Anda di halaman 1dari 5

KUMPULAN CERITA WAYANG

ketik katakunci

Beranda › Tokoh Dewa

Wisnu, Batara

Ditulis oleh hery_wae 3:15 PM

Sang Hyang Wisnu seorang Dewa putra Hyang Guru. Halusnya menitis, menjelma pada raja-raja dan
ksatria-ksatria. Hyang Wisnu pernah juga menjadi raja di muka bumi ini sebagai manusia biasa bertakhta
di Purwacarita dengan gelar Sri Maharaja Budakresna.

Mereka yang mendapat titisan Hyang Wisnu, menjadi orang orang yang sakti dan waspada. Yang
mendapat titisan Wisnu ialah: Prabu Arjunasasrabau dari Maespati, Sri Rama, dan Prabu Kresna.
Penitisan juga terjadi sesudah zaman Purwa, ialah pada Prabu Jayabaya di Kediri.

Ketika Dewa ini dilahirkan, bumi terpengaruh hingga getar, sampai-sampai Betara Guru pun jatuh
terpelanting.

Baca Juga

Warsiki, Dewi

Dewi Umarakti

Dewi Tunjungbiru

Setelah dewasa, ia beristrikan Dewi Setyabama, putri Hyang Pancaresi, Hyang Wisnu bisa tiwikrama,
menjadi raksasa yang tidak terhingga besarnya dan memiiki senjata cakra yang sangat sakti. Kesaktian
dan senjata cakra itu digunakan oleh titisan Wisnu sebagai bukti bahwa mereka memang titisannya.
Hyang Wisnu merupakan pokok pangkal yang memulai keturunan Pendawa dan ia berbesan dengan
Hyang Brama.
Asal mula Hyang Wisnu mendapat bunga Wijayakusuma ialah sewaktu ia akan kawin dengan Dewi
Pertiwi yang minta sebagai jujur bunga Wijayakusuma.

Semula bunga itu dimiliki oleh Begawan Kesawasidi. Tersebutlah, ketika Hyang Wisnu akan kawin dengan
Dewi Pertiwi, maka bunga tersebut dipinjam oleh Hyang Wisnu untuk digunakan sebagai jujur.
Permintaan itu dikabulkan. Tetapi untuk lengkapnya, barang siapa memiliki bunga itu harus memiliki pula
kulitnya dan kulit itu dimiliki oleh Prabu Wisnudewa dari negara Garbapitu. Kulit bunga yang bertempat
di dalam mulut seekor banteng (lembu hitam) dapat direbut oleh Hyang Wisnu dari mulut banteng itu.
Terkabullah perkawinan Hyang Wisnu karena bisa mengadakan jujur yang diminta.

(“Sedjarah Wajang Purwa” oleh Pak Hardjowirogo penerbit PN Balai Pustaka Cetakan ke-5 tahun 1968)

================

BATARA WISNU adalah Dewa keadilan atau kesejahteraan. Badannya berkulit hitam sebagai lambang
keabadian. Ia mempunyai kendaraan berwujud garuda bernama Garuda Bhirawan, mempunyai pusaka
bernama Kembang Wijayakusuma dan Cangkok Wijayamulya. Bila tiwikrama, Batara Wisnu mempunyai
prabawa yang sangat dahsyat dan berganti rupa menjadi Brahalasewu.

Batara Wisnu adalah putra kelima Sang Hyang Manikmaya, raja Tribuana, dengan Dewi Umayi. Ia
mempunyai lima saudara kandung masing-masing bernama Batara Sambo, Batara Brahma, Batara Indra,
Batara Bayu dan Batara Kala. Batara Wisnu juga mempunyai tiga orang saudara seayah lain ibu, putra
Dewi Umarakti, yaitu Batara Cakra, Batara Mahadewa dan Batara Asmara.

