Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PRODUK DOMESTIK BRUTO, SUKU BUNGA

DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH UANG


BEREDAR DI INDONESIA

Wilda Ayu Mentari1, Drs Eddy Pangidoan, M.Si2


Fakultas Ekonomi Universitas Asahan
Jl. Jend. Ahmad Yani, Kisaran Naga, Kec. Kisaran Timur
Kisaran, Sumatera Utara 21216 Indonesia

ABSTRAK
“Pengaruh Produk Domestik Bruto, Suku Bunga dan Inflasi Terhadap Jumlah Uang
Beredar di Indonesia”, Dosen Pembimbing I Drs. Eddy Pangidoan, MSI., Dosen Penguji I
Drs. Riswan, MM., dan Dosen Pembanding II Hilmiatus Sahla, SE.I, ME.I.
Hasil penelitian menggunakan metode Analisis Regresi Linear Berganda dengan Eviews
7. Secara parsial menjelaskan Produk Domestik Bruto berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Jumlah Uang Beredar dengan nilai probability sebesar 0,0000 < 0,05. Suku
Bunga secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Jumlah Uang Beredar
dengan probability 0,0108 < 0,05. Inflasi dengan probability 0,0011 < 0,05 secara
parsial berpengaruh terhadap Jumlah Uang Beredar. Hasil penelitian menjelaskan nilai
probability F sebesar 0,000000 < 0,05, hal ini bahwa Produk Domestik Bruto, Suku
Bunga,Inflasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Jumlah Uang Beredar.
Koefisien Determinasi R2 0,934892 yang berarti bahwa persentase variabel bebas
terhadap variabel terikat dikatakan kuat dan akurat sebesar 93,48 % sedangkan sisanya
6,52 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
Kata kunci :Produk Domestik Bruto, Suku Bunga, Inflasi dan Jumlah Uang Beredar

I. PENDAHULUAN Tahun JUB M1 (Milyar


Seluruh kegiatan ekonomi dilakukan Rp)
dengan uang.Pengertian uang tidak hanya 2016 1.237.642,57
sebatas uang giral dan uang kartal saja, 2017 1.390.806,95
tetapi sudah berkembang menjadi berbagai 2018 1.457.149,68
bentuk dan variasi seperti simpanan dibank, Sumber:www.kemendag.go.id
kartu kredit, dan sebagainya.
Kegiatan mengendalikan jumlah uang Berdasarkan tabel 1.1 diatas dapat
beredar dalam kebijakan moneter pada dijelaskan bahwa jumlah uang beredar di
dasarnya merupakan salah satu bagian Indonesia pada tahun 2016 sebesar
integral dari kebijakan ekonomi makro yang 1.237.642 Milyar, pada tahun 2017 sebesar
ditempuh oleh otoritas moneter (Bank 1.390.806,95 Milyar dan mengalami
Indonesia). Berikut perkembangan jumlah peningkatan pada tahun 2018 sebesar
uang beredar di Indonesia dapat dilihat pada 1.457.149,68 Milyar.
tabel dibawah ini.
Tabel 1.1 Produk domestik bruto merupakan
Jumlah Uang Beredar Di Indonesia nilai barang dan jasa didalam sebuah negara
Tahun 2016-2018 yang telah diproduksi dalam kurun waktu 1
tahun oleh faktor-faktor produksi, baik oleh
produksi yang dimiliki oleh negara tersebut
maupun negara asing, selama berada pada
wilayah negara yang sama (Sukirno). Tabel Tahun Tingkat inflasi
dibawah ini menjelaskan perkembangan (%)
PDB tahun 2016-2018. 2016 3,02
Tabel 1.2 2017 3,61
Produk Domestik Bruto di Indonesia 2018 3,13
Tahun 2016-2018 Sumber: www.bi.go.id
Tahun PDB (Milyar Rp) Berdasarkan latar belakang masalah
2016 3199458.31 yang telah diuraikan, penulis melakukan
2017 3511478.42 penelitian dengan judul “ Pengaruh Produk
2018 3830076.60 Domestik Bruto, Suku Bunga dan Inflasi
Sumber:www. bps.go.id Terhadap Jumlah Uang Beredar di
Suku bunga adalah suatu bentuk Indonesia”.
