Anda di halaman 1dari 74

KARYA TULIS ILMIAH

PERAN PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN


PENDERITA DM (DIABETES MELITUS) YANG MENGALAMI
ULKUS DEKUBITUS DI RSUD MOHAMMAD NOER
PAMEKASAN

Oleh :

WILDATUL HASANAH
NRP. 33411901117

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI MADURA
TAHUN 2022
PERAN PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN
PENDERITA DM (DIABETES MELITUS) YANG MENGALAMI
ULKUS DEKUBITUS DI RSUD MOHAMMAD NOER
PAMEKASAN

KARYA TULIS ILMIAH

Karya tulis ilmiah ini disusun sebagai laporan hasil penelitian tugas akhir Program
Studi DIII Keperawatan Jurusan Kesehatan Politeknik Negeri Madura

Oleh :

WILDATUL HASANAH
NRP. 33411901117

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI MADURA
TAHUN 2022

ii
LEMBAR PERNYATAAN

Saya bersumpah bahwa karya tulis ilmiah ini adalah hasil karya sendiri
dan belum pernah dipublikasikan oleh orang lain untuk memperoleh gelar dari
berbagai jenjang pendidikan di perguruan tinggi manapun.

Sampang, 6 Juli 2022


Yang menyatakan

Wildatul Hasanah
NRP. 33411901117

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

Ns. Abdan Syakura, S.Kep.,M.Kep Ns. Endang Fauziyah S, S.Kep., M.Kep


NIK. 4110181023 NIP. 19741129 200012 2 002

Ketua
Jurusan Kesehatan

Anggeria Oktavisa Denta,S.Si., M.M., M.Biotech


NIK. 4110182018

iii
LEMBAR PERSETUJUAN

KTI oleh : Wildatul Hasanah


Judul : Peran perawat dalam meningkatkan kemandirian penderita
DM (Diabetes Melitus) yang mengalami ulkus dekubitus di
RSUD Mohammad Noer Pamekasan.

Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini telah diperiksa dan disetujui isi serta susunan-
nya, sehingga dapat diajukan dalam ujian sidang akhir Jurusan Kesehatan Prodi
DIII Keperawatan Politeknik Negeri Madura.

Sampang, 6 Juli 2022


Yang menyatakan

Wildatul Hasanah
NRP. 33411901117

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

Ns. Abdan Syakura, S.Kep.,M.Kep Ns. Endang Fauziyah S, S.Kep., M.Kep


NIK. 4110181023 NIP. 19741129 200012 2 002

Ketua
Jurusan Kesehatan

Anggeria Oktavisa Denta, S.Si., M.M., M.Biotech


NIK. 4110182018

iv
LEMBAR PENGESAHAN

KTI oleh : Wildatul Hasanah


Judul : Peran perawat dalam meningkatkan kemandirian penderita
DM (Diabetes Melitus) yang mengalami ulkus dekubitus di
RSUD Mohammad Noer Pamekasan.

Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji KTI
pada tanggal 4 Juli 2022.

Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah

Ketua : Ns. H. Nindawi, S.Kep.,M.M., M.KesKep ..............................


NIP. 197001241997031004
Anggota :
1. Ns. Edy Suryadi Amin,S.Kep., M.MKes., M.Kep ..............................
NIP. 197804172005011011
2. Nur Iszakiyah, S.ST., M.M.,S.Kep., Ns., M.Kes ..............................
NIK. 4110182007
3. Ns. Endang Fauziyah S, S.Kep., M.Kep ..............................
NIP. 19741129 200012 2 002
4. Ns. Abdan Syakura, S.Kep.,M.Kep ..............................
NIK. 4110181023

Mengesahkan,
Ketua
Jurusan Kesehatan

Anggeria Oktavisa Denta, S.Si., M.M., M.Biotech


NIK. 4110182018

v
CURICULUM VITAE

1. Data Pribadi

Nama : Wildatul Hasanah

Tempat/Tanggal Lahir : Pamekasan/22 Juli 2001

Agama : Islam

Alamat Rumah : Dusun Mondung Selatan, RT 000/RW 000, Desa

Bunder, Kecamatan Pademawu, Kabupaten

Pamekasan

2. Riwayat Pendidikan

1. TK Muslimat 1 NU : Lulusan tahun 2007

2. SD Negeri 2 Bunder : Lulusan tahun 2013

3. MTS Negeri 1 Pamekasan : Lulusan tahun 2016

4. SMA Negeri 1 Pademawu : Lulusan tahun 2019

vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

“Pejuang sejati bukan ia yang tak pernah kalah, tapi ia yang tak pernah menyerah”

Persembahan :

Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini peneliti persembahkan kepada :

1. Kedua orang tua yang senantiasa memberikan do’a, dukungan,

bantuan baik moral maupun materil, kasih sayang, serta tulus

sujudnya tanpa kenal lelah.

2. Seluruh keluarga yang telah memberikan do’a dan dukungan.

3. Segenap dosen, terutama pembimbing yang telah membimbing selama

ini mulai dari awal hingga KTI ini selesai dan teman-teman yang telah

memberikan dukungannya.

vii
ABSTRAK

PERAN PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN


PENDERITA DM (DIABETES MELITUS) YANG MENGALAMI
ULKUS DEKUBITUS DI RSUD MOHAMMAD NOER
PAMEKASAN

Oleh: 1Wildatul Hasanah, 2Abdan Syakura I, 3Endang Fauziyah S


Jurusan Kesehatan Program Studi DIII Keperawatan Politeknik Negeri Madura
wildatul.hasanah@poltera.ac.id

Pendahuluan: Masih banyak penderita DM yang tidak memperhatikan


perawatan dirinya . Keluarga menyebutkan bahwa penderita DM selama ini hanya
mengandalkan petugas kesehatan dibandingkan perawatan mandiri. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui peran perawat dalam meningkatkan kemandirian
penderita DM yang mengalami ulkus decubitus di RSUD Mohammad Noer
Pamekasan. Metode: Rancangan yang digunakan dalam karya tulis ini
menggunakan desain deskriptif. Populasi pada penelitian ini sebanyak 30 orang
perawat di ruang crysan dan ruang florence RSUD Mohammad Noer Pamekasan
dengan teknik pengambilan sampel menggunakan probability-Total Populasi.
Penelitian dilaksanakan di RSUD Mohammad Noer Pamekasan pada bulan
Februari 2022. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner jenis
Close ended question dengan menggunakan skala likert memuat 15 item
pernyataan dan kemudian dilakukan pengolahan data berupa editing, scoring,
coding, tabulating, interpretating. Hasil: Sebagian besar responden yang diteliti
memilki peran yang cukup sebanyak 20 orang (67%). Kesimpulan: Perawat
hendaknya dalam meningkatkan kemandirian penderita DM dapat meningkatkan
skill dan kemampuannya dalam menerapkan perannya sesuai kebutuhan dan
tuntutan masyarakat.

Kata kunci: Diabetes Melitus, Kemandirian, Ulkus/Gangren, Peran Perawat

viii
ABSTRACT

THE ROLE OF NURSES IN IMPROVING THE INDEPENDENCE OF DM


(DIABETES MELLITUS) PATIENTS WHO HAVE
DECUBITUS ULCUS IN MOHAMMAD NOER HOSPITAL
PAMEKASAN

By: 1Wildatul Hasanah, 2Abdan Syakura I, 3Endang Fauziyah S


Department of Health Nursing Study Program of the Madura State Polytechnic
wildatul.hasanah@poltera.ac.id

Introduction: There are still many people with DM who do not pay
attention to their self-care. Families say that DM sufferers have only relied on
health workers rather than self-care. This study aims to determine the role of
nurses in increasing the independence of DM patients with decubitus ulcers at the
Mohammad Noer Hospital Pamekasan. Methode: The research used in this paper
uses a descriptive design. The population in this study were 30 nurses in the
crysan room and florence room at the Mohammad Noer Hospital Pamekasan with
the sampling technique using probability-total population. The research was
carried out at the Mohammad Noer Hospital Pamekasan in February 2022. Data
collection was carried out by giving a Close ended question type questionnaire
using a Likert scale containing 15 statement items and then data processing in the
form of editing, scoring, coding, tabulating, interpreting. Results: Most of the
total respondents studied have a sufficient role as many as 20 people (67%).
Conclusion: Nurses should increase the independence of DM sufferers to improve
their skills and abilities in implementing their roles according to the needs and
demands of the community.

Keywords: Diabetes Mellitus, Independence, Ulcus/Gangrene, Nurse's Role

ix
UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur peneliti panjatkan atas ke hadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah (KTI) yang berjudul “Peran perawat dalam meningkatkan kemandirian
penderita DM (Diabetes Melitus) yang mengalami ulkus dekubitus di RSUD
Mohammad Noer Pamekasan.” ini sesuai waktu yang ditentukan.
Peneliti menyadari dalam penyelesaian KTI ini banyak mendapatkan
pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya peneliti mengucapkan
terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak/ Ibu :
1. Dr. Arman Jaya, ST., M.T sebagai Direktur Politeknik Negeri Madura yang
sudah memberikan kesempatan dan ijin bagi peneliti untuk mengikuti dan
menyelesaikan pendidikan di Politeknik Negeri Madura.
2. Anggeria Oktavisa Denta, S.Si., M.M., M.Biotech sabagai Ketua Jurusan
Kesehatan Program Studi DIII Keperawatan Politeknik Negeri Madura.
3. Dr. Nono Ifantono, M.MRS selaku Direktur RSUD Mohammad Noer
Pamekasan yang sudah memberikan ijin kepada peneliti untuk melaksanakan
pengambilan data sementara maupun data penulisan di Rumah Sakit tersebut.
4. Responden yang telah bersedia memberikan data dalam proses penelitian.
5. Ns. Abdan Syakura, S.Kep.,M.Kep selaku pembimbing I yang sudah banyak
memberikan masukan kepada penulis dalam proses penyelesaian KTI ini.
6. Ns. Endang Fauziyah S, S.Kep., M.Kep selaku pembimbing II yang sudah
banyak memberikan masukan kepada penulis dalam proses penyelesaian KTI
ini.
7. Segenap dewan penguji KTI yang sudah memberikan ilmu pengetahuan serta
bimbingan dalam proses penyelesaian KTI ini.
8. Kedua orang tua tercinta yang selalu mendukung dan mendoakan peneliti
dalam menyelesaikan KTI ini.
9. Rekan-rekan mahasiswa dan seluruh pihak yang telah membantu kelancaran
penelitian yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
10. Rekan-rekan mahasiswa 3C dan teman-teman kos (Yuni, Tata) yang telah
memberikan support dan bantuan dalam penyelesaian penelitian ini.

x
11. Rekan-rekan selama bimbingan dan proses penelitian berlangsung (Arya,
Selvi, Yunita, Ica, Selly, Alvia, Basri, Zulfi, Hilda, Fika, Ardila, Aisah) yang
telah memberikan dukungan, motivasi dan bantuannya dalam penyelesaian
penelitian ini.
Peneliti menyadari bahwa KTI ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan sebagai masukan
dalam perbaikan penulisan ini, semoga KTI ini dapat bermanfaat bagi peneliti
khususnya, serta bagi pembaca pada umumnya.

