Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN INDIVIDUAL

PROGRAM PENGENALAN LAPANGAN SATUAN PENDIDIKAN


(PPLSP) KEPEDIDIKAN
DI SMK BPP BANDUNG
SEMESTER GANJIL TAHUN 2021/2022

Oleh :
Fahreza Putra A. M
1806517
Jurusan Pendidikan Tata Boga

DIVISI PENDIDIKAN PROFESI DAN JASA KEPROFESIAN


DIREKTORAT AKADEMIK
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021
LAPORAN INDIVIDUAL PROGRAM PENGENALAN LAPANGAN
SATUAN PENDIDIKAN (PPLSP) DI SMK BPP BANDUNG SEMESTER
GANJIL TAHUN 2021/2022

Menyetujui,

Mengetahui, Bandung, 12 November 2021


Dosen Pembimbing Guru Pamong.

Dr. Ai Mahmudatussa'adah, S.Pd., M.Si Mulyani Hadi Saputra, S.Pd.


NIP. 197807162006042004

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat
Rahmat dan Karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik
Pengalaman lapangan (PPL) ini sebagaimana yang diharapkan.
Penyusunan laporan individu hasil kegiatan PPL ini merupakan salah satu
syarat yang harus dipenuhi sebagai syarat kelulusan. Selain merupakan syarat
yang harus dipenuhi oleh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia, laporan
ini juga merupakan salah satu gambaran dari rangkaian kegiatan proses belajar
mengajar dikelas yang dilakukan penulis di SMK BPP Bandung yang
pelaksaannya dimulai dari bulan September 2021.
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian laporan PPL ini banyak
mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu , dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat, kecerdasan, pikiran yang
jernih dan atas semua nikmat dan karunia-Nya yang tak terhingga.
2. Orangtua yang senantiasa menyemangati dan mendoakan sehingga
memberikan semangat yang luar biasa bagi penulis selama PPL ini
berlangsung. Semoga dengan segala bimbingan, bantuan dan kebaikan dari
berbagai pihak, diberikan balasan yang lebih sempurna oleh Allah SWT.
Aamiin.
3. Divisi Pendidikan Profesi dan Jasa Keprofesian (P2JK) Direktorat Akademik
UPI yang telah mengurus seluruh keperluan administrasi praktikan PPL.
4. Ibu Dr. Ai Mahmudatussa'adah, S.Pd., M.Si selaku pembimbing PPL yang
telah banyak memberikan bimbingan dan arahan serta pengalaman yang tak
ternilai selama praktikan melaksanakan PPL di SMK BPP Bandung

3
5. Ibu Mulyani Hadi Saputra, S.Pd.. selaku guru pamong yang telah memberikan
arahan dan bimbingan selama melaksanakan PPL di SMK BPP Bandung
6. Seluruh bapak dan ibu guru SMK BPP Bandung yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu.
7. Seluruh siswa-siswi SMK BPP Bandung, khususnya siswa-siswi X BOGA
dan XI BOGA yang telah memberi banyak pelajaran berharga dan
pengalaman yang takkan ternilai selama dikelas.
8. Seluruh staf, Tata Usaha dan penjaga sekolah SMK BPP Bandung.
9. Rekan-rekan PPL UPI di SMK BPP Bandung yang telah menjalin kerjasama
yang baik selama ini.
Penulis juga menyadari bahwa didalam pelaksanaan PPL dan penulisan
laporan ini terdapat banyak kekurangan, kesalahan dan kelemahan. Untuk itu
segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi
perbaikan dan kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat mememberikan nilai tambah dan
manfaat baik bagi penulis pada khususnya maupun pembaca pada umumnya.

Bandung, 12 November 2021

Fahreza Putra A

4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................3

DAFTAR ISI.......................................................................................................5

BAB I ASPEK MASALAH YANG DIALAMI SELAMA PELAKSANAAN


PPLSP.................................................................................................................6

A. Kegiatan Observasi atau Pengenalan Lapangan............................................6

B. Penyusunan Perangkat Pembelajaran..........................................................10

C. Proses Penampilan.......................................................................................12

D. Pelaksanaan Kegiatan Non Mengajar..........................................................14

BAB II FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIALAMI.........17

A. Kegiatan Pengamatan Atau Observasi Awal PPLSP..................................17

B. Penyusunan Perangkat Pembelajaran..........................................................17

C. Proses Penampilan Mengajar.......................................................................18

D. Pelaksanaan Kegaiatan Non Mengajar........................................................19

BAB III UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH..................................21

A. Kegiatan Pengamatan atau Observasi Awal PPLSP...................................21

5
B. Penyusunan Perangkat Pembelajaran..........................................................21

C. Proses Penampilan Mengajar.......................................................................22

D. Pelaksanaan Kegiatan Non Mengajar..........................................................24

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN...............................................................25

A. Simpulan......................................................................................................25

B. Saran............................................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................29

LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................30

BAB I
ASPEK MASALAH YANG DIALAMI SELAMA PELAKSANAAN
PPLSP

A. Kegiatan Observasi atau Pengenalan Lapangan


1. Pengamatan Langsung Kultur Sekolah
Berdasarkan pengertianya kultur sekolah merupakan serangkaian
keyakinan, harapan, nilai-nilai, norma, tata aturan, dan rutinitas kerja
yang di internalisasi warga sekolah sehingga mempengaruhi hubungan
sejawat dan kinerja warga sekolah dalam upaya mencapai tujuan
sekolah. Kultur inilah yang menjadi pembeda antara sekolah satu
dengan lainnya.
Berdasarkan hasil observasi melalui wawancara langsung dan
pengamatan selama melaksanakan Program Pengenalan Lapangan
Satuan Pendidikan (PPLSP) dengan pihak sekolah SMK BPP Bandung.
Dapat diketahui bahwa sekolah ini memiliki kultur sekolah yang baik.
Hal tersebut dapat dilihat dari :
1) Kegiatan 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun) yang
dilakukan guru dengan guru maupun siswa sudah mencerminkan
hal yang bagus. Hal ini dapat tergambarkan saat observasi melalui
6
wawancara langsung, bahwa seluruh masyarakat yang ada di
sekolah merespon baik dengan kegiatan 5S tersebut.
2) Pengkondisian awal belajar sudah terlaksana dengan baik dan
disiplin melalui Pembelajaran Tatap Muka secara terbatas.
3) Kegiatan Ceremonial sebanyak 1 (satu) kali yaitu pada saat serah
terima Mahasiswa yang mengikuti Program Pengenalan Lapangan
Satuan Pendidikan (PPLSP) di SMK BPP BANDUNG yang
dilaksanakan melalui daring dan penyambutan guru PPL yang
dilakukan di lapangan sekolah.
4) Penggunaan seragam sekolah jika dalam keadaan normal sudah
dilaksanakan cukup baik oleh seluruh warga sekolah.
5) Anjuran Menjaga Kebersihan sudah dilaksanakan baik dan
tercantum di dalam Buku Tata Tertib Sekolah SMK BPP Bandung.
Hal ini dibuktikan dengan tersedianya tempat sampah di setiap
kelas, tersedianya tempat cuci tangan di sekitar sekolah..
6) Anjuran Menjaga Ketenangan, Pihak sekolah juga sudah
menganjurkan siswa agar dapat menjaga ketenangan di lingkungan
sekolah selama masa pandemic covid-19, tidak berteriak dan
mematuhi aturan.
7) Anjuran Memanfaatkan Waktu, siswa diharuskan memanfaatkan
waktu Ketika sedang dalam kegiatan pembelajaran .
8) Terciptanya suasana yang tenang dan nyaman untuk belajar di
lingkungan sekolah untuk kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat
dilihat dari lokasi sekolah yang jauh dari kebisingan.
9) Suasana sekolah yang bersih menimbulkan kenyamanan ketika
melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara langsung dan piket
di sekolah.

2. Pengamatan Struktur Organisasi dan Tata Kelola di Sekolah


Berdasarkan pengamatan yang dilakukan praktikan baik secara
luring kepada pihak terkait. Bahwa sudah adanya struktur organisasi
7
dan tata kelola di sekolah. Untuk struktur organisasi yang ada di
sekolah sendiri penempatannya belum terpampang secara strategis,
yang dimana penempatannya hanya ada di Ruang Tata Usaha.
Sedangkan untuk deskripsi tugas pokok dan fungsi dari masing
masing komponen organisasi sudah ada terpampang di Ruang Tata
Usaha. Dari hasil pengamatan tersebut, secara umum struktur organisasi
dan tata kelola sekolah sudah terlaksana dengan baik. Hal ini terlihat
dari adanya pengawasan yang dilakukan rutin setiap tiga bulan sekali
oleh Kepala Sekolah untuk evaluasi kerja dan memastikan bahwa
semua pihak telah melaksanakan tugas pokok dan fungsi masing-
masing. Untuk struktur organisasi dan tata kelola sekolah SMK BPP
Bandung terlampir.

3. Pengamatan Peraturan dan Tata Tertib Sekolah


Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dilakukan praktikan baik
secara daring maupun luring kepada pihak terkait. Dapat dilihat bahwa
SMK BPP Bandung memiliki peraturan dan tata tertib yang harus di
patuhi oleh siswa bahkan juga berlaku untuk guru.
Tata tertib bagi siswa sudah tertera dalam buku tata tertib siswa
yang telah dibagikan ke siswa pada awal semester. Dengan adanya buku
tata tertib ini diharapkan siswa dapat lebih disiplin akan peraturan yang
telah dibuat. Namun dikarenakan adanya pandemic covid-19 tata tertib
tersebut tidak dapat diterapkan secara optima.
Tidak hanya siswa, guru pun diwajibkan untuk mematuhi
peraturan yang berlaku di sekolah. Contoh perturan tersebut seperti setiap
guru mempunyai jadwal piket bergantian setiap harinya, bagi guru yang
kedapatan jadwal piket pada hari itu maka guru tersebut wajib untuk
melaksanakan piket di hari itu juga. Dan juga perturan lain yang berlaku
untuk guru yaitu guru tidak boleh meninggalkan jam pelajaran yang
sudah di jadwalkan di agenda kurikulum. walaupun guru tersebut

8
berhalangan untuk tidak bisa mengajar, maka guru tersebut harus
memberikan tugas pengganti dan juga melapor kepada bagian guru piket.

