Anda di halaman 1dari 154

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN

MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA


MATERI BANGUN DATAR DI KELAS IV
SDN 7 DURUKA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

OLEH:

WA ODE HELVI RUJU


A1G1 17 107

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
PERNYATAAN

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,


dan sumber yang saya kutip maupun rujuk
telah saya nyatakan benar

Apabila kelak ternyata terbukti plagiat,


maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan

Kendari, 01 September 2021

Wa Ode Helvi Ruju

ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

SKRIPSI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN


MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA
MATERI BANGUN DATAR DI KELAS IV
SDN 7 DURUKA

Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing I dan pembimbing II untuk


dipertahankan di hadapan Panitia Ujian Skripsi pada Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo.

Kendari, September 2021

Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II

Dr. La Ili, S.Pd., M.Pd Drs. Nana Sumarna, S.Pd., M.Kes


NIP. 19780404 200501 1 002 NIP. 19680313 199403 1 002

Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dr. Izlan Sentryo, M.Pd


NIP. 19661231 199601 1 004

iii
iv
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-Nya, sehingga penulis telah
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Melalui Penerapan Model Project Based Learning (PjBL) Pada Materi Bangun
Datar Di Kelas IV SDN 7 Duruka” Salawat serta salam tidak lupa kita panjatkan
kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW, beserta para keluarga,
sahabat, dan semua pengikutnya yang tetap istiqomah di jalannya hingga akhir
zaman. Peneliti juga mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada
Dr. La Ili, S.Pd., M.Pd selaku pembimbing 1 dan Drs. Nana Sumarna, S.Pd.,
M.Kes selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktunya dalam
memberikan arahan dan bimbingan dengan tekun dan penuh kesabaran,
memberikan motivasi serta arahan dalam penyusunan skripsi, sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik, semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya beserta keluarga tercinta.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis sudah berupaya semaksimal
mungkin untuk mengemukakan pemikiran dan pengkajian, namun dengan segala
kekurangan skripsi ini, tidak lepas dari kesalahan. Berbagai hambatan dan
kesulitan yang dihadapi penulis selama penyusunan skripsi ini, namun berkat doa
dan dorongan dari berbagai pihak, hambatan dan kesulitan tersebut dapat diatasi.
Untuk itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai
pihak yang secara langsung maupun tidak langsung yang ikut serta membantu
penulis, yaitu kepada:
1. Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S.Si.,M.Si, M.Sc. Rektor Universitas
Halu Oleo yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
menempuh pendidikan di Universitas Halu Oleo.
2. Dr. H. Jamiludin, M. Hum., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Halu Oleo yang telah menyetujui serta mendukung pelaksanaan
penyusunan laporan skripsi ini.
3. Dr. Izlan Sentryo, M.Pd., selaku ketua jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar FKIP Universitas Halu Oleo yang telah banyak memfasilitasi penulis
mulai dari perkuliahan sampai tahapan penelitian ini.
4. Dr. La Ili, S.Pd, M.Pd., selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah menyelenggarakan
administrasi akademik di Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar dengan
baik.
5. Dosen dan Staf Administrasi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar dalam
lingkungan FKIP Universitas Halu Oleo yang telah membantu selama
perkuliahan.

v
6. Tim Penguji yaitu Dr. Izlan Sentryo, M.Pd., Drs. H. Amiruddin B, M.Kes.,
Dr. H. Muhammad Yasin, M.Pd., Drs. La Ode Kaimuddin, S.Pd.,M.Pd., Dr.
La Ili, S.PD., M.Pd., Dr. Nana Sumarna, S.Pd., M.Kes., yang dengan sabar
telah memberikan saran/masukan dan bimbingan kepada penulis.
7. La Muka, S.Pd., selaku kepala sekolah SDN 7 DURUKA yang telah
memberikan izin dan waktu kepada penulis untuk melaksanakan penelitian
pada sekolah yang dipimpinnya.
8. Agus Salim, S.Pd., selaku wali kelas IV yang telah bersedia meluangkan
waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam rangka
melaksanakan kegiatan penelitian di SDN 7 DURUKA.
9. Kepada sahabatku tercinta Wa Ode Fahtum Tamrin yang telah banyak
memberikan dukungan, saran dan doa bagi penulis.
10. Kepada sahabatku Reski Zaskia Azhari, Ella Grasela, Kartika Apriyani,
Reskiyanti yang telah banyak membantu segala sesuatu dengan penuh suka
duka lewati bersama selama perkuliahan, semoga menjadi teman dunia
akhirat.
11. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Halu Oleo angkatan 2017 kelas B yaitu Wa Ode
Nurhasanah, Masyita Ulfa Amaliah Aktora , Marwana, Sherina R, Sri
Kurniati, Wa Ode Rusnianti yang telah memberikan banyak masukan dan
motivasi selama perkuliahan.
Teristimewa penulis sampaikan penghargaan dan terima kasih yang tak
terhingga kepada Ayahanda La Ode Ruju, S.Pd dan Ibunda tercinta St. Merling,
S.Pd AUD yang telah banyak memberikan dukungan dan motivasi demi tercapai
cita-cita anaknya dalam bentuk materi, nasehat, serta doa yang tulus sejak penulis
mulai duduk di bangku perkuliahan hingga sampai pada tahap ini, serta saudara
saya tercinta Wa Ode Eksi Aryanti, A.Md Keb., Wa Ode Puput Timisela, A.Md
Keb., Wa Ode Sri Bintang Cahyani, Wa Ode Anugrah Sastra Nagara yang telah
banyak membantu dan menguatkan.
Penulis menyadari bahwa apa yang tertuang dalam skripsi ini masih jauh
dari kesempurnaan, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyajiannya. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Kendari, 01 September 2021


Penulis

Wa Ode Helvi Ruju

vi
ABSTRAK

Wa Ode Helvi Ruju, (A1G117107). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui


Penerapan Model Project Based Learning (PjBL) pada Materi Bangun
Datar Di Kelas IV SD Negeri 7 Duruka. Hasil penelitian. Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Halu Oleo. Pembimbing (1) La Ili dan (2) Nana Sumarna.
Masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran Matematika adalah
rendahnya hasil belajar siswa. Berdasarkan latar belakang penelitian, rumusan
masalah penelitian ini adalah (1) Bagaimana deskripsi aktivitas guru melalui
model project based learning pada materi bangun datar, (2) Bagaimana deskripsi
aktivitas siswa melalui penerapan model project based learning pada materi
bangun datar, dan (3) Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa melalui
penerapan model project based learning pada materi bangun datar. Sesui dengan
rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskripsikan
aktivitas guru melalui model project based learning pada materi bangun datar, (2)
Untuk mendeskripsikan aktivitas siswa melalui penerapan model project based
learning pada materi bangun datar, dan (3) Untuk mendeskripsikan peningkatan
hasil belajar siswa melalui penerapan model Project Based Learning pada materi
bangun datar.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 7 Duruka pada semester genap tahun ajaran
2020/2021. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus pembelajaran dan setiap
siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Prosedur penelitian meliputi (1) Perencanaan,
(2) Pelaksanaan, (3) Observasi dan Evaluasi, dan (4) Refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Aktivitas mengajar guru pada
siklus 1 pertemuan 1 terlaksana 59.72% dan pada pertemuan 2 terlaksana 68.05%.
sedangkan pada siklus II pertemuan 1 terlaksana79.16% dan pada pertemuan 2
terlaksana 87.5%. (2) Aktivitas belajar siswa pada siklus I pertemuan 1 terlaksana
42.51% dan pertemuan 2 terlaksana 59.37%. Sedangkan pada siklus I pertemuan
1 terlaksana 78.12% dan pertemuan 2 terlaksana 85.93%. (3) Hasil belajar siklus I
terdapat 10 dari 15 orang yang telah tuntas secara klasikal yaitu 67% dengan nilai
rata-rata 65.07. Sedangkan pada siklus II menunjukkan 13 dari 15 siswa telah
tuntas secara klasikal yaitu 87% dengan nilai rata-rata 78.93. Berdasarkan data,
dapat disimpulkan bahwa aktivitas mengajar guru, aktivitas belajar siswa dan hasil
belajar siswa dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran project based
learning.
Kata Kunci : Model Project Based Learning, Aktivitas Mengajar Guru, Aktivitas
belajar Siswa, Hasil Belajar.

vii
ABSTRACT

Wa Ode Helvi Ruju, (A1G117107). Improving Student Learning Outcomes


Through the Application of Project Based Learning (PjBL) Models on
Waking Flat Materials in Class IV SD Negeri 7 Duruka. Research results.
Department of Elementary School Teacher Education, Faculty of Teacher
Training and Education, Halu Oleo University. Supervisors (1) La Ili and
(2) Nana Sumarna.

The problem that occurs in the mathematics learning process is the low
student learning outcomes. Based on the research background, the formulation of
the research problem is (1) How is the description of teacher activities through the
project-based learning model on the flat-shaped material, (2) How is the
description of student activities through the application of the project-based
learning model on the flat-shaped material, and (3) How improving student
learning outcomes through the application of project-based learning models on
flat-shaped materials. In accordance with the formulation of the problem, the
objectives of this study are (1) to describe teacher activities through a project-
based learning model on flat-shaped materials, (2) to describe student activities
through the application of project-based learning models to flat-shaped materials,
and (3) to describe improvement of student learning outcomes through the
application of the Project Based Learning model on the flat material.
This research is a Classroom Action Research (CAR) conducted in grade
IV SD Negeri 7 Duruka in the event semester of the 2020/2021 academic year.
This research was carried out in 2 learning cycles and each cycle consisting of 2
meetings. The research procedures include (1) Planning, (2) Implementation, (3)
Observation and Evaluation, and (4) Reflection.
The results showed that (1) the teacher's teaching activities in cycle 1 of
meeting 1 carried out 59.72% and at meeting 2 it was carried out 68.05%. while in
the second cycle the first meeting was 79.16% and at the second meeting it was
87.5%. (2) Student learning activities in the first cycle of meeting 1 carried out
42.51% and meeting 2 carried out 59.37%. While in the first cycle, 78.12% of
meeting 1 was carried out and 85.93% of meeting 2 was carried out. (3) The
results of the first cycle of learning there are 10 out of 15 people who have
completed classically, namely 67% with an average value of 65.07. While in the
second cycle, 13 out of 15 students have completed classically, namely 87% with
an average value of 78.93. Based on the data, it can be concluded that teacher
teaching activities, student learning activities and student learning outcomes can
be improved through the project based learning model.

Keywords: Project Based Learning Model, Teacher Teaching Activities, Student


Learning Activities, Learning Outcomes.

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
PERNYATAAN................................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................... iii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iv
ABSTRAK......................................................................................................... vi
ABSTRACT....................................................................................................... vii
DAFTAR ISI...................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL.............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian......................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian....................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Teori Belajar................................................................................ 6
B. Model Pembelajaran.................................................................... 7
C. Model Project Based Learning................................................... 9
D. Hasil Belajar................................................................................ 13
E. Tinjauan Materi........................................................................... 16
F. Hasil Penelitian Relevan.............................................................. 18
G. Kerangka Berpikir....................................................................... 19
H. Indikator Keberhasilan................................................................ 21

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian............................................................................ 22
B. Tempat dan Waktu Penelitian..................................................... 22
C. Faktor yang Diteliti...................................................................... 22
D. Subyek Penelitian........................................................................ 22
E. Tahap Pengumpulan Data............................................................ 23
F. Instrumen Penelitian.................................................................... 23
G. Proses Penelitian.......................................................................... 24
H. Tahapan Analisis Data................................................................. 27
I. Langkah Kerja............................................................................. 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian............................................................................ 29
B. Pembahasan................................................................................. 44

ix
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................. 53
B. Saran............................................................................................ 53

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 56
LAMPIRAN....................................................................................................... 57
RIWAYAT HIDUP........................................................................................... 136

x
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus I Pertemuan


1 dan 2.......................................................................................... 35
Tabel 4.2 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan
1 dan 2.......................................................................................... 35
Tabel 4.3. Penilaian Sikap....................................................................................................
36
Tabel 4.4. Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus II Pertemuan
1 dan 2.......................................................................................... 42
Tabel 4.5. Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan
1 dan 2.......................................................................................... 43
Tabel 4.6. Penilaian Sikap............................................................................. 43

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Bagan Alur Kerangka Berpikir.................................................... 35


Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Aktivitas Mengajar Siklus I dan II........... 46
Gambar 4.3. Diagram Peningkatan Aktivitas Belajar Siklus I dan II......................................
49
Gambar 4.4. Diagram Peningkatan Nilai Hasil Belajar Siklus I dan II............ 51

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Hasil Observasi yang dilakukan di SD Negeri


7 Duruka.......................................................................................59
Lampiran 2. Lembar Hasil Wawancara yang dilakukan di SD Negeri
7 Duruka.......................................................................................59
Lampiran 3. Silabus Pembelajaran..........................................................................................
60
Lampiran 4. RPP Model PjBL..........................................................................63
Lampiran 5. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD).....................................79
Lampiran 6. Tugas Proyek................................................................................87
Lampiran 7. Kisi-Kisi Hasil Belajar................................................................. 100
Lampiran 8. Soal Tes Hasil Belajar.................................................................. 101
Lampiran 9. Lembar Penilaian Aktivitas Guru dan Seluruh Siswa......................................... 106
Lampiran 10. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa........................................................................
125
Lampiran 11. Rubrik Penilaian Sikap........................................................................................
127
Lampiran 12. Dokumentasi Penelitian......................................................................................
128

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang
mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Sejak zaman dahulu,
matematika digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan
sehari- hari atau pun membantu mengembangkan disiplin ilmu lain, sehingga
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dewasa ini tidak
terlepas dari kontribusi matematika. Oleh karena pentingnya peranan
matematika baik dalam kehidupan manusia atau pun perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka sejak tingkat pendidikan dasar hingga
perguruan tinggi, matematika dijadikan sebagai mata pelajaran wajib, hal ini
ini bertujuan untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, sistematis, logis,
kreatif dan kemampuan bekerja sama yang efektif bagi siswa.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari mulai


dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Sesuai dengan pendapat
Susanto (2016:183) bahwa matematika merupakan salah satu bidang studi yang
ada pada semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga
perguruan tinggi. Dalam matematika objek dasar yang dipelajari adalah
abstrak, hal ini dipertegas oleh Hudojo (dalam Hasratuddin, 2014) bahwa
matematika adalah ide-ide abstrak yang diberi simbol-simbol tersusun secara
hirarkis dan penalarannya deduktif.

Matematika pada pendidikan dasar adalah jembatan bagi upaya


peningkatan pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia). Di samping itu
sekolah dasar merupakan landasan bagi pendidikan selanjutnya. Mutu
pendidikan menengah dan pendidikan tinggi tergantung kepada dasar
kemampuan dan keterampilan yang dikembangkan sejak tingkat sekolah dasar.
Mutu pendidikan yang baik di tingkat sekolah dasar akan menghasilkan di

1
2

tingkat secara sistematik mutu pendidikan pada jenjang selanjutnya. Jadi


pendidikan di sekolah dasar itu memungkinkan perubahan mutu pendidikan
pada jenjang selanjutnya (Susanto, 2013:92). Dengan demikian, guru
pendidikan sekolah dasar harus mampu menciptakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran yang efektif khususnya pada mata pelajaran
Matematika. Matematika memiliki fungsi mengembangkan kemampuan
menghitung mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika
sederhana yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui materi
bilangan, pengukuran, bangun datar, dan pengelolaan data.

Menurut Dalyono dalam Warsini (2020:34) mengatakan belajar adalah


setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai
suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Hudoyo dalam Warsini (2019:34)
mendefinisikan belajar sebagai perubahan dalam perbuatan melalui aktivitas,
praktek dan pengalaman. Pembelajaran adalah upaya untuk menciptakan iklim
dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan
peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan
siswa serta antara siswa dengan siswa (Suyitno dalam Warsini, 2019:35).

Hasil belajar merupakan suatu hal yang diperoleh atau dicapai dari
proses belajar mengajar. Menurut Susanto (2016:76), definisi hasil belajar
secara sederhana adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui
kegiatan belajar. Selain itu, menurut Kunandar (2013:83), hasil belajar adalah
kompetensi atau kemampuan tertentu baik kognitif, afektif, maupun
psikomotorik yang dicapai atau dikuasai peserta didik setelah mengikuti proses
belajar mengajar.

Kenyataan yang terjadi dilapangan berdasarkan observasi yang peneliti


lakukan di kelas IV SD Negeri 7 Duruka di temukan beberapa permasalahan
dari segi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran bangun datar yaitu:

1) Pembelajaran di kelas IV masih bersifat pasif, 2) Siswa sulit memahami


materi matematika, dan 3) Pembelajaran masih bersifat konvensional.
3

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan yaitu : 1) Siswa belum diajarkan


model pembelajaran yang menuntut siswa untuk menghasilkan suatu produk
yang dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan kepada siswa,

2) Belum diterapkannya model PjBl dalam pembelajaran matematika 3) Nilai


rata-rata hasil belajar matematika di kelas IV semester 2 di SD Negeri 7
Duruka yang diperoleh peserta didik adalah 50, rata-rata ini belum mencapai
kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan sekolah yaitu 70

4) Guru belum meminta siswa membentuk kelompok dalam proses


pembelajaran dan latihan-latihan yang dilaksanakan hanya dikerjakan
perindividu sehingga kurang memancing keinginan peserta didik untuk bekerja
sama, dan 5) Di akhir pembelajaran peserta didik tidak dilibatkan oleh guru
untuk membuktikan sendiri hasil jawaban dari soal yang dikerjakan.

Pembelajaran yang seperti ini tentu akan memberikan dampak kepada


peserta didik seperti: 1) peserta didik bersifat pasif dalam pembelajaran, karena
guru tidak memancing siswa untuk melakukan tanya jawab saat proses
pembelajaran, 2) Dalam pembelajaran siswa tidak dapat menghasilkan suatu
produk yang dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan, dan 3)
peserta didik sulit untuk memahami konsep pembelajaran matematika, hal ini
dibuktikan dengan rendahnya hasil belajar peserta didik.

Upaya yang dapat dilakukan guru yakni dengan menerapkan model


Project Based learning (PjBL) untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini
sejalan dengan pendapat Faisal (2014:98-99), kelebihan model PjBL yakni
meningkatkan motivasi belajar belajar siswa, meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah, membuat siswa menjadi lebih aktif, meningkatkan
kolaborasi, meningkatkan keterampilan komunikasi siswa, meningkatkan
keterampilan siswa mengelola sumber, memberikan pengalaman kepada siswa
dalam mengorganisasikan proyek, menyediakan pengalaman belajar sesuai
dengan dunia nyata siswa, melibatkan siswa belajar mengambil informasi
penting pembelajaran, membuat suasana belajar menjadi menyenangkan. Jadi
4

dengan menggunakan model PjBL ini dapat membuat peserta didik menjadi
lebih aktif dan mampu mengembangkan kemampuan berfikir sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar matematika.

Hasil belajar matematika yang baik tidak terlepas dari sosok guru yang
tidak hanya menguasai kelas dan memahami peserta didiknya, tetapi juga
dibutuhkan guru yang mampu menguasai berbagai model pembelajaran
sehingga peserta didik dapat menguasai materi yang diterimanya dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Lenny, dkk (2018)
menjelaskan bahwa “The low learning outcomes of student can not be
separated from the learning process that lasted for this”, bahwa hasil belajar
yang rendah tidak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran yang
berlangsung. Guru perlu menggunakan model-model pembelajaran yang
inovatif untuk menghindari terjadinya hasil belajar yang rendah.

Oleh karena itu pembelajaran dengan judul meningkatkan hasil belajar


siswa melalui penerapan model Project Based Learning pada materi bangun
datar di kelas IV SD Negeri 7 Duruka penting untuk dilakukan.

B. Rumusan Masalah
Masalah pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimana deskripsi aktivitas guru melalui penerapan model Project Based
Learning?
2. Bagaimana deskripsi aktivitas siswa melalui penerapan model Project
Based Learning?
3. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan model
Project Based Learning?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah :
4. Untuk mendeskripsikan aktivitas guru melalui penerapan model Project
Based Learning.
5. Untuk mendeskripsikan aktivitas siswa melalui penerapan model Project
Based Learning.
5

6. Untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan


model Project Based Learning.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagi lembaga penelitian, penelitian ini diharapkan bisa menjadikan
pengembangan ilmu pengetahuan tentang peningkatan hasil belajar
melalui model PjBL pada materi bangun datar.
2. Bagi siswa, penelitian ini dapat berguna membantu meningkatkan
keaktifan siswa dan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika.
3. Bagi sekolah, sebagai masukan dan sumbangan pemikiran dalam
meningkatkan mutu pendidikan khususnya untuk perbaikan kualitas
pembelajaran di sekolah tersebut.
4. Bagi peneliti, dapat memperoleh pengalaman langsung dalam menerapkan
proses pembelajaran Matematika melalui model PjBL.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Hasil Belajar


Menurut Pane (2017:335-336), tokoh psikologi belajar memiliki
persepsi dan penekanan tersendiri tentang hakikat belajar dan proses ke arah
perubahan sebagai hasil belajar. Berikut ini adalah beberapa kelompok teori
yang memberikan pandangan khusus tentang belajar:
a. Behaviorisme, teori ini meyakini bahwa manusia sangat dipengaruhi oleh
kejadian-kejadian di dalam lingkungannya yang memberikan pengalaman
tertentu kepadanya. Behaviorisme menekankan pada apa yang dilihat, yaitu
tingkah laku, dan kurang memperhatikan apa yang terjadi di dalam pikiran
karena tidak dapat dilihat.
b. Kognitivisme merupakan salah satu teori belajar yang dalam berbagai
pembahasan juga sering disebut model kognitif. Menurut teori belajar ini
tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi atau pemahamannya
tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan. Oleh karena itu, teori ini
memandang bahwa belajar itu sebagai perubahan persepsi dan pemahaman.
c. Teori Belajar Psikologi Sosial, menurut teori ini proses belajar bukanlah
proses yang terjadi dalam keadaan menyendiri, akan tetapi harus melalui
interaksi.
d. Teori Belajar Gagne yaitu teori belajar yang merupakan perpaduan antara
behaviorisme dan kognitivisme. Belajar merupakan sesuatu yang terjadi
secara alamiah, akan tetapi hanya terjadi dengan kondisi tertentu. Yaitu
kondisi internal yang merupakan kesiapan peserta didik dan sesuatu yang
telah dipelajari, kemudian kondisi eksternal yang merupakan situasi belajar
yang secara sengaja diatur oleh pendidik dengan tujuan memperlancar
proses belajar.