Sampang, 6 Juli 2022


Yang menyatakan

Wildatul Hasanah
NRP. 33411901117

xi
DAFTAR ISI

SAMPUL LUAR ................................................................................................ i


SAMPUL DALAM ........................................................................................... .ii
LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................iii
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................... .iv
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ ..v
CURICULUM VITAE .................................................................................... .vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. vii
ABSTRAK ......................................................................................................viii
ABSTRACT ..................................................................................................... .ix
UCAPAN TERIMA KASIH .......................................................................... ..x
DAFTAR ISI ................................................................................................... .xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... .xv
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ .xvii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 3
1.3 Tujuan ......................................................................................................... 3
1.4 Manfaat ........................................................................................................ 4
1.4.1 Bagi peneliti .................................................................................... 4
1.4.2 Bagi rumah sakit.............................................................................. 4
1.4.3 Bagi perguruan tinggi ...................................................................... 4
1.4.4 Bagi penderita ................................................................................. 4
1.4.5 Bagi keluarga................................................................................... 4

BAB 2 TINJAUAN TEORI ................................................................................ 5


2.1 Konsep Dasar Peran Perawat ....................................................................... 5
2.1.1 Definisi peran perawat..................................................................... 5
2.1.2 Klasifikasi peran perawat ................................................................ 5
2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi peran ........................................ 7
2.2 Konsep Dasar Diabetes Melitus................................................................... 8
2.2.1 Pengertian diabetes melitus ............................................................. 8
2.2.2 Etiologi ............................................................................................ 8
2.2.3 Komplikasi ...................................................................................... 9
2.3 Konsep Dasar Gangren ................................................................................ 9
2.3.1 Pengertian gangren/ulkus ................................................................ 9
2.3.2 Etiologi gangren .............................................................................. 9
2.3.3 Dampak gangren ............................................................................10

xii
BAB 3 KERANGKA KONSEP.......................................................................... 12
3.1 Kerangka konsep ........................................................................................ 12
3.2 Definisi kerangka konsep ............................................................................ 13

BAB 4 METODE PENULISAN......................................................................... 14


4.1 Desain Penelitian ........................................................................................ 14
4.2 Kerangka kerja ............................................................................................. 15
4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling .................................................................. 16
4.3.1 Populasi ........................................................................................... 16
4.3.2 Sampel ............................................................................................. 16
4.3.3 Sampling .......................................................................................... 16
4.4 Identifikasi variabel .................................................................................... 16
4.5 Definisi oerasional ....................................................................................... 17
4.6 Pengumpulan data dan analisa data ............................................................. 17
4.6.1 Pengumpulan data ........................................................................... 17
4.6.2 Analisa data ..................................................................................... 19
4.7 Etika penelitian ............................................................................................ 21
4.7.1 Lembar persetujuan menjadi responden (informed concent) .......... 21
4.7.2 Tanpa nama (ananomity) ................................................................. 22
4.7.3 Kerahasiaan (confidentiality) .......................................................... 22
4.8 Keterbatasan ................................................................................................ 22

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 23


5.1 Hasil Penelitian ........................................................................................... 23
5.1.1 Deskripsi tenpat penelitian .............................................................. 23
5.1.2 Hasil penelitian data umum ............................................................. 24
5.1.3 Hasil penelitian data khusus ............................................................ 26
5.2 Pembahasan ................................................................................................. 27

BAB 6 PENUTUP................................................................................................ 35
6.1 Kesimpulan ................................................................................................. 35
6.2 Saran ............................................................................................................ 35
6.2.1 Bagi peneliti .................................................................................... 35
6.2.2 Bagi rumah sakit.............................................................................. 35
6.2.3 Bagi perguruan tinggi ...................................................................... 35
6.2.4 Bagi penderita ................................................................................. 36
6.2.5 Bagi keluarga ................................................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 37


LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4. 1 Definisi operasional peran perawat dalam


meningkatkan kemandirian penderita DM (Diabetes
Melitus) yang mengalami ulkus dekubitus di RSUD
Mohammad Noer Pamekasan. .....................................................17

Tabel 5. 1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia di


Ruang Crysan dan Florence RSUD Mohammad
Noer Pamekasan tahun 2022. .......................................................24

Tabel 5. 2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis


kelamin di Ruang Crysan dan Florence RSUD
Mohammad Noer Pamekasan tahun 2022....................................25

Tabel 5. 3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan


pendidikan terakhir di Ruang Crysan dan Florence
RSUD Mohammad Noer Pamekasan tahun 2022. .......................25

Tabel 5. 4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan status


perawat di Ruang Crysan dan Florence RSUD
Mohammad Noer Pamekasan tahun 2022....................................26

Tabel 5. 5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan peran


perawat di Ruang Crysan dan Florence RSUD
Mohammad Noer Pamekasan tahun 2022....................................26

xiv
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3. 1 Kerangka konsep dalam meningkatkan kemandirian


penderita DM (Diabetes Melitus) yang mengalami
ulkus dekubitus di RSUD Mohammad Noer
Pamekasan……............................................................................12
Gambar 4. 1 Kerangka kerja peran perawat dalam meningkatkan
kemandirian penderita DM (Diabetes Melitus) yang
mengalami ulkus dekubitus di RSUD Mohammad
Noer Pamekasan...........................................................................15

xv
DAFTAR SINGKATAN

Daftar Singkatan

1. AHA : American Hospital Asosiation


2. BAKESBANGPOL : Badan Kesatuan Bangsa dan Poitik
3. DKA : Dermatis Kontak Alergi
4. DM : Diabetus Melitus
5. DIII : Diploma III
6. DIV : Diploma IV
7. IDF : International Diabetes Federation
8. ICU : Intensif Care Unit
9. IGD : Instalasi Gawat Darurat
10. HE : Health Education
11. HHNC : Hyperglikemia Hyperosmolar Nenketotik Coma
12. IDDM : Insulin-Dependent Diabetes Melllitus
13. KTI : Karya Tulis Ilmiah
14. NIDDM : Non- Insulin-Dependent Diabetes Melllitus
15. Permenkes : Peraturan menteri kesehatan
16. POLRES : Kepolisian Resort
17. PPSDM : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
18. Riskesdas : Riset kesehatan dasar
19. RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah
20. SDM : Sumber Daya Manusia
21. S1 : Sarjana 1
22. S2 : Sarjana 2

Daftar Lambang

1. / : Atau
2. > : Lebih dari
3. < : Kurang dari
4. % : Persentase
5. P : Persentase
6. f : Jumlah kelompok
7. ∑ : Jumlah
8. n : Nilai skor maksimal/jumlah sampel

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Permohonan dan Persetujuan Menjadi Responden


Lampiran 2 : Lembar Surat Rekomendasi Izin Penelitian/Data Awal
Lampiran 3 : Lembar Surat Izin Melakukan Penelitian
Lampiran 4 : Lembar Kisi-kisi Kuesioner
Lampiran 5 : Lembar Kuesioner
Lampiran 6 : Lembar Tabulasi Data Umum dan Data Khusus
Lampiran 7 : Lembar Tabulasi Tiap Item Pertanyaan
Lampiran 8 : Lembar Dokumentasi Penelitian
Lampiran 9 : Lembar Konsul Pembimbing I
Lampiran 10 : Lembar Konsul Pembimbing II
Lampiran 11 : Lembar Konsul Penguji I
Lampiran 12 : Lembar Konsul Penguji II
Lampiran 13 : Lembar Konsul Penguji III

xvii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronis dimana kadar glukosa

tinggi sehingga perlu pengelolaan yang baik dan benar dalam pengendalian kadar

gula darah secara terus menerus (Meilianingsih & Setiawan, 2016). Perawat

memiliki beberapa peran dalam upaya pemberdayaan dan peningkatan kualitas

hidup penderita. Perawat menjalankan perannya kepada penderita secara

berkelanjutan dari perawatan penderita masuk rumah sakit hingga pascarumah

sakit. Perawat menjalankan perannya sebagai perantara informasi agar penderita

dan keluarga dapat mengatasi penyakitnya dengan berbagai cara. Penderita DM

harus selalu disiplin dalam melakukan perawatan yang kompleks. Kenyataannya

masih banyak penderita DM yang tidak memperhatikan perawatan dirinya

meliputi makan makanan berlemak, tidak melakukan aktivitas fisik/olahraga,

tidak bisa mengontrol gula darah, mengkonsumsi obat secara tidak teratur.

Keluarga menyebutkan bahwa penderita DM selama ini hanya mengandalkan

petugas kesehatan dibandingkan perawatan mandiri.

Organisasi International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2019

memperkirakan sedikitnya terdapat 463 juta orang pada usia 20 – 79 tahun

didunia menderita diabetes mellitus (Riskesdas, 2020). Indonesia menempati

peringkat ke tujuh di dunia dengan prevalensi penderita diabetes tertinggi bersama

Cina, India, Amerika Serikat, Brazil, Rusia, dan Meksiko dengan jumlah estimasi

1
2

sebesar 10 juta Jiwa (International Diabetes Federation [IDF], 2019). Data

selama tahun 2014 lalu, tercatat sebanyak 1.118 orang penderita diabetes yang

menjalani rawat inap di rumah sakit rujukan milik Pemerintah Provinsi Jawa

Timur tersebut. Bahkan, jumlah tersebut jauh lebih tinggi dari penyakit yang

menular, seperti demam berdarah. Selama dua tahun terakhir, penderita demam

berdarah hanya sekitar 200 orang, sedangkan penderita diabetes mencapai ribuan

(Timur, 2020). Jumlah perawat berdasarkan data RSUD Mohammad Noer

Pamekasan ada 150 perawat terdiri dari perawat ners 14 orang, perawat non ners

134 orang (Profil RSUD Mohammad Noer Pamekasan Badan PPSDM Kesehatan

Informasi SDM Kesehatan). Studi Pendahuluan yang telah dilakukan di RSUD

Mohammad Noer Pamekasan pada tanggal 23 Desember 2021 menggunakan

metode wawancara terhadap 10 orang perawat yang dipilih secara acak di Ruang

Crysan diperoleh hasil 8 dari 10 perawat mengatakan bahwa masih menemukan

penderita gangren kaki yang hanya mengandalkan perawatan luka di rumah sakit.

Permasalahan kadar gula darah menjadi buruk pada pasien DM karena

dipengaruhi oleh kurangnya kesadaran, perawatan kesehatan, terkendala waktu,

kurangnya motivasi pribadi, kurangnya ketaatan, kurangnya pedoman dan edukasi

perawatan. Perawat menjalankan perannya khususnya pada pasien DM dalam

upaya memanajemen penderita diabetes yang bertujuan untuk menambah

pengetahuan, membangun keterampilan, mengembangkan sikap yang mengarah

pada peningkatan kualitas hidup, mengurangi atau mencegah komplikasi, dan

perawatan diri bagi penderita DM. Ketidakmampuan masyarakat dalam

melakukan perawatan secara mandiri menjadi salah satu penyebab yang dapat

mempengaruhi kemampuan penderita diabetes melitus dalam melakukan aktivitas.


