Oleh :
WILDATUL HASANAH
NRP. 33411901117
Karya tulis ilmiah ini disusun sebagai laporan hasil penelitian tugas akhir Program
Studi DIII Keperawatan Jurusan Kesehatan Politeknik Negeri Madura
Oleh :
WILDATUL HASANAH
NRP. 33411901117
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Saya bersumpah bahwa karya tulis ilmiah ini adalah hasil karya sendiri
dan belum pernah dipublikasikan oleh orang lain untuk memperoleh gelar dari
berbagai jenjang pendidikan di perguruan tinggi manapun.
Wildatul Hasanah
NRP. 33411901117
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
Ketua
Jurusan Kesehatan
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini telah diperiksa dan disetujui isi serta susunan-
nya, sehingga dapat diajukan dalam ujian sidang akhir Jurusan Kesehatan Prodi
DIII Keperawatan Politeknik Negeri Madura.
Wildatul Hasanah
NRP. 33411901117
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
Ketua
Jurusan Kesehatan
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji KTI
pada tanggal 4 Juli 2022.
Mengesahkan,
Ketua
Jurusan Kesehatan
v
CURICULUM VITAE
1. Data Pribadi
Agama : Islam
Pamekasan
2. Riwayat Pendidikan
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
“Pejuang sejati bukan ia yang tak pernah kalah, tapi ia yang tak pernah menyerah”
Persembahan :
ini mulai dari awal hingga KTI ini selesai dan teman-teman yang telah
memberikan dukungannya.
vii
ABSTRAK
viii
ABSTRACT
Introduction: There are still many people with DM who do not pay
attention to their self-care. Families say that DM sufferers have only relied on
health workers rather than self-care. This study aims to determine the role of
nurses in increasing the independence of DM patients with decubitus ulcers at the
Mohammad Noer Hospital Pamekasan. Methode: The research used in this paper
uses a descriptive design. The population in this study were 30 nurses in the
crysan room and florence room at the Mohammad Noer Hospital Pamekasan with
the sampling technique using probability-total population. The research was
carried out at the Mohammad Noer Hospital Pamekasan in February 2022. Data
collection was carried out by giving a Close ended question type questionnaire
using a Likert scale containing 15 statement items and then data processing in the
form of editing, scoring, coding, tabulating, interpreting. Results: Most of the
total respondents studied have a sufficient role as many as 20 people (67%).
Conclusion: Nurses should increase the independence of DM sufferers to improve
their skills and abilities in implementing their roles according to the needs and
demands of the community.
ix
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur peneliti panjatkan atas ke hadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah (KTI) yang berjudul “Peran perawat dalam meningkatkan kemandirian
penderita DM (Diabetes Melitus) yang mengalami ulkus dekubitus di RSUD
Mohammad Noer Pamekasan.” ini sesuai waktu yang ditentukan.
Peneliti menyadari dalam penyelesaian KTI ini banyak mendapatkan
pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya peneliti mengucapkan
terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak/ Ibu :
1. Dr. Arman Jaya, ST., M.T sebagai Direktur Politeknik Negeri Madura yang
sudah memberikan kesempatan dan ijin bagi peneliti untuk mengikuti dan
menyelesaikan pendidikan di Politeknik Negeri Madura.
2. Anggeria Oktavisa Denta, S.Si., M.M., M.Biotech sabagai Ketua Jurusan
Kesehatan Program Studi DIII Keperawatan Politeknik Negeri Madura.
3. Dr. Nono Ifantono, M.MRS selaku Direktur RSUD Mohammad Noer
Pamekasan yang sudah memberikan ijin kepada peneliti untuk melaksanakan
pengambilan data sementara maupun data penulisan di Rumah Sakit tersebut.
4. Responden yang telah bersedia memberikan data dalam proses penelitian.
5. Ns. Abdan Syakura, S.Kep.,M.Kep selaku pembimbing I yang sudah banyak
memberikan masukan kepada penulis dalam proses penyelesaian KTI ini.