6
7

B. Model Pembelajaran
Menurut Trianto (2014:51), model pembelajaran adalah suatu
perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
melaksanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. Rusman
(2011:144) berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau
pola yang bahkan dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana
pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan
membimbing pembelajaran di kelas atau lingkungan belajar lain.
Menurut Yamin (2013:17), model pembelajaran adalah contoh yang
dipergunakan para ahli dalam menyusun langkah-langkah dalam melaksanakan
pembelajaran. Selanjutnya, Komalasari (2015:57) menjelaskan bahwa model
pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar
dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.
Menurut Hamdayama (2016:132-182), macam-macam model
pembelajaran adalah sebagai berikut:
1) Model Pembelajaran Inquiry, model Inquiry (inkuiri) menggunakan
rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan proses berpikir secara
kritis serta analitis kepada peserta didik agar mencari dan menemukan
sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan secara mandiri
melalui penyelidikan ilmiah.
2) Model Pembelajaran Kontekstual merupakan model dengan konsep belajar
yang membuat guru untuk mengaitkan antara materi yang diajarkan
dengan situasi dunia nyata. Prinsip pembelajaran kontekstual adalah
aktivitas peserta didik, peserta didik melakukan dan mengalami, tidak
hanya monoton dan mencatat. Model mengajar ini juga dapat
mengembangkan kemampuan sosial peserta didik karena dihadapkan pada
situasi dunia nyata.
3) Model Pembelajaran Ekspositori adalah pembelajaran yang menekankan
pada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada
kelompok peserta didik supaya peserta didik dapat menguasai materi
secara optimal. Dalam model pengajaran ekspositori seorang pendidik
8

harus memberikan penjelasan atau menerangkan kepada peserta didik


dengan cara berceramah. Sehingga menyebabkan arah pembelajarannya
monoton karena sangat ditentukan oleh kepiawaian ceramah guru.
4) Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan para
proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Pemecahan
masalah menjadi langkah utama dalam model ini.
5) Pembelajaran Kooperatif adalah kerangka konseptual rangkaian kegiatan
belajar yang dilakukan oleh peserta didik dalam kelompok-kelompok
tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
Kelompok-kelompok tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
6) Model Pembelajaran PAIKEM merupakan singkatan dari Pembelajaran
Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan. Pembelajaran ini dirancang
agar membuat anak lebih aktif mengembangkan kreativitas sehingga
pembelajaran bisa berlangsung secara efektif, optimal, dan pada akhirnya
terasa lebih menyenangkan.
7) Model Pembelajaran Kuantum (Quantum Learning). Intinya metode
pembelajaran ini menggunakan berbagai cara untuk membuat
pembelajaran untuk dipahami dengan mudah oleh peserta didik. Caranya
bisa sangat interaktif dan melibatkan peserta didik dalam kegiatan
langsung untuk mendemonstrasikan materi diiringi perayaan seperti yel
motivasi.
8) Model Pembelajaran Terpadu merupakan model yang dapat melibatkan
beberapa mata pelajaran sekaligus agar memberikan pengalaman belajar
yang lebih bermakna pada peserta didik.
9) Model Pembelajaran Kelas Rangkap, pembelajaran kelas rangkap
menekankan dua hal utama yakni penggabungan kelas secara integrative
dan pembelajaran terpusat pada peserta didik, sehingga Guru tidak harus
mengulang kembali untuk mengajar pada dua kelas yang berbeda dengan
program yang berbeda pula. Efisiensi adalah kunci dari model
9

pembelajaran ini. Merangkapkan beberapa rombongan belajar dapat


meningkan efisiensi pembelajaran.
10) Model Pembelajaran Tugas Terstruktur, pembelajaran ini menekankan
pada penyusunan tugas terstruktur yang wajib diselesaikan oleh peserta
didik guna mendalami dan memperluas penguasaan materi yang sesuai
dengan materi pembelajaran yang sudah dikaji. Bentuk tugas terstruktur
meliputi laporan ilmiah, portofolio (produk ciptaan peserta didik), makalah
individu, makalah kelompok, dan sebagainya.
11) Model Pembelajaran Portofolio, model pembelajaran portofolio menitik
beratkan pada pengumpulan karya terpilih dari satu kelas secara
keseluruhan yang bekerja secara kooperatif membuat kebijakan untuk
memecahkan masalah. Prinsip dasar model pembelajaran portofolio, yaitu
prinsip belajar peserta didik aktif dan kelompok belajar kooperatif untuk
menghasilkan produk portofolio secara bersama.
12) Model Pembelajaran Tematik merupakan pembelajaran dengan suatu
kegiatan pembelajaran yang mengintegrasikan materi beberapa pelajaran
dalam satu tema atau topik pembahasan sesuai dengan kebutuhan
lingkungan peserta didik yang akan menjadi lahan dunia nyata bagi
dirinya.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat di simpulkan bahwa
model pembelajaran adalah suatu perencanaan pembelajaran yang dilakukan
dengan prosedur yang sistematis yang menggambarkan proses pembelajaran
dari awal sampai akhir sebagai pedoman guna mencapai tujuan belajar tertentu.
C. Model Project Based Learning
1) Pengertian Project Based Learning
Menurut Trianto (2014:42), model PjBL adalah pendekatan
pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar kontekstual melalui
kegiatan-kegiatan yang kompleks. Sani (2019:242), model pembelajaran
PjBL adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada
guru untuk mengelola pembelajaran dikelas dengan melibatkan kerja proyek
yang memuat tugas-tugas kompleks berdasarkan permasalahan yang sangat
10

menantang dan menuntun siswa untuk merancang, memecahkan masalah,


membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan
kesempatan siswa untuk bekerja secara mandiri. Hasil penelitian yang
dilakukan Ekaputri (2012:148) menunjukan bahwa pembelajaran dengan
metode PjBL dengan strategi team teaching mampu meningkatkan motivasi,
keaktifan, dan hasil belajar siswa.
Menurut Warsono dan Hariyanto (2012: 154), pembelajaran berbasis
proyek memusatkan diri terhadap adanya sejumlah masalah yang mampu
memotivasi, serta mendorong para siswa berhadapan dengan konsep-
konsep dan prinsip-prinsip pokok pengetahuan secara langsung sebagai
pengalaman tangan pertama (hands-on experience).
Berdasarkan uraian di atas, model Project Based Learning (PjBL)
adalah model pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai
suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir, bekerja secara
kolaboratif, dan keterampilan memecahkan masalah sebagai tantangan atau
pertanyaan yang harus dijawab, serta mengelola waktunya sendiri untuk
dapat menyelesaikan atau menghasilkan suatu proyek.
2) Karakteristik Project Based Learning
Menurut Amirudin dalam Kristanti (2016:123), pembelajaran
berbasis proyek memiliki karakteristik sebagai berikut:
a) Siswa membuat keputusan dan membuat kerangka kerja.
b) Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya.
c) Siswa merancang proses untuk mencapai hasil.
d) Siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi
yang dikumpulkan.
e) Siswa melakukan evaluasi secara kontinu.
f) Siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan.
g) Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya.
h) Kelas memiliki atmosfir yang memberi toleransi kesalahan dan
perubahan.
11

3) Tujuan Project Based Learning


Menurut Kristanti (2016:123), tujuan Project Based Learning (PjBL)
antara lain:
a) Meningkatkan kemampuan peseta didik dalam pemecahan masalah
proyek.
b) Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran.
c) Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah proyek
yang kompleks dengan hasil produk nyata.
d) Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam
mengelola bahan atau alat untuk menyelesaikan tugas atau proyek.
e) Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada PjBL yang
bersifat kelompok.
4) Langkah-Langkah Model Pembelajaran Project Based Learning
Menurut Rais (2010:8-9), langkah-langkah model pembelajaran
PjBL adalah sebagai berikut.
a) Membuka pelajaran dengan suatu pertanyaan menantang (start with the
big question).
b) Merencanakan proyek (design a plan for the project).
c) Menyusun jadwal aktivitas (create a schedule).
d) Mengawasi jalannya proyek (monitor the students and the progress of the
project).
e) Penilaian terhadap produk yang dihasilkan (assess the outcome).
f) Evaluasi (evaluate the experience).
5) Keuntungan dan Kelemahan Model Project Based Learning
Menurut Kemdikbud (2013), keunggulan PjBL adalah sebagai
berikut:
a) Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik
dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-
sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
b) Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik secara
kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata.
12

c) Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan


menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan
dengan dunia nyata.
d) Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik
maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.
Menurut Kemdikbud (2013), kelemahan PjBL antara lain:

a) Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah.


b) Membutuhkan biaya yang cukup banyak.
c) Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana
instruktur memegang peran utama di kelas.
d) Banyaknya peralatan yang harus disediakan.
e) Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan
pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.
f) Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja kelompok.
g) Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok berbeda,
dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik secara
keseluruhan.
Untuk meminimalisir kelemahan dari Project Based Learning (PjBL)
di atas, seorang pendidik harus dapat meminimalisir dengan cara:

a) Membatasi waktu peserta didik dalam menyelesaikan proyek.


b) Meminimalisir dan menyediakan peralatan atau media pembelajaran
sederhana yang terdapat di lingkungan sekitar sehingga tidak
membutuhkan biaya yang banyak.
c) Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga guru
dan peserta didik merasa nyaman dalam proses pembelajaran.
d) Meminimalisir dan menyediakan peralatan sederhana yang terdapat di
lingkungan sekitar.
e) Guru sebaiknya memfasilitasi peserta didik dalam menghadapi masalah.
f) Pembagian tugas antar anggota kelompok harus merata sehingga semua
peserta didik dapat berperan aktif dalam menyelesaikan proyek.
13

g) Sebaiknya topik yang diberikan antar kelompok sama, sehingga semua


peserta didik dapat memahami topik secara keseluruhan.
6) Sistem Penilaian Model Project Based Learning
Menurut Kemdikbud (2013), penilaian proyek merupakan kegiatan
penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu
tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencaaan,
pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.
Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman,
kemampuan menginformasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan
menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas.
Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan
yaitu:
a) Kemampuan pengelolaan, kemampuan peserta didik dalam memilih
topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta
penulisan laporan.
b) Relevansi, kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan
mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan
daam pembelajaran.
c) Keaslian, proyek yang dilakulan peserta didik harus merupakan hasil
karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk
dan dukungan terhadap proyek peserta didik.
D. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Slameto dalam Surya (2018:42) merupakan
suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Susanto (2016:5) mendefinisikan tentang hasil belajar sebagai suatu
aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar
untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru
14

sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang


relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak.
Menurut Kunandar (2013:62), hasil belajar adalah kompetensi atau
kemampuan tertentu baik kognitif, afektif, maupun psikomotorik yang
dicapai atau dikuasai peserta didik setelah mengikuti proses belajar
mengajar. Menurut Purwanto (2010:46), hasil belajar adalah perubahan
perilaku peserta didik akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena
peserta didik mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan
dalam proses belajar mengajar.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia mengikuti
kegiatan pembelajaran dan mendapat pengalaman dari kegiatan belajar yang
telah dilaksanakan.
2. Klasifikasi Hasil Belajar
Menurut Anderson dkk, (2015:147), sistem pendidikan nasional
rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan
instruksional, menggunakan hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara
garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah
afektif, dan ranah psikomotorik.
a) Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif
tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat
tinggi.
b) Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni
penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
c) Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yakni
gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual,
keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan
gerakan ekspresif dan intepretatif.
15

3. Penilaian Hasil Belajar


a) Penilaian Hasil Belajar
Menurut Sudjana (2013:3), penilaian adalah proses memberikan
atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria
tertentu, sedangkan penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai
terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu.
b) Fungsi dan Tujuan Penilaian Hasil Belajar
Menurut Anderson dkk (2015:135), fungsi penilaian sebagai
berikut:
1) Alat untuk mengetahui tercapai-tidaknya tujuan instruksional.
2) Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada para
orang tuanya.
Menurut Anderson dkk (2015:136), tujuan penilaian adalah
sebagai berikut:

1) Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat


diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi
atau mata pelajaran yang ditempuhnya.
2) Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di
sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah
laku para siswa ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan.
3) Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan
dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran
serta strategi pelaksanaannya.
4) Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak sekolah
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
4. Jenis dan Sistem Penilaian Hasil Belajar
Menurut Nurjannah (2017:78-80), berdasarkan tujuan dan ruang
lingkupnya, penilaian hasil belajar dapat digolongkan menjadi:
a) Penilaian formatif. Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau
beberapa pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh
gambaran tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut.
16

Hasil tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar


bahan tertentu dalam waktu tertentu. Penilaian formatif merupakan
penilaian yang dilakukan ketika proses pembelajaran sedang
berlangsung. Penilaian formatif dapat dilakukan dengan lisan atau pun
tertulis dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah
menerima dan memahami mateni yang telah diberikan. Penilaian formatif
juga dilakukan sebagai umpan balik dan siswa bagi guru atau pengajar
agar dapat melakukan introspeksi dalam mengajar. Dengan demikian
guru dapat melakukan peningkatan ataupun perbaikan dalam
pembelajaran yang dilakukan di kelas.
b) Penilaian subsumatif. Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran
tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah
untuk memperoleh gambaran daya serap siswa untuk meningkatkan
tingkat prestasi belajar siswa. Hasil tes subsumatif ini dimanfaatkan
untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkan dalam
menentukan nilai rapor.
c) Penilaian sumatif. Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa
terhadap bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu
semester, satu atau dua tahun pelajaran. Tujuannya adalah untuk
menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar siswa dalam suatu
periode belajar tertentu. Hasil dari tes sumatif ini dimanfaatkan untuk
kenaikan kelas, menyusun peringkat (ranking) atau sebagai ukuran mutu
sekolah.
E. Tinjauan Materi
Bangun datar adalah suatu bangun yang berbentuk datar (rata). Menurut
Soenarjo (2008: 226), materi bangun datar yaitu :
1. Segitiga merupakan suatu bangun datar 2 dimensi yang dibentuk oleh 3
buah sisi yang berwujud garis lurus serta 3 buah sudut.
2. Persegi merupakan suatu bangun datar 2 dimensi yang terbentuk oleh 4
buah rusuk dengan memiliki ukuran sama panjang serta memiliki 4 buah
sudut siku-siku. Persegi panjang merupakan suatu bangun datar 2 dimensi
17

yang terbentuk oleh 2 buah pasang rusuk yang panjang serta sejajar dan
memiliki 4 buah sudut-siku.
3. Trapesium merupakan suatu bangun datar 2 dimensi yang dibentuk dari 4
buah rusuk yang 2 buah di antaranya merupakan saling sejajar namun
panjang nya tidak sama. Jajar genjang sendiri merupakan suatu bangun datar
2 dimensi yang dibentuk atas 2 buah pasang rusuk yang di mana pada
masing-masingnya memiliki ukuran sama panjang serta sejajar dengan
pasangannya.
4. Belah Ketupat merupakan suatu bangun datar 2 dimensi yang dibentuk oleh
4 buah sisi dengan ukuran sama panjang serta memiliki 2 pasang sudut
bukan siku-siku dengan sudut yang saling berhadapan memiliki besar sama.
5. Lingkaran adalah bangun datar dua dimensi dibentuk oleh himpunan semua
titik yang mempunyai jarak sama dari suatu titik tetap.
Peningkatan hasil belajar dalam penelitian materi bangun datar melalui
model PjBL dapat dicontohkan sebagai berikut:
1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok kecil dan memberikan
pertanyaan mendasar tentang bangun datar yang digunakan untuk
memunculkan analisis, uraian, dan penjelasan mengenai pertanyaan
tersebut. Misalnya: guru bertanya kepada siswa tentang benda-benda yang
ada di rumah siswa yang berbentuk bangun datar persegi, persegi panjang,
jajargenjang, dll. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang jenis-
jenis bangun datar persegi, persegi panjang, dan jajar genjang serta sifat-
sifatnya untuk menggali pengetahuan awal siswa.
2. Guru meminta setiap kelompok untuk menghasilkan proyek dengan
membuat bangun datar sesuai dengan yang diperintahkan oleh guru. Semua
kelompok membuat bangun datar yang sama. Setiap kelompok diminta
untuk mendaftar pekerjaan yang akan dilakukan. Seperti: mencari informasi
dari materi yang telah diberikan guru, mendaftar bangun datar yang akan
dibuat, menyiapkan peralatan yang digunakan untuk membuat proyek
(kertas karton, pensil, penggaris, dll).
18

3. Setiap anggota kelompok diminta untuk membuat alokasi waktu agar dapat
menyelesaikan proyek sesuai dengan waktu yang ditentukan. Misalnya:
guru memberikan waktu 15 menit untuk membuat 3 bangun datar, jadi
setiap kelompok mengatur waktu 5 menit untuk menyelesaikan 1 bangun
datar.
4. Dalam kegiatan monitoring guru memantau masing-masing kelompok dan
mempersilahkan siswa untuk bertanya jika ada kesulitan.
5. Setelah semua proyek terselesaikan, untuk evaluasi pengalaman setiap
kelompok diminta mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas.
6. Dalam menguji hasil proyek, guru mendampingi siswa untuk mengoreksi
pekerjaan dari setiap kelompok. Siswa diberikan kesempatan dahulu untuk
mengoreksi hasil pekerjaan setiap kelompok, apabila ada permasalahan
yang tidak bisa dipecahkan maka guru harus membantu menyelesaikan
masalah tersebut.
F. Hasil Penelitian Relevan
Penelitian mengenai model Project Based Learning ini bukanlah
penelitian yang pertama melainkan sudah pernah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya. Peneliti melakukan penelitian kembali mengenai model Project
Based Learning karena model pembelajaran tersebut terbukti efektif
meningkatkan hasil belajar siswa pada penelitian sebelumnya.
1. Menurut Solekhah, 2018 dengan judul model Project Based Learning dapat
meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik yang ditandai dengan
meningkatnya jumlah peserta didik yang tuntas dalam setiap siklus dan
ditandai dengan meningkatnya rata-rata kelas tiap siklusnya.
2. Menurut Mustopo, 2019 dengan judul pembelajaran menggunakan model
Project Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD
Negeri 7 Rambah Samo tahun pelajaran 2018/2019, hal ini dapat dilihat dari
ketuntasan individu dan ketuntasan klasikalnya, yaitu nilai rata-rata siswa
81 dengan persentase 100%.
3. Menurut Warsini, 2019 dengan judul pembelajaran model Project Based
Learning terbukti dapat meningkatkan hasil belajar dan keterampilan proses
19

pembelajaran matematika pada konsep bangun datar di kelas VIII. Siswa


dengan sungguh-sungguh mengikuti proses pembelajaran mulai dari
penyajian kelas, diskusi kelompok, presentasi, penilaian produk, dan
presentasi kelompok. Siklus I siswa yang sangat terampil sebanyak 18 %,
siklus II sebanyak 45 % dan siklus III sebanyak 55 %.
4. Menurut Oktavia, 2020 dengan judul penerapan model PjBL kelas IV SDN
16 Padang Besi kota Padang dapat meningkatkan Hasil Belajar siswa. Hal
ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar keliling dan luas bangun datar
peserta didik siklus II lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata hasil
belajar keliling dan luas bangun datar peserta didik siklus I yaitu 60,63
meningkat menjadi 86,88 atau meningkat sekitar 26,25.
G. Kerangka Berpikir

Kondisi awal pembelajaran menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran


matematika perlu ditingkatkan. Hal ini dapat dilihat dari indikator kualitas
pembelajaran, seperti keterampilan guru, aktivitas siswa, iklim pembelajaran,
kualitas media pembelajaran, dan hasil belajar siswa. Guru mendominasi
kegiatan pembelajaran ditunjukkan dengan jarang memberi kesempatan bagi
siswa untuk mengeksplorasi kemampuan mereka.
Dalam pembelajaran, guru belum mengaitkan materi dengan
permasalahan-permasalahan nyata di kehidupan sehari-hari secara tepat dan
menstimulus siswa untuk mengaplikasikan materi yang telah dipahami untuk
membuat sebuah karya. Kegiatan guru dalam menyampaikan materi
didominasi dengan ceramah dan tanya-jawab. Guru jarang memanfaatkan
media pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan. Hal ini
mengakibatkan siswa kurang aktif dalam pembelajaran, kurang fokus atau
konsentrasi, dan cepat merasa bosan saat mengikuti pembelajaran. Dampak
dari kondisi ini adalah menimbulkan iklim pembelajaran yang kurang kondusif
dan menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa.
Penerapan model Project Based Learning sebagai suatu upaya untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bangun datar. Pembelajaran
berbasis proyek (Project Based Learning) adalah model pembelajaran yang
20

melibatkan siswa secara aktif dalam merancang tujuan pembelajaran untuk


menghasilkan produk atau proyek yang nyata. Proyek-proyek yang dibuat oleh
siswa mendorong berbagai kemampuan, pengetahuan, dan juga keterampilan
praktis seperti mengatasi informasi yang tidak lengkap; menentukan tujuan
sendiri; dan kerja sama kelompok.
Penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki permasalahan dalam
pembelajaran matematika dan meningkatkan kualitas pembelajaran secara
berkesinambungan, dimana indikator kualitas pembelajaran yang diteliti adalah
hasil belajar siswa.
Adapun kerangka berpikir yang dilakukan peneliti dalam penelitian
adalah seperti pada gambar di bawah berikut.

Hasil Belajar siswa rendah pada Materi Bangun Datar di SDN 7


Duruka

Aspek Guru : Aspek Siswa :


a. Pembelajaran Berfokus Pada a. Jenuh
Guru b. Kurang Memahami Materi
b. Guru masih menggunakan c. Pasif
pembelajaran Konvensional

Penerapan Model Project Based Learning

Hasil Belajar Meningkat

Gambar 2.1. Bagan Alur Kerangka Berpikir


21

H. Indikator Keberhasilan
Penggunaan model Project Based Learning (PjBL) dikatakan berhasil
apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator yang
dirumuskan peneliti adalah:
a) Secara Individu, siswa diharapkan dapat mencapai skor ≥ 70 pada materi
bangun datar.
b) Secara Klasikal, siswa diharapkan mencapai persentase 80% sebanyak dari
total siswa dalam satu kelas mendapat nilai ≥ 70.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan
belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersama. Penelitian ini dikatakan PTK karena guru
memberikan suatu tindakan pembelajaran untuk mengetahui masalah-masalah
pembelajaran dalam proses pembelajaran dan langkah-langkah yang dapat
digunakan guru dalam memperbaiki kualitas pembelajaran (Arikunto, 2017).
Alasan peneliti menggunakan jenis PTK adalah untuk memperbaiki dan
meningkatkan mutu pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas
dengan cara menerapkan model pembelajaran PjBL sehingga hasil belajar
siswa dapat meningkat terutama pada mata pelajaran Matematika materi
bangun datar.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 7 Duruka pada
semester genap tahun pelajaran 2020/2021, berlokasi di jalan Bahari, Desa
Lagasa, Kecamatan Duruka, Kabupaten Muna dan terakreditasi B.
C. Faktor yang Diteliti
Faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah :
1. Aktivitas siswa dengan tahapan pembelajaran model Project Based
Learning.
2. Aktivitas guru dengan tahapan pembelajaran model Project Based Learning.
3. Hasil belajar siswa dengan menggunakan tes tertulis dalam bentuk uraian.