3

Diabetes melitus yang tidak terkendali kadar gulanya akan menyebabkan berbagai

komplikasi pada organ tubuh, sehingga dapat menyebabkan retinopati, infark

miokardium, hipertensi, stroke, neuropati yang dapat menurunkan kualitas hidup

bahkan dapat mengancam jiwa penderitanya.

Tindakan yang dapat dilakukan oleh perawat untuk meningkatkan

kemandirian penderita diabetes mellitus adalah dengan memberikan bimbingan

berpusat pada klien yang difokuskan pada tanggung jawab dan kesanggupan klien

dalam menghadapi penyakit yang dideritanya. Perawat harus kreatif dalam

memberikan HE (Health Education) tentang bagaimana cara perawatan luka

secara mandiri pada penderita diabetes. Penderita dalam penerapan proses

keperawatan di rumah terjadi proses alih peran dari perawat kepada keluarga

secara bertahap dan berkelanjutan untuk mencapai kemandirian keluarga

(Meilianingsih & Setiawan, 2016).

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peran perawat

dalam meningkatkan kemandirian penderita DM (Diabetes Melitus) yang

mengalami ulkus dekubitus di RSUD Mohammad Noer Pamekasan ?.

1.3 Tujuan Masalah

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peran perawat dalam

meningkatkan kemandirian penderita DM (Diabetes Melitus) yang mengalami

ulkus dekubitus di RSUD Mohammad Noer Pamekasan.


4

1.4 Manfaat

1.4.1 Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan,

dan pengalaman serta keterampilan dalam rangka penerapan ilmu pengetahuan

yang telah diterima selama kuliah khususnya yang berhubungan dengan peran

perawat dalam meningkatkan kemandirian pada penderita diabetes melitus.

1.4.2 Bagi rumah sakit

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan bahan

pertimbangan bagi rumah sakit dalam mengatasi permasalahan yang timbul

terutama yang berhubungan dengan peran perawat dalam meningkatkan

kemandirian pada penderita diabetes melitus.

1.4.3 Bagi perguruan tinggi

Menambah referensi pengetahuan tentang peran perawat dalam

meningkatkan kemandirian penderita diabetes melitus.

1.4.4 Bagi penderita

Mendapatkan pelayanan maksimal dari perawat dalam meningkatkan

kemandirian pada penderita diabetes melitus, sehingga pasien mempunyai

keinginan dan termotivasi untuk sembuh.

1.4.5 Bagi keluarga

Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan informasi untuk memperluas

wawasan keluarga khususnya dalam menghadapi penderita diabetes melitus di

rumah.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Peran Perawat

2.1.1 Definisi peran perawat

Perawat adalah tenaga profesional yang mempunyai pendidikan dalam

pelayanan kesehatan yang bertugas memberikan asuhan baik kepada individu,

keluarga juga kelompok dalam keadaan sakit maupun sehat. Peran itu sendiri

adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap

seseorang, sesuai dengan kedudukannya dalam satu sistem (Dewi Wulan Pratiwi,

2018)

Peran perawat adalah cara yang dilakukan perawat dalam aktivitas berupa

praktik dan telah menyelesaikan pendidikan formalnya sebagai tenaga kesehatan

profesional yang diakui dan diberi kewenangan oleh pemerintah sesuai kode etik

profesional keperawatan (Peran et al., 2018)

2.1.2 Klasifikasi peran perawat

Menurut konsorium imu kesehatan (1989), peran perawat terdiri dari

beberapa peran diantaranya :

1. Care provider (pemberi asuhan)

Peran ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan

kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberi pelayanan

keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan (pengkajian,

diagnosa, intervensi, implementasi, evaluasi).

2. Advocate (advokat)

Peran ini dilakukan perawat dalam membantu penderita dan keluarganya

5
6

dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi layanan atau

informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan

keperawatan yang diberikan kepada penderita.

3. Educator (pendidik)

Perawat ini dilakukan dengan membantu pasien dalam meningkatkan

tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang

diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari pasien setelah

dilakukan pendidikan kesehatan.

4. Coordinator (koordinator)

Peran perawat disiini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan

serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga

pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan

kebutuhan penderita.

5. Collaborator (kolaborator)

Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim

kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain

dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang

diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk

pelayanan selanjutnya.

6. Consultant (konsultan)

Perawat disini berperan sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau

tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan

atas permintaan penderita terhadap informasi tentang tujuan pelayanan

keperawatan yang diberikan.


7

7. Reformer (Pembaharu)

Peran ini dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerja sama,

perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberi

pelayanan keperawatan.

2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi peran

Menurut Green Lawrence (1990) dalam (Notoatmojo, 2003) perilaku

dipengaruhi oleh tiga faktor utama diantaranya :

1. Predisposing factors

Faktor-faktor ini mencangkup pengetahuan dan sikap masyarakat

terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal

yang berkaitan dengan kesehatan, faktor-faktor ini terutama yang positif

mempermudah terwujudnya perilaku maka sering disebut faktor

permudah.

2. Enabling factors

Faktor-faktor ini mencankup ketersediaan sarana dan prasarana atau

fasilitas kesehatan, Untuk berperilaku sehat masyarakat memerlukan

sarana dana prasarana pendukung. Fasilitas ini pada hakekatnya

mendukung atau memungkinkan terjadinya perilaku kesehatan maka

faktor-faktor ini disebut faktor pendukung atau faktor pemungkin.

3. Reinforcing factors

Faktor-faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat,

tokoh agama, sikap dan perilaku para petugas kesehatan. Untuk

berperilaku sehat masyarakat bukan hanya perlu pengetahuan dan sikap

positif, dan dukungan fasilitatif saja melainkan diperlukan perilaku


8

contoh dari para tokoh masyarakat, tokoh agama para petugas, lebih-

lebih para petugas kesehatan.

2.2 Konsep Dasar Diabetes Melitus

2.2.1 Pengertian diabetes melitus

Diabetes Melitus dikenal sebagai silent killer karena sering tidak disadari

oleh penyandangnya dan saat diketahui sudah terjadi komplikasi (Kementerian

Kesehatan RI, 2014). DM dapat menyerang hampir seluruh sistem tubuh manusia,

mulai dari kulit sampai jantung yang menimbulkan komplikasi.

Diabetes Melitus merupakan penyakit degeneratif yang menyebabkan

terjadinya gangguan metabolisme tubuh karena adanya peningkatan kadar gula

darah yang tinggi akibat penurunan sekresi insulin. Diabetes melitus merupakan

sekumpulan gangguan yang bersifat heterogen yang ditandai oleh hiperglikemik

dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang berhubungan

dengan defisiensi absolut atau relative dari aktivitas dan sekresi insulin (Tipe &

Kota, 2017)

2.2.2 Etiologi

Menurut Prince (1995), penyebab diabetes mellitus dibagi menjadi 2,

diantaranya sebagai berikut :

1. IDDM (Insulin Dependent Diabetes Mellitus)

Penyebab dari jenis IDDM yaitu karena faktor genetik, penyakit ini

timbul karena adanya proses perusakan imunologi sel-sel yang

memproduksi insulin.

2. NIDDM (Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus)

Diabetes melitus jenis ini disebabkan karena kurangnya jumlah tempat


9

reseptor yang responsive insulin pada membrane sel, hal ini dapat terjadi

karena obesitas. NIDDM ditandai dengan kelainan dalam sekresi insulin

dan kerja insulin.

2.2.3 Komplikasi

Komplikasi diabetes mellitus diklasifikasikan menjadi akut dan kronis.

Komplikasi akut adalah hipoglikemia, Diabetes Ketoasidosis (DKA), dan

Hyperglikemia Hyperosmolar Nenketotik Coma (HHNC). Komplikasi kronis

adalah retinopati diabetic, nefropati diabetic, neuropati, dislipedemia dan

hipertensi (Saputri, 2020).

2.3 Konsep Dasar Gangren

2.3.1 Pengertian gangren/ulkus

Gangren adalah proses atau keadaan yang ditandai dengan adanya jaringan

mati atauneksrosis, namun secara mikrobiologis adalah proses nekrosis yang

disebabkan oleh infeksi (Erin, 2015).

Ulkus adalah luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput lender dan

ulkus adalah jaringan yang luas dan disertai invasif kuman saprofit. Adanya

kuman saprofit tersebut menyebabkan ulkus berbau, ulkus diabetikum juga

merupakan alah satu gejala klinik dan perjalanan penyakit DM dengan neuropati

perifer (Poliklinik et al., 2016).

2.3.2 Etiologi gangren

Faktor-faktor yang berpengaruh atas terjadinya gangren kaki diabetik

dibagi menjadi endogen dan faktor eksogen :

1. Faktor ekdogen :

1) Genetik
10

2) Metabolik

3) Angiopati diabetik

4) Neuropati diabetik

2. Faktor eksogen :

1) Trauma

2) Infeksi

3) Obat

Sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh pada ulkus atau gangren kaki

diiabetik secara garis besar menurut Tjokroprawiro (2006) dibedakan menjadi 2

yaitu :

1. Faktor endogen : neuropati, angiopati, menurunnya system imun

2. Faktor eksogen : trauma, dan infeksi

Pada dasarnya gangren disebabkan oleh terhenti atau berkurannya aliran

darah kejaringan tubuh. Hal ini membuat jaringan tubuh kekurangan oksigen dan

nutrisi, sehingga menyebabkan sel-sel pada jaringan tubuh mati.

2.3.3 Dampak gangren

Adanya komplikasi luka gangren akan berdampak pada kehidupan

penderita diabetes. Dampak-dampak tersebut diantaranya berupa dampak fisik,

psikologis, dan ekonomi. Penderita diabetes yang mengalami gangren akan

mengalami penurunan pertahanan imun yang menyebabkan sulitnya untuk

sembuh yang sekaligus berdampak pada psikologis penderita yang membuat

penderita merasa putus asa serta mengalami harga diri rendah yang dapat

diperhatikan pada sikap penderita yang merasa malu akan luka dan bau oleh
11

gangren yang dialami, termasuk perubahan struktur, penampilan dan fungsi tubuh

(Poliklinik et al., 2016).


BAB 3

KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep

Penderita DM Komplikasi 1. Serangan jantung


2. Stroke
3. Gagal jantung
Faktor Internal 4. Disfungsi seksual
1. Usia
5. Ulkus /gangren
2. Jenis kelamin
3. Status pekerjaan
4. Lama mengalami DM Proses Perawatan
5. Dukungan keluarga
6. Depresi
7. Pengetahuan DM
Rumah Sakit Rumah

Faktor Eksternal
Home Care /
1.1. Peran
Peran Perawat
Perawat Mandiri
1.
1) Pemberi asuhan
Pemberi asuhan
keperawatan
keperawatan
2. Advokat
2) Advokat Kemandirian
3.
3) Edukator
Edukator 1. Perawatan
4. Koordinator 2. Pengendalian
4) Koordinator
3. Pendidikan kesehatan
5.
5) Kolaborator
Kolaborator 4. Pengelolaan aktivitas
6. Konsultan
6) Konsultan penderita DM
7.
7) Pembaharu
Pembaharu

2. Lingkungan kerja
3. Organisasi profesi Baik Cukup Kurang
4. Pengetahuan perawat

Keterangan : : Variabel yang diteliti


: Variabel yang tidak diteliti
: Arah hubungan

Gambar 3. 1 Kerangka konsep dalam meningkatkan kemandirian penderita DM


(Diabetes Melitus) yang mengalami ulkus dekubitus di RSUD
Mohammad Noer Pamekasan.

