Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

A. PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN BISNIS


Kondisi lingkungan yang sangat dinamis dan intensistas persaingan yang semakin
ketat membuat seorang pengusaha tidak cukup hanya mengandalkan pengalaman dan
intuisi saja dalam memulai usahanya. Seorang pengusaha dituntut utuk melakukan studi
kelayakan terhadap ide bisnis atau proyek yang akan di jalankan agar tidak terjadi
ketelanjuran investasi di kemudian hari. Sedangkan pengusaha lainnya justru gagal dalam
mengoprasikan proyek , padahal sebelumnya sudah di adakan studi kelayakan oleh tim yang
handal, namun studi atau evaluasi yang di maksud tetap penting artinya. Dari sudut
perspektif rasional objektif, tidaklah patut melaksanakan sesuatu yang mempunyai resiko
yang besar berdasarkan persepsi untung untungan.
Untuk memahami pengertian studi kelayakan bisnis, maka akan di jelaskan terlebih
dahulu pengertian investasi, jenis jenis investasi, dan kegiatan dalam investasi, dan kegiatan
dalam investasi serta pengertian proyek dan bisnis
Downes dan Godman (2011 : 209) memberikan pengertian investasi sebagai berikut:
“….Investment can refer to financial investment (where anivestor puts money into a wichele)
or to an investment of effort and time to on the part of individual who whants to reap profit
from the success of his labor…”
Lebih lanjut, WILLIAM F.S, menyatakan bahwa investasi adalah mengorbankan dollar
sekarang untuk masa yang akan datang.
Dengan makna yang sama, GITMAN (2000: 332) berpendapat bahwa investasi (Jangka
Panjang) atau pengeluaran modal (Capital expenditure) adalah komitmen untuk
mengeluarkan sejumlah dana tertentu pada saat sekarang untuk memungkinkan perusahaan
yang manfaatnya akan di terima dalam waktu satu tahun atau kurang disebut pengeluaran
operasi (operating of or revenue expenditure)
Dari pengertian di atas menunjukan bahwa investasi atau penanaman modal dalam
suatu proyek atau bisnis yang dilakukan perusahanaan atau pemilik modal tidak lain adalah
menyangkut penggunaan sumber sumber (dana, tanah, mesin, peralatan, material,tenaga
kerja) yang bertujuan memperoleh keuntungan yang layak dimasa yang akan datang.
Investasi dapat dilakukan dalam berbagai usaha (bisnis), oleh karena itu investasi pun dibagi
dalam beberapa jenis, yaitu:
1. INVESTASI NYATA ( REAL INVESTMENT )
Investasi nyata atau real investement merupakan investasi yang di buat dalam harta
tetap (fixed asset) seperti bangunan, tanah, peralatan, atau mesin-mesin.
2. INVESTASI FINANSIAL ( FINANCIAL INVESTMENT )
Investasi finansial atau financial investmen merupakan investasi dalam bentuk kontrak
kerja, pembelian obligasi atau saham, atau surat berharga lainnya seperti sertifikat
deposito
Investasi juga dapat pula di artikan penanaman modal dalam suatu kegiatan yang
memiliki jangka waktu relatif Panjang dalam bebrgai usaha untuk memperoleh
keuntungan. Penanaman modal yang di tanamkan dalam arti sempit berupa proyek
tertentu baik berupa fisik ataupun nonfisik, seperti proyek pendirian pabrik, jembatan,
bendungan, jalan, pembangunan gedung, rumah sakit, dan proyek penelitian, dan
pengembangan.
Investasi yang menjanjikan keuntungan lebih awal akan lebih disukai daripada yang
menjanjikan keuntungan kemudian. Konsep tersebut berlaku karena diharapkan pada
dua alas an yakni:
1. Satu juta rupiah yang di terima hari ini lebih berharga daripada satu juta yang akan di
terima setahun kemudian, dan
2. Masa mendatang penuh dengan ketidak pastian. Dari alasa tersebut menunjukan bahwa
investasi mengandung resiko ketidak pastian.
J.PRICE GITTINGER (1972:1) mendefinisikan proyek “A project is an investment activity
where we expend resource to create a producing asset from which we can expect to
realize benefit over an extended period of time or, the whole complex of activity in
valued in using resource to gain benefit, it’s a project.”
Menurut Clive Gray (2003), proyek adalah kegiatan yang direncanakan dan
dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan menggunakan berbagai sumber daya
untuk mendapatkan benefit.
Dari pengertian proyek sebagaimana telah dijelaskan diatas, dapat disimpulkan inti
dari setiap proyek selalu terkait dengan hal hal sebagai berikut:
a. Kebutuhan investasi modal dalam jumlah yang cukup besar;
b. Proyek tersebut merupakan suatu proses, yang berarti suatu kegiatan yang
dilakukan secara terus menerus (kegiatan berkesinambungan) ;
c. Lama waktu sejak dimulai membangun proyek sampai dengan menghasilkan
atau produksi
Komersial memerlukan waktu yang relative cukup lama yaitu lebih dari satu
tahun;
d. Memiliki masa waktu umur ekonomis yang cukup lama, yaitu umumnya
diatas 5 tahun;
e. Seluruh kegiatan disusun dan direncanakan sedemikian rupa, sehingga
estimasi arus biaya dan benefit ( stream benefit) selama umur proyek dapat
dihitung secara akurat, dan tingkat kemampuan menghasilkan rata rata
tingkat keuntungan (dalam persen) tiap tahun dapat diketahui.

Berdasarkan pengertian proyek tersebut, maka nilai dari keseluruhan


keuntungan penerimaan bersih atau manfaat selama umur ekonomis tersebut yang
dapat dihitung nilainya sekarang, harus lebih besar bila dibandingkan dengan nilai
manfaat yang di peroleh pemilik sumber daya modal, seandainya sumber sumber
tadi tidak jadi diinvestasikan /digunakan dalam proyek yang dimaksud tetapi
dikonsumsikan sekarang. Pemahaman mengenai hal ini penting, karena dengan
dilakukannya investasi atau sumber sumber atau sumber daya modal tadi
dalamsuatu proyek, berarti adanya suatu pengorbanan atau penundaan konsumsi
atas sumber produksi/sumber daya modal yang dimiliki pada sekarang ini.

Anda mungkin juga menyukai