Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MODAL VENTURA SYARIAH

MAKALAH

Disusun guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah


Dosen Pengampu: Bpk. Agus Irianto, S.E , M.E
Disusun Oleh:
Sheila Prasetiowati (224110202125)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS ISLAM

UIN PROF. K.H SAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO

2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dan dinamika usaha jika kita lihat secara agregat di negri yang luas
ini secara kuantitas kurang meningkat secara signifikan, hal itu didirong banyak sekali
faktor. khsusnya usaha mikro kecil dan menegah (UMKM) masalah modal meruapakan
masalah utama dalam memulai usaha. Hal ini memicu turunnys semangat dan keinginan
bagi para pemula usaha untuk memuali usahanya. Disisi lain usaha kecil menegah (UKM)
yang sudah memulai usahanya belum bisa mengembangkan usahanya menjadi lebih besar.
Untuk itu salah satu cara yang ditempuh adalah meminjam kepada lembaga yang
bersangkutan. Bagi mereka yang kurang mengerti masalah agama akan sangat mudah
meminjam modal kepada lembaga konvensional. Hal tersebut tentu sangat tidak
dibenarkan syariat. Untuk itu kami disni mencoba memberikan suatu jalan keluar bagi
maslah ini, yang mana salah satu caranya dengan memperkenalkan salah satu produk
lembaga keuangan non bank syariah yang berlebel modal ventura sayriah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian, modal dan dasar hukum modal ventura syariah?
2. Apa tujuan, konsep dan kegiatan modal ventura syariah?
3. Bagaimanakah operasional, peluang, fund rising dan ketentuan investasi pada modal
ventura syariah?
4. Bagaimakah pola bagi hasil pada modal ventura syariah?
C. Tujuan
Makalah ini dibuat untuk mengetahui bagaimana penjelasan dari apa yang telah
kami sebutkan dalam rumusan masalah. Selain itu makalah ini juga sebagai tugas dari
mata kuliah lembaga keuangan non bank syariah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Modal Ventura Syari’ah


Kata Ventura berasal dari bahasa Inggris, yakni venture ynag berarti sesuatu
yang mengandung risiko atau dapat pula diartikan suatu usaha. Beberapa ahli
mengungkapkan berbagai definisi modal ventura antara lain sebagai berikut:
Tony Lorenz mengungkapkan bahwa modal ventura adalah investasi jangka
panjang dalam bentuk pemberian pemberian modal ynag mengandung risiko, dimana
penyedia dana (venture capitalist) terutama mengharapkan capital gain, disamping
mendapat bunga dan deviden.
Cliton Richardson mendefinisikan modal ventura adalah dana yang
diinvestasikan pada perusahaan atau individu yang memiliki risiko tinggi.
White menyebut modal ventura adalah penyediaan pembiayaan untuk
memungkinkan pembentukan dan pengembangan usaha-usaha baru, baik dibidang
teknologi atau dibidang nonteknologi.
Menurut Soemitro Djojohadikusumo modal ventura pada dasarnya adalah
suatu usaha dibidang pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu
PPU (Perusahaan Pasangan Usaha).
Jadi dapat disimpulkan bahwa modal ventura adalah modal yang
diinvestasikan pada suatu Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) ynag mengalami
kesulitan dana dalam mengembangkan usahanya, dimana usaha ini mengandung
risiko dan penyedia modal (venture capitalist) mengharapkan laba darinya.
Sedangkan modal ventura syaria’ah adalah bisnis pembiayaan dalam bentuk
penyertaan modal ke dalam perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan untuk
jangka waktu tertentu dengan berlandaskan prinsip-prinsip syari’ah. Praktik modal
ventura yang dilakukan berdasarkan akad syari’ah dan bergerak di usaha yang tidak
bertentangan dengan prinsip syaria’ah yang diakui.
Perbedaan antara bank dengan modal ventura terletak pada jenis kegiatannya.
Bank membiayai suatu kegiatan, tetapi tidak masuk ke perusahaan yang dibiayainya,
sedangkan modal ventura memberikan pembiayaan dengan cara melakukan
penyertaan langsung ke dalam perusahaan yang dibiayainya.
Dengan demikian, kegiatan modal ventura memiliki karakteristik tersendiri
jika dibandingkan dengan lembaga pembiayaan lainnya. Ciri atau karakteristik modal
ventura adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan yang dilakukan bersifat penyertaan langsung ke suatu
perusahaan.
2. Penyertaan dalam perusahaan bersifat jangka panjang dan biasanya di atas
tiga tahun.
3. Bisnis yang dimasuki merupakan bisnis yang memiliki resiko tinggi.
4. Keuntungan ynag diperoleh berasal dari capital gain, deviden atau bagi
hasil tergantung dari penyertaan modalnya di bidang jenis yang
diinginkan.
5. Kegiatannya lebih banyak dilakukan dalam usaha pembentukan usaha baru
atau pengembangan suatu usaha.
Pengaturan kegiatan modal ventura lebih lanjut diatur dengan Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 469/KMK.17/1995 Tanggal 3 Oktober 1995. Kegiatan modal
ventura dipelopori oleh PT Bahana Pembianaan Usaha Indonesia (BPUI) sejak tahun
1973. PT BPUI dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1973
tentang Penyertaan Modal Negara untuk mendirikan perusahaan Perseroan Terbatas
yang usahanya bergerak dalam bidang penyertaan modal. Pengaturan modal ventura
selanjutnya diatur dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 469/KMK.17/1995
Tanggal 3 Oktober 1995 tentang Pendirian dan Pemberian Modal Ventura.

