Anda di halaman 1dari 53

BAB V

KELUARGA BERENCANA

Nur Siyam
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat
FIK-Unnes
2013
LOGO
siyamnur10@gmail.com
MENGAPA LPP PENTING DIKENDALIKAN ?

APA DAMPAK YANG TIMBUL


JIKA LPP TIDAK DIKENDALIKAN ?

LPP: LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK


APAKAH LEDAKAN PENDUDUK
SUDAH TERJADI DI INDONESIA ?

“LEDAKAN PENDUDUK”
PERLUKAH DITAKUTKAN ?
MASALAH SAMPAH
KESESAKAN
PEMUKIMAN
KERUSAKAN LINGKUNGAN:
PENDANGKALAN SUNGAI
Kemiskinan dan Kelaparan
PENGGUNDULAN HUTAN
PERKEMBANGAN PENDUDUK INDONESIA
(DALAM JUTAAN)

2 x lipat 5 x lipat
PERKEMBANGAN PENDUDUK INDONESIA
Tahun 1950 - 2010

Penduduk Lipat Penduduk Lipat Dua


Dua Dalam :
Dalam 30 – 40 70
Tahun LPP

Sumber : Hasil Sensus Penduduk & Supas, Badan Pusat Statistik (BPS)
TREN LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
INDONESIA
2.50
2.32

2.32
1.97
2.00
1.98
TREND

1.49
LPP

1.45
1.50
1.47

1.00 1.27 Est. LPP


1.14
0.98 LPP Real

0.50

0.00
1971-1980 1980-1990 1990-2000 2000-2010 2010-2020 2020-2025
Est. LPP 2.32 1.98 1.47 1.27
1.14 1.14
1.1 0.98
LPP Real 2.32 1.97 1.45 1.49
BAGAIMANA UPAYA PEMERINTAH DALAM
MENGATUR PERTUMBUHAN &
PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DI
INDONESIA?
UU 52 Tahun 2009

Hal ihwal yang berkaitan


dengan
jumlah,, struktur,
jumlah struktur, pertumbu
UU 52/2009 han,, persebaran,
han persebaran, mobilitas
TENTANG
PERKEMBANGAN , penyebaran,
penyebaran, kualitas dan
KEPENDUDUKAN kondisi kesejahteraan
DAN yang menyangkut
PEMBANGUNAN
KELUARGA politik,, ekonomi,
politik ekonomi , sosial
budaya,, agama serta
budaya
lingkungan penduduk
setempatt
setempa
UU 52 Tahun 2009

• pengendalian kelahiran,
Pengendalian • penurunan angka kematian
kuantitas penduduk
• pengarahan mobilitas.

• Usia ideal perkawinan,


• Usia ideal untuk melahirkan,
Keluarga • mempunyai jumlah anak ideal,
Berencana • Jarak kelahiran anak yang ideal,
• Penyuluhan kesehatan
reproduksi.

• kesehatan,
Pengembangan • pendidikan,
kualitas • agama,
penduduk • Perekonomian,
• sosial budaya

Pembangunan • pembinaan ketahanan keluarga


keluarga • kesejahteraan keluarga
PROGRAM KB

LOGO
Pengertian KB

Pengertian keluarga berencana menurut UU no


10 th 1992 (tentang perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga
sejahtera) adalah:

Upaya peningkatan kepedulian dan peran serta


masyarakat melalui pendewasaan usia
perkawinan (PUP), pengaturan
kelahiran, pembinaan ketahanan
keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga
kecil, bahagia dan sejahtera.
 Keluarga Berencana (KB) adalah suatu usaha
untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah
dan jarak kehamilan dengan memakai
kontrasepsi.

