STUDI KASUS
Oleh :
KHODAIFI
NIM.17.045
STUDI KASUS
Oleh:
KHODAIFI
NIM.17.054
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Saya bersumpah bahwa karya tulis ilmiah studi kasus ini adalah hasil
karya sendiri dan belum pernah dipublikasikan oleh orang lain untuk memperoleh
Yang menyatakan
Khodaifi
NIM. 17. 045
Mengetahui
Pembimbing I Pembimbing II
Ketua
Jurusan Kesehatan
iii
LEMBARAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah ini telah diperiksa dan disetujui isi serta susunanya,
sehingga dapat diajukan dalam ujian sidang akhir Jurusan Kesehatan Prodi DIII
Yang menyatakan
Khodaifi
NIM .17.045
Mengetahui
Pembimbing I Pembimbing II
Ketua
Jurusan kesehatan
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Mengesahkan
Ketua
Jurusan Kesehatan
v
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
vii
UCAPAN TERIMA KASIH
Khodaifi
Nim. 17. 045
viii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL LUAR....................................................................................................i
SAMPUL DALAM...............................................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN ...............................................................................iii
LEMBAR PERSETUJUAN...............................................................................iv
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................v
ABSTRAK............................................................................................................vi
UCAPAN TERIMA KASIH..............................................................................vii
DAFTAR ISI........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xii
DAFTAR SINGKATAN...................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xiv
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................4
1.3 Tujuan...............................................................................................................4
1.4 Manfaat ............................................................................................................5
ix
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................38
4.1 Hasil Pelaksanaan Asuhan Keperawatan........................................................38
4.1.1 Gambaran lokasi studi kasus.................................................................38
4.1.2 Hasil Pengkajian....................................................................................39
4.1.3 Analisa Data..........................................................................................45
4.1.4 Diagnosa Keperawatan..........................................................................46
4.1.5 Intervensi...............................................................................................47
4.1.6 Implementasi.........................................................................................50
4.1.7 Evaluasi.................................................................................................54
4.2 Pembahasan....................................................................................................57
4.2.1 Pengkajian.............................................................................................58
4.2.2 Diagnosa Keperawatan..........................................................................59
4.2.3 Intervensi...............................................................................................60
4.2.4 Implementasi.........................................................................................60
4.2.5 Evaluasi.................................................................................................61
BAB 5 PENUTUP...............................................................................................64
5.1 Kesimpulan.....................................................................................................64
5.2 Saran...............................................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................66
Lampiran
DAFTAR TABEL
x
Halaman
Tabel 2.1 Analisa data asuahan keperawatan dengan masalah asuhan
keparawatan Bagaimana gamabaran asuhan keperawatan
dengan masalah ketidak patuhan minum obat pada penderita
hipertensi di dusun Tobikar desa Tobai Tengah kecamatan
Sokobanah kabupaten Sampang.....................................................27
