Disusun oleh :
Puji syukur kepada Alah SWT yang telah memberi kemudahan sehingga penulis bisa
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing dari zaman yang
gelap menuju zaman yang terang benderang.
Penulis tak henti mengucap syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa, yang mana telah
memberikan penulis kesehatan jasmani dan rohani sehingga penulis mampu
menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengembangan Bahasa pada Anak Usia 4-5
Tahun” . Makalah ini salah satu dari bagian untuk memenuhi tugas matakuliah
perkembangan bahasa AUD yang diampu oleh dosen Eny Nur Aisyah, S.Pd, M.Pd.
Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang turut membantu memberi saran,
dukungan, dan motivasi pembuatan makalah ini.
Penulis tentunya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Bahkan
masih memiliki banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, penulis mengharap kritik
dan saran dari seluruh pembaca makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian perkembangan bahasa anak usia 4-5 tahun dan keputusan
menteri ................................................................................................................. 1
2.2 Perkembangan dan kemampuan bahasa anak usia 4-5 tahun ............................... 3
2.3 Kasus permasalahan yang terjadi di usia 4-5 tahun .............................................. 3
2.4 Solusi dari kasus permasalahan yang dibahas ..................................................... 4
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu pengertian perkembangan bahasa anak usia usia 4-5
tahun dan keputusan menteri
2. Untuk mengetahui apa perkembangan dan kemampuan bahasa anak usia 4-5 tahun
3. Untuk mengetahui apa saja kasus permasalahan yang terjadi di usia 4-5 tahun
4. Untuk mengetahui bagaimana solusi dari kasus permasalahan yang dibahas
iii
BAB II
PEMBAHASAN
Bahasa adalah aspek yang sangat penting dalam perkembangan pada masa anak-
anak karena melalui bahasa, anak dapat mudah berkomunikasi dengan lingkungannya baik
lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan yang lebih luas. Sedangkan usia dini
merupakan periode perkembangan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pada
masa ini, seluruh instrumen besar manusia terbentuk, bukan kecerdasan saja tetapi seluruh
kemampuan psikis. Para ahli menamakan periode ini sebagai usia emas (golden age).
Perkembangan anak usia 4-5 tahun merupakan usia emas perkembangan seorang manusia.
Oleh sebab itu, maka anak usia 4-5 tahun merupakan masa yang tepat untuk diberikan
stimulasi pada perkembangannya. Salah satunya perkembangan bahasa, terutama bahasa
Indonesia, karena bahasa merupakan salah satu dari 5 aspek perkembangan anak yang
perlu diberikan stimulasi atau rangsangan (Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009 Tentang
Standar PAUD). Menurut Nurgiantoro (1999:9) pengembangan bahasa pada anak usia dini
adalah untuk mengarahkan agar anak mampu menggunakan, mengekspresikan
pemikirannya dengan menggunakan kata-kata dengan kata lain, pengembangan bahasa
lebih diarahkan agar anak dapat:
a. Mengolah kata secara komprehensif (dapat menangkap sesuatu dengan baik ),
b. Mengekspresikan kata-kata dalam bahasa tubuh yang bisa dipahami orang lain,
c. Mengerti setiap kata, mengartikan dan menyampaikan secara utuh kepada orang
lain, dan Berargumentasi meyakinkan orang melalui kata yang diucapkan.
permendikbud nomor 137 tahun 2014 tentang standar nasional pendidikan anak usia dini
pasal 10 ayat (1) menyebutkan bahwa lingkup perkembangan sesuai tingkat usia anak
meliputi aspek nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional,
dan seni sebagaimana terdapat pada lampiran i yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari peraturan menteri ini.
1
b. mengekspresikan bahasa, mencakup kemampuan bertanya, menjawab pertanyaan,
berkomunikasi secara lisan, menceritakan kembali yang diketahui, belajar bahasa
pragmatik, mengekspresikan perasaan, ide, dan keinginan dalam bentuk coretan;dan
c. keaksaraan, mencakup pemahaman terhadap hubungan bentuk dan bunyi huruf, meniru
bentuk huruf, serta memahami kata dalam cerita.
