Anda di halaman 1dari 7

Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang, Volume 1 No.

22 April 2022

PERAN PEREMPUAN DALAM PEMBANGUNAN POLITIK


Oleh :
Pratiwi Tedjo*)
*)Dosen pada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Poliik
Universitas 17 Agustus 1945 semarang) pratiwitedjo1@gmail.com

Abstrak
Indonesia mulai memperjuangkan hak-hak perempuan sejak era R.A. Kartini. Perjuangan
tersebut terus dilakukan untuk memperjuangkan hak-hak bagi perempuan dalam
kehidupan sehari-hari. Kini perempuan mendapat hak yang sama mulai dari pandangan
hukum, pekerjaan, beban pekerjaan, maupun politik.
Kehidupan politik menyangkut seluruh kegiatan yang mempengaruhi jenis kebijakan yang
disesuaikan untuk masyarakat dan bagaimana penerapannya. Seseorang yang
berpartisipasi dalam kehidupan politik maka akan memberikan dampak bagi pelaksanaan
suatu kebijakan.
Perjuangan politik di Indonesia berawal dari pengesahan konstitusi yang membuat peran
perempuan semakin meningkat dalam kancah perpolitikan Indonesia. Mulai muncul tokoh-
tokoh politik perempuan yang mengisi lembaga eksekutif maupun legislatif.

Kata kunci : politik, pembangunan, hak perempuan.

Abstract
Indonesia began to stuggling for women's rights since the era of R.A. Kartini. The struggle
continues to fight for the rights of women in everyday life. Now women have the same
rights from a legal perspective, work, workload, and politics.
Political life concern all those varieties of activity that influence significantly the kind of
authoritative policy adapted for society and the way it is put into practice. We are said to
the participating in political life when our activity relates in some way to the making and
execution of policy for a society.
The political struggle in Indonesia began with the ratification of the constitution which made
the role of women increasingly increase in the Indonesian political scene. Beginning to
emerge female political figures who fill the executive and legislative institutions.

Keyword : politic, development, women right.

A. PENDAHULUAN secara global di kalangan pemerhati


Dalam pembangunan secara masalah pembangunan. Hal tersebut
nasional, keterlibatan perempuan dapat dikarenakan adanya posisi kaum
mengubah kehidupan masyarakat perempuan terkadang terdiskriminasi
Indonesia menjadi lebih baik dan dari kaum laki-laki dari berbagai
sejahtera. Tidak hanya pembangunan di kelompok masyarakat termasuk pada
desa-desa tetapi juga pembangunan bidang politik. Diskriminasi terhadap
nasional. Keterlibatan perempuan pada perempuan yang melanggar asas
bidang lain termasuk politik dan persamaan antara laki-laki dan dan rasa
pemerintahan jika ada perjuangan hormat terhadap norma etis manusia
perempuan Indonesia, akan ada merupakan halangan bagi partisipasi
pertahanan NKRI. Dewasa ini perempuan. Atas dasar persamaan
kemitrasejajaran antara laki-laki dan dengan kaum laki-laki dalam
perempuan dalam berbagai segi pembangunan kehidupan politik, sosial,
dimensi kehidupan mendapat perhatian dan ekonomi.

25
Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang, Volume 1 No. 22 April 2022

