Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN SDM TERHADAP GENERASI Z

DI SUSUN OLEH

HARDIYANTI PURWASARI

26.0562

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

CILANDAK 2017

TEORIORGANISASI 1
GENERASIZ
GENERASI Z

Sejarah
Menurut teori ilmu sosiologi, para sosiolog membagi generasi manusia modern dalam
beberapa era generasi, yaitu:
Generasi Perang
Generasi Perang adalah generasi yang didefenisikan sebagai orang-orang yang lahir
pada masa-masa perperangan. Ada 3 generasi perang yang umum, yaitu:
Generasi Perang Klasik
Generasi Perang Klasik adalah generasi yang didefenisikan sebagai orang-orang yang
lahir pada tahun 1648 sampai dengan tahun 1860 masehi.
Generasi Perang Klasik merupakan generasi perang yang sangat ditentukan oleh
kekuatan pasukan dalam bentuk jumlah prajurit, persenjataan dan keahlian, serta
pengalaman dalam bertempur secara frontal berhadapan. Contoh paling sederhana
dari Generasi Perang Klasik ini adalah Perang Napoleon yaitu ketika bangsa Perancis
melakukan ekspansi di daratan Eropa.
Generasi Perang Dunia I
Generasi Perang Dunia I adalah generasi yang didefenisikan sebagai orang-orang
yang lahir pada tahun 1860 sampai dengan tahun 1918 masehi.
Pada Perang Dunia I merupakan generasi yang lahir pada awal permulaan hingga
berlangsungnya Perang Dunia I. Ciri dari Generasi Perang Dunia I ini ialah generasi
yang menerapkan konsep perang dengan daya tembak yang terkendali secara terpusat,
terperinci dan teratur bagi infantri, tank dan artileri yang menekankan  pentingnya 
peran komandan dalam pertempuran. Doktrin yang sangat  ditekankan  dalam 
Generasi Perang Dunia I ini adalah “the artilery conquers, the cavalry as the
attackers and the infantry occupies.” Selanjutnya motto yang berkembang  dalam
Generasi Perang Klasik dan Generasi Perang Dunia I adalah “close and destroy”.
Generasi Perang Dunia II
Generasi Perang Dunia II adalah generasi yang didefenisikan sebagai orang-orang
yang lahir pada masa Perang Dunia II, yaitu lahir dalam rentang tahun 1939 sampai
dengan tahun 1945 masehi.

TEORIORGANISASI 2
GENERASIZ
Ciri Generasi Perang Dunia II ini adalah generasi yang menerapkan konsep perang
dengan mengutamakan kecepatan, spontanitas, kekuatan mental serta fisik prajurit.
Dalam strategi  ini,  kedisiplinan prajurit dalam bertempur akan menentukan hasil
yang dicapai  dan  bukan  menentukan  cara  bertempur. Maka pada Generasi Perang
Dunia II,  insiatif prajurit maupun komandan lapangan menjadi lebih penting dari
pada ketaatan kepada komando atas. Selanjutnya desentralisasi dan insiatif yang
berasal dari Generasi Perang Dunia II memunculkan strategi baru dalam perang,
yaitu interoperability strategy  dalam membangun sinergitas dan komunikasi
pertempuran dengan dukungan perangkat teknologi modern.
Generasi Pasca Perang Perang Dunia II
Generasi Pasca Perang Dunia II adalah generasi yang didefenisikan sebagai orang-
orang yang lahir pasca perang dunia II, tidak ada rentang tahun yang pasti terhadap
generasi ini, pendapat umum menyatakan bahwa Generasi Pasca Perang Dunia II
merupakan orang-orang yang lahir setelah Perang Dunia II berakhir. Sejak
Munculnya Teori Generasi (Bahasa Inggris: Generation Theory), dunia diperkenalkan
dengan beberapa istilah baru mengenai karakter dari berbagai generasi, yang
dijabarkan sebagai berikut:
Generasi Era Depresi
Generasi Era Depresi adalah generasi yang didefenisikan sebagai orang-orang yang
lahir sebelum dan setelah perang dunia I dan II, yang mengalami depresi atau stress
akibat kondisi yang terjadi pada masa tersebut. Selain itu, menurut para sosiolog,
Generasi Era Depresi juga dinamakan sebagai generasi era 70-an, dimana pada masa
itu merupakan sebuah era kekalahan yang mematahkan semangat ketika Generasi
Baby Boomers menyadari bahwa meskipun mereka telah berusaha menemukan jati
diri, melakukan yang mereka inginkan, dan mencari kesadaran batin di level yang
lebih tinggi, mereka masih tak mengetahui jati diri mereka sendiri. Berbulan - bulan
meditasi spiritual tampaknya tidak membangkitkan pemikiran yang mengubag hidup,
gerakan perdamaian tidak menghasilkan perdamaian, dan generasi hipster telah
menghilang. Setelahnya, era 80-an, generasi ini menjadi lebih stabil dalam kondisi
kesehariannya.
Generasi Baby Boomer
Generasi Baby Boomer adalah generasi yang lahir pasca perang dunia II, dengan
rentang tahun lahir 1946 - 1960. Generasi ini lahir akibat tingginya angka kelahiran
setelah perang dunia II. Generasi Baby Boomer dibedakan atas dua generasi yaitu

