Anda di halaman 1dari 34

Bonus Demografi

Menjelaskan Hubungan antara


Pertumbuhan Penduduk dengan
Pertumbuhan Ekonomi
Temu 12
MK. STUDI KEPENDUDUKAN & EKOIN

Dr. Muhammad Faesal, MH, M.Pd


Inti Pembahasan
 Bonus demografi merupakan bukti
keberhasilan program KB dan program
penurunan kematian bayi

Membawa konsekuensi penyediaan lapangan
kerja karena ledakan penduduk usia kerja

Ada the window of opportunity tahun 2020-
2030, dimana rasio ketergantungan
(dependency ratio) paling rendah (44 per
100) yang bisa dimanfaatkan untuk
peningkatan kesejahteraan rakyat

2
Pendapat tahun 1970-1980an
 Ada debat berkepanjangan tentang peranan
penduduk pada pertumbuhan ekonomi
 apakah menunjang, menghambat atau tidak
ada hubungannya sama sekali.
 Tidak ada data dan hipotesa yang bisa
membuktikan hubungan antara keduanya

Jadi sulit mengetahui apakah program KB
dengan biaya besar memang merupakan
investasi atau pemborosan?

3
Berbagai pendapat

Aliran tradisionalis-pesimis(1950-1970)
 pertumbuhan penduduk membawa
kesengsaraan (pengamatan jangka pendek,
sisi negatip, hanya melihat jumlah dan
pertumbuhan penduduk)

Aliran revisionis(1980an)
 harus melihat jangka panjang, sisi positip
juga, faktor teknologi dan SDM berperan.

Population does matter(menjelang 2000)
 jangka panjang, endogeneous, sisi positip dan
negatip, transisi demografi, perubahan
komposisi umur penduduk

4
Population does matter

Bahwa pertumbuhan penduduk
menghambat pertumbuhan
ekonomi
 Bahwa fertilitas tinggi merupakann
sumber kemiskinan baik di tingkat
rumah tangga maupun tingkat
makkro

5
Hubungan antara pertumbuhan
penduduk dan pertumbuhan
ekonomi
 Pada tahap fertilitas tinggi pertumbuhan
pendapatan per kapita terserap untuk
memenuhi kebutuhan penduduk muda
yang besar jumlahnya.
 Proporsi tenaga kerja terhadap jumlah
penduduk kecil, padahal mereka
diharapkan memupuk tabungan yang
nantinya diinvestasikan demi
peningkatkan kesejahteraan
masyarakat.

6
 Peningkatan pertumbuhan penduduk
usia kerja meningkatkan laju
pertumbuhan ekonomi, peningkatan
pertumbuhan penduduk muda
dibawah 15 tahun menekan laju
pertumbuhan ekonomi.
 Peningkatan pendapatan per kapita
akan lambat apabila laju
pertumbuhan penduduk muda lebih
tinggi dibanding pertumbuhan
penduduk usia kerja.

7
Apakah Bonus
Demografi?

Sering juga disebut demografic
dividend

Atau demografik gift

Dikaitkan dengan munculnya suatu
kesempatan yang harus
dimanfaatkan untuk menaikkan
kesejahteraan masyarakat

The window of opportunity

8
Pengertian Bonus Demografi
 Keuntungan ekonomis yang disebabkan oleh
menurunnya Rasio Ketergantungan sebagai
hasil penurunan fertilitas jangka panjang
(Wongboonsin, dkk. 2003)
 Dampak transisi demografi yang menurunkan
proporsi umur penduduk muda dan
meningkatkan proporsi penduduk usia kerja.
Menjelaskan hubungan pertumbuhan
penduduk dan ekonomi (Mason, 2001).

9
lanjutan
 Demografik bonus terjadi karena penurunan
kelahiran yang dalam jangka panjang
menurunkan proporsi penduduk muda
sehingga investasi untuk pemenuhan
kebutuhannya berkurang dan sumber daya
dapat dialihkan kegunaannya untuk memacu
pertumbuhan ekonomi dan peningkatan
kesejahteraan keluarga (John Ross, 2004)

10
Bagaimana proses Bonus
Demografi terjadi?

Proses transisi demografi karena penurunan
fertilitas dan mortalitas (jangka panjang)

Terjadi perubahan struktur umur penduduk:
 penurunan fertilitas akan menurunkan
proporsi anak-anak (keberhasilan KB)
 penurunan kematian bayi akan meningkatkan
jumlah bayi yang terus hidup dan mencapai
usia kerja (keberhasilan program kesehatan)

Rasio ketergantungan menurun karena
penurunan proporsi penduduk muda dan
peningkatan proporsi penduduk usia kerja

11
Dampak perubahan struktur umur
terhadap pertumbuhan ekonomi
 Suplai tenaga kerja yang besar
meningkatkan pendapatan per kapita apabila
mendapat kesempatan kerja yang produktip
 Peranan perempuan yang juga memasuki
pasar kerja, membantu peningkatan
pendapatan
 Tabungan masyarakat yang diinvestasikan
secara produktip
 Modal manusia yang besar apabila ada
investasi untuk itu.

