Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah Bank dan Lembaga
Keuangan yang berjudul “Modal Ventura” untuk memenuhi tugas mata kuliah Bank
dan Lembaga Keuangan dengan tepat waktu.
Harapan kami selaku penulis, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
dan penambah wawasan serta memperkuat pemahaman bagi penulis sendiri dan para
pembaca mengenai materi Bank dan Lembaga Keuangan.
Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah
Bank dan Lembaga Keuangan yaitu, Bapak Supriyanto, S.E, M.M yang telah
memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada kami untuk memenuhi serta
menyelesaikan tugas makalah ini.
Melalui kata pengantar ini penulis meminta maaf apabila dalam pembuatan
makalah ini masih terdapat kesalahan atau kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sangat diperlukan demi penyempurnaan
makalah di waktu yang akan datang.

Bekasi, Juni 2019

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam melakukan suatu kegiatan investasi tidak semua investasi dapat dilakukan
dengan mudah, karena hampir semua investasi mengandung suatu resiko kerugian.
Bagi investasi yang mempunyai resiko rendah hampir semua investor ingin
melakukannya. Akan tetapi jika investasi tersebut memiliki resiko tinggi, maka tidak
mudah untuk mencari investor yang mau melakukannya.
Adalah perusahaan modal ventura yang berani melakukan investasi di mana
investasi tersebut mengandung suatu resiko tinggi. Keputusan ini dibuat dengan
berbagai pertimbangan tentunya dan hal ini sesuai pula dengan maksud dan tujuan
didirikannya perusahaan modal ventura yaitu melakukan penanaman modal dalam
suatu usaha yang mengandung resiko tinggi.
Kegiatan investasi yang dibiayai oleh modal ventura biasanya dalam jangka
waktu panjang dan memiliki resiko tinggi, seperti membentuk atau pengembngan
usaha baru dibidang tertentu. Meskipun resiko yang dihadapi tinggi, pihak modal
ventura mengharapkan suatu keuntungan yang tinggi pula dari penyertaan modalnya
berupa capital gain atau deviden. Perusahaan yang pembiayaannya dari modal
ventura disebut Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) atau investee company. Lalu apa
yang dimaksud dengan perusahaan modal ventura dan kegiatan apa saja yang
dilakukannya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengerian dari modal ventura?
2. Bagaimana sejarah moal ventura?
3. Apa saja jenis-jenis dari modal ventura?
4. Bagaimana mekanisme kegiatan modal ventura?
5. Siapa saja pihak-pihak yang terlibat dalam modal ventura?
6. Apa keuntungan bagi perusahaan modal ventura dan pasangan usaha?
7. Apa saja sumber-sumber pendanaan dalam modal ventura?
8. Bagaimana tahap-tahap pembiayaan mdal ventura?
9. Bagaimana bentuk pembiayaan modal ventura?
10. Bagaimana penarikan modal pada perusahaan ventura bagi pasangan usaha?

1.3 Tujuan Masalah


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan penunjang dalam proses diskusi kelompok pada mata kuliah
Bank dan Lembaga Keuangan
2. Sebagai salah satu sumber untuk memahami lebih dalam mengenai modal
ventura dan perannya dalam kehidupan ekonomi
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Modal ventura adalah merupakan suatu investasi dalam bentuk pembiayaan
berupa penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan swasta sebagai pasangan usaha
(investee company) untuk jangka waktu tertentu. Pada umumnya investasi ini
dilakukan dalam bentuk penyerahan modal secara tunai yang ditukan dengan
sejumlah saham pada perusahaan pasangan usaha.
Investasi modal ventura ini biasanya memiliki suatu resiko yang tinggi namun
memberikan imbal hasil yang tinggi pula. Kapitalis ventura atau dalam bahasa asing
disebut venture capitalist (VC), adalah seorang investor yang berinvestasi pada
perusahaan modal ventura. Dana ventura ini mengelola dana investasi dari pihak
ketiga (investor) yang tujuan utamanya untuk melakukan investasi pada perusahaan
yang memiliki resiko tinggi sehingga tidak memenuhi persyaratan standar sebagai
perusahaan terbuka ataupun guna memperoleh modal pinjaman dari perbankan.
Investasi modal ventura ini dapat juga mencakup pemberian bantuan manajerial
dan teknikal. Kebanyakan dana ventura ini adalah berasal dari sekelompok investor
yang mapan keuangannya, bank investasi, dan institusi keuangan lainnya yang
melakukan pengumpulan dana ataupun kemitraan untuk tujuan investasi tersebut.

