Anda di halaman 1dari 3

Sumber Pembiayaan

pembiayaan atau financing adalah pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada
pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri
maupun lembaga. Dengan kata lain pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk
mendukung investasi yang telah direncanakan.

Untuk memenuhi kebutuhan biaya investasi dan modal kerja dapat dilakukan melalui
2 sumber dana, yaitu sumber dari dalam perusahaan (modal sendiri) dan sumber dari luar
perusahaan (modal asing). Sumber dari dalam perusahaan adalah modal yang berasal dari
para investor sendiri atau modal yang dihimpun atas penjualan saham. Modal dari luar
perusahaan adalah modal yang berasal dari bank, produsen mesin/peralatan, dan lembaga
keuangan lainnya. Cahyaningdyah (2020) sumber dana dapat berasal dari pihak eksternal
perusahaan, yaitu dalam bentuk hutang, maupun dari dalam perusahaan, yaitu berasal dari
laba perusahaan. Laba perusahaan merupakan hak bagi pemilik perusahaan (pemegang
saham), sehingga peluang investasi yang akan didanai dari laba perusahaan akan
mengakibatkan laba yang akan diterimakan kepada pemegang saham semakin berkurang.

Kebutuhan modal untuk melakukan investasi terdiri dari 2 macam, yaitu modal
investasi dan modal kerja. Modal investasi digunakan untuk membeli aktiva tetap seperti
tanah, bangunan, mesin-mesin, peralatan, serta investasi lainnya dan biasanya modal
pinjaman berjangka waktu panjang. Sedangkan modal kerja yaitu modal yang digunakan
untuk membiayai operasional perusahaan dan biasanya berjangka waktu pendek. Modal kerja
digunakan untuk keperluan membeli bahan baku, membayar gaji karyawan, dan biaya
pemeliharaan serta biaya-biaya lainnya.
Sumber dana dari dalam perusahaan jumlahnya sangat terbatas dan relatif sulit untuk
memperolehnya. Namun penggunaan sumber dana ini juga memiliki keuntungan tersendiri
yakni, tidak adanya beban biaya bunga, serta tidak adanya kewajiban untuk mengembalikan
modal yang telah digunakan. Tetapi apabila sumber dana yang berasal dari dalam tidak
mampu menutupi segala pos-pos pengeluaran, para penyusun studi kelayakan harus
memperhitungkan tentang kemungkinan untuk mendapatkan dana/modal dari luar
usaha/proyek, baik dalam bentuk kredit dari lembaga perbankan maupun pinjaman-pinajaman
dari pihak luar.
Proses Perputaran Keuangan

Proses perputaran keuangan perlu direncanakan secara cermat karena perputaran uang
dapat mempengaruhi kemampuan usaha dalam menutup segala kewajiban yang ada. Seperti
penjualan produk yang dilakukan secara tunai maka penyediaan modal kerja akan lebih kecil
dibandingkan dengan kredit. Karena dengan adanya penjualan secara kredit diperlukan
perhitungan tentang lamanya kredit untuk menentukan jumlah modal kerja yang perlu
dicadangkan. Semakin lama piutang baru dapat ditagih kembali, semakin besar modal kerja
yang harus disediakan sebagai biaya operasi/pemeliharaan untuk membeli bahan baku, bahan
penolong dan pengeluaran biaya lainnya Ekowati (2016).
Perputaran keuangan akan mempengaruhi kemampuan usaha/proyek dalam menutupi
segala kewajibah/kewajibannya, seperti dalam penjualan hasil produksi, apabila dilakukan
dengan cara tunai mungkin penyediaan modal kerja relatif lebih kecil jika dibandingkan
dengan penjualan yang dilakukan dengan cara kredit.
Semakin lama putaran piutang baru dapat ditagih kembali, semakin besar harus
disediakan modal kerja sebagai biaya operasi/pemeliharaan untuk membeli bahan baku,
bahan penolong, dan pengeluaran biaya-biaya lainnya.

Dampak Proyek Terhadap Perekonomian Masyarakat


Proyek dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian masyarakat. Berikut
adalah beberapa dampak yang mungkin terjadi:
1. Peningkatan lapangan kerja: Proyek besar seperti pembangunan infrastruktur atau
perusahaan baru dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat. Hal ini
dapat meningkatkan tingkat pengangguran dan memberikan kesempatan bagi penduduk
untuk mendapatkan penghasilan.
2. Peningkatan pendapatan: Dengan adanya proyek, pendapatan masyarakat dapat meningkat.
Misalnya, jika ada pembangunan pusat perbelanjaan baru, maka akan ada lebih banyak
peluang untuk berbisnis dan meningkatkan pendapatan.
3. Peningkatan investasi: Proyek-proyek besar juga dapat menarik investasi dari luar. Investor
dapat melihat peluang bisnis yang menguntungkan dalam proyek tersebut, dan hal ini
dapat membantu memperkuat perekonomian masyarakat setempat.
4. Peningkatan infrastruktur: Proyek pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, atau
bandara dapat meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas. Hal ini dapat mempermudah
transportasi barang dan orang, serta meningkatkan efisiensi dalam perekonomian.
5. Dampak multiplier: Proyek-proyek besar juga dapat memiliki dampak multiplier yang luas.
Misalnya, jika ada proyek pembangunan hotel, maka akan ada permintaan tambahan untuk
bahan bangunan, perabotan, dan jasa lainnya. Hal ini dapat memberikan manfaat ekonomi
yang lebih luas kepada masyarakat setempat.
Namun, perlu diingat bahwa dampak proyek terhadap perekonomian masyarakat
dapat bervariasi tergantung pada jenis proyek, lokasi, dan faktor-faktor lainnya. Selalu
penting untuk melakukan analisis yang cermat dan mempertimbangkan dampak positif dan
negatif sebelum melaksanakan proyek tersebut.

Anda mungkin juga menyukai