Anda di halaman 1dari 23

AKU, ISTRIKU & TEMANKU (2)

Teman2 sekarang kulanjutkan kisahku.

Istriku berkata pdku:"Waaah pi, pertama aku dirangkul dan diciumi oleh Lud
badanku rasanya mrinding dan panas dingin. Habis bulunya tangan dan kumisnya
begitu geli rasanya waktu menggesek tubuh dan pipiku" "Tapi mami bisa nafsu ya
dgn Lud?" tanyaku. Istriku dgn malu manggut2. Lalu dia bilang lagi:"Kalau nanti
malam papi tidur sendirian bagaimana? Sebab katanya aku akan diajak tidur dgnnya
semalam". "Nggak apa2, yg penting mami bisa keturutan mendapat kepuaan"
jawabku. memang entah kenapa perasaanku saat melihat Lud memeluk dan me-remas
buah dada istriku aku tidak cemburu bahkan nafsuku menjadi berkobar, apa mungkin
aku punya kelainan sex pikir dlm hatiku.

"Tadi Lud bilang kalau nanti malam air maninya akan di-semprotkan terus keseluruh
tubuhku dan memekku smapai habis. Dan lendir santanku akan dikuras sampai kering
dgn kontolnya dia" kata istriku. Aku pesan pd istriku agar satu hal yg jangan
dilakukan adalah minum air maninya Lud walaupun nanti kalau nyemprot saat diisap.
Jadi hrs diludahkan. Beberapa saat Lud selesai mandi dan dia keluar hanya pakai
celana santai yg pendek sehingga dadanya yg penuh bulu telihat.

"Cek..cek...cek"suara istriku sambil geleng2 kepala. Setelah menggantung handuknya


dia ikut duduk dikursi sebelah sofa. Lud panggil pelayan utk pesan minuman dan
makanan kecil, dia sendiri pesan wisky karena aku tak suka. Dia bilang :"Waaah ini
untuk menikmati tubuh yg indah dari istrinya teman baikku, aku haru bersiap supaya
benar2 bisa memberikan kenikmatan yg diharapkan." Dia tanya pdku:"Kapan An
kamu penghabisan main?". "Oh, sudah seminggu lebih sejak istriku mens sebab kalau
mens dia sampai 4 - 5 hari" sahutku. Dia lalu berkata:" Waaah betulan sekali nih,
sebab sekarang pasti air santannya hwa lagi kental2nya dan banyak nanti aku yg akan
menghabiskannya. Dan kebetulan juga tglnya tidak pas saat subur, nanti aku bisa
semprotkan maniku sampai kedlm mulut rahimnya Hwa". Istriku bilang:"Ach, kamu
porno ngomongnya Lud". Pelayan datang dgn membawa pesanannya Lud, lalu kita
semua bersama makan mete goreng sambil minum air jeruk kecuali Lud minum
wisky. Beberapa saat kemudian Lud tanya pd istriku:"Hwa, apakah kamu tak bawa
pakaian tidur?, tapi kalau tak bawa ya tak apa2 sebab nanti malam kan tak ada
pakaian yg boleh menempel ditubuhmu sebab akan kuselimuti dgn tubuhku".

"Macam2 kamu"sahut istriku. Lalu istriku masuk kekamar utk ganti pakaian dan sikat
gigi, juga aku masuk kamar utk lepas pakaian dan hanya pakai CD saja. Sebentar
istriku sudah selesai dan keluar dgn mengenakan pakaian tidur dr bahan tipis warna
pink hingga terlihat CD mininya warna merah juga bra nya yg mini juga dari renda
warna merah juga. Lihat istriku keluar dgn pakaian yg senssual sekali, Lud geleng2
dan bilang:"Waaah aku bisa langsung ngaceng lho" sambil pegang2 kontolnya. Lalu
istriku duduk disofa sebelahku dan tangannya Lud ditarik juga utk diajak duduk
disofa juga. Sekarang istriku diapit sebelah kiri aku dan kanan oleh Lud. Tangan
istriku dipegang Lud dan digosokkan kebulunya dibawah pusar sampai nyambung
kejembutnya."Wuuuiiihhh...cek...cek...cek" gumam istriku sambil menarik
tangannya. Sambil nonton TV tanganku dan tangannya Lud mulai bekerja. Lud
menciumi pipi, telinga dan lehernya istriku sehingga kepalanya disandarkan
kebahunya Lud dan menegadah utk terus menerima ciuman2 disertai permainan

lidahnya Lud dan tangan kanannya terus mulai meraba dan meremas buah dada
sebelah kanan dan naik turun kepahanya istriku. Aku sendiri segera melepas kancing
atas baju tidurnya dan kurogoh buah dadanya sebelah kiri utk segera kuisap pentilnya
serta tangan kiriku meraba paha kirinya dan memeknya bergantian dgn tangannya
Lud. Istriku tak tahan terus menggeliat2 sambil tangan kirinya me-mijit kontolku dan
tangan kanannya merogoh kedlm celana santai nya Lud utk memegang kontolnya.
Adegan ini tak berlangsung lama hanya sekitar 5 menit, karena istriku tak tahan dan
minta langsung ditancap dgn kontol memeknya. Lalu kita sama2 masuk kamar, aku
lepas CD ku dan ternyata Lud hanya pakai celana santai saja tanpa CD sebab begitu
dilorot celanya langsung nampak kontolnya . Walaupun belum hidup kontolnya
cukup panjang kira2 ada 15 cm dan besar sekali dan kepalanya sudah nongol keluar
karena dia disunat, tetapi kantong pelirnya agak kecil. Aku punya panjang dan
besarnya hanya kira2 65 % nya saja. Istriku juga sudah bugil benar2 lalu dia ditarik
Lud kehadapannya dan tubuhnya agak dirapatkan ketubuhnya istriku jadi buah
dadanya istriku yg menempel agak ketat dgn dadanya yg penuh bulu.

Lalu Lud berpegang pd kedua lengan Hwa dan badannya di-geser2kan naik turun,
kekiri dan kanan sehinnga bulunya menggesek keseluruh tubuh depan Hwa juga
jembutnya kulihat sempat menggesek memeknya istriku, hingga istriku kenikmatan
sambil memejamkan mata. Aku jadi syuur melihatnya."Addduuuh Lud, gila bener
gesekan bulu atas bawahmu itu, tak tahan memek dan buah dadaku kena gesekannya"
kata istriku. Selesai itu lalu Lud tidur dan istriku diminta menungging agak
dibawahnya sehingga mulutnya pas depan kontolnya dan aku diminta mengerjakan
memeknya dgn kontolku . Saat menungging kelihatan buah dadanya istriku
menggantung bebas dan langsung saja ditangkap dgn kedua tangannya Lud dan terus
di-remas2. Istriku tanpa komando langsung mencaplok kontolnya Lud yg mulai agak
ngaceng dan mempermainkannya dgn mulut dan lidahnya. Lubang kontolnya di-
buka2 dgn ujung lidahnya dan kadang2 dikocok naik turun dgn mulutnya sehingga
Lud mengerang nikmat. Aku sendiri langsung ngaceng keras dan terus kuhujamkan
maju mundur kememeknya.
Mendapat dua kontol yg sekaligus mengisi lubang atas dan bawah apalagi yg satu
gede buanget istriku tampak bernafsu sekali, nafasnya kelihat terus memburu sedang
memeknya mulai keluar santannya dan kental sekali. Kulihat istriku kadang2 tak
mengisap kontolnya Lud tapi memmepetkan buah dadanya kekontolnya Lud dan
ditaruhnya dibelahan buah dadanya dan digosok2 dgn buah dadanya.

Melihat itu lalu kupegang pantatnya istriku dan langsung kugoyangkan maju mundur
sehingga sekaligus buahdadanya bisa menggosok2 kontolnya Lud dan memeknya
mengocok kontolku. Praktis kami laki berdua diam hanya dgn goyangan pd pantatnya
sudah sudah membuat nikamt kontol dua laki2 dan kulihat memeknya makin banyak
dgn santan kental yg berwarna putih spt susu. Aku bilang:"Waduuuh Lud, santannya
Hwa muali keluar dan kental sekali Lud". Langsung dia bilang :"Aku juga ngaceng
banget kontolku di-sedot2 dan dipermainkan lubangnya oleh Hwa, ayo kita ganti
posisi".

Temanku usul supaya istriku jangan capai sebab masih terus akan dikerjakan
semalam suntuk, maka istriku disuruh yg tidur tapi pantatnya diujung bawah kasur
hingga kakikanya bisa menapak kelantai. Temanku nanti akan menancapkan
memeknya dr bawah sambil memegang dan mementangkan kakinya istriku.Dan aku
yg bertugas mengisi mulut atas dgn kontolku dgn jongkok tepat diatas buah dadanya
sehingga kontolku tepat dihadapan mulutnya.

Kontolku juga langsung dicaplok oleh Hwa yg sudah memuncak nafsunya,baru


beberapa saat Hwa melepas kontolku dan mengaduh :"Aaaachhh....Lud!" Aku
melongok kebelakang ternyata Lud masih sibuk mau memasukkan kontolnya sebab
belum bisa masuk, yaaah karena kelewat besar bendolan kepala kontolnya saat
ngaceng banget itu kira2 ada 5 cm diameternya."Sulit banget An masuknya coba
kuberi minyak sedikit dulu" katanya."Masak toch padahal sudah kemasukan kontolku
dan sudah ada santannya lho" sahutku. Lalu temanku ambil batol kecil isi minyak dan
diolesnya kepala kontolnya dgn minyak lalu dia mengambil semacam longsong dr
karet dgn bagian dinding luarnya penuh bulu dr karet kira2 panjangnya 1 c. Longsong
itu lebarnya kira2 10 cm.

