EKONOMI REKAYASA
OLEH :
KELOMPOK 2 (C3)
UNIVERSITAS WARMADEWA
2019
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….………ii
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………….……1
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
BAB ll
PEMBAHASAN
Menurut Sunariyah (2003:4): “Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih
aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan
keuntungan di masa-masa yang akan datang.”
Sedangkan menurut Husnan (1996:5) menyatakan bahwa “proyek investasi merupakan
suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya, baik proyek raksasa ataupun
proyek kecil untuk memperoleh manfaat pada masa yang akan datang.” Pada umumnya
manfaat ini dalam bentuk nilai uang. Sedang modal, bisa saja berbentuk bukan uang,
misalnya tanah, mesin, bangunan dan lain-lain.
Definisi dari pendanaan proyek adalah upaya untuk mendapatkan dana atau modal yang
digunakan untuk membiayai suatu proyek dimana umumnya meliputi kegiatan-kegiatan
(Project Management for Oil & Gas Industries, 2001) :
Bagi proyek yang memerlukan sejumlah besar dana, persoalan pendanaan umumnya
sangat kompleks. Pemilihan pola pendanaan mencerminkan tujuan serta kepentingan
spesifik pemilik setelah mempertimbangkan berbagai faktor yang sedang dihadapi. Oleh
karena itu apapun pola pendanaan yang digunakan sangat jelas bahwa pemberi dana
menginginkan pengembalian dana dari proyek dapat dikembalikan sesuai denagn perjanjian
dan hasilnya sesuai dengan yang direncanakan.
2
Dalam teknik pendanaan proyek sumber pengembalian pembiayaan berasal dari cashflow
(uang yang didapat dalam periode waktu tertentu) proyek dan jaminan aset-aset yang
dimiliki oleh proyek (Project Vehicle). Dengan demikian perusahaan yang mensponsori
proyek tersebut tidak akan diminta melunasi kewajiban finansialnya apabila proyek
mengalami gangguan cashflow. (Parra, 2003 : 3)
1. Adanya Interest During Construction (IDC) atau bunga selama konstruksi yang
dikapitalisasi dalam proyek
2. Pengaturan jadwal pendanaan yang ketat. Misalkan antara penarikan pendanaan
dengan tahap pencapaian (stage) proyek dan cashflow generation dengan loan
repayment (pembayaran pinjaman).
3. Kontrol bersama dengan peminjam (kreditur) terhadap kegiatan operasi kendaraan
proyek (project vehicle).
4. Membuat berbagai macam account untuk memenuhi kebutuhan operasional proyek
dan contingencies.
5. Dokumentasi yang lebih kompleks dari pendanaan traditional.
Kelebihan yang didapat dari sebuah perusahaan ketika menggunakan teknik pendanaan atau
pembiayaan proyek adalah :
3
Kekurangan dari teknik pendanaan atau pembiayaan proyek Investasi adalah :
Pada dasarnya secara potensial tersedia berbagai macam sumber pendanaan bagi
suatu perusahaan, yang dikategorikan berasal modal sendiri (equity) dan dari hutang (debt).
(Soeharto, 1997 : 453)
4
Hutang (Debt)
Hutang merupakan sejumlah uang (pinjaman pokok) yang dipinjam dalam jangka
waktu tertentu untuk mendanai proyek. Menurut Munawir (2004)
Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang
belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal
perusahaan yang berasal dari kreditor.
Hutang dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu hutang jangka pendek dan
hutang jangka panjang.
5
Likuiditas, hutang jangka pendek memiliki likuiditas lebih buruk dibanding
jangka panjang. Likuiditas hutang jangka panjang lebih mantab terjamin,
sedangkan hutang jangka pendek debitur harus sering menyediakan dana
untuk melunasinya, atau membayar bunganya dan memperpanjang pinjaman
pokoknya berulang-ulang.
Ketidakpastian biaya/bunga, bunga hutang jangka panjang senantiasa mudah
berubah sesuai dengan suku bunga rata-rata pasar yang berlaku dan persepsi
kreditur terhadap tingkat risiko perusahaan debitur.
6
e. Saham preferen
Saham preferen merupakan bentuk saham tetapi memiliki karakteristik
obligasi, saham preferen memperoleh deviden yang besarnya tetap.
Biasanya sejumlah presentase tertentu dari nominal saham preferen untuk
setiap periode.
f. Modal ventura
Modal ventura merupakan bentuk penyertaan modal dari perusahaan
pembiayaan kepada perusahaan yang membutuhkan dana untuk jangka
waktu tertentu.