22
23

D. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV di SD Negeri 7
Duruka yang berjumlah sebanyak 15 orang.
E. Tahap Pemgumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa nilai Hasil Belajar
dan aktivitas kegiatan guru dan siswa setiap siklus. Adapun langkah-
langkahnya sebagai berikut :
1. Melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran PjBL pada Siklus I.
2. Mengamati aktivitas guru dan siswa dengan menggunakan lembar
pengamatan.
3. Melakukan tes hasil belajar Siklus I.
4. Melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran PjBL pada Siklus II.
5. Mengamati aktivitas guru dan siswa dengan menggunakan lembar
pengamatan.
6. Melakukan tes hasil belajar pada Siklus II.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Lembar pengamatan, alat yang digunakan dalam kegiatan mengamati yaitu
pedoman observasi. Pedoman observasi berisi indikator yang didesain
berdasarkan fokus penelitian. Mencatat proses pembelajaran untuk
mendapatkan data tentang aktivitas guru dan siswa selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.
2. Tes tertulis, digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa nilai
yang menggambarkan pencapaian target kompetensi dalam bentuk tes
uraian. Kisi-kisi soal dalam tes uraian yakni :
a. Menuliskan sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, dan jajar
genjang.
b. Membuat bangun datar persegi, persegi panjang, dan jajar genjang.
c. Membuat bangun datar segitiga dan trapesium.
24

d. Membuat bangun datar belah ketupat, layang-layang, dan lingkaran.


e. Menuliskan sifat-sifat bangun ruang kubus, prisma tegak, limas, kerucut,
tabung, dan bola.
G. Proses Penelitian
Proses dalam penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) terdiri dari empat tahapan penting, yaitu meliputi :
1. Perencanaan (Planning) merupakan bagian awal yang harus dilakukan
peneliti sebelum seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Ada empat kegiatan
dalam tahap perencanaan yaitu :
a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
menyesuaikan langkah-langkah model pembelajaran Project Based
Learning Berdasarkan langkah-langkah dalam RPP kemudian dirancang
skenario pembelajaran untuk setiap pertemuan.
b) Membuat lembar observasi aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar
siswa dengan mengacu pada model pembelajaran project based learning.
c) Menyiapkan media pembelajaran.
d) Membuat Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD).
e) Membuat tes untuk mengukur pengetahuan siswa yang berhubungan
dengan materi yang diajarkan oleh peneliti. Tes pada siklus I ini adalah
uraian tes sebanyak 5 nomor.
2. Pelaksanaan Tindakan (action). Tahap pelaksanaan tindakan adalah
pelaksanaan yang merupakan implementasi isi rancangan dan berupa
penerapan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang tertulis
pada RPP dan perencanaan tindakan. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga
kegiatan, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan ini diawali dengan guru mengkondisikan siswa agar
tidak ramai dan memeriksa kerapian siswa, kemudian guru mengucapkan
salam dan mengajak siswa untuk membaca basmalah bersama-sama.
Selanjutnya guru menanyakan kabar siswa dan mengabsen. Setelah itu,
guru melakukan apersepsi dan guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
25

b. Kegiatan Inti
Kegaiatan inti dalam penelitian ini yakni menerapkan model
pembelajaran Project Based Learning dalam kegiatan yang dilakukan
dengan langkah-langkah atau tahapan yang dilakukan yakni :
1) Tahap 1. Menbuka pembelajaran dengan suatu pertanyaan yang
menantang
Pada tahapan ini guru membuka pembelajaran bangun datar
dan mengenalkan kepada siswa mengenai apa saja yang termasuk
bangun datar. Kemudian guru mengajukan pertanyaan yang
menantang kepada siswa untuk membangkitkan antusias siswa dalam
mengikuti pembelajaran.
2) Tahap 2. Merencanakan proyek
Pada tahap ini guru merencanakan proyek yang akan diberikan
kepada siswa mengenai materi bangun datar yang akan dipelajari.
3) Tahap 3. Menyusun jadwal aktivitas
Setelah merenanakan proyek yang akan dikerjakan siswa,
kemudian guru membuat jadwal kegiatan yang akan dilakukan oleh
siswa agar siswa dapat mengerjakan proyek yang telah direncanakan.
4) Mengawasi jalannya proyek
Pada tahap ini guru mengamati apa yang dilakukan oleh siswa
dalam mengerjakan proyek yang diberikan dan guru juga menuntun
siswa agar proyek yang dilaksanakan berjalan dengan lancar.
5) Penilaian terhadap produk
Pada tahapan ini guru menilai apa yang telah dikerjakan siswa,
apakah pekerjaan tersebut sesuai dengan apa yang diharapkan.
6) Evaluasi
Pada tahapan ini guru melakukan evaluasi mengenai apa yang
telah dilakukan siswa dalam mengerjakan proyek yang telah
diberikan.
26

c. Kegiatan Penutup
Pada kegiatan ini guru bersama siswa menyimpulkan materi, guru
memberikan umpan bali mengenai materi, guru menyampaikan materi
untuk pertemuan berikutnya, guru melakukan penguatan materi dan
terakhir guru menutup pembelajaran dengan membaca hamdalah dan
salam.
Pembahasan lebih jelas dari kegiatan ini tercantum pada lampiran 4
mengenai RPP model Project Based Learning dari siklus I pertemuan 1 dan
2 sampai siklus II pertemuan 1 dan 2.
3. Pengamatan (Observation). Pengamatan dilakukan bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan, keduanya berlangsung dalam waktu yang sama.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh data yang akurat bagi perbaikan
siklus berikutnya. Observasi dilakukan terhadap guru dan siswa.
Pengamatan guru dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan guru dalam
menerapkan model Project Based Learning (PjBL), sedangkan pengamatan
terhadap siswa dilakukan untuk mengetahui keadaan siswa dalam proses
pembelajaran. Pemantauan terfokus pada kegiatan siswa dan kegiatan guru
yaitu mencatat apa yang dilihat, didengar, dan diamati selama proses
pembelajaran berlangsung dalam bentuk catatan lapangan.
4. Refleksi (Reflection). Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil
tindakan seberapa jauh tingkat perubahan perilaku siswa sebelum dan
sesudah dilakukan tindakan khususnya dalam tingkat pemahaman siswa.
Dengan refleksi akan diperoleh masukan yang dapat untuk memperbaiki
tindakan berikutnya. Adapun bahan yang direfleksikan adalah hasil dari
langkah perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan (observasi).
Kemudian hasil catatan tersebut didiskusikan bersama-sama antara peneliti
dan wali kelas (observer). Hasil yang dicapai dibandingkan dengan target
yang telah ditetapkan sebelumnya.
27

H. Tahapan Analis Data


Analisis data adalah analisis data yang telah terkumpul guna
mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk
perbaikan belajar siswa (Suyadi, 2010). Adapun tahapnya yaitu sebagai
berikut :
1. Analisis data dilakukan dalam setiap siklusnya dengan cara memberikan
soal tes formatif pada setiap akhir pelaksanaan pembelajaran.
2. Data yang terkumpul dianalisis per siklus untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar yang dicapai siswa. Hal ini untuk membuktikan keberhasilan
tindakan maka hasil penelitian dianalisis menggunakan statistik untuk
menghitung ketuntasan klasikal. Apabila hasil belajar siswa secara klasikal
mencapai = 80% maka siklus dihentikan.
I. Langkah Kerja
Langkah kerja dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menyusun RPP pembelajaran dan instrumen penelitian
2. Melaksanakan pembelajaran dan melakukan pengamatan aktivitas dalam
pembelajaran.
3. Mengumpulkan data penelitian. Data yang dikumpulkan berupa informasi-
informasi tentang obyek penelitian. Metode yang digunakan dalam
pengumpulan data adalah sebagai berikut:
a. Observasi merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan dan
pencatatan secara sistematis. Metode ini digunakan untuk mengetahui
tingkat kelemahan dan kelebihan dalam pembelajaran berkaitan dengan
proses kegiatan belajar mengajar oleh guru dan siswa untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika.
b. Tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata
pelajaran matematika materi bangun datar adalah tes tertulis dalam
bentuk soal uraian.
c. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai kegiatan
siswa kelas IV selama proses pembelajaran matematika berlangsung.
28

Dokumentasi berupa nilai siswa sebelum dan sesudah penelitian, foto,


dan lain sebagainya yang dianggap penting.
4. Setelah data terkumpul kemudian di analisis berdasarkan indikator
keberhasilan.
Penilaian untuk Hasil Belajar

n= x 100

Penilaian untuk Ketuntasan Belajar

n= x 100

(Daryanto, 2018)
Penggunaan model Project Based Learning (PjBL) dikatakan berhasil
apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator yang
dirumuskan peneliti adalah:
1. Secara individu, siswa diharapkan dapat mencapai skor ≥ 70 pada materi
bangun datar.
2. Secara klasikal, persentase 80% sebanyak dari total siswa dalam satu kelas
mendapat nilai ≥ 70.
Jika ketuntasan belajar di dalam kelas sudah mencapai 80% maka
ketuntasan belajar sudah tercapai. Adapun kriteria tingkat kelulusan belajar
siswa dalam bentuk persen (%) sebagai berikut (Tambubolon, 2014:35) :

81%-100% : Sangat Baik


61%-80% : Baik
41%-60% : Cukup Baik
21%-40% : Kurang Baik
0%-20% : Sangat Tidak Baik
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD Negeri 7 Duruka,
Kabupaten Muna pada siswa kelas IV dengan jumlah siswa 15 orang, terdiri
dari 4 orang siswa laki-laki dan 11 orang siswa perempuan. Penelitian ini
dilaksanakan pada tanggal 06 Juni- 18 Juni 2021. Penelitian tindakan kelas ini
terdiri dari 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Data yang
diperoleh dari penelitian ini berupa aktivitas belajar siswa, aktivitas mengajar
guru, dan evaluasi hasil belajar pada setiap siklus melalui penerapan Project
Based Learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bangun
datar. Data penelitian dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan tujuan
untuk melihat hasil belajar siswa setelah diterapkan model Project Based
Learning dan dianalisis deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk
mengumpulkan data berupa aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa.
1. Deskripsi Penelitian Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada materi bangun datar. Siklus ini terdiri dari
tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, dan
refleksi. Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian tindakan kelas ini
berupa evaluasi hasil belajar, aktivitas mengajar guru, dan aktivitas belajar
siswa. Masing-masing dari kegiatan tersebut diuraikan sebagai berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan siklus I yang dimulai oleh peneliti dan
observer (wali kelas IV SD Negeri 7 Duruka) dengan menentukan waktu
pelaksanaan penelitian untuk 2 kali pertemuan pada tanggal 08-09 Juni
2021. Adapun kegiatannya dijabarkan sebagai berikut:
1) Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) dengan
menyesuaikan langkah-langkah model pembelajaran Project Based
Learning Berdasarkan langkah-langkah dalam RPP kemudian
dirancang skenario pembelajaran untuk setiap pertemuan.

29
30

2) Membuat lembar observasi aktivitas mengajar guru dan aktivitas


belajar siswa dengan mengacu pada model pembelajaran project
based learning.
3) Menyiapkan media pembelajaran.
4) Membuat Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD).
5) Membuat tes untuk mengukur pengetahuan siswa yang berhubungan
dengan materi yang diajarkan oleh peneliti. Tes pada siklus I ini
adalah uraian tes sebanyak 5 nomor.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan dilaksanakan oleh peneliti sedangkan guru
kelas IV SD Negeri 7 Duruka bertindak sebagai observer. Pelaksanaan
tindakan siklus I terdiri dari 2 kali pertemuan. Proses pembelajaran yang
dilakukan berdasarkan RPP yang telah dibuat pada tahap perencanaan.
Adapun pelaksanaan tindakan siklus I masing-masing dijabarkan sebagai
berikut:
1) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 08 Juni
2021 dengan tema bagun datar. Adapun deskripsi kegiatan
pembelajaran siklus I pertemuan pertama teridiri dari kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti dan penutup.
Pada kegiatan pendahuluan, guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam, guru menayakan kabar siswa dan mengabsen
kehadiran siswa. Kemudian sebelum memulai pelajaran guru
memberikan apersepsi : guru bertanya kepada siswa benda-benda apa
saja yang ada dirumah siswa yang berbentuk persegi, persegi panjang
dan jajar genjang. “anak-anak coba sebutkan benda yang ada dirumah
kalian yang berbentuk persegi, persegi panjang dan jajargenjang!”.
Selanjutnya guru menyampaikan materi yang akan diajarkan yang
berjudul sifat-sifat bangun datar. selanjutnya guru menyampaikan
tujuan pembelajaran.
31

Pada Kegiatan Inti, guru menunujukkan model bangun segi


banyak, kemudian guru melakukan tanya jawab dengan siswa.
Pertanyaannya berupa “Anak-anak, dari model bangun datar yang ibu
bawa ini, ayo coba sebutkan sifat-sifat yang dimiliki setiap bangun!”.
Siswa menyebutkan sifat-sifat yang dimiliki setiap bangun datar yang
ditunjukkan guru. Misalnya : persegi memiliki 4 sisi, 4 titik sudut dan
lain-lain. Selanjutnya guru membentuk kelompok dan memisahkan
siswa untuk bergabung dengan kelompok masing-masing. Guru
membagikan materi sifat-sifat bangun datar kepada siswa. Setelah
memahami materi siswa. Guru memberikan lembar kegiatan peserta
didik kepada setiap kelompok dan memantau siswa mengerjakan
LKPD tersebut sesuai langkah-langkah yang diberikan. Selama
mengerjakan LKPD guru memantau aktivitas siswa. Selama kegiatan
berlangsung disini terlihat siswa sangat antusias mengerjakan LKPD
yang diberikan dan saling berkerja sama dengan teman kelompokknya
untuk menyelesaikan LKPD.
Setelah LKPD yang siswa kerjakan selesai guru meminta
setiap kelompk untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya didepan
kelas secara bergantian. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas. Setelah semua siswa
membacakan hasil diskusinya, selanjutnya guru menyimpulkan materi
yang dipelajari hari ini. Guru mempersilahkan siswa untuk
menyimpulkan apa saja materi yang sudah dibahas hari ini namun
tidak ada siswa yang mau mengemukakan pendapatnya, maka dari itu
guru memberikan penguatan materi dan menyimpulkan materi
pelajaran hari ini. Pada kegiatan penutup, guru memberitahukan
materi yang akan dipelajari pertemuan berikutnya, selanjutnya proses
pembelajaran dianggap selesai dan guru meminta salah seorang siswa
untuk memimpin membaca hamdalah dan salam.
32

2) Pertemuan Kedua
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 09 Juni 2021
pada materi bagun datar. Adapun deskripsi kegiatan pembelajaran
siklus I pertemuan 2 terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti
dan penutup.
Pada kegiatan pendahuluan, guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam, guru menayakan kabar siswa dan mengabsen
kehadiran siswa. Kemudian sebelum memulai pelajaran guru
memberikan apersepsi : Guru bertanya kepada siswa benda-benda yang
ada di rumah siswa yang berbentuk bangun datar. “Anak-anak coba sebutkan
benda yang ada di rumah kalian yang berbentuk Pesegi dan segitiga!” .
Selanjutnya guru menyampaikan materi yang akan diajarkan yang
berjudul sifat-sifat bangun datar. selanjutnya guru menyampaikan
tujuan pembelajaran.
Pada kegiatan inti, guru menunujukkan model bangun segi
banyak, kemudian guru melakukan tanya jawab dengan siswa.
Pertanyaannya berupa “Anak-anak, bagaimana cara menghitung
keliling bangun persegi dan panjang sisi persegi yang belum diketahui
kelilingnya!”. Siswa menyebutkan rumus untuk menghitung keliling
persegi. Selanjutnya guru membentuk kelompok dan memisahkan
siswa untuk bergabung dengan kelompok masing-masing. Guru
membagikan materi sifat-sifat bangun datar kepada siswa. Setelah
memahami materi siswa. Guru memberikan lembar kegiatan peserta
didik kepada setiap kelompok dan memantau siswa mengerjakan
LKPD tersebut sesuai langkah-langkah yang diberikan. Selama
mengerjakan LKPD guru memantau aktivitas siswa. Selama kegiatan
berlangsung disini terlihat siswa sangat antusias mengerjakan LKPD
yang diberikan dan saling berkerja sama dengan teman kelompokknya
untuk menyelesaikan LKPD.
Langkah Setelah LKPD yang siswa kerjakan selesai guru
meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya
33

didepan kelas secara bergantian. Guru mendampingi siswa mengoreksi


pekerjaan setiap kelompok. Siswa diberikan kesempatan dahulu untuk
mengoreksi hasil pekerjaan setiap kelompok, apabila ada permasalahan yang
tidak bisa dipecahkan oleh siswa, maka guru harus membantu
menyelesaikamasalah tersebut. Guru memberikan kesempatan kepada
siswauntuk menanyakan hal-hal yang belum jelas. Setelah semua siswa
membacakan hasil diskusinya, selanjutnya guru menyimpulkan materi
yang dipelajari hari ini. Guru mempersilahkan siswa untuk
menyimpulkan apa saja materi yang sudah dibahas hari ini namun
tidak ada siswa yang mau mengemukakan pendapatnya, maka dari itu
guru memberikan penguatan materi dan menyimpulkan materi
pelajaran hari ini. Pada kegiatan penutup, guru memberitahukan
materi yang akan dipelajari pertemuan berikutnya, selanjutnya proses
pembelajaran dianggap selesai dan guru meminta salah seorang siswa
untuk memimpin membaca hamdalah dan salam.
3) Pelaksanaan Tugas Proyek
Pelaksanaan tugas proyek Siklus I dilaksanakan pada hari
Rabu, 09 Juni 2021 pada materi bagun datar. Adapun deskripsi
kegiatan yakni.
Tahap 1. Membuka pembelajaran dengan suatu pertanyaan yang
menantang
Pada tahapan ini guru membuka pelajaran dengan
menyampaikan materi bangun datar dengan tujuan pembelajaran
mengidentifikasi bangun segi banyak. Guru menjelaskan kepada siswa
bahwa segi banyak terbagi menjadi dua yakni segi banyak beraturan
dan segi banyak tidak beraturan. Setelah itu, guru bertanya kepada
siswa apa saja contoh dari segi banyak beraturan dan tidak beraturan.
Kemudian siswa antusias menjawab pertanyaan tersebut. Ada yang
menjawab persegi, persegi panjang, segitiga, jajar genjang dan lain-
lain.
34

Tahap 2. Merencanakan proyek


Guru menyusun proyek yang akan dikerjakan oleh siswa dengan
judul “Menggambar bangun segi banyak beraturan dan segi banyak tidak
beraturan” kemudian tugas proyek tersebut dibagikan kepada siswa. Tugas
proyek berisi langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa
(lampiran 6).
Tahap 3. Menyusun jadwal aktivitas
Setelah tugas proyek dibagikan oleh kepada siswa, guru menyusun
jadwal yang akan dilakukan oleh siswa. Jadwal ini tentang apa saja yang
akan dikerjakan oleh siswa. Setelah menyusun jadwal aktivitas siswa
langsung mengerjakan tugas proyek yang akan dilaksanakan. Pelaksanaan
tugas proyek yang dilakukan siswa (lampiran 6). Tugas Proyek siklus I
dengan judul membuat segibanyak beraturan dan segi banyak tidak
beraturan.
Tahap 4. Mengawasi jalannya proyek
Pada tahap ini guru mengawasi apa yang dikerjakan siswa. Proyek
yang dikerjakan siswa pada tahap ini yang menggambar bangun segitiga
sama sisi, persegi, segilima, trapezium, persegi panjang dan jajar genjang
(Lampiran 6). Disini peran guru mengawasi jalannya proyek dan membantu
siswa apa bila ada langkah-langkah kegiatan yang tidak dipahami siswa guru
kemudian membantu siswa tersebut.
Tahap 5. Penilaian terhadap produk yang dihasilkan
Pada tahap ini guru menilai hasil gambaran siswa setelah mengikuti
langkah-langkah dari tugas proyek yang diberikan (Lampiran 6).
Tahap 6. Evaluasi
Pada Tahap ini guru menyampaikan apa-apa yang kurang dalam dan
yang perlu diperbaiki dalam kegiatan yang dilakukan siswa. Contohnya
membuat garisnya harus lurus, menggunakan jangka harus sesuai dengan
langka yang ditentukan, jangan asal-asalan membuat garis, dan sebagainya.
c. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
kegiatan proses pembelajaran. Observasi yang dilakukan adalah aktivitas
mengajar guru, aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran
berlangsung serta hasil belajar siswa dengan menggunakan model
35

pembelajaran Project Based Learning. Adapun hal-hal yang


diobservasikan adalah sebagai berikut:
Observasi terhadap aktivitas mengajar guru menggunakan
instrumen berupa lembar observasi aktivitas mengajar guru. Aktivitas
guru diamati oleh guru kelas yaitu bapak Agus Salim, S.Pd. Adapun hasil
observasi aktivitas mengajar guru dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1. Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus I Pertemuan 1 dan
2
No Aspek Pengamatan Skor Skor Persentase
Perolehan Ideal
1. Aktivitas Mengajar Guru 43 72 59.72%
Pertemuan Pertama
2. Aktivitas Mengajar Guru 49 72 68.05%
Pertemuan Kedua
Sumber : Data diolah dari data penelitian pada lampiran 9
Berdasarkan tabel 4.1 hasil observasi aktivitas mengajar guru
siklus I pertemuan 1 menunjukkan bahwa dari skor ideal 72 dengan skor
perolehan 43 dengan persentase ketuntasan 59.72%, Sedangkan pada
siklus I pertemuan 2 menunjukkan bahwa dari skor ideal 72 dengan skor
perolehan 49 dengan persentase ketuntasan 68.05%.
Observasi terhadap aktivitas belajar siswa menggunakan
instrumen yang berupa lembar observasi aktivitas belajar siswa diamati
oleh guru kelas yaitu bapak Agus Salim, S.Pd selaku observer. Adapun
hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus 1 dapat dilihat pada tabel 4.2
berikut ini.
Tabel 4.2. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 1 dan 2
No Aspek Pengamatan Skor Skor Persentase
Perolehan Ideal
1. Aktivitas Belajar Siswa 27 64 42.18%
Pertemuan Pertama
2. Aktivitas Belajar Siswa 38 64 59.37%
Pertemuan Kedua
Sumber : Diolah dari data penelitian lampiran 9
36