TEORIORGANISASI 3
GENERASIZ
Generasi Baby Boomer I dimana generasi ini merupakan generasi awal muculnya
Generasi Baby Boomer, tepatnya setelah berakhirnya Perang Dunia II dan
Generasi Baby Boomer II dimana generasi ini merupakan kelanjutan dari
Generasi Baby Boomer I.
Generasi Baby Boomer memiliki banyak saudara, akibat dari banyaknya pasangan
yang berani untuk mempunyai banyak keturunan. Generasi yang adaptif, mudah
menerima dan menyesuaikan diri. Dianggap sebagai orang lama yang mempunyai
pengalaman hidup. Generasi ini diramalkan sebagai generasi yang akan menggebrak
dunia karena memiliki kemapanan dalam hal ekonomi hingga kesehatan dan gaya
hidup pada usia produktif mereka.
Generasi X
Generasi X adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun kelahiran 1961 sampai
dengan 1980 masehi. Generasi ini terlahir pada masa gejolak dan transisi global
seperti era Perang Dingin antara blok barat yang dikomandoi Amerika Serikat
dan blok timur yang dikomandoi Uni Soviet, Perang Vietnam antara pasukan
Vietkong yang berhaluan komunis dengan pasukan Vietnam Selatan yang dikomandoi
Amerika Serikat, serta Revolusi Tenteram yang menandakan jatuhnya tembok Berlin
dan bersatunya Jerman Timur dan Jerman Barat.
Tahun-tahun ketika generasi ini lahir merupakan awal dari penggunaan PC (personal
computer), video games, tv kabel, dan internet. Penyimpanan datanya pun
menggunakan floopy disk atau disket. MTV dan video games sangat digemari oleh
orang - orang pada masa ini. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Jane
Deverson, sebagian dari generasi ini memiliki tingkah laku negatif seperti tidak
hormat pada orang tua, mulai mengenal musik punk, dan mencoba menggunakan
ganja.
Generasi Y
Generasi Y adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun kelahiran 1981 sampai
dengan 2000 masehi. Generasi ini disebut juga dengan sebutan generasi milenial,
yang sudah mengenal teknologi seperti komputer, video games, dan smartphone.
Ungkapan Generasi Y mulai dipakai pada editorial koran besar Amerika Serikat pada
Agustus 1993. Generasi ini banyak menggunakan teknologi komunikasi instan seperti
email, SMS, instant messaging dan media sosial seperti facebook, line, path,
instagram, whatsapp, dan twitter. Mereka juga suka main game online.
Generasi Z