Kemudian dipakaikan kekontolnya hingga batang kontolnya sebagian tertutup dgn


longsong berbulu itu."Ini supaya Hwa mendapat kenikmata yg lebih hebat. Mau coba
ya Hwa?" katanya sambil ditunjukkan ke istriku kontolnya yg sudah gede dan
panjang lagi item itu dilonsongi dgn gelang karet putih berbulu itu sehingga benar2
menakjubkan kelihatannya.Istriku bilang:"Waaaah kaya apa rasanya nanti Lud, aku
belum bisa membayangkan. Tapi pokoknya habisi ya Lud air mani dan santanku!".
"Oke" sahutnya. Lalu Lud mengangkat dan mementang lagi kaki istriku dan ujung
kontolnya ditempelkan tepat dilubang memek istriku yg mulai mengganga itu dan
disentakkan kedalam."Aaaaaaacch ....Lud, masuk Lud kontolmu"kata istriku.
memang kepala kontolnya Lud sudah masuk lalu di-goyang2-kan keluar masuk
pelan2 kepala kontolnya supaya agak terbiasa. "Waduh Lud,Pi, rasanya seret sekali
bibir memekku bisa meraskan bentuk kontolmu Lud" kata istriku sambil matanya
terpejam dan menggigit bibir.

Setelah itu baru dimasukkan seluruh batang kontolnya yg tertutup gelang bulu itu
pelan2. Setealah terbenam semuanya, istriku mendesis lagi:"Aduh Pi, kontolnya Lud
mentok sampai dlm kepalanya rasanya menyodok mulut rahimku. Enakaaaknya luar
biasa dan gelinya juga hebat kena gelang bulu itu. Dgn kontol tetap terbenam penuh
Lud mulai menggoyangkan pantatnya naik-turun bergantian dgn kiri-kanan, sehingga
kontalnya menyapu seluruh dinding memek istriku. Tangan istriku mulai meremas
kain sprei dan minta kontolku utk diisapnya. Kontolku juga dipermainkan dgn lidah,
lubangnya di-buka2 dgn lidah enaknya luar biasa. Aku sambil melihat kebelakang,
kulihat kontolnya Lud mulai digoyangkan keluar masuk sehingga bulu karetnya
menyentuh clitnya juga dan terlihat bulunya banyak santan istriku yg nempel.Setelah
gampang masuk keluar kontolnya, maka kaki istriku disuruh membuka dgn telapak
kakinya manjat dipinggir kasur sehingga tangannya Lud langsung meremas buah
dada yg ada dibawah pantatku. Baru 3 menit jalan adegan ini, istriku sudah
mengaduh:" Aaah..aaah, aku mau klimaks, Lud,Pi!". Benar2 juga sekejap lagi istriku
tampak lemas sehingga mengisapnya kendor dan Lud berkata:"Gila An, pijitan
memek istrimu kuat sekali dikontolku". Memang kalau klimaks istriku memekny
memijit kontol kuat dan enak rasanya. Setelah agak kuat, istriku bilang:"Pi,Lud
tolong semprotkan semua manimu ya, aku sudah pengin hangatnya manimu sekalian"
Aku tanya pd istriku:"Mi, gimana mami nikmat dan puas keinginan mami utk
merasakan 2 kontol sekaligus terlaksana?". "Ya pi, mami puas banget dan memang
enaknya dan grengnya luar biasa sekaligus melihat, memegang dan menikmati 2
kontol, apalgai ada yg gede2. Mamie jadi kepingin terus" sahutnya. Lalu Lud sudah
mulai menggenjot lagi memek Hwa dgn kontolnya dan kontolku diisap lagi sambil
dibantu dikocok dgn tangan. Setelah 5 menit lagi, istriku mencapai klimaks lagi. Lalu
temanku bilang:"Ayo An, sekarang kita puaskan Hwa dgn semprotan mani secara
berbarengan"

Lud mulai menggerakan lagi keluar masuk dan kadang memutar sehingga istriku
sering menggelinjang tubuhnya dan kontolku mulai diisap lagi sambil kadang2
dikocok dgn tangan, sedang buah dada istriku tetap menjadi bagian dr tangannya Lud
yg tak bosan2 meremas-remasnya. Makin lama Lud makin cepat dan makin keras
menghunjamkan kontolnya ke memeknya Hwa dan mulai men-dengus2 spt sapi.
Melihat itu akan jadi memuncak nafsuku dgn kontol terus dikocok oleh istriku maka
air maniku tak tertahan lagi....creet....creet....cret maniku nyemprot masuk
kemulutnya istriku. Karena seminggu tak bersetubuh maka maniku banyak serta
kental juga sehingga mulut istriku penuh dgn mani yg putih spt cendol itu. Lalu
kontolku kukeluarkan dr mulutnya dan mani yg masih menetes dr lubang kontolku ku
geser2 kan kebibirnya istriku dan langsung ditelan semua maniku baru saja habis
menelan maniku terdengar suara mengaduh dr
temanku:"UUUUuuuuh.......uuuuuhhh......uuuuuhhhh" sambil menekankan kuat2
kontolnya yg terbenam itu kememek istriku. Dan tiap kali Lud mengaduh istrikupun
ikut mengaduh:"Aaah Lud...aaaahh Lud...aaah Lud".

Jadi rupanya tiap kali semprotan maninya Lud terasa sekali nikmatnya oleh istriku.
Aku lalu rebah tidur sebelah istriku dan temanku juga langsang rebah menindihi
tubuh istriku. Walaupun dgn napas yg masih memburu tanganya temanku tetap masih
meremas buah dada nya Hwa. Kemudian tubuhnya Lud dipeluk erat oleh istruku dan
kakinya pun dilipatkan erat2 kepantatnya Lud dgn maksud agar kontolnya jangan
buru2 dicabut dr memeknya.Kira2 sampai 5 menit kita bertiga terdiam tanpa kata2
hanya dgn napas ter-sengal2, baru kemudian aku turun menuju kamar mandi utk cuci
dan ternyata Lud dgn merangkul istriku juga ikut kekamar mandi utk cuci bersama.
Utk mencuci kontol2 istriku yg bertugas karena kepunyaan Lud yg banyak berlepotan
santan dan mani nya istriku naka kontolnya dia yg dicuci dulu. Kulihat dr memeknya
Hwa meleleh sedikit mani yg keluar kepahanya dan kulihat bibir memeknya
memerah. Istriku bilang:" Ya pi bibir memeku merah ?. Itu gara2 kontolnya temanmu
itu toch yg seretnya bukan main mulai dr bibir memek sampai dinding dlm memek
seret terus, sehingga memekku bisa meraskan lekuk2 kontolnya Lud". "Tapi enak dan
nikmat toch sayan ?" balas Lud. Istriku tertawa tanda setuju, sambil terus mencuci
kontolnya Lud dan kemudian kontolku. Setelah itu giliran istriku memeknya mau
dicuci oleh tamanku, istriku duduk dicloset dgn kaki terbuka lebar kemudian
memeknya dicuci dan jari tengahnya dimasukkan pelan2 utk mengambil mani yg
menempel didlm dan ternyata ada sedikit dan ditunjukkan keistriku. Istriku bilang:"
Wah pi,maninya Lud ngendon dlm memekku nih sebab tadi semprotannya banyak
dan sampai tiga kali tapi yg keluar sedikit sekali. Mungkin masuk kerahim sebab dlm
perutku masih terasa hangat dan saat nyemprot ujung lobangnya benar2 disodokkan
sampai rasanya masuk lubang rahimku. Gimana ya pi?". "Biarin saja lama2 kan
keluar sendiri, sekarang dikeluarkan percuma nanti malam kamu kan masih akan
disemprot lagi". "Bukan malam ini saja mungkin sampai besok pagi akan
kusemprotkan sampai habis maniku kememekmu" sahut Lud. Istriku
menjawab:"Betul Lud, kamu biar kembali kerumah dgn tempat yg kosong jadi
manimu 2 hari ini harus dihabiskan sampai tuntas". Setelah selesai cuci, kita bertiga
dgn berbugil ria duduk disofa sambil makan mete nonton TV.

Temanku berkata:"An kamu beruntung sekali punya istri dia, walaupun sudah
setengah baya dan punya anak tapi buah dadanya masih berdiri menantang tidak
jatuh, juga perut dan pahanya mulus sekali tidak keriput, siapa yg tak ngaceng terus
lihat tubuh seindah ini. Apalagi isapannya juga yahut, kalau jadi istriku tiap hari bisa
kusetubuhi minimum 2 kali! Istriku berbisik pdku:"Sudah kesampaian keinginanku
utk melayani nafsu birahi 2 laki2 sekaligus dan ternyata memang tambah besar
nafsunya serta nikmatnyapun tambah. Oya pi, malam ini aku tak tidur dgn Lud ya,
aku akan melayani Lud utk menyalurkan nafsu sexnya sepuas puasnya supaya tak
kecewa kalau balik ke Jkt" Aku jawab:" Boleh saja, Lud malam ini Hwa biar
melayani kamu supaya kamu bisa melampiaskan semua nafsu binatangmu padanya".