6. Ns. Endang Fauziyah S, S.Kep., M.Kep selaku pembimbing II yang sudah
banyak memberikan masukan kepada penulis dalam proses penyelesaian KTI
ini.
7. Segenap dewan penguji KTI yang sudah memberikan ilmu pengetahuan serta
bimbingan dalam proses penyelesaian KTI ini.
8. Kedua orang tua tercinta yang selalu mendukung dan mendoakan peneliti
dalam menyelesaikan KTI ini.
9. Rekan-rekan mahasiswa dan seluruh pihak yang telah membantu kelancaran
penelitian yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
10. Rekan-rekan mahasiswa 3C dan teman-teman kos (Yuni, Tata) yang telah
memberikan support dan bantuan dalam penyelesaian penelitian ini.
x
11. Rekan-rekan selama bimbingan dan proses penelitian berlangsung (Arya,
Selvi, Yunita, Ica, Selly, Alvia, Basri, Zulfi, Hilda, Fika, Ardila, Aisah) yang
telah memberikan dukungan, motivasi dan bantuannya dalam penyelesaian
penelitian ini.
Peneliti menyadari bahwa KTI ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan sebagai masukan
dalam perbaikan penulisan ini, semoga KTI ini dapat bermanfaat bagi peneliti
khususnya, serta bagi pembaca pada umumnya.
Wildatul Hasanah
NRP. 33411901117
xi
DAFTAR ISI
xii
BAB 3 KERANGKA KONSEP.......................................................................... 12
3.1 Kerangka konsep ........................................................................................ 12
3.2 Definisi kerangka konsep ............................................................................ 13
BAB 6 PENUTUP................................................................................................ 35
6.1 Kesimpulan ................................................................................................. 35
6.2 Saran ............................................................................................................ 35
6.2.1 Bagi peneliti .................................................................................... 35
6.2.2 Bagi rumah sakit.............................................................................. 35
6.2.3 Bagi perguruan tinggi ...................................................................... 35
6.2.4 Bagi penderita ................................................................................. 36
6.2.5 Bagi keluarga ................................................................................... 36
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xv
DAFTAR SINGKATAN
Daftar Singkatan
Daftar Lambang
1. / : Atau
2. > : Lebih dari
3. < : Kurang dari
4. % : Persentase
5. P : Persentase
6. f : Jumlah kelompok
7. ∑ : Jumlah
8. n : Nilai skor maksimal/jumlah sampel
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB 1
PENDAHULUAN
tinggi sehingga perlu pengelolaan yang baik dan benar dalam pengendalian kadar
gula darah secara terus menerus (Meilianingsih & Setiawan, 2016). Perawat
tidak bisa mengontrol gula darah, mengkonsumsi obat secara tidak teratur.
Cina, India, Amerika Serikat, Brazil, Rusia, dan Meksiko dengan jumlah estimasi
1
2
selama tahun 2014 lalu, tercatat sebanyak 1.118 orang penderita diabetes yang
menjalani rawat inap di rumah sakit rujukan milik Pemerintah Provinsi Jawa
Timur tersebut. Bahkan, jumlah tersebut jauh lebih tinggi dari penyakit yang
menular, seperti demam berdarah. Selama dua tahun terakhir, penderita demam
berdarah hanya sekitar 200 orang, sedangkan penderita diabetes mencapai ribuan
Pamekasan ada 150 perawat terdiri dari perawat ners 14 orang, perawat non ners
134 orang (Profil RSUD Mohammad Noer Pamekasan Badan PPSDM Kesehatan
metode wawancara terhadap 10 orang perawat yang dipilih secara acak di Ruang
penderita gangren kaki yang hanya mengandalkan perawatan luka di rumah sakit.
