Anda di halaman 1dari 100

Tingkat Kepatuhan Perawat dalam Menerapkan Protokol

Kesehatan Pencegahan Covid-19 Di RSUD Aek Kanopan


Labuhan Batu Utara

SKRIPSI

Oleh

Rina Azlidayani Matondang


171101156

FAKULTASKEPERAWATAN
UNIVERSITAS
SUMATERAUTARA
2021
UJIAN SKRIPSI

Tingkat Kepatuhan Perawat Dalam Menerapkan Protokol Keschatan Pencegahan


Covid-I9 Di RSUD Ack anopan Labuhan Batu Utara

Drsusun Oleh

Rina Azhdayami Matondan

171101156

Medan. 28 Juli 2021


Pembmmbing,

(Dr Didut Tanjung, SKp, M.Kep. Sp KMI

NIP 197310152001121002
HALAMA N PENGESAIHAN
UJIAN SKRIPSI
Judul Penehtan Tingkat Kepatuhan Perawat Dalam Menerapkan Protokol
Kesehatan Pencegahan Cod-1 Di RSUD
Aek anopan Labuhan Batu Ltara
Nama Rina zhdayam
NIM Matondang
Fakulta 171101156
s Keperawatan, Universitas Sumatera
Tahun Akademik Utara
Fanggal I ulus 2020/2021
06 Agustus
2021

Pembmbing. Penguji II

(Dr Dudut Tanjung,Sp, M Kep,SD (Choln .,S Np,Ns,M KeD,SD


MB) MB]
NIP 197310152001121002 NIP 1 02122002

Pengun III,

khsanuddin A Harahan, S Kp, MNSy


NMl' '71426082002121002

Fakultas Keperawatan Universttas Sumatera Utara telah menyetujui skripsi ini


sebagar bagan dart persyaratan kelulusan Sarjana Keperawatan tS.Kep)

Medan Oktober 2021

\
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

SKRIPSI

Tingkat Kepatuhan Perawat Dalarn Menerapkan Protokol Kesehatan Pencegahan


Covid-

19 Di RSUD Aek Kanopan Labuhan Batu


Utara

Disusun Oleh :

Rina Azlidayani Matondang

171101156

Dengan ini saya rnenyatakan bahwa dalarn skripsi ini tidak terdapat karya yang

pemah diajukan untuk rnernperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan

sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pemah ditulis

atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalarn naskah

ini dan disebutkan dalarn daftar pustaka.

Medan, Oktober 2021


Penulis

t 8
.jW, )~
1j.-.:, .
sf
z'&.ssI re»
fEM '
25AX33508449

(Rina Azlidayani
Matondang) NIM:
171101156

111
KATAPENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT atas karunia-Nya sehingga penulis

dapat menyusun proposal penelitian dengan lancar yang berjudul "Tingkat kepatuhan

perawat dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID 19 Di Rumah

Sakit Umum Labuhan Batu Utara". Selama penyelesaian proposal penelitian ini, penulis

mendapatkan banyak bantuan, bimbingan, dukungan dan doa dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada keluarga tercinta, Ayahanda

Abdul Azis Matondang, serta Ibunda Mahyulida Siahaan, dan juga kepada kakak

saya Nurazida Yulisa S.pd dan Eka Damayanti S.e, serta adik saya Yusuf Ramadhan

dan abang saya Ahmad Zuhariansyah yang telah memberikan bantuan doa, dukungan

material dan moral serta yang terakhir terima kasih kepada khalid Habib S.kom

yang telah memberikan semangat dalam menyelesaikan pendidikan.

Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Dudut Tanjung, SKp., M.Kep., Sp.KMB selaku Dekan


Fakultas

Keperawatan Universitas Sumatera


Utara

2 Thu Dr. Siti Saidah, S.Kp., M.Kep., Sp. Mat selaku Wakil Dekan I, Thu Cholina
T.

Siregar, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp., KMB selaku Wakil Dekan II dan

Bapak Ikhsanuddin A. Harahap, S.Kp, MNS selaku Wakil Dekan III Fakultas

Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Dr. Dudut Tanjung, SKp., M.Kep., Sp.KMB selaku dosen


lV
pembimbing yang telah meluangkan waktu dan memberikan perhatian dengan

penuh kesabaran dalam membimbing dan memberikan arahan serta dukungan

selama proses penyusunan proposal penelitian ini.

4. Thu Sri Eka Wahyuni, S.Kep., Ns., M.Kep selaku dosen pembimbing

akademik yang senantiasa selalu sabar dalam membimbing dan memberikan

arahan serta motivasi selama perkuliahan ini.

5. Seluruh dosen dan staf Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

yang telah mendidik dan membantu penulis selama menjalani proses

perkuliahan.

6 Teman-teman seperjuangan stambuk 2017 Fakultas Keperawatan Universitas

Sumatera Utara atas semua kegiatan proses perkuliahan yang telah dilewati.

Akhir Kata saya penulis memohon maaf apabila ada kesalahan baik

perkataan maupun perbuatan. Penulis mengharapkan saran dan masukkan

untuk perbaikan kedepannya.

Medan, Oktober 2021


Penulis,

(Rina Azlidayani Matondang)


171101156

V
DAFTARISI

LEMEAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI i


HALAMAN PENGESAHAN UJIAN SKRIP SI .ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .iii
KATAPENGANTAR iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR LAMPIRAN ix
ABSTRAK x
BAB I 1
PENDAHULUAN l
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan penelitian 4
1.4 Manfaat Penelitian 4
1.4.1 Pendidikan Keperawatan 4
1.4.2 Pelayanan keperawatan 4
1.4.3 Penelitian Penelitian Keperawatan 5
BAB II 6
TINJAUAN PUSTAKA 6
2 .1 Konsep Kepatuhan 6
2.1.1 Defenisi Kepatuhan 6
2.1.2 Faktor yangMempengaruhi Kepatuhan 7
2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan 9
2.1.4 Stretegi untukMeningkatkan Kepatuhan 10
2.2 Konsep Perawat. 11
2.2.1 Pengertian perawat 11
2.2.2 Fungsi perawat 11
2.2.3 Peran Perawat. 12
2.2.4 Tugas dan Tanggung Jawab Perawat 14
2.3 Konsep COVID 19 16
2.3.1 Pengertian Coronavirus Disease 2019 (COVID19) 16
2.3.2 Tanda dan Gejala penderitaCOVID19 17
2.3.3 Cara Penularan 18
2.3.4 Cara Pencegahan COVID-19 22
2.3.5 Klasifikasi klinis 22

Vl
2.3.6 Penilaian resiko 23
2.4 Protokol Kesehatan 24
2.4.1 Fungsi masker 24
2.4.2 Mencuci Tangan 26
2.4.3 Menggunakan Hand Sanitizer 26
2.4.4 Social Distancing 27
BAB III 28
KE RA NGKA PENELITIAN 28
3 .1 Kerangka Konsep 28
3.2 Definisi Operasional. 29
BAB IV 30
METODOLOGI PENELITIAN 30
4.1 Jenis dan Rancangan Penelitian 30
4.2 Populasi, sampel, dan Teknik sampling 30
4.2.1 Populasi 30
4.2.2 Sampel 30
4.2.3 Teknik sampling 31
4.3 Kriteria Sampel 31
a. Kriteria Inklusi 31
b. Kriteria Eksklusi 31
4.4 Lokasi dan Waktu Penelitian 32
4.4.1 Lokasi penelitian 32
4.4.2 Waktu Penelitian 32
4.5 Variabel Penelitian 32
4.6 Instrumen Penelitian 33
4.6.1 Instrumen data demografi 33
4.6.2 Instrumen Tingkat Kepatuhan Perawat.. 33
4.7 Uji Validitas dan Reliabilitas 34
4.7.1 Uji validitas 34
4.7.2 Uji Reliabilitas 36
4.8 TeknikPengumpulan Data 37
4.9 Etika Penelitian 38
4.10 Analisa Data 39
BAB 5 41
HASIL DAN PEMBAHASAN 41
5 .1 Hasil Penelitian 41
5 .1.1 Karakteristik Perawat 41
Vii

5.2 Pembahasan 44
5.2.1 Tngkat Kepatuhan Perawat dalam Menerapkan Protokol Kesehatan 44
5.2.2 Keterbatasan Penelitian 44
BAB 6 51
KESIMPULAN DAN SARAN 51
6.1 Kesimpulan 51
6.2 Saran 51
6.2.1 Praktik Keperawatan 51
6.2.2 Pendidikan Keperawatan 51
6.2.3 Penelitian Selanjutnya 52
DAFTARPUSTAKA 53

Vll
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Penjelasan 57
Lampiran 2. Informed Consent 58
Lampiran 3. Tabel tentatif 59
Lampiran 4. Anggaran Dana Penelitian 60
Lampiran 5. Kuisioner 61
Lampiran 6. Curiculum Vitae 63
Lampiran 7. Hasil pengolahan data 64
Lampiran 8. Master data 65
Lampiran 9. Lembar persetujuan validitas 70
Lampiran 10. Dokumentasi 73

lX
Judul Penelitian : Tingkat Kepatuhan Perawat Dalam Menerapkan Protokol
Kesehatan Pencegahan Covid-19 Di RSUD Aek
Kanopan Labuhan Batu Utara
Nama : Rina Azlidayani Matondang
NIM : 171101156
Program Studi : Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Fakultas : Keperawatan, Universitas Sumatera Utara Tahun
Akademik : 2020/2021

ABSTRAK

Kepatuhan adalah perilaku perawat sebagai seorang yang profesional


terhadap suatu anjuran, prosedur atau peraturan yang harus dilakukan atau ditaati.
Mengantisipasi peningkatan penyebaran dan jumlah infeksi perawat
diharuskan untuk melakukan pola hidup sehat sesuai protokol
kesehatan semasa pandemi coronavirus. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui tingkat kepatuhanperawat dalam menerapkan protokol kesehatan
pencegahan Covid-19 di RSUD Aek Kanopan Labuhan Batu Utara. Penelitian
ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain deskriptif.
Penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2021. Teknik pengambilan
sampel dengan menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel
sebanyak 56 perawat di ruangan rawat inap. Instrumen penelitian yang
digunakan adalah kuisioner data demografi dan kuisioner tingkat kepatuhan.
Data dianalisis mengunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sebanyak 56 responden (94,6%) patuh terhadap protokol kesehatan
pencegahan Covid-19, dan 3 responden (5,4%) tidak patuh terhadap protokol
kesehatan pencegahan Covid-19 di RSUD Aek Kanopan Labuhan Batu Utara.
Kesimpulan dari Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan perawat
di RSUD Aek Kanopan sebagian besar patuh sebanyak 94,6% terhadap protokol
kesehatanpencegahan Covid-19.

Kata Kunci : tingkat kepatuhan, covid-19, protokol kesehatan

X
Title of the Thesis Nurses' Level of Compliance with
Implementation of Health Protocol in Preventing
Covid-19 at Aek Kanopan Ho spital, Labuhan Batu
Name of Student Utara
Student's ID Rina Azlidayani Ma tondang
Number Study 171101156
Program Faculty Undergraduate Degree
Acdemic Year ofNursing
Nursing, Universitas Sumatera
Utara
2020-2021

ABSTRACT
Compliance is the behavior ofa nurse as a professional to suggestion,
procedure, and rules. In anticipating the increase in the transmisson and the
amount of infection, nurses are suggested to follow healthy life pattern
according to the health protocol during the corona virus pandemic. The
objective ofthe research is to find out nurses' compliance with
implementation of health protocol in
preventing Covid-19 in Aek Kanopan Hospital, Labuhan Batu Utara. The
research uses descriptive quantitative method. It is conducted from May
until
June, 2021. The samples are 56 nurses in the inpatient wards, taken by using
total sampling technique. The research instrument is questionaire on
demographic data and the level of adherence. The data are analyzed by using
univariate analysis. The result of the research shows that 56 respondents
(94.6%) comply with health protocol in preventing Covid-19 and 3 respondents
(5.4%) do not. The conclusion is that most of the respondents (94.6%) comply
with health protocol of Covid-19 prevention.
Keywords: level ofcompliance, Covid-19, health protocol

is)PU s AT BAHAS
A
eji UNVERSIAS SUMATERA
UTARA

Dra. Roma/yyiA. [oebis, M.A.


Kepala
BABI

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Virus Corona merupakan jenis virus baru yang telah menggemparkan

dunia karena telah menginfeksi ribuan juta manusia dengan waktu yang sangat

singkat. COVID-19 merupakan pandemi yang telah mengakibatkan tingginya

angka kematian di dunia. Reiman (2020) mengatakan bahwa virus ini bisa saja

dapat menular dari manusia ke manusia lainnya. Proses penularan Covid-

19

disebabkan oleh pengeluaran droplet yang mengandung virus SARS-CoV-2


ke

udara oleh pasien terinfeksi pada saat batuk ataupun bersin. Bahkan manusia yang

belum menunjukkan gejala terinfeksi coronavirus dapat pula menyebarkan kepada

manusia lainnya (Kumar & Dwivedi, 2020).

Berdasarkan data dari WHO terdapat 3,774,155 kasus pasien yang

terkonfir Covid-19 di Indonesia, Sedangkan dari data Satuan Gugus Penanganan

Covid-19 total kasus yang terkonfirmasi pada tanggal 27 Desember 2020 di

Sumatera Utara yaitu sebanyak 17.810 kasus yang terkonfirmasi postif, dengan

total kasus kematian sebanyak 672 dan jumlah kasus yang sembuh yaitu

sebanyak 15.079 (SATGAS Covid-19, 2020).

Di Kabupaten Labuhan Batu Utara sudah di katakan zona merah (Yaspen

Martinus, 2020). Dilihat dari pusat informasi jumlah kasus di Labuhan Batu Utara

berjumlah 1303 yang terkonfirmasi, positif 412 orang , sembuh 851 orang dan

meninggal 40 oranng.