Ungkapan bahasa anak, dapat muncul dalam berbagai bentuk. Misalnya bertanya,
bercerita, bergerak (menirukan gerakan tertentu), bahkan dalam bentuk kegiatan tertentu,
misalnya menyanyi, menari, bercerita, bercakap-cakap, berdeklamasi, mengelem kertas,
menempelkan kertas, menggambar, dan sebagainya. Dalam melakukan kegiatan
menggambar, hal ini berarti anak sedang mengekspresikan pikirannya dalam bentuk
gambar. Dengan demikian, jelas bahwa segala bentuk tindakan dan ungkapan anak itu
merupakan perwujudan dari apa yang dipikirkannyaPada usia 4 tahun perkembangan
kosakata anak mencapai 4.000 sampai 6.000 kata dan berbicara dalam kalimat 5-6 kata.
Usia 5 tahun perbendaharaan kata terus bertambah mencapai 5.000 sampai 8.000 kata.
kalimat yang dipakai pun semakin kompleks (Carool Seefelt & Barbara Wasik, 2008: 74).
Perkembangan bahasa anak usia 4 sampai 5 tahun sebagai berikut:
a. Berbicara lancar dengan kalimat sederhana,
b. Menyebutkan sebanyak-banyaknya nama benda, binatang, tanaman yang
mempunyai warna, bentuk, atau menurut ciri-ciri tertentu,
c. Bercerita tentang kejadian di sekitarnya secara sederhana,
d. Mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri (2-3 gambar),
e. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri,
f. Mengikuti 1 sampai dengan 2 perintah sekaligus,
g. Membuat sebanyak-banyaknya kata dari suku kata awal yang disediakan dalam
bentuk lisan seperti; ma mama, mallu, marah, dan sebagainya.
Adapun Permenkes RI nomor 66 tahun 2014 tentang pemantauan pertumbuhan,
perkembangan, dan gangguan tumbuh kembang anak menyebutkan bahwa tugas
perkembangan kemampuan bahasa dan kognitif anak usia 4-5 tahun meliputi:
Pada usia 4 tahun, anak telah mampu menerapkan pengucapan dan tata bahasa. Anak telah
memiliki kosakata sebanyak 1400 sampai 1600 kata. Itu menjadi standart tahap
perkembangan bahasa yang dialami oleh anak yang usianya 4-5 tahun. Tetapi ada anak
yang memiliki latar belakang yang berbeda seperti kecacatan fisik, tuna rungu, atau tuna
wicara yang menghambat mereka untuk berkembang dari segi bahasa. Selain itu ada faktor
lain dalam perkembangan bahasa anak yaitu
a. Kepribadian adalah faktor pertama yang mempengaruhi perkembanga bahasa anak.
Didalam kepribadian anak juga di pengaruhi oleh 2 hal yaitu faktor pembawaan
dan faktor lingkungan. Pada faktor pembawaan, bahasa anak diperoleh dari orang
tuanya. Ketika anak diajarkan berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia,
maka anak juga mengikuti orang tuanya yang sering menggunakan bahasa
Indonesia. Ketika orang tua menggunakan bahasa daerah, maka anak juga
mengikuti menggunakan bahasa daerah karena sering mendengar orang tuanya
menggunakan bahasa daerah. Problem yang dihadapi anak salah satunya adalah
adaptasi dengan lingkungan atau di lembaga sekolah ketika dirumah anak sering
mendengar orang tua memakai bahasa daerah sebagai alat komunikasinya.
b. Umur : Faktor umur juga mempengaruhi perkembangan bahasa anak karena pada
usia 4-5 tahun, anak seharusnya sudah memiliki lebih dari 1000 kata. Ketika anak
mengalami hambatan atau belum isa mencapai 1000 kata pada usia tersebut, maka
orang tua harus terus berusaha untuk mengembangkan bahasa anak dengan cara
mengajakkomunikasi atau berbicara hal-hal ringan seperti bertanya keadaannya
disekolahh atau menceritakan kegiatan disekolah.
c. Motivasi termasuk faktor internal karena kesadaran diri anak untuk terus belajar
menambah kosatanya sendiri. Ketika anak ingin bermain dan teman sebayanya,
3
anak harus mampu menangkap dan memahami apa yang dimaksud oleh temannya.
