Anda di halaman 1dari 13

PERKEMBANGAN BAHASA ANAK

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Mulyadi Eko Purnomo, M.Pd.

Dr. Agus Saripudin, M.Ed.

Oleh:

Kelompok 7

Nurbaya 06021282126038

Febya Enggelina 06021282126022

Evi Silpiani 06021282126051

Pratidina Trihuningsih 06021282126043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perkembangan Bahasa Anak”
ini tepat waktu. Makalah ini dibuat oleh penulis untuk memenuhi tugas mata kuliah
Psikolinguistik. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Mulyadi Eko Purnomo,
M.Pd. dan Dr. Agus Saripudin, M.Ed. selaku dosen pengampu yang telah memberikan
bimbingan serta arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Penulis menyadari dalam makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, baik dari segi isi, referensi, dan lainnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
saran dan kritik yang membangun agar makalah ini lebih baik ke depannya. Semoga isi dari
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca maupun penulis.

Palembang, 8 Maret 2023

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
PENDAHULUAN....................................................................................................................4
1. Latar Belakang...............................................................................................................4
2. Rumusan Masalah..........................................................................................................5
3. Tujuan............................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
1. Definisi Perkembangan Anak........................................................................................6
2. Teori Perkembangan Anak.............................................................................................6
3. Tahap Perkembangan Anak............................................................................................7
4. Proses Perkembangan Anak...........................................................................................7
5. Faktor Pengaruh Perkembangan Anak...........................................................................9
6. Peranan Model Perkembangan Anak...........................................................................10
PENUTUP...............................................................................................................................12
1. Kesimpulan..................................................................................................................12
2. Saran............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13

iii
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa sebagai alat komunikasi merupakan sarana perumusan maksud yang
melahirkan perasaan, dan memungkinkan kita menciptakan kegiatan sesama manusia.
sejak lahir sampai usia lima tahun, yang dikenal dengan istilah pemerolehan bahasa.
Orang dewasa selalu terpesona dengan perkembangan bahasa yang ajaib pada anak-
anak. Meskipun sepenuhnya lahir tanpa bahasa, pada saat mereka berusia 3 atau 4 tahun.
Anak-anak secara khusus telah memperoleh beribu-ribu kosakata, sistem fonologi dan
gramatika yang kompleks. Aturan kompleks yang sama untuk bagaimana cara
menggunakan bahasa. Hampir pada semua anak-anak, dengan mengabaikan cara
bagaimana mereka dibesarkan. Alat-alat linguistik modern dan psikologi telah
memungkinkan kita untuk mengatakan banyak hal tentang apa yang dipelajari anak-anak,
dan langkah-langkah yang mungkin mereka lewati dalam perjalanan menuju kemampuan
komunikatif orang dewasa.
Seorang anak berhak tumbuh dan berkembang dalam pendidikan, bermain, istirahat,
penyegaran dan belajar. Karena itu belajar adalah hak anak, bukan kewajiban. Orang tua
dan negara berkewajiban menyediakan sarana dan prasarana pendidikan bagi anak sebagai
bagian dari program pembelajaran. Karena belajar adalah hak anak, maka belajar harus
menyenangkan, merangsang, dan memotivasi serta menginspirasi anak. Stimulasi
kemampuan dasar perkembangan bahasa, kognitif, fisik-motorik dan seni serta
perkembangan kebiasaan yang terdiri dari nilai-nilai religi, sosial, emosional dan
kemandirian. Keterampilan dasar anak saling mendukung satu sama lain.
Perkembangan bahasa pada anak sangatlah bertahap dan di bagi dalam beberapa bagian
yang akan bahas dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis membahas
yang berkaitan dengan perkembangan bahasa pada manusia khusunya pada anak-
anak yaitu “Perkembangan Bahasa Anak”.