Disamping itu pula, bahwa dianjurkan, konflik peranan,


perempuan khususnya dalam kesenjangan peranan, kegagalan peran,
berpartisipasi di berbagai lembaga atau model peranan, dan rangkaian atau
instansi yang ada senantiasa tidak lingkup peranan.
memiliki tempat dan ruang yang 1. Peranan Nyata
strategis. Dalam konteks demokrasi, Suatu cara yang betul-betul
posisi tersebut tidak menguntungkan dijalankan seseorang atau
perempuan dalam sistem nilai patriarkhi sekelompok orang dalam
yang memposisikan perempuan berada menjalankan suatu peran
di bawah subordinasi laki-laki keraguan 2. Peranan yang dianjurkan
serupa juga terjadi pada kalangan Cara yang diharapkan masyarakat
anggota parlemen laki-laki mengenai dari menjalankan peranan tertentu
peningkatan keterwakilan perempuan. 3. Konflik peranan
Suatu kondisi yang dialami
B. PENGERTIAN PERAN seseorang yang menduduki suatu
Menurut Soejino Soekanto (2012) status atau lebih yang menuntut
dalam bukunya yang berjudul Sosiologi harapan dan tujuan peranan yang
Suatu Pengantar, Soejono saling bertentangan satu sama lain.
mengungkapkan peranan merupakan 4. Kesenjangan peranan
aspek dinamis kedudukan (status). Pelaksanaan peranan secara
Seseorang melakukan hak dan emosional
kewajibannya sesuai dengan 5. Kegagalan peran
kedudukannya,, maka dia menjalankan Kegagalan seseorang dalam
suatu peranan. Menurut Merton (2007) menjalankan peranan tertentu
mengatakan bahwa peranan 6. Model peranan
didefinisikan sebagai pola tingkah laku Seseorang yang tingkah lakunya kita
yang diharapkan masyarakat dari orang contoh, tiru, dan ikuti
yang menduduki status tertentu. 7. Rangkaian atau lingkup peranan
Menurut Kamus Besar Bahasa Hubungan seseorang dengan
Indonesia (KBBI), peran dapat memiliki individu lainnya, padahal dia sedang
arti pemain sandiwara (film), tukang menjalankan perannya
lawak pada permainan makyong,
perangkat tingkah yang diharapkan Dari berbagai jenis-jenis peran
dimiliki oleh orang yang berkedudukan diatas, penulis menggunakan jenis
di masyarakat. peran nyata (Anacted Role), yaitu satu
Kedudukan dan peranan tidak cara yang benar-benar dijalankan
dapat dipisahkan karena yang satu seseorang atau sekelompok orang
tergantung pada yang lain dan dalam menjalankan peran dan peranan
sebaliknya. Tidak ada peranan tanpa yang dianjurkan (Prescribed Role).
kedudukan ataupun kedudukan tanpa Menurut Sutarto (2009), peran
peranan. Sebagaimana dengan memiliki beberapa komponen, yaitu
kedudukan, peranan juga mempunyai konsepsi peran, harapann peran, dan
dua arti. Setiap orang yang mempunyai pelaksanaan peran.
bermacam-macam peranan yang a. Konsepsi peran
berasal dari pola-pola pergaulan Kepercayaan seseorang tentang apa
hidupnya. Hal ini berarti bahwa peranan yang dilakukan dengan suatu situasi
menentukan apa yang diperbuatnya tertentu
bagi masyarakat serta kesempatan apa b. Harapan peran
yang diberikan oleh masyarakat Harapan orang lain terhadap
kepadanya. seseorang yang menduduki posisi
Menurut Bruce J. Cohen, peranan tertentu mengenai bagaimana ia
memiliki beberapa jenis, antara lain, seharusnya bertindak
peranan nyata, peranan yang c. Pelaksanaan peran

26
Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang, Volume 1 No. 22 April 2022

Perilaku sesungguhnya dari kehidupan yang lebih baik.