Tabel 4.1 Identitas klien Hipertensi dengan masalah keperawatan
ketidakpatuhan minum obat di Dsn Tobingkar Desa Tobai
Tengah kecamatan Sokobanah Sampang tahun 2020....................39
Tabel 4.2 Riwayat kesehatan Hipertensi dengan masalah keperawatan
ketidakpatuhan minum obat di Dsn,Tobingkar Desa,Tobai
Tengah kecamatan Sokobanah Sampang tahun 2020....................40
Tabel 4.3 Pola kesehatan klien Hipertensi dengan masalah keperawatan
ketidakpatuhan minum obat di Dsn Tobingkar Desa Tobai
Tengah kecamatan Sokobanah Sampang tahun 2020....................41
Tabel 4.4 Hasil pengkajian pemeriksaan fisik klien Hipertensi dengan
masalah keperawatan ketidakpatuhan minum obat di Dsn
Tobingkar Desa Tobai Tengan kecamatan Sokobanah
Sampang tahun 2020.....................................................................43
Tabel 4.7 Analisa data klien hipertensi dengan masalah keperawatan
ketidakpatuhan minum obat di Dsn Tobingkar Desa Tobai
Tengah kecamatan Sokobanah Sampang tahun 2020....................44
Tabel 4.8 Intervensi keperawatan pada klien Hipertensi dengan masalah
keperawatan ketidakpatuhan minum obat di Dsn Tobingkar
Desa Tobai Tengah kecamatan Sokobanah Sampang tahun
2020................................................................................................46
Tabel 4.9 Implementasi Keperawatan pada klien Hipertensi dengan
masalah keperawatan ketidakpatuhan minum obat di Dsn
Tobingkat Desa Tobai Tengan kecamatan Sokobanah Sampang
tahun 2020......................................................................................48
Tabel 4.10 Evaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien
Hipertensi dengan masalah keperawatan ketidak patuhan
minum obat di Dsn Tobingkat Desa Tobai Tengan kecamatan
Sokobanah Sampang tahun 2020...................................................53
DAFTAR GAMBAR
xi
Halaman
Gambar. 2.1 Web Of Cauntion asuhan keperawatan dengan masalah
ketidakpatuhan minum obat pasien hipertensi di Desa
Tobai Tengah Kecamatan Sokobanah Kabupaten
Sampang..................................................................................18
DAFTAR SINGKATAN
xii
CNN :Cable News Network
WHO :Word Health Organization
Depkes :Depertemes Kesehatana
Kemkes :Kementrian Kesehatan
Dkk :Dan kawan – kawan
PPNI :Persatuan perawat indonesia
DPP :Dewan pengurus pusat
Daftar lambang
% :persen
≥ :lebih dari sama dengan
> :lebih dari sama denga
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
Lampiran 1 : Lembar permintaan menjadi partisipan
Lambiran 2 : Lembar peretujuan menjadi partisipan
Lampiran 3 : Lembar terapi
Lampiran 4 : Lembar analisa data, diagnose
Lampran 5 : Lembar pemeriksaan penunjang
Lampiran 6 : Lembar intervensi
Lampiran 7 : Lembar implementasi
Lampiran 8 : Lembar evaluasi
Lampiran 9 : Lembar konsul
Lampiran 10 : Lampiran dokumentas
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
efektif atau hasil yang sebagian tidak efektif (Wilkinson dan Ahern, 2011).
gaya hidup sesuai dengan anjuran terapi dan kesehatan. Perawat dilarang
batas-batas tertentu, tergantung posisi tubuh, umur, dan tingkat stress yang
pengobatan dengan berkala baik pengobatan secara medis, pola hidup, dan
pola makan, karena gejala penyakit ini tidak selalu muncul(kadang muncul
1
2
disebabkan oleh beberapa faktor seperti dirinya sudah merasa sembuh, biaya
pengetahuan.
mematikan sehingga bisa di katakan angka kematian yang terjadi saat ini itu
tersebut dan sampai saat ini masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi
25,8%. Ungkap Dr. dr. Suhardjono, diperkirakan pada tahun 2025 hipertensi
akan diderita oleh 1,56 milyar penduduk dunia dan akan terus bertambah
jika tidak ditanggulangi dengan baik. Hipertensi dapat terjadi pada siapa
saja, termasuk pada generasi milenial, atau mereka yang berusia 18 hingga
26,5%. Selain itu, prevalensi hipertensi naik dari 25,8 persen pada tahun
3
2013 menjadi 34,1 persen pada tahun 2018 lalu. Sedangkan prevalensi
hipertensi pada kelompok usia 18-39 tahun telah mencapai angka 7,3% dan
minum obat juga menjadi salah satu penyebab hipertensi yang terjadi di
sangat besar. Menurut WHO (2003) hampir 75% pasien dengan diagnosa
gagal jantung dan serangan jantung, selain kerusakan otak dan jantung
hipertensi.
14.1 Praktis
1.4.2 Teoritis
Sebagai acuan atau wadah untuk digunakan sebagai pedoman baru tentang
pasien hipertensi.