melakukan perawatan secara mandiri menjadi salah satu penyebab yang dapat
Diabetes melitus yang tidak terkendali kadar gulanya akan menyebabkan berbagai
berpusat pada klien yang difokuskan pada tanggung jawab dan kesanggupan klien
keperawatan di rumah terjadi proses alih peran dari perawat kepada keluarga
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peran perawat dalam
1.4 Manfaat
yang telah diterima selama kuliah khususnya yang berhubungan dengan peran
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan bahan
rumah.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
keluarga juga kelompok dalam keadaan sakit maupun sehat. Peran itu sendiri
adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang, sesuai dengan kedudukannya dalam satu sistem (Dewi Wulan Pratiwi,
2018)
Peran perawat adalah cara yang dilakukan perawat dalam aktivitas berupa
profesional yang diakui dan diberi kewenangan oleh pemerintah sesuai kode etik
2. Advocate (advokat)
5
6
3. Educator (pendidik)
4. Coordinator (koordinator)
kebutuhan penderita.
5. Collaborator (kolaborator)
kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain
pelayanan selanjutnya.
6. Consultant (konsultan)
7. Reformer (Pembaharu)
pelayanan keperawatan.
1. Predisposing factors
permudah.
2. Enabling factors
3. Reinforcing factors
contoh dari para tokoh masyarakat, tokoh agama para petugas, lebih-
Diabetes Melitus dikenal sebagai silent killer karena sering tidak disadari
Kesehatan RI, 2014). DM dapat menyerang hampir seluruh sistem tubuh manusia,
darah yang tinggi akibat penurunan sekresi insulin. Diabetes melitus merupakan
dengan defisiensi absolut atau relative dari aktivitas dan sekresi insulin (Tipe &
Kota, 2017)
2.2.2 Etiologi
Penyebab dari jenis IDDM yaitu karena faktor genetik, penyakit ini
memproduksi insulin.
reseptor yang responsive insulin pada membrane sel, hal ini dapat terjadi
2.2.3 Komplikasi
Gangren adalah proses atau keadaan yang ditandai dengan adanya jaringan
Ulkus adalah luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput lender dan
ulkus adalah jaringan yang luas dan disertai invasif kuman saprofit. Adanya
merupakan alah satu gejala klinik dan perjalanan penyakit DM dengan neuropati
1. Faktor ekdogen :
1) Genetik
10
2) Metabolik
3) Angiopati diabetik
4) Neuropati diabetik
2. Faktor eksogen :
1) Trauma
2) Infeksi
3) Obat
yaitu :
darah kejaringan tubuh. Hal ini membuat jaringan tubuh kekurangan oksigen dan
penderita merasa putus asa serta mengalami harga diri rendah yang dapat
diperhatikan pada sikap penderita yang merasa malu akan luka dan bau oleh
11
gangren yang dialami, termasuk perubahan struktur, penampilan dan fungsi tubuh
KERANGKA KONSEP
Faktor Eksternal
Home Care /
1.1. Peran
Peran Perawat
Perawat Mandiri
1.
1) Pemberi asuhan
Pemberi asuhan
keperawatan
keperawatan
2. Advokat
2) Advokat Kemandirian
3.
3) Edukator
Edukator 1. Perawatan
4. Koordinator 2. Pengendalian
4) Koordinator
3. Pendidikan kesehatan
5.
5) Kolaborator
Kolaborator 4. Pengelolaan aktivitas
6. Konsultan
6) Konsultan penderita DM
7.
7) Pembaharu
Pembaharu
2. Lingkungan kerja
3. Organisasi profesi Baik Cukup Kurang
4. Pengetahuan perawat
12
13
Dari kerangka konsep diatas dapat kita ketahui bahwa penderita Diabetes
mandiri itu sendiri dilakukan dirumah sakit oleh perawat, ada dua faktor yang
faktor internal (Usia, jenis kelamin, status pekerjaan, lama mengalami DM,
dukungan keluarga, depresi, dan pengetahuan tentang DM) dan faktor eksternal
sakit, maka penderita harus mampu melakukan perawatan sendiri di rumah baik
dilihat dari peran perawat yang diberikan apakah sudah berperan dengan baik,
METODE PENELITIAN
menggapai sebuah tujuan dan mendapatkan jawaban dari masalah yang ditemukan
(Luthfiyah, 2018). Pada bab ini akan disajikan 1) Desain penelitian, 2) Kerangka
penelitian.
adalah salah satu jenis penelitian yang ditujukan untuk menyajikan gambaran
berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti antara fenomena yang diuji.
peristiwa dilakukan secara sistematis dan lebih menekankan pada data faktual
Pamekasan.