"memang sejak aku makan disate kambing, aku sudahminta spy dia malam ini dan
besok pagi melayani nafsu binatangku" kata Lud.
Kemudian istriku minta tiduran, kepalanya dipangkuan Lud sedang pahanya
dipangkuanku sambil tangannya me-megang2 kontolnya Lud digosokan kepipinya
dan diciuminya. Tangannya Lud diletakan dibuah dadanya istriku sambil mengusap,
meremas dan kadang menunduk utk mengecup bibir istriku. Dia kalau mengecup
sampai lama hingga istriku sampai sulit bernapas dan minta dilepas kecupannya.
Sedang bagianku adalah mempermainkan clitnya dan memasukkan jari tengah ku
kedlm lubangnya dan kontolku sambil di-gesek2 dgn betisnya.

Lud kadang2 memeluk tubuh istriku dan kemudian menciumi pipi dan mengecup
kening dan bibirnya istriku dan tangannya istrikupun meng-usap2 dadanya yg berbulu
itu. Kemudian Lud berkata padaku:"An, sebenarnya aku sudah lama tiap kali bertemu
dgn Hwa, aku kepingin menikmati tubuhnya dan malam jadi kenyataan. Untuk itu
malam ini istrimu kupinjam utk menemani tidur sebab aku akan melampiaskan
seluruh nafsu binatangku oada Hwa dan kontolku akan kusimpan dlm memeknya
sepanjang malam. Aku akan memberikan kenikmatan dan kepuasan yang tak terkira
pd Hwa ". " Boleh Lud, malam ini istriku biar melayanimu agar kamu benar2 puas"
sahutku. "Tapi kalau nanti malam papi butuh ya papi ikur masuk saja sebab mami
tetap akan melayani papi juga malam ini, utk itu nanti pintu kamarnya biar terbuka
saja jadi papi dpt lihat dan dpt masuk ikut juga" kata istriku. Setelah itu Lud tanya pd
istriku:"Apakah kamu sudah fit lagi utk main?". Istriku menjawab:"Aku selalu siap
setiap saat utk melayani mu dan papie. Malam ini aku benar2 sehat makin mendapat
semprotan mani makin sehat rasanya, sebab manimu tadi yg keluar hanya sedikit
lainnya masih berada didlm rasanya masih hangat didlm perutku, Lud". Setelah itu
Lud berdiri sambil membopong istriku dibawa masuk kekamar dan ditidurkannya.
Lud memanggilku utk menemani istriku dulu karena dia akan ketoilet dulu,
kesempatan itu aku pakai utk mencium dan mengecup bibirnya dan mengulangi
pesanku:"Mi jangan lupa kalau maninya lUd disemprotkan kedlm mulut hati2 jangan
sampai tertelan dan jangan mau kalau kontolnya dimasukkan kdlm lubang anusmu !".
"Iya pi, akan aku ingat terus pesan papie" sahut istriku. "Selamat menikmati
kontolnya Lud yg gede ya mi, nanti papi dikasih ceritanya ya" kataku saat itu Lud
sudah balik masuk kamar dsn aku duduk lagi ruang tv sambil nonton juga mau
nonton adegan permainan Lud dgn istriku karena pintu kamarnya terbuka.
Teman2 utk permainan selanjutnya tunggu beberapa hari lagi dibagian ke 3. Trims.
KAMI SUDAH
MEMAHAMI
From: "--edit--@usa.net" <--edit--@usa.net>
Date: Tue, 28 Apr 1998 16:40:33

Tomomi Yang Eksentrik

Tomomi adalah gadis yang paling "eksentrik" yang pernah aku kenal. Secara jujur
kukatakan bahwa dia tidak cantik, tetapi caranya berdandan dan merawat tubuhnya
menjadikannya semakin tidak cantik lagi, bahkan tergolong "eksentrik". Tomomi
mengakui bahwa dirinya mudah jatuh cinta, dan beberapa kali merasa dirinya ditolak
bila pria yang didekatinya menjauh darinya. Lama-lama ia berpikir bahwa tidak
bakalan ada pria yang menyukainya, sehingga ia mempersiapkan diri untuk menjalani
masa depannya seorang diri.

Sebenarnya aku lebih setuju bila Tomomi suatu saat menikah. Aku tahu bahwa
dirinya membutuhkan hati seorang pria untuk menemani hidupnya. Wajahnya yang
tidak terlalu cantik sebenarnya bukan menjadi penghalang bagi pria untuk
mencintainya, tetapi pribadinya yang "eksentrik", mudah tersinggung dan terlalu
banyak menghakimi orang lain dan tanpa integritas itulah yang membuat orang segan
berteman terlalu jauh dengannya. Persahabatan dengannya selalu berakhir dengan
penghakiman atas cara orang lain yang tidak berkenan di hatinya.

Pribadiku bukanlah pribadi yang masuk dalam "pengecualian" dalam penghakiman


Tomomi. Begitu banyak kritik, saran, dan nilai-nilai yang Tomomi inginkan
seharusnya ada di dalam diriku. Tomomi menganggap bahwa caraku berjalan dan
berbicara bukanlah cara berjalan dan berbicara seorang pria, melainkan seorang
wanita. Berkali-kali ia berteriak ke arahku, "Buktikan bahwa engkau adalah seorang
pria." Suatu kali Tomomi berbicara dengan beberapa teman wanitanya, mengenai
teman SMA-nya yang menurutnya mempunyai kelakuan seperti aku, yang lebih
menyerupai wanita daripada pria. Tomomi mengatakan sambil cekikikan bahwa suatu
kali temannya itu ditelanjangi oleh teman-teman sekelasnya.

Suatu pagi Tomomi datang ke dormitoriku untuk mengerjakan tugas komputer.


Pengurus dormitoriku sudah mengenal Tomomi dengan baik, sehingga biasanya ia
diberi kunci kamarku dan menunggu di dalam kamar. Waktu aku selesai mandi dan
masih mengenakan pakaian pasca-mandi, Tomomi sudah duduk di depan komputerku
yang dinyalakan. Sebenarnya aku agak keberatan dengan dengan keputusannya
masuk kamarku dan menyalakan komputerku tanpa seijinku itu, tapi kupikir, apalah
salahnya, toh tidak ada yang rahasia dan kutakutkan hilang dari dalam kamar dan
komputerku.

Setelah aku memperbaiki beberapa baris program Pascal yang dibuatnya, aku harus
mengenakan pakaianku untuk berangkat kuliah. "Kamu ganti pakaian saja di situ",
kata Tomomi menunjuk arah lain dari tempat duduknya.

Aku mengambil pakaian kuliahku dan menanggalkan pakaian pasca-mandiku. Tiba-


tiba aku sadar bahwa jendela yang mengarah pada halaman luar dormitori tidak
tertutup. Memang tidak ada orang di luar, tetapi bila tiba-tiba ada orang lewat, wah,
bisa berabe. Untuk itu aku minta tolong Tomomi untuk menutup jendela dengan
korden. Jendela itu tepat berada di depan Tomomi, sehingga ia bangkit berdiri dan
menutup korden. Aku sadar bahwa ruangan menjadi gelap karena tidak ada sinar
matahari yang masuk, jadi kuputuskan untuk menyalakan lampu yang saklarnya
berada di samping jendela yang ditutup oleh Tomomi.

Ketika aku menyalakan lampu kulihat Tomomi berhenti menutup korden, duduk
kembali, wajahnya mengarah tempat lain, tangannya menutupi mulutnya. Ketika
lampu menyala aku bisa melihat wajah Tomomi merah padam, tertawa cekikikan
sambil berkata, "Kamu sengaja ya melakukan itu, Hiroshi?" "Biar kamu mengerti
saja..." kataku. Aku berdiri di sampingnya, tidak berpakaian, sambil berkata pada
Tomomi, "Tomomi, nih bukti bahwa Hiroshi seorang pria..." Tomomi tertawa
cekikikan. Wajahnya diarahkan ke arah lain, ditutupinya mulutnya dengan tangannya,
sesekali ia melirik ke arahku.

Tak lama kemudian Tomomi berhenti tertawa. Wajahnya masih merah padam. Pelan-
pelan dipalingkan wajahnya ke arahku, terus melihat tubuhku sambil tersenyum malu
tapi lebar, mengerti dan puas akan apa yang dilihatnya.

Lily Yang Sering Melihat

Lily tinggal di gedung dormitory seberang gedung yang kutempati, di lantai dasar. Ia
masih kelas 3 SMA, tetapi bertubuh besar dan bila bersekolah sering tidak
memasukkan bajunya ke dalam roknya. Suatu kali aku berjalan melewati kamarnya.
Tiba-tiba ia tertawa keras-keras, "Ha... ha... ha... Tidak bermutu!!!"

Rupanya ia meneriaki pria lain di gedung dormitoriku. Aku tidak melihat apa yang
terjadi, tetapi aku bisa menerka bila anak perempuan seusianya berteriak semacam
itu, sehingga aku mengatakan kepadanya, "Kamu suka ya Ly, mendapat
pemandangan semacam itu?" Dijawab oleh Lily, "Sorry, aku sudah sering melihat
yang semacam itu..." "Kalau begitu, boleh dong aku memberitahukan kepadamu
milikku?" kataku lagi. "Boleh..." jawab Lily singkat. Aku masuk dalam kamarnya.
Lily tersenyum kecut. Tiba-tiba saja aku melepas pakaianku bagian bawah, sehingga
ia bisa melihat bahwa aku seorang pria. Meledaklah tawa Lily, tapi tak seberapa
lama, sampai ia terdiam dan tersenyum lebar. Mengerti sudah rupanya dia tubuh pria
dewasa.