Modal Ventura dalam Perspektif Syariah


Dalam perspektif syariah, modal ventura memiliki beberapa ketentuan sebagai
berikut:
1. Akademisi syariah umumnya sepakat bahwa pembiayaan venture capital pada
early stage of life dari suatu investee adalah suatu bentuk klasik dari
pembiayaan musyarakah atau mudharabah.
2. Dari sudut pandang syariah, penggunaan equity financing dalam bentuk saham
atau penyertaan terbatas dengan bagi hasil adalah suatu bentuk dari aplikasi
akad mudharabah, musyarakah ‘inan atau musyarakah ‘inan al-mutanaqisha.
3. Hubungan erat antara penyedia dana dan pengguna dana, mulai dari penetapan
klausula yang menyangkut penggunaan dana sampai ke adding value,
monitoring dan pembagian hasil dan risiko sesuai dengan semangat
musyarakah.
4. Meskipun investasi venture capital secara prinsip sesuai dengan syariah, masih
ada beberapa aspek terkait dengan struktur pendanaan dan investasinya yang
tidak sesuai dengan syariah.
5. Aspek-aspek tersebut dapat dimodifikasi dengan mudah tanpa perubahan yang
terlalu besar.

Landasan Hukum untuk Mendirikan Modal Ventura


Landasan hukum tentang kegiatan ynag berkaitan dengan modal ventura di
Indonesia ditetapkan dengan berbagai peraturan. Peraturan-peraturan inilah yang
menjadi landasan hukum berdiri dan beroperasinya kegiatan modal ventura di
Indonesia.
Peraturan yang menjadi landasan hukum yang dimaksud adalah sebagai
berikut.
1. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 496/KMK.017/1995 Tanggal 3
Oktober 1995 tentang Pendirian dan Pembinanaan Perusahaan Modal
Ventura.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1995 tentang Pajak Penghasilan
bagi Perusahaan Modal Ventura.
3. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 227/KMK.01/1994 Tanggal 9 Juni
1994 tentang Sektor-sektor Usaha Perusahaan Pasangan Usaha dari
Perusahaan Modal Ventura.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 1992 tentnag Sektor-sektor Usaha
Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) Perusahaan Modal Ventura.
5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 Tanggal 20
Desember 1988 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga
Pembiayaan.
6. Keppres Nomor 61 Tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan.
B. Tujuan Pendirian Modal Ventura
Secara garis besar maksud dan tujuan pendirian modal vetura antara lain
sebagai berikut.
1. Untuk pengembangan suatu proyek tertentu, misalnya proyek penelitian, di
mana proyek ini biasanya tanpa memikirkan keuntungan semata, akan
tetapi lebih bersifat pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Pengembangan suatu teknologi baru, atau pengembangan produk baru.
Pembiayaan untuk usaha ini baru memperoleh keuntungan dalam jangka
panjang.
3. Pengambilalihan kepemilkikan suatu perusahaan. Tujuan pembiayaan
dengan mengambilalihan kepemilikan usaha perusahaan lain lebih banyak
diarahkan untuk mencari keuntungan.
4. Kemitraan dalam rangka pengentasan kemiskinan, dengan tujuan untuk
membantu para pengusaha lemah yang kekurangan modal, tetapi tidak
punya jaminan materil sehingga sulit memperoleh pinjaman. Dengan
adanya penyertaan modal dari modal ventura akan dapat membantu
menghadapi kesulitan keuangannya.
5. Alih teknologi yang dilakukan ke perusahaan yang masih menggunakan
teknologi lama sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi dan mutu
produknya.
6. Membantu perusahaan yang sedang kekurangan likuiditas.
7. Membantu pendirian perusahaan baru, di mana tingkat risiko kerugiannya
sangat besar.
Konsep Perusahaan Modal Ventura Syariah
Adapun konsep perusahaan modal ventura syariah adalah sebagai berikut:
1. Mekanisme pembiayaan dalam Modal Ventura dilakukan dalam bentuk
penyertaan modal.
2. Metode pengambilan keuntungan dalam Modal Ventura dilakukan melalui
bagi hasil atas keuntungan yang diperoleh kegiatan usaha yang dibiayai.
3. Produk pembiayaan Modal Ventura dikeluarkan oleh lembaga keuangan
bukan bank, yaitu perusahaan pembiayaan Modal Ventura.
4. Jaminan dalam pembiayaan Modal Ventura tidak diperlukan, karena sifat
pembiayaannya lebih condong ke sebuah bentuk investasi.
5. Sumber dana untuk pembiayaan Modal Ventura bisa berasal dari perusahaan
Modal Ventura sendiri dan juga berasal dari pihak lain.
6. Upaya penyelesaian apabila terjadi wanprestasi dalam pembiayaan Modal
Ventura, baik yang dilakukan oleh perusahaan Modal Ventura maupun
perusahaan pasangan usaha, upaya penyelesaiaannya dapat dilakukan melalui:
upaya damai, pengadilan negeri, dan lembaga arbitrase.
Kegiatan Perusahaan Modal Ventura Syariah
Kegiatan yang bisa dimasuki perusahaan modal ventura antara lain:
1. Perusahaan yang berusaha dalam pasar yang sedang tumbuh dan bersifat
inovatif serta mempunyai potensi untuk berkembang pada masa yang akan
datang.
2. Perusahaan yang ingin melakukan ekspansi usaha namun karena beberapa
keterbatasannya belum dapat menghimpun dana atau melakukan pinjaman
kepada perbankan.
3. Perusahaan yang ingin melakukan restrukturisasi utang-utangnya dan
posisinya sudah sangat mengganggu tingkat kesehatan saham tersebut.
C. Operasional Modal Ventura Syariah
Dalam pendirian modal ventura terdapat dua aspek penting dari maksud dan
tujuannya. Pertama modal ventura adalah modal yang disediakan sebagai risiko yang
mempunyai gagasan tanpa jaminan pengembalian modal atau keberhasilan pada masa
mendatang. Yang ada hanya sistem bagi hasil berupa dividen. Sehingga aspek
keberanian pemilik modal menjadi hal penting dalam pengadaan keputusan.
Itu sebabnya dasar utama semangat modal ventura terletak pada keyakinan terhadap
pasangan usahanya. Kedua, sesuai dengan prinsip dasar yang terkandung dalam jiwa
modal ventura, di seluruh dunia dibuat semacam kesepakatan bahwa penyertaan
modal harus bersifat sementara. Jangka waktunya antara 5–10 Tahun, sampai mitra
usahanya mampu berdiri sendiri barulah sahamnya dijual kembali.
Langkah-langkah dalam investasi modal ventura antara lain: (a) Penilaian
pendahuluan (b) Konfirmasi pihak luar (c) Negosiasi dan penawaran (d) Dokumentasi
hukum (e) Monitor investasi (f ) Divestasi.
Peluang Modal Ventura Syariah
Venture Capital (VC) adalah bentuk pembiayaan yang paling mirip dengan
pembiayaan syariah. Modifikasi yang diperlukan untuk inline dengan syariah sangat
mudah tanpa harus meninggalkan prinsip-prinsip utamanya. Penyesuaian VC kepada
bentuk mudharabah atau musyarakah house sama sekali tidak mengubah bentuk legal
dari VC.
Modifikasi syariah pada VC bukan berarti VC pindah dari suatu segmen pasar
kepada segmen pasar lain. Melainkan memperbesar size segmen. Penambahan size
tersebut berasal dari investor VC dan calon investee yang hanya mau berpartisipasi
jika VC telah inline dengan syariah. Juklak KMK VC syariah secara de facto telah
siap. Tinggal menunggu pengesahan yang menunggu sampai ada permintaan.
Pola syariah adalah pola yang menjadi perhatian pemerintah dalam penyaluran dana
Kredit Mikro. Institusi keuangan syariah international seperti ICD, IDB dan Bank-
bank syariah di middle east memiliki minat yang besar untuk menjadi investor
lembaga-lembaga pembiayaan berbasis mudharabah termasuk VC.
Fund Rising pada Modal Ventura Syariah
Funding modal ventura syariah berasal dari lembaga keuangan syariah (bank
syariah, asuransi syariah, reksadana syariah) dan institusi lain yang menghendaki dana
mereka dimanfaatkan menurut prinsip syariah. Instrumen yang bisa digunakan
mencakup:
1. Saham biasa;
2. Promisory note (PN) mudharabah muqayyada pada lembaga keuangan syariah
(LKS) lain;
3. Obligasi syariah mudharabah;
4. MTN syariah mudharaba. Pendanaan diatur melalui sinergi dengan beberapa
lembaga keuangan syariah. Funding dari luar dimungkinkan diperoleh dari
institusi keuangan syariah global seperti ICD, IDB, International Islamic Bank
yang cukup berminat dengan skema ini
Ketentuan Investasi pada Modal Ventura Syariah
Ada beberapa ketentuan pada investasi modal ventura syariah, yaitu:
1. Pada siklus ini, aspek yang mesti dimodifikasi terutama berkisar pada jenis
pembiayaan, covenant (jaminan) dan teknik valuation.
2. Saham biasa dapat diterima secara syariah.
3. Saham preferensi tidak boleh digunakan. Dimodifikasi dengan alternatif
saham preferensi dengan rasio bagi hasil yang berbeda dari saham biasa dan
ditentukan di depan.
4. Covertible bonds konvensional tidak bisa digunakan. Dapat dimodifikasi
dengan obligasi mudharabah biasa ditambah dengan akad waad (janji) dari
investee untuk menjual saham mereka pada MV pada saat jatuh tempo.
5. Sub-ordinated debt dengan bunga, bagi hasil pasti, bagi hasil maksimal dan
minimal tidak bisa digunakan. Alternatifnya adalah pembiayaan syirkah ‘inan
al-mutanaqishah dengan bagi hasil murni.
6. Jaminan dapat disertakan dalam transaksi pembiayaan dengan menggunakan
akad wakalah.
7. Usaha adalah jaminan paling utama pembiayaan.
8. Valuation yang menggunakan tingkat suku bunga sebagai discount rate harus
diganti. Alternatifnya adalah menggunakan required return dari investasi
dengan karakter risiko serupa atau tolok ukur investasi syariah lain.
D. Pola Bagi Hasil Modal Ventura Syariah
Ketentuan-ketentuan atas pelaksanaan pembiayaan dengan pola bagi hasil:
1. Perusahaan pasangan usaha dan perusahaan modal ventura menyertakan
modal, baik berupa uang tunai maupun aset yang relevan dengan aktivitas
suatu usaha yang akan dijalankan.
2. Perusahaan pasangan usaha dan perusahaan modal ventura secara bersama-
sama akan menikmati setiap keuntungan dan menanggung kerugian yang
ditimbulkan atas usaha yang dijalankan sesuai dengan kesepakatan yang
ditetapkan bersama.
3. Pencerminan yang diperoleh oleh perusahaan modal ventura atas pembiayaan
ini adalah: a. Bagi hasil dari laba usaha yang dijalankan; b. Pengembalian
modal yang disertakan;
4. Besarnya persentase bagi hasil yang diterima oleh perusahaan modal ventura
berdasarkan pada kesepakatan bersama antara perusahaan pasangan usaha dan
perusahaan modal ventura. Persentase bagi hasil yang diterima oleh
perusahaan modal ventura dengan ketentuan: a. Persentase bagi hasil tidak
melebihi dari 50% laba usaha. b. Persentasi bagi hasil akan dikoreksi setiap
tahunnya atau di akhir pembiayaan.
5. Jangka waktu pembiayaan sesuai dengan SK Mentri Keuangan, No.
125/KMK.013/1988 Jo.SKNo. 468/KMK.017/1995, yaitu maksimal selama 5
tahun.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Modal ventura, sesuai dengan Keppres No. 61 Tahun 1988, adalah bentuk bisnis
pembiayaan yang melibatkan penyertaan modal dalam suatu perusahaan yang
membutuhkan bantuan pembiayaan untuk jangka waktu tertentu. Modal Ventura Syariah,
bagian dari modal ventura, lebih khusus lagi mengikuti prinsip-prinsip syariah dalam
praktik bisnisnya dan melibatkan Dewan Pengawas Syariah. Karakteristik pembiayaan
modal ventura mencakup investasi jangka panjang dengan resiko tinggi dan tingkat
keuntungan yang diharapkan terutama berupa capital gain. Mekanisme modal ventura
melibatkan pemodal, profesional, dan perusahaan pasangan usaha dalam proses investasi,
pembiayaan, dan divestasi.
Tahapan permodalan mencakup berbagai fase bisnis, mulai dari prestart-up hingga
buy in atau buy out. Kegiatan modal ventura bertujuan untuk mendukung pengembangan
bisnis, terutama bagi perusahaan kecil yang memiliki potensi tetapi kurang akses ke modal
perbankan. Sumber dana modal ventura bisa berasal dari berbagai pihak, termasuk
investor individu, institusi keuangan, perbankan, dan pemerintah. Jenis pembiayaan yang
disediakan oleh modal ventura mencakup penyertaan modal langsung, tidak langsung, dan
pembiayaan bagi hasil. Proses penilaian dalam modal ventura melibatkan evaluasi,
negosiasi, pemeriksaan lanjutan, pemantauan, dan divestasi.
Keseluruhan, modal ventura memiliki peran penting dalam mendukung
perkembangan bisnis, terutama bagi perusahaan dengan kebutuhan modal yang signifikan
dan potensi pertumbuhan yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

Ambar Budisulistyawati. 2006. "Karakteristik Modal Ventura Sebagai Lembaga


Pembiayaan". Jurnal Ilmu Hukum. Edisi Nomor 68 Mei - Agustus 2006. Surakarta:
Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.
Amirus Sodiq. 2015. Konsep Kesejahteraan dalam Islam". Jurnal Ekonomi Syariah. Vol.3.
No.2. Desember 2015. Kudus: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri.
Azwar Hamid. 2015. "Modal Ventura Syariah". Jurnal Ilmu Ekonomi dan Keislaman. Vol.3.
No.1. Januari-Juni 2015. Padang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Institut Agama Islam
Negeri Padangsidimpuan.
Dani Ramdani. 2018. "Prinsip Bagi Hasil Dalam Akad Mudharabah Dan Musyarakah Pada
Bank Syariah". Jurnal Ilmu Hukum. Vol.1. No.2. Desember 2018. Bandung: Fakultas
Hukum Universitas Islam Bandung
Debby Pramana dan Rachma Indrarini. 2017. "Pembiayaan BPR. Syariah dalam Peningkatan
Kesejahteraan UMKM: Berdasarkan Maqashid Sharia".
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam. Vol. 3. No. 1. Januari-Juni 2017. Surabaya: Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Surabaya.
Hartono dan Deny Dwi Hartomo. 2014. "Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
UMKM Di Surakarta". Jurnal Bisnis & Manajemen Vol.14. No.1. 2014. Surakarta:
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret.
Joseph A.Lipuma. 2006. "Independent venture capital, corporate venture capital and the
Internatinalisation Intensity of technology- based portofolio firms". International
Entrepreneur and Management Journal. Boston: Boston University
Mahmudatus Sa'diyah dan Nur Aziroh. 2014. "Musyarakah dalam Fiqih dan Perbankan
Syariah". Jurnal Ekonomi Syariah. Vol. 2. No.2. Desember 2014. Kudus Fakultas
Syari'ah dan Ekonomi Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus.
Roifatus Syauqoti dan Mohammad Ghozali. 2018. "Analisis Sistem Lembaga Keuangan
Syariah dan Lembaga Keuangan Konvensional". Jurnal Ekonomi Islam. Vol. 14 No. 1
Tahun 2018. Januari 2018. Malang: Fakultas Syari'ah Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim.
Romli Atmasasmita. 2012. "Tiga Paradigma Hukum dalam Pembangunan Nasional". Jurnal
Hukum. Vol.3 No.1 Tahun 2012. Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Trisakti.
Sa'adah Yuliana, Suhel, Abdul Bashir. 2017. "Comparative Analysis of Profit Sharing
Financing Between Islamic Banks (BUS) and Islamic Rural Bank (BPRS) in
Indonesia". International Journal of Economics and Financial Issues. Vol 7. Issue 2.
Safrina. 2013. "Peranan Modal Ventura sebagai Alternatif Pembiayaan Usaha Kecil dan
Menengah". Jurnal Ilmu Hukum. No. 59, Th. XV. April 2013. Banda Aceh: Fakultas
Hukum Universitas Syiah Kuala.
Susiana dan Yunita. 2013. "Efektivitas Penyaluran Pembiayaan Modal Ventura Sebagai
Alternatif Modal Bagi UMKM". Jurnal Ilmu Hukum. No. 61, Th. XV, Desember,
2013. Banda Aceh: Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala
Sutawi. 2008. "Pembiayaan Syariah Pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Sektor
Agribisnis dengan Pola Kemitraan". Jurnal Keuangan dan Perbankan. Vol.12. No.3.
September 2008. Malang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Malang.

Anda mungkin juga menyukai