14
15
Populasi
Seluruh perawat di Ruang Crysan dan Ruang Florence di RSUD Mohammad
Noer Pamekasan Tahun 2022 sebanyak 30 orang
Sample
Seluruh perawat sebanyak 30 orang
Tekhnik Sampling
Probability-Total Populasi
Desain penelitian
Penelitian deskriptif
Pengumpulan Data
Penggumpulan data dilakukan dengan Questioner close ended
question menggunakan skala likert
Pengolahan Data
Editing, Scoring, Coding, Tabulating, Interpretating
Analisa Data
Analisa deskriptif (range)
Penyajian Data
Tabel dan narasi
Hasil
Pembahasan dan penarikan kesimpulan
4.3.1 Populasi
telah ditetapkan (Nursalam, 2020). Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh
Pamekasan tahun 2022. Jumlah populasi adalah sebanyak 30 orang perawat dan
4.3.2 Sampel
perawat yang tersedia sewaktu melakukan penelitian. Pada penelitian ini jumlah
4.3.3 Sampling
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran
yang memiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang suatu konsep
Variabel Definisi
Indikator Alat Ukur Skala Skor
Penelitian operasional
Peran perawat Tindakan yang 1. Pemberi asuhan Kuisioner close- Ordinal Skor
terhadap diharapkan keperawatan ended dengan Pernyataan :
kemandirin penderita DM 2. Advokat menggunakan 1. Skor 1 =
pasien terhadap 3. Edukator skala likert tidak pernah
perawat dalam 4. Koordinator 2. Skor 2 =
memberikan 5. Kolaborator jarang
perannya 6. Konsultan 3. Skor 3 =
kepada pasien 7. Pembaharu sering
berkaitan 4. Skor 4 =
dengan selalu
kemandirian
pasien Kategori :
dirumah. 1. <30
= Kurang
2. 30 - 45
= Cukup
3 ≥45
= Baik
yaitu :
Direktur.
2. Instrumen Penelitian
1. Editing
Kuesioner yang telah dibagikan dan diisi akan diteliti kembali oleh peneliti
serta dipastikan jawaban yang diberikan penuh dan sesuai dengan instruksi
2. Scoring
2) Skor 2 = Jarang
3) Skor 3 = Sering
4) Skor 4 = Selalu
3. Interpretating
menggunakan presentase :
P= x 100 %
Keterangan :
1) P = Presentase
3) n = Jumlah responden
20
1) 100 % : Seluruh
4) 50 % : Setengah
7) 0 % : Tidak satupun
4. Coding
Usia :
2) 35 – 50 diberi kode 2
Jenis Kelamin :
Pendidikan Terakhir :
21
4) S2 diberi kode 4
Status Perawat :
5. Tabulating
satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan
hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Analisa data dalam
Kategori keputusan :
DM Kurang
DM Cukup
DM Baik
Saat pengambilan sampel terlebih dahulu peneliti meminta ijin pada setiap
responden yang akan diteliti baik secara lisan maupun lembar persetujuan atas
kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok tertentu saja yang akan dilaporkan
4.8 Keterbatasan
responden. Hal ini dikarenakan keterbatasan jumlah tenaga kerja yang ada.