Pinjaman atau hutang dianggap tidak dipengaruhi oleh inflasi, dalam arti sekali
bunga dan cicilan pokok ditentukan jadwal dan besarnya maka umumnya dampak inflasi
dianggap tidak diperhitungkan lagi.
Adapun pengaturan dan jadwal pengembalian hutang dalam proyek adalah sebagai berikut:
7
2.5 Struktur Pendanaan atau pembiayaan Proyek Build-Operate-Transfer (BOT)
Dewasa ini berkembang suatu pola pendanaan yang dikenal sebagai Build- Operate-
Transfer (BOT). Dalam pola ini terdapat beberapa perusahan bertindak sebagai sponsor
proyek dengan membentuk konsorsium.
Dalam pola pendanaan BOT juga dikenal istilah Full, Limited atau Non- Recourse
Financing terhadap pihak sponsor. Full recourse financing terjadi apabila pihak sponsor
bertanggung jawab atas pembayaran hutang dari proyek mengikuti aturan-aturan pinjaman
yang telah disepakati. Untuk Limited recourse financing tidak sepenuhnya komitmen
diperlukan dari pihak sponsor. Biasanya pada limited recourse financing pinjaman
dilakukan untuk hal-hal yang spesifik saja, dan atau separuh dari kewajiban diserahkan
kepada pihak ketiga. Untuk Non-Recourse financing pihak pemberi pinjaman hanya
menyandarkan pada arus kas dan pemasukan saat ini dan yang akan datang dari unit ekonomi
tertentu untuk membayar kembali hutang. Biasanya untuk limited dan non-recourse
financing diperlukan jaminan yaitu berupa aset dari unit ekonomi (proyek) tersebut.
Berikut merupakan gambaran dari pola pendanaan BOT dengan limited recourse structure.
(Parra, 2003 : 34).
8
Contractor Operator
5
2
4 Project Vehicle
1
Equity Contribution
3 Agrement
Host Government
9
5. Project vehicle mengikat kontrak dengan perusahaan operator yang akan melakukan
Operation & Maintenance (O&M) proyek ini dengan imbalan biaya O&M dalam
jangka panjang yang dihasilkan dari revenue proyek. O&M sebenarnya dapat
dilakukan sendiri oleh pihak-pihak yang terkait yakni sponsor dan project owner,
namun hal ini harus dilakukan pembicaraan lebih lanjut dan ada perjanjian khusus.
6. Sebagai penjamin atas kewajiban offtaker yang tertuang dalam Sales and Purchase
Agreement dengan project vehicle, pemerintah memliki andil kewajiban yang
terbatas dalam skema BOT ini.
10
BAB ll
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan isi makalah yang kami susun ini, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
investasi memungkinkan seseorang bisa memenuhi kebutuhan masa depannya dengan
menentukan prioritas kebutuhan, menetapkan perencanaan yang baik dan implementasi
secara disiplin pada perusahaannya secara konsisten. Selain itu, dengan investasi
seseorang dapat memberikan peluang kesejahteraan hidup bagi keluarganya.
3.2 Saran
Saran yang dapat kami sampaikan selaku penulis kepada para pembaca lainnya adalah
sebagai mahasiswa seharusnya kita lebih memahami jenis-jenis investasi dan sumber
penmbiayaan proyek investasi di negara kita sehingga ketika akan menjalankan investasi
dikemudian hari kita tidak akan di tipu oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Kita
tidak mudah terpengaruh dengan investasi yang untungnya besar sedangkan tidak ada
kejelasan perusahaan. Untuk itu kita harus membaca banyak referensi serta mencari
informasi yang up to date yang berkaitan dengan kegiatan investasi tersebut.
11
Sumber :
5. https://www.google.com/search?safe=strict&sxsrf=ACYBGNRzOefpk_o8re4X29HLDe1sbLNt9
g%3A1572603595989&ei=ywa8XbPsO4P6vgT_gaSQCQ&q=pengertian+hutang+menurut+&oq
=pengertian+hutang+menurut+&gs_l=psy-
ab.3..0l2j0i10l8.9498.12595..15136...0.2..0.194.1261.0j9......0....1..gws-
wiz.......0i71j0i67.NRmOoIbvFGw&ved=0ahUKEwjz_df15MjlAhUDvY8KHf8ACZIQ4dUDCAo&ua
ct=5
12