Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PENDAPATAN NASIONAL, INFLASI, DAN INVESTASI

TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KONSUMSI MASYARAKAT DI


INDONESIA

Juan Jessica Crommellin


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Univеrsitas Jenderal Ahmad Yani
Email : jessicajuan1006@yahoo.co.id

ABSTRACT

Some previous studies suggested pros and cons regarding the correlation between
investment and economic growth. The study is to determined if investment in Indonesia
has a positive influence on the economic growth in Indonesia. Variables used in this study
include economic growth, investment growth, export growth and import growth. The
calculations show that investment growth and export growth has a positive effect on
economic growth, whereas import growth has a negative effect on economic growth in
Indonesia. These results indicate that the driver of economic growth is investment and
exports. Thus, the government must create a climate to increase the role of investment in
economic growth.

Keywords: economic growth, export, import, investment,inflation.

Beberapa kajian terdahulu menyatakan adanya pro dan kontra mengenai korelasi antara
inflasi dengan pertumbuhan ekonomi. Hipotesis yang ingin dibuktikan dalam kajian ini
adalah investasi di Indonesia memiliki pengaruh yang positif dengan pertumbuhan
ekonomi di Indonesia. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain
pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan investasi, pertumbuhan ekspor dan pertumbuhan
impor. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa pertumbuhan investasi dan pertumbuhan
ekspor memiliki pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi, sebaliknya
pertumbuhan impor memiliki pengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi di
Indonesia. Hasil ini mengindikasikan bahwa pendorong pertumbuhan ekonomi adalah
investasi,pendapatan nasional dan ekspor. Dengan demikian pemerintah harus
menciptakan iklim untuk meningkatkan peran investasi dalam pertumbuhan ekonomi.

Kata kunci: ekspor, impor, investasi, pertumbuhan ekonomi,inflasi.