4. Pengamatan Kegiatan-Kegiatan Ceremonial-Formal di Sekolah


Kegiatan ceremoial-formal yang diamati oleh praktikan adalah
pelaksanaan serah terima mahasiswa yang mengikuti Program
Pengenalan Lapangan Satuan Pendidikan (PPLSP) serta pembagian raport
yang melibatkan Wali Murid di SMK BPP BANDUNG yang
dilaksanakan
dengan baik dan tertib serta sudah sesuai anjuran protokol kesehatan
covid19. Untuk kegiatan Ceremonial-formal lainnya seperti upacara
bendera, briefing, apel guru, acara besar yayasan, dll tidak dilaksanakan
dikarenakan sekolah melaksanakan kegiatan pembelajaran secara online.

5. Pengamatan Kegiatan-Kegiatan Rutin Berupa Kurikuler,


Kokurikuler, dan Ekstrakulikuler
Praktikan tidak melaksanakan pengamatan terhadap kegiatan rutin
seperti kurikuler, kokurikuler dan ekstrakulikuler dikarenakan proses
pembelajaran di SMK BPP BANDUNG dilaksanakan secara online
sebagai peran sekolah dalam upaya pencegahan penularan covid-19.

6. Pengamatan Praktik-Praktik Pembiasaan Dan Kebiasaan Positif di


Sekolah
SMK BPP Bandung memiliki nilai-nilai positif yang dibiasakan
kepada siswa seperti pelaksanaan pembiasaan solat duha dan pembacaan
asmaul husna setiap pagi sebelum memulai pembelajaran. Selain itu baik
guru maupun siswa dibiasakan untuk menerapkan sikap 5S (Senyum,
Sapa, Salam, Sopan, Santun). Berdasarkan hasil pengamatan dan
observasi yang praktikan laksanakan, pada saat pembelajaran normal di
sekolah pembiasaan ini sudah terlaksana dengan baik. Sedangkan selama

9
pembelajaran online pembiasaan tersebut tidak dapat terlaksana di
sekolah

B. Penyusunan Perangkat Pembelajaran


Salah satu perangkat pembelajaran yang disusun oleh praktikan adalah
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran bertujuan untuk memberikan landasan pokok bagi guru dalam
mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam setiap kegiatan belajar mengajar, RPP sangat diperlukan guna
membantu kelancaran proses belajar mengajar serta merupakan suatu
pendekatan secara sistematis dalam perencanaan dan pengembangan sarana
juga alat untuk mencapai kebutuhan.
Penyusunan RPP bertujuan untuk memperoleh suatu acuan bagi guru
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, sehingga dapat membantu proses
belajar siswa secara optimal. RPP yang dibuat oleh praktikan merupakan RPP
1 lembar, yaitu RPP penyesuaian pembelajaran di masa pandemic covid-19
yang isinya memuat komponen-komponen antara lain:
1) Kompetensi Inti (KI)
2) Kompetensi Dasar (KD)
3) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
4) Tujuan Pembelajaran
5) Materi Pembelajaran
6) Model Pembelajaran
7) Alat/ Bahan dan Media Pembelajaran
8) Kegiatan Pembelajaran
9) Penilaian Pembelajaran
Penyusunan RPP yang tepat akan menunjang berjalannya kegiatan
pembelajaran dengan baik. Oleh karena itu, sebelum melaksanakan
pembelajaran diperlukan kematangan dalam penyusunan RPP sehingga materi
yang akan disampaikan dapat terarah sesuai dengan kurikulum dan tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan.
10
Penyusunan RPP sebenarnya bukan merupakan hal yang baru bagi
praktikan, karena di bangku perkuliahan pernah mendapatkan tugas untuk
membuat RPP. Dalam penyusunan RPP, praktikan mendapat bimbingan dan
arahan dari guru pamong dan praktikan menemukan beberapa masalah dalam
proses penyusunan RPP, diantaranya yaitu:
• Sumber dari buku yang ada disekolah berbeda dengan silabus yang
diberikan
• Materi dari silabus dan buku yang disediakan disekolah kebanyakan tidak
sama
C. Proses Penampilan

Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Rencana


Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap
muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk
mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai
kompetensi dasar. RPP merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh
guru sebelum memulai proses belajar mengajar, hal ini dimaksudkan agar
dalam proses pembelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik untuk
mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dapat terencana dengan baik.