pembayaran atas bunga pinjaman berbentuk 1.2 Rumusan Masalah
persentase.Suku bunga mempunyai banyak 1. Apakah produk domestik bruto, suku
pengaruh dalam kegiatan perekonomian. bunga dan inflasi secara parsial
Pengaruh suku bunga terhadap jumlah uang berpengaruh terhadap jumlah uang beredar
beredar adalah jika suku bunga naik maka di Indonesia ?
masyarakat akan meningkatkan jumlah 2. Apakah produk domestik bruto, suku
tabungannya di bank hal ini akan berakibat bunga dan inflasi secara simultan
jumlah uang beredar akan berkurang, dan berpengaruh terhadap jumlah uang beredar
sebaliknya Perkembangan suku bunga di di Indonesia?
Indonesia dapat dilihat pada tabel dibawah 1.3 Tujuan Penelitian
ini : 1. Untuk mengetahui secara parsial
Tabel 1.3 pengaruh produk domestik bruto, suku
Suku Bunga di Indonesia Tahun 2016- bunga dan inflasi terhadap jumlah uang
2018 beredar di Indonesia.
Tahun Suku Bunga (%) 2. Untuk mengetahui secara simultan
2016 4.75 pengaruh produk domestik bruto, suku
2017 4.25 bunga dan inflasi terhadap jumlah uang
2018 4.25 beredar di Indonesia.
Sumber:www.bi.go.id
Inflasi merupakan kecenderungan II. TINJAUAN PUSTAKA
dari harga-harga untuk naik secara umum 2.1 Landasan Teori
dan terus-menerus (Boediono,2008). 2.1.1 Jumlah Uang Beredar
Pengaruh inflasi terhadap jumlah uang Menurut Rahardja (2004; 285) yang
beredar tidak dapat dilihat dalam jangka dimaksud dengan jumlah uang beredar
pendek karena jumlah uang beredar adalah nilai keseluruhan uangyang berada
ditentukan oleh BI. Namun dalam jangka ditangan masyarakat.Jumlah uang beredar
panjang pengaruh inflasi terhadap jumlah memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
uang beredar adalah jika inflasi naik maka 1. Alat Tukar Menukar
jumlah uang beredar akan naik dan 2. Satuan Hitung
sebaliknya.Perkembangan inflasi yang 3. Penimbun Kekayaan
terjadi di Indonesia dapat dilihat pada tabel 4. Standart Pencicilam Hutang
dibawah ini. 2.1.2Produk Domestik Bruto (PDB)
Tabel 1.4 Menurut Sadono (2010;34)
Inflasi Di Indonesia Tahun 2016-2018 pengertian PDB adalah nilai keseluruhan
semua barang dan jasa yang diproduksi produk domestik bruto meningkat maka
dalam suatu wilayahdengan jangka waktu jumlah uang beredar juga meningkat dan
tertentu (biasanya per tahun). Fungsi Produk sebaliknya jika produk domestik bruto
Domestik Bruto adalah sebagai berikut: mengalami penurunan maka jumlah uang
1. Produk domestik bruto dapat dihitung beredar akan turun, hal ini mengakibatkan
melalui total nilai tambah (value added) produk domestik bruto berpengaruh positif
yang dihasilkan seluruh kegiatan produksi. terhadap jumlah uang beredar.
2. Produk domestik bruto dapat dihitung 2.2.2 Pengaruh Suku Bunga Terhadap
dengan konsep siklus aliran (circulair flow Jumlah Uang Beredar
concept). Pengaruh suku bunga terhadap
2.1.3 Suku Bunga jumlah uang beredar adalah jika suku bunga
Suku bunga adalah penghasilan yang naik maka jumlah uang beredar akan turun
diperoleh oleh orang-orang yang dan sebaliknya jika suku bunga turun maka
memberikan kelebihan uangnya atau surplus jumlah uang beredar akan naik, hal ini
sementara waktu oleh orang-orang yang mengakibatkan suku bunga berpengaruh
membutuhkan dan menggunakan uang negatif terhadap jumlah uang beredar.