PENDAHULUAN tersebut terjadi oleh karena di satu pihak,
Sejak tahun 1970 pembangunan ekonomi semakin tinggi pertumbuhan ekonomi
mengalami redefinisi. Sejak tahun tersebut suatu negara, berarti semakin besar bagian
muncul pandangan baru yaitu tujuan dari pendapatan yang bisa ditabung,
utama dari usaha-usaha pembangunan sehingga investasi yang tercipta akan
ekonomi tidak lagi menciptakan tingkat semakin besar pula. Dalam kasus ini,
pertumbuhan GNP yang setinggi- investasi merupakan fungsi dari
tingginya, melainkan penghapusan atau pertumbuhan ekonomi. Di lain pihak,
pengurangan semakin besar investasi suatu negara, baik
tingkat kemiskinan, penanggulangan asing maupun dalam negeri akan semakin
ketimpangan pendapatan, dan penyediaan besar pula tingkat pertumbuhan ekonomi
lapangan kerja dalam konteks yang bisa dicapai. Dengan demikian,
perekonomian yang terus berkembang pertumbuhan merupakan fungsi investasi
(Todaro dan Smith, 2006). Pertumbuhan (Hadi, 2003). Investasi diyakini sebagai
ekonomi merupakan proses perubahan salah satu faktor yang dapat mendorong
kondisi perekonomian suatu negara secara pertumbuhan ekonomi. Implikasi
berkesinambungan menuju keadaan yang kebijakan dari adanya hubungan timbal
lebih baik selama periode tertentu. balik antara tingkat investasi dan tingkat
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan pendapatan tersebut adalah pada
juga sebagai proses kenaikan kapasitas pembuatan proyeksi kebutuhan investasi
produksi suatu perekonomian yang tahunan dan target pertumbuhan ekonomi.
diwujudkan dalam bentuk kenaikan Dengan memegang asumsi bahwa
pendapatan nasional. Adanya hubungan timbal balik tersebut terjadi,
pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi maka dalam membuat proyeksi investasi
keberhasilan pembangunan ekonomi. harus memperhitungkan variabel
Pertumbuhan ekonomi ditandai dengan pertumbuhan ekonomi dan sebaliknya
perubahan pendapatan nasional. Dalam dalam memproyeksikan angka
teori ekonomi pembangunan diketahui pertumbuhan ekonomi, variabel investasi
bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi dan harus dijadikan salah satu faktor penentu.
investasi mempunyai hubungan timbal Investasi sering juga disebut penanaman
balik yang positif. Hubungan timbal balik modal atau pembentukan modal. Investasi
dapat diartikan sebagai pengeluaran mempengaruhi investasinya, termasuk
penanam-penanam modal atau perusahaan perubahan situasi politik (Hamid, 2008).
untuk membeli barangbarang modal atau Dari berbagai faktor tersebut
perlengkapan-perlengkapan produksi pertimbangan utama investor untuk
untuk menambah kemampuan melakukan investasi adalah
memproduksi barang-barang dan jasa-jasa keuntungan(firms invest to earn profits).
yang tersedia dalam perekonomian Kemungkinan memperoleh keuntungan
(Sukirno, 2004:121). Jadi sebuah itulah yang dikaitkan dengan setiap
pengeluaran dapat dikatakan sebagai variabel yang ada di suatu lokasi sebelum
investasi jika ditujukan untuk melakukan investasi. Dengan
meningkatkan kemampuan produksi. memasukkan semua variabel yang ada,
Investasi merupakan hal yang penting investor bisa memperkirakan keuntungan
dalam perekonomian. Secara teoritis ada dengan berbagai model pendekatan,
tiga faktor utama yang mempengaruhi seperti pendekatan present value, marginal
keputusan seseorang untuk melakukan efficiency of capital, atau untuk
investasi. Pertama, revenues (pendapatan), perekonomian nasional biasanya dengan
yaitu sejauh mana ia akan memperoleh pendekatan capital-output ratio dari
pendapatan yang memadai dari modal Harrod-Domar. Betapa pun rawannya
yang ditanamkannya. Kedua, cost (biaya), suatu daerah, jika dalam perhitungan
yang terutama ditentukan oleh tingkat dimungkinkan memperoleh laba, maka
suku bunga dan pajak, walaupun dalam sangat mungkin investor masih bersedia
operasionalnya ditentukan juga oleh datang.
berbagai biaya lain yang ditemui di