12
13

3.2 Deskripsi Kerangka Konsep

Dari kerangka konsep diatas dapat kita ketahui bahwa penderita Diabetes

Miletus yang tidak terkendali kadar gulanya akan menyebabkan berbagai

komplikasi diantaranya serangan jantung, stroke, gagal jantung, disfungsi seksual,

dan ulkus/gangren. Proses perawatan yang akan dilakukan berfokus pada

ulkus/gangren yang diderita oleh penderita DM tersebut. Perencanaan perawatan

mandiri itu sendiri dilakukan dirumah sakit oleh perawat, ada dua faktor yang

mempengaruhi proses perencanaan perawatan mandiri di Rumah Sakit yaitu

faktor internal (Usia, jenis kelamin, status pekerjaan, lama mengalami DM,

dukungan keluarga, depresi, dan pengetahuan tentang DM) dan faktor eksternal

(Peran perawat, lingkungan kerja, organisasi profesi, dan pengetahuan perawat).

Perawat memiliki beberapa peran yang sangat berpengaruh terhadap

kemandirian penderita dan keluarga ketika sudah dilakukan perawatan di rumah

sakit, maka penderita harus mampu melakukan perawatan sendiri di rumah baik

dibantu keluarga maupun secara mandiri, beberapa peran perawat diantaranya

pemberi asuhan keperawatan, sebagai advokat, sebagai edukator, sebagai

koordinator, sebagai kolaborator, sebagai konsultan, dan sebagai pembaharu.

Perawat melakukan perannya diharapkan memerhatikan kemandirian penderita

DM diantaranya perawatan, pengendalian, pendidikan kesehatan, pengelolaan

aktivitas penderita DM tersebut.

Kemandirian penderita DM dalam melakukan perawatan dirumah dapat

dilihat dari peran perawat yang diberikan apakah sudah berperan dengan baik,

cukup atau kurang.


BAB 4

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan peneliti dalam

menggapai sebuah tujuan dan mendapatkan jawaban dari masalah yang ditemukan

(Luthfiyah, 2018). Pada bab ini akan disajikan 1) Desain penelitian, 2) Kerangka

kerja, 3) Desain pengambilan sampel, 4) Identifikasi variabel, 5) Definisi

operasional, 6) Pengumpulan dan analisa data, 7) Pengolahan data, serta 8) Etika

penelitian.

4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskiptif

adalah salah satu jenis penelitian yang ditujukan untuk menyajikan gambaran

mengenai setting social, dengan jalan mendeskipsikan sejumlah variabel yang

berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti antara fenomena yang diuji.

Dalam penelitian ini, penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan atau

memaparkan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa kini. Deskripsi

peristiwa dilakukan secara sistematis dan lebih menekankan pada data faktual

daripada penyimpulan (Nursalam, 2020). Penelitian ini hanya untuk mengetahui

peran perawat dalam meningkatkan kemandirian penderita DM (Diabetes

Melitus) yang mengalami ulkus dekubitus di RSUD Mohammad Noer

Pamekasan.

14
15

4.2 Kerangka Kerja

Populasi
Seluruh perawat di Ruang Crysan dan Ruang Florence di RSUD Mohammad
Noer Pamekasan Tahun 2022 sebanyak 30 orang

Sample
Seluruh perawat sebanyak 30 orang

Tekhnik Sampling
Probability-Total Populasi

Desain penelitian
Penelitian deskriptif

Pengumpulan Data
Penggumpulan data dilakukan dengan Questioner close ended
question menggunakan skala likert

Pengolahan Data
Editing, Scoring, Coding, Tabulating, Interpretating

Analisa Data
Analisa deskriptif (range)

Penyajian Data
Tabel dan narasi

Hasil
Pembahasan dan penarikan kesimpulan

Gambar 4. 1 Kerangka kerja peran perawat dalam meningkatkan kemandirian


penderita DM (Diabetes Melitus) yang mengalami ulkus dekubitus
di RSU Mohammad Noer Pamekasan.
16

4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling

4.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian adalah subjek yang memenuhi kriteria yang

telah ditetapkan (Nursalam, 2020). Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh

perawat di Ruang Crysan dan Ruang Florence di RSUD Mohammad Noer

Pamekasan tahun 2022. Jumlah populasi adalah sebanyak 30 orang perawat dan

semua populasi ini menjadi objek penelitian.

4.3.2 Sampel

Total sampel ditentukan menurut waktu lamanya penelitian dan jumlah

perawat yang tersedia sewaktu melakukan penelitian. Pada penelitian ini jumlah

populasi hanya sebanyak 30 orang, maka keseluruhan anggota populasi diambil

sebagai sampel, yaitu sebanyak 30 orang.

4.3.3 Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat

mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam

pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan

keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2020). Penelitian ini menggunakan

Probability-Total Populasi dimana jumlah sampel sama dengan jumlah populasi.

4.4 Identifikasi Variabel

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran

yang memiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang suatu konsep

pengertian tertentu (Suwardianto & Andynugroho, 2016). Penelitian ini

menggunakan satu variabel yaitu peran perawat dalam meningkatkan kemandirian

penderita DM (Diabetes Melitus) yang mengalami ulkus dekubitus.


17

4.5 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati

dari sesuatu yang didefinisikan tersebut.(Nursalam, 2013).

Tabel 4. 1 Definisi operasional peran perawat dalam meningkatkan kemandirian


penderita DM (Diabetes Melitus) yang mengalami ulkus dekubitus di
RSUD Mohammad Noer Pamekasan.

Variabel Definisi
Indikator Alat Ukur Skala Skor
Penelitian operasional

Peran perawat Tindakan yang 1. Pemberi asuhan Kuisioner close- Ordinal Skor
terhadap diharapkan keperawatan ended dengan Pernyataan :
kemandirin penderita DM 2. Advokat menggunakan 1. Skor 1 =
pasien terhadap 3. Edukator skala likert tidak pernah
perawat dalam 4. Koordinator 2. Skor 2 =
memberikan 5. Kolaborator jarang
perannya 6. Konsultan 3. Skor 3 =
kepada pasien 7. Pembaharu sering
berkaitan 4. Skor 4 =
dengan selalu
kemandirian
pasien Kategori :
dirumah. 1. <30
= Kurang
2. 30 - 45
= Cukup
3 ≥45
= Baik

4.6 Pengumpulan dan Analisa Data

4.6.1 Pengumpulan data

1. Proses Pengumpulan Data

Adapun langkah-langkah dalam pengumpulan data pada penelitian ini

yaitu :

1) Persetujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah dari pembimbing, penguji,

dan direktur Politeknik Negeri Madura.


18

2) Mengajukan surat permohonan izin penelitian kepada Ketua Jurusan

Kesehatan Prodi DIII Keperawatan Politeknik Negeri Madura.

3) Surat izin penelitian dari Ketua Jurusan kemudian ditujukan kepada

Badan Kesatuan Bangsa dan Poitik (BAKESBANGPOL), kemudian

dari bakesbangpol dapat surat terusan ke Dinas Kesehatan

(DINKES), kemudian ke Kepolisian Resort (POLRES).

4) Mengajukan surat permohonan rekom penelitian ke RSUD

Mohammad Noer Pamekasan.

5) Memberikan surat izin permohonan pengumpulan data kepada

Direktur.

6) Melakukan kunjungan untuk memperoleh data awal.

7) Mendapatkan izin/persetujuan dari responden yang akan diteliti.

8) Mengkoreksi jawaban dari setiap responden dan memberikan kode

terhadap semua data yang terkumpul.

9) Menentukan skor untuk setiap pertanyaan

10) Membuat tabulasi data yang diperoleh sesuai dengan pertanyaan.

11) Membuat penyajian data, kemudian akan membuat pembahasan dan

penarikan kesimpulan dari hasil penelitian.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

kuesioner yang diisi oleh responden. Kuesioner yang digunakan

merupakan jenis kuesioner close-ended dengan menggunakan skala likert

yang terdiri dari 15 pernyataan, pernyataan tersebut didasarkan pada tujuh

aspek peran perawat.


19

3. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan 21 - 26 Februari tahun 2022 di

RSUD Mohammad Noer Pamekasan.

4.6.2 Analisa data

Kuesioner yang telah dibagikan dan diisi oleh responden kemudian

diproses sebagai berikut:

1. Editing

Kuesioner yang telah dibagikan dan diisi akan diteliti kembali oleh peneliti

serta dipastikan jawaban yang diberikan penuh dan sesuai dengan instruksi

yang disampaikan oleh peneliti.

2. Scoring

Skor setiap pertanyaan :

1) Skor 1 = Tidak pernah

2) Skor 2 = Jarang

3) Skor 3 = Sering

4) Skor 4 = Selalu

3. Interpretating

Data yang diinterpretasikan kemudian dijelaskan sebarannya

menggunakan presentase :

P= x 100 %

Keterangan :

1) P = Presentase

2) f = Jumlah responden dengan kategori

3) n = Jumlah responden
20

Hasil penelitian data dalam bentuk prosentase dengan menggunakan

skala kuantitatif sebagai berikut :

1) 100 % : Seluruh

2) 76 %-99 % : Hampir seluruh

3) 51 %-75 % : Sebagian besar

4) 50 % : Setengah

5) 26 %-49 % : Hampir setengah

6) 1%-25 % : Sebagian kecil

7) 0 % : Tidak satupun

4. Coding

Setelah dilakukan skoring serta tabulasi data, data yang diperoleh

kemudian diinterpretasikan sesuai dengan ketetapan interpretasi yang

ditentukan yaitu sebagai berikut :

1) Baik diberi kode 1

2) Cukup diberi kode 2

3) Kurang diberi kode 3

Usia :

1) <35 diberi kode 1

2) 35 – 50 diberi kode 2

3) >50 diberi kode 3

Jenis Kelamin :

1) Laki – Laki diberi kode 1

2) Perempuan diberi kode 2

Pendidikan Terakhir :
21

1) DIII diberi kode 1

2) DIV diberi kode 2

3) S1/Ners diberi kode 3

4) S2 diberi kode 4

Status Perawat :

1) Perawat Ascosiate diberi kode 1

2) Perawat Pelaksana diberi kode 2

5. Tabulating

menurut Moleong (2017) analisis data adalah proses

mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan

satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan

hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Analisa data dalam

penelitian ini menggunakan analisa deskriptif.