1
Rumah sakit umum daerah adalah rumah sakit terbesar di wilayah

Kabupaten Labuhan Batu Utara, terletak di Kecamatan Kualuh Hulu. Dilihat data

update setiap Kecamatan, Kualuh Hulu menjadi Kecamatan tertinggi kasus virus

corona dengan jumlah 62 positif, sembuh 51 orang, dan 6 orang meninggal.

Melihat tingginya kasus di wilayah Kabupaten Kualuh Hulu tempat dimana rumah

sakit umum daerah berada maka kepatuhan para perawat sangat diperlukan karena

dengan menjaga protokol kesehatan akan mencegah penularan terhadap diri

sendiri dan orang lain, terutama pasien- pasien dan antar petugas kesehatan yang

ada di lingkungan rumah sakit umum daerah Aek Kanopan Labuhan Batu Utara.

Rumah sakit umum daerah juga menerima pasien Covid-19 untuk di rawat

sampai

sembuh. Jumlah keseluruhan perawat yang berada di RSUD berjumlah 125


orang

perawat, terdapat juga lebih dari 10 orang perawat yang terkonfirmasi


terkena

Covid-19 di rumah sakit umum daerah


tersebut.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 di Sumatera

Utara mengatakan terdapat 348 orang tenaga kesehatan terinfeksi Covid-19

diantaranya

42 dokter spesialis, 13 orang dokter pendidikan speseialis, 29 dokter umum,

207 perawat, 29 bidan, dan 30 analis laboratorium. Kasus tersebut diketahui

terinfeksi ketika merawat dan menangani pasien Covid-19. Hal ini akan

meningkatkan ancaman bagi petugas kesehatan yang sangat beresiko terpapar

Covid-19 di rumah sakit.

Petugas kesehatan yang paling sering berinteraksi dengan pasien

salah satunya adalah seorang perawat (Tambun L.N, 2019). Perawat adalah
seseorang yang bekerja di fasilitas kesehatan berisiko terpapar pada infeksi yang

secara

2
potensial dapat membahayakan jiwa. Pasien yang terns berdatangan membuat

perawat kelelahan dalam menangani Covid-19 (Marpaung F.V et all, 2020). Oleh

sebab itu semua rumah sakit di Labura Mengharuskan untuk bertindak lebih cepat

dan memastikan pelayanan yang lebih aman bagi perawat agar dapat mengurangi

penularan Covid 19.

Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pengelola

Rumah Sakit hams menjamin kesehatan dan keselamatan baik terhadap

SDM Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun

lingkungan Rumah Sakit dari berbagai potensi bahaya di Rumah Sakit. Oleh

karena itu, pengelola Rumah Sakit dituntut untuk melaksanakan upaya

kesehatan dan Keselamatan Kerja yang dilaksanakan secara terintegrasi,

menyeluruh, dan berkesinambungan sehingga risiko terjadinya penyakit akibat

kerja, kecelakaan kerja serta penyakit menular dan tidak menular lainnya di

Rumah Sakit dapat dihindari.

Upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan Covid-19 yang

paling efektif yaitu melakukan kebersihan tangan, menghindari menyentuh

mata, hidung dan mulut, menerapkan etika batuk dan bersin, memakai

masker dan menjaga jarak (Kemenkes RI, 2020). Mengantisipasi peningkatan

penyebaran dan jumlah infeksi perawat diharuskan untuk melakukan pola

hidup sehat sesuai protokol kesehatan semasa pandemi coronavirus. Beberapa

contoh protokol kesehatan yang telah diterbitkan pemerintah Indonesia selama

masa pandemi coronavirus yaitu: a) Menggunakan masker; b) Menutup mulut

ketika batuk dan bersin dikeramaian; c) Istirahat dengan cukup apabila suhu

badan 38° C atau lebih serta batuk dan pilek; d) Larangan menggunakan

transportasi umum bagi masyarakat yang sedang sakit;


3
e) Jika terdapat rnasyarakat yang rnernenuhi keriteria suspek rnaka akan dirujuk ke

rurnah sakit Covid atau rnelakukan isolasi (Kantor Staf Presiden, 2020).

Tingkat kepatuhan perawat terkait protokol kesehatan akan senantiasi rnarnpu

rnenurunkan jurnlah kasus dan sebagai upaya pencegahan Covid-19, sehingga

rnasa panderni Covid-19 dapat berakhir dengan cepat.

Berdasarkan permasalahan di atas penelitian ini bertujuan untuk

rnengetahui tingkat kepatuhan perawat dalarn rnenerapkan protokol kesehatan

pencegahan Covid-19 di rurnah sakit urnurn daerah Aek Kanopan Kabupaten

Labuhan Batu Utara.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, rnaka permasalahannya dapat dirurnuskan

sebagai berikut "Bagaimana tingkat kepatuhan perawat dalarn

rnenerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid 19 ?"

1.3 Tujuan penelitian

Berdasarkan rurnusan rnasalah, tujuan dari penelitian ini adalah untuk

rnengetahui tingkat kepatuhan perawat dalarn rnenerapkan protokol kesehatan

pencegahan covid 19 di Rurnah Sakit Urnurn Daerah Aek Kanopan Labuhan

Batu Utara.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Pendidikan
Keperawatan

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai surnber informasi

dan data tarnbahan untuk rnendukung proses pernbelajaran rnahasiswa/i

keperawatan
4
tentang tingkat kepatuhan perawat dalam menerapkan protokol kesehatan

pencegahan Covid 19.

1.4.2 Pelayanan keperawatan

Hasil dari penelitian ini diharapakan dapat menjadi sumber informasi

tambahan tentang Pencegahan Covid-19 dan di harapkan dapat berguna

dalam mengembangkan ilmu keperawatan tentang tingkat kepatuhan perawat

dalam menerapkan protokol kesehatan.

1.4.3 Penelitian Penelitian Keperawatan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dan data tambahan

bagi peneliti berikutnya yang akan melakukan penelitian yang berkaitan tentang

tingkat kepatuhan perawat dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan

covid 19.

5
6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Kepatuhan

2.1.1 Defenisi Kepatuhan

Kepatuhan adalah merupakan suatu pembahan perilaku dari periaku yang

tidak mentaati peraturan ke perilaku yang mentaati peraturan. (Lawrence Green

dalam Notoatmodjo, 2007).

Kepatuhan (adherence) perawat adalah suatu bentuk perilaku yang

timbul akibat adanya interaksi antara perawat dan pasien sehingga pasien

mengerti rencana dengan segala konsekwensinya dan menyetujui rencana tersebut

serta melaksanakannya (Kemenkes RI, 2011). Kepatuhan perawat profesional

adalah sejauh mana perilaku seorang perawat yang telah di tetapkan oleh

pimpinan perawat ataupun pihak rumah sakit (Niven, 2002).

Kepatuhan perawat adalah perilaku perawat sebagai seorang yang

profesional terhadap suatu anjuran, prosedur atau peraturan yang hams dilakukan

atau ditaati (Ega Lestari & Rosyidah, 2011).

Jadi kepatuhan perawat adalah suatu perilaku yang hams di kerjakan atau

ditaati oleh perawat tersebut sebagaimana yang telah di tetapkan.

2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan

Menurut Niven (2002) faktor-faktor yang mempengamhi tingkat kepatuha


7

adalah:

a. Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri,kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Tingginya pendidikan

seorang perawat dapat meningkatkan kepatuhan dalam melaksanakan

kewajibannya, sepanjang bahwa pendidikan tersebut merupakan pendidikan

yang aktif.

b. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu, dari pengalaman

dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan

lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan

(Notoatmodjo, 2007).

c. Modifikasi Faktor Lingkungan dan Sosial

Hal ini berarti membangun dukungan sosial dari pimpinan Rumah

Sakit, kepala perawat, perawat itu sendiri dan teman-teman sejawat. Lingkungan

berpengaruh besar pada pelaksanaan prosedur asuhan keperawatan yang telah

ditetapkan. Lingkungan yang harmonis dan positif akan membawa dampak

yang positif pula pada kinerja perawat, kebalikannya lingkungan negatif

akan membawa dampak buruk pada proses pemberian pelayanan asuhan

keperawatan.
8

d. Perubahan Model Prosedur Program

Pelaksanan prosedur asuhan keperawatan dapat dibuat

sesederhana rnungkin dan perawat terlihat aktif dalarn rnengaplikasikan

prosedur tersebut. Keteraturan perawat rnelakukan asuhan keperawatan sesuai

standar prosedur dipengaruhi oleh kebiasaan perawat rnenerapkan sesuai

dengan ketentuan yang ada.

e. Meningkatkan Interaksi Profesional Kesehatan

Meningkatkan interaksi profesional kesehatan antara sesarna perawat

(khususnya antara kepala ruangan dengan perawat pelaksana) adalah suatu

hal penting untuk rnernberikan urnpan balik pada perawat. Suatu penjelasan

tetang prosedur tetap dan bagairnana cara rnenerapkannya dapat

rneningkatkan kepatuhan. Sernakin baik pelayanan yang diberikan tenaga

kesehatan, rnaka sernakin rnernpercepat proses penyernbuhan penyakit klien.

f. Usia

Usia adalah urnur yang terhitung rnulai saat dilahirkan sarnpai saat

akan berulang tahun. Sernakin cukup urnur, tingkat kernatangan dan

kekuatan seseorang akan lebih rnatang dalarn berpikir dan bekerja, dari segi

kepercayaan, rnasyarakat yang lebih dewasa akan lebih dipercaya daripada

orang yang belurn cukup tinggi tingkat kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat

dari pengalarnan dan kernatangan jiwanya. Sernakin dewasa seseorang, rnaka

cara berfikir sernakin rnatang dan patuh dalarn pernberian asuhan keperawatan

(Notoatrnodjo, 2007).
9

g. Peran Manajer

Manajer memegang peran penting dalam memotivasi staf untuk

mencapai tujuan organisasi (Nursalam, 2014). Figur seorang pemimpin hams

memiliki karakter berpendidikan, berpengalaman dalam substansi tugas dan

tanggung jawabnya (Suarli, Bahtiar, 2009). Berdasarkan data yang di

dapat saat prapenelitian bahwa seorang manajer/ kepala ruang kurang mampu

menciptakan motivasi kerja perawat pada saat bekerja.

2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan

Niven (2002) menyatakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi ketidakpatuhan dapat digolongkan menjadi tiga bagian antara

lain:

a Pemahaman Tentang Instruksi Tak seorangpun dapat mematuhi instruksi

jika ia salah paham tentang instruksi yang di berikan padanya

b. Kualitas Interaksi Kualitas interaksi antara professional kesehatan dan

pasien merupakan bagian yang penting dalam menentukan derajat kepatuhan.

c. Isolasi Sosial dan Keluarga Keluarga dapat menjadi factor yang sangat

berpengaruh dalam menentukan keyakinan dan nilai kesehatan individu serta

juga dapat menentukan program yang dapat mereka terima.

2.1.4 Stretegi untuk Meningkatkan Kepatuhan

Smet (1994) menyatakan berbagai strategi telah dicoba

untuk meningkatkan kepatuhan, diantaranya adalah:


10

1. Dukungan Profesional Kesehatan

Dukungan profesional kesehatan sangat diperlukan untk meningkatkan

kepatuhan, contoh yang paling sederhana dalam hal dukungan tersebut

adalah dengan adanya tehnik komunikasi. Komunikasi memegang peranan

penting karena komunikasi yang baik diberikan oleh profesional kesehatan,

misalnya antara kepala perawatan dengan bawahannya.

2. Dukungan Sosial

Dukungan sosial yang dimaksud adalah pasien dan keluarga.Pasien

dan keluarga yang percaya pada tindakan dan perilaku yang dilakukan oleh

perawat dapat menunjang peningkatan kesehatan pasien, sehingga perawat

dapat bekerja dengan percaya diri dan ketidak patuhan dapat dikurangi.

3. Perilaku Sehat

Modifikasi perilaku sehat sangat diperlukan, misalnya kepatuhan

perawat untuk selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh pasien

ataupun melakukan tindakan asuhan keperawatan.

4. Pemberian Informasi

Pemberian informasi yang jelas tentang pentingnya pemberian

asuhan keperawatan berdasarkan prosedur yang ada membantu meningkatkan

kepatuhan perawat, hal ini dapat dilakukan dengan memberikan

pelatihan-pelatihan kesehatan yang diadakan oleh pihak rumah sakit ataupun

instansi kesehatan lain.


11

2.2 Konsep
Perawat

2.2.1 Pengertian perawat

Menurut International Council ofNursing, Perawat adalah seseorang

yang telah menyelesaikan program pendidikan keperawatan, memiliki wewenang

untuk memberikan pelayanan dan peningkatan kesehatan , serta pencegahan

penyakit di negara yang bersangkutan. Sedangkan dalam Undang-Undang

RI Nomor 23

Tahun 1992 tentang kesehatan , perawat adalah mereka yang memiliki

kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan

ilmu yang dimilikinya , yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan.

Menurut Wardah, Febrina, Dewi (2017) berpendapat bahwa perawat adalah

tenaga yang bekerja secara professional memiliki kemampuan, kewenangan dan

bertanggung jawab dalam melaksanakan asuhan keperawatan.

Jadi Perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan program

pendidikan keperawatan untuk memberikan pelayanan, dan bertanggung

jawab dalam peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit serta pelayanan

terhadap pas1en.

2.2.2 Fungsi Perawat

Fungsi perawat adalah memberikan perawatan langsung kepada

pasien, dan di dalam peran mereka itu tercakup tugas mengajar klien sebagai

bagian dari perawatan tersebut. Fungsi perawat merupakan pekerjaan atau

kegiatan yang dilakukan perawat sesuai dengan perannya dan dapat berubah

mengikuti keadaan yang ada (Hidayat, 2008). Tindakan perawat yang bersifat

mandiri tanpa instruksi


12

dokter dan dilakukan berdasarkan pada ilmu keperawatan termasuk dalam fungsi

independen, dalam hal ini perawat bertanggung jawab terhadap tindakan dan

akibat yang timbul pada klien yang menjadi tugas perawatannya, sedangkan

tindakan perawat yang dilaksanakan dibawah pengawasan dan atas instruksi

dokter, yang seharusnya tindakan tersebut dilakukan dan menjadi wewenang

dokter termasuk dalam fungsi dependen (Hidayat, 2008). Menurut Kusnanto

(2004), selain fungsi dependen dan independen, perawat memiliki fungsi

interdependen yaitu perawat melakukan aktifitas yang dilaksanakan dan

berhubungan dengan pihak lain atau tenaga kesehatan lainnya.