lapangan. Ketiga, expectations (harapan- MЕTODE PЕNЕLITIAN
harapan), yaitu bagaimana harapan di Pеnеlitian ini mеrupakan pеnеlitian
masa datang dari investasinya. Jadi, pеnjеlasan (еxplanatory rеsеarch) dеngan
investor yang serius dalam penanaman pеndеkatan kuantitatif. Bank Indonesia
modal langsung (direct investment) tidak melalui website resmi (www.bi.go.id).
hanya “hit and run”, tetapi berhitung jauh
ke depan. Ia memperhitungkan situasi-
situasi pada masa mendatang yang dapat PEMBAHASAN
Pendapatan Nasional Pertumbuhan yang disebabkan karena beberapa
ekonomi negara adalah besaran yang penyebab terutama perbedaan antara
diukur dari kenaikan besarnya pendapatan jumlah barang dengan uang yang beredar
nasional pada periode tertentu. Mankiw di pasar. Menurut Putong (2013:417)
(2006:9) menjelaskan “Pendapatan “akibat dari inflasi secara umum adalah
nasional adalah total pendapatan yang menurunnya daya beli masyarakat karena
diperoleh penduduk suatu negara dalam secara secara umum pada suatu negara
produksi barang dan jasa”. Waluyo yang disebabkan karena beberapa
(2016:11) menyatakan “Nilai dari penyebab terutama perbedaan antara
pendapatan nasional ini merupakan jumlah barang dengan uang yang beredar
gambaran dari kegiatan (aktivitas) di pasar.
ekonomi secara nasional pada periode
tertentu”. Pendapatan nasional suatu
Konsep Pendapatan Nasional
negara akan menentukan tingkat
permintaan suatu barang dan jasa baik
1. GDP (gross domestic product = produk
produksi dalam negeri maupun produk
domestic bruto) =
impor.
2. GNP (gross national product = produk
Inflasi nasional bruto) = GDP – NETTO LUAR
Pengertian inflasi menurut Putong NEGRI
(2013:276) adalah “naiknya harga-harga
3. NNP(nett national product = produk
komoditi secara umum yang disebabkan
nasional bersih) = GNP -
oleh tidak sinkronnya antara program
PENYUSUTAN
sistem pengadaan komoditi (produksi,
penentuan harga, pencetakan uang dan
4.NNI(nett national income = pendapatan
lain sebagainya)”. Penyebab utama inflasi
nasional bersih) = NNP – PAJAK
yaitu pertambahan jumlah uang yang
TIDAK LANGSUNG
beredar (Mankiw:2012). Berdasarkan
uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa, 5. PI (personal income = pendapatan
inflasi merupakan kenaikan harga barang perseorang) =NNI + transfer
atau jasa secara umum pada suatu negara payment – (laba ditahan + asuransi .
+ jamsos + pajak perseroan) Sehingga dalam jangka pendek kenaikan
Inflasi dapat mengurangi nilai konsumsi
6. DI (disposable income = pendapatan
masyarakat karena masyarakat dengan
siap dibelanjakan = PI – PAJAK TIDAK
tingkat pendapatan yang relatif rendah
LANGSUNG
lebih memilih untuk menahan konsumsi
bagi barang-barang yang tidak pokok atau
Dampak Inflasi Terhadap
mencari substitusi dari barang yang
perekonomian
mengalami kenaikan harga dengan barang
1. Terhambatnya pertumbuhan ekonomi yang lebih murah namun memiliki nilai
suatu negarakarena kurangnya minat manfaat yang sama atau hampir sama.
investasi dan menabung Dalam jangka panjang tingkat Inflasi
berpengaruh positif terhadap konsumsi
2. Masyarakat yang berpenghasilan rendah
masyarakat karena masyarakat telah
tidak dapat menjangkau harga barang
menyesuaikan tingkat kebutuhannya
dengan tingkat harga yang ada yang
Distribusi Pendapatan Nasional
artinya dalam jangka panjang kenaikan
Distribusi Pendapatan Nasional inflasi dapat dipicu oleh naiknya tingkat
merupakan unsur penting untuk daya beli masyarakat yang juga ikut
mengetahui tinggi rendahnya meningkat. Kenaikan harga merupakan
kesejahteraan atau kemakmuran suatu masalah bagi masyarakat, namun mau
Negara. Untuk mengetahui tingkat tidak mau mereka harus tetap melakukan
pemerataan distribusi pendapatan suatu pengeluaran konsumsi demi memenuhi
Negara dapat diketahui dari grafik yang kebutuhan pokoknya. Secara bersama-
dinamakan kurva Lorenz, artinya kurva sama variabel Pendapatan Nasional (PN),