tersebut untuk menutupi kekurangannya atau 2.2.3 Pengaruh InflasiTerhadap Jumlah
deficit spending units (Judiseno, 2002; Uang Beredar
80).Menurut Novianto (2011;22) terdapat Menurut Mankiw (2007;46),
dua jenis suku bunga berdasarkan keeratan hubungan inflasi dengan jumlah
bentuknya: uang beredar tidak dapat dilihat dalam
1. Suku bunga nominal adalah suku bunga jangka pendek. Namun dalam jangka
dalam nilai uang. Suku bunga ini panjang hubungan inflasi terhadap jumlah
merupakan nilai yang dapat dibaca secara uang beredar adalah jika inflasi turun maka
umum. Suku bunga ini menunjukan jumlah uang beredar turun dan sebaliknya
sejumlah rupiah untuk setiap satu rupiah jika inflasi naik maka jumlah uang beredar
yang diinvestasikan. akan naik, hal ini mengakibatkan inflasi
2. Suku bunga rill adalah suku bunga yang berpengaruh positif terhadap jumlah uang
telah mengalami koreksi akibat inflasi beredar.
dan didefinisikan sebagai suku bunga 2.3 Kerangka Konseptual
nominal dikurangi laju inflasi. Kerangka konseptual merupakan
2.1.4 Inflasi suatu bentuk kerangka berpikir yang dapat
Menurut Boediono, inflasi adalah digunakan sebagai pendekatan dalam
suatu kecendrungan mengenai harga- memecahkan masalah.
hargaagar naik secara umum dan secara
terus-menerus.Secara umum penyebab PDB (X1)
inflasi adalah : Jumlah
1. 1. Meningkatnya Permintaan Suku Bunga (X2)
uang
2. 2. Meningkatnya Biaya Produksi beredar
2.2 Pengaruh PDB, Suku Bunga dan Inflasi (X3)
Inflasi Terhadap Jumlah Uang Beredar
di Indonesia 2.4 Hipotesis
2.2.1 Pengaruh Produk Domestik Bruto Hipotesis merupakan jawaban
Terhadap Jumlah Uang Beredar sementara terhadap rumusan masalah
Pengaruh produk domestik bruto penelitian, dimana rumusan masalah
terhadap jumlah uang beredar adalah jika penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
pertanyaan.Hipotesis dalam penelitian ini 3. Inflasi yang terdokumentasi di Bank
adalah sebagai berikut: Indonesia selama periode 2016-2018.
H1 : Secara parsial produk domestik bruto, 4. Jumlah uang beredar yang
suku bunga, dan inflasi berpengaruh terdokumentasi di Kementrian
terhadap jumlah uang beredar. Perdagangan selama periode 2016-
H2 : Secara simultan produk domestik 2018.
bruto, suku bunga, dan inflasi 3.4 Jenis dan Sumber Data
berpengaruh terhadap jumlah uang Jenis data yang digunakan dalam
beredar. penelitian ini adalah data sekunder dalam
bentuk kurun waktu (time series) tahunan
III. METODE PENELITIAN mulai dari tahun 2010-2018.
3.1 Jenis dan Sifat Penelitian 3.5 Teknik Pengumpulan Data
Jenis penelitian ini adalah deskriptif Teknik yang digunakan dalam
kuantitatif dan sifat penelitian ini adalah penelitian ini adalah dengan melihat data
penelitian eksplanasi asosiatif, yaitu sekunder yang dipublikasikan oleh
menjelaskan apakah ada pengaruh variabel Kementrian Perdagangan, Badan Pusat
produk domestik bruto, suku bunga dan Statistik dan Bank Indonesia yang meliputi
inflasi sebagai variabel bebas (X) terhadap data produk domestik bruto, suku bunga,
variabel jumlah uang beredar di Indonesia inflasi dan jumlah uang beredar di Indonesia
sebagai variabel terikat (Y). periode 2016-2018.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.6 Definisi Operasional Variabel
Penelitian ini dilakukan diKemendag 1. Jumlah uang beredar (Y) adalah uang
(https://www.Kemendag.go.id), Badan Pusat yang berada ditangan masyarakat.
