.021 3.021 3.021 209,500 APBN Hukum dan
Pembinaan Hukum di
hukum litigasi. HAM
Wilayah
(Matriks K/L Hal.
II.M.L.013-44 dan
II.M.L.013-45)
- 1301 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
1.2 Peningkatan
jumlah kegiatan
bantuan hukum
nonlitigasi kepada Kementerian
orang atau kelompok Kegiatan 259 1,188 628 628 628 33,500 APBN Hukum dan
masyarakat miskin. HAM
(Matriks K/L Hal.
II.M.L.013-44 dan
II.M.L.013-45)
Kegiatan 2: Peningkatan 2.1 Pembinaan dan
kesadaran hukum Pengawasan Kementerian
Kantor
Masyarakat dan Pelaksanaan Bantuan 33 33 33 33 33 3,500 APBN Hukum dan
wilayah
pelaksanaan Bantuan Hukum di Seluruh HAM
Hukum Kantor Wilayah
3.1 Pengawasan, Kementerian
Kantor
kegiatan 3: Verifikasi dan 33 33 33 33 33 Hukum dan
Wilayah
penyelenggaraan akreditasi OBH HAM
10,200 APBN
Pembinaan hukum di 3.2 Pemerataan Kementerian
Kantor
Wilayah Layanan Bantuan 33 33 33 33 33 Hukum dan
Wilayah
Huku oleh OBH HAM
4.1. Persentase
kepuasan masyarakat
Kementerian
pencari keadilan yang meningk meningk meningk
Persen - - APBN Hukum dan
Kegiatan 4: Monitoring dan mendapatkan bantuan at at at
HAM
evaluasi penyaluran hukum litigasi dan 1,000
bantuan hukum di wilayah non litigasi
4.2 Persentase Kementerian
pengawasan dan Persen - - NA NA NA APBN Hukum dan
pembinaan bagi OBH HAM
INDIKATOR SDGs: 16.3.1. (c) Jumlah pelayanan peradilan bagi masyarakat miskin melalui sidang di luar gedung pengadilan; pembebasan biaya perkara;
dan Pos Layanan Hukum.
PROGRAM 1: Peningkatan Manajemen Peradilan Agama (Matriks K/L Hal. II.M.L.005-19 dan II.M.L.005-20)
- 1302 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
1.1 Perkara di
lingkungan Peradilan
Agama yang Mahkamah
perkara 10.748 26.451 15.844 10.947 11.125 18,700 APBN
diselesaikan melalui Agung
Pembebasan Biaya
Perkara
1.2 Perkara
Kegiatan 1: Peningkatan dilingkungan
Manajemen Peradilan Peradilan Agama yang
Mahkamah
Agama diselesaikan melalui perkara 29.556 84.382 60.456 31.826 32.432 75,000 APBN
Agung
sidang di luar
gedung/sidang
terpadu
1.3 Layanan Bantuan
Mahkamah
hukum di lingkungan jam layanan 77.344 195.923 158.237 116.666 123.878 58,000 APBN
Agung
peradilan Agama
PROGRAM 2: Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
1.1 Layanan Pos Mahkamah
jam layanan 1.214 373 108.675 108.675 54,000 APBN
Bantuan Hukum Agung
1.2 Perkara Peradilan
Umum yang 12.275
Mahkamah
Kegiatan 1: Peningkatan diselesaikan melalui perkara 27.229 53.246 5.458 5.458 35,000 APBN
Agung
Manajemen Peradilan Sidang diluar Gedung
Umum Pengadilan
1.3 Perkara peradilan
umum yang
Mahkamah
diselesaikan melalui perkara 103.374 113.148 98.236 873 873 3,400 APBN
Agung
pembebasan biaya
perkara
INDIKATOR SDGs: 16.3.2. (a) Proporsi tahanan yang melebihi masa penahanan terhadap seluruh jumlah tahanan.
- 1303 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
PROGRAM 1: Program Pembinaan dan Penyelenggaraan Pemasyarakatan
1.1 Jumlah UPT
Pemasyarakatan yang
melaksanakan Kemenkumham
UPT 11 (2017) 11 16 18
pengamanan dan (Ditjen PAS)
pemeliharaan IT
sesuai standar
Kegiatan 1: 1.2 Jumlah
Penyelenggaraan Kegiatan pengembangan
4,500 APBN Kemenkumham
di Bidang Teknologi layanan Layanan 44 (2017) - 44 49 54
(Ditjen PAS)
Informasi dan Kerja Sama pemasyarakatan yang
berbasis IT
1.3 Jumlah UPT
Pemasyarakatan yang
489 Kemenkumham
mengisi data UPT - 489 520 550
(2017) (Ditjen PAS)
Pemasyarakatan di
SDP sesuai standar
PROGRAM 2: Program Pembinaan dan Penyelenggaraan Pemasyarakatan
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah UPT
Penyelenggaraan Kegiatan Pemasyarakatan yang
di Bidang Pelayanan melaksanakan layanan Kemenkumham
UPT 172 - 172 182 193 2,500 APBN
Tahanan dan Pengelolaan administrasi dan (Ditjen PAS)
Benda Sitaan Negara dan layanan tahanan
Barang Rampasan Negara sesuai standar
INDIKATOR SDGs: 16.5.1. (a) Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK).
PROGRAM 1: Program Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
- 1304 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
1.1. Jumlah
Kegiatan 1: Kegiatan Kementerian/Lembaga
Penyelenggaraan /Organisasi/Pemerint Komisi
Pendidikan, Sosialisasi, ah Daerah (KLOP) K/L/O/PD 10 10 10 10 10 130.000 APBN Pemberantasan
dan Kampanye Anti yang melaksanakan Korupsi
Korupsi Pembelajaran Anti
Korupsi
INDIKATOR SDGs: 16.6.1* Proporsi pengeluaran utama pemerintah terhadap anggaran yang disetujui.

PROGRAM 1: Pengelolaan APBN yang berkualitas dan PNBP yang optimal


Direktorat
Kegiatan 1: Penyusunan 1.1 Akurasi
Persen 95 95 96 97 98 30.077,52 RM Penyusunan
Rancangan APBN Perencanaan APBN
APBN
Direktorat
Anggaran I,
Kegiatan 2: Pengelolaan 2.1 Deviasi antara
Direktorat
Anggaran Belanja rencana dan realisasi Persen 15 12,5 - - - 8.750,28 RM
Anggaran II,
Pemerintah Pusat penyerapan K/L
Direktorat
Anggaran III
Direktorat
Kegiatan 3: Perencanaan
3.1 Deviasi antara Anggaran
Anggaran Belanja
Rencana dan Realisasi Bidang
Pemerintah Pusat di Bidang Persen 10 (2017) - 10 7.5 5 6.739,89 RM
Penyerapan Anggaran Perekonomian
Perekonomian dan
K/L dan
Kemaritiman
Kemaritiman
Direktorat
Kegiatan 4: Perencanaan
4.1 Deviasi antara Anggaran
Anggaran Belanja
Rencana dan Realisasi Bidang
Pemerintah Pusat di Bidang Persen 10 (2017) - 10 7.5 5 5.554,84 RM
Penyerapan Anggaran Pembangunan
Pembangunan Manusia
K/L Manusia dan
dan Kebudayaan
Kebudayaan
- 1305 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
Direktorat
Kegiatan 5: Perencanaan
Anggaran
Anggaran Belanja 5.1 Deviasi antara
Bidang
Pemerintah Pusat di Bidang Rencana dan Realisasi
Persen 10 (2017) - 10 7.5 5 2.593,72 RM Politik, Hukum,
Politik, Hukum, Penyerapan Anggaran
Pertahanan dan
Pertahanan dan Keamanan, K/L
Keamanan, dan
dan BA BUN
BA BUN
INDIKATOR SDGs: 16.6.1. (a) Persentase peningkatan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah
Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota). Instansi BPK.
PROGRAM 1: Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional Serta Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Kegiatan 1: 1.1. Persentase
Pengendalian/Pelaksanaan K/L/Pemda dengan
Persen 2 (2016) 2 32 55 85 226,755 APBN BPKP
Pengawasan Intern Tingkat Maturitas
Akuntabilitas Keuangan SPIP level 3
Negara dan Pembangunan
1.2. Persentase
Nasional serta Pembinaan
K/L/Pemda dengan
Penyelenggaraan Sistem Persen 8 (2016) 8 21 56 85 254,507 APBN BPKP
Tingkat Kapabilitas
Pengendalian Intern
APIP level 3
Pemerintah (SPIP)
PROGRAM 2: Pengelolaan Perbendaharaan Negara
1.1 Indeks Jumlah LK
Kegiatan 1:
K/L dan LK BUN yang
Penyelenggaraan
andal Indeks 3,5 (2016) 3,5 3,5 3,5 3,5 106,557 APBN Kemenkeu
Pertanggungjawaban
dengan Opini Audit
Pelaksanaan Anggaran
yang Baik
PROGRAM 3: Peningkatan Kapasitas Keuangan Pemerintah Daerah
22 24 26 34
Kegiatan 1: Pembinaan 1.1 Jumlah pemda 20
Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi
Pelaksanaan dan yang menerapkan Provinsi/Kab Provinsi
275 300 325 514 10.775,3 APBN Kemendagri
Pertanggungjawaban akuntansi berbasis upaten/Kota 250
Kab/Kot Kab/Kot Kab/Kot Kab/Kot
Keuangan Daerah akrual Kab/Kota
a a a a
- 1306 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
21 25 27 29
1.2 Jumlah daerah 18
Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi
yang mendapatkan Provinsi/Kab Provinsi
200 250 280 305 10.203,2 APBN Kemendagri
opini WTP (Provinsi upaten/Kota 175
Kab/Kot Kab/Kot Kab/Kot Kab/Kot
dan Kabupaten/Kota) Kab/Kota
a a a a
INDIKATOR SDGs: 16.6.1. (b) Persentase peningkatan Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP) Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah
(Provinsi/Kabupaten/Kota).
PROGRAM 1: Program Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
1.1. IP yang diberikan
asistensi implementasi
Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP)
pada K/L dan 210
IP - 210 400 400 6.531,5 APBN KemenPAN RB
Kegiatan 1: Koordinasi Pemerintah Provinsi (2017)
Pelaksanaan Kebijakan dan (*termasuk komponen
Evaluasi Reformasi pelayanan
Birokrasi, Akuntabilitas asistensi/bimtek/
Aparatur, dan Pengawasan coaching clinic
implementasi SAKIP)
1.2. IP yang dievaluasi
implementasi Sistem
480
Akuntabilitas Kinerja IP - 480 624 624 28.136,4 APBN KemenPAN RB
(2017)
Instansi Pemerintah
(SAKIP)
INDIKATOR SDGs: 16.6.1. (c) Persentase penggunaan E-procurement terhadap belanja pengadaan (Instansi LKPP).
PROGRAM 1: Program Pengembangan Sistem Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
1.1. LPSE yang
Kegiatan 1: Pengembangan Terstandarisasi
Sistem Pengadaan Secara (*terdiri dari LPSE 180 460 610 635 - 21.617,3 APBN LKPP
Elektronik (SPSE) Nasional komponen
standarisasi layanan
- 1307 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
security dan capacity
LPSE)

