LANDASAN TEORI
5 X 1961 – 1981
5
generasi milenial. Menurut (Zemke, Raines, & Filipczak, 2000) orang yang lahir
di tahun 1980 hingga 2000 merupakan generasi the nexters. Akan tetapi, (Carlson,
2008) menyatakan bahwa orang yang lahir di tahun 1983 hingga 2001 merupakan
generasi new boomers.
Namun, menurut (Strauss & Howe, 2000) generasi Y atau milenial
merupakan generasi yang memiliki rentang waktu tahun kelahiran sekitar tahun
1982 hingga 2002. Sehingga, peneliti menyimpulkan bahwa rata-rata rentang
waktu tahun kelahiran dari generasi milenial adalah tahun 1982 hingga 2000.
Perbedaan pendapat beberapa peneliti mengenai pengelompokkan generasi juga
dapat dilihat dari tabel di bawah ini.
Tabel 1.2 Perbedaan Generasi Menurut Beberapa Peneliti
(Zemke,
Raines, & Veterans Boomers The Xers The Nexters
Filipczak, (1922-1943) (1943-1960) (1961-1980) (1980-2000)
2000)
Schwarzkopf
(Martin & Baby Generation
atau Silent Generation X
Tulgan, Boomers Y (1978-
Generation (1965-1977)
2006) (1946-1964) 2000)
(<1946)
Baby New
(Carlson, Lucky Few Generation X
Boomers Boomers
2008) (1929-1945) (1965-1982)
(1946-1964) (1983-2001)
6
Selain dari perbedaan rentang waktu tahun lahir dari setiap generasi,
generasi milenial pun memiliki definisi yang lain. Contohnya, generasi milenial
merupakan generasi yang bertumbuh dan berkembang pada masa internet
booming (Lyson, 2004; Putra, 2019). Generasi milenial sangat familiar dengan
penggunaan teknologi, seperti handphone, komputer, laptop, maupun internet.
500000
400000
300000
200000 Laki - Laki
100000 Perempuan
0
75+
45-49
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4
Rentang Usia
7
2.1.3. Karakteristik Generasi Milenial
Generasi milenial menganggap bahwa teknologi merupakan gaya hidup
yang tidak dapat terpisahkan. Akibatnya, mayoritas generasi menggunakan
teknologi untuk mempermudah kehidupannya seperti mencari-cari informasi
melalui internet. Generasi milenial akan lebih tertarik dengan informasi yang
didapatkan melalui internet atau media sosial dibandingkan koran atau majalah.
Akan tetapi, teknologi juga mengakibatkan generasi milenial memiliki gaya hidup
yang konsumtif. Sehingga, generasi milenial sangat senang melakukan transaksi
online dibandingkan generasi sebelumnya. Hal ini merupakan salah satu bentuk
dari perbedaan karakteristik setiap generasi. Karakteristik dapat berupa sifat, cara
pandang, dan pola pikir yang berbeda dalam kehidupannya untuk menjalankan
suatu aktivitas.
(Hidayatullah, et al., 2018) Karakteristik yang dimiliki generasi milenial
adalah:
Generasi milenial lebih yakin pada user generated content (UGC)
dibandingkan informasi searah. User Generated Content (UGC) merupakan
konten atau informasi yang dibuat oleh pengguna dan dipublikasikan secara
umum dan terbuka, seperti review.
Generasi milenial lebih sering menggunakan telepon genggam
dibandingkan televisi. Sehingga, hampir semua generasi milenial memiliki
sosial media.
Generasi milenial kurang tertarik untuk membaca dengan cara
konvensional, seperti koran, buku, dan majalah.
Generasi milenial sangat memanfaatkan teknologi sebagai informasi yang
terpercaya.
Generasi milenial suka menggunakan transaksi cashless.
Generasi milenial memiliki sifat lebih malas dan konsumtif.
Namun, menurut (Wahana, 2015) ada beberapa karakteristik dan nilai-nilai
budaya generasi milenial yang berbeda dengan generasi lainnya, yaitu:
Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi merupakan gaya hidup generasi
milenial.
8
Dalam menghadapi kehidupan, generasi milenial selalu optimis, percaya
diri, dan yakin terhadap diri sendiri. Selain itu, generasi milenial juga suka
dengan hal yang serba instan dan tidak menimbulkan kerumitan.
Generasi milenial lebih suka menggunakan gadget atau ponselnya sebagai
alat komunikasi.