Statistik (https://www.bps.go.id) dan Bank 2. Produk domestik bruto (X1) adalah nilai
Indonesia (https://www.bi.go.id). keseluruhan semua barang dan jasa yang
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian diproduksi dalam suatu wilayah dengan
3.3.1 Populasi jangka waktu tertentu (biasanya
Populasi yang digunakan dalam pertahun).
penelitian ini adalah produk domestik bruto, 3. Suku bunga (X2) adalah penghasilan
suku bunga, inflasi dan Jumlah uang yang diperoleh oleh orang-orang yang
Beredar yang terdokumentasi di Badan memberikan kelebihan uangnya atau
Pusat Statistik, Bank Indonesia dan surplus sementara waktu oleh orang-
Kementrian Perdagangan. orang yang membutuhkan dan
3.3.2 Sampel menggunakan uang untuk menutupi
Sampel yang digunakan dalam kekurangannya.
penelitian ini sebanyak 3 tahun dan 4. Inflasi (X3) adalah suatu proses
jumlahnya ada 36 sampel. Adapun kriteria meningkatnya harga-harga secara umum
yang ditentukan dalam penelitian ini adalah dan terus- menerus (cotinue).
sebagai berikut: 3.7 Metode Analisis Data
1. Produk Domestik Bruto yang Dalam penelitian ini metode analisis yang
terdokumentasi di Badan Pusat digunakan adalah metode analisis regresi
Statistik selama periode 2016-2018. linear berganda dengan menggunakan
2. Suku bunga yang terdokumentasi di eviews 7
Bank Indonesia selama periode 3.7.1 Analisis Regresi Linear Tunggal
2016-2018. Analisis regresi linear tunggal yaitu
sebuah metode pendekatan untuk
pemodelan hubungan antara satu Multikolinieritas adalah korelasi
variabel terikat dan satu variabel bebas, sempurna diantara variabel penjelas yang
model yang digunakan dalam analisis dimasukan kedalam model.Uji
regresi linear tunggal yaitu: multikolinearitas bertujuan untuk menguji
Y = a + bX + e apakah model regresi ditemukan adanya
Keterangan : korelasi antar variabel bebas.Model regresi
Y = Jumlah uang beredar yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
a = Konstanta diantara variabel bebas.
b = Koefisien variabel bebas Kriteria pengambilan keputusan :
X = Variabel bebas VIF <10, tidak terjadi Multikolinieritas.
e =Term Of Error
5.
3.8.1.3 Uji Heteroskedastisitas
3.7.2 Analisis Regresi Linear Uji heteroskedastisitas dilakukan
Berganda untuk mengetahui penyebaran varians
Analisis regresi linear berganda yaitu gangguan.Model regresi yang baik adalah
analisis regresi yang memiliki lebih dari yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
satu variabel bebas, model yang heteroskedastisitas.
digunakan dalam regresi linear 3.8.1.4 Uji Autokorelasi
berganda yaitu: Uji autokorelasi digunakan untuk
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e mengetahui adakah korelasi variabel
prediksi dengan perubahan waktu.Menurut
Dimana: Singgih Santoso dan Danang Sunyoto
Y = Jumlah Uang Beredar (2012) kriteria pengambilan keputusan uji
D-W adalah :
a = Konstanta 1. Angka D-W dibawah -2 berarti
autokorelasi positif.
X1= Produk Domestik Bruto
2. Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti
X2= Suku Bunga
tidak ada autokorelasi.
X3= Inflasi
3. Angka D-W diatas +2 berarti ada
b1= Koefisien regresi variabel Produk autokorelasi negatif.
Domestik Bruto 3.8.2 Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis adalah metode
b2= Koefisien regresi variabel suku pengambilan keputusan yang didasarkan
bunga dari analisis data, baik dari percobaan yang
b3= Koefisien regresi variabel inflasi terkontrol maupun dari observasi (tidak
terkontrol).
e = Term Of Error 3.8.2.1 Uji t Statistik ( Uji Parsial)
3.8 Pengujian Asumsi Klasik Bentuk Pengujian :
3.8.1 Uji Asumsi Klasik H0 : b1, b2, b3 = 0 artinya secara parsial
3.8.1.1 Uji Normalitas variabel produk
Menurut Imam Ghozali (2005) domestik bruto, suku
menyatakan bahwa uji normalitas adalah bunga dan inflasi
untuk menguji apakah model regresi tidak berpengaruh
variabel bebas dan variabel terikat memiliki terhadap jumlah uang
distribusi normal atau tidak. beredar di Indonesia.
3.8.1.2 Uji Multikolinieritas
H1 : b1, b2, b3 ≠ 0 artinya secara parsial Y = 14509.65 – 1.193450 X1 – 17016.23
variabel produk X2+ 64384.57 X3 + e
domestik bruto, suku Tabel 4.1
bunga dan inflasi Analisis Regresi Linear Berganda
berpengaruh terhadap
jumlah uang beredar
di Indonesia.
