Anda di halaman 1dari 17

TERAPI KOMPLEMENTER

PADA PASIEN HIV / AIDS

DISUSUN OLEH :

Septiana Widiyanti (20201660106)


Siti Zumaroh (20201660097)
Akhmad Maulana Khaq (20201660075)
Jauhari Attabrani (20201660073)
Latar Belakang
 HIV dan AIDS sering dianggap penyakit yang tidak ada obatnya
dan dikaitkan dengan kematian secara cepat. Padahal, kita bisa
hidup sehat dengan HIV di dalam tubuh untuk waktu yang sangat
lama,  bahkan melebihi pikiran yang umum yaitu lima sampai
sepuluh tahun. Banyak cara yang bisa ditempuh agar kekebalan
tubuh tidak berkurang dan kita tidak rentan terhadap serangan
penyakit.
TERAPI KOMPLEMENTER

 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).


Terapi merupakan usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang
sedang sakit. Pengobatan penyakit, perawatan penyakit.
Komplementer adalah bersifat melengkapi, bersifat
menyempurnakan.
 Menurut WHO (World Health Organization).
Pengobatan komplementer adalah pengobatan non-konvensional
yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan. Misalnya jamu
yang merupakan produk Indonesia yang dikategorikan sebagai
salah satu pengobatan komplementer di negara Singapura.
Di Indonesia, jamu dikategorikan sebagai pengobatan tradisional.
Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang
sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun-
temurun pada suatu negara.
Tujuan Terapi Komplementer
 Terapi komplementer bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari
sistem-sistem tubuh. Terutama sistem kekebalan dan pertahanan
tubuh agar tubuh dapat menyembuhkan dirinya sendiri yang
sedang sakit. Karena tubuh kita sebenarya mempunyai kemampuan
untuk menyembuhkan dirinya sendiri, asalkan kita dapat
memberikan respon dengan asupan nutrisi yang baik dan lengkap
serta perawatan yang tepat.
Jenis Terapi Komplementer
Jenis pelayanan pengobatan komplementer-alternatif berdasarkan
permenkes RI Nomor: 1109/Menkes/2007 adalah:
 Intervensi tubuh dan pikiran: hipnoterapi, mediasi, penyembuhan
spiritual, dao dan yoga.
 Sistem pelayanan pengobatan alternatif: akupuntur, akupresur,
natropati, aromaterapi.
 Pengobatan farmaklogi dan biologi: jamu, herbal
 Diet dan nutrisi untuk pencegahan dan pengobatan: diet makro
nutrient dan diet mikro nutrient.
 Akuputur: suatu metode tradisional china yang menghasilkan
analgesia atau perubahan fungsi sistem tubuh dengan cara
memasukan jarum tipis di sepanjang rangkaian garis atau jalur
yang disebut meridian. Manipulasi jarum langsung pada meridian
energi akan mempengaruhi organ interna dalam dengan pengalihan
qi (shi).
 Akupresur: Sebuah ilmu penyembuhan dengan menekan, memijat,
mengurut bagian dari tubuh untuk mengurangi rasa nyeri,
menghasikan analgesia, atau mengatur fungsi tubuh.
 Meditasi: Praktik yang ditujukan pada diri untuk merelaksas tubuh
dan menekankan pikiran menggunakan ritme pernapasan yang
berfokus.
 Psikoterapi: Pengobatan kelainan mental dan emosional dengan
teknik psikologi.
 Yoga: Teknik yang berfokus pada susunan otot, postur, mekanisme
pernapasan, dan kesadaran tubuh. Tujuan yoga adalah memperoleh
kesejahteraan mental dan fisik melalui pencapaian kesempurnaan
tubuh dengan olahraga, mempertahankan postur tubuh, pernapasan
yang benar, dan meditasi
 Terapi Relaksasi: Tehnik terapi relaksasi meliputi meditasi, hipnotis
dan relaksasi otot. Walaupun tehinik-tehnik ini bisa mengurangi
stress dan membuat tubuh lebih bugar, tetapi masih belum jelas
efektifitasnya.
Terapi Komplementer HIV AIDS
 Terapi Informasi
Terapi informasi bukan sekedar pengetahuan. Kita ambil contoh
seseorang yang baru dites HIV dan hasilnya ternyata positif.
Setelah lewat rasa terkejut (shock), banyak pertanyaan akan
muncul: apa itu AIDS? Bagaimana kelanjutanya? Bagaimana
penularanya? Apa pengobatanya? Gejalanya apa? Orang yang baru
divonis terinfeksi HIV pasti akan merasa mati kutu, tidak dapat
berkata apa-apa, dan penuh dengan rasa takut terhadap HIV dan
AIDS.
 Informasi yang benar dan jelas akan mengobati ketidakpahaman,
depresi, memulihkan dan menyelakan jiwa penderita HIV. Dan
seperti halnya berbagai macam terapi, terapi informasi adalah suatu
perjalanan, sebuah proses yang akan berlangsung secara terus-
menerus dan berkesinambungan. Konseling pasca tes yang paling
sempurna pun tidak mungkin dapat menjawab semua pertanyaan
penderita HIV.
Terapi Spiritual
 Di Indonesia pengobatan spiritual biasanya dikaitkan dengan
agama. Seseorang pemeluk agama islam misalnya cenderung untuk
menjalani pengobatan spiritual yang dilaksanakan sesuai ajaran
agama islam, misalnya berzikir, berdoa, berpuasa, sholat hajat dll.
Dalam agama lain juga terdapat kegiatan ritual untuk
penyembuhan baik yang dibimbing oleh rohaniawan maupun yang
dilakukan sendiri.
Terapi Nutrisi
 Nutrisi yang sehat dan seimbang diperlukan pasien HIV untuk
mempertahankan kekuatan, meningkatkan fungsi sistem imun,
meningkatkan kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi, dan
menjaga tubuh tetap aktif dan produktif. Defisiensi vitamin dan
mineral bisa dijumpai pada orang degan HIV, dan defisiensi sudah
terjadi sejak dini walaupun pada ODHA mengonsumsi makanan
dengan gizi berimbang. Defisiensi terjadi karena HIV
menyebabkan kehilangan nafsu makan dan gangguan absorbs zat
gizi, dan 90% ODHA umumnya memiliki berat badan di bawah
normal.
Terapi Fisik
 Terapi fisik adalah upaya yang bisa dijadikan alternatif pelengkap
dalam upaya memperbaiki disfungi yang berikatan dengan tubuh
yang disebabkan HIV.
 Beberapa penelitian membuktikan bahwa jenis olah fisik seperti
berlari lari kecil dan renang mampu menghilangkan stress dan
membuat tubuh tenang. Ketenangan yang diperoleh bisa meningkat
pertumbuhan sel kekebalan tubuh di dalam tubuh.
Kesimpulan
 HIV dan AIDS kini bukan dari akhir segalanya, dengan kemajuan
diagnosis dan terapi, orang yang terinfeksi HIV memiliki harapan
hidup lebih panjang dan bisa menjalani hidup yang produktif .
 Meski tidak bisa menyembuhkan, terapi komplementer seperti:
terapi informasi, terapi spritul, terapi nutrisi, dan terapi spiritual,
setidaknya bisa memberikan harapan hidup yang lebih bagi
pengidap HIV/AIDS positif dan membuat mereka hidup lebih
produktif.

Anda mungkin juga menyukai