Anda di halaman 1dari 19

BENTUK INTERAKSI AKTOR

DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN


PEMBANGUNAN AWNING
(KANOPI) DI JALAN
MINANGKABAU KOTA
BUKITTINGGI TAHUN 2022

SYIFA SALSABILA
1910832014
LATAR BELAKANG
PENELITIAN

1.
NEGARA
DEMOKRATIS>MENGUATNYA
KONTROL MASYARAKAT
>KEBIJAKAN PUBLIK

2.
SALAH SATU HAL PALING KRUSIAL
DALAM KEBIJAKAN PUBLIK =
FORMULASI KEBIJAKAN

3.
KEBIJAKAN PUBLIK>AKTOR NEGARA
DAN NON NEGARA>MENGHASILKAN
INTERAKSI
TINJAUAN LITERATUR MENGENAI
PENELITIAN INTERAKSI AKTOR

1. Yanhar Jamaluddin (2019) yang membahas mengenai Interaksi Aktor dalam pelaksanaan
Kebijakan Pemerintah Daerah Terkait Penggunaan Dana Desa di kabupaten Garut,

2. F.L Mahmud, H.T. Ardianto (2020) yang membahas mengenai Interaksi Aktor dalam Proses
Perumusan Kebijakan Publik (Studi Kasus Kebijakan Permukiman di Provinsi Dki Jakarta)

3. Endriana Wahyu Elita (2022) yang membahas mengenai Dinamika Interaksi Antar Aktor dalam
Pemekaran Wilayah (Studi Kasus: Pembentukan Kecamatan Baru di Kabupaten Pacitan),

4. Sri Dewi Handayani (2022) yang membahas mengenai Interaksi DPRD dan Pemerintah dalam
Kebijakan Perumusan Refocusing Anggaran di Masa Pandemi Covid 19 di Kabupaten Gowa.
FENOMENA DI KOTA BUKITTINGGI PROVINSI
SUMATERA BARAT

Kota Bukittinggi merupakan ikon utama di Provinsi Sumatera Barat dikarenakan dengan potensi yang
dimiliki di bidang pariwisata. Bukittinggi bertajuk Kota Wisata ini memberikan potensi bagi
pemerintah untuk mengembangkan sebuah program dan kebijakan sebagaimana menjelang tahun
2022, terdapat sebuah kebijakan pemerintah terkait tata kelola kota yang berada di Kota Bukittinggi,
Provinsi Sumatera Barat. Kota Bukittinggi memiliki daya tarik salah satunya adalah wisata Jam
Gadang yang terletak di pusat Kota Bukittinggi dan dianggap sebagai patokan titik sentral (titik nol)
Kota Bukittinggi. Dengan dilabeli sebagai kota wisata menjadikan Kota Bukittinggi memiliki potensi
sebagai pusat kegiatan ekonomi salah satunya berupa perdagangan.
FENOMENA DI KOTA BUKITTINGGI PROVINSI
SUMATERA BARAT

1. Dilihat dari sejarah Kota Bukittinggi, salah satu pusat transaksi dan perdagangan kota ini
berada di Pasar Atas karena lokasinya yang sangat dekat dengan ikon kota, yaitu Jam Gadang.
Dengan melihat Jam Gadang sebagai daya tarik wisata, maka Pemerintah Kota Bukittinggi
memanfaatkan ikon tersebut sebagai pendukung tata kelola Kota Bukittinggi, dimana
pemanfaatan ikon Jam Gadang ini dengan mengelola salah satu jalan raya bernama Jalan
Minangkabau yang berada di sekitar monumen tersebut. Jalan Minangkabau merupakan sebuah
jalan lalu lintas yang terdapat di Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi. Jalan ini terdiri
dari berbagai pertokoan dan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjajar dari ujung ke ujung jalan
tersebut. Adapun gambaran kondisi strategis Jalan Minangkabau sebagai berikut.
DENAH JALAN MINANGKABAU
Melihat bagaimana kondisi Jalan Minangkabau menjadikan
angin segar bagi pemerintah dalam mewujudkan tata kelola
melalui pendekatan ekonomi. Oleh karena itu pemerintah
berupaya untuk memanfaatkan keadaan tersebut dengan
membangun sebuah kanopi (awning) yang bertujuan untuk
menata ulang para PKL dan meningkatkan kesejahteraan
ekonomi masyarakat. Pembangunan ini dirumuskan melalui
sebuah kebijakan yang sudah tercantum dalam Peraturan Daerah
Kota Bukittinggi Nomor 4 Tahun 2021 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Bukittinggi Tahun 2021-2026.
Sasaran pembangunan ini pastinya ditujukan kepada PKL di
Jalan Minangkabau karena berdasarkan keterangan Sekretaris
Daerah Bukittinggi, Martias Wanto, Jalan Minangkabau hingga
saat ini belum tertata dengan baik khususnya pada saat jam
operasi lalu lintas berlangsung secara aktif. Jika dilihat kondisi
Kota Bukittinggi masih banyak jalan lain yang perlu ditata
kembali namun Pemerintah Kota Bukittinggi mengutamakan
Jalan Minangkabau dalam pembangunan ini karena melihat
kondisi jalan yang cukup strategis sebagai penghubung antara
titik sentral Kota Bukittinggi (Jam Gadang) dengan kawasan
wisata lainnya di kota ini.
RUMUSAN MASALAH

Peraturan Daerah Kota


Bukittinggi Nomor 4
Tahun 2021 yang
Kebijakan
diamanatkan pemerintah
pembangunan Sosialisasi kepada
kepada Dinas Pengelolaan
melalui pendekatan kalangan masyarakat
Pasar.
ekonomi, yaitu
dalam penataan dan
penertiban para
PKL.