3. Bagi perawat
4. Bagi pasien
2.1.1 Definisi
dikatakan mengalami hipertensi jika tekanan darah berada di atas 140/90 mmHg.
hipertensi sekunder. Hipertensi dipicu oleh beberapa faktor risiko, seperti faktor
1. Anatomi
a. Jantung
Jantung berukuran sekitar satu kepalan tangan dan terletak didalam dada,
2) Bawah: diafragma
7
8
b. Arteri
Arteri adalah tabung yang dilalui darah yang dialirkan pada jaringan dan
organ. Arteri terdiri dari lapisan dalam: lapisan yang licin, lapisan tengah
tengah yang terdiri dari jaringan elastin (untuk menghantarkan darah untuk
organ), arteri yang lebih kecil memiliki lapisan tengah otot (mengatur
melalui arteri tersebut, karena itu darah pada setiap denyut jantung
dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit dari pada biasanya dan
air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga
didalam fungsi ginjal dan sistem saraf otonom (bagian dari sistem saraf
dan air, sehingga volume darah bertambah dan tekanan darah kembali ke
normal
aldosteron.
karena itu berbagai penyakit dan kelainan pada ginjal bisa menyebabkan
hipertensi. Peradangan dan cedera pada salah satu atau kedua ginjal juga
d. Arteriol
Adalah pembuluh darah dengan dinding otot polos yang relatif tebal. Otot
diameter pembuluh darah. Bila kontriksi bersifat lokal, suplai darah pada
meningkat.
f. Sinusoid
Terdapat limpa, hepar, sumsum tulang dan kelenjar endokrin. Sinusoid tiga
sampai empat kali lebih besar dari pada kapiler dan sebagian dilapisi dengan
Venul adalah vena kecil yang dibentuk gabungan kapiler. Vena dibentuk
oleh gabungan venul. Vena memiliki tiga dinding yang tidak berbatasan
2. Fisiologi
dalam sistem arteri, yang dibawa ke sel dan seluruh tubuh untuk
11
sistem vena yang dikirim ke dalam paru-paru untuk reoksigenasi (Black, 2010).
2.1.3 Etiologi
1.Usia
yang berusia kurang dari 35 tahun dengan jelas menaikkan insident penyakit
2. Kelamin
Pada umumnya insident para pria lebih tinggi dari pada wanita, namun pada
usia pertengahan dan lebih tua, incident pada wanita mulai meningkat,
sehingga pada usia di atas 65 tahun, insident pada wanita lebih tinggi.
3.Ras
Hipertensi pada yang berkulit hitam paling sedikit dua kalinya pada yang
berkulit putih. akibat penyakit ini umumnya lebih berat pada ras kulit hitam.
misalnya portalitas pasien pria hitam dengan diastole 115 mmHg atau lebih,3,3
kali lebih ttinggi dari pada pri berkulit putih dan 5,6 kali bagi wanita putih.
4.Pola hidup
Factor seperti pendidikan, penghasilan, dan faktor pola hidup lain yang telah di
teliti, tanpa hasil yang jelas, penghasilan rendah, tingkat pendidikan rendah,
dan kehidupan atau pekerjaan yang penuh stress agaknya berhubungan dengan
insident hipertensi yang lebih tinggi. Ada juga bebrapa penyebab terjadinya
a. Penyakit ginjal
c. Glomerulonifritis
12
d. Tomor-tomor ginjal
h. Kelainan hormonal
i. Sindroma cushing
j. Obat-obatan
k. Pil kb
l. Kortikos teroid
m. Kokain
o. Kayu manis
tidak). Gejala yang dimagsud adalah sakit kepala, pendarahan dari hidung,
pusing, wajah kemerahan dan kelelahan yang bisa saja terjadi baik pada
normal. Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak di obati bisa timbul
gejala berikut:
1. Sakit kepala
2. Mual muntah
13
3. Kelelahan
4. Gelisah
5. Sesak nafas
segara.