yang menggambarkan hubungan antara Inflasi (INF) dan Suku Bunga Deposito
distribusi jumlah penduduk dengan (SBD) tidak signifikan terhadap variabel
distribusi pendapatan. Indikator untuk Konsumsi Masyarakat (KM) dalam jangka
mengukur tingkat ketimpangan distribusi pendek. Hal ini dikarenakan karena dalam
pendapatan adalah koefisien gini atau rentang waktu triwulanan masyarakat
indeks gini. masih mengambil sikap “wait and see”
dimana masyarakat akan melakukan
“autonomus consumption” baik bertambah rentang waktu tersebut terdapat banyak
atau tidaknya pendapatan tidak sekali kebijakan pemerintah dan fluktuasi
berpengaruh terhadap tingkat konsumsi perekonomian dunia yang tidak menentu.
yang dilakukan. Hal ini sesuai dengan Sebagai contoh kebijakan pencabutan
teori pendapatan permanen dari Milton subsidi BBM di Indonesia pada tahun
Friedmand, dimana dalam teorinya 2005 dan 2008, serta naiknya harga
Friedmand mengemukakan bahwa “orang minyak mentah dunia sampai pada level
menyesuaikan perilaku konsumsi mereka 120 US$ per barel pada tahun 2008 juga
dengan kesempatan konsumsi permanen ikut mempengaruhi kondisi perekonomian
atau jangka panjang, dan bukan dengan masyarakat Indonesia, sehingga
tingkat pendapatan mereka yang mempengaruhi pula pola konsumsi
sekarang” (Dornbusch and Fisher, 2004 : masyarakat di Indonesia.
45). Dalam penelitian kali ini secara
jangka panjang memiliki hasil yang SIMPULAN
senada dengan penelitian yang dilakukan Simpulan Berdasarkan hasil penelitian
oleh beberapa penelitian sebelumnya terhadap pengaruh Pendapatan Nasional,
seperti yang dilakukan oleh Susanti Suku Bunga Deposito dan Inflasi terhadap
(2000), Anwar (2001), Syahruddin (2001), Konsumsi Masyarakat di Indonesia
Nurhayati dan Rahman (2003), Kusuma triwulan pertama tahun 2000 sampai
(2008) dan Siregar (2009), dimana dengan triwulan kedua tahun 2009,
penelitian terdahulu juga menyebutkan dengan menggunakan model regresi ECM
bahwa Pendapatan, Inflasi dan Suku (Error Correction Model) Two Step Engle-
Bunga Deposito berpengaruh signifikan Granger, maka dapat dibuatlah
terhadap Konsumsi Masyarakat dalam kesimpulan sebagai berikut :
tahun penelitian. Adapun terdapat 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perbedaan dalam hasil penelitian jangka Pendapatan Nasional berpengaruh secara
pendek hal ini dikarenakan karena rentang positif dan signifikan terhadap Konsumsi
waktu penelitian yang berbeda, penelitian Masyarakat dalam jangka panjang,
ini mengambil data triwulanan dari sementara dalam jangka pendek
triwulan satu tahun 2000 sampai dengan Pendapatan Nasional tidak signifikan
triwulan dua tahun 2009, dimana dalam terhadap
Konsumsi Masyarakat. Hasil penelitian Inflasi dan Suku Bunga Deposito tidak
menunjukkan bahwa Suku Bunga signifikan terhadap Konsumsi
Deposito berpengaruh negatif dan Masyarakat, hal ini dapat dilihat dari nilai
signifikan terhadap Konsumsi Masyarakat probabilitas pengujian bersama-sama
dalam jangka panjang hal ini ditunjukkan dalam jangka pendek sebesar 0,137483.
berdasar hasil pengolahan E-views dari
nilai probabilitas Suku Bunga Deposito
sebesar 0,0098 lebih kecil dari nilai α SIMPULAN DAN SARAN
0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Berdasarkan hasil penelitian dan
Inflasi berpengaruh positif dan signifikan kesimpulan terhadap penelitian ini, maka
terhadap Konsumsi masyarakat dalam penulis dapat memberikan saran-saran
jangka panjang, hal ini dapat dilihat dari sebagai berikut :
nilai probabilitas Inflasi dalam jangka 1. Faktor konsumsi merupakan faktor
panjang sebesar 0,0308 lebih kecil dari terbesar penyumbang pendapatan nasional
nilai α 0,05 dan memiliki nilai koefisien dan penggerak perekonomian suatu
positif 0,003578. Sementara dalam jangka negara, pemerintah hendaknya mampu
pendek Inflasi tidak signifikan terhadap menciptakan program-program untuk