4
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakag di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam makalah
ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Apa definisi perkembangan bahasa anak?
2. Bagaimana teori perkembangan bahasa anak?
3. Bagaimana tahap dan proses perkembangan bahasa anak?
4. Apa saja faktor yang memengaruhi perkembangan bahasa anak?
5. Bagaimana peranan model perkembangan bahasa anak?

C. Tujuan
Beriringan dengan rumusan masalah yang ditetapkan, maka tujuan dari penulisan
makalah ini sebagai berikut.
1. Mengetahui definisi perkembangan bahasa anak
2. Mengetahui teori perkembangan bahasa anak
3. Mengetahui tahap dan proses perkembangan bahasa anak
4. Mengetahui faktor perkembangan bahasa anak
5. Mengetahui peranan model perkembangan bahasa anak

5
PEMBAHASAN

A. Definisi Perkembangan Bahasa Anak


Perkembangan bahasa merupakan salah satu keterampilan dasar yang harus dimiliki
seorang anak sesuai dengan usia dan karakteristik perkembangannya. Perkembangan adalah
perubahan sepanjang hayat yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi
seperti faktor biologis, kognitif, dan sosio-emosional. Bahasa adalah sistem simbol untuk
komunikasi, yang meliputi fonologi (satuan bunyi), morfologi (satuan bermakna), sintaksis
(tata bahasa), semantik (variasi bermakna) dan pragmatik (penggunaan bahasa). Bahasa
memungkinkan anak untuk mengkomunikasikan maksud, tujuan, pikiran dan perasaannya
kepada orang lain.
Perkembangan bahasa anak merupakan kombinasi antara interaksi sosial, perkembangan
emosi, kemampuan kognitif, dan perkembangan fisik atau motoriknya. Semua perkembangan
tersebut dikombinasikan dengan apa yang terjadi dalam beberapa tahun tahap perkembangan
anak.

B. Teori Perkembangan Bahasa Anak


Menurut Surna, Nyoman & Pandeirot (Dewi et al., 2020) teori perkembangan bahasa anak
dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu sebagai berikut.
a. Teori Behaviorisme
Perkembangan bahasa anak yang memperoleh kemampuan berbahasa sangat dipengaruhi
oleh faktor penguatan dengan bentuk demontrasi suara atau ucapan.
b. Teori Sosial Kognitif
Perkembangan bahasa anak ditentukan oleh peniruan atau imitasi terhadap orang dewasa
berbicara.
c. Teori Nativisme
Secara genetik anak memiliki kemampuan untuk memahami dan mengucapkan bahasa ujar
dan hal tersebut berlangsung sangat cepat. Noam Chomsky adalah bapak dari teori
nativisme yang mengemukakan bahwa kemahiran anak dalam menguasai bahasa bersifat
genetik, yang merupakan seperangkat proses keterampilan berbahasa yang memungkinkan
anak memahami dan menggunakan urutan berbahasa secara benar.
d. Teori Sosial Kultural
Perkembangan bahasa menurut teori yang dikembangkan oleh Vygotsky bahwa lingkungan
sosial sangat mempengaruhi perkembangan bahasa. Artinya internalisasi nilai budaya akan
6
memberi makna tertentu pada anak dalam mengembangkan pengetahuannya dan
kemampuan berbicaranya.

C. Tahap Perkembangan Bahasa Anak


Menurut Piaget dan Vygotsky (Alfin & Pangastuti, 2020) tahap-tahap perkembangan
bahasa anak disajikan dalam tabel berikut.
Usia Kemampuan
0,0 s.d 0,5 tahun Meraban (pralinguistik) pertama
0,5 s.d 1,0 tahun Meraban (pralinguistik) kedua: kata
nonsense
1,0 s.d 2,0 tahun Linguistik I : holofrastik; kalimat satu kata
2,0 s.d 3,0 tahun Linguistik II : kalimat dua kata
3,0 s.d 4,0 tahun Linguistik III : pengembangan tata bahasa
4,0 s.d 5,0 tahun Linguistik IV : tata bahasa pra-dewasa
5,0 tahun s.d -- Linguistik V : kompetensi penuh