BAB 5
data meliputi geografi, demografi, data umum, dan data khusus. Pengkajian hasil
1. Data geografi
luas lahan 7.532 m2 dan luas bangunan 9.310 m2. Fasilitas pelayanan
instalasi gawat darurat (IGD), intensif care unit (ICU), 71 ruang rawat inap, 2
ruang isolasi, ruang khusus operasi, dan lain sebagainya (RSU Mohammad
Noer, 2017).
23
24
2. Data demografi
1. Data usia
sebanyak 22 orang (73%) berusia <35 tahun dan hampir setengah dari
diantara 35 – 50 tahun.
25
kecil dari seluruh responden yang diteliti terdapat sebanyak 4 orang (13%)
sebanyak 10 orang (33%) memilki peran yang baik, dan sebagian besar dari
seluruh responden yang diteliti terdapat sebanyak 20 orang (67%) memiliki peran
ulkus dekubitus.
27
5.2 Pembahasan
nomor 1,3 dan 4. Hasil penelitian juga menunujukkan bahwa sebagian kecil
responden masih ada yang jarang merumuskan diagnosa dan melakukan evaluasi
menuliskan lengkap hasil evaluasi keperawatan yang telah dilakukan, selama ini
perawat bisa melihat ke belakang untuk melihat apakah intervensi berhasil atau
hubungan yang terintegrasi yaitu antara perawatan yang diterima pada waktu di
rumah sakit dengan perawatan yang diberikan setelah pasien pulang. Kemandirian
sampai saat ini kemandirian penderita yang dirawat belum optimal karena peran
perawat masih terbatas pada pelaksanaan kegiatan rutinitas saja, yaitu hanya
berupa informasi tentang jadwal kontrol ulang (Peraturan Menteri Kesehatan RI,
2015).
Evaluasi adalah salah satu tahapan dari rangkaian asuhan keperawatan yang
akan menilai hasil kerja dan respon perkembangan penderita. Evaluasi dilakukan
untuk memperbaiki apabila adanya tindakan yang belum atau tidak mencapai
2018).
2. Advocate (advokat)
yang di hadapi, dan penyembuhan dengan cara yang dipahami oleh penderita DM.
perawatan diri, dan pendidikan kesehatan saat pemulangan dari rumah sakit
3. Educator (pendidik)
perawatan luka kaki nya sesuai dengan item pernyataan nomor 8. Perawat sudah
diri bagi penderita diabetes ini, dengan informasi yang baik dari perawat dan
petugas kesehatan lainnya, para diabetesi akan memiliki pengetahuan yang baik,
2019).
Jika peran edukator ini tidak baik, maka hal ini akan mengakibatkan
mengajarkan nutrisi yang baik untuk penderita DM baik dalam menjaga asupan
makanan yang seimbang, makanan yang harus dibatasi, dan makanan yang boleh
bahwa kemampuan petugas kesehatan saat ini belum optimal dalam penanganan
perawat harus mempunyai motivasi yang tinggi agar dapat meningkatkan kinerja
seorang perawat maka di harapkan semakin tinggi pula kinerja perawat dalam
4. Coordinator (koordinator)
mandiri penderita DM dirumah sesuai dengan item pernyataan nomor 10. Perawat
sesuai kebutuhan penderita. Perawat akan lebih sering bersama penderita daripada
31
dokter, sehingga perawat yang akan lebih mengetahui semua keadaan yang terjadi
pada penderita. Maka dari itu, perawat akan lebih banyak mengarahkan tim
kesehatan lain untuk melakukan tindakan apa yang diperlukan untuk penderita.
begitu maka perawat dan tim kesehatan lainya akan merencanakan apa saja
penderita sesuai dengan pelayanan kesehatan yang diterima oleh penderita dan
penderita dan keluarga mengetahui apa saja yang telah dilakukan perawat dan tim
kesehatan, selain itu juga sebagai tanda bukti untuk bahwa perawat dan tim
5. Collaborator (kolaborator)
kadar gula darah sesuai dengan pernyataan item nomor 11 dan 12. Peran perawat
penderita dan itu dijadikan sebagai motivasi utama bagi perawat maupun dokter
Curtis (2011) menjelaskan bahwa sebagai tim kolaborasi, sangat penting bagi
perawat dan dokter untuk bertukar informasi dengan jelas dan komprehensif.