2.2.3 Peran
Perawat

Peran perawat adalah suatu peran yang bertugas untuk mengarahkan,

merencanakan, mengorganisasikan pelayanan dari semua anggota team kesehatan

(Wahyudi, Iwan, 2020). Peran dapat diartikan sebagai seperangkat perilaku atau

tindakan yang dilakukan seorang individu sesuai dengan status sosialnya. Peran

yang dijalankan seorang perawat haruslah sesuai dengan lingkup kewenangan

seorang perawat (Gobel. et al, 2016).

Peran perawat dapat diartikan sebagai tingkah laku dan gerak gerik

seseorang yang diharap oleh orang lain sesuai dengan kedudukan dalam system,

tingkah laku dan gerak gerik tersebut dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial

didalam maupun di luar profesi perawat yang bersifat konstan. Peran perawat

menurut Potter & Perry (2010) :


13

1. Pemberi perawatan, perawat membantu klien untuk memenuhi kebutuhan

dasamya dan mendapatkan kesehatannya kembali melalui proses

penyembuhan dengan pemberian asuhan keperawatann

2. Pembuat keputusan klinis, perawat membuat keputusan sebelum mengambil

tindakan keperawatan dan menyusun rencana tindakan yang berhubungan dengan

pengkajian, pemberian perawatan, evaluasi hasil, dengan menggunakan

pendekatan terbaik bagi pasien. Pembuatan keputusan dapat dilakukan secara

mandiri, ataupun kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dan keluarga klien.

3. Pelindung dan advokat klien, perawat bertugas mempertahankan lingkungan

yang aman, mencegah terjadinya kecelakaaan dan hal yang merugikan bagi

klien. Sebagai advokat, perawat membantu klien mengutarakan hak-haknya,

melindungi hak-hak klien sebagai manusia dan secarahukum.

4. Manajer kasus, perawat beperan mengkoordinasi aktivitas anggota tim,

mengatur waktu kerja serta sumber yang tersedia di lingkungankerjanya.

5. Rehabilitator, perawat dengan segenap kemampuan membantu klien kembali

meningkatkan fungsi maksimal dirinya setelah mengalami kecelakaan, sakit

ataupun peristiwa lain yang menyebabkan klien kehilangan kemampuan dan

menyebabkan ketidakberdayaan.

6. Pemberi kenyamanan, kenyamanan serta dukungan emosional yang diberikan

perawat selama melaksanakan asuhan keperawatan secara utuh kepada klien,

dapat memeberikan pengaruh positif berupa kekuatan untuk mencapai

kesembuhan klien.
14

7. Komunikator, perawat bertugas sebagai komunikator yang menghubungkan

klien dan keluarga, antar perawat maupun tenaga kesehatan lainnya.

Faktor terpenting dalam memenuhi kebutuhan klien, keluarga dan komunitas

adalah kualitas komunikasi.

8. Penyuluh, dalam hal ini perawat menjelaskan kepada klien tentang

pentingnya kesehatan, memberi contoh prosedur perawatan dasar yang dapat

digunakan klien untuk meningkatkan derajat kesehatannya,

melakukan penilaian secara mandiri apakah klien memahami penjelasan

yang diberikan dan melakukan evaluasi untuk melihat kemajuan dalam

pembelajaran klien.

9. Peran karier, perawat berkarier dan mendapatkan jabatan tertentu, hal ini

memberikan perawat kesempatan kerja lebih banyak baik sebagai

seorang perawat pendidik, perawat pelaksana tingkat lanjut, dan tim

perawatan kesehatan.

2.2.4 Tugas dan Tanggung Jawab Perawat

Menurut Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014, Kewajiban

adalah sesuatu yang harus diperbuat atau harus dilakukan sesorang atau

suatu Badan Hukum. Kewajiban merupakan sesuatu yang wajib

dilaksanakan, kewajiban dibagi diatas terdapat dua macam yaitu kewajiban

sempuma yang selalu berkaitan dengan hak orang lain dan kewajiban yang

tidak sempuma yang terkait dengan hak orang lain. Kewajiban sempuma

mempunyai dasar keadilan, sedangkan kewajiban tidak sempuma berdasarkan

moral, kewajiban merupakan segala bentuk beban yang diberikan oleh hukum

kepada orang ataupun Badan Hukum.


15

Kewajiban yang dimaksud disini adalah kewajiban perawat yang

melaksanakan praktik mandiri perawat, dimana perawat, baik di fasilitas

kesehatan maupun dirumah pasien. (Maryam, 2016).

Tugas perawat berdasarkan lokakarya tahun 1983 adalah sebagai berikut :

1. Since interset, yaitu perawat menyampaikan rasa hormat dan perhatian

pada klien.

2. Explanation about the delay, yaitu perawat bersedia memberikan penjelasan

dengan ramah kepada kliennya apabila perawat terpaksa menunda

pelayanan.

3. Perawat memperlihatkan kepada klien sikap menghargai (respect)

yang tercermin melalui perilaku perawat. Misalnya tersenyum,

mengucapkan salam, bersalaman, membungkuk, dan sebagainya.

4. Subject the patients desires, perawat saat melakukan komunikasi kepada

klien, hams berorientasi pada perasaan klien bukan pada keinginan atau

kepentingan perawat.

5. Derogatory, perawat tidak membicarakan klien lain dihadapan pasien dengan

maksud menghina.

6. See the patient point of view, perawat mencoba memahami klien dari

sudut pandang klien serta menerima sikap kritis klien.

Banyak faktor berhubungan dengan kinerj a perawat Puskesmas

dalam pelaksanaan kegiatan Perkesmas, yaitu faktor internal (kepribadian, sistem

nilai,
16

sifat fisik, motivasi, usia, jenis kelamin, pendidikan, masa kerja, dan

pengetahuan), sedangkan faktor ektemal (lingkungan, supervisi, pelatihan, dan

pengembangan diri (Mangkunegara, 2010 dalam Amperaningsih, 2016).

2.3 Konsep COVID 19

2.3.1 Pengertian Coronavirus Disease 2019


(COVID19)

Virus corona merupakan virus yang berasal dari hewan kemudian ditularkan

kepada manusia lainnya (Susilo et al., 2020). Coronavirus atau virus corona

merupakan virus yang menyebabkan infeksi saluran pemafasan ringan

hingga berat atau Akut, seperti penyakit flu sampai Severe Acute Respiratory

Syndrome (Kemenkes RI, 2020). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)

merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Coronavirus jenis baru.

Berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi, kasus tersebut diduga

berhubungan dengan Pasar Seafood di Wuhan. Pada tanggal 7 Januari 2020,

Pemerintah China kemudian mengumumkan bahwa penyebab kasus tersebut

adalah Coronavirus jenis baru yang kemudian diberi nama SARS-CoV-2

(Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2). Virus ini berasal dari

famili yang sama dengan virus penyebab SARS dan MERS. Meskipun berasal

dari famili yang sama, namun SARS-CoV-2 lebih menular dibandingkan

dengan SARS-CoV dan MERS-CoV (CDC China,

2020). Proses penularan yang cepat membuat WHO menetapkan Covid-19

sebagai KKMMD/PHEIC pada tanggal 30 Januari 2020. Angka kematian

kasar bervariasi tergantung negara dan tergantung pada populasi yang

terpengaruh, perkembangan wabahnya di suatu negara, dan ketersediaan

pemeriksaan laboratorium. Menurut Huang, et al (2020) Infeksi sekunder

didiagnosis jika
17

pasien rnerniliki gejala klinis atau tanda pneumonia nosokomial atau

bakteremia dan dikornbinasikan dengan kultur positif patogen baru dari

spesirnen saluran pemafasan bagian bawah ( termasuk dahak, aspirasi

transtrakeal, atau cairan lavage bronchoalveolar, atau dari darah sarnpel yang

diarnbil 2: 48 jam setelah rnasuk)

Indonesia rnelaporkan kasus pertama Covid-19 pada tanggal 2 Maret

2020 dan jurnlahnya terus bertarnbah hingga sekarang. Sarnpai dengan

tanggal 30

Juni 2020 Kernenterian Kesehatan rnelaporkan 56.385 kasus konfirmasi


Covid-

19 dengan 2.875 kasus rneninggal (CFR 5,1 %) yang tersebar di 34

provinsi. Sebanyak 51,5% kasus terjadi pada laki-laki. Kasus paling banyak

terjadi pada rentang usia 45-54 tahun dan paling sedikit terjadi pada usia 0-5

tahun. Angka kernatian tertinggi diternukan pada pasien dengan usia 55-64 tahun.

2.3.2 Tanda dan Gejala penderita


COVID19

Menurut Susilo, et al (2020) pasien COVID-19 rnernpunyai

spektrum tanda gejala yang cukup luas, rnulai dari tanpa disertai gejala

(asimtomatik), gejala ringan, pneumonia berat, pneumonia, sepsis, ARDS, dan

syok sepsis. Gejala ringan didefinisikan sebagai pasien dengan infeksi akut

saluran napas atas tanpa kornplikasi, bisa disertai dengan dernarn, fatigue,

batuk (dengan atau tanpa sputum), anoreksia, malaise, nyeri tenggorokan,

kongesti nasal, atau sakit kepala. Pada beberapa kasus pasien juga

rnengeluhkan diare dan rnuntah, dengan pneumonia berat ditandai dengan

dernarn, frekuensi pemafasan >30x/rnenit, distress pemafasan berat, saturasi

oksigen 93% tanpa bantuan oksigen. Pada pasien geriatri dapat rnuncul gejala-

gejala yang atipikal. (susilo et al, 2020).


18

Menurut data dari negara-negara yang terkena dampak awal pandemi,

40% kasus akan mengalami penyakit ringan, 40% akan mengalami penyakit

sedang termasuk pneumonia, 15% kasus akan mengalami penyakit parah, dan

5% kasus akan mengalami kondisi kritis. Pasien dengan gejala ringan

dilaporkan sembuh setelah 1 minggu. Pada kasus berat akan mengalami Acute

Respiratory Distress Syndrome (ARDS), sepsis dan syok septik, gagal multi-

organ, termasuk gagal ginjal atau gagal jantung akut hingga berakibat

kematian. Orang lanjut usia (lansia) dan orang dengan kondisi medis yang

sudah ada sebelumnya seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung dan

paru, diabetes dan kanker berisiko lebih besar mengalami keparahan.

Berdasarkan penjelasan tanda dan gejala diatas dapat disimpulkan bahwa

tanda dan gejala utama setiap individu yang terpapar Covid-19 yaitu seperti

demam, sakit kepala, sesak nafas, dan batuk.

2.3.3 Cara Penularan

Menurut Handayani. D. et al 2020, Virus corona merupakan zoonosis,

sehingga terdapat kemungkinkan virus berasal dari hewan dan ditularkan ke

manusia. Pada Covid-19 belum diketahui dengan pasti proses penularan

dari hewan ke manusia, tetapi data filogenetik memungkinkan Covid-19

juga merupakan zoonosis. Perkembangan data selanjutnya menunjukkan

penularan antar manusia (human to human), yaitu diprediksi melalui droplet

dan kontak dengan virus yang dikeluarkan dalam droplet. Hal ini sesuai dengan

kejadian penularan kepada petugas kesehatan yang merawat pasien Covid-19,

disertai bukti
19

lain penularan di luar Cina dari seorang yang datang dari Kota Shanghai, Cina ke

Jerman dan diiringi penemuan hasil positif pada orang yang ditemui dalam

kantor. Pada laporan kasus ini bahkan dikatakan penularan terjadi pada saat

kasus indeks belum mengalami gejala (asimtomatik) atau masih dalam masa

inkubasi. Laporan lain mendukung penularan antar manusia adalah laporan

9 kasus penularan langsung antar manusia di luar Cina dari kasus index ke

orang kontak erat yang tidak memiliki riwayat perjalanan manapun

Penularan ini terjadi umumnya melalui droplet dan kontak dengan virus

kemudian virus dapat masuk ke dalam mukosa yang terbuka. Suatu analisis

mencoba mengukur laju penularan berdasarkan masa inkubasi, gejala dan

durasi antara gejala dengan pasien yang diisolasi. Analisis tersebut

mendapatkan hasil penularan dari 1 pasien ke sekitar

3 orang disekitamya, tetapi kemungkinan penularan di masa inkubasi

menyebabkan masa kontak pasien ke orang sekitar lebih lama sehingga

risiko jumlah kontak tertular dari 1 pasien mungkin dapat lebih besar.

(Handayani. D.et al 2020).

Masa inkubasi COVID-19 rata-rata 5-6 hari, dengan range antara 1 dan

14 hari namun dapat mencapai 14 hari. Risiko penularan tertinggi diperoleh di

hari• hari pertama penyakit disebabkan oleh konsentrasi virus pada sekret yang

tinggi. Orang yang terinfeksi dapat langsung dapat menularkan sampai dengan

48 jam sebelum onset gejala (presimptomatik) dan sampai dengan 14 hari

setelah onset gejala. Sebuah studi Du Z et. al, (2020) melaporkan bahwa 12,6%

menunjukkan penularan presimptomatik. Penting untuk mengetahui periode

presimptomatik karena memungkinkan virus menyebar melalui droplet atau

kontak dengan benda


20

yang terkontaminasi. Sebagai tambahan, bahwa terdapat kasus konfirmasi

yang tidak bergejala (asimptomatik), meskipun risiko penularan sangat

rendah akan tetapi masih ada kemungkinan kecil untuk terjadi penularan.