1.2. Cloud Data Center


LPSE
(*terdiri dari
komponen analisa dan
desain sistem,
penguatan kapasitas
Provinsi 18 (2016) 18 34 34 34 117.011,9 APBN LKPP
infrastruktur dan
cloud LPSE,
pengembangan dan
implementasi, serta
penguatan layanan
LPSE)
1.3. Penyedia yang
Terkualifikasi
(*merupakan output
dari Sistem Informasi
Kinerja Penyedia
(SIKaP) atau Vendor
Mangement System
(VMS). VMS adalah 67.200
Penyedia 67.200 112.000 123.200 134.400 21.539,1 APBN LKPP
data penyedia (2016)
terpusat, yang
memuat informasi
kinerja penyedia
barang jasa meliputi
data/
informasi mengenai
identitas, kualifikasi,
- 1308 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
serta riwayat kinerja
penyedia, yang
berfungsi untuk
mengurangi proses
prakualualifikasi dan
mempercepat proses
lelang)

INDIKATOR SDGs: 16.6.1. (d) Persentase instansi pemerintah yang memiliki nilai Indeks Reformasi Birokrasi Baik Kementerian/Lembaga/dan Pemerintah
Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota).
PROGRAM 1: Program Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
1.1. Jumlah IP yang
diberikan asistensi
pelaksanaan
Kegiatan 1: Koordinasi Reformasi Birokrasi
Pelaksanaan Kebijakan dan pada K/L dan
150
Evaluasi Reformasi Pemerintah Provinsi IP - 150 400 400 23.061,5 APBN KemenPAN RB
(2017)
Birokrasi, Akuntabilitas (*termasuk komponen
Aparatur, dan Pengawasan pelayanan
asistensi/bimtek/
coaching clinic
pelaksanaan RB)
- 1309 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
1.2. Jumlah IP yang
dievaluasi
180
pelaksanaan IP - 180 262 312 16.693,1 APBN KemenPAN RB
(2017)
Reformasi Birokrasi-
nya
PROGRAM 2: Program Bina Otonomi Daerah
1.1 Jumlah daerah
provinsi yang 28 28 34 34 34
Provinsi 28.904,6 APBN Kemendagri
Kegiatan 1: Evaluasi mendapat status provinsi provinsi provinsi provinsi provinsi
Kinerja Daerah dan berkinerja tinggi
Peningkatan Kapasitas 1.2 Jumlah daerah 65 kota 65 kota 65 kota 91 kota 91 kota
Daerah kabupaten/kota yang kabupaten/k dan 291 dan 291 dan 291 dan 423 dan 423
40.345,4 APBN Kemendagri
mendapat status ota kabupate kabupat kabupat kabupat kabupat
berkinerja tinggi n en en en en
INDIKATOR SDGs: 16.6.2. Proporsi penduduk yang puas terhadap pengalaman terakhir atas layanan publik
PROGRAM 1: Program Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
1.1. UPP yang
melakukan Survei
Kegiatan 1: Koordinasi
Kepuasan Masyarakat 300
Pelaksanaan Kebijakan dan UPP 300 300 300 300 6,817 APBN KemenPAN RB
(*terdapat komponen (2017)
Evaluasi Pelayanan Publik
pengolahan data
nasional)
INDIKATOR SDGs: 16.6.2. (a) Persentase Kepatuhan pelaksanaan UU Pelayanan Publik Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah
(Provinsi/Kabupaten/Kota).
PROGRAM 1: Pengawasan Pelayanan Publik
1.1. Survey Kepatuhan
K/L/Pemda terhadap
Kegiatan 1: Pencegahan
Pelaksanaan UU 25 survey 1 (2017) 1 1 1 1 68.900 APBN Ombudsman RI
Mal-administrasi
Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik
- 1310 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
PROGRAM 2: Program Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
1.1. UPP yang
menerapkan Standar
Pelayanan Publik
Kegiatan 1: Koordinasi
(*komponen terdiri 300
Pelaksanaan Kebijakan dan UPP 300 300 300 300 49.900,0 APBN KemenPAN RB
dari sosialisasi (2017)
Evaluasi Pelayanan Publik
kebijakan, coaching
clinic, monitoring dan
tindaklanjut)
PROGRAM 3: Bina Pembangunan Daerah
1.1 Jumlah daerah
yang menerapkan
Kegiatan 1: Kegiatan
indikator pelayanan
Pembinaan
dasar bagi masyarakat kabupaten/k
Penyelenggaraan dan 10 (2016) 10 30 70 110 5.087,50 APBN Kemendagri
kurang mampu di ota
Pembangunan Urusan
bidang pekerjaan
Pemerintahan Daerah II
umum, perumahan
dan pemukiman
2.1 Jumlah daerah
Kegiatan 2: Kegiatan yang menerapkan
Pembinaan indikator pelayanan
kabupaten/k
Penyelenggaraan dan dasar bagi masyarakat 10 (2016) 10 30 70 110 6.076,70 APBN Kemendagri
ota
Pembangunan Urusan kurang mampu di
Pemerintahan Daerah III bidang kesehatan dan
sosial
3.1 Jumlah daerah
Kegiatan 3: Kegiatan
yang menerapkan
Pembinaan
indikator pelayanan kabupaten/k
Penyelenggaraan dan 10 (2016) 10 30 70 110 3.544,40 APBN Kemendagri
dasar bagi masyarakat ota
Pembangunan Urusan
kurang mampu di
Pemerintahan Daerah IV
bidang pendidikan
- 1311 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
INDIKATOR SDGs: 16.7.1. (a) Persentase keterwakilan perempuan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

PROGRAM 1 : Program Pembinaan Politik dan Pemberdayaan Pemerintahan Umum (Ditjen Polpum, Kemendagri)
1.1. Daerah yang
Kegiatan 1 : Daerah yang
Terfasilitasi
terfasilitasi Pendidikan 1 6 6 6 Kementerian
Pendidikan Politik Provinsi 1 laporan 7.094 APBN
Politik Untuk Politisi laporan layanan provinsi provinsi Dalam Negeri
Untuk Politisi
Perempuan
Perempuan
PROGRAM 2 : Program Penguatan Kelembagaan Demokrasi dan Perbaikan Proses Politik (KPU)
Kegiatan 1 : Fasilitasi
Pelaksanaan Tahapan
Pemilu Legislatif, Pemilu
Presiden dan Wakil 1.1 Jumlah Kegiatan
Kegiatan 9 9 91 100 150 310,471 APBN KPU
Presiden, Pemilukada, Pendidikan Pemilih
Publikasi dan Sosialisasi
serta Partisipasi
Masyarakat dan PAW
PROGRAM 3 : Program Pengawasan Penyelenggaraan Pemilu (Bawaslu)
1.1 Jumlah
pendidikan
pengawasan pemilu
Kegiatan 1: Teknik
partisipatif (Bawaslu
Penyelenggaraan Daerah 34 34 34 34 34 38,560 APBN Bawaslu
provinsi, peserta
Pengawasan Pemilu
pemilu, Panwas, dan
organisasi masyarakat
sipil
PROGRAM 1: (Matriks KL/II.M.L.059-23)
- 1312 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah kebijakan
Pengarusutamaan gender bidang politik dan
bidang politik dan pengambilan
pengambilan keputusan keputusan yang
disusun, direview, Kementerian PP
Kebijakan - 2 2 1 1 2,100 APBN
dikoreksi, dan dan PA
difasilitasi untuk
diharmonisasikan
menjadi responsif
gender*
(Baru) Kegiatan 1: 1.1 Jumlah kebijakan
Pengarusutamaan Gender yang ditelaah tentang
Bidang Politik, Hukum, 30% keterwakilan Kementerian PP
Pertahanan, dan Keamanan Perempuan di Kebijakan - - 5 NA NA 2,650 APBN
dan PA
Lembaga Legislatif**

PROGRAM 2: PROGRAM PEMBINAAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK (Matriks KL/II.M.L.059-23)


1.1 Jumlah ormas
yang bermitra untuk
peningkatan kapasitas
kelompok perempuan,
Kementerian
penyandang difabel Ormas - 82 100 100 100 20.257,2 APBN
Dalam Negeri
dan kelompok rentan
/ marjinal lain melalui
kemitraan dengan
ormas
INDIKATOR SDGs: 16.7.1. (b) Persentase keterwakilan perempuan sebagai pengambilan keputusan di lembaga eksekutif (Eselon I dan II).
PROGRAM 1: KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN (Matriks KL/II.M.L.047-1)
- 1313 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
Kegiatan 1: 1.1 Jumlah kebijakan
Pengarusutamaan gender bidang hukum yang
bidang hukum disusun, direview, 1800 (Telah di
dikoreksi, dan tag di Kementerian PP
Kebijakan 1 1 1 1 1 APBN
difasilitasi untuk indikator dan PA
diharmonisasikan 5.1.1*)
menjadi responsif
gender*
Kegiatan 2: 2.1 Jumlah kebijakan
Pengarusutamaan Gender di bidang Infrastruktur
Bidang Infrastruktur dan dan Lingkunganyang
3490 (Telah di
Lingkungan disusun, direview,
tag di Kementerian PP
dikoreksi, dan Kebijakan 1 2 2 1 1 APBN
indikator dan PA
difasilitasi
5.1.1*)
untukdiharmonisasika
n menjadi responsif
gender
Kegiatan 3: 3.1 Jumlah kebijakan
Pengarusutamaan gender bidang IPTEK yang
bidang IPTEK disusun, direview, 3380 (Telah di
dikoreksi, dan tag di Kementerian PP
Kebijakan 1 2 2 1 1 APBN
difasilitasi untuk indikator dan PA
diharmonisasikan 5.1.1*)
menjadi responsif
gender*
Kegiatan 4: 4.1 Jumlah kebijakan
Pengarusutamaan gender bidang kesehatan yang
bidang kesehatan disusun, direview, 4100 (Telah di
dikoreksi, dan tag di Kementerian PP
Kebijakan 2 2 2 2 2 APBN
difasilitasi untuk indikator dan PA
diharmonisasikan 5.1.1*)
menjadi responsif
gender*
- 1314 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
Kegiatan 5: 5.1 Jumlah kebijakan
Perlindungan Hak Perlindungan Hak
Perempuan dalam Perempuan dalam 3350 (Telah di
Ketenagakerjaan Ketenagakerjaan yang tag di Kementerian PP
Kebijakan 2 4 4 2 2 APBN
disusun, direview, indikator dan PA
dikoreksi, dan 5.1.1*)
diharmonisasikan
Kegiatan 6: 6.1 Jumlah kebijakan
Pengarusutamaan Gender yang disusun untuk
Bidang Ekonomi mendukung Industri Kementerian PP
Kebijakan 1 2 1 1 1 3380 APBN
Rumahan di tingkat dan PA
Pusat
Kegiatan 7: 7.1 Jumlah kebijakan
Pengarusutamaan gender bidang pendidikan dan
bidang Pendidikan yang disusun, 2250 (Telah di
direview, dikoreksi, tag di Kementerian PP
Kebijakan 2 2 2 2 2 APBN
dan difasilitasi untuk indikator dan PA
diharmonisasikan 5.1.1*)
menjadi responsif
gender*
Kegiatan 8: 8.1 Jumlah kebijakan
Pengarusutamaan gender bidang Pertanian,
bidang Pertanian, Kehutanan, Perikanan,
Kehutanan, Perikanan, Kelautan, Ketahanan
Kelautan, Ketahanan Pangan, dan 5900 (Telah di
Pangan, dan Agrobisnis Agrobisnis yang tag di Kementerian PP
Kebijakan 2 3 3 3 2 APBN
disusun, direview, indikator dan PA
dikoreksi, dan 5.1.1*)
difasilitasi untuk
diharmonisasikan
menjadi responsif
gender*
- 1315 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
Kegiatan 9: 9.1 Jumlah kebijakan
Pengarusutamaan Gender yang ditelaah tentang 2100 (Telah di
Bidang Politik, Hukum, 30% keterwakilan tag di Kementerian PP
Kebijakan 2 2 2 1 1 APBN
Pertahanan, dan Keamanan Perempuan di indikator dan PA
Lembaga Legislatif 5.1.1*)