RPP merupakan hal yang wajib disediakan oleh seorang guru sebelum
memulai pelajaran. Jika guru tidak membuat RPP, maka kemunginan besar
materi inti tidak tersampaikan karena tidak adanya acuan dalam
penyampaiannya. Sebaliknya, jika seorang guru mempunyai atau
menyediakan RPP sebelum masuk kelas, maka materi akan tersampaikan
dengan baik dan kelas akan menyenangkan karena guru telah menyiapkan
metode yang sesuai dalam menyampaikan materinya.

Praktikan merupakan salah satu seorang mahasiswa Program Studi


Pendidikan Tata Boga di Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
(FPTK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Praktikan diamanahi dan
diberi kepercayaan oleh Guru pamong PPLSP untuk mengajar dan
bertanggungjawab atas beberapa kelas bersama praktikan lain dari Pendidikan

11
Tata Boga. Secara khusus praktikan diamanahi mengajar kelas X Boga , XI
Boga untuk mata pelajaran Pengolahan dan Penyajian Makanan sebanyak 7
jam pelajaran/minggu dan Keamanan Pangan (Sanitasi hygiene) sebanyak 4
jam pelajaran/minggu. Dimana pengajaran dilaksanakan dengana lokasi waktu
1 x 20 menit untuk kelas yang diajar oleh praktikan disetiap pertemuannya.

Sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) seorang


guru diharuskan membuat perencanaan terlebih dahulu dalam bentuk Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Penulis membuat RPP sebelum mengajar
dan dikonsultasikan kepada guru pamong dalam pembuatannya. Dalam mata
kuliah Evaluasi Pembelajaran penulis sudah mengenal tentang bentuk dan
sistematika RPP dari mulai analisis KI KD, kesesuaian KI KD berikut
lampiran RPPnya. Dunia pendidikan terus berkembang, sehingga terdapat
beberapa perubahan atau pengembangan yang terjadi pada RPP yang
dipelajari di bangku kuliah akan berbeda dengan sistematika yang digunakan
di SMK, khususnya di SMK BPP Bandung. Dalam pembuatan RPP penulis
senantiasa berkonsulitasi dengan guru pamong. RPP harus selalu mengacu
pada kurikulum spectrum dan silabus yang telah disusun. Penulis diberi
kepercayaan untuk mengampu mata pelajaran mata pelajaran, yaitu :
1) Mata pelajaran : Pengolahan dan Penyajian Makanan
Kelas : XI
2) Mata pelajaran : Sanitasi hygiene
Kelas : X
Setiap RPP dikonsultasikan, dan dari setiap konsultasi bagian-bagian
RPP harus dibuat dengan benar agar menjadi sebuah perencanaan mengajar
yang baik. Bagian-bagian yang harus diperhatikan dalam RPP tersebut adalah
sebagai berikut:
a) Format dalam sistematika RPP disesuaikan dengan RPP yang dirancang
di
SMK BPP Bandung

12
b) Analisis KI KD (kesetaraan) harus diperhatikan sesuai dengan KKO
Pembelajaran yang sesuai baik pada aspek pengetahuan maupun
keterampilan.

c) Tujuan Pembelajaran: Tujuan pembelajaran harus sesuai dengan KD.

d) Materi Pembelajaran: Materi pembelajaran harus sesuai dengan tujuan


pembelajaran. Materi pembelajaran dapat didapatkan secara luas, baik
dari buku paket, internet, jurnal hingga handout kuliah yang bersumber
terpercaya.

e) Langkah-langkah Pembelajaran: Penyusunan scenario pembelajaran


harus rinci, baik dari segi proses, sasaran dan alokasi waktu yang
digunakan.

f) Media Pembelajaran: Media yang digunakan harus bervariasi dan dapat


terus dikembangkan sesuai perkembangan teknologi dan informasi juga
menyesuaikan dengan peserta didik.

g) Evaluasi: Penilaian terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran siswa


dapat dilakukan di awal (pre-test) atau di akhir (post-test). Harus selalu
ada evaluasi yang baik agar guru dapat mengukur keberhasilan dan
menentukan hal-hal yang perlu diperbaiki. Evaluasi dilakukan baik online
maupun nononline.

D. Pelaksanaan Kegiatan Non Mengajar


Seorang pendidik tidak hanya bertugas memberikan materi di kelas,
tetapi juga memiliki kewajiban dalam melaksanakan tugas-tugas dan kegiatan
di sekolah seperti piket BK, KBM, dan Perpustakaan. Piket ini dilaksanakan
bergiliran setiap minggu. Berikut tugas yang dilaksanakan Ketika piket:
1. Piket Mingguan
a. Piket Perpustakaan
Selama menjalankan piket perpustakaan, praktikan memiliki beberapa
tugas untuk membantu kegiatan di perpustakaan. Misalnya seperti