Berdasarkan studi epidemiologi dan virologi saat ini membuktikan bahwa

COVID-19 utamanya ditularkan dari orang yang bergejala (simptomatik) ke

orang lain yang berada jarak dekat melalui droplet. Droplet merupakan partikel

berisi air dengan diameter

>5- 10 µm. Penularan droplet terjadi ketika seseorang berada pada jarak

dekat (dalam 1 meter) dengan seseorang yang memiliki gejala pemapasan

(misalnya, batuk atau bersin) sehingga droplet berisiko mengenai mukosa (mulut

dan hidung) atau konjungtiva (mata). Selanjutnya virus tersebut masuk

kedalam daerah atau bagian yang sedang terbuka. Setelah dilakukannya suatu

analisa yang mencoba untuk menghitung cepatnya penyebaran berdasarkan

gejala, waktu, dan masa inkubasi antara pasien yang diisolasi dengan gejala yang

dialami. Hasil Analisa tersebut menunjukkan bahwa dalam masa inkubasi yang

lama, akan menyebabkan penularan kepada pasien lain semakin banyak

(Handayani, et al, 2020).

Transmisi droplet respirasi merupakan rute utama penularan Covid-

19. Selain itu, penyakit ini dapat ditularkan melalui droplet di udara

dan kontakdengan pederita. Namun, kita juga harus mementingkan kasus

asimptomatik, yang memainkan peran penting dalam proses penularan. Satu

kali batuk dapat mengedarkan hingga 3.000 droplet. Droplet ini dapat mengenai

orang lain, dan menutupi permukaan di sekitamya, namun beberapa partikel kecil

akan tetap berada di udara. Penelitian lainnya menemukan bahwa

Corona virus juga terdeteksi padafeses pasien yang dikonfirmasi di Wuhan,

Shenzhen dan
21

bahkan kasus pertama di Amerika Serikat, menunjukkan bahwa virus dapat

berada dan bereplikasi di saluran pencemaan, yang menunjukkan kemungkinan

penularan fecal-oral, tetapi tidakyakin bahwa makan makanan yang

terkontaminasi virus menyebabkan infeksi dan penularan. Ada juga pandangan

bahwa virus dalam feses dapat ditransmisikan kembali melalui

pembentukan aerosol dari droplet yang mengandung virus, yang

membutuhkan penelitian lebih lanjut. (Hafeez et al,

2020).

Virus ini juga menyebar hingga ke feses, sehingga siapa pun yang

tidak mencuci tangan dengan baik setelah menggunakan toilet, kamar mandi dapat

mencemari apa pun yang disentuh seperti banyak virus pemapasan, termasuk flu.

Covid-19 dapat menyebar melalui kontak dekat dengan droplet kecil

yang dilepaskan dari sekresi saluran pemapasan atas individu yang terinfeksi,

misalnya bersin, pilek atau batuk dari hidung dan mulut. Virus ini juga dapat

ditularkan melalui kontaminasi permukaan ketika droplet ini mendarat di

benda dan permukaan sekitar orang tersebut dan individu lain menyentuh

benda atau permukaan ini dan selanjutnya menyentuh mata, hidung atau mulut

dan kemudian orang-orang ini terinfeksi Covid-19. Selain itu, telah dilaporkan

bahwa seorang ibu yang didiagnosis dengan pneumonia jenis corona virus

baru, dan bayinya positif untuk asam nukleat virus dalam swab faring

setelah 30 jam kelahiran, menunjukkan bahwa jenis corona virus ini dapat

menyebabkan infeksi neonatal melalui penularan dari ibu ke anak, yang tentu

saja perlu dikonfirmasi oleh penelitian yang lebih ilmiah (Hafeez et al, 2020).
22

2.3.4 Cara Pencegahan COVID-19

Pandemi Sejak kasus pertama diumumkan pada tanggal 2 Maret 2020,

penyebaran penularan Covid-19 terjadi dengan cepat di Indonesia. Hal ini

memerlukan strategi penanggulangan sesuai dengan transmisi yang terjadi baik

di tingkat nasional maupun provinsi, dengan tujuan: 1. Memperlambat dan

menghentikan laju transmisi/penularan, dan menunda penyebaran penularan. 2.

Menyediakan pelayanan kesehatan yang optimal untuk pasien, terutama

kasus kritis. 3. Meminimalkan dampak dari pandemi Covid-19 terhadap

sistem kesehatan, pelayanan sosial, kegiatan di bidang ekonomi, dan kegiatan

sektor lainnya.

Menurut Sumampouw (2020) menjelaskan dalam bahwa Covid-19

merupakan salah satu penyakit yang berbahaya karena penderita dapat

berakhir dengan kematian jika memiliki penyakit penyerta (komorbid) dan tidak

tertangani dengan baik. 0 leh karena itu, upaya terbaik dalam pengendalian

Covid-19 yaitu melalui tindakan preventif dengan memastikan agar virus

tersebut tidak masuk ke tubuh. Tindakan yang paling efektif yaitu mencuci

tangan, memakai masker dan menjaga jarak.

2.3.5 Klasifikasi klinis

Berikut sindrom klinis yang dapat muncul jika terinfeksi. (PDPI, 2020) :

1. Tidak berkomplikasi

Kondisi ini merupakan kondisi teringan. Gejala yang muncul berupa

gejala yang tidak spesifik. Gejala utama tetap muncul seperti demam, batuk,

dapat disertai dengan nyeri tenggorok kongesti hidung, malaise, sakit kepala, dan

nyeri
23

otot. Perlu diperhatikan bahwa pada pasien dengan lanjut usia dan pasien

immunocompromises presentasi gejala menjadi tidak khas atau atipikal. Selain

itu. pada beberapa kasus ditemui tidak disertai dengan demam dan gejala

relatif ringan, Pada kondisi ini pasien tidak memiliki gejala komplikasi

diantaranya dehidrasi, sepsis atau napas pendek.

2. Pneumonia
ringan

Gejala utama dapat muncul seperti demam, batuk, dan sesak. Namun

tidak ada tanda pneumonia berat. Pada anak-anak dengan pneumonia tidak

berat ditandai dengan batuk atau susah bemapas.

3. Pneumonia
berat

Pada pasien dewasa Gejala yang muncul diantaranya : demam atau

curiga infeksi saluran napas Tanda yang muncul yaitu takipnea (frekuensi

napas:

30x/menit), distress pemapasan berat atau saturasi oksigen pasien <90%

udara luar.

2.3.6 Penilaian
resiko

Berdasarkan informasi dari penyelidikan epidemiologi maka dilakukan

penilaian risiko cepat meliputi analisis bahaya, paparan/kerentanan dan kapasitas

untuk melakukan karakteristik risiko berdasarkan kemungkinan dan

dampak. Hasil dari penilaian risiko ini diharapakan dapat digunakan untuk

rekomendasi dan rencana operasi penanggulangan kasus Covid-19.

Penilaian risiko ini dilakukan secara berkala sesuai dengan perkembangan

penyakit. Penjelasan lengkap mengenai penilaian risiko cepat dapat mengacu

pada pedoman WHO Rapid Risk Assessment ofAcute Public Health.


24

2.4 Protokol
Kesehatan

Menurut Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-


19

Wiku Adisasmita, new normal adalah perubahan perilaku untuk tetap

menjalankan aktivitas normal namun ditambah menerapkan protokol

kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19. Belum ditemukannya

antiviral spesifik sebagai vaksin merupakan alasan terbesar penerapan protokol

kesehatan semasa pandemik (Gennaro et al., 2020). Protokol kesehatan

tersebut berfungsi sebagai pencegah penyebaran infeksi Corona virus

kepada masyarakat luas. Beberapa contoh protokol kesehatan yang telah

diterbitkan pemerintah Indonesia selama masa pandemi Corona virus yaitu: a)

Menggunakan masker; b) Menutup mulut ketika batuk dan bersin dikeramaian;

c) Istirahat dengan cukup apabila suhu badan 38° C atau lebih serta batuk

dan pilek; d) Larangan menggunakan transportasi umum bagi masyarakat yang

sedang sakit; e) Jika terdapat masyarakat yang memenuhi keriteria suspek maka

akan dirujuk ke rumah sakit Covid atau melakukan isolasi (Kantor Staf

Presiden, 2020).

2.4.1 Fungsi
masker

Masker pelindung wajah merupakan salah satu bentuk selfprotection

selama masa pandemi Corona virus. Pemyataan tersebut juga telah diperkuat oleh

World Health Organization (WHO) melalui panduan sementara yang

diumurnkan pada tanggal 06 April 2020 mengenai anjuran mengenaikan

masker (World Health Organization, 2020). Masker pelindung wajah sangat

penting digunakan karena tidak hanya berfungsi sebagai pelindung, tapi juga
sebagai pencegah penyebaran infeksi Corona virus (Shen et al., 2020). Melalui

penggunaan masker
25

pelindung wajah, proses penyebaran Corona virus juga dapat dikendalikan

(Cheng et al., 2020).Masker pelindung wajah terdiri atas beberapa jenis yaitu;

masker medis dan masker respirator. Masker medis merupakan masker sekali

pakai yang waktu pakainya maksimal ±4 jam dan tidak dapat digunakan kembali

ketika basah (Lepelletier et al., 2020). Masker medis memiliki tingkat penetrasi

partikel 44%, sehingga mampu melindungi diri dari virus dan tidak beresiko

memunculkan penyakit lain (Szarpak et al., 2020). Masker respiratori

merupakan salah satu media penyaring dalam bentuk topeng Masker respiratori

berfungsi sebagai salah satu alat pelindung petugas kesehatan yang terpapar virus

(Ippolito et al, 2020)

Pada masa pandemi ini jumah masker medis maupun masker

respirator sangatlah terbatas. Menanggapi hal tersebut, masyarakat mulai

menggunakan masker kain sebagai bentuk selfprotection. Melalui panduan

interm 05 Juni 2020, World Health Organization (WHO) juga telah

menghimbaupenggunaan masker medis maupun non- medis bagi masyarakat

umum (World Health Organization,

2020a). Keriteria masker kain sendiri menurut dr. Reisa Broto agar

dapat mencegah penyebaran infeksi Corona virus adalah sebagai berikut; a)

Masker terdiri atas 3 lapis; b) Kain pertama adalah kain katun, kain ke- dua

adalah kain yang bisa mendukung viltrasi optimal (katun atau polyester) dan

kain ke-tiga adalah lapisan hidrofobik atau anti air (polypropylene)

(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020).


26

2.4.2 Mencuci Tangan

Mencuci Tangan Menjaga kebersihan diri selarna rnasa panderni

Corona virus seperti rnencuci tangan rnerupkan salah satu langkah yang perlu

dilakukan rnasyarakat. World Health Organization (WHO) juga telah

rnenjelaskan bahwa rnenjaga kebersihan tangan telah rnarnpu rnenyelarnatkan

nyawa rnanusia dari infeksi Corona virus (World Health Organization,

2020). Meski dernikian, rnencuci tangan tidak bisa dilakukan dengan

sernbarangan oleh rnasyarakat. Mencuci tangan dengan benar dalarn waktu 20

detik atau lebih rnenggunakan air rnengalir dan sabun cair rnerupakan cara

efektif yang dianjurkan dan sangat perlu rnasyarakat terapkan (Khedrnat, 2020).

Tindakan rnencuci tangan bias rnengurangi siklus transrnisi dan resiko

penyebaran Corona virus antara 6% dan 44% dapat dikurangi (Chen et

al.,2020).

2.4.3 Menggunakan Hand Sanitizer

Menggunakan hand sanitizer merupakan cara lain untuk

menjaga kebersihan tangan selain rnencuci tangan rnenggunakan sabun dan air

rnengalir. Hal tersebut dikarenakan Hand sanitizer bisa rnencegah

terjadinya infeksi rnikroba pada kulit rnanusia (Dewi et al., 2016). Pada hand

sanitizer yang mengandung 62%-95% alkohol rnarnpu rnengubah protein

rnikroba dan rnarnpu rnenonaktifkan virus (Lee et al., 2020). Melihat hal

tersebut, rnaka proses penyebaran dan infeksi Corona virus pada rnasyarakat

tentu dapat dirninirnalisir. Meski penggunaan hand sanitizer atau antiseptic

dianjurkan selarna rnasa panderni Corona virus, narnun pernakaian hand

sanitizer secara terns- rnenerus sangat tidak dianjurkan karena dapat

rnenyebabkan iritasi pada kulit


27

(Wasiaturrahmah Y, Jannah R. 2018). Sehingga penggunaan hand sanitizer lebih

baik dilakukan saat berada di luar rumh atau saat tidak ada fasilitas mencuci

tangan dengan sabun dan air mengalir.

2.4.4 Social
Distancing

Social distancing merupakan salah satu kebijakan yang kini diterapkan

masyarakat dunia selama masa pandemi Corona virus. Selama menjalankan

kebijakan Social distancing pemerintah Indonesia telah menerapkan beberapa

kegiatan seperti: a) Belajar dan bekerja dari rumah; b) Tinggal di rumah; c)

Melarang kegiatan dikermaian dan; d) Membatasi jam operasional di tempat

umum (Yanti et al.,2020). Tujuan utama dari kegiatan pembatasan ini yaitu untuk

mengurangi kemungkinan kontak fisik antara seseorang yang terinfeksi dengan

seseoarang yang tidak terinfeksi virus tersebut (Yunus & Rezki, 2020). Menurut

Word Health Organization (WHO) proses social distancing dapat dilakuan

dengan menjaga jarak setidaknya sejauh 1 meter dengan orang lain.


28

BAB III

KERAN GKA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep dalam penelitian ini bertujuan untuk

mengidentifikasi bagaimana Tingkat Kepatuhan perawat terhadap protokol

kesehatan pencegahan Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Aek

Kanopan Labuhan Batu Utara. Berdasarkan tujuan dan tinjauan pustaka

tentang Tingkat kepatuhan perawat terhadap protokol kesehatan pencegahan

Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Aek Kanopan kabupaten Labuhan

Batu Utara yang telah dijabarkan dalam penelitian ini, maka kerangka

konsepnya adalah sebagai berikut:

Skema 3.1 Kerangka Konsep penelitian Tingkat kepatuhan

perawat terhadap protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan Covid- 19 di

rumah sakit umum daerah Aek Kanopan Labuhan Batu Utara.