Kontrasepsi atau anti konsepsi (Conception


Control) adalah cara untuk mencegah terjadinya
konsepsi dengan menggunakan alat atau obat-
obatan (DINKES, 2009).
Tujuan Program KB

Tujuan Umum :
 Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak
dalam rangka mewujudkan keluarga kecil
yang bahagia, sejahtera yang menjadi
dasar terwujudnya masyarakat yang
sejahtera dengan mengendalikan
kelahiran, sekaligus dalan rangka
menjamin terkendalinya pertumbuhan
penduduk di Indonesia.
Tujuan Program KB
 Tujuan Khusus :
 Menurunkan angka kelahiran kasar setiap
tahunnya, maka untuk mencapai tujuan tersebut
Program KB diarahkan pada dua sasaran:
• Sasaran lansung dengan pemakaian kontrasepsi
pada pasangan usia subur (PUS/ELCO: Eligablo
couple) secara bertahap menjadi peserta KB yang
aktif dan dampak lansungnya penurunan fertilitas.

• Sasaran tidak lansung yang mendukung


program KB, diantaranya Organisasi–
organisasi, LSM, PKK, Organisasi profesi, dan
berbagai pihak yang mendukung pelembagaan
NKKBS.
SASARAN PROGRAM KB
Sasaran Umum
•PUS usia muda yang belum ber-KB.
•PUS istirahat yang sudah ber-KB.
•Pelaksana dan pengelola KB.
•Pemuda terutama remaja yang mencakup penanaman dan
penghayatan NKKBS.
•Kelompok masyrakat yang masih sukar diajak ber-KB dan keluarga
masyarakat di daerah terpencil.
•Kaum pria sebagai usaha dalam pelaksana pogram dan
melembagakan NKKBS.
•Program KIA yang mengarah pada kesejahteraan bayi dan ibunya.
SASARAN PROGRAM KB

Sasaran Pelayanan Keluarga Berencana

• PUS yang ingin mencegah kehamilan karena alasan


pribadi.
• PUS yang ingin menjarangkan kehamilan demi kesehatan
ibu dan anak.
• PUS yang ingin membatasi jumlah anak.
• Keluarga yang memiliki lebih dari 5 anak.
PENDUDUK
sebenarnya adalah fenomena Netral

BESAR + BESAR +
BERKUALITAS TIDAK BERKUALITAS

MODAL BEBAN
PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN

Indonesia:
Penduduk besar  ranking 4
IPM rendah  ranking 108
(dari 188 negara)
KB
MEMPUNYAI PERAN
PENTING DALAM PENINGKATAN
KUALITAS SDM

MEMUTUS “LINGKARAN SETAN”


KEMISKINAN (POVERTY TRAP)

MISKIN  ANAK BANYAK  MISKIN


PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN
Kuantitas Kualitas Komponen
penduduk penduduk pertumbuhan

Kesehatan
Jumlah Kelahiran
Pendidikan
Struktur Agama Kematian

Persebaran Perekonomian Migrasi


Sosial budaya
KAITAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN
PROSES PEMBANGUNAN
KELUARAN
Konsumsi dan Pelayanan Dasar
KEPENDUDUKAN (e.g., food, health, education, housing)
Jumlah Saving/Investasi
Struktur Umur Pemanfaatan SDM (labor)
Persebaran Pemanfaatan Modal Fisik
(land/capital, technology )
Pemanfaatan Sumber Daya Lingkungan
Pengeluaran Publik dan Lainnya

Proses
Kependudukan KELUARAN PEMBANGUNAN
Fertilitas Distribusi Pendapatan
Mortalitas Tenaga Kerja
Migrasi Status Pendidikan
Status Kesehatan/Gizi
Kualitas Lingkungan
Lainnya
KUALITAS SDM DAN KEMAJUAN BANGSA
PELAYANAN
SOSIAL DASAR: KUALITAS
Pendidikan SDM KEMAJUAN
Kesehatan SUATU
KB (80% ?)
BANGSA
KEMAJUAN BANGSA
KB
MEMPUNYAI
DI
PERAN MASA DEPAN
KEKAYAAN
PENTING DALAM DITENTUKAN OLEH SDA
PEMB. SDM
KUALITAS SDM, DAN (20%?)
BUKAN OLEH
MELIMPAHNYA SDA
PERAN K B DALAM PENINGKATAN IPM
MMR