13
membantu pencatatan siswa yang meminjam buku dan membantu
administrasi di Perpustakaan. Selama melaksanakan kegiatan ini,
praktikan tidak mendapatkan permasalahan sehingga piket
perpustakaan berjalan lancar.
b. Piket KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)
Selama menjalankan piket KBM, praktikan mendapatkan tugas
membantu perekapan presensi guru untuk keperluan administrasi.
Piket KBM ini tidak dapat berjalan seperti seharusnya karena
pembelajaran dilakukan secara online. Tetapi selama menjalankan
piket KBM, praktikan tidak mendapatkan permasalahan sehingga piket
perpustakaan berjalan lancar.
c. Piket BK (Bimbingan Konseling)
Selama menjalankan piket BK, praktikan melakukan konsultasi
mengenai lingkungan belajar siswa SMK BPP Bandung dan
membantu administrasi BK. Namun, praktikan tidak mendapatkan
permasalahan ketika piket BK sehingga piket BK berjalan lancar.
2. Proses Bimbingan Praktikan
Proses bimbingan adalah proses yang dilakukan antara praktikan dengan
dosen yang ditetapkan oleh Divisi P2JK dalam Program Pengenalan
Lapangan Satuan Pendidikan (PPLSP). Proses bimbingan ini sangat
diperlukan dalam kegiatan PPLSP dengan tujuan untuk kelancaran proses
kegiatan belajar mengajar sehingga dapat terlaksana dengan baik. Proses
bimbingan dilaksanakan secara langsung diantaranya yaitu: a) Bimbingan
Guru Pamong PPLSP
Intensitas bimbingan yang dilakukan praktikan dengan guru pamong
berjalan secara berkala. Kegiatan bimbingan ini dialokasikan untuk
berdiskusi mengenai penyusunan RPP sebagai administrasi guru yang
harus dipenuhi, kegiatan belajar mengajar selama pembelajaran,
diskusi materi pelajaran, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan
penyusunan soal latihan, tugas dan ulangan. Bimbingan yang
dilakukan berjalan dengan efektif, baik secara langsung di sekolah
14
maupun secara online melalui aplikasi WhatsApp. Hambatan yang
dialami praktikan selama proses bimbingan berlangsung yaitu
terkadang terjadi miss komunikasi, terutama dalam hal penyusunan
RPP ditambah belum adanya format RPP bakuuntuk pembelajaran.
Namun secara keseluruhan komunikasi yang terjalin selama proses
bimbingan antara praktikan dengan guru pamong berjalan dengan
sangat baik dan kegiatan PPLSP ini dapat berjalan dengan lancar.
b) Dosen Pembimbing PPLSP
Dalam pelaksanaan Program Pengenalan Lapangan Satuan Pendidikan
(PPLSP) ini selain melaksanakan bimbingan dengan guru pamong
mata pelajaran yang bersangkutan di sekolah, praktikan juga
melaksanakan proses bimbingan dengan dosen pembimbing yang
berasal dari salah satu dosen di Program Studi Pendidikan Tata Boga
yaitu Ibu Dr. Ai Mahmudatussa'adah, S.Pd., M.Si. Proses bimbingan
antara praktikan dengan dosen pembimbing PPLSP sepenuhnya
dilaksanakan secara online melalui WhatsApp Group. Selama proses
bimbingan, tidak ada hambatan yang berarti. Namun memang
intensitas bimbingan yang dilaksanakan tidak sesering proses
bimbingan yang dilakukan dengan guru pamong. Komunikasi yang
terjalin antara praktikan dan dosen pembimbing berjalan dengan cukup
baik.

15
BAB II
FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIALAMI

Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan pada Bab I, dalam


kegiatan pengamatan atau observasi awal Program Pengenalan Lapangan Satuan
Pendidikan
(PPLSP) di SMK BPP BANDUNG praktikan mengalami beberapa kesulitan.
Faktor-faktor penyebab dari masalah tersebut diantaranya sebagai berikut:
A. Kegiatan Pengamatan Atau Observasi Awal PPLSP
1. Dengan adanya pandemic covid-19 ini membuat terbatasnya aktivitas yang
dilakukan di lingkungan sekolah karena mengikuti aturan protokol
kesehatan. Kecuali untuk guru atau tenaga kependidikan yang melakukan
jadwal piket secara bergiliran. Hal ini menyebabkan praktikan tidak bisa
melaksanakan pengamatan langsung di sekolah secara maksimal.
2. Kesulitan saat melakukan kegiatan pembelajaran karena praktikan
sebelumnya tidak diberi tahu adanya Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Hal ini menyebabkan praktikan kurang siap menghadapi hal tersebut.
Tetapi seiring berjalannya waktu, praktikan bisa beradaptasi dengan hal
tersebut.

B. Penyusunan Perangkat Pembelajaran


Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan pada Bab I, kesulitan
yang dihadapi praktikan dalam proses penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu sebagai berikut:
1. Praktikan belum sepenuhnya memahami pengimplementasian RPP dalam
kurikulum 2013.
2. Praktikan mengalami kesulitan dalam penentuan model, metode, dan
media pembelajaran yang efektif digunakan untuk pembelajaran agar
materi yang diberikan mudah dipahami oleh seluruh siswa.

