Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DOSEN PENGAMPU :

Dra. Rukiyah, M.Pd

Febrianti Utami, M.Pd

Disusun Oleh :

KELOMPOK 6
MELVI ANESTIA 06141381924039
SARAH SAHNAZ ILMA 06141381924056
PUTRI AYU 06141381924058

PROGRAM STUDI PEND. GURU PAUD

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

TAHUN 2019
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………….. 1

KATA PENGANTAR ………………………………………………….. 2

DAFTAR ISI …………………………………………………... 3

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………. 4

A. Latar Belakang …………………………………………………. 4

B. Rumusan Masalah …………………………………………………. 4

C. Tujuan Penulisan …………………………………………………. 4

D. Manfaat ………………………………………………..... 4

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………….. 5

2.1. Pengertian ………………………………………………….. 5

2.2 Bahasa Penyanga ………………………………………………….. 5

2.3. Lingkungan ………………………………………………….. 6

2.5. Aspek-Aspek …………………………………………………. 7

BAB III PENUTUP ………………………………………………….. 9

A. Kesimpulan ………………………………………………….. 10

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….. 10

2
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita hanturkan kepada Allah SWT sebab karna limpahan rahmat
serta anugerah dari nya kami mampu menyelesaikan makalah kami dengan judul
“PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH”
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita,
yaitu nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk
kita semua.Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari ibu
pembimbing ataupun pembaca untuk makalah ini supaya selanjutnya dapat kami
revisi kembali. Karena kami sangat menyadari bahwa makalah yang telah kami buat
ini masih memiliki banyak kekurangan.Kami ucapkan terima kasih banyak kepada
setiap pihak yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian
makalah ini.Demikianlah yang dapat kami sampaikan, Kami berharap supaya
makalah yang telah kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap
pembacanya

Palembang, 16 Agustus 2019

BAB I

3
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Orang dewasa yang tidak terbiasa mungkin mengalami kesulitan dalam memahami
apa yang balita sedang coba komunikasikan, namun mereka bisa lebih mudah memahami
anak-anak usia prasekolah. (Clay, 1991). Anak-anak usia prasekolah bisa mengucapkan
fonem-fonem bahasa ibunya dengan lebih akurat, mengamati arti kata-kata yang diucapkan
orang dewasa, dan menggunakan kosakata yang lebih banyak. Pengetahuan sintaksis anak-
anak usia prasekolah menjadi lebih kompleks dan mereka lebih mampu berkomunikasi secara
tepat dibandingkan dengan balita. Mereka juga mampu berpartisipasi secara lisan di dalam
percakapan secara bergantian. Dalam hal ini, pengetahuan bahasa anak-anak semakin
berkembang selama masa prasekolah. Kemampuan bahasa yang semakin meningkat ini
memberikan kemudahan yang lebih besar bagi anak untuk berpartisipasi dengan
lingkungannya.

A. PERUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian perkembangan bahasa?
2. Apa itu anak prasekolah?
3. Bagaimana perkembangan bahasa yang terjadi pada anak prasekolah?
4. Dimana anak prasekolah mendapatkan perkembangan bahasa?
5. Apa saja aspek – aspek pada perkembangan bahasa anak prasekolah?

B. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penilitian ini adalah untuk mengetahui lebih dalam tentang perkembangan
bahasa pada anak usia prasekolah.

C. MANFAAT

1. Memberikan informasi kepada masyarakat terutama para orangtua tentang


pengertian Anak Prasekolah serta perkembangan bahasa pada Anak Prasekolah

2. Bagi Pembaca adalah Mengetahui dan dapat menerapkan apa saja yang sudah
terdapat pada makalah ini.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