kesehatan tentang apa yang diderita oleh penderita. Petugas kesehatan di rumah
sakit tidak terlalu banyak, sehingga belum tentu selalu terlihat apa saja yang
terjadi pada penderita. Maka dari itu, perawat akan mengajarkan keluarga tentang
hal-hal sederhana untuk menjaga penderita dan juga akan melibatkan keluarga
dalam setiap yang akan dilakukan kepada penderita pasti keluarga juga akan
6. Consultant (konsultan)
rumah sesuai dengan item pernyataan nomor 13. Jika ditinjau dari tingkat
pekerjaan perawat sehingga tidak terorganisir dengan baik dan akibatnya beberapa
hal yang dianggap sepele seperti memberikan informasi atau solusi kepada
33
penderita atau memberi kesempatan pada pasien ataupun keluarga untuk bertanya
untuk menemukan solusi yang tepat sehingga masalah penderita yang sulit
7. Reformer (Pembaharu)
dibantu keluarga terutama perawatan lukanya sesuai item pernyataan nomor 15.
memerlukan bantuan dari perawat ketika ada masalah atau hambatan dalam
lukanya di rumah baik alat, lingkungan dan tindakan yang dilakukan kurang steril
sehingga ditakutkan lukanya tidak kunjung sembuh, tetapi selain itu perawat
dilakukan. Keluarga penderita sudah banyak yang lebih pintar, bukan perawat
34
infeksi, memberikan rasa aman dan nyaman untuk pasien, mempercepat proses
luka dari benda asing/kotor, memudahkan pengeluaran cairan yang keluar dari
luka, mencegah masuknya kuman dan kotoran ke dalam luka serta mencegah
dengan cukup.
BAB 6
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
rumah. Salah satu caranya rumah sakit memanfaatkan kontak saran yang telah ada
agar diisi oleh pengunjung untuk mengetahui penilaian masyarakat terhadap peran
perawat tersebut.
calon perawat prosfesional, untuk itu lebih menanamkan peran perawat kepada
calon perawat. Sebaiknya setiap materi yang diajarkan mencatumkan materi peran
35
36
untuk menjaga kebugaran tubuh dan mengontrol kadar gula darah serta rajin
dengan cara ikut patuh dalam melakukan perawatan dengan cara membantu
penderita dalam melakukan diet, mengontrol kadar gula darah, serta rajin
Amino, R., Provinsi, G., Tengah, J., Jateng, R. P., & Elisabeth, S. S. (2015).
Pelaksanaan Peran Perawat Sebagai Advokad Dalam Pemberian Informed
Concent Tindakan Ect Premedikasi. 291–296.
Infodatin-2020-Diabetes-Melitus.pdf. (n.d.).
Jumariah, T., & Mulyadi, B. (2017). Peran Perawat Dalam Pelaksanaan Perawatan
Kesehatan Masyarakat. Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia, 7(1), 182–188.
Kementerian Kesehatan RI. (2014). Profil Kesehatan Indonesia 2014 (Vol. 1227,
Issue July). https://doi.org/10.1002/qj
Maulana, F., Pratama, A., Fithriana, D., & Marfia, E. (2021). Peran Perawat
Dalam Memberikan Asuhan Keperawatan Terhadap Kesembuhan Luka
Gangren Di Rsud Kota Mataram. Ilmiah Ilmu Kesehatan, 7(1), 81–88.
37
38
Peran, H., Sebagai, P., & Dengan, E. (2018). Digital Digital Repository
Repository Universitas Universitas Jember Jember Digital Digital
Repository Repository Universitas Universitas Jember Jember.
Poliklinik, D. I., Diabetik, K., Lestari, S. A., & Barewe, A. (2016). Gambaran
Konsep Diri Pada Pasien Luka Gangren Diabetik. 1, 13–22.
