MAKALAH
Disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk mendapatkan nilai
pada
Disusun oleh :
201910427
MAKASSAR
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
G = Pengeluaran Pemerintah
ü Y –C – G = S ( Tabungan Nasional )
4
Persamaan ini menunjukkan bahwa dalam perekonomian terbuka, pengeluaran
domestik tidak perlu sama dengan output barang dan jasa. Jika output melebihi
pengeluaran domestik, kita mengekspor selisihnya : ekspor neto adalah positif.
Jika output kurang dari pengeluaran domestik, kita mengimpor selisihnya :
ekspor neto adalah negatif.
Neraca perdagangan bilateral antara dua negara berarti bahwa nilai apa
yang satu negara jual ke negara lain sama dengan nilai apa yang dibeli dari
negara itu. Contohnya, ada neraca perdagangan bilateral antara Amerika Serikat
(AS) dan Cina jika AS membeli sepasang sepatu dari Cina seharga $300, tapi juga
menjual jeans ke Cina seharga $300. Suatu negara bisa punya defisit dan surplus
perdagangan besar dengan berbagai negara tapi punya perdagangan berimbang
keseluruhan.Contoh, ada perdagangan berimbang keseluruhan jika AS jual jeans
$300 ke Jepang, Jepang jual jok mobil $300 ke Cina, dan Cina jual sepatu $300
ke AS. Pada kasus ini, tiap negara yang membeli sesuatu tanpa menjual sesuatu ke
negara yang sama punya defisit perdagangan bilateral. Tapi, tiap negara punya
perdagangan berimbang keseluruhan, mengekspor dan mengimpor barang seharga
$300.
Telah diurai bahwa neraca perdagangan sama dengan arus modal ke luar neto,
yang lalu sama dengan tabungan dikurangi investasi. Model kita berfokus pada
tabungan dan investasi. Kita gunakan bagian model dari Bab 3, tapi tak
mengasumsikan tingkat bunga riil menyeimbangkan tabungan dan investasi.
Sebaliknya, kita biarkan perekonomian mengalami defisit perdagangan dan
meminjam dari negara lain, atau mengalami surplus perdagangan dan memberi
pinjaman pada negara lain. Misal perekonomian terbuka kecil dengan mobilitas
modal sempurna di mana tingkat bunga di dalamnya sama dengan tingkat bunga
dunia r*, dinotasikan r = r*.
Persamaan :
Y = Y = F(K, L)
5
= Output perekonomian Y ditentukan oleh faktor-faktor produksi dan fungsi
produksi
Mensubstitusi tiga asumsi dan asumsi bahwa tingkat bunga sama denga
tingkat bunga dunia, r*. NX = (Y-C(Y-T) - G) - I (r*) = NX = S - I (r*)
Persamaan ini menunjukkan bahwa neraca perdagangan ditentukan oleh selisih
antara tabungan dan investasi pada tingkat bunga dunia.
6
4. Eskpansi Fiskal Luar Negeri Pada Perekonomian Terbuka Kecil
Kenaikan tngakat bunga dunia akan meningkatka biaya untuk berutang dan,
dengan demikian, mengurangi investasi dalam perekonmian terbuka kecil. Karena
tidak ada perubahan dalam tabungan domestik, maka tabungan S sekarang
melebihi investasi I, penurunan I juga harus meningkatkan NX. Jadi, mengurangi
tabungan luar negeri dapat menyebabkan surplus perdagangan dalam negeri.
7
Secara fisik, impor merupakan pembelian dan pemasukkan barang dari
luar negeri ke dalam negeri atau ke dalam suatu perekonomian. Aliran barang
ininakan menimbulkan aliran keluar dari aliran pengeluaran dari sector rumah
tangga ke sector perusahaan. Aliran keluar ini yang akan menyebabkan
menurunya pendapatan nasional.
5. Barang impor, yaitu barang yang dibeli dari luar negeri. (M)
AE = Cdn + I + G + X + M
8
Keseimbangan pendaparan nasional akan dicapai apa keadaan dimana :
AS = Y + M
AE = Cdn + I + G + X + M
C = Cdn + M atau AE = C + I + G + X
Y + M = C + I + G + X atau Y = C + I + G + ( X – M )
I+G+X=S+T+M
9
pendapatan nasional yang mengalir ke sector rumah tangga dikurangi pula oleh
pajak pendapatan individu. Sisa yang diperoleh merupakan pendapatan disposebel
(Yd). maka dengan rumus :
10
E. Perubahan-Perubahan Keseimbangan
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Beroganisasi sudah diatur dalam undang – undang nomor 8 tahun 1985, maka
organisasi sudah sepatutnya mematuhi peraturan yang berlaku.
12
13