Batara Wisnu bersemayam di Kahyangan Untarasegara. Mempunyai 3 orang permaisuri dan 18 orang
putra (14 laki-laki dan 4 perempuan). Dengan Dewi Sri Widowati atau Srisekar, Batara Wisnu berputra
Batara Srigata, Batara Srinada dan Betari Srinadi. Dari Dewi Pratiwi berputra Bambang Sitija dan Dewi Siti
Sundari. Sedangkan dengan Dewi Sri Pujawati berputra 13 orang masing-masing bernama Batara
Heruwiyana, Batara Ishawa, Batara Bhisawa, Batara Isnawa, Batara Isnapura, Batara Madura, Batara
Madudewa, Batara Madusadana, Dewi Srihuna, Dewi Srihuni, Batara Pujarta, Batara Panwaboja dan
Batara Sarwedi/Hardanari.
Untuk membasmi angkara murka, Batara Wisnu pernah menjelma atau menitis menjadi Matswa (ikan)
untuk membunuh raksasa Hargragiwa yang mencuri Kitab Weda. Menjadi Narasingha (manusia
berkepala hariamau) untuk membinasakan Prabu Hiranyakasipu. Ia pernah beravatara berupa Wimana
(orang kerdil) untuk mengalahkan Ditya Bali. Batara Wisnu juga menitis pada Ramaparasu untuk
menumpas para gandarwa. Menitis pada Arjunasasra/Arjunawijaya untuk mengalahkan Prabu Rahwana.
Terakhir menitis pada Prabu Kresna untuk menjadi parampara atau penasehat agung para Pandawa guna
melenyapkan keserakahan dan kejahatan yang dilakukan oleh para Kurawa.

Sang Hyang Wisnu juga pernah turun ke Arcapada menjadi raja negara Medangpura bergelar Maharaja
Suman untuk menaklukan Maharaja Balya, raja negara Medanggora penjelmaan Batara Kala. Menjadi
raja di negara Medangkamulan bergelar Prabu Satmata, untuk menaklukan Prabu Watugunung yang
melakukan inses dengan mengawini ibunya sendiri. Senjata Batara Wisnu berupa Cakra, juga dimiliki oleh
para titisannya, kecuali Ramawijaya. Selain itu, Wisnu juga memiliki kembang sakti yang dapat
menghidupkan orang yang mati sebelum ajalnya. Kembang itu disebut Cangkok Wijayakusuma. Dari
semua titisannya, hanya Prabu Kresna yang memiliki Cangkok Wijayakusuma itu.

Sang Hyang Wisnu memiliki tunggangan berupa seekor garuda raksasa bernama Bhirawan. Karena
sayang pada burung garuda tunggangannya itu, Bhirawan lalu dipungut sebagai menantu, dikawinkan
dengan salah seorang putrinya yang bernama Dewi Kastapi.

BAGIKAN ARTIKEL INI

ARTIKEL TERKAIT

Darma, Batara

Cakra, Batara

Calakuta, Batara

Dwapara, Batara
Ganesa, Batara

Durga, Batari

Candra, Batara

Dewasrani, Batara

Posting Lebih Baru Posting Lama

Populer Minggu Ini

Ringkasan Cerita Mahabarata

Puntadewa / Yudistira (Bahasa Jawa)

Pandawa Lima (Dalam Bahasa Jawa)

Ramayana : Anoman Duta / Anoman Obong

Petruk (Bahasa Jawa)

Pandawa Mangkat (Bahasa Sunda)

Bharata Narada (Bahasa Sunda dan Indonesia)

Sastra Pedalangan (Dialog, Gaya Bahasa Dalang)

Kumbakarna Gugur (Bahasa Sunda)

Pandawa Lima (Bahasa Sunda)

Labels

ALENGKA ARJUNASASRABAHU ARTIKEL WAYANG BHARATAYUDA CERITA BAHASA INGGRIS CERITA


BAHASA SUNDA CERITA WAYANG BAHASA JAWA DOWNLOAD MP3 WAYANG DOWNLOAD VIDEO
WAYANG JONGGRING SALOKA KURAWA LAIN-LAIN LAKON DEWA LELUHUR PANDAWA LOKAPALA
LOKAPALA DAN RAMAYANA MAESPATI MAHABHARATA MEDANG KEMULAN PANDAWA PUNOKAWAN SRI
KRESNA TOKOH DEWA TOKOH KAPI

About Contact Privacy Policy Disclaimer

Copyright 2019 Kumpulan Cerita Wayang

Anda mungkin juga menyukai