perkembangan adalah pola gerakan atau perubahan yang


dimulai pada saat terjadi pembuahan dan berlangsung terus menerus. Dan yang dimaksud
Anak Prasekolah ialah anak yang berusia 3-6 tahun menurut biechler dan snowman (2003).
Anak-anak usia prasekolah terus mengekspor bahasa pada lima aspek pengetahuan bahasa,
termasuk bagaimana pengucapannya, bagaimana bahasa mengounikasikan maksudnya,
bagaimana urutan kata memengaruhi arti, apa makna yang dimiliki akhiran kata, bagaimana
bahasa secara berbeda digunakan sesuai konteksnya, dan apa hubungan antara bahasa lisan
dan bahasa tulis. Proses eksplorasi bahasa pada anak ini terjadi secara bersama dengan proses
eksplorasi anak terhadap lingkungannya. Interaksi yang dinamis menghubungkan dua tipe
eksplorasi ini. Eksplorasi bahasa dan lingkungan saling memengaruhi satu dan lainnya.
Kemampuan anak untuk mengajukan pertanyaan dan menggunakan pertanyaan sebagai suatu
tindak lanjut dalam suatu percakapan untuk mengklarifikasi komunikasi orang lain bisa
memperluas eksplorasi bahasa dan dunianya.

Anak-anak usia prasekolah belum mampu melakukan apa yang disebut dengan
pengucapan privat atau internal. (Bailey&Brookes, 2003). Ujaran mereka merupakan
cerminan langsung dari apa yang mereka pikirkan. Mereka berpikir dengan nyaring. Karena
anak-anak usia prasekolah belum mampu untuk memproses dan menyimpan informasi di
dalam hati, mereka tidak bisa menunda untuk mengekspresikan apa yang mereka pikirkan.
Jadi interaksi mereka dengan orang lain dicirikan dengan ajaran yang spontan.

Perolehan kemampuan bahasa pada anak usia prasekolah ditanamkan di dalam


lingkungan dimana anak-anak berinteraksi, khususnya lingkungan rumahnya dan lingkungan
prasekolah atau tempat penitipan anak. Penelitian telah mendokumentasikan pentingnya
konteks yang mendukung perolehan bahasa baik di lingkungan rumah maupun di lingkungan
pendidikan prasekolah atau tempat penitipan anak. Suatu ikhtisar mengenai peran .

1. Bahasa Penyangga dari Orangtua

Salah satu hal yang penting adalah bagaimana orangtua membantu perkembangan
bahasa melalui strategi bahasa penyangga (strategi yang digunakan oleh orangtua untuk
membantu pembelajaran anak dengan cara memberikan informasi dan dorongan yang
dibutuhkan anak) dengan mendorong pembelajaran anak anak di dalam zona perkembangan
proksimal (zona di mana seorang anak bisa menguasai suatu konsep baru karena
mendapatkan bantuan atau panduan dari orang dewasa). Strategi bahasa penyangga meliputi
dukungan orangtua terhadap pembelajaran anak dengan membantu anak-anak mereka
melakukan tugas-tugas lisan maupun nonlisan yang tidak bisa dilakukan anak-anak sendirian.
Orang tua menyesuaikan jumlah bantuan yang mereka berikan, mempertimbangkan
pencapaian anak pada tingkat tertentu. (Moerk,1974). Begitu kemampuan anak dalam suatu
tugas meningkat, orangtuanya secara bertahap mulai mengurangi bantuannya. Secara

5
bertahap, anak akan bisa menyelesaikan tugasnya dengan berhasil dan mandiri. Ciri-ciri
penting mengenai perilaku pengajaran orangtua telah diidentifikasikan untuk memasukkan
“kehangatan,tanggap,kesabaran, dan tingkat struktur dan kontrol yang tepat.” (Berk&Spuhl,
1995, h.165) terjadi di dalam permainan puzzle. Interaksi ini juga terjadi dalam rutinitas
harian seperti memakaikan sepatu pada anak. Merupakan bagian dari proses membangun
percakapan dan melanjutkan percakapan tersebut dengan anak-anak. Ucapan orang tua
terhadap sesuatu yang saling berkaitan selama interaksi strategi bahasa penyangga ini juga
memberikan sumbangan bagi perkembangan ujaran internal atau privat pada anak (win-sler,
Diaz, & Montero, 1997).

