Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

METODE DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BAHASA PADA


ANAK

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Bahasa Inggris

Dosen Pengampu :

Irfan Fajrul Falah, M.Pd.

Disusun Oleh :

Kelompok 3

 Milki Sihabul Millah (206223)


 Riva Fauziah (206223)
 Rinrin Riani (206223)
 Jihan Khoerunnisa (206223)
 Najia Ramadiana (206223226)

STKIP MUHAMMADIYAH KUNINGAN

FAKULTAS S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

2021
KATA PENGANTAR

‫ِبْس ِم الَّلِه الَّر ْح َم ِن الَّر ِح يِم‬

Segala puji dan syukur hanyalah bagi Allah SWT., Dzat yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang, yang telah menganugerahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga terjadi
kestabilan dalam kehidupannya. Sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
jungjungan alam, khatimul anbiya Rasulallah SAW. Beliau adalah sumber mata air hikmah
yang tidak pernah kering sepanjang masa. Sosok pribadi mulia yang penuh cinta kasih.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, hal ini karena
kemampuan dan pengalaman kami yang masih ada dalam keterbatasan. Untuk itu, kami
mengharapkan saran da kritik yang sifatnya membangun, demi perbaikan dalam makalah ini
yang akan mendatang.

Akhir kata kami sampaikan terimakasih semoga Allah Swt senantiasa meridhai segala
usaha kita. Amin.

Tasikmalaya, September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN......................................................................

A. Latar Belakang..........................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................

A. Pengertian Pendekatan.............................................................
B. Konsep Pengajaran Bahasa .....................................................
C. Metode Pengajaran Bahasa Inggris.........................................

KESIMPULAN......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Bahasa inggris merupakan bahasa internasional yang wajib diajarkan pada anak usia
pendidikan, yaitu mulai dari anak usia dini hingga anak yang belajar diperguruan tinggi.
Pengajaran Bahasa Inggris diberikan dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan usia anak
didik dan tingkatan pendidikan yang ditempuh. Di era modern seperti ini, belajar bahasa
Inggris sangatlah diperlukan. Oleh sebab itu, belajar BahasaInggris sejak dini sangatlah
penting.
Usia yang tepat untuk memperkenalkan bahasa Inggris pada anak adalah dimulai dari
usia 4–9 tahun.Pada usia tersebut, anak memiliki rasa ingin tahu yang besar dan memiliki
kemampuan mengingat dan menghafal yang tinggi sehingga mampu menyerap pelajaran
dengan cepat.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Pendekatan