Tingkat Kepatuhan Perawat


dalam Menerapkan Protokol
Kesehatan Pencegahan Covid-19
29

3.2 Definisi Operasional

Tabel 3.2 Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Ukur

Tingkat Perilaku atau tindakan Kuisioner - Patuh

kepatuhan yang hams dipatuhi oleh dengan skala dengan


perawat seorang perawat dalam Guttman. skor >75%
Ordinal

dalam menerapkan protokol -

Tidak menerapkan kesehatan berupa,

Patuh

protokol mencuci tangan, dengan

kesehatan penggunaan APD, dan skor <75%

pencegahan menjaga jarak di setiap

Covid-19 ruangan rumah

sakit umum.
30

BABIV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain

penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk

mendeskripsikan peristiwa• peristiwa penting yang sedang terjadi (Nursalam,

2017). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tingkat kepatuhan perawat

terhadap protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di Rumah Sakit Umum

Daerah Aek Kanopan Labuhan Batu Utara.

4.2 Populasi, sampel, dan Teknik sampling

4.2.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah perawat di Rumah Sakit Umum


Daerah

Aek Kanopan Kabupaten Labuhan Batu Utara.

4.2.2 Sampel

Sampel pada penelitian ini yaitu perawat yang berada di ruangan Intema

(8 orang), ruangan anak (8 orang), ruangan VK bersalin (8 orang), ruangan

Isolasi paru (8 orang), ruangan Bedah (8 orang), ruangan HCU (8 orang),

ruangan NICU (8 orang) sehingga jumlah sample pada penelitian ini berjumla 56

orang perawat.
31

4.2.3 Teknik sampling

Teknik sampling merupakan metode pengambilan sampel yang dipakai

peneliti untuk menetapkan sampel penelitian (Sugiyono , dalam Pradana &

Reventiary, 2016). Pada penelitian ini akan menggunakan Total sampling.

Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan

populasi (Sugiyono, 2011). Alasan mengambil total sampling karena menurut

Sugiyono (2011) jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi

dijadikan sampel penelitian semuanya.

4.3 Kriteria Sampel

a. Kriteria Inklusi

Kriteria Inklusi sampel penelitian merupakan:

1) Perawat di ruangan Rumah Sakit Umum Daerah Aek Kanopan Labuhan Batu

Utara.

2) Bersedia menjadi responden penelitian.

3) Sehat jasmani dan rohani.

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria Eksklusi sampel penelitian yaitu, Perawat yang membatalkan

ketersediaannya menjadi responden.


32

4.4 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.4.1 Lokasi penelitian

Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Aek

Kanopan Kabupaten Labuhan Batu Utara. Pemilihan lokasi penelitian berdasarkan

pertimbangan bahwa rumah sakit umum daerah Aek Kanopan tersebut merupakan

salah satu rumah sakit paling terbesar di wilayah Kabupaten Labuhan Batu Utara

dan paling banyak kasus COVID-19 di daerah Kecamatan Kualu Hulu tempat

rumah sakit berada sehingga berpengaruh ke tingkat kepatuhan perawat tersebut

dalam menerapkan protokol kesehatannya, serta belum pemah dilakukan

penelitian di daerah tersebut. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian di daerah tersebut.

4.4.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan dimulai dari tahap penyusunan proposal pada

Bulan September 2020. Selanjutnya Pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei

2021 hingga Juni 2021.

4.5 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono, 2016 (dalam Rukmana, Arifin, & Hufron, 2019)

Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini akan

menggunakan satu variabel (variabel tunggal) yaitu tingkat kepatuhan perawat

terhadap protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di rumah sakit umum daerah


33

Aek Kanopana Labuhan Batu Utara.

4.6 Instrumen Penelitian

Instrurnen penelitian rnerupakan alat ukur yang digunakan untuk

rnengukur nilai variabel yang akan diteliti (Sugiarna, dalarn Dama & Herlina,

2018). Pada penelitian ini, instrurnen yang akan digunakan yaitu kuisioner. Ada 2

bagian yang terdapat di kuisioner ini, yaitu:

4.6.1 Instrumen data demografi

Pada instrurnen data dernografi ini, aspek yang akan dinilai adalah narna,

jenis kelarnin, usia, pendidikan terakhir, tahun kerja, ruangan.

4.6.2 Instrumen Tingkat Kepatuhan Perawat

Instrurnen yang digunakan peneliti dalarn peneliian ini adalah dalarn bentuk

kuisioner, dengan jenis kuisioner tertutup. Kuisioner Tingkat kepatuhan

rnenggunakan altematif jawaban "Ya" dan "Tidak". Dimana pertanyaan pada

kuisioner tersebut rnendapat skor 1 jika rnenjawab Ya dan skor O jika rnenjawab

Tidak. Selanjutnya untuk rnernperoleh jawaban "Patuh" dan "Tidak Patuh"

dengan rnenggunakan skoring pertanyaan dihitung rnenggunakan kriteria

absolute yaitu :

P = a/bx100%

Keterangan :

P = Presentase

a = Jurnlah Pertanyaan benar

b = Jurnlah sernua pertanyaan


34

Dengan kriteria persentase sebagai berikut


(Arikunto,2006)

a. Dikategorikan patuh, jika 76-100% jawaban benar

b. Dikategorikan Netral, jika jawaban 60-75% jawaban benar

c. Dikategorikan Tidak Patuh, jika jawaban <74% jawaban benar

Setelah diperolrh hasil dengan cara perhitungan seperti yang

telah diuraikan diatas kemudian nilai akhir tersebut diasumsikan kedalam kriteria

kepatuhan sebagai berikut :

a. Jika nilai kepatuhan >75%: Patuh

b. Jika nilai kepatuhan < 75% : Tidak


Patuh

Menurut (Lai et all, 2020) 12 item dikembangkan untuk menangkap tingkat

kepatuhan petugas kesehatan untuk langkah-langkah yang disarankan 5 item

terkait dengan momen perilaku kebersihan tangan, termasuk (1) sebelum

kontak langsung dengan pasien; (2) sebelum operasi aseptik; (3) setelah

terkena pasien cairan tubuh; (4) setelah kontak langsung dengan pasien; (5)

setelah terkena pasien lingkungan. 4 item terkait dengan penggunaan APD

setelah terpapar risiko tinggi pasien termasuk penggunaan masker, sarung

tangan, kacamata dan gaun. 1 item terkait dengan isolasi yang tepat untuk

kasus yang dikonfirmasi dan dicurigai. 2 item lainnya terkait dengan

desinfeksi terminal dari setiap tempat tidur pasien dan melaporkan kepada atasan

kasus yang dikonfirmasi dan dicurigai.


35

4.7 Uji Validitas dan Reliabilitas

4. 7 .1 Uji validitas

Uji validitas rnerupakan suatu ukuran yang dapat rnenunjukkan

tingkat kesahihan sebuah instrurnen yang digunakan (Arikunto, dalarn Yusup,

2018). Uji validitas yang dilakukan didalarn penelitian ini yaitu uji

construct Validity (validitas konstruk). Uji Validitas Tingkat kepatuhan perawat

dalarn rnenerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dilakukan oleh

perawat yang ada di ruangan rurnah sakit USU. Hasil uji validitas ditentukan

dengan menentukan r• hitung > dari r-tabel, jadi disini r-tabel dari 30

responden yaitu 0,361. Adapun hasil uji validitas terhadap variabel-variabel

yang rnenjadi alat ukur disajikan pada tabel-tabel berikut :

Butir Pemyataan Thitung Ttabel Keterangan


Kebersihan Tangan 1 0,422 0,361 Valid
Kebersihan Tangan 2 0,565 0,361 Valid
Kebersihan Tangan 3 0,588 0,361 Valid
Kebersihan Tangan 4 0,703 0,361 Valid
Kebersihan Tangan 5 0,438 0,361 Valid

Berdasarkan data pada Tabel di atas diperoleh nilai uji validitas

dengan hasil nilai rin@Taber untuk semua pernyataan yang terkait dengan

Kebersihan Tangan. Sehingga dapat diartikan bahwa uji validitas pada Indikator

Kebersihan Tangan diatas dikatakan valid karena nilai ring pernyataan 1

sarnpai 5 nilainya lebih tinggi dari rabel.


36

Butir Pemyataan Thitung Ttabel Keterangan


Penggunaan APD 1 0,564 0,361 Valid
Penggunaan APD 2 0,438 0,361 Valid
Penggunaan APD 3 0,637 0,361 Valid
Penggunaan APD 4 0,469 0,361 Valid

Berdasarkan data pada Tabel di atas diperoleh nilai uji validitas

dengan hasil nilai ringrate untuk semua pernyataan yang terkait dengan

Penggunaan APD. Sehingga dapat diartikan bahwa uji validitas pada

Indikator Penggunaan APD diatas dikatakan valid karena nilai ritung

pernyataan 1 sarnpai 4 nilainya

lebih tinggi dari ftabel.

Butir Pemyataan Ring Ttabel Keterangan


Menjaga Jarak 1 0,545 0,361 Valid

Berdasarkan data pada Tabel di atas diperoleh nilai uji validitas

dengan hasil nilai run@Tate untuk semua pernyataan yang terkait dengan

Menjaga Jarak. Sehingga dapat diartikan bahwa uji validitas pada Indikator

Menjaga Jarak diatas

dikatakan valid karena nilai ring dari pemyataan nilainya lebih tinggi dari rabel.

Butir Pemyataan Rong Ttabel Keterangan


Desinfeksi Terminal 1 0,508 0,361 Valid
Desinfeksi Terminal 2 0,565 0,361 Valid

Berdasarkan data pada Tabel di atas diperoleh nilai uji validitas

dengan hasil nilai rinerase untuk semua pernyataan yang terkait dengan

Desinfeksi Terminal. Sehingga dapat diartikan bahwa uji validitas pada Indikator
Desinfeksi Terminal diatas dikatakan valid karena nilai rtung pernyataan 1

sarnpai 2 nilainya
37

lebih tinggi dari


rabel.

4.7.2 Uji
Reliabilitas

Uji Reliabilitas pada penelitian ini dilakukan terhadap 30 perawat

ruangan di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara dengan proses dimulai

dengan mengajukan surat izin ke RS USU, setelah mendapatkan

persetujuan, uji reliabilitas dilakukan di ruangan Cendana/Zaitun, ruangan

Meranti/Mahoni, ruangan Matemitas, ruangan Anak. Proses selanjutnya

mengolah data untuk instrument Kepatuhan dengan menggunakan formula

Kruder Richardson-20 (KR-

20). Kruder Richardson-20 (KR-20) merupakan koefisien reabilitas yang

dapat menggambarkan variasi dari item-item untuk jawaban benar/salah,

Tidak/Ya yang diberi skor 0 atau 1 (Guilford 1978). Menurut Thoha (1994)

cara menggunakan rumus K-R 20 adalah :

1. Membuat tabel analisis butir tanpa hams dikelompokkan ganjil dan genap.

2 Menghitung proporsi yang menjawab Ya dan yang menjawab Tidak pada masing•

masing butir dalam table analisis butir dalam table analisis


butir.

3. Mengalikan proporsi yang menjawab Ya dan yang menjawab Tidak.

4. Mencari varians (standar deviasi kuadrat dari skor total.

5. Menghitung reabilitas tes dengan menggunakan rumus K-R 20.

Setelah diketahui niali koefisien reabilitas untuk menentukan reabilitas

dapat digunakan kriteria jika Koefisien Reliabilitas (0,800-1,000) maka dikatakan

kriteria Sangat Tinggi, jika Koefisien Reliabilitas (0,600-0,800) maka dikatakan


38

kriteria Tinggi, jika Koefisien Reliabilitas (0,400-0,600) maka dikatakan

kriteria cukup, jika Koefisien Reliabilitas (0,200-0,400) maka dikatakan

kriteria rendah, jika Koefisien Reliabilitas (0,000-0,200) maka dikatakan kriteria

Sangat Tinggi.

Berdasarkan hasil yang di dapat bahwa nilai reliabilitas Tingkat kepatuhan

perawat adalah 0,768 dengan kriteria Tinggi (0,600- 0,800) maka dari itu

kuisioner penelitian ini dinyatakan reliable.

4.8 Teknik Pengumpulan


Data

Penelitian ini akan dilaksanakan setelah peneliti lulus uji etik dari

komite etik penelitian dan telah mendapatkan surat izin penelitian dari

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara . Setelah surat izin penelitian

diperoleh, maka akan ditunjukkan ke rumah sakit umum labuhan batu

utarabagar diberikan izin oleh Kepala rumah sakit untuk melakukan penelitian di

rumah sakit tersebut. Setelah diberikan izin, maka peneliti akan menyebarkan

kuisioner kepada perawat sesuai dengan jumlah dan kriteria yang

diinginkan oleh peneliti untuk dilakukannya pengumpulan data. Data

yang dikumpulkan diperoleh dari responden yang bersedia mengisi

kuesioner yang diberikan.

Kuesioner merupakan suatu alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data yang berisi beberapa pemyataan ataupun pertanyaan

dengan jawaban yang telah ditentukan, sehingga responden hanya bisa

memberikan jawaban sesuai dengan yang ada di kuesioner tersebut.

Sebelum dilakukannya pengisian kuisioner, peneliti akan menghimbau

masyarakat yang menjadi responden untuk mencuci tangan terlebih dahulu, dan
menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Selanjutnya peneliti akan

menjelaskan cara pengisian kuisioner, dan menyerahkan


39

lembar persetujuan (Informed Consent) untuk ditandatangani oleh

responden. Selama proses pengisian kuisioner tersebut, peneliti akan memberikan

kesempatan kepada responden untuk bertanya apabila ada pertanyaan yang ada

di kuesioner tersebut tidak dimengerti . Setelah pengisian kuesioner selesai, maka

lembar pengisian kuisioner akan dikembalikan kepada peneliti untuk

dilakukan pengolahan data dan analisa data.

4.9 Etika
Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan setelah mendapatkan izin penelitian dari

Fakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara dan persetujuan dari komisi

etik penelitian (ethical cleareance) Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera

Utara

, serta izin dari Kepala Rumah


sakit.