2.1.5 Penatalaksanaan
dan sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat. Terapi
tanpa obat ini meliputi: diet distriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr
menjadi 5 gr/hr, diet rendah kolestrol dan rendah asam lemak jenuh.
4) Mengehentikan merokok
5) Latihan fisik
Latiahan fisik atau olahraga yang teratur dan terarah yang dianjurkan
berspeda, berenang dan lain-lain. Intensitas olah raga yang baik antara
60-80% dari kapasitas aerobik atau 72-87% dari denyut nadi maksimal
yang disebut zona latihan. Lamanya latihan berkisar antara 20-25 menit
6) Edukasi psikologis
a. Teknik biofeedback
b. Tekhnik relaksasi
lanjut.
15
2.1.6 komplikasi
1) Otak
b. Perdarahan
2) Ginjal
c. Gagal ginjal
3) Jantung
c. Cepat lelah
4) Gagal jantung
16
Hipertensi
Ketidakadek Bebanpembiayaan
uatanpemaha program pengobatan
man
Menulakmengikutianjur
an
Tampakkomplikasipenyakitme Tampaktanda/gejalapenyakitmasih/
netap/meningkat meningka tada/meningkat
Ketidakpatuhan
hidup, ras, usia, jenis kelamin, Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak
sesungguhnya tidak). Gejala yang dimagsud adalah sakit kepala, pendarahan dari
hidung, pusing, sesak napas, kelelahan, yang bisa saja terjadi baik pada penderita
hipertensi, maupun pada sesorang dengan tekanan darah yang normal. Ketidak
obat dan pasien akan merasa terbebani oleh biaya pengobatan dan efek samping
obat, sehingga pasien itu akan menulak mengikuti anjuran pengobatan. Tanda
yang akan muncul pada pasien tersebut akan tampak komplikasi penyakit dan
Tampak tanda/gejala penyakit masih ada. Dari penjelasan di atas akan timbul
2.3.1 Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu
proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data
a. Keluarga
(Susanto, 2015)
19
b. Lingkungan
Lingkungan yang jarak jauh, yang jauh dari pelayanan kesehatan menjadi
c. Jenis kelamin
Pasien dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 32% dan pasien dengan
jenis kelamin perempuan sebanyak 68%. Hal ini sesuai dengan data
masa menopause pada usia 52 tahun, tetapi ada juga perempuan yang
Apabila kadar kolesterol HDL rendah dan kadar kolesterol LDL tinggi
d. Usia
34%. Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan Mei dkk.,
pada kelompok usia ≥ 60 tahun sebesar 54,4% lebih banyak dari pada
kelompok usia 18 – 59 tahun sebesar 30,2%. Pada usia lansia, arteri besar
tidak lentur lagi sehingga menjadi kaku dan menyebabkan darah pada
setiap denyut jantung dipaksa melewati pembuluh darah yang sempit dari
pada biasa nya sehingga terjadi kenaikan tekanan darah (Anggraini dkk,
2009). Menurut Depkes RI (2009) masa usia lansia awal berkisar antara
60-74 tahun sedangkan untuk masa usia lansia akhir berkisar antara 75-90
tahun.
e. Pendidikan
35%. Menurut Prayoga (2013) dengan pendidikan yang baik akan dapat
satu cara yang dapat mengukur perubahan sikap dan perilaku adalah
f. Pekerjaan
penyakit yang timbul akibat adanya interaksi dari berbagai faktor risiko
yaitu: umur, jenis kelamin, obesitas, genetik, stres, gaya hidup dan pola
Pola aktivitas yang sehat dan makanan yang sehat merupakan pilihan yang
terus menerus tidak boleh temporer, sekali kita lengah menjaga diri
dengan tidak mengikuti pola aktivitas yang sehat, dipastikan akan mudah
g. Kualitas hidup
yang bermakna terhadap kualitas hidup pasien dengan hipertensi derajat II.
sebesar 7%.
22
Pengkajian fokus dalam studi kasus ini meliputi fokus pengkajian terkait dengan
a. Pengkajian penyebab
keperawatan.