Pendekatan merupakan seperangkat asumsi yang aksiomatik tentang hakikat bahasa,


pengajaran dan belajar bahasa yang dipergunakan sebagai landasan dalam merancang,
melaksanakan dan menilai proses belajar-mengajar bahasa.Asumsi tentang bahasa
bermacam-macam, antara lain asumsi yang menganggap bahasa sebagai kebiasaan; bahasa
sebagai sistem komunikasi dan ada pula yang menganggap bahasa sebagai seperangkat
peraturan/kaidah. Di bawah ini akan dibahas beberapa pendekatan yang selayaknya difahami
oleh guru-guru sekolah dasar, baik guru kelas maupun guru bidang studi.
a. Pendekatan Behaviorisme Kelompok ini berpandangan bahwa proses penguasaan
kemampuan berbahasa anak sebenarnya dikendalikan dari luar sebagai akibat
berbagai rangsangan yang diterapkan lingkungan kepada anak. Bahasa sebagai wujud
perilaku manusia merupakan kebiasaan yang harus dipelajari. Jadi kemampuan
berkomunikasi anak melalui bahasa pada dasarnya sangat ditentukan oleh stimulus-
respon dan peniruan-peniruan.
b. Pendekatan Nativisme Pandangan ini berpendapat bahwa anak sudah dibekali secara
alamiah dengan apa yang disebut LAD (Language Acquisition Device). LAD sudah
diprogramkan untuk mengolah butir-butir tatabahasa yang dianggap sebagai suatu
bagian dari otak. LAD membekali anak dengan kemampuan alamiah untuk dapat
berbahasa
Dengan demikian belajar berbahasa pada hakikatnya hanyalah mengisi detail dalam
struktur yang sudah ada secara alamiah.
c. Pendekatan Kognitif Kemapuan berbahasa anak berasal dan diperoleh sebagai akibat
dari kematangan kognitif anak. Bahasa dalam pandangan kognitif distrukturlisasi dan
dikendalikan oleh nalar. Dengan demikian perkembangan kognisi sangat berpengaruh
pada perkembangan bahasa.
d. Pendekatan Interaksi Sosial Pendekatan ini merupakan perpaduan teori-teori yang
telah disebutkan di atas. Kesimpulan teori-teori bahasa anak mempunyai potensi dasar
(kognitif) dari bawaannya yang tidak terlepas dari pengaruh lingkungan melalui
proses interaksi. Inti pembelajaran interaktif adalah siswa membuat pertanyaan atau
mencari masalah sendiri dan berusaha menyelesaikan sendiri. Hal ini akan
meningkatkan kreativitas dan berfikir kritis mereka.
e. Pendekatan Tujuan Penerapan pendekatan tujuan ini sering dikaitkan dengan ‘’cara
belajar tuntas’’. Dengan ‘’cara belajar tuntas’’, berarti suatu kegiatan belajar mengajar
dianggap berhasil, apabila sedikit-dikitnya 85% dari jumlah siswa yang mengikuti
pelajaran itu menguasai minimal 75% dari bahan ajar yang diberikan oleh guru.
Penetuan keberhasilan itu didasarkan hasil tes sumatif; jika sekurang-kurangnya 85%
dari jumlah siswa dapat mengerjakan atau dapat menjawab dengan betul minimal
75% dari soal yang diberikan oleh guru maka pembelajaran dapat dapat berhasil.

2. Konsep Pengajaran Bahasa (Asing)


Teori pembelajaran bahasa kedua (SLA Theory) menunjukan bahwa seorang
anak belajar karena adanya kebutuhan untuk itu. Teori itu juga mengatakan bahwa
kemampuan berbahasa berkembang secara bertahap dari yang mudah ke yang lebih
kompleks.
Dengan memperhatikan ciri-ciri perkembangan kemampuan berbahasa anak,
maka pengajaran mesti dilakukan dengan memperhatikan konsep-konsep berikut:
a. Guru sebagai model
b. Hadirkan situasi alamiah di mana penggunaan bahasa inggris sebagai bahasa sehari-
hari.
c. Hadirkan bahasa inggris sebagai bahasa, bukan sebagai pelajaran yang tak berguna.
d. Kesalahan yang dibuat anak bukan merupakan suatu kegagalan, melainkan
menunjukan dia sedang berkembang.
e. Fokuskan lebih kepada makna, bukan pada bentuk bahasa
f. Lakukan komunikasi walaupun dengan kalimat yang sederhana dan jawaban siswa
masih terbata-bata.
g. Tata bahasa/grammar memang penting, tapi pada tahap awal hadirkan mengajar tata
bahasa secara langsung untuk menghindari frustasi pada anak.
h. Ciptakan situasi penuh minat dan motivasi
i. Hadirkan lingkungan nyata yang kaya bahasa
Menurut Jean Piaget, anak SD (7-12) berada pada tahap perkembangan
operasional konkrit (concrete operasional). Pada masa ini anak sudah
mengembangkan pikiran logis. Sedangkan, dalam perkembangan bahasa pada usia ini
kosa kata anak sudah semakin bertambah dan anak-anak menggunakan kata dan
kalimat menyerupai bahasa orang dewasa.
Perbendaharaan kosa kata anak yang digunakan dalam percakapan dan tulisan
tidak hanya didapatkan saat di sekolah, tetapi didapatkan juga melalui pembicaraan
dengan orang lain, bacaan, televise serta radio. Peningkatan analitis terhadap kata-
kata juga disertai dengan kemajuan dalam tata bahasa. Saaat anak usia 6 tahun sudah
menguasai hampir semua jenis struktur kalimat. Dari usia 6-10 tahun, panjang kalimat
yang dikuasai anak semakin bertambah.
Maka dari itu sifat anak yang operasional mengharuskan guru merancang
pembelajaran yang learning by doing (belajar dengan car praktek
langsung).pembelajaran harus juga bersifat konkret (otentik/nyata/tidak abstrak)
karena merekan hanya mampu mencerna hal-hal yang nyata saja.
3. Metode Pengajaran Bahasa Inggris
Berikut beberapa metode pembelajaran bahas inggris yang relevan untuk tingkat
dasar:
a. Total Physical Response (TPR)