Kategori keputusan :

Nilai maksimal dari kuesioner adalah 60, dengan nilai terendah

adalah 15, hasil analisa kuesioner diinterpretasikan sebagai berikut :

1) <30 = Peran perawat dalam meningkatkan kemandirian penderita

DM Kurang

2) 30 - 45 = Peran perawat dalam meningkatkan kemandirian penderita

DM Cukup

3) ≥45 = Peran perawat dalam meningkatkan kemandirian penderita

DM Baik

4.7 Etika Penelitian

4.7.1 Lembar persetujuan menjadi responden (informed concent)


22

Saat pengambilan sampel terlebih dahulu peneliti meminta ijin pada setiap

responden yang akan diteliti baik secara lisan maupun lembar persetujuan atas

ketersediaan dijadikan subjek penelitian dan supaya responden dapat memberikan

jawaban yang benar.

4.7.2 Tanpa nama (ananomity)

Responden tidak perlu mencantumkan nama dalam kuesioner untuk

menjaga privacy, untuk mengetahui keikutsertaan responden, peneliti menulis

nomor kode pada masing–masing lembar pengumpulan data.

4.7.3 Kerahasiaan (confidentiality)

Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari responden dijaga

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok tertentu saja yang akan dilaporkan

atau disajikan hasil penelitian.

4.8 Keterbatasan

1. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah perbedaan waktu dinas perawat,

sehingga terhambatnya waktu penelitian kepada responden.

2. Jumlah sample penelitian ini tidak cukup besar jumlahnya yaitu 30

responden. Hal ini dikarenakan keterbatasan jumlah tenaga kerja yang ada.
BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian merupakan penyampaian hasil pengumpulan dan analisa

data meliputi geografi, demografi, data umum, dan data khusus. Pengkajian hasil

dalam penelitian ini menggunakan tabel dan deskripsi tabel.

5.1.1 Deskripsi tempat penelitian

1. Data geografi

Penelitian ini berlokasi di wilayah Kabupaten Pamekasan, wilayah

Kabupaten Pamekasan memiliki pusat rujukan pelayanan kesehatan yang

bertempat di RSUD Mohammad Noer Pamekasan, yang beralamat di Jl.

Bonorogo No.17, Taman, Lawangan Daya, Pademawu, Pamekasan dengan

luas lahan 7.532 m2 dan luas bangunan 9.310 m2. Fasilitas pelayanan

kesehatan yang tersedia meliputi kantor ketenagakerjaan, ruang pimpinan,

loket pendaftaran dan pembayaran, laboratorium klinik dan radiologi, apotik,

instalasi gawat darurat (IGD), intensif care unit (ICU), 71 ruang rawat inap, 2

ruang isolasi, ruang khusus operasi, dan lain sebagainya (RSU Mohammad

Noer, 2017).

Secara Administratif Kecamatan Pademawu berbatasan :

1. Sebelah Utara : Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan

2. Sebelah Timur : Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan

3. Sebelah Selatan : Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan

4. Sebelah Barat : Kecamatan Kota Pamekasan

23
24

2. Data demografi

Kabupaten Pamekasan memiliki puskesmas pada setiap kecamatannya

dengan total 20 puskesmas yang dapat merujuk pasiennya dengan kondisi

yang tidak dapat ditangani ke RSUD Mohammad Noer Pamekasan, salah

satunya pada pasien penderita Diabetes Melitus (DM). Penderita DM pada

tahun 2021 di RSUD Mohammad Noer Pamekasan tercatat sebanyak 224

orang (128 laki-laki dan 96 perempuan) penderita DM, dengan jumlah

penderita DM yang mengalami ulkus dekubitus sebanyak 56 orang (Profil Rs

Umum Mohammad Noer Pamekasan, 2019).

5.1.2 Hasil penelitian data umum

1. Data usia

Tabel 5. 1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia di Ruang


Crysan dan Florence RSUD Mohammad Noer Pamekasan
tahun 2022.

No Usia Frekuensi Prosentase


1 <35 22 73%
2 35 – 50 8 27%
3 >50 0 0%
Total 30 100%
Sumber: Data primer, 2022

Tabel 5.1 menjelaskan bahwa sebagian besar responden di Ruang

Crysan dan Ruang Florence RSUD Mohammad Noer Pamekasan terdapat

sebanyak 22 orang (73%) berusia <35 tahun dan hampir setengah dari

seluruh responden yang diteliti terdapat sebanyak 8 orang (27%) berusia

diantara 35 – 50 tahun.
25

2. Data umum jenis kelamin

Tabel 5. 2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin di


Ruang Crysan dan Florence RSUD Mohammad Noer
Pamekasan tahun 2022.

No Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase


1 Laki-laki 19 63%
2 Perempuan 11 37%
Total 30 100%
Sumber: Data primer, 2022

Tabel 5.2 menjelaskan bahwa sebagian besar responden di Ruang

Crysan dan Ruang Florence RSUD Mohammad Noer Pamekasan terdapat

sebanyak 19 orang (63%) berjenis kelamin laki-laki dan hampir setengah

dari seluruh responden yang diteliti terdapat sebanyak 11 orang (37%)

berjenis kelamin perempuan.

3. Data umum pendidikan terakhir

Tabel 5. 3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan


terakhir di Ruang Crysan dan Florence RSUD Mohammad
Noer Pamekasan tahun 2022.

No Pendidikan Terakhir Frekuensi Prosentase


1 DIII 19 63%
2 DIV 0 0%
3 S1/Ners 11 37%
4 S2 0 0%
Total 30 100%
Sumber: Data primer, 2022

Tabel 5.3 menjelaskan bahwa sebagian besar responden di Ruang

Crysan dan Ruang Florence RSUD Mohammad Noer Pamekasan terdapat

sebanyak 19 orang (63%) memiliki pendidikan terakhir DIII dan hampir

setengah dari seluruh responden yang diteliti terdapat sebanyak 11 orang

(37%) memiliki pendidikan terakhir S1/Ners.


26

4. Data status perawat

Tabel 5. 4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan status perawat di


Ruang Crysan dan Florence RSUD Mohammad Noer
Pamekasan tahun 2022.

No Status Perawat Frekuensi Prosentase


1 Perawat Ascosiate 4 13%
2 Perawat Pelaksana 26 87%
Total 30 100%
Sumber: Data primer, 2022

Tabel 5.4 menjelaskan bahwa hampir seluruh responden di Ruang

Crysan dan Ruang Florence RSUD Mohammad Noer Pamekasan terdapat

sebanyak 26 orang (87%) memiliki status perawat ascociate dan sebagian

kecil dari seluruh responden yang diteliti terdapat sebanyak 4 orang (13%)

memiliki status perawat pelaksana.

5.1.3 Hasil penelitian data khusus

Tabel 5. 5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan peran perawat di Ruang


Crysan dan Florence RSUD Mohammad Noer Pamekasan tahun
2022.

No Peran Frekuensi Prosentase


1 Baik 10 33%
2 Cukup 20 67%
3 Kurang 0 0%
Total 30 100%
Sumber: Data primer, 2022

Tabel 5.5 menjelaskan bahwa hampir setengah responden di Ruang

Crysan dan Ruang Florence RSUD Mohammad Noer Pamekasan terdapat

sebanyak 10 orang (33%) memilki peran yang baik, dan sebagian besar dari

seluruh responden yang diteliti terdapat sebanyak 20 orang (67%) memiliki peran

yang cukup dalam meningkatan kemandirian penderita DM yang mengalami

ulkus dekubitus.
27

5.2 Pembahasan

Pembahasan dalam penelitian ini mencangkup peran perawat dalam

meningkatkan kemandirian penderita Diabetes Melitus (DM) yang mengalami

ulkus dekubitus yaitu sebagai berikut :

1. Care provider (pemberi asuhan)

Hasil penelitian menunujukkan bahwa hampir seluruh responden melakukan

asuhan keperawatan untuk meningkatkan kemandirian penderita DM, yang sering

terlaksana hanya pengkajian, intervensi dan tindakan sesuai item pernyataan

nomor 1,3 dan 4. Hasil penelitian juga menunujukkan bahwa sebagian kecil

responden masih ada yang jarang merumuskan diagnosa dan melakukan evaluasi

untuk meningkatkan kemandirian penderita DM sesuai item nomor 2 dan 5.

Perawat sudah memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan diagnosisnya,

hanya saja dalam merumuskan diagnosa perawat hanya menuliskan diagnosa

keperawatan yang sering muncul saja. Perawat dalam melakukan evaluasi

keperawatan kepada penderita DM sebelum pulang ke rumah jarang untuk

menuliskan lengkap hasil evaluasi keperawatan yang telah dilakukan, selama ini

sudah dilakukan peningkatan kemandirian pasien, hanya saja seringkali kurang

terdokumentasi dengan benar.

Setiap institusi pelayanan kesehatan menekankan pelaksanaan dokumentasi,

dikatakan bahwa, “jika tidak didokumentasikan, berarti tidak dilakukan", dalam

keperawatan semua hal harus didokumentasikan, sehingga dalam dokumentasi ini

perawat bisa melihat ke belakang untuk melihat apakah intervensi berhasil atau

tidak berhasil atau harus diubah, proses dokumentasi membantu perawat

mencapai tujuan yang sama. Kemandirian penderita menghasilkan sebuah


28

hubungan yang terintegrasi yaitu antara perawatan yang diterima pada waktu di

rumah sakit dengan perawatan yang diberikan setelah pasien pulang. Kemandirian

di rumah akan bermakna jika dilanjutkan dengan perawatan di rumah. Namun,

sampai saat ini kemandirian penderita yang dirawat belum optimal karena peran

perawat masih terbatas pada pelaksanaan kegiatan rutinitas saja, yaitu hanya

berupa informasi tentang jadwal kontrol ulang (Peraturan Menteri Kesehatan RI,

2015).

Evaluasi adalah salah satu tahapan dari rangkaian asuhan keperawatan yang

akan menilai hasil kerja dan respon perkembangan penderita. Evaluasi dilakukan

untuk memperbaiki apabila adanya tindakan yang belum atau tidak mencapai

tujuan, asuhan keperawatan yang telah direncanakan pada tahap intervensi.

Evaluasi sebagai salah satu tahapan proses keperawatan memilki pengaruh

penting dalam menilai perkembangan kesehatan pasien. Evaluasi keperawatan

juga menilai respon penderita jika terjadinya ketidaknyamanan yang menghambat

proses penyembuhan luka pada penderita DM di rumah (Perkembangan & Pasien,

2018).

2. Advocate (advokat)

Hasil penelitian menunujukkan bahwa hampir seluruh responden menjelaskan

kepada penderita tentang perawatan dan pengendalian DM mandiri dirumah

sesuai item pernyataan nomor 6 dan 7. Penderita mempunyai hak untuk

mendapatkan informasi yang lengkap terkait dengan diagnosis, pengobatan, resiko

yang di hadapi, dan penyembuhan dengan cara yang dipahami oleh penderita DM.