2. Lingkungan Terpelajar

Peran dari lingkungan rumah yang terpelajar dalam kontribusinya pada kemampuan
bahasa dan membaca kemudian telah didokumentsikan oleh sejumlah penelitian. Payne et al.
(1994) menjelaskan bahwa kemampuan reseptif dan produktif anak-anak usia prasekolah
berhubungan dengan aspek-aspek spesifik lingkungan terpelajar secara kemampuan membaca
dan menulis di sekitar anak berikut

 Frekuensi (tingkat keseringan) membaca bersama anak


 Usia anak ketika membaca bersama dimulai.
 Jumlah buku bergambar di rumah.
 Tingkat keseringan anak meminta dibacakan buku cerita.
 Tingkat keseringan kunjungan anak ke perpustakaan. (h, 435)

Ketika orangtua membacakan buku cerita dengan anak-anak usia prasekolah, mereka
menggunakan bahasa untuk menggambarkan benda atau peristiwa di dalam gambar dan
menceritakan atau “membacakan” ceritanya, tindakan yang semakin memperbesar
kemampuan bahasa reseptif anak.

Aspek lain dari lingkungan rumah untuk anak usia prasekolah yang belajar bahasa adalah
peran media yang digunakan dirumah. Menurut penelitian yang terbaru anak-anak usia enam
dan dibawahnya menghabiskan hampir dua jam sehari berinteraksi dengan media pentingnya
interaksi orangtua dengan anak didalam rumah sangat mempengaruhi perkembangan bagasa
pada anak karena bahasa pada anak dimula dari lingkungan keluarga.

6
3. Lingkungan kelas

Tahun- tahun prasekolah adalah periode ketika banyak anak mulai menghabiskan
sebagian harinya disuatu kelompok belajar bersama dengana nak lainnya saling berinteraksi.
Dikelas prasekolah,anak-anak harus balajar mengamati aturan spesifik (tidak langsung atau
langsung) untuk berbicara dan berinteraksi dengan kediharapkan anak ini tidak aktif secara
fisik tetapi aktif secara lisan dengan kelompoknya. Atmosfer bahasa didalam kelas juga
dipengaruhi oleh jumlah anak dalam suatu kelompok, pandangan teoritis guru dan tujuan
pencapaian kelsa (misalnya, membantu perkembangan r membaca dan menulis awal), dan
suasana khusus pada kelas(seperti lamanya kelas). Didalam lingkunagn ini, dirumah atau
sekolah, anak-anak didorong secara langsung maupun tidak langsung untuk mempelajari
aturan untuk berpartisipasi dalam percakapan. Perkembangan bahasa anak terus berlanjut
dengan cepat selama taun-tahun usia prasekolah. Kemajuan signifikan terjadi pada
pengetahuan bahasa disemua aspek bahasa: fonetik, semantic, sintaksis, morfemik, dan
pragmatik. Dalam bagian selanjutnya , perkembangan bahasa pada anak-anak usia prasekolah
masing-masing lima asspek akan dijelaskan.

A. Perkembangan Pengetahuan Fonetik

Pada usia prasekolah, kesadaran reseptif anak dan produksi bunyi yang berhubungan
dengan bahasa (fonem) hampir berkembang dengan baik. Sementara pola perkembangan
bahsa secara umum telah diidentifikasikan. Pola perkembangan pada fonetik ini meliputi
Pola-pola perkembangan pada fonetik yaitu tetang penyebutan kosonan pada anak dan
kesadaran fonemik tentang anak anak dapat membentuk bahasa dari berbagai bunyi.

B. Perkembangan Pengetahuan Semantik

Anak-anak mengembangkan konsep untuk benda dan ide yang yang merupakan bagian
dari lingkungan kulturalnya. Hubungannya dengan kata-kata berkembang melalui
pengalaman langsung dan tidak langsung. Pengetahuan semantic berkembang melalui proses
asimilasi dan akomodasi. Dalam proses asmilasi , konsep baru digabungkan kedalam skema
konseptual yang sudah ada , misalnya anak mengetahui spesifikasi tentang hewan sapi lalu ia
berkunjung ke kebun binatang dan menunuk bahwa itu sapi. Dan dalam akomodasi , struktur
kognitif atau skema berubah menggabungkan konsep baru. Adapun aspek yang terkandung
dalam pengetahuan semantic yaitu ;

 Overektensi dan Underektensi dalam pengetahuan semantic


 Perkembangan semantik dan pengalaman pembacaan buku bersama\
 Pengetahuan semantik dan bahasa kiasan
 Pengetahuan semantik dan naarasi anak-anak prasekolah