Kegiatan 10: 10.1 Jumlah


Pengarusutamaan gender kebijakan bidang
bidang sumber daya alam sumber daya alam dan
dan lingkungan lingkungan yang 5060 (Telah di
disusun, direview, tag di Kementerian PP
Kebijakan 2 2 3 4 3 APBN
dikoreksi, dan indikator dan PA
difasilitasi untuk 5.1.1*)
diharmonisasikan
menjadi responsif
gender*
INDIKATOR SDGs:
16.7.2.(a) Indeks Lembaga Demokrasi
16.7.2.(b) Indeks Kebebasan Sipil
16.7.2.(c) Indeks Hak-hak Politik
PROGRAM 1 : Peningkatan Koordinasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam)
1.2 Indeks Demokrasi
Skor 72.82 70.09 74.3 74.60 75
Indonesia

1.2 (i) Indeks Lembaga


Kegiatan 1 : Koordinasi Skor 66.87 62.05 77 78 79
Demokrasi Kemenko
Demokrasi dan Organisasi 52,107,773 APBN
1.2 (iI) Indeks Polhukam
Masyarakat Sipil Skor 80.30 76.45 85 86 87
Kebebasan Sipil

1.2 (iii) Indeks Hak-


Skor 70.63 70.11 66 67 68
hak Politik
PROGRAM 2: Program Pembinaan Politik dan Pemberdayaan Pemerintahan Umum (Ditjen Polpum, Kemendagri)
- 1316 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
1.2 Penguatan Pokja
Demokrasi
(Bimbingan, Supervisi
Kegiatan 1: Fasilitasi Politik 34 34 34 10 15 Kementerian
dan evaluasi kinerja Provinsi 10.024 APBN
Dalam Negeri provinsi provinsi provinsi provinsi provinsi Dalam Negeri
pemda dalam
pengembangan
demokrasi (IDI))
INDIKATOR SDGs: 16.9.1* Proporsi anak umur di bawah 5 tahun yang kelahirannya dicatat oleh lembaga pencatatan sipil, menurut umur.

PROGRAM 1: PENATAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN


1.1. Provinsi yang
terfasilitasi (bintek,
advokasi dan Kementerian
Provinsi 34 34 34 34 34 28.700 APBN
sosialisasi) kebijakan Dalam Negeri
pelaksanaan
Kegiatan 1: Pembinaan pencatatan sipil
Administrasi Pencatatan Tidak ada data
Sipil target
1.2. Anak yang kepemlikian
memiliki akta Persen 74,27 (a) 74,5 (a) 75,41 (a) NA NA 22.200 akta khusus
kelahiran untuk anak
umur 5 tahun
ke bawah
2.1 Laporan
Monitoring Evaluasi
Kegiatan 2: Pengelolaan Pelaksanaan Program Kementerian
Laporan 6 6 3 3 3 16.100 APBN
Informasi Kependudukan Dan Dukumentasi Dalam Negeri
Kebijakan Informasi
Kependudukan
kegiatan 3: Pengembangan 3.1 Sarpras Siak Di Kementerian
Kab/Kota 514 514 514 514 514 1.492.600 APBN
Sistem Administrasi 514 Kab/Kota, serta Dalam Negeri
- 1317 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
Kependudukan (SAK) DC dan DRC
Terpadu Kependudukan

4.2 Terlaksananya
sosialisasi di 34
provinsi tentang hak 548 Kementerian
Daerah - 548 548 548 2.900 APBN
anak untuk (2017) Dalam Negeri
memperoleh akta
kelahiran secara gratis
INDIKATOR SDGs:
16.9.1. (a) Persentase kepemilikan akte lahir untuk penduduk 40% berpendapatan bawah.
16.9.1. (b) Persentase anak yang memiliki akta kelahiran.
PROGRAM 1: PENATAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
Kegiatan 1: 1.1. Provinsi yang
Pembinaan Administrasi terfasilitasi (bintek,
Pencatatan Sipil advokasi dan
Provinsi 34 34 34 34 34 21.065.959
sosialisasi) kebijakan
Kementerian
pelaksanaan APBN
Dalam Negeri
pencatatan sipil
1.2. Anak yang
memiliki akta Persen 72,3 74 75 76 77,4 16.654.602
kelahiran
1.3 Tersedianya
kebijakan pemenuhan
hak sipil, informasi Kementerian
Kebijakan 1 - - - - 129,3 APBN
dan partisipasi anak Dalam Negeri
yang lengkap dan
harmonis
1.4 Terlaksananya
sosialisasi di 34 Kementerian
provinsi tentang hak Daerah - - 548 548 548 2.978.037 APBN
Dalam Negeri
anak untuk
- 1318 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
memperoleh akta
kelahiran secara gratis

Kegiatan 2: 2.1 Laporan


Pengelolaan Informasi Monitoring Evaluasi
Kependudukan Pelaksanaan Program Kementerian
Laporan 6 6 3 3 3 16.125.267 APBN
Dan Dukumentasi Dalam Negeri
Kebijakan Informasi
Kependudukan
Kegiatan 3: 3.1 Sarpras Siak Di
Pengembangan Sistem 514 Kab/Kota, serta
Kementerian
Administrasi DC dan DRC Kab/Kota 514 514 514 514 514 372.591.186 APBN
Dalam Negeri
Kependudukan (SAK) Kependudukan
Terpadu
PROGRAM 1: Perluasan Pelayanan Dasar
1.1 Terwujudnya
kepemilikan akta
kelahiran pada 40% Persen 71,59 74,06 (a) 76,46 (a) 76 77,40
penduduk miskin
Kegiatan 1: Penyediaan Kementerian
(anak usia 0-17 tahun) 22.200 APBN
Layanan Dasar Dalam Negeri
1.2 Persentase anak
yang memiliki akta
Persen 79,92 81,68 (a) 83,33 (a) 82 85
kelahiran (Usia 0-17
tahun)
INDIKATOR SDGs: 16.10.1. (a) Jumlah penanganan pengaduan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
PROGRAM 1: Peningkatan Pemajuan dan Penegakan HAM
- 1319 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
1.1 Penanganan kasus
pelanggaran HAM yang Komisi Nasional
berat peristiwa Wasior, kasus - - - 3 3 3,000 APBN Hak Asasi
peristiwa Wamena, Manusia
peristiwa Paniai
1.2 Penanganan kasus Komisi Nasional
pelanggaran HAM yang penyelidikan 3 (2015) 3 4 4 4 7,000 APBN Hak Asasi
berat Manusia
1.3 Penanganan kasus
Kegiatan 1: Penyelesaian pelanggaran HAM Komisi Nasional
400
Pelanggaran HAM terutama pada kasus 3850 1024 600 610 27,000 APBN Hak Asasi
(2015)
masyarakat marginal Manusia
dan rentan
1.4 Pengaduan yang Komisi Nasional
dikelola oleh Komnas pengaduan - 7500 7500 7500 7500 6,700 APBN Hak Asasi
HAM Manusia
1.5 Penanganan kasus
pelanggaran HAM
Komisi Nasional
terutama pada
kasus 48 (2016) 48 102 77 85 8,800 APBN Hak Asasi
mayarakat marginal
Manusia
dan rentan melalui
mekanisme mediasi
PROGRAM 2: Program Pemajuan HAM. (Matriks Hal. II.M.L.013-40)
1.1 Prosentase
rekomendasi
Kegiatan 1: Program penanganan dugaan Kemenkumham
Persen 50 50 50 50 50 4,400 APBN
Pemajuan HAM. pelanggaran HAM yang (Ditjen HAM)
ditindaklanjuti oleh
instansi terkait
- 1320 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
2.2 Jumlah
penanganan dugaan
Kegiatan 2: Pelayanan pelanggaran/permasal 180 Kemenkumham
Kasus - 180 180 180
Komunikasi Masyarakat ahan HAM yang (2017) (Ditjen HAM)
dikomunikasikan ke
Ditjen HAM
PROGRAM 3: Program Penanganan dan Penyelesaian Perkara Pidana Khusus, Pelanggaran HAM yang Berat dan Perkara Tindak Pidana Korupsi.
Kegiatan 1: Program 1.1 Jumlah
Penanganan dan penanganan perkara
Penyelesaian Perkara pidana khusus,
Kejaksaan
Pidana Khusus, pelanggaran HAM
Perkara - - - 2 2 200 APBN Republik
Pelanggaran HAM yang berat, dan perkara
Indonesia
Berat dan Perkara Tindak tindak pidana korupsi
Pidana Korupsi. (Matriks secara cepat, tepat
KL Hal. II.M.L.006-22) dan akuntabel.
INDIKATOR SDGs: 16.10.1. (b) Jumlah penanganan pengaduan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) perempuan terutama kekerasan terhadap
perempuan.
PROGRAM 1: PROGRAM PENINGKATAN PEMAJUAN DAN PENEGAKAN HAM (Matriks KL Hal. II.M.L.074-7)
1.1 Jumlah laporan
pemantauan yang Komnas
Laporan 1 1 1 1 1 2,000 APBN
dihasilkan dalam 12 Perempuan
bulan terakhir
Kegiatan 1: Pencegahan 1.2 Jumlah
dan penanggulangan segala pengaduan yang Pengaduan 10 10 10 10 10 1,000 APBN
Komnas
bentuk kekerasan terhadap ditindaklanjuti dalam Perempuan
perempuan dan 12 bulan terakhir
pemenuhan hak korban 1.3 Jumlah pengguna
layanan yang
Komnas
mendapatkan manfaat Pengguna 10 10 10 10 10 1,000 APBN
Perempuan
dari informasi
dan/atau
- 1321 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
pengetahuan
mengenai KtP

PROGRAM 2: Penanganan Kekerasan Terhadap Perempuan


1.1 Pengembangan
Konsep penanganan Komnas
Konsep 1 1 2 2 2 2,000 APBN
Korban Kekerasan Perempuan
terhadap Perempuan
1.2 Jumlah
peningkatan peran
Kegiatan 1: Pencegahan dan kerjasama
dan Penanggulangan organisasi/kelompok
Segala Bentuk Kekerasan masyarakat/agama/ad
Terhadap Perempuan dan at dalam pemantauan,
Pemenuhan Hak Korban Komnas
pencegahan, dan Inisiatif 1 1 3 3 3 1,000 APBN
Perempuan
penanganan
Kekerasan terhadap
Perempuan, termasuk
mendukung kerja-
kerja perempuan
pembela HAM
INDIKATOR SDGs: 16.10.2. (a) Tersedianya Badan Publik yang menjalankan kewajiban sebagaimana diatur dalam UU No. 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik.