1) Disabiliti
Hubungan antara pasien dan penyedia layanan kesehatan yang baik dapat
tanda dan gejala hipertensi jarang muncul, hal ini dapat memicu pesien
hipertensi yang tidak patuh minum obat mempunyai dampak yang lebih
yang seharusnya dapat rutin kontrol dan dapat patuh minum obat, namun
hal ini berarti membangun dukungan sosial dari keluarga dan teman-
pengobatan pasien.
salah satu alasan untuk tidak bertindak karena fasilitas kesehatan yang
minum obat.
7) Ketidakadekuatan pemahaman
gejala sekitar 80% - 100% untuk mengakkan diagnosa. Data mayor sesuai
dengan masalah keperawatan dalam studi kasus ini yaitu sebagai berikut.
menjalankan Anjuran.
diagnosa. Data minor sesuai dengan asuhan keperawatan dalam studi kasus
1. Analisa data.
berfikir dan penalaran yang dipengaruhi oleh latar belakang ilmu dan
2. diagnosa keperawatan
studi kasus ini di sesuaikan dengan hasil analisa data sebagai berikut:
masalah yang merupakan keputusan awal tentang sesuatu apa yang akan
1. Intervensi utama
1) Observasi
2) Terapeutik
perlu
dijalani.
1) Observasi
kesehatan.
2) Terapeutik
kebijaksanaan institusi.
pembiayaan.
1) Observasi
2) Terapeutik
kondisi
30
1) Observasi
2) Terapeutik
hari
3) Edukasi
program
pengobatan
kepatuahan pengobatan.
2.3.4 Implementasi
(Kozier,2011).
2.3.5.Evaluasi
sebagai berikut:
a. Espektasi:Meningkat
b. Kriteria Hasil:
pengobatan: Meningkat
meningkat
METODE PEPENULISAN
Studi kasus adalah penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti suatu
permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal
disini berarti satu orang, sekelompok penduduk masyarakat disuatu daerah yang
terkena masalah. Unit yang menjadi kasus tersebut secara mendalam dianalisis
baik dari segi yang berhubungan dengan keadaan kasus itu sendiri, faktor-faktor
kasus terhadap suatu perlakuan atau pemaparan tertentu. Meskipun dalam studi
kasus ini yang diteliti hanya unit tunggal, namun dianalisis secara mendalam,
meliputi berbagai aspek yang cukup luas, serta penggunaan berbagai teknik secara
integrative (Notoatmodjo, 2018). Dalam desain penelitian studi kasus ini penulis
1) Lokasi penelitian
Lokasi studi kasus adalah tempat yang diperlukan untuk pengambilan kasus.
32
33
pengambilan studi kasus ini akan dilakukan didusun Tobingkar Desa Tobai
2) Waktu penelitian
Pada studi kasus ini telah dilakukan pada bulan Maret – Juni 2020 pada
Subjek satu pasien pada studi kasus ini adalah pasien dengan keluhan yang
obat. Dan disaat pasien menceritakan tentang apa yang dirasakan kepada
1) Wawancara
metode IPPA:
ukuran.
stetoskop.
35
3) Studi dokumentasi
1) Pengumpulan data
2) Reduksi data
penyerderhanaan yang muncul dari fakta yang ada mengenai seluruh data
3) Penyajian data
Merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil studi kasus
yang telah dilakukan agar dengan mudah dipahami dan dianalisis. Dapat
4) Kesimpulan
studi kasus.
36
utama yaitu pasien, dan keluarga pasien klien yang berkaitan dengan
berpartisipasi dalam studi kasus ini. Tujuan informed consent adalah agar
2014).
identitasnya, yang tujuannya agar orang lain tidak mengetahui dan data
3) Confidentiality (kerahasiaan)
Studi kasus ini saya lakukan pada penderita hipertensi dengan masalah
dari isteri dan anak Tn. A. Di rumah keluarga Tn. X memiliki ventilasi
sebagai sumber air, rumah klien cukup dekat dengan tempat pembuangan
sampah. Dan jarak antara rumah Tn. X dengan tetangga rata-rata sejarak
1- 8 meter.