IMR
KESEHATAN
GIZI ANAK

KECERDASAN

KB PARTISIPASI SKLH
PENDIDIKAN I PM
PENDIDIKAN
LEBIH TINGGI

PUBLIC SAVING

PRIVATE SAVING EKONOMI


MUTU TENAGA KERJA
”KB bukan program yang mengada-ada; Bukan tanpa tujuan yang baik.
Program KB sangat bermanfaat bagi kita semua – untuk
individu, keluarga, dan untuk negara secara keseluruhan ..... Mulai dari
sekarang ke depan, mari kita revitalisasi Program Keluarga
Berencana”.
PENGERTIAN DAN ISTILAH-ISTILAH DALAM KB

 Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan


suami isteri yang isterinya berusia 15-49 tahun.
Ini dibedakan dengan perempuan usia subur
yang berstatus janda atau cerai.

 Pemakai alat/cara KB adalah seseorang yang


sedang atau pernah memakai alat/cara KB.

 Pernah pemakai alat/cara KB (ever user) adalah


seseorang yang pernah memakai alat/cara KB.
PENGERTIAN DAN ISTILAH-ISTILAH DALAM KB

Pemakai alat/cara KB aktif (current user)


adalah seseorang yang sedang memakai
alat/cara KB.

Alat/cara KB adalah alat/cara yang


digunakan untuk mengatur kelahiran.

Kebutuhan KB yang tidak terpenuhi (unmet


need) adalah persentase perempuan usia
subur yang tidak ingin mempunyai anak
lagi, atau ingin menunda kelahiran
berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara
KB.
INDIKATOR PROGRAM KB

Indikator KB yang umum dipakai adalah :


1. Pernah Pakai KB (Ever users)
2. Angka Prevalensi Kontrasepsi (CPR)
3. Kontraseptif mix
 Angka Prevalensi Kontrasepsi (CPR)
(Contraceptive Prevalensi Rate) 
perbandingan antara pemakai kontrasepsi
(akseptor) (Current Use) terhadap pasangan
usia subur (EC) (dihitung satu pihak) dinyatakan
dalam persen atau perseribu per tahun.

CU
CPR = .k
EC
PENGARUH PROGRAM KB PADA PENURUNAN RASIO
KETERGANTUNGAN

Sebelum program KB dilaksanakan, angka


ketergantungan penduduk Indonesia adalah 86
anak per 100 penduduk usia kerja.
Artinya, pada tahun 1970-an setiap 100 pekerja
mempunyai 86 anak yang menjadi
tanggungannya.

Pada tahun 2000 angka ketergantungan


menurun menjadi 55 per 100 penduduk usia
kerja.
Program BKKBN

Program KB untuk Remaja


Program BKKBN
Paradigma Baru

MDG’s and ICPD for the Next Generation


ICPD Cairo 1994

1. Provide universal access to family planning


and sexual and reproductive health services
and reproductive rights;
2. Deliver gender equality, empowerment of
women and equal access to education for girls;
3. Address the individual, social and economic
impact of urbanization and migration;
4. Support sustainable development and address
environmental issues associated with
population changes
MDG’s
Rencana Strategis

1. Meningkatnya usia kawin pertama (UKP)


perempuan dari 19.8 (SDKI 2007) menjadi
sekitar 21 tahun.
2. Meningkatnya partisipasi keluarga yang
mempunyai anak dan remaja dalam kegiatan
kelompok kegiatan Bina Keluarga Remaja
(BKR) dari 1.5 juta menjadi 2.7 juta keluarga
remaja.