"Gelandangan" Di Pinggir Jalan

Sebenarnya aku menolak menyebut orang ini "gelandangan", karena sebenarnya tidak
ada "gelandangan" di Kobe, tetapi karena pria ini suka duduk di pinggir jalan tanpa
pakaian yang menutup bagian bawah tubuhnya, ya kusebut saja dia "gelandangan".

Suatu kali aku tidak mengetahui keberadaannya di tempat itu, lagi pula rumah Martha
berada di ruas jalan tersebut. Aku bersama Martha dan Joan melewati tempat itu,
tahu-tahu kedua gadis tersebut tertawa cekikikan sambil menutup mulut dengan
tangan ketika melihat "pemandangan" yang tidak bermutu tersebut.

Di rumah Martha masih menunggu tiga temannya yang lain. Sebelum mereka pulang
aku membisikkan sesuatu kepada Martha, "Martha, aku kesel sekali melihat kamu
tertawa cekikikan seperti itu di jalan tadi... Aku boleh tidak memberitahukan tubuhku
pada kalian?" Martha tertawa cekikikan.

Beberapa saat kemudian kedua teman Martha pulang, sehingga tinggallah Martha,
Joan dan Silvia. Aku berkata kepada Martha, "Di kamar kamu saja, yuk." Martha
sudah memberitahu Joan rencanaku, sehingga kedua gadis itu tersenyum lebar malu,
tetapi Silvia tidak tahu apa yang terjadi dan akan terjadi. Ketiga gadis itu mengikutiku
masuk ke kamar Martha, segera kurebahkan diriku dan tanpa banyak cakap lagi
kulepas semua pakaian bawahku. Martha dan Joan tertawa terpingkal-pingkal. Wajah
Silvia memerah, matanya yang mungil itu melotot, mulutnya terbuka, sebentar
kemudian meledaklah tawanya melihat sesuatu yang belum pernah dilihatnya itu.

Sebentar kemudian Martha dan Joan menggantikan tawanya dengan senyum yang
lebar, wajah mereka masih merah karena malu. Silvia masih tertawa cekikikan,
menyandarkan kepalanya pada kepala Joan, sesekali memalingkan wajahnya karena
malu. Tak lama aku memancarkan kenikmatanku ke tanganku sendiri, Silvia masih
ber "hem... hem...", aku membersihkan tanganku dan mengenakan pakaianku
kembali.
Ling Ling Yang Cepat Memahami

Ling Ling adalah pacarku sendiri, adik kelasku dua angkatan dari Taiwan. Aku
menyukai dia karena tingkah lakunya yang seperti anak kecil, suka menggigit jarinya,
benar-benar polos dan lugu seperti anak kecil. Bagaimanapun, Ling Ling adalah
mahasiswi yang paling berprestasi di angkatannya; orang mengatakan "straight A".
Sebenarnya setiap kali aku bersama Ling Ling aku lebih merasakan diriku sebagai
seorang "kakak" yang harus melindungi dirinya daripada seorang pacar. Seumur
hidupku aku belum pernah menemukan gadis seusia Ling Ling yang lebih polos dan
lugu daripada dirinya.

Suatu kali aku belajar di perpustakaan kecil milik departemenku. Perpustakaan itu
langsung menghadap jalan umum di dalam kampus. Tak lama kemudian aku
mendengar Ling Ling tertawa terpingkal-pingkal dengan gayanya yang khas
menggigit jarinya sambil berlari ke arahku. Aku juga mendengar beberapa wanita
berteriak dan beberapa pria yang mukanya merah padam, seorang di antaranya
mengacungkan tangannya. Aku tidak tahu apa yang terjadi sehingga aku bertanya
pada Ling Ling, "Apa yang terjadi Ling Ling?" Ling Ling hanya tertawa cekikikan,
tidak menjawab pertanyaanku, matanya yang mungil itu berputar-putar, seolah-olah
telah melihat pemandangan yang menyenangkan.

Keesokan harinya, akhir minggu, aku bertandang ke dormitorinya. Kami saling


memanjakan dengan membelai kepala dan saling berciuman seperti layaknya
sepasang kekasih. Hari itu aku merasakan Ling Ling sedikit lain karena sering
tersenyum lebar dan tertawa kecil.

Aku bisa menduga apa yang telah terjadi, sehingga aku berkata kepadanya, "Ling
Ling, Hiroshi boleh tidak memberitahu Ling Ling bahwa Hiroshi seorang pria?" Ling
Ling tertawa cekikikan menatap wajahku. Matanya yang mungil itu sedikit memicing
dan jari telunjuknya ditempatkan di antara kedua baris giginya.

Perlahan-lahan kemudian aku melepaskan pakaian bawahku. Ling Ling dengan


segera memperhatikan bagian bawah tubuhku. Tak lama kemudian ia melihat
kepriaanku. Ling Ling tertawa terpingkal-pingkal. Baru kali itulah aku
memperlihatkan tubuhku pada gadis yang polos dan lugu tetapi pintar itu. Tak lama
kemudian tawanya mereda, digantikan senyumnya yang lebar disertai tawa kecil dan
jarinya masih berada di antara baris giginya. Akupun sudah memancarkan air
tubuhku. Aku menghela napas panjang sambil berkata, "Ling Ling, sekarang kamu
sudah menjadi seorang gadis yang memahami tubuh seorang pria." Ling Ling tertawa
kecil, lalu kusambung lagi, "Kamu gadis yang paling cantik yang pernah melihat
tubuh Hiroshi sampai memahami..." Kamipun menghabiskan malam itu dengan tawa-
tawa kecil Ling Ling.
Buat Yang Pengin "Ngerti" Kepriaan Hiroshi

Terimakasih Wiro, atas dimuatnya "cerita-cerita seru" dari saya. Saya memohon
supaya Wiro berkenan menyampaikan pesan yang satu dan penting ini buat pembaca
site Wiro. Saya membaca bahwa ada di antara pembaca wanita Wiro seperti "Cynthia
anak Tarq" atau Nadya yang ingin melihat langsung dan "ngerti" tubuh seorang pria.
Kalau kamu salah seorang di antaranya, mengapa kamu tidak menghubungi Hiroshi?
Hiroshi ingin sekali melihat kamu (selanjutnya "kamu" berarti "gadis-gadis" atau
"cewek-cewek") tertawa geli atau kegirangan melihat kepriaan Hiroshi yang lucu dan
menggemaskan itu. Kamu boleh mengajak teman cewek kamu sampai lima orang.
Syaratnya, MINIMAL salah seorang di antara kalian belum pernah melihat tubuh
seorang pria, dan masih bisa tertawa melihat tubuh Hiroshi, dan kalian harus melihat
sampai air kepriaan Hiroshi tumpah semua, jadi nggak lihat sebentar trus cabut gitu;
kalau kalian masih belum "ngerti" juga, ntar bisa diulang kalau Hiroshi udah siap
lagi. Hiroshi BUKAN eksibisionis, sehingga tidak memperlihatkan tubuh Hiroshi di
depan umum, tapi cuma di depan kamu-kamu (gadis-gadis) yang setuju aja, dan
Hiroshi tidak mengharapkan hal-hal yang memalukan dan tidak diinginkan, tidak
mengharapkan hal-hal yang lebih dari ngasih tahu tubuh kepriaan Hiroshi, kalian
ketawa kepingkel-pingkel sampai ngerti, gitu aja, stop, nggak ada kelanjutannya,
nggak ada seorangpun di antara kalian yang perlu buka atau dibuka pakaiannya,
kecuali tentunya kalau kalian mau (tapi harus dalam keadaan "bersih") jadi nggak
usah takut. Kalau ada yang mau belai-belai atau sekedar pegang tubuh Hiroshi juga
nggak dilarang, tapi nggak perlu dimasukin ke mulut atau tempat lain, gitu. Kalian
cuma perlu mempersiapkan tempat yang aman aja, bisa di kamar rumah kamu atau
rumah teman kamu yang lagi ditinggal pergi ama ortu atau semacam itu. Kalau mau
sewa kamar hotel ya kalian mesti bayar sewanya (bisa dibicarain deh, ntar Hiroshi
bisa ikutan bayar apa gimana gitu), dan hotel itu mesti aman. Hiroshi ingin
memperlihatkan tubuh Hiroshi ke kamu-kamu sambil berbaring di atas tempat tidur,
jadi logisnya ya di kamar tidur, gitu, jauh dari perhatian orang-orang lain seperti
pembantu atau tetangga. Kalian juga nyiapin kain lembut yang bersih buat
menampung air kepriaan Hiroshi, seperti kaos dalam, tapi bukan celana dalam.