38
39
1. Identitas klien
pekerja petani serta memiliki tekanan darah tinggi. Ny.H pernah melakukan
tapi berhenti dan minum obat ketika terasa nyeri di bagian leher, karena
klien yakin setiap obat pasti akan menimbulkan efek samping baik dalam
2. Riwayat kesehatan
karena takut akan efek samping yang ada di obat tersebut, hasil pengkajian
keterkaitan dengan faktor ketakutan klien terhadap efek samping yang ada di
3. Pola kesehatan
yang sekarang yang hanya sebagai seorang petani, yang setiap harinya
kerjaanya hanya pergi ke sawah, klien makan 3x sehari dan makan makanan
yang berminyak, dan asin tapi terkadang dalam beberapa keadaan klien telat
4. Pemeriksaan fisik
Data Minor
c. Tampak
tanda/gejala yang
46
meningkat:Nyeri
di bagian leher
TD 180/110
MmHg N. 98
x/menit
d. Tamapak
komplikasi
penyakit:Sesak
nafas.
adalah ketidakpatuhan.
4.1.4 Diagnosakeperawatan
4.1.5 Intervensi
48
2. Promosi kepatuhan
pengobatan
a. observasi
1) Identifikasi tingkat
Pemahaman
penyakit,komplikasi dan
Pengobatannya yang di
anjurkan.
2) Identifikasi perubahan
kondisi kesehatan yang
baru di alami
b.Terapeutik
3) Sediakan informasi tertulis
50
4.1.6 Implementasi
51
perubahan
kondisi
14.10 kesehatan yang
baru di alami
9. Mengatur jadwal
minum obat
dengan
menyesuaikan
aktivitas sehari-
14,25 hari
10. Menjelaskan
pentingnya
mengikuti
pengobatan
sesuai dengan
program
14.30 11. menganjurkan
klien dan
keluarga untuk
konsultasi
dengan
pelayanan
kesehatan
14.35
terdekat
12. Menjelaskan
strategi secara
kontino
13. Anjurkan
menyediakan
intruksi
penggunaan obat
14.40 14. Mengajarkan
strategi untuk
mempertahankan
14.50 atau
memperbaiki
kepatuhan
pengobatan
15.00
Tanggal 31 1. Diskusikan hal-
Mei 2020 hal yang yang
13.00 dapat
mendukung atau
menghambat
berjalannya
program
pengobatan
13.25 2. Dokumentasikan
53
aktivitas selama
menjalani
preoses
pengobatan
13.30 3. menganjurkan
keluarga untuk
mendampingi
dan merawat
klien selama
menjalani
program
pengobatan
13.35 4. Mengidentifikasi
tingkat
Pemahaman
penyakit,kompli
kasi,
Pengobatannya
yang di anjurkan
13.45
5. Mengidentifikasi
perubahan
kondisi
kesehatan yang
baru di alami
13.55
6. Menjelaskan
pentingnya
mengikuti
pengobatan
sesuai dengan
program
14.10 7. Menjelaskan
strategi
memperoleh
secara kontino
14.30 8. Menganjurkan
menyediakan
intruksi
penggunaan
obat.
4.1.7 Evaluasi
55
Data Minor
1. Tampak
tanda/gejala
57
yang
meningkat:
Nyeri di
bagian leher
berkurang
TD 150/100
MmHg N.
98 x/menit
2. Tamapak
komplikasi
penyakit:Ses
ak nafas
berkurang
perawatan/pengobatan tapi berhenti karena takut akan efek samping yang ada
data mayor Ds. Klien mengatakan menjalani perawatan tapi berhenti karena
takut akan efek samping yang ada di obat. Do. Perilaku tidak mengikuti
dialami. Pada evaluasi kedua tanggal 31 mei 2020, klien mulai bisa
58
mengontrol ulang kembali ke tenaga medis yang ada di desa tapi klien masih
tetap tidak mau untuk minum obat secara teratur karena masih takut akan efek
samping yang ada di obat, evaluasi yang didapatkan hanya tertasi sebagian
evaluasi hari ketiga tanggal 01 juni 2020 di dapatkan pasien mau mengontrol
kembali tekanan darah tininya ke tenaga medis yan ada di desa, dan mulai
4.2 Pembahasan
Pada bab ini penulis akan membahas tentang kesenjangan antara teori
dan fakta dengan masalah keperawatan ketidak patuhan minum obat di Dsn
evaluasi keperawatan.
