Merencanakan Laba
Maksimum
KELOMPOK 7
Rangga Hadi Wijaya 7213210043
a. Perusahaan Perseorangan.
Zulfikar Ali Ritonga 7213510063
Perusahaan yang dimiliki oleh satu individu. Bentuk perusahaan ini dipimpin
sendiri oleh pemiliknya dan ia bertanggung jawab sepenuhnya terhadap
semua resiko dan kegiatan perusahaan. Tidak ada pemisahan secara yudiris
antara kekayaan perusahaan dengan kekayaan pribadi.
Ciri dan sifat perusahaan perseorangan :
perusahaan yang dimiliki oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama bekerja
sama untuk mencapai tujuan bisnis. Yang termasuk kedalam perusahaan
perkongsian ini adalah firma dan persekutuan komanditer atau CV
Firma adalah suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua orang atau lebih
dengan nama bersama yang tanggung jawabnya terbagi rata tidak terbatas pada
setiap pemiliknya.
Suatu unit kegiatan usaha yang didirikan sebagai suatu institusi berbadan
hukum yang pendiriannya dilakukan melalui akte notaris.
Fungsi produksi, yaitu suatu hubungan matematis yang menggambarkan suatu cara
dimana jumlah dari hasil produksi tertentu tergantung dari jumlah input tertentu yang
digunakan. Suatu fungsi produksi memberikan keterangan mengenai jumlah output yang
mungkin diharapkan apabila input-input dikombinasikan dalam suatu cara yang khusus.
Fungsi produksi umumnya ditulis sebagai Y = f (X), dimana Y menunjukkan hasil produksi;
f sebelum tanda kurung menyatakan : "tergantung" yaitu "suatu fungsi dari"; dan huruf X
menunjukkan suatu input yang digunakan. Apabila jumlah input yang digunakan lebih
dari 1 maka fungsi produksi tersebut dapat dituliskan : Y = f(X1, X2, ...., Xn); dimana X1,
X2, ..., Xn merupakan jenis input yang digunakan.
Teori Produksi
Teori produksi menyebutkan bahwa kepuasan produsen diperoleh dengan
memaksimumkan keuntungan produksi (maksimation of profit). Dalam suatu proses
produksi, terdapat proses produksi yang terjadi dalam kurun waktu yang terbagi
menjadi dua, yaitu :
Produk Total merupakan jumlah total dari semua hasil produksi dalam periode tertentu.
Kurva yang menunjukkan hubungan antara produksi total dengan satu faktor produksi
variabel sedangkan faktor lainnya dianggap tetap adalah Kurva Produksi atau Total Product
(TP). Kurva tersebut dinotasikan sebagai berikut :
𝑇𝑃 = 𝑓(𝑋)
Dimana TP merupakan output total atau jumlah produksi total, dan X merupakan jumlah
input variabel yang digunakan. Misalnya jika hanya terdapat satu macam input variabel
yang digunakan yaitu tenaga kerja atau labour maka dituliskan sebagai berikut :
𝑄 = 𝑓(𝐿)
Dimana Q merupakan tingkat
output dan L merupakan
jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan. Sehingga dari
fungsi diatas dapat
digambarkan kurva produksi
berikut :
• Produksi Rata-Rata atau Average Product
(AP) adalah jumlah total produksi yang
dibagi dengan faktor produksi yang
digunakan selama proses produksi.
Produksi rata-rata dinotasikan dengan
fungsi sebagai berikut :
AP =
Q merupakan output total atau jumlah hasil
produksi sedangkan L merupakan jumlah
labour atau jumlah tenaga kerja yang
digunakan.
Produksi Marginal atau Marginal
Product (MP) adalah tambahan total
hasil produksi yang diakibatkan oleh
pertambahan jumlah faktor produksi
variabel yang digunakan. Sehingga jika
dituliskan dalam persamaan, akan
menjadi sebagai berikut :
MP =
Dari keterangan-keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam produksi dengan satu input
variabel berlaku hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang atau The Law of Diminishing
Return. Hukum ini menyatakan bahwa output yang diterima dari proses produksi akan semakin
menurun apabila input variabel yang digunakan mengalami pertambahan secara terus-menerus.
Output atau hasil produksi yang dihasilkan secara rata-rata akan terus menurun nilainya karena
faktor produksi variabel yang digunakan semakin besar sedangkan faktor produksi bernilai tetap.
Sehingga jika hal ini dilakukan terus-
menerus maka total produksi juga
akan menurun nilainya. Hal itu
dikarenakan faktor produksi tetap
semakin lama nilainya juga akan habis.
Dari penjelasan diatas bisa disimpulkan
dalam diagram sebagai berikut :
Kurva diatas menunjukkan bahwa terdapat peristiwa yang terjadi pada tiap-tiap
tahapnya. Terdapat tiga tahapan yang ada pada diagram tersebut. Tahap I pada
kurva diatas adalah bagian yang menunjukkan input variabel atau tenaga kerja
yang masih sedikit sedangkan ouput-nya relatif besar.