Berdasarkan tabel 4.2 hasil obervasi aktivitas belajar siswa siklus


I pertemuan 1 menunjukkan bahwa dari skor ideal 64 dengan skor
perolehan 27 dengan persentase ketuntasan 42.18%, sedangkan pada
siklus I pertemuan 2 menunjukkan bahwa dari skor ideal 64 dengan skor
perolehan 38 dengan persentase ketuntasan 59.37%.
Aspek penialain sikap dinilai menggunakan instrumen berupa
rubrik penilaian sikap yang diamati oleh guru kelas yaitu Bapak Agus
Salim, S.Pd selaku observer. Adapun hasil penilaian sikap siswa siklus 1
dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini.
Tabel 4.3. Penilaian sikap
No. Aspek Sikap Keterangan
1. Keaktifan Cukup
2. Percaya diri Cukup
3. Kerjasama Cukup
4. Tanggung Jawab Cukup
Data diolah dari Lampiran 12

Berdasarkan tabel 4.3. menunjukan aspek sikap siswa dalam


belajar berada pada kategori cukup baik. Aspek keaktifan cukup baik,
percaya diri siswa cukup baik, kerjasama yang dilakukan siswa cukup
baik dan tanggung jawab yang dilakukan siswa cukup baik.
d. Refleksi Siklus I
Setelah proses pembelajaran siklus I telah selesai, peneliti dan
wali kelas (observer) melakukan refleksi dengan tujuan untuk melihat
kembali kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan selama
proses pembelajaran dengan harapan ada perbaikan dalam proses
pembelajaran di siklus II. Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi pada
pelaksanaan siklus I Pertemuan 1 dan Pertemuan 2 guru kurang
memotivasi siswa pada saat kegiatan pembelajaran sehingga siswa
kurang antusias dalam belajar dan mengerjakan lembar kegiatan yang
diberikan oleh guru, ada beberapa siswa yang mampu menjawab
37

pertanyaan, kebanyakan siswa kurang memperhatikan ketika guru


memberikan arahan, dan siswa belum terbiasa dengan penerapan model
Project Based Learning. Berdasarkan hasil observasi aktivitas mengajar
guru, aktivitas belajar siswa dan nilai hasil evaluasi tes siklus 1 peneliti
memutuskan untuk melanjutkan proses pembelajaran pada siklus II
karena indikator keberhasilan yang ditetapkan sebelumnya belum
terlaksana dengan baik.
2. Deskripsi Penelitian Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada materi bangun datar. Siklus ini terdiri
dari tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, dan
refleksi. Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian tindakan kelas ini
berupa evaluasi hasil belajar, aktivitas mengajar guru, dan aktivitas belajar
siswa dan siswa. Masing-masing dari kegiatan tersebut diuraikan sebagai
berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan siklus II yang dimulai oleh peneliti dan
observer (wali kelas IV SD Negeri 7 Duruka) dengan menentukan waktu
pelaksanaan penelitian untuk 2 kali pertemuan pada tanggal 15-16 Juni
2021. Adapun kegiatannya dijabarkan sebagai berikut:
1) Membuat Rencana Pelaksanaa Pembelajaran (RPP) dengan
menyesuaikan langkah-langkah model pembelajaran Project Based
Learning. Berdasarkan langkah-langkah dalam RPP kemudian
dirancang skenario pembelajaran untuk setiap pertemuan.
2) Membuat lembar observasi aktivitas mengajar guru dan aktivitas
belajar siswa dengan mengacu pada model pembelajaran project
based learning.
3) Menyiapkan media pembelajaran
4) Membuat Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD).
5) Membuat tes untuk mengukur pengetahuan siswa yang berhubungan
dengan materi yang diajarkan oleh peneliti. Tes pada siklus II ini
adalah uraian tes sebanyak 5 nomor.
38

b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan dilaksanakan oleh peneliti sedangkan wali
kelas IV SD Negeri 7 Duruka bertindak sebagai observer. Pelaksanaan
tindakan siklus II terdiri dari 2 kali pertemuan. Proses pembelajaran yang
dilakukan berdasarkan RPP yang telah dibuat pada tahap perencanaan.
Adapun pelaksanaan tindakan siklus I masing-masing dijabarkan sebagai
berikut:
1) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Juni
2021 pada materi bangun datar. Adapun deskripsi kegiatan
pembelajaran siklus II pertemuan pertama terdiri dari kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti dan penutup.
Pada kegiatan pendahuluan, guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam, guru menayakan kabar siswa dan mengabsen
kehadiran siswa. Kemudian sebelum memulai pelajaran guru
memberikan apersepsi : guru bertanya kepada siswa benda-benda apa
saja yang ada dirumah siswa yang berbentuk persegi dan segitiga.
“anak-anak coba sebutkan benda yang ada dirumah kalian yang
berbentuk persegi, dan segitiga!”. Selanjutnya guru menyampaikan
materi yang akan diajarkan yang berjudul sifat-sifat bangun datar.
selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Pada Kegiatan Inti, guru menunujukkan model bangun segi
banyak, kemudian guru melakukan tanya jawab dengan siswa.
Pertanyaannya berupa “Anak-anak, Bagaimana menghitung luas
bangun persegi dan segitiga dan bagaimana menghitung panjang sisi
persegi dan segitiga yang diketahui luasnya!”. Dan siswa
menyebutkan rumus cara menghitung luas bagun persegi dan segitiga
dan rumus menghitung panjang sisi persegi dan segitiga. Selanjutnya
guru membentuk kelompok dan memisahkan siswa untuk bergabung
dengan kelompok masing-masing. Guru membagikan materi sifat-sifat
39

bangun datar kepada siswa. Setelah memahami materi siswa, guru


memberikan lembar kegiatan peserta didik kepada setiap kelompok
dan memantau siswa mengerjakan LKPD tersebut sesuai langkah-
langkah yang diberikan. Selama mengerjakan LKPD guru memantau
aktivitas siswa. Selama kegiatan berlangsung disini terlihat siswa
sangat antusias mengerjakan LKPD yang diberikan dan saling
berkerja sama dengan teman kelompokknya untuk menyelesaikan
LKPD.
Setelah LKPD yang siswa kerjakan selesai guru meminta
setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya didepan
kelas secara bergantian. Setelah semua siswa membacakan hasil
diskusinya, selanjutnya guru menyimpulkan materi yang dipelajari
hari ini. Guru mempersilahkan siswa untuk menyimpulkan apa saja
materi yang sudah dibahas hari ini namun tidak ada siswa yang mau
mengemukakan pendapatnya, maka dari itu guru memberikan
penguatan materi dan menyimpulkan materi pelajaran hari ini. Pada
kegiatan penutup, guru memberitahukan materi yang akan dipelajari
pertemuan berikutnya, selanjutnya proses pembelajaran dianggap
selesai dan guru meminta salah seorang siswa untuk memimpin
membaca hamdalah dan salam.
2) Pertemuan Kedua
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 16 Juni 2021
pada materi bangun datar. Adapun deskripsi kegiatan pembelajaran
siklus II pertemuan 2 teridiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti
dan penutup.
Pada kegiatan pendahuluan, guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam, guru menayakan kabar siswa dan mengabsen
kehadiran siswa. Kemudian sebelum memulai pelajaran guru
memberikan apersepsi : Guru bertanya kepada siswa apa siswa sekalian
pernah melihat garis. “Anak-anak Kemudian menjawab” . Selanjutnya guru
40

menyampaikan materi yang akan diajarkan yang berjudul sifat-sifat


bangun datar. selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Pada kegiatan inti, guru menunujukkan model bangun segi
banyak, kemudian guru melakukan tanya jawab dengan siswa.
Pertanyaannya berupa “Anak-anak, apakah yang dimaksud dengan
garis dan bagaimana cara menggambar garis”. Siswa menjawab garis
adalah kumpulan titik-titik yang berjejer yang saling terhubung dan
cara menggambar garis yaitu membuat lokasi titik A dan B ditempat
berbeda menghubungkannya. Selanjutnya guru membentuk kelompok
dan memisahkan siswa untuk bergabung dengan kelompok masing-
masing. Guru membagikan materi sifat-sifat bangun datar kepada
siswa. Setelah memahami materi siswa. Guru memberikan lembar
kegiatan peserta didik kepada setiap kelompok dan memantau siswa
mengerjakan LKPD tersebut sesuai langkah-langkah yang diberikan.
Selama mengerjakan LKPD guru memantau aktivitas siswa. Selama
kegiatan berlangsung disini terlihat siswa sangat antusias mengerjakan
LKPD yang diberikan dan saling berkerja sama dengan teman
kelompoknya untuk menyelesaikan LKPD.
Setelah LKPD yang siswa kerjakan selesai guru meminta
setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya didepan
kelas secara bergantian. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas. Setelah semua siswa
membacakan hasil diskusinya, selanjutnya guru menyimpulkan materi
yang dipelajari hari ini. Guru mempersilahkan siswa untuk
menyimpulkan apa saja materi yang sudah dibahas hari ini namun
tidak ada siswa yang mau mengemukakan pendapatnya, maka dari itu
guru memberikan penguatan materi dan menyimpulkan materi
pelajaran hari ini. Pada kegiatan penutup, guru memberitahukan
materi yang akan dipelajari pertemuan berikutnya, selanjutnya proses
pembelajaran dianggap selesai dan guru meminta salah seorang siswa
untuk memimpin membaca hamdalah dan salam.
41

3) Pelaksanaan Tugas Proyek


Pelaksanaan tugas proyek Siklus II dilaksanakan pada hari
Rabu, 16 Juni 2021 pada materi bagun datar. Adapun deskripsi
kegiatan yakni :
Tahap 1. Membuka pembelajaran dengan suatu pertanyaan yang
menantang
Pada tahapan ini guru membuka pelajaran dengan
menyampaikan materi bangun datar dengan tujuan pembelajaran
mengidentifikasi bangun segi banyak. Guru menjelaskan kepada siswa
bahwa segi banyak terbagi menjadi dua yakni segi banyak beraturan
dan segi banyak tidak beraturan. Setelah itu, guru bertanya kepada
siswa apa saja contoh dari segi banyak beraturan dan tidak beraturan.
Kemudian siswa antusias menjawab pertanyaan tersebut. Ada yang
menjawab persegi, persegi panjang, segitiga, jajar genjang dan lain-
lain.
Tahap 2. Merencanakan proyek
Guru menyusun proyek yang akan dikerjakan oleh siswa dengan
judul “Bermain Tangram” kemudian tugas proyek tersebut dibagikan kepada
siswa. Tugas proyek berisi langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan
oleh siswa.
Tahap 3. Menyusun jadwal aktivitas
Setelah tugas proyek dibagikan oleh kepada siswa, guru menyusun
jadwal yang akan dilakukan oleh siswa. Jadwal ini tentang apa saja yang
akan dikerjakan oleh siswa. Setelah menyusun jadwal aktivitas siswa
langsung mengerjakan tugas proyek yang akan dilaksanakan. Pelaksanaan
tugas proyek yang dilakukan siswa dapat lampiran 6 tugas proyek siklus II
dengan judul “Bermain tangram".
Tahap 4. Mengawasi jalannya proyek
Pada tahap ini guru mengawasi apa yang dikerjakan siswa. Proyek
yang dikerjakan siswa pada tahap ini memberi warna kertas lipat kemudian
42

digunting sesuai dengan garisnya dan menyusun tangram membentuk segi


tiga dan persgi panjang (Lampiran 6). Disini peran guru mengawasi jalannya
proyek dan membantu siswa apa bila ada langkah-langkah kegiatan yang
tidak dipahami siswa guru kemudian membantu siswa tersebut.
Tahap 5. Penilaian terhadap produk yang dihasilkan
Pada tahap ini guru menilai hasil pekerjaan siswa siswa setelah
mengikuti langkah-langkah dari tugas proyek yang diberikan (Lampiran 6).
Tahap 6. Evaluasi
Pada Tahap ini guru menyampaikan apa-apa yang kurang dalam dan
yang perlu diperbaiki dalam kegiatan yang dilakukan siswa. contohnya harus
mewarnai sesuai langkah-langkah yang diberikan, jangan asal menggunting,
dan harus menyusun tangram seperti gambar yang ditunjukkan.
c. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
kegiatan proses pembelajaran. Observasi yang dilakukan adalah aktivitas
mengajar guru, aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran
berlangsung serta hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Project Based Learning. Adapun hal-hal yang
diobservasikan adalah sebagai berikut:
Observasi terhadap aktivitas mengajar guru menggunakan
instrumen berupa lembar observasi aktivitas mengajar guru. Aktivitas
guru diamati oleh guru kelas yaitu bapak Agus Salim, S.Pd. Adapun hasil
observasi aktivitas mengajar guru dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4. Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus II Pertemuan 1 dan
2

No Aspek Pengamatan Skor Skor Persentase


Perolehan Ideal
1. Aktivitas Mengajar Guru 57 72 79.16%
Pertemuan Pertama
2. Aktivitas Mengajar Guru 63 72 87.5%
Pertemuan Kedua
Sumber : Diolah dari data penelitian pada lampiran 9
43

Berdasarkan tabel 4.4 hasil observasi aktivitas mengajar guru


siklus II pertemuan 1 menunjukkan bahwa skor ideal 72 diperoleh nilai
skor perolehan 57 dengan persentase ketuntasan 79.16%, sedangkan pada
siklus II pertemuan 2 menunjukkan nilai skor perolehan 63 dengan
persentase ketuntasan 87.5%.
Observasi terhadap aktivitas belajar siswa menggunakan
instrument yang berupa lembar observasi aktivitas belajar siswa diamati
oleh guru kelas yaitu bapak Agus Salim, S.Pd selaku observer. Adapun
hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus 1 dapat dilihat pada tabel 4.5
berikut.
Tabel 4.5. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 1 dan 2
No Aspek Pengamatan Skor Skor Persenta
Perolehan Ideal se
1. Aktivitas Belajar Siswa 50 64 78.12%
Pertemuan Pertama
2. Aktivitas Belajar Siswa 55 64 83.93%
Pertemuan Kedua
Sumber : Diolah dari data penelitian pada lampiran 9
Berdasarkan tabel 4.5 hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus
II pertemuan 1 menunjukkan bahwa skor ideal 64 diperoleh nilai skor
perolehan 50 dengan persentase ketuntasan 78.12%, sedangkan pada
siklus II pertemuan 2 menunjukkan bahwa dari skor ideal 64 diperoleh
nilai skor perolehan 55 dengan persentase ketuntasan 83.93%.
Aspek penialain sikap dinilai menggunakan intrumen berupa
rubrik penilaian sikap yang diamati oleh guru kelas yaitu Bapak Agus
Salim, S.Pd selaku observer. Adapun hasil penilaian sikap siswa siklus 1
dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini.
Tabel 4.6. Penilaian sikap hasil belajar
No. Aspek Sikap Keterangan
1. Keaktifan Sangat Baik
2. Percaya diri Sangat Baik
44

3. Kerja sama Sangat Baik


4. Tanggung Jawab Sangat Baik
Data diolah dari Lampiran 12

Berdasarkan tabel 4.6. menunjukan aspek sikap siswa dalam


belajar berada pada kategoli cukup baik. Aspek keaktifan sangat baik,
percaya diri siswa sangat baik, kerjasama yang dilakukan siswa sangat
baik dan tanggung jawab yang dilakukan siswa sangat baik.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi pada pelaksanaan siklus
II Pertemuan 1 dan Pertemuan 2 sudah sesuai dengan harapan dan
rencana pembelajaran. Hal ini didukung oleh lembar observasi aktivitas
belajar siswa dan hasil evaluasi belajar siswa. Guru telah melaksanakan
proses belajar mengajar sesuai dengan langkah-langkah model
pembelajaran Project Based Learning dan siswa antusias melakukan
proyek yang diberikan guru dan mampu mengerjakan lembar kegiatan
peserta didik dengan baik. Selain itu siswa juga selama proses
pembelajaran sudah terlibat aktif baik dalam mengemukakan pendapat
maupun menjelaskan pemahamannya tentang materi yang di ajarkan.
B. Pembahasan
Penelitian ini membahas mengenai tahapan model Project Based
Learning dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif untuk
menggambarkan bagaimana proses keterlaksanaan pembelajaran dan
menggunakan analisis deskriptif kuantitatif untuk mengukur aktivitas mengajar
guru, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa selama kegiatan
pembelajaran. Data dalam penelitian ini peneliti tidak semata-mata bekerja
sendiri tetapi peneliti bekerjasama dengan wali kelas sebagai observer untuk
mengamati mengajar aktivitas guru dan aktivitas belajar siswa.
2. Aktivitas Mengajar Guru Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh bapak Agus
Salim, S.Pd selaku observer yang diperoleh melalui lembar observasi bahwa
45

pada siklus I pertemuan 1 aktivitas mengajar guru dalam menerapkan model


Project Based Learning masih ada beberapa hal yang belum maksimal yang
dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebai guru. Proses pembelajaran
yang dilakukan sesuai dengan langkah-langkah model Project Based
Learning yang ditetapkan, namun pada kegiatan pembelajaran guru sangat
kurang memotivasi siswa sehingga siswa kurang antusias dalam
mengerjakan tugas yang diberikan. Adapun keterlaksanaan pembelajaran
sebesar 59.72 dengan kategori cukup baik.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada siklus I pertemuan 2
menunjukkan bahwa pada proses pelaksanaan dengan menerapkan model
Project Based Learning, masih ada beberapa hal yang belum dilakukan
peneliti yang bertindak sebagai guru. Pada kegiatan stimulasi seharusnya
guru dapat memanfaatkan media pembelajaran secara efektif yang dapat
menarik perhatian siswa dalam belajar namun guru belum memanfaatkan
hal tersebut sehingga motivasi siswa untuk melakukan apa yang
diperintahkan guru berkurang. Adapun keterlaksanaan pembelajaran hanya
sebesar 68.05%. Kekurangan pada siklus I ini kemudian di refleksikan dan
dilakukan perbaikan-perbaikan pada rencana tindakan siklus II, sehingga
pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II dapat terlaksana dengan
baik.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh bapak Agus Salim,
S.Pd selaku observer yang diperoleh melalui lembar observasi bahwa pada
siklus II pertemuan 1 aktivitas mengajar guru menunjukan bahwa pada
proses pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model project based
learning yang dilakukan oleh guru sudah mulai berkembang, karena dalam
pelaksanaan pembelajaran guru telah menerapkan langkah-langkah
pembelajaran sesuai dengan penerapan model pembelajaran, meskipun pada
kegiatan inti guru kurang mampu mengarahkan siswa dalam mengerjakan
proyek yang diberikan. Untuk selebihnya guru sudah melaksanakan
langkah-langkah sesuai prosedur. Adapun keterlaksanaan pembelajaran
sebesar 79.16% dengan kategori baik.
46

Pada siklus II pertemuan 2 menunjukan bahwa pada proses


pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran project based learning sudah terlaksana dengan baik, guru
sudah terlihat menguasai langkah-langkah pembelajaran baik dari kegiatan
pendahuluan sampai pada kegiatan penutup. Adapun keterlaksanaan
pembelajaran sebesar 87.5% dengan kategori sangat baik. Melihat hal
tersebut pada pelaksanaan pembelajaran pada siklus II terlihat ada kemajuan
dibandingkan dengan siklus I. Hal ini dapat dilihat pada hasil belajar siswa.
Peningkatan yang terjadi pada siklus I dan siklus II yakni pertemuan
1 dan pertemuan 2 dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut ini:

Gambar 4.1. Diagram Peningkatan Aktivitas Mengajar Guru Siklus I dan


Siklus II

Berdasarkan gambar 4.1 dapat disimpulkan bahwa aktivitas


mengajar guru mengalami peningkatan signifikan pada siklus II. Hal ini
disebabkan karena pada pembelajaran siklus II guru dapat mengelola
pembelajaran dengan lebih baik lagi dari siklus I serta aktivitas mengajar
guru dalam melaksanakan pembelajaran baik pada tahap pendahuluan,
kegiatan inti dan tahap penutup sudah terlaksana dengan baik sesuai RPP.
Hal ini menunjukan bahwa selama dua siklus pembelajaran aktivitas
mengajar guru mengalami peningkatan pada setiap pertemuan pembelajaran.
Hal ini bisa dilihat pada persentase ketuntasan siklus I sebesar 68.05%
47

dengan kategori baik dan mengalami peningkatan pada siklus II dengan


persentase ketuntasan sebesar 87.50% dengan kategori sangat baik.

3. Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II


Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh bapak Agus Salim,
S.Pd mengenai hasil belajar siswa selama proses pembelajaran melalui
lembar aktivitas siswa menunjukkan bahwa pada siklus I pertemuan 1 dalam
proses pembelajaran pada kegiatan pendahuluan siswa masih ramai dan sulit
untuk diatur oleh guru akibatnya siswa terkesan tidak siap dan acuh
terhadap pembelajaran. Pada kegiatan inti siswa sulit untuk menjawab yang
ditanyakan oleh guru hal ini disebabkan oleh siswa kurang fokus dalam
menyimak materi yang disampaikan oleh guru, siswa juga kurang bekerja
sama ketika menyelesaikan proyek yang diberikan oleh guru, dan kurang
memperhatikan ketika ada teman yang presentasi didepan kelas. Pada
kegiatan penutup siswa kurang bertanya tentang hal-hal yang belum jelas
mengenai materi yang dipelajari, dan siswa kurang mampu menyimpulkan
dari apa yang mereka pelajari. Adapun keterlaksanaan kegiatan yang
dilakukan siswa sebesar 42.18%.
Pada siklus I pertemuan 2 menunjukkan bahwa pada kegiatan inti
dan penutup masih ada siswa yang kurang bekerja sama ketika
menyelesaikan proyek yang diberikan oleh guru, kurang memperhatikan
ketika ada teman yang presentasi didepan kelas kurang bertanya tentang hal-
hal yang belum jelas mengenai materi yang dipelajari, dan siswa kurang
mampu menyimpulkan dari apa yang mereka pelajari akan tetapi aktivitas
ini lebih baik dari aktivitas sebelumya. Adapun keterlaksanaan
pembelajaran yang dilakukan oleh siswa sebesar 59.37%.
Berdasarkan hasil observasi mengenai aktivitas belajar siswa selama
proses pembelajaran melalui lembar aktivitas siswa menunjukkan pada
siklus II pertemuan 1 proses pembelajaran sudah baik sesuai dengan
skenario pembelajaran yang telah disusun sebelumya. Proses pembelajaran
48

yang dilakukan dengan model project based learning cenderung membuat


siswa aktif dan siswa mampu memahami apa yang dimaksud dari materi
yang dibawakan guru. Pada tahapan ini siswa sudah mulai merespon dan
mengemukakan pendapat berdasarkan arahan guru. Selain itu, dalam
kegiatan kelompok siswa sudah aktif dan bekerja sama dalam proyek yang
diberikan guru. Adapun keterlaksanaan kegiatan belajar siswa sebesar 78.12
masuk kategori baik.
Pada siklus II pertemuan 2 menunjukkan bahwa proses pembelajaran
yang terjadi didalam kelas mengalami perubahan kearah yang lebih baik
dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya. Selain itu, guru sudah
melakukan seluruh rangkaian langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan
direspon dengan baik oleh siswa bahkan ketika guru mengajukan pertanyaan
siswa dengan antusias menjawab dan berlomba-lomba mengemukakan
pendapatnya. Hal ini membuat suasana kelas hidup dan proses pembelajaran
menjadi aktif. Pada setiap tahap kegiatan proyek yang dilakukan siswa
sudah mampu memahami dan mengemukakan pendapatnya berdasarkan
proyek yang telah dibuat. Kemudian, siswa mampu mengemukakan
pendapatnya ketika guru bertanya, siswa tanpa panduan guru sudah
mengetahui ke arah mana proses pengerjakaan LKPD. Siswa dengan tertib
berdiskusi dan mengerjakan LKPD dengan tenag dan saling bertukar
pendapat, pada tahap penutup siswa dan guru sudah sama-sama
menyimpulkan pembelajaran dan terlihat siswa sangat antusias. Adapun
keterlaksanaan kegiatan belajar yang dilakukan siswa sebesar 85.93%
dengan kategori sangat baik.
Hasil observasi aktivitas belajar siswa selama 2 siklus yang
dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan pada masing-masing siklus
mengalami peningkatan. Peningkatan yang terjadi secara signifikan dari
siklus I ke siklus II yaitu pada pertemuan 1 dan pertemuan dapat dilihat
pada gambar 4.2 berkut ini.
49

Gambar 4.2. Diagram Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dam


Siklus II

Berdasarkan gambar 4.2 dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar


siswa mengalami peningkatan signifikan pada siklus II. Hal ini disebabkan
karena pada pembelajaran siklus II siswa sudah paham dengan penerapan
model pembelajaran Project Based Learning sehingga proses pembelajaran
lebih optimal serta dalam melaksanakan pembelajaran sudah baik pada
tahap pendahuluan, kegiatan inti dan tahap penutup sudah terlaksana dengan
baik sesuai RPP.
3. Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
Hasil belajar siklus I pada materi bangun datar diperoleh dengan
mengadakan tes evaluasi disetiap akhir siklus pembelajaran. Tes ini
digunakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang materi
pembelajaran yang dipelajarinya. Setelah tes hasil belajar di peroleh maka
kemudian data tersebut diolah berdasarkan kriteria ketuntasan minimal
(KKM) yang diberlakukan di SD Negeri 7 Duruka yaitu =70 sampai siswa
tuntas secara klasikal.
Pada siklus I, berdasarkan nilai tes hasil belajar siswa menunjukan
bahwa dari jumlah siswa 15 orang terdiri dari 10 (67%) siswa sudah tuntas
hasil belajarnya, sedangkan 5 (33%) siswa lainnya belum tuntas hasil
belajarnya dengan nilai rata-rata 65.07 kategori baik. Meskipun ketuntasan
50

lebih besar di banding yang belum tuntas namun, kategori ketuntasan siswa
secara klasikal apabila siswa tersebut telah mencapai 80% ketuntasan. Hal
ini sejalan dengan pendapat Kunandar, (2015:85) bahwa indikator
keberhasilan merupakan proses pembelajaran secara klasikal minimal yaitu
80% dari jumlah siswa yang telah mencapai kriteria KKM yang telah
ditetapkan. Rendahnya hasil belajar siswa pada siklus 1 tidak terlepas dari
kelemahan dan kekurangan yang dilakukan oleh guru sehingga berdampak
pada siswa. Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut peneliti telah
menemukan hasil temuan selama proses pembelajaran pada tabel 4.3 agar
pembelajaran siklus II bisa dioptimalkan maka guru sebisa mungkin
memperhatikan hasil temuan tersebut untuk dapat dijadikan acuan demi
kelancaran proses pembelajaran siklus II. Seperti yang telah dikemukakan
oleh Suharsono dalam Sudirman, (2016:9) bahwa tes hasil belajar dibuat
untuk menentukan tingkat pengetahuan siswa dalam penguasaan materi.
Selain itu, penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi
sejauh mana keberhasilan siswa dalam belajar, dari informasi tersebut guru
dapat memperbaiki dan menyusun kembali kegiatan pembelajaran lanjutan
untuk keseluruhan kelas maupun individu.
Pada sikulus II, pelaksanaan pembelajaran sudah terlaksana dengan
baik hal ini dibuktikan dengan aktivitas mengajar guru, aktivitas mengajar
siswa dan hasil belajar siswa yang sudah dilakukan perbaikan berdasarkan
hasil temuan pada tabel 4.3 pada siklus I, selain itu hasil belajar siswa juga
sudah mencapai indikator keberhasilan seperti yang telah ditetapkan.
Berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus II menunjukan bahwa dengan
adanya perbaikan pembelajaran yang mengacu pada kelemahan dan
kekurangankekurangan dari pembelajaran siklus 1 sehingga terjadi
peningkatan hasil belajar siswa pada materi bangun datar di kelas IV SD
Negeri 7 Duruka. Diketahui bahwa dari jumlah siswa keseluruhan 15 orang
siswa, sudah terdapat 13 (87%) siswa sudah tuntas hasil belajarnya dan 2
(13%) siswa lainnya tidak tuntas dengan nilai rata-rata secara keseluruhan
79.93 kategori sangat baik. Setelah melakukan refleksi bersama guru kelas
51

selaku observer salah satu penyebab ketidaktuntasan 2 siswa yang pada


siklus II ini karena 2 siswa ini sejak dimulainya pembelajaran siklus hingga
sampai pada siklus II mereka kurang memperhatikan proses pembelajaran.
Menurut penjelasan guru selaku observer 2 siswa ini tidak terlalu menyukai
mata pelajaran matematika yang berhubungan dengan perhitungan. Pada
siklus II ini dinyatakan berhasil karena karena kategori ketuntasan secara
klasikal siswa yang diperoleh adalah 87% dan itu melebihi kategori
ketuntasan secara klasikal siswa yang telah ditetapkan adalah 80%. Dengan
demikian hasil tes belajar siswa siklus II dikatakan meningkat karena tuntas
secara klasikal.
Setelah melihat hasil belajar siswa baik dari siklus I maupun pada
siklus II maka dapat disimpulkan bahwa materi pada bangun datar dapat
ditingkatkan menggunakan model pembelajara Project based learning.
Untuk Peningkatan nilai tes hasil belajar siswa siklus 1 dan siklus II jelas
dapat dilihat pada gambar diagram batang berikut ini:

Gambar 4.3. Diagram Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada


Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan gambar 4.3 dapat disimpulkan bahwa hasil tes belajar


siswa selama dua siklus dalam pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran Project Based Learning pada materi bangun datar dapat
52

dilihat dari nilai ketuntasan secara klasikal pada siklus I mencapai 67%
kategori baik dan pada siklus II mencapai 87% kategori sangat baik.
Berdasarkan uraian hasil penelitian, dapat dikatakan bahwa penerapan
model pembelajaran project based learning mampu meningkatkan hasil belajar
siswa, aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa. Pada mata pelajaran
matematika materi bangun datar, setelah dilakukan proses pembelajaran
dengan menerapkan model project based learning yang dilakukan sesuai
langkah-langkah pembelajaran diperoleh data baik dari segi hasil belajar,
aktivitas mengajar guru maupun aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan
pada setiap siklus pembelajaran. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Astimar, (2020) bahwa rata-rata hasil belajar materi bangun
datar peserta didik siklus II lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata
hasil belajar keliling dan luas bangun datar peserta didik siklus I yaitu 60,63
meningkat menjadi 86,88 atau meningkat sekitar 26,25.
53

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian selama 2 siklus pada materi bangun datar
di kelas IV SD Negeri 7 Duruka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Aktivitas mengajar guru pada siklus I pertemuan 1 terlaksana sebesar
59.72% dan pertemuan 2 terlaksana sebesar 68.05%. Sedangkan pada siklus
II pertemuan 1 terlaksana sebesar 79.16% dan pada pertemuan 2 terlaksana
sebesar 87.5% dapat disimpulkan bahwa aktivitas mengajar guru pada siklus
1 terlaksana dengan baik.
2. Aktivitas belajar siswa pada siklus I pertemuan 1 terlaksana sebesar 42.18%
dan pertemuan 2 terlaksana sebesar 59.37%. Sedangkan pada siklus II
pertemuan 1 terlaksana sebesar 78.12% dan pada pertemuan 2 sebesar
85.95% dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa pada siklus 1
belum optimal, sedangkan pada siklus II aktivitas belajar siswa sudah
optimal karena pada siklus II ini siswa sudah mulai terbiasa dengan
penerapan model project based learning..
3. Hasil belajar siswa pada siklus I menunjukan 10 dari 15 siswa tuntas secara
klasikal sebesar 67% dengan nilai rata-rata 65.07. Sedangkan pada siklus II
menunjukan 13 dari 15 siswa tuntas secara klasikal sebesar 85% dengan
nilai rata-rata 78.93. Hal ini menunjukkan hasil belajar siswa telah
meningkat dan telah memenuhi indikator keberhasilan 80% dengan standar
KKM =70.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian diatas, maka peneliti
menyarankan hal-hal berikut ini:
1.Bagi guru, diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran project based
learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa, selain itu guru harus lebih
meningkatkan lagi rasa percaya dirinya dalam mengajar dan memotivasi
siswa.

53
54

2. Bagi siswa, diharapakan dengan diterapkannya model pembelajaran project


based learning, siswa bisa lebih aktif dan semangat lagi dalam proses
pembelajaran di kelas.
3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas
pembelajaran lebih baik lagi dengan penerapan model pembelajaran Project
based learning dengan project terbaru sehingga dapat peningkatan hasil
belajar siswa lebih baik lagi.

54
55

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L. W., & Krahtwohl, D. R. (2015). Kerangka Landasan Utama


Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
Arikunto. (2017). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Daryanto, (2018). Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan
Sekolah.Yogyakarta: Gava Media
Ekaputri, D. S., & Putranto, H. (2012). Penerapan Metode Project Based Learning
dengan Strategi Team Teaching untuk Meningkatkan Motivasi,
Keaktifan, dan Hasil Belajar Siswa Pada mata Pelajaran Produktif
Multimedia. Tekno, 17(1).
Faisal. (2014). Sukses Mengawal Kurikulum 2013 di SD (Teori Dan Aplikasi).
Yogyakarta : Diandra Creative.
Hamdayama, J. (2016). Metodologi Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasratuddin, H. (2014). Pembelajaran Matematika Sekarang dan yang akan
Datang Berbasis Karakter. Jurnal Didaktik Matematika, 1(2).
Kemendikbud. (2013). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum
2013.Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan.
Kristanti, Y. D., & Subiki, S. (2017). Model Pembelajaran Berbasis Proyek
(Project Based Learning Model) pada Pembelajaran Fisika
Disma. Jurnal Pembelajaran Fisika, 5(2), 122-128.
Kunandar. (2013). Penilaian Authentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik.
Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: Rajawali Pers. Lucas, R.
2007.
Lenny, Z., Firman, F., & Desyandri, D. (2018). The effect of using quantum
teaching and motivation in learning toward students
achievement. Jurnal Aplikasi IPTEK Indonesia, 3(1), 9-15.
Mustopo, A. (2019). Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas IV
Materi Keliling Luas Bangun Datar Melalui Model Pembelajaran
Berbasis Proyek (Project Based Learning). Indonesian Journal of
Basic Education, 2(2), 182-191.
Nurjannah, N. (2017). Efektivitas Bentuk Penilaian Formatif disesuaikan dengan
Media Pembelajaran. Parameter: Jurnal Pendidikan Universitas
Negeri Jakarta, 29(1), 75-90.

55
56

Oktavia, A., & Astimar, N. (2020). Peningkatan Hasil Belajar Matematika


Menggunakan Model Project Based Learning (PjBL) di Kelas IV
SD. e-Journal Pembelajaran Inovasi, Jurnal Ilmiah Pendidikan
Dasar, 8(3), 67-82.
Pane, A., & Dasopang, M. D. (2017). Belajar dan pembelajaran. Fitrah: Jurnal
Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman, 3(2), 333-352.
Rais, M. (2010, December). Project based learning: inovasi pembelajaran yang
berorientasi soft skills. In Proseding Seminar Nasional Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Surabaya.
Sani, R. A. (2019). Pembelajaran berbasis hots edisi revisi: higher order thinking
skills (Vol. 1). Tira Smart.
Soenarjo, R. J. (2008). Matematika 5. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Solekhah, I.(2018). Penerapan model Pembelajaran Project Based Learning untuk
meningkatkan hasil belajar matematika, Jurnal online Didaktika Dwija
Indria, 6(2), 1-7.
Sudjana, Nana. (2013). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar Bandung: Sinar
Baru.
Surya, A. P., Relmasira, S. C., & Hardini, A. T. A. (2018). Penerapan model
pembelajaran project based learning (PjBL) untuk meningkatkan hasil
belajar dan kreatifitas siswa kelas III SD Negeri Sidorejo Lor 01
Salatiga. Jurnal Pesona Dasar, 6(1).
Susanto. (2016). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Prenada.
Tampubolon, S. (2014). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Erlangga
Trianto. (2014). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Warsini, T. (2020). Penerapan Model PJBL Untuk Meningkatkan Keterampilan
Proses dan Hasil Belajar Matematika Materi Bangun Ruang Sisi Datar
Kelas VIII C SMP Negeri 4 Sumbang Semester 2 Tahun Pelajaran
2016/2017. AlphaMath: Journal of Mathematics Education, 5(1), 33-
39.
Warsono, H., & Hariyanto, M. S. (2013). Pembelajaran aktif dan
assesmen. Bandung, Indonesia: PT remaja Rosdakarya (indones).
Yamin, M. (2013). Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta:
Referensi ( GP Press Group ).
LAMPIRAN

57
Lampiran 1. Lembar Hasil Observasi yang dilakukan pada Senin 29
Februari 2021 di SD Negeri 7 Duruka

Kegiatan Keterangan
Bagaimana kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru Masih bersifat
dalam membelajarkan mata pelajaran matematika teacher center
Pada awal pembelajaran guru memancing rasa ingin tahu siswa Tidak dilakukan
Membentuk kelompok dalam proses pembelajaran Jarang dilakukan
Diakhir pembelajaran guru melibatkan peserta didik untuk Tidak pernah
membuktikan sendiri hasil jawabannya dari soal yang di berikan
Pembelajaran yang dilakukan guru Bersifat
konvensional

Lampiran 2. Lembar Hasil Wawancara yang dilakukan pada Senin 29


Februari di SD Negeri 7 Duruka

Pertanyaan Jawaban
Apakah guru sudah menerapkan Belum karena itu butuh penerapan model
pembelajaran yang menuntut siswa untuk pembelajaran dan memerlukan waktu yang
menghasilkan suatu produk yang dapat lama.
memberikan pengalaman yang
menyenangkan bagi siswa
Apakah guru sudah menerapkan model Belum diterapkan karena guru belum
PjBl dalam pembelajaran matematika memahamai apa itu PjBL
Bagaimana hasil belajar siswa dalam Hasil belajar masih banyak yang belum
pembelajaran matematika atau hasil mencapai KKM.
ulangan semester I
Apakah guru sering membentuk kelompok Jarang, karena kebanyakan yang diberikan
dalam proses pembelajaran kepada siswa hanya tugas individu yang
nantinya dikerjakan di rumah
Diakhir pembelajaran guru melibatkan Tidak, karena yang dilakukan guru
peserta didik untuk membuktikan sendiri mengumpulkan hasil kerja siswa kemudian
hasil jawabannya dari soal yang di berikan memberikan nilai di lembar perkerjaan
siswa

58
Lampiran 3. Silabus Pembelajaran

SILABUS PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SD Negeri 7 Duruka


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : IV (Empat)/2 (genap)
Materi : Bangun Datar
KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Kegiatan Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Penilaian Sumber Belajar
Pembelajaran Waktu
3.1. Membedakan 3.1.1. Membedakan Bangun Pertemuan I Lembar Siklus I  Buku guru dan
sifat-sifat sifat-sifat Segi  Melalui kegiatan pengamata Pertemua siswa, Buku
segibanyak segibanyak banyak Project Based n siswa dan nI Paket Senang
beraturan dan beraturan dan Learning (PjBL) tes uraian Belajar
tidak beraturan. tidak beraturan. 2x35
siswa dapat Matematika SD/
3.2. Menjelaskan 3.2.1. Menentukan menit
membedakan MI Kelas IV oleh
dan menentukan keliling persegi, sifat-sifat segi HOBRI, H.,

59
keliling dan luas persegi panjang, banyak beraturan SUSANTO, S.,
daerah persegi, dan segitiga. dan tidak SYAIFUDDIN,
persegi panjang, 3.2.2. Menentukan beraturan. M.,
dan segitiga luas daerah MAYLISTIYANA
 Melalui kegiatan
, D. E., HOSNAN,
serta hubungan persegi, persegi Project Based H., CAHYANTI,
pangkat dua panjang, dan Learning (PjBL) A. E., &
dengan akar. segitiga. siswa dapat SYAHRINAWATI
4.1. Mengidentifikas 4.1.1. Mengidentifikas mengidentifikasi , K. A. Revisi 2018
i segibanyak i segibanyak segibanyak  Buku lain yang
beraturan dan beraturan dan beraturan dan relevan
segibanyak segibanyak segibanyak tidak  Internet
tidak beraturan. tidak beraturan. beraturan
4.2. Menyelesaikan 4.2.1. Menyelesaikan
masalah yang masalah yang
berkaitan berkaitan Keliling Pertemuan II Lembar Siklus I
dengan keliling dengan keliling Bangun  Melalui kegiatan pengamata
Pertemua
dan luas daerah persegi, persegi Datar Project Based n siswa dan
n II
persegi, persegi panjang, dan Learning (PjBL) tes uraian
panjang, dan segitiga siswa dapat 2x 35
segitiga 4.2.2. Menyelesaikan menentukan menit
termasuk masalah yang keliling persegi,
melibatkan berkaitan persegi panjang,
pangkat dua dengan luas dan segitiga.
dengan akar persegi, persegi  Melalui kegiatan
pangkat dua. panjang, dan Project Based
segitiga Learning (PjBL)
termasuk siswa dapat
melibatkan menyelesaikan
pangkat dua masalah yang
dengan akar berkaitan dengan
pangkat dua keliling persegi,
persegi panjang,

60
dan segitiga
Luas Pertemuan I Lembar Siklus II
Bangun  Melalui kegiatan pengamata Pertemua
Datar Project Based n siswa dan nI
Learning (PjBL) tes uraian
2x35
siswa dapat
menit
menentukan luas
daerah persegi,
dan persegi
panjang.
 Melalui kegiatan
Project Based
Learning (PjBL)
siswa dapat
menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
luas persegi, dan
persegi panjang,
termasuk
melibatkan
pangkat dua
dengan akar
pangkat dua.
Hubunga Pertemuan II Lembar Siklus II
n Antar  Melalui kegiatan pengamata Pertemua
Garis Project Based n siswa dan n II
Learning (PjBL) tes uraian
2x35
siswa dapat
menit
menentukan luas
daerah segitiga.
 Melalui kegiatan

61
Project Based
Learning (PjBL)
siswa dapat
menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
luas segitiga
termasuk
melibatkan
pangkat dua
dengan akar
pangkat dua.

62
63

Lampiran 4. RPP Model PjBL

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Melalui Model Project Based


Learning (PjBL) Siklus I Pertemuan I

Nama Sekolah : SD Negeri 7 Duruka


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : IV (empat)/2 (genap)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Kompetensi Inti
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar
3.1. Membedakan sifat-sifat segi banyak beraturan dan tidak beraturan.
4.1. Mengidentifikasi segi banyak beraturan dan segibanyak tidak beraturan.

Indikator
3.1.1. Membedakan sifat-sifat segibanyak beraturan dan tidak beraturan.
4.1.1. Mengidentifikasi segi banyak beraturan dan segibanyak tidak beraturan.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan Project Based Learning (PjBL) siswa dapat membedakan sifat-
sifat segi banyak beraturan dan tidak beraturan.
2. Melalui kegiatan Project Based Learning (PjBL) siswa dapat mengidentifikasi
segi banyak beraturan dan segibanyak tidak beraturan

D. Materi
Bangun Segi Banyak

E. Media, Alat dan Sumber Belajar


1. Media : Model bangun datar sederhana
2. Alat : Pensil, Buku, Penggaris, Kertas Karton
3. Sumber Belajar : Buku guru dan siswa, Buku Paket Senang Belajar Matematika
SD/ MI Kelas IV, buku lain yang relevan dan internet .
64

F. Pendekatan, Model dan Metode


Pendekatan : Saintifik
Model : Project Based Learning (PjBL)
Metode : Ceramah, Tanya jawab, Diskusi, Penugasan, dan Pengamatan

G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pembelajara Alokasi
Kegiatan pembelajaran dengan tahapan PjBL
n Waktu
Pendahuluan  Guru mengkondisikan siswa agar tidak ramai dan 10
memeriksa kerapian siswa dengan cara guru meminta menit
siswa untuk berdiri dan antara dua siswa saling
berhadapan untuk saling memeriksa kerapian dari teman
yang berada dihadapannya, kemudian apabila ada
temannya yang kurang rapi bisasaling merapikan.
Kemudian guru meminta siswa duduk kembali dengan
tenang dan tanpa ada suara lagi.
 Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa untuk
membaca basmalah bersama-sama
 Guru menanyakan kabar siswa dan mengabsen siswa
 Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa benda-benda
yang ada di rumah siswa yang berbentuk persegi,
persegi panjang, dan jajargenjang. “Anakanak coba
sebutkan benda yang ada di rumah kalian yang
berbentuk persegi, persegi panjang, dan jajargenjang!”
 Guru menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran
Inti Tahap 1. Membuka pelajaran dengan Suatu 50
pertanyaan menantang menit
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kepada peserta
didik tentang “Segibanyak”.
 Guru memberi contoh dalam kehidupan yang berkaitan
dengan bangun datar segibanyak.
 Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa tentang
bangun datar segi banyak untuk menggali pengetahuan
awal siswa. Misalnya: persegi mempunyai 4 sisi, 4 titik
sudut, dan lain-lain.
 Guru membimbing peserta didik untuk membuat
kelompok dengan 4 atau 5 teman kelasnya.
 Guru mempersilahkan siswa untuk bergabung dengan
kelompoknya masing-masing.