Pihak penentang Pertentangan dari


Adanya pihak Adanya pihak yang kebijakan disebut Serikat Jalan
pendukung seperti merasa tidak sebagai Serikat Jalan Minangkabau
KNPI dan nyaman dengan Minangkabau yang membawa mereka
pedagang-pedagang kebijakan melakukan berbagai berhadapan langsung
kecil
No. Aktor-aktor Peran

1 Pemerintah Kota Bukittinggi -Pembuat dan Perumus Kebijakan

-Penetapan Peraturan

2 Dinas Pengelola Pasar Kota -Perumusan kebijakan teknis

Bukittinggi -penyelenggara urusan mengenai pembangunan di bidang

pasar dan perdagangan

-penyelenggaraan pembinaan seperti sosialisasi kepada

masyarakat

3 Dinas Pekerjaan Umum dan -Pelaksanaan Kebijakan di bidang konstruksi sesuai

Penataan Ruang (PUPR) Kota dengan arahan pemerintah

Bukittinggi -Mengendalikan kebijakan di bidang konstruksi sesuai

dengan arahan pemerintah

4 Serikat Jalan Minangkabau -Penentang kebijakan pembangunan


Penolakan pemangku adat kurai dengan alasan tidak dilibatkan dalam perumusan kebijakan dari jauh
20 Februari 2022
waktu

12 Juni 2022 dan 16


Sosialisasi Kanopi oleh Pemerintah Kota Bukittinggi kepada SJM
Juni 2022

13 September 2022 Pertemuan SJM dengan DPRD Bukittinggi

30 September 2022 Aksi damai yang dilakukan oleh SJM

1 Oktober 2022 Keributan antara SJM dengan pihak pemenang tender saat menjalankan proses kontruksi jalan.

Senin, 3 Oktober 2022 Perundingan SJM dengan DPRD

17 Oktober 2022 Aksi Long March di Jalan Minangkabau

19 Oktober 2022 Penundaan Pembangunan karena konflik pada tahap konstruksi


Tujuan penelitian Manfaat penelitian

● Manfaat Teoretis
Menganalisis interaksi sumbangan pemikiran demi perkembangan pengetahuan
antar aktor dalam yang terkhusus dalam bidang politik yang berfokus
perumusan kebijakan terhadap interaksi aktor dalam kebijakan
pembangunan ● Manfaat Praktis
kanopi/awning di Jalan penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran dan
Minangkabau Kota masukan dalam merumuskan kebijakan khususnya dalam
Bukittinggi Tahun 2022. konteks interaksi aktor dalam kebijakan publik.
Bagi kalangan masyarakat penelitian ini diharapkan bisa
menjadi pengetahuan baru yang mengulas mengenai
kebijakan publik, khususnya bagaimana interaksi aktor
yang terlibat, baik aktor pemerintah maupun non-
pemerintah.
PENELITIAN TERDAHULU

1. Yanhar Jamaluddin (2019) yang membahas mengenai Interaksi Aktor dalam pelaksanaan
Kebijakan Pemerintah Daerah Terkait Penggunaan Dana Desa di kabupaten Garut,

2. F.L Mahmud, H.T. Ardianto (2020) yang membahas mengenai Interaksi Aktor dalam Proses
Perumusan Kebijakan Publik (Studi Kasus Kebijakan Permukiman di Provinsi Dki Jakarta)

3. Endriana Wahyu Elita (2022) yang membahas mengenai Dinamika Interaksi Antar Aktor dalam
Pemekaran Wilayah (Studi Kasus: Pembentukan Kecamatan Baru di Kabupaten Pacitan),

4. Sri Dewi Handayani (2022) yang membahas mengenai Interaksi DPRD dan Pemerintah dalam
Kebijakan Perumusan Refocusing Anggaran di Masa Pandemi Covid 19 di Kabupaten Gowa.
PENDEKATAN TEORITIS

• KONSEP KEBIJAKAN PUBLIK

• FORMULASI KEBIJAKAN PUBLIK

• AKTOR DALAM FORMULASI KEBIJAKAN PUBLIK

• INTERAKSI AKTOR DALAM FORMULASI KEBIJAKAN PUBLIK


• (GILLIN&GILLIN) : INTERAKSI ASOSIATIF DAN
INTERAKSI DISOSIATIF
Peraturan Daerah Kota Bukittinggi Nomor 4 Tahun 2021tentang Rencana SKEMA
PEMIKIRAN
Pembangunan Jangka Menengah Daerah tahun 2021-2026

Perumusan Kebijakan Pembangunan Kanopi (awning) di Jalan Minangkabau Kota

Bukittinggi tahun 2022  Teori Interaksi Aktor menurut


Gillin&Gillin:
 
Fenomena:
1. Interaksi asosiatif:
Pro dan Kontra masyarakat terhadap perumusan kebijakan pembangunan Kanopi a. kerjasama

(awning) di Jalan Minangkabau Kota Bukittinggi tahun 2022 b. akomodasi


c. asimilasi
2. Interaksi disosiatif:
d. persaingan
Bentuk Interaksi Antar Aktor dalam Perumusan Kebijakan Pembangunan Kanopi
e. kontravensi
(awning) di Jalan Minangkabau Kota Bukittinggi Tahun 2022 f. pertentangan
 
METODOLOGI PENELITIAN

Lokasi Penelitian Peranan Peneliti


Pendekatan dan Desain
Penelitian

Teknik Pemilihan Teknik Pengumpulan Data Triangulasi Data Analisis Data


Informan
RANCANGAN STRUKTUR
PENELITIAN

Bab I Pendahuluan
Bab II Kerangka Teori
Bab III Metode Penelitian
Bab IV Deskripsi Lokasi Penelitian
Bab V Pembahasan
Bab VI Penutup

Anda mungkin juga menyukai