D. Proses Pemerolehan Bahasa anak


Di mana pun juga anak memperoleh bahasa ibunya dengan strategi yang sama. Kesamaan
ini tidak hanya dilandasi oleh biologi dan neurologi manusia yang sama, tetapi juga oleh
pandangan mentalistik yang menyatakan bahwa anak telah dibekali dengan bekal kodrati pada
saat dilahirkan. Pemerolehan bahasa selain anak telah dibekali kodrati pada saat dilahirkan juga
dipengaruhi oleh faktor keturunan dan lingkungan baik keluarga maupun tempat tinggal. Di
dalam bahasa juga terdapat konsep universal sehingga anak secara mental telah mengetahui
kodrat-kodrat yang universal ini. Bahasa mana pun dan wujudnya seperti apa ditentukan oleh
input dari sekitarnya.
1. Pemerolehan dalam bidang Fonologi
Pada umur sekitar 6 minggu, anak mulai mengeluarkan bunyi-bunyi yang mirip dengan
bunyi konsonan atau vokal. Proses mengeluarkan bunyi-bunyi ini disebut cooing atau
dekutan. Anak mendekutkan bermacam-macam bunyi yang belum jelas identitasnya. Pada
sekitar umur 6 bulan, anak mulai mencampur konsonan dengan vokal sehingga
membentuk babbling atau celotehan (Dardjowidjojo 2010:244).
Celotehan dimulai dengan konsonan dan diikuti oleh sebuah vokal. Konsonan yang ke
luar pertama adalah konsonan bilabial hambat dan bilabial nasal. Vokalnya adalah /a/.

7
Dengan demikian, strukturnya adalah CV. Ciri lain dari celotehan adalah CV kemudian
diulang dengan struktur C1V1C1V1.... papapa mamama bababa .... yang diartikan sebagai
kata ayah dan ibu. Konsonan dan vokalnya secara gradual berubah sehingga muncul kata-
kata seperti dadi, dida, tita, dita, mama, mami, dst.
Pada anak Indonesia dengan kosakata kebanyakan polisilabik, anak harus menganalisis
lebih dulu barulah dia menentukan suku mana yang akan diambil. Dari kata sepeda,
misalnya, mana yang akan diambil: se, pe, atau da. Pada anak Indonesia kebanyakan
memilih suku terakhir dan ini merupakan latar belakang yang universal, yaitu bahwa anak
di mana pun cenderung untuk memperhatikan akhir dari suatu bentuk.

2. Pemerolehan dalam bidang sintaksis


Tesis yang berjudul Pemerolehan Bahasa Anak Usia 2-3 Tahun yang ditulis oleh
Subyantoro (2011) menunjukkan bahwa perkembangan sintaksis anak memang dimulai
dari tahap yang sederhana (satu suku/kata) ke tahap yang lebih sukar (dua suku/kata atau
lebih). Unsur ini ada, derajatnya jauh di bawah komponen sintaksis, apalagi komponen
fonologi adalah sistem bunyi suatu bahasa.
Dalam bidang sintaksis, anak memulai berbahasa dengan mengucapkan satu kata. Di
Indonesia hanya sebagian saja dari kata itu. Akan tetapi, dari segi semantiknya Ujaran Satu
Kata (USK) adalah kompleks karena satu kata itu bisa memiliki lebih dari satu makna.
Anak yang mengatakan /bi/ untuk mobil bisa bermaksud mengatakan - “Ma, itu mobil.” -
“Ma, ayo kita ke mobil.” - “Papa ada di mobil,” dsb.
Kata-kata yang dipakai hanyalah kata-kata dari kategori sintaktik utama. Kata-kata
yang digunakan selalu dari kategori sini dan kini. Tidak ada yang merujuk kepada yang
tidak ada di sekitar atau pun ke masa lalu dan masa depan. Meskipun pada Ujaran Dua
Kata (UDK) semantiknya semakin jelas, makna yang dimaksud anak masih tetap harus
diterka sesuai dengan konteksnya. Pemerolehan bentuk negatif secara dini mungkin
dipengaruhi oleh konsep sini dan kini yang membuat nomina lebih dominan daripada
kategori yang lain, sehingga kata bukan merupakan negasi antara dua nomina.