seseorang yang berada pada suatu Masyarakat (warga negara) sebagai
posisi tertentu pemegang kedaulatan tertinggi
Apabila ketiga komponen tersebut adalah komponen penentu berhasil
berlangsung dengan seimbang, maka atau tidaknya pelaksanaan Pemilu.
interaksi sosial akan terjalin Pada dasarnya hanya kekuatan
berkesinambungan dan berjalan lancar. pemilihan masyarakatlah yang bisa
Peran juga memiliki beberapa fungsi. menentukan nasib negara dan
Berdasarkan pendapat Narwoko dan bangsa ke depan. Setiap warga
Suyanto (2010), peran memiliki negara, apapun latar belakangnya
beberapa fungsi yaitu memberi arah seperti suku, agam, ras, jenis
pada proses sosialisasi; pewarisan kelamin, status sosial, dan golongan,
tradisi, kepercayaan, nilai-nilai, norma- mereka memiliki hak yang sama
norma dan pengetahuan; untuk menyatakan pendapat
mempersatukan kelompok atau menyikapi secara kristis kebijakan
masyarakat; menghidupkan sistem pemrintah dan pejabat negara. Hak
pengedalian atau kontrol, sehingga ini disebut hak politik yang secara
melestarikan kehidupan masyarakat. luas dapat langsung diaplikasikan
Dari penjelasan diatas, dapat secara konkrit melalui pembangunan
disimpulkan bahwa peran adalah politik.
pengaruh yang diharapkan dari Informasi seputar Pemilu
seseorang dalam dan antar hubungan melalui website maupunn media
sosial tertentu. Hal tersebut juga sosial ini merupakan rumah pintar
berkaitan dengan gender, dimana pemilihan umum itu sendiri adalah
kedudukan gender masih bekerja dalam untuk menjadi pusat pendidikan
sebuah peran. Sebagaimana terjadi politik. Dengan harapan dapat
pada kaum perempuan saat ini membentuk pemilih yang semakin
ditempatkan pada posisi yang tidak berkualitas dan cerdas terutama
menguntungkan terutama dalam masyarakat pemilih perempuan.
berpolitik. 2. Pendidikan politik
Pendidikan politik dapat
C. PEMBANGUNAN POLITIK diartikan sebagai usaha yang sadar
Indonesia pada tahun 2019 untuk mengubah proses sosialisasi
memasuki tahun politik karena politik masyarakat sehingga mereka
Indonesia akan melaksanakan sejumlah memahami dan menghayati nilai-nilai
agenda kegiatan politik yang melibatkan yang terkandung dalam suatu sistem
rakyat dan berujung pada pemilihan politik ideal (Istikharah dan Asrinaldi,
anggota legislatif serta presiden dan 2019). Keberhasilan pendidikan
wakil presiden. Indonesia menggelar politik ditentukan oleh perspektif
pesta demokrasi pada bulan April 2019, yang jelas melalui dua dimensi yaitu
masyarakat secara langsung memilih berupa gambaran yang jelas tentang
presiden dan wakil presiden untuk sistem politik ideal yang diinginkan
periode 2019-2024. serta keadaan sebenarnya dari
1. Pemilihan Umum (Pemilu ) peran perempuan itu sendiri secara
Pemilihan umum (Pemilu) langsung bisa diperhitungkan
sebagai sarana demokrasi telah dengan tuntutan sistem politik ideal
digunakan di sebagian besar negara (Alfian, 1978). Pemilih perempuan
di dunia termasuk Indonesia yang pada dasar butuh informasi dan
notabene memiliki masyarakat yang pendidikan politik. Hal tersebut
heterogen. Melalui Pemilu dikarenakan perilaku memilih
memungkinkan semua pihak bisa perempuan masih belum rasional
terakomodasi apa yang diinginkan dan lebih pada pengaruh-pengaruh
dan cita-citakan sehingga terwujud eksternal.

27
Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang, Volume 1 No. 22 April 2022