PROGRAM 1 : Pelaksanaan Ketentuan Keterbukaan Informasi Publik pada Badan Publik


1.1 Prosentase Badan
Kegiatan 1 : Monev APBN KOMIS
Publik yang
Implementasi Keterbukaan Persen 47 50,38 70 75 80 2,250 (KOMINF INFORMASI
melaksanakan
Informasi Badan Publik O) PUSAT (KIP)
ketentuan
- 1322 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
Keterbukaan Informasi
Publik

2.1 Jumlah Badan


Publik yang menerima
APBN
Kegiatan 2: Diseminasi UU informasi tentang
Badan Publik N/A 189 80 80 100 1,000 (KOMINF KIP
KIP kepada Badan Publik ketentuan
O)
Keterbukaan Informasi
Publik

PROGRAM 2 : Pengembangan Informasi dan Komunikasi Publik


1.1 Jumlah
masyarakat yang
Kegiatan 1 : Pembinaan
meningkat
dan Pengembangan Ditjen IKP
pemahamannya Orang 2000 3500 2000 2000 2000 15,000 APBN
Kebijakan Komunikasi Kemkominfo
tentang UU KIP
Nasional
melalui kegiatan
seminar/forum

INDIKATOR SDGs: 16.10.2. (b) Persentase penyelesaian sengketa informasi publik melalui mediasi dan/atau ajudikasi non litigasi.

PROGRAM 1 : Penyelesaian Sengketa Informasi Publik


1.1 Prosentase
Kegiatan 1 : Ajudikasi Non terselesaikannya APBN
Litigasi dan Mediasi kasus/ sengketa Persen 56,63 54,02 65 65 65 2,750 (KOMINF KIP
Informasi Publik teregister ditahun O)
berjalan
2.1 Penerima Bimtek
Kegiatan 2: Bimtek Perki tentang APBN
Penyelesaian Sengketa Penyelesaian Sengketa Orang 30 0 40 40 50 1,250 (KOMINF KIP
Informasi Informasi dan O)
Kelembagaan
- 1323 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
2.2 Penerima Bimtek
Manajemen APBN
Administrasi Orang 41 (2016) 41 40 40 50 1,250 (KOMINF KIP
Penyelesaian Sengketa O)
Informasi Publik
3.1 Tersusunnya
Kegiatan 3 : Penyusunan Peraturan Komisi
Peraturan Keterbukaan Informasi (PERKI) APBN
Informasi Publik dan tentang Keterbukaan Dokumen 5 (2016) 5 1 2 2 1,250 (KOMINF KIP
Penyelesaian Sengketa Informasi Publik dan O)
Informasi Penyelesaian Sengketa
Informasi
4.1 Terselenggaranya
Kegiatan 4 : Diskusi Ahli APBN
diskusi ahli
Penyelesaian Sengketa Kegiatan 2 (2016) 2 2 2 2 1,000 (KOMINF KIP
Penyelesaian Sengketa
Informasi Publik O)
Informasi Publik
INDIKATOR SDGs: 16.10.2. (c) Jumlah kepemilikan sertifikat Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) untuk mengukur kualitas PPID dalam
menjalankan tugas dan fungsi sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.
PROGRAM 1 : Penguatan Layanan Informasi PPID
1.1 Jumlah Badan
Kegiatan 1 : Bimtek Publik yang menerima APBN
Pembentukan dan Bimtek Pembentukan Badan Publik 40 (2017) N/A 40 40 50 1,250 (KOMINF KIP
Peningkatan Kualitas PPID dan Peningkatan O)
Kualitas PPID
2.1 Jumlah Badan
Kegiatan 2: Bimtek Sistem Publik yang menerima APBN
Layanan Informasi PPID Bimtek tentang Sistem Badan Publik 40 (2017) N/A 40 40 50 1,250 (KOMINF KIP
Badan Publik se-Indonesia layanan Informasi O)
PPID
PROGRAM 2 : Pengembangan Informasi dan Komunikasi Publik
- 1324 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
1.1 Jumlah SDM
Pengelola Informasi
Kegiatan 1 : Pembinaan dan Dokumentasi yang
dan Pengembangan meningkat Ditjen IKP
Orang 250 209 307 250 250 10,000 APBN
Kebijakan Komunikasi kemampuannya dalam Kemkominfo
Nasional implementasi UU KIP
di Badan Publik
Negara melalui Bimtek
INDIKATOR SDGs: 16.a.1* Tersedianya lembaga Hak Asasi Manusia (HAM) nasional yang independen yang sejalan dengan Paris Principles.
PROGRAM 1: Mempertahankan Akreditasi A Paris Principles Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
Kegiatan 1: Peningkatan 1.1. Terpilihnya
Kualitas Perencanaan, Komisioner Komnas Orang 7 (2017) - 7 - - 1,100 APBN Komnas HAM
Pengawasan dan Kerjasama HAM yang independen
2.1. Implementasi
Kegiatan 2: Peningkatan Jejaring Komnas HAM
Meningk Meningk
Kualitas Perencanaan, melalui Forum Kegiatan 6 (2017) - 6 2,170 APBN Komnas HAM
at at
Pengawasan dan Kerjasama Lembaga HAM
Nasional (K/L/I/D)
3.1 Implementasi
Jejaring Komnas HAM
melalui SEANF, ICC,
Kegiatan 3: Peningkatan
APF, Regional Meningk Meningk
Kualitas Perencanaan, Kegiatan - 7 3,390 APBN Komnas HAM
Concultative Meeting, at at
Pengawasan dan Kerjasama
International
Conference dan UN
Session
4.1 Indeks HAM yang
kegiatan 4: Penguatan
diimplementasikan
Kesadaran HAM 40% meningk
dalam indikator SRH, Instansi - 40% - 4,352 APBN Komnas HAM
Masyarakat dan Aparatur (2017) at
HRC, dan Polisi
Negara
berbasis HAM dan
- 1325 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
pemenuhan hak
kelompok minoritas

- (level - (level
tidak tidak
kompon kompon
4.3 TOT terkait HAM dianggar dianggar
51 orang en, en,
kepada aparatur dan Orang kan kan 1,653 APBN Komnas HAM
(2015) tidak tidak
masyarakat secara secara
ada ada
khusus khusus
target) target)
5.1 Saran dan
rekomendasi mengenai
Kegiatan 5: Penguatan pembentukan,
Kesadaran HAM perubahan dan meningk
Persen 14 (2015) 5 15 16 8,702 APBN Komnas HAM
Masyarakat dan Aparatur pencabutan per UU at
Negara yang berperspektif
HAM dan isu lain
terkait HAM
6.1 Penyusunan
Dokumen 1 1 1 1 1 650 APBN Komnas HAM
Kegiatan 6: Akuntabilitas Laporan Tahunan
NHRI kepada Publik 6.2 Penyusunan
Dokumen 1 1 1 1 1 290 APBN Komnas HAM
Laporan Kinerja
PROGRAM 2: Penguatan Mekanisme HAM Nasional Dengan Mandat Khusus Penghapusan KtP
1.1 Penguatan
Kegiatan 1: Penguatan
Mekanisme HAM
Mekanisme HAM Nasional Komnas
Nasional Dengan Dokumen 1 1 1 1 1 1,000 APBN
Dengan Mandat Khusus Perempuan
Mandat Khusus
Penghapusan KtP
Penghapusan KtP
- 1326 -