3. Pemerolehan dalam bidang Leksikon


Sebelum anak dapat mengucapkan kata, dia memakai cara lain untuk berkomunikasi;
dia memakai tangis dan gestur (gesture), gerakan tangan, kaki, mulut, mata, dsb). Pada
awal hidupnya anak memakai pula gestur seperti senyum dan juluran tangan untuk

8
meminta sesuatu. Dengan cara-cara ini anak sebenarnya memakai “kalimat” yang
protodeklaratif dan protoimperatif (Gleason dan Ratner dalam Dardjowidjojo 2010:258).

E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Anak

1) Faktor Kesehatan
Faktor kesehatan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan
bahasa anak, terutama pada usia awal kehidupannya. Apabila pada usia dua tahun
pertama, anak mengalami sakit terus-menerus, maka anak tersebut cenderung akan
mengalami keterlambatan atau kesulitan dalam perkembangan bahasanya. Oleh karena
itu, untuk memeliharaperkembangan bahasa secara normal, orang tua perlu
memperhatikan kondisi kesehatan anak. Hal itu dapat ditempuh dengan cara
memberikan ASI, makanan yang bergizi, memelihara kebersihan tubuh atau secara
rutin memeriksakan anak ke dokter atau ke puskesmas

2) Inteligensi
Perkembangan bahasa anak dapat dilihat dari tingkat inteligensinya. Anak yang
perkembangan bahasanya cepat, pada umumnya mempunyai inteligensinya normal
atau di atas normal

3) Jenis Kelamin
Jenis kelamin adalah perbedaan antara perempuan dengan laki-laki secara
biologis sejak seseorang lahir. Seks berkaitan dengan tubuh laki-laki dan perempuan,
dimana laki-laki memproduksikan sperma sedangkan perempuan menghasilkan sel
telur dan secara biologis mampu menstruasi, hamil dan menyusui. Pada tahun pertama
usia anak, tidak ada perbedaan vokalisasi antara pria dengan wanita. Namun mulai usia
dua tahun, anak perempuan menujukkan perkembangan lebih cepat dari pada anak laki-
laki

4) Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik serta aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
9
bangsa dan negara. Pendidikan berpengaruh dalam perkembangan bahasa anak hal itu
dibuktikan bahwa hubungan yang signifikan antara Pendidikan Anak Usia Dini dengan
perkembangan kognitif diantaranya mencankup perkembangan bahasa yang digunakan
sebagai alat komunikasi bagi anak usia dini

5) Urutan anak dalam keluarga


Anak adalah anggota penting dalam keluarga disamping ibu dan anak. Urutan
anak dalam keluarga dapat perkembangan psikologisnya. Kelahiran anak dalam
keluarga telah lama memicu persaingan antara saudara, selain itu juga berdampak pada
kepribadian intelijen.

6) Pekerjaan
Pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah atau pencaharian.
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun
masyarakat.