Sehingga jika input variabel terus ditambah maka TP, MP, dan AP akan terus bertambah
nilainya. Tahap II menunjukkan produksi total terus naik hingga mencapai titik optimum
atau titik tertingginya, sedangkan AP dan MP terus menurun hingga MP mencapai titik nol.
Pada Tahap III menunjukkan jumlah tenaga kerja yang semakin banyak. Hal itu membuat TP,
AP, dan MP menurun, bahkan kurva MP berada di bawah garis origin atau garis nol.
Dalam teori ini, terdapat kurva isoquant yang menunjukkan hasil produksi
sama dan garis isoqost yang menunjukkan biaya untuk proses produksi
sama.
Dari gambar di atas, titik keseimbangan produsen, A, yang merupakan titik singgung antara kurva isoquant
dan kurva isocost. Pada titik singgung A ini terjadi keseimbangan yang meminimumkan biaya total produksi,
dimana slope dari kurva isoquant (ΔK/ΔL) sama dengan slope dari kurva isocost –(w/r). Hal ini berarti pula
pada titik singgung B itu. Tingkat substitusi teknikal marginal (MRTS) sama dengan rasio dari harga-harga
input. Jadi titik keseimbangan produsen yang meminimumkan biaya total produksi tercapai apabila kondisi
berikut tercapai (Vincent Gaspersz, 2005:215): MPL/W = MPK/R
Laba
Maksimum
Laba merupakan kompensasi atas risiko yang ditanggung oleh perusahaan. Semakin besar resiko,
kemungkinan mendapatkan laba yang diperoleh juga semakin besar. Laba atau keuntungan adalah
nilai penerimaan total perusahaan dikurangi biaya total yang dikeluarkan perusahaan. Jika laba
dinotasikan 𝜋, pendapatan total sebagai TR dan biaya total adalah TC, maka
𝜋 = 𝑇𝑅 − 𝑇𝐶.
Perusahaan dikatakan memperoleh laba apabila nilai 𝜋 positif (𝜋 > 0) dimana TR>TC. Laba
maksimum tercapai bila nilai 𝜋 mencapai maksimum. Terdapat tiga pendekatan penghitungan laba
maksimum yang akan dibahas, yakni pendekatan totalitas, pendekatan rata-rata, dan pendekatan
marjinal.
Penyelesaian :
Biaya pembelian alat produksi adalah biaya tetap (FC), karena besarnya tidak tergantung jumlah produksi.
Biaya variabel per unit (v) adalah Rp.500 dan harga jual (P) Rp.1.000. Untuk mencapai titik impas, maka
jumlah pempek yang harus dijual (Q*) adalah :
Q* =
Q* =
= 2.000 pempek
Pempek yang harus terjual ibu Hafsha adalah sebanyak 2.000 pempek. Setelah 2.000 pempek terjual, maka
penjualan selanjutnya akan memberi keuntungan sebesar Rp.500 per pempek sehingga semakin banyak
pempek yang dijual semakin besar pula laba yang diperoleh.
Pendekatan Rata-Rata (average approach)
Dalam pendekatan ini, perhitungan laba per unit dilakukan dengan membandingkan antara biaya
produksi rata-rata (AC) dengan harga jual output (P). Laba total adalah laba per unit dikalikan
jumlah output yang terjual, yakni
𝜋 = 𝑃 − 𝐴 .𝑄
Perusahaan hanya mencapai impas apabila P sama dengan AC. Apabila harga jual per unit (P)
lebih tinggi dari biaya rata-rata (AC) maka perusahaan mencapai laba.
Contoh Kasus :
PT.Subur Tani ingin menanam singkong di Banyuasin. Produk singkong akan dibeli langsung
di lahan dengan harga jual Rp.150 per kg oleh produsen tepung tapioka. Setiap hektar
diperkirakan akan menghasilkan singkong minimal 25 ton. Biaya produksi PT.Subur Tani
terdiri dari : biaya persiapan lahan Rp.500.000 per hektar; biaya penanaman dan
perawatan (pupuk, obat-obatan, tenaga kerja) Rp.1.000.000 per hektar; serta biaya panen
(pencabutan dan pemotongan) Rp.10 per kg. Apabila perusahaan mentargetkan
keuntungan sebesar 1 milyar rupiah pada musim tanam mendatang, berapa hektar
singkong yang harus ditanam?
Penyelesaian :
Biaya rata-rata per kilogram
𝜋 = 𝑃 − 𝐴𝐶.𝑄
1.000.000.000 = (150-70).Q
Jumlah singkong yang harus dihasilkan untuk mencapai laba 1 milyar rupiah adalah 12.500 ton.
Karena per hektar menghasilkan 25 ton, maka jumlah yang harus ditanam adalah 500 hektar.
Pendekatan Marjinal (marginal approach)
= MR – MC = 0
𝑀𝑅 = 𝑀𝐶, π maksimum atau kerugian maksimum apabila perusahaan
berproduksi pada output dimana MR=MC
Terima kasih!