MATRIKS BAGIAN 1: PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber
Baseline Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Anggaran 5 Pendanaa
(2015) 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
Tahun (Rp n
Juta)
1.2. 7. Peningkatan
layanan Komnas
Komnas
Perempuan sebagai Layanan 12 12 12 12 12 1,000 APBN
Perempuan
women human rights
resource centre
INDIKATOR SDGs: 16.b.1. Proporsi penduduk yang melaporkan mengalami diskriminasi dan pelecehan dalam 12 bulan lalu berdasarkan pada pelarangan
diskriminasi menurut hukum HAM Internasional
PROGRAM 1: Program Peningkatan Pemajuan dan Penegakan HAM
1.1 Jumlah pengguna
layanan yang
mendapatkan manfaat
Komnas
dari informasi Pengguna 10 (2015) 10 10 10 10 500 APBN
Perempuan
dan/atau
Kegiatan 1: Pencegahan pengetahuan
dan penanggulangan segala mengenai KtP
bentuk kekerasan terhadap 1.2 jumlah pengguna
perempuan dan layanan usia 18-24
pemenuhan hak korban tahun yang
mendapatkan manfaat Komnas
Orang 10 (2015) 10 10 10 10 500 APBN
dari informasi dan Perempuan
pengetahuan
mengenai kekerasan
terhadap perempuan
INDIKATOR SDGs: 16.b.1. (a) Jumlah kebijakan yang diskriminatif dalam 12 bulan lalu berdasarkan pelarangan diskriminasi menurut hukum HAM
Internasional
PROGRAM 1: Penanganan Kekerasan Terhadap Perempuan
1.1 Jumlah
Kegiatan 1: Pencegahan rekomendasi
dan Penanggulangan peraturan perundang-
Komnas
Segala Bentuk Kekerasan undangan dan Rekomendasi 2 2 2 2 2 1,000 APBN
Perempuan
Terhadap Perempuan dan kebijakan yang
Pemenuhan Hak Korban ditindaklanjuti oleh
pihak terkait
- 1327 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Lokasi
2016 2017 2018 2019 Anggaran 5 Pendanaan Pelaksana
Tahun (Rp Juta)
TUJUAN 16 PERDAMAIAN, KEADILAN DAN KELEMBAGAAN YANG TANGGUH
INDIKATOR SDGs: 16.1.2. (a) Kematian disebabkan konflik per 100.000 penduduk.
PROGRAM 3:
1.1 Output: Para
santri memiliki PP RMI NU
pemahaman bekerjasama PP RMI NU
Kegiatan 1: bagaimana cara kerja dengan Bersama
Pelatihan media digital dan Kegiatan 1 2 2 7 7 720 Pemerintah dan 19 Propinsi Pemerintah
Literasi Digital bagaimana pihak terkait dan Pihak
memanfaatkan (belum tersedia Lain Terkait
untuk dakwah cinta sumber)
tanah air
PP RMI NU
Kegiatan 2: bekerjasama PP RMI NU
2.1 Output: Makin
Pelatihan dengan Bersama
kuat cinta tanah air
Islam dan Kegiatan 0 0 1 5 7 455 Pemerintah dan 13 Propinsi Pemerintah
di kalangan
Gerakan Cinta pihak terkait dan Pihak
pesantren.
Tanah Air (belum tersedia Lain Terkait
sumber)
INDIKATOR SDGs: 16.1.3. (a) Proporsi penduduk yang menjadi korban kejahatan kekerasan dalam 12 bulan terakhir.
PROGRAM 2: Membangun kesadaran dan komitmen untuk penghapusan kekerasan terhadap perempuan melalui media elektronik dan cetak berbasis ormas dan pondok
pesantren
Kegiatan 1: 1.1. Jumlah mimbar
Pengembangan ulama MUI yang
Media ormas terbit dan memuat
75% dana APBN
dan pondok penyuluhan
dan 25% dana
pesantren: penghapusan eksemplar 1.000 2.000 3.000 3.000 1.200 Nasional MUI
Pendamping (I -
Memfasilitasi kekerasan terhadap
Tersedia)
pengembangan perempuan berbasis
TV MUI, ormas dan pondok
mimbar Ulama pesantren
- 1328 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Lokasi
2016 2017 2018 2019 Anggaran 5 Pendanaan Pelaksana
Tahun (Rp Juta)
MUI, media
sosial, dll
untuk
2.1 Jumlah siaran
sosialisasi
TV MUI untuk
penghapusan
penghapusan
kekerasan (III - Belum
kekerasan terhadap kegiatan 10 20 30 40 swadaya Nasional MUI
terhadap tersedia sumber)
perempuan berbasis
perempuan
ormas dan pondok
yang berbasis
pesantren
ormas dan
pondok
pesantren
PROGRAM 5: Penguatan Konten Media Sosial untuk Perlindungan Kekerasaan
Kegiatan 1
Pelatihan
Pengarusutam 1.1. sejumlah kader 100 Donor Agensi, Lakpesdam
Orang 100 200 300 400 500 Nasional
aan Konten dilatih (2016) swadaya NU
Damai untuk
Keamaanan.
INDIKATOR SDGs: 16.2.1.(a) Proporsi rumah tangga yang memiliki anak umur 1-17 tahun yang mengalami hukuman fisik dan/atau agresi psikologis dari pengasuh
dalam setahun terakhir.
PROGRAM 1: Communities attitude and practices to protect children
Kegiatan 1: 1.1 Indikator
Kaji lapangan, Kegiatan : Jumlah
pengembangan orang tua /
modul, pengasuh yang
Multi funding 9 propinsi,
pelatihan dan menunjukkan Orang Wahana
dari dalam dan 38
bantuan peningkatan tua/ TBD TBD TBD TBD TBD 722 Visi
luar negeri (I - Kabupaten
untuk orang pengetahuan tentang Pengasuh Indonesia
Tersedia) /kota
tua / hak anak,
pengasuh perlindungan anak
untuk dan pengasuhan
menunjukkan positif
- 1329 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Lokasi
2016 2017 2018 2019 Anggaran 5 Pendanaan Pelaksana
Tahun (Rp Juta)
pola asuh yang 1.2 Indikator
positif Kegiatan :Jumlah
Multi funding 9 propinsi,
orang tua yang Orang Wahana
dari dalam dan 38
dilatih dalam kursus tua/ TBD TBD TBD TBD TBD Visi
luar negeri (I - Kabupaten
/ lokakarya yang Pengasuh Indonesia
Tersedia) /kota
menangani disiplin
positif
2.1 Indikator
Multi funding 9 propinsi,
Kegiatan : Jumlah Wahana
dari dalam dan 38
tindakan/praktek Tindakan TBD TBD TBD TBD TBD Visi
luar negeri (I - Kabupaten
masyarakat terkait Indonesia
Tersedia) /kota
perlindungan anak
2.2 Indikator
Kegiatan 2:
Kegiatan : Jumlah
Kaji lapangan,
orang dewasa dan
pengembangan Multi funding 9 propinsi,
anak-anak yang Wahana
modul, dari dalam dan 38
dapat Orang TBD TBD TBD TBD TBD Visi
pelatihan dan luar negeri (I - Kabupaten
mengidentifikasi Indonesia
bantuan bagi 144 Tersedia) /kota
risiko perlindungan
masyarakat
anak di komunitas
untuk
mereka
dilengkapi
2.3 Indikator
perlindungan
Kegiatan : Proporsi
anak
anggota masyarakat Multi funding 9 propinsi,
Anggota Wahana
yang berpartisipasi dari dalam dan 38
Masyarak TBD TBD TBD TBD TBD Visi
dalam perubahan luar negeri (I - Kabupaten
at Indonesia
sikap / perilaku Tersedia) /kota
terhadap isu
perlindungan anak
- 1330 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Lokasi
2016 2017 2018 2019 Anggaran 5 Pendanaan Pelaksana
Tahun (Rp Juta)
3.1 Indikator
Kegiatan : Jumlah
Multi funding 9 propinsi,
inisiatif yang Wahana
dari dalam dan 38
dipimpin anak untuk Inisiatif TBD TBD TBD TBD TBD Visi
luar negeri (I - Kabupaten
memperkuat Indonesia
Tersedia) /kota
Kegiatan 3 : kecakapan hidup &
Kaji lapangan, perlindungan anak
pengembangan 3.2 Indikator
modul, Kegiatan : Jumlah
pelatihan dan anak atau remaja
Multi funding 9 propinsi,
bantuan yang telah Wahana
dari dalam dan 38
untuk anak- menyelesaikan Anak TBD TBD TBD TBD TBD Visi
luar negeri (I - Kabupaten
anak kurikulum 2.262 Indonesia
Tersedia) /kota
diperlengkapi kecakapan hidup
untuk dalam 6 bulan atau
mengambil lebih
tindakan 3.3 Jumlah anak,
terhadap isu remaja dan pemuda
perlindungan yang berpartisipasi
Multi funding 9 propinsi,
anak secara bermakna Wahana
dari dalam dan 38
dalam tindakan yang Anak TBD TBD TBD TBD TBD Visi
luar negeri (I - Kabupaten
mendukung Indonesia
Tersedia) /kota
mengakhiri
kekerasan terhadap
anak-anak
Kegiatan 4 : 4.1 Indikator
Kaji lapangan, Kegiatan : Jumlah
pengembangan Congregational Hope
Multi funding 9 propinsi,
modul, Action Team (CHATs) Wahana
dari dalam dan 38
pelatihan dan -Kongresi Tim Aksi Kelompok TBD TBD TBD TBD TBD 760 Visi
luar negeri (I - Kabupaten
bantuan Harapan yang Indonesia
Tersedia) /kota
untuk melaksanakan
pemimpin rencana aksi (dengan
masyarakat kurikulum Channel
- 1331 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Lokasi
2016 2017 2018 2019 Anggaran 5 Pendanaan Pelaksana
Tahun (Rp Juta)
(pemimpin of Hope
Iman, (CoH)/Saluran
pemimpin Harapan, area
adat) kompetensi)
diperlengkapi
untuk
mengambil
4.2 Indikator
tindakan
Kegiatan : Jumlah Multi funding 9 propinsi,
terhadap Wahana
relawan aktif karena dari dalam dan 38
perlindungan Orang TBD TBD TBD TBD TBD Visi
Congregational Hope luar negeri (I - Kabupaten
anak Indonesia
Action Team /CHATs Tersedia) /kota
(oleh tipe relawan)
PROGRAM 2: Perlindungan Hukum terhadap anak di lingkungan ormas dan lembaga keislaman
Kegiatan 1:
1.1 Jumlah ormas
Simposium Kemenkumham
dan Lembaga 200
Perlindungan Orang 200 200 200 dan Polri (I - Nasional MUI
Keislaman yang ada (2016)
Hukum Tersedia)
di Indonesia
terhadap Anak
Kegiatan 2:
2.1 Jumlah ormas
Lokakarya Kemenkumham
dan Lembaga 200
Hukum anti Orang 200 200 200 dan Polri (I - Nasional MUI
Keislaman yang ada (2016)
kekerasan Tersedia)
di Indonesia
terhadap anak
INDIKATOR SDGs: 16.2.1.(b) Prevalensi kekerasan terhadap anak laki-laki dan anak perempuan.
PROGRAM 1: Penguatan Ketahanan Keluarga Dengan Perspektif Keadilan & Kesetaraan
Kegiatan 2:
2.1. Jumlah social
Kampanye dan
media campaign jumlah NU -
Pendidikan
tentang Relasi kampanye Lembaga
Publik tentang 4 8 belum pusat
Suami-Istri yang social Kemaslahat
Pengasuhan
Sehat dan media an Keluarga
Anak Tanpa
Berperspektif
Kekerasan
- 1332 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Lokasi
2016 2017 2018 2019 Anggaran 5 Pendanaan Pelaksana
Tahun (Rp Juta)
Keadilan &
Kesetaraan

PROGRAM 2: Pengarusutamaan Anak dalam Advokasi NU


Kegiatan 1:
Advokasi
Kebijakan 1.1 Sejumlah Cimahi,
kabupate
perldindungan kebijakan daerah 2 5 8 10 15 Tasik,Indram
n/kota
anak berbasis terbit ayu, Jepara,
kabupaten/kot donor agensi, Silacap, Lakepesda
1,311
a swadaya samipt, aceh, m NU
Kegiatan 2: bima,
Pembentukan makasar,
2.1 sejumlah satgas masyarak
satgas TBD TBD TBD TBD TBD bulkuba
berbasis masyarakat at
berbasis
masyarakat
PROGRAM 3:
1.1 Output:
Pesantren memiliki PP RMI NU
pengetahuan dan bekerjasama PP RMI
Kegiatan 1:
ketrampilan dengan NUBersama
Pelatihan
bagaimana Kegiatan 0 1 1 5 5 660 Pemerintah dan 12 propinsi Pemerintah
Pesantren
menyelenggarakan pihak terkait dan Pihak
Ramah Anak
lembaga pesantren (belum tersedia Lain Terkait
yang menjamin hak- sumber)
hak anak
PROGRAM 4: Membangun sinergi antar pemangku kepentingan dalam pencegahan dan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak
- 1333 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Lokasi
2016 2017 2018 2019 Anggaran 5 Pendanaan Pelaksana
Tahun (Rp Juta)
Kegiatan 3:
Sosialisasi
PGRI bekerja
tentang 3.1 Tersosialisasi Pengurus
sama dengan
perlindungan tentang Kegiatan 1 1 1 Besar PGRI
instansi/
hak perlindungan hak Nasional nasional nasional nasional Jakarta dan dan 34
- 3 0 organisasi
perempuan perempuan dan anak dan , 10 , 14 , 10 34 Provinsi Pengurus
terkait (III-
dan anak kepada pengurus provinsi provinsi provinsi provinsi PGRI
belum tersedia
kepada dan anggota PGRI Provinsi
sumber)
pengurus dan
anggota PGRI
Kegiatan 4:
Membangun
sinergi antar
4.1 Terjalinnya
pemangku
sinergi antar Pengurus PGRI Pengurus
kepentingan
pemangku dengan instansi PGRI
dalam Jakarta dan
kepentingan dalam Kegiatan - 3 3 3 3 0 terkait (III- dengan
penanganan 34 Provinsi
penanganan kasus belum tersedia instansi
kasus
kekerasan terhadap sumber) terkait
kekerasan
perempuan dan anak
terhadap
perempuan
dan anak
PROGRAM 5: Child and social protection services
1.1 Indikator
Kegiatan :
Kegiatan 1:
Jumlah desa /
Pembentukan Multi funding 9 propinsi,
kelurahan yang Wahana
mekanisme dari dalam dan 38
menerapkan sistem Desa TBD TBD TBD TBD TBD 1.311 Visi
perlindungan luar negeri (I - Kabupaten
dan mekanisme Indonesia
anak berbasis Tersedia) /kota
pencegahan dan
masyarakat
penanggulangan
(laporan, rujuk dan
- 1334 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Lokasi
2016 2017 2018 2019 Anggaran 5 Pendanaan Pelaksana
Tahun (Rp Juta)
tindak lanjuti) isu
perlindungan anak

