NPM : D1C020022
Prodi : S-1 Jurnalistik
Kelas : B
Petunjuk Soal :
1. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap mudah.
2. Kerjakan secara jujur.
Soal :
1. Apakah penelitian itu?
Jawab : Secara umum, penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan
analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang bersifat
kuantitatif dan kualitatif, eksperimental atau noneksperimental, interaktif atau non
interaktif. Metode-metode tersebut telah dikembangkan secara intensif, melalui berbagai
uji coba sehingga telah memiliki prosedur yang baku. Penelitiaan merupakan upaya
untuk mengembangkan pengetahuan, mengembangkan dan menguji teori.
2. Apa yang dimaksud dengan populasi dan sampel? Buatkan diagramnya!
Jawab : Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian, sedangkan sampel adalah
Kedua jenis tadi terdiri berasal pengambilan secara acak serta pengambilan sampel tidak
rambang. Kedua jenis ini juga memiliki sub – sub lain yg diantaranya artinya purposive
sampling, snowball samping, cluster sampling dll.
Ada dua pendapat tentang metode pengambilan sampel acak sederhana. Pendapat
pertama menyatakan bahwa setiap angka yang terpilih harus dikembalikan lagi sehingga
setiap sampel memiliki prosentase kesempatan yang sama. Pendapat ke 2 menyatakan
bahwa tak dibutuhkan pengembalian pada pengambilan sampel memakai metode ini.
Tetapi, metode yang paling acapkali dipergunakan merupakan Simple random Sampling
dengan pengembalian.
Kelebihan metode ini yaitu dapat mengurangi bias serta dapat mengetahui standard error
penelitian. Sementara kekurangannya yaitu tidak adanya jaminan bahwa sampel yang
terpilih sahih–benar dapat merepresentasikan populasi yang dimaksud.
Sesudah mendapatkan sampel pertama, maka nama yang terpilih dikembalikan lagi agar
populasi permanen utuh sehingga probabilitas responden berikutnya permanen sama
menggunakan responden pertama. Langkah tersebut pulang dilakukan hingga jumlah
sampel memenuhi kebutuhan penelitian.
Contoh Sampel acak Sistematis adalah pengambilan sampel pada setiap orang ke-10
yang datang ke puskesmas. Jadi setiap orang yg datang di urutan 10,20,30 serta
seterusnya maka itulah yg dijadikan sampel penelitian.
1. Purposive Sampling
Purposive Sampling artinya teknik sampling yg cukup sering dipergunakan. Metode ini
memakai kriteria yang telah dipilih sang peneliti pada menentukan sampel. Kriteria
pemilihan sampel terbagi menjadi kriteria inklusi serta eksklusi.
Kriteria inklusi ialah kriteria sampel yg diinginkan peneliti sesuai tujuan penelitian.
Sedangkan kriteria eksklusi merupakan kriteria khusus yg mengakibatkan calon
responden yg memenuhi kriteria inklusi harus dikeluarkan asal kelompok penelitian.
misalnya, calon responden mengalami penyakit penyerta atau gangguan psikologis yang
dapat memengaruhi akibat penelitian.
model Purposive Sampling: penelitian tentang nyeri pada pasien diabetes mellitus yang
mengalami luka di tungkai kaki. Maka kriteria inklusi yg dipakai antara lain:
Penderita Diabetes Melitus menggunakan luka gangrene (luka pada tungkai kaki)
Usia 18-59 tahun
mampu membaca serta menulis
Kriteria eksklusi:
Metode pengambilan sampel Snowball atau Bola salju ini sangat cocok untuk penelitian
mengenai hal-hal yg sensitif dan membutuhkan privasi taraf tinggi, misalnya penelitian
tentang kaum waria, penderita HIV, dan kelompok spesifik lainnya.
3. Accidental Sampling
di metode penentuan sampel tanpa sengaja (accidental) ini, peneliti mengambil sampel
yg kebetulan ditemuinya pada saat itu. Penelitian ini cocok untuk meneliti jenis masalah
penyakit langka yg sampelnya sulit didapatkan.
model penggunan metode ini, peneliti ingin meneliti perihal penyakit Steven Johnson
Syndrom yaitu penyakit yang menghambat semua mukosa atau lapisan tubuh akibat
reaksi tubuh terhadap antibiotik.
kasus Steven Johnson Syndrome ini relatif langka dan sulit sekali menemukan masalah
tersebut. dengan demikian, peneliti mengambil sampel waktu itu jua, waktu menemukan
kasus tersebut. lalu peneliti melanjutkan pencarian sampel hingga periode eksklusif yang
telah ditentukan sang peneliti.
Tehnik pengambilan sampel menggunakan cara ini juga cocok buat penelitian yg bersifat
umum , contohnya seseorang peneliti ingin meneliti kebersihan Kota Bandung.
Selanjutnya dia menanyakan tentang kebersihan Kota Bandung di rakyat Bandung yg
beliau temui waktu itu.
4. Quota Sampling
Metode pengambilan sampel ini diklaim jua Quota Sampling. Tehnik sampling ini
mengambil jumlah sampel sebesar jumlah yg telah ditentukan oleh peneliti. Kelebihan
metode ini yaitu praktis karena sampel penelitian telah diketahui sebelumnya, sedangkan
kekurangannya yaitu bias penelitian relatif tinggi Bila memakai metode ini.
Teknik pengambilan sampel dengan cara ini umumnya dipergunakan di penelitian yang
memiliki jumlah sampel terbatas. misalnya, penelitian di pasien lupus atau penderita
penyakit tertentu. pada suatu area terdapat 10 penderita lupus, maka populasi tersebut
dijadikan sampel secara keseluruhan , inilah yang disebut menjadi Total Quota
Sampling.