16
3. Bahan ajar yang terbatas. Materi pelajaran yang ada di buku belum
lengkap, sehingga praktikan kesulitan mencari sumber materi yang sesuai
silabus untuk kebutuhan belajar mengajar praktikan.
4. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki praktikan dalam menentukan alat
evaluasi serta penilaian hasil belajar siswa yang efektif untuk digunakan
dalam pembelajaran.

C. Proses Penampilan Mengajar


Adapun beberapa faktor penyebab dari munculnya masalah dalam proses
penampilan mengajar yang dialami oleh praktikan adalah sebagai berikut:

1. Penyesuaian adaptasi pembelajaran


Kurangnya pengalaman praktikan dalam melaksanakan pembelajaran
sehingga menimbulkan kesulitan dalam melakukan penyesuaian proses
belajar mengajarnya kepada siswa.

2. Pengondisian kelas dan kedisiplinan siswa.


Kurangnya keterampilan praktikan dalam pengondisian kelas
menyebabkan kelas menjadi kurang disiplin. Selain itu, kurangnya
ketegasan praktikan dalam menetapkan kedisiplinan. Misalnya dalam
pengumpulan tugas, siswa masih sering terlambat.
3. Variasi kegiatan pembelajaran
Media pembelajaran yang terbatas menyebabkan praktikan kurang
terampil dalam melakukan variasi kegiatan pembelajaran. Namun,
praktikan sudah mencoba penugasan siswa secara berkelompok sehingga
siswa dapat belajar bekerja sama.
4. Penentuan standarisasi nilai siswa
Kurangnya pengalaman praktikan dalam menentukan standarisasi nilai,
membuat praktikan sedikit kebingungan dalam memberikan nilai siswa.

17
Hal ini juga disebabkan karena siswa masih kurang disiplin dalam
mengumpulkan tugas.

D. Pelaksanaan Kegaiatan Non Mengajar


1. Piket Mingguan
a. Piket Perpustakaan
Selama melaksanakan kegiatan PPLSP ketika piket perpustakaan tidak
ada faktor kesulitan yang berarti karena praktikan mendapat arahan
langsung dari guru yang bertanggung jawab terhadap perpustakaan.
b. Piket KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)
Selama melaksanakan kegiatan PPLSP ketika piket KBM tidak ada
faktor kesulitan yang berarti.
c. Piket BK (Bimbingan Konseling)
Selama melaksanakan kegiatan PPLSP ketika piket BK tidak ada faktor
kesulitan yang berarti karena terdapat konsultasi langsung dari guru
yang bertanggung jawab terhadap BK.

2. Proses Bimbingan Praktikan


Proses bimbingan praktikan dengan Guru Pamong PPLSP dan Dosen
Pembimbing PPLSP sangat diperlukan demi kelancaran dan keberhasilan
program PPLSP dan praktikan merasa tidak ada faktor-faktor yang menjadi
penyebab masalah dari kegiatan tersebut, karena Guru Pamong PPLSP dan
Dosen Pembimbing banyak memberikan arahan dan masukan kepada
praktikan, sehingga tidak ada masalah ataupun hambatan yang berarti.

18
BAB III UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH

Berdasarkan paparan paraktikan pada Bab II mengenai faktor penyebab


dari berbagai masalah yang dialami selama melaksanakan kegiatan PPLSP di
SMK BPP Bandung, maka perlu adanya upaya untuk menanggulangi masalah-
masalah tersebut sebagai suatu tindakan perbaikan atau pencegahan. Upaya-upaya
tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:

A. Kegiatan Pengamatan atau Observasi Awal PPLSP


1. Dengan sudah redanya pandemic covid-19, sekolah SMK BPP Bandung
adalah melaksanakan pembelajaran secara luring namun tetap
memperhatikan protokol kesehatan.
2. Mencari informasi mengenai keadaan lingkungan sekolah dengan luring
karena SMK BPP sudah memulai kegiatan secara luring.
3. Berdiskusi dan bersosialisasi dengan sesama praktikan PPLSP, guru, dan
tenaga kependidikan untuk berbagi informasi mengenai keadaan
lingkungan sekolah

B. Penyusunan Perangkat Pembelajaran


Berdasarkan pemaparan yang praktikan sampaikan sebelumnya
mengenai kesulitan dan faktor penyebab adanya kesulitan dalam penyusunan
perangkat pembelajaran, maka perlu adanya upaya-upaya dalam
menanggulangi permasalahan tersebut. Upaya penanggulangan tersebut
diantaranya yaitu:

19
1. Praktikan mencari referensi baik dari internet ataupun pengalaman
sesama rekan PPLSP untuk menambah pengetahuan mengenai penerapan
sistem pembelajaran.
2. Berkaitan dengan penentuan model, metode, media dan variasi kegiatan
pembelajaran yang diterapkan, selain mempelajari sendiri praktikan juga
melakukan diskusi dengan guru pamong dan rekan praktikan lainnnya
yang senantiasa dapat memberikan masukan berupa saran untuk nantinya
dapat digunakan ketika pembelajaran agar materi yang disampaikan
dapat informatif dan menarik bagi siswa.
3. Berkaitan dengan bahan ajar, untuk menambah referensi praktikan
mencari sumber tambahan lain dari buku dan internet yang mudah dicari.
Selain itu praktikan juga melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada
guru pamong sebelum materi pembelajaran disampaikan kepada siswa.
4. Berkaitan dengan penentuan alat evaluasi dan penilaian hasil belajar
siswa baik nilai pengetahuan maupun keterampilan, Praktikan melakukan
diskusi dengan guru pamong agar penilaian dapat berjalan secara efektif.