Konsumsi Masyarakat, hal ini dapat dapat mendongkrak pola konsumsi
dilihat dari nilai probabilitas Inflasi masyarakat dan mampu meningkatkan
sebesar 0,5352 lebih besar dari nilai α daya beli masyarakat.
0,05. 4. Berdasarkan pengujian serempak 2. Program pemerintah hendaknya mampu
menggunakan uji- F menunjukkan bahwa memicu produktivitas masyarakat, semisal
dalam jangka panjang Pendapatan program padat karya, PNPM Mandiri
Nasional, Suku Bunga Deposito dan Pedesaan, kredit lunak UMKM, dll.
Inflasi secara bersama-sama berpengaruh 3. Pemerintah hendaknya mampu
terhadap Konsumsi Masyarakat (KM) hal melakukan kebijakan moneter yang
ini dapat dilihat dari hasil pengolahan mampu menstabilkan tingkat suku bunga
Eviews bahwa nilai probabilitas pengujian dalam rangka mampu mengendalikan
bersamasama dalam jangka panjang jumlah uang beredar di masyarakat dan
sebesar 0,000000. Sementara dalam tingkat inflasi.
jangka pendek Pendapatan Nasional, 4. Pemerintah hendaknya mampu
menumbuhkan iklim investasi yang baik, Smith, 2004). Pertumbuhan investasi
sehingga diharapkan dengan munculnya memberikan pengaruh positif terhadap
investasi maka akan mampu membuka pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
lapangan kerja seluas-luasnya, sehingga Dengan demikian Indonesia harus
dengan adanya lapangan pekerjaan, maka menjaga kelangsungan pertumbuhan
masyarakat akan mampu meningkatkan ekonominya, Banyaknya hambatan masuk
pendapatannya. bagi investor asing, birokrasi yang kurang
5. Pemerintah juga harus mampu menjaga efisien dan infrastruktur yang kurang
kestabilan harga barang dan jasa, serta mendukung harus segera dieliminasi
kondisi keamanan dalam negeri yang karena kebijakan investasi terkait
stabil dan kondusif sehinga tingkat inflasi langsung dengan kebijakan industri,
dapat dikendalikan dengan baik. perdagangan, dan juga kebijakan non
ekonomi lainnya. Sebaliknya
PENUTUP pertumbuhan impor memberikan
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pengaruh negatif terhadap pertumbuhan
pertumbuhan ekspor dan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan impor yang tinggi
pendapatan nasional akan memacu akan meningkatkan aliran uang ke luar
pertumbuhan ekonomi. Terutama investasi ngeri, bahkan bisa menyebabkan
diyakini akan memberikan pengaruh besar terjadinya capital outflow.
terhadap pola perdagangan internasional
dan sebagian besar investasi yang masuk
ke negara-negara sedang berkembang
mampu memberikan peningkatan ekspor.
Ekspor merupakan faktor penting dalam
merangsang pertumbuhan ekonomi suatu
negara karena akan memperbesar
kapasitas suatu negara untuk
meningkatkan output dunia. Ekspor juga
dapat membantu semua negara dalam
mengambil keuntungan dari skala DAFTAR PUSTAKA
ekonomi yang mereka miliki (Todaro dan Ghani, Ejaz & Musleh-Ud Din. (2006).
The Impact Of Public Investment On
Economic Growth In Pakistan. The
Pakistan Development Review 45 : 1
(Spring 2006) pp. 87–98. Di download
pada tanggal 24 Desember 2019 dari web
http://www.pide.org.pk/pdf/PDR/2006/Vol
ume1/8798.pdf.
Jurnal Keuangan dan Moneter, vol.6.
Nomor 2. Desember 2003. Di download di
pada tanggal 2 Februari 2012 dari werb
http://www.fiskal.depkeu.go.id/2010/adok
u/7.Jonatan-2.pdf. Hamid.
Kholis, Muhamad. (2012). Dampak FDI
terhadap Pertumbuhan Ekonomi di
Indonesia. Jurnal Organisasi dan
Manajemen, vol. No.2. September 2012
Rao. Bhaskara. (2004). The Relationship
Between Growth and Investment_ Growth
& Investment, Paper. Di download pada
tanggal 27 Februari 2012 dari web
http://129.3.20.41/eps/mac/
papers/0511/0511014.pdf.
Todaro, Michael & Stephen C. Smith.
(2006). Pembangunan Ekonomi: Edisi
Sembilan. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Wikipedia. (2012). Pertumbuhan
Ekonomi. Di download pada tanggal 27
Desember 2019 dari web
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_
ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai