Anda di halaman 1dari 13

HAKIKAT PEMEROLEHAN BAHASA

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


BAHASA INDONESIA KELAS RENDAH
Yang diampu oleh Dra. Sutansi, M.Pd.

Disusun Oleh :
Offering H9
Kelompok 2

Ade Ferlinda Octaviasari ( 190151602725 )


Ayu Ramadhani ( 190151602551 )
Devania Nurma Erasih ( 190151602548 )
Dwi Sri Lestari ( 190151602573 )
Lia Latifah ( 190151602584 )
M. Khemal Pasya ( 190151602560 )
Nisa Sofia Safitri ( 190151602520 )

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEPTEMBER 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan
Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia Kelas
Rendah yang berjudul “HAKIKAT PEMEROLEHAN BAHASA” sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan.
Makalah ini disusun untuk melengkapi salah satu tugas Pendidikan Sekolah
Dasar, sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh Dra. Sutansi, M.Pd sebagai
dosen mata kuliah.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada semu pihak yang telah
membantu dalam terselesaikannya makalah ini.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu
penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan dan
penyampaian materi dalam makalah ini. Selanjutnya penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca
terutama penulis.

Blitar, 27 September 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
A. Pemerolehan Bahasa.....................................................................................2
1. Pengertian Pemerolehan Bahasa...................................................................2
2. Teori Pemerolehan Bahasa Anak..................................................................3
3. Tahap Perkembangan Pemerolehan Bahasa Anak.......................................4
B. Perkembangan Pemerolehan Bahasa Anak...................................................5
1. Pengertian Pengertian Perkembangan Bahasa Anak....................................5
2. Tahap- Tahap Perkembangan Bahasa Anak.................................................5
C. Ragam Pemerolehan Bahasa.........................................................................7
BAB III PENUTUP.................................................................................................9
A. Kesimpulan...................................................................................................9
B. Saran dan Kritik............................................................................................9
DAFTAR RUJUKAN............................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemerolehan bahasa merupakan sebuah proses yang sangat
panjang, dimulai sejak anak belum mengenal sebuah bahasa sampai fasih
berbahasa. Penguasaan sebuah bahasa oleh seorang anak dimulai dengan
perolehan bahasa pertama yang sering kali disebut bahasa ibu.
pemerolehan dipakai untuk padanan istilah inggris acquisition, yang
merupakan suatu proses penguasaan bahasa yang dilakukan oleh anak
secara natural pada waktu dia belajar bahasa ibunya. Psikolinguistik yang
merupakan ilmu interdisipliner menguraikan proses-proses psikologi yang
berlangsung ketika seorang anak mengucapkan kalimat-kalimat yang
didengarnya pada waktu berkomunikasi, dan bagaimana kemampuan
berbahasa itu diperoleh waktu anak berkomunikasi dengan orang yang ada
di sekitar anak.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kajian dari pemerolehan bahasa ?
2. Bagaimana kajian perkembangan pemerolehan bahasa anak ?
3. Bagaimana ragam pemerolehan bahasa ?

C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami kajian pemerolehan bahasa.
2. Mengetahui dan memahami kajian perkembangan pemerolehan
bahasa anak.
3. Mengetahui ragam pemerolehan bahasa.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pemerolehan Bahasa
1. Pengertian Pemerolehan Bahasa
Pemerolehan bahasa anak melibatkan dua keterampilan, yaitu
kemampuan untuk menghasilkan tuturan secara spontan dan kemampuan
memahami tuturan orang lain. Jika dikaitkan dengan hal itu, maka yang
dimaksud dengan pemerolehan bahasa adalah proses pemilikan
kemampuan berbahasa, baik berupa pemahaman atau pun pengungkapan,
secara alami, tanpa melalui kegiatan pembelajaran formal (Tarigan dkk,
1998).
Ada juga pendapat Kiparsky dalam Tarigan (1998) mengatakan
bahwa pemerolehan bahasa adalah suatu proses yang digunakan oleh anak-
anak untuk menyesuaikan serangkaian hipotesis dengan ucapan orang tua
sampai dapat memilih kaidah tata bahasa yang paling baik dan paling
sederhana dari bahasa yang bersangkutan.
Kemerdekaan bahasa ditunjukkan mulai sekitar usia satu tahun di
saat anak-anak mulai menggunakan kata-kata lepas atau kata-kata terpisah
dari sandi linguistik untuk mencapai tujuan sosial mereka. Pengertian lain
mengatakan bahwa pemerolehan bahasa memiliki suatu permulaan yang
gradual yang muncul dari prestasi-prestasi kognitif pra-linguistik
(McGraw, 1987 ; 570). Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa dalam pemerolehan bahasa :
1. Berlangsung dalam situasi informal, anak-anak belajar tanpa beban
dan berlangsung di luar sekolah (lingkungan tempat tinggalnya).
2. Pemilikan bahasa tidak melalui pembelajaran formal di lembaga-
lembaga pendidikan seperti sekolah atau kursus.
3. Dilakukan tanpa sadar atau secara spontan.
4. Dialami langsung oleh anak dan terjadi dalam konteks berbahasa
yang bermakna bagi anak.

2
2. Teori Pemerolehan Bahasa Anak
a) Teori Behaviorisme
Teori behaviorisme menyoroti perilaku kebahasaan yang dapat
diamati langsung dan hubungan antara rangsangan (stimulus) dan
reaksi (respon). Perilaku bahasa yang efektif adalah membuat
reaksi yang tepat terhadap rangsangan. Reaksi ini akan menjadi
suatu kebiasaan jika reaksi tersebut dibenarkan. Sebagai contoh,
seorang anak mengucap “bilangkali” untuk “barangkali” pasti anak
akan dikritik oleh ibunya atau siapa saja yang mendengar kata
tersebut. Apabila suatu ketika si anak mengucapkan barangkali
dengan tepat, dia tidak akan mendapat kritikan karena
pengucapannya sudah benar. Situasi seperti inilah yang dinamakan
membuat reaksi yang tepat terhadap rangsangan dan merupakan
hal pokok bagi pemerolehan bahasa pertama.

b) Teori Nativisme Chomsky


Teori ini merupakan penganut nativisme. Menurutnya, bahasa
hanya dapat dikuasai oleh manusia, binatang tidak mungkin dapat
menguasai bahasa manusia. Pendapat Chomsky didasarkan pada
beberapa asumsi.
Pertama, perilaku berbahasa adalah sesuatu yang diturunkan
(genetik), setiap bahasa memiliki pola perkembangan yang sama
(merupakan sesuatu yang universal), dan lingkungan memiliki
peran kecil dalam proses pematangan bahasa. Kedua, bahasa dapat
dikuasai dalam waktu yang relatif singkat. Ketiga, lingkungan
bahasa anak tidak dapat menyediakan data yang cukup bagi
penguasaan tata bahasa yang rumit dari orang dewasa. Menurut
aliran ini, bahasa adalah sesuatu yang kompleks dan rumit
sehingga mustahil dapat dikuasai dalam waktu yang singkat
melalui “peniruan”.

3
c) Teori Kognitivisme
Munculnya teori ini dipelopori oleh Jean Piaget (1954) yang
mengatakan bahwa bahasa itu salah satu di antara beberapa
kemampuan yang berasal dari kematangan kognitif. Jadi, urutan-
urutan perkembangan kognitif menentukan urutan perkembangan
bahasa (Chaer, 2003:223).

d) Teori Interaksionisme
Teori interaksionisme beranggapan bahwa pemerolehan bahasa
merupakan hasil interaksi antara kemampuan mental pembelajaran
dan lingkungan bahasa. Hal ini dibuktikan oleh berbagai penemuan
seperti yang telah dilakukan oleh Howard Gardner. Dia
mengatakan bahwa sejak lahir anak telah dibekali berbagai
kecerdasan. Salah satu kecerdasan yang dimaksud adalah
kecerdasan berbahasa (Campbel, dkk.2006:2-3). Akan tetapi, yang
tidak dapat dilupakan adalah lingkungan juga faktor yang
mempengaruhi kemampuan berbahasa si anak.

3. Tahap Perkembangan Pemerolehan Bahasa Anak


Tahap perkembangan pemerolehan bahasa anak meliputi :
a) Perkembangan Prasekolah
Perkembangan prasekolah mulai dari anak mengatakan kata-
kata pertamanya, terus menerus berupaya mengumpulkan nama-
nama benda dan orang di dunianya, perkembangan disaat dia selalu
bertanya, serta mulai menggabungkan kalimat-kalimat.
b) Perkembangan Masa Sekolah
Perkembangan bahasa pada masa-masa sekolah terutama
karena sang anak terus menerus menambah pengalamannya, serta
dengancepat mengembangkan bahasa yang dimilikinya. Hal ini
mengandung arti bahwa sekolah mempunyai peran penting dalam
pemerolehan dan perkembangan bahasa anak.

4
B. Perkembangan Pemerolehan Bahasa Anak
1. Pengertian Pengertian Perkembangan Bahasa Anak
Perkembangan bahasa meliputi dua komunikasi, lisan dan tertulis.
Kemampuan-kemampuan verbal berkembang sejak dini dan menjelang
usia 3 tahun, anak sudah menjadi pengoceh yang terampil. Pada akhir
masa anak usia dini, mereka dapat menggunakan dan memahami sejumlah
besar kalimat, dapat terlibat dalam pembicaraan yang berkelanjutan dan
mengetahui tentang bahasa tulisan. Dari lahir sampai kurang lebih usia 2
tahun bayi memahami dunia mereka melalui panca indera mereka.
Pengetahuan mereka didasarkan pada tindakan-tindakan fisik, dan
pemahaman mereka terbatas pada kejadian-kejadian saat ini atau tidak
jauh dari waktu lampau. Hanya apabila anak-anak mengalami transisi dari
tahap sensorimotor ke tahap praoperasional (pada usia sekitar 2 tahun) dan
mulai berbicara dan menggunakan pikiran atau konsep untuk memahami
dunia mereka. Meskipun demikian, selama tahap praoperasional, pikiran-
pikiran mereka masih pralogis, terkait dengan tindakan-tindakan fisik dan
cara bagaimana benda-benda tampak pada mereka. Kebanyakan anak tetap
berada pada tahap praoperasional perkembangan kognitif sampai mereka
berusia 7 atau 8 tahun.

2. Tahap- Tahap Perkembangan Bahasa Anak


Kemampuan berbahasa merupakan suatu potensi yang dimiliki
semua anak manusia yang normal. Kemampuan itu diperolehnya tanpa
melalui pembelajaran khusus. Yang sangat menakjubkan ialah, dalam
waktu yang relatif singkat, anak sudah dapat berkomunikasi dengan orang-
orang di sekitarnya. Bahkan, sebelum bersekolah, ia telah mampu bertutur
seperti orang dewasa untuk berbagai keperluan dan dalam bermacam
situasi.

a) Tahap Pralinguistik (Masa Meraba)


Pada tahap ini, bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan anak
belumlah bermakna. Bunyi-bunyi itu memang telah

5
menyerupai vokal atau konsonan. Tetapi, secara keseluruhan
bunyi tersebut tidak mengacu pada kata dan makna tertentu.
Fase ini berlangsung sejak anak lahir sampai berumur 12 bulan.
 Pada umur 0-2 bulan, anak hanya mengeluarkan bunyi-
bunyi refleksif untuk menyatakan rasa lapar, sakit, atau
ketidaknyamanan. Sekalipun bunyi-bunyi itu tidak
bermakna secara bahasa, tetapi bunyi-bunyi itu
merupakan bahan untuk tuturan selanjutnya.
 Pada umur 2-5 bulan, anak mulai mengeluarkan bunyi-
bunyi vokal yang bercampur dengan bunyi-bunyi mirip
konsonan. Bunyi ini biasanya muncul sebagai respon
terhadap senyum atau ucapan ibunya atau orang lain.
 Pada umur 4-7 bulan, anak mulai mengeluarkan bunyi
agak utuh dengan durasi yang lebih lama. Bunyi mirip
konsonan atau mirip vokalnya lebih bervariasi.
 Pada umur 6-12 bulan, anak mulai berceloteh.
Celotehannya merupakan pengulangan konsonan dan
vokal yang sama seperti /ba ba ba/, ma ma ma/, da da
da/.
b) Tahap Satu – Kata
Fase ini berlangsung ketika anak berusia 12-18 bulan. Pada
masa ini, anak menggunakan satu kata yang memiliki arti yang
mewakili keseluruhan idenya. Tegasnya, satu – kata mewakili
satu atau bahkan lebih frase atau kalimat. Oleh karena itu, fase
ini disebut juga tahap holofrasis.
c) Tahap Dua – Kata
Fase ini berlangsung sewaktu anak berusia sekitar 18-24
bulan. Pada masa ini, kosakata dan gramatika anak berkembang
dengan cepat. Anak-anak mulai menggunakan dua kata dalam
berbicara. Tuturannya mulai bersifat telegrafik. Artinya, apa
yang dituturkan anak hanyalah kata-kata yang penting saja,
seperti kata benda, kata sifat, dan kata kerja. Kata-kata yang

6
tidak penting, seperti halnya kalau kita menulis telegram,
dihilangkan.
d) Tahap Banyak – Kata
Fase ini berlangsung ketika anak berusia 3-5 tahun atau
bahkan sampai mulai bersekolah. Pada usia 3-4 tahun, tuturan
anak mulai lebih panjang dan tata bahasanya lebih teratur. Dia
tidak lagi menggunakan hanya dua kata, tetapi tiga kata atau
lebih. Pada umur 5-6 tahun, bahasa anak telah menyerupai
bahasa orang dewasa.
Pada tahap-tahap perkembangan bahasa, berkembang pula
penguasaan mereka atas sistem bahasa yang dipelajarinya.
Sistem bahasa terdiri atas subsistem berikut:
 Fonologi, yaitu pengetahuan tentang pelafalan dan
penggabungan bunyi-bunyi tersebut sebagai sesuatu
yang bermakna.
 Gramatika (tata bahasa), yaitu pengetahuan tentang
aturan pembentukan unsur tuturan.
 Semantik leksikal (kosakata), yaitu pengetahuan tentang
aturan pembentukan unsur tuturan.
 Pragmatik, yaitu pengetahuan tentang penggunaan
bahasa dalam berbagai cara untuk berbagai keperluan,
yaitu pengetahuan tentang aturan pembentukan unsur
tuturan.

C. Ragam Pemerolehan Bahasa


Ragam atau jenis pemerolehan bahasa dapat kita tinjau dari
berbagai sudut pandang, yaitu :
1. Berdasarkan Bentuk
Ditinjau dari segi bentuk, ragam pemerolehan bahasa anak
meliputi:
a) Pemerolehan bahasa pertama atau first language
acquisition.

7
b) Pemerolehan bahasa kedua atau second language
acquisition.
c) Pemerolehan berulang-ulang (klein, 1986 ; 3)
2. Berdasarkan Urutan
Ditinjau dari segi urutan, ragam pemerolehan anak meliputi :
a) Pemerolehan bahasa pertama atau first language
acquisition.
b) Pemerolehan bahasa kedua atau second language
acquisition (Winitiz, 1981 ; Stevens, 1984)
3. Berdasarkan Jumlah
Ditinjau dari segi jumlah, ragam pemerolehan anak meliputi :
a) Pemerolehan satu bahasa atau monolingual acquestion.
b) Pemerolehan dua bahasa atau bilingual acquestion (Gracia,
1983).
4. Berdasarkan Media
Ditinjau dari segi media, ragam pemerolehan anak meliputi :
a) Pemerolehan lisan atau oral language acquestion.
b) Pemerolehan bahasa tulis atau written language acquestion
(Freedman, 1985).
5. Berdasarkan Keaslian
Ditinjau dari segi keaslian atau keasingan, ragam pemerolehan
anak meliputi :
a) Pemerolehan bahasa asli atau native language acquestion.
b) Pemerolehan bahasa asing atau foreign language acquestion
(Winitz, 1981).

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemerolehan bahasa adalah proses pemilikan kemampuan
berbahasa, baik berupa pemahaman atau pun pengungkapan, secara alami,
tanpa melalui kegiatan pembelajaran formal. Teori pemerolehan bahasa
anak ada 4 yaitu teori behaviorisme, teori nativisme chomsky, teori
kognitivisme, dan teori interaksionisme. Tahap perkembangan
pemerolehan bahasa anak meliputi perkembangan pra sekolah dan
perkembangan masa sekolah.
Perkembangan bahasa meliputi dua komunikasi, lisan dan tertulis.
Tahap-tahap perkembangan bahasa anak meliputi tahap pralinguistik
(masa meraba) berlangsung sejak lahir hingga usia 12 bulan, tahap satu-
kata berlangsung ketika anak berusia 12-18 bulan, tahap dua-kata
berlangsung ketika anak berusia 18-24 bulan, dan tahap banyak kata yang
berlangsung ketika anak berusia 3-5 tahun. Sistem bahasa terdiri atas
fonologi, gramatika (tata bahasa), semantik leksikal (kosa kata), dan
pragmatik.
Ragam pemerolehan bahasan dapat dilihat dari berbagai sudut
pandang, diantaranya berdasarkan bentuk, berdasarkan urutan, berdasarkan
jumlah, berdasarkan media, dan berdasarkan keaslian.

B. Saran dan Kritik


Kita harus bisa memahami hakikat pemerolehan bahasa guna
memahami bagaimana bahasa yang kita ketahui sekarang bisa kita peroleh.
Jika kita ingin memperoleh suatu bahasa yang tepat maka kita harus
mengetahui dan menguasai apa itu mendengar, menyimak, dan sebagainya
yang berkenaan tentang perolehan suatu informasi melalui bahasa yang
baik dan benar.
Kita harus mengetahui dan bisa membedakan bahasa yang baik dan
benar, karena itu sangat penting bagi manusia yang ingin mendapat
informasi dan yang ingin menyampaikan sesuatu kepada orang lain.

9
DAFTAR RUJUKAN

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://nandabao.blogspot.com/2016/05/hakikat-
pemerolehan bahasa.html%3Fm
%3D1&ved=2ahUKEwjNyMLVnvfrAhVz8HMBHQqIBeYQFjAJegQICxAB&u
sg=AOvVaw1xooHig77dvVjh7AiqoMNx

https://www.guruberbagi.net/2019/02/teori-dan-hakekat-pemerolehan-
bahasa.html?m=1

10

Anda mungkin juga menyukai