TEORIORGANISASI 4
GENERASIZ
Generasi Z adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun 1995 sampai dengan tahun
2010 masehi. Generasi Z adalah generasi setelah Generasi Y, generasi ini merupakan
generasi peralihan Generasi Y dengan teknologi yang semakin berkembang. Beberapa
diantaranya merupakan keturunan dari Generasi X dan Y.
Disebut juga iGeneration, generasi net atau generasi internet. Mereka memiliki
kesamaan dengan Generasi Y, tapi mereka mampu mengaplikasikan semua kegiatan
dalam satu waktu seperti nge-tweet menggunakan ponsel, browsing dengan PC, dan
mendengarkan musik menggunakan headset. Apapun yang dilakukan kebanyakan
berhubungan dengan dunia maya. Sejak kecil mereka sudah mengenal teknologi dan
akrab dengan gadget canggih yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap
kepribadian mereka.
Generasi Alpha
Generasi Alpha adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun 2011 sampai dengan
tahun 2025. Generasi yang lahir sesudah Generasi Z.
Generasi ini adalah generasi yang sangat terdidik karena masuk sekolah lebih awal
dan banyak belajar, rata-rata memiliki orang tua yang kaya dengan sedikit.
Melihat dari banyaknya pimpinan. baik itu negara maupun perusahaan, generasi X
masih mendominasi. Sementara itu generasi Y masih menggeliat, mencari kemapanan
dalam bidang pekerjaan maupun pribadi, tidak dipungkiri beberapa sudah menjadi
pimpinan sebuah perusahaan sejak usia muda. Generasi Z yang merupakan keturunan
dari generasi X dan Y, sekarang ini merupakan anak-anak muda yang rata-rata masih
mencari jati diri, beberapa di antaranya sudah mempunyai penghasilan sendiri yang
cukup besar terutama dari bidang seni.

1. Defenisi Lain
Sampai tahun 2012, ketika jurnalis Bruce Horovitz mengenalkan istilah Generazi Z,
rentang umur yang digunakan masih belum jelas. Setelahnya, tahun 2014, istilah ini
mulai sering dipakai usai presentasi dari agen pemasran Sparks and Honey, dimana
rentang umur yang dipakai untuk mendeskripsikan Generasi Z adalah anak-anak yang
lahir tahun 1995 sampai tahun 2014.
Badan statistik Kanada menghitung Generasi Z mulai dari anak-anak yang lahir pada
1993 sampai 2011.. McCrindle Research Centre di Australia menyebut Generasi Z
sebagai orang-orang yang lahir pada 1995 sampai 2009. MTV lain lagi:
mendefinisikan generasi itu sebagai orang-orang yang lahir selepas Desember 2000. 

TEORIORGANISASI 5
GENERASIZ
2. Karakteristik dan Ciri - Ciri Generasi Z
Adapun karakteristik dan ciri - ciri umum Generasi Z adalah.
• Merupakan generasi digital yang mahir dan gandrung akan teknologi informasi dan
berbagai aplikasi komputer. Informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan pendidikan
maupun pribadi akan mereka akses dengan cepat dan mudah. Anggota generasi Z
tidak mengenal dunia tanpa smartphone atau media sosial. Ketika iPhone dirilis pada
2007, anggota tertua dari generasi ini baru berusia 11 tahun dan anggota bungsu
belum dilahirkan. Mereka mengetahui semua seluk-beluk teknologi. Bahkan,
kemampuan teknologi mereka seakan bawaan dari lahir
• Sangat suka dan sering berkomunikasi dengan semua kalangan khususnya lewat
jejaring sosial seperti facebook, twitter, line, whatsapp, telegram, instagram, atau
SMS. Melalui media ini mereka jadi lebih bebas berekspresi dengan apa yang dirasa
dan dipikir secara spontan.
• Ketika platform seperti Facebook dan Twitter pertama kali keluar, millennial dan
generasi yang lebih tua menggunakannya tanpa memikirkan dampak. Seiring waktu,
mereka menyadari bahwa mengumbar hidup di mata publik dapat dengan mudah
menghantui mereka. Generasi Z telah belajar dari kesalahan-kesalahan tersebut dan
memilih platform yang lebih bersifat privasi dan tidak permanen.
• Generasi Z dikenal lebih mandiri daripada generasi sebelumnya. Mereka tidak
menunggu orangtua untuk mengajari hal-hal atau memberi tahu mereka bagaimana
membuat keputusan. Apabila diterjemahkan ke tempat kerja, generasi ini berkembang
untuk memilih bekerja dan belajar sendiri.
• Cenderung toleran dengan perbedaan kultur dan sangat peduli dengan lingkungan
sekitar. Tanpa diragukan lagi, generasi Z akan menjadi generasi yang paling beragam
yang memasuki lapangan kerja dalam sejarah Amerika Serikat. Mereka terdiri dari
berbagai bagian dari kelompok ras atau etnis minoritas. Mereka juga dibesarkan untuk
lebih menerima dan menghormati lingkungan dibanding generasi orang-orang
sebelumnya.
• Terbiasa dengan berbagai aktifitas dalam satu waktu yang bersamaan. Misalnya
membaca, berbicara, menonton, dan mendengarkan musik secara bersamaan. Hal ini
karena mereka menginginkan segala sesuatu serba cepat, tidak bertele-tele dan
berbelit-belit.