F. Peranan Model Perkembangan Bahasa Anak


Peranan model bahasa menurut Pucket dan Diffly: 2014 menyebutkan bahwa ada lima
(5) hal yang perlu diperhatikan dalam perananan model bahasa untuk tahapan perkembangan
anak, yaitu:
1. Tester
Guru sebagai motivator hendaknya mengajukan pertanyaan yang dapat memotivasi
anak untuk berfikir daripada mengajukan pertanyaan yang bersifat hanya mengecek apa
yang anak gunakan atau lakukan.
2. Penolong
Guru hendaknya menjadi penolong ketika anak membutuhkan pertolongan, misalnya
ketika mengatakan sesuatu tetapi kalimatnya tidak lengkap, maka guru membantu
melengkapinya agar anak lebih mengerti.
3. Menggunakan kata-kata anak
Guru hendaknya tidak memaksakan anak untuk menggunakan kata-kata dari guru,
tetapi lebih memberi kesempatan kepada anak untuk mengungkapkan apa yang mereka

10
ingin katakan dan lakukan. Guru hanya membantunya menambahkan jika dalam kata-kata
yang kurang tepat dengan maksud yang diinginkan anak.
4. Mengingatkan kesukaan anak
5. Mengoreksi kesalahan tata bahasa dan kata-kata.Guru juga mengoreksi kata-kata anak
yang diucapkan dengan salah atau tidak sesuai dengan aturan
bahasa agar anak terbiasa menggunakan kata-kata yang benar

G. Jenis-jenis Keterlambatan Berbicara Pada Anak Usia Dini


Menurut Van Tiel (Alfin & Pangastuti, 2020) jenis-jenis keterlambatan dalam berbicara
pada anak usia dini yaitu sebagai berikut.
a. Specific Language Impairment, yaitu gangguan bahasa primer yang disebabkan karena
gangguan perkembangannya sendiri, tidak disebabkan oleh gangguan sensoris, neurologis,
dan kognitif (intelegensi). Proses gangguan ini bisa terjadi akibat kesalahan pola asuh pada
anak.
b. Speech and Language Expressive Disorder, yaitu gangguan pada bahasa ekspresi dalam
proses pengutaraan bahasa oleh anak. Bentuk gangguan yang terjadi misalnya pada
gangguan kefasihan dan artiklasi.
c. Centrum Auditory Processing Disorder, yaitu gangguan bicara yang tidak disebabkan
karena masalah pada organ pendengarannya. Kondisi pendengarannya baik namun
mengalami kesulitan dalam pemrosesan informasi yang tempatnya didalam otak.
d. Pure Dysphatic Development, yaitu gangguan perkembangan bicara dan bahasa ekspresif
yang mempunyai kelemahan pada sistem fonetik atau penyampaian bahasa melalui ujaran.
e. Gifted Visual Spatial Learner, yaitu karakteristik yang dimiliki seorang individu dengan
kemampuan yang uggul dalam bidang akademik dan memiliki tingkat kecerdasan IQ antara
125-140.

11
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan bahasa merupakan salah satu keterampilan dasar yang harus dimiliki
seorang anak sesuai dengan usia dan karakteristik perkembangannya. Perkembangan adalah
perubahan sepanjang hayat yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi
seperti faktor biologis, kognitif, dan sosio-emosional. Perkembangan bahasa anak merupakan
kombinasi antara interaksi sosial, perkembangan emosi, kemampuan kognitif, dan
perkembangan fisik atau motoriknya. Semua perkembangan tersebut dikombinasikan dengan
apa yang terjadi dalam beberapa tahun tahap perkembangan anak.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna memperoleh hasil yang lebih
baik lagi. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada semua kalangan, terutama
pelajar

12
DAFTAR PUSTAKA

Alfin, J., & Pangastuti, R. (2020). Perkembangan bahasa pada anak speechdelay. JECED:
Journal of Early Childhood Education and Development, 2(1), 76–86.
Dewi, M. P., Neviyarni, S., & Irdamurni, I. (2020). Perkembangan bahasa, emosi, dan
sosial anak usia sekolah dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 7(1), 1–11.

Handoko, R. M. (2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa pada anak.


repository.ump.ac.id, 8.
Palupi, Y. (t.thn.). Perkembangan Bahasa Pada Anak. Repository.upc.ac.id, 32.

13

Anda mungkin juga menyukai