12
Bagaimana ini bisa terjadi
di Indonesia?

Kebijakan pengendalian penduduk
menyebabkan transisi demografi

Penurunan fertilitas dari 5.6 tahun
1971 menjadi 2.4 tahun 2000

Penurunan kematian bayi dari 145
tahun 1971 menjadi 41 per 1000
kelahiran tahun 2000.

Penurunan rasio ketergantungan
dari 86.8 di thn 1971 menjadi 54.7
per 100 tahun 2000

13
Implikasi keberhasilan KB dan
penurunan kematian bayi
 Jumlah penduduk akan tetap
membesar
 Ledakan penduduk usia kerja di masa
depan
 Peningkatan lansia secara pelahan dan
meningkat pesat setelah 2030
 Ada the window of opportunity tahun
2020-2030
 Harus dimanfaatkan sebaik-baiknya
guna peningkatan kesejahteraan
14
Bagaiman gambaran
penduduk Indonesia
mendatang?
Sebagai akibat keberhasilan KB
dan penurunan kematian bayi?
Asumsi Medium Proyeksi UN versi
2002
2000-2005 2010-2015 2045-2050
TFR 2.35 2.1 1.85
NRR 1.07 0.98 0.89
IMR 41.6 29.2 10.5
Hrpn 66.8 69.9 76.9
Hidup
LPP 1.26 0.99 0.11

16
Asumsi Fertilitas
Trend TFR and NRR, Indonesia, 1950-2050 
TFR 2.34 tahun 2000,
6.00 menurun menjadi 2.1 tahun
2015, dan mencapai 1.85
5.00 Rata rata anak per wanita
tahun 2050
4.00 
Tetapi jumlah bayi yang lahir
3.00 masih sekitar 4 juta per
Rates

2.00
tahun mencapai 3,5 jt tahunn
2050
1.00 Jumplah anak wanita
menggantikan ibunya

Replacement level, NRR=1
0.00 harus dicapai tahun 2010-
2015
Year

Terus menurun menjadi 0.89
tahun 2050.

17
Proyeksi jumlah kelahiran, kematian dan laju
pertumbuhan penduduk, Indonesia, 1950-2050

6.0

5.0
Kelahiran
Jumlah dalamjuta, %LPP

4.0

3.0
kematian
2.0

1.0
LPP
0.0

Tahun

18
Ledakan penduduk usia kerja
 Jumlah penduduk usia kerja
Trend in number of children, working-age and older
persons, Indonesia, 1950-2050 meningkat drastis mencapai
250 170,9 jt tahun 2015, mencapai
195,2 tahun 2040 dan menurun
200
menjadi 191,5 tahun 2050
working-age
 Jumlah anak dibawah 15 tahun
Population in millions

150

menurun, tetapi masih 50 juta


100 tahun 2050
children 0-14
 Jumlah lansia meningkat
50
pelahan sampai tahun 2035 lalu
0
older persons 65+
meningkat pesat mencapai 49,6
tahun 2050 sama dengan
Year
jumlah anak.

19
Gambar 2. Tingkat pertumbuhan per tahun, penduduk usia
kerja dan penduduk dibawah 15 tahun

5.00

4.00

3.00
persen pertumbuhan

15-64
2.00

1.00
0-14
0.00

-1.00
tahun

20
Angka Ketergantungan 0-14, 65+, total

90
Total
80
Bon us De mografi
70

Muda window of opportunity


60
P e rs e n

50

40

30

20

10 Lansia

Tahun

21
The Window of Opportunity
 Bonus Demografi terjadi mulai tahun 1990an
 The window of opportunity terjadi tahun 2020-
2030 dimana Rasio Ketergantungan
mencapai titik terendah yaitu 44 per 100
 Tetapi akan meningkat lagi sesudah 2030
karena meningkatnya proporsi penduduk
lansia
 The Window of Opportunity harus
dimanfaatkan sebaik mungkin.

22
Bonus demografi dan peningkatan
kesejahteraan rakyat

Kalau semua penduduk usia kerja mempunyai
pekerjaan yang produktip
 Masuknya perempuan ke pasar kerja akan
membantu meningkatkan pendapatan per kapita

Keduanya akan meningkatkan tabungan
masyarakat yang jika diinvestasikan akan
meningkatkan kesempatan kerja. Perlu iklim
investasi yang kondusif.