Sebelum menyerahkan lembar persetujuan (informed consent) kepada

responden, maka terlebih dahulu peneliti akan menjelaskan maksud dan

tujuan dari adanya penelitian ini. Responden yang bersedia untuk diteliti

makan akan diberikan lembar persetujuan oleh peneliti untuk ditandatangani

sebagai bukti bahwa responden bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian

ini. Responden memiliki hak untuk menolak dan mengundurkan diri sebagai

responden, tanpa adanya sanksi dan tindakan diskriminasi. Responden juga akan

diperlakukan baik sebelum, selama, dan sesudah penelitian.

Pada saat penelitian, perlu diterapkan adanya prinsif etik penelitian,

yaitu meliputi : 1) Self determination, responden bebas menentukan dirinya

untk bersedia menjadi responden atau tidak. 2) Nonmaleficience, peneliti

melindungi responden dari segala kerugian baik materil dan non materil.

3)4nonimity atau
40

kerahasiaan identitas, pada penelitian ini responden hanya menuliskan inisial

nama pada data kuisioner yang diisi, sehingga privasi responden tetap terjaga. 4)

Confidentiality atau kerahasiaan. Peneliti akan menjaga kerahasiaan informasi

dan data-data responden, dan hanya melampirkan data -data tertentu saja sebagai

hasil dari penelitian , serta digunakan untuk penelitian ini saja.

4.10 Analisa Data

Setelah semua data pada kuisioner terkumpul, maka akan dilakukan

pengolahan data secara bertahap, yaitu mulai dari Editing (mengedit data),

pada tahap ini peneliti akan memeriksa kelengkapan data para

responden dan memastikan bahwa data responden sudah terisi dengan

lengkap beserta semua jawaban dari pertanyaan yang ada di kuisioner

tersebut. Pada tahap selanjutnya yaitu Coding (mengkode data) pada tahap

peneliti akan memberikan kode untuk mempermudah dan mempercepat peneliti

dalam memasukkan data dan menganalisis data. Setelah itu peneliti akan

memberikan skor (Skoring) atau nilai berdasarkan pertanyaan dan jawaban

responden pada kuisioner yang telah diberikan. Setelah memberikan kode,

tahap berikutnya penelitiakan melakukan Entry (memasukkan) data ke dalam

computer dengan teliti, agar tidak terjadi kesalahan. Pada tahap berikutnya,

peneliti akan melakukan Cleaning atau pengecekan data kembali agar tidak

ada kesalahan dalam pemberian kode dan pemasukan data, sehingga data

yang dimasukkan bersih dari kesalahan. Kemudian peneliti akan

menggunakan aplikasi SPSS untuk mengolah data.

Analisis univariat merupakan suatu cara yang digunakan untuk

mendeskripsikan ataupun menggambarkan karakteristik responden berdasarkan


41

faktor resiko lingkungan (Sofia, 2018). Dalam hal ini metode analisa

univariat akan digunakan untuk melihat distribusi frekuensi dari variabel yang

bertujuan untuk menggambarkan distribusi frekuensi atau persentase dari

data variabel yang akan diteliti.


42

BABV

HASIL DAN
PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Pada bah ini peneliti menguraikan hasil penelitian dan pembahasan yaitu

tingkat kepatuhan perawat dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan

Covid-19 di RSUD Aek Kanopan Labuhan Batu Utara.

5.1.1 Karakteristik Perawat

Tabel 5.1 Distribusi Fkrekuensi Berdasarkan Karakteristik Usia, Jenis Kelamin,

Pendidikan Terakhir, Lama Bekerja, Ruangan.

Karakteristik Frekuensi Persentase


(n) (%)
Usia
20-30 tahun 27 48.2
31-40 tahun 21 37.5
41-50 tahun 8 14.3
51-60 tahun 0 0
Total 56 100.0
Jenis Kelamin
Laki-laki 8 14.3
Perempuan 48 85.7
Total 56 100.0
Pendidikan
DIII 30 53.6
Sl 26 46.4
Total 56 100.0
Lama Bekerja
> 5 Tahun 19 33.9
< 5 Tahun 37 66.1
Total 56 100.0
43

Ruangan
RuangA nak 8 14.3
Ruang Bedah 8 14.3
RuangN ICU 8 14.3
RuangH CU 8 14.3
Ruang Isolasi Paru 8 14.3
Ruang Intem a 8 14.3
Ruang M atem itas 8 14.3
Total 56 100.0

H asil penel itian yang tel ah dilaksanakan, dipero leh kara kteristik

responden paling banyak bera da pada kel orn pok usia 20-30 tahun sebanyak

27 ora ng ( 48,2% ). K ara kteristik responden berdasarkan jenis kelarn in

paling banyak responden berjenis kel arn in perern puan sebanyak 48 ora ng

(85,7% ). K ara kteristik responden berdasarkan pendidikan tera kh ir paling

banyak berp endidikan D -II I K epera w atan sebanyak 30 ora ng (53,6% ). K ara

kteristik responden berdasarkan lam a bekerja di R urn ah Sakit paling banyak

yang bekerja > 5 tahun sebanyak 37 ora ng ( 66.1 % ). K ara kteristik responden

berdasarkan Ruangan di Rurn ah Sakit rn ern iliki sarn a ra ta-ra ta yaitu sebanyak 8

ora ng (14,3% ).

5.1. 2 Tingkat K epatu han Pera w at dalarn M enera pkan Pro tokol K
esehatan

K epatuhan pera w at dalarn rn enera pkan Pro tokol kesehatan Pencegahan C

ovid-19 dipenel itian ini dinilai berdasarkan kuesioner Penjel asan lebih rinci

dapat dilihat pada tabel beriku t:


44

Tabel 5.1.3 Tingkat Kepatuhan Perawat dalam menerapkan Protokol Kesehatan


(n=56)
Frekuensi Persentase
Karakteristik
(n) (%)

TidakPatuh 3 5.4
Patuh 53 94.6
Total 56 100.0

Berdasarkan skor yang diberikan pada tiap pertanyaan dalam kuisioner,

maka didapatkan bahwa Tingkat Kepatuhan responden dalam pencegahan Covid•

19 berada dalam kategori "patuh" yaitu sebanyak 53 orang (94,6%), dan "tidak

patuh" sebanyak 3 orang (5,4%).

Tabel 5.1.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Kepatuhan Perawat dalam

Menerapkan Protokol Pencegahan Covid-19 (n=56).

No Pertanyaan Tidak (%) Ya


%
1. Saya mencuci tangan sebelum menyentuh (10.7) (89.3)
pas1en

2. Saya mencuci tangan sebelum prosedur (0) (100.0)


aseptik

3. Saya mencuci tangan setelah terpapar cairan (0) (100.0)


tubuh pasien

4. Saya mencuci tangan setelah menyentuh (0) (100.0)


pas1en

5. Saya mencuci tangan setelah (19.6) (80.4)


menyentuh lingkungan Pasien

6. Saya menggunakan Masker (0) (100.0)

7. Saya menggunakan sarung tangan (23.2) (76.8)

8. Saya menggunakan kaca mata pelindung (39.3) (60.7)


45

9. Saya menggunakan gaun pelindung (46.4) (53.6)

10. Saya menjaga jarak dengan pas1en ya (0) (100.0)

11. Saya mendesinfeksi terminal tempat tidur (26.8) (73.2)


pas1en

12. Saya melaporkan keatasan apabila ada kasus (0) (100.0)


yang dikonfirmasi atau dicurigai

5.1 Pembahasan

5.1.1 Tingkat Kepatuhan Perawat dalam Menerapkan Protokol Kesehatan

Kepatuhan perawat adalah perilaku perawat sebagai seorang yang

profesional terhadap suatu anjuran, prosedur atau peraturan yang harus dilakukan

atau ditaati (Ega Lestari & Rosyidah, 2011).

Berdasarkan analisa hasil penelitian didapatkan ada sebanyak 53

responden (94,6%) perawat yang mematuhi protokol kesehatan dan ada 3

responden (5.4%) yang "tidak" mematuhi protokol kesehatan. Kepatuhan dalam

penelitian ini adalah sesuatu yang dipatuhi oleh perawat tentang protokol

kesehatan pencegahan Covid-19 yang mencakup kebersihan tangan, Alat

Perlindungan Diri (APD), dekontaminasi peralatan perawatan pasien, Isolasi pada

pasien Covid-19, Desinfeksi terminal.

Hal ini sejalan dengan penelitian Ismawati et all, 2020 mengatakan bahwa

petugas kesehatan termasuk perawat yang patuh dalam indikator mencuci tangan

sebanyak 9 perawat dan tidak patuh sebanyak 7 perawat, sedangkan perawat yang
46

patuh terhadap indikator social distancing sebanyak 9 dan tidak patuh sebanyak 7

perawat, Jadi dalarn hal ini rnenyatakan bahwa sebagian besar perawat

patuh terhadap protokol kesehatan pencegahan Covid-19, sarna halnya dengan

penelitian Putri et all, 2016 rnengatakan bahwa Sebesar 51,6% responden patuh

dalarn rnenggunakan Alat Pelindung Diri (APD), sedangkan 48,4% responden

tidak patuh dalarn rnenggunakan Alat Pelindung Diri (APD), sedangkan Pada

Penelitian di RS PKU Muharnrnadiyah Yogyakarta Unit II variabel

kepatuhan diperoleh sebanyak 21 Perawat (70%) Patuh, dan 9 Perawat (30%)

Tidak Patuh. Ini berarti bahwa Kepatuhan Perawat tentang penggunaan Alat

Pelindung Diri (APD) sebagaian besar adalah Patuh.

Kepatuhan seseorang bisa dipengaruhi oleh faktor jenis kelarnin,

urnur, pendidikan, lama bekerja. Faktor kernungkinan kurangnya kepatuhan

perawat dalarn rnenerapkan protokol kesehatan dikarenakan karakteristik

dernografi perawat.

Berdasarkan karakteristik perawat paling banyak berada pada

kelornpok us1a 20-30 sebanyak 48.2% dan pada kelornpok usia 31-40 sebanyak

37.5% selanjutnya untuk kelornpok usia 41-50 sebanyak 14.3%. Hal ini

rnenunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang spesifik antara sernakin tinggi nya

usia seseorang rnaka akan rnernpengaruhi tingkat kepatuhan seseorang dalarn

rnelaksanakan protokol kesehatan. Hasil penelitian Putri et all, 2018

rnengatakan bahwa tidak ada hubungan antara urnur responden dengan tingkat

kepatuhan responden dalarn rnenggunakan APD. Hal ini berbeda dengan pendapat

(Notoatrnodjo, 2007) bahwa Sernakin dewasa seseorang, rnaka cara berfikir

sernakin rnatang dan patuh dalarn pernberian asuhan keperawatan.


47

Berdasarkan kara kteristik jenis kelam in, hasil analisa penel itian

didapatkan bahw a responden yang paling banyak berjenis kel am in perem puan

yaitu sebanyak

85,7% , sedangkan untu k laki-laki sebanyak 14,3% , dalam hal ini ditem

ukan bahw a perem puan lebih banyak dari pada laki -laki dalam m em atu

hi dan m enerapkan pro tokol kesehatan. D ata tersebut sesuai dengan penelitian

R ia & D esy, 2020 bahw a perem puan lebih banyak dari pada laki-laki dalam m

em atu hi danm enerapkan pro tokol kesehatan.

Berdasarkan kara kteristik tingkat pendidikan tera kh ir paling banyak adalah

D II I yaitu sebanyak 53,6% , sedangkan untu k Sl sebanyak 46,4% , hal ini

sejalan dengan penelitian H am diah et all, 2021 didapat hasil bahw a D II I sebanyak

52,9% , sedangkan S 1 sebanyak 44,8% , dalam penel itian juga m enyatakan bahw a

sebagian besar pera w at m em iliki pendidikan tera kh ir D lll. H al ini berbeda

dengan pendapat N otoatm odjo (2012) yang m enyatakan bahw a tingkat

pendidikan dapat m em pengaru hi kepatuhan seseora ng karena sem akin tinggi

tingkat pendidikan seseora ng m aka akan sem akin baik pula kepatu han yang dim

iliki ora ng tersebut.

Berdasarkan kara kteristik lam a bekerja, hasil analisa didapatkan bahw

a responden yang paling banyak m em iliki m asa w aktu bekerja sel am a < 5

tahun yaitu sebanyak 31 ora ng (82, 1 % ), sedangkan >5 tahun sebanyak

33,9% . M ulyaningsih (2013 ) dalam W ibow o (2013 ) berp endapat ora ng yang

m em iliki lam a kerja yang lebih lam a kadang-kadang pro duktivitasnya m

enuru n karena terjadi kebosanan, Sedangkan untu k yang lebih m uda , m ereka

akan lebih giat dalam bekerja.


48

Berdasarkan distribusi freku ensi dan persentase tingkat kepatu han pera w

at ada bebera pa pertanyaan yang m em iliki nilai tinggi yaitu dari indikator

kebersihan tangan ada beberapa responden yang m enjaw ab tidak yaitu

tentang m encuci tangan sebel um m enyentu h pasien sebesar 10 ,7% dan m

encuci tangan setel ah m enyentu h lingkungan pasien sebesar 19 ,6% . Kur

angnya ketersediaan fa silitas dapat m enyebabkan kegagalan m enerapkan kew

aspadaan cuci tangan pada pra ktik kepera w atan kegagalan untu k m el akukan

kebersihan tangan dan kesehatan tangan yang tepat dianggap sebagai sebab utam a

terjadinya infe ksi di ru m ah sakit (B oyce

& Pittet, 2002).