TEORIORGANISASI 6
GENERASIZ
• Generasi Z menempatkan uang dan pekerjaan dalam daftar prioritas. Tentu saja,
mereka ingin membuat perbedaan, tetapi hidup dan berkembang adalah lebih penting.
• Cenderung kurang dalam berkomunikasi secara verbal, cenderung egosentris dan
individualis, cenderung ingin serba instan, tidak sabaran, dan tidak menghargai
proses.
• Generasi Z benar-benar generasi pertama dunia digital. Smartphone dan media
sosial tidak dilihat sebagai perangkat dan platform, tapi lebih pada cara hidup.
Kedengarannya gila, tapi beberapa penelitian mendukung klaim ini. Sebuah studi oleh
Goldman Sachs menemukan bahwa hampir setengah dari Gen Zers terhubung secara
online selama 10 jam sehari atau lebih. Studi lain menemukan bahwa seperlima dari Z
Gen mengalami gejala negatif ketika dijauhkan dari perangkat smartphone mereka.
• Cepat merasa puas diri bukanlah sebuah kata yang mencerminkan generasi Z.
Sebanyak 75% dari Gen Z bahkan tertarik untuk memegang beberapa posisi sekaligus
dalam sebuah perusahaan, jika itu bisa mempercepat karier mereka.

3. Generasi Z di Indonesia
Generasi Z pertama di Indonesia adalah generasi kelahiran tahun 1995, dimana pada
saat itu internet sudah hadir di Indonesia. Generasi Z tersebut sudah beranjak dewasa,
mencari dan memiliki pekerjaan, melihat peralihan rezim orde baru ke rezim
reformasi, dan memiliki kemapuan untuk mempengaruhi bidang-bidang dalam
kehidupan sehari-hari seperti ekonomi, politk, sosial, budaya, agama dan lainnya.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nielsen Consumer & Media View pada Q2
2016 pada Generasi Z di 11 kota Indonesia terhadap 3 media utama yang digunakan
Generasi Z yaitu TV, Internet, dan Radio, didapatkan hasil survey sebagai berikut:
Mayoritas Generasi Z Menonton TV Akhir Pekan
Data Nielsen TV Audience Measurement pada periode April - Juni 2016
menunjukkan bahwa anak-anak dan remaja lebih banyak menonton televisi pada
waktu pagi di akhir pekan.  Dalam lima tahun terakhir, Program Serial masih
merupakan genre yang paling banyak ditonton oleh Generasi Z, namun peningkatan
penonton terjadi untuk genre Program Anak dan Hiburan. Tahun ini anak-anak
menyukai Film Televisi (disingkat: FTV), terlihat dari tingginya rating yang
diperoleh beberapa judul FTV dalam periode April - Juni 2016 pada penonton usia 10
- 14 tahun ini seperti Pangeran di Kandang Bebek yang mendapatkan rating 6,6 dan

TEORIORGANISASI 7
GENERASIZ
Mengejar Cinta Dosen Cantik dengan rating 5,8. Penonton remaja lebih memilih
tayangan yang beragam tak hanya FTV, tetapi juga program Olahraga dan Hiburan.
Generazi Z Selalu Terhubung Dengan Internet
Sebagai generasi yang terlahir di era digital, akses internet telah menjadi kebutuhan
bagi Generasi Z.  Bila lima tahun lalu Warung Internet (Warnet) merupakan tempat
utama bagi anak-anak (81%) dan remaja (56%) untuk mengakses internet, di tahun ini
Warnet tergantikan oleh rumah, dimana 49% anak-anak dan 62% remaja mengakses
internet dari rumah mereka. Angka tersebut meningkat dari 7% pada anak-anak dan
9% pada remaja. 93% anak-anak dan 97% remaja menyatakan mereka mengakses
internet melalui perangkat mobile mereka seperti smartphone atau iPad.   Aktifitas
yang paling banyak dilakukan oleh Generasi Z dengan internet ini adalah berinteraksi
melalui media sosial, menjelajah internet, bermain game dan mendengarkan musik.
Radio Masih Memiliki Tempat di Hati Generasi Z
Meskipun Televisi dan Internet menjadi media favorit bagi Generasi Z, namun tidak
sedikit dari anak-anak dan remaja yang masih mendengarkan radio. Temuan Nielsen
Radio Measurement kuartal kedua tahun ini menunjukkan bahwa tingkat penetrasi 
Radio pada konsumen Generasi Z adalah 20% keatas, dengan tertinggi di kota
Palembang dengan 98%. Dari sisi waktu mendengarkan radio, anak-anak di Surakarta
menghabiskan waktu terbanyak dengan rata-rata 159 menit per hari; dan untuk remaja
terbanyak di Denpasar dengan rata-rata waktu 155 menit per hari. Mereka lebih
banyak mendengarkan radio melalui perangkat mobile – Remaja 39% dan Anak-anak
20% - dan lagu Pop Indonesia merupakan genre lagu yang paling disukai oleh remaja
(57%) dan Anak-anak (46%).
Selain itu, Generasi Z juga adalah pengunjung bioskop yang setia. Di 11 kota yang
disurvei Nielsen, rata-rata anak-anak pergi ke bioskop 9 kali dalam satu tahun, dan
remaja 11 kali dalam satu tahun. Dengan kata lain, hampir setiap bulan mereka pergi
menonton di bioskop. Olahraga merupakan kegiatan yang paling disukai anak-anak
(48%) dan remaja (44%). Kegiatan berikutnya yang paling disukai adalah menonton
TV, yaitu 38% pada anak-anak dan 32% pada remaja, dan mendengarkan musik
dengan 17% pada anak-anak dan 25% pada remaja.  11% anak-anak menyatakan
bahwa kegiatan yang mereka sukai setelah mendengarkan musik adalah membaca
buku. Sementara itu, setelah mendengarkan musik, remaja lebih suka menjelajah
internet (17%).

TEORIORGANISASI 8
GENERASIZ
Temuan diatas menunjukkan bahwa Genersi Z masih dapat dijangkau oleh media,
termasuk media tradisional. Televisi, Internet dan Radio merupakan media utama
yang mereka konsumsi.  Selain penetrasi TV terrestrial masih yang tertinggi (diatas
95% pada anak-anak dan remaja), penetrasi TV berbayar juga mencapai 10%. Pola
konsumsi internet juga memperlihatkan peningkatan dalam lima tahun terakhir,
dimana pada kuartal kedua 2016 penetrasi internet pada anak-anak adalah 45% -
meningkat 13% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2011 – dan pada
remaja adalah 81% - meningkat 29% dibandingkan dengan kuartal kedua 2011. Rata-
rata remaja menghabiskan waktu lebih dari dua jam untuk mengkonsumsi internet (2
jam 29 menit) dan radio (2 jam 20 menit), sementara anak-anak menghabiskan lebih
sedikit waktu dengan 1 jam 37 menit untuk internet dan 1 jam 45 menit untuk radio.
Menurut Hellen Katherina, Executive Director, Head of Watch Business, Nielsen
Indonesia "Gen Z adalah masa depan, karena itu penting bagi para pelaku industri
untuk memahami perilaku dan kebiasaan mereka. Lahir pada era digital, Gen Z
memiliki kebiasaan yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya, dan bahkan
pada usia yang sangat muda mereka sudah memiliki pengaruh yang cukup besar
terhadap keputusan membeli dalam keluarga. Pemahaman mengenai perilaku dan
kebiasaan mereka dalam mengkonsumsi media akan membuka peluang bagi para
pemilik brand dan pemasar untuk dapat membangun hubungan jangka panjang
dengan mereka."