Pada gilirannya meningkatkan pendapatan per
kapita yang dapat dipakai untuk investasi
peningkatkan kualitas SDM.

23
Pemanfaatan Bonus
Demografi Di Indonesia

Sampai sekarang belum
termanfaatkan sebab peningkatan
jumlah penduduk usia kerja belum
diiringi dengan kesempatan kerja
produktip

Pengangguran meningkat dari 1,2
juta orang (2.3%) menjadi 5,8 juta
(6%) tahun 2000 dan 9,5 juta
(10%) tahun 2003
24
Sektor informal besar
 Jumlah orang yang bekerja meningkat
dari 51,2 juta tahun 1980 menjadi 87,6
juta tahun 1998,
 Tetapi sebagian besar (65 %) bekerja di
sektor informal yang rentan terhadap
ketidak pastian pendapatan dan jaminan
sosial
 Harapan untuk mempunyai tabungan tipis
apalagi diinvestasikan

25
Modal manusia: Pendidikan
Penduduk Indonesia
 Kemajuan perluasan jangkauan
pendidikan tetapi perlu waktu lama utk
melihat hasil investasi pendidikan.

Kualitas SDM masih rendah:
 Sakernas tahun 2000: 60 persen
angkatan kerja hanya berpendidikan SD;
16% lulus SLTP; 19,4% lulus SMU
 Bagaimana kelak dapat memanfaatkan
the window of opportunity?

26
Gambar 3. Pencapaian Pendidikan dan Menipisnya Perbedaan
Gender Dalam Pendidikan Menurut Tahun Kelahiran

100

90

80
PRP-SD
70
LK-SD
60
Pe rse n

50 PR-SLTP

40 LK-SMU
LK-SLTP
30

20
PRP-SMU
10

Tahun Kelahiran

27
Proyeksi Angkatan kerja
Indonesia 2000-2025
(LDFEUI)

 Tahun 2005 106,8 juta menjadi


148,5 tahun 2025

Masih didominasi oleh rendahnya
tingkat pendidikan yang terbawa
dari tahun 2000 dan sebelumnya

Bagaimana kualitas angkatan kerja
baru nanti?

28
Kualitas Angkatan Kerja
menjelang 2025

Tingkat pendidikan rendah A.K akan
terbawa seumur hidup

Diganti oleh angkatan kerja baru dengan
harapan tingkat pendidikan yang lebih
baik dari generasi kelahiran tahun 1985-
2010

Dilahirkan dari Ibu yang lebih berkualitas
karena SD Inpres 1973, anak sedikit krn.
fasilitas KB, terjangkau pelayanan
Puskesmas sejak 1976.

Dibesarkan di era pertumbuhan ekonomi
tinggi dan era elektronika dan IT.

29
Gambar 4. Proyeksi Angkatan Kerja Lama
Menurut Pendidikan dan Entri Baru

100%
PT
90%
SMU
80%
SLTP
70%
Pe rs e ntas e AK

60%
SD atau kurang
50%

40%

30%

20%
entri baru sem ua pendidikan
10%

0%
2005 2010 2015 2020 2025
Tahun

30
Pemanfaatan the window of
opportunity dapat terjadi apabila
 Ada kelangsungan penurunan angka kelahiran
sampai tahun 2030
 Mulai sekarang melaksanakan perluasan
jangkauan pendidikan dan kualitasnya
 Memperbaiki iklim investasi yang kondusif
untuk pembukaan kesempatan kerja produktif
 Terbentuknya tabungan masyarakat untuk
investasi peningkatan kualitas SDM
 Sumber daya pemerintah yang terhindarkan
krn penurunan proporsi anak dialihkan untuk
investasi pendidikan
31
Population, Estimates and Projection,
Indonesia, 1950-2050

325
UN Projection
300

275 Iskandar
250
Population in million

225 CBS Projection

200

175 Widjojo

150
Estimates
125

100
75

50
25

Year

32
Apa yang terjadi kalau penurunan
TFR tidak tercapai?
 Jumlah penduduk dan jumlah penduduk
menurut umur akan jauh lebih besar dari
proyeksi medium
 Bonus Demografi tidak akan tercapai
 Window of opportunity akan terbuang
 Kesempatan untuk memperbaiki keadaan
penduduk Indonesia akan hilang
 Kembali ke Population Malthusian Trap?
Bahwa tingkat hidup subsistence akan
berjalan terus?
33
Terima kasih

34

Anda mungkin juga menyukai