Berdasarkan hasil dari indikator pengunaan A PD diketahui bahw a

ada beberapa pert anyaan yang m enjaw ab tidak tentang pert anyaan penggunaan

saru ng tangan sebanyak 23,2% , Sel anjutnya ada 39,3% responden yang m enjaw

ab tidak tentang pert anyaan penggunaan kaca m ata pelindung, K em udian

ada 46,4% responden yang m enjaw ab tidak tentang pertanyaan penggunaan gaun

pelindung. K etersediaan A PD m eru pakan fa ctor pendukung dalam kepatu han m

enggunakan A PD untuk m encegah terjadinya kecel akaan dan penulara n

penyakit dan berdam pak pada kinerja pelayanan kesehatan (H ayat, 2015). M

enuru t Perm enk es N o.8 tahun 2010 tentang A lat Pel indung D iri m enyebutkan

bahw a penguru s w ajib m enyediakan alat pel indung diri yang diw ajibkan

penggunaannya oleh tenaga kerja yang bera da di baw ah pim pinannya untu k m

encegah penyakit akibat kerja dan kecel akaan kerja (Perm enakertra ns, 2010)

Berdasarkan hasil penel itian dari indikator desinfe ksi term inal ada 26,8%

responden yang m enjaw ab pertanyaan tidak tentang desinfe ksi term inal tem pat
49

tidur. Dalam hal ini permukaan lingkungan di tempat pelayanan kesehatan

di mana prosedur-prosedur medis dijalankan lebih mungkin terkontaminasi

virus Covid-19, Karena itu, permukaan-permukaan ini terutama dimana pasien

Covid•

19 di rawat, hams dibersihkan dan didesinfeksi dengan tepat guna

mencegah penularan lebih lanjut (WHO, 2020).

Berdasarkan pembahasan diatas peneliti menyimpulkan bahwa perawat

di RSUD Aek Kanopan Labuhan Batu Utara memiliki sebagian besar patuh

dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, dalam hal ini

perawat memiliki kesadaran untuk melakukan tindakan yang ditetapkan dengan

baik dari pihak rumah sakit dan sudah memiliki kesadaran untuk lebih

patuh dalam tindakan agar tidak terpapar Covid-19.

5.1.2 Keterbatasan Penelitian

Sehubung adanya pandemi Covid-19 membuat peneliti hanya meneliti

di ruangan rawat inap saja, meskipun sebenamya penelitian ini dapat diperluas

lagi dengan mengganti sampel menjadi seluruh perawat di RSUD Aek

Kanopan Labuhan Batu Utara, Dalam penelitian ini data yang dihasilkan

hanya dari instrumen kuesioner yang didasarkan pada persepsi jawaban

responden, sehingga jawaban yang diperoleh tidak dapat dipastikan apakah

perawat tersebut melakukan dengan baik dikehidupan sehari-hari tentang

penerapan protkol kesehatan pencegahan Covid-19.


50

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisa dan pernbahasan dapat diarnbil kesirnpulan dan

saran rnengenai tingkat kepatuhan perawat dalarn rnenerapkan protokol

kesehatan pencegahan Covid-19 di RSUD Aek Kanopan Labuhan Batu Utara.

6.1 Kesimpulan

Penelitian ini rnenunjukkan bahwa tingkat kepatuhan perawat di

RSUD Aek Kanopan sebagian besar patuh sebanyak 94,6% terhadap protokol

kesehatan pencegahan Covid-19.

6.2 Saran

6.2.1 Pendidikan Keperawatan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat rnenjadi surnber informasi

dan data tarnbahan bagi rnahasiswa keperawatan tentang tingkat kepatuhan

perawat dalarn rnenerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

6.2.2 Pelayanan Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat rnernberikan informasi tarnbahan bagi

Rurnah Sakit tentang kepatuhan perawat dalarn rnenerapkan protokol

kesehatan pencegahan Covid-19, dan juga Rurnah Sakit diharapkan lebih

rnernperhatikan kepatuhan perawat sehingga dapat rnernberikan layanan yang

tepat bagi pasien.


51

6.2.3 Penelitian Selanjutnya

Disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk mencari tahu faktor lain

yang berhubungan dengan kepatuhan sehingga lebih menambah informasi

yang lebih lengkap tentang kepatuhan perawat dalam menerapkan

protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Selain itu peneliti selanjutnya

bisa meneliti tentang hubungan kepatuhan perawat dengan faktor demografi

karena peneliti hanya meneliti distribusi frekuensi kepatuhan saja.


52

DAFTAR PUSTAKA

Amperaningsih, D., & Agustanti, D. (2016). Kinerja perawat dalam


pelaksanaanperkesmas. Jurnal Kesehatan

Asngad . A, Bagas R. A, Nopitasari. 2018. Kualitas Gel Pembersih Tangan


(Handsanitizer) dari Ekstrak Batang Pisang dengan Penambahan
Alkohol, Triklosan dan Gliserin yang Berbeda Dosisnya. Jurnal
Bioeksperimen, Volume 4 No.2.

Burhan, E. et. al. 2020. Pneumonia Covid-19 diagnosis & penatalaksanaan di


Indonesia. Jakarta : PDPI

Chen, X., Ran, L., Liu, Q., Hu, Q., Du, X., & Tan, X. (2020). Hand
Hygiene, Mask-Wearing Behaviors and Its Associated Factors during the
COVID-19 Epidemic: A Cross-Sectional Study among Primary School
Students among Primary School Students in Wuhan, China. International
Journal of Environmental Research and Public
Health, https ://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC 7215 913/.
Cheng, V. C., Wong, S., Chuang, V. W., So, S. Y., Chen, J. H., Sridhar, S.,
To, K. K., Chan, J. F., Hung, I. F., Ho, P., & Yuen, K. (2020).
The Role of Community-Wide Wearing of Face Mask For Control
of Coronavirus Disease 2019 ( COVID-19) Epidemic Due to SARS-
CoV-2. Journal of Infection, 81,
107-114. https://doi.org/10.1016/j .jinf.2020.04.024

Dewi, D. W., Khotimah, S., & Liana, D. F. (2016). Pemanfaatan Infusa Lidah
Buaya ( Aloe vera L ) Sebagai Antiseptik Pembersih Tangan
Terhadap Jumlah Kalani Kuman. Jurnal Cerebellum, 2, 577-589.

Gennaro et. Al. 2020. Coronavirus Diseases (COVID-19) Current Status and
Future Perspectives: A Narrative Review. Jurnal Internasional

Gobel, M.G.S, Mulyadi, Malara, R.T, 2016. Hubungan peran perawat sebagai
care giver dengan tingkat kepuasan pasien instalasi Gawat Darurat di
RSU GMIBM Monompia Kotamobagu Kabupaten Bolaang
Mongondow. ejournal Keperawatan Vol 4. No 2.

Hafeez, A., A. Shmmon.,A. S.Sameera., A.Mumtaz and M. A. Shruti. 2020.


Review of CO VID-19 (Coronavirus Disease-2019): Diagnosis,
Treatments and Prevention. EJMO 2020; 4(2):116-
53

125.

Handayani, D., Hadi, D. R., Isbaniah, F., Burhan, E., Agustin, H. (2020).
Penyakit
VirusCorona2019. Jurnal Respirologi Indonesia, Volume 40,
Nomor
2,Hal. 122.

Huang, Chaolin. Et al .2020. Clinicalfeatures ofpatients infected with 2019


novel coronavirus in Wuhan, China. Lancet. 497-506.
Ippolito, M., Vitale, F., Accurso, G., Iozzo, P., Gregoretti, C., Giarratano, A., &
Cortegiani, A. (2020). Medical masks and Respirators for the
Protection of Healthcare Workers From SARS-CoV-2 and Other
Viruses. Pulmonology. https://doi.org/10.1016/j.pulmoe.2020.04.009
Khedmat, L. (2020). New Coronavirus (2019-nCoV): An Insight Toward
Preventive Actions and Natural Medicine. International Travel
Medicine Center ofIran, 8(1 ), 44-45.
https://doi.org/10.34172/ijtmgh.2020.07

Kantor Staf Presiden. (2020). Pemerintah Terbitkan Protokol Kesehatan


Penanganan COVID-19. Berita KSP. http://ksp.go.id/index.html
Kemenkes RI, 2020. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
CoronavirusDisease 2019 (COVID-19). Jakarta Kementerian Republik
Indonesia.

Kemenkes RI, 2020. Pertanyaan dan Jawaban Terkait COVID-19


Kementerian Kesehatan. https://www.kemkes.go.id/article/print
/20030400008/faq• coronavirus.html

Kumar, M., & Dwivedi, S. (2020). Impact of Coronavirus Imposed Lockdown


on
Indian Population and their Habits. 5(June), 88- 97
Lai, Xiaoquan, et. al. 2020. Will healthcare workers improve infection prevention
and control behaviors as Covid-19 risk emerges and increases, in China?.
Journal Antimicrobial Resistance and Infection Control.

Lee, J., Jing, J., Yi, T. P., Bose, R. J. C., Mccarthy, J. R., Tharmalingam, N., &
Madheswaran, T. (2020). Hand Sanitizers: A Review on Formulation
Aspects , Adverse Effects
, and Regulations. International Journal of Environmental Research and
Public Health, 17, 2-17.
54

Maryam. 2016. Tanggung jawab Hukum perawat terhadap kerugian pasien


dikaitkan dengan undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
Perlindungan Konsumen. Jurnal katalogis, Vol 4 No 10 Hlm. 191-201.
Pasthikarini, P, Wahyuningsih, A, & Richard, S. D. (2018). Peran Manajer
Keperawatan dalam menciptakan motivasi kerja Perawat. Jurnal
Penelitian Keperawatan, Vol 4 No 2.

Ria. D, Maria.T,Maria.A, Yannie.R. (2020). Gambaran Kepatuhan Masyarakat


Menerapkan Protokol Kesehatan COVID-19 Di Tempat Umum
Periode September 2020 DI DKI JAKARTA
Relman,E.(2020).Business insider Singapore. Available on:
https://www.businessinsider.sg/deadly-china-wuhan virusspreading•
human tohumanofficials-confirm-2020- 1/?
r=US&IR=T
Shen, K., Yang, Y., Wang, T., Zhao, D., Jiang, Y., Jin, R., Zheng, Y., Xu, B.,
Xie, Z., Lin, L., Shang, Y., Lu, X., Shu, S., Bai, Y., Deng, J.,
Lu, M., Ye, L., Wang, X., Wang, Y., & Gao, L. (2020). Diagnosis,
treatment
,and prevention of 2019 novel coronavirus infection in children:
experts ' consensus statement. World Journal of Pediatrics, February.
https://doi.org/10.1007/s12519-020- 00343-7

Sumampouw. 0. J 2020. Pelaksanaan Protokol Kesehatan Corona Virus


Disease
2019 Oleh Masyarakat di Kabupaten Minahasa Tenggara. Journal
of
Public Health Vol. 1, No. 2.

Suppawittaya P, Yiemphat P, Yasri P. 2020. Effects of Social Distancing,


Self• Quarantine and Self-Isolation during the COVID-19
Pandemic on People's Well-Being, and How to Cope with It.
International Journal of Science and Healthcare Research Vol.5; Issue: 2

Susilo, Adityo. et al. (2020). Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur


Terkini. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, Vol. 7, No. 1, Hal. 45-
51.

Szarpak, L., Smereka, J., & Filipiak, K. J. (2020). Cloth Masks Versus Medical
Masks for COVID-19 Protection. Cardiology Journa, 27(April), 10-
12. https://doi.org/10.5603/CJ.a2020.0054

Wahyudi, Iwan. 2020. Pengalaman Perawat menjalani Peran dan Fungsi di


Puskesmas Kabupaten Garut. Jurnal Sahabat Keperawatan, Vol. 2; No. 1.
https ://jurnal. unimor.ac.id/JSK.
Wardah, Febrina, Dewi. (2017). JurnalEdurance, Vol 2 No 3.
DalamPemenuhan Perawatan
Pengaruh Pengetahuan Perawat
SpiritualPasien Di Ruang Intensif.
55

Wasiaturrahmah Y, Jannah R. 2018. Formulasi dan uji sifat fisik Gel Hand
Sanitizer dari ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum). Journal of
Pharmascientech, Vol 2 No 2.

World Health Organization.(2020). Coronavirus disease (COVID-19)


advicefor the public. https ://www.who.int/emergencies/diseases/novel-
coronavirus-
2019/ advice-for-public. Diakses tanggal 24 Februari 2021.

Yanti et al. 2020. Community Knowledge, Attitudes, and Behavior Towards


Social Distancing Policy As a Means of Preventing Trasmission of
Covid-19 in Indonesia. Jumal Administrasi Kesehatan Indonesia Vol 8 No
1

Yuliana, Y. (2020). Corona virus diseases (Covid-19): Sebuah tinjauan literatur.


Wellness And Healthy Magazine, 2(1), 187 -192. Retrieved
from https ://wellness. j oumalpress. id/wellness/article/view/21026.

Yunus, N. R., & Rezki, A. (2020). Kebijakan Pemberlakuan Lock Down Sebagai
Antisipasi Penyebaran Corona Virus Covid-19. Salam: Jumal Sosial Dan
Budaya Syar-I, 7(3).
56

Lampiran 1. Lembar Penjelasan

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN

Judul : Tingkat kepatuhan perawat dalam menerapkan


protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di rumah sakit umum
daerah Aek Kanopan Labuhan Batu Utara.

Nama : Rina Azlidayani Matondang

NIM 171101156

Saya mahasiswa Program studi S 1-Ilmu Keperawatan

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang sedang melakukan

penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas penyusunan proposal sebagai

salah satu kegiatan proses belajar mata kuliah skripsi.

Untuk keperluan tersebut saya mengharapkan kesedian perawat di

rumah sakit umum daerah Aek Kanopan Labuhan Batu Utara untuk menjadi

responden dalam penelitian ini dimohon untuk memberikan tanda tangan

di lembar persetujuan. Saya mengharapkan tanggapan/jawaban yang

diberikan sesua1 dengan pendapat sendiri dan tidak ada pengaruh dari

pihak manapun. Saya menjamin kerahasiaan identitas dan jawaban dari para

responden. Atas partisipasi dan kerjasamanya saya ucapkan terimakasih.