Kalau kalian tinggal di Pulau Jawa (terutama Jakarta, tapi tempat lain juga nggak
dilarang), hubungi deh Hiroshi di kepriaan@usa.net. Tidak dipungut biaya sesenpun,
ntar Hiroshi yang datang ke tempat kamu. Bagaimanapun, nantinya ini bakalan
seperti si Jim yang menerima berita buat "Mission Impossible"; untuk memastikan
bahwa kamu memang gadis-gadis (bukan janda atau orang iseng atau malah orang
laki-laki atau "intel" yang bakal menjebak gua). Kalau kamu udah "ngerti" dan cuma
mau iseng aja ngelihat tubuh Hiroshi buat dibanding-bandingin ama tubuh orang lain
atau seperti itu, kamu harus mengajak MINIMAL satu teman yang belum ngerti,
bahkan sebenarnya Hiroshi mengharap minimal dua orang belum ngerti. Pokoknya
Hiroshi mengharapkan ada yang mukanya sampai merah atau ketawa kepingkel-
pingkel sampai ngerti. Kalian harus mencantumkan nama dan nomor telepon kamu di
email yang bisa Hiroshi hubungi, sebagai "awal" untuk memastikan bahwa kalian
serius, tidak main-main. Habis gitu ntar Hiroshi telpon kamu, untuk nentuin tempat
dan waktunya, dan tempat dan waktu ketemu (biasanya di tempat umum, misalnya
kamu duduk di pinggir kolam di mal, pakai baju kuning, kacamata hitam baca
majalah Hai atau Times atau semacam itu, terus Hiroshi datang nanyain di mana ada
restoran McDonald apa gimana gitu, ntar ditentuin di telepon, abis gitu ntar sama-
sama ke tempat yang kamu tentuin). Hiroshi berhak membatalkan rencana kalau
Hiroshi merasa tidak aman atau kalian tidak memenuhi janji (seperti ada adik laki-
laki kamu semacam itu). Semua ini cuma buat memastikan bahwa kamu serius.

Hiroshi tunggu deh beritanya di kepriaan@usa.net. Cantumkan nama dan nomor


telepon kamu yang beneran, Hiroshi janji pasti menghubungi.

Salam,

Hiroshi

MICHIKO DAN AKU


From: "--edit--@usa.net" <--edit--@usa.net>
Date: Tue, 28 Apr 1998 15:18:10

Waktu itu musim semi tahun 1992. Michiko sudah hampir menamatkan SMA-
nya, demikian pula aku sudah menginjak tahun ketiga masa kuliahku. Michiko
mengunjungiku di dormitoriku, seperti biasa layaknya "kakak beradik",
Michiko "mengadukan" hidupnya padaku, sambil berpeluk mesra manis dan
berciuman.

"Michiko harus pulang ke Tokyo. Orangtua Michiko sudah menjodohkan Michiko


dengan pria pilihan mereka... Michiko tidak mencintainya..." Hening sejenak, ia
melanjutkan ceriteranya. "Bila Michiko toh tetap harus menikah dengan pria tersebut,
Michiko akan menikah dengannya dalam keadaan sudah tidak gadis lagi..."

Aku tertegun sejenak, kemudian berkata, "Hendak Michiko berikan kepada siapa
kegadisan Michiko?" Kedua mata Michiko yang mungil dan cantik itu menatap kedua
mataku. Ia mengatakan, "Hiroshi-san, Michiko sudah lama ingin mengatakan bahwa
Michiko mencintai Hiroshi-san. Hiroshi-san boleh mengambil kegadisan Michiko
bila Hiroshi-san menghendakinya... Michiko ingin bersatu dengan Hiroshi-san."

Aku terkesiap mendengar kata-kata Michiko. Michiko adalah gadis yang paling
cantik yang pernah aku kenal pada waktu itu. Sejak pertamakali aku mengenalnya
sampai saat itu, tubuhnya telah bertumbuh bak bunga yang harum nan ranum, siap
untuk dibuahi oleh lebah-lebah yang ingin menghinggapinya dan menyatakan cinta
kepadanya.

Aku membimbing Michiko ke bak mandi berisi air hangat yang sudah kupersiapkan.
Kali itu Michiko melepas seluruh pakaiannya. Itulah saat pertama aku melihat tubuh
seorang wanita, apalagi wanita itu ialah yang tercantik dan teranum yang pernah aku
kenal, setiap pria yang normal pasti ingin mereguk air madunya yang manis itu,
pikirku. Michiko melulurkan wangi-wangian yang dibawanya ke seluruh tubuhnya.
Kami saling berpelukan, dan bercumbu. Ia sudah memahami kepriaanku (beberapa
waktu yang lalu aku menyatakan kepriaanku kepadanya, di depan Andre, pria yang
menyatakan cinta kepadanya). Oleh sebab kali ini Michiko tinggal memeganginya,
membelainya lembut, menggosok-gosokkannya ke permukaan tubuh wanitanya,
sesekali mendesah dan menggeliat seperti cacing kepanasan. Aku mengecup bibirnya
berulangkali. Kedua tanganku bersentuh dengan kedua tangannya dan tubuh pria dan
wanita kami. Pelan-pelan dan hati-hati sekali ia membenamkan kepriaanku ke dalam
kewanitaanya, sesekali merintih sambil menggigit bibirnya sampai seluruh
kepriaanku terbenam dalam di dalam tubuhnya. Aku mengunci mulutnya dengan
mulutku. Itulah saat pertama dalam hidupku aku bersetubuh dengan seorang wanita,
aku merasakan kenikmatan yang tiada tara; benar-benar bersatu dengannya, Michiko
berbisik kepadaku bahwa ia bersetubuh dengan pria yang dicintainya, dan tak ingin
ada yang bisa memisahkan kami berdua. Kami berdekapan sedekat mungkin, karena
itulah hakekat persetubuhan dari kedua insan yang saling mencintai.

Semakin dalam aku semakin jatuh cinta kepadanya. Michiko, kamu cantik sekali,
belum pernah aku bertemu dengan gadis secantik kamu. Tibalah saatnya aku  harus
melepas keperjakaanku dengan menyiram benih kejantananku ke dalam tubuhnya.
Michiko memejamkan kedua matanya, berulangkali menarik dan melepas nafasnya.
Kuremas-remas kedua buah dadanya yang ranum, dan akhirnya aku tidak lagi mampu
menahannya. Michiko menarik nafas panjang, demikian pula aku, dan akupun
menyemburkan air kejantananku ke dalam tubuhnya.

Aku menikmati setiap tetes air kepriaanku yang menerpa dan mengalir ke dalam
dinding kewanitaanya. Belum pernah aku mengalami kenikmatan yang lebih dalam
daripada itu. Michiko dan aku mendesah kenikmatan. Kami sudah saling
menyerahkan keperjakaan dan keperawanan kami masing-masing, bunga bakung
yang indah dan ranum itu terbaring di sana, hancur dan hilang sudah mahkota dan
madunya, karena aku telah merenggut dan mereguknya dalam-dalam.

Benih kepriaanku bercampur dengan air kewanitaan dan darah kegadisannya. Kami
membersihkan diri, merebahkan tubuh kami di tempat tidurku, berdekapan dan
terbaring lunglai; kami telah saling memuaskan dan saling menikmati.

Beberapa waktu kemudian Michiko meninggalkan Kobe dan pulang ke Tokyo. Aku
mendengar bahwa ia menikah di sana. Sayang, aku tidak bisa hadir karena
melaksanakan ujian. Tak lama kemudian kami saling kehilangan jejak kami masing-
masing. Pada tahun 1977 kami bertemu kembali di sebuah restoran di Kobe. Ia
membawa anak wanitanya yang masih kecil, tentu saja hasil pernikahan dengan
suaminya. Ia kelihatan tidak secantik dulu lagi. Ia mengatakan bahwa ia ingin
mendidik anaknya itu menjadi "Hiroshi kecil", yang mewarisi bakat pria yang pernah
dicintainya.

THE STORY OF IRA


(Part 1)
From: -edit- <------@altavista.net>
Date: Mon, 27 Apr 1998 23:43:30 +0700

Banyak sudah cerita-cerita yang dikirim para netter saya baca, dimana sebagian
besar menurut hemat saya adalah bukan cerita sex yang realistis atau
pengalaman sesungguhnya dari yang mengirim cerita tersebut. Tapi tidak saya
pungkiri bahwa adapula cerita sex yang benar-benar baik yang dikirim para netter
tersebut.

Sebelum saya melanjutkan cerita ini saya ingin memperkenalkan diri saya terlebih
dahulu, nama saya Herman dan umur saya sekitar 40 , telah berkeluarga dengan dua
orang anak lelaki yang telah meningkat remaja. Penampilan saya menurut banyak
wanita yang saya kenal lebih pantas kalau disebut baru berumur sekitar 30, sehingga
banyak wanita muda merasa tidak malu atau risi berjalan dengan saya.

Cerita yang saya tulis ini adalah bagian dari pengalaman saya di dalam berhubungan
dengan wanita, khususnya pengalaman saya yang terjadi justru setelah saya menikah.
Dari sekian banyak pengalaman saya tersebut, akhirnya saya dapat menyimpulkan
bahwa wanita yang sulit atau jarang mencapai orgasme itu disebabkan karena
masalah pasangannya yang tidak dapat memenuhi imaginasi/fantasi dari pihak wanita
tersebut dan pasangannya tidak mampu untuk menuntun siwanita untuk melakukan
hubungan sex dengan perasaan bebas lepas tanpa "felling guilty".

Untuk memudahkan anda memahami apa yang saya maksudkan di atas, akan saya
ceritakan salah satu dari pengalaman nyata saya mengenai hal tersebut di atas.

Ceritanya dimulai ketika empat bulan yang lalu saya berkenalan dengan seorang ibu
rumah tangga muda berumur sekitar 28 tahun dan usia perkawinan mereka baru
berumur 2 tahun dan belum dikarunia anak. Namanya adalah Ira (nama samaran),
cantik, berkulit putih dengan ukuran badan yang ideal sesuai dengan tingginya.