Saat mencari-cari informasi melalui internet, generasi milenial lebih senang
dengan bentuk visual atau gambar.
Tambahan pula, (Putri A. A., 2018) menyatakan bahwa kehidupan generasi
milenial berbeda dengan generasi sebelumnya, contohnya:
Generasi milenial sangat menyukai teknologi, seperti internet.
Kehidupan generasi milenial cukup hedonisme.
Dalam penerimaan dan penangkapan informasi, generasi milenial lebih
cepat dibandingkan dengan generasi lainnya.
Generasi milenial menyukai tantangan, optimis, memiliki pemikiran kritis,
mempunyai keingintahuan yang tinggi, dan menilai pengalaman pribadi
adalah sesuatu yang berharga.
Cara hidup generasi milenial sangat multitasking.
Menjadikan teknologi sebagai gaya hidup generasi milenial, salah satu
contohnya dalam belanja online
9
Menurut (Zhao, Guo , Wang , & Law, 2015), terdapat 6 faktor pengaruh
dari ulasan pelanggan online bagi seseorang yang ingin memesan hotel, yakni:
Usefulness of online review
Review expertise
Timeliness of online review
Volume of online review
Valence of online review
Comprehensiveness of online review
Menurut (Nathania , 2018), ulasan pelanggan online menggunakan dimensi
yang sama dengan e-WOW, yaitu:
Kredibilitas sumber merupakan persepsi konsumen sebagai penerima
informasi yang meliputi keahlian sumber profesional dalam memberikan
pengetahuan produk atau jasa, tingkat kepercayaan pada informasi yang
didapatkan, dan pengalaman yang telah dirasakan oleh sumber informasi.
Kualitas argumen dapat dinilai dari relevansi informasi terhadap kebutuhan
penerima sumber, aktualitas informasi, keakuratan informasi, dan
kelengkapan informasi mengenai produk atau jasa.
Recommendation framing (valence) merupakan penilaian berdasarkan
sebuah perspektif dari seseorang dalam memberi ulasan pada suatu produk.
Volume of review merupakan perhitungan seberapa banyak total review
yang berkaitan dengan suatu produk atau jasa.
Kekuatan argumen merupakan penilaian seberapa kuat pendapat seseorang
sehingga dapat diyakini dan dipercaya oleh konsumen.
Rekomendasi rating merupakan pemberian nilai atau bintang oleh seseorang
atau pengguna produk atau jasa yang bisa memengaruhi konsumen.
10
Pemesanan hotel secara online merupakan cara yang efektif dan efisien dimana
orang hanya perlu meluangkan waktu beberapa menit untuk dapat memesan
kamar hotel yang diinginkan. Ada beberapa cara untuk melakukan pemesanan
hotel secara online, yaitu melalui website hotel dan berbagai macam layanan
online seperti Traveloka, Agoda, atau Tripadvisor.
11
Adanya koherensi dalam sikap dan tindakan. Ketika seseorang menyukai
sebuah produk atau jasa, maka orang tersebut membuat tindakan pembelian
dan berlaku sebaliknya.
12
4. Keputusan Pembelian (Purchase Decision)
Sebuah tahap pengambilan keputusan konsumen dalam membeli produk
atau jasa yang menjadi pilihan utamanya.
5. Perilaku Pasca Pembelian (Post-Purchase Behaviour)
Proses terakhir yang dilakukan dimana konsumen akan merasakan seberapa
besar tingkat kepuasan atau ketidakpuasan setelah melakukan keputusan
pembelian. Tingkat kepuasan konsumen akan mempengaruhi sikap
konsumen dalam memberikan ulasan.
13
Dari kerangka pikir penelitian di atas, peneliti ingin mengetahui seberapa
besar pengaruh dan faktor apa saja yang terbentuk dari hubungan variabel X yang
merupakan ulasan pelanggan online dengan variabel Y yang merupakan
keputusan pembelian generasi milenial di Jakarta dalam memesan kamar hotel.
2.7. Hipotesis
Hipotesis merupakan sebuah pernyataan atau keterangan sementara dari
sebuah penelitian (Anshori & Iswati, 2017). Oleh karena itu, hipotesis dari
penelitian sebagai berikut:
H0: Tidak ada pengaruh faktor dari ulasan online terhadap keputusan
pembelian generasi milenial di Jakarta dalam memesan kamar hotel.
H1: Ada pengaruh positif faktor dari ulasan online mempengaruhi keputusan
pembelian generasi milenial di Jakarta dalam memesan kamar hotel.
14