Anda di halaman 1dari 13

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan

pendekatan two group pre post test design yaitu pengukuran dilakukan

sebelum dan sesudah dengan 2 kelompok intervensi.

O1 X O2

O3 Y O4

Kesimpulan

O1 = Pre Test

O3 = Pre Test

X = Intervensi (Terapi Murottal Al-Qur’an)

Y = Intervensi (Terapi Musik Cilokaq)

O2 = Post Test

O4 = Post Test

4.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Panti Tresna Werdha Kota Mataram.

4.3 Populasi dan Sampel

4.3.1 Populasi

Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau

objek yang diteliti. Dalam populasi dijelaskan secara spesifik tentang

siapa atau golongan mana yang menjadi sasaran penelitian tersebut

(Notoatmodjo,2012).

56
57

Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang mengalami

kecemasan di Panti Tresna Werdha Kota Mataram yang berjumlah 83

orang .

4.3.2 Sampel

Sampel penelitian adalah sejumlah anggota yang dipilih atau

diambil dari suatu populasi. Pada penelitian keperawatan kriteria

sampel meliputi kriteria inklusi dan eksklusi, dimana kriteria itu

menentukan dapat atau tidaknya sampel tersebut digunakan

(Notoatmodjo, 2012). Jadi sampel penelitian ini sebanyak 10 orang (5

untuk kelompok intervensi Murotal Al-Qur,an dan 5 orang untuk

intervensi Musik Cilokaq).

4.3.3 Ukuran Sampel

Untuk menentukan sampel dari populasi digunakan

perhitungan maupun acuan tabel yang dikembangkan para ahli.  Secara

umum, untuk penelitian korelasional jumlah sampel minimal untuk

memperoleh hasil yang baik adalah 30, sedangkan dalam penelitian

eksperimen jumlah sampel minimum 15 dari masing-masing kelompok

dan untuk penelitian survey jumlah sampel minimum adalah 100.

Roscoe (1975) yang dikutip Uma Sekarang (2006) memberikan

acuan umum untuk menentukan ukuran sampel :

1. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat

untuk kebanyakan penelitian


58

2. Jika sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita,

junior/senior, dan sebagainya), ukuran sampel minimum 30 untuk

tiap kategori adalah tepat

3. Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi berganda),

ukuran sampel sebaiknya 10x lebih besar dari jumlah variabel

dalam penelitian

4. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol

eskperimen yang ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin

dengan ukuran sampel kecil antara 10 sampai dengan 20

Besaran atau ukuran sampel ini sampel sangat tergantung dari

besaran tingkat ketelitian atau kesalahan yang diinginkan peneliti.

Namun, dalam hal tingkat kesalahan, pada penelitian sosial maksimal

tingkat kesalahannya adalah 5% (0,05). Makin besar tingkat kesalahan

maka makin kecil jumlah sampel. Namun yang perlu diperhatikan

adalah semakin besar jumlah sampel (semakin mendekati populasi)

maka semakin kecil peluang kesalahan generalisasi dan sebaliknya,

semakin kecil jumlah sampel (menjauhi jumlah populasi) maka

semakin besar peluang kesalahan generalisasi.

4.3.4 Rumus berdasarkan Proporsi atau Tabel Isaac dan Michael

Tabel penentuan jumlah sampel dari Isaac dan Michael

memberikan kemudahan penentuan jumlah sampel berdasarkan tingkat

kesalahan 1%, 5% dan 10%.Dengan tabel ini, peneliti dapat secara

langsung menentukan besaran sampel berdasarkan jumlah populasi

dan tingkat kesalahan yang dikehendaki.


59

4.3.5 Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan cara yang ditempuh dalam

pengambilan sampel yang benar–benar sesuai dengan keseluruhan

objek peneliti (Nursalam, 2008).

Penelitian ini menggunakan Purposive Sampling yaitu suatu

teknik penetapan sampel sesuai dengan yang dikehendaki peneliti,

sehingga sampel tersebut dapat diwakili karakteristik populasi yang

telah dikenal sebelumnya (Hidayat,2014).

1. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian

dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti

(Nursalam, 2013).

Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Responden yang mengalami kecemasan pada tingkat

ringan/sedang

b. Kelompok lanjut usia 60-85 tahun

c. Perempuan

d. Beragama islam

e. Tidak menderita gangguan pendengaran

f. Responden tidak sedang menjalani terapi medis atau

pengobatan alternatif lainnya

g. Bersedia menjadi responden


60

h. Bersedia mengikuti mulai dari awal sampai akhir penelitian

Terapi Murotal Al-Qur’an (Ar-rahman) dan Terapi Musik

Cilokaq

2. Kriteria Ekslusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan

subjek yang tidak memenuhi kriteria inklusi dari studi karena

berbagai sebab (Nursalam, 2013).