Dari pertemuan pertama sampai pertemuan yang keempat kalinya, semuanya masih
berjalan dalam batas-batas yang wajar, hanya sekali-kali saya memberanikan diri
untuk membuka topik pembicaraan yang mengarah kepada hal-hal yang berbau sex.
Pada pertemuan yang ke-enam, saya mengundang Ira apakah Ira bersedia untuk
makan siang ditempat yang santai dan hanya kita berdua saja. "Kenapa harus
ditempat khusus ?", tanya Ira. "Hanya untuk keamanan masing-masing pihak
mengingat status diri masing-masing agar tidak membawa masalah pada urusan
rumah-tangga masing-masing", jawab saya. Ira mengerti dan mengatkan oke. Pendek
cerita akhirnya kita berdua check-in di motel "HS" dikawasan Jakarta Selatan.
Sebuah motel yang lux dengan fasilitas "whirpool" di dalam kamar.

Habis menyantap makan siang, kita berdua bercerita kesana-kemari dengan iringan
sentuhan-sentuhan kecil yang sengaja saya lakukan dimana ternyata Ira kelihatan
merasa tidak keberatan dengan apa yang saya lakukan. Kemudian saya mulai
membelai tengkuknya dan menyentuh bagian belakang daun kupingnya dengan
sentuhan-sentuhan yang lembut. Ternyata Ira menikmatinya dengan memejamkan
mata dan terdengar lirihan kecil dari bibirnya. Kupalingkan wajah Ira menghadap
mukaku, dagunya kuangkat sedikit sehingga bibirnya tepat berhadapan dengan
bibirku, dengan lembut aku kecup bibirnya, sekejap Ira tersentak kaget, tapi aku terus
mengulum bibirnya dan mulai memainkan lidahku. Desah nafas Ira mulai meninggi,
dan dia mulai membalas ciumanku. Cukup lama kami menikmati adegan ciuman ini,
desah nafas Ira semakin tidak teratur ketika tanganku mulai membuka kancing
bajunya satu-persatu dan meraba buah dadanya dengan sentuhan halus pada pangkal
bukit buah dadanya. Ira mulai menggelinjang, nafasnya berat tak beraturan, tanganku
semakin menggila meremas dan memilin putting buah dadanya. Terlepas sudah baju
atas Ira, dan dengan mudah aku tanggalkan BH-nya. Sepasang bukit indah dengan
putting yang berdiri tegak tampak dihadapanku, tak kuasa aku untuk tidak menjilat
dan mengisapnya. Oh, ternyata buah dada Ira adalah salah satu bagian daerah
sensitifnya. Kontol ku tegang sekali, tetapi aku berusaha untuk tetap memegang
kendali "permainan" ini. Rok mini Ira telah aku tanggalkan, hanya tinggal CD warna
pink yang tersisa ditubuhnya. Tanganku mulai menyelinap kebalik CD Ira, dan
ternyata memeknya telah membasah, dengan pasti tanganku yang sudah terlatih
memainkan clit Ira, aku pilin-pilin dan kugosok-gosok dengan ujung jariku. Ira
meronta liar, dan erangan luapan rasa nikmatnya keluar tanpa sadarnya dengan keras
sekali, namun seketika itu juga Ira mencoba menahannya dengan menutupkan bantal
dimukanya.

Dari pengalamanku bercinta dengan wanita aku mengetahui bahwa Ira adalah jenis
wanita yang suka dengan lepas bebas mengeluarkan rasa nikmatnya sewaktu
melakukan hubungan sex.

"Ira, jangan kamu tutupi mukamu dengan bantal, mas Herman tau bahwa kamu
menyukai hal ini, keluarkan rasa nikmatmu dengan bebas dan lepas ", kataku. "Ira
malu, malu sekali", jawabnya. Aku tidak memberikan komentar, malah dengan
agresifnya kujilat putting buah dadanya dan aku melihat Ira menahan rasa gairahnya
dengan mencengkram keras alas tempat tidur. Kutelusuri ketelanjangannya dengan
lidahku, mulai dari bagian buah dada dan berhenti pada pangkal memeknya. Ira
meronta dan berusaha untuk tidak mengeluarkan erangan kenikmatannya dengan cara
mengelinjang dan menggoyangkan kepalanya kekiri dan kekanan. Tapi meskipun
tidak sekeras yang pertama, pada akhirnya Ira mengerang juga sambil berkata
"Oooooh its so nice, mas Herman".

Posisi bibirku masih berada disekitar pangkal memeknya, kumainkan lidahku


menjilati pangkal memek Ira, menurun mendekati clit, dan akhirnya kujilat dan
kuisap dengan buasnya clit Ira tanpa henti. "Oh mas Herman, please fuck me", Ira
memohon, tetapi aku tetap saja melanjutkan mempermainkan clit Ira dengan ujung
lidahku. Dengan kematanganku mencumbu wanita, meskipun kontol ku sudah begitu
tegang, aku masih tetap berusaha untuk menguasai diriku agar tidak cepat-cepat
terangsang untuk dengan segera menyetubuhi Ira. Aku ingin agar Ira benar-benar
merasakan bahwa bermain cinta dengan lelaki yang jauh lebih tua dari dirinya
ternyata memberikan kenikmatan yang lebih, khususnya kalau dia membandingkan
kemahiranku didalam soal sex dengan suaminya yang umurnya hanya selisih dua
tahun saja dengan dirinya

" mas Hermannnnn……., please fuck me, I cannot stand anymore", Ira merintih lagi.
Pada kali ini aku dengan sigap memasukkan penisku kedalam vaginanya. "Ohhhhhhh,
……", Ira melepaskan rintihan rasa nikmatnya ketika kontolku mulai memasuki
memeknya. Aku mulai mengentotnya, dan kulihat Ira terus merintih kecil sambil
memejamkan matanya merasakan kenikmatan yang kuberikan. Berbagai macam gaya
telah aku berikan untuk memuaskan Ira, tetapi Ira belum juga mencapai orgasme,
sehingga aku merasakan bahwa Ira mulai merasa keletihan demikian pula diriku,
sehingga aku mengajaknya untuk beristirahat sebentar. Pada kesempatan istirahat
tersebut aku bertanya "Ir, kamu kok sedemikan lama masih juga belum orgasme,
apakah mas Herman tidak memuaskan kamu ?". Ira hanya menjawab "mas Her, kamu
hebat sekali". "Tetapi, pada kenyataannya kamu belum orgasme, please jangan basa-
basi Ir…..what's wrong ?", kataku. Sejenak Ira diam saja, "what's wrong Ira, please
tell me….", pintaku. Akhirnya Ira bercerita padaku, "mas Her, Ira juga tidak tahu
mengapa bahwa setiap kali Ira making love dengan suamiku, Ira belum pernah
sekalipun mencapai orgasme, padahal dia cukup telaten merangsang Ira. Yang Ira
sering lakukan hanyalah melakukan pura-pura orgasme untuk memuaskan suami Ira
",tuturnya. "Apakah suami kamu termasuk laki yang cepat 'keluar' ", tanyaku. "Kalau
dibandingkan mas Herman, dia kalah lama, tapi 10-15 menit dia bisa bertahan",
katanya. Kalau melihat begitu "liar"-nya Ira ditempat tidur aku rasa waktu fucking
10-15 menit akan cukup membuat Ira orgasme beberapa kali, tapi pada kenyataannya
Ira malah belum pernah orgasme sekalipun selama dia making love sama suaminya.
Saya pikir musti ada yang salah pada dirinya atau dia menyembunyikan sesuatu yang
sangat mempengaruhi pikirannya sehingga setiap kali dia making love pikiran itu
mengganggunya. "Ir, don't be upset 'ya….mas Herman mau Ira menjawab dengan
jujur pertanyaan mas ini. Apakah Ira sewaktu married masih dalam keadaan virgin
atau tidak ?", tanyaku. Sejenak dia hanya terdiam. "Oke mas, I will tell you the whole
story of mine…… but please keep it for mas Herman only", katanya. "You can trust
me Ira… carry on….I'm listening", kataku. "mas Herman, Ira sewaktu married
memang sudah tidak virgin lagi, dan Ira cerita sama calon suami Ira sekitar 3 bulan
sebelum married. Dia tetap mau menikahi Ira, karena dia mengatakan bahwa dia
mencintai diri Ira secara keseluruhan, bukan hanya virginitas Ira saja. At that time I
was so happy…..even dia sudah tau bahwa Ira bukan virgin lagi tetap selama pacaran
dia hanya melakukan sex sebatas petting and necking saja sama Ira…no more than
that. Dia berkata bahwa dia belum pernah sekalipun making love dan hanya mau
melakukannya dengan Ira kalau kita berdua sudah married. Ira benar-benar merasa
tersanjung dan makin mencintai dia. Tapi setelah kita married, seperti yang pernah Ira
katakan, setiap kali making love Ira tidak pernah bisa orgasme. Hanya sampai pada
tingkat gairah dan rangsangan yang luar biasa saja, setiap kali rasanya mau orgasme
ada sesuatu yang menekan dan menggangu pikiran Ira" tuturnya. "Ir, mas Herman
sekarang ingin dengar cerita Ira sewaktu kamu kehilangan keperawananmu", kataku.
"mas, Ira diperawanin pada waktu Ira berumur 17 tahun kelas 2 SMU, pada waktu itu
Ira punya pacar berumur 22 tahun, anak ekonomi di sebuah perguruan tinggi swasta.
Kejadiannya sewaktu Ira telah selesai berenang di rumahnya, Ira berganti pakaian
dikamarnya dan setelah itu Ira diajak nonton LD cerita porno. Ira suka filmnya dan
tanpa terasa Ira sangat teransang dengan setiap adegan yang Ira lihat di film tersebut.
Mas Dodi (nama samaran) my boy friend, kelihatannya sudah agak biasa dengan
film-film seperti itu, sehingga dia kerjanya hanya godain Ira sambil ketawa-ketawa.
"Ir, kamu suka ya adegan film itu?", katanya. Dan Ira hanya senyum saja karena asyik
nonton adegan-adegan yang belum pernah sebelumnya Ira lihat. Tiba-tiba dari
belakang mas Dodi memeluk Ira dan langsung mencium Ira, ganas sekali, tetapi Ira
tidak menolaknya. Ciuman mas Dodi luar biasa sekali, lama dia menciumi Ira dan Ira
pun membalas ciumannya dengan tidak kalah ganasnya. Mungkin akibat dari adegan
film yang Ira lihat sebelumnya. Tangan mas Dodi mulai melepaskan kancing atas
baju Ira dan dengan sedikit kasar dia melepaskan pula BH Ira. Kali itulah pertama
kali Ira telanjang dada didepan mas Dodi, tapi rasa malu sudah kalah dengan
kenikmatan ciuman mas Dodi di sekitar buah dada Ira, mas Dodi memilin dan
menjilati putting buah dada Ira, lama sekali, dan Ira berteriak tanpa sadar karena
merasa nikmat sekali dengan apa yang dilakukan oeleh mas Dodi tersebut. "Ir, kamu
boleh teriak sekuat mungkin kalau kamu merasa enak, mas Dodi sangat terangsang
dengan erangan dan jeritan kamu", katanya. Celana jeans Ira, sudah mas Dodi
lepaskan, dan dengan kasar dia lepaskan CD Ira, dan paha Ira dilebarkannya. Makin
keras teriakan Ira, mas Dodi makin ganas melalap clit Ira. Ira tidak tahan lagi…..dan
Ira berteriak keras ketika mencapai orgasme yang pertama. "Ir…. lihat ini, ternyata
Dodi memperlihatkan kontolnya yang sudah begitu tegang, dan Ira disuruh untuk
menyentuhnya. Selama pacaran terus terang Ira baru kali itu memegang langsung
kontol mas Dodi, biasanya hanya sebatas dari luar celananya saja. "Sekarang kamu
jilat seperti di film yang kamu lihat tadi", pintanya. Ira sempat tertegun, tapi kontol
mas Dodi sudah begitu dekat dengan mulut Ira. Hari itu Ira mulai belajar mengisap
kontol yang ternyata enak dan sangat merangsang sekali buat Ira. Pada posisi 69, Ira
benar-benar sudah merasa "terbang"…… begitu nikmat dan enak sekali rasanya
memek kalau dijilatin…….Ira sampai engga sadar teriak "Oooh masDodi….jilatan
kamu enak sekali".