3. Sosialiasi politik dan anak-anak dilakukan oleh


Dalam kehidupan politik, lembagai eksekutif dan legislatif
sosialisasi merupakan kunci perilaku sehingga apabila perempuan tidak
yang merupakan proses terwakili suaranya di kedua lembagai
memperkenalkan sistem politik, tersebut akan sulit mengharapkan
bagaimana tanggapan dan reaksi lahirnya produk-produk hukum dalam
gejala-gejala politik. Melalui perspektif gender dan keikutsertaan
sosialisasi politik, individu-individu perempuan di dalam proses
diharapkan mampu dan mau pengambilan kebijakan adalah
berpartisipasi dalam kehidupan merupakan prasyarat tumbuhnya
politik. Bagi para politisi perempuan, pemerintahan yang demokratis.
mereka harus belajar menjadi politisi Dilihat dari masalah diatas, maka
yang baik dan bertanggung jawab. latar belakang masalah ini dibatasi
Demokrasi Pemilu serentak pada peranan perempuan dalam
2019 menyebutkan bahwa pemilih pembangunan di bidang politik,
perempuan adalah gerakan sosial keterwakilan perempuan dalam
yang dimaksudkan untuk partai politik.
meningkatkan partisipasi dan
kualitas pemilih perempuan dalam D. KEBIJAKAN AFIRMATIF
menggunakan hak pilih. Pelaku Kebijakan afirmasi (affirmative
demokrasi perempuan melibatkan action) terhadap perempuan dalam
peran serta masyarakat yang seluas- bidang poitik setelah berlakunya
luasnya dan mereka ditempatkan perubahan UUD 1945 dimulai dari
sebagai pelopor (pioneer) demokrasi disahkannya Undang-Undang Nomor 12
bagi komunitasnya. Tahun 2003 tentang Pemilu DPR, DPD,
Dalam gagasan dan ide dan DPRD. Peningkatan keterwakilan
peningkatan keterwakilan perempuan berusaha dilakukan dengan
perempuan menunjukkan adanya : cara memberikan ketentuan agar partai
Pertama, mereka menganggap politik peserta Pemilu memperhatikan
rendah kemampuan dan potensi perempuan sebagai wakil rakyat
dalam politik. sekurang-kurangnya 30% di dalam
Kedua, mereka telah pengajuan anggota legislatif.
memahami bahwa perempuan Peraturan lebih lanjut dalam
mempunyai pengalaman yang rangka affirmative action agar
berbeda dengan laki-laki yang perempuan semakin besar peluangnya
diperlukan serta bermanfaat / dalam kiprahnya di legislatif adalah
berguna dalam suatu proses ketentuan mengenai 30% keterwakilan
demokratis. perempuan. Pasal 53 Undang-Undang
Ketiga, mereka takut disaingi Pemilu Nomor 10 Tahun 2008
perempuan jika jumlahnya di partai menyatakan : “Daftar bakal calon
politik atau lembaga politik seperti sebagaimana dimaksud pada Pasal 52
pada DPRD Kota maupun memuat paling sedikit 30% (tiga puluh
Kabupaten sampai 30%. perseratus) keterwakilan perempuan.
Kesetaraan gender dan Dengan peraturan yang berlaku ini,
keadilan, baik dalam hal politik keterwakilan perempuan dalam bakal
maupun peran politik demokratis calon dilakukan tidak hanya dalam
serta keberadaan dan eksistensinya lembaga legislatif pusat tetapi berlaku
dalam lembaga-lembaga politik pula pada lembaga legislatif daerah.
masih belum terwujud karena masih Ketentuan selanjutnya dalam
tertinggal jauh. Kalau kita melihat affirmative action adalah adanya
pada berbagai kebijakan yang penerapan zipper system. Sistem
menyangkut harkat dan kehidupan tersebut mengatur bahwa setiap 3 bakal
orang banyak termasuk perempuan calon terdapat sekurang-kurangnya 1