4.2.1 pengkajian
59
Dari hasil pengkajian pada ny. H yang berumur 45 tahun, desa tobai
bagian leher, batuk serta sesak nafas dan di bawa kontrol ke RS. Mohammad
Noer, dengan tekanan darah 180/110 dan beri resep obat dari dokter tapi
setelah obat itu habis klien tidak melakukan Kontrol lagi ke tenaga kesehatan
dan meminum obat penurun darah tinggi ketika merasakan nyeri di leher saja,
karena takut akan efek samping yang ada pada obat. Kebiasaan klien setiap
hari hanya pergi kesawah setiap pagi dan pulang siang, klien tidak pernah
madya merupakan masa stress dan juga sebagai masa usia yang berbahaya
4.2.2 Diagnosa
pengobatan tapi berhenti karena takut akan efek samping pada obat yang di
4.2.3 Intervensi
61
merupakan orang desa yang setiap hari hanya pergi kesawah dan disesuaikan
dengan harapan klien bisa merubah pola hidup sehat klien bisa lebih baik dan
pengobatan kembali karena takut akan efek samping yang ada di obat.
4.2.4 Implementasi
intervensi keperawatan yang ada pada teori, tapi ada beberapa yang tidak di
pengawas minum obat, menjelaskan akibat yang mungkin terjadi jika tidak
terpenuhi pengobatan.
4.2.5 Evaluasi
perawatan/pengobatan tapi berhenti karena takut akan efek samping yang ada
karena takut akan efek samping obat, terdapat nyeri pada klien yang
klien mulai bisa mengontrolkan tekanan darah tingginya, tapi klien belum
bisa menjalankan terapi pengobatan secara teratur karena masih takut akan
63
efek samping obat, nyeri dan sesaknya mulai berkurang setelah di lakukan
pemeriksaan klien sudah mulai meminum obat yang ada (penurun darah
Pada pertemuan ketiga klien sudah mau untuk mengontrolkan tekanan darah
secara teratur dank klien sudah mulai bisa menjalankan pengobatan dengan
teratur, nyeri yang di rasakan klien sudah berkurang dan sesaknya juga
hari dengan tingkat kemajuan klien yang berkaitan dengan tujuan yang telah
dirumuskansebelumnya.
dengan keadaan klien dan sesuai dengan lingkungan klien, dan hasil penulis ,
karena masih takut pada efek samping obat, nyeri di bagian leher tetap dan
64
terasa sesak. Pada evaluasi kedua teratasi sebagian karena klien mulai bisa
obat hipertensi, nyeri di bagian lehernya dan sesaknya mulai berkurang, pada
evaluasi ketiga teratasi karena klien sudah mau mengontrolkan tekanan darah
tingginya dengan baik dank klien mulai pengobatan kembali, nyeri klien
pengobatan.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan study kasus tentang asuhan keperawatan hipertensi
efek samping yang ada di obat sehingga klien tidak teratur dalam
meminum obat.
65
66
5.2 Saran
3. Bagipenulis
4. Bagiperawat
keperawatan ketidakpatuhan.
DAFTAR PUSTAKA
67
68
Erica Kusuma Rahayu Sudarsono, Julius Fajar Aji Sasmita, Albertus Bayu
Handyasto , Stefanus Sofian Arissaputra, Natalia Kuswantiningsih 2017.
