Anda di halaman 1dari 6

Nama : Andre Ramadhan

NPM : D1C020022
Prodi : S-1 Jurnalistik
Kelas : B

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)


Mata Kuliah : Metode Penelitian Sosial
Sifat : Tertutup/ Individu
Batas waktu : Jum’at, 24 Juni 2022/ 10.00 wib
Dosen : Eka Vuspa Sari S.I.Kom., M.A.

Petunjuk Soal :
1. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap mudah.
2. Kerjakan secara jujur.

Soal :
1. Apakah penelitian itu?
Jawab : Secara umum, penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan
analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang bersifat
kuantitatif dan kualitatif, eksperimental atau noneksperimental, interaktif atau non
interaktif. Metode-metode tersebut telah dikembangkan secara intensif, melalui berbagai
uji coba sehingga telah memiliki prosedur yang baku. Penelitiaan merupakan upaya
untuk mengembangkan pengetahuan, mengembangkan dan menguji teori.
2. Apa yang dimaksud dengan populasi dan sampel? Buatkan diagramnya!
Jawab : Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian, sedangkan sampel adalah

sebagian dari populasi tersebut.


3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam teknik penentuan sampel?
Jawab : Secara garis besar , metode pengambilan sampel terdiri dari dua kelas akbar
yaitu

– Probability Sampling (secara acak Sample)


– Non- Probability Sampling (Non-random Sample).

Kedua jenis tadi terdiri berasal pengambilan secara acak serta pengambilan sampel tidak
rambang. Kedua jenis ini juga memiliki sub – sub lain yg diantaranya artinya purposive
sampling, snowball samping, cluster sampling dll.

Probability Sampling (secara acak Sample)


Probability sampling artinya Metode pengambilan sampel secara random atau rambang.
Menggunakan cara pengambilan sampel ini. Semua anggota populasi diasumsikan
memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel penelitian. Metode ini
terbagi menjadi beberapa jenis yang lebih khusus, antara lain:

1. Pengambilan Sampel acak Sederhana (Simple random


Sampling)
Pengambilan sampel rambang sederhana diklaim jua Simple secara acak Sampling.
Teknik penarikan sampel menggunakan cara ini menyampaikan kesempatan yang sama
bagi setiap anggota populasi buat menjadi sampel penelitian. Cara pengambilannya
memakai angka undian.

Ada dua pendapat tentang metode pengambilan sampel acak sederhana. Pendapat
pertama menyatakan bahwa setiap angka yang terpilih harus dikembalikan lagi sehingga
setiap sampel memiliki prosentase kesempatan yang sama. Pendapat ke 2 menyatakan
bahwa tak dibutuhkan pengembalian pada pengambilan sampel memakai metode ini.
Tetapi, metode yang paling acapkali dipergunakan merupakan Simple random Sampling
dengan pengembalian.
Kelebihan metode ini yaitu dapat mengurangi bias serta dapat mengetahui standard error
penelitian. Sementara kekurangannya yaitu tidak adanya jaminan bahwa sampel yang
terpilih sahih–benar dapat merepresentasikan populasi yang dimaksud.

Model Pengambilan Sampel Metode acak Sederhana:


Pada suatu penelitian diharapkan 30 sampel, sedangkan populasi penelitian berjumlah
100 orang. Selanjutnya peneliti membuat undian untuk menerima sampel pertama.

Sesudah mendapatkan sampel pertama, maka nama yang terpilih dikembalikan lagi agar
populasi permanen utuh sehingga probabilitas responden berikutnya permanen sama
menggunakan responden pertama. Langkah tersebut pulang dilakukan hingga jumlah
sampel memenuhi kebutuhan penelitian.

3. Pengambilan Sampel acak Sistematis (Systematic random Sampling)


Metode pengambilan sampel acak sistematis memakai interval dalam memilih sampel
penelitian. Misalnya sebuah penelitian membutuhkan 10 sampel dari 100 orang, maka
jumlah kelompok intervalnya 100/10=10. Selanjutnya responden dibagi ke pada masing-
masing grup lalu diambil secara acak tiap gerombolan .

Contoh Sampel acak Sistematis adalah pengambilan sampel pada setiap orang ke-10
yang datang ke puskesmas. Jadi setiap orang yg datang di urutan 10,20,30 serta
seterusnya maka itulah yg dijadikan sampel penelitian.

4. Pengambilan Sampel acak Berstrata (Stratified secara acak Sampling)


Metode Pengambilan sampel rambang berstrata mengambil sampel berdasar strata
tertentu. Contohnya penelitian tentang motivasi kerja di manajer tingkat atas, manajer
taraf menengah serta manajer taraf bawah. Proses pengacakan diambil dari masing-
masing gerombolan tadi.
NON- PROBABILITY SAMPLING / NON secara acak SAMPLE

1. Purposive Sampling
Purposive Sampling artinya teknik sampling yg cukup sering dipergunakan. Metode ini
memakai kriteria yang telah dipilih sang peneliti pada menentukan sampel. Kriteria
pemilihan sampel terbagi menjadi kriteria inklusi serta eksklusi.
Kriteria inklusi ialah kriteria sampel yg diinginkan peneliti sesuai tujuan penelitian.
Sedangkan kriteria eksklusi merupakan kriteria khusus yg mengakibatkan calon
responden yg memenuhi kriteria inklusi harus dikeluarkan asal kelompok penelitian.
misalnya, calon responden mengalami penyakit penyerta atau gangguan psikologis yang
dapat memengaruhi akibat penelitian.