1.2 Indikator
Kegiatan :
Jumlah pemangku
Pemangk Multi funding 9 propinsi,
kepentingan yang Wahana
u dari dalam dan 38
mengerti CPMS-Child TBD TBD TBD TBD TBD Visi
Kepenting luar negeri (I - Kabupaten
Protection Minimum Indonesia
an Tersedia) /kota
Standard (standar
minimum
perlindungan anak)
1.3 Indikator
Kegiatan : Multi funding 9 propinsi,
Wahana
Proporsi komite dari dalam dan 38
Komite TBD TBD TBD TBD TBD Visi
Perlindungan Anak luar negeri (I - Kabupaten
Indonesia
yang memenuhi Tersedia) /kota
standar minimum
2.1 Indikator
Kegiatan 2:
Kegiatan :
Pembentukan
Jumlah kasus Multi funding 9 propinsi,
mekanisme Wahana
pelecehan anak yang dari dalam dan 38
Perlindungan Laporan TBD TBD TBD TBD TBD 1.603 Visi
dilaporkan yang luar negeri (I - Kabupaten
Anak di Indonesia
dirujuk ke institusi / Tersedia) /kota
tingkat
struktur yang
Kabupaten
relevan
- 1335 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Lokasi
2016 2017 2018 2019 Anggaran 5 Pendanaan Pelaksana
Tahun (Rp Juta)
2.2 Indikator
Kegiatan :
Jumlah pemangku
kepentingan yang Pemangk Multi funding 9 propinsi,
Wahana
mampu u dari dalam dan 38
TBD TBD TBD TBD TBD Visi
menyediakan Kepenting luar negeri (I - Kabupaten
Indonesia
dukungan an Tersedia) /kota
psikososial untuk
anak-anak dan
masyarakat
3.1 Indikator
Kegiatan 3:
Kegiatan : Jumlah
Kaji lapangan, Multi funding 9 propinsi,
kelompok yang Wahana
pengembangan dari dalam dan 38
memimpin Kelompok TBD TBD TBD TBD TBD Visi
modul, luar negeri (I - Kabupaten
pengawasan Indonesia
pelatihan dan Tersedia) /kota
terhadap
bantuan bagi
perlindungan anak
masyarakat
3.2 Indikator
untuk 1.960
Kegiatan : Jumlah
diperlengkapi
inisiatif advokasi
untuk Multi funding 9 propinsi,
untuk layanan Wahana
mengambil dari dalam dan 38
perlindungan sosial Inisiatif TBD TBD TBD TBD TBD Visi
tindakan luar negeri (I - Kabupaten
yang lebih baik yang Indonesia
untuk layanan Tersedia) /kota
dipimpin oleh
perlindungan
kelompok rentan
sosial
atau individu
PROGRAM 6: Pro child policy/regulation implemented at local and national level
Kegiatan 1: 1.1 Indikator
Kaji lapangan, Kegiatan : Jumlah
Multi funding 9 propinsi,
pengembangan kelompok Wahana
dari dalam dan 38
modul, masyarakat yang Kelompok TBD TBD TBD TBD TBD 1.717 Visi
luar negeri (I - Kabupaten
pelatihan dan bisa menyampaikan Indonesia
Tersedia) /kota
bantuan bagi suaranya dalam
masyarakat upaya advokasi
- 1336 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Lokasi
2016 2017 2018 2019 Anggaran 5 Pendanaan Pelaksana
Tahun (Rp Juta)
(termasuk
anak-anak) 1.2 Indikator
untuk Kegiatan : Jumlah Multi funding 9 propinsi,
Wahana
dilengkapi kelompok anak dari dalam dan 38
Kelompok TBD TBD TBD TBD TBD Visi
dalam proses memberikan luar negeri (I - Kabupaten
Indonesia
pengembangan suaranya dalam Tersedia) /kota
kebijakan / upaya advokasi
regulasi
Kegiatan 2 :
Kaji lapangan,
pengembangan
modul,
pelatihan dan 2.1 Indikator
bantuan Kegiatan : Jumlah
untuk koalisi tindakan kolaboratif
masyarakat merencanakan Multi funding 9 propinsi,
Wahana
sipil (termasuk kebijakan berpihak dari dalam dan 38
Rencana TBD TBD TBD TBD TBD 563 Visi
media) di pada anak yang luar negeri (I - Kabupaten
Indonesia
tingkat dikembangkan dalam Tersedia) /kota
kabupaten dan koalisi di tingkat
nasional kabupaten dan
untuk nasional
mengadvokasi
kebijakan
berpihak pada
anak
- 1337 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Lokasi
2016 2017 2018 2019 Anggaran 5 Pendanaan Pelaksana
Tahun (Rp Juta)
Kegiatan 3:
Kaji lapangan,
pengembangan
modul,
pelatihan dan
3.1 Indikator
bantuan
Kegiatan : Jumlah
untuk
tindakan untuk Multi funding 9 propinsi,
masyarakat Wahana
memantau dari dalam dan 38
(termasuk Tindakan TBD TBD TBD TBD TBD 2.427 Visi
penerapan kebijakan luar negeri (I - Kabupaten
anak-anak) Indonesia
oleh kelompok Tersedia) /kota
diperlengkapi
masyarakat dan
untuk
anak-anak
memantau
pelaksanaan
kebijakan
berpihak pada
anak
PROGRAM 7 :Penguatan Dukungan Masyarakat Sipil dan Partisipasi Anak untuk Menegakkan Kewajiban Negara dalam Pemenuhan Hak-Hak Anak dari Resiko Migran,
Exploitasi dan Perdagangan Anak
1.1 1870 anak kepulauan
Kegiatan 1:
terlibat di dalam riau dan
(prevention)
usaha penyadaran kalimantan,
Memperkuat
terhadap bahaya Kota
komunitas, Anak - 1870 - - -
perdagangan anak Semarang,
Anak, OMS
dan mengetahui Kubu Raya- indonesia
dalam 5,274 TDH NL
kerentanan anak Pontianak, ACT
pencegahan
yang bermigrasi Kendal-Jawa
melalui
1.2 Inisiasi dan tengah,
pendidikan
penguatan 20 forum Sungai
komunitas, forum - 20 - - -
anak di tingkat Bunru-
peer watch,
desa/kelurahan Karawang,
- 1338 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Lokasi
2016 2017 2018 2019 Anggaran 5 Pendanaan Pelaksana
Tahun (Rp Juta)
kampanye, 1.3 penguatan Bantul dan
publikasi Jaringan desa/kelu Guunung
- 27 - - -
perlindungan anak di rahan Kidul Yogja,
27 desa/kelurahan Jakarta
1.4 forum anak yang Utara,
menjadi fokus di Surabaya,
dalam program Mataram,
memberikan Kupang,
- - - - - -
masukan terkait Indramayu
dengan program-
program jaringan
perlindungan anak
INDIKATOR SDGs: 16.2.3.(a) Proporsi perempuan dan laki-laki muda umur 18-24 tahun yang mengalami kekerasan seksual sebelum umur 18 tahun.
PROGRAM 1: Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan
jember,
Kegiatan 1:
tasik,
Sekolah
1.1 Sejumlah sekolah donor agensi, cilacap, lakpesdam
perempuan Sekolah 5 (2016) 5 10 13 20 2,000
perempuan swadaya cimahi, NU
bebasis
matram,
masyarakat
sampit, aceh
PROGRAM 2: Down to Zero
Kegiatan 19:
Yayasan
Baseline on
19.1 Dokumen Plan
functioning Plan JAKARTA &
Rekomendasi 1 Internation
and International NTB
CBCPM al
efectiveness on
Indonesia
CBCPM
INDIKATOR SDGs: 16.3.1. (a) Proporsi korban kekerasan dalam 12 bulan terakhir yang melaporkan kepada polisi.
PROGRAM 1: Adanya pijakan kokoh menuju akses dan kendali bagi pemenuhan hak-hak asasi PEREMPUAN korban & pejuang terkait kekerasan dan diskriminasi
- 1339 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Lokasi
2016 2017 2018 2019 Anggaran 5 Pendanaan Pelaksana
Tahun (Rp Juta)
Kegiatan 1:
Memberikan
dukungan 1.1 Organisasi
sumberdaya lembaga pengada Catur
bagi lembaga layanan / women Daya
pengada crisis center yang (Dana, 5
6 6 5 Indonesia
layanan / memperoleh Pengetah lembaga Rp. 20.000.000
lembaga lembaga lembaga Donasi Publik (I Kebupaten/ untuk
women crisis dukungan sumber uan, 2016 (@Rp. s/d Rp.
(@Rp.20 (@Rp. (@Rp.20 - Tersedia) Kota/Desa Kemanusia
center untuk daya untuk Jaringan 20jt- 250.000.000,-
jt) 20jt) jt-50jt) an (IKa)
penanganan penanganan kasus & 50jt)
kasus kekerasan terhadap Kerelawa
kekerasan perempuan dan anak nan)
terhadap korban kekerasan
perempuan
dan anak
PROGRAM: 2
Kegiatan 1:
advokasi
1.1 Dokumen RAD 13
rencana akasi Dokumen lakpesdam
untuk untuk 0 (2016) 0 1 4 13 2,000 kabupaten
daerah untuk RAD NU
pelayanan terpadu kota
pelayanan
terpadu
INDIKATOR SDGs: 16.3.1. (b) Jumlah orang atau kelompok masyarakat miskin yang memperoleh bantuan hukum litigasi dan non litigasi. (Matriks K/L Hal.
II.M.L.013-44 dan II.M.L.013-45)
PROGRAM 1: Advokasi Kelompok yang mengalami eklusi sosial
1.1 Indikator.
Kegiatan
Sejumlah kelompok
1:peningkatan
yang terekslui
kapsitas donor agensi, lakpesdam
mendapatkan 1000 2000 7000 10.000 20000 5,000 Nasional
kelompok yang swadaya NU
latihan.Sejumlah
mengalami
layanan didapatkan
eklusi sosial.
oleh kelompok yang
- 1340 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Lokasi
2016 2017 2018 2019 Anggaran 5 Pendanaan Pelaksana
Tahun (Rp Juta)
mengalami eklusi
sosial