Membentuk rasa percaya diri pada anak sangatlah penting. Seringkali orang tua
maupun guru lupa untuk memberi motivasi pada anak agar tetap berkomunikasi
dengan teman sebayanya dan mampu beradaptasi dengan lingkungannya.
Ada banyak ragam ketika anak memiliki masalah dalam berbicaranya untuk
membantu anak dalam pengoptimalkan kemampuan bicaranya ialah terapi wicara. Terapi
wicara merupakan terapi dibidang artikulasi : ketidaklancaran berbicara (difluency),
ganguan bunyisuara (sengau) serta ganguan bahasa reseptif dan ekspresif.
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahasa adalah media komunikasi bagi anak dengan lingkungan sekitarnya. Pada masa
anak usia 4-5 tahun merupakan usia emas perkembangan seorang manusia. Karena anak
mendapatkan pengetahuan berbahasa dan stimulus atau ransangan. Menurut
Permendikbud nomor 137 tahun 2014 menyebutkan bahwa lingup perkembangan anak
meliputi aspek agama, moral, fisik motoric, kognitif, bahasa, social emosional dan seni.
Kemampuan berbahasa menurut carol terdapat 4 hal pendekatan yaitu mendengar,
membaca, menulis dan berbicara. Kemampuan berbahasa bertujuan agar anak mampu
menyalurkan apa yang mereka pikirkan melalui bahasa. Permasalahan yang sering terjadi
pada anak adalah pada kepribadian anak itu sendiri, maupun umur dan motivasi.
3.2 Saran
Pada saat pembuatan makalah ini penulis sadar jika masih memiliki banyak kesalahan dan
jauh dari kata kesempurnaan. Dengan pedoman yang bisa dipertanggungjawabkan dari
berbagai sumber penulis akan memperbaikinya. oleh karena itu penulis harap kritik dan
juga sarannya mengenai kesimpulan dan pembahasan makalah di atas.
5
Daftar Pustaka
(2014, September Jumat). Retrieved September Senin, 2019, from Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia: http://kesmas.kemkes.go.id/perpu/konten/permenkes/pmk-no.-66-
ttg-pemantauan-tumbuh-kembang-anak
Bawono, Y. (2017). Kemampuan berbahasa pada anak prasekolah : Sebuah kajian pustaka. 22-24.
Fauziddin, M. (2017). Upaya Peningkatan Kemampuan Bahasa Anak Usia 4-5 Tahun melalui
Kegiatan Menceritakan Kembali Isi Cerita di Kelompok BermainAisyiyah Gobah
Kecamatan Tambang. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 42 – 51.
Hidjanah, & Roshonah, A. F. (n.d.). Meningkatkan Kemampuan Bahasa Ujaran Anak Usia 4-5
tahun melalui Metode Qiraati. 47-52.
Lestari, P., & Susari, H. D. (2016). Pengembangan Berbahasa Pada Anak Usia 4 – 5 Tahun Melalui
Metode Bermain Kartu Huruf dI TK PSM 2 Kawedahan Magetan Tahun Pelajaran 2014 /
2015. Jurnal CARE Volume 03, 34-50.
Zubaidah, Enny. (n.d.). Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini dan Teknik Pengembanganya
Disekolah.457-479
Asri, Pudji. Alimin, Zaenal. Kurniawati, Leli. (n.d.). Program Intervensi Pengembangan Kecakapan
Berbicara Anak Down Syndrome. Jurnal Ilmu Pendidikan,288-195