2.2 Sejarah Modal Ventura


Walaupun penyertaan modal sudah dikenal serta dilakukan oleh investor sejak
zaman dahulu, Georges Doriot dikenal sebagai penemu dari industri modal ventura.
Pada tahun 1946, Doriot mendirikan American Research and Development
Corporation (AR&D), dimana investasinya pada perusahaan Digital Equipment
Corporation adalah merupakan sukses terbesar. Pada Tahun 1968 sewaktu Digital
Equipment melakukan penawaran sahamnya kepada publik, dan ini memberikan
imbal hasil investasi (return on investment-ROI) sebesar 101% kepada AR&D.
Investasi ARD's yang senilai $70.000 USD pada Digital Equipment Corporation
pada tahun 1957 tersebut telah bertumbuh nilainya menjadi $355 juta USD. Biasanya
juga dianggap bahwa modal ventura yang pertama kali adalah investasi yang
dilakukan pada tahun 1959 oleh Venrock Associates pada perusahaan Fairchild
Semiconductor.
Awal mula tumbuhnya industri modal ventura ini adalah denganj diterbitkannya
Undang-undang investasi usaha kecil (Small Business Investment Act) di Amerika
pada tahun 1958 dimana secara resmi diperbolehkannya Kantor Pendaftaran Usaha
Kecil (Small Business Administration (SBA)) untuk mendaftarkan perusahaan modal
kecil untuk membantu pembiayaan dan permodalan dari usaha wiraswasta di
Amerika. Setelah ini banyak muncul usaha modal ventura di seluruh dunia termasuk
salah satunya di Indonesia.
Perusahaan modal ventura di Indonesia diawali dengan pembentukan PT
Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), sebuah badan usaha milik negara
(BUMN) yang sahamnya dimilki oleh Departemen Keuangan (82,2%) dan Bank
Indonesia (17,8%).
Gema nama Bahana memang sempat menggetarkan "dunia keuangan"
nusantara. Ketika pada tahun 1973 salah satu anak usahanya, PT Bahana Artha
Ventura (BAV), agresif melebarkan usaha ke seluruh provinsi, membentuk
Perusahaan Modal Ventura Daerah (PMVD). Sasarannya, usaha kecil menengah
(UKM) untuk dibiayai.

2.3 Jenis-Jenis Modal Ventura


Pembiayaan modal ventura yang selama ini dikenal adalah pembiayaan kepada
perusahaanperusahaan yang telah memiliki badan hukum perseroan dalam bentuk
penyertaan saham. Jenis pembiayaan ini merupakan kendala utama dalam operasional
modal ventura dibandingkan dengan pembiayaan kredit yang diberikan sektor
perbankan. Adanya keharusan bentuk hukum PT bagi perusahaan pasangan usaha
mengakibatkan terbatasnya pangsa pasar modal ventura.
Di sisi lain, bagi perusahaan-perusahaan masih terdapat keengganan untuk
menggunakan modal ventura sebagai sumber pembiayaan, karena umumnya, mereka
tidak berminat atau tidak bersedia apabila sebagian saham perusahaan berpindah
kepada pihak lain. Untuk mengatasi kendala tersebut, Departemen Keuangan
memberikan alternatif pembiayaan berdasarkan pola bagi hasil. Dengan pembiayaan
bagi hasil ini memungkinkan semua bentuk usaha dapat memperoleh pembiayaan
melalui modal ventura, termasuk usaha kecil.
Pembiayaan yang dapat diberikan perusahaan modal ventura dapat dilakukan
dalam beberapa cara, yaitu sebagai berikut :
1. Equity Financing
Merupakan jenis pembiayaan langsung dalam hal ini perusahaan modal
ventura melakukan penyertaan secara langsung pada perusahaan pasangan
usaha dengan cara mengambil bagian dari jumlah saham milik perusahaan
pasangan usaha.
2. Semi Equity Financial
Merupakan jenis pembiayaan dengan cara membeli obligasi konversi yang
diterbitkan oleh perusahaan pasangan usaha.
3. Mendirikan Perusahaan Baru
Dalam hal ini perusahaan modal ventura bersama-sama dengan perusahaan
pasangan usaha mendirikan usaha yang baru sama sekali.
4. Bagi Hasil
Merupakan jenis pembiayaan yang ditujukan kepada usaha kecil yang belum
memiliki bentuk badan hukum PT. Namun tidak tertutup kemungkinan
dengan yang berbadan hukum PT, apabila kedua pihak saling
menginginkannya.

2.4 Mekanisme Kegiatan Modal Ventura


1. Single Tier Approach
Pembentukan modal ventura yang langsung dikelola oleh manajemen
perusahaan modal ventura itu sendiri. Mekanisme modal ventura sejenis ini
disebut modal ventura konvensional atau single tier approach. Pelaksanaan
kebijakan dan pengelolaan investasi modal ventura dalam mekanisme modal
ventura dilakukan sepenuhnya oleh perusahaan modal ventura itu sendiri
sebagai badan hukum, atau dengan kata lain, suatu perusahaan modal ventura
dapat sebagai venture capital fund dan dalam waktu yang sama menjadi
management venture capital company. Oleh karena itu kebijakan dan analisis
investasi: pelaksanaan monitoring; keterlibatan pada manajemen perusahaan
pasangan usaha; serta pelaksanaan dalam proses divestasi, dilakukan oleh
perusahaan modal ventura yang bersangkutan.
2. Two tier approach
Pembentukan modal ventura yang pengelolaannya diserahkan kepada
perusahaan manajemen investasi, yang memang memiliki keahlian di bidang
modal ventura. Pendekatan kedua ini disebut two tier approach. Mekanisme
modal ventura dengan pendekatan venture capital fund company, berbeda
dengan metode pertama, seperti yang telah dijelaskan di atas. Pelaksanaan
semua kebijakan dan strategi investasi mulai dari analisis, monitoring, sampai
pada proses divestasi dan review merupakan tugas dan tanggung jawab
perusahaan manajemen investasi. Semua tugas dan tanggung jawab yang
dibebankan kepadanya tersebut didasarkan pada kesepakatan yang telah diatur
dalam perjanjian kontrak manajemen.Atas tanggung jawabnya tersebut,
perusahaan manajemen mendapatkan contract fee atau management fee dan
success fee.

2.5 Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Modal Ventura


 Pihak Perusahaan Modal Ventura (Venture Capital Company)
 Pihak Perusahaan Pasangan Usaha
 Pihak Penyandang Dana

2.6 Keuntungan Bagi Perusahaan Modal Ventura Dan Pasangan Usaha


Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa keikutsertaan perusahaan modal
ventura dalam bisnis yang mengandung resiko tinggi adalah ntuk memperoleh
keuntungan. Begitu pula bagi Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) dengan bantuan
penyertaan modal dari perusahaan modal ventura diharapkan akan memperoleh
berbagai manfaat. Adapun keuntungan bagi masing-masing pihak yang terlibat dalam
kegiatan modal ventura adalah sebagai berikut :
1. Bagi pasangan Modal ventura
a. Memperoleh keuntungan berupa deviden dari penyertaan modalnya
dalam bentuk saham.
b. Memperoleh keuntungan berupa capital gain dari hasil selisih dari
transaksi penjualan dan pembelian surat-surat berharga (saham).
c. Memperoleh keuntungan berupa bagi hasil untuk usaha tertentu sesuai
dengan perjanjian yang sudah dibuatnya.

2. Bagi Perusahaan Pasangan Usaha (PPU)


a. Membantu penambahan modal usaha bagi perusahaan yang sedang
mengalami kekurangan modal (likuiditas).
b. Memperbaiki teknologi melalui pengalihan dari teknologi lama ke
teknologi baru sehingga dapat membantu peningkatan kapasitass
produksi dan peningkatan mutu produknya.
c. Membantu pengembangan usaha melalui perluasan pasar an
pengembangan usaha baru, seperti melalui deversifikasi usaha.
d. Mengalami reiko kerugian. Maksudnya jika perusahaan beroperasi
dengan modal sendiri, maka resiko kerugianpun ditanggung sendiri,
namun apabila dijalankan bersama dengan modal ventura maka resiko
dapat disebarkan antara keduanya.

2.7 Sumber Pendanaan Modal Ventura


Sumber dana modal ventura dapat berasal dari berbagai sumber, antara lain
sebagai berikut :
1. Investor Perseorangan
Umumnya investor perseorangan lebih menyukai dan cenderung melakukan
investasi pada usaha yang telah berjalan lancar dan bersifat jangka pendek.
Investor individu yang memiliki kesabaran dan kesiapan untuk menerima dan
menanggung risiko tinggi dalam suatu usaha dianggap sebagai seorang
venture capitalist murni karena dalam usaha modal ventura sulit diharapkan
akan memberi hasil yang besar atas investasi yang ditanam dalam kurun
waktu satu atau dua tahun.
2. Investor Institusi
Biasanya perusahaan-perusahaan besar, terutama di negara-negara industri,
memiliki suatu divisi tersendiri yang khusus menangani bisnis modal ventura.
Tugas divisi khusus ini adalah menampung dan mengevaluasi suatu ide-ide,
terutama dalam bidang teknologi, yang dapat dikembangkan menjadi suatu
produk teknologi baru yang dapat dipasarkan. Keikutsertaan investor institusi
ini merupakan alternatif sumber dana modal ventura.
3. Perusahaan Asruransi dan Dana Pensiun.
Lembaga keuangan non-bank ini merupakan sumber dana modal ventura yang
cukup besar. Potensi lembaga ini sebagai investor dalam usaha modal ventura
didukung oleh sumber dananya yang berjangka panjang.
4. Perbankan
Sumber dana modal ventura dapat diperoleh dari bank-bank yang tertarik
melakukan bisnis modal ventura. Namun, perlu dipertimbangkan mengenai
dana bank yang bersifat jangka pendek, sementara modal ventura bersifat
jangka panjang. Dana-dana yang berasal dari bank sebaiknya digunakan untuk
memenuhi kebutuhan pembiayaan dengan pola bagi hasil yang berjangka
waktu pendek.

5. Lembaga Keuangan Internasional


Lembaga keuangan internasional dapat menjadi sumber dana modal ventura,
terutama yang berkaitan dengan upaya untuk membantu pengembangan
sektor-sektor tertentu. Kelebihan sumber dana ini, di samping berbiaya murah,
juga biasanya memiliki jangka waktu panjang dengan masa tenggang waktu.

2.8 Tahap Pembiayaan Modal Ventura


Penentuan waktu pemberian bantuan pada pasangan usaha.
1. Pengembangan Ide Usaha. Tahap ini merupakan tahap yang paling berisiko.
Pada tahap ini pada pengembangan ide dasar.
2. Awal Kegiatan Usaha. Pada tahap ini calon pengusaha Usaha sudah sangat
yakin akan kelayakan dan prospek dari kegiatan usaha yang akan dilakukan.
3. Awal Pengembangan Usaha. Pada tahap ini Perusahaan Pasangan Usaha telah
berhasil memulai usahanya dan hasilnya menunjukan tanda-tanda adanya
prospek pengembangan usaha.
4. Ekspansi. Perusahaan kali ini melakukan pengembangan antara lain berupa
peningkatan omzet, peningkatan pangsa pasar, perluasan pasar, dan lain-lain.
5. Kejenuhan atau Penurunan. Kegiatan usaha yang awalnya menunjukan tanda-
tanda baik dapat saja berubah menjadi kurang menguntungkan karena
berbagai macam sebab. Penyebab terjadinya hal ini bisa saja karena adanya
pesaing, krisis ekonomi, perubahan atau pergeseran selera konsumen,
perubahan kebijakan pemerintah, dan lain-lain.
2.9 Bentuk Pembiayaan
 Penyertaan modal dalam bentuk saham.
 Obligasi yang dapat dikonversikan menjadi saham.
 Pinjaman yang dapat dikonversikan menjadi saham.
 Pinjaman yang memberikan hak opsi bagi Perusahaan Modal Ventura untuk
membeli saham.
 Pinjaman dengan tingkat bunga yang relatif rendah.
 Pinjaman yang tidak perlu dibayar bila perusahaan belum mampu menutupi
biaya operasinya.
 Pinjaman yang apabila terjadi likuidasi, maka pengembaliannya berada pada
prioritas setelah obligasi dan pinjaman lainnya.
 Dan lain-lain sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip modal ventura.

2.10 Bentuk Kesepakatan


Kesepakatan-kesepakatan antara Perusahaan Modal Ventura dengan
Perusahaan Pasangan Usahanya dituangkan dalam suatu kesepakatan formal atau
perjanjian resmi secara tertulis yang meliputi mekanisme pemberian bantuan dana
dan sejak awal sampai dengan dilakukannya tahap divestasi. Perjanjian ini penting
bagi pelaksanaan modal ventura karena kegiatan operasional modal ventura
selanjutnya didasarkan pada perjanjian tersebut.
1. Jumlah pembiayaan. Jumlah pembiayaan harus disebutkan dengan jelas
dengan satuan mata uang yang telah disepakati bersama.
2. Cara penarikan atau pencairan. Cara penarikan dana dapat bermacam-macam.
Dana tersebut dapat ditarik secara tunai, menggunakan cek, menggunakan
bilyet giro, dan lain-lain sesuai kesepakatan bersama.
3. Jadwal penggunaan bantuan dana. Harus disesuaikan dengan kebutuhan dana
tersebut dalam kegiatan usaha Perusahaan Pasangan Usaha.
4. Jangka waktu bantuan dana. Harus disebutkan dengan tegas sehingga
Perusahaan Pasangan usaha dapat merencanakan cash flow yang sesuai.
5. Bentuk balas jasa finansial. Dapat berupa bunga, bagi hasil dari keuntungan
biaya, dan lain-lain.
6. Cara, jumlah, waktu pembayaran balas jasa finansial. Harus disertai proporsi
bagi hasil atas dasar waktu dan periode tertentu.
7. Cara penarikan kembali investasi. Harus disepakati pada awal proses modal
ventura.
8. Syarat divestasi yang dipercepat. Dalam keadaan tertentu, divestasi dapat saja
dilakukan lebih awal daripada waktu yang telah direncanakan. Keadaan
tertentu sebagai pra syarat pelaksanaan divestasi yang dipercepat tersebut bisa
dengan bervariasi, antara lain: prospek Perusahaan Pasangan Usaha yang
sangat diragukan, kerugian Perusahaan Pasangan Usaha yang sangat besar,
krisis ekonomi, keuntungan atau perkembangan Perusahaan Pasangan Usaha
yang sangat besar sehingga tidak lagi memerlukan bantuan modal ventura dan
lain-lain sesuai dengan kesepakatan.
9. Perubahan atau perpindahan kepemilikan. Kesepakatan tentang adanya
kemungkinan perubahan atau perpindahan kepemilikan atas Perusahaan
Pasangan Usaha.

2.11 Penarikan Modal Pada Perusahaan Modal Ventura Bagi Pasangan Usaha
Mengingat penyertaan modal ventura adalah bersifat sementara, maka kedua
belah pihak harus memikirkan cara-cara divestasi.
1. Pembelian kembali saham modal ventura oleh Perusahaan Pasangan Usaha.
Apabila Perusahaan Pasangan Usaha cukup mampu maka divestasi dapat
dilakukan dengan cara pembelian kembali saham modal ventura oleh
Perusahaan Pasangan Usaha itu sendiri.
2. Penawaran saham melalui pasar modal (go public). Cara ini dapat dilakukan
apabila kondisi Pasangan Usaha betul-betul sehat dan prospektif. Sehingga
sahamnya nanti dapat dijual melalui bursa efek dengan harga yang wajar.
3. Pemberian kredit atau pinjaman dari bank. Sebagai pengganti dari penyertaan
yang ditarik, maka Perusahaan Modal Ventura berusaha menghubungkan
Perusahaan Pasangan Usaha dengan bank untuk mendapatkan kredit atau
pinjaman. Cara ini dapat dilakukan apabila keadaan perusahaan pasangan
usaha cukup sehat dan prospektif menurut penilaian bank.
4. Perusahaan Pasangan Usaha dijual kepada perusahaan atau pihak lain.
Apabila ada perusahaan lain yang ditarik untuk memiliki Perusahaan
Pasangan Usaha tersebut, maka Perusahaan Pasangan Usaha dapat dijual
kepada Perusahaan lain tersebut, baik dengan cara tunai maupun dibeli dengan
saham.
5. Perusahaan pasangan usaha dilikuidasi. Cara ini hanya ditempuh apabila cara-
cara lain seperti yang telah disebutkan di atas sudah sama sekali tidak
mungkin untuk ditempuh. Likuiditas terpaksa dilakukan biasanya karena
setelah diberikan bantuan modal ventura usaha nasabah tidak dapat
berkembang dan cenderung rugi atau mempunyai prospek dimasa mendatang
yang tidak menentu.

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Modal Ventura pada dasarnya adalah kumpulan modal (pool of fund) yang
berasal dari investor untuk dikelola secara profesional oleh perusahaan
manajemen dan di investasikan pada PPU. Dana yang di investasikan dalam
Modal Ventura merupakan dana investasi yang memiliki risiko tinggi dan bersifat
jangka panjang. Walaupun demikian investor akan tetap tertarik pada jenis
investasi ini asalkan dapat memberikan return yang tinggi dan risikonya dapat
dikelola secara profesional. Untuk mendukung hal tersebut yang perlu dilakukan
pemerintah adalah mendukung instrumen atau kebijakan berinvestasi pada
lembaga keuangan Modal Ventura. Sehingga Modal Ventura lebih populer dan
memiliki integritas yang tinggi serta menjadi bagian penting dari dinamika
pertumbuhan lembaga keuangan non bank di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002
Subagio dkk, Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi 2, Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi YKPN, Yogyakarta, 2002
Totok Budisantoso dan Sigit Triandaru, Bank Dan Lembaga Lain Edisi 2, Salemba Empat,
Jakarta, 2006
http://tugaskuliahseptian.blogspot.com/2010/06/modal-ventura.html
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20091008071700AA0kPr2

Anda mungkin juga menyukai