Metode pembelajaran yang sesuai dengan konsep learning by doing adalah


metode total physical response (TPR). TPR merupakan suatu metode yang diturunkan
dari The Natural Approach yang digagas oleh Stephen Krashen dan Nancy Terrell
pada tahun 1977. The Natural Approach menyatakan bahwa belajar suatu bahasa
asing harus dilakukan secara alamiah, menyerupai proses belajar bahasa ibu.

Metode ini pertama kali di kembangkan oleh James J. Asher. Beliau


mengemukakan bahwa pengucapan langsung pada anak mengandung suatu perintah,
sehingga anak tersebut akan merespon dengan fisiknya (body language) sebelum
mereka memulai untuk menghasilkan respon dengan ucapan (verbal language).
Sehingga dapat dikatakan bahwam TPR merupakan metode pembelajaran bahasa
inggris yang sesuai untuk anak usia dini, karena pembelajarannya lebih
mengutamakan kegiatan langsung berhubungan dengan fisik dan gerakan.

Menurut Larsen & Freeman (1986, p.116) TPR adalah the comprehension
approach atau pendekatan pemahaman yakni metode pendekatan bahasa asing dengan
perintah atau instruksi.

Richards & Rodgers (1999, p.87) juga berpendappat bahwa metode TPR
merupakan suatu metode pembelajaran bahasa yang disusun pada koordinasi perintah
(command), ucapan (speech) dan gerak (action); dan berusaha untuk mengajarkan
bahasa melalui aktivitas fisik (motor)

Dengan berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode TPR ini
merupakan metode yang sangat mudah diaplikasikan dalam pengajaran bahasa
Karena mengandung unsur gerakan tubuh (movement) sehingga dapat menghilangkan
stress pada anak saat mempelajari bahasa asing khususnya dalam pelajaran ini yaitu
bahasa inggris. Dalam penelitian Wijayatiningsih dan Mulyadi (2014, p. 65)
menyatakan bahwa “penerapan model TPR dapat membantu anak usia dini dalam
menguasai kosakata sederhana dalam bahasa inggris beserta artinya dalam bahasa
Indonesia”.

Contoh pembelajaran dengan metode ini ialah ketika mengenalkan kata stand
up (berdiri) semua anak ikut berdiri sambil mendengarkan (listening) kata stand up.
Disini kita tidak perlu menekankan pada pengenalan bahasa tulis (written langauge)
walaupun kita bisa sesekali menuliskan kata tersebut tapi tidak menjadi keharusan.
Selain itu, kita bisa memperkuat pengenalan kata tersebu dengan sambil bernyanyi
dan bergerak sesuai lagu.

b. Teaching English By Using Song

Ini adalah salah satu metode/cara mengajarkan bahasa inggris dengan


menggunakan nyanyi atau lagu sebagai medianya. Berhubung bahasa inggris
merupakan bahasa asing, tentunya proses pembelajaran harus disajikan dengan tepat
dan menarik. Keberhasilan pembelajaran ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan
guru dalam menyajikan proses kegiatan belajar yang menyenangkan. Terlebih dengan
keberadaan seorang anak yang sangat suka menyanyi dan bergerak maka metode ini
sesuai jika digunakan sebagai sarana dalam menyajikan proses kegiatan belajar pada
anak usia dini.