7
C. Perkembangan Penetahuan Sintaksis

Perkembangangan perkembangan sintaksis ana-anak prasekolah terlihat jelas dalam


panjang dan susunan ujaran mereka. Anak-anak memasuki masa prasekolah (sekitar usia 3
tahun) biasannya dalam tahap ini mereka mereka berbicara dalam kalimat-kalimat pendek
dan frasa yang terdiri dari dua sampai tiga kata. Dan ada beberapa aspek dalam pengatuhuan
sintaksis yaitu :

 Mean Length of Utterance (MLU)


 Kompleksitas Frasa Kata benda dan Kata Kerja
 Negasi
 Kalimat Interogatif
 Kalimat Pasif

D. Perkembangan Pengetahuan Morefemik

Masa prasekolah adalah masa perkembangan yang signifikan untuk pengetahuan


femik. Anak-anak pertama-tama mengembangkan pengetahuan morfem infleksional yang
digunakan untuk menunjukan kata jamak, kepemilikan, dan kata kerja. Ini biasanya dimulai
pada usia antara 2 sampai 4 tahun. Perkembangan morfem derivasional dimulai kemudian
dan membutuhkan waktu yang lebih lama . moferm derivasional adalah moferm yang
ditambahkan pada kata-kata untuk mengubah kelompok kata berdsarkan fungsinya atau
mengubah makna.

Perkembangan pengetahuan morfemik berkontribusi pada kemampuan linguistik anak-


anak dalam menyediakan cara mengomunikasikan maksud secara lebih tepat. Dan ada
beberapa aspek lainnya yaitu :

 Peran eksperimen
 Mengamati ekspererimen anak-anak dengan bahasa

E. Perkembangan Pengetahuan Pragmatik

Selama masa prasekolah, anak-anak mulai menggunakan bahasa untuk berbagai tujuan
dibandingkan yang mereka miliki dimasa lalu. Perkembangan ini didukung oleh pengetahuan
semantic, sintaksis, fonetik, dan morfemik anak yang terus meningkat, ada pun beberapa
aspek dari ini yaitu :

 Penggunaan bahasa secara berbeda untuk tujuan yang berbeda.


 Bukti pengetahuan pragmatik di permainan drama.
 Perkembangan pragmatik dan narasi lisan anak-anak prasekolah.
 Bukti pengetahuan bahasa pada interaksi anak-anak dengan tulisan.
 Pengetahuan pragmatik dan pengalam pembacaan buku bersama.

8
KESIMPULAN

Masa prasekolah dicirikan dengan perkembangan yang cepat pada setiap aspek
pengetahuan bahasa. Pengetahuan semantik anak-anak prasekolah meningkat begitu semakin
banyak kata ditambahkan dalam kosakata reseptif dan ekspresifnya. Perkembangan
pengetahuan morfemik juga berkontribusi terhadap meningkatnya kemampuan anak-anak
prasekolah dalam menyampaikan pesan. Serta eksplorasi anak-anak prasekolah terhadap
bahasa tulis juga menunjukan bukti perkembangan pengetahuan pragmatic.

Setiap kelima aspek pengetahuan bahasa merupakan aspek penting untuk di


pertimbangkan dalam memahami perkembangan bahasa di antara anak-anak prasekolah.
Pemahaman pengetahuan bahasa ini membentuk dasar perencanaan dan implementasi
kurikulum bahasa anak usia dini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Baverly Otto, Baverly Otto Edisi Ketiga.2015. Perkembangan Bahasa


pada Anak Usia Dini. Jakarta Prenamedia Group

Zulkifli. (1986).Journal Psikologi Perkembangan. Bandung : Remaja


Rosdakarya

PETA KONSEP

10
BAHASA PENYANGGA DARI
ORANGTUA

PERKEMBANGAN BAHASA
LINGKUNGAN LINGKUNGAN KELAS
PADA ANAK USIA PRA-
TERPELAJAR
SEKOLAH

ASPEK

PENGETAHUAN FONETIK

PENGETAHUAN SEMANTIK

PENETAHUAN SINTAKSIS

PENGETAHUAN MOREFEMIK

PENGETAHUAN PRAGMATIK

11

Anda mungkin juga menyukai