Penulis

(Rina Azlidayani Matondang)


171101156
57

Lampiran 2. Informed Consent

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

: Nama responden/Inisial

Jenis kelamin

Usia

Gelar

Pendidikan

Tahun kerja

Ruangan

Menyatakan bersedia menjadi responden penelitian dengan judul

"Tingkat kepatuhan perawat dalam menerapkan protokol kesehatan

pencegahan Covid-19 di rumah sakit umum daerah Aek Kanopan Labuhan Batu

Utara.

Dengan menandatangani formulir ini, saya setuju untuk ikut serta dalam

penelitian ini.

Medan, Oktober 2021


Responden

( )
58

Lampiran 3. tabel tentatif

JADWAL TENTATIF PENELITIAN

No. KEGIATAN 2020 2021

1. Pengajuan 0kt Des Mar Apr Juli Ags


Judul

2. Persetujuan
Judul
3. Penyusunan
Bab 1
4. Penyusunan
Bab2
5. Penyusunan
Bab 3
6. Penyusunan
Bab4
7. Sidang Proposal

8. Penelitian

9. Penyusunan
Bab 5
10. Sidang Skripsi

11. Perbaikan
Revisi
59

Lampiran 4. Anggaran Dana Penelitian

RENCANAANGGARANDANA

No Kegiatan Anggaran

1 Print proposal Rp. 40.000

2 Print sumber pustaka Rp. 10.000

3 Penjilidan proposal Rp. 5000

4 Terjemahan kuesioner Rp. 300.000

5 Biaya tak terduga Rp. 200.000

Pengumpulan dan pengolahan data


6
a. Print kuesioner dan informed 100.000
Consent

b. Souvenir penelitian 150.000

c. Kode etik penelitian 200.000

e. Uji Reabilitas 150.000

Jumlah Rp.
1.155.000
60

Lampiran 5. Kueisioner

KUESIONER

Tingkat Kepatuhan Perawat Dalam Menerapkan Protokol

Kesehatan Pencegahan Covid-19 Di Rumah Sakit Umum Daerah

Aek Kanopan Labuhan Batu Utara.

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

1. Berilah jawaban yang tepat pada pemyataan A (Data Demografi)

2. Berilah tanda (v) atau pilih lah jawaban yang tepat pada pertanyaan kuisioner
B (kuesioner Tingkat Kepatuhan Perawat).

KODE RESPONDEN

A. DATA DEMOGRAFI

Nama responden/Inisial

Jenis kelamin

Usia

Gelar Pendidikan

Tahun kerja

Ruangan
61

B. KUESIONER TINGKATKEPATUHAN
Kuesioner ini adalah pemyataan yang rnenanyakan tentang bagairnana

Tingkat kepatuhan perawat terhadapat penerapan protokol kesehatan. Terdapat 2

pilihan jawaban yang disediakan untuk setiap pemyataan, yaitu :

1 =Ya

0 = Tidak

No. Pemyataan Ya Tidak

1. Saya rnencuci tangan sebelurn rnenyentuh pasien

2 Saya rnencuci tangan sebelurn prosedur aseptik

3 Saya rnencuci tangan setelah terpapar cairan tubuh pasien

4 Saya rnencuci tangan setelah rnenyentuh pasien

5 Saya rnencuci tangan setelah rnenyentuh lingkungan


Pasien
6 Saya rnenggunakan Masker

7 Saya rnenggunakan sarung tangan

8 Saya rnenggunakan kaca rnata pelindung

9 Saya rnenggunakan gaun pelindung

10 Saya menyaga jarak dengan pas1en yang kasus


dikonfirmasi dan dicurigai
11 Saya rnendesinfeksi terminal ternpat tidur pasien

12 Saya rnelaporkan keatasan apabila ada kasus yang


dikonfirmasi atau dicurigai
62

Lampiran 6. Curiculum Vitae

DAFTARRIWAYAT HIDUP
Nama : Rina Azlidayani Matondang

Tempat/Tgl Lahir : Dusun 1 Pulo Jantan Bagan, 23 Juni 1999

Pekerjaa : Mahasiswa

n Agama : Islam

Alamat : Dusun 1 Pulo Jantan Bagan, Kecamatan Na XI X,


Kabupaten
Labuhan Batu Utara.
Email
: rinaazlidayani@gmail.com
No.Telp
082274184880
Nim
171101156
Universitas/
institusi : Universitas Sumatera Utara : Keperawatan

Fakultas : S 1-Ilmu Keperawatan

PENDIDIKAN TERAKHIR

1. TK Anggi (2004-2005)

2. SDN 115509 (2005-2011)

3. MTS Al-Washliyah Simpang Merbau (2011-2014)

4. MAS Al-Washliyah Merbau (2014-2017)


63

Lampiran 7
HASIL PENGOLAHAN DATA
Statistics
Jenis Kelami us1a pendidika lama bekerj; ruangar

N Valid 5 5 5 5 -
4

Missing

JENIS KELAMIN
Valid Cumulative
Frequenc Percent Percent Percent
Valid laki-laki 14. 14. 14
perempuan 4 85. 85. 100
Total 5 100. 100.

USIA

Valid Cumulative
Frequenc Percent Percent Percent
Valid 20-30 2 48. 48. 48
31-40 2 37. 37. 85
41-50 14. 14. 100
Total 5 100. 100.

PENDIDIKAN TERAKHIR
Valid Cumulative
Frequenc Percent Percent Percent
Valid DIII 3 53. 53 53.
~
S1 ~ 46. 46 100.
Total 4
100. 100
-
64

LAMA BEKERJA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid >5 Tahun 33 33 3

<5 Tahun 66 66 100

Total J
100 100

RUANGAN

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Ruang anak l 14.: 14. 14
ruang bedah l 14.: 14. 28
ruangNICU 8 14.: 14. 42
RuangHCU l 14.: 14. 57
Ruang Isolasi Pan l 14.: 14. 71
Ruang Intema 8 14.: 14. 85
Ruang Matemitas l 14.: 14. 100
Total 5€ 100.0 100.0

KEPATUHAN

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Patuh 5 5 5

Patuh 94 94 100

Total 100 100


65

P1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak 10 10 10

Ya : 89 89 100

Total J
100 100

P2

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ya 100. 100 100

P3

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ya 100. 100 100

P4

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ya 100. 100 100


66

P5

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak 19 19
19

Ya 80 80 100

Total : 100 100

P6

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ya 100. 100 100

P7

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak 23 23 23

Ya 76 76 100

Total 100 100

P8

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak 4 39 39 39

Ya 60 60 100

Total J
100 100

P9

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak 46 46 46

Ya 53 53 100
Total J
100 100
67

P10

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ya 100. 100 100

P11

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak 26 26 26

Ya 73 73 100

Total : 100 100

P12

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ya 100. 100 100


68

LAMPIRAN 8
MASTER DATA PENELITIAN

No Pl P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 PlO Pll P12 JUML


AH
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11
4 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
5 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
6 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 5
7 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 9
8 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 9
9 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 2
10 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 10
11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11
12 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 9
13 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 9
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
17 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
69

18 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10
19 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
20 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 9
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11
22 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 9
23 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 9
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11
25 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11
26 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11
27 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 10
28 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11
29 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 9
30 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
r hit 0,422583 0,565223 0,588346 0,703919 0,438289 0,564268 0,438289 0,637511 0,469456 0,545055 0,508574 0,565223
status Valid Valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid 281
jumlah 12
70

SUBYEK
KE Pl P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Pll P12 JUMLAH
YA 17 26 21 24 24 25 24 24 19 29 22 26
TIDAK 13 4 9 6 6 5 6 6 11 1 8 4
p 0,56666667 0,86666667 0,7 0,8 0,8 0,8333333 0,8 0,8 0,6333333 0,9666667 0,7333333 0,8666667
Q 0,4333333 0,1333333 0,3 0,2 0,2 0,166667 0,2 0,2 0,366667 0,033333 0,266667 0,133333
PQ 0,24555556 0,11555556 0,21 0,16 0,16 0,1388889 0,16 0,16 0,2322222 0,0322222 0,1955556 0,1155556 1,92555556

St2 I 6,51609195 I
K-R20
(St2-
n/n-1 Po)/St2 r
1,09090909 0,70449227 0,76853702
Lampiran 9

&
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS
KEPERAWATAN
Jalan Prof Ma'as No. 3 Karpus USU Medan
2015
Telp./ Fax: (061) 8213318 Laman : http://fkep usu ac.id/

air
Nomor
31/ 1UN5.2.1.13/$PB/2021
'
: lzin Penelitian 29 MAR 2021
Lampiran
Penhal

Yth Direktur Rumah Sakit Umum Labuhan Batu


Utara
Labuhan Batu
Utara

Schubungan dengan kegiatan penclitian yang akan dilaksanakan mahasiswa Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatcra Utara, dengan ini kami mohon kcscdiaan Bapak/Ibu kiranya dapat
memberikan izin untuk melakukan pcnelitian bagi mahasiswa kami tcrscbut di bawah ini

Nama Rina Azlidayani Matondang


NIM 171101156
Jurusan SI Keperawatar
Judul Tingkat Kepatuhan Pcrawat dalam Menerapkan Protokol Kesehatan
Penccgahan Covid-19 di Rumah Sakit Umum Labuhan Batu Utara

Deukian sutat ii kan sampakan, alas pehati~n au kcizitan yang dbeuikan iuu~plan iea
kasih

Dekan

#,,,. H
Setiawan, S.Kp, MNS. Ph.D
NIP, 19710720199903 1001
Tembusan
I Yang
bcrsangkutan
2Pertinggal
PEMERINTAIH KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
RUM.AII SAKIT UMUM DAERAII AEK KANOPAN
JL.N. LINTAS SU!MATERA SIDA-
DUA
TEL. (0624) 92525-21457

Aek Kanopan, II Juni 2021


Nom . 445 9 TU-SUD-A VIL/02L Kepada Yth. Dekan E KEI
lamp • di•
Hal rat Pembentahuan Tempat

Sehubung dengan surat dan Unversitas Sumatera Utara Fakultas Keperawatan Nomor
814 UN5.21 13SP202I Penha! Persetujuan Ethical Clearance, benar sudah selesat
melakukan penehtian dari tanggal 9 Juni svd IH Juni 2021. (Absen Terlampir) atas nama
Nam.a Rina Azlidayani
NIM Matondang
ProgStud 171101156
Jurusan SI Keperawatan
Judut.
Tingkat Kepatuhan Perawat dalam Menerapkan Protokol
Kesehatan Pencegahan Covid-19 di Rumah Sakit Umum
Daerah Ael Kanopan Labuhan Batu Utara

Demikian surat ini di informasikan, atas kerjasama kami ucapkan terimakasih.

Diketahur Oleh,
Direktur RSUD Ack Kanopan
Kabupaten Labuhanba

estika Mayang
1!·19720305 200604 2 008
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAY AAN,
RISET, DAN TEKNOLOG
UNIVERSITAS SUMATERA U'TARA
KOMITE ETIK
PENELITIAN
Jolan dr. 'T Mansur No. 5 Kampus USU Medan
20155
Telepon +62-61-.8211045, 8210555, Fax ·62-61-
8216264
Emal komitcctik@@usu ac id

PERSETUJUAN KOMITE ETIK


PELAKSANAAN PENEL.ITIAN
KESEIHATAN NO:/937 / KEP/USU/202I

Yang bertanda tangan di bawah ini,Ketua Komite Etik PenelitianUniversitas Sumatcra Utara,
setelah dilaksanakan pembahasan dan penilaian usulan penelitian berdasarkan kaidat
Neuremberg Code dan Deklarasi Helsinki, dengan ini memutuskan protokol penelitian yang
berjudul

"Tingkat Kepatuhan Perawat Dalam Menerapkan Protokol


Kesehatan
Pencegahan Covid-19 Di Rumah Sakit Umum Labuhan Batu
Utara"

Yang menggunakan manusia den- hewn sebagai subjek penelitian dengan


ketua
Pelaksana/PenelitiUtama: Rina Azlidayani
Matondang
Dari Institusi : Fakultas Kepcrawtan
USU

Dapat disetujui pelaksanaannya dengan


syarat:
- Tidak bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan kode etik pcnelitian
biomedik,
- Melaporkan jika ada amandemen protokol
penelitian
- Melaporkan penyimpangan'pclanggaran tcrhadap protokol penelitian
- Melaporkan secara periodik perkembangan penelitian dan laporan akhir
- Melaporkan Kejadian yang tidak
diinginkan

Persctujuan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan batas waktu
pelaksanaan penclitian seperti tertera dalam protokol dengan masa berlaku maksimur
selama I (satu) tahun.
I
LEMBAR PERSETUJUAN VALIDITAS

Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Surnatera

Utara dibawah ini:

Narna : Rina Azlidayani Matondang

NIM 171101156

Jurusan : S-1 Imu Keperawatan

Judul : Tingkat Kepatuhan Perawat Dalarn Menerapkan

Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19 Di RSUD Aek

Kanopan Labuhan Batu Utara

Mahasiswa tersebut telah rnelakukan iji validitas instrurnen penelitian.


Instrurnen penelitian ini telah diproses dan telah diuji kelayakannya serta dapat
dilanjutkan untuk proses penelitian selanjutnya.

Medan, 28 Mei 2021


Validator

(Mula Tarigan. SKp. M.Kes, Ph.D)


197410022001121001
Tingkat Kepatuhan Per awat dalam Menerapkan Protokol
Kesehatan Pencegahan Covid-19 Di RSUD Aek Kanopan
Labuhan Batu Utara
ORIGINALITY REPORT

SIMILARITY INDEX INTERNET SOURCES PUBLICATIONS STUDENT PAPERS

PRIMARY SOURCES

II repositori.usu. ac. id
Inter net Source

E text-id .123dok.com
Inter net Source

E etheses.uin-malang.ac.id
Inter net Source

repository.ub.ac.id
Inter net Source

E 123dok.com
Inter net Source

E repository. usu.ac.id
Inter net Source

El Submitted to IAIN Bengkulu


Student Paper

E eprints. unmerbaya. ac. id


Inter net Source

ejournal.stki pjb.ac.id
77

LAMPIRAN 10. DOKUMENTASI


78
79

Anda mungkin juga menyukai