Tahap 2. Merencanakan proyek


 Guru membagikan materi cara membuat bangun datar
segibanyak (persegi, persegi panjang, dan jajargenjang).
65

 Guru meminta siswa untuk menghasilkan proyek


dengan membuat bangun datar persegi, persegi panjang,
dan jajargenjang.
 Setiap kelompok diminta untuk mendaftar pekerjaan
yang akan dilakukan. Seperti: mencari informasi dari
materi yang telah diberikan guru, mendaftar bangun
datar yang akan dibuat, menyiapkan peralatan yang
digunakan untuk membuat proyek (kertas karton, pensil,
penggaris, dll), menunjukkan pengetahuan yang dimiliki
setiap anggota kelompok, pembagian tugas antar
anggota kelompok, menyelesaikan tugas proyek yang
diberikan guru.
 Dari sifat-sifat bangun datar yang diketahui masing-
masing anggota kelompok pada saat kegiatan tanya
jawab dan materi tentang cara membuat bangun datar
persegi, persegi panjang, dan jajargenjang yang
diberikan oleh guru, misalnya persegi mempunyai 4 sisi,
4 sudut yang berbentuk siku-siku, jumlah besar sudut.
Begitu juga dengan sifat-sifat bangun datar persegi
panjang dan jajar genjang. Dari sifat-sifat bangun datar
tersebut maka siswa akan dapat dengan mudah membuat
bangun datar sesuai dengan ukuran yang ditetapkan
guru dan sesuai dengan rencana yang telah disusun dari
masing-masing kelompok.

Tahap 3. Menyusun Jadwal Aktivitas


 Setiap anggota kelompok diminta untuk bekerjasama
menyelesaikan tugas dari guru sesuai dengan waktu
yang ditentukan.

Tahap 4. Mengawasi Jalannya Proyek


 Guru memantau masing-masing kelompok dan
mempersilahkan siswa untuk bertanya jika ada
kesulitan.

Tahap 5 Penilaian terhadap Produk yang dihasilkan


 Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
pekerjaannya di depan kelas secara bergantian.
 Guru mendampingi siswa mengoreksi pekerjaan setiap
kelompok. Siswa diberikan kesempatan dahulu untuk
mengoreksi hasil pekerjaan setiap kelompok, apabila
ada permasalahan yang tidak bisa dipecahkan oleh
siswa, maka guru harus membantu
menyelesaikamasalah tersebut.
 Guru memberikan kesempatan kepada siswauntuk
menanyakan halhal yang belum jelas.
66

Tahap 6. Evaluasi
 Guru membagikan lembar evaluasi kepada siswa untuk
dikerjakan dengan waktu yang ditentukan.
Penutup  Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang 10
dipelajari. Guru bertanya: “Anak-anak hari ini kita menit
belajar tentang apa saja?”, siswa menjawab: “Bangun
segi banyak”.
 Guru memberikan umpan balik yaitu guru
mengomentari hal-hal yang terjadi dalam proses
kegiatan belajar hari ini. Misalnya komentar hal
baik/buruk yang terjadi, mengomentari siswa yang
pemalu dan masih ada yang ramai sendiri agar pada
pertemuan berikutnya bisa lebih berani dan
memperhatikan.
 Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya. “Pertemuan berikutnya kita akan
belajar tentang keliling bangun datar”.
 Guru memberikan penguatan/ motivasi agar siswa lebih
giat belajar.
 Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah
dan salam.

H. Penilaian
1. Bentuk tes : tertulis
2. Bentuk soal : uraian
3. Instrumen soal : terlampir

Kendari, 2021
67
68

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Melalui Model Project Based


Learning (PjBL) Siklus I Pertemuan II

Nama Sekolah : SD Negeri 7 Duruka


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : IV (empat)/2 (genap)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Kompetensi Inti
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar
3.1. Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas daerah persegi, persegi panjang,
dan segitiga serta hubungan pangkat dua dengan akar.
4.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas daerah persegi,
persegi panjang, dan segitiga termasuk melibatkan pangkat dua dengan akar
pangkat dua.

Indikator
3.2.0. Menentukan keliling persegi, persegi panjang, dan segitiga.
4.2.1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling persegi, persegi
panjang, dan segitiga
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan Project Based Learning (PjBL) siswa dapat menentukan keliling
persegi, persegi panjang, dan segitiga.
2. Melalui kegiatan Project Based Learning (PjBL) siswa dapat menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan keliling persegi, persegi panjang, dan segitiga.
D. Materi
Keliling Bangun Datar

E. Media, Alat dan Sumber Belajar


1. Media : Benda-benda yang ada di sekitar sekolah
2. Alat : Pensil, Buku, Penggaris, Kertas Karton
3. Sumber Belajar : Buku guru dan siswa teks pelajaran Matematika untuk
SD/MI Kelas IV penerbit Puskurbuk Kemendikbud, buku lain yang relevan
dan internet.
69

F. Pendekatan, Model dan Metode


Pendekatan : Saintifik
Model : Project Based Learning (PjBL)
Metode : Ceramah, Tanya jawab, Diskusi, Penugasan dan Pengamatan

G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Alokasi
Pembelajaran Kegiatan pembelajaran dengan tahapan PjBL
Waktu
Pendahuluan  Guru mengkondisikan siswa agar tidak ramai dan 10
memeriksa kerapian siswa dengan cara guru meminta menit
siswa untuk berdiri dan antara dua siswa saling
berhadapan untuk saling memeriksa kerapian dari teman
yang berada dihadapannya, kemudian apabila ada
temannya yang kurang rapi bisa saling merapikan.
Kemudian guru meminta siswa duduk kembali dengan
tenang dan tanpa ada suara lagi.
 Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa untuk
membaca basmalah bersama-sama
 Guru menanyakan kabar siswa dan mengabsen siswa
 Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa benda-benda yang
ada di rumah siswa yang berbentuk bangun datar. “Anak-
anak coba sebutkan benda yang ada di rumah kalian yang
berbentuk Pesegi dan segitiga!”.
 Guru menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran
Inti Tahap 1. Membuka pembelajaran dengan suatu 50
pertanyaan yang menantang menit
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kepada peserta
didik tentang “Keliling Bangun Datar”.
 Guru memberi contoh dalam kehidupan yang berkaitan
dengan keliling bangun datar.
 Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa tentang
keliling bangun datar untuk menggali pengetahuan awal
siswa.
“Bagaimana membuat persegi, persegi panjang dan
segitiga yang diketahui kelilingnya?”
 Guru membimbing peserta didik untuk membuat
kelompok dengan 3 atau 4 teman kelasnya.
 Guru mempersilahkan siswa untuk bergabung dengan
kelompoknya masing-masing.
Tahap 2. Merencanakan Proyak
 Guru membagikan materi keliling bangun datar.
 Guru meminta siswa untuk menghasilkan proyek dengan
membuat bangun datar.
 Setiap kelompok diminta untuk mendaftar pekerjaan yang
70

akan dilakukan. Seperti: mencari informasi dari materi


yang telah diberikan guru, mendaftar bangun datar yang
akan dibuat, menyiapkan peralatan yang digunakan untuk
membuat proyek (kertas karton, pensil, penggaris, dll.),
menunjukkan pengetahuan yang dimiliki setiap anggota
kelompok, pembagian tugas antar anggota kelompok,
menyelesaikan tugas proyek yang diberikan guru.

Tahap 3. Menyusun Jadwal Aktivitas


 Setiap anggota kelompok diminta untuk bekerja sama
menyelesaikan tugas dari guru sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.

Tahap 4. Mengawasi Jalannya Proyek


 Guru memantau masing-masing kelompok dan
mempersilahkan siswa untuk bertanya jika ada kesulitan.

Tahap 5. Penilaian terhadap Produk yang dihasilkan


 Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
pekerjaannya di depan kelas secara bergantian.
 Guru mendampingi siswa untuk mengoreksi pekerjaan
setiap kelompok. Siswa diberikan kesempatan dahulu
untuk mengoreksi hasil pekerjaan setiap kelompok,
apabila ada permasalahan yang tidak bisa dipecahkan oleh
siswa,maka guru harus membantu menyelesaikan masalah
tersebut.
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan hal-hal yang belum jelas.

Tahap 6. Evaluasi
 Guru membagikan lembar evaluasi kepada siswa untuk
dikerjakan dengan waktu yang ditentukan.
Penutup  Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang
dipelajari. Guru bertanya: “Anak-anak hari ini kita belajar
tentang apa saja?”, siswa menjawab: “Keliling bangun
datar”.
 Guru memberikan umpan balik yaitu guru mengomentari
hal-hal yang terjadi dalam proses kegiatan belajar hari ini.
Misalnya komentar hal baik/buruk yang terjadi,
mengomentari siswa yang pemalu dan masih ada yang
amai sendiri agar pada pertemuan berikutnya bisa lebih
berani dan memperhatikan.
 Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya. “Pertemuan berikutnya kita akan
belajar tentang luas bangun datar”.
71

 Guru memberikan penguatan/ motivasi agar siswa lebih


giat belajar.
 Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah dan
salam.

H. Penilaian
1. Bentuk tes : tertulis
2. Bentuk soal : uraian
3. Instrumen soal : terlampir

Kendari, 2021
72

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Melalui Model Project Based


Learning (PjBL) Siklus II Pertemuan I

Nama Sekolah : SD Negeri 7 Duruka


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : IV (Empat)/2 (genap)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Kompetensi Inti
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar
3.2. Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas daerah persegi, dan persegi
panjang, serta hubungan pangkat dua dengan akar.
4.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas daerah persegi,
dan persegi panjang, termasuk melibatkan pangkat dua dengan akar pangkat dua.
Indikator
3.2.2. Menentukan luas daerah persegi, dan persegi panjang.
4.2.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas persegi, dan persegi
panjang, termasuk melibatkan pangkat dua dengan akar pangkat dua

C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan Project Based Learning (PjBL) siswa dapat menentukan luas
daerah persegi, dan persegi panjang.
2. Melalui kegiatan Project Based Learning (PjBL) siswa dapat menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan luas persegi, dan persegi panjang, termasuk
melibatkan pangkat dua dengan akar pangkat dua.

D. Materi
Luas Bangun Datar

E. Media, Alat dan Sumber Belajar


1. Media : Model bangun datar sederhana
2. Alat : Pensil, Buku, Penggaris, Kertas Karton
3. Sumber Belajar : Buku guru dan siswa, Buku Paket Senang Belajar Matematika
SD/ MI Kelas IV, buku lain yang relevan dan internet .
73

F. Pendekatan, Model dan Metode


Pendekatan : Saintifik
Model : Project Based Learning (PjBL)
Metode : Ceramah, Tanya jawab, Diskusi, Penugasan dan Pengamatan

G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pembelajara Kegiatan pembelajaran dengan tahapan Alokasi
n PjBL Waktu
Pendahuluan  Guru mengkondisikan siswa agar tidak 10 menit
ramai dan memeriksa kerapian siswa
dengan cara guru meminta siswa untuk
berdiri dan antara dua siswa saling
berhadapan untuk saling memeriksa
kerapian dari teman yang berada
dihadapannya, kemudian apabila ada
temannya yang kurang rapi bisasaling
merapikan. Kemudian guru meminta siswa
duduk kembali dengan tenang dan tanpa
ada suara lagi.
 Guru mengucapkan salam dan mengajak
siswa untuk membaca basmalah bersama-
sama.
 Guru menanyakan kabar siswa dan
mengabsen siswa
 Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa
benda-benda yang ada di rumah siswa yang
berbentuk belah ketupat, layang-layang dan
lingkaran. “Anak-anak coba sebutkan
benda yang ada di rumah kalian yang
berbentuk persegi dan persegi panjang!”.
 Guru menjelaskan maksud dan tujuan
pembelajaran
Inti Tahap 1. Membuka pembelajaran dengan 50 menit
suatu pertanyaan menantang
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik tentang “Luas Bangun Datar”.
 Guru memberi contoh dalam kehidupan yang
berkaitan dengan luas bangun datar.
 Guru membimbing peserta didik untuk
membuat kelompok dengan 3 atau 4 teman
kelasnya.
 Guru mengarahkan peserta didik untuk
memahami bacaan tentang luas bangun datar
74

 Guru melakukan tanya jawab dengan siswa


tentang luas banhgun datar.
1. Bagaimana cara menghitung luas
bangun persegi dan persegi panjang?
2. Bagaimana cara menghitung panjang
sisi persegi dan persegi panjang yang
diketahui luasnya?

Tahap 2. Merencanakan Proyek


 Guru membagikan materi cara menghitung
luas dan membuat bangun datar.

Tahap 3. Menyusun Jadwal Aktivitas


 Guru membimbing peserta didik untuk
mempersiapkan hal-hal yang diperlukan untuk
melakukan pengamatan.
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik tentang “LuasBangun Datar”.
 Guru memberi contoh dalam kehidupan yang
berkaitan dengan bilangan bulat.
 Guru membantu peserta didik dalam
merencanakan dan menyiapkan kegiatan
pembelajaran tentang “Luas Bangun Datar”.
 Setiap anggota kelompok diminta untuk
bekerjasama menyelesaikan tugas dari guru
sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Tahap 4. Mengawasi Jalannya Proyek


 Guru memantau masing-masing kelompok
dan mempersilahkan siswa untuk bertanya
jika ada kesulitan.

Tahap 5. Penilaian terhadap Produk yang


dihasilkan
 Setiap kelompok diminta untuk
mempresentasikan hasil pekerjaannya di
depan kelas secara bergantian.
 Guru mendampingi siswa mengoreksi
pekerjaan setiap kelompok. Siswa
diberikan kesempatan dahulu untuk
mengoreksi hasil pekerjaan setiap
75

kelompok, apabila ada permasalahan yang


tidak bisa dipecahkan oleh siswa, maka
guru harus membantu menyelesaikan
masalah tersebut.
 Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menanyakan hal-hal yang
belum jelas.

Tahap 6. Evaluasi
 Guru membagikan lembar evaluasi kepada
siswa untuk dikerjakan dengan waktu yang
ditentukan.
Penutup  Guru bersama siswa menyimpulkan materi
yang dipelajari. Guru bertanya: “Anak-
anak hari ini kita belajar tentang apa
saja?”, siswa menjawab: “Jenis bangun
datar persegi dan persegi panjang beserta
sifat-sifatnya”.
 Guru memberikan umpan balik yaitu guru
mengomentari hal-hal yang terjadi dalam
proses kegiatan belajar hari ini. Misalnya
komentar hal baik/buruk yang terjadi,
mengomentari siswa yang pemalu dan
masih ada yang ramai sendiri agar pada
pertemuan berikutnya bisa lebih berani dan
memperhatikan.
 Guru memberikan penguatan/ motivasi
agar siswa lebih giat belajar.
 Guru menutup pelajaran dengan membaca
hamdalah dan salam.

H. Penilaian
1. Bentuk tes : tertulis
2. Bentuk soal : uraian
3. Instrumen soal : terlampir

Kendari, 2021
76
77

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Melalui Model Project Based


Learning (PjBL) Siklus II Pertemuan II

Nama Sekolah : SD Negeri 7 Duruka


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : IV (Empat)/2 (genap)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Kompetensi Inti
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar
3.2. Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas daerah segitiga serta hubungan
pangkat dua dengan akar.
4.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas daerah segitiga
termasuk melibatkan pangkat dua dengan akar pangkat dua.
Indikator
3.2.1. Menentukan luas daerah segitiga.
4.2.1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas segitiga termasuk
melibatkan pangkat dua dengan akar pangkat dua

C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan Project Based Learning (PjBL) siswa dapat menentukan luas
daerah segitiga.
2. Melalui kegiatan Project Based Learning (PjBL) siswa dapat menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan luas segitiga termasuk melibatkan pangkat dua
dengan akar pangkat dua.

D. Materi
Luas Bangun Datar

E. Media, Alat dan Sumber Belajar


1. Media : Model bangun datar sederhana
2. Alat : Pensil, Buku, Penggaris, Kertas Karton
3. Sumber Belajar : Buku guru dan siswa, Buku Paket Senang Belajar Matematika
SD/ MI Kelas IV, buku lain yang relevan dan internet .
78

F. Pendekatan, Model dan Metode


Pendekatan : Saintifik
Model : Project Based Learning (PjBL)
Metode : Ceramah, Tanya jawab, Diskusi, Penugasan dan Pengamatan

G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pembelajara Kegiatan pembelajaran dengan tahapan Alokasi
n PjBL Waktu
Pendahuluan  Guru mengkondisikan siswa agar tidak 10 menit
ramai dan memeriksa kerapian siswa
dengan cara guru meminta siswa untuk
berdiri dan antara dua siswa saling
berhadapan untuk saling memeriksa
kerapian dari teman yang berada
dihadapannya, kemudian apabila ada
temannya yang kurang rapi bisasaling
merapikan. Kemudian guru meminta siswa
duduk kembali dengan tenang dan tanpa
ada suara lagi.
 Guru mengucapkan salam dan mengajak
siswa untuk membaca basmalah bersama-
sama.
 Guru menanyakan kabar siswa dan
mengabsen siswa
 Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa
benda-benda yang ada di rumah siswa yang
berbentuk belah ketupat, layang-layang dan
lingkaran. “Anak-anak coba sebutkan
benda yang ada di rumah kalian yang
berbentuk segitiga!”.
 Guru menjelaskan maksud dan tujuan
pembelajaran
Inti Tahap 1. Membuka pembelajaran dengan 50 menit
suatu pertanyaan menantang
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik tentang “Luas Bangun Datar”.
 Guru memberi contoh dalam kehidupan yang
berkaitan dengan luas bangun datar.
 Guru membimbing peserta didik untuk
membuat kelompok dengan 3 atau 4 teman
kelasnya.
 Guru mengarahkan peserta didik untuk
memahami bacaan tentang luas bangun datar
79

 Guru melakukan tanya jawab dengan siswa


tentang luas banhgun datar.
1. Bagaimana cara menghitung luas
bangun segitiga?
2. Bagaimana cara menghitung panjang
sisi segitiga yang diketahui luasnya?

Tahap 2. Merencanakan Proyek


 Guru membagikan materi cara menghitung
luas dan membuat bangun datar.
Tahap 3. Menyusun Jadwal Aktivitas
 Guru membimbing peserta didik untuk
mempersiapkan hal-hal yang diperlukanuntuk
melakukan pengamatan.
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik tentang “LuasBangun Datar”.
 Guru memberi contoh dalam kehidupan yang
berkaitan dengan bilangan bulat.
 Guru membantu peserta didik dalam
merencanakan dan menyiapkan kegiatan
pembelajaran tentang “Luas Bangun Datar”.
 Setiap anggota kelompok diminta untuk
bekerjasama menyelesaikan tugas dari guru
sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Tahap 4. Mengawasi Jalannya Proyek


 Guru memantau masing-masing kelompok
dan mempersilahkan siswa untuk bertanya
jika ada kesulitan.

Tahap 5. Penilaian terhadap Produk yang


dihasilkan
 Setiap kelompok diminta untuk
mempresentasikan hasil pekerjaannya di
depan kelas secara bergantian.
 Guru mendampingi siswa mengoreksi
pekerjaan setiap kelompok. Siswa
diberikan kesempatan dahulu untuk
mengoreksi hasil pekerjaan setiap
kelompok, apabila ada permasalahan yang
tidak bisa dipecahkan oleh siswa, maka
guru harus membantu menyelesaikan
80

masalah tersebut.
 Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menanyakan hal-hal yang
belum jelas.

Tahap 6. Evaluasi
 Guru membagikan lembar evaluasi kepada
siswa untuk dikerjakan dengan waktu yang
ditentukan.
Penutup  Guru bersama siswa menyimpulkan materi
yang dipelajari. Guru bertanya: “Anak-
anak hari ini kita belajar tentang apa
saja?”, siswa menjawab: “Jenis bangun
datar segitiga beserta sifat-sifatnya”.
 Guru memberikan umpan balik yaitu guru
mengomentari hal-hal yang terjadi dalam
proses kegiatan belajar hari ini. Misalnya
komentar hal baik/buruk yang terjadi,
mengomentari siswa yang pemalu dan
masih ada yang ramai sendiri agar pada
pertemuan berikutnya bisa lebih berani dan
memperhatikan.
 Guru memberikan penguatan/ motivasi
agar siswa lebih giat belajar.
 Guru menutup pelajaran dengan membaca
hamdalah dan salam.

H. Penilaian
1. Bentuk tes : tertulis
2. Bentuk soal : uraian
3. Instrumen soal : terlampir
Kendari, 2021
81
82

Lampiran 5. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)

LKPD (LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK) SIKLUS I


PERTEMUAN 1

Kompetensi Dasar
3.1. Membedakan sifat-sifat segibanyak beraturan dan tidak beraturan.
4.1. Mengidentifikasi segi banyak beraturan dan segibanyak tidak
beraturan.

Indikator
3.1.1. Membedakan sifat-sifat segibanyak beraturan dan tidak beraturan.
4.1.1. Mengidentifikasi segi banyak beraturan dan segibanyak tidak

Kelompok :
Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.