Kriteria ekslusi pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Lansia yang sedang sakit / meninggal dunia

b. Tidak memiliki kemauan untuk mengikuti Terapi Murotal Al-

Qur’an (A-rahman) danTerapi Musik Cilokaq

4.3.6 Variabel Penelitian

1. Variabel bebas (independen)

Variabel bebas (independen) merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono,

2018).Variabel independen dalam penelitian ini adalah Terapi

Murotal Al-Qur’an(Ar-rahman) dan Terapi Musik Cilokaq.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen yaitu variabel di pengaruhi atau

yang menjadi akibat, Karena adanya variabel bebas (Sugiyono,

2018).Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat

kecemasan.
61

3.1 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang

diamati dari sesuatu yang didefinisikan (Nursalam, 2016).

Tabel 3.1 : Definisi Operasional Efektivitas terapi murotal al-qur,an(Ar-


rahman) dan terapi music cilokaq untuk penurunan tingkat
kecemasan pada lansia di Panti Tresna Werdha Kota Mataram
Tahun 2019.
Definisi Cara ukur &
Variabel Parameter Hasil ukur Skala ukur
Operasional Alat ukur
(Variabel Murotal Sop mendengarkan -
Independent) adalah Murotal al-qur’an Standar -
Terapi murotal rekaman operasional
al-qur’an suara Al- prosedur
(SOP) terapi
Qur’an yang
murotal al-
dilagukan qur,an (Ar-
oleh seorang rahman)
qori’
(pembaca Al-
Qur’an),
lantunan Al-
Qur’an
secara fisik
mengandung
unsur suara
manusia
Terapi
murotal al-
qur’an (Ar-
rahman)4
kali
seminggu
dalam waktu
2 ming
Terapi music Cilokaq Sop Mendengarkan - -
cilokaq adalah musik Cilokaq Alat ukur: -
pantun dalam
masyarakat
sasak yang
dinyanyikan
dengan
iringan alat
music
gambusdala
m 4 kali
seminggu
62

Definisi Cara ukur &


Variabel Parameter Hasil ukur Skala ukur
Operasional Alat ukur
dalam waktu
2 minggu
dengan posisi
duduk
(tunjangslam
et)

(Variabel Kecemasan Tingkat kecemasan Cara 1. 14=tidakad Ordinal


Dependent) adalah ringan dan sedang ukur a
Tingkat perasaan :Observasi Kecemasan
kecemasan khawatir, 2. 14-
Alat ukur : 20=kecema
perasaan
KusionerH sanringan
tidak nyaman ARS 3. 21-
atau 27=kecema
ketakutan sansedang
tidak jelas 4. 28-
dan gelisah 41=kecema
berlebihan sanberat
yang 5. 42-56=
dirasakan kecemasan
oleh lansia di beratsekali
PantiTresna
Werdha Kota
Mataram

4.4 Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus

ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan

instrument penelitian, jadi instrument penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial. Secara spesifik semua

fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiono, 2010).

4.4.1 Instrumen kecemasan


63

Variabel dependent penelitian ini adalah tingkat kecemasan

dengan menggunakan kuesioner HARS (Hamilton Rating Scale of

Anxiety) yang sudah dilakukan oleh penelitiannya Liandi (2011).

Kuesioner ini diberikan oleh responden Lansia yang mengalami

kecemasan. Instrumen HARS (Hamilton Rating Scale of Anxiety)

terdiri dari 14 pertanyaan dengan kisi-kisi sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner tingkat kecemasan


No Pertanyaan Favourable Unfavorable jumlah
1. Ketakutan
2. Kecemasan
3. Kegelisahan/ ketegangan
4. Optimisme
5. Kesedihan
6. Intelektual
7. Minat
8. Otot (somatic)
9. Insomnia
10. Kardiovaskuler
11. Pernapasan
12. Perkemihan
13. Gastrointestinal
14. Perilaku

Kuesioner atau angket ini menggunakan bentuk skala likert dan

harus dapat mengartikan setiap angka yang diberikan pada alternative

jawaban pada setiap pertanyaan yang ada di istrument (Sugiyono,

2011). Instrument ini menggunakan 4 tingkat jawaban yakni (Selalu),

(Sering) (Kadang-kadang) dan (Tidak pernah) serta pertanyaan

menggunakan kalimat positif (Favourable) dan kalimat negatif

(Unfavourable). Lembar Instrument instrument ini di isi dengan

memberikan ceklist atau centang (√) tingkat jawaban yang dianggap

sesuai dengan pendapat responden. Kuesioner akan di isi oleh lansia


64

yang ada di Panti Tresna Werdha yang akan dijadikan subjek

penelitian.

Skor jawaban skala yang digunakan adalah sebagai berikut:

Keterangan hasil

a. Skor kurang dari 14 = tidak ada kecemasan.

b. Skor 14 –20 = kecemasan ringan.

c. Skor 21 –27 = kecemasan sedang.

d. Skor 28 –41 = kecemasan berat.

e. Skor 42 –56 = kecemasan berat sekali.