Mas Dodi mengubah posisi 69-nya, kontol-nya berada diatas memek Ira…..Ira
takut….takut di-entot dan takut kehilangan perawan Ira. "mas Dod, jangan dimasukin
'ya…ingat Ira masih perawan", pinta Ira. Mas Dodi menurunkan kontol-nya dan
ujungnya di gesek-gesekan ke clit Ira. Ira mengerang keras sekali akibat sentuhan
kontol Dodi pada clit Ira. "Ternyata kamu suka Ir……jawab dong kamu suka atau
tidak…… jawab….." kata mas Dodi. "mas Dodi tidak dengar jawaban kamu….yang
keras…..jawab, kamu suka atau tidak", sekali lagi mas Dodi bertanya dengan nada
yang lebih keras. "Ira sukaaaa sekali mas Dodi….." teriak Ira keras tanpa sadar.
"Bilang dan teriak terus kamu suka", pintanya. Dan Ira tanpa sadar terus berteriak
kenikmatan mengikuti permintaannya, yang pada akhirnya, Ira berteriak sangat keras
karena kontol mas Dodi secara tiba-tiba menusuk memek Ira……..jeritan Ira makin
keras" Aaachhh sakiiittt…..mas", tapi dengan jeritan itu kontol mas Dodi malah
makin dalam saja masuk ke memek Ira. Kontol mas Dodi masuk semuanya ke
memek Ira….Ira berontak sambil berteriak…. Tapi mas Dodi malah makin
terangsang dengan teriakan dan jeritan Ira. Rasa pedih di memek masih tetap terasa,
tapi ritme keluar masuk kontol mas Dodi di memek Ira secara perlahan mulai
menggantikan kepedihan tersebut dengan rasa nikmat yang luar biasa sekali, sehingga
tanpa sadar Ira teriak "mas Dodi keep fucking me….don't stop it , I really like it". Ira
terus mengerang dan menjerit merasakan kenikmatan yang diberikan mas Dodi…..
yang sampai akhirnya Ira menjerit keras karena orgasme yang luar biasa nikmatnya.
Mas Dodi memperlambat gerakannya, lambat tapi tidak berhenti sampai pada
akhirnya dia berteriak "Ir, saya mau keluar….. please isap kontol saya karena saya
tidak mau membuat kamu hamil", pintanya. Tanpa ragu Ira isap habis kontol mas
Dodi sampai kontolnya mengeluarkan dengan derasnya air mani mas Dodi. Ira tidak
ada pilihan lain selain menelan seluruh air mani Dodi tersebut Terlihat bercak noda
merah sebagai bukti bahwa pada hari itu Ira diperawanin oleh mas Dodi dan pada hari
itu juga Ira menerima pelajaran pertama mengisap kontol dan juga menelan air mani.
" Ir, kamu nyesel engga ?" Ira hanya bisa berkata "mas Dodi sudah ambil perawan
Ira, tapi Ira engga nyesel asal mas Dodi jangan ninggalin Ira 'ya". Mas Dodi memeluk
Ira, tanpa kata-kata, tapi Ira tau arti pelukannya itu.

Dari hari itu, akhirnya Ira dan mas Dody secara rutin selalu making love, dan pada
setiap ngentot mas Dodi selalu meminta Ira berteriak lepas untuk mengungkapkan
rasa nikmat yang Ira rasakan sewaktu di entot mas Dodi. Mas Dodi selalu bisa
membuat Ira orgasme karena semua keinginan dan fantasi Ira selalu diikutinya.

"Itulah cerita Ira mas Herman, pengalaman Ira ngentot dengan mas Dodi tidak Ira
dapatkan dari suami Ira", katanya. "Kenapa Ira tidak menikah dengan Dodi ?",
tanyaku. "Orang tua Ira tidak setuju, karena mas Dodi bukan seorang muslim, dan
mas Dodi tidak mungkin pindah agama karena akan mengecewakan orang tuanya.
Sekarang mas Dodi tinggal di Melbourne bersama istri dan dua orang anaknya, dan
Ira sendiri tidak pernah ketemu mas Dodi lagi sejak Ira married", tutur Ira.

Dari cerita Ira tersebut, aku dapat mengambil kesimpulan bahwa masalah Ira tidak
bisa orgasme, dapat aku sembuhkan dengan mudah. Masalah utamanya hanyalah
masalah kebebasan dan pemuasan sexual fantasy yang tidak terpenuhi.

Bagaimana aku dapat menyembuhkan Ira sehingga dia dapat mencapai orgasme saat
making love…… tunggu pada cerita bagian kedua "The Story Of Ira .... Part 2".

Bagi para cewe yang punya masalah sama dengan Ira ….please don't hesitate to
contact me ….. pasti di jawab dan pasti we can meet each other to find the solution.
Contact me by pressing the button below :
BILA SEORANG PRIA
DITOLAK CINTA
From: --edit--@usa.net
Date: Sat, 25 Apr 1998 19:26:46

Miyori sebenarnya bukan gadis paling cantik yang pernah kukenal; tetapi entah
mengapa, sejak pertamakali aku meninggalkan kedua orangtuaku di Tokyo
untuk berkuliah di Kobe, Miyori seakan memberikanku rasa percaya diri baik
bagi pribadiku maupun tugas-tugas akademisku. Satu hal yang kuketahui, Miyori
telah memiliki seorang tunangan di Hiroshima, namanya Ito. Miyori dan tunangannya
itu saling mengunjungi minimal tiga bulan sekali.

Ketika kami beranjak ke tingkat dua Miyori dan aku sering mengerjakan tugas-tugas
laboratorium dan kurikuler bersama-sama. Terlarut dalam tugas-tugasnya,
kelihatannya Miyori dan tunangannya mulai jarang saling mengunjungi. Dari waktu
ke waktu, aku memberikan perhatianku kepadanya seperti menonton bioskop dan
konser, makan di restoran, dan terakhir aku memberikan bingkisan yang manis pada
hari ulangtahunnya.

Suatu kali, kami menyelesaikan tugas laboratorium jauh lebih awal daripada jadwal
yang kita tetapkan. Setelah makan siang bersama, kami bersantai ria duduk di atas
lantai sambil bersandaran ke dinding. Aku berkata, "Miyori-san, apakah anatawa
menyadari bahwa Hiroshi memberikan perhatian khusus pada Miyori?"

Miyori mengangguk pelan, dengan senyuman seolah ada sesuatu yang lucu. "Miyori-
san... Hiroshi mengharapkan bila terjadi sesuatu di antara Miyori-san dan Ito-san,
Hiroshi boleh menggantikan tempat Ito-san."