Peran tersebut dilakukan dengan membantu penderita DM dalam meningkatkan

tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan,


29

sehingga terjadi perubahan perilaku dari penderita setelah dilakukan pendidikan

kesehatan (Telaumbanua, 2020).

Berbagai studi menyatakan bahwa penderita yang dibekali informasi dan

pengetahuan akan mematuhi rencana perawatan medis dan mendapatkan cara

untuk mengatasi penyakit, menjadi lebih mampu dalam menangani gejala

penyakit, dan kemungkinan terjadi komplikasi menjadi lebih kecil. Pendidikan

kesehatan kepada pasien meliputi pengajaran tentang menjaga pola makan,

perawatan diri, dan pendidikan kesehatan saat pemulangan dari rumah sakit

(Amino et al., 2015).

3. Educator (pendidik)

Hasil penelitian menunujukkan bahwa hampir seluruh responden

mengajarkan penderita DM bagaimana cara mengatasi kadar gula tinggi, dan

perawatan luka kaki nya sesuai dengan item pernyataan nomor 8. Perawat sudah

mengajarkan penderita dalam upaya mendukung keberhasilan perilaku perawatan

diri bagi penderita diabetes ini, dengan informasi yang baik dari perawat dan

petugas kesehatan lainnya, para diabetesi akan memiliki pengetahuan yang baik,

sehingga dapat mencegah komplikasi secara mandiri di rumah. Edukasi dalam

pencegahan komplikasi DM di rumah adalah pendidikan, pengetahuan dan

keterampilan, mencegah komplikasi DM di rumah dengan tujuan menunjang

terjadinya perubahan perilaku yang diperlukan untuk meningkatkan kondisi

kesehatan, penyesuaian psiko-sosial, dan kualitas hidup. (Nasional & Penelitian,

2019).

Jika peran edukator ini tidak baik, maka hal ini akan mengakibatkan

masyarakat kurang mengerti dalam mengendalikan komplikasinya. Hasil


30

penelitian juga menunujukkan bahwa sebagian besar responden jarang

mengajarkan nutrisi yang baik untuk penderita DM baik dalam menjaga asupan

makanan yang seimbang, makanan yang harus dibatasi, dan makanan yang boleh

dikonsumsi sesuai dengan item pernyataan nomor 9. Rendahnya perawat dalam

melaksanakan peran sebagai edukator adalah kurangnya motivasi dari perawat

tersebut. Hal ini di sebabkan karena kurangnya kemampuan perawat dalam

memberikan edukasi mengenai perawatan luka pada penderita DM di rumah.

Hasil penelitian ini mendukung adanya data dari Internasional Diabetes

Management Practices Study (IDMPS) (Soewondo, 2014) melaporkan hanya

36,1% penyandang DM yang memperoleh edukasi. Soegondo 2011 menyatakan

bahwa kemampuan petugas kesehatan saat ini belum optimal dalam penanganan

kasus - kasus DM baik secara preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.

Hasil penelitian Riyadi dan Kusnanto (2007) menyatakan bahwa setiap

perawat harus mempunyai motivasi yang tinggi agar dapat meningkatkan kinerja

sehingga mutu pelayanan semakin memuaskan. Semakin tinggi motivasi kerja

seorang perawat maka di harapkan semakin tinggi pula kinerja perawat dalam

memberikan pelayanan kesehatan kepada penderita termasuk dalam melaksanakan

perannya sebagai edukator pada penderita DM.

4. Coordinator (koordinator)

Hasil penelitian menunujukkan bahwa sebagian besar responden memberikan

pelayanan terbaik, baik dalam merencanakan maupun mengarahkan perawatan

mandiri penderita DM dirumah sesuai dengan item pernyataan nomor 10. Perawat

mengarahkan pelayanan kesehatan bersama tim kesehatan agar dapat terarah

sesuai kebutuhan penderita. Perawat akan lebih sering bersama penderita daripada
31

dokter, sehingga perawat yang akan lebih mengetahui semua keadaan yang terjadi

pada penderita. Maka dari itu, perawat akan lebih banyak mengarahkan tim

kesehatan lain untuk melakukan tindakan apa yang diperlukan untuk penderita.

Perawat merencanakan pelayanan kesehatan untuk penderita dengan tim

kesehatan sesuai dengan kebutuhan penderita. Perawat akan secara langsung

memberitahukan segala kondisi penderita kepada tim kesehatan lainnya, dengan

begitu maka perawat dan tim kesehatan lainya akan merencanakan apa saja

tindakan yang akan dilakukan untuk menunjang kesehatan penderita.

Perawat mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan kesehatan untuk

mencapai tujuan kesehatan secara menyeluruh. Perawat mendokumentasikan hasil

koordinasi bersama tim kesehatan secara terintegrasi dalam catatan perkembangan

penderita sesuai dengan pelayanan kesehatan yang diterima oleh penderita dan

keluarga dalam perencanaan pelayanan. Seperti tindakan sebelumnya, dalam

melakukan koordinasi dengan tim kesehatan lainnya perawat akan

mendokumentasikan semua ke dalam rekam medis penderita. Ini diharuskan agar

penderita dan keluarga mengetahui apa saja yang telah dilakukan perawat dan tim

kesehatan, selain itu juga sebagai tanda bukti untuk bahwa perawat dan tim

kesehatan lainnya telah berkoordinasi dalam menentukan tidakan yang akan

diberikan kepada penderita (Jumariah & Mulyadi, 2017).

5. Collaborator (kolaborator)

Hasil penelitian menunujukkan bahwa sebagian besar responden berkolaborasi

dengan tenaga kesehatan lain untuk pengendalian, pemantauan, dan pemeriksaan

kadar gula darah sesuai dengan pernyataan item nomor 11 dan 12. Peran perawat

sebagai kolaborator dilakukan oleh perawat untuk kepentingan dan kebaikan


32

penderita dan itu dijadikan sebagai motivasi utama bagi perawat maupun dokter

agar tercapai pemberian pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan

menggabungkan keahlian yang dimiliki oleh mereka masing-masing.

Curtis (2011) menjelaskan bahwa sebagai tim kolaborasi, sangat penting bagi

perawat dan dokter untuk bertukar informasi dengan jelas dan komprehensif.

Perawat melakukan diskusi tentang penyakit yang diderita penderita dengan

anggota tim kesehatan lainnya, perawat akan mendiskusikan kepada tim

kesehatan tentang apa yang diderita oleh penderita. Petugas kesehatan di rumah

sakit tidak terlalu banyak, sehingga belum tentu selalu terlihat apa saja yang

terjadi pada penderita. Maka dari itu, perawat akan mengajarkan keluarga tentang

hal-hal sederhana untuk menjaga penderita dan juga akan melibatkan keluarga

dalam setiap yang akan dilakukan kepada penderita pasti keluarga juga akan

dilibatkan untuk perawatannya di rumah (Asmadi,2008).

6. Consultant (konsultan)

Hasil penelitian menunujukkan bahwa sebagian besar responden jarang

menerima keluhan dan memberikan solusi terhadap permasalahan pasien dan

hampir setengah responden tidak pernah menerima keluhan pasien dan

memberikan solusi terhadap permasalahan pasien dalam perawatan lukanya di

rumah sesuai dengan item pernyataan nomor 13. Jika ditinjau dari tingkat

pengetahuan responden dan hasil dari observasi selama penelitian berlangsung,

peran perawat dalam menerima keluhan penderita maupun keluarga dalam

pencegahan, perawatan, maupun pengobatan disebabkan karena banyaknya

pekerjaan perawat sehingga tidak terorganisir dengan baik dan akibatnya beberapa

hal yang dianggap sepele seperti memberikan informasi atau solusi kepada
33

penderita atau memberi kesempatan pada pasien ataupun keluarga untuk bertanya

menjadi terabaikan. Selain itu, kurangnya caring/sense beberapa perawat di

ruangan yang bersangkutan sehingga dalam hal menerima keluhan dan

memberikan solusi kepada penderita dianggap tidak penting, padahal penjelasan

perawat merupakan hal yang menunjang proses penyembuhan.

Dalam penelitian Simangungsong (2011) menunjukkan bahwa peran perawat

sebagai konsultan dikategorikan kurang. Perawat kurang mampu dalam

memberikan bimbingan kepada individu atau keluarga dalam melaksanakan

perannya sebagai pemberi nasehat, dukungan yang diberikan membuat penderita

untuk segera sembuh dengan menggali permasalahan kesehatan dan membantu

untuk menemukan solusi yang tepat sehingga masalah penderita yang sulit

diungkapkan segera teratasi (Erin, 2015).

7. Reformer (Pembaharu)

Hasil penelitian menunujukkan bahwa sebagian besar responden jarang

menganjurkan penderita DM untuk melakukan perawatan mandiri di rumah

dibantu keluarga terutama perawatan lukanya sesuai item pernyataan nomor 15.

Penderita DM dalam melakukan perawatan mandiri di rumah akan tetap

memerlukan bantuan dari perawat ketika ada masalah atau hambatan dalam

perawatannya, karena ditakutkan ketika penderita DM melakukan perawatan

lukanya di rumah baik alat, lingkungan dan tindakan yang dilakukan kurang steril

sehingga ditakutkan lukanya tidak kunjung sembuh, tetapi selain itu perawat

selalu melakukan konsultasi kepada keluarga terhadap tindakan yang akan

dilakukan. Keluarga penderita sudah banyak yang lebih pintar, bukan perawat
34

yang mengkonsultsikan tindakan yang akan dilakukan tetapi keluarga sudah

langsung menanyakan apa yang akan dilakukan.

Manfaat perawatan luka adalah menjaga kebersihan sehingga dapat mencegah

infeksi, memberikan rasa aman dan nyaman untuk pasien, mempercepat proses

penyembuhan luka, mencegah bertambahnya kerusakan jaringan, membersihkan

luka dari benda asing/kotor, memudahkan pengeluaran cairan yang keluar dari

luka, mencegah masuknya kuman dan kotoran ke dalam luka serta mencegah

perdarahan maupun munculnya jaringan parut baru, sehingga dengan melakukan

perawatan luka yang benar penderita DM akan mempercepat proses penyembuhan

lukanya (Keperawatan & Surakarta, 2019).

Peneliti setelah melakukan penelitian menemukan bahwa sebagian besar

perawat di RSUD Mohammad noer pamekasan telah menjalankan perannya dalam

meningkatkan kemandirian penderita DM yang mengalami ulkus decubitus

dengan cukup.
BAB 6

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Sebagian besar perawat di Ruang Cyrsan dan Ruang Florence di RSUD

Mohammad Noer Pamekasan memiliki peran yang cukup dalam meningkatan

kemandirian penderita Diabetes Melitus (DM) yang mengalami ulkus dekubitus.

6.2 Saran

6.2.1 Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti tentang pengembangan alat

untuk mengetahui nutrisi yang baik dalam meningkatkan kemandirian penderita

diabetes melitus dalam peningkatan kemandiriannya di rumah.