Kriteria pengambilan keputusan:
diterima jika nilai prob. > tingkat Sumber : Hasil eviews ( data diolah )
kesalahan (𝛼) 0,05 4.1.2 Uji Asumsi Klasik
diterima jika nilai prob. < tingkat Penggunaan analisis regresi dalam
kesalahan (𝛼) 0,05 statistik harus bebas dari asumsi-asumsi
3.8.2.2 Uji F Statistik (Uji Simultan) klasik. Pengujian asumsi klasik tersebut
Bentuk Pengujian : meliputi uji normalitas, multikoliniaritas,
heteroskedastisitas dan autokorelasi.
H0 : b1 = b2 = b3 = 0 artinya secara 4.1.2.1 Hasil Uji Normalitas
simultan variabel
produk domestik
bruto, suku bunga dan
inflasi tidak
berpengaruh terhadap
jumlah uang beredar
di Indonesia.
H2 : b1= b2= b3 ≠ 0 artinya secara Sumber : Hasil eviews ( data diolah )
simultan variabel Keputusan data terdistribusi normal
produk domestik atau tidaknya residual secara sederhana
bruto, suku bunga dan dapat dilihat dengan nilai probability sebesar
inflasi berpengaruh 0.380753 lebih besar dari alpha 0.05.
terhadap jumlah uang Artinya data berdistribusi normal.
beredar. 4.1.2.2 Hasil Uji Multikolinieritas
3.8.2.3 Uji Koefisien Determinasi Uji multikolinearitas bertujuan untuk
Kriteria pengambilan keputusan : menguji apakah model regresi ditemukan
1. R2 > 0,5 dikatakan baik/ akurat adanya korelasi antar variabel bebas.
2. R2 = 0,5 dikatakan sedang Tabel 4.2
3. R2 < 0,5 dikatakan kurang Uji Multikolinieritas

IV. HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN
4.1.1 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda yaiti Sumber : Hasil Eviews ( data diolah )
analisis regresi yang memiliki lebih dari satu Berdasarkan data diatas dapat
variabel bebas. Model ini digunakan untuk diketahui bahwa data penelitian ini tidak
mengetahui apakah terdapat pengaruh yang terjadi multikolinieritas. Hal tersebut dapat
signifikan dari satu variabel terikat dan lebih diketahui bahwa nilai Centered VIF Produk
dari satu variabel bebas. Domestik Bruto X1 sebesar 1.191169 , Suku
Bunga X2 sebesar 1.193510 dan Inflasi X3
sebesar 1.007545 dimana nilai tersebut
kurang dari 10, maka dapat dinyatakan diterima jika nilai prob. > 0,05
bahwa tidak terdapat multikolinieritas. diterima jika nilai prob. <0,05
4.1.2.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Tabel 4.5
Uji heteroskedastisitas dilakukan Hasil Uji Parsial
untuk mengetahui penyebaran varians
gangguan.Model regresi yang baik adalah
yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Sumber : Hasil eviews ( data diolah )
1. Produk Domestik Bruto ( )
Nilai probability variabel Produk
Sumber : Hasil Eviews (data diolah) Domestik Bruto adalah (0,0000 < 0,05) dan
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas nilai thitung (19.19727) > ttabel (2.03693) dapat
pada terlihat bahwanilai prob. Chi-square disimpulkan bahwa variabel PDB secara
sebesar 0.7181 > 0.05.Hal ini dapat parsial berpengaruh positif dan signifikan
disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia.
pada model regresi. 2. Suku Bunga ( )
4.1.2.4 Hasil Uji Autokorelasi Nilai probability variabel Suku Bunga
Uji autokorelasi dilakukan untuk adalah (0,0108 < 0,05) dan nilai thitung (-
mengetahui adakah korelasi variabel 2.708730) > ttabel (-2.03693) dapat
prediksi dengan perubahan waktu.Menurut disimpulkan bahwa variabel suku bunga
Singgih Santoso dan Danang Sunyoto secara parsial berpengaruh negatif dan
(2012) kriteria pengambilan keputusan uji signifikan terhadap Jumlah Uang Beredar di
D-W adalah : Indonesia.