PROGRAM 2: Advokasi TKI


Kegiatan 2:
Memberikan
pendampingan
Seluruh LAZISMU,
dan bantuan donasi
2. 1 Jumlah kasus Indonesia & MIGRANT
hukum bagi kasus 20 20 20 80 masyarakat (I -
yang ditangani negara CARE,
TKI yang Tersedia)
penempatan UNIMIG
terkena
masalah/kasu
s
INDIKATOR SDGs: 16.3.1. (c) Jumlah pelayanan peradilan bagi masyarakat miskin melalui sidang di luar gedung pengadilan; pembebasan biaya perkara; dan Pos
Layanan Hukum.
PROGRAM 1: Menggalakkan negara berdasarkan hukum dan menjamin akses yang sama terhadap keadilan bagi semua
Kegiatan 1:
Pelatihan
1.1 Jumlah Advokat
Advokat untuk Orang/2 200 1.500.000/oran Kemenkumham
yang memahami 200 100 100 Nasional MUI
perkara hari (2017) g (I - Tersedia)
ekonomi syariah
Ekonomi
Syariah
Kegiatan 2:
Pelatihan 2.1 Jumlah Notaris
Orang/2 200 1.500.000/oran Kemenkumham
Notaris untuk untuk pembuatan 200 100 100 Nasional MUI
hari (2017) g (I - Tersedia)
pembuatan akta syariah
akta syariah
INDIKATOR SDGs: 16.4.1 Total nilai aliran dana gelap masuk dan keluar negeri (dalam US$). (Indikator Global yang Akan Dikembangkan)
PROGRAM 1: Admisibilitas Penanganan Barang Bukti Elektronik di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (KEMITRAAN)
- 1341 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Lokasi
2016 2017 2018 2019 Anggaran 5 Pendanaan Pelaksana
Tahun (Rp Juta)
Kegiatan 1:
Penyusunan
1.1 Rancangan
Rancangan UU
undang-undang dan Pemerintah
Tentang
naskah akademis Belanda melalui
Penanganan Dokumen Jakarta Kemitraan
tentang penanganan 1 761.850.000 IDLO (I -
dan
barang bukti Tersedia)
Pengelolaan
elektronik.
Bukti
Elektronik
2.1 Peraturan
pelaksana yang
Pemerintah
Kegiatan 2: diterbitkan oleh MA
Belanda melalui
Penyusunan dan Kominfo Dokumen Jakarta Kemitraan
1 697.150.000 IDLO (I -
Peraturan mengadopsi standar
Tersedia)
pelaksana dan penanganan dan
SOP pengelolaan BBE
Penangana 2.2 SOP KPK dalam
dan penanganan dan
Pengelolaan pengelolaan BBE
Dokumen (I - Tersedia) Jakarta Kemitraan
BBE sudah mengadopsi 1
standar internasional
penanganan BBE
Kegiatan 3:
Menyusun
3.1 Adanya
formulasi
rancangan konsep
konsep dan Pemerintah
dan panduan lab
panduan Dokumen Belanda melalui
digital forensik yang Jakarta Kemitraan
laboratorium /laporan 1 279.750.000 IDLO (I -
menyesuaikan
digital forensik Tersedia)
dengan standar
yang
internasional.
disesuaikan
dengan
- 1342 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Lokasi
2016 2017 2018 2019 Anggaran 5 Pendanaan Pelaksana
Tahun (Rp Juta)
standard
internasional

Kegiatan 4: 4.1 Kurikulum


Peningkatan Pelatihan
kapasitas Penanganan dan
Aparat Pengelolaan Bukti
Kurikulu Pemerintah
penegak Elektronik
m dan Belanda melalui
hukum dalam 4.2 Jumlah aparat Jakarta Kemitraan
jumlah 40 774.050.000 IDLO (I -
penanganan penegak hukum yang
orang Tersedia)
dan mendapat pelatihan
pengelolaan penanganan dan
Barang Bukti pengelolaan Bukti
Elektronik Elektronik
PROGRAM 2: Perbaikan Efektifitas Penanganan Pemulihan Aset Lintas Negara Menejemen Bantuan Hukum Timbal Balik Oleh Kejaksaan RI dan Institusi yang Relevan (SIGAP)
Kegiatan 1 :
Penguatan 1.1 Dokumen Pemerintah
Pusat Rencana aksi Kerajaan
Pemulihan Penguatan Pusat Dokumen 1.798.000.000 Belanda melalui Jakarta Kemitraan
1
Aset di Pemulihan Aset IDLO (I -
Kejaksaan Kejaksaan RI Tersedia)
Agung RI
- 1343 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Lokasi
2016 2017 2018 2019 Anggaran 5 Pendanaan Pelaksana
Tahun (Rp Juta)
Kegiatan 2 :
Pengembangan
Protokol
Kordinasi
diantara 2.1 Protokol Dokumen Pemerintah
Institusi Kordinasi Pemulihan /MoU/ Kerajaan
Terkait dalam Aset dan bantuan SKB/lapo 1.677.000.000 Belanda melalui Jakarta Kemitraan
1
hal pemulihan hukum timbal balik ran Pilot IDLO (I -
aset lintas antar-institusi project Tersedia)
negara dan
Bantuan
Hukum Timbal
Balik
Kegiatan 3 :
Pelatihan
Pemulihan
Aset dan
Bantuan 3.1 Kurikulum dan Pemerintah
Hukum Timbal Modul Training of Kerajaan
Dokumen
Balik bagi para Trainers Pemulihan 641.595.000 Belanda melalui Jakarta Kemitraan
/Modul 1
pelatih di Aset dan bantuan IDLO (I -
institusi hukum timbal balik Tersedia)
penegak
hukum dan
lembaga
terkait
INDIKATOR SDGs: 16.5.1. (a) Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK).
PROGRAM 1: Talkshow Online dengan KPK
1.1 Melakukan Swadaya (III -
Indonesia
Kegiatan 1: Talkshow Online Pemirsa 1100 1200 Belum tersedia Online
Berbicara
dengan KPK sumber)
- 1344 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Lokasi
2016 2017 2018 2019 Anggaran 5 Pendanaan Pelaksana
Tahun (Rp Juta)
1.2 Menyebarkan
Swadaya (III -
Kontek-Konten Anti- Indonesia
Pemirsa 1100 1200 Belum tersedia Online
Korupsi bersama Berbicara
sumber)
KPK
PROGRAM 2: BANGGABERHENTIKORUPSI
Swadaya (III -
1.1 Campaign Online Indonesia
Pemirsa 1100 1200 Belum tersedia Online
Berhenti Korupsi Berbicara
sumber)
Kegiatan 1: 1.2 Vlog bagi anak
muda yang bangga (III - Belum Indonesia
Pemirsa 1100 1200 Online
tidak berhenti tersedia sumber) Berbicara
korupsi
PROGRAM 3: KETAHANAN KELUARGA
Kegiatan 1:
Meningkatkan 1.1 Sosialisasi Saya
Pengetahuan Perempuan Anti Kegiatan 1 (2016) 1 - - - PM KPK nasional DWP Pusat
bagi Anggota Korupsi (SPAK)
DWP
INDIKATOR SDGs: 16.6.1. (b) Persentase peningkatan Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP) Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah
(Provinsi/Kabupaten/Kota).
(Matriks KL Hal. II.M.L.048-2)
PROGRAM 1:
Kegiatan 1: PP RMI NU
1.1 Output:
Pelatihan Tata bekerjasama PP RMI NU
Pesantren memiliki
Kelola dengan Bersama
ketrampilan
Keuangan Kegiatan 0 3 1 5 5 770 Pemerintah dan 14 Propinsi Pemerintah
mengelola keuangan
yang pihak terkait dan Pihak
secara transparan
Akuntabel dan (belum tersedia Lain Terkait
dan akuntabel.
Transparan sumber)
INDIKATOR SDGs: 16.6.2. (a) Persentase Kepatuhan pelaksanaan UU Pelayanan Publik Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota).
(Matriks KL Hal II.M.L.110-1)
PROGRAM 1: Sosialisasi Program-Program Unggul Pemerintah terhadap Layanan Publik
- 1345 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Lokasi
2016 2017 2018 2019 Anggaran 5 Pendanaan Pelaksana
Tahun (Rp Juta)
1.2 Talkshow dan
Swadaya (III -
Sosialisasi Online Indonesia
Kegiatan 1: Pemirsa 1000 1000 Belum tersedia Online
Program-Program Berbicara
sumber)
mereka
INDIKATOR SDGs:
16.7.2. (a) Indeks Lembaga Demokrasi.
16.7.2. (b) Indeks Kebebasan Sipil.
16.7.2. (c) Indeks Hak-hak Politik.
PROGRAM 1: INSPIRE
Kegiatan 1:
Membangun
dan
Pemerintah
Memfasilitasi 1.1 Adanya
Kerajaan
Forum Dialog rekomendasi/usulan
Belanda melalui
antar politisi kebijakan melawan
Netherland
muda lintas ekstrimisme dari Rekomen
4 230.000.000 Institute for Jakarta Kemitraan
partai di DPR proses dialog reguler dasi
Multiparty
RI untuk Forum INSPIRASI
Democracy
membahas isu politisi muda lintas
(NIMD) (I -
dan agenda partai DPR RI
Tersedia)
nasional
melawan
ekstrimisme
Kegiatan 2 : Pemerintah
2.1 Adanya masukan
Membangun Kerajaan
kebijakan melawan
dan Belanda melalui
ekstrimisme yang
Memfasilitasi Netherland
diterima melalui Rekomen
Ruang Dialog 6 141.000.000 Institute for Jakarta Kemitraan
dialog reguler antara dasi
antara Politisi Multiparty
politisi lintas partai
lintas partai Democracy
dan masyarakat sipil
dengan (NIMD) (I -
dan konstituen
masyarakat Tersedia)
- 1346 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Lokasi
2016 2017 2018 2019 Anggaran 5 Pendanaan Pelaksana
Tahun (Rp Juta)
sipil dan
konstituen