6.2.2 Bagi rumah sakit

Perawat perlu mengoptimalkan perannya dalam menerima setiap keluhan

penderita terhadap kesulitan yang dialami dalam peningkatan kemandiriannya di

rumah. Salah satu caranya rumah sakit memanfaatkan kontak saran yang telah ada

agar diisi oleh pengunjung untuk mengetahui penilaian masyarakat terhadap peran

perawat tersebut.

6.2.3 Bagi perguruan tinggi

Perguruan tinggi khususnya keperawatan adalah tempat untuk mencetak

calon perawat prosfesional, untuk itu lebih menanamkan peran perawat kepada

calon perawat. Sebaiknya setiap materi yang diajarkan mencatumkan materi peran

perawat sebagai hal yang penting untuk dipahami dan dipublikasikan.

35
36

6.2.4 Bagi penderita

Penderita Diabetes Melitus sebaiknya rutin melakukan diet dengan benar

untuk menjaga kebugaran tubuh dan mengontrol kadar gula darah serta rajin

melakukan perawatan luka sehingga penyakit yang diderita lekas sembuh.

6.2.5 Bagi keluarga

Diharapkan adanya upaya-upaya untuk mempertahankan dukungan keluarga

dengan cara ikut patuh dalam melakukan perawatan dengan cara membantu

penderita dalam melakukan diet, mengontrol kadar gula darah, serta rajin

konsultasi dalam perawatan luka kakinya di rumah.


DAFTAR PUSTAKA

Asmadi (2008). Konsep dasar keperawatan. Jakarta: EGC

Afidah, E. N., & Sulisno, M. (2013). Rumah Sakit Negeri Di Kabupaten


Semarang. Jurnal Managemen Keperawatan, 1(2), 124–130.

Amino, R., Provinsi, G., Tengah, J., Jateng, R. P., & Elisabeth, S. S. (2015).
Pelaksanaan Peran Perawat Sebagai Advokad Dalam Pemberian Informed
Concent Tindakan Ect Premedikasi. 291–296.

Dewi Wulan Pratiwi_1. (2018).

Erin, D. (2015). Gangrene Diabetik pada Penderita Diabetes Melitus. Jurnal


Agromedicine, 2(4), 408–412.
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/view/1226

Infodatin-2020-Diabetes-Melitus.pdf. (n.d.).

Jumariah, T., & Mulyadi, B. (2017). Peran Perawat Dalam Pelaksanaan Perawatan
Kesehatan Masyarakat. Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia, 7(1), 182–188.

Kementerian Kesehatan RI. (2014). Profil Kesehatan Indonesia 2014 (Vol. 1227,
Issue July). https://doi.org/10.1002/qj

Keperawatan, J., & Surakarta, P. K. (2019). 3 1,2,3. 160–172.

Luthfiyah, M. F. (2018). Metodologi penelitian: penelitian kualitatif, tindakan


kelas \& studi kasus. CV Jejak (Jejak Publisher).

Maulana, F., Pratama, A., Fithriana, D., & Marfia, E. (2021). Peran Perawat
Dalam Memberikan Asuhan Keperawatan Terhadap Kesembuhan Luka
Gangren Di Rsud Kota Mataram. Ilmiah Ilmu Kesehatan, 7(1), 81–88.

Meilianingsih, L., & Setiawan, R. (2016). Pelayanan Home Care Terhadap


Tingkat Kemandirian Keluarga Dalam Merawat Anggota Keluarga Dengan.
9–12.

Nasional, P. S., & Penelitian, D. H. (2019). Prosiding Seminar Nasional &


Diseminasi Hasil Penelitian Update Evidence-Based Practice in
Cardiovascular Nursing. Dm.

Nisa, K. (2017). Peran dan Kewajiban Perawat Sebagai Pemberi Asuhan


Keperawatan di Rumah Sakit. 1–9.
Nursalam. (2013). Metode penelitian ilmu keperawatan.
Nursalam. (2020). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika.

37
38

Peran, H., Sebagai, P., & Dengan, E. (2018). Digital Digital Repository
Repository Universitas Universitas Jember Jember Digital Digital
Repository Repository Universitas Universitas Jember Jember.

peraturan menteri kesehatan RI. (2015).

Perkembangan, D. A. N., & Pasien, K. (2018). Pentingnya evaluasi terhadap


respon kemajuan dan perkembangan kesehatan pasien. 1–7.

Poliklinik, D. I., Diabetik, K., Lestari, S. A., & Barewe, A. (2016). Gambaran
Konsep Diri Pada Pasien Luka Gangren Diabetik. 1, 13–22.

Profil rs umum mohammad noer pamekasan. (2019). November 2016, 1–25.

RSU Mohammad Noer, P. (2017). Rencana Strategis RSU Mohammad Noer


Pamekasan Tahun 2014-2019 ii.

Saputri, R. D. (2020). Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Artikel Penelitian


Komplikasi Sistemik Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Pendahuluan.
11(1), 230–236. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.254

Suwardianto, H., & Andynugroho, Y. (2016). Kemandirian Fungsional Lansia


Diabetes Melitus Di Kelurahan Bangsal Kota Kediri. Stikes, 9(1), 67–71.

Telaumbanua, H. T. N. (2019). Peran perawat sebagai advokat pasien dalam


pemberian asuhan keperawatan di pelayanan kesehatan. In Universitas
Sumatera Utara (Vol. 1, pp. 1–9). https://osf.io/preprints/njwr2/

Telaumbanua, H. T. N. (2020). Peran Perawat Sebagai Advokat Pasien Dalam


Pemberian Asuhan Keperawatan di Pelayanan Kesehatan.
https://doi.org/10.31219/osf.io/njwr2

Timur, P. J. (2020). P r o f i l kesehatan.

Tipe, M., & Kota, D. I. (2017). Jurnal of Health Education. 2(2), 138–145.
Lampiran 1 Lembar Permohonan dan Persetujuan Menjadi Responden

LEMBAR PERMOHONAN DAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Kepada yth, calon responden, saya adalah mahasiswa Jurusan Kesehatan


Program Studi DIII Keperawatan Politeknik Negeri Madura, sedang
melaksanakan pembuatan Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan judul “Peran perawat
dalam meningkatkan kemandirian penderita DM (Diabetes Melitus) yang
mengalami ulkus dekubitus di RSUD Mohammad Noer Pamekasan”.
Demikian saya sampaikan besar harapan saya bapak/ibu berkenan menjadi
responden dalam proses KTI ini. Jika bapak/ibu tidak berkenan, saya terima
keputusan itu tanpa mengurangi rasa hormat saya, namun jika bapak/ibu
berkenan, kami mohon kesediannya untuk menandatangani lembar persetujuan
menjadi partisipan. Demikian semoga niat baik bapak/ibu mendapat balasan
terbaik dari tuhan.

Hormat Saya,
Pamekasan, ……………...2022

Wildatul Hasanah
NRP. 33411901117

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Inisial Responden : .............


Saya telah membaca dan memahami lembar permohonan menjadi
responden, selanjutnya saya menyatakan bahwa saya bersedia menjadi responden
sesuai dengan ketentuan dan syarat yang berlaku.
Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya secara sadar tanpa paksaan
dari pihak manapun.

Pamekasan,………………2022
Responden

(...............................................)
Tanda tangan
Lampiran 2 Lembar Surat Rekomendasi Izin Penelitian/Data Awal

SURAT REKOMENDASI IZIN PENELITIAN/DATA AWAL DARI BADAN


KESATUAN BANGSA DAN POLITIK (BAKESBANGPOL)
Lampiran 3 Lembar Surat Izin Melakukan Penelitian

SURAT IZIN MELAKUKAN PENELITIAN


Lampiran 4 Lembar Kisi-kisi Kuesioner

KISI-KISI INSTRUMEN ANGKET PENELITIAN

Variabel Indikator Sub indicator Nomor soal Skor


Peran Pemberi Asuhan Perawat mampu 1 Tidak
perawat Keperawatan melakukan asuhan 2 pernah = 1
terhadap keperawatan kepada 3 Jarang = 2
kemandirian penderita DM dalam 4 Sering = 3
pasien melakukan : 5 Selalu = 4
1. Perawatan
2. Pengendalian
3. Pendidikan
kesehatan
4. Pengelolaan
aktivitas penderita
DM
Advokat Perawat mampu 6
membantu penderita 7
DM agar mendapat
informasi dalam
melakukan :
1. Perawatan
2. Pengendalian
3. Pendidikan
kesehatan
4. Pengelolaan
aktivitas penderita
DM
Edukator Perawat mampu 8
memberikan 9
pengetahuan kepada
pendeita DM dalam
melakukan :
1. Perawatan
2. Pengendalian
3. Pendidikan
kesehatan
4. Pengelolaan
aktivitas penderita
DM
Koordinator Perawat berperan 10
dalam memberikan
pelayanan termasuk
ketersediaan fasilitas
guna mendukung
kemudahan penderita
DM dalam melakukan :
1. Perawatan
2. Pengendalian
3. Pendidikan
kesehatan
4. Pengelolaan
aktivitas penderita
DM
Kolaborator Perawat melakukan 11
kerja sama dengan 12
tenaga kesehatan lain
dalam melakukan :
1. Perawatan
2. Pengendalian
3. Pendidikan
kesehatan
4. Pengelolaan
aktivitas penderita
DM
Konsultan Perawat memnerikan 13
informasi tentng tujuan
pelayanan kesehatan
dalam melakukan:
1. Perawatan
2. Pengendalian
3. Pendidikan
kesehatan
4. Pengelolaan
aktivitas penderita
DM
Pembaharu Perawat melakukan 14
tindakan dan perubahan 15
dalam melakukan:
1. Perawatan
2. Pengendalian
3. Pendidikan
kesehatan
4. Pengelolaan
aktivitas penderita
DM
Lampiran 5 Lembar Kuesioner

KUESIONER PERAN PERAWAT UNTUK MENINGKATKAN


KEMANDIRIAN PENDERITA DIABETES MELITUS

Petunjuk pengisian :
1. Semua pernyataan harus diberi jawaban.
2. Isilah pernyataan dengan memberikan tanda checklist (√) pada jawaban
yang bapak/ibu pilih.
3. Setiap pernyataan dijawab dengan satu jawaban yang sesuai menurut
bapak/ibu.
4. Bila ada yang kurang dimengerti dapat ditanyakan pada peneliti.

A. Data Umum
1. Usia Diisi oleh peneliti
Tahun (Kode)

2. Jenis Kelamin : Laki – Laki

Perempuan

3. Pendidikan Terakhir

: DIII

: DIV

: S1/Ners

: S2

4. Status Perawat

: Perawat Ascosiate

: Perawat Primer
B. Data Khusus

Petunjuk pengisian :
1. Semua pernyataan harus diberi jawaban.
2. Isilah pernyataan dengan memberikan tanda checklist (√) pada jawaban
yang bapak/ibu pilih.
3. Setiap pernyataan dijawab dengan satu jawaban yang sesuai menurut
bapak/ibu.
4. Bila ada yang kurang dimengerti dapat ditanyakan pada peneliti.