4.4.2 Etika Penelitian

Peneliti yang mengunakan manusia sebagai subyek tidak boleh

bertentangan dengan etika. Tujuan penelitian harus etis dalam arti hak

responden harus dilindungi, pada penelitian ini, maka peneliti

mendapat pengantar dari STIKES YARSI Mataram. Kemudian

menyerahkan kepada Panti Tresna Werdha Kota Mataram untuk

mendapatkan persetujuan penelitian pada lansia yang mengalami

kecemasan. Setelah mendapatkan persetujuan, baru melakukan

penelitian dengan menekankan masalah etika meliputi:

1. Surat persetujuan (informed consent),

Surat persetujuan diberikan kepada responden saat di

kumpulkan lalu di berikan penjelasan terkait penelitian, setelah

semua jelas, surat persetujuan diberikan kemudian di isi dan di

tanda tangani oleh responden sebagai bukti telah bersedia untuk

melakukan penelitian.
65

2. Tanpa nama (Anonimity),

Kegiatanpenelitian yang berhubungan dengan indentitas

responden tidak dipublikasikan namun hanya dicatat dengan

mengunakan kode responden yang hanyadiketahuiolehpeneliti.

3. Non maleficience

Penelitian ini di laksanakan sesuai dengan prosedur

penelitian guna mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal

mungkin bagi subyek penelitian dan peneliti meminimalisasi

dampak yang merugikan bagi subyek, dan pada penelitian ini tidak

ada kegiatan yang merugikan atau pun mengakibatkan cedera atau

stress tambahan pada subyek penelitian.

4. Kerahasiaan (Confidentiality)

Pada penelitian ini seluruh kerahasiaan informasi responden

dijamin peneliti, dan hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan sebagai hasil penelitian.

4.4.3 Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian, prosedur yang ditetapkan

adalah sebagai berikut:

1. Memperoleh ijin untuk melakukan penelitian dari kampus

kemudian ke BAPEDA Kota Mataram, dan ke Panti Tresna

Werdha.

2. Melakukan pemilihan sampel atau responden sesuai dengan

kriteria inklusi.
66

3. Menjelaskan kepada calon responden tentang penelitian dan bila

bersedia menjadi responden dipersilahkan untuk

menandatangani informed consent.

4. Melakukan observasi.

5. Responden pada saat dilakukan penelitian harus melihat etika

penelitian.

6. Melakukan observasi dengan menggunakan kusioner HARS

7. Setelah semua data di observasi, peneliti kemudian melakukan

analisa data.

8. Menyusun hasil penelitian.

4.4.4 Pengolahan Data

Pengolahan data pada penelitian ini dilaksanakan dengan

tahap-tahap, menurut Hidayat (2014) sebagai berikut :

1. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali

kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat

dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data

terkumpul.

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numeric

(angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori.

Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan analisis


67

data menggunakan komputer. Biasanya dalam pemberian kode

dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku (code

book) untuk memudahkan kembali melihat dan arti sauté kode

dari suatu variabel.

3. Scoring

Skoring adalah melakukan penilaian untuk jawaban dari

responden untuk mengukur aktifitas fisik.

4. Tabulating

Tabulating adalah mengelompokkan data ke dalam

satu tabel tertentu menurut sifat-sifat yang dimiliki. Pada data

ini dianggap bahwa data telah diproses sehingga harus segera

disusun dalam sauté pola format yang telah dirancang.

4.4.5 Analisa Data

Setelah seluruh data yang diperoleh telah akurat, maka

diadakan proses analisa dengan dua cara yaitu:

1. Analisis Univariat

Dilakukan untuk mengidentifikasi variabel karakteristik

demografi responden (jenis kelamin, umur, pendidikan,

pekerjaan ). Semua data tersebut disusun dalam bentuk distribusi

frekuensi. Analisa univariat menyajikan nilai rata-rata dari

kecemasan.

2. Analisis Bivariat

Dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan

dengan atau berorelasi. Data yang diperoleh dalam bentuk ordinal


68

dianalisa dengan menggunakan data yang berdistribusi tidak

normal dapat menggunakan uji wilcoxon Untuk kelempok yang

tidak berpasangan apabila data terdistribusi dan data berdistribusi

tidak normal menggunakan Uji Mann Whitney. Adapun syarat

ujinya

1. Data berskala ordinal, interval atau rasio.

2. Terdiri dari 2 kelompok yang independent atau saling bebas.

3. Data kelompok I dan kelompok II tidak harus sama banyaknya

harus sama banyaknya.

4. Data tidak harus berdistribusi normal. sehingga tidak perlu uji

normalitas

Anda mungkin juga menyukai