C. Proses Penampilan Mengajar


Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi masalah yang dialami
dalam proses penampilan mengajar melalui pembelajaran yaitu:
1. Penyesuaian adaptasi pembelajaran
Setiap praktikan akan memberikan materi pelajaran maka sebelumnya
praktikan akan berkonsultasi kepada guru pamong dan guru mata
pelajaran. Konsultasi ini dalam hal pemberian materi, dan media lain yang
mendukung media pembelajaran. Agar pembelajaran dapat berlangsung
sesuai dengan yang diharapkan.

2. Pengondisian kelas dan kedisiplinan siswa.

20
Untuk menguasai kelas dan siswa, praktikan bekerja sama dan meminta
bantuan kepada beberapa murid untuk selalu mengingatkan dan membantu
teman-teman kelasnya apabila ada kendala. Selain itu, praktikan juga
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan keluhan
yang dialami dalam pelaksanaan pembelajaran. Hal ini praktikan lakukan
dengan cara membangun kedekatan antara praktikan dengan siswa,
misalnya menjadi pendengar yang baik bagi siswa yang bercerita ataupun
memberikan bantuan kepada siswa yang bertanya mengenai materi atau
tugas yang telah diberikan.
3. Penyesuaian dan keterampilan penguasaan media pembelajaran
Praktikan berusaha untuk mempelajari dan memahami media pembelajaran
4. Variasi kegiatan pembelajaran
Agar pembelajaran tidak monoton dan membosankan praktikan berusaha
membuat video pada saat pembelajaran berlangsung dari ppt.
5. Penentuan standarisasi nilai siswa
Praktikan melakukan konsultasi kepada guru pamong dan guru mata
pelajaran yang bersangkutan untuk pemberian nilai siswa. Konsultasi ini
dilakukan ketika akan mendekati Penilaian Akhir Semester, namun akan
ada konsultasi lanjutan setelah Penilaian Akhir Semester berkaitan dengan
nilai yang didapatkan siswa ketika Penilaian Akhir Semester.

D. Pelaksanaan Kegiatan Non Mengajar


1. Piket Mingguan
a. Piket Perpustakaan
Tidak ada upaya yang dapat diberikan karena selama menjalankan
piket perpustakaan praktikan tidak menemukan kesulitan dan kendala.
b. Piket KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)
Tidak ada upaya yang dapat diberikan karena selama menjalankan
piket KBM praktikan tidak menemukan kesulitan dan kendala.
c. Piket BK (Bimbingan Konseling)

21
Tidak ada upaya yang dapat diberikan karena selama menjalankan
piket BK praktikan tidak menemukan kesulitan dan kendala.

2. Proses Bimbingan Praktikan


Upaya yang dilakukan agar proses bimbingan dengan guru pamong
dan dosen pembimbing PPLSP berjalan dengan lancar adalah selalu
berkomunikasi dan berkoordinasi agar praktikan mencapai keberhasilan
dalam pelaksanaan PPLSP. Pelaksanaan bimbingan dilaksanakan secara
langsung, dosen pembimbing selalu memfasilitasi untuk melaksanakan
bimbingan terkait permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan PPLSP,
dengan demikian setiap praktikan mendapatkan kesulitan atau
permasalahan, dapat didiskusikan dan diselesaikan bersama melalui
pertemuan.

BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Program Pengalaman Lapangan Satuan Pendidikan (PPLSP)
merupakan program yang memfasilitasi mahasiswa jurusan kependidikan di
Universitas Pendidikan Indonesia untuk mengimplementasikan kemampuan
dalam mendidik siswa di sekolah. Pada tahun 2021 ini, PPLSP yang
dilaksanakan oleh praktikan bertempat di SMK BPP BANDUNG
dilaksanakan secara luring dengan mematuhi protokol kesehatan demi
mencegah penularan covid-19.
Kegiatan PPLSP yang dilaksanakan oleh praktikan di SMK BPP
Bandung pada tahun 2021 ini dilaksanakan secara luring baik kegiatan belajar
mengajar maupun non mengajar tetapi tetap menerapkan protokol Kesehatan