Tipe, M., & Kota, D. I. (2017). Jurnal of Health Education. 2(2), 138–145.
Lampiran 1 Lembar Permohonan dan Persetujuan Menjadi Responden
Hormat Saya,
Pamekasan, ……………...2022
Wildatul Hasanah
NRP. 33411901117
Pamekasan,………………2022
Responden
(...............................................)
Tanda tangan
Lampiran 2 Lembar Surat Rekomendasi Izin Penelitian/Data Awal
Petunjuk pengisian :
1. Semua pernyataan harus diberi jawaban.
2. Isilah pernyataan dengan memberikan tanda checklist (√) pada jawaban
yang bapak/ibu pilih.
3. Setiap pernyataan dijawab dengan satu jawaban yang sesuai menurut
bapak/ibu.
4. Bila ada yang kurang dimengerti dapat ditanyakan pada peneliti.
A. Data Umum
1. Usia Diisi oleh peneliti
Tahun (Kode)
Perempuan
3. Pendidikan Terakhir
: DIII
: DIV
: S1/Ners
: S2
4. Status Perawat
: Perawat Ascosiate
: Perawat Primer
B. Data Khusus
Petunjuk pengisian :
1. Semua pernyataan harus diberi jawaban.
2. Isilah pernyataan dengan memberikan tanda checklist (√) pada jawaban
yang bapak/ibu pilih.
3. Setiap pernyataan dijawab dengan satu jawaban yang sesuai menurut
bapak/ibu.
4. Bila ada yang kurang dimengerti dapat ditanyakan pada peneliti.
Tidak
NO PERNYATAAN Selalu Sering Jarang Skor
pernah
1 Bapak/Ibu melakukan pengkajian sejak
penderita masuk sampai sekarang
2 Bapak/Ibu merumuskan diagnosa
masalah dari DM yang diderita
3 Bapak/Ibu membuat rencana
keperawatan untuk perawatan penderita
DM di rumah
4 Bapak/Ibu melakukan tindakan sesuai
dengan SOP terhadap penderita DM ?
5 Bapak/Ibu melakukan evaluasi terhadap
perkembangan penderita DM sebelum
dibawa pulang ke rumah
6 Bapak/Ibu menjelaskan tentang
perawatan DM mandiri di rumah
7 Bapak/Ibu menjelaskan tentang cara
pengendalian DM mandiri di rumah
8 Bapak/Ibu mengajarkan penderita DM
tentang bagaimana cara mengatasi kadar
gula darah tinggi, perawatan kaki yang
luka dll
9 Bapak/Ibu mengajarkan penderita DM
tentang bagaimana cara menjaga asupan
makanan yang seimbang, makanan yang
harus dibatasi, makanan yang boleh
dikonsumsi
10 Bapak/Ibu memberikan pelayanan
yang terbaik untuk penderita DM
11 Bapak/Ibu berkolaborasi dengan tenaga
kesehatan yang lain untuk pengendalian
dan pemantaun kadar gula darah
12 Bapak/Ibu berkolaborasi dengan
laboratorium untuk melihat hasil
pemeriksaan gula darah dan batas
normalnya
13 Bapak/Ibu menerima keluhan penderita
DM ketika penderita kesulitan dalam
merawat lukanya di rumah dan
memberikan solusi yang tepat untuk
masalahnya
14 Bapak/Ibu mengajarkan cara yang tepat
untuk pengendalian dan perawatan luka
pada penderita DM
15 Bapak/Ibu menganjurkan penderita DM
untuk melakukan perawatan mandiri di
rumah walaupun dibantu keluarga
terutama untuk perawatan lukanya
Lampiran 6 Tabulasi Data Umum dan Data Khusus
LEMBAR KONSULTASI
LEMBAR KONSULTASI
LEMBAR KONSULTASI
LEMBAR KONSULTASI
LEMBAR KONSULTASI