Petunjuk :
Diskusikanlah secara berkelompok
Tulislah jawaban dalam kelompokmu
Dalam kerja kelompok , siswa harus berpikir bersamaan dan saling
membantu untuk meyakinkan bahwa setiap anggota dalam kelompok
83

Soal dan jawaban LKPD siklus I pertemuan 1

1. Gambarlah bangun segibanyak pada kotak di bawah ini dengan ketentuan


berikut !
a. Empat bangun segi banyak beraturan berbeda

b. Empat bangun segi banyak tidak beraturan berbeda

2. Buatlah bangun segi banyak dengan ketentuan sebagai berikut!


a. Bangun segi banyak beraturan dengan 6 sisi.
b. Bangun segi banyak beraturan dengan 3 sisi.
84

LKPD (LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK) SIKLUS I


PERTEMUAN 2

Kompetensi Dasar
3.1. Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas daerah persegi, persegi
panjang, dan segitiga serta hubungan pangkat dua dengan akar.
4.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas daerah
persegi, persegi panjang, dan segitiga termasuk melibatkan pangkat dua
dengan akar pangkat dua.

Indikator
3.2.0. Menentukan keliling persegi, persegi panjang, dan segitiga.
4.2.1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling persegi,

Kelompok :
Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.

Petunjuk :
Diskusikanlah secara berkelompok
Tulislah jawaban dalam kelompokmu
Dalam kerja kelompok , siswa harus berpikir bersamaan dan saling
membantu untuk meyakinkan bahwa setiap anggota dalam kelompok
85

Soal dan jawabam LKPD Siklus I pertemuan 2

1. Buatlah persegi berikut!


a. Keliling = 72 cm
b. Keliling = 164 cm
c. Keliling = 328 cm
2. Buatlah segitiga berikut!
a. Sisi = 15
b. Alas = 20, dan tinggi 35
c. Alas = 15 dan tinggi = 30
86

LKPD (LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK) SIKLUS II


PERTEMUAN 1

Kompetensi Dasar
3.2. Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas daerah persegi, dan
persegi panjang serta hubungan pangkat dua dengan akar.
4.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas daerah
persegi, dan persegi panjang termasuk melibatkan pangkat dua dengan
akar pangkat dua.
Indikator
3.2.2. Menentukan luas daerah persegi, dan persegi panjang.
4.2.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas persegi, dan
persegi panjang termasuk melibatkan pangkat dua dengan akar
pangkat dua

Kelompok :
Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.

Petunjuk :
Diskusikanlah secara berkelompok
Tulislah jawaban dalam kelompokmu
Dalam kerja kelompok , siswa harus berpikir bersamaan dan saling
membantu untuk meyakinkan bahwa setiap anggota dalam kelompok
87

Soal dan jawaban LKPD siklus II peremuan 1

1. Perhatikan gambar dibawah ini!

Hitunglah keeling dan luas bangun yang diatsir!


2. Perhatikan gambar dibawah ini!

Hitunglah keliling dan luas kedua bangun pada gambar diatas!


88

LKPD (LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK) SIKLUS II


PERTEMUAN 2

Kompetensi Dasar
3.3. Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas segitiga serta hubungan
pangkat dua dengan akar.
4.3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas daerah
segitiga termasuk melibatkan pangkat dua dengan akar pangkat dua.
Indikator
3.2.3. Menentukan luas daerah segitiga.
4.2.3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas segitiga termasuk
melibatkan pangkat dua dengan akar pangkat dua

Kelompok :
Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.

Petunjuk :
Diskusikanlah secara berkelompok
Tulislah jawaban dalam kelompokmu
Dalam kerja kelompok, siswa harus berpikir bersamaan dan saling
membantu untuk meyakinkan bahwa setiap anggota dalam kelompok
89

Soal dan jawaban LKPD siklus II pertemuan 2

1. Perhatikan gambar berikut!

Hitunglah keliling dan luas bangun segitiga ABC!


90

Lampiran 6. Tugas Proyek

Tugas Proyek Siklus I

MENGGAMBAR BANGUN SEGI BANYAK BERATURAN DAN SEGI


BANYAK TIDAK BERATUTAN

A. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar
3.2. Membedakan sifat-sifat segibanyak beraturan dan tidak beraturan.
4.2. Mengidentifikasi segibanyak beraturan dan segibanyak tidak beraturan.

Indikator
3.1.2. Membedakan sifat-sifat segibanyak beraturan dan tidak beraturan.
4.1.2. Mengidentifikasi segi banyak beraturan dan segibanyak tidak
beraturan.

B. Tujuan
Melalui kegiatan Project Based Learning siswa dapat mengidentifikasi segi
banyak beraturan dan tidak segi banyak tidak beraturan.

C. Alat dan Bahan


Pensil atau polpen, penghapus atau tipex, kertas, jangka, busur dan penggaris.

D. Petunjuk Kerja
1. Membuat Segitiga Sama Sisi
a. Pilih benda yang bentuknya lingkaran. Manfaatkan objek apa saja yang
bentuk dasarnya lingkaran seperti botol atau kaleng sup. Cobalah
menggunakan gulungan perekat atau CD. Objek ini akan digunakan
untuk membuat busur yang menggantikan busur yang dibuat dengan
jangka, pilih objek yang ukurannya tepat. Dengan metode ini, tiap
panjang sisi segitiga sama sisi akan sama dengan jari-jari (separuh
91

diameter) objek lingkaran. Jika menggunakan CD, bayangkan suatu


segitiga sama sisi yang pas dengan kuadran kanan atas CD tersebut.

b. Buat sisi pertama. Sisi ini harus tepat sama dengan panjang jari-jari
objek lingkaran jarak dari tepi lingkaran ke tengah. Pastikan garis yang
dibuat lurus sempurna!
 Jika ada penggaris, ukur saja diameter objek lingkaran dan buat garis
lurus yang panjangnya separuh diameter tersebut.
 Jika tidak ada penggaris, letakkan objek lingkaran pada selembar
kertas, lalu jiplak keliling lingkaran dengan pensil. Ambil objek
lingkaran Anda, sehingga tampak suatu bentuk lingkaran sempurna.
Gunakan objek yang berpinggiran lurus untuk menggambar garis yang
melintasi tepat tengah lingkaran, yakni titik yang jaraknya tepat sama
dengan titik mana saja pada keliling lingkaran.

c. Gunakan objek melingkar untuk membuat busur. Letakkan objek


melingkar menutupi garis yang baru saja dibuat, dengan tepi lingkaran
berada di ujung salah satu garis. Supaya akurat, pastikan garis Anda
membelah tepat ke tengah lingkaran. Gunakan pensil untuk membuat
busur, sekitar seperempat keliling lingkaran.
92

d. Buat satu busur lagi. Sekarang, pindahkan objek lingkaran agar


tepiannya menyentuh ujung garis yang lainnya. Pastikan garis tersebut
melewati tepat titik tengah lingkaran. Buat busur seperempat lingkaran
lain yang bersilangan dengan busur pertama pada titik yang terletak
tepat di atas garis dasar segitiga. Titik ini adalah puncak segitga.

e. Selesaikan segitiganya. Buat sisi segitiga yang lain. Tarik dua garis


lurus yang menghubungkan ujung-ujung garis dasar segitiga dengan
titik puncaknya. Gambar segitiga sama sisi Anda sudah jadi dengan
sempurna!
2. Membuat Persegi
a. Lukis ruas garis PQ.

b. Perpanjang ruas garis PQ, sehingga terbentuk garis PQ.


93

c. Melalui titik P dan Q, lukis sinar yang tegak lurus dengan garis PQ ke
arah sisi yang sama.

d. Buat busur lingkaran yang berpusat di P dan berjari-jari PQ, sehingga


busur lingkaran tersebut memotong salah satu sinar di S.
94

e. Buat busur lingkaran yang berpusat di Q dan berjari-jari PQ, sehingga


busur lingkaran tersebut memotong sinar lainnya di R.

f. Hubungkan titik S dan R, sehingga terbentuk ruas garis SR.

g. PQRS merupakan persegi!

3. Membuat Segi lima


a. Tentu kita harus persiapkan jangka, penggaris (diusahakan penggaris
segi tiga) kemdian pensil, dan penghapus jika diperlukan.
b. Gambarlah garis silang tegak lurus dengan titik potong ditengah kita
misalkan titik sebagai titik pusat lingkaran.
c. Gambarlah lingkaran dengan ukuran disesuaikan dengan titik pusat O
berikanlah simbol setiap titik potong garis yang menyinggung lingkaran
dengan PQRS.
d. Buatlah busur dengan titik jangka pada titik S sehingga memotong
lingkaran dan kita beri tanda T dan U. Tarik garis perpotongan
lingkaran sehingga mengahsilkan gari T' dan U' sehingga mengasikan
titik potong yaitu O'.
e. Buatlah Lingkrang dengan titik pusat O' sehingga menyinggung titik O
dan S.
f. Tarik garis dari titik pusat O' sampai memotong titik R dan kita tandai
titik tersebuat dengan R' sehingga didapat garis O'R'. didapatlah garis
yang memotong lingkaran dan kita tandai titik V.
95

g. Buatlah Busur lingkarang dititik R dengan panjang diameter di titk V


sehingga menghasilkan titik potong WX.
h. Buatlah titik untuk panjang segilima beraturan dengan jangka patokan
nya panjang WX sehingga kita dapat titik S', P', Q'.
i. Setelah didapat titik-titik bentuk segilima kita sambungkan dengan
menarik garis W-X, U-S', S'-P', P'-Q' dan Q'-W. Dan Jadilah Segilima
Beraturan.
4. Membuat Trapesium
a. Gambarlah ruas garis AB

b. Gambarlah ruas garis miring dari titik A, misalnya AD.

c. Dari titik D gambar ruas garis sejajar AB dan lebih panjang dari AB,
Misalnya DC.

d. Hubungkan titik CB dan terbentuklah trapezium.


96

5. Membuat Persegi Panjang


a. Gambar garis AB

b. Gambarlah ruas garis tegak lurus dari titik A dan lebih pendek dari AB,
misalnya AD.

c. Dari titik D gambar ruas garis sejajar AB sama panjang, misalnya DC.

d. Hubungkan titik CB dan terbentuklah persegi panjang

6. Membuat Jajar Genjang


a. Gambarlag garis AB dan CD, letaknya sejajar dan titiknya tidak tegak
lurus.
97

b. Hubungkan titik A dan C dan titik D dan B dan terbentuklah jajar


genjang.

Gambar Tahapan kegiatan Kegiatan

Tahap 1. Guru membuka pembelajaran dengan suatu pertanyaan yang


menantang

Tahap 2. Merencanakan Proyek


98

Tahap 3. Menyusun Jadwal kegiatan

Tahap 4. Mengawasi Jalannya Proyek

Tahap 5. Penilaian terhadap Produk yang dihasilkan


99

Salah Satu contoh produk yang dihasilkan

Tugas Proyek Siklus II

Bermain Tangram
Kompetensi Dasar
3.2. Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas daerah persegi, persegi
panjang, dan segitiga.
4.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas daerah
persegi, persegi panjang, dan segitiga.
Indikator
3.2.1. Menentukan keliling persegi, persegi panjang, dan segitiga.
4.2.1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling persegi, persegi
panjang, dan segitiga
100

Alat dan Bahan:


1. Kertas lipat
2. Gunting
3. Penggaris
4. Pensil atau Bolpoin
Petunjuk kerja :
1. Ukurlah sisi pada sisi kertas lipat menggunakan penggaris lalu tulis di buku
tulismu.
2. Hitung luas pada kertas lipat tersebut yang berbentuk persegi.
3. Berilah warna berbeda seperti gambar berikut. Kemudian gunting sesuai
dengan garisnya.

4. Susunlah tangram di atas membentuk bangun segitiga dan persegi panjang


kemudian hitunglah luas dan kelilingya.
101

Lampiran gambar tahapan kegiatan :


Tahap 1. Membuka pembelajaran dengan suatu pertanyaan menantang

Tahap 2. Merencanakan Proyek

Tahap 3. Menyusun Jadwal Aktivitas


102

Tahap 4. Mengawasi Jalannya Proyek

Tahap 5. Penilaian Terhadap Produk yang dihasilkan


103

Lampiran 7. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar


Nama Sekolah : SD Negeri 7 Duruka
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : IV (Empat)/2 (genap)
Level No Bentuk
Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal
kognitif Saol Soal
3.1. Membedakan Bangun Membedakan C2 1 Uraian
sifat-sifat Segi sifat-sifat
segibanyak Banayak segibanyak
beraturan dan beraturan dan
tidak beraturan. tidak beraturan.
3.2. Menjelaskan Mengidentifikas C1 2 Uraian
dan i segibanyak
menentukan beraturan dan
keliling dan segibanyak
luas daerah tidak beraturan.
persegi, persegi Keliling Menentukan C2 3 Uraian
panjang, dan Bangun keliling persegi,
segitiga serta Datar persegi panjang,
hubungan dan segitiga.
pangkat dua Menyelesaikan C4 4,5 Uraian
dengan akar. masalah yang
3.3. Menjelaskan berkaitan
hubungan antar dengan keliling
garis (sejajar, persegi, persegi
berpotongan, panjang, dan
berimpit) segitiga
menggunakan Luas Menjelaskan C2 1 Uraian
model konkret. Bangun dan menentukan
4.1. Mengidentifikas Datar keliling dan luas
i segibanyak daerah persegi,
beraturan dan persegi panjang,
segibanyak dan segitiga
tidak beraturan. serta hubungan
4.2. Menyelesaikan pangkat dua
masalah yang dengan akar.
berkaitan Menyelesaikan C4,C1,C2,C 2,3,4,5 Uraian
dengan keliling masalah yang 4
dan luas daerah berkaitan
persegi, persegi dengan keliling
panjang, dan dan luas daerah
segitiga persegi, persegi
termasuk panjang, dan
melibatkan segitiga
pangkat dua termasuk
dengan akar melibatkan
pangkat dua. pangkat dua
dengan akar
pangkat dua.
104

Lampiran 8. Soal Tes Hasil Belajar

Soal Hasil Belajar Siklus I

Nama : ............................
No. Absen : ............................

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!


1. Tuliskan 3 sifat bangun persegi yang ada di bangun persegi panjang dan
jajargenjang!
2. Tuliskan nama-nama segi banyak beraturan berikut!

3. Tentukan keliling persegi berikut!

4. Di sekeliling taman berbentuk persegi akan ditanami pohon pinus dengan jarak
antar pohon 4 m. Jika panjang sisi taman adalah 60 m, berapakah pohon pinus
yang dibutuhkan?
5. Beni bermain ke rumah pamannya. Paman Beni sedang membuat taman kecil
berbentuk segitiga siku-siku. Jika panjang kedua sisi penyikunya 80 cm dan
150 cm, berapakah panjang salah satu sisi taman? Berapakah panjang pagar
yang dibutuhkan Paman Beni seluruhnya?
105

Kunci Jawaban

1. 3 sifat bangun persegi yang ada di bangun Menjawab 3 benar bernilai 10


persegi panjang dan jajargenjang:
Menjawab 2 benar bernilai 6
 Mempunyai 4 sisi
 Mempunyai 4 sudut Menjawab 1 benar bernilai 3
 Jumlah besar sudut 360 0

2. Jawaban Menjawab 5 benar bernilai 10


a. Persegi
b. Segi delapan beraturan Menjawab 4 benar bernilai 8
c. Segi dua belas beraturan Menjawab 3 benar bernilai 6
d. Segi enam beraturan
e. Segitiga sama sisi Menjawab 2 benar bernilai 4
f. Segi lima beraturan Menjawab 1 benar bernilai 2

3. a. Dik : s = 13 cm Menjawab 3 benar bernilai 10


Dit : K = …?
Penye : K = 4 x s Menjawab 2 benar bernilai 6
= 4 x 13 Menjawab 1 benar bernilai 3
= 52 cm
b. Dik : s = 21 cm
Dit : K = …?
Penye : K = 4 x s
= 4 x 21
= 84 cm
c. Dik : s = 43
Dit : K = ..?
Penye : K = 4 x s
= 4 x 43
= 172 cm
4. Dik : jarak = 4 cm Menjawab benar bernilai 10
S = 60 m = 6000 cm
Dit : Banyak pohon ? Menjawab salah bernilai 5
Penye : K = 4 x s
= 4 x 6000
= 24000
Banyak pohon = 24000/4 = 6000
Jadi, banayak pohon pinus yang dibutuhkan
adalah 6000 pohon.
5. Dik : s = 80 dan 150 cm Menjawab benar bernilai 10
Dit : panjang pagar ?
Penye : K = a + b + c Menjawab salah bernilai 5
106

= 80 + 80 + 150
= 310 cm
Jadi, panjang pagar yang dibutuhkan adalah
310 cm
107

Soal Evaluasi Siklus II

Nama : ............................
No. Absen : ............................

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!


1. Tentukan luas segitiga berikut!

2. Jika diketahui keliling sebuah persegi panjang 110 cm dan lebarnya 25 cm,
berapakah panjang dan luas persegi panjang tersebut?
3. Berilah nama pada garis berikut!

4. Sebutkan 5 contoh benda di sekitarmu yang berbentuk garis!


5. Ayah Meli akan membuat tangga dari bamboo seperti pada gambar di bawah.
Jika tiap ruas bamboo panjangnya 30 cm, berapakah panjang bamboo yang
dibutuhkan ayah Meli untuk membuat tangga tersebut?
108

Kunci Jawaban
No Jawaban Skor
1. a. Dik : a = 14 cm Menjawab benar 4 bernilai 10
t = 12 cm Menjawab benar 3 bernilai 8
Dit : L = …? Menjawab benar 2 bernilai 6
Penye : L = ½ x a x t Menjawab benar 1 bernilai 4
= ½ x 14 x 12
= ½ x 168
= 84 cm
b. Dik : a = 24 cm
t = 17 cm
Dit : L = …?
Penye : L = ½ x a x t
= ½ x 24 x 17
= ½ x 408
= 204 cm
c. Dik : a = 28 cm
t = 15 cm
Dit : L = …?
Penye : L = ½ x a x t
= ½ x 28 x 15
= ½ x 420
= 210 cm
d. Dik : a = 10 cm
t = 6 cm
Dit : L = …?
Penye : L = ½ x a x t
= ½ x 10 x 6
= ½ x 60
109

= 30 cm
2. Dik : K = 110 cm Jawaban Benar 10
L = 25 cm Jawaban Salah 5
Dit : Panjang dan Luas ?
Penye : p = K/2 – L
= 110/2 - 25
= 55 – 25 = 30 cm
Jika panjangnya 17 cm dan lebar 15 cm,
maka
L=PxL
= 30 x 25
= 750 cm2
3. a. Garis Lurus DC Menjawab 3 benar bernilai 10
b. Ruas Garis XY Menjawab 2 benar bernilai 6
c. Sinar garis VW Menjawab 1 benar bernilai 3
4. Penggaris, Lidi, Jarum jam, Tongkat, Jawaban Benar 10
Gagang sapu, pulpen, dan lain-lain.
Jawaban Salah 5
5. Dik : Panjang ruas bambu = 30 cm Jawaban Benar 10
Banyak ruas bambu = 25 ruas Jawaban Salah 5
Dit : Panjang bambu yang dibutuhkan ?
Penye :
Panjang Bambu = Panjang ruas bambu x
banyak ruas
= 30 x 25
= 750 cm
Jadi, panjang bambu yang di butuhkan
ayah Meli untuk membuat tangga adalah
750 cm
110

Lampiran 9. Lembar Penilaian aktivitas Mengajar Guru dan Aktivitas


Belajar Seluruh Siswa

Lembar Penilaian Aktivitas Guru pada Pembelajaran Bangun Datar melalui


Model Project Based Learning (PjBL) di SDN 7 Duruka
Pelaksanaan Penelitian Siklus I Pertemuan I

Nama Sekolah : SD Negeri 7 Duruka


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : IV (Empat)/2 (genap)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Skor
No Kegiatan Kemampuan Siswa
1 2 3 4

1 Pendahuluan Mengkondisikan siswa agar fokus dalam √


pembelajaran dengan cara mengatur kerapian
siswa
Mengaitkan materi bangun datar dengan √
kehidupan sehari-hari seperti memberikan
contoh bangun datar dengan melihat papan tulis
yang berbentuk persegi panjang.
Menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu √
membedakan sifat-sifat dan mengidentifikasi
segi banyak beraturan dan segi banyak tidak
beraturan.
2 Inti Pemanfaatan media/model bangun datar secara √
efektif dalam pembelajaran.
Melakukan tanya jawab dengan siswa masalah √
sifat segi banyak beratutan dan tidak beraturan
Meminta dan mengarahkan siswa untuk √
berabung dengan kelompoknya untuk
mengerjakan LKPD
Mampu merancang proyek yang akan diberikan √
kepada siswa yang berkaitan dengan bagun
datar
111

Mampu mengarahkan siswa untuk menyusun √


perencanaan proyek mengenai materi bagun
datar
Mampu mengarahkan siswa untuk membuat √
bangun datar dari sifat-sifat bangun datar yang
diberikan guru
Mampu mengarahkan siswa agar dapat √
menyelesaikan proyek sesuai dengan waktu
yang ditentukan
Mampu memantau siswa dan membantu siswa √
jika ada kesulitan dalam pembuatan proyek
bangun datar
Mampu meminta setiap kelompok untuk √
mempresentasikan proyek yang dihasilkan
Mampu mengajak siswa untuk mengoreksi √
pekerjaan dari kelompok yang maju didepan
kelas yang telah mempresentasikan proyeknya
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk √
bertanya mengenai materibangun datar dan
proyek yang telah dilakukan
Memberikan evaluasi kepada siswa untuk √
mengetahui kemampuan siswa
3 Penutup Menyimpulkan materi mengenai sifat segi √
banyak beratutan dan tidak beraturan
Memberikan umpan balik dan komentaar √
mengenai proses pembelajaran yang telah
dilakukan
Memberikan motivasi kepada siswa agar selalu √
giat belajar
Jumlah 43
Persentase 59.72%

Persentase = x100
112

Keterangan :

Skor Kriteria Penilaian


1 Pengelolaan Pembelajaran Guru Kurang Baik
2 Pengelolaan Pembelajaran Guru Cukup Baik
3 Pengelolaan Pembelajaran Guru Baik
4 Pengelolaan Pembelajaran Guru Sangat Baik
Sumber : Laila (2020:856).
113

Lembar Penilaian Aktivitas Guru pada Pembelajaran Bangun Datar melalui


Model Project Based Learning (PjBL) di SDN 7 Duruka
Pelaksanaan Penelitian Siklus I Pertemuan II

Nama Sekolah : SD Negeri 7 Duruka


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : IV (Empat)/2 (genap)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Skor
No Kegiatan Kemampuan Siswa
1 2 3 4