TEORIORGANISASI 9
GENERASIZ
Manajemen SDM dan Generasi Z Jelang 2020

Peran manajemen SDM tidak hanya berkutat pada perencanaan dan perekrutan SDM,
namun tidak bisa dipisahkan pengaruhnya pada peningkatan bisnis suatu perusahaan.
Tugas utama dari seorang manajer SDM adalah memastikan bahwa departemen SDM
mampu memaksimalkan potensi SDM di bawahnya serta melakukan perencanaan,
implementasi, dan evaluasi kinerjanya. Terkait evaluasi, diperlukan pengasahan
keterampilan dan pelatihan karyawan agar kinerjanya bisa maksimal.

Permasalahannya adalah peran manajemen SDM dari generasi ke generasi


dalam menghadapi beragam tantangan, mengingat perilaku setiap generasi berbeda.
Bila kita kaitkan dengan tantangan lima tahun ke depan, banyak perubahan yang
akan terjadi di tahun 2020. Menurut survei di Amerika yang dilakukan pada sekitar
770 individu generasi Z, sekitar 20% tenaga kerja dari generasi Z akan memasuki
dunia kerja baru.

Sementara itu menjelang 2020, seiring dengan alih generasi di dunia kerja pada
pundak generasi Z, industri internet juga membooming, peran internetisasi di rumah
meluas sehingga menciptakan rumah-pintar yang melibatkan penggunaan realitas
virtual akan menciptakan banyak pekerjaan baru. Selanjutnya di tahun 2025, realitas
virtual akan menjadi bagian dari kehidupan kita, seperti halnya internet saat Nah, dua
kondisi dari sisi teknologi virtual serta tenaga kerja yang akan memasuki booming
teknologi ini akan menjadi tantangan baru bagi manajemen SDM.

Generasi Z ini membawa nilai, harapan dan perspektif yang unik akan pekerjaan
mereka, yang berbeda dari generasi millenial sebelumnya. Bertumbuh dalam
pergolakan ekonomi mencerminkan kepribadian dan motivasi generasi Z. Mereka
terbiasa dengan pembelajaran kontinu yang tiada henti.

Oleh karenanya, perusahaan dengan pemahaman yang solid pada nilai dan preferensi
generasi Z harus bersiap untuk menciptakan lingkungan kerja yang menarik bagi
pekerja generasi baru ini, serta harus mampu memaksimalkan potensi mereka.
Generasi Z memiliki banyak potensi dalam kekuatan tenaga kerja di masa mendatang,
namun mereka membutuhkan dukungan dari manajemen SDM maupun pimpinan
mereka untuk membantu mereka sukses di dunia kerja di luar ruang kelas.

TEORIORGANISASI 10
GENERASIZ
Seperti kita ketahui, generasi Z saat ini masih kuliah, lahir mulai tahun 1995, dan lima
tahun lagi siap memasuki dunia kerja. Sementara generasi Y atau dikenal dengan
generasi millenial, lahir mulai tahun 1980-1995, telah lebih dulu memasuki dunia
kerja. Generasi Z ini tumbuh dengan kemajuan teknologi di sekitarnya, seperti
internet yang sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari, hingga berbagai gadget
yang terus berkembang.