22
seperti social distancing dan pengecekan suhu sebelum memasuki sekolah.
Tak lupa juga praktikan juga melaksanakan piket secara bergiliran selama satu
minggu. Waktu pelaksanaannya pun mulai dari pukul 07.00 s.d 11.00 WIB.
Banyak sekali ilmu dan pengalaman yang didapat praktikan dalam
kegiatan PPLSP yang telah dilaksanakan kurang lebih tiga bulan ini, terhitung
dari bulan September s.d Desember 2021. Beberapa pengalaman yang dapat
dijadikan pembelajaran oleh praktikan untuk bekal di masa yang akan datang
diantaranya bagaimana cara melaksanakan pembelajaran agar berjalan efektif,
bagaimana cara menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
baik dan benar untuk pembelajaran, memahami karakteristik siswa yang
berbeda, memahami cara pengelolaan kelas yang baik, belajar cara
menentukan model, metode, alat evaluasi dalam penilaian hasil belajar siswa
pada pembelajaran, belajar cara membuat media pembelajaran yang efektif
untuk pembelajaran, sampai dengan bagaimana cara berinteraksi dengan
seluruh komponen yang ada di sekolah.
Dalam proses pelaksanaan kegiatan PPLSP ini tentu saja praktikan
menemukan berbagai macam permasalahan yang terjadi, akan tetapi semua
permasalahan tersebut dapat terselesaikan dengan baik dan menjadikan ilmu
serta kemampuan praktikan semakin jauh berkembang daripada sebelumnya.

B. Saran
Selama praktikan melaksanakan kegiatan Program Pengalaman
Lapangan Satuan Pendidikan (PPLSP) di SMK BPP Bandung tentu tidak
berjalan mulus begitu saja, masih adanya kendala dari berbagai hal. Inilah
yang menjadi dasar untuk praktikan dalam memberikan beberapa saran kepada
berbagai pihak yang telah terlibat dalam pelaksanaan kegiatan PPLSP ini,
diantaranya yaitu:
1. Divisi P2JK UPI
a. Pengarahan sebelum pelaksanaan PPLSP lebih terstruktur dan lebih
jelas lagi terutama untuk kegiatan PPLSP.

23
b. Melakukan pemantauan kegiatan PPLSP secara rutin untuk melihat
sejauh mana ketercapaian penyelenggaraan kegiatan PPLSP di masa
pandemic covid-19 ini.
c. Pemberian buku panduan PPLSP sebaiknya dilakukan lebih awal
sebelum pelaksanaan PPLSP agar praktikan dapat mempersiapkan
diri lebih baik lagi dalam menghadapi kegiatan PPLSP ini.

2. SMK BPP Bandung


a. Meningkatkan komunikasi dan kerjasama yang sudah terjalin baik ini
antara praktikan, pihak sekolah, maupun dengan pihak Universitas
Pendidikan Indonesia agar semakin baik lagi kedepannya sehingga
dapat terus ditingkatkan setiap tahunnya.
b. Meningkatkan kedisiplinan kepada para siswa agar tercipta
lingkungan belajar yang kondusif , efektif dan berjalan dengan tertib
baik itu pada saat pembelajaran tatap muka.
c. Meningkatkan ketegasan kepada seluruh siswa agar mereka memiliki
rasa hormat dan saling menghargai kepada guru di dalam kegiatan
belajar mengajar.

3. Mahasiswa (Praktikan) PPLSP


a. Praktikan harus mencari tahu terlebih dahulu situasi dan kondisi
sekolah, baik itu mengenai sarana prasarana, kultur, sampai dengan
karakteristik siswanya.
b. Praktikan harus menguasai dengan baik bidang studi yang akan
diajarkan kepada siswa. Selalu berusaha meningkatkan wawasan dan
pengetahuan yang dimiliki.
c. Mempunyai keterampilan teknis mengajar, antara lain keterampilan
merencanakan pembelajaran, menilai pencapaian siswa, memotivasi
siswa dan sebagainya. Persiapkan segala hal yang berhubungan
dengan kegiatan belajar mengajar secara matang.

24
d. Mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai tata cara proses
pengajaran yang efektif untuk diterapkan pada siswa disekolah
tersebut. Misalnya dengan sering melakukan bimbingan dengan guru
pamong, dosen pembimbing ataupun berbagi pengalaman dari guru
lain yang ada di sekolah agar pelaksanaan PPLSP ini dapat berjalan
dengan baik.
e. Tetap menjaga nama baik UPI dengan sikap, tata krama, sopan
santun, etika berbicara agar hubungan dengan seluruh warga sekolah
dapat terjalin dengan baik.

25
DAFTAR PUSTAKA
UPI. (2020). Buku Panduan Program Pengenalan Lapangan Satuan Pendidikan
(PPLSP). Bandung: Divisi Pendidikan Profesi dan Jasa Keprofesian
Direktur Direktorat Akademik.

26
LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Kalender Pendidikan
2. Silabus PPM dan Sanitasi hygiene
3. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) PPM dan Sanitasi hygiene
4. Jadwal mengajar
5. Agenda harian
6. Dokumentasi Kegiatan

27
28

Anda mungkin juga menyukai