3. LANDASAN SOSIOLOGIS
• Indonesia memiliki keanekaragaman : adat istiadat, suku bangsa, bahasa,agama.
• Keanekaragaman diakui secara formal dalam satu tekad dalam Semboyan
"Bhinneka Tunggal Ika.“
• Makna kebhinekaan inilah yang tergambar dalam kehidupan beragama.
• Pancasila juga secara tegas mencantumkan urutan sila pertamanya "Ketuhanan Yang
Maha Esa" yang mengandung makna bangsa ini menjunjung tinggi nilai keagamaan.
KEGIATAN BELAJAR DUA
POTRET, HAKIKAT, DAN TARGET ANAK TAMAN KANAK-KANAK DALAM BELAJAR NILAI-
NILAI KEAGAMAAN
A. POTRET KEGIATAN ANAK TAMAN KANAK-KANAK DALAM BELAJAR NILAI-NILAI KEAGAMAAN
• TK belum mempunyai kurikulum yang jelas tentang pengembangan nilai-nilai keagamaan. Nilai-nilai
keagamaan yang terdapat dalam GBPKB TK 1994 hanya bersifat implisit saja, dan ini merupakan
kelemahan dari GBPKB TK karena tidak ada rincian materi keagamaan. Didalamnya hanya berkisar pada
ruang lingkup rutinitas dan pembiasaan.
• Aspek keagamaan seharusnya juga menjadi salah satu pokok pengembangan dan pembinaan yang harus
dikelola, diprogramkan dan diarahkan dengan sempurna.
• Bila hal ini dibiarkan maka akibatnya anak hanya akan menguasai potensi akademik belaka dan sangat
minim dalam penguasaan aspek2 keagamaan. Akibatnya anak-anak akan menuju pola kehidupan manusia
yang sekuler, padahal kehidupan manusia harus dijalani dengan 2 aspek penunjang esensial ( aspek
jasmani dan aspek rohani) secara sehat dan seimbang.
• Sistem Pendidikan Nasional no 20 thn 2003 diharapkan dapat memperbaiki keadaan sehingga pendidikan
dan pengembangan nilai-nilai keagamaan untuk anak usia prasekolah akan dapat dilakukan dengan baik.
B. HAKIKAT BELAJAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK PADA
NILAI-NILAI KEAGAMAAN