1. Angka D-W dibawah -2 berarti 3. Inflasi ( )
autokorelasi positif. Nilai probability untuk variabel Inflasi
adalah (0,0011 < 0,05) dan nilai thitung
2. Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti (3.593133) > ttabel (2.03693) dapat
tidak ada autokorelasi. disimpulkan bahwa variabel inflasi
3. Angka D-W diatas +2 berarti ada berpengaruh positif dan signifikan terhadap
autokorelasi negatif. Jumlah Uang Beredar di Indonesia.
Tabel 4.4 4.1.5.2 Hasil Uji F (Simultan)
Hasil Uji Autokorelasi Pengujian ini dilakukan untuk
mengetahui apakah semua variabel bebas
secara simultan dapat diterima menjadi
model penelitian untuk mengestimasi
variabel terikat (Ghozali, 2007).
Sumber : Hasil eviews ( data diolah ) Kriteria pengambilan keputusan:
Dari hasil pengolahan menggunakan diterima jika nilai prob. F > 0,05
eviews dapat diketahui bahwa tabel 4.4 diterima jika nilai prob. F < 0,05
memperlihatkan nilai statistik DW sebesar Tabel 4.6
1.426084.Angka ini terletak diantara -2 Hasil Uji Simultan
sampai +2 berarti tidak terjadi autokorelasi.
4.1.5 Pengujian Hipotesis
4.1.5.1 Uji t Statistik ( Uji Parsial)
Kriteria pengambilan keputusan:
Sumber : Hasil eviews ( data diolah ) 2.708730) > ttabel (-2.03693), maka H0
Berdasarkan analisis di atas, nilai ditolak dan H1 diterima.
prob. F sebesar 0,000000 < tingkat 4.2.3 Pengaruh Inflasi Terhadap
kesalahan (𝛼) 0,05. Dengan demikian maka Jumlah Uang Beredar
Ho ditolak dan H2 diterima. Hal ini Inflasi merupakan suatu proses
menunjukkan bahwa Produk Domestik meningkatnya harga-harga secara umum dan
Bruto ( ), Suku Bunga ( ), Inflasi ( ), terus menerus (continue). Berdasarkan hasil
secara serentak berpengaruh signifikan pengujian variabel inflasi (X3) terhadap
terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia, jumlah uang beredar yakni 0.0011 < 0,05
karena Fhitung (1168.5223) > Ftabel (2,67). nilai thitung (3.593133) > ttabel (2.03693)
4.1.3.5 Hasil Uji Koefisien Determinasi yang berarti inflasi berpengaruh positif dan
Tabel 4.7 signifikan terhadap jumlah uang beredar di
Hasil Uji Koefisien Determinasi Indonesia maka H0 ditolak dan H1 diterima.

V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
1. Variabel Produk Domestik Bruto (X1)
secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Jumlah Uang
Sumber : Hasil eviews ( data diolah ) Beredar di Indonesia. Pada variabel
Nilai koefisien Adjusted R Square suku bunga (X2) secara parsial
atau koefisien determinasi adalah 0.940473. berpengaruh negatif dan signifikan
Hal ini berarti 93,48% variasi atau terhadap Jumlah Uang Beredar di
perubahan dalam Jumlah Uang Beredar Indonesia. Variabel Inflasi (X3) secara
dapat dijelaskan oleh variasi Produk parsial berpengaruh terhadap Jumlah
Domestik Bruto, Suku Bunga dan Inflasi, Uang Beredar di Indonesia.
sedangkan sisanya (6,52%) dijelaskan oleh 2. Hasil Uji Simultan ( uji F) menjelaskan
variabel lain diluar model penelitian ini. nilai probability F sebesar 0,000000 <
5.1 Pembahasan 0,05 dan Fhitung (167.5223) > Ftabel
5.1.1 Pengaruh Produk Domestik Bruto (2.67), hal ini bahwa Produk Domestik
Terhadap Jumlah Uang Beredar Bruto, Suku Bunga dan Inflasi secara
Berdasarkan hasil pengujian bahwa simultan berpengaruh signifikan
variabel bebas (X1) yakni Produk Domestik terhadap jumlah uang beredar.
Bruto memberikan pengaruh positif dan 3. Koefisien determinasi sebesar 0,934892
signifikan terhadap jumlah Uang Beredar yang berarti bahwa seluruh variabel
dengan nilai probability 0.0000 < 0,05 dan bebas memberikan pengaruh terhadap
nilai thitung (19.19727) > ttabel (2.03693), variabel terikat sebesar 93,48%
maka H0 ditolak dan H1 diterima. sedangkan sisanya 6,52% dijelaskan
4.2.2 Pengaruh Suku Bunga Terhadap oleh variabel lain diluar model dalam
Jumlah Uang Beredar penelitian ini.