1 Pendahuluan Mengkondisikan siswa agar fokus dalam √


pembelajaran dengan cara mengatur kerapian
siswa
Mengaitkan materi dengan kehidupan sehari- √
hari mengenai bangun datar degan memberi
contoh bangun datar seperti bingkai foto
Menjelaskan tujuan pembelajaran mengenai √
keliling dan luas persegi, persegi panjang dan
segitiga
2 Inti Pemanfaatan media/model bangun datar secara √
efektif agar siswa paham mengenai bagun datar
Melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai √
keliling dan luas persegi, persegi panjang dan
segitiga
Meminta dan mengarahkan siswa untuk √
berabung dengan kelompoknya untuk
mengerjakan proyek.
Mampu merancang proyek yang akan diberikan √
kepada siswa dengan mengikuti langkah-
langkah yang diberikan guru.
Mampu mengarahkan siswa untuk menyusun √
perencanaan proyek pembuatan segi banyak
beraturan dan segibanyak tidak beraturan
Mampu mengarahkan siswa untuk membuat √
bangun datar dari sifat-sifat bangun datar yang
diberikan guru.
114

Mampu mengarahkan siswa agar √


dapatmenyelesaikan proyek sesuai dengan
waktu yang ditentukan.
Mampu memantau siswa dan membantu siswa √
jika ada kesulitan menyelesaikan proyeknya
Mampu meminta setiap kelompok untuk √
mempresentasikan proyek yang dihasilkan
mengenai pembuatan segibanyak beraturan dan
segi banyak tidak beraturan
Mampu mengajak siswa untuk mengoreksi √
pekerjaan dari kelompok yang maju mengenai
proyek yang telah dibuatnya.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk √
Bertanya kepada kelompok maupun guru
tentang apa yang belum dimengerti.
Memberikan evaluasi kepada siswa untuk √
mengetahui pemahaman siswa mengenai materi
3 Penutup Menyimpulkan materi mengenai keliling dan √
luas persegi, persegi panjang dan segitiga
Memberikan umpan balik dan komentaar √
mengenai proses pembelajaran
Memberikan motivasi kepada siswa agar selalu √
giat belajar
Jumlah 49
Persentase 68.05%

Persentase = x100

Keterangan :

Skor Kriteria Penilaian


1 Pengelolaan Pembelajaran Guru Kurang Baik
2 Pengelolaan Pembelajaran Guru Cukup Baik
3 Pengelolaan Pembelajaran Guru Baik
4 Pengelolaan Pembelajaran Guru Sangat Baik
Sumber : Laila (2020:856).
115

Lembar Penilaian Aktivitas Guru pada Pembelajaran Bangun Datar melalui


Model Project Based Learning (PjBL) di SDN 7 Duruka
Pelaksanaan Penelitian Siklus II Pertemuan I

Nama Sekolah : SD Negeri 7 Duruka


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : IV (Empat)/2 (genap)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Skor
No Kegiatan Kemampuan Siswa
1 2 3 4

1 Pendahuluan Mengkondisikan siswa agar fokus dalam √


pembelajaran dengan mengatur kerapian siswa
Mengaitkan materi dengan kehidupan sehari- √
hari dengan memperlihatkan model bagun datar
Menjelaskan tujuan pembelajaran mengenai √
keliling dan luas daerah persegi dan persegi
panjang
2 Inti Pemanfaatan media/model bangun datar secara √
efektif agar siswa paham mengenai bangun
datar.
Melakukan tanya jawab dengan siswa √
mengenai keliling dan luas daerah persegi dan
persegi panjang
Meminta dan mengarahkan siswa untuk √
berabung dengan kelompoknya
Mampu merancang proyek yang akan diberikan √
kepada siswa tentang bangun datar
Mampu mengarahkan siswa untuk menyusun √
perencanaan proyek yanga akan dikerjakan
Mampu mengarahkan siswa untuk membuat √
bangun datar dari sifat-sifat bangun datar yang
diberikan guru
Mampu mengarahkan siswa agar √
116

dapatmenyelesaikan proyek sesuai dengan


waktu yang ditentukan
Mampu memantau siswa dan membantu siswa √
jika ada kesulitan dalam mengerjakan proyek
Mampu meminta setiap kelompok untuk √
mempresentasikan proyek yang dihasilkan
didepan kelas
Mampu mengajak siswa untuk mengoreksi √
pekerjaan dari kelompok yang maju didepan
kelas
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk √
bertanya mengenai materi dan proyek yang
telah dilakukan
Memberikan evaluasi kepada siswa untuk √
mengetahui kemampuan siswa
3 Penutup Menyimpulkan materi mengenai keliling dan √
luas daerah persegi dan persegi panjang
Memberikan umpan balik dan komentaar √
mengenai proses pembelajaran yang telah
dilakukan
Memberikan motivasi kepada siswa agar selalu √
giat belajar
Jumlah 57
Persentase 79.16%

Persentase = x100

Keterangan :

Skor Kriteria Penilaian


1 Pengelolaan Pembelajaran Guru Kurang Baik
2 Pengelolaan Pembelajaran Guru Cukup Baik
3 Pengelolaan Pembelajaran Guru Baik
4 Pengelolaan Pembelajaran Guru Sangat Baik
117

Sumber : Laila (2020:856).


Lembar Penilaian Aktivitas Guru pada Pembelajaran Bangun Datar melalui
Model Project Based Learning (PjBL) di SDN 7 Duruka
Pelaksanaan Penelitian Siklus II Pertemuan II

Nama Sekolah : SD Negeri 7 Duruka


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : IV (Empat)/2 (genap)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Skor
No Kegiatan Kemampuan Siswa
1 2 3 4

1 Pendahuluan Mengkondisikan siswa agar fokus dalam √


pembelajaran dengan cara mengatur kerapian
siswa
Mengaitkan materi dengan kehidupan sehari- √
hari yang berakaitan dengan bagun datar
contohnya mistar yang berbentuk segitiga.
Menjelaskan tujuan pembelajaran mengenai √
keliling dan luas daerah segitiga
2 Inti Pemanfaatan media/model bangun datar secara √
efektif untuk memahami mengenai keliling dan
luas daerah persegi dan persegi panjang
Melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai √
keliling dan luas daerah persegi dan persegi
panjang
Meminta dan mengarahkan siswa untuk √
berabung dengan kelompoknya untuk
mengerjakan proyek bermain tangram
Mampu merancang proyek yang akan diberikan √
kepada siswa untuk bermain tangram
Mampu mengarahkan siswa untuk menyusun √
perencanaan proyek bermain tangram
Mampu mengarahkan siswa untuk membuat √
bangun datar dari sifat-sifat dan bentuk bangun
datar yang diberikan guru dalam bermain
118

tangram
Mampu mengarahkan siswa agar dapat √
menyelesaikan proyek sesuai dengan waktu
yang ditentukan
Mampu memantau siswa dan membantu siswa √
jika ada kesulitan mengerjakan proyek yang
dilakukan
Mampu meminta setiap kelompok untuk √
mempresentasikan proyek yang dihasilkan
dalam bermain tangram
Mampu mengajak siswa untuk mengoreksi √
pekerjaan dari kelompok yang maju didepan
kelas
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk √
bertanya mengenai keliling dan luas daerah
persegi dan persegi panjang
Memberikan evaluasi kepada siswa untuk √
mengetahui pemahaman siswa mengenai
mengenai keliling dan luas daerah persegi dan
persegi panjang
3 Penutup Menyimpulkan materi mengenai keliling dan √
luas daerah persegi dan persegi panjang
Memberikan umpan balik dan komentaar √
mengenai proses pembelajaran mengenai
keliling dan luas daerah persegi dan persegi
panjang
Memberikan motivasi kepada siswa agar selalu √
giat belajar
Jumlah 63
Persentase 87.5%

Persentase = x100
119

Keterangan :

Skor Kriteria Penilaian


1 Pengelolaan Pembelajaran Guru Kurang Baik
2 Pengelolaan Pembelajaran Guru Cukup Baik
3 Pengelolaan Pembelajaran Guru Baik
4 Pengelolaan Pembelajaran Guru Sangat Baik
Sumber : Laila (2020:856).
120

Lembar Penilaian Aktivitas Siswa pada Pembelajaran Matematika melalui


Model Project Based Learning (PjBL) di SDN 7 Duruka
Pelaksanaan Penelitian Siklus I Pertemuan I

Nama Sekolah : SD Negeri 7 Duruka


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : IV (Empat)/2 (genap)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Skor
No Kegiatan Kemampuan Siswa
1 2 3 4
1 Pendahuluan Siswa tidak ramai saat guru mengetur kerapian siswa √
Siswa membaca doa √
Siswa antusias ketika guru memberikan apersepi √
mengenai materi bangun datar
2 Inti Siswa memperhatikan model bangun datar yang √
ditunjukkan guru seperti bangun berbentuk persegi
Siswa menjawab pertanyaan dari guru mengenai sifat √
segibanyak beraturan dan segibanyak tidak beraturan
Siswa berkumpul dengan kelompoknya untuk √
mengerjakan proyek mengenai materi bangun datar
Menyusun perencanaan proyek yang akan dibuat √
dengan mencari informasi dengan anggota
kelompoknya
Menyusun jadwal untuk menyelesaikan proyek agar √
tepat waktu
Berkerjasama untuk menyelesaikan proyek yang √
diberikan
Presentasi hasil proyek yang telah dibuat didepan √
kelas
Siswa memperhatikan ketika ada teman yang √
presentasi di depan kelas
Mengoreksi pekerjaan setiap kelompok bersama guru √
mengenai proyek yang dihasilkan
121

Bertanya tentang hal-hal yang belum jelas mengenai √


materi sifat-sifat segibanyak beraturan dan
segibanyak tidaj beraturan
Mengerjakan lembar evaluasi yang diberikan guru √
3 Penutup Menyimpulkan materi pembelajaran bersama guru √
Motivasi siswa ketika diberi penguatan oleh guru √
Jumlah 27
Persentase 42.18 %

Persentase = x100

Keterangan :

Skor Kriteria Penilaian


1 Aktivitas Belajar Siswa Kurang Baik
2 Aktivitas Belajar Siswa Cukup Baik
3 Aktivitas Belajar Siswa Baik
4 Pengelolaan Pembelajaran Guru Sangat Baik
Sumber : Laila (2020:856).
122

Lembar Penilaian Aktivitas Siswa pada Pembelajaran Matematika melalui


Model Project Based Learning (PjBL) di SDN 7 Duruka
Pelaksanaan Penelitian Siklus I Pertemuan II

Nama Sekolah : SD Negeri 7 Duruka


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : IV (Empat)/2 (genap)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Skor
No Kegiatan Kemampuan Siswa
1 2 3 4
1 Pendahuluan Siswa tidak ramai ketika guru membuka dan √
mengatur jalannya pembelajaran
Siswa membaca doa √
Siswa antusias ketika guru memberikan apersepi √
mengenai materi mengenai benda-benda yang ada
disekitar kita yang berbentuk persegi, persegi
panjang dan segitiga
2 Inti Siswa memperhatikan model bangun datar yang √
ditunjukkan guru seperti persegi, persegi panjang dan
segitiga
Siswa menjawab pertanyaan dari guru mengenai √
bagaimana cara menggambar persegi, persegi
panjang dan segitiga yang diketahui kelilingnya
Siswa berkumpul dengan kelompoknya √
Menyusun perencanaan proyek yang akan dibuat √
dengan mencari informasi dengan anggota
kelompoknya
Menyusun jadwal untuk menyelesaikan proyek agar √
tepat waktu
Berkerjasama untuk menyelesaikan proyek mengenai √
bangun datar
Presentasi hasil proyek yang telah dibuat didepan √
kelas
123

Siswa memperhatikan ketika ada teman yang √


presentasi hasil proyeknya di depan kelas
Mengoreksi pekerjaan setiap kelompok yang √
mempersentasikan proyeknya bersama guru
Bertanya tentang hal-hal yang belum jelas mengenai √
materi dan proyek yang telah dipersentasikan
Mengerjakan lembar evaluasi yang diberikan oleh √
guru
3 Penutup Menyimpulkan materi pembelajaran bersama guru √
Motivasi siswa ketika diberi penguatan oleh guru √
mengenai keliling dan luas daerah persegi,
persegi panjang dan segitiga
Jumlah 38
Persentase 59.37%

Persentase = x100

Keterangan :

Skor Kriteria Penilaian


1 Aktivitas Belajar Siswa Kurang Baik
2 Aktivitas Belajar Siswa Cukup Baik
3 Aktivitas Belajar Siswa Baik
4 Pengelolaan Pembelajaran Guru Sangat Baik
Sumber : Laila (2020:856).
124

Lembar Penilaian Aktivitas Siswa pada Pembelajaran Matematika melalui


Model Project Based Learning (PjBL) SDN 7 Duruka
Pelaksanaan Penelitian Siklus II Pertemuan I

Nama Sekolah : SD Negeri 7 Duruka


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : IV (Empat)/2 (genap)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Skor
No Kegiatan Kemampuan Siswa
1 2 3 4
1 Pendahuluan Siswa tidak ramai saat guru membuka dan mengatur √
jalannya pembelajaran
Siswa membaca doa √
Siswa antusias ketika guru memberikan apersepi √
mengenai benda-benda apa saja yang benbentuk
persegi dan persegi panjang
2 Inti Siswa memperhatikan model bangun datar yang √
ditunjukkan guru yang berbentuk persegi daan
persegi panjang
Siswa menjawab pertanyaan dari guru mengenai √
bagai mana cara menghitung luas bangun persegi dan
persegi panjang
Siswa berkumpul dengan kelompoknya untuk √
mengerjakan proyek
Menyusun perencanaan proyek yang akan dibuat √
dengan mencari informasi dengan anggota
kelompoknya
Menyusun jadwal untuk menyelesaikan proyek agar √
tepat waktu
Bekerja sama untuk menyelesaikan proyek yang √
telah dikerjakan
Presentasi hasil proyek yang telah dibuat didepan √
kelas
125

Siswa memperhatikan ketika ada teman yang √


presentasi di depan kelas
Mengoreksi pekerjaan setiap kelompok yang √
preserntasi bersama guru
Bertanya tentang hal-hal yang belum jelas mengenai √
proyek yang ditampilkan dan materi pembelajaran
Mengerjakan lembar evaluasi yang diberikan guru √
3 Penutup Menyimpulkan materi pembelajaran bersama guru √
mengenai keliling dan luas daerah persegi dan
persegi panjang
Motivasi siswa ketika diberi penguatan oleh guru √
Jumlah 50
Persentase 78.12. %

Persentase = x 100

Keterangan :

Skor Kriteria Penilaian


1 Aktivitas Belajar Siswa Kurang Baik
2 Aktivitas Belajar Siswa Cukup Baik
3 Aktivitas Belajar Siswa Baik
4 Pengelolaan Pembelajaran Guru Sangat Baik
Sumber : Laila (2020:856).
126

Lembar Penilaian Aktivitas Siswa pada Pembelajaran Matematika melalui


Model Project Based Learning (PjBL) SDN 7 Duruka
Pelaksanaan Penelitian Siklus II Pertemuan II

Nama Sekolah : SD Negeri 7 Duruka


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : IV (Empat)/2 (genap)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Skor
No Kegiatan Kemampuan Siswa
1 2 3 4
1 Pendahuluan Siswa tidak ramai saat guru mrmbuka dan mengatur √
jalannya pembelajaran
Siswa membaca doa √
Siswa antusias ketika guru memberikan apersepi √
mengenai benda apa saja yang berbentu segitiga
2 Inti Siswa memperhatikan model bangun datar yang √
ditunjukkan guru yang berbentuk segitiga
Siswa menjawab pertanyaan dari guru bagaimana √
cara menghitung luas dan keliling segitiga
Siswa berkumpul dengan kelompoknya untuk √
mengerjakan proyek
Menyusun perencanaan proyek yang akan dibuat √
dengan mencari informasi dengan anggota
kelompoknya untuk menyelesaikan proyek bermain
tangram
Menyusun jadwal untuk menyelesaikan proyek √
bermain tangram agar tepat waktu
Bekerja sama untuk menyelesaikan proyek bermain √
tangram
Presentasi hasil proyek yang telah dibuat di depan √
kelas
127

Siswa memperhatikan ketika ada teman yang √


presentasi di depan kelas
Mengoreksi pekerjaan setiap kelompok bersama guru √
Bertanya tentang hal-hal yang belum jelas tentang √
proyek bermain tangram
Mengerjakan lembar evaluasi yang diberikan guru √
3 Penutup Menyimpulkan materi pembelajaran bersama guru √
mengenai keliling dan luas segitiga
Motivasi siswa ketika diberi penguatan oleh guru √
Jumlah 55
Persentase 85.93 %

Persentase = x 100

Keterangan :

Skor Kriteria Penilaian


1 Aktivitas Belajar Siswa Kurang Baik
2 Aktivitas Belajar Siswa Cukup Baik
3 Aktivitas Belajar Siswa Baik
4 Pengelolaan Pembelajaran Guru Sangat Baik
Sumber : Laila (2020:856).
128
Lampiran 10. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa
Kelas IV Hasil Belajar Selama Penelitian
No Nama Siswa Observasi Awal Keterangan Siklus I Keterangan Siklus II Keterangan
1 Aj 60 Tidak Tuntas 64 Tidak Tuntas 86 Tuntas
2 Am 45 Tidak Tuntas 70 Tuntas 72 Tuntas
3 Cn 35 Tidak Tuntas 70 Tuntas 76 Tuntas
4 Ct 50 Tidak Tuntas 76 Tuntas 92 Tuntas
5 D.V 50 Tidak Tuntas 72 Tuntas 80 Tuntas
6 Fn 30 Tidak Tuntas 64 Tidak Tuntas 78 Tuntas
7 F.F 40 Tidak Tuntas 70 Tuntas 72 Tuntas
8 Fl 40 Tidak Tuntas 54 Tidak Tuntas 58 Tidak Tuntas
9 Ll 70 Tuntas 70 Tuntas 88 Tuntas
10 L.K.P 60 Tidak Tuntas 70 Tuntas 88 Tuntas
11 L.A 40 Tidak Tuntas 72 Tuntas 86 Tuntas
12 M.N.A 60 Tidak Tuntas 72 Tuntas 80 Tuntas
13 Nd 45 Tidak Tuntas 70 Tuntas 86 Tuntas
14 St 70 Tuntas 38 Tidak Tuntas 66 Tidak Tuntas
15 Sn 55 Tidak Tuntas 44 Tidak Tuntas 76 Tuntas

129
Jumlah 750 976 1184
Rata-Rata 50 65.07 78.93
KKM 70 70 70
Tuntas 2 10 13
Tidak Tuntas 13 5 2
Persentase Ketuntasan 13 67 87
Persentase Tidak Tuntas 87 33 13

130
Lampiran 11. Rubrik Penilaian Sikap
Rubrik Penilaian Sikap Siklus I

N Keaktifan Percaya Diri Kerja Sama Tanggung Jawab Keterangan :


Nama Siswa SB : Sangat Baik
o K C B SB K C B SB K C B SB K C B SB
B : Baik
1 Aj √ √ √ √
C : Cukup
2 Am √ √ √ √ K : Kurang
3 Cn √ √ √ √
√ √ √ √ Catatan :
4 Ct
Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus
5 D.V √ √ √ √
(Skor yang paling sering muncul) dari ke empat
6 Fn √ √ √ √ aspek diatas
7 F.F √ √ √ √
8 Fl √ √ √ √
9 Ll √ √ √ √
10 L.K.P √ √ √ √
11 L.A √ √ √ √
12 M.N.A √ √ √ √
13 Nd √ √ √ √
14 St √ √ √ √
15 Sn √ √ √ √
Keterangan C (Cukup) C (Cukup) C (Cukup) C (Cukup)

Rubrik Penilaian Sikap Siklus II

131
Tanggung Keterangan :
N Nama Keaktifan Percaya Diri Kerja Sama
Jawab SB : Sangat Baik
o Siswa
K C B SB K C B SB K C B SB K C B SB B : Baik
1 Aj √ √ √ √ C : Cukup
√ √ √ √ K : Kurang
2 Am
3 Cn √ √ √ √
Catatan :
4 Ct √ √ √ √ Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus
5 D.V √ √ √ √ (Skor yang paling sering muncul) dari ke empat
6 Fn √ √ √ √ aspek diatas
7 F.F √ √ √ √
8 Fl √ √ √ √
9 Ll √ √ √ √
10 L.K.P √ √ √ √
11 L.A √ √ √ √
12 M.N.A √ √ √ √
13 Nd √ √ √ √
14 St √ √ √ √
15 Sn √ √ √ √
SB (Sangat SB (Sangat SB (Sangat SB (Sangat
Keterangan
Baik) Baik) Baik) Baik))

132
135

Lampiran 12. Dokumentasi Penelitian

Gambar 1. Guru mengkondisikan siswa agar tidak ramai dan memeriksa kerapian
siswa dengan cara guru meminta siswa untuk berdiri.

Gambar 2. Guru Membuka Pelajaran dengan mengucapkan salam


136

Gambar 3. Berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing

Gambar 4. Guru menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran


137

Gambar 5. Guru menyampaikan materi kepada siswa

Gambar 6. Melakukan tanya jawab dengan siswa dengan memberikan pertanyaan


menantang kepada siswa (Star With the big question)
138

Gambar 7. Guru membagi kelompok

Gambar 8. Merencanakan proyek dan guru membagikan materi kepada siswa


(design a plan for the project)
139

Gambar 8. Anggota kelompok menyusun jadwal aktivitas (create a schedule) dan


bekerjasama menyelesaikan tugas dari guru sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Gambar 9. Mengawasi jalannya proyek


140

Gambar 10. Penilaian hasil persentasi siswa dan Pengerjaan LKPD


141
142
143

RIWAYAT HIDUP

WA ODE HELVI RUJU, sapaan akrabnya Helvi lahir di


Wapunto pada tanggal 11 Desember 1999. Anak ketiga dari
pasangan Bapak La Ode Ruju, S.Pd dan Ibu St.Merling, S.Pd.
Penulis menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 6 Katobu,
(tamat pada tahun 2011) kemudian penulis melanjutkan
pendidikan di SMP Negeri 1 Raha, (tamat pada tahun 2014) kemudian penulis
meneruskan pendidikan di SMA Negeri 2 Raha mengambil jurusan Ipa, (tamat
pada tahun 2017). Kemudian pada tahun 2017 penulis melajutkan pendidikan di
Universitas Halu Oleo dan saat ini sedang menyelesaikan tugas akhir di Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD-S1). Fakultas keguruan dan ilmu
pendidikan (FKIP).

Anda mungkin juga menyukai