Nyanyian berfungsi sebagai alat untuk mencurahkan pikiran dan perasaan


untuk berkomunikasi. Pada hakikatnya nyanyian bagi anak adalah sebagai:

1) Bahasa emosi, dimana dengan nyanyian anak dapat mengungkapkan perasaannya.


2) Bahasa nada, karena nyanyian dapat didengar, dapat dinyanyikan dan
dikomunikasikan.
3) Bahasa gerak, gerak pada nyanyian tergambar pada birama, irama dan melodi.
Keuntungan mengajarkan bahasa Inggris menggunakan nyanyian:
1) Melalui nyanyian anak akan lebih senang mempelajari bahasa inggris.
2) Dengan menyanyi anak akan lebih senang dan lebih mudah dalam memahami
pelajaran. Tentunya disertai dengan kemampuan guru dalam memilih lagu dan
gerakan yang sesuai dengan usia perkembangan anak akan berdampak terhadap
keberhasilan anak dalam memahami materi.
3) Melalui nyanyian dankegiatan pembelajaran yang bervariasi, pendidik dapat
menumbuhkan minat anak untuk mempelajari bahasa inggris
4) Anak dibuat senang, tidak bosan dan tertarik dalam mengikuti pembelajaran.
c. Teaching English by using games

Dalam pembelajaran bahasa inggris banyak metode dan teknik yang dapat
digunakan, diantaranya adalah melalui:

1. Story Telling (bercerita)


2. Role play (bermain peran)
3. Art and crafts (seni dan kerajinan tangan)
4. Games (permainan)
5. Show and tell
6. Music and movement (gerak dan lagu)

Metode pembelajaran bahasa inggris ini dilakukan dengan bermain game sebagai
medianya. Ada beberapa keuntungan jika menggunakan metode ini, diantaranya:

1. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan


2. Proses pembelajaran lebih menarik
3. Proses belajar siswa lebih interaktif
4. Jumlah waktu be;ajar mengajar dapat dikurangi
5. Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan
6. Proses belajar dapat terjadi dimana dan kapan saja.
7. Sikap positif siswa terhadap bahan pelajaran maupun terhadap proses belajar itu
sendiri dapat ditingkatkan.
8. peran guru dapat berubah kea rah yang lebih poditif dan produktif.
d. Teaching English by using stories

Metode ini dilakukan dengan cara membaca cerita pendek berbahasa inggris.
Dengan membaca kalimat perkalimat bahasa inggris tetapi yang masih mudah
dipahami akan sangat membantu kita dalam memahami cerita bahasa inggris tersebut.

Langkah-langkah penerapan dalam metode dengan bercerita ini adalah:

1. Siapkan media, alat peraga serta bila perlu seorang guru harus hafal ceritanya.
2. Ciptakan suasana yang menyenangkan nyaman dan membuat anak penasaran dengan
cerita yang dibacakan.
3. Sebelum bercerita, buat perjanjian dengan anak. Jangan ada yang bertanya sebelum
ibu menyelesaikan cerita, kalau ada yang bertanya harap ditunda dulu. Kemudian
dilanjutkan dengan penuh semangat dan semenarik mungkin.
4. Setelah selesai membacakan cerita mintalah anak untu mengulangi apa yang
diceritakan.
5. Lalu jika ada yang bertanya dipersilahkan.
e. Field study

Metode ini merupakan media terbaik untuk pembelajaran karena


menggunakan obejk langsung. Guru perlu membawa siswa belajar dialam nyata,
dimana mereka berada. Disana siswa bisa belajar bahasa inggris dari benda-benda
disekitarnya. Dilihat dari sudut pandang ini, hal terbaik yang dapat dilakukan guru
untuk mengajak siswa belajar secara otentik dan bermakna adalah dengan
menyediakan language rich environment (lingkungan kaya bahasa).

Anda mungkin juga menyukai