Berbeda dengan stereotip generasi ‘berjudul’ millenial, generasi Z tahu mereka perlu
bekerja membangun karier impian. Sebanyak 77 % yakin mereka harus bekerja lebih
keras daripada generasi yang lebih tua untuk mengisi kehidupan profesional mereka,
dan mayoritas 83% ragu bahwa mereka bisa pensiun di usia 60 tahun. Generasi ini
terlihat berbeda harapannya dari generasi sebelumnya. Menariknya, meski
keseimbangan kehidupan kerja adalah hal paling diutamakan bagi generasi Z.
Sebagian besar juga berharap bisa bekerja di perusahaan menengah hingga besar.

TEORIORGANISASI 11
GENERASIZ
KELEBIHAN GENERASI Z

Lebih Kuat Dibandingkan Generasi Sebelumnya

Banyak ahli menyebutkan bahwa Generasi Z akan menjadi generasi yang lebih kuat
dibandingkan generasi sebelumnya. Tentu saja pendapat itu tak terlalu berlebihan.
Walau bagaimana pun, generasi muda sudah pasti lebih unggul dan kreatif dalam
berpikir atau bekerja.

Bisa Bekerja Sendiri

Berdasarkan studi selama 20 tahun, Stillman menyebutkan bahwa Generasi Z mampu


bekerja sendiri. Kalau Generasi Millenial adalah orang-orang yang kolaboratif,
sebaliknya Generasi Z dibesarkan orang tua dengan pemikiran bahwa dunia adala
tempat yang kejam dan tidak ada penghargaan untuk sikap partisipatif. Mereka lebih
kompetitif dan lebih suka bekerja secara individu. Bagi mereka, hasil bagus adalah
hasil kerja mereka sendiri.

Karier Adalah Yang Paling Utama

Generasi Millenial bekerja dengan pemikiran untuk membuat dunia menjadi lebih
baik. Berbeda 180 derajat dengan Generasi Z di mana, “Uang dan keamanan
pekerjaan ada pada urutan pertama,” ungkap Stillman. Jangan heran bila persaingan di
dunia kerja bakal semakin ketat dengan kehadiran Generasi Z.

Kesehatan Itu Penting

Generasi Z memperhitungkan bahwa kebutuhan untuk bertahan dan terus berkembang


itu sangat penting. Karena itu, mereka membutuhkan tubuh yang sehat dan kuat.
Jangan heran bila anak-anak muda sekarang begitu terobsesi dengan tubuh yang
indah, gemar diet, serta olahraga teratur demi menjaga kesehatan.

TEORIORGANISASI 12
GENERASIZ
Lebih Dekat Dengan Teknologi

Sejak kecil, Generasi Z sudah dijejali dengan informasi dan teknologi yang sangat
modern. Karena itulah mereka disebut sebagai “orang asli” dunia digital. Mereka
bakal menguasai kedua hal di atas, lebih baik dibandingkan Generasi Millenial dan
menggunakannya untuk memaksimalkan peran mereka di dunia kerja.

TEORIORGANISASI 13
GENERASIZ
DAFTAR PUSTAKA

http://faisalbudiono.blogspot.co.id/2015/04/pandangan-hidup-gen-z.html

https://www.blibli.com/friends/articles/tiga-langkah-mudah-mendidik-generasi-z/

http://sisiusaha.com/news/599/mengenal-generasi-z-kelebihan-dan-kekurangan

http://www.tribunnews.com/nasional/2017/10/28/ini-tantangan-generasi-pemuda-z-
alfa-indonesia-menyambut-se-abad-indonesia?page=all

http://bisnis.liputan6.com/read/3110014/generasi-z-diprediksi-jadi-generasi-
konsumtif-apa-alasannya

https://id.wikipedia.org/wiki/Generasi_Z

http://www.ruangfreelance.com/manajemen-sdm/

http://www.braito.co.id/lifestyle/5-kelebihan-generasi-z-dibandingkan-generasi-
millenial-1708162.html

TEORIORGANISASI 14
GENERASIZ

Anda mungkin juga menyukai