Peningkatan Pengetahuan tentang Hipertensi Guna Perbaikan Tekanan
Darah pada Anak Muda di Dusun Japanan, Margodadi, Sayegan, Sleman,
Yogyakarta, JPKM, Vol. 3, No. 1, September 2017, Hal 26 – 38
Emira Tasya Ramadani 2015 Hubungan Kasus Obesitas Dengan Hipertensi Di
Provensi Jawa Timur Tahun 2015-2016 Fkm Unair.Jurnal Berkala
Epidemiologi
Fahadh abdurahman 2017. Laporan pendahuluan hipertensi, di lihat 31 januari
2020 http://fahadh17.blogspot.com/2017/04/laporan-pendahuluan-
hipertensi.html
Hidayat, A. A (2014). Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknis Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Kemenkes RI.HIPERTENSI .infodatin pusat data dan informasi kementrian
kesehatan RI. 2014;( hipertensi);1-7
Kemkes RI. 2013. riset kesehatan dasar,RISKESDES. Jakarta.balitbang.kemenkes
RI.
Kozier, Erb, Berman, & Snyder.(2011) Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
Konsep, Proses & Praktik (7 Ed., Vol. I) Jakarta: Egc
Listavanny 2015 Makalah Makalah-Diagnosa-Keperawatan.
Muhammadhusainiamin2013.Konsep Dasar Keperawatan Hipertensi.Blogsport.
Mutia Diah Pratiwi 2019. Hubungan Antara Ketidakpatuhan Konsumsi
Antihipertensi Dengan Kejadian Hipertensi Urgensi Pada Pasien Nurma
Afiani, Djanggan, Ika Setyo Rini 2014.hubungan kepatuhan terapi terhadap
hidup pasien dengan hipertensi derajat II. jurnal home>vol. 2 no 1. di lihat
08 02 2020”https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/JDK/article/view/3363”
Nursalam 2001. proses dan dokumentasi keperawatan.konsep dan praktik. jakarta
salemba. medika
Ns. alfeus manuntung,S. Kep., M. Kep. 2018 terapi kognitif pada pasien
hipertensi.wenika media
Niven, neil. 2013.psikologi kesehatan:pengantar untuk perwt dan professional
kesehatan lain.edisi ke 2.jakarata :egc.
69
lain – lain :
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Nama : No. RM :
Ruang :
Nilai
pemeriksaan
No Jenis Item Nilai
pemeriksaan normal
Tgl 1 Tgl 2 tgl 3 Tgl 4 Tgl 5
ANALISA DATA
Nama : No. RM:
tanggal: Ruang :
No Tanggal Data Etiologi Problem
INTERVENSI KEPERAWAT
Nama pasien : No RM :
Tanggal : Ruang :
No Diagnosa Luaran Intervensi Tindakan Paraf
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama pasien : No RM:
Tanggal : Ruang :
No Diagnosa Jam Implementasi Respon (S-O) TTD
EVALUASI
Nama pasien : No RM :
Tanggal : Ruang :
No Data (SO) Assesment(A) Planning(P) TTD
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN
Kepada yth. Bapak/ibu, saya adalah mahasiswa Jurusan Kesehatan
meliputi proses pengkajian sampai dengan evaluasi, seluruh data dan informasi
Seluruh tindakan yang kami lakukan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
manusia bapak/ibu dan kami pastikan sesuai dengan pedoman, Standar Prosedur
partisipan dalam proses karya tulis ilmiah ini. Jika bapak/ibu tidak berkenan, saya
terima keputusan itu tanpa mengurangi rasa hormat saya serta kualitas pelayanan
yang anda terima, namun jika bapak/ibu berkenan, kami mohon kesediaannya
Hormat saya
Pamekasan, 31 januari 2020
Khodaifi
17.045
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI PARTISIPAN
Inisial partisipan :
Saya telah membaca dan memahami lembar permohonan menjadi
Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya secara sadar dan tanpa
Partisipan,
Pamekasan, 31 januari 2020
DOKUMENTASI
LEMBAR KONSUL KARYA TULIS ILMIAH
Pembimbing I
Pembimbing II
Penguji I
Penguji II
Penguji III