Tidak
NO PERNYATAAN Selalu Sering Jarang Skor
pernah
1 Bapak/Ibu melakukan pengkajian sejak
penderita masuk sampai sekarang
2 Bapak/Ibu merumuskan diagnosa
masalah dari DM yang diderita
3 Bapak/Ibu membuat rencana
keperawatan untuk perawatan penderita
DM di rumah
4 Bapak/Ibu melakukan tindakan sesuai
dengan SOP terhadap penderita DM ?
5 Bapak/Ibu melakukan evaluasi terhadap
perkembangan penderita DM sebelum
dibawa pulang ke rumah
6 Bapak/Ibu menjelaskan tentang
perawatan DM mandiri di rumah
7 Bapak/Ibu menjelaskan tentang cara
pengendalian DM mandiri di rumah
8 Bapak/Ibu mengajarkan penderita DM
tentang bagaimana cara mengatasi kadar
gula darah tinggi, perawatan kaki yang
luka dll
9 Bapak/Ibu mengajarkan penderita DM
tentang bagaimana cara menjaga asupan
makanan yang seimbang, makanan yang
harus dibatasi, makanan yang boleh
dikonsumsi
10 Bapak/Ibu memberikan pelayanan
yang terbaik untuk penderita DM
11 Bapak/Ibu berkolaborasi dengan tenaga
kesehatan yang lain untuk pengendalian
dan pemantaun kadar gula darah
12 Bapak/Ibu berkolaborasi dengan
laboratorium untuk melihat hasil
pemeriksaan gula darah dan batas
normalnya
13 Bapak/Ibu menerima keluhan penderita
DM ketika penderita kesulitan dalam
merawat lukanya di rumah dan
memberikan solusi yang tepat untuk
masalahnya
14 Bapak/Ibu mengajarkan cara yang tepat
untuk pengendalian dan perawatan luka
pada penderita DM
15 Bapak/Ibu menganjurkan penderita DM
untuk melakukan perawatan mandiri di
rumah walaupun dibantu keluarga
terutama untuk perawatan lukanya
Lampiran 6 Tabulasi Data Umum dan Data Khusus

TABULASI DATA UMUM DAN DATA KHUSUS PENELITIAN


PERAN PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN PENDERITA
DM (DIABETES MELITUS) YANG MENGALAMI ULKUS DEKUBITUS DI RSUD MOHAMMAD NOER PAMEKASAN
Data Umum Data Khusus
No
Jenis Pendidikan Status Total Kategori Kode
Responden Usia 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Kelamin Terakhir Perawat
1 1 1 1 1 3 2 3 3 2 3 3 3 2 4 4 4 2 3 2 43 Cukup 2
2 2 2 1 2 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 3 1 3 2 44 Cukup 2
3 1 2 1 2 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 2 3 2 42 Cukup 2
4 1 1 1 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 1 3 1 40 Cukup 2
5 1 2 3 2 3 2 4 4 2 4 3 4 2 3 3 4 2 4 3 47 Baik 1
6 2 1 3 2 4 3 3 3 2 4 3 3 2 3 4 3 2 3 2 44 Cukup 2
7 1 1 3 1 4 2 4 3 3 4 2 3 2 3 4 4 1 4 2 45 Baik 1
8 1 1 1 2 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 42 Cukup 2
9 1 2 1 2 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 2 47 Baik 1
10 1 2 1 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 1 4 1 42 Cukup 2
11 1 1 1 2 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 4 2 3 2 46 Baik 1
12 1 1 1 1 4 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 1 4 2 40 Cukup 2
13 1 2 3 2 3 2 4 3 2 4 3 3 2 4 4 3 2 3 2 44 Cukup 2
14 1 1 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 2 44 Cukup 2
15 1 1 1 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 1 3 2 41 Cukup 2
16 1 1 1 2 4 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 4 2 4 1 47 Baik 1
17 2 2 1 2 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 2 45 Baik 1
18 2 1 1 2 4 2 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 2 3 2 42 Cukup 2
19 1 1 3 2 3 2 3 3 3 4 2 3 2 3 4 4 2 3 3 44 Cukup 2
20 2 1 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 1 4 2 47 Baik 1
21 1 2 3 2 3 2 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 2 3 2 44 Cukup 2
22 2 1 1 2 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 1 3 1 40 Cukup 2
23 1 2 1 2 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 2 3 2 42 Cukup 2
24 2 1 1 2 4 2 4 3 2 4 2 3 3 3 3 4 2 3 2 44 Cukup 2
25 1 1 1 2 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 1 46 Baik 1
26 1 1 1 2 3 2 4 3 2 3 3 3 2 3 3 4 1 4 2 42 Cukup 2
27 2 1 3 1 4 2 3 4 2 3 3 3 2 4 3 3 2 3 2 43 Cukup 2
28 1 1 3 2 4 3 4 3 2 4 3 3 2 3 4 3 1 4 2 45 Baik 1
29 1 2 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 43 Cukup 2
30 1 2 1 2 4 3 4 4 2 4 3 4 2 3 4 4 1 3 1 46 Baik 1
Keterangan:
Usia Jenis Kelamin Pendidikan Terakhir Status Perawat Kategori
<35 :1 Laki – laki :1 DIII :1 Perawat Ascosiate :1 Baik :1
35 – 50 :2 Perempuan :2 DIV :2 Perawat Pelaksana :2 Cukup :2
>50 :3 SI/Ners :3 Kurang :3
S2 :4
Lampiran 7 Tabulasi Tiap Item Pertanyaan

TABULASI ITEM PERNYATAAN


PERAN PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN PENDERITA DM (DIABETES MELITUS) YANG MENGALAMI
ULKUS DEKUBITUS DI RSUD MOHAMMAD NOER PAMEKASAN
Tidak
No Pernyataan Selalu Sering Jarang Total
Pernah
1 Bapak/Ibu melakukan pengkajian sejak penderita masuk sampai sekarang 16 14 0 0 30
2 Bapak/Ibu merumuskan diagnosa masalah dari DM yang diderita 0 11 19 0 30
3 Bapak/Ibu membuat rencana keperawatan untuk perawatan penderita DM dirumah 12 18 0 0 30
4 Bapak/Ibu melakukan tindakan sesuai dengan SOP terhadap penderita DM ? 10 20 0 0 30
Bapak/Ibu melakukan evaluasi terhadap perkembangan penderita DM sebelum dibawa
5 0 11 19 0 30
pulang kerumah
6 Bapak/Ibu menjelaskan tentang perawatan DM mandiri dirumah 11 19 0 0 30
7 Bapak/Ibu menjelaskan tentang cara pengendalian DM mandiri dirumah 0 24 6 0 30
Bapak/Ibu mengajarkan penderita DM tentang bagaimana cara mengatasi kadar gula
8 6 24 0 0 30
darah tinggi, perawatan kaki yang luka dll
Bapak/Ibu mengajarkan penderita DM tentang bagaimana cara menjaga asupan
9 0 12 18 0 30
makanan yang seimbang, makanan yang harus dibatasi, makanan yang boleh dikonsumsi
10 Bapak/Ibu memberikan pelayanan yang terbaik untuk penderita DM 6 24 0 0 30
Bapak/Ibu berkolaborasi dengan perawat lain untuk pengendalian dan pemantauan
11 14 16 0 0 30
kadar gula darah
12 Bapak/Ibu berkolaborasi dengan laboratorium untuk melihat hasil pemeriksaan gula 12 18 0 0 30
Bapak/Ibu menerima keluhan penderita DM ketika penderita kesulitan dalam merawat
13 0 0 19 11 30
lukanya dirumah dan memberikan solusi yang tepat untuk masalahnya
14 Bapak/Ibu mengajarkan cara yang tepat untuk pengendalian dan perawatan luka pada 11 19 0 0 30
Bapak/Ibu menganjurkan penderita DM untuk melakukan perawatan mandiri dirumah
15 0 2 22 6 30
walaupun dibantu keluarga terutama untuk perawatan lukanya
Lampiran 8 Lembar Dokumentasi Penelitian
Lampiran 9 Lembar Konsultasi Pembimbing I

LEMBAR KONSULTASI

Nama : Wildatul Hasanah


NRP : 33411901117
Judul : Peran perawat dalam meningkatkan kemandirian penderita DM
(Diabetes Melitus) yang mengalami ulkus dekubitus di RSU
Mohammad Noer Pamekasan
Pembimbing I : Ns. Abdan Syakura, S.Kep.,M.Kep

No Tanggal Kegiatan Paraf


Sampang, 6 Juli 2022
Pembimbing I

Ns. Abdan Syakura, S.Kep.,M.Kep


NIK. 4110181023
Lampiran 10 Lembar Konsultasi Pembimbing II

LEMBAR KONSULTASI

Nama : Wildatul Hasanah


NRP : 33411901117
Judul : Peran perawat dalam meningkatkan kemandirian penderita DM
(Diabetes Melitus) yang mengalami ulkus dekubitus di RSU
Mohammad Noer Pamekasan
Pembimbing II : Ns. Endang Fauziyah S, S.Kep., M.Kep

No Tanggal Kegiatan Paraf

Sampang, 6 Juli 2022


Pembimbing II

Ns. Endang Fauziyah S, S.Kep., M.Kep


NIP. 19741129 200012 2 002
Lampiran 11 Lembar Konsultasi Penguji 1

LEMBAR KONSULTASI

Nama : Wildatul Hasanah


NRP : 33411901117
Judul : Peran perawat dalam meningkatkan kemandirian penderita DM
(Diabetes Melitus) yang mengalami ulkus dekubitus di RSU
Mohammad Noer Pamekasan
Penguji I : Ns. H. Nindawi, S.Kep.,M.M., M.KesKep

No Tanggal Kegiatan Paraf

Sampang, 6 Juli 2022


Penguji I

Ns. H. Nindawi, S.Kep.,M.M., M.Kes


NIP. 197001241997031004
Lampiran 12 Lembar Konsultasi Penguji II

LEMBAR KONSULTASI

Nama : Wildatul Hasanah


NRP : 33411901117
Judul : Peran perawat dalam meningkatkan kemandirian penderita DM
(Diabetes Melitus) yang mengalami ulkus dekubitus di RSU
Mohammad Noer Pamekasan
Penguji II : Ns. Edy Suryadi Amin,S.Kep., M.MKes., M.Kep

No Tanggal Kegiatan Paraf

Sampang, 6 Juli 2022


Penguji II

Ns. Edy Suryadi Amin,S.Kep., M.MKes., M.Kep


NIP. 197804172005011011
Lampiran 13 Lembar Konsultasi Penguji III

LEMBAR KONSULTASI

Nama : Wildatul Hasanah


NRP : 33411901117
Judul : Peran perawat dalam meningkatkan kemandirian penderita DM
(Diabetes Melitus) yang mengalami ulkus dekubitus di RSU
Mohammad Noer Pamekasan
Penguji III : Nur Iszakiyah, S.ST., M.M.,S.Kep., Ns., M.Kes

No Tanggal Kegiatan Paraf

Sampang, 6 Juli 2022


Penguji III

Nur Iszakiyah, S.ST., M.M.,S.Kep., Ns., M.Kes


NIK. 4110182007

Anda mungkin juga menyukai