Kegiatan 5:
Melakukan
riset Pemerintah
pendalaman Kerajaan
atas isu yang 5.1 Jumlah riset Belanda melalui
disepakati yang dilakukan Netherland
untuk dibahas terkait isu-isu yang Laporan 6 141.000.000 Institute for Jakarta Kemitraan
di dalam berkaitan dengan Multiparty
Forum Dialog ekstrimisme Democracy
lintas partai (NIMD) (I -
terkait upaya Tersedia)
melawan
ekstrimisme
PROGRAM 2: penyusunan Indeks Inklusi
1.1 Riset
1. Adanya dokumen Rekomen
kabupaten 3 3 1,000 Jakarta lakpesdam
riset dasi
inklusi
INDIKATOR SDGs: 16.10.1. (a) Jumlah penanganan pengaduan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
PROGRAM 1:
- 1347 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Lokasi
2016 2017 2018 2019 Anggaran 5 Pendanaan Pelaksana
Tahun (Rp Juta)
Aceh,
Sumatra
Utara,
Sumatra
Barat,
Sumatra
Selatan,
Riau, Batam,
Jambi,
Lampung,
Banten, DKI
Jakarta,
Jawa Barat,
Kegiatan 1:
Jawa Timur,
Pengumpulan Konfederasi
Jawa
data tentang Serikat
1.1. Indikator Tengah,
pengurus SB (III - Belum Buruh
kegiatan: Data yang kasus 10 15 Kalimantan
yang tersedia sumber) Sejahtera
terkumpul Timur,
terintimidasi Indonesia
Kalimantan
karena (KSBSI)
tengah,
berserikat
Kalimantan
Selatan,
Kalimantan
Barat,
Kalimantan
Utara,
Sulawesi
Selatan.
Sulawesi
utara,
Sulawesi
tengah,
Maluku,
- 1348 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Lokasi
2016 2017 2018 2019 Anggaran 5 Pendanaan Pelaksana
Tahun (Rp Juta)
Papua Barat
dan NTT

INDIKATOR SDGs: 16.a.1* Tersedianya lembaga Hak Asasi Manusia (HAM) nasional yang independen yang sejalan dengan Paris Principles.
PROGRAM 1:
1.1 Organisasi
korban/lembaga
Kegiatan 1 :
pendamping korban
Memberikan
memperoleh Catur
dukungan
dukungan sumber Daya
sumber daya 6 6 5 5
daya untuk (Dana,
bagi setiap lembaga lembaga lembaga lembaga Indonesia
membantu korban Pengetah Lembaga Donor
inisiatif untuk (@Rp.20 (@Rp.20 (@Rp.20 (@Rp.20 Kebupaten/ untuk
pelanggaran HAM uan, 2016 Rp.3M-5M & Dinasi Publik
pemenuhan jt- jt- jt- jt- Kota Kemanusia
masa lalu Jaringan (I - Tersedia)
Hak EKOSOB Rp.500jt Rp.500jt Rp.500jt Rp.500jt an (IKa)
mendapatkan akses &
Korban ) ) ) )
dan layanan sosial Kerelawa
Pelanggaran
(Kesehatan, nan)
HAM masa
Pendidikan,
lalu
Pemberdayaan
Ekonomi, dll)
- 1349 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Lokasi
2016 2017 2018 2019 Anggaran 5 Pendanaan Pelaksana
Tahun (Rp Juta)
Jumlah
1.2 Komunitas
korban
korban yang
pelanggar
memperoleh akses 100-200 100-200 100-200 100-200 Indonesia
an HAM Lembaga Donor
layanan sosial orang/w orang/w orang/w orang/w Kebupaten/ untuk
masa lalu 2016 Rp.3M-5M & D0nasi Publik
(kesehatan, ilayah ilayah ilayah ilayah Kota Kemanusia
yang (I - Tersedia)
Pendidikan, kerja kerja kerja kerja an (IKa)
mengakse
Pemberdayaan
s layanan
Ekonomi, dll)
sosial
Kegiatan 2: 2.1 Organisasi
Memberikan korban/lembaga
Catur
dukungan pendamping korban
Daya
sumber daya memperoleh
(Dana, 5
untuk dukungan sumber 6 6 5 Indonesia
Pengetah lembaga Lembaga Donor
mendorong daya untuk lembaga lembaga lembaga Kebupaten/ untuk
uan, 2016 (@Rp. Rp.3M-5M & Dinasi Publik
kebijakan bagi melakukan kerja- (@Rp.20 (@Rp. (@Rp.20 Kota Kemanusia
Jaringan 20jt- (I - Tersedia)
pemenuhan kerja advokasi jt) 20jt) jt-50jt) an (IKa)
& 50jt)
hak korban kebijakan bagi
Kerelawa
pelanggaran pemenuhan hak
nan)
HAM masa korban pelanggaran
lalu HAM masa lalu
INDIKATOR SDGs: 16.b.1. (a) Jumlah kebijakan yang diskriminatif dalam 12 bulan lalu berdasarkan pelarangan diskriminasi menurut hukum HAM Internasional
PROGRAM 1: Adanya pijakan kokoh menuju akses dan kendali bagi pemenuhan hak-hak asasi korban & pejuang terkait pelanggaran HAM
- 1350 -

MATRIKS BAGIAN 2: PROGRAM DAN KEGIATAN NONPEMERINTAH


Target Tahunan Indikatif
Alokasi Sumber Instansi
Program/Kegiatan/Output Kegiatan Satuan Baseline Lokasi
2016 2017 2018 2019 Anggaran 5 Pendanaan Pelaksana
Tahun (Rp Juta)
Adanya
Kegiatan 1:
kebijakan
Memberikan
yang
dukungan
1.1 Adanya mengako
sumber daya
kebijakan yang modir
untuk 1 1 1 Indonesia
mengakomodir pemenuh Lembaga Donor
mendorong kebijaka kebijaka kebijaka Kebupaten/ untuk
pemenuhan hak an hak 2016 - Rp.3M-5M & Dinasi Publik
kebijakan bagi n/wilay n/wilay n/wilay Kota Kemanusia
korban pelanggaran korban (I - Tersedia)
pemenuhan ah kerja ah kerja ah kerja an (IKa)
HAM masa lalu di pelanggar
hak korban
tingkat lokal an HAM
pelanggaran
masa lalu
HAM masa
di tingkat
lalu
lokal
PROGRAM 2: Penegakan Hukum dalam Peningkatan Toleransi dan tangkal Radikalisme
Kegiatan 1:
Sarasehan
Penegakan 1.1 Jumlah tokoh Polisi dan
200
Hukum dan masyarakat lintas orang 250 250 250 Kemenag (I - Nasional MUI
(2016)
HAM dalam Agama Tersedia)
kehidupan
beragama
- 1351 -

MATRIKS BAGIAN 3: INDIKATOR TPB/SDGs YANG AKAN DIKEMBANGKAN

Belum semua indikator TBP/SDGs Indonesia sudah dirumuskan matadatanya karena masih menunggu kesepakatan global
tentang indikator tersebut (sebagian besar adalah indikator SDGs Tier III) atau karena pada saat perumusan indikator, Tim belum
berhasil merumuskan metadatanya. Dalam buku “Ringkasan Metadata Indikator TPB/SDGs Indonesia”, indikator tersebut termasuk
kategori “indikator yang akan dikembangkan”. Secara bertahap indikator dengan kategori akan dikembangkan tersebut akan
dirumuskan metadatanya melalui proses pelibatan seluruh pemangku kepentingan (Pemerintah, Organisasi Kemasyarakatan,
Filantropi dan dunia usaha, pakar dan akademisi) dibantu oleh Organisasi PBB yang mengampu indikator tersebut. Meski masih
dalam kategori “indikator yang akan dikembangkan”, sudah terdapat program atau kegiatan yang diindikasikan terkait dengan
beberapa indikator tersebut, baik dikerjakan oleh pemerintah maupun non pemerintah.

Seperti halnya perumusan metadata tahap pertama, perumusan metadata tahap kedua akan dilaksanakan melalui serangkaian
diskusi dan konsultasi baik offline maupun online untuk disepakati bersama. Berikut adalah daftar indikator yang akan dikembangkan
untuk Pilar Pembangunan Hukum dan Tata Kelola:

Tujuan 16 Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh

Kode Indikator Nama Indikator


16.1.1 Angka korban kejahatan pembunuhan per 100.000 penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin.
Kematian disebabkan konflik per 100.000 penduduk terpilah berdasarkan jenis kelamin, umur dan penyebab
16.1.2
kematian.
16.1.3 Proporsi penduduk yang mengalami kekerasan secara fisik, psikologi atau seksual dalam 12 bulan terakhir.
- 1352 -

Kode Indikator Nama Indikator


Proporsi anak umur 1-17 tahun yang mengalami hukuman fisik dan/atau agresi psikologis dari pengasuh dalam
16.2.1
sebulan terakhir
Angka korban perdagangan manusia per 100.000 penduduk menurut jenis kelamin, kelompok umur dan jenis
16.2.2
eksploitasi.
Proporsi perempuan dan laki-laki muda umur 18-29 tahun yang mengalami kekerasan seksual sebelum umur
16.2.3
18 tahun.
Proporsi korban kekerasan dalam 12 bulan lalu yang melaporkan kepada pihak berwajib atau pihak berwenang
16.3.1
yang diakui dalam mekanisme resolusi konflik.
16.3.2 Proporsi tahanan terhadap seluruh tahanan dan narapidana.
16.4.1 Total nilai aliran dana gelap masuk dan keluar negeri (dalam US$).
Proporsi penduduk yang memiliki paling tidak satu kontak hubungan dengan petugas, yang membayar suap
16.5.1
kepada petugas atau diminta untuk menyuap petugas tersebut dalam 12 bulan terakhir.
Proporsi pelaku usaha yang paling tidak memiliki kontak dengan petugas pemerintah dan yang membayar suap
16.5.2
kepada seorang petugas, atau diminta untuk membayar suap oleh petugas-petugas, selama 12 bulan terakhir.
16.6.2 Proporsi penduduk yang puas terhadap pengalaman terakhir atas layanan publik.
Proporsi jabatan (menurut kelompok umur, jenis kelamin, disabilitas dan kelompok masyarakat) di lembaga
16.7.1
publik (DPR/DPRD, pelayanan publik, peradilan) dibanding distribusi nasional.
Proporsi penduduk yang percaya pada pengambilan keputusan yang inklusif dan responsif menurut jenis
16.7.2
kelamin, umur, difabilitas dan kelompok masyarakat.
- 1353 -

Kode Indikator Nama Indikator


Proporsi keanggotaan dan hak pengambilan keputusan dari negara-negara berkembang di Organisasi
16.8.1
Internasional.
Jumlah kasus terverifikasi atas pembunuhan, penculikan dan penghilangan secara paksa, penahanan
16.10.1 sewenang-wenang dan penyiksaan terhadap jurnalis, awak media, serikat pekerja, dan pembela HAM dalam 12
bulan terakhir.
Proporsi penduduk yang melaporkan mengalami diskriminasi dan pelecehan dalam 12 bulan lalu berdasarkan
16.b.1
pada pelarangan diskriminasi menurut hukum HAM Internasional.

MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/


KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

ttd.

BAMBANG P.S. BRODJONEGORO

Anda mungkin juga menyukai