Berdasarkan hasil pengujian bahwa 5.2 Saran
variabel bebas (X2) yakni Suku Bunga 1. Pemerintah mendorong untuk
memberikan pengaruh negatif dan signifikan naiknya PDB
terhadap jumlah Uang Beredar dengan nilai 2. Bagi peneliti selanjutnya agar
probability 0.0108 < 0,05 dan nilai thitung (- menambah variabel lain diluar model
ini.
3. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya [10] Rosyidi. 2010. Mikroekonomi. Teori Permintaan.
Penerbit Erlangga. Jakarta.
menambah rentang waktu atau [11] Sadono Sukirno. 2010. Makro Ekonomi.
periode pengamatan agar penelitian Edisi ketiga. PT, Rasa Grasindo Perseda:
Jakarta.
ini dapat lebih sempurna. [12] Sunari yah. 2006. Pengantar
Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Kelima. UPP-
DAFTAR PUSTAKA AMP YKPN, Yogyakarta.
[13] Sugiyono. 2010. Metode Penelitian. Bandung:
[1] Algifari. 2011. Analisis Regresi: Teori, Kasus, Alfabeta. 2013. Metode Penelitian Pendidikan
dan Solusi. Yogyakarta: BPFE. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
[2] Boediono. 2008. Ekonomi Moneter, Edisi ketiga. Bandung: Alfabeta.
Yogyakarta : BPFE. [14] Singgih.Santoso. 2012. Statistik Parametik. Jakarta :
.2014. Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.5 PT Gramedia Pustaka Umum.
Ekonomi Makro.Yogyakarta : BPFE. JURNAL/ SKRIPSI
[3[ Imam, Ghozali. 2007. Aplikasi Analisis Multi
Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit [15] Harda Putra Aprileven, “Pengaruh Faktor Ekonomi
Universitas Diponegoro, Semarang. Terhadap Inflasi Yang Dimediasi Oleh Jumlah Uang
[4] Ismail. 2010. Manajemen Perbankan. Edisi Pertama. Beredar”. e Jurnal Ekonomi Pembangunan,2015,
Jakarta : Kencana. Volume 4 Nomor 1
[5] Kasmir. 2005. Bank dan Lembaga Keuangan [16] Ismail Hasan, “Analisis Faktor-Faktor Yang
Lainnya.Jakarta : Raja Grafindo Persada. Mempengaruhi Jumlah Uang Beredar di Indonesia
[6] Mankiw, N. Gregory.2007. Makroekonomi. Edisi Periode 1985-2005, Skripsi Fakultas
Keenam. Jakarta: Erlangga. Ekonomi.Universitas Sebelas Maret Surakarta 2009.
[7] Nopirin. 2007. Ekonomi Moneter. Buku II. Edisi [17] Lily Prayitno, Heni Sanjaya dan Richard Llewelyn.
Kesatu. Cetakan Kesepuluh. BPFE UGM. Yogyakarta. “Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Jumlah
[8] Novianto .Aditya. 2011. Analisis Pengaruh Nilai Uang Beredar Di Indonesia Sebelum Dan Sesudah
Tukar (Kurs) Dolar Amerika/ Rupiah, Tingkat Suku Krisis : Sebuah Analisis Ekonometrika”. e Jurnal
Bunga SBI, Inflasi dan Jumlah Uang Beredar (M2) Ekonomi Pembangunan, Volume 4 Nomor 1, hlm 46-55
Terhadap Indeks HargPa Saham Gabungan (IHSG) : Maret 2002
di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 1999.1- [18] Nugraha Nur Adi Saputra. “Analisis Faktor-Faktor
2010.6.Universitas Diponegoro. Semarang. Yang Mempengaruhi Jumlah Uang Beredar Di
[9] Rahardja.2004. Uang, Perbankan, dan Ekonomi Indonesia Periode Januari 2012-Juli 2015”.e Jurnal EP
Moneter. Penerbit Erlangga. Jakarta. [19] Sarmiani.“Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah
Uang Beredar Di Indonesia”. Skripsi Fakultas Ekonomi
Universitas Teuku Umar Meulaboh- Aceh Barat 2016

Anda mungkin juga menyukai