(Perka BKKBN No 133/PER/B1/2011 , tentang RENSTRA BKKBN 2010 – 2014)


Program GenRe

Suatu program untuk memfasilitasi Mencapai


terwujudnya Tegar Remaja, yaitu Tegar
remaja yang berperilaku Remaja
sehat, terhindar dari risiko Triad dalam
KRR, menunda usia rangka Tegar
pernikahan, mempunyai Keluarga
perencanaan kehidupan untuk
berkeluarga untuk mewujudkan mewujudkan
Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera Keluarga
serta menjadi contoh, model, idola Kecil
dan sumber informasi bagi teman Bahagia
sebayanya. Sejahtera
Sasaran Program GenRe

1. Remaja (10-24 tahun) dan


belum menikah
2. Mahasiswa/ mahasiswi
belum menikah
3. Keluarga yang mempunyai
remaja
4. Masyarakat peduli remaja
Strategi GenRe
8 Substansi Program GenRe

1. 8 Fungsi Keluarga 6. Pendidikan


2. Pendewasaan Usia Keterampilan Hidup
Perkawinan (Life Skills
3. Seksualitas Education)
4. Napza 7. Advokasi dan KIE
5. HIV dan AIDS 8. Gender
Arah Program GenRe

PIK Remaja / Remaja /


Mahasiswa Mahasiswa

GenRe

Kelompok
Keluarga
BKR
Wadah GenRe
PIK Remaja / Mahasiswa

Suatu wadah dalam


program Gen Re yang
dikelola dari, oleh dan
untuk remaja/
mahasiswa guna
memberikan pelayanan
informasi dan konseling
tentang kesehatan
reproduksi serta
kegiatan-kegiatan
penunjang lainnya
PIK KRR

Dari, oleh dan untuk


remaja/mahasiswa (PS&KS)

PIK Remaja/ Dapat memberikan Informasi


Mahasiswa Program GenRe

Ramah remaja /mahasiswa


(adolescent friendly )
Panduan PIK KRR

Memberikan
Informasi Tegar
KRR, remaja
Pendidikan Dalam
keterampilan/ rangka
Tujuan kecakapan Tercapainya
PIK-R hidup
Keluarga
(life skills),
Kecil
Pelayanan
konseling Bahagia
dan rujukan Sejahtera
KRR
BKR

Bina keluarga
remaja adalah
kegiatan yang
dilakukan oleh
keluarga dalam
bentuk kelompok
orang tua yang
mempunyai
remaja (10-24
tahun)
BKR

WADAH Beranggotakan
KEGIATAN keluarga yang
mempunyai remaja
10-24 tahun,
BKR
bertujuan meningkatkan
pengetahuan dan
keterampilan orangtua
dalam rangka dan anggota keluarga
memantapkan
kesertaan, pembinaan
lainnya dlm pengasuhan
dan kemandirian ber-KB dan pembinaan anak
bagi PUS anggota remaja.
kelompok
POLA PELAKSANAAN PROGRAM KB NASIONAL
SASARAN KELUARGA
PASANGAN KELUAR
KELUAR
REMAJA
KELUARGA KELUARGA
GA
GA YGYG
YG USIA
(PIK
PUNYA PRA S &
SUBUR
REMAJA/ PUNYA
PUNYA
KS I
BALITA
MAHASIS
(PUS) LANSIA
REMAJA
WA
PEL-KON UPPKS
BKB BKL
BKR

MEMBERIKAN
PENYULUHAN
MEMBERIKAN MEMBERIKAN MEMBERIKAN MEMBERIKAN DAN BIMBINGAN
PENYULUHAN PENYULUHAN PENYULUHAN PENYULUHAN PADA
MASALAH KB & PELAYANAN PADA KELUARGA BALITA PADA KELUARGA
KESEHATAN ALAT DAN KELUARGA REMAJA KELUARGA PRASEJAHTERA
REPRODUKSI KONTRASEPSI AGAR ANAKNYA DAPAT DALAM DAN KS I
MENUNDA/ TUMBUH KEMBANG MEMBIMBING DALAM
MENDEWASAK MENJARANG DENGAN BAIK LANSIA MENINGKATKAN
AN KAN/ (SDM BERKUALITAS) AGAR SEHAT KESEJAHTERAA
USIA KAWIN MENGAKHIRI MEMBINA KESERTAAAN DAN TETAP N EKONOMI
PERTAMA KELAHIRAN KELUARGA BER-KB BERMANFAAT KELUARGA

PE L E M B AG A AN K E L U A R G A K E C I L B A H A G I A D A N S E J A H T E R A
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai