Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam melakukan suatu kegiatan investasi tidak semua investasi dapat dilakukan
dengan mudah, karena hampir semua investasi mengandung suatu resiko kerugian.
Bagi investasi yang mempunyai resiko rendah hampir semua investor ingin
melakukannya. Akan tetapi jika investasi tersebut memiliki resiko tinggi, maka tidak
mudah untuk mencari investor yang mau melakukannya.

Adalah perusahaan modal ventura yang berani melakukan investasi di mana


investasi tersebut mengandung suatu resiko tinggi. Perusahaan modal ventura dapat
diartikan sebagai dana usaha dalam bentuk saham atau pinjaman yang bisa dialihkan
menjadi saham. sumber dana tersebut adalah persuahaan modal ventura yang
mengharapkan keuntungan dari investasinya tersebut. perusahaan yang ingin
memperoleh modal ventura bisa sangar bervariasi jenisnya. dari yang beresiko relatif
tinggi sampai yang beresiko relatif rendah. perusahaan-perusahaan tersebut bisa
merupakan perusahaan yang baru berdiri dan belum ada produknya; yang kurang
sehat; yang membutuhkan modal atau pembenahan untuk ekspansi; atau perusahaan
yang ingin go public (Handowo Dipo, 1995:10).

Menurut Handowo Dipo (1995:10) Sebelum mempertimbangkan modal ventura


sebagai salah satu alternatif pendanaan, maka perlu dipahami apa yang dimaksud
dengan modal ventura dan apa saja kegiatan yang dilakukannya. Dengan demikian
diharapkan agar perusahaan-persuahaan yang telah mempunyai konsep dan ide-ide
cemerlang yang terbatas oleh modal bisa mendapatkan dana pinjaman.

1.2 Rumusan Masalah

1
1. Apa pengertian dari modal ventura?
2. Bagaimana sejarah dari modal ventura?
3. Bagaimana konsep kelembagaan dan mekanisme dari modal ventura?
4. Apa saja tujuan dan manfaat modal ventura?
5. Bagaimana karakteristik dari modal ventura?
6. Siapa saja sumber dana dari modal ventura?
7. Apa saja jenis pembiayaan dari modal ventura?
8. Bagaimana tahap-tahap pembiayaan dari modal ventura?
9. Apa saja faktor kunci keberhasilan modal ventura?
10. Bagaimana divestasi dari modal ventura?
11. Apa saja perbedaan modal ventura dengan debt financing?
12. Bagaimana Industri dan Perusahaan yang Menarik Modal Ventura?

Teknis penulisan makalah ini berpedoman pada Buku Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah Universitas Negeri Malang (UM, 2010).

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Istilah ventura berasal dari kata venture, yang secara harfiah bisa berarti
sesuatu yang mengandung risiko atau dapat pula diartikan sebagai usaha. Jadi, modal

2
ventura (venture capital) adalah modal yang ditanamkan pada usaha yang
mengandung risiko.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa modal ventura merupakan
pembiayaan yang memiliki risiko tinggi. Pembiayaan modal ventura berbeda dengan
bank yang memberikan pembiayaan berupa pinjaman atau kredit, karena modal
ventura memberikan pembiayaan dengan cara melakukan penyertaan langsung ke
dalam perusahaan yang dibiayainya. Perusahaan yang memperoleh pembiayaan
modal ventura disebut Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) atau investee company.
Instrumen lain yang dapat digunakan dalam rangka modal ventura adalah obligasi
konversi (convertible bond) yang memiliki hak opsi untuk ditukarkan dengan saham
PPU. Umumnya, pembiayaan modal ventura hampir selalu disertai dengan
persyaratan keterlibatan dalam manajemen PPU, yang biasanya disepakati dalam
perjanjian modal ventura.
Jangka waktu penyertaan saham modal ventura bersifat sementara. Di
beberapa negara jangka waktu pembiayaan modal ventura berada diantara 3 10
tahun. Di Indonesia sendiri, jangka waktu tersebut menurut Keppres No. 61/1988
adalah sudah harus diinvestasi maksimum 40 tahun. Ciri inilah pula yang membuat
unik dan membedakannya dengan investasi biasa. (Siamat. 2005:567).

2.2 Sejarah Modal Ventura


Melihat jauh kebelakang, modal ventura sesungguhnya memiliki catatan
sejarah yang cukup panjang; dan dalam perkembangannya mempunyai peran dalam
perkembangan ekonomi modern (DR. Sofyan Djalil. 1997). Salah satu contohnya
adalah pembiayaan yang diberikan oleh Ratu Isabella dari Spanyol untuk ekpedisi
Christoper Columbus ke dunia baru pada abad ke lima belas. Hasil ekpedisi ini
ternyata luar biasa, karena berhasil menemukan benua Amerika yang sangat kaya
dengan berbagai kekayaan alam sehingga memungkinkan Spanyol mendominasi
Eropa selama lebih dari satu abad. Selanjutnya, Charles Kindelberger, seorang
peneliti sejarah perkembangan ekonomi, menyatakan bahwa ada tiga faktor yang

3
memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan ekonomi Eropa dan proses
industrialisasi di Barat pada beberap abad yang lalu, yaitu:
a. Adanya kelompok entrepreneur/inventor yang memiliki ide, mencipta, dan
memelopori hal-hal yang baru.
b. Adanya kelas merchant (pedagang) yang senang mengambil risiko dalam
perdangan, dan
c. Adanya pasar modal yang memungkinkan terjadinya penyebaran risiko
usaha kepada masyarakat. Pasar modal yang dimaksudkan di sini adalah
mekanisme yang memungkinkan terkumpulnya dana dalam jumlah yang
memadai dari banyak investor yang digunakan untuk mendukung berbagai
proyek yang digagaskan oleh para entrepreneur dan pedagang. Bentuk
awal dari mekanisme ini adalah bentuk usaha modal ventura sebagaimana
yang kita kenal sekarang.
Secara teoritis, perusahaan modal ventura mempunyai potensi yang besar
untuk memberikan kontribusi dalam pengembangan bisnis. Perusahaan kecil yang
mempunyai prosek bagus, tetapi tidak mempunyai modal dan tidak memiliki akses ke
perbankan, dapat berkembang dengan memperoleh dukungan modal dari usaha modal
ventura. Inovasi baru dalam berbagai bidang teknologi dapat lebih mudah terlaksana
jika mendapat dukungan dari venture capitalists sebagaimana yang telah terjadi di
berbagai negara. Pengembangan sebagian perusahaan high-tech di Silicon Valley
misalnya tidak terlepas dari peranan perusahaan modal ventura. (Siamat. 2005:568).

2.3 Konsep Kelembagaan dan Mekanisme Modal Ventura


Karakteristik yang sangat menonjol dalam usaha modal ventura berkaitan
dengan risiko. Besarnya risiko yang mungkin dihadapi dalam bisnis modal ventura ini
menyebabkan tingginya expected return yang diharapkan oleh venture capitalist. Oleh
karena itu, modal ventura lebih cenderung membiayai usaha yang menjanjikan
keuntungan yang lebih besar, seperti usaha-usaha baru di bidang pengembangan

4
teknologi. Bahkan, perusahaan modal ventura bersedia untuk membiayai gagasan-
gagasan yang diperkirakan akan dapat dikembangkan menjadi suatu realita usaha
yang memberikan keuntungan yang berlipat.
Ciri-ciri utama modal ventura adalah pembiayaan dalam bentuk penyertaan
modal saham (equity financing) dengan jangka waktu tertentu. Dalam
perkembangannya, penyertaan modal tersebut, lebih lanjut, dapat dimodifikasi
menjadi semi equity financing. Di samping itu, karakteristik lain modal ventura
adalah tingginya risiko yang mungkin dihadapi oleh pemodal.
Menurut Siamat (2005:569-570). Mekanisme modal ventura, pada prinsipnya,
merupakan suatu proses yang menggambarkan arus investasi, yang dimulai dari
masuknya pemodal dengan membentuk suatu pool of funds, proses pembiayaan pada
perusahaan pasangan usaha, sampai proses penarikan kembali penyertaan tersebut
(divestasi). Sebagaimana dijelaskan di atas, pada hakikatnya, modal ventura adalah
kumpulan dana (pool of funds) yang berasal dari investor, dan dikelola secara
profesional untuk diinvestasikan kepada perusahaan yang membutuhkan modal. Oleh
karena itu, dalam mekanisme modal ventura, paling sedikit ada tiga unsur yang
terlibat secara langsung, yaitu:
a. Pemilik modal yang menginginkan keuntungan yang tinggi dari modal yang
dimilikinya. Modal dari berbagai sumber atau investor tersebut dihimpun
dalam suatu wadah atau lembaga khusus yang dibentuk untuk itu; atau
disebut venture capital funds.
b. Profesional yang mempunyai keahlian dalam mengelola investasi dan
mencari jenis investasi potensial. Profesional ini dapat berupa lembaga
yang disebut perusahaan manajemen atau management venture capital fund
company.
c. Perusahaan yang membutuhkan modal untuk pengembangan usahanya.
Perusahaan yang dibiayai ini disebut investee company atau perusahaan
pasangan usaha.

5
Mekanisme modal ventura yang diterapkan di beberapa negara dibedakan
dalam dua bentuk. Pertama, pembentukan modal ventura yang langsung dikelola oleh
manajemen perusahaan modal ventura itu sendiri. Mekanisme modal ventura sejenis
ini disebut modal ventura konvensional atau single tier approach (Gambar. 2.1).
Kedua, pembentukan modal ventura yang pengelolaannya diserahkan kepada
perusahaan manajemen investasi, yang memang memiliki keahlian di bidang modal
ventura. Pendekatan kedua ini disebut two tier appproach (Gambar. 2.2)
Di Indonesia, mekanisme modal ventura dengan konsep pemisahan antara
venture capital fund dengan management venture capital company tidak dikenal
dalam aturan perundangan modal ventur. Pada prinsipnya, perusahaan modal ventura
yang telah memperoleh izin usaha dari Menteri Keuangan, dapat mengelola atau
dikelola oleh perusahaan modal ventura lainnya.
Pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan investasi modal ventura dalam
mekanisme modal ventura konvensional, sebagaimana dijelaskan pada Gambar 2.1
dilakukan sepenuhnya oleh perusahaan modal ventura itu sendiri sebagai badan
hukum, atau dengan kata lain, suatu perusahaan modal ventura dapat sebagai venture
capital fund dan dalam waktu yang sama menjadi management venture capital
company. Oleh karena itu kebijakan dan analisis investasi : pelaksanaan monitoring ;
keterlibatan pada manajemen perusahaan pasangan usaha; serta pelaksanaan dalam
proses divestasi, dilakukan oleh perusahaan modal ventura yang bersangkutan.
Mekanisme modal ventura dengan pendekatan venture capital fund company,
berbeda dengan metode pertama, seperti yang telah dijelaskan pada Gambar 2.2.
berbeda dengan metode pertama, seperti yang telah dijelaskan di atas. Pelaksanaan
semua kebijakan dan srategi investasi mulai dari analisis, monitoring, sampai pada
proses divestasi dan review merupakan tugas dan tanggung jawab perusahaan
manajemen investasi. Semua tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya
tersebut didasarkan pada kesepakatan yang telah diatur dalamm perjanjian kontrak
manajemen. Atas tanggung jawabnya tersebut, perusahaan manajemen mendapatkan
contract fee atau management fee dan success fee. (Siamat. 2005:570).

6
INVESTOR
INVESTOR
Financing
VENTURE
VENTURE
INVESTOR
INVESTOR INVESTEE
INVESTEE INVESMENT
CAPITAL
CAPITAL INVESMENT
(PPU)
(PPU)
COMPANY
COMPANY Venture
(PMV)
(PMV) Capital
INVESTOR
INVESTOR Company

Methods:
IPO (Initial Public Offering)
Buy Back
Liqudation
Private: Placement/Management
Buyout

Gambar 2.1 Mekanisme Modal Ventura Konvensional


(Single Tier Venture Capital Mechanism)

INVESTOR
INVESTOR
Invesment
(Financing)
INVESTOR
INVESTOR FUND
FUND
COMPANY
COMPANY INVESTEE
INVESTEE
(PMV) Venture Capital (PPU)
(PPU) DIVESME
DIVESME
(PMV)
INVESTOR Management fee Management
Agreement NT
NT
INVESTOR Success fee Contract
Report
MANAGEMENT
MANAGEMENT
COMPANY
COMPANY
7
Methods: Suppert:
IPO (Initial Public Offering) - Idetification
Buy Back -Evaluation
Liqudation -Monitoring
Private: Placement/Management -Administration
Buyout -Review

Gambar 2.2 Mekanisme Modal Ventura Dengan Konsep FUND COMPANY


(Two Tier Venture Capital Mechanism)

2.4 Tujuan dan Manfaat Modal Ventura


Pembiayaan modal ventura, disamping berorientasi untuk memperoleh
keuntungan yang tinggi dengan risiko yang tinggi pula, juga bertujuan antara lain
untuk:
a. Memungkinkan dan mempermudah pendirian suatu perusahaan baru.
b. Membantu pembiayaan perusahaan yang sedang mengalami kesulitan dana
dalam pengembangan usahanya, terutama pada tahap-tahap awal.
c. Membantu perusahaan baik pada tahap pengembangan suatu produk
maupun pada tahap mengalami kemunduran.
d. Membantu terwujudnya dari hanya suatu gagasan menjadi produk jadi yang
siap dipasarkan.
e. Memperlancar mekanisme investasi di dalam dan luar negeri.
f. Mendorong pengembangan proyek research and development.
g. Membantu pengembangan teknologi baru dan memperlancar terjadinya
alih teknologi.
h. Membantu dan memperlancar pengalihan kepemilikan suatu perusahaan
Menurut Siamat (2005:570-573) Dari sisi perusahaan pasangan usaha
(investee company), masuknya modal ventura sebagai sumber pembiayaan pada

8
perusahaan akan memberi manfaat bagi perusahaan yang bersangkutan antara lain
sebagai berikut:
1. Kemungkinan Berhasilnya Usaha Lebih Besar
Dengan masuknya modal ventura, maka hasil temuan akan terjamin
kelancaran produknya. Karena dalam kenyataannya, seseorang yang
menemukan suatu ciptaan baru belum tentu mampu memproduksi dan
sekaligus memasarkan produknya tersebut dengan berhasil, atau dengan
kata lain, ia belum tentu memiliki kemampuan sebagai seorang
pengusaha. Pelaksanaan produksi dan pemasaran membutuhkan suatu
keahlian, pengalaman, dan jaringan yang memadai sehingga akan
menjamin kelancaran usaha. Pengusaha yang tidak memiliki kriteria
tersebut sudah barang tentu akan menimbulkan risiko investasi; yang
pada gilirannya akan menghancurkan usahanya, yang sebenarnya
memiliki prospek dan potensi besar untuk dikembangkan. Dengan
masuknya modal ventura yang memiliki kemampuan manajemen dan
latar belakang bisnis yang kuat sebagi partner usahanya, maka risiko
usaha tersebut dapat dikurangi.
2. Meningkatkan Efesiensi Pendistribusian Produk
Pada awal dilakukannya produksi, biasanya jumlah produksi tidak akan
efesien apabila pendistribusian ditangani sendiri karena volume produksi
belum ekonomis untuk dilakukan distribusi sendiri. Untuk mengatasi
keterbatasan ini, perusahaan modal ventura, yang memiliki jaringan
distribusi atau pemasaran yang luas, dapat diajak serta untuk memberi
pembiayaan dengan cara melakukan penyertaan pada perusahaan
pasangan usaha.
3. Meningkatkan Bankabilitas
Perusahaan baru sering mengalami kesulitan untuk memperoleh
pembiayaan, antara lain karena perusahaan bersangkutan biasanya
memiliki tim manajemen yang lemah, di samping struktur permodalan

9
yang kurang kuat. Alasan tersebut menyebabkan bank menjadi kurang
berminat untuk memberi pinjaman kepada perusahaan baru. Selanjutnya,
masuknya perusahaan modal ventura ke dalam perusahaan tersebut jelas
akan meningkatkan kepercayaan para calon kreditor pada perusahaan
tersebut, disamping adanya perbaikan dalam struktur permodalan.
4. Meningkatkan Kemampuan Memperoleh Keuntungan
Berbeda dengan kredit bank, pembiayaan modal ventura merupakan
pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal sehingga perusahaan tidak
perlu mengeluarkan biaya rutin dalam bentuk bunga dan cicilan pokok,
yang tentunya akan mempengaruhi arus kas perusahaan. Di samping itu,
jangka waktu pembiayaan modal ventura relatif berjangka panjang
sehingga perusahaan akan dapat menggunakan dana tersebut untuk
investasi jangka panjang pula. Penambahan modal sendiri perusahaan
yang bersumber dari penyertaan saham modal ventura akan semakin
memperkecil debt equity ratio perusahaa, yang tentunya secara langsung
akan mengurangi atau memperkecil beban biaya bunga. Kecilnya beban
biaya bunga yang ditanggung tersebut jelas akan meningkatkan
kemampuan perusahaan untuk memperbesar perolehan laba operasinya.
5. Meningkatkan Likuiditas
Pembiayaan modal ventura dengan cara penyertaan modal, seperti
disebutkan di atas, akan mengurangi beban biaya perusahaan. Di samping
itu, likuiditas perusahaan tidak perlu terganggu karena perusahaan tidak
memiliki beban pembayaran bunga dan cicilan pokok pinjaman seperti
halnya dalam kredit bank sebagaimana telah disebutkan di atas. Oleh
karena itu, penyertaan modal ventura, secara langsung, memiliki dampak
positif terhadap meningkatnya likuiditas perusahaan. (Siamat.2005:570-
574)

2.5 Karakteristik Modal Ventura

10
Menurut Siamat (2005:574-575) Pembiayaan modal ventura memiliki
beberapa karakteristik yang membedakannya dengan jenis pembiayaan lainnya
seperti perbankan, perusahaan pembiayaan: leasing, factoring, dan pembiayaan
konsumen. Perbedaan karakteristik pembiayaan modal ventura inilah yang
menempatkan modal ventura sebagi bentuk pembiayaan yang unik. Karateristik
modal ventura tersebut anatara lain sebagai berikut:
1. Pembiayaan Modal Ventura Merupakan Equity (Quasi Equity Financing)
Bentuk pembiayaan oleh perusahaan modal ventura dilakukan dengan
penyertaan modal langsung pada perusahaan pasangan usaha. Di samping
itu, pembiayaan modal ventura dapat pula dilakukan dengan
menggunakan instrument obligasi konversi atau convertible bond. Bentuk
pembiayaan ini dikenal sebagai semi equity financing.
2. Modal Ventura Merupakan Investasi dengan Perspektif Jangka Panjang
(Long-term Perspective)
Modal ventura tidak mengharapkan perolehan keuntungan dengan
memperdagangkan sahamnya secara jangka pendek, akan tetapi
mengharapkan capital gain setelah jangka waktu tertentu. Hal ini berarti
pembiayaan atau bisnis modal ventura, pada prinsipnya, memiliki
perspektif yang bersifat jangka panjang.
3. Modal Ventura Merupakan Pembiayaan yang Bersifat Risk Capital
Dikatakan berisiko tinggi karena pembiayaan modal ventura tidak disertai
dengan jaminan, seperti halnya dengan kredit perbankan. Akan tetapi
hanya didasarkan pada keyakinan atas gagasan yang diusulkan tersebut.
Risiko tinggi tersebut sebenarnya diimbangi dengan harapan untuk
mendapatkan return yang lebih besar.
4. Pembiayaan Modal Ventura Bersifat Aktif (Active Investment)
Pembiayaan modal ventura selalu disertai dengan keterlibatan perusahaan
modal ventura dalam manajemen perusahaan yang dibiayai, meliputi:
manajemen keuangan, pemasaran dan pengawasan operasional.

11
Keikutsertaan dalam manajemen tersebut diharapkan akan dapat
mengurangi risiko investasi perusahaan modal ventura dan membantu
perusahaan yang bersangkutan untuk meningkatkan profitabilitas.
5. Modal Ventura Bersifat Sementara
Meskipun pembiayaan modal ventura berupa penyertaan saham, namun
pada prinsipnya, tetap bersifat sementara,misalnya, ketentuan jangka
waktu penyertaan modal ventura di Indonesia maksimum 10 tahun.
Dalam kurun waktutersebut,diharapkan perusahaan yang dibiayai sudah
menacapai tingkat pertumbuhan yang diinginkan, dan selanjutnya
perusahaan modal ventura akan menarik diri dengan menjual sahamnya
(divestasi) pada perusahaan pasangan usahanya.
6. Keuntungan Berupa Capital Gain dan Dividen
Keuntungan yang diharapkan diperoleh perusahaan modal ventura
melalui capital gain atau apresiasi nilai saham di samping deviden.
7. Rate of Return yang Tinggi
Bidang usaha yang umumnya dibiayai oleh modal ventura adalah yang
bersifat terobosan-terobosan baru yang menjanjikan keuntungan yang
tinggi.

2.6 Sumber Dana Modal Ventura


Menurut Siamat (2005:575-576) Sumber dana modal ventura dapat berasal dari
berbagai sumber, anatara lain sebagai berikut :

1. Investor Perseorangan
Salah satu sumber dana modal ventura berasal dari investor individu.
Hanya saja, proses untuk menarik investor perseorangan yang ingin
mengikutsertakan dananya dalam suatu usaha modal ventura tidak

12
semudah yang dipirkirka, kalau tidak ingin dikatakan sulit. Hal ini
disebabkan bisnis modal ventura memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi
dibandingkan dengan jenis investasi lainnya. Umumnya, investor
perseorangan lebih menyukai dan cenderung melakukan investasi pada
usaha yang telah berjalan lancar dan bersifat jangka pendek. Investor
individu yang memiliki kesabaran dan kesiapan untuk menerima dan
menanggung risiko tinggi dalam suatu usaha dianggap sebagai seorang
venture capitalist murni karena dalam usaha modal ventura sulit
diharapkan akan memberi hasil yang besar atas investasi yang ditanam
dalam kurun waktu satu atau dua tahun.
2. Investor Institusi
Biasanya perusahaan-perusahaan besar, terutama di negara-negara
industri, memiliki suatu divisi tersendiri yang khusus menangani bisnis
modal ventura. Tugas divisi khusus ini adalah menampung dan
mengevaluasi suatu ide-ide, terutama dalam bidang teknologi, yang dapat
dikembangkan menjadi suatu produk teknologi baru yang dapat
dipasarkan. Keikutsertaan investor institusi ini merupakan alternatif
sumber dana modal ventura.

3. Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun


Lembaga keuangan non-bank ini merupakan sumber dana modal ventura
yang cukup besar. Potensi lembaga ini sebagai investor dalam usaha
modal ventura didukung oleh sumber dananya yang berjangka panjang.
4. Perbankan
Sumber dana modal ventura dapat diperoleh dari bank-bank yang tertarik
melakukan jangka pendek, sementara modal ventura bersifat jangka
panjang. Dana-dana yang berasal dari bank sebaiknya digunakan untuk

13
memenuhi kebutuhan pembiayaan dengan pola bagi hasil yang berjangka
waktu pendek.
5. Lembaga Keuangan Internasional
Lembaga keuangan internasional dapat menjadi sumber dana modal
ventura, terutama yang berkaitan dengan upaya untuk membantu
pengembangan sektor-sektor tertentu. Kelebihan sumber dana ini,
disamping berbiaya murah, juga biasanya memiliki jangka waktu panjang
dengan masa tenggang waktu. Perolehan sumber dana ini, umumnya,
dilakukan melalui two step loan dari pemerintah.

2.7 Jenis Pembiayaan Modal Ventura


Pembiayaan modal ventura yang selama ini dikenal adalah pembiayaan
kepada perusahaan-perusahaan yang telah memiliki badan hukum perseroan dalam
bentuk penyertaan saham. Jenis pembiayaan ini merupakan kendala dalam
operasional modal ventura dibandingkan dengan pembiayaan kredit yang diberikan
sektor perbankan. Adanya keharusan bentuk hukum PT bagi perusahaan pasangan
usaha mengakibatkan terbatasnya pangsa pasar modal ventura. Di sisi lain, bagi
perusahaan-perusahaan masih terdapat keengganan untuk menggunakan modal
ventura sebagian saham perusahaan berpindah kepada pihak lain. Untuk mengatasi
kendala tersebut, Departemen Keuangan memberikan alternatif pembiayaan
berdasarkan pola bagi hasil. Dengan pembiayaan bagi hasil ini memungkinkan semua
bentuk usaha dapat memperoleh pembiayaan melalui modal ventura, termasuk usaha
kecil. (Siamat.2005:576)
Menurut Siamat (2005:576-578) Pembiayaan yang dapat diberikan
perusahaan modal ventura dapat dilakukan dalam beberapa cara, yaitu sebagai
berikut:
1. Penyertaan Modal Langsung
Penyertaan modal langsung adalah penyertaan modal ventura (PMV) pada
perusahaan pasangan usaha, dengan cara megambil sejumlah tertentu dari
saham perusahaan pasangan usaha (PPU) yang bersangkutan. Pola

14
pembiayaan ini dikenal dengan equity financing atau pembiayaan langsung.
Karena pembiayaannya berupa penyertaan saham, maka perusahaan pasangan
usaha haruslah berbentuk badan hukum perseroan terbatas. Bagian saham
yang diambil perusahaan modal ventura tersebut berasal dari saham-saham
yang masih dalam portofolio, yaitu saham yang masih belum diambil bagian
dan disetor oleh pemegang saham lainnya (pemegang saham lama).
Penyertaan modal dalam bentuk saham dapat dilakukan dengan cara :
Bersama-sama mendirikan suatu perusahaan. Dalam dilakukan dengan cara
mendirikan PT bersama diberlakukan sepenuhnya ketentuan-ketentuan hukum
Perjanjian dalam KUH Perdata, khususnya ketentuan mengenai kebebasan
berkontrak (pasal 1338), dan ketentuan mengenai syarat-syarat sahnya suatu
perjanjian (pasal 1320), disamping ketentuan -ketentuan mengenai pendirian
suatu PT yang diatur dalam Undang-undang No.1 Tahun 1995 tentang
Perseroan Terbatas. Selanjutnya, semua janji yang telah disepakati terlebih
dahulu oleh Pendiri/Pemegang Saham (Shareholder Agreement).
Penyertaan modal PMV dalam bentuk pengambilan sejumlah portofolio
saham PPU. Penyertaan ini dilakukan oleh PMV, dalam hal, suatu PPU yang
hendak dibiayai telah berbentuk badan hukum, dalam arti anggaran dasarnya
telah memperoleh pengesahan dari instansi yang berwenang (Menteri
Kehakiman). Pembiayaan modal ventura dalam bentuk ini perlu diperhatikan
mengenai ketentuan dalam anggaran dasar calon PPU yang bersangkutan,
keputusan-keputusan rapat pemegang saham, rapat Direksi, dan rapat Dewan
Komisaris.
2. Semi Equity Financing
Pembiayaan dalam bentuk semi equity dilakukan dengan membeli obligasi
konversi atau convertible bond yang diterbitkan oleh perusahaan pasangan
usaha. Cara pembiayaan seperti ini banyak disukai, baik oleh perusahaan
modal ventura maupun perusahaan pasangan usaha, karena sifatnya yang
lebih fleksibel. Obligasi konversi lebih menarik bagi perusahaan modal

15
ventura karena dalam periode pembiayaan tersebut, perusahaan semakin
membaik sehingga nilai perusahaan yang dibiayai tersebut semakin baik,
maka perusahaan modal ventura akan menggunakan hak konversinya (call
option).
3. Pembiayaan Bagi Hasil
Instrumen pembiayaan ini dilakukan, dalam hal usaha yang akan dibiayai
tidak berbentuk badan hukum atau syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk
penyertaan langsung belum atau tidak dipenuhi oleh PPU. Bentuk instrumen
pembiayaan ini menekankan pada aspek bagi hasil dari keuntungan yang
diperoleh dari usaha yang dibiayai. Oleh karena itu, hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam bentuk pembiayaan ini adalah kewenangan bertindak dari
pihak yang mewakili PPU, objek usaha, serta jaminan atas pemberian bantuan
dana. Pola pembiayaan bagi hasil ini merupakan instrumen pembiayaan yang
dimodifikasi untuk menjembatani kendala pembiayaan bagi badan usaha yang
belum berbadan hukum, terutama usaha kecil.
Pembiayaan modal ventura dalam bentuk penyertaan langsung, baik
dengan cara bersama-sama mendirikan perusahaan baru maupun dengan cara
mengambil bagian atau membeli sejumlah saham perusahaan target, umunya
dilakukan oleh PMV terhadap PPU yang telah berbentuk badan hukum
perseroan. Umumnya, PMV lebih menyukai membiayai perusahaan yang
telah berjalan, namun membutuhkan tambahan pembiayaan. Sedangkan
pembiayaan dengan pola bagi hasil terutama disediakan bagi usaha kecil atau
perusahaan yang belum berstatus badab hukum PT. Namun demikian,
pembiayaan dengan memilih pola bagi hasil dapat saja dilakukan antara PMV
dengan PPU yang telah berbadan hukum perseroan, apabila kedua belah pihak
dapat saling menyetujui.
Pembiayaan modal ventura berbeda dengan kegiatan pembiayaan
melalui sector perbankan (debt financing). Modal ventura tidak menentukan
besarnya return yang akan diperoleh sehingga perusahaan yang dibiayai yang

16
disebut perusahaan pasangan usaha (PPU) tidak memiliki suatu kewajiban
pembayaran keuntungan secara tetap kepada perusahaan modal ventura,
sebagaimana halnya dengan bank. Keuntungan yang diharapkan terutama
dalam bentuk capital gain. Di samping itu jaminan bukan merupakan suatu
factor mutlak seperti transaksi kredit, akan tetapi pembiayaan diberikan atas
dasar perhitungan suatu factor mutlak seperti transaksi kredit, akan tetapi
pembiayaan diberikan atas dasar perhitungan dan pertimbangan kemampuan
pengelolaan dan prospektif atas kegiatan usaha PPU tersebut. Oleh karena itu,
sesuai dengan karakteristik modal ventura, maka keberhasilan perusahaan
modal ventura dipengaruhi dari keberhasilan pasangan usahanya. Untuk
meyakinkan keberhasilan usaha tersebut. PMV turut secara aktif dalam
pengelolaan usaha PPU, dimana dalam pembiayaan bank tidak dilakukan
(Siamat. 2005:578).

2.8 Tahap-tahap Pembiayaan


Pembiayaan modal ventura sangat tergantung pada tahap operasi perusahaan
pasangan usaha (investee company) yang membutuhkan pembiayaan. Dalam
hubungan ini, pembiayaan modal ventura bukan hanya berkonsentrasi pada
perusahaan-perusahaan yang baru berdiri, tetapi juga perusahaan yang telah berada
pada tahap ekspansi, atau dengan kata lain, modal ventura tersedia pada setiap tahap
perkembangan usaha. Penggunaan pembiayaan melalui modal ventura, sesungguhnya
tidak terbatas pada investasi pengembangan produk tahap awal yang memiliki risiko
tinggi. Pada prinsipnya, modal ventura dapat digunakan sebagai sumber pembiayaan
bagi setiap perusahaan pada setiap tahap produksi, tanpa melihat sektor industri atau
tahap pengembangannya. Namun dalam praktiknya, perusahaan modal ventura lebih
menyukai untuk membiayai perusahaan yang memproduksi barang daripada
perusahaan jasa. (Siamat.2005:578)
Menurut Siamat (2005:579-580)Tahap-tahap pembiayaan modal ventura dapat
dibagi dalam 3 (tiga) tahap sebagai berikut:
1. Early Stage Financing

17
Pembiayaan pada tahap awal ini merupakan tahap yang paling sulit karena
perusahaan yang dibiayai tersebut baru berdiri sehingga tingkat risiko
kegagalan usaha sangat tinggi. Pada tahap ini, biasanya perusahaan modal
ventura sangat berhati-hati dalam melakukan penilaian proposal yang
diajukan oleh calon perusahaan pasangan usaha. Tahap ini lebih lanjut, dapat
dibedakan dalam beberapa tahap pembiayaan berdasarkan kondisi
perusahaan yang dibiayai, yaitu :
a. Seed Financing
Pembiayaan perusahaan modal ventura pada tahap ini adalah membiayai
kegiatan perusahaan pasangan usaha, yang baru melakukan penelitian dari
riset untuk mengukur viability suatu gagasan, yang nantinya akan menjadi
suatu proyek atau objek pembiayaan. Pada tahap embrio tersebut,
biasanya perusahaan belum memiliki struktur organisasi formal dan
kegiatan pokok. Umumnya, perusahaan hanya berkonsentrasi pada
kegiatan riset dan pengembangan saja. Untuk tahap ini, peranan
perusahaan modal ventura hanyalah menyediakan sejumlah dana sebagai
modal untuk membantu memulai kegiatan awal perusahaan. Pada tahap
tersebut, perusahaan belum memiliki keuntungan usaha sama sekali.

b. Start-up Financing
Pembiayaan yang diberikan perusahaan modal ventura pada tahap ini
adalah untuk membiayai pekerjaan yang masih berkisar pada
pengembangan produk. Sementara itu, perusahaan modal ventura
bersama dengan perusahaan pasangan usaha bersiap-siap untuk memulai
malakukan pemasaran. Pada tahap ini, tim manajemen perusahaan telah
memulai perencanaan kegiatan untuk diarahkan pada program pemasaran
produk untuk memasuki tahap komersial.
c. First Round Financing

18
Pada tahap ini seluruh usaha dan kemampuan dikerahkan untuk
menyukseskan peluncuran komersial prototipe produk. Oleh karena itu,
pada kondisi ini sumber-sumber bahan baku benar-benar harus terjaga
kontinuitasnya. Dalam tahap ini pula, biasanya dana atau modal
perusahaan sudah menipis, sehingga tambahan modal sangat dibutuhkan.
2. Expansion Stage
Pada tahap ini, pembiayaan modal ventura yang dibutuhkan adalah sebagi
berikut:
a. Second Round Financing
Pada tahap pembiayaan ini, gagasan telah terbukti menjadi suatu
kenyataan dengan berhasilnya menciptakan suatu prototipe produk
disertai dengan analisis pasar. Oleh karena itu, pembiayaan dibutuhkan
untuk meningkatkan kemampuan penjualan guna lebih meyakinkan
bahwa prototipe yang telah dihasilkan tersebut benar-benar bisa
dipasarkan dengan menguntungkan. Pada tahap ini, cadangan bahan baku
perlu diperbesar untuk menjamin kontinuitas produk.
b. Third Round Financing
Pada tahap pembiayaan ini, perusahaan dapat dikatakan telah
menjalankan operasinya dengan struktur formal. Perusahaan dipacu untuk
mempertinggi turnover-nya untuk menutup biaya operasi yang tinggi.
Oleh karena itu, perencanaan strategis dalam tahap ini sangat penting. Di
pihak lain, kegiatan usaha semakin kompleks, karena itu desentralisasi
perlu dilaksanakan. Perusahaan perlu mengembangkan produk baru dan
memperluas jaringan bisnis termasuk terobosan ekspor. Namun, yang
paling penting diperhatikan dalam tahap ini adalah menjawab dan
menyesuaikan perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar dan
senantiasa dapat tetap bertahan pada keadaan yang kompetitif. Keadaan
keuangan perusahaan telah berada di atas titik pulang pokok dan
memperoleh laba. Namun dalam rangka melanjutkan pertumbuhan yang

19
tinggi dan cepat, perusahaan masih membutuhkan tambahan modal.
Perusahaan yang telah mencapai kondisi ini, di samping dapat menambah
permodalannya melalui pembiayaan dari perusahaan modal ventura atau
bank, dapat juga dengan cara melakukan penawaran umum.
3. Bridge Financing (Mezzanine)
Begitu perusahaan memasuki tahap ketiga (third round) seperti telah dibahas
di atas, maka untuk memenuhi kebutuhan dananya, perusahaan dapat
melakukan initial public offering (IPO). Pembiayaan yang dibutuhkan pada
tahap ini adalah memperbaiki kondisi keuangan perusahaan agar dapat lebih
visible, sehingga memenuhi persyaratan untuk go public dalam waktu dekat.
Sumber pengembalian pembiayaan modal ventura tersebut diambil dari hasil
go public.
4. Acquisition and Management Buy Out Financing
Acquisition financing merupakan pembiayaan yang dibutuhkan oleh
perusahaan yang telah berkembang dan memerlukan dana untuk membeli
atau mengakuisisi perusahaan lain. Sedangkan management buy-out, pada
dasarnya merupakan kebutuhan dana atau modal oleh pihak manajemen
perusahaan yang akan digunakan untuk membeli atau memiliki sejumlah
saham perusahaan yang bersangkutan.

5. Turn Around Situations


Beberapa perusahaan modal ventura membiayai perusahaan yang berada
dalam posisi kesulitan atau bahkan dalam kondisi bangkrut. Perusahaan yang
mengalami kondisi seperti ini disebut turn around situations. Dalam kondisi
tersebut, perusahaan membutuhkan bantuan, baik dana maupun bantuan
manajemen. Umumnya perusahaan yang mengalami kondisi seperti itu sulit
untuk memperoleh sumber pembiayaan dan hanya beberapa perusahaan
modal ventura yang memiliki spesialisasi dalam kegiatan pembiayaan untuk
perusahaan yang mengalami kondisi keuangan seperti tersebut.

20
2.9 Kunci Keberhasilan Modal Ventura
Menurut Siamat (2005:581-582) Meskipun modal ventura merupakan usaha
yang berisiko tinggi namun beberapa factor perlu dipertimbangkan untuk
keberhasilan modal ventura, yaitu:
1. Keuntungan Merupakan Prioritas Tinggi
Sasaran utama modal ventura haruslah memaksimalkan keuntungan. Oleh
karena itu, perusahaan modal ventura dalam melakukan investasi akan
memperoleh keuntungan yang lebih menarik. Modal ventura yang berhasil
adalah yang dapat menikmati keuntungan yang diterima dari perusahaan
pasangan usahanya setelah divestasi.
2. Peraturan yang Fleksibel
Ketentuan investasi dan operasi perusahaan modal ventura harus fleksibel
sehingga arus modal dapat lebih lancar dalam memanfaatkan setiap
peluang.
3. Kualitas Investasi
Akses pada peluang investasi yang berkualitas tinggi merupakan salah satu
faktor penentu keberhasilan modal ventura. Di samping itu, keadaan
perekonomian suatu negara ikut juga menjadi faktor pendukung kegiatan
modal ventura, yang menciptakan peluang bagi sektor-sektor usaha dan
tersedianya enterpreneur yang handal. Perusahaan yang berada pada posisi
atas, dengan prospek yang bagus dan dikelola secara baik, merupakan
pasangan usaha yang ideal untuk dibiayai. Namum untuk memperoleh
akses pada perusahaan seperti ini sering mengalami kesulitan karena
alasan-alasan tertentu. Pertama, perusahaan yang berkualitas baik biasanya
perusahaan keluarga, yang umumnya hampir tidak menghendaki
pembiayaan dalam bentuk penyertaan saham dari pihak luar. Kedua,
pengusaha tidak tertarik menyerahkan sebagian sahamnya kepada orang-
orang luar karena dengan demikian, akan membuka kesempatan untuk ikut
campur menentukan kebijakan operasional perusahaan. Ketiga, perusahaan

21
yang telah mapan sulit untuk diyakinkan mengenai nilai tambah yang
berkaitan dengan investasi modal ventura pada perusahaanya karena
mereka yakin bahwa mereka sendirilah yang lebih mengetahui apa yang
terbaik bagi perusahaannya.
4. Perusahaan Modal Ventura Harus Memiliki Keahlian Manajerial
Pembiayaan modal ventura, berupa penyertaan modal saham, berbeda
dengan pembiayaan dalam bentuk uang (debt financing) dalam beberapa
hal. Pembiayaan modal ventura tidak diikat dengan jaminan apa pun dari
pasangan usaha dan tidak mendapatkan pendapatan bunga sebagaimana
halnya dengan kredit bank. Oleh karena itu, hasil yang diperoleh
perusahaan modal ventura setelah waktu yang cukup lama sangat
tergantung pada kemampuan perusahaan untuk meningkatkan nilainya.
Untuk itu, perusahaan modal ventura membutuhkan keahlian khusus untuk
menilai risiko dan keuntungan atas setiap peluang investasi.
5. Perusahaan Modal Ventura Harus Mampu Menggunakan Berbagai
Instrumen Keuangan
Pembiayaan modal ventura harus dapat memanfaatkan beberapa bentuk
instrumen keuangan, misalnya saham biasa, saham preferen, dan atau
obligasi konversi dalam rangka mengoptimalkan investasinya. Instrumen
keuangan tersebut masing-masing memiliki karakteristik sendiri.
Perusahaan modal ventura harus mampu memutuskan jenis instrumen
mana yang paling menjanjikan prospek keuntungan untuk investasi.
Pelaksanaan penyertaan modal ventura pada pasangan usaha memberikan
perjanjian modal ventura, sebagaimana halnya dalam hal kredit bank
dibutuhkan perjanjian kredit. Persyaratan-persyaratan yang disepakati
kedua pihak dalam perjanjian modal ventura antara lain meliputi
a. Bentuk pembiayaan/penyertaan
b. Besarnya jumlah penyertaan modal
c. Jangka waktu pembiayaan

22
d. Penggunaan pembiayaan
e. Hasil dan imbal jasa pembiayaan
f. Cara divestasi termasuk divestasi yang dipercepat
g. Ketentuan put option, yaitu setelah jangka waktu tertentu, PPU
diharuskan membeli kembali saham PMV dengan harga tertentu
h. Ketentuan call option, yaitu pihak PPU untuk membeli kembali bagian
penyertaan PMV setelah jangka waktu yang disepakti
i. Opsi pembelian saham.
j. Antidilusi, yaitu perusahaan modal ventura meminta kepastian PPU
untuk tidak melibatkan investor baru, yang dapat menyebabkan
berkurangnya persentase penyertaan perusahaan modal ventura.
k. Ketentuan unlocking provision, yaitu PMV tidak diperkenankan
mengalihkan penyertaan modalnya kepada pihak ketiga. Untuk PPU
harus membeli kembali penyertaan modal perusahaan modal ventura
tersebut sesuai harga penawaran.

2.10 Divestasi Modal Ventura


Divestasi atau divestment merupakan tahapan akhir dari pembiayaan modal
ventura, dimana perusahaan modal ventura menarik kembali penyertaan sahamnya
pada PPU. Pada dasarnya, pemilikan saham perusahaan modal ventura tersebut
adalah untuk dijual kembali. Filosofi modal ventura bukan dalam posisi untuk
memiliki saham suatu perusahaan untuk selama-lamanya. Karena modal ventura
bukan dalam posisi untuk memiliki atau mengoperasikan perusahaan pasangan
usahanya, maka perusahaan modal ventura semata-mata hanya melakukan investasi
atau penyertaan untuk suatu periode tertentu, kemudian menjual kembali penyertaan
tersebut dalam rangka memperoleh capital gain. (Siamat.2005:582)
Selajutnya, dalam hal melakukan divestasi, permaslahan yang paling pokok
adalah penetapan harga saham (pricing) milik perusahaan modal ventura. Penentuan
harga oleh pemodal ventura biasanya sangat tergantung pada nilai pada nilai
perusahaan pasangan usahanya. Apabila suatu perusahaan pasangan usaha masih

23
berada pada tahp-tahap awal, dan memiliki potensi dan prospek untuk dikembangkan,
pemodal ventura tidak akan cepat-cepat melakukan divestasi, tetapi menunggu
sampai perusahaan tersebut benar-benar telah memiliki company value yang tinggi,
sehingga diharapkan akan memberikan gain yang lebih besar. Oleh karena itu,
perusahaan modal ventura tidak akan menjual sahamnya apabila ia melihat bahwa
perusahaan pasangan usaha tersebut akan memberikan keuntungan berlipat dalam
beberapa tahun yang akan datang. Dan apabila pemodal ventura sudah menganggap
perusahaan yang bersangkutan benar-benar sudah mapan (matured), maka biasanya ia
akan cepat-cepat menjual sahamnya tersebut dan keluar dari perusahaan pasangan
usaha yang bersangkutan. Sehubungan dengan itu, penarikan kembali penyertaan
perusahaan modal ventura pada perusahaan pasangan usaha tersebut dapat berupa
divestasi positif dan negatif. (Siamat.2005:583)
Menurut Siamat (2005:584) Pelaksanaan divestasi dapat dilakukan dengan
memilih salah satu cara dari berbagai alternatif yang umum digunakan dalam
mekanisme divestasi. Kemampuan mempergunakan cara tersebut akan
mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan modal ventura.

1. Penawaran Umum Melalui Pasar Modal (Initial Public Offering)


Divestasi dapat dilakukan dengan cara melakukan penawaran umum
melalui pasar modal atau initial public offering (IPO). Perusahaan modal
ventura harus benar-benar tahu persis kondisi harga dan posisi perusahaan
pasangan usaha untuk dapat memperoleh harga terbaik, apabila akan
menggunakan cara ini. Perusahaan efek atau securities company dapat
memberikan informasi mengenai hal-hal tersebut dan mekanisme
palaksanaannya. Masalah yang perlu diperhatikan disini adalah apakah
perusahaan pasangan usaha memang benar-benar telah memenuhi
ketentuan-ketentuan emisi dan pencatatan saham (listing).
2. Menjual Kembali Kepada Perusahaan Pasangan Usaha (Buy Back)

24
Penjualan saham perusahaan modal ventura kepada pemegang saham
pendiri perusahaan dapat dilakukan sebagai alternative divestasi apabila
ada penyesuaian harga. Mekanisme dan tata cara penjualan saham ini
diatur dalam perjanjian pembiayaan modal ventura. Ketika perusahaan
kekurangan dana, ia dapat memanfaatkan kredit bank atau menerbitkan
promes (promissory notes) jangka panjang dengan tingkat bunga tertentu.
Cara ini akan dapat memecahkan masalah divestasi dan sekaligus
menyelesaikan masalah likuiditas. Alternatif lain adalah dengan stock atau
share swap, yaitu saham pemilik perusahaan pasangan usaha pada
perusahaan lain akan ditukarkan dengan saham perusahaan modal ventura
pada perusahaan pasangan usaha yang bersangkutan. Perjanjian pembelian
kembali (buy back) penyertaan saham perusahaan modal ventura tersebut,
dalam pelaksanaannya dapat dilakukan dengan cara:
Put adalah hak yang diberikan kepada perusahaan modal ventura
untuk meminta perusahaan pasangan usaha untuk membeli
kembali bagian saham yang dimiliki perusahaan modal ventura
dengan harga sesuai dengan formula yang ditetapkan dalam
perjanjian pembiayaan modal ventura.
Call adalah hak yang diberikan kepada perusahaan pasangan usaha
untuk membeli kembali bagian penyertaan saham perusahaan
modal ventura dengan formula yang sama dengan cara put.
3. Mejual Perusahaan Kepada Perusahaan Lain
Perusahaan modal ventura dan perusahaan pasangan usaha dapat
memutuskan secara bersama untuk menjual keseluruhan saham perusahaan
pada perusahaan lain atau kepada individu. Mekanisme divestasi ini juga
disebut dengan private placement. Penjualan perusahaan ini akan
menyebabkan masing-masing pihak terlepas dari kepengurusan atau
kepemilikan perusahaan. Dengan dana dari hasil penjualan tersebut,
pengusaha selanjutnya dapat mendirikan perusahaan baru tanpa

25
menggunakan pembiayaan dari perusahaan modal ventura lagi. Demikian
pula, perusahaan modal ventura akan mencari perusahaan baru yang
menjanjikan suatu prospek untuk dikembangkan.
Ada beberapa cara yang dapat ditempuh dengan divestasi seperti ini :
a. Menjual perusahaan secara tunai kepada pihak lain
b. Menjual perusahaan dengan menerima pembayaran dalam bentuk
promes
c. Malakukan share swap; dan
d. Menjual semua aset perusahaan untuk memperoleh uang tunai.
4. Menjual Perusahaan Kepada Investor Baru
Perusahaan pemodal ventura dapat mencari investor baru atau pihak ketiga
yang bersedia membeli penyertaan perusahaan modal ventura. Biasanya
harga jual investasi akan lebih bagus apabila dapat menemukan investor
baru yang bukan pesaing.
5. Melikuidasi Perusahaan
Banyak perusahaan modal ventura melakukan divestasi dengan cara
melikuidasi perusahaan. Melikuidasi perusahaan dapat digunakan sebagai
alternatif divestasi apabila perusahaan pasangan usaha tidak dapat
berkembang sebagaimana diharapkan. Perusahaan yang memiliki kondisi
seperti ini akan lebih mudah diluidasi dengan menjual seluruh asetnya
daripada mencari calon investor. Dalam bisnis modal ventura, likuidasi
biasanya dilakukan akibat adanya pelanggaran-pelanggaran perjanjian
investasi antara perusahaan modal ventura dengan pengusaha. Dengan
melikuidasi perusahaan akan lebih mempercepat pengembalian dana yang
telah ditanamkan. Likuidasi yang dipaksakan biasanya menyebabkan nilai
aset perusahaan akan lebih rendah dibandingkan dengan nilai yang
tercantum dalam neraca perusahaan. (Siamat.2005:584)

2.11 Modal Ventura vs Debt Financing

26
Karakteristik pembiayaan modal ventura, sebagaimana telah dijelaskan di atas
berbeda dengan pembiayaan yang diberikan oleh jenis pembiayaan, misalnya:
perbankan, factoring, leasing, dan sebagainya yang pada dasarnya merupakan bentuk
pinjaman. Disamping itu, pembiayaan modal ventura berbeda dengan kegiatan
penyertaan modal dalam rangka holding company, terutama dalam hal tujuan dan
sifat penyertaannya. Perbedaan pembiayaan modal ventura dengan pembiayaan dalam
bentuk pinjaman (debt financing) dapat pula dijelaskan dalam Tabel 2.1.
Dari karakteristik pembiayaan modal ventura sebagaimana telah dijelaskan di
atas, pada dasarnya keberhasilan suatu perusahaan modal ventura sangat tergantung
pada keberhasilan pasangan usaha yang dibiayainya. Selanjutnya, mengingat jangka
waktu penyertaan modal ventura bersifat sementara, maka perusahaan modal ventura
harus mempertimbangkan agar penarikan kembali penyertaannya tersebut benar-
benar dapat dilakukan secara tepat waktu dan tepat sasaran. (Siamat.2005:585)
Menurut Siamat (2005:585) Sehubungan dengan alasan-alasan tersebut, maka
kegiatan modal ventura umumnya disertai dengan bantuan pengelolaan usaha atau
dalam bentuk bantuan teknis lainnya agar kinerja pasangan usahanya dapat mencapai
target atau tujuan sebagaimana yang diharapkan. Bantuan teknis tersebut antara lain
meliputi:
a. Perencanaan strategi
b. Rekruitmen sumber daya manusia
c. Peningkatan akses pada sumber dana yang tersedia
d. Peningkatan akses pada teknologi produksi
e. Pengembangan strategi pemasaran
f. Mencarikan partner usaha
g. Peningkatan akses pada bursa efek

Tabel 2.1 Pembiayaan Modal Ventura vs Debt Financing

No Keterangan Modal Ventura Debt Financing

1. Tujuan Memaksimalkan Memperoleh bunga

27
capital gain
2. Jangka waktu Jangka panjang Jangka pendek/menengah
(Holding period) maksimum 10 tahun
3. Instrumen konvensi Saham biasa, obligasi, Credit, facturing leasing
warrans
4. Pricing PER, netangible asset Interest spread
basis
5. Jaminan Tidak ada Ada
(Collateral)
6. Pengendalian Minority shareholders Covenants
(Control) right protection
7. Pengaruh pada:
a. Neraca Mengurangi laverage Meningkatkan laverage
b. Cash flow Bertambak baik Bertambah baik
c. Laba Meningkat Meningkat
8. Mekanisme IPO, Private placement, Pelunasan Utang.
divestasi buy back

Selain bantuan teknis tersebut di atas, perusahaan modal ventura juga harus
berperan aktif dalam memantau kegiatan pasangan usahanya. Pemantaun tersebut
dapat dilakukan dengan menempatkan wakilnya sebagai anggota direksi atau
komisaris pada pasangan usahanya.

Dari pembahasan yang telah dilakukan mengenai mekanisme modal ventura,


perusahaan modal ventura pada prinsipnya melakukan perannya sebagai lembaga
intermediasi antara pemodal, yang mengharapkan penghasilan (expected return) yang
tinggi dengan perusahaan pasangan usaha, yang memerlukan modal jangka panjang
dalam rangka meningkatkan kinerja usahanya. Peranan tersebut dapat dilihat secara
jelas pada kegiatan modal ventura yang menganut system kelembagaan terpisah
antara perusahaan pengelola (venture capital management company) dan perusahaan
penyedia dana (venture capital fund company). (Siamat.2005:586)

2.12 Industri dan Perusahaan yang Menarik Modal Ventura


Berbeda dengan pendapat umum, perusahaan modal ventura tidak hanya
tertarik pada industry berteknologi tinggi seperti computer dan bioteknologi.
Perusahaan itu juga tertarik pada industry yang lain. Tabel 2.2 menunjukkan

28
persentase dana modal ventura yang diinvestasikan di berbagai industry di Amerika
Serikat pada tahun 1986 dan 1987. (Dipo.1992:12)

Tabel 2.2 Investasi Modal Ventura di AS Menurut Jenis Industri

Persentase Dana yang Diinvestasikan


Industri
1987 1986
Kebutuhan konsumen 15 9
Perangkat keras dan sistem
komputer 14 18
Peralatan kedokteran dan
pelayanan kesehatan 13 10
Perangkat lunak dan pelayanan
komputer 11 10
Komunikasi telepon dan data 10 11
Elektronik selain computer 9 13
Energi dan industri 7 7
Komunikasi Komersial 5 5

Perusahaan modal ventura tertentu malah mengkhususkan investasi pada


bidang yang tidak berteknologi tinggi. Contohnya, Philips-Smith Specialty Retail
Group di Paris, hanya melakukan investasi pada perusahaan pengecer. Pola investasi
perusahaan modal ventura juga tidak hanya terpusat pada perusahaan yang baru
berdiri. Bukan hanya perusahaan yang baru berdiri yang bisa memanfaatkan modal
ventura. Modal ventura tersedia untuk setiap tahap perkembangan perusahaan. Tahap
perkembangan tersebut bisa dikelompokkan menjadi tiga, yaitu tahap pendirian,
ekspansi dan go public. Di luar ketiga tahap ini, perushaan modal ventura kadang-
kadang juga berminat pada kasus leveraged buyout dan perusahaan yang mengalami
kesulitan atau bangkrut.
Investasi pada perusahaan yang baru berdiri dapat dibagi atas tiga fase
investasi, yaitu seed financing, start up financing, dan first round financing. Seed
financing diberikan pada perusahaan yang belum mempunyai struktur organisasi
formal dan masih menitikberatkan perhatian pada kegiatan riset dan pengembangan.
Dalam tahap tanpa laba ini, perusahaan modal ventura sebenarnya ikut memberi

29
dukungan moral pada pengusaha modal ventura sebenarnya ikut memberi dukungan
moral pada pengusaha yang dibantunya. Jika produk atau jasa sedang disiapkan untuk
komersialisasi dan pemasaran, start up financing bisa diberikan. Lalu, first roung
financing diberikan jika produk atau jasa sudah mulai dijual.
Memasuki tahap ekspansi, dikenal dua fase investasi, yaitu second round
financing dan third round financing. Setelah komesialisasi, produk atau jasa dimulai,
kredit bank sudah bisa diperoleh. Untuk mempercepat ekspansi, second round
financing bisa diberikan. Apabila desentralisasi usaha melalui penambahan produk,
cabang usaha, dan ekspor ingin dilakukan, third round financing bisa diberikan.
Pada saat pendiri perusahaan yang sudah agak maju ingin mencairkan
investasi atau memperluas pemilikan saham kepada masyarakat lewat pasar modal,
mezzanine atau bridge financing bisa diperoleh. Perusahaan modal ventura yang
memberikan dana ini juga akan membantu restrukturisasi perusahaan, pembayaran
hutang, public relations, serta usaha lainnya yang mendukung langkah go public
tersebut.
Jenis investasi leveraged buyout kadang-kadang juga diminati perusahaan
modal ventura. Leveraged buyout adalah situasi dimana sekelompok investor
membeli saham suatu perusahaan dengan hutang, lalu membayar hutang dengan hasil
penjualan aktiva atau kas yang dihasilkan perusahaan tersebut. Diperkirakan ada 30
miliar dolar AS dana modal ventura yang siap dipergunakan untuk mendanai
transaksi demikian AS. Tetapi, transaksi yang demikian sulit diharapkan untuk
didanai perusahaan modal ventura Indonesia, setidak-tidaknya dalam periode dua
tahun mendatang. Pengecualian mungkin bisa terjadi untuk kasus management
buyout, yaitu jika manajemen perusahaan membeli saham. Perusahaan modal ventura
mungkin bersedia mendanai transaksi tersebut.
Jenis investasi yang lain, untuk perusahaan yang kesulitan atau bangkrut,
adalah investasi yang langka, di AS sekalipun. Hanya sedikit perusahaan modal
ventura yang merasa memiliki keahlian dalam jenis investasi ini. Saat ini mungkin
tidak ada perusahaan yang demikian. (Dipo.1992:14)

30
Tabel 2.3 menunjukkan bahwa perusahaan modal ventura lebih banyak
mengadakan investasi di perusahaan yang sedang melakukan ekspansi daripada
perusahaan baru.
Tabel 2.3 Investasi Modal Ventura di AS Menurut Tahap Perkembangan
Perusahaan.

Tahap Perkembangan Perusahaan Persentase Dana yang Diinvestasikan


1987
Speed atau Start-Up 13
Tahap pendirian lainnya 15
Ekspansi tahap kedua (second round 31
financing) 23
Ekspansi tahap selanjutnya 11
LBO/Akuisisi 7
Lain-lain

Di Amerika Serikat, pola dalam Tabel 2.3 terus berlanjut sampai akhir tahun
1991. Disertai dengan terus menurunnya jumlah dana investasi modal ventura, ada
kecenderungan bahwa perusahaan yang baru berdiri (seed atau start-up) semakin sulit
memperoleh dana modal ventura.
Menurut Dipo (1992:15) Tetapi pola itu pasti akan berbeda di Indonesia,
paling kurang untuk tiga tahun mendatang. Sebagian perusahaan modal ventura di
Indonesia, khususnya yang berhubungan dengan perusahaan konglomerat, juga
memiliki misi membina pengusaha kecil dan menengah Artinya, tetap ada peluang
yang baik untuk memperoleh seed atau start up financing selama kriteria tertentu
dipenuhi.
Semua kriteria untuk memperoleh dana modal ventura bisa disimpulkan
dalam satu persyaratan utama, yaitu potensi keuntungan yang tinggi bagi perusahaan
modal ventura. Besar keuntungan itu berkaitan langsung dengan tahap perkembangan
yang telah dicapai perusahaan. Tabel 2.4 menyajikan standar normal.

Tabel. 2.4 Ekspektasi Keuntungan Perusahaan Modal Ventura


Tahap Perkembangan IRR ROI Per Tahun Kelipatan

31
Perusahaan Nilai Investasi
Seed financing 100% 60% 10-15X
Start-up financing 50 60 10-15
First round financing TAD 40-60 6-12
Second round financing 40 30-50 4-8
Third round financing 30 25-40 3-6
Bridge/Mezzanine financing 25 25-40 3-6
Leveraged Buyout 35 TAD TAD
Bangkrut atau rugi 50 50 8-15

BAB III
KESIMPULAN

1. Modal ventura merupakan pembiayaan yang memiliki risiko tinggi.


Pembiayaan modal ventura berbeda dengan bank yang memberikan
pembiayaan berupa pinjaman atau kredit, karena modal ventura memberikan
pembiayaan dengan cara melakukan penyertaan langsung ke dalam
perusahaan yang dibiayainya.
2. Secara teoritis, perusahaan modal ventura mempunyai potensi yang besar
untuk memberikan kontribusi dalam pengembangan bisnis. Perusahaan kecil
yang mempunyai prosek bagus, tetapi tidak mempunyai modal dan tidak
memiliki akses ke perbankan, dapat berkembang dengan memperoleh
dukungan modal dari usaha modal ventura.
3. Dalam mekanisme modal ventura, paling sedikit ada tiga unsur yang terlibat
secara langsung, yaitu
a. Pemilik modal yang menginginkan keuntungan yang tinggi dari
modal yang dimilikinya. Modal dari berbagai sumber atau investor

32
tersebut dihimpun dalam suatu wadah atau lembaga khusus yang
dibentuk untuk itu; atau disebut venture capital funds

b. Profesional yang mempunyai keahlian dalam mengelola investasi dan


mencari jenis investasi potensial. Profesional ini dapat berupa
lembaga yang disebut perusahaan manajemen atau management
venture capital fund company

c. Perusahaan yang membutuhkan modal untuk pengembangan


usahanya. Perusahaan yang dibiayai ini disebut investee company
atau perusahaan pasangan usaha
4. Salah satu tujuan pembiayaan modal ventura yaitu berorientasi untuk
memperoleh keuntungan yang tinggi dengan risiko yang tinggi pula. Dari sisi
perusahaan pasangan usaha (investee company), masuknya modal ventura
sebagai sumber pembiayaan pada perusahaan akan memberi manfaat bagi
perusahaan yang bersangkutan beberapa diantaranya adalah kemungkinan
berhasilnya usaha lebih besar, meningkatkan efesiensi pendistribusian produk,
meningkatkan kemampuan memperoleh keuntungan, meningkatkan likuiditas,
Oleh karena itu, penyertaan modal ventura, secara langsung, memiliki dampak
positif terhadap meningkatnya likuiditas perusahaan.
5. Pembiayaan modal ventura memiliki beberapa karakteristik yang
membedakannya dengan jenis pembiayaan lainnya seperti perbankan,
perusahaan pembiayaan anatara lain adalah pembiayaan modal ventura
merupakan equity (quasi equity financing), investasi dengan perspektif jangka
panjang (long-term perspective), pembiayaan yang bersifat risk capital, aktif,
dan bersifat sementara. Keuntungan yang diharapkan diperoleh perusahaan
modal ventura melalui capital gain atau apresiasi nilai saham di samping
deviden. Serta Bidang usaha yang umumnya dibiayai oleh modal ventura
adalah yang bersifat terobosan-terobosan baru yang menjanjikan keuntungan
yang tinggi.

33
6. Sumber dana modal ventura dapat berasal dari berbagai sumber, anatara lain
dari investor perorangan dan istitusi, perusahaan asuransi dan dana pensiun,
perbankan dan lembaga keuangan internasional yang dilakukan melalui two
step loan dari pemerintah.
7. Jenis pembiayaan modal ventura dapat dilakukan dalam 2 tahap, yaiutu dengn
cara Penyertaan Modal Langsung (Bersama-sama mendirikan suatu
perusahaan dan Penyertaan modal PMV dalam bentuk pengambilan sjumlah
portopolio saham PPU), Semi Equity Financing, dan Pembiayaan Bagi Hasil.
8. Beberapa tahapan pembiayaan modal ventura yang dapat dilakukan dalam
pengembangan usahanya adalah dengan cara: Early Stage Financing,
Expansion Stage, Third Round Financing, Bridge Financing atau Mezzanine,
Acquisition and Management Buy Out Financing, Turn Around Situations
9. Faktor-faktor kunci keberhasilan modal ventura yang perlu dipertimbangkan
yaitu Keuntungan merupakan prioritas tinggi, Peraturan yang fleksibel,
Kualitas investasi, Perusahaan modal ventura harus memiliki keahlian
manajerial, Perusahaan modal ventura harus mampu menggunakan berbagai
instrumen keuangan
10. Pelaksanaan divestasi dapat dilakukan dengan memilih salah satu cara dari
berbagai alternatif yang umum digunakan dalam mekanisme divestasi.
Kemampuan mempergunakan cara tersebut akan mempengaruhi kinerja
keuangan perusahaan modal ventura, seperti: penawaran umum melalui Pasar
Modal (Initial Public Offering), menjual kembali kepada perusahaan pasangan
usaha (Buy Back), menjual perusahaan kepada perusahaan lain, menjual
perusahaan kepada investor baru, dan melikuidasi perusahaan.
11. Perusahaan modal ventura pada prinsipnya melakukan perannya sebagai
lembaga intermediasi antara pemodal, yang mengharapkan penghasilan
(expected return) yang tinggi dengan perusahaan pasangan usaha, yang
memerlukan modal jangka panjang dalam rangka meningkatkan kinerja
usahanya.

34
12. Pola investasi perusahaan modal ventura juga tidak hanya terpusat pada
perusahaan yang baru berdiri. Bukan hanya perusahaan yang baru berdiri yang
bisa memanfaatkan modal ventura. Modal ventura tersedia untuk setiap tahap
perkembangan perusahaan. Tahap perkembangan tersebut bisa dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu tahap pendirian, ekspansi dan go public.

DAFTAR RUJUKAN
Siamat, D. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan. Kebijakan
Moneter dan Perbankan, Jakarta : Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, Edisi Kesatu.

Dipo, H. 1995. Sukses memperoleh dana usaha Dengan Tinjauan Khusus atas
Modal Ventura. Edisi Ketiga. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis,
Disertasi, Artikel, Makalah, Laporan Penelitian. Edisi Kelima. Malang:
Universitas Negeri Malang.

35

Anda mungkin juga menyukai