model Purposive Sampling: penelitian tentang nyeri pada pasien diabetes mellitus yang
mengalami luka di tungkai kaki. Maka kriteria inklusi yg dipakai antara lain:

Penderita Diabetes Melitus menggunakan luka gangrene (luka pada tungkai kaki)
Usia 18-59 tahun
mampu membaca serta menulis
Kriteria eksklusi:

Penderita Diabetes Melitus yg mempunyai penyakit penyerta lainnya mirip gangguan


ginjal, gagal jantung, nefropati, dan lain sebagainya.
Penderita Diabetes Melitus yg mengalami gangguan kejiwaan.
2. Snowball Sampling
Snowball Sampling artinya teknik pengambilan sampel sesuai wawancara atau
korespondensi. Metode ini meminta info asal sampel pertama buat mendapatkan sampel
berikutnya, demikian secara terus menerus hingga semua kebutuhan sampel penelitian
bisa terpenuhi.

Metode pengambilan sampel Snowball atau Bola salju ini sangat cocok untuk penelitian
mengenai hal-hal yg sensitif dan membutuhkan privasi taraf tinggi, misalnya penelitian
tentang kaum waria, penderita HIV, dan kelompok spesifik lainnya.
3. Accidental Sampling
di metode penentuan sampel tanpa sengaja (accidental) ini, peneliti mengambil sampel
yg kebetulan ditemuinya pada saat itu. Penelitian ini cocok untuk meneliti jenis masalah
penyakit langka yg sampelnya sulit didapatkan.
model penggunan metode ini, peneliti ingin meneliti perihal penyakit Steven Johnson
Syndrom yaitu penyakit yang menghambat semua mukosa atau lapisan tubuh akibat
reaksi tubuh terhadap antibiotik.

kasus Steven Johnson Syndrome ini relatif langka dan sulit sekali menemukan masalah
tersebut. dengan demikian, peneliti mengambil sampel waktu itu jua, waktu menemukan
kasus tersebut. lalu peneliti melanjutkan pencarian sampel hingga periode eksklusif yang
telah ditentukan sang peneliti.

Tehnik pengambilan sampel menggunakan cara ini juga cocok buat penelitian yg bersifat
umum , contohnya seseorang peneliti ingin meneliti kebersihan Kota Bandung.
Selanjutnya dia menanyakan tentang kebersihan Kota Bandung di rakyat Bandung yg
beliau temui waktu itu.

4. Quota Sampling
Metode pengambilan sampel ini diklaim jua Quota Sampling. Tehnik sampling ini
mengambil jumlah sampel sebesar jumlah yg telah ditentukan oleh peneliti. Kelebihan
metode ini yaitu praktis karena sampel penelitian telah diketahui sebelumnya, sedangkan
kekurangannya yaitu bias penelitian relatif tinggi Bila memakai metode ini.

Teknik pengambilan sampel dengan cara ini umumnya dipergunakan di penelitian yang
memiliki jumlah sampel terbatas. misalnya, penelitian di pasien lupus atau penderita
penyakit tertentu. pada suatu area terdapat 10 penderita lupus, maka populasi tersebut
dijadikan sampel secara keseluruhan , inilah yang disebut menjadi Total Quota
Sampling.

5. Teknik Sampel Jenuh


Teknik Sampling Jenuh artinya teknik penentuan sampel yg membuahkan semua
anggota populasi menjadi sampel. menggunakan syarat populasi yg ada kurang berasal
30 orang.
4. Apa yang dimaksud dengan skala pengukuran nominal, ordinal dan rasio? Berikan
contohnya!
Jawab : Skala Nominal : skala yang paling sederhana disusun menurut jenis/kategori
hanya sebagai simbol untuk membedakan sebuah karakteristik dengan karakteristik
lainnya. Contoh : Jenis kulit (hitam, putih), partai, agama, dll. Contoh paling umum dari
skala ordinal adalah peringkat kualitas, status pekerjaan, peringkat tim dalam turnamen,
peringkat-urutan pemenang, tingkat kebahagian, tingkat kepuasan pelanggan, dan lain
sebagainya. Dalam riset pemasaran, skala ini digunakan untuk mengukur opini relatif,
sikap, persepsi, dan preferensi. Skala rasio adalah skala data dengan kualitas paling
tinggi. Pada skala rasio, terdapat semua karakteristik skala nominal,ordinal dan skala
interval ditambah dengan sifat adanya nilai nol yang bersifat mutlak. Nilai nol mutlak ini
artinya adalah nilai dasar yang tidak bisa diubah meskipun menggunakan skala yang
lain.Contoh skala rasio adalah berat dan tinggi badan seseorang. Misalnya, berat si A 20
kg sedangkan berat si B 40 kg, kita dapat mengatakan bahwa berat si B adalah dua kali
berat si A. Data merupakan bagian dari data science.
5. Jelaskan perbedaan antara regresi linier sederhana dan regresi linier berganda?
Jawab : Regresi linier sederhana digunakan apabila variable dependen dipengaruhi hanya
oleh satu variable independent, sedangkan regresi linier berganda digunakan untuk
menguji pengaruh lebih dari satu variable independent terhadap variable dependen.
6. Berikut adalah data berat mobil dalam pon dan konsumsi bahan bakal dalam galon.
Buat persamaan regresi dan interpretasinya, serta cari nilai x nya?

Berat mobil 2.0 2.8 3.4 3.6 2.7 2.5 2.9


Konsumsi bahan 32 28 23 19 33 29 x
bakar

Anda mungkin juga menyukai