"Hiroshi-san", kata Miyori, "Miyori menghargai perasaan Hiroshi pada Miyori.


Bagaimanapun, Miyori sudah menambatkan hati pada pemuda lain..."

Aku merasa hatiku hancur berantakan. Hari itu serasa menjadi neraka. Itulah saat
pertama dalam hidupku aku menyatakan dan ditolak cinta. Miyori tahu persis
perasaanku. Dipegangnya kedua tanganku sambil berkata, "Hiroshi-san, berjanjilah
pada Miyori bahwa Hiroshi akan menjalin hubungan yang baik lagi dengan gadis
yang lain...???"
Miyori benar-benar berbeda dengan gadis pada umumnya. Ia tidak menjadi marah
atau benci menyadari aku menyimpan perasaan khusus kepadanya. Dari hari ke hari
Miyori tetap mengerjakan tugas-tugas akademis bersamaku, kadang-kadang aku
membuatnya tersenyum dengan ungkapan-ungkapan akademis seperti, "Berapa
kebolehjadian Miyori menerima cinta Hiroshi? Bukankah nol koma nol nol nol.... kali
sepuluh pangkat minus tak berhingga?"

"Suatu saat, Hiroshi, jangan khawatir, Hiroshi tetap akan berusaha bukan?"

Miyori benar-benar memiliki hati yang lembut lagi hangat. Suatu kali, seusai ujian,
aku menceriterakan sebuah kisah orang terkenal yang selalu menyilangkan kedua
tangannya di depan celananya, membuka kedua kakinya dan mendongakkan
kepalanya ke atas setiap kali tampil di depan publik atau bertemu dengan orang-orang
terkenal lain.

"Tahu tidak?" tanyaku, "Orang itu suatu kali pernah bernyanyi di depan umum
dengan suara baritonnya yang sumbang, 'Burungku, burungku kau bernyanyi... tiap
pagi tiada berhenti..."

Tentu saja kisah itu tidak sungguh-sungguh terjadi dan hanya banyolan saja, tetapi tak
kusangka kisah itu membuat Miyori tertawa terpingkal-pingkal. Muka Miyori
menjadi merah mendengar ceritaku itu, sampai hampir pulang masih tertawa
cekikikan.

Keesokan harinya, ketika kami belajar bersama lagi, aku membisikkan ke telinganya,
"Miyori-san, Hiroshi senang sekali bisa membuat Miyori-san tertawa terpingkal-
pingkal seperti kemarin itu?"

Miyori memandang ke arahku, tersenyum dan tertawa kecil, "Habis cerita kamu lucu
sih..."

"Sama seperti Michiko dulu waktu melihat tubuhku..." kataku pelan.


Miyori menatapkan matanya ke arahku, terdiam. Tak lama kemudian ia berkata, "Apa
yang Hiroshi lakukan bersama Michiko?"
"Hiroshi memberitahu Michiko bahwa Hiroshi seorang pria..." jawabku lirih.
"Kenapa? Apakah Hiroshi suka melakukan hal itu?" tanyanya lagi.
"Tidak! Hiroshi memberitahukannya hanya kepada orang-orang yang Hiroshi
cintai..."

Miyori terdiam dan tersenyum lucu. Sambil mengembalikan perhatiannya pada buku
di hadapannya Miyori berkata lirih, "Asyik, dong?"
Seperti tersumbat tulang aku mencoba berbicara lagi, "Asyik? Bolehkah Hiroshi
memberitahu Miyori-san bahwa Hiroshi seorang pria?"
Miyori hanya menggerakkan matanya yang kecil itu kepadaku, sebentar kemudian
tersenyum simpul, setengah tertawa kecil mengatakan, "Boleh, asal gratis ..."
"Apa maksudnya gratis?" tanyaku berbasa-basi.
"Maksudnya gratis ialah Miyori tidak memberikan sesuatu balik apapun pada
Hiroshi..."

Tak lama kemudian kami berada di dalam dormitory Miyori. Aku berkata, "Miyori,
sebelum aku memberitahukan pada Miyori, bolehkah Hiroshi menyatakan sesuatu di
telinga Miyori dan Miyori menjawabnya?" Miyori menjawab, "Aku sudah
mengatakan bahwa aku tidak memberikan sesuatu balik kepada Hiroshi!" Aku
berkata lagi, "Tidak ada hubungannya dengan hal itu kok..." Miyori menganggukkan
kepala sambil berkata, "Boleh..."

Aku menghampiri Miyori yang berdiri terpaku di sana. Tanganku memegang kedua
tangannya, dan mulutku kudekatkan pada telinganya.

"Miyori-san, kalau Hiroshi melakukan hal ini pada Miyori-san, itu pertanda bahwa
Hiroshi masih mencintai Miyori-san..." Miyori terdiam kaku, tidak mengatakan apa-
apa. Aku meneruskan, "Ini saat pertama dalam hidup Hiroshi bahwa Hiroshi
menyatakan diri sebagai seorang pria di hadapan gadis yang menolak cinta Hiroshi.

Miyori seperti terkesiap mendengar itu semua. Mukanya merah, diam, tidak
mengatakan sepatah katapun. Tak lama kemudian aku mengambil sebuah kursi,
mendekatkannya ke tempat tidur, dan menyilakan Miyori duduk di situ. Aku
merebahkan diriku ke tempat tidur, dan perlahan melepas sabukku. Tiba-tiba Miyori
tertawa terpingkal-pingkal.

"Miyori-san..." bisikku perlahan, "Sebentar lagi Miyori-san akan memahami tubuh


seorang pria..." Tawa Miyori semakin meledak. Aku belum pernah melihat seorang
wanita tertawa seperti itu. Aku ingin memastikan bahwa aku menikmati setiap detik
dari derai tawa Miyori. Kelihatannya ini adalah saat pertama Miyori akan melihat dan
akan memahami tubuh seorang pria, dan akulah pria itu.

Aku sudah tidak sabar lagi melihat wajah Miyori merah padam dan tertawa
terpingkal-pingkal melihat tubuhku. Sepertinya derai tawanya tak bisa dihentikan
oleh apapun. Ia tak lagi mendengar ucapanku. Aku juga tak ingin mengecewakannya
dengan memotong rasa gembiranya di tengan jalan, jadi kuturunkan pakaianku
perlahan-lahan sampai rambut tubuhku terlihat. Sepertinya Miyori sudah tidak tahan
lagi dengan gelak tawanya yang menjadi-jadi. Dipeganginya perutnya dan sesekali
melihat ke arah lain.
"Aduh... aku sudah tidak tahan lagi..." katanya memegangi perutnya yang mungkin
sakit akibat tertawanya itu. Aku juga sudah tidak tahan lagi untuk berhenti. Dengan
sekejap mata kulepas pakaian terakhirku dari kedua kakiku. Miyori semakin
terpingkal-pingkal melihat tubuh priaku. Sebenarnya aku ingin mengajak tangannya
membelainya lembut, tetapi tidak kulakukan karena satu tangannya memegangi
perutnya dan tangan yang lain di depan mulutnya. Rupanya ia tanpa sengaja
mengeluarkan banyak air ludah karena tertawanya itu.

Aku membelai-belai tubuhku sendiri. Aku membisikkan padanya, "Miyori-san, ini


tubuh Hiroshi..." Tak lama kemudian aku menarik napas panjang, berbisik pada
Miyori, "Miyori, perhatikan tubuh Hiroshi..." dan aku melepas jauh napasku,
memancarkan air kepriaanku dan mendesah panjang beberapa kali karena
kenikmatan. Miyori semakin tertawa terpingkal-pingkal.

Tak lama kemudian aku terbaring diam di sana. Miyori masih tertawa. Akhirnya aku
mengambil handuk yang sudah disiapkan, membersihkan tubuhku, membalutnya,
mengambil semua pakaianku dan berjalan ke kamar mandi membersihkan diri.

Tawa Miyori sedikit mereda ketika aku selesai membersihkan diri dan berpakaian
lengkap kembali. Miyori tertawa cekikikan waktu aku berkata, "Miyori, besok
Hiroshi teruskan lagi. Kapan saja Miyori menginginkan untuk melihat tubuh Hiroshi,
Hiroshi selalu bersedia..." Tak lama kemudian ia reda, dengan senyum panjang
menungging di bibir, Miyori menyilakan aku pulang.

Keesokan harinya aku kembali memperlihatkan tubuhku pada Miyori di tempat yang
sama. Ia kembali tertawa terpingkal-pingkal dan cekikikan, tetapi tidak seperti
tawanya pada saat pertama. Dibutuhkan tiga kali "pernyataan" sampai Miyori
mengganti tawanya dengan senyumnya yang lebar, dan dua kali "pernyataan" lagi
untuk mengganti senyumnya yang lebar itu dengan tatapan matanya yang mungil itu.
Saat yang keenam, Miyori mengajak Ryu dan Ellin untuk melihat tubuhku, Ryu dan
Ellin tertawa terpingkal-pingkal, tetapi Miyori hanya tersenyum lucu, dan sorotan
matanya tidak lagi "menghujam" tubuhku, tetapi menikmati gelak tawa Ryu dan
Ellin.

Miyori akhirnya menikah dengan pria lain, tetapi aku bisa memastikan bahwa pria itu
bakal salah tingkah melihat Miyori yang sudah memahami tubuh seorang pria.

Hiroshi

Anda mungkin juga menyukai