28
Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang, Volume 1 No. 22 April 2022

orang perempuan. Pasal 55 ayat (2) sebagai anggota KPPS sangat


Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 dibutuhkan dalam pelaksanaan pemilu.
menyatakan : Didalam daftar bakal Perempuan dapat menilai, mengawasi,
calon sebagaimana dimaksud pada ayat dan mengevaluasi jalannya proses
(1), setiap 3 orang bakal calon terdapat pemungutan suara. Sebagai pemilih
sekurang-kurangnya 1 orang tentunya akan memilih partai dan/atau
perempuan bakal calon. Pada ayat (1), calon kepala daerah yang sesuai
mengatur bahwa nama-nama calon dengan hati nuraninya.
dalam daftar bakal calon disusun Pasca diberlakukannya Undang-
berdasarkan nomor urut. Undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang
Pemilihan Umum, dapat dikatakan
E. PERAN PEREMPUAN DALAM bahwa perjuangan kaum perempuan
POLITIK untuk mendapatkan hak khusus di
Dijelaskan oleh Canto dan Bernay bidang politik yang sifatnya sementara
(1998) bahwa peran perempuan dalam (affirmative action) telah tercapai. Pada
partai politik tidak lain adalah wanita satu sisi kebijakan ini sesungguhnya
yang bermimpi untuk terjun ke dalam sangat menguntungkan bagi kaum
kancah politik hendaknya jangan puas perempuan di Indonesia, sebab dengan
diri hanya dengan mengerjakan tugas kebijakan amandemen Undang-Undang
administratif. Mereka harus berupaya tersebut, perempuan dapat
keras untuk mendaki tangga hirarki meningkatkan partisipasi politiknya yang
partai menuju posisi manajerial yang terlihat dalam peningkatan representasi
lebih memberi tanggungjawab yang perempuan di parlemen sekurang-
tidak hanya menambah wawasan tetapi kurangnya 30 persen. Hal ini tercermin
juga meningkatkan pengetahuan secara implicit pada Pasal 65 ayat (1)
mereka dalam partai dan komunikasi. yang berbunyi : “Setiap partai politik
Seperti yang disampaikan oleh Ketua peserta pemilihan umum dapat
DPR RI, Puan Maharani sebagai mencalonkan anggota DPR/DPRD
pembicara utama webinar yang digelar Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk
Kowani mengatakan bahwa perempuan setiap daerah pemilihan dengan
butuh berpolitik karena politik butuh memperhatikan perempuan sekurang-
perempuan. Tidak hanya itu, semua kurangnya 30 persen”. Namun di sisi
peserta webinar untuk ikut lain, justru akan menjadi kendala bagi
mengingatkan meyakinkan masyarakat perempuan itu sendiri, institusi-institusi
bahwa menyertakan perempuan dalam yang akan mereka tempati manakala
proses pembangunan bukanlah sekedar kesiapan dan penerapannya tidak
kebijakan afirmatif. sejalan dengan tuntutan dari kebijakan
Perempuan telah memiliki peran Undang-Undang tersebut.
yang cukup besar dalam mencapai Salah satu ukuran yang dipakai
kemerdekaan Indonesia. salah satu ketika berbicara dengan kesetaraan
bukti bangkitnya perempuan Indoensia perempuan dalam politik sering kali
adalah ketika Kongres Perempuan digambarkan dengan menghitung
pertama kali diselenggarakan pada berapa persentase perempuan yang
tanggal 22 Desember 1928. ada di parlemen. Semakin besar
Kesempatan perempuan untuk persentasenya, perempuan akan
menjajaki ranah publik sebenarnya semakin diletakkan sejajar dengan laki-
semakin terbuka lebar akibat munculnya laki dalam bidang ini. Hal ini pula yang
semangat untuk mendorong kesetaraan menjadi agenda politik dalam Gender
gender dari organisasi internasional dan and Development (GAD) dengan. Hak
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). untuk memilih dan dipilih; berpartisipasi
Dalam peran nyata, perempuan dalam perumusan kebijakan pemerintah
dapat menjadi pemilih maupun anggota dan implementasinya, memegang
KPPS. Peranan nyata perempuan jabatan dalam pemerintah, dan

29
Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang, Volume 1 No. 22 April 2022

melaksanakan segala fungsi 10/2008) dan UU Partai Politik (UU


pemerintahan di segala tingkat; dan 31/2002, UU 2/2008, UU 2/2011),
berpartisipasi dalam organisasi- maupun ratifikasi berbagai konvensi
organisasi dan perkumpulan non mengenai HAM, merupakan bagian dari
pemerintah yang berhubungan dengan kebijakan diskriminasi positif dalam
kehidupan masyarakat dan politik rangka meningkatkan jumlah
negara. Tiga agenda tersebut keterwakilan dan peran politik
memperlihatkan bagaimana tujuan perempuan di DPR. Data dari kenaikan
pergerakan perempuan fokus pada representasi perempuan dari tahun ke
pelibatan perempuan dalam organisasi tahun seperti tabel di atas menunjukkan
politik baik pemerintah maupun non bahwa setiap dilakukan tindakan
pemerintah. afirmatif peningkatan peran politik
Dalam praktik pelaksanaanya perempuan, jumlah representasi
affirmative action tidak selalu dikaitkan perempuan di parlemen cenderung
dengan kuota, tekanan pada affirmative meningkat.
action ini pada opportunity Dampak dari adanya penerapan
(kesempatan), sedangkan kuota peraturan yang ada juga terjadi pada
seringkali diartikan sebagai pemaksaan Pemilu pada tahun 2019. Menurut
jumlah tertentu atau prosentase tertentu Umagapi (2019), anggota DPR RI yang
bagi kelompok tertentu termasuk terpilih dari Pemilu legislatif lalu, dari
perempuan. Dengan dalih upaya 575 anggota terpilih sebanyak 118
mempersempit gender gap dalam perempuan atau sekitar 20,5%. Angka
representasi politik, kebijakan kuota ini merupakan capaian tertinggi sejak
seringkali dipilih. tiga Pemilu yang dilakukan sebelumnya.
Dilihat dari tiga Pemilu Perlu diapresiasi bahwa keterwakilan
sebelumnya, keterwakilan perempuan perempuan dalam parlemen meningkat
meningkat seiring berjalannya peraturan dan diharapkan memberikan dampak
yang ada. Peningkatan tersebut dapat yang signifikan.
dilihat dari tabel dibawah ini : Seorang perempuan perlu terlibat
dalam agenda politik nasional karena
Jenis 1999- 2004- 2009-
memiliki kebutuhan khusus yang harus
Kelamin 2004 2009 2014
dipahami. Kebutuhan tersebut antara
Perempu 9% 11,8% 18% lain berkaitan dengan isu kesehatan
an reproduksi, pelayanan kesehatan pada
Laki-Laki 91% 88,2% 82% ibu hamil maupun menyusui,
Tanpa Dengan Dengan perlindungan anak, dan lain sebagainya.
affirmati affirmativ affirmati Pengambilan keputusan dalam isu
ve e action ve tersebut penting karena menyangkut
action kuota action dengan regenerasi bangsa ini
30% kuota selanjutnya.
perempu 30% Ani Widyani Soetjipto
an dan 1 menerangkan secara umum bahwa
zipper affirmative action merupakan tindakan
system pro-aktif untuk menghilangkan
1 diskriminasi terhadap suatu kelompok
diantara tertentu. Hal ini mengarah pada tujuan
3 bakal utama affirmative action sendiri untuk
calon membuka peluang seorang perempuan
untuk masuk ke dalam agenda politik.
Perempuan dapat menjadi pengambil
Kebijakan afirmatif dengan keputusan dalam isu-isu sensitif yang
memberikan kuota 30% bagi kaum sedang dibahas di parlemen sehingga
perempuan yang diatur dalam UU
Pemilu Legislatif (UU 12/2003, UU

30
Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang, Volume 1 No. 22 April 2022

menghasilkan keputusan yang mampu tanpa mendapat intervensi pihak


membuat kebijakan yang nyata. manapun.
Tentu saja hal ini membuat Peran perempuan dalam
Komisi Pemilihan Umum (KPU) bakal pembangunan politik mampu
mempertahankan aturan mengenai menjalankan agenda sosialisasi dan
jumlah keterwakilan perempuan di DPR pendidikan politik bagi pemilih
RI pada Pemilu 2024. Menurt KPU, perempuan sehingga peran serta
aturan ini berhasil meningkatkan masyarakat diharapkan mampu
partisipasi perempuan pada Pemilu mendorong berkembangnya partisipasi
yang telah dilakukan sebelumnya. serta tanggung jawab penuh
Selain itu, KPU juga berencana masyarakat untuk menggunakan
mempertahankan regulasi turunan haknya dalam Pemilu secara optimal.
terkait hal tersebut dalam Peraturan Dengan memberikan sosialisasi
KPU Nomor 20 Tahun 2018. yang menarik dan meningkatkan
Pada tingkat ASEAN, Indonesia kualitas dalam menanggapi masyarakat
masih kalah dengan negara seperti khususnya peran perempuan dalam
Singapura, Laos, Kamboja, maupun memahami mekanisme ataupun proses
Vietnam. Mereka memiliki persentase mengenai Pemilu maka diharapkan
keterwakilan perempuan dalam angka partisipasi pemilih perempuan
parlemen mereka. Perlu dicontoh meningkat di kalangan pemilih pemula.
bagaimana mereka membuka peluang
bagi perempuan untuk melangkah DAFTAR PUSTAKA
dalam jenjang politik. Kesenjangan
gender yang terjadi juga perlu ditekan Alfian. 2013. Pemikiran dan perubahan
melalui pendidikan pada tingkat politik Indonesia. PT. Gramedia,
perguruan tinggi supaya melahirkan Jakarta.
banyak perempuan yang ingin masuk ke Ani, W.S, 2005. Politik Perempuan Bukan
dalam bidang politik. Pemerataan juga Gerhana. Kompas, Jakarta.
harus digencarkan dalam pendidikan Duverger, M. 2003. Sosiologi Politik. PT.
yang dilakukan. Raja Gravindo Persada, Jakarta.
Meski keterwakilan perempuan di Ferdiyanto, R. 2019. Peran demokrasi
Indonesia masih tergolong rendah pemilihan umum dalam
dibanding negara lain, tetapi kita juga meningkatkan partisipasi politik.
perlu mengapresiasi kinerja pemerintah Kudus.
terhadap isu tersebut. Dengan adanya George R. & D. J Goodman. 2004. Teori
aturan kuota 30% tersebut membuat Sosiologi Modern. PrenadaMedia,
partai politik mewajibkan memiliki wakil Jakarta.
perempuan setiap adanya pesta Kiftiyah, A. 2019. Perempuan dalam
demokrasi. partisipasi politik di Indonesia. J.
Yuridis. 6 (1) :55-72.
F. PENUTUP Rafael, R. 2009. Pengantar Sosiologi
Pada akhirnya kehidupan politik Politik. Rineka Cipta, Jakarta.
demokratis dapat menggerakkan Sztompka, P. 2004.Sosiologi Perubahan
perempuan dalam menggunakan hak Sosial, Prenada Media, Jakarta.
pilihnya dengan bijaksana serta penuh Thalib, Nur Asikin. 2014. Hak Politik
tanggungjawab. Sosialisasi Pemilu Perempuan Pasca Putusan
dapat dijadikan sebagai sarana Mahkamah Konstitusi. J. Cita
pendidikan politik untuk mewujudkan Hukum, 2 (2).
Wahyu, H. 2007. Sosiologi Politik, Sejarah,
partisipasi politik masyarakat yang
Definisi, dan Perkembangan Konsep.
berkualitas. Masyarakat yang
IRCI SoD, Yogyakarta.
menggunakan hak pilihnya sesuai
Zamroni, M. 2013. Perempuan dalam
dengan logika serta hati nuraninya
kajian komunikasi politik dan gender.
J. Dakwah. 15 (1) :103-132.

31

Anda mungkin juga menyukai