Kondisi lingkungan yang sangat dinamis dan intensistas persaingan yang semakin ketat membuat seorang pengusaha tidak cukup hanya mengandalkan pengalaman dan intuisi saja dalam memulai usahanya. Seorang pengusaha dituntut utuk melakukan studi kelayakan terhadap ide bisnis atau proyek yang akan di jalankan agar tidak terjadi ketelanjuran investasi di kemudian hari. Sedangkan pengusaha lainnya justru gagal dalam mengoprasikan proyek , padahal sebelumnya sudah di adakan studi kelayakan oleh tim yang handal, namun studi atau evaluasi yang di maksud tetap penting artinya. Dari sudut perspektif rasional objektif, tidaklah patut melaksanakan sesuatu yang mempunyai resiko yang besar berdasarkan persepsi untung untungan. Untuk memahami pengertian studi kelayakan bisnis, maka akan di jelaskan terlebih dahulu pengertian investasi, jenis jenis investasi, dan kegiatan dalam investasi, dan kegiatan dalam investasi serta pengertian proyek dan bisnis Downes dan Godman (2011 : 209) memberikan pengertian investasi sebagai berikut: “….Investment can refer to financial investment (where anivestor puts money into a wichele) or to an investment of effort and time to on the part of individual who whants to reap profit from the success of his labor…” Lebih lanjut, WILLIAM F.S, menyatakan bahwa investasi adalah mengorbankan dollar sekarang untuk masa yang akan datang. Dengan makna yang sama, GITMAN (2000: 332) berpendapat bahwa investasi (Jangka Panjang) atau pengeluaran modal (Capital expenditure) adalah komitmen untuk mengeluarkan sejumlah dana tertentu pada saat sekarang untuk memungkinkan perusahaan yang manfaatnya akan di terima dalam waktu satu tahun atau kurang disebut pengeluaran operasi (operating of or revenue expenditure) Dari pengertian di atas menunjukan bahwa investasi atau penanaman modal dalam suatu proyek atau bisnis yang dilakukan perusahanaan atau pemilik modal tidak lain adalah menyangkut penggunaan sumber sumber (dana, tanah, mesin, peralatan, material,tenaga kerja) yang bertujuan memperoleh keuntungan yang layak dimasa yang akan datang. Investasi dapat dilakukan dalam berbagai usaha (bisnis), oleh karena itu investasi pun dibagi dalam beberapa jenis, yaitu: 1. INVESTASI NYATA ( REAL INVESTMENT ) Investasi nyata atau real investement merupakan investasi yang di buat dalam harta tetap (fixed asset) seperti bangunan, tanah, peralatan, atau mesin-mesin. 2. INVESTASI FINANSIAL ( FINANCIAL INVESTMENT ) Investasi finansial atau financial investmen merupakan investasi dalam bentuk kontrak kerja, pembelian obligasi atau saham, atau surat berharga lainnya seperti sertifikat deposito Investasi juga dapat pula di artikan penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif Panjang dalam bebrgai usaha untuk memperoleh keuntungan. Penanaman modal yang di tanamkan dalam arti sempit berupa proyek tertentu baik berupa fisik ataupun nonfisik, seperti proyek pendirian pabrik, jembatan, bendungan, jalan, pembangunan gedung, rumah sakit, dan proyek penelitian, dan pengembangan. Investasi yang menjanjikan keuntungan lebih awal akan lebih disukai daripada yang menjanjikan keuntungan kemudian. Konsep tersebut berlaku karena diharapkan pada dua alas an yakni: 1. Satu juta rupiah yang di terima hari ini lebih berharga daripada satu juta yang akan di terima setahun kemudian, dan 2. Masa mendatang penuh dengan ketidak pastian. Dari alasa tersebut menunjukan bahwa investasi mengandung resiko ketidak pastian. J.PRICE GITTINGER (1972:1) mendefinisikan proyek “A project is an investment activity where we expend resource to create a producing asset from which we can expect to realize benefit over an extended period of time or, the whole complex of activity in valued in using resource to gain benefit, it’s a project.” Menurut Clive Gray (2003), proyek adalah kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan menggunakan berbagai sumber daya untuk mendapatkan benefit. Dari pengertian proyek sebagaimana telah dijelaskan diatas, dapat disimpulkan inti dari setiap proyek selalu terkait dengan hal hal sebagai berikut: a. Kebutuhan investasi modal dalam jumlah yang cukup besar; b. Proyek tersebut merupakan suatu proses, yang berarti suatu kegiatan yang dilakukan secara terus menerus (kegiatan berkesinambungan) ; c. Lama waktu sejak dimulai membangun proyek sampai dengan menghasilkan atau produksi Komersial memerlukan waktu yang relative cukup lama yaitu lebih dari satu tahun; d. Memiliki masa waktu umur ekonomis yang cukup lama, yaitu umumnya diatas 5 tahun; e. Seluruh kegiatan disusun dan direncanakan sedemikian rupa, sehingga estimasi arus biaya dan benefit ( stream benefit) selama umur proyek dapat dihitung secara akurat, dan tingkat kemampuan menghasilkan rata rata tingkat keuntungan (dalam persen) tiap tahun dapat diketahui.
Berdasarkan pengertian proyek tersebut, maka nilai dari keseluruhan
keuntungan penerimaan bersih atau manfaat selama umur ekonomis tersebut yang dapat dihitung nilainya sekarang, harus lebih besar bila dibandingkan dengan nilai manfaat yang di peroleh pemilik sumber daya modal, seandainya sumber sumber tadi tidak jadi diinvestasikan /digunakan dalam proyek yang dimaksud tetapi dikonsumsikan sekarang. Pemahaman mengenai hal ini penting, karena dengan dilakukannya investasi atau sumber sumber atau sumber daya modal tadi dalamsuatu proyek, berarti adanya suatu pengorbanan atau penundaan konsumsi atas sumber produksi/sumber daya modal yang dimiliki pada sekarang ini.
Rencana akumulasi yang dibuat sederhana: Bagaimana dan mengapa berinvestasi di bidang keuangan dengan membangun rencana akumulasi otomatis yang disesuaikan untuk memanfaatkan tujuan Anda
Pendekatan sederhana untuk investasi pasif: Panduan Pengantar Prinsip-prinsip Teoretis dan Operasional Investasi Pasif untuk Membangun Portofolio